1. Carilah temuan audit dari kondisi penerapan K3 pada perusahaan berikut dan
tentukan kriterianya.
a. Baca setiap temuan pada soal dengan teliti, tentukan temuannya, baik temuan
sudah sesuai dengan mewarnai biru dan temuan tidak sesuai dengan mewarnai
merah. (Pengerjaan seperti contoh pada huruf A)
b. Tentukan kriteria yang relevan dengan temuan audit (ditulis dengan huruf
warna ungu)
c. Pada temuan yang tidak sesuai, tentukan kategori temuan kritikal atau mayor atau
minor.
1
STUDI KASUS
1. PENETAPAN KEBIJAKAN K3
2
2. PERENCANAAN K3
IBPPR untuk penanganan secara manual dan mekanis, terutama untuk B3 yang
terdapat aktifitasnya pada perusahaan, sudah ditetapkan panduan teknis untuk
penerapannya yaitu instruksi kerja pengangkatan manual No. SMK3-IK-01.
Semua pekerja yang ditunjuk sebagai tim pembuatan IBPPR tidak dapat
dipastikan sudah mengikuti pelatihan manajemen resiko yang dilakukan secara
internal maupun eksternal terutama untuk pegawai yang ditunjuk sebagai
pembuat JSA di lingkungan proyek.
3
K3 No. SMK3-PRO-02-01 di dalam form sudah diperuntukkan untuk
mengidentifikasi perundangan yang terkait dengan SMK3
3. PELAKSANAAN RENCANA K3
Manual SMK3
Perusahaan memiliki Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (AAQP-SMK3-MANUAL), rev. 00 tanggal 12 Agustus 2019, sebagai
panduan dalam menerapkan Sistem Manajemen, Mutu, Lingkungan, OHSAS,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Manual tersebut berisi profil
perusahaan, visi, misi, kebijakan, tujuan sasaran, proses bisnis dan prinsip
sistem manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tinjauan
manajemen). Sedangkan untuk prosedur dan formulir (lampiran) tercantum,
dalam manual halaman 9 dan dibuatkan manual Job Description. Manual
disimpan di kantor dan dipastikan mudah didapat.
Pengendalian Dokumen
Perusahaan telah menetapkan prosedur pengendalian document No. SMK3-
PRO-07, rev.00 tanggal 12 Agustus 2019. SOP ini mencakup tahapan
4
pembuatan, perubahan, persetujuan dan distribusi dokumen. Dokumen
didistribusikan secara menyeluruh kepada setiap karyawan yang terkoneksi
melalui Local Area Network. Apabila terdapat perubahan Document Control akan
memberitahukan melalui email kepada seluruh karyawan.
Kotak P3K
Perusahaan dipastikan belum menyediakan kotak P3K pada area kantor dan
proyek, seharusnya perusahaan wajib menyediakan kotak P3K agar bila terjadi
kecelakaan berat maupun ringan dapat diberikan pertolongan pertama sebelum
dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sesuai dengan (Permenaker 15/MEN/2008).
5
supplier dengan menggunakan Daftar Calon Supplier No. SMK3-PRO-09-01,
kemudian melakukan seleksi supplier dengan menggunakan form Penetapan
dan Evaluasi Supplier No. SMK3-PRO-09-02 serta dengan melakukan evaluasi
kinerja dengan Form Seleksi dan Evaluasi subkon No. SMK3-PRO-09-03 di
dalam seleksi & evaluasi yang sudah dilakukan persyaratan K3 menjadi salah
satu parameter yang dilakukan penilaian dengan menggunakan lampiran Form
Daftar Periksa Aspek K3 pada Pengadaan Barang dan Jasa No. SMK3-PRO-09-
04.
Pengendalian Operasional
APD yang dibutuhkan untuk proses kerja di lapangan telah disiapkan dan
dibagikan pada saat akan melakukan aktifitas di area proyek, sebaiknya APD
yang disediakan dan digunakan oleh pekerja saat bekerja merupakan APD yang
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan seperti SNI dan ANSI.
