Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Ghea Natasya Faiza 432231002
2. Natasya Anggraheni Putri 432231024
3. Fatimatuz Zahrah 432231032
4. Nabila Eka Agustin 432231033
5. Efraim Virgianda Elka Putra Dj 432231044
6. Bahtiar Prayoga Yuda 432231049
7. Otniel Christandio Ade 432231052
8. Muhammad Gandhi Satrio Ramadhan 432231059
0
KATA PENGANTAR
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tulisan ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Promotion, Spesific Protection, Early Diagnosis & Prompt Treatment,
Disability/Limitation, dan Rehabilitation.
1. Apa saja Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang dapat dialami oleh Pedagang Kantin
Kampus C Univeristas Airlangga?
2. Apa saja potensi bahaya yang terjadi di Kantin Kampus C Univeritas Airlangga?
3. Bagaimana upaya promosi kesehatan (Health Promotion) yang dapat diterapkan di
Kantin Kampus C Univeristas Airlangga?
4. Bagaimana upaya proteksi kesehatan (Spesific Protection) yang bisa diberikan di
Kantin Kampus C Univeristas Airlangga?
5. Bagaimana upaya diagnosis dini dan tindakan tepat/cepat (Early Diagnosis and
Prompt Treatment) yang memungkinkan dilakukan di Kantin Kampus C Universitas
Airlangga?
6. Bagaimana upaya pemberantasan akibat buruk (Disability limitation) yang terjadi di
Kantin Kampus C Universitas Airlangga?
7. Bagaimana upaya pemulihan kesehatan (Rehabilitation) yang seharusnya dilakukan
di Kantin Kampus C Universitas Airlangga?
1. Mengetahui apa saja Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang dialami oleh Pedagang
Kantin Kampus C Universitas Airlangga.
2. Mengetahui potensi bahaya yang terjadi di Kantin Kampus C Universitas Airlangga.
3. Mengetahui upaya promosi kesehatan (Health Promotion) yang telah diterapkan di
Kantin Kampus C Universitas Airlangga.
4. Mengetahui upaya proteksi kesehatan (Spesific Protection) yang diberikan di Kantin
Kampus C Universitas Airlangga.
5. Mengetahui upaya diagnosis dini dan tindakan tepat/cepat (Early Diagnosis and
Prompt Treatment) yang telah dilakukan di Kantin Kampus C Universitas Airlangga.
6. Mengetahui upaya pemberantasan akibat buruk (Disability Limitation) yang terjadi
5
di Kantin Kampus C Universitas Airlangga.
7. Mengetahui upaya pemulihan kesehatan (Rehabilitation) yang dilakukan di Kantin
Kampus C Universitas Airlangga.
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai potensi bahaya,
risiko, serta pengendalian risiko dengan mengidentifikasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dari Pedagang Kantin Kampus C Universitas Airlangga
2. Bagi instansi, diharapkan dapat dijadikan referensi akademis untuk pengembangan
kompetensi keselamatan dan kesehatan kerja untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Pedagang Kantin Kampus C Universitas Airlangga, dapat meningkatkan
kesadaran mereka terhadap pentingnya menerapkan keselamatan dan kesehatan
ditempat kerja.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan, yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi 39 (tiga puluh sembilan) jenis
penyakit, antara lain penyakit yang disebabkan oleh berillium dan persenyawaannya;
2) penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika, meliputi 7 (tujuh) jenis penyakit, antara
lain kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan; dan
3) penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasite,
meliputi 9 (sembilan) jenis penyakit, antara lain virus hepatitis.
1) penyakit saluran pernafasan, meliputi 12 (dua belas) jenis penyakit, antara lain siliko
tuberkulosis.
2) penyakit kulit, meliputi 3 (tiga) jenis penyakit, antara lain dermatosis kontak iritan
yang timbul karena aktivitas pekerjaan.
3) gangguan otot dan kerangka, meliputi 2 (dua) jenis penyakit, antara lain radial styloid
tenosynovitis;
4) gangguan mental dan perilaku, meliputi 2 (dua) jenis penyakit, antara lain gangguan
stres pasca trauma. 3. Penyakit kanker akibat kerja, meliputi penyakit kanker yang
disebabkan oleh 9 (sembilan) jenis zat, antara lain asbestos.
