Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pemberi Kasih,
Penabur Ilmu, dan Pelimpah Karunia kepada hamba-Nya karena atas izin-Nya
penulis dapat menyusun Laporan Kepemimpinan dan Partisipasi Tenaga Kerja
dalam Keselamatan Konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mata
Kuliah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini. Tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memperoleh perbaikan nilai remedial
Mata Kuliah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, bimbingan, dan semangat kepada penulis sehingga laporan ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan
kepada:
(1) Bapak Muhammad Hamzah Fansuri, S.T., M.S. dan Bapak Ir. Pungky
Dharma Saputra, S.T., M.Si (Han), M.T., CST, IPM selaku dosen Mata
Kuliah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang telah memberi
materi dan pengetahuan dalam menyusun laporan ini.
(2) Keluarga penulis yang tak henti-henti memberi dukungan moral.
(3) Rekan-rekan penulis yang telah memberikan masukan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Tentunya, penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dengan rendah hati, penulis sangat terbuka terhadap saran, masukan, serta
kritikan dari pembaca. Akhir kata, penulis juga ingin berterimakasih atas
kesediaan pembaca untuk membaca laporan ini. Besar harapan penulis agar
para pembaca dapat mengambil sedikit ilmu yang bermanfaat dari laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
2. PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ..........................................3
2.2 Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi 4
2.2.1 Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal ........... 5
2.2.2 Organisasi Pengelola SMKK ........................................................ 17
2.2.3 Lembar Komitmen Keselamatan Konstruksi ................................ 21
2.2.4 Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi .................................22
2.2.5 Partisipasi Pekerja ....................................................................... 24
2.2.6 Supervisi, Training, Akuntabilitas, Sumber Daya, dan Dukungan 26
3. PENUTUP ..................................................................................................... 27
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 27
3.2 Saran .................................................................................................... 27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1 Universitas Pertahanan RI
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2 Universitas Pertahanan RI
BAB II
PEMBAHASAN
3 Universitas Pertahanan RI
perusahaan itu sendiri, mengetahui bagaimana kecelakaan terjadi juga
berguna dalam arti mengidentifikasi jenis kegagalan atau kesalahan apa
saja yang biasanya menyebabkan kecelakaan, sehingga tindakan dapat
diambil untuk mengatasi kegagalan tersebut sebelum ada kesempatan
untuk terjadi. Oleh karena itu, dengan berkurangnya risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) diharapkan dapat mengurangi
dampak kecelakaan pada area kerja serta meningkatkan keuntungan
organisasi dari sisi kesehatan maupun sisi keselamatan karyawan/pekerja
dalam melakukan pekerjaan di tempat kerjanya.
Terjadinya kecelakaan kerja dalam proyek konstruksi menjadi salah
satu indikator yang mempengaruhi kinerja perusahaan dan secara
langsung menjadikan kegagalan penerapan manajeman resiko dalam
pekerjaan tersebut. Adanya potensi dan resiko kecelakaan kerja pada
proyek konstruksi mestinya sudah dapat diidentifikasi sejak awal jika
SMKK benar–benar diterapkan, sehingga adanya kecelakaan dan
kegagalan konstruksi dapat diminimalkan, karena seberapapun kecilnya
tetap akan mengakibatkan efek kerugian.
Kecelakaan konstruksi pada umumnya disebabkan karena
pemilihan metode kerja, material, peralatan kerja, serta kompetensi
pekerja yang kurang berorientasi pada proses dan hasil produk yang
berkualitas dan aman. Dari hal tersebut maka potensi dan risiko
kecelakaan kerja harus sudah diperhitungkan sejak dini.
4 Universitas Pertahanan RI
Pentingnya konsep RKK sebelum pelaksanaan pekerjaan lapangan
dimulai perlu dipahami bahwa harapannya dapat memberikan
pertimbangan mengenai pentingnya penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang bermanfaat bagi pekerja proyek untuk dapat
berprestasi secara optimal. Konsep RKK ini bertujuan untuk menciptakan
pekerjaan yang aman dan menekankan zero accident (nihil kecelakaan
fatal) dalam pelaksanaan proyek.
