Anda di halaman 1dari 33

SARANA PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Evy Yulia Arini.SH.Mkes


DISKUSI
 Apa program kesehatan kerja di perusahaan yang saudara
ketahui?
 Apa beda PKK dengan klinik perusahaan ?
 Apa yang saudara ketahui tentang menyelenggarakan PKK
secara komprehensif ?
 Apa yang saudara ketahui tentang Program pemeliharaan
kesehatan dengan manfaat lebih baik dari JPK Dasar
Jamsostek ?
 Apa yang saudara ketahui dengan :
– dokter perusahaan
– dokter pemeriksa
– dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
– dokter penasehat ?
Pengawasan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

Serangkaian kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh


Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan terhadap
pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan atas penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Kerja.
DASAR HUKUM
 UU No 3 Th 1951 ttg Pengawasan Ketenagakerjaan
 UU No 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan
 UU No 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja
 Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 (dan Juklaknya)
 Permennakertrans No. 01/Men/1998
 Kepmenaker No. 147 tahun 1989
 Kepmendagri 130-67 Th 2002 ttg Pengakuan Kewenangan
Kabupaten & Kota
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
(Occupational Health Services)
 Pelayanan Kesehatan yang dilakukan untuk
pencegahan, diagnosa, menangani kecelakaan kerja
atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
serta pemberian rehabilitasi terhadap pekerja yang
mengalami kecelakaan atau penyakit di tempat kerja.
 Salah satu lembaga K3 di perusahaan, sebagai sarana
perlindungan tenaga kerja terhadap setiap gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan
kerja
 Sarana penyelenggaraan upaya kesehatan kerja yang
bersifat komprehensif (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif)
 Diatur dalam Permennakertrans No. Per.
03/Men/1982
Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

 Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian diri

 Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul dari


pekerjaan atau lingkungan kerja.
 Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani)
dan kemampuan fisik tenaga kerja
 Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi
TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. Per. 03 /Men/1982

1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


2. Pembinaan & pengawasan Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
3. Pembinaan & pengawasan Lingkungan Kerja
4. Pembinaan & pengawasan sanitair
5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes. tenaga kerja
6. Pencegahan dan pengobatan thd penyakit umum & PAK
7. P3K
8. Latihan Petugas P3K
9. Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, & penyelenggaraan makanan di
tmp kerja
10. Rehabilitasi akibat Kec atau PAK
11. Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan.
12. Laporan berkala.
Pelayanan Kesehatan Kerja Secara m
Komprehensif
NAB c

Promotif: Preventif: Kuratif : Rehabilitatif:


-Pemeriksaan kes. -Pemeriksaan Pengobatan -Alat bantu dengar

Kerja kes.kerja - P3K -Protese

-Pembinaan -Imunisasi - Rawat jalan -Mutasi

-Gerakan O.R -APD - Rawat inap -Kompensasi

-Tdk merokok -Rotasi


-Gizi seimbang -Pengurangan
-Ergonomi waktu kerja
-Pengendalian
lingk.kerja
-Higiene sanitasi
CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

 Diselenggarakan sendiri oleh pengurus :


– Poliklinik perusahaan
– Rumah sakit perusahaan
 Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja sama dengan
dokter atau pelayanan kesehatan lain :
– JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) Jamsostek (KURATIF)
– Dokter praktek swasta (KURATIF)
– Puskesmas
– Poliklinik swasta
– Rumah sakit
– Dan lain-lain
 Diselenggarakan secara bersama antar beberapa perusahaan:
– Rumah sakit pekerja
– Dan lain-lain
Bentuk Penyelenggaraan Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Dan
Tingkat Bahaya Di Tempat Kerja
No. Jumlah Tenaga Tingkat Bahaya Cara Penyelengaraan
Kerja
1 > 500 orang Rendah atau tinggi  Berbentuk klinik
 Dipimpin oleh seorang dokter yg praktek tiap hari
kerja
 Tiap shift kerja mempekerjakan lebih 500 orang,
harus ada poliklinik jaga tiap shift
2 200 – 500 orang Tinggi  Idem
3 200 – 500 orang Rendah  Berbentuk klinik, buka tiap hari kerja (dilayani oleh
paramedis)
 Dipimpin oleh dokter yg praktek tiap 2 (dua) hari
sekali
4 100 – 200 orang Tinggi  Idem
5 100 – 200 orang Rendah  Berbentuk klinik, buka tiap hari kerja (dilayani oleh
paramedis)
 Dipimpin oleh dokter yg praktek tiap 3 (tiga) hari
sekali
6 < 100 orang  Dapat menyelenggarakan PKK bersama
(bergabung) dengan perusahaan lain
Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