3. Penyakit spesifik lainnya, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja,
dimana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan dengan penyakit yang dialami
7
oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. Contoh
penyakit spesifik lainnya, yaitu nystagmus pada penambang
1. promosi kesehatan yang pertama ialah sebagai bagian dari pencegahan penyakit atau upaya
untuk memberikan perlindungan diri dari penyakit sebagai upaya pencegahannya. Sehingga
dalam konteks pengertian promosi kesehatan yang pertama ini dapat dikatakan bahwa segala
upaya yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan.
2. promosi kesehatan dalam ilmu pendidikan kesehatan masyarakat yang kedua dapat diartikan
sebagai segala usaha memasarkan, menyebarluaskan, atau menjual kesehatan Dengan kata lain
segala usaha promosi kesehatan yang digunakan untuk menyebarluaskan, menjual atau
memperkenalkan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat, dengan tujuan untuk merubah
perilaku, sikap dan tindakan untuk berperilaku hidup sehat.
2.4 Pre-Pathogenesis
Pre-Pathogenesis yaitu Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit dan
lingkungan Interaksi di luar tubuh manusia. Pada keadaan ini penyalat belum teridentifikasikan
karena sistem imun masih kuat sehingga kondisi nya dinyatakan sehat. Tahap pre pathogenesis
disebut juga fase susceptibel atau stage of susceptibility atau tahap awal proses etiologis. Masa
ini dimulai saat terjadinya stimulus penyakit sampai terjadi respon pada tubuh. Pada tahap ini
mulai terjadinya interaksi antara Agen-Host-Environment.
8
2.6 Early Diagnosis and Prompt Treatment
Early diagnosis and prompt treatment merupakan proses diagnosis secara dini,
termasuk medical checkup atau paket tes kesehatan untuk penerimaan karyawan, termasuk
skrining narkoba dan sebagainya. Layanan unggulan ini tentunya juga mengedepankan deteksi
dini penyakit lalu diobati secara cepat.
2.8 Rehabilitation
Rehabilitation adalah pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang dahulu
(semula), atau dapat diartikan sebagai perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas
individu (misalnya pasien rumah sakit, korban bencana) supaya menjadi manusia yang berguna
dan memiliki tempat dalam masyarakat.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Suhu dalam ruangan yang panas akibat proses menggoreng yang dapat menyebabkan
dehidrasi dan biang keringat, tentunya bisa berkelanjutan dan menggarah pada sakit kepala serta
kelelahan. Gejala kelelahan akibat panas dapat muncul tiba-tiba atau berkembang seiring
berjalannya waktu, dimana penyebabnya karena suhu tubuh yang dikombinasikan dengan panas
lingkungan sehingga menghasilkan indeks panas yang tinggi. Indeks panas adalah nilai suhu
tunggal yang mempertimbangkan bagaimana suhu dan kelembapan luar ruangan memengaruhi
perasaan. Saat kelembapan tinggi, keringat tidak dapat menguap dengan mudah, dan tubuh
kesulitan untuk mendinginkan diri. Hal ini membuat penjual lebih rentan terhadap kelelahan
akibat panas.
Selain itu kemungkinan terkena benda tajam seperti pisau yang digunakan saat
memasak akan menyebabkan pendarahan dimana disebabkan karena tidak hati-hati dalam
menggunakannya.
c) Luka bakar
Pedagang makanan yang pekerjaannya kebayakan adalah menggoreng tentunya pada saat
menggoreng sangat mungkin kulit tangan, wajah, bahkan badan terkena percikan minyak panas.
Luka bakar yang bisa terjadi yakni kulit melepuh, gejala awal biasanya kulit kemerahan,
menggelembung atau timbul bula, nyeri, panas, dan mati rasa.
Pada saat berdiri, sebenarnya posisi tubuh sedang tegak dan tulang belakang posisinya
paling baik, Namun bila disertai posisi tubuh yang tidak sesuai seperti membungkuk saat
menyiapkan dagangan dan pada saat proses menggoreng, maka otot dan sendi dalam posisi
tertarik. Dan bila dilakukan dengan durasi yang lama akan menyebabkan kram karena pada saat
otot kontraksi dia mengeluarkan zat laktat. Dimana bila terkumpul dalam jumlah yang banyak
bisa mengakibatkan pegal dan kesemutan.
