Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................2


1.1 Profil Umum Perusahaan ................................................................................2
1.2 Sejarah Perusahaan ..........................................................................................3
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................................4
BAB II TUGAS KHUSUS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PT. MULTI HIDRACHROME BALIKPAPAN........5
3.1.Penerapan K3 Dalam Perusahaan .....................................................................5
3.2 Evaluasi ............................................................................................................9
3.3 Penutup ...........................................................................................................9

LAMPIRAN

1
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Profil Umum Perusahaan

Gambar 1.1 PT. Multi Hidrachrome Balikpapan

Nama Perusahaan : Multi Hidrachrome Balikpapan


Alamat : Jalan Mulawarman No.26A Manggar
Balikpapan, Kalimantan Timur
Tahun Berdiri : 2008
Sektor / jenis usaha : Hydraulic Manufactur & Hardchrome Plating Service
Status Permodalan : Perusahaan PMN
Visi dan Misi : Menjadi Pemimpin Industri dalam bidang hardchrome plating service
Budaya perusahaan : Mengutamakan Keselamtan dan produktif bersama
Produk :-
Pelanggan :
2
1.2 Sejarah Perusahaan
Multi Hidrachrome Balikpapan merupakan perusahaan PMN yang dibangun pada
tahun 2008 sebagai perusahan yang bergerak dalam bidang repair alat-alat berat
komponen hydraulic di Balikpapan. Multi Hidrachrome Balikpapan (MHB) merepair
komponen hydraulic alat berat untuk perusahaan tambang diseluruh Kalimantan dengan
pelanggan terbesar berada di area Kalimantan Timur.
Pengembangan sumber daya manusia yang intensif dengan cara membangun
sebuah karakter (prioritas yang diikuti pula dengan pelatihan teknis dan mampu untuk
memanage sesuatu akan dapat membuat sebuah budaya) yang dapat berinovasi dan
membentuk suatu kemajuan perusahaan. Hal inilah yang menjadi budaya di MHB, sebuah
budaya untuk membawa filosofi perusahaan.

3
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Multi Hidrachrome Balikpapan dipimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh
manajer. Manajer dibantu oleh beberapa kepala departemen yang membawahi kepala bidang.
Kepala bagian departemen bertanggung jawab kepada manajer dan manajer sendiri
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Pendelegasian tugas dari pimpinan kebawah dan pertanggungjawaban hasil pekerjaan
kepada pimpinan berjalan secara vertikal sesuai dengan wewenangnya. Fungsi dan wewenang
masing-masing departemen adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Direktur Utama bertugas mengatur, merencanakan, mengkoordinasi,
mengarah, dan mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan produksi, dan mengambil
keputusan untuk semua hal yang berkaitan dengan pengendalian sistem manajemen
baik operasional maupun non operasional perusahaan.
2. Manajer
Manajer bertugas mengatur, merencanakan, menngkoordinasikan,
mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan produksi sehingga dapat memberikan hasil
yang berkualitas dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Manajer memiliki
wewenang untuk mengambil keputusan terhadap semua hal yang bersangkutan
dengan kelancaran kegiatan operasional seperti masalah pada stock preparation,
mesin, pengaturan tugas produksi, dan lain-lain yang berkaitan dengan tugasnya. Hal-
hal yang prinsipil dan berakibat luas terhadap perusahaan harus dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada pimpinan.
3. Supervisor
Mengkoordinir dan mensupervisi keseluruhan proses produksi agar dapat
berjalan lancar sesuai dengan standar perusahaan dan terjaga kualitas dan
kuantitasnya. Sehingga Perusahaan bisa Achive dalam pemenuhan target.

4
BAB II
PENERAPAN K3

3.1. Penerapan K3 Dalam Perusahaan


PT. Multi Hidrachrome Balikpapan sudah menerapkan peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berikut akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Multi
Hidrachrome Balikpapan.
1. Kebijakan, Tanggung Jawab, dan Wewenang
Pembangunan dan pemeliharaan komitmen serta kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), sudah diterapkan di Perusahaan Multi Hidrachrome Balikpapan.
Hal ini terbukti dengan adanya “Komitmen dan Kebijakan Managemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Multi Hidrachrome Balikpapan “
Kebijakan tersebut telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada tenaga
kerja, hal ini dapat dilihat dari terpasangnya kebijakan-kebijakan tersebut di tempat yang
sesuai dengan kebutuhan.
Kebijakan-kebijakan tersebut juga sudah disesuaikan atau ditinjau ulang secara
berkala berdasarkan perubahan-perubahan Undang-undang tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku di Indonesia untuk menjamin bahwa kebijakan-
kebijakan tersebut sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kebijakan-kebijakan tersebut didampingi dengan tanggung jawab dan wewenang
untuk bertindak sesuai dengan prosedural. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya
pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada seluruh karyawan dan mensosialisasikannya
kepada rekanan, pelanggan serta tamu yang berhubungan dengan perusahaan.
Dalam prakteknya, di PT. Multi Hidrachrome Balikpapan Indonesia telah
terbentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang terdiri dari
ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Managemen, dan unsur Karyawan.