1) Mendapatkan Pengesahan
2) Dipimpin dan dijalankan oleh dokter
pemeriksa kesehatan tenaga kerja
3) Mempunyai sarana dan fasilitas
4) Menyampaikan laporan

Semua dokter dan paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan kerja harus sudah
mengikuti pelatihan hiperkes (sertifikat hiperkes)
Kaitan PKK Dengan JPK-D Jamsostek
 Perusahaan diperbolehkan untuk tidak mengikuti program
JPK Jamsostek, apabila perusahaan sudah memberikan
Pelayanan Kesehatan Kerja yang lebih baik dari program
JPK Dasar Jamsostek
 Pelayanan Kesehatan Kerja juga dapat menjadi tempat
penyelenggaraan JPK Dasar Jamsostek (Kepmenaker No
147 Th 1989).
 Apabila mengikuti JPK Dasar Jamsostek tidak boleh
meninggalkan kewajiban untuk menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Kerja, karena JPK Dasar Jamsostek
hanya memberikan pengobatan (kuratif)
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK
dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD Jamsostek
Permenaker No. Per. 1/Men/1998
 Latar Belakang :
ps 2 ayat (4) PP 14 Th 1993 ttg Penyelenggaraan
Jamsostek :
‘”pengusaha yang menyelenggarakan sendiri
program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga
kerjanya dengan manfaat lebih baik dari paket
JPKD, tidak wajib ikut dalam pemeliharaan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan
Penyelenggara”
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK
dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD Jamsostek
Permenaker No. Per. 1/Men/1998
 Yang dimaksud dg manfaat lebih baik dari paket
JPKD adalah (Ps 2 Permenaker 1 Th 1998) :
a. Liputan Pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya
harus memenuhi ketentuan dalam Bab II dan Bab III
b. Pelaksana pelayana kesehatan yang ditunjuk harus
memiliki izin sesuai peraturan peruu-an yg berlaku
c. Pelaksanaan pelayanan harus mudah dijangkau oleh
tenaga kerja dan keluarganya
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK
dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD Jamsostek
Permenaker No. Per. 1/Men/1998

 BAB III : PAKET PELAYANAN KESEHATAN :


Paket jaminan pemeliharaan kesehatan dg manfaat lebih baik dpd
JKD Jamsostek yg diberikan kepada TK dan Keluarganya sekurang-
kurangnya meliputi :
a. RJTP (Rawat Jalan Tingkat Pertama)
b. RJTL (Rawat Jalan Tingkat Lanjutan)
c. Rawat Inap
d. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan
e. Penunjang diagnostik
f. Pelayanan khusus dan
g. Gawat darurat
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK
dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD Jamsostek
Permenaker No. Per. 1/Men/1998
 BAB IV : KETENTUAN LAIN-LAIN
Ps 14 :
 Pengaturan Penyelenggaraan Program JPK bagi Tk dan
keluarganya harus tercantum secara rinci dalam PP & KKB
atau pada tempat yg mudah dilihat dan dibaca oleh pekerja
 Mengajukan Permohonan Ke Disnaker Setempat, Diperiksa
oleh Pgw Pengawas
 Perusahaan wajib membuat laporan sec Triwulan kepada
Disnakertrans setempat
 Tidak meniadakan PKK yang telah ada di perusahaan dan
harus memanfaatkan untuk meningkatkan peny. Pemeliharaan
kesehatan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Program JPK
Jamsostek
Kepmenaker No. Kep. 147/Men/1998
 Perusahaan yg menyelenggarakan Prog Pemeliharaan
Kesehatan dg manfaat lebih baik dari paket JPKD
Jamsostek maupun yang mengikuti JPK Jamsostek
harus tetap memberikan PKK sesuai Permenakertrans
03/Men/ 1982
 Perusahaan yg wajib mengikuti JPK Jamsostek maka
PKK yang ada dimanfaatkan sebagai pelaksana
Pelayanan Kesehatan Jamsostek
Pemanfaatan PKK bagi Program JPK Jamsostek
Kepmenaker No 147 Th 1989

