MAKALAH KELOMPOK I
JUDUL
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI K3
DISUSUN OLEH :
ASRUDIN (2030331003)
MUH. SYAHRIR (2030331001)
SYSWANDY (2030331001)
PEROGRAM STUDI
REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR
2021
ii | P a g e
KATA PENGATAR
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan segala limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kelompok kami senantiasa mendapatkan kemudahan dan
kesempatan untuk menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.
Sebagai peserta didik, kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis yang
dihasilkan masih sangat jauh dari kata sempurnah. Namun demikian patut
disyukuri karena meskipun penuh keterbatasan pengetahuan tugas makalah ini
dapat kami selesaikan dan dipresentasikan sesuai waktu yang ditetapkan oleh
Dosen Pengampuh Mata Kuliah “Sistem Manajemen K3”.
Kalaupun terselip kebaikan dan kemanfaatan dari penulisan makalah ini, tentu
saja tidak lepas dari bimbingan dan arahan Dosen Pengampu Mata Kuliah yang
kami hormati dan banggaakan Ibu DR. Erniati, ST., MT.
Oleh karena itu dengan segalah kerendahan hati, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu DR. Erniati, ST., MT selaku dosen pengampu mata
kuliah “Sistem Manajemen K3”, semoga ketulusan dan kebaikan Ibu bernilai
Ibadah disisi Allah SWT, serta dilimpahkan kebaikan dunia akhirat. Aamiin Ya
Rabbal Aalamiin.
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………. 2
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………. 3
2.1 Landasan Teori …………………………………………… 3
2.2 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi .. 5
2.2.1 Penerapan SMK3 pada Tahap Pra Konstruksi ……... 8
2.2.2 Penerapan SMK3 pada Tahap Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa ……………………………… 11
2.2.3 Penerapan SMK3 Pada Tahap Pelaksanaan
Konstruksi ………………………………………….. 12
2.3.4 Penerapan SMK3 Pada Tahap Penyerahan
Hasil Akhir Pekerjaan………………………………. 13
2.3 Administrasi K3……………………………………..………. 13
BAB III PENUTUP…………………………………………………………. 15
3.1 Kesimpulan………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman pada era modernisasi dan masipnya
pembangunan diberbagai sector mulai dari proyek industry teknologi
manufaktur, industry pertambangan, industry pertanian, perkebunan,
kelautan, hingga pembangunan inprastruktur bidang konstruksi, dan lain
sebagaimnya telah menjadi bahagian tak terpisahkan dalam aktivitas
manusia modern saat ini. Kemajuan tersebut disatu sisi memberikan
manfaat tumbuh kembangnya perekonomian dalam kehidupan berbangsa
dan bernega, namun pada sisi yang lain bisa berubah menjadi malapetaka
terutama mereka yang berapada pada kelas pekerja atau karyawan apabila
factor Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih cenderung terabaikan.
Lebih ironis karena kecelakaan kerja yang sering terjadi justru dialami oleh
perusahaan-perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang memadai,
yang secara finansial seharusnya mampu meminimalisir terjadinya
kecelakaan dilokasi kerja. Kenyataan Ini menandakan bahwa kecelakaan
kerja tidak hanya berpotensi terjadi pada perusahaan-perusahaan yang
minim sumber daya serta finansial, akan tetapi dapat dialami oleh semua
pelaku usaha, apabila mulai dari level manajemen hingga pada tataran
pelaku dilapangan tidak konsisten dan berkomitmen penuh untuk
menerapkan SMK3.
1|Page
meningkatkan produktivitas kerja para pelaku usaha sekaligus terdorongnya
progresivitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3 Konstruksi
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Sedangkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP No. 50 tahun 2012).
3|Page
dan lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kerusakan,
kerugian, kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran dan penyakit
akibat kerja.
7. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,
alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.
8. Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap
keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang
dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan
konstruksi.
9. Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang
dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko
dan mengendalikan risiko.
10. Biaya SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah biaya yang diperlukan
untuk menerapkan SMK3 dalam setiap pekerjaan konstruksi yang harus
diperhitungkan dan dialokasikan oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa.
11. Rencana K3 Kontrak yang selanjutnya disingkat RK3K adalah
dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang
PU dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu
pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh
Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi
antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi Bidang PU.
12. Monitoring dan Evaluasi K3 Konstruksi yang selanjutnya disingkat
Monev K3 Konstruksi adalah kegiatan pemantauan dan evaluasi
terhadap kinerja Penyelenggaraan K3 Konstruksi yang meliputi
pengumpulan data, analisa, kesimpulan dan rekomendasi perbaikan
penerapan K3 Konstruksi.
4|Page
efisien demi menghindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(Suryawan, dkk 2018).
Menurut Lalu yang dikutif Fergusel (2015) dalam Fitrah Amaliah Alamsyah
(2018) Kesehatan Kerja adalah bagian kesehatan yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik,
mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara
optimal.
