• Jenis usaha :
• Aktivitas :
• Lama bekerja : tahun
• Jam kerja perhari : jam
• Nama petugas :
• Tanggal :
Petugas memberikan tanda centang (√) pada salah satu pilihan Ya/Tidak pada kolom kanan
sesuai dengan kondisi aktivitas ataupun peralatan kerja pada saat penilaian dilakukan.
3 Apakah terdapat sumber panas (misal: kompor, boiler/ketel uap, Bila ya,
perapian, pengering, oven, peleburan logam) di area kerja? sebutkan!
……
4 Apakah panas terik menyebabkan penglihatan terganggu
(silau)?
No Identifikasi Bahaya Fisik (Getaran tangan dan lengan; dan Ya Tidak Keterangan
getaran seluruh tubuh)
Rekomendasi:
Kebisingan:
1. Bila memungkinkan, pisahkan mesin yang bising di ruangan yang terpisah dari area
kerja
2. Jauhkan sumber bising dari pekerja
3. Pastikan mesin dalam keadaan terpelihara dengan baik dan bersih
4. Bila pekerja terpajan kebisingan secara terus menerus, perlu dilakukan penilaian risiko
terkait pajana kebisingan
5. Bila diperlukan, lakukan pengukuran pajanan kebisingan
6. Bila diperlukan, gunakan alat pelindung telinga (APT) seperti earmuff atau earplug
7. Bila diperlukan, lakukan tes audiometri untuk pekerja yang terpajan kebisingan secara
berkala
Iklim kerja:
1. Bila pencahayaan terlalu gelap atau terlalu terang dan menimbulkan ketidaknyamanan,
maka lakukan penilaian risiko terkait pencahayaan
2. Pertimbangkan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan luxmeter
3. Untuk pekerjaan di luar ruangan dan terasa silau dari pantulan sinar matahari,
pertimbangkan untuk menggunakan kacamata gelap dengan anti UV
4. Untuk pekerjaan pengelasan, pastikan pekerja menggunakan pelindung muka dan
dilengkapi dengan pelindung mata anti UV
Getaran:
1. Pastikan peralatan kerja atau perkakas tangan selalu dalam keadaan baik dan terawat,
dan pisau yang digunakan dalam keadaan tajam
2. Kendaraan yang digunakan untuk bekerja seperti tractor, forklift, dan sebagainya harus
dalam kondisi yang baik, bersih dan terawat
3. Bila terasa ada ketidaknyamanan pada tangan dan lengan sebagai akibat penggunaan
perkakas kerja, atau ketidaknyamanan pada tulang belakang akibat pajanan getaran
seluruh tubuh, kurangi durasi penggunaan alat/kendaraan, dan komunikasikan kepada
pemilik usaha
4. Bila diperlukan, lakukan pengukuran pajanan getaran tangan dan lengan; dan atau
getaran seluruh tubuh
5. Bila ketidaknyamanan berlanjut dan menimbulkan sakit, diskusikan dengan Pos UKK
dan berobatlah ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan
6. Bila diperlukan, gunakan sarung tangan anti vibrasi
7. Bile diperlukan, tambah bantalan kursi pada kendaraan/perahu untuk mengurangi
getaran seluruh tubuh
Bahaya Kimia:
1. Pastikan semua bahan kimia dilengkapi dengan label pada wadahnya, serta lembar
data keselamatan
2. Bila tercium bau, tambah penghawaan dengan membuat jendela yang dapat dibuka
dan udara dapat masuk untuk mengencerkan bau kimia di tempat kerja
3. Bila digunakan gas bertekanan, pastikan regulator yang digunakan adalah regulator
yang memenuhi standar SNI. Simpan gas bertekanan diluar area kerja dan gunakan
selang untuk mengalirkan gas ke area kerja
4. Pastikan kondisi mesin yang menggunakan BBM dalam keadaan baik, sehingga
buangan pembakaran BBM lebih ramah lingkungan
5. Untuk proses-proses yang menghasilkan debu, upayakan untuk dilengkapi dengan
system ventilasi local
6. Proses pembakaran kayu bakar, sebaiknya dilengkapi dengan cerobong untuk
mengarahkan gas-gas dan asap pembakaran keluar dari tempat kerja dan tidak
mengkontaminasi udara di area kerja
7. Bila terdapat kontak bahan kimia dengan tangan, gunakan sarung tangan yang sesuai
(latekx atau neoprene)