 Tata cara pemanfaatan PKK


 Melalui kerjasama antara Perusahaan dg BP program JPK
Jamsostek
 Isi Perjanjian :
a. Ruang lingkup pelayanan
b. Pembiayaan
c. Tata cara penagihan
d. Tata cara pembayaran
e. Harga msg2 jenis pelayanan kesehatan
f. Kewajiban dan Tgg Jwb pelaksana pelayanan kesehatan
g. Masa berlaku perjanjian
Fungsi Dan Peranan Pelayanan Kesehatan Kerja Agar Optimal

 Pengurus wajib memberikan kebebasan profesional


kepada dokter yang menjalankan Pelayanan Kesehatan
Kerja.
 Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-
tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan
dan mendapatkan keterangan-keterangan yang
diperlukan.
Personil
 DOKTER PERUSAHAAN :
dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas atau
bertanggung jawab atas higiene perusahaan keselamatan dan
kesehatan kerja.

 DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA :


dokter yang ditunjuk oleh pengusaha yang telah mengikuti training
hiperkes dan dibenarkan/mendapat pengesahan oleh Direktur
Jenderal BINAWAS-DEPNAKER.

 PARAMEDIS PERUSAHAAN :
tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk melaksanakan
atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas higiene perusahaan
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan atas petunjuk dokter
perusahaan.
SYARAT DOKTER PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

 Disetujui oleh Disnaker


 Mendapatkan Pengesahan Sebagai Dokter Pemeriksa Kesehatan
TK oleh Direktur (Dirjen Binwasnaker)

Telah memiliki Surat Keputusan Penunjukkan (SKP) Dokter Pemeriksa Kesehatan


Tenaga Kerja dari Dirjen Binwasnaker cq Direktur Pengawasan Kesehatan Kerja
Depnakertrans
Syarat Dokter Pemeriksa Kes TK :
1) Memahami peraturan perundang-undangan K3 khususnya dibidang kesehatan
kerja
2) Memenuhi persyaratan profesional yang disyahkan oleh instansi yang berwenang
(Ijazah dokter, SP/SID dan Surat Ijin Praktek/SIP).
SYARAT PENERBITAN SKP
Dokter Pemeriksa KesehatanTenaga Kerja

Mengajukan Permohonan Ke Direktur Pengawasan Norma


K3, dengan materai 6000 rupiah, melampirkan :
1. Surat penunjukan dari pimpinan perusahaan atau kepala
unit/instansi
2. Surat Pernyataan (sanggup mentaati peraturan per-uu-an di
bidang K3)
3. Salinan Surat Keterangan telah training Hiperkes
4. Salinan Ijasah Dokter
5. Salinan Surat Ijin Dokter /Surat Penugasan
6. Salinan Surat Ijin Praktek
7. Pas foto warna ukuran 3X4 cm = 3 lembar
Pelaporan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Jenis Pelaporan meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien yang berobat, terdiri dari :
 Kunjungan baru
 Kunjungan ulangan
 Diagnosa penyakit
 Penyakit akibat kerja atau penyakit yang diduga disebabkan oleh pekerjaan
 Kecelakaan kerja
2) Laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
 Pemeriksaan kesehatan awal
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Pemeriksaan kesehatan khusus
3) Laporan hasil pemantauan lingkungan kerja
4) Pembinaan kesehatan kerja
5) KB Perusahaan
Cara dan Alur Pelaporan
Penyelenggaraan PKK
 Laporan penyelenggaraan PKK tiap bulan
 Dari perusahaan ke Disnaker Kab/Kota
 Dari Disnaker Kab./Kota Ke Disnaker Prop.
 Dari Disnaker Prop. Ke Depnakertrans Pusat
(Dirjen Binwasnaker)
Sarana, Fasilitas Dan Kelengkapan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
 Ruangan :  Fasilitas Kesehatan kerja
– Ruang tunggu – Laboratorium klinik
– Ruang periksa – Laboratorium Hiperkes
– Unit gawat darurat atau ruang P3K  Perlengkapan Penunjang
– Ruang pengobatan/operasi/suntik – Meja dan kursi
– Kamar obat – Bad pasien
– Unit pelayanan KB. – Wastafel
– Unit kebidanan. – Timbangan badan
– Rawat inap (bila mungkin). – Meteran
– Kamar mandi – Lemari obat
– WC – Kartu status
 Peralatan Medis – Daftar pasien berobat
– Tensimeter – Obat-obatan
– Stetoskop – Perlengkapan/peralatan P3K
– Termometer – Alat evakuasi
– Alat bedah ringan (minor set) – Dan lain-lain sesuai kebutuhan
– Lampu senter
– Peralatan bantu diagnosa yang lain
Dokumen Pengawasan
Pelayanan Kesehatan Kerja