Pastikan tidak ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD yang
dipersyaratkan. Sebaiknya APD yang disediakan dan digunakan oleh pekerja
saat bekerja merupakan APD sesuai dengan standar, baik standar Indonesia
maupun standar internasional, seperti SNI dan ANSI.
Pada tim tanggap darurat juga sudah dibentuk regu first aid baik untuk yang
berada pada kantor pusat maupun untuk yang terdapat di proyek, regu bertugas
sebagai Tim P3K, namun terhadap tim yang ditetapkan sebagai tim P3K tidak
dapat dipastikan sudah mendapatkan pengesahan lisensi dari Dirjen Binawas.
6
kesehatan tenaga kerja, dan audit internal K3. Sebagai pelaksanaan inspeksi K3
digunakan Prosedur Inspeksi Tempat Kerja No. SMK3-PRO-20, pemantauan
lingkungan kerja digunakan Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Kinerja K3
No. SMK3-PRO-19, dan Prosedur Pemantauan Kesehatan Pegawai No. SMK3-
PRO-26 digunakan untuk panduan teknis pelaksanaan pemantauan kesehatan
pekerja, sedangkan audit internal K3 mengacu pada prosedur audit internal No.
SMK3-PRO-27.
Inspeksi K3
Inspeksi K3 dilakukan oleh petugas yang belum ditetapkan oleh perusahaan dan
tidak dapat dipastikan sudah mendapatkan pelatihan manajemen resiko sesuai
dengan yang dipersyaratkan. Checklist sudah disusun yaitu daftar periksa
inspeksi K3 No. Form SMK3-PRO-19-01, inspeksi yang sudah dilakukan untuk
kantor pusat perusahaan.
Objek dari inspeksi sudah dilakukan untuk tempat kerja dan cara kerja. Perlu
dilakukan pembuatan laporan hasil inspeksi secara komprehensif dan diserahkan
kepada ketua P2K3, dan dibahas pada rapat bulanan P2K3 jika diperlukan.
Pemantauan Kesehatan
Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan
yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari
tenaga kerja, perusahaan telah menyusun program untuk memberikan
pengobatan dan pelayanan kesehatan kerja bagi semua tenaga kerjanya.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan dengan menggunakan mekanisme
Program Pemerintah BPJS atau Program Perusahaan sendiri berupa
reimbursment. Pekerja yang mengalami gangguan kesehatan dapat berobat ke
semua rumah sakit yang ditunjuk oleh BPJS di daerah tempat tinggalnya, atau
sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, untuk semua biaya yang timbul akibat
7
pengobatan penyakit yang diderita pekerja, dapat ditagihkan ke perusahaan
untuk digantikan, sesuai dengan kebijakan perusahaan yang ada.
Audit Internal K3
Untuk pelaksanaan audit internal digunakan prosedur audit internal No. SMK3-
PRO-27. Untuk tahun 2020 audit internal sudah dilakukan pada 14-16 Maret
2020 dengan sebelumnya ditetapkan dahulu jadual pelaksanaannya pada form
program audit internal SMK3 tahunan No. SMK3-PRO-27-01, tim auditor sudah
ditunjuk dengan surat penunjukan, terhadap semua team audit dapat dipastikan
sudah mengikuti pelatihan internal audit internal SMK3, namun pelatihan
dilakukan secara internal oleh konsultan SMK3 yang ditunjuk, sehingga terhadap
tim auditor belum ada yang sudah mengikuti pelatihan auditor internal SMK3
tersertifikasi Kemenaker RI.
Pada hasil RTM yang dilakukan sudah dihadiri oleh semua top manajemen
organisasi serta, hasil dari pelaksanaan RTM direkam di dalam form notulen
rapat tinjauan manajemen No. SMK3-PRO-28-02 terhadap hasil yang ada sudah
membahas masalah yang ada, keputusan yang diambil dilengkapi dengan PIC
dan tanggal terakhir penyelesaian tindaklanjut yang harus dilakukan.