Dalam upaya memastikan penerapan standar K3 dan sebagai bentuk komitmen Perusahaan
terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan yang aman, sejak Juli 2010, Perusahaan telah
mengintegrasikan seluruh sistem operasional yang terkait dengan aspek pengelolaan K3 ke
dalam Sistem Manajemen Bukit Asam (BAMS). Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 (SMK3)
telah diakreditasi oleh badan independen berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 50 tahun 2012 tentang penyelenggaraan SMK3 dan memperoleh sertifikasi Sistem
Manajemen K3 OHSAS 18001: 2007 dengan masa berlaku hingga tahun 2021. [403-1] [103-2]
Selain itu, dalam rangka menerapkan SMK3 hingga ke rantai pasokan Perusahaan, Perusahaan
juga mewajibkan mitra kerja/kontraktor pihak ketiga untuk mematuhi persayaratan K3 yang telah
diterapkan di lingkungan Perusahaan melalui prosedur Contractor Safety Management System
(CSMS). CSMS bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan mitra kerja atau
kontraktor pihak ketiga melalui penerapan SMK3, termasuk aspek-aspek yang berkaitan dengan
Hak Asasi Manusia di tengah menjalankan pekerjaan. [403-1].
Organisasi Pelaksana K3
Untuk menjalankan SMK3 secara lebih optimal, PTBA membentuk Departemen K3L dan Komite
K3/Safety Committee/ Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang terdiri
dari Safety Committee/ P2K3 untuk tingkat PTBA-UPTE untuk memastikan sistem K3 diterapkan
sesuai dengan standar. P2K3 merupakan organiasai pelaksana K3 yang berfungsi untuk
memberikan saran dan pertimbangan, baik diminta maupun tidak, kepada mitra
pengusaha/pengurus satuan kerja yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan
dan kesehatan kerja. Melalui Departemen K3L dan Komite K3, Perusahaan menetapkan upaya-
upaya penghindaran kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, dan upaya mitigasi yang harus
dilakukan ketika terjadi kecelakaan kerja yang berdampak pada operasi Perusahaan. [403-7]
P2K3 beranggotakan dari wakil manajemen dan wakil pegawai di setiap satuan kerja Unit
Pertambangan Tanjung Enim. Fungsi dan kedudukan P2K3 serta tugas yang menjadi tanggung
jawabnya telah diatur dalam pasal 82 Perjanjian Kerja bersama (PKB), yang merupakan bentuk
kesepakatan antara Perusahaan dengan pegawai.
Dengan adanya pegawai Perusahaan yang merangkap sebagai anggota P2K3, maka total
anggota P2K3 terdiri dari 30 orang, terdiri dari: 1 orang ketua merangkap wakil dari manajemen
Perusahaan, 1 orang wakil ketua merangkap wakil dari manajemen, 1 orang sekretaris P2K3, 27
orang anggota, terdiri dari 13 wakil manajemen dan 14 orang perwakilan pegawai. Perusahaan
secara rutin melaksanakan pertemuan dengan P2K3 baik dengan unitunit kerja terkait maupun
dengan mitra kerja/kontraktor penambangan untuk mengingatkan seluruh pihak terkait agar
senantiasa melaksanakan seluruh ketentuan terkait K3. P2K3 pun kerap mengadakan rapat rutin
yang digelar setiap tiga bulan sekali. Melalui P2K3 ini semua pegawai dapat melakukan
partisipasi, konsultansi, ataupun komunikasi mengenai hal-hal yang terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. [403-4]
Pelatihan K3
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai di bidang K3, satuan kerja
Keselamatan Pertambangan dan Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan bekerja sama
dengan Learning Center PTBA (Diklat) untuk mengadakan pelatihan K3 secara internal kepada
karyawan. Pelatihan K3 internal dilaksanakan pada saat era new normal di masa pandemi,
dengan pembatasan jumlah peserta di ruangan dan menerapkan protokol kesehatan dengan
ketat. Selain itu Perusahaan juga mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan K3 secara
eksternal. Pelaksanaan Pelatihan K3 ada pada tabel Pelatihan K3.
Kinerja K3
Upaya yang dilakukan seluruh Insan PTBA dalam mewujudkan target kegiatan K3 melalui
berbagai program membawa hasil, sebagaimana tabel statistik di bawah ini: [103-3, 403-9].
Pelayanan Kesehatan Kerja
Untuk kesehatan kerja yang bersifat medis, Perusahaan memiliki unit RS Bukit Asam yang
menangani kesehatan pegawai dengan melaksanakan hal-hal berikut:
Pemeriksaan kesehatan berkala, dilakukan secara berkala minimal 1 tahun sekali untuk menjaga
tingkat kesehatan pegawai selama bekerja di PTBA. Dikarenakan adanya pandemi COVID-19,
pada periode April-Oktober perusahaan tidak mengadakan medical check up, dan kembali
dilanjutkan di November-Desember dengan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga selama
tahun 2020 Perusahaan telah melakukan pemeriksaan kesehatan berkala kepada 814 pegawai
dan terealisasi 94,1%.
Pemeriksaan kesehatan khusus, dilakukan pada pegawai yang rotasi ke lingkungan kerja yang
mempunyai beban risiko lebih tinggi, pegawai yang baru pulih dari sakit yang lama dan pegawai
menjelang masa pensiun.
2. Promosi kesehatan pegawai untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan kerja dengan
cara memberikan pendidikan, pelatihan, penyuluhan untuk mencegah gangguan kesehatan
pegawai maupun PAK/ PAHK serta penyakit umum. [403-6]
Atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Perusahaan, selama tahun 2020, tidak ada pegawai
ataupun pihak yang pekerjaan dan / atau tempat kerjanya dikendalikan oleh Perusahaan yang
mengalami penyakit akibat kerja dan tidak terdapat bahaya terkait pekerjaan yang menimbulkan
risiko kesehatan”. [403-10]
2. PT Petrokimia Gresik
PT Petrokimia Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang
berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen, dengan kinerja unggul dan
berkelanjutan, melalui penerapan berbagai sistem manajemen antara lain:
Bagian Pemadam Kebakaran juga merupakan pusat Rescue and Response Team PT
Petrokimia Gresik.
Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dan wujud kepedulian
terhadap warga sekitar perusahaan, Tim Pemadam Kebakaran, serta Resque and
Response Team PT Petrokimia Gresik siap memberikan bantuan pertolongan apabila terjadi
kebakaran di lokasi warga dengan radius sekitar 5 km dari wilayah perusahaan.