Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN


KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN
KONSTRUKSI GEDUNG BLK SURAKARTA

Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Menempuh Tugas Akhir Program S-1


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang

Disusun Oleh :

AHMAD FAUZAN NASHIR (C.131.19.0132)


PUTRA DANA UTAMA (C.131.18.0250)

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO


UNIVERSITAS SEMARANG FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN


KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN
KONSTRUKSI GEDUNG BLK SURAKARTA

Disusun Oleh:

AHMAD FAUZAN NASHIR (C.131.19.0132)

PUTRA DANA UTAMA (C.131.18.0250)

Proposal Tugas Akhir ini telah diterima Sebagai salah


satu persyaratan menempuh ujian akhir Diperiksa dan
Disetujui oleh:

Pimbimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. Hari Setijo Pudjihardjo, M.T. Ferry Firmawan, S.T., M.T., Ph.D.
NIS. 06557003102006 NIS. 6557003102268

Mengetahui
Ketua Program Studi S1Teknik Sipil
Universitas Semarang

Ngudi Hari Crista S.T. M.T.


NIS. 06557003102148

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah meberikan limpahan rahmat
dan hidayah-Nya dan tak lupa Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas
Akhir (TA) dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan
Keselamatan Kerja (SMK3) pada Proyek Pembangunan Konstruksi Gedung BLK
Surakarta” ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Purwanto S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Semarang.
2. Bapak Ngudi Hari Crista S.T., M.T.. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Semarang.
3. Bapak Ir. Hari Setijo Pudjihardjo, M.T. selaku Dosen Pembimbing utama
yang telah memberikan bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
4. Bapak Ferry Firmawan, S.T., M.T., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
Anggota yang telah memberikan bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini dengan baik.
5. Serta semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas
Akhir ini.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan Proposal Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempuraan. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan, agar Proposal Tugas Akhir ini dapat
diperbaiki dan bermanfaat bagi pembaca dikemudian hari. Terima Kasih.

Semarang, Juni 2023

Penyusun

iii
2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................iv
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................2
C. Batasan Masalah................................................................................................. 2
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................2
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................3
F. Sistematika Penulisan .........................................................................................3
G. Landasan Teori.................................................................................................... 4
I. Objek Penelitian.................................................................................................. 9
J. Proses Penelitian ..............................................................................................10
K. Populasi dan Sampe..........................................................................................10
L. Instrumen Penelitian ........................................................................................11
M. Variabel Penelitian ............................................................................................ 12
N. Survei Pendahuluan ..........................................................................................12
O. Metode Pengumpulan Data.............................................................................. 13
P. Analisis Data ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18

iii
3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lokasi Pembangunan Gedung BLK Surakarta ..................................................9

Gambar 2 Bagan Alir Penelitian ......................................................................................10

iii
4
A. Latar Belakang

Keseriusan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur serta


pembangunan sarana pendidikan semakin jelas terlihat , hal ini di buktikan
dengan banyak bermunculannya sarana dan fasilitas penunjang Pendidikan ,
demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik . Terkait dengan hal tersebut ,
maka penambahan pembangunan Gedung Pendidikan dengan sarana yang
lebih lengkap pastinya sangat di butuhkan. Menilik ke dalam setiap
pembangunan , aspek keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu
aspek yang sangat penting yang perlu di perhatikan.

Perusahaan konstruksi termasuk perusahaan yang mempunyai resiko


tinggi terjadinya kecelakaan kerja. Untuk itu, untuk meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja setiap perusahaan melakukan pengendalian dalam bentuk
sistem manajemen yaitu Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (SMK3). Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012 SMK3 adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.

Gedung BLK Surakarta merupakan sebuah gedung yang di bangun


untuk menunjang kegiatan pendidikan dan latihan kerja dengan fasilitas yang
lebih lengkap di bandingkan dengan Gedung BLK yang telah ada sebelumnya.
Pengambilan studi kasus ataupun penelitian mengenai pengetahuan para
pekerja terhadap implementasi K3 serta kesadaran dan pengetahuan dalam
penggunaan APD pada pembangunan Gedung BLK Surakarta bukanlah tanpa
sebab, melainkan di ketahuidan terlihat beberapa pekerja yang melakukan
tindakan indisipliner terkait penggunaan APD serta implementasi K3 saat
bekerja.