8. Bila terdapat potensi pajanan uap kimia ke saluran pernafasan, gunakan respirator
yang sesuai
9. Bila memungkinkan pisahkan proses yang menggunakan bahan kimia dari proses lain.
Lengkapi area kerja yang menggunakan bahan kimia dengan buangan udara atau
exhaust fan
10. Gunakan sepatu boot untuk area kerja yang basah, terutama air di area kerja
menyebabkan iritasi karena asam/basa (contoh diindustri tahu)
Bahaya Biologi:
1. Perhatikan kebersihan dan hygiene lingkungan kerja, lakukan pembersihan area kerja
setelah selesai pekerjaan
2. Hindari timbulan sampah di sekitar area kerja
3. Siapkan tempat sampah yang memiliki tutup
4. Pisahkan sampah medis dengan sampah domestik
5. Lakukan pengecekan genangan air di sekitar area kerja untuk menghindari pekembang
biakan jentik nyamuk
6. Lakukan program pegendalian hama dan fogging sebagai upaya pengendalian
serangga dan vector
7. Cuci tangan menggunakan sabun ketika sudah selesai bekerja dan sebelum makan
8. Gunakan sarung tangan untuk pekerja yang kontak langsung dengan binatang, tanah,
tanaman, pengolahan makanan, limbah manusia/hewan, cairan tubuh manusia/hewan,
atau mayat manusia/hewan
9. Gunakan sepatu boot untuk area kerja yang basah, terutama air di area kerja
10. Pastikan pekerja tidak melakukan makan dan minum di area kerja, fasilitasi ruangan
khusus untuk makan dan minum
11. Cek kebersihan dan lakukan pembersihan berkala apabila terdapat binatang peliharaan
di tempat kerja
12. Berikan edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya penularan penyakit
13. Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan kesehatan berkala
Bahaya Ergonomi:
1. Sesuaikan posisi peralatan kerja dan objek pekerjaan agar pekerja dapat bekerja
dengan postur netral
2. Kurangi frekuensi aktivitas
3. Lakukan peregangan setiap jam selama 5-10 menit
4. Penanganan beban manual
a. Kurangi berat benda
b. Gunakan alat bantu angkat angkut
c. Angkat benda tersebut dengan bantuan rekan kerja
d. Letakkan benda sedekat mungkin dengan tubuh
e. Sediakan wadah atau pegangan agar benda mudah dipegang
f. Lindungi benda dari bagian yang tajam, panas atau dingin
5. Hubungi petugas kesehatan
6. Lakukan penilaian risiko lebih lanjut
Bahaya Psikososial:
1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 1 tahun sekali pada setiap
pekerja agar dapat diketahui kondisi kesehatan secara umum para pekerja
2. Membuka dialog dua arah antara pemilik dengan pekerja untuk membahas masalah
status pekerja.
3. Terkait pengupahan, Lakukan komunikasi yang rutin dan baik antara pemilik dan
pekerja untuk mencapai titik temu dan akan memberikan pemahaman pada kedua
belah pihak akan hak dan kewajibannya
4. Pemilik usaha membuat ketentuan tentang jam kerja dan disampaikan kepada pekerja
dan mendapatkan umpan balik terhadap jam kerja yang telah dibuat.
5. Pemilik usaha membuat pembagian jadwal kerja (jika usaha beroperasi lebih dari 8 jam
perhari (misalnya 16 jam perhari) dan sebaiknya pekerja mendapatkan jadwal kerja
yang berubah setiap bulannya.
6. Lakukan pertemuan secara berkala dan informal antara pemilik usaha dan pekerja
untuk menjalin keakraban antara satu dengan yang lainnya.
7. Para pihak yang berkonflik dipertemukan agar tercapai kesepahaman dan permasalah
yang menjadi konflik dapat terselesaikan
8. Adakan pertemuan dengan para pihak yang merasa diperlakukan tidak adil atau
diskriminatif untuk dilakukan klarifikasi
9. Lakukan klarifikasi kepada para pihak yang merasa diperlalukan kasar di tempat kerja.
Jika masalah tidak mencapai titik temu dapat dilanjutkan kepada pihak berwajib untuk
diproses lebih lanjut.
10. Lakukan konseling jika dibutuhkan
Bahaya Keselamatan:
2. Memanfaatkan sepeda
3. Gunakan gerobak dengan roda yang besar sebagai alat bantu pada jalan yang tidak
rata
sumber: https://www.physio-pedia.com/Lifting
sumber: http://www.balancewinnipeg.com/wp-content/uploads/2012/10/Bending-Lifting-and-Carrying-
posture2.png
D. Contoh kegiatan menarik dan mendorong
sumber: http://www.esdc.gc.ca/en/reports/health_safety/ergonomics/module1.page
E. Contoh penggunaan meja untuk meletakkan objek agar postur tidak membungkuk
sumber: https://www.ccohs.ca/oshanswers/ergonomics/mmh/team_handling.html
H. Contoh ukuran benda yang diangkat kurang dari lebar bahu pekerja (sekitar 40cm) dan
memiliki pegangan yang baik
sumber: http://www.fao.org/3/bm062e/bm062e.pdf
J. Contoh ketinggian meja kerja:
Atur ketinggian kursi sehingga meja kerja setinggi siku, dan gunakan kursi yang memiliki
bantalan pada bagian bokong dan punggung
K. Contoh benda yang diletakkan jauh dari badan pekerja atau >30cm (Permenkes 70/2016)
>30cm
L. Contoh postur janggal:
Lengan atas terangkat ke depan atau Lengan bawah menekuk ke arah bahu atau
belakang lurus ke bawah