 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja:


– Bentuk & cara penyelenggaraan pelayanan
– Tugas Pokok PKK
– Laporan
 Dokter :
– Dokter perusahaan :Sertifikat pelatihan hiperkes
– Dokter Penanggung Jawab : Penunjukan sebagai
dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
 Paramedis perusahaan :
– Sertifikat Pelatihan Hiperkes
HAL-HAL TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

UU No 13 Th 2003
 Waktu Kerja (ps 77) dan Waktu Istirahat (ps
79)
 Istirahat Haid, Hamil & Melahirkan
ps 81, 82
Waktu Kerja Waktu Istirahat
UU No 13 Th 2003

 Waktu Kerja ( ps 77)


– 6 hari kerja : 7 jam sehari & 40 jam seminggu
– 5 hari kerja : 8 jam sehari & 40 jam seminggu
 Waktu Istirahat (ps 79)
– Harian : ½ jam setelah 4 jam bekerja
– Mingguan : 1-2 hr seminggu
 Cuti :
– Tahunan : 12 hr kerja setelah bekerja 12 bln
– Istirahat panjang u Psh ttt : 2 bln setiap 6 th bekerja (masing2 1 bln
pada Tahun ke-7 & 8)
Istirahat Haid, Hamil & Melahirkan
ps 81, 82

 Hari ke-1 & 2 bila merasakan sakit dan memberitahu ke


pengusaha
 1,5 bln sbl + 1,5 bln ssd melahirkan (dpt diperpanjang dg ket
dokter dg cuti sakit)
 1,5 bln ssd keguguran kandungan atau sesuai ket dokter
Pembinaan dan Pengawasan

1. Tujuan :
Menciptakan kontinuitas terhadap
• Pelaksanaan norma & peraturan perundangan
• Pelaksanaan Upaya kesehatan kerja
• Evaluasi program/kegiatan kesehatan kerja
2. Pelaksana :
 Pengawas
 Dokter perusahaan dan tenaga yang ditunjuk
Pembinaan dan Pengawasan

3. Jenis kegiatan :
Pembinaan dan pengawasan rutin
• Program/kegiatan kesehatan kerja
• Lembaga (PKK)
• Personil (Ahli K3, dokter, paramedis, petugas P3K, Petugas &
pengelola katering dll)
• Tempat dan alat
Pembinaan dan pengawasan berkala
 Semua yang dilakukan dalam pengawasan rutin
 Evaluasi terhadap program/kegiatan kesehatan kerja, gangguan
kesehatan TK, PAK.
Pembinaan dan Pengawasan
4. Jenis kegiatan :
Pengawas Ketenagakerjaan
• Pengawas thd. Pengusaha (melakukan pengawasan,
memberikan rekomendasi, memberikan sangsi)
• Pengawas thd TK (melakukan pembinaan yang diperlukan)
Tenaga Kerja
 TK thd. Pengawas (menyampaikan keluhan)
 Tk thd. Pengusaha/penyelenggara (mengajukan usul
perbaikan)
Pengusaha
 Pengusaha thd Pengawas (memberikan laporan dan
keterangan, Kerjasama Program kesehatan kerja)
 Pengusaha thd. TK (mendengarkan usulan TK)

Anda mungkin juga menyukai