5 Universitas Pertahanan RI
Bandung, 23 Maret 2021
PT. KCIC (Kereta Cepat Indonesia China)
6 Universitas Pertahanan RI
5. Bentuk dan tingkat hubungan kontraktual termasuk misalnya
pengaturan waktu kerja dan kondisi kerja; dan
6. Perubahan terkait dengan hal-hal di atas.
7 Universitas Pertahanan RI
DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
PAKET PEKERJAAN: PEMASANGAN BOX GIRDER 158
8 Universitas Pertahanan RI
dalam pekerjaan i personil mengganggu
diharapkan aktifitas
penerapan SMKK Harapan:
lebih efektif ▪ Metode kerja
Harapan: aman terhadap
▪ Tidak terjadi lingkungan
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
3 Pemahaman K3 di Melakukan penjelasan Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
kelompok kerja resiko K3 pada saat Perintah ▪ Semua pekerja ▪ Tidak
TBM Kerja memahami resiko mengganggu
(SPK) K3 aktifitas
Harapan: Harapan:
▪ Tidak terjadi ▪ Metode kerja
kecelakaan dan aman terhadap
penyakit akibat lingkungan
kerja
4 Keterlambatan Proses instalasi Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
mobilisasi tenaga kerja terhambat Perintah ▪ Mobilisasi tidak ▪ Tidak
ahli Kerja terlambat agar mengganggu
(SPK) pekerjaan instalasi aktifitas
9 Universitas Pertahanan RI
berjalan sesuai Harapan:
jadwal ▪ Metode kerja
Harapan: aman terhadap
▪ Tidak terjadi lingkungan
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
5 Kurangnya Mempengaruhi Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
keterampilan/pengalam instalasi dan hasil Perintah ▪ Tenaga ahli yang ▪ Tidak
an tenaga ahli akhir Kerja mempuni di mengganggu
Membutuhkan waktu (SPK) bidangnya agar aktifitas
ekstra mutu, dan waktu Harapan:
sesuai rencana ▪ Metode kerja
inspeksi SIO aman terhadap
Harapan: lingkungan
▪ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
10 Universitas Pertahanan RI
6 Transporter Pengecekan secara Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
rutin (visual) sebelum Perintah ▪ Petugas dan ▪ Tidak
transporter digunakan Kerja pelaksana mengganggu
(SPK) melakukan aktifitas
inspeksi pada alat Harapan:
dan mesin ▪ Metode kerja
sebelum pekerjaan aman terhadap
dimulai agar lingkungan
menjamin
keamanan
penggunaannya
▪ Transporter aman
digunakan
Harapan:
▪ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
7 Pemasangan Box Pengecekan secara Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
11 Universitas Pertahanan RI
Girder 158 (launcher) rutin (visual) sebelum Perintah ▪ Koordinasi ▪ Tidak
launcher digunakan Kerja berjalan baik, mengganggu
(SPK) operator aktifitas
mumpuni sehingga Harapan:
pemasangan berjalan ▪ Metode kerja
baik aman terhadap
Harapan: lingkungan
▪ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
8 Kurangnya koordinasi Menghambat waktu Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
saat pelaksanaan hingga memungkinkan Perintah ▪ Antara kedua ▪ Tidak
penempatan Box kegagalan Kerja operator launcher, mengganggu
Girder 158 ke bentang (SPK) engineer, mandor, aktifitas
dan pekerja di Harapan:
lapangan harus ▪ Metode kerja
memahami aman terhadap
pelaksanaan lingkungan
12 Universitas Pertahanan RI
penempatan
sehingga
koordinasi berjalan
baik
Harapan:
▪ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
▪ Koordinasi
berjalan baik
9 Pembongkaran Kerusakan material, Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
launcher kerugian biaya, Perintah ▪ Operator ▪ Tidak
menghambat waktu Kerja memahami lokasi, mengganggu
(SPK) metode, dan aktifitas
metode kerja Harapan:
sehingga tidak ▪ Metode kerja
menimbulkan aman terhadap
kerugian biaya dan lingkungan
13 Universitas Pertahanan RI
waktu
Harapan:
▪ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
▪ Tidak terjadi
kerugian
10 Keterbatasan personil Penambahan personil Kinerja Internal Threat Surat Keinginan: Keinginan:
subkontraktor Perintah ▪ Diharapkan ▪ Tidak
Kerja pekerjaan sesuai mengganggu
(SPK) waktu, dan mutu aktifitas
yang dihasilkan Harapan:
sesuai pula ▪ Metode kerja
Harapan: aman terhadap
▪ Tidak terjadi lingkungan
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
14 Universitas Pertahanan RI
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
11 Kondisi Topografi Produktivitas alat Kinerja Eksternal Threat Alam Keinginan: Harapan:
