Anda di halaman 1dari 12

Hubungan Antara Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan Proyek PT. Waskita Karya


(Persero) Probolinggo

Dosen Pembimbing
Yunda Megawati, S.Psi., M.Psi.

Disusun Oleh:

Clara Lavenia Gyte S.


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya
Malang
claragyte@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003. Kesehatan keselamatan kerja yang harus diterapkan kepada para karyawan
PT. Waskita memiliki tujuan yaitu untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan
perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja pada karyawan. Pekerjaan tersebut
menuntut produktivitas kerja tinggi sehingga dilakukan oleh tenaga kerja dengan
kondisi kesehatan yang prima dan menerapkan keselamatan kerja. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori yang bertujuan
untuk menjelaskan hubungan kausal pada variabel melalui pengujian hipotesis.
Data dikumpulkan melalui survei menggunakan kuisioner terhadap
karyawan proyek PT. Waskita Karya Probolinggo. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dengan hasil sebanyak 130 responden.
Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda, hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Sedangkan secara parsial, kesehatan dan keselamatan kerja juga
memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Hasil analisis
determinasi juga menunjukkan bahwa 60,7% produktivitas kerja dapat dijelaskan
oleh kesehatan dan keselamatan kerja sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Kata kunci : kesehatan dan keselamatan kerja, produktivitas kerja, PT. Waskita
Karya
1. PENDAHULUAN berat, terlalu besar, atau kurang nyaman
dipakai para pekerja. Para pekerja
Perusahaan yang cenderung bergerak terkadang tidak mengenakan kacamata
dibidang pembangunan seperti di PT. pelindung ketika menggunakan mesin
Waskita Karya merupakan perusahaan pemotong besi dengan alasan kacamata
dari Badan Usaha Milik Negara tersebut tidak nyaman dipakai karena
(BUMN) yang tergolong sangat rentan terlalu besar dan tidak sesuai dengan
terhadap kecelakaan kerja. Oleh sebab ukuran orang Indonesia pada umumnya,
itu, diadakannya penerapan kesehatan atau alasan tidak dipakainya safety boot
keselamatan kerja diharapkan dapat karena terlalu berat. Tetapi dengan
mengurangi angka kecelakaan yang dilakukannya penerapan kesehatan
dialami oleh para karyawan terutama di Keselamatan Kerja sesuai aturan yang
PT. Waskita Karya. Keselamatan dilaksanakan di PT.Waskita membuat
kesehatan kerja menurut Mondy dan para karyawan sadar bahwa keselamatan
Noe (2005) adalah perlindungan kerja sangat penting dalam bekerja
karyawan dari luka-luka yang dengan bentuk penerapannya sudah
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait tertuang di kebijakan PT. Waskita Karya
dengan pekerjaan. Kesehatan yaitu mematuhi peraturan perundangan
keselamatan kerja yang harus diterapkan dan persyaratan yang berlaku,
kepada para karyawan PT. Waskita meningkatkan kinerja secara
memiliki tujuan yaitu untuk mengurangi berkesinambungan, mencegah cidera,
biaya yang dikeluarkan perusahaan sakit akibat kerja, penceraman
apabila timbul kecelakaan kerja pada lingkungan, dan terjadinya insiden
karyawan. Perusahaan yang benar-benar keamanan yang berdampak pada proses
menjaga keselamatan dan kesehatan bisnis. Hal tersebut dapat diketahui dari
karyawannya memiliki aturan tentang diagram data pendukung angka
keselamatan dan kesehatan kerja untuk kecelakaan kerja PT. Waskita Karya dari
diterapkan oleh seluruh karyawan. Tidak 4 bulan terakhir tahun 2016 pada
hanya aturan tentang kesehatan dan periode September 2016 sampai
keselamatan kerja yang diutamakan, Desember 2016 di PT. Waskita Karya
tetapi perlindungan tenaga kerja dari Kabupaten Probolinggo, yaitu:
bahaya yang dapat menyebabkan
kecelakaan dalam pekerjaan sangat Presentase Angka
dibutuhkan oleh para karyawan supaya
merasa aman dan nyaman dalam Kecelakaan
menyelesaikan pekerjaannya. 50%
PT. Waskita karya yang sudah Presentase
memiliki penerapan kesehatan Angka
0%
keselamatan kerja yang sudah diatur dan Kecelakaan
dijadikan standar dalam bentuk prosedur
Waskita K3 lingkungan mutu dan Gambar 1. Diagram Presentase
pengaman (PWK3LMP) yang angka kecelakann PT. Wakita Karya 4
dilaksanakan pada mulai tahun 2011 periode (September hingga desember)
hingga di tahun 2013 sampai tahun 2016
ada perbaikan mengenai prosedur K3. Berdasarkan diagram di atas
Terkadang, beberapa karyawan menjelaskan bahwa program K3 yang
cenderung kurang memperhatikan telah dilaksanakan perusahaan PT.
ketentuan standar keselamatan kerja Waskita Karya sudah berjalan. Hal itu
yaitu dalam pemakaian peralatan dapat dilihat dari menurunnya tingkat
keamanan yang digunakan tidak optimal insiden dari periode September 2016
oleh para karyawan. Misalnya, para hingga Desember 2016. Hal tersebut
pekerja tidak mengenakan helm saat dikarenakan PT. Waskita Karya
bekerja dengan alas an helm tersebut

