BAB I........................................................................................................................ 4
PENYELENGGARAAN SMK3 (SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA) KONSTRUKSI ......................................................... 4
2.1. Keterangan Umum ............................................................................................................... 4
2.1.1 Berdasarkan Peraturan PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum telah mengatur
mengenai SMKK Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. ....................................................... 4
2.1.2 Sistem manajemen kesalamatan konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK adalah
bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin
terwujudnya keselamatan konstruksi. ..................................................................................... 4
2.1.3 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup bangunan gedung, bangunan
sipil, instalasi mekanikal dan elektrikal serta jasa pelaksanaan lainnya untuk
mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain dalam jangka waktu tertentu. ................ 4
2.1.4 Rancangan konseptual SMKK adalah dokumen telaah tentang keselamatan yang
disusun pada tahap pengkajian, perencanaan dan/atau perancangan. ..................................... 4
2.1.5 Identifikasi bahaya,penilaian resiko, penentuan pengendalian resiko, dan peluang yang
selanjutnya disebut IBPRP adalah proses mengindentifikasi bahaya, menilai dan
mengendalikan resik, serta menilai peluang. .......................................................................... 4
2.1.6 Rencana keselamatan konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah dokumen
telaah tentang keselamatan konstruksi yang memuat elemen SMKK yang merupakan
satu kesatuan dengan dokumen kontrak. ................................................................................ 4
2.1.7 Analisis keselamatan konstruksi yang selanjutnya disingkat AKK adalah metoda dalam
mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya berdasarkan rangkaian pekerjaan dalam
metoda pelaksanaan kerja ( work method statement ). ........................................................... 4
2.1.8 Ahli K3 Konstruksi adalah tenaga teknis yang mempunyai kompetensi khusus di bidang
K3 Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan, merencanakan dan mengawasi
penerapan SMKK Konstruksi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dan
2.1.9 Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atau
organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti pelatihan/bimbingan teknis SMK3
Konstruksi Bidang PU, dibuktikan dengan surat keterangan mengikuti
pelatihan/bimbingan teknis SMK3 Konstruksi Bidang PU. ................................................... 5
2.1.10 Potensi bahaya adalah kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan, mesin, pesawat,
instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja, proses produksi dan lingkungan yang berpotensi
menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran dan penyakit akibat kerja. ................................................................................... 5
2.1.11 Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
bahan, proses maupun lingkungan kerja. ................................................................................ 5
2.1.12 Risiko keselamatan konstruksi adalah resiko konstruksi yang memenuhi 1 (satu) atau
lebih kriteria berupa besaran resiko pekerjaan, nilai kontrak, jumlah tenaga kerja, jenis
alat berat yang dipergunakan dan tingkatan penerapan teknologi yang digunakan. .............. 5
2.1.14 Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan
mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko. .......................... 5
2.1.15 Biaya SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah biaya yang diperlukan untuk menerapkan
SMK3 dalam setiap pekerjaan konstruksi yang harus diperhitungkan dan dialokasikan
oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa. .................................................................................. 5
2.1.16 Rencana K3 Kontrak yang selanjutnya disingkat RK3K adalah dokumen lengkap
rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan
dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia Jasa
dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi
antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
Bidang PU. .............................................................................................................................. 5
➢ Tahap Perancangan
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada
Tahap Perancangan meliputi
a. Menetapkan lingkup tanggung jawab perancang, termasuk pernyataan bahwa
apabila terjadi revisi desain, maka tanggung jawab revisi desain dan
dampaknya ada pada penyusun revisi.
b. Melakukan persetujuan dan pengendalian kegiatan perancangan sebagaimana
dalam Program Mutu.
c. Menyetujui hasil/produk perancangan, antara lain Rancangan Konseptual
SMKK Perancangan.
➢ Tahap Pemilihan
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada
Tahap Pemilihan meliputi
a. menetapkan jumlah Ahli K3 Konstruksi/Petugas Keselamatan Konstruksi;
b. menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang di dalamnya memuat biaya
penerapan SMKK pada daftar kuantitas dan harga.
c. melakukan review terhadap RKK penawaran Penyedia pada saat Rapat
Persiapan Penandatangan Kontrak; dan
d. menyampaikan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan kontrak pada
saat Rapat Persiapan Penandatangan Kontrak.
2.3.2 Pokja ULP
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pokja ULP meliputi:
a. Memeriksa kelengkapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan memastikan
bahwa biaya SMK3 telah dialokasikan dalam biaya umum.
b. Apabila HPS belum mengalokasikan biaya SMK3 Konstruksi Bidang PU,
maka Pokja ULP wajib mengusulkan perubahan kepada PPK untuk dilengkapi.
c. Menyusun dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa sesuai kriteria yang
didalamnya memuat:
1. Uraian Pekerjaan;
2. Potensi Bahaya;
3. Identifikasi bahaya K3;
4. Persyaratan RK3K sebagai bagian dari dokumen usulan teknis;
5. Evaluasi teknis untuk menilai pemenuhan persyaratan K3 yang tertuang
dalam RK3K, dilakukan terhadap sasaran dan program K3;
6. Mensyaratkan Ahli K3 Konstruksi untuk pekerjaan yang mempunyai
potensi bahaya K3 tinggi dan dapat mensyaratkan sertifikat SMK3
perusahaan;
1 Spanduk (banner)
2 Poster
3 Papan Informasi K3
4
Bendera K3
5
Topi pelindung
(safety helmet)
6
Pelindung mata
(goggles, spectacles)
7
Tameng Muka (face
shield)
8
Masker (breathing
apparatus)
Pelindung Pernapasan
dan Mulut (masker)
10
Sarung tangan (safety
gloves)
11
Sepatu boot
keselamatan (safety
shoes)
12 Rompi keselamatan
(safety vest)
13
Pelindung Jatuh
( Fall Arrester )
14
Jaring Pengaman
15
Tali Keselamatan
(Life Line )
16
Penunjang Seluruh
Tubuh ( Full Body
Harmes )