5|Page
pengendalian terhadap sumber-sumbar daya yang terbatas dalam usaha
mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien (Abrar Husein, 2008
dalam Pangkey et al., 2012). Oleh karena itu secara sistematis fungsi
manajemen menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
untuk itu perlu diterapkan fungsi-fungsi dalam manajemen itu sendiri seperti
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating) dan pengawasan dan pengendalian (controlling).
Adapun Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ditinjau dari segi keilmuan
dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan penerapan mencegah
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Penerapan K3 dijabarkan ke
dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disingkat
SMK3 (Soemaryanto, 2002 dalam Pangkey et al., 2012).
6|Page
2. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement);
3. Tahap Pelaksanaan Konstruksi; dan
4. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan.
7|Page
dibekali dengan Ilmu mengidentifikasi, memahami dan mengendalikan
bahaya yang ada dalam proses industrinya. Di Indonesia masih belum
sepenuhnya dilaksanakan, sehingga para lulusan yang memiliki bidang
berisiko tinggi masih banyak yang belum memiliki kesadaran akan
bahaya dan Risiko.
8. Lemahnya Pemerintah dalam menerapkan peraturan keselamatan kerja.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah dan mutu dari para ahli
keselamatan kerja yang ada di Pemerintah. Lemahnya penerapan
diperburuk oleh sikap pembiaran yang dilandasi alasan ekonomi.
8|Page
identifikasi tersebut menjadi satu kesatuan dari persyaratan yang harus
dipenuhi oleh setiap calon penyedia (Permen PUPR No. 14, 2020).
9|Page
2. Elemen-2 Perencanaan keselamatan konstruksi, yaitu minimal
menyampaikan Tabel B1 berisikan Identifikasi bahaya, Penilaian
risiko, Pengendalian dan Peluang dan table B2 berisikan Rencana
tindakan (sasaran & program);
10 | P a g e
5. Elemen-5 Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi yaitu minimal
menyampaikan jadwal Inspeksi dan Audit.
11 | P a g e
11. Penyedia Jasa yang telah ditetapkan sebagai pemenang, wajib
melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi untuk
seluruh tahapan pekerjaan.
12 | P a g e
menetapkan Kebijakan K3 Konstruksi yang berlaku untuk seluruh
Penyedia Jasa.
4. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuaian dalam
penerapan RK3K dan/atau perubahan dan/atau pekerjaan
tambah/kurang, maka RK3K harus ditinjau ulang dan disetujui oleh
PPK.
5. Dokumentasi hasil pelaksanaan RK3K dibuat oleh penyedia jasa dan
dilaporkan kepada PPK secara berkala (harian, mingguan, bulanan dan
triwulan), yang menjadi bagian dari laporan pelaksanaan pekerjaan.
6. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan
kecelakaan kerja kepada PPK, Dinas Tenaga Kerja setempat, paling
lambat 2 x 24 jam.
7. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja
sesuai hasil evaluasi kinerja RK3K yang dilakukan triwulanan, dalam
rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan RK3K.
2.3 Administrasi K3
Secara etimologis kata administrasi berasal dari Bahasa Inggris
“administration”, dengan bentuk infinitifnya to administer yang diartikan
sebagai to manage (mengelola). Administrai juga dapat berasal dari Bahasa
Belanda “administratie”, yang memiliki pengertian mencakup tata usaha,
manajemen dari kegiatan organisasi, manajemen sumber daya.
13 | P a g e
Dari pengertian di atas, dapat dipahami secara ilustratif bahwa Administrasi
K3 Pekerjaan Konstruksi Bidang PU merupakan rangkian proses dan
kegiatan dalam pengendalian program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi mulai dari tahap pra konstruksi hingga penyerahan akhir
kegiatan konstruksi, sehingga dengan demikian akan terlihat adanya
perpaduan yang serasi antara pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan
pekerjaan administrasi di atas meja. Pekerjaan penatausahaan dan
pelaksanaan prosedur untuk bekerja secara aman dapat melalui sosialisasi,
pembuatan tools, form pembuatan prosedur serta pemantauan pelaksanaan
administrasi (LP2K3L A2K4, n.d.).
14 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang disingkat SMK3 merupakan aktualisasi penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi (K3). Oleh karena itu untuk meminimalisasi
terjadinya kecelakaan kerja di lokasi kerja, maka penyelenggaraan SMK3
harus memenuhi 5 (lima) prinsif dasar dalam penerapannya yakni :
(1) Kebijakan K3 yaitu melalui Penetapan Kebijakan dan Penjaminan
Komitmen K3;
(2) Perencanaan K3 yaitu melalui Perencanaan Pemenuhan Kebijakan,
Tujuan dan Sasaran Penerapan K3;
(3) Pengendalian Operasional yaitu melalui Penerapan Rencana K3
secara Efektif dgn Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme
Pendukung yang Diperlukan utk Mencapai Kebijakan, Tujuan dan
Sasaran K3;
(4) Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 yaitu melalui Pengukuran,
Pemantauan, dan Pengevaluasian Kinerja K3;dan
(5) Tinjauan Ulang Kinerja K3 yaitu melalui Peninjauan secara Teratur
dan Peningkatan Penerapan SMK3 secara Berkesinambungan.
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
16 | P a g e
10 | P a g e