2
menerapkan kesehatan keselamatan nyamannya alat pelindung yang
kerja. Idealnya, para karyawan dalam digunakan pada beberapa karyawan.
bekerja juga harus mematuhi ketentuan Keluhan tersebut akan diambil dari
mengenai K3 antara lain mengatur beberapa karyawan yang
tentang pemakaian alat pelindung diri, dikomunikasikan di Safety Morning dari
serta jaminan kesehatan untuk karyawan PT. Waskita maupun dari sub kontraktor
yang harus terpenuhi dan keamanan ataupun mandor.
dalam bekerja yang harus diterapkan Keselamatan dan kesehatan kerja
oleh perusahaan sehingga para karyawan merupakan salah satu aspek
diharapkan dapat melakukan pekerjaan perlindungan tenaga kerja yang diatur
dengan aman dan nyaman (Ervino, dalam Undang-Undang Nomor 13
2005). Tahun 2003. Menurut Malthis dan
PT. Waskita juga menerapkan Jackson (2002), tujuan keselamatan dan
kebijakan kesehatan keselamatan kerja kesehatan kerja (K3) mengarah pada
yang sudah dikembangkan yaitu dengan perlindungan dan kesejahteraan fisik
melaksanakan Safety Induction, semua untuk mencegah terjadinya kecelakaan
karyawan maupun pengunjung proyek atau cedera terkait dengan pekerjaan.
wajib mengikuti induksi kesehatan Penerapan keselamatan dan kesehatan
keselamatan kerja dan diberikan alat kerja pada perusahaan yaitu yang
pelindung diri yang telah diberikan oleh pertama mencegah atau mengurangi
perusahaan seperti, helm, rompi, dan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
Safety Shoes. Tidak hanya melaksanakan kebakaran peledakaan, dan pencemaran
Safety Induction tetapi di PT. Waskita lingkungan. Kedua mengamankan
juga mengikuti Safety Morning dimana mesin, pesawat, instalasi, peralatan
para karyawan setiap hari rabu briefing kerja, bahan baku, dan hasil produksi.
mengenai pengontrolan alat K3 dan Ketiga menciptakan lingkungan dan
evaluasi mengenai pelaksanaan tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman
kesehataan keselamatan kerja di dan aman. Serta yang terakhir
lapangan. Jika dari salah satu karyawan meningkatkan produktifitas kerja atas
tidak menerapkan sesuai aturan dasar tingkat keselamatan kerja yang
kesehatan keselamatan kerja (Tidak tinggi. Pekerjaan dikatakan aman jika
memakai alat pelindung diri) maka, apapun yang dilakukan oleh pekerja
karyawan yang melanggar akan tersebut, memiliki resiko yang mungkin
dikenakan denda sebesar Rp. 25.000,00. muncul dan dapat dihindari. Pekerjaan
PT. Waskita juga memiliki slogan K3 dikatakan nyaman jika para pekerja yang
seperti, utamakan keselamatan, jangan bersangkutan dapat melakukan
biarkan kecelakaan menghentikan kita, pekerjaan dengan perasaan nyaman.
bekerjalah dengan aman karena keluarga Terjaminnya K3 oleh perusahaan
anda menunggu di rumah, datang akan membuat karyawan merasa
selamat, bekerja selamat dan pulang nyaman dan mempunyai rasa memiliki
dengan selamat, bekerjalah dengan (sense of belonging) di perusahaan dan
selamat hari ini dan selamanya. Slogan rasa ikut bertanggung jawab (sense of
tersebut mengartikan bahwa para responsibility) terhadap pekerjaan yang
karyawan harus berhati-hati dalam dihadapi, yang akan mempengaruhi
menjaga keselamatan kerjanya. Terkait keterikatan (commitment) karyawan
dengan kebijakan yang sudah diambil terhadap kerja dan perusahaan. (Steers,
oleh PT. Waskita melalui penenerapan 1988) menyebutkan bahwa komitmen
kesehatan keselamatan kerja beberapa untuk menerapkan kesehatan
karyawan masih mengeluhkan mengenai keselamatan kerja yang kuat dapat
alat K3 dikarenakan tidak nyamannya membawa dampak positif, antara lain:
memakai pelindung atau peralatan yang peningkatan prestasi kerja, motivasi
digunakan. PT. Waskita juga kerja, masa keja, produktifitas kerja, dan
mengevaluasi keluhan dari tidak karyawan lebih rajin masuk kerja

