Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS

SIMULASI AUDIT SMK3

PT. Bahtera Sejahtera yang beralamat di Jakarta, bergerak dibidang konstruksi, beralamat di Jl. Menteng
Indah No. 12A Jakarta. Tenaga kerja terdiri 89 karyawan tetap dan 22 karyawan kontrak, telah dilakukan audit
SMK3 dengan kategori tingkat lanjutan. Dalam pelaksanaan audit ditemukan bukti-bukti obyektif yang
tergambar dalam penerapan SMK3 sebagai berikut :

1. PENETAPAN KEBIJAKAN

Perusahaan sudah menetapkan Kebijakan K3, kebijakan ditetapkan per tanggal 16 Desember 2015 oleh
Direktur Utama (SESUAI PP 50 psl 7 (1), KRITERIA 1.1.1), perlu diperhatikan untuk melalui proses
konsultasi dengan pihak perwakilan pekerja (BLM SESUAI – PP 50 psl 7 ayat 2 (c), KRITERIA 1.1.2 -
A
MAYOR). Kebijakan belum dilakukan review ulang terhadap penggunanya (BLM SESUAI - PP 50 psl 15
ayat 1 dan 2 - KRITERIA 1.1.5 - MAYOR). Untuk memastikan semua orang yang bekerja di area kerja
memahami kebijakan, seharusnya dilakukan beberapa pendekatan seperti induksi bagi karyawan baru
atau sub-kontraktor/supplier yang akan bekerja di area kegiatan dan kebijakan tersebut dikomukasikan
melalui pemampangan di setiap area kerja yang strategis dan disosialisasikan.

2. PERENCANAAN K3

Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko (IBPPR)


Kegiatan penerapan SMK3 juga diawali dengan menyusun identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
pengendalian resiko dengan mengacu pada Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Resiko No. SMK3-PRO-01. Di dalam prosedur sudah menetapkan pada skala mana resiko dapat diterima
B
(acceptable risk) seperti yang sudah ditetapkan di dalam form, hasilnya dituangkan dalam form identifikasi
bahaya dan penilaian resiko No. SMK3-PRO-01-01 dan form pengelompokan bahaya No. SMK3-PRO-01-
02. Untuk perancangan dan perancangan ulang, perusahaan menggunakan Prosedur Pengendalian
perencanaan K3 No. SMK3-PRO-12 sebagai panduan teknis untuk pembuatan IBPPR atau JSA yang akan
digunakan sebagai perencanaannya.

Tujuan, Sasaran dan Program


Tujuan dan Sasaran K3 perusahaan sudah ditetapkan oleh perusahaan untuk penerapan SMK3 per-
periode waktu setahun dengan Prosedur Tujuan, Sasaran dan Program K3 No. SMK3-PRO-03. Sebagai
media mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan, perusahaan menetapkan juga sasaran dan
C
program K3 yang ditetapkan sudah menetapkan pertanggung-jawabannya serta waktu pencapaiannya.
Untuk tahun 2016 perusahaan juga sudah menetapkan Sasaran dan Program Kerja SMK3 secara
komprehensif yang disesuaikan dengan resiko terhadap potensi bahaya yang sudah teridentifikasi di
dalam form action plan program K3 No. SMK3-PRO-03-02 dan pemantauannya dilakukan pada form
SMK3-PRO-03-03.

Pemenuhan terhadap Persyaratan Hukum K3


AK3 (Safety Officer) bertanggung jawab terhadap identifikasi peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan perusahaan yang dalam implementasinya pada formulir daftar peraturan perundangan K3 Nomor
D SMK3-PRO-02-01. Dalam implementasinya perusahaan telah menetapkan dan memelihara peraturan

1
perundang-undangan, standard, dan pedoman teknis K3 yang relevan dalam peraturan perundang-
undangan dan persyaratan K3 No. SMK3-PRO-02-01, namun dalam identifikasi yang dilakukan masih
ditemukan kekurangan seperti belum diidentifikasinya Permenaker No. 08 Tahun 2010. Permenaker No.
09 Tahun 2010 dan Permenaker No. 13 Tahun 2011

