KASOEM
Sistem keamanan terus berubah dengan cepat dan menjadi standar produk
teknologi informasi yang berjalan pada Local Area Network (LAN) atau Wide Area
Network (WAN). Peluang ini adalah kesempatan bagi industri keamanan untuk
terus mengembangkan generasi baru sistem keamanan yang terintegrasi.
Integrated Security Management Systems atau Sistem Manajemen Keamanan
Terpadu adalah sistem yang secara bersama-sama mampu mengelola semua
aspek keamanan organisasi. Artikel singkat ini bertujuan menjelaskan sebagian
besar peluang integrasi menjadi sistem manajemen tunggal.
Salah satu manfaat solusi keamanan terpadu adalah dapat mengurangi biaya dan
memberikan pengembalian investasi dengan menghilangkan proses manual yang
mahal. Namun manfaat terbesarnya adalah untuk meningkatkan keamanan bagi
semua organisasi tak peduli apakah mereka berada di sektor publik atau swasta.
Manfaat sistem terintegrasi ini termasuk kemampuan untuk memantau alarm dari
semua sistem dalam satu antarmuka pengguna dan kemampuan untuk
menghubungkan akses dan peristiwa intrusi ke rekaman video. Hal ini dapat
membuat penyelidikan menjadi lebih mudah dan mengurangi kebutuhan untuk
mengirim petugas untuk menanggapi setiap pelanggaran keamanan.
Ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh baik dari sisi keamanan maupun
aspek komersial dengan mengadopsi sistem keamanan yang terintegrasi. Bagian
ini berisi daftar beberapa keuntungan sistem manajemen keamanan terpadu
dibandingkan dengan sistem yang terpisah-pisah.
2. Pemantauan Absensi
4. Sistem CCTV
Dengan mengintegrasikan CCTV dan sistem lain seperti akses kontrol maka
akan memberikan solusi yang lebih efisien dan bermanfaat bagi pengguna.
Sebagai contoh:
Mengapa harus memasukkan data dua kali? Ketika seorang karyawan baru
bergabung dengan perusahaan maka penginputan data perlu dilakukan pada
sistem HR dan juga pada sistem keamanan. Dengan mengintegrasikan kedua
sistem ini maka data karyawan dapat secara otomatis ditransfer ke dalam
sistem akses kontrol ketika seorang karyawan baru masuk. Atau ketika
seorang karyawan resign maka hak-haknya dapat secara otomatis dihapus
dari sistem akses kontrol sehingga efisen dan keamanan tetap terjaga.
9. Manajemen Parkir
Bila akses parkir mobil terbatas, sistem manajemen keamanan terpadu secara
otomatis dapat memantau jumlah tempat yang tersisa dan mengatur hak
akses yang sesuai. Sebagai contoh:
Salah satu tujuan utama dari sistem keamanan adalah untuk memberikan
perlindungan pada perimeter terluar dari sebuah properti. Sebuah sistem
deteksi penyusup dapat dihubungkan dengan CCTV untuk memberikan
peringatan dini dan meningkatkan keamanan melalui sistem verifikasi bila
terjadi pelanggaran. Misalnya pintu eksternal dapat otomatis terkunci jika
sistem mendeteksi sebuah kejadian yang abnormal.
Logical security adalah saudara dari akses kontrol fisik tetapi umumnya
terbatas untuk mengamankan login pada PC. Dengan mengintegrasikan dua
elemen ini akan secara signifikan dapat meningkatkan keamanan Anda.
Misalnya, Perusahaan dapat membatasi akses ke PC hanya pada mereka yang
memiliki kartu dan menggunakannya untuk masuk ke jaringan IT Anda. Atau
dapat membatasi logon jika orang itu tidak berada di dalam gedung sehingga
lebih meningkatkan keamanan Anda.
Hal ini dapat mencakup banyak bidang. Tetapi sebagai titik awal
pertimbangkan menghubungkan alarm dengan aset perusahaan ke dalam
sistem keamanan terpadu. Misalnya anda dengan menghubungkan aset pada
karyawan tertentu. Dengan demikian alarm otomatis akan berbunyi jika aset
dipindahkan ke luar area tertentu tanpa pemiliknya, misalnya sebuah laptop.
KESIMPULAN
1. Mencegah Kriminalitas
Pelaku kriminal biasanya mengobservasi terlebih dahulu target lokasi kejahatan
mereka. Adanya CCTV akan menjadi salah satu poin yang membuat pelaku
kriminal akan berpikir ulang untuk mengincar harta dan aset milik perusahaan.
CCTV akan merekam gerak-gerik yang mencurigakan dari pelaku kriminal
sebelum mereka melakukan kejahatan. Rekaman yang ditampilkan di layar dapat
dilihat oleh petugas keamanan dan petugas keamanan dapat mengamankan
pelaku sebelum kejahatan terjadi. Dengan begitu, kejahatan dapat dicegah dan
aset perusahaan dapat terselamatkan.