3
sehingga mengurangi absensi dan untuk kerja yang maksimal, dalam arti
menurunkan turn over. Perusahaan yang pencapaian target yang berkaitan dengan
benar-benar menjaga keselamatan dan kualitas, kuantitas dan waktu.
kesehatan karyawannya harus membuat Sedangkan dimensi kedua berkaitan
aturan tentang keselamatan dan dengan upaya membandingkan masukan
kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh realisasi penggunaan atau bagaimana
seluruh karyawan dan pimpinan pekerjaan tersebut dilaksanakan untuk
perusahaan. Dari definisi tersebut, meningkatkan produktivitas karyawan.
perusahaan seharusnya menjaga mutu Dimensi tersebut dapat disimpulkan
kehidupan para karyawan dengan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
memberikan jaminan terhadap berkaitan dengan produktivitas kerja
keselamatan dan kesehatan karyawan terutama di PT. Waskita
karyawannya. Ketika mereka terlihat dari angka kecelakaan yang
melaksanakan pekerjaannya harus sudah ada, sehingga adanya efek tingkat
dilakukan dengan cara menyesuaikan kecelakaan kerja yang menurun di PT.
aturan yang ada dan dalam lingkungan Waskita mempengaruhi produktivitas
K3 harus memenuhi syarat serta para karyawan PT. Waskita.
menganggarkan alokasi dana untuk Memperhatikan hal tersebut,
pelaksanaan program K3. Pekerjaan maka program K3 dan produktivitas
tersebut menuntut produktivitas kerja kerja karyawan menjadi penting untuk
tinggi sehingga dilakukan oleh tenaga dikaji, karena kedua faktor tersebut
kerja dengan kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi produktivitas
prima. (Sumamur, 2009). perusahaan dalam tujuannya mencapai
Dari uraian di atas menunjukkan visi dan misi perusahaan. Pada
adanya hubungan antara penerapan penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan keselamatan kerja terhadap menganalisis hubungan antara
produktivitas kerja karyawan. Secara penerapan K3 dengan produktivitas para
umum produktivitas diartikan atau karyawan proyek PT. Waskita karya.
dirumuskan sebagai perbandingan antara
keluaran (output) dengan masukan 2. Tinjauan Pustaka
(input) Hasibuan (2003). Apabila
produktivitas naik hanya dimungkinkan Kesehatan Kerja
oleh adanya peningkatan efisiensi
(waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, Kesehatan adalah yang merujuk
teknik produksi, dan adanya peningkatan pada kondisi fisik, mental, dan stabilitas
keterampilan tenaga kerja. Menurut emosi secara umum. Indvidu yang sehat
Blunchor dan Kapustin yang dikutip adalah yang bebas dari penyakit, cidera
oleh Sinungan (1987), produktivitas serta masalah mental dan emosi yang
kadang-kadang dipandang sebagai bias menggangu aktivitas manusia
penggunaan intensif terhadap sumber- normal umumnya. Variabel yang perlu
sumber konversi seperti tenaga kerja dan diperhatikan dalam kesehatan kerja yang
mesin yang diukur secara tepat dan efektif adalah (Sedarmayati 2009) yaitu:
benar-benar menunjukkan suatu keadaan tempat lingkungan kerja, upaya
penampilan yang efisiensi. pemeliharaan kondisi fisik, upaya
Tenaga kerja yang sehat akan pemeliharaan kondisi mental. Menurut
bekerja produktif, apabila produktivitas Bambang Swasto (2011), tujuan
kerja karyawan meningkat serta program kesehatan kerja antara lain:
mendukung keberhasilan perusahaan Sebagai alat untuk mencapai derajat
dalam membangun dan membesarkan kesehatan tenaga kerja yang setinggi
perusahaannya. PT. Waskita. tingginya, baik karyawan perusahaan,
Produktivitas memiliki dua dimensi petani, nelayan pegawai negeri atau
menurut (Sedarmayanti, 2001). Dimensi pekerja bebas. Sebagai alat untuk
pertama berkaitan dengan pencapaian meningkatkan produksi, yang

