BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen
yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen
produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
32;
Organisasi Perencanaan
31;
Struktur Organisasi di JOB P-PEJ dipimpin oleh seorang Field Manager yang
membawahi tiga Sr. Superitendent. Masing-masing Sr. Superitendent membawahi
beberapa Superintendent dan Superintendent tsb membawai beberapa Supervisor. Bagan
struktur organisasi ditunjukkan pada gambar 3.1.
FIELD MANAGER
F.S & E
FIELD ADMIN SUPERINTENDENT
SUPERINTENDENT
MATERIAL
SUPT.
EH & SAFETY
SUPT.
GENERAL ADMINCONTRUCTION
SUPT.
MAINTENANCE
SUPT.
MEDIC
ENVIRONMENT
FIRE
INSPECTURE
FIELD AREA
ENGINEER
PRODUCTION
SUPT
HRD
SUPV
ELECTRIC
SUPV.
WELL
SUPV.
ACCOUNTING
SUPV
MECHANIC
SUPV.
CPA
SUPV
COST CONTROL
SUPV
INSTRUMEN
SUPV.
OFSHORE
SUPT.
HEO
SUPV
CIVIL
SUPV.
33;
Waktu Kerja
Jam kerja JOB P-PEJ blok Tuban yang digunakan adalah jam kerja sistem shift
yang berlaku bagi semua karyawan. Jam kerja shift dapat diatur sebagai berikut:
1; Shift pagi
2; Shift malam
Waktu kerja karyawan menggunakan sistem 2-1 yaitu karyawan akan bekerja
selama dua minggu penuh dan akan mendapatkan waktu libur satu minggu penuh.
Pergantian karyawan yang libur dan karyawan yang kerja dilakukan setiap hari Rabu.
34;
terhadap LK3.
c; Menjalankan usaha yang bertujuan mencegah kecelakaan dan beroprasi dengan
aman.
d; Mewajibkan para kontraktor/ mitra usaha di JOB P-PEJ untuk memenuhi
peraturan perusahaan tentang LK3.
e; Menerapkan suatu sistem manajemen LK3 yang berfungsi sebagai sarana
pengukur tingkat pelaksanaan secara menyeluruh dan up to date.
Untuk itu JOB P-PEJ menerapkan beberapa aturan masuk lokasi yang harus
dipatuhi oleh semua karyawan dan tamu/mitra usaha yang akan masuk ke lokasi
terbatas (restricted area), yaitu:
h; Larangan merokok di seluruh daerah terbatas kecuali daerah yang telah ditentukan