Berdasarkan poin tersebut, akan diketahui lebih lanjut untuk


menganalisa bagaimana penerapan K3 serta seberapa tinggi tingkat kesadaran
para pekerja melakukan pekerjaannya terkait dalam penggunaan APD .

1
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat beberapa


permasalahan yang akan dibahas dalam Analisa Pengetahuan Pekerja
Terhadap Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Pada Pelaksanaan Pembangunan Gedung BLK Surakarta,
antara lain :

1. Faktor - faktor apa yang mempengaruhi penerapan SMK3 ?


2. Seberapa tinggi tingkat kesadaran dan pengetahuan pekerja terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?
3. Bagaimana pelaksanaan standar dan pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Proyek
Pembangunan Gedung BLK Surakarta ?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan dalam penelitian, tinjauan


penelitian dibatasi pada lingkup Proyek Pembangunan Gedung BLK
Surakarta, berikut merupakan batasan-batasan penelitiannya :

1. Penerapan standar dan pedoman pelaksanaan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Proyek
Pembangunan Gedung BLK Surakarta.
2. Pengaruh pengetahuan dan kesadaran pekerja terhadap Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada
Proyek Pembangunan Gedung BLK Surakarta.
3. Penelitian dilakukan pada waktu jam kerja.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan


SMK3.

2
2. Mengetahui seberapa tinggi tingkat kesadaran pekerja terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
3. Mengetahui pelaksanaan standar dan pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) pada Proyek Pembangunan
Gedung BLK Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti
Bermanfaat sebagai bahan pembelajaran dan referensi dalam bidang
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di lingkup konstruksi.
2. Bagi Pekerja
Dapat memberikan wawasan akan kepedulian penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) agar dapat
menghindari dan meminimalisir terjadinya dari kecelakaan kerja.
3. Bagi Masyarakat
Mengetahui tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) di sebuah perusahaan konstruksi yang sedang
menjalankan suatu proyek.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan ini terdiri
dari :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penelitian, manfaat yang bisa diambil, lokasi penelitian, serta sistematika
penulisan.

3
BAB II. Studi Pustaka

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan judul Tugas Akhir,
serta rumus-rumus dasar yang digunakan dalam kegiatan penelitian.

BAB III. Metodologi Penelitian

Bab ini berisi uraian perhitungan dan langkah yang akan dilakukan
dalam pelaksanaan observasi, pada bab ini juga akan dilihat diagram alur
dalam penelitian.

BAB IV. Data dan Analisa

Bab ini berisi data hasil pengamatan dari hasil survei di lapangan serta
analisis data yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pemecahan masalah
yang ada.

BAB V. Penutup

Bab berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan

G. Landasan Teori

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Menurut Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bidang dalam
konstruksi sipil yang terkait dengan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan sumber daya manusia yang bekerja disebuah institusi proyek.
Keselamatan kerja menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.
463/MEN/1993 yaitu keselamatan dan kesehatan kerja adalah perlindungan
untuk tenaga kerja dan semua pihak dalam lingkungan pekerjaan selalu dalam
keadaan aman dan sehat, serta produksi yang digunakan efisien.

4
Dalam Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia No. 1 tahun
1970 pasal 12 tentang Keselamatan Kerja menjelaskan bahwa perusahaan atau
institusi wajib memberikan perlindungan keselamatan bagi pekerjanya yaitu
dengan memberi peringatan kepada tenaga kerja tentang bagaimana kondisi
dalam keadaan bahaya di tempat kerja, memberikan alat pelindung diri dan
mengharuskan di terapkan dalam tempat kerja, serta menjelaskan tata cara dan
perilaku yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.