2. Ruang Kontrol
Akan lebih baik jika ruang kontrol memiliki 2-4 buah monitor CCTV. Operator dapat
melihat gambar CCTV pada layar utama dan menggunakan display yang
berdekatan untuk menampilkan fokus pada kamera tertentu atau rincian sistem
dan setting. Tergantung pada kebutuhan, akan lebih baik jika anda memiliki
beberapa operator untuk membagi beban kerja selama masa sibuk. Misalnya
selama acara event tertentu di mana mungkin muncul beberapa insiden yang
terjadi secara bersamaan.
Bila tampilan CCTV dapat dipasang pada dinding maka pemantauan akan lebih
baik karena banyak kamera dapat dipantau secara bersamaan.
Sistem CCTV yang dioperasikan oleh perusahaan dan organisasi yang secara rutin
merekam gambar individu harus mematuhi persyaratan dan prinsip-prinsip dari
Undang-Undang Perlindungan yang berlaku di daerah tersebut. Undang-undang
setempat tersebut berisi kewajiban untuk organisasi, juga memberikan hak-hak
individu, seperti hak untuk mendapatkan akses dan untuk mengklaim kompensasi
ketika mereka menderita kerugian.
Operator CCTV harus membuat catatan dari semua insiden. Prosedur harus
mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab untuk merespon bila terjadi
insiden. Tergantung pada jenis insiden itu, maka yang akan bertanggung jawab
adalah:
Waktu di mana insiden itu dilaporkan kepada aparat yang berwenang harus
didokumentasikan. Kebijakan dan prosedur harus menunjukkan waktu di mana
pengamatan dan / atau rekaman diperlukan dan mungkin sebagai berikut:
Indikator keseluruhan respon yang sukses saat insiden adalah operasi sistem
CCTV berhasil memenuhi tujuannya, yaitu:
Mengembalikan ketenangan
Mengendalikan situasi
Pencegahan atau minimalisasi tingkat cedera dan kerusakan
Pengurangan kejahatan dan gangguan, untuk meningkatkan keselamatan
dan meyakinkan publik
Identifikasi tersangka
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk membantu dalam
menangkap pelaku
Penangkapan tersangka dengan bukti
Keselamatan publik melalui evakuasi yang efektif
Arus lalu lintas kembali normal
Materi direkam harus bisa digunakan sebagai bukti yang diperlukan oleh
pengadilan jika ingin diterima sebagai bukti kejahatan. Oleh karena itu penting
untuk mempertahankan integritas bukti material rekaman setiap saat. Teknologi
modern memungkinkan data direkam dan disimpan pada berbagai media.
Langkah-langkah keamanan yang tepat harus diambil untuk mencegah akses
tidak sah untuk merubah, membocorkan isi rekaman, merusak, menghancurkan,
atau menghilangkan materi rekaman. Data tidak boleh diberikan ke organisasi
selain pemilikan sistem CCTV, selain untuk tujuan mengidentifikasi tersangka
pelaku atau saksi. Salinan rekaman tidak boleh dilakukan rutin. Bila ada maka
orang yang membuatnya harus bertanggung jawab bila salinan tersebut diambil
sesuai dengan prosedur. Idealnya setiap salinan harus diberikan nomor unik dan
dicatat.
Materi rekaman harus disimpan dalam lingkungan yang aman, sehingga integritas
media terjaga. Ini termasuk materi rekaman yang telah diminta oleh lembaga
penegak hukum atau berisi insiden yang telah diketahui. Akses pada tempat
penyimpanan rekaman harus terkendali dan ketat dijalankan. Data yang akan
dibuang harus dihancurkan di bawah operasi yang terkontrol.
Material Rekaman
Dalam sistem CCTV digital, pencatatan harus menunjukkan umur media pada
semua tahap kepemilikan agar ia berguna untuk mengevaluasi skema CCTV.
7. Database
Setiap informasi yang digunakan untuk mendukung sistem kamera CCTV maka
database yang digunakan untuk keperluan pencocokan harus akurat dan terus up
to date. Sumber informasi harus dinilai ketepatan akurasinya sebelum digunakan.
Database harus mematuhi semua peraturan yang relevan termasuk kepatuhan
dengan Undang-Undang Perlindungan Data. Contoh database terkait adalah
pengenalan wajah.
8. Mengekspor rekaman
Pemilik sistem harus melakukan review secara berkala yang tidak melebihi 12
bulan untuk:
Tinjauan dari kebutuhan operasi sistem CCTV mungkin didasarkan pada upaya
untuk mengukur efektivitas sistem. Perawatan harus diambil ketika meninjau
sistem kebutuhan operasional. Misalnya selama 1 tahun setelah sistem
pengawasan CCTV dipasang ada penjahat tertangkap. Namun pada tahun 3 tidak
ada penjahat yang tertangkap. Ini tidak berarti bahwa kamera CCTV tidak lagi
efektif karena mungkin kejahatan berkurang karena efektivitas kamera yang ada.