3. PELAKSANAAN RENCANA K3

Organisasi K3
Sebagai pemenuhan pelaksanaan penerapan SMK3 berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 perusahaan telah
menetapkan struktur P2K3 yang berkedudukan di Kantor Pusat sedangkan untuk setiap project
perusahaan menetapkan struktur kepanjangan dari P2K3 di pusat, sebagai pengawas K3 pelaksana
F
aktifitas di area proyek, pengawasan K3 proyek di bawah kendali sekretaris P2K3. Perusahaan telah
membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang disahkan oleh Kepala Dinas
Tenaga Kerja Prov. DKI Jakarta No. 560/259/2016 pada tanggal 17 Mei 2016 yang diketuai oleh Direktur
Utama dan Sekretaris P2K3 telah memiliki Ahli K3 No. registrasi 1.6.603.2.150.18.1092147. dan telah
memiliki Surat Keputusan Penunjukan yang masih berlaku sampai dengan 03 Juni 2018.
Sesuai peraturan, maka telah diadakan rapat P2K3 yang dihadiri oleh Top Manajemen dan beberapa orang
anggotanya (berbagai bidang kerja) yang membahas semua permasalahan yang berkaitan dengan K3 di
perusahaan serta cara penyelesaiannya melalui program P2K3 yang telah dibuat. Namun demikian hasil
rapat tersebut belum dapat dipastikan disebarluaskan di semua tempat kerja dan laporan rapat P2K3
triwulan belum dilaporkan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi DKI Jakarta.

Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi


Perusahaan telah memiliki prosedur komunikasi, konsultasi dan partisipasi no. dokumen (SMK3-PRO-05)
G
rev. 00, tanggal 12 Agustus 2015 baik dengan internal maupun eksternal perusahaan sebagai panduan
dalam pencapaian masalah K3 hingga penyelesaiannya dan penyebarluasan informasi K3.

Manual SMK3
Perusahaan memiliki Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AAQP-SMK3-
MANUAL), rev. 00 tanggal 12 Agustus 2015, sebagai panduan dalam menerapkan Sistem Manajemen,
H
I Mutu, Lingkungan, OHSAS, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Manual tersebut berisi profil
perusahaan, visi, misi, kebijakan, tujuan sasaran, proses bisnis dan prinsip sistem manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tinjauan manajemen).

Pengendalian Dokumen
Perusahaan telah menetapkan prosedur pengendalian document No. SMK3-PRO-07, rev.00 tanggal 12
I Agustus 2015. SOP ini mencakup tahapan pembuatan, perubahan, persetujuan dan distribusi dokumen.
J Dokumen didistribusikan secara menyeluruh kepada setiap karyawan yang terkoneksi melalui Local Area
Network. Apabila terdapat perubahan Document Control akan memberitahukan melalui email kepada
seluruh karyawan.

Kotak P3K
Perusahaan dipastikan belum menyediakan kotak P3K pada area kantor dan proyek, seharusnya
J perusahaan wajib menyediakan kotak P3K agar bila terjadi kecelakaan berat maupun ringan dapat
K
2
diberikan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sesuai dengan (Permenaker
15/MEN/2008).

Penerimaan, Pelatihan Kesadaran dan Kompetensi


Perusahaan menggunakan panduan teknis prosedur rekrutmen No. SMK3-PRO-04, Sebagai dasar semua
K penerimaan pekerja yang berada pada lingkungan perusahaan, di dalam prosedur sudah
M mempersyaratkan persyaratan kesehatan bagi semua tenaga kerja baru yang akan diterima pada

perusahaan.

Perusahaan sudah menetapkan prosedur kompetensi dan pelatihan K3 No. SMK3-PRO-05 sebagai acuan
L dalam melaksanakan kegiatan pelatihan. Setiap awal tahun dilakukan kegiatan identifikasi standar
N
kompetensi personil dan kebutuhan pelatihan terkait K3. Hasilnya dituangkan ke dalam form analisa
kebutuhan pegawai (TNA) No. SMK3-PRO-05-02. Dari hasil identifikasi disusunlah Program Pelatihan
Karyawan No. SMK3-PRO-05-04.