2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)


Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang ada di PT. Multi
Hidrachrome Balikpapan ini sudah bertugas sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang
ada di perusahaan yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan.
Salah satu fungsi dari Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
yang ada di perusahaan ini adalah membentuk Tim Tanggap Darurat atau ERT
(Emergency Respone Team) dan bertanggung jawab penuh terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) para tenaga kerja, rekanan, pelanggan serta tamu yang
berhubungan dengan perusahaan ini. Dan menjamin Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang sesuai peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku.
Selain yang telah disebutkan diatas, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) juga sudah melakukan peninjauan ulang di unit-unit bagian yang ada. Hal
ini telah dibuktikan dengan adanya inspeksi yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa
bagian, antara lain :
a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b) Bahan-Bahan Berbahaya (B3).
c) Teknik dan Listrik.
d) Sekuriti.
e) 5R.
f) Bangunan atau K3 Konstruksi.
g) Lingkungan.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang ada di
perusahaan ini sudah melakukan kegiatannya secara rutin yang meliputi :
a) Pertemuan Reguler.
b) Pelatihan-pelatihan.
c) Sosialisasi tanda-tanda bahaya, jalur evakuasi, pemeriksaan APAR, dan lain-
lain.

d) Investigasi kecelakaan kerja dan upaya-upaya pencegahan penyakit akibat


kerja.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) juga membentuk
kelompok-kelompok kerja dan kelompok-kelompok penanganan bahaya.
Secara administrasi dan secara prakteknya Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) juga sudah melakukan penanganan-penanganan awal yaitu
mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya dan resiko kerja serta menanggulangi lebih
dini bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), penyakit akibat kerja (PAK) serta
termasuk masalah lingkungannya.

Penanggulangan tersebut bertujuan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


para karyawan atau tenaga kerja perusahaan yang merupakan asset bagi perusahaan.
Untuk mengimbangi hal tersebut Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) sudah mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai
dengan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
Standar Operasional Prosedur (SOP) juga sudah disosialisasikan di masing-
masing departemen, unit-unit, dan para tenaga kerja. Selain itu Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) juga meninjau ulang perubahan-perubahan
sistem produksi yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga
prosedur sesuai dengan ketentuan termasuk didalamnya perancangan-perancangan
mesin-mesin produksi agar memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang ada di
perusahaan juga sudah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan
tingkat bahaya berdasarkan jenis pekerjaan yang ada di masing-masing unit. Hal ini tentu
saja dilakukan setelah adanya upaya-upaya pengendalian bahaya yang meliputi :
a) Eliminasi
b) Substitusi
c) Rekayasa Teknologi
d) Kebijakan-Kebijakan, dan terakhir barulah
e) Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah diberikan perusahaan kepada para tenaga
kerjanya sebagai contoh antara lain adalah : helm pengaman, kacamata untuk mengelas,
earplug, masker, sarung tangan, pakaian kerja, dan sepatu.
Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
Kesiapan untuk menangani keadaan darurat di perusahaan ini sudah dilakukan
dengan cara pelatihan-pelatihan seperti yang telah disebutkan di atas, inspeksi-inspeksi
yang dilakukan 6 bulan sekali oleh P2K3 ke unit-unit, selain itu juga dilakukan simulasi
yang rutin dilaksanakan 1 tahun sekali pada bulan Juli. Pemeriksaan terhadap alat-alat
keamanan dan keselamatan juga sudah dilakukan, sebagai contohnya adalah pemeriksaan
rutin pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, termasuk lampu darurat saat
listrik padam serta alarm kebakaran. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan bukan hanya
pada tenaga kerja saja melainkan juga menyangkut pada manajer dan Top manajer,
sebagai contohnya di perusahaan ini dilakukan Training Of Trainer (TOT).

3.2 Evaluasi
Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan dengan cara observasi,
interview, dan studi literature yang dilakukan di PT. Multi Hidrachrome Balikpapan,
khususnya pada unit-unit yang terkait selama lebih kurang 1 bulan, didapatkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Kesadaran para pekerja akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) masih
perlu ditingkatkan.
Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk mencapai zero accident jadi
perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan, pelatihan, dan yang terpenting adalah
pendekatan kepada para tenaga kerja agar mereka benar-benar tahu akan
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti yang sudah
dilakukan di salah satu unit.
2. Penataan ruang dan sistem penempatan alat masih kurang memenuhi standar.
Ini dikarenakan oleh kurangnya tempat-tempat penyimpanan bahan baku
maupun produk. Untuk mengatasinya yaitu dengan perluasan tempat-tempat
penyimpanan dan kebijakan atau peraturan-peraturan yang mengatur tentang
penempatan barang.
3. Job Safety Analysis (JSA) yang dilakukan masih sederhana atau manual.
Kesadaran membaca dan menggunakan JSA masih sangat minim ini
dikarenakan pola pikir yang menganggap pekerjaan yang dilakukan sudah
aman tanpa melihat kembali kondisi kerja, metode kerja serta peralatan yang
digunakan.
4. Tidak adanya jalur khusus untuk alat angkat angkut dan untuk pejalan kaki.
Ini kembali berhubungan dengan sempitnya tempat, sehingga biasanya jalur
untuk pejalan kaki untuk sementara disamakan dengan jalur alat angkat
angkut.

BAB III
PENUTUP

Demikian laporan P2K3 Triwulan I Tahun 2019 PT. Multi Hidrachrome


Balikpapan masukan dan saran untuk perbaikan laporan triwulan ini sangat kami
harapkan agar segala yang menjadi kekurangan bisa segera kami perbaiki di laporan
yang akan datang.
Salam Safety…

Anda mungkin juga menyukai