Jam kerja yang lama serta istirahat yang kurang dapat memicu stress yang menyebabkan
tidak fokus dalam bekerja. Stress juga bisa diakibatkan karena penjualan yang sepi, pedagang
cenderung akan banyak melamun serta tidak fokus ketika target jual tidak memenuhi.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat disebabkan karena paparan asap hasil
produksi dari kompor. Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah infeksi yang
menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. Kondisi ini dapat terjadi pada
beberapa organ pernapasan seperti sinus, faring, laring hingga hidung.
11
3.2.1 Bahaya Fisik
Dengan banyaknya mahasiswa yang sedang mengantri secara berdesakan maka
sangat berpotensi suara kebisingan yang terjadi, kemudian suhu didalam kantin pun
menjadi pengap/panas, ditambah lagi ketika pedagang sedang menggoreng, ruangan
pun semakin panas ( suhu ekstrem ).
3.2.2 Bahaya Kimia
Di musim kemarau seperti ini dengan kondisi kantin terbuka banyak sekali debu
atau asap kendaraan di area kantin, karena berdekatan dengan parkiran dan tentu bisa
menyebabkan pekerja mengalami sesak nafas/batuk. Selain itu sampah sisan makanan
maupun bahan masakan yang menumpuk di area pekerja bisa mengakibatkan bau
busuk.
3.2.3 Bahaya Biologis
Terdapat banyak lalat yang hinggap di makanan maupun alat masak yang
digunakan sehingga berpotensi keracunan/sakit perut akibat tidak steril, sisa sampah
makanan yang tidak segera dibuang akan memicu banyaknya bakteri dan memicu
penyakit.
3.2.4 Bahaya Ergonomi
Pengangkatan berat pada pedagang yang menyuguhkan beberapa mangkok
makanan ke pembeli berpotensi jatuh, postur tubuh pedagang yang terlalu lama duduk
juga akan mengakibatkan sakit pinggang, gerakan berulang dalam penggorengan bisa
menyebabkan tangan pedagang kebas/kesemutan.
3.2.5 Bahaya Psikologi
Dalam perdagangan tentunya ada fase ramai dan sepi, dan ketika memasuki fase sepi
tentu akan memicu keadaan stres dan was was pada pedagang, kemudian antara pedagang 1
dan lainnya tentu bersaing bagaimana dagangannya bisa ramai, ketika pedagang 1 ramai
pembeli kemudian pedagang 2 sepi akan ada rasa iri yang memicu ketidak cocokan sesama
pekerja.
3.3 Health Promotion
Sebagai pedagang adapun beberapa penerapan health promotion yang bisa dilakukan:
3.3.1 Faktor Fisik
a. Membawa kipas angin elektrik.
Untuk mengatasi suhu udara yang panas, pedagang bisa membawa kipas
elektronik kecil untuk tetap mendinginkan suhu.
b. Memakai sarung tangan.
12
Penggunaan pisau dapat berpotensi mengalami luka gores di tangan, memakai
sarung tangan bisa menurunkan potensi luka agar tidak terlalu dalam. Hal ini
juga menjadikan makanan menjadi tetap higienis.
13
3.3.5 Faktor Psikologi
a. Bergantian saat menjaga.
Menjadi pedagang memang tidak selalu ramai pembeli, jadwal kerja yang
bergantian akan memberikan pekerja waktu istirahat untuk menyegaran pikiran
akibat stres.
b. Menambah rekan kerja.
Mengobrol adalah salah satu cara kita meluapkan pikiran. Dengan adanya rekan
kerja, waktu saat tidak ada pelanggan bisa digunakan untuk saling bercerita agar
lebih enjoy.
15
• Pencegahan kecelakaan:
a. Pastikan peralatan kantin seperti kompor, oven, dan pemanggang dalam kondisi
baik dan aman digunakan.
b. Memberikan pelatihan penggunaan peralatan kantin kepada staf yang
bertanggung jawab.
• Keamanan bagi siswa:
a. Pantau aktivitas di kafetaria untuk mencegah intimidasi atau perilaku tidak
aman.
b. Pastikan adanya pengawasan yang memadai di area kantin pada saat siswa
berada di sana.
