PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2018 KEBIJAKAN K3 PT. Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk Indonesia (Persero). Perusahaan ini beroperasi sejak tanggal 7 Desember 1977 di Bontang, Kalimantan Timur dengan bidang usaha produksi dan pemasaran pupuk serta bahan kimia lainnya. Anak perusahaan PT. Pupuk Kalimantan Timur antara lain PT. Kaltim Industrial Estate, PT. DSM Kaltim Melamin, PT. Kaltim Sahid Baritosadakimia, dan PT. Rekayasa Industri. PT. Pupuk Kalimantan Timur yang merupakan produsen pupuk urea terbesar di Indonesia ini memiliki visi dan misi perusahaan sebagai berikut: Visi Perusahaan "Menjadi perusahaan di bidang industri pupuk, kimia dan agribisnis kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan." Misi Perusahaan 1. Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta portofolio investasi dibidang kimia, agro, energi, trading dan jasa pelayanan pabrik yang bersaing tinggi; 2. Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan pengembangan bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan menunjang Program Kedaulatan Pangan Nasional; 3. Mengoptimalkan utilisasi sumber daya di lingkungan sekitar maupun pasar global yang didukung oleh SDM yang berwawasan internasional dengan menerapkan teknologi terdepan; 4. Memberikan manfaat yang optimum bagi pemegang saham, karyawan dan masyarakat serta peduli pada lingkungan. PT. Pupuk Kalimantan Timur berupaya untuk melaksanakan seluruh kegiatan bisnis secara aman, efektif, dan efisien demi tercapainya produktivitas yang tinggi melalui penerapan standar perusahaan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang konsisten untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan, kebakaran, peledakan, pelepasan bahan berbahaya beracun, penyakit akibat kerja atau dampak buruk lainya. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Pupuk Kalimantan Timur berkomitmen dalam kebijakan K3 sebagai berikut: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan ISO 45001:2018 serta mengadopsi best practice / standar K3 lainnya baik nasional maupun internasional; 2. Melakukan identifikasi risiko bahaya terhadap operasional maupun peralatan pabrik sesuai dengan Pedoman Sistem Manajemen Risiko (SIMERI); 3. Mengimplementasikan praktik terbaik dari standar lainnya, seperti Responsible Care, Manajemen Keselamatan Proses (MKP), International Fertilizer Association (IFA), Product Stewardship Program, Sistem Manajemen Produksi (SIMPRO), dan Program Konservasi Pendengaran di semua kegiatan perusahaan; 4. Memastikan tenaga kerja kontraktor yang melakukan pekerjaan telah mengikuti program CSMS (Contractor Safety Management System); 5. Meningkatkan budaya K3 dan kinerja operasional K3 perusahaan melalui program-program K3 yang konsisten dan berkelanjutan dengan memperhatikan masukan dari seluruh pemangku kepentingan. Kebijakan ini merupakan satu kesatuan dari penerapan SMK3 untuk dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja dan stakeholder agar dipahami serta dilakukan peninjauan secara periodik untuk mengukur keefektifannya. ANALISIS KEBIJAKAN K3 PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Adanya kebijakan K3 di perusahaan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan menjunjung tinggi aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Terlihat jelas bahwa K3 menjadi prioritas PT. Pupuk Kalimantan Timur, karena sebagian besar pekerjaan secara khusus dirancang dan dilengkapi dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang dioperasikan mengikuti ketentuan yang ditetapkan. SMK3 dilaksanakan dalam rangka pengendalian risiko kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Kebijakan K3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Pasal 7 ayat (3) berbunyi, “Kebijakan K3 paling sedikit memuat visi, tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan, dan kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional.” a. Kebijakan K3 PT. Pupuk Kalimantan Timur telah memuat aspek-aspek tersebut dimana perusahaan terlihat sudah berkomitmen sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu melaksanakan seluruh kegiatan bisnis secara aman, efektif, dan efisien demi tercapainya produktivitas yang tinggi melalui penerapan standar perusahaan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang konsisten untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan, kebakaran, peledakan, pelepasan bahan berbahaya beracun, penyakit akibat kerja atau dampak buruk lainya. b. PT. Pupuk Kalimantan Timur juga berupaya meningkatkan budaya K3 dan kinerja operasional K3 perusahaan melalui program-program K3 yang konsisten dan berkelanjutan. 