4
berlandaskan pada tingkat efisiensi dapat mempengaruhi terciptanya
dan tingkat produktivitas kerja manusia. produktivitas dengan tidak terlepas dari
efisiensi dan efektivitas. Berbeda dengan
model pengukuran yang ditawarkan
Keselamatan Kerja sebelumnya, Mulyono (2004) mencoba
menawarkan model pengukuran
Keselamatan kerja merujuk pada produktivitas yang lain, dengan
perlindungan terhadap kesejahteraan mempertimbangkan kualitas, kuantitas
fisik seseorang. Tujuan utama program serta ketepatan waktu pengerjaan.
keselamatan kerja yang efektif di
perusahaan adalah mencegah kecelakaan HIPOTESIS PENELITIAN
atau cedera yang terkait dengan
pekerjaan. (Mathis dan Jackson, 2002) Berdasarkan latar belakang, rumusan
Timbulnya kecelakaan kerja dapat masalah, tujuan penelitian, dan dengan
menimpa pegawai dengan berbagai mempertimbangkan dari sudut pandang
sebab. Usaha menyediakan tempat yang teori serta hasil penelitian terdahulu
aman untuk bekerja, dan suatu proses maka diajukan hipotesis :
teratur yang berhubungan dengan usaha,
menentukan kondisi umum, dengan apa H1 : Terdapat Pengaruh simultan
dan bagaimana pekerjaan akan kondisi kesehatan dan keselamatan Kerja
umum, dengan apa dan bagaimana terhadap produktivitas karyawan PT.
pekerjaan akan dilaksanakan, Waskita Karya Probolinggo.
merupakan faktor penting untuk
menggerakkan para pegawai. Variabel H2 : Terdapat Pengaruh variabel
yang perlu diperhatikan dalam Kesehatan kerja terhadap produktivitas
keselamatan kerja yang efektif adalah karyawan PT. Waskita Karya
(Jackson, 2002), yaitu: tanggung jawab Probolinggo.
dan komitmen perusahaan, kebijakan
dan disiplin keselamatan kerja, dan H3 : Terdapat Pengaruh variabel
pemakaian perlengkapan keselamatan Keselamatan Kerja terhadap
kerja. produktivitas karyawan PT. Waskita
Karya Probolinggo.
Produktivitas Kerja

Produktivitas tenaga kerja


merupakan faktor penting bagi METODE PENELITIAN
keberhasilan dunia usaha dan Jenis metode penelitian pada
merupakan landasan bagi peningkatan penelitian ini adalah explanatory
nyata bagi tenaga kerja. Seorang tenaga research. Dalam penelitian ini
kerja dikatakan produktif jika ia mampu menggunakan pendekatan kuantitatif.
untuk menghasilkan suatu output yang
lebih banyak dari tenaga kerja yang lain, Objek Penelitian, Populasi dan
untuk satuan waktu yang sama. Menurut Sampel
Byars dalam dalam Mulyono (2004) Objek yang digunakan sebagai
produktivitas kerja merupakan hasil objek penelitian yaitu Karyawan PT.
keterkaitan antara usaha, kemampuan, Waskita Karya Probolinggo. Populasi
dan persepsi tugas. Produktivitas kerja yang dipilih ialah seluruh karyawan PT.
yang tinggi sebagai suatu langkah Waskita Karya Probolinggo dan
menuju tercapainya tujuan organisasi. menggunakan sampel jenuh yang
Sedangkan Mulyono sendiri (2004) ditentukan ialah sebanyak 130 sampel.
dalam bukunya, menyatakan bahwa
produktivitas sebaiknya merupakan
perpaduan faktor sumber daya yang

5
Jenis & Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua Hasil Regresi Linier Berganda
sumber data, yaitu data primer dan data
sekunder. Teknik mengumpulkan Tabel 1
informasi atau data dalam penelitian ini Hasil Uji Regresi Linier Berganda
dengan cara membagi kuesioner untuk
memperoleh data primer. Model Unstanda Standa
rdized rdized
Variabel Penelitian dan Definisi Coefficie Coeffic
Operasional Variabel nts ients
Variabel yang diteliti pada penelitian ini B Std. Beta t Si
adalah: Err g.
1. Dalam penelitian ini yang menjadi or
variabel independen adalah kesehatan
(X1) dan keselamatan kerja (X2), (const 0,8 0,1 4, 0,
2. Dalam penelitian ini yang menjadi ant) 38 91 38 00
variabel dependen adalah produktivitas 1 0
kerja (Y).
Keseh 0,3 0,0 0,365 4, 0,
atan 25 71 54 00
Metode dan teknik analisis data
Kerja 3 1
Metode yang dipakai untuk
Kesela 0,4 0,0 0,476 5, 0,
menguji instrumen penelitian yaitu uji
matan 51 76 92 00
validitas dan uji reliabilitas. Teknis
Kerja 3
analisis data yang digunakan yaitu uji
analisis regresi linear berganda dan uji
hipotesis. Sebelum dilakukan uji analisis
regresi linear berganda, maka peneliti Sumber : data primer diolah (2017)
menggunakan uji asumsi klasik yang
Variabel dependen pada hasil uji
terdiri dari uji normalitas, uji
regresi berganda adalah Produktivitas
heteroskedestisitas, uji multikolinearitas.
Kerja (Y) sedangkan variabel
independennya adalah Kesehatan Kerja
(X1) dan Keselamatan Kerja (X2).
HASIL PENELITIAN Model regresi berdasarkan hasil analisis
adalah:
Hasil Uji Instrumen Penelitian
Hasil uji validitas menunjukkan Y = 0,365 X1 + 0,476 X2 + e
bahwa seluruh item variabel yang
digunakan adalah valid, karena nilai Interpretasi model regresi di atas
signifikan < 0,05 dan nilai Rhitung > adalah sebagai berikut:
Rtabel. Sehingga item item tersebut
1 = 0,365
dikatakan valid dan dapat digunakan
Koefisien regresi ini menunjukkan
untuk mengukur variabel penelitian.
besarnya kontribusi yang diberikan
Hasil uji reliabilitas menunjukkan
variabel Kesehatan Kerja (X1) terhadap
bahawa seluruh variabel yang digunakan
Produktivitas Kerja (Y). Koefisien
memiliki nilai Alpha Cronbachs lebih
variabel Kesehatan Kerja (X1) yang
besar dari 0,6. Sehingga dinyatakan
bernilai positif artinya setiap
bahwa semua instrument penelitian yang
peningkatan variabel Kesehatan Kerja
digunakan telah reliable.
(X1) sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan Produktivitas Kerja (Y)

6
sebesar 0,365 dengan asumsi variabel variabel Keselamatan Kerja (X2) secara
lain konstan. parsial memberikan pengaruh yang
2 = 0,476 signifikan terhadap variabel
Koefisien regresi ini menunjukkan Produktivitas Kerja (Y).
besarnya kontribusi yang diberikan
variabel Keselamatan Kerja (X2) Tabel 3
terhadap Produktivitas Kerja (Y). Model Sum of df Mean F Sig.
Koefisien variabel Keselamatan Kerja Squares Square
(X2) yang bernilai positif artinya setiap Regression 19,953 2 9,976 100,626 0,000
peningkatan variabel Keselamatan Kerja Residual 12,591 127 0,099
(X2) sebesar 1 satuan maka akan Total 32,544 129
meningkatkan Produktivitas Kerja (Y) Hasil Uji F
sebesar 0,476 dengan asumsi variabel Sumber : data primer diolah (2017)
lain konstan.
Berdasarkan hasil perhitungan pada
Hasil Uji Hipotesis tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar
100,626 (Sig F =0,000). Ftabel pada taraf
Variabel thitu Sig. ttabe Keteran nyata 5% dengan derajat bebas 2 dan
bebas ng t l gan 127 sebesar 3,07. Karena Fhitung > Ftabel
Kesehata 4,5 0,0 1,9 Signifik (100,626 > 3,07) dan Sig F < 5% (0,000
n Kerja 43 00 78 an < 0,05) maka Ho ditolak yang berarti
(X1) bahwa secara bersama-sama variabel
Keselam 5,9 0,0 1,7 Signifik Kesehatan Kerja (X1) dan Keselamatan
atan 23 00 8 an Kerja (X2) mempunyai pengaruh yang
kerja signifikan terhadap variabel
(X2) Produktivitas Kerja (Y).
Tabel 2
Hasil Uji T
Pembahasan terhadap variabel
Sumber : data primer diolah (2017)
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh secara Parsial
1. Variabel Kesehatan Kerja (X1)
Pada pengujian hipotesis variabel
Berdasarkan hasil regresi pada Tabel
Kesehatan Kerja (X1) diperoleh thitung
4.14, diketahui variabel keselamatan
sebesar 4,543 dengan nilai signifikansi
kerja (X2) mempunyai nilai coifficient
sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung|
standardized yang lebih besar dari
tersebut lebih besar daripada ttabel (4,543
variabel kesehatan kerja (X1), yakni
> 1,978) atau nilai signifikansi lebih
sebesar 0,476. Hal ini berarti
kecil dari = 0,05 maka disimpulkan
keselamatan kerja (X2) memiliki
variabel Kesehatan Kerja (X1) secara
pengaruh yang positif dan kuat terhadap
parsial memberikan pengaruh yang
produktivitas kerja karyawan (Y).
signifikan terhadap variabel
Sehingga, apabila variabel keselamatan
Produktivitas Kerja (Y).
kerja mengalami peningkatan, hal ini
2. Variabel Keselamatan Kerja (X2) akan diikuti oleh peningkatan variabel
produktivitas.
Pada pengujian hipotesis variabel
Keselamatan Kerja (X2) diperoleh thitung Penelitian ini membuktikan bahwa
sebesar 5,923 dengan nilai signifikansi variabel independen yang terdiri dari
sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung| variabel kesehatan kerja (X1) dan
tersebut lebih besar daripada ttabel (5,923 keselamatan kerja (X2) berpengaruh
> 1,978) atau nilai signifikansi lebih signifikan secara parsial terhadap
kecil dari = 0,05 maka disimpulkan

7
variabel produktivitas kerja karyawan kerja. Hal ini didukung oleh teori Covan
proyek PT. Waskita Karya (Persero). yang menyebutkan bahwa keselamatan
kerja merupakan pengetahuan dan
1. Kesehatan Kerja (X1) memiliki metode untuk mengurangi angka
pengaruh terhadap produktivitas kerja kecelakaan dan penyakit akibat kerja
karyawan (Tulus.W, 2002:14).

Kesehatan kerja memiliki pengaruh Variabel keselamatan kerja


yang signifikan terhadap produktivitas mempunyai pengaruh bahwa
karyawan. Hal tersebut ditunjukkan keselamatan berpengaruh dominan
dengan hasil sebesar 0,365 artinya terhadap produktivitas kerja karyawan
bahwa keadaan tempat lingkungan kerja, karena dengan adanya program
upaya pemeliharaan kondisi fisik, dan keselamatan yang baik dan memenuhi
upaya pemeliharaan kondisi mental para syarat akan menguntungkan para
karyawan sangat berpengaruh karena karyawan secara material, karena para
lingkungan kerja yang dimiliki harus karyawan terkadang tidak menggunakan
bersih dan kondisi ruangan kerja yang peralatan keselamatan dan masih kurang
tidak terlalu sesak supaya para karyawan memahami metode/petunjuk dalam
merasa nyaman pada saat bekerja. bekerja sehingga secara keseluruhan
Adanya kenyamanan karyawan terhadap para karyawan mudah mengalami
lingkungan fisik dan kondisi mental resiko kecelakaan kerja. Adanya usaha
seperti, hubungan antara sesama melakukan program keselamatan kerja
karyawan, penerangan tempat kerja, secara berkelanjutan dilakukan dengan
tingkat kebisingan, tingkat sirkulasi meningkatkan keselamatan kerja dan
udara, dan pemberian fasilitas kesehatan secara tidak langsung mencegah
dari perusahaan dapat juga kecelakaan atau bahkan meningkatkan
meningkatkan produktivitas kerja prduktivitas kerja karyawan (Mathis dan
karyawan (Sedarmayanti,2009). Jackson, 2002).
Program kesehatan kerja yang baik dan
memenuhi syarat akan menguntungkan 2. Pembahasan Hasil Penelitian
pegawai secara material, karena pegawai Pengaruh secara Simultan
jarang absen, bekerja dengan lingkungan
yang lebih menyenangkan akan mampu Hasil penelitian ini
bekerja lebih lama berarti lebih menunjukkan bahwa kesehatan kerja
produktif serta alat untuk meningkatkan (X1) dan keselamatan kerja (X2) secara
produksi, yang berlandaskan pada simultan berpengaruh signifikan
tingkat efisiensi dan tingkat terhadap produktifitas kerja (Y) pada
produktivitas kerja karyawan (Bambang karyawan PT. Proyek Waskita Karya
swasto, 2011). (Persero). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel bebas memberikan
2. Keselamatan Kerja (X2) memiliki kontribusi terhadap variabel terikat yaitu
pengaruh terhadap produktivitas kerja produktivitas kerja sebesar 60,7%. Jadi
karyawan penelitian ini yang mempengaruhi
produktivitas kerja dipengaruhi variabel
Keselamatan kerja memiliki pengaruh bebas yang tidak diteliti sbesar 39,3%.
yang signifikan terhadap produktivitas Pengaruh signifikan antara variabel
karyawan. Hal tersebut ditunjukkan bebas kesehatan kerja (X1) dan
dengan hasil sebesar 0,476 artinya keselamatan kerja (X2) terhadap
bahwa keselamatan kerja merujuk pada variabel terikat produktivitas kerja dapat
perlindungan terhadap kesejahteraan dilihat dari nilai sig F sebesar 0,000
fisik seseorang. Keselamatan kerja lebih kecil dibandingkan sebesar 0,05.
secara tidak langsung juga Dari penjelasan mengenai pengaruh
melaksanakan manajemen kesehatan variabel, dapat diartikan bahwa

8
produktivitas kerja secara simultan atau bahwa dengan menerapkan kesehatan
bersama-sama dipengaruhi oleh kerja secara indipenden, konsisten dan
kesehatan kerja (X1) serta keselamatan berkesinambungan, akan memberikan
kerja (X2). hasil yakni penurunan angka penyakit
akibat kerja dan akan meningkatkan
Penelitian ini sejalan dengan produktivitas perusahaan.
pendapat yang dikemukakan oleh
Bennet dan Romandang (2002) bahwa 2. Bahwa Keselamatan Kerja secara parsial
kesehatan kerja dan keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap
yang tidak efisien dapat disebabkan oleh Produktivitas kerja karyawan. Dengan
adanya penerangan yang kurang sehat terbuktinya hipotesis II ini, maka dapat
dan pakaian perlengkapan yang tidak disimpulkan bahwa dengan menerapkan
selamat. Hal ini juga dapat manajemen keselamatan kerja secara
diinterpretasikan bahwa tingkat indipenden, konsisten dan
kesehatan kerja dan keselamatan kerja berkesinambungan, akan memberikan
bepengaruh signifikan terhadap hasil yakni penurunan angka kecelakaan
produktivitas kerja karyawan. Artinya kerja dan akan meningkatkan
semakin baik tingkat kesehatan kerja produktivitas kerja karyawan.
dan keselamatan kerja yang diterapkan
maka semakin baik pula produktivitas
karyawan, begitu sebaliknya hal ini 3. Bahwa penerapan Kesehatan dan
sesuai dengan teori yang dikemukakan Keselamatan Kerja berpengaruh secara
oleh (Hariandja, 2002) bahwa simultan terhadap Produktivitas kerja
peningkatan kesehatan dan keselamatan karyawan. Dengan terbuktinya hipotesis
kerja akan dapat meningkatkan III, dapat disimpulkan bahwa jika K3
produktivitas kerja karyawan diterapkan secara utuh, konsisten dan
perusahaan. berkesinambungan, akan mampu
memberikan suatu perlindungan dan
Berdasarkan hasil pembahasan
diatas, maka dapat disimpulkan apabila 4. kenyamanan bagi karyawan dalam
perusahaan ingin terjadi adanya bekerja, sehingga angka kecelakaan dan
peningkatan dalam produktivitas kerja penyakit akibat kerja dapat diturunkan
karyawan, maka perusahaan dapat lebih dan pada akhirnya produktivitas kerja
menfokuskan untuk melakukan karyawan meningkat.
peningkatan kualitas dalamkeselamatan
kerja. Karena hal ini akan lebih efektif 5. Bahwa Keselamatan kerja mempunyai
dan efisien, sebab secara tidak langsung pengaruh dominan terhadap
kualitas kesehatan kerja juga akan ikut Produktivitas kerja karyawan,
meningkat. dibandingkan variabel yang lain. Dapat
disimpulkan bahwa, kinerja tim Proyek
PT Waskita Karya (Persero)
KESIMPULAN DAN SARAN Probolinggo telah baik karena mampu
menciptakan rasa aman dan nyaman
Kesimpulan bagi seluruh pekerja dalam lingkungan
kerja. Sehingga dengan kenyamanan
1. Bahwa Kesehatan Kerja secara parsial yang telah diterima, karyawan mampu
berpengaruh secara signifikan terhadap bekerja secara optimal, sehingga
Produktivitas. Dengan terbuktinya produktivitas kerja karyawan dapat
hipotesis I ini, maka dapat disimpulkan meningkat.