terganggu ▪ Penanganan ▪ Metode kerja
lingkungan agar aman terhadap
tidak mengganggu lingkungan
kinerja alat
▪ Produktivitas alat
Harapan:
▪ Kesesuaian biaya,
mutu, dan waktu
▪ Tidak ada
kecelakaan kerja
12 Hujan saat tahap Waktu pekerjaan Kinerja Eksternal Weakness Alam Keinginan: Keinginan:
erection terlambat ▪ Selalu ▪ Tidak
berkoordinasi mengganggu
dengan BMKG aktifitas
sehingga Harapan:
mengetahui ▪ Metode kerja
kemungkinan aman terhadap
cuaca lingkungan
15 Universitas Pertahanan RI
Harapan:
▪ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
▪ Produktivitas
sesuai dengan
keinginan
13 Bencana Alam Waktu pekerjaan Kinerja Eksternal Weakness Alam Keinginan: Keinginan:
terhambat ▪ Selalu ▪ Tidak
berkoordinasi mengganggu
dengan BMKG aktifitas
Harapan: Harapan:
▪ Tidak terjadi ▪ Metode kerja
bencana aman terhadap
lingkungan
16 Universitas Pertahanan RI
2.2.2 Organisasi Pengelola SMKK
17 Universitas Pertahanan RI
Diagram 1.2 Struktur Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi
Sumber: Permen PUPR No. 10 tahun 2021
18 Universitas Pertahanan RI
2. Memberikan bantuan medis dan non medis (biladibutuhkan) terhadap
korban kecelakaan kerja dengan membawa/dirujuk ke rumah sakit yang
telah ditunjuk
19 Universitas Pertahanan RI
7. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian
dan evaluasi kondisi darurat
8. Mengkoordinir pelaksanaan dan penanganan kondisi darurat,
evakuasi dan evaluasi kondisi darurat secara keseluruhan
20 Universitas Pertahanan RI
5. Membantu pimpinan menetapkan tujuan K3, perencanaan program
untuk mencapai target dan mengintegrasikan K3 dalam buadaya
perusahaan
21 Universitas Pertahanan RI
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (Sembilan) Komponen Biaya SMKK.
22 Universitas Pertahanan RI
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi
kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi
perusahaan.
23 Universitas Pertahanan RI
Disahkan,
Bandung, 30 Maret 2021
Pejabat Pembuat Komitmen
Harjasa Jonathan
24 Universitas Pertahanan RI
b. Berikan respons positif kepada pekerja yang berpartisipasi dalam program
K3; dan
c. Lakukan komunikasi secara terbuka dengan mengundang para pekerja
untuk berdiskusi dengan manajer/supervisor tentang K3 dan masukan
untuk meningkatkan program K3.
25 Universitas Pertahanan RI
dan mereka dapat menjalankan mekanisme pelaporan dengan aman.
Partisipasi pekerja akan terhambat jika tingkat bahasa, pendidikan, atau
keterampilan di tempat kerja tidak dipertimbangkan, atau jika pekerja takut akan
adanya ancaman atau diskriminasi karena melaporkan masalah K3, kecelakaan
kerja, atau berbicara jika investigasi berfokus menyalahkan individu daripada
akar penyebab insiden atau kekhawatiran yang dapat berpengaruh pada
pemberian penghargaan, bonus, atau insentif.
26 Universitas Pertahanan RI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
27 Universitas Pertahanan RI
masing pihak memiliki tanggung jawab bersama yang saling mendukung untuk
keberhasilan pelaksanaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditandai
dengan evaluasi positif dari pelaksanaan program K3. Saran yang hendak
diperhatikan adalah:
1. Para pekerja proyek tetap harus mematuhi SOP K3, RKK dan Permen
PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK). Dikarenakan masih ada beberapa
pekerja proyek yang tidak menggunakan APD yang lengkap.
2. Kesadaran antara pekerja proyek untuk selalu mengutamakan kesehatan
dan keselamatan kerja di lokasi proyek harus lebih ditingkatkan lagi dengan
cara lebih sering diberikan sosisalisasi kepada seluruh pekerja agar semua
pekerja proyek lebih paham lagi akan pentingnya keselamatan kerja.
3. Pemilik proyek harus lebih memberikan pengawasan kepada pelaksanaan
pekerjaan di wilayahnya agar proyek berjalan dengan baik dan sesuai
dengan mutu yang telah dipersyaratkan pada spesifikasi teknis. Hal ini bisa
dilaksanakan dengan cara membuat indikator pelaksanaan pekerjaan yang
terdapat pada dan Permen PUPR no 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Keselamatan Konstruksi (SMKK), sehingga pemilik proyek lebih
mudah untuk mengontrol dan mengawasi proyek yang berjalan di
wilayahnya.
28 Universitas Pertahanan RI
DAFTAR REFERENSI
29 Universitas Pertahanan RI