Terkait dengan kompetensi yang memerlukan lisensi K3, perusahaan tidak memiliki peralatan dan tenaga
M kerja yang tugasnya harus dilengkapi dengan lisensi atau SIO. Hal ini karena semua peralatan bantu kerja
O
yang digunakan merupakan peralatan sewa dari pihak lain sekaligus dengan tenaga operatornya.

Pelaporan dan Penyelidikan Accident


Untuk pengaturan pelaporan dan investigasi terhadap insiden, perusahaan menggunakan prosedur
N
P penanganan insiden dan kecelakaan No. SMK3-PRO-22, sedangkan untuk pelaporan dan penyelidikan
PAK digunakan prosedur penyelidikan dan pelaporan PAK No. SMK3-PRO-21.

Pengadaan Barang dan Jasa


Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan mengacu pada Prosedur
O
Q Pengadaan Barang dan Jasa No. SMK3-PRO-09 dan Prosedur Tinjauan Kontrak No. SMK3-PRO-08. Di
A dalam prosedur sudah memasukkan persyaratan K3 dalam permintaan pengadaan barang dan jasa.

Pengendalian Operasional
Perusahaan sudah memperhatikan untuk memberikan informasi panduan cara kerja yang aman terhadap
semua aktifitas yang dilakukan kepada para pekerja, dalam bentuk instruksi-instruksi maupun pedoman
P
R bekerja yang memperhatikan aspek K3.
A Ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD yang dipersyaratkan. Sebaiknya APD yang disediakan
dan digunakan oleh pekerja saat bekerja merupakan APD sesuai dengan standar, baik standar Indonesia
maupun standar internasional, seperti SNI dan ANSI.

Perlu diperhatikan agar perusahaan mengharuskan semua peralatan yang digunakan dari sewa telah
disertifikasi dan diuji ulang sebagai pemenuhan peraturan perundangan, serta harus dipastikan bahwa
Q
S semua sertifikat & pemeriksaan berkalanya dan uji ulang masih berlaku serta harus dipastikan bahwa
A semua operator peralatan yang diharuskan memiliki SIO sudah terlengkapi.

3
Persiapan Keadaan Darurat
Untuk mengantisipasi kondisi keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu, perusahaan
sudah menetapkan prosedur kesiagaan dan tanggap darurat No. SMK3-PRO-17 sebagai acuan.
Perusahaan harus memastikan program berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan bila
R dilakukan simulasi sekaligus evaluasinya dilakukan agar efektif.
T Pada tim tanggap darurat juga sudah dibentuk regu first aid baik untuk yang berada pada kantor pusat
A
maupun untuk yang terdapat di proyek, regu bertugas sebagai Tim P3K, namun terhadap tim yang
ditetapkan sebagai tim P3K tidak dapat dipastikan sudah mendapatkan pengesahan lisensi dari Kemnaker.
Selain itu, perusahaan juga menyediakan kotak-kotak P3K sudah disediakan di lokasi kantor pusat dan
pastikan untuk area proyek kotak P3K disediakan juga dan isi kotak P3K yang disediakan pastikan jumlah
dan item isinya disesuaikan dengan ketentuan Lampiran 2 Permenakertrans No. 15/MEN/VIII/2008
tentangn P3K di Tempat Kerja.

4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3

Perusahaan melakukan kegiatan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja K3 melalui kegiatan inspeksi
S K3, pemantauan kondisi lingkungan kerja, pemantauan kesehatan tenaga kerja, dan audit internal K3.
U Sebagai pelaksanaan inspeksi K3 digunakan Prosedur Inspeksi Tempat Kerja No. SMK3-PRO-20,
A
pemantauan lingkungan kerja digunakan Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Kinerja K3 No. SMK3-
PRO-19, dan Prosedur Pemantauan Kesehatan Pegawai No. SMK3-PRO-26 digunakan untuk panduan
teknis pelaksanaan pemantauan kesehatan pekerja, sedangkan audit internal K3 mengacu pada prosedur
audit internal No. SMK3-PRO-27.