2. Pasal 7 ayat (2) terdapat aturan untuk menyusun kebijakan K3 dimana pengusaha paling sedikit harus melakukan tinjauan awal kondisi K3 berupa identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko; perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik; peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan; kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan keselamatan; dan penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan. Hal tersebut juga telah dipenuhi oleh perusahaan dalam kebijakan K3 tersebut yaitu pada poin kedua dan keempat. 3. Dalam kebijakan K3 PT. Pupuk Kalimantan Timur tertulis bahwa kebijakan K3 dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja dan stakeholder agar dipahami serta dilakukan peninjauan secara periodik untuk mengukur keefektifannya. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 7 ayat (2), dimana dalam peraturan disebutkan ketika menyusun kebijakan K3, pengusaha paling sedikit harus memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; dan Pasal 8 yang berbunyi, “Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh, orang lain selain pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait.” Analisis penerapan SMK3 khusunya tentang kebijakan K3 PT. Pupuk Kalimantan Timur salah satunya juga dapat mengacu pada standar OHSAS 18001:2007 yang akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Poin pertama dari kebijakan K3 PT. Pupuk Kaltim sudah memenuhi persyaratan kebijakan K3 pada OHSAS 18001:2007 poin C yang berbunyi, “mencakup suatu komitmen untuk paling tidak mematuhi peraturan K3 dan persyaratan lain yang relevan yang biasa dilakukan oleh organisasi yang terkait dengan risiko-risiko K3”. 2. Poin kedua dari kebijakan K3 PT. Pupuk Kaltim sudah memenuhi persyaratan kebijakan K3 pada OHSAS 18001:2007 poin B yang berbunyi, “mencakup suatu komitmen untuk pencegahan cidera dan sakit penyakit dan peningkatan berkelanjutan manajemen dan kinerja K3”. 3. Poin ketiga dari kebijakan K3 PT. Pupuk Kaltim berbunyi, “mengimplementasikan praktik terbaik dari standar lainnya” sudah memenuhi persyaratan kebijakan K3 pada OHSAS 18001:2007 poin C. 4. Poin keempat dari kebijakan K3 PT. Pupuk Kaltim berbunyi, “memastikan tenaga kerja kontraktor yang melakukan pekerjaan telah mengikuti program CSMS (Contractor Safety Management System)” hal ini sesuai dengan persyaratan kebijakan K3 pada OHSAS 18001:2007 poin B. 5. PT. Pupuk Kaltim sudah membuat kebijakan K3 perusahaannya secara jelas dan tertulis, serta telah dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja dan stakeholder. Hal tersebut sesuai dengan persyaratan kebijakan K3 pada OHSAS 18001:2007 poin E, F, dan G. 6. Kebijakan K3 di PT. Pupuk Kaltim secara keseluruhan sudah sesuai dengan poin A persyaratan kebijakan K3 pada OHSAS 18001:2007 karena sudah sesuai dengan sifat dan skala risiko-risiko K3 dalam perusahaan atau organisasinya. 7. Dalam dokumen kebijakan tersebut juga telah menyantumkan adanya peninjauan secara periodik terhadap kebijakan K3 di PT. Pupuk Kalimantan Timur agar keefektifannya dapat tercapai dan sesuai dengan kondisi di perusahaan dari waktu ke waktu. Kesimpulannya adalah salah satu elemen SMK3 yang berupa kebijakan K3 di PT. Pupuk Kalimantan Timur sudah memenuhi persyaratan SMK3 yang tertulis di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan OHSAS 18001:2007. Kebijakan K3 dalam perusahaan ini memang menjadi landasan utama untuk menggerakkan semua partikel yang ada dalam perusahaan terkait aspek K3 sehingga program K3 yang akan disusun dapat berjalan dengan baik. Diharapkan setelah adanya kebijakan K3 ini perusahaan dapat membuat program K3 agar tenaga kerjanya dapat bekerja lebih optimal sehingga berdampak baik pada output atau hasil kerjanya. PROSEDUR KOMUNIKASI, PARTISIPASI, DAN KONSULTASI SISTEM MANAJEMEN K3 PT. Adiwarna Anugerah Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang Fire Suppression System atau biasa disebut juga Fire Protection System. Fire Suppression System sendiri merupakan suatu sistem yang didesain untuk mencegah, dan atau memadamkan terjadinya kebakaran. Fire Suppression System merupakan kombinasi antara perangkat sistem pendeteksi dini dan perangkat sistem penindakan yang mampu bekerja secara bersamaan dan secara otomatis. Setelah Fire Suppression System terpasang, maka secara otomatis sensor yang terintegrasi pada Fire Suppression System akan memantau kondisi yang ada berdasarkan standar setting yang dibuat. PT. Adiwarna Anugerah Abadi beralamat di Perkantoran Mutiara Palem Blok A3 No. 2, Kamal, Cengkareng, Jakarta Barat. Beberapa produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut antara lain Fire Monitors, Alarm dan Detection, Fire Extinguisher, Hydrant, dan Sprinkler. Pada halaman selanjutnya disajikan prosedur komunikasi, partisipasi, dan konsultasi terkait penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Adiwarna Anugerah Abadi.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda