BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Kapasitas fungsi paru adalah kombinasi atau penyatuan dua atau lebih
volume paru. Spirometri merupakan suatu metode sederhana yang dapat
mengukur sebagian terbesar volume dan kapasitas paru-paru. Spirometri
merekam secara grafis atau digital volume ekspirasi paksa dan kapasitas
vital paksa.
2. Gangguan fungsi paru adalah gangguan atau penyakit yang dialami oleh
paru-paru yang disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya virus, bakteri,
debu maupun partikel lainnya. Penyakit pernapasan yang diklasifikasikan
karena uji spirometri ada dua macam yaitu penyakit yang menyebabkan
gangguan ventilasi obstruksi dan penyakit yang menyebabkan ventilasi
restriksi (Guyton dan Hall, 1997).
3. Sebagaimana halnya penyakit akibat kerja yang pengertiannya adalah
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja, maka
penyakit paru akibat kerja atau penyakit paru yang timbul karena
hubungan kerja diartikan sebagai penyakit paru yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja (Suma’mur, 2013).
4. Pneumoconiosis merupakan salah satu penyakit akibat kerja.
Pneumoconiosis adalah segolongan penyakit yang disebabkan oleh
penimbunan debu dalam paru-paru. Debu yang menyebabkan terjadinya
pneumoconiosis adalah debu yang berukuran 1,1 - 3 mikron. Debu yang
lebih besar akan tertahan di saluran bagian atas dan lebih kecil akan
dikeluarkan lagi melalui sistem pernafasan. Macam pneumoconiosis
tergantung dari jenis debu yang tertimbun di paru-paru.
5. Uraian cacat dan penilaian tingkat cacat paru akibat kerja diatur dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER.25/MEN/XII/2008 tentang Pedoman Diagnosis dan
Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.
27
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C. dan E.J. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9.
Setiawan I., Tengadi K.A., Santoso A, penerjemah; Setiawan I, editor.
Jakarta: EGC. Terjemahan dari Textbook of Medical Physiology
International Labour Office (ILO). 2011. ILO Introductory Report: Global Trends
and Challenges on Occupational Safety and Health, Report, XIX World
Congress on Safety and Health at Work, Istanbul. Diakses dari
http://www.ilo.org/
Kurniawidjaja L.M. 2007. “Filosofi dan Konsep Dasar Kesehatan Kerja serta
Perkembangannya dalam Pratik”. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
1(6): 212-51. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonsesia.
Price, S.A. dan Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta: EGC.
Suma'mur P.K. 2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: CV.
Sagung Seto.
Yusuf, A, Suryanto, E dan Giriputro. 1987. Merokok dan Kanker Paru, Simposi
Merokok dan Kesehatan. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret
30
LAMPIRAN