Inspeksi K3
T Inspeksi K3 dilakukan oleh petugas yang belum ditetapkan oleh perusahaan dan tidak dapat dipastikan
U sudah mendapatkan pelatihan manajemen resiko sesuai dengan yang dipersyaratkan.
X

Pemantauan lingkungan kerja


Untuk tahun 2015 perusahaan belum melakukan pemantauan lingkungan kerja, namun penjadwalan atau
U
X rencana pelaksanaannya sudah dibuat dan direncanakan akan dilakukan pada awal tahun 2016 ini dengan
parameter yang akan dipantau yaitu kualitas udara, pencahayaan dan kebisingan, sedangkan untuk iklim
kerja yang menjadi salah satu parameter yang ada pada aktifitas perusahaan, harus dapat dipastikan pula
agar direncanakan untuk dipantau.

Pemantauan Kesehatan
Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan
V
atau lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari tenaga kerja, perusahaan telah menyusun program untuk
Y
memberikan pengobatan dan pelayanan kesehatan kerja bagi semua tenaga kerjanya.

Audit Internal K3
Untuk pelaksanaan audit internal digunakan prosedur audit internal No. SMK3-PRO-27. Untuk tahun 2015
W
Z audit internal sudah dilakukan pada 14-16 Maret 2016 dengan sebelumnya ditetapkan dahulu jadual
pelaksanaannya pada form program audit internal SMK3 tahunan No. SMK3-PRO-27-01, tim auditor sudah

4
ditunjuk dengan surat penunjukan, terhadap semua team audit dapat dipastikan sudah mengikuti pelatihan
internal audit internal SMK3, namun pelatihan dilakukan secara internal oleh konsultan SMK3 yang
ditunjuk, sehingga terhadap tim auditor belum ada yang sudah mengikuti pelatihan auditor internal SMK3
tersertifikasi Kemenaker RI.

5. PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3

Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen (RTM) mengacu pada Prosedur Tinjauan Manajemen No. SMK3-

X PRO-28. Pelaksanaan RTM untuk tahun 2016 sudah dilakukan pada tanggal 25 April 2016, setelah audit
W internal dilakukan. Agenda yang dibahas sudah sesuai dengan Lampiran I PP Republik Indonesia No. 50
Z Tahun 2012, sebaliknya hasil RTM yang sudah diterapkan dilengkapi dengan materi-materi pembahasan

serta bukti terhadap pembahasan masing-masing agenda acara tersebut.

Pada hasil RTM yang dilakukan sudah dihadiri oleh semua top manajemen organisasi serta, hasil dari
pelaksanaan RTM direkam di dalam form notulen rapat tinjauan manajemen No. SMK3-PRO-28-02
Y
terhadap hasil yang ada sudah membahas masalah yang ada, keputusan yang diambil dilengkapi dengan
PIC dan tanggal terakhir penyelesaian tindaklanjut yang harus dilakukan.

Tugas :

1. Carilah temuan audit dari kondisi penerapan K3 dan tentukan kriterianya


2. Buat laporan audit internal SMK3 pada tingkat lanjutan sesuai dengan PP No. 50 tahun 2012 (kriteria
yang lain boleh diasumsikan telah sesuai)

5
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL NOMOR 1

1. Pembagian tugas

No Nama Huruf
1 AB
2 CD
3 EF
4 GH
5 IJ
6 KL
7 MN
8 OP
9 QR
10 ST
11 UV
12 W
13 X
14 Y

2. Masing-masing peserta mengerjakan soal nomor 1 (satu) sesuai dengan pembagian tugas pada tabel
nomor 1.
a. Baca setiap temuan pada soal dengan teliti, tentukan temuannya, baik temuan sudah sesuai
maupun temuan belum sesuai dengan cara mengaris bawahi atau stabilo. (lihat contoh pada
huruf A)
b. Tentukan dasar hukum (peraturan perundangan) baik pada temuan sesuai maupun blm sesuai.
c. Tentukan kriteria yang cocok
d. Tentukan kategori temuan kritikal atau mayor atau minor dari masing-masing temuan yang
belum sesuai

Anda mungkin juga menyukai