Dengan adanya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),


pekerja akan merasa aman, nyaman, dan terlindungi dalam bekerja. Sehingga
akan meningkatkan efektifitas dalam bekerja dan menjadikan pekerjaan
menjadi sesuai target bahkan lebih cepat, karena tidak adanya kendala yang
terjadi pada pekerja tersebut. Pekerja merupakan aspek penting dalam setiap
proyek pembangunan.

Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian tak terduga yang mengakibatkan
sesuatu hal yang buruk atau tidak dikehendaki. Kecelakaan kerja juga dapat
menimbulkan kerugian, baik berupa materiil, waktu, maupun fisik baik yang
ringan sampai yang berat sehingga mengakibatkan cacat abadi bahkan bisa
sampai ketahap yang paling parah yaitu kematian. Dalam bekerja di sebuah
institusi maupun perusahaan kecelakaan kerja dapat menimpa pekerjanya
dalam keadaan dan kondisi yang tidak terduga.

Menurut (Austen & Neale, 1991), kecelakaan kerja adalah kejadian


yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga oleh karena latar
belakang pristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam
bentuk perencanaan. Oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian
material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai pada yang paling
berat.

Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan


maupun pekerja, dan dapat menimbulkan kerugian bagi

5
keduanya. Dampak bagi perusahaan yaitu tidak berjalanannya kegiatan
produksi sehingga akan menimbulkan kerugian yang besar dalam hal efisien
waktu pekerjaan maupun biaya. Sedangkan bagi pekerja akan mengakibatkan
kerugian fisik.

Teori Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh berbagai macam penyebab
yang merupakan latar belakang dari sebab kecelakaan kerja , berikut beberapa
teori yang membahas tentang kecelakaan kerja :

1. Teori kecelakaan kerja murni (pure chance theory)


Teori ini menjelaskan mengenai penyebab kecelakaan kerja tersebut
memang kehendak Tuhan, tidak ada pola atau rangkaian yang jelas
sebab peristiwa itu bisa terjadi, oleh karena itu kecelakaan tersebut
menjadi sebab murni dan kebetulan.
2. Teori kecenderungan kecelakaan (accident prone theory)
Teori ini menjelaskan kecenderungan yang dimiliki oleh pekerja
yang membuatnya terkena kecelakaan kerja seperti sifat-sifat
pribadinya yang cenderung untuk mengalami kecelakaan kerja.
3. Teori tiga faktor (three main factor)
Teori ini menjelaskan tiga factor mengenai tiga faktor yang
mempengaruhi kecelakaan kerja yaitu peralatan, lingkungan kerja
dan manusia itu sendiri.
4. Teori dua faktor (two main factor)
Kecelakaan kerja dalam teori ini disebabkan oleh kondisi berbahaya
dan tindakan berbahaya yang dilakukan.
5. Teori faktor manusia (human factor theory)
Teori ini menjelaskan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi pada
keseluruhan merupakan kesalahan manusia baik langsung maupun
tidak langsung

6
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
Pekerja proyek Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. (PP. No. 50/2012)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan
proses produktifitas baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan
setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan
intensitas kerja yang mengakibatkan meningkatnya resiko kecelakaan di
lingkungan kerja. (Ramli, 2010).
Namun Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja harus
dibuat dengan spesifik untuk setiap perusahaan, dan tidak hanya bisa meniru
atau mengikuti arahan dari perusahaan lain. (Ramli, 2010).

Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(SMK3)
Dalam pasal 87 (1): UU No. 13 tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan
dinyatakan bahwa, setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terorganisir dengan sistem
manajemen perusahaan. Selanjutnya untuk menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tertuang dalam pasal 4 Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.05/MEN/1996 beserta pedoman penerapan
pada lampiran 1 (satu).