• Tanggapan mendesak:
a. Pastikan staf kafetaria dan staf sekolah memiliki alat pemadam kebakaran dan
peralatan pertolongan pertama yang cukup serta mengetahui cara
menggunakannya.
b. Tetapkan prosedur untuk menangani situasi darurat seperti kebakaran, gempa
bumi, atau insiden medis.
• Kerjasama dengan pemangku kepentingan keamanan:
a. Bekerja sama dengan polisi setempat dan petugas keamanan untuk menerima
saran dan dukungan guna meningkatkan keamanan di kantin sekolah.
• Berkomunikasi dengan orang tua:
a. Hubungi orang tua secara teratur untuk menginformasikan tentang langkah-
langkah keselamatan yang diterapkan di kafetaria.
16
➢ Dehidrasi dan kelelahan
Dehidrasi merupakan kekurangan cairan tubuh dan utamanya disebabkan oleh
kurangnya tubuh menerima cairan, misalnya ketika kita tidak meminum dalam
jumlah yang cukup karena sakit, sibuk atau kekurangan akses pada air minum.
Tanda-tandanya yakni, haus yang luar biasa, frekuensi buang air kecil yang
rendah, urin berwarna gelap, kelelahan, dan pusing. Penangan pertama apabila
deteksi dini pada dehidrasi sudah dilakukan yakni, dudukkan orang dengan
posisi paling nyaman. Setelah itu berikan banyak air lalu beri kesempatan untuk
istirahat dan lakukan peregangan.
➢ Perdarahan akibat benda tajam
Penggunaan alat dengan tidak hati-hati dapat menyebabkan perdarahan. Deteksi
dini yang dapat dilakukan yakni perlunya melihat titik keluarnya darah dan
memperkirakan seberapa parah kondisinya. Setelah itu, barulah bisa mulai
memberikan pertolongan pertama dasar dengan cara:
▪ Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.
▪ Tekan terus hingga pendarahan terkendali.
▪ Pertahankan penutup luka atau bungkus menggunakan perban dengan
selotip.
▪ Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama hingga
mendapatkan penanganan lanjutan.
▪ Setelah selesai, cuci tangan Anda atau mandi dan berganti pakaian untuk
mencegah risiko penularan penyakit tertentu melalui darah korban.
Apabila perdarahan cukup parah:
▪ Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.
▪ Tekan terus hingga pendarahan terkendali.
▪ Pertahankan penutup luka atau bungkus menggunakan perban dengan
selotip.
▪ Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama hingga
mendapatkan penanganan lanjutan.
▪ Setelah selesai, cuci tangan Anda atau mandi dan berganti pakaian untuk
mencegah risiko penularan penyakit tertentu melalui darah korban.
➢ Luka bakar
17
Luka bakar sangat mungkin terjadi pada pekerja Kantin Kampus C Universitas
Airlangga. Apabila seseorang di sekitar mengalami luka bakar, hal pertama yang
harus dilakukan yaitu menjauhl dari sumber luka bakar. Selanjutnya, bilas area
dengan lembut dengan air dingin untuk mengurangi suhu. Jangan pernah
menggunakan es batu. Lepaskan pakaian dari luka kecuali pakaian menempel di
tubuh yang mengalami luka. Jika ini terjadi, biarkan ahli medis untuk
mengatasinya. Lepaskan perhiasan apa pun sebelum area tersebut membengkak.
Tutup luka bakar dengan kain bersih atau kain kasa jika ada. Hindari memakai
semprotan, mentega, atau salep pada luka bakar, karena dapat menahan panas.
Selain itu, langkah-langkah pertolongan pertama dapat disesuaikan dengan
derajat keparahannya. Lalu segera hubungi layanan gawat darurat.