9
Saran apabila terjadi kecelakaan kerja,
memberikan pengarahan tata cara
a. Bagi perusahaan untuk dapat penggunaan peralatan berbahaya di
menciptakan, mempertahankan, bahkan perusahaan dan memberikan pelatihan
meningkatkan Produktivitas Kerja tata cara bekerja secara aman sehingga
karyawan, perusahaan perlu melakukan dapat menghindari terjadinya kecelakaan
pendekatan-pendekatan dan perhatian kerja.
terhadap karyawan, terutama dalam c. Perusahaan diharapkan untuk lebih
menerapkan program Kesehatan dan memperhatikan mengenai penempatan
Keselamatan Kerja (K3) karena terbukti peralatan kerja di perusahaan sesuai
bahwa K3 memiliki pengaruh yang kuat dengan ketentuan sehingga mampu
terhadap Produktivitas Kerja karyawan. mendukung kerja karyawan dan tidak
b. Bagi perusahaan diharapkan untuk membahayakan keselamatan karyawan.
memberikan pelatihan-pelatihan kepada
para karyawan dalam rangka untuk d. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat
mendukung program kesehatan untuk melanjutkan penelitian ini
dan keselamatan kerja yang telah diharapkan untuk menyempurnakannya
ditetapkan. Langkah tersebut dilakukan yaitu dengan menggunakan variabel lain
dalam rangka untuk memberikan suatu yang berpengaruh terhadap produktivitas
memberikan keahlian kepada karyawan kerja karyawan, yang meliputi:
dalam penggunaan fasitas yang kompensasi, komunikasi, pendidikan,
disediakan oleh perusahaan. Bentuk- pelatihan dan variabel lain yang
bentuk pelatihan tersebut yaitu berpengaruh terhadap kinerja karyawan
memberikan pertolongan pertama sehingga penelitian tersebut dapat lebih
berkembang dan memperluas wawasan.

10
DAFTAR PUSTAKA Penelitian, Penerbit CV Alfa Betha,
Bandung

Tulus Winarsunu, (2008),


Dharmabumi Hemasari, (2001), Psikologi Keselamatan Kerja, Penerbit
Jaminan K3, Labour Education UMM, Malang.
Center, Bandung.
Drs Yarnest, M.M, (2003), Paduan
Gomes, Faustino Carduso, (2003). Aplikasi Statistik SPSS 11,
Manajemen Sumber Daya Penerbit DIOMA, Malang
Manusia, Penerbit Andi,
Jogjakarta Muh. Miraj (2014). Analisis
Penerapan Program Kesehatan
Dajan, Anto, (1996), Pengantar Motode Dan Keselamatn Kerja (K3)
Statistik Jilid 2. PT Pustaka Terhadap Peningkatan
LP3ES, Jakarta Produktivitas Kerja Karyawan
PADA PT. Amanah Finance
Christianti, Natali. (2009). Pengaruh Pusat Makassar (WISMA
Pelaksanaan Program K3 KALLA). Skripsi Fakultas
Terhadap Produktivitas Kerja Ekonomi Manajemen Universitas
(Studi Pada PT DOK dan Hassanuddin Makassar.
Perkapalan Surabaya). Skripsi.
Jurusan Manajemen Fakultas Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Ekonomi Universitas Brawijaya, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Malang. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Prihadi Waluyo (2011). Analisis


Multivarte dengan Metode SPSS. Penerapan Program K3/5R di PT
Bandung. X Dengan Pendekatan Standar
OHSAS 18001 Dan Statistik Tes
Sumamur. (2002). Keselamatan Kerja U MANN-WHITNEY Serta
dan Pencegahan Kecelakaan. Pengaruhnya Pada Produktifitas
Penerpit Gunung Agung, Jakarta. Karyawan. Jurnal Standardisasi
Pusat Audit Teknologi Badan
Sedarmayati. (2009). Tata Kerja dan Pengkajian dan Penerapan
Produktivitas Kerja. CV Mandar Teknologi, Vol. 13, No. 3, Tahun
Maju, Bandung. 2011: 192 200.
Andi Siswanto, (2003), Pengaruh
Dr.Sumamur, (1987), Keselamatan
pelaksanaan Program K3
Kerja dan Pencegahan
terhadap Produktivitas Karyawan
Kecelakaan, Penerbit PT
PT PINDAD. Skripsi, Program
Seksama, Jakarta.
Studi Ilmu Administrasi, Sarjana
Dr.Sumamur, (1995), Higene Srata I, Universitas Brawijaya,
Perusahaan dan Kesehatan kerja, Malang
Penerbit PT Toko Gunung Agung,
Mulyono Mauled, (2004)., Penerapan
Jakarta.
Produktivitas Dalam Perusahaan.
Sugiyono, (2002), Statistika untuk Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

11
12

Anda mungkin juga menyukai