Dasar Hukum Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(SMK3)
Berikut ini merupakan dasar-dasar hukum SMK3, yakni :
1. UUD 1945 pasal 27 ayat (2) menyatakan tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

7
2. UU no.18 tahun 1999 pasal 2 : Pengaturan Jakon berlandaskan pada asas
kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan,
kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi
kepentingsn masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 22 I : perlindungan
pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalm
pelaksanaan K3 serta jaminan sosial. Pasal 23 ayat 2: Penyelengaraan
pekerjaan kontruksi wajib memenuhi ketentuan tantang keteknikan,
keamanan, k3, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat
untuk menjamin terwujudnya tertib penyelengaraan pekerjaan
konstruksi.
3. UU No. 28 tahun 2002 pasal 2 : Bangunan dermaga diselengarakan
berdasarkan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta
keserasian bangunan dengan lingkungan. Pasal 3 ayat 2 : mewujudkan
tertib penyelengaraan bangunan dari segi keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan. Pasal 16 ayat 1: Persyaratan keandalan
bangunan sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat 3, meliputi
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
Pasal 17 (1), (3) dan (4) : Persyaratan keselamatan bangunan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat 1, meliputi persyaratan
kemampuan bangunan falam mencegah dab mengangulangi bahaya
kecelakaan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), merupakan
kemampuan bangunan gedung untuk melakukan pengamanan terhadap
bahaya kecelakaan melalui sistem proteksi aktif.

Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (SMK3)
Berikut ini merupakan pedoman penerapan SMK3, yakni :
1. Penerapan
Dalam mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
harus menujuk personal yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan
system yang diterapkan. Perusahaan harus menyediakan

8
personil yang memiliki kualifikasi, sarana dan dana yang memadai
sesuai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
yang diterapkan. Dalam menyediakan sumber daya tersebut perusahaan
harus membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akan
didapat maupun biaya yang harus dikeluarkan
2. Integrasi
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) ke dalam system manajemen perusahaan
yang ada dengan tujuan SMK3 dapat menjadi prioritas tanpa
mengganggu sistem manajemen perusahaan.
3. Pengukuran dan evaluasi
Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan
mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (SMK3) dan hasilnya harus dianalisi guna menentukan
keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan.

I. Objek Penelitian
Pada penelitian ini akan dilakukan pada gedung BLK Surakarta yang
belokasi di Jl. Pisang II, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa
Tengah 57143.

Gambar 1 Lokasi Pembangunan Gedung BLK Surakarta


Sumber : Analisa Konsultan, 2020

9
J. Proses Penelitian
Dalam melakukan penelitiaan diperlukan tahapan- tahapan atau yang
lebih dikenal proses penelitian. Urutan proses penelitian yang akan di lakukan
dapat di lihat pada gambar berikut :

Gambar 2 Bagan Alir Penelitian


K. Populasi dan Sampe
Dalam penelitian harus ditentukan obyek-obyek berupa populasi dan
sampel. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. (Sugiyono, 2008).

Dalam penelitian ini menggunakan populasi yaitu: semua pihak atau pekerja
yang bekerja di lokasi proyek pembangunan gedung BLK Surakarta.
Sedangkan sampelnya adalah 30 responden.

10
L. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah semua alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyajikan data-data secara
sistematis dan objektif sehingga data-data tersebut dapat membantu dalam
menguji hipotesa atau menjawab rumusan masalah. Instrumen yang
digunakan pada penelitian ini terdiri dari:

A. Literatur atau referensi pendukung


Adapun literatur atau referensi yang dibutuhkan pada penyusunan
penelitian ini diantaranya:
1. PP Nomor 50 Tahun 2012 Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
2. Peraturan dan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kriteria yang
tertera dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
3. Jurnal penelitian
4. Buku literatur

B. Kuesioner
Kuesioner merupakan instrumen yang disusun peneliti dengan tujuan
memperoleh informasi dari responden yang memahami dan mengerti kondisi
eksisting gedung yang dikaji secara langsung melalui proses komunikasi
atau dengan mengajukan pertanyaan. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran.