❖ Faktor Ergonomi
➢ Sakit pinggang
Sakit pinggang belakang merupakan rasa nyeri yang muncul di area bawah
punggung. Deteksi dini dan pencegahannya diantaranya, apabila karena jarang
olahraga, pekerja perlu membiasakan diri untuk rutin berolahraga. Kemudian
jika akibat terlalu lama duduk, maka pekerja seharusnya membiasakan untuk
bergerak setiap 30 menit sekali, agar otot punggung tidak kaku atau tegang. Lalu
jika pekerja merasakan nyeri yang luar biasa di area bawah punggung,
pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengompresnya
menggunakan es batu. Tindakan ini disarankan dilakukan secara rutin dalam
waktu 48-72 jam setelah punggung bawah terasa sakit, kemudian kompres
dengan air hangat. Metode ini dapat membuat otot menjadi lebih rileks. Selain
dikompres, kamu juga bisa minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau
acetaminophen sebagai alternatif obat sakit pinggang belakang untuk meredakan
rasa nyeri. Kemudian mandi dengan air hangat juga dianjurkan agar otot-otot di
area bahwa punggung menjadi lebih rileks. Namun, apabila dalam waktu 72 jam
rasa nyeri di bawah punggung tak kunjung membaik, maka dianjurkan untuk
segera periksakan diri ke dokter.
➢ Kram dan pegal-pegal
Kram otot adalah kondisi ketika otot tiba-tiba mengalami kontraksi yang tidak
disengaja. Terkadang, kram yang dirasakan tidak hanya pada satu otot saja,
tetapi bisa lebih. Gejala kram otot yang umum dirasakan adalah rasa nyeri yang
18
cukup menusuk dan muncul secara mendadak pada otot. Dan bila diperhatikan
lebih jauh, akan ada gumpalan otot yang mengeras di bawah kulit. Pertolongan
pertama yang dapat dilakukan yakni, 1. stretching, memijat area yang kram,
melakukan pemanasan dan pendinginan, pastikan tubuh terhidrasi, mencukupi
kebutuhan magnesium, berhenti sejenak dari aktivitas, mengonsumsi makanan
berprotein
❖ Faktor Psikososial
➢ Stress
Jam kerja yang lama serta istirahat yang kurang dapat memicu stress yang
menyebabkan tidak fokus dalam bekerja. Stress juga bisa diakibatkan karena
penjualan yang sepi, pedagang cenderung akan banyak melamun serta tidak
fokus ketika target jual tidak memenuhi. Aktivitas yang dapat dilakukan untuk
meredakan stres adalah meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjaga kesehatan dengan berolahraga secara teratur, seperti berjalan dan
bersepeda, serta mencukupi kebutuhan tidur dan makan makanan yang bergizi
seimbang, melakukan hobi yang sesuai dengan minat dan bakat, berfikir hal-hal
yang menyenangkan dalam hidup, membicarakan perasaan dan keluhan yang
dialami kepada seseorang yang dapat dipercaya.
❖ Faktor Biologis
➢ Infeksi Kuman dan Bakteri
Pedagang makanan yang sangat memungkinkan bahan makanan tersebut
membusuk kemudian menimbulkan jamur, kuman serta bakteri. Bakteri, kuman,
serta jamur ini bisa mengakibatkan infeksi serta gatal-gatal. . Beberapa gejala
umum yang dapat dialami penderita infeksi bakteri diantaranya, demam, batuk,
bersin, mual dan muntah, diare, lemas. Pengobatan utama infeksi bakteri adalah
dengan pemberian antibiotik. Obat ini bertujuan untuk membunuh bakteri atau
memperlambat perkembangbiakannya. Jenis antibiotik yang diberikan kepada
pasien akan disesuaikan dengan gejala, riwayat kesehatan, tingkat keparahan,
dan hasil pemeriksaan pasien.
❖ Faktor Kimiawi
➢ ISPA
Asap yang dihirup terus menerus oleh pekerja kantin dapat menyebabkan ISPA.
Beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pengidap ISPA, berikut di
19
antaranya batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan
atau nyeri telan, timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam dan wajah
terasa nyeri), kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi
kebiruan, kesulitan untuk bernapas. Beberapa penanganan yang biasa dilakukan
pada pasien pengidap ISPA adalah mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri
pada tubuh, mengonsumsi obat batuk, mengonsumsi obat untuk peradangan atau
pembengkakan saluran pernapasan, istirahat dengan cukup serta memperbanyak
minum air putih, minum lemon hangat atau madu untuk meredakan batuk, tidur
dengan posisi kepala lebih tinggi untuk melancarkan pernapasan. Cara-cara
tersebut cukup untuk menangani ISPA ringan, namun apabila gejala yang
dirasakan tidak kunjung membaik bahkan setelah ditangani dengan obat-obatan,
maka sebaiknya kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan.
