DAFTAR ISI
2.2.3. Identifikasi dan Penetapan Kebutuhan dan Harapan Pihak yang Berkepentingan
Penyedia Jasa harus melakukan identifikasi dan penetapan:
1. pihak-pihak berkepentingan lainnya, selain pekerja, yang dapat
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh SMKK;
2. kebutuhan dan harapan dari dari para pekerja maupun pihakpihak yang
berkepentingan, termasuk di dalamnya ketentuan peraturan perundang-
undangan dan peraturan lainnya yang terkait;
3. Prosedur identifikasi potensi bahaya, penetapan tingkat risiko dan peluang.
Pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. pemerintah (kementerian/lembaga pemerintah pada berbagai tingkatan dan
fungsi, termasuk pemerintah daerah);
2. pemasok, kontraktor dan subkontraktor;
3. perwakilan pekerja;
4. organisasi pekerja (serikat pekerja) dan organisasi pengusaha;
5. pemilik, pemegang saham, klien, pengunjung, komunitas local dan
masyarakat sekitar serta masyarakat umum;
6. pelanggan, layanan medis dan layanan masyarakat lainnya, media massa,
akademisi, asosiasi usaha, asosiasi profesi dan organisasi non-pemerintah
(lembaga swadaya masyarakat/LSM);
7. organisasi yang bergerak di bidang keselamatan dan kesehatan kerja
profesional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya di bawah ini :
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pengukuran dan pemasangan 1 m2 Bouwplank Terjatuh/terluka saat proses Pekerjaan
2 Papan nama Proyek Terjatuh/terluka saat proses Pekerjaan
3 Iuran Jasa Konstruksi
4 Sistem Manajerial Keselamatan Konstruksi
(SMKK)
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Biasa Terjadi insiden berupa pekerja
terjatuh didalam lubang galian,
sehingga terjadi luka ringan dan luka
berat, terjadi insiden berupa pekerja
kejatuhan material
2 Urugan Kembali dari Gaian Setempat (1/3 Dari
Galian) Terluka Terkena Peralatan Kerja
3 Urugan Pasir Bawah Lantai dan Pondasi Tertimbun Pasir Urug / Terluka
Terkena Peralatan
IV PEKERJAAN BETON
1 Pembuatan Beton Plat Deuker
- Pembuatan 1 m3 beton mutu fc 16,9 MPa (K200) Luka Terkena Putaran Mixel
Molen/Tertimpa Campuran Beton
- Pembesian dengan Besi Beton Polos/Ulir Terluka Oleh Goresan Besi/Tertimpa
Perlatan
- Begisting Untuk Lantai terluka Terkena Alat Pemotong
V PEKERJAAN PLESTERAN
1 Pemasangan plesteran 1PC:5PP tebal 15 mm Terkena Adukan Semen t-sehingga
Terjadi iritasi kulit
I PEKERJAAN PONDASI
1 Pasangan Batu Belah 1 Pc : 5 Psr Talud Tertimpa bonkaran batu
Terasesing karna terjadi kesalahan pada Saat
mebuka pintu Dum Truk atau
tertimpa batu saat pemindahan
material.
Kesimpulan :
Tingkat Resiko untuk Pekerjaan Belanja Modal Taman Talud Terasering
adalah termasuk Tingkat Resiko Kecil
Maka dengan ini kami menyimpulkan bahwa Tingkar Resiko Keselamatan Konstruksi untuk
paket pekerjaan sebagaimana dimaksud adalah :
RESIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI ( KECIL / SEDANG / BESAR)
2.3.4. Komunikasi
1. Penyedia Jasa harus menetapkan, menerapkan dan memelihara komunikasi internal
dan eksternal terkait dengan SMKK dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan peraturan lainnya.
2. Komunikasi internal dan eksternal meliputi:
2.4.3.4. Pengelolaan Alat Pelindung Diri dan Alat Pelindung Kerja Pengelolaan alat
pelindung diri dan alat pelindung kerja meliputi:
1. penilaian kebutuhan alat pelindung diri dan alat pelindung kerja yang sesuai
dengan jenis pekerjaan dan bahaya yang timbul;
2. penyediaan alat pelindung diri dan alat pelindung kerja dengan jumlah yang
memadai;
3. evaluasi kepatuhan terhadap penggunaan dan perawatan alat pelindung diri dan
alat pelindung kerja; dan
4. pelaksanaan pelatihan untuk pekerja konstruksi yang terkait dengan fungsi,
manfaat, penggunaan, dan perawatan alat pelindung diri danalat pelindung kerja.
2.4.3.9. Pemeliharaan dan Perawatan Sarana, Prasarana, dan Peralatan Pemeliharaan dan
perawatan sarana, prasarana, dan peralatan sekurang-kurangnya meliputi:
1. penetapan program dan jadwal pemeliharaan dan perawatan secara berkala;
2. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan program dan jadwal;
3. penyediaan peralatan yang sesuai dan layak untuk pelaksanaan pemeliharaan dan
perawatan;
4. pengujian kelayakan secara berkala terhadap sarana, prasarana dan peralatan;
dan
5. kebersihan barak pekerja, kantin, dan toilet.
Penyedia Jasa harus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang berstandart disetiap
aktifitas proyek sesuai kebutuhan atau sesuai arahan Direksi. Penyedia Jasa harus
memelihara peralatan dan perlengkapan alat pelindung diri tersebut dalam keadaaan baik
dan siap dipakai pada saat dibutuhkan.