Penyusunan data kuesioner merupakan bagian dari desain riset yang


bermanfaat untuk analisis pengujian hipotesis dan solusi. Pengumpulan
data pada tugas akhir ini adalah dengan cara kuesioner. Kuesioner
disebarkan langsung kepada responden. Disini pertanyaan dibagi menjadi
3 bagian, yaitu :

11
1. Bagian A
Berisi tentang data responden yang meliputi data diri yaitu nama,
jabatan dalam perusahaan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
kerja dalam bidang jasa konstruksi.
2. Bagian B terdiri 4 ( empat ) bagian isian
a. Berisi tentang pengaruh penerapan kebijakan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek
pembangunan gedung BLK Surakarta
b. Pada bagian ini berisi tentang pengaruh implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada
proyek pembangunan gedung BLK Surakarta
c. Pada bagian ini berisi tentang pengaruh tingkat kesadaran Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada
proyek pembangunan gedung BLK Surakarta
d. Pada bagian ini berisi tentang pengaruh tingkat pengetahuan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
pada proyek pembangunan gedung BLK Surakarta

M. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang diamati pada proyek pembangunan
gedung BLK Surakarta terdiri dari 10 matriks penerapan kebijakan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), 10 matriks
implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3), 10 matriks tingkat kesadaran Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dan 10 matriks tingkat pengetahuan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3).

N. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan ini dilakukan sebelum melakukan pengukuran
dengan cara:

12
a. Orientasi (melihat-lihat atau meninjau) gedung.
b. Melakukan pertemuan terbuka dengan pihak gedung untuk
menyampaikan informasi bagaimana penelitian pada gedung akan
dilakukan sehingga mendapatkan persetujuan dalam bentuk kerjasama
serta mendapatkan informasi penting yang berhubungan dengan
penelitian.

O. Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah
atau belum dianalisis, seperti angka, nama, keterangan dan sebagainya. Dalam
penelitian ini diperlukan data primer dan data sekunder untuk mendukung
keakuratan hasil penelitian ini. Adapun metode atau teknik pengumpulan data
yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data-data tersebut yaitu:

a. Data Primer
Data yang dijadikan bahan acuan dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) menurut jenis
datanya, yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini
menggunakan data primer yang dirancang supaya dapat menjawab
pertanyaan yang ada.

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan
penelitian secara langsung baik di wilayah pembangunan maupun di
sekitar lokasi pembangunan yang nantinya dipergunakan sebagai
sumber dalam menganalisi Sistem Manajemen K3. Pengamatan
langsung di lapangan tersebut, meliputi:

1. Kuesioner yang akan di isi oleh Tim Kontraktor, Konsultan


Pereencana, Konsultan MK/Pengawas serta jajaran dinas terkait.
2. Peninjauan langsung ke lokasi proyek.

13
P. Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan seluruh data yang
telah berhasil dari responden. Setelah dibaca, dipelajari maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisa data. Metode yang
digunakan untuk mencari hasil dari data kuesioner. Langkah yang dilakukan
dalam analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Deskriptif Responden
Data yang diberikan oleh responden melalui kuisioner yang
dibagikan, akan diolah dan digunakan untuk memberi gambaran
atau penjelasan. Gambaran atau penjelasan dalam bentuk tabel.
b. Analisis Ranking
Metode analisis ini berguna untuk menentukan ranking responden
dan memberikan prioritas terhadap variabel studi. Setelah
pengumpulan data yang telah diisi dari responden, maka hasil data
analisis dengan mean rank, yang merupakan teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan dari nilai rata-rata tersebut.
Menganalisa data untuk Menentukan ranking dari kuisioner dengan
menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR)
𝑛
∑��=1 Xi
𝑥 =
𝑛

Dimana :

𝑥 = rata-rata ukuran nilai faktor

xi = frekuensi pada (i) yang diberikan responden

n = Jumlah responden

Maka Indeks Kepentingan Relatif adalah

𝑥
IKR =

14
𝑀

15
Dimana :

IKR = Indeks Kepentingan n Relatif

𝑥 = nilai rata-rata (mean)

M = 4 ( pada faktor yang mempengaruhi )

Variabel yang dimiliki IKR tertinggi deberi ranking 1,


kemudian diurutkan sampai dengan nilai IKR yang paling rendah.
Jika ada varriabel dari IKR memiliki angka yang sama maka
diurutkan dari kuisioner yang paling banyak memiliki bobot nilai
tertinggi. Metode analisis ini akan sangat berguna untuk
mengidentifikasi rangking dan memberi prioritas terhadap variabel
studi.