1. Rehabilitasi Medis (Kita bisa memberikan berbagai terapi seperti (Terapi fisik, wiccara, kognitif,
vokasional, rekresional, dan farmako rehabilitasi) pada pedagang yang terkena penyakit akibat kerja
20
agar mereka bisa kembali ke kondisi yang sehat dan bisa melakukan aktivitas perdagangan di kantin
Universitas Airlangga).
2. Rehabilitasi Pekerja (Kita bisa memberikan penyuluhan tentang Hygiene sanitasi. Dimana Hygiene
sanitasi ini sangat penting untuk mencegah terjadinya akibat penyakit kerja).
3. Rehabilitasi Psikososial (Kita bisa melakukan pendekatan pada Pedagang untuk mengetahui
masalah-masalah yang ada pedagang. Membantu mereka jika ada kesulitan, dan mendengarkan
keluh-kesah mereka).
21
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi potensi bahaya pada pekerja Pedagang Kantin Universitas
Airlangga, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan risiko kecelakaan dan bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan
psikologi. Dengan mengetahui berbagai potensi bahaya yang bisa terjadi kapanpun, pekerja
harus lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, dengan bekerja secara berhati-
hati, disiplin dan mengikuti prosedur.
Dengan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi kecelakaan-kecelakaan yang
mengakibatkan sakit, cacat, sesam nafas, dapat dikurangi dan ditekan sekecil-kecil nya
sehingga pembiayaan yang tidak perlu bisa di hindari. Pemggunaan peralatan masak oleh
pedagang lebih dirawat dan steril untuk kesehatan dan kenyamanan pelayanan kantin.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka saran yang tepat adalah:
1. Untuk mengantisipasi terjadinya faktor risiko penyebab kecelakaan kerja yang dominan
berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja maka perlu untuk lebih banyak dilakukan
sosialisasi pengarahan melalui safety meeting.
2. Melakukan pembinaan K3 pada proses perekrutan pekerja baru untuk memperhatikan
tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Serta dilakukan pelatihan terhadap K3
dan ditingkatkan agar pekerja yang direkrut sadar terhadap K3 dalam melaksanakan
pekerjaannya serta dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
3. Pemeriksaan dan inspeksi terhadap material atau peralatan yang akan digunakan perlu
dilaksanakan dengan seksama dan teliti agar tidak menimbulkan potensi kecelakaan saat
digunakan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dwianto, Achmad Reyhan. 2021. Alami Sakit Pinggang Belakang, Ini Pertolongan Pertamanya.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5602027/alami-sakit-pinggang-belakang-ini-
pertolongan-pertamanya.
https://spsibekasi.org/2020/02/01/faktor-faktor-bahaya-dalam-k3/Suppl 2:17-25.
https://indonesiasafetycenter.org/rehabilitasi-kerja-di-perusahaan/
IHWG. Pentingnya Air Bagi Tubuh. 2016. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
https://rsgm.maranatha.edu/2021/11/11/pentingnya-peran-air-bagi-tubuh-kita/ Janifer gabriella
A Rahmawati · 2018 http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/778/3/4%20BAB%20II.pdf
https://primayahospital.com/homecare/penanganan-dehidrasi/
Dwi ratih ramadhany. 2023. https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-
pertama/pertolongan-pertama-pada-perdarahan-luar/
Mitra Keluarga. 2023. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/pertolongan-pertama-pada-luka-
bakar
Tim Medis Siloam Hospitals. 2023. Begini Cara Mengatasi Kram Otot, Jangan Langsung
Panik!. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-mengatasi-kram-otot
Kemenkes. 2021. 5 Cara Mengatasi Rasa Tidak Nyaman Akibat Stress.
https://upk.kemkes.go.id/new/5-cara-mengatasi-rasa-tidak-nyaman-akibat-stress
Alodokter. 2023. Infeksi Bakteri. https://www.alodokter.com/infeksi-bakteri
Tim Medis Siloam Hospitals. 2023. ISPA - Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-ispa#mcetoc_1grv2b6dd1cj
23
LAMPIRAN
24