➢ Metode Penyimpulan Data

Untuk lebih memudahkan dan memahami isi data dan lebih komulatif,
maka penyimpulan hasil pengumpulan data dapat dibuat berupa table,
grafik dan dibuat naratif, berupa deskripsi data yang di peroleh dari hasil
pengolahan data dan besarnya nilai mean rank dapat di ketahui menurut
prioritas yang menjadi pilihan responden kemudian di ambil hasil
rangking nya .Memberi 4 pilihan yang sesuai dengan tingkat kepentingan
dan untuk kepentingan di lapangan.

Hasil jawaban dari kuisisoner akan dijabarkan sebagai berikut :

Pada Tindakan Penerapan Kebijakan SMK3


1 = Tidak dilaksanakan : Nilai 1 ( ≤ 10%)
2 = Kurang dilaksanakan : Nilai 2 (10% - 55%)
3 = Dilaksanakan : Nilai 3 (55% - 85%)
4 = Sangat dilaksanakan : Nilai 4 ( ≥ 85%)

16
Pada Tindakan Penerapan SMK3
1 = Tidak dilaksanakan : Nilai 1 ( ≤ 10%)
2 = Kurang dilaksanakan : Nilai 2 (10% - 55%)
3 = Dilaksanakan : Nilai 3 (55% - 85%)
4 = Sangat dilaksanakan : Nilai 4 ( ≥ 85%)

Pada Faktor Tingkat Pegetahuan SMK3 terhadap


Penerapan SMK3
1 = Tidak berpengaruh : Nilai 1 ( ≤ 10%)
2 = Kurang berpengaruh : Nilai 2 (10% - 55%)
3 = Berpengaruh : Nilai 3 (55% - 85%)
4 = Sangat Berpengaruh : Nilai 4 ( ≥ 85%)

Pada Faktor Tingkat Kesadaran SMK3 terhadap Penerapan


SMK3
1 = Tidak berpengaruh : Nilai 1 ( ≤ 10%)
2 = Kurang berpengaruh : Nilai 2 (10% - 55%)
3 = Berpengaruh : Nilai 3 (55% - 85%)
4 = Sangat Berpengaruh : Nilai 4 ( ≥ 85%)

17
DAFTAR PUSTAKA

Austen, A. & Neale, R., 1991. Manajemen Proyek Konstruksi. Jakarta: PPM.
Firmansyah, A. & Harianto, F., 2019. Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3 dan
Kelengkapan Fasilitas K3 Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Surabaya.
Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura , Vol. 4(No. 2), pp. Hal. 11-
16.

Moniaga, F. & Rompis, V. S., 2019. Analisa Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) Proyek Konstruksi Menggunakan Metode
Hazard Identification and Risk Assesment. JURNAL REALTECH, Vol.15(No.
2), pp. 65-73.

Pattisinai, A. R., Widayanti, F. R., Dewi, D. A. & Nadiar, F., 2020. Pentingnya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Site Proyek Konstruksi Di Era
Pandemi Covid-19.. Proteksi, Vol. 2(No. 2), pp. Hal. 84-89.

Ramli, S., 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management).


Jakarta: Dian Rakyat.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Susila, H., 2019. Pelaksanaan K3 Pada Proyek Pembangunan Interchange Boyolali.


Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, Vol. 24(No. 1), pp. Hal. 18-24.

Wynalda, D. & Sulistio, H., 2018. Analisis Korelasi Faktor-faktor Penerapan K3


terhadap Tingkat Kecelakaan dan Tingkat Keparahan Pada Proyek
Konstruksi. Jurnal Mitra Teknik Sipil, Vol. 1(No. 1), pp. hlm 195-204.

18

Anda mungkin juga menyukai