Anda di halaman 1dari 4

anggung Jawab Sosial terhadap SHE (Safety

Health and Environment) dan PSRM (Process


Safety & Risk Management)
Perseroan berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial di bidang praktik ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan konsisten menerapkan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) secara menyeluruh sesuai dengan standar internasional
dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
 
SHE GOLDEN RULES
SHE Golden Rules merupakan prinsip-prinsip utama praktik SHE di Perseroan yang disusun
mengarah kepada Best Practice SHE guna menghadirkan lingkungan dan standar kerja yang aman
dan memberikan perlindungan optimal kepada seluruh karyawan.
Implementasi SHE Golden Rules meliputi keseluruhan aspek kesehatan dan keselamatan kerja
mulai dari edukasi mengenai prinsip SHE, penyediaan sarana dan infrastruktur pendukung hingga
komitmen Perseroan terhadap standarisasi, investigasi dan audit kegiatan SHE secara keseluruhan.
 
KEBIJAKAN K3L
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa aspek Kesehatan  Keselamatan kerja dan Lingkungan
(K3L) merupakan tujuan Perseroan untuk mencapai Zero Accident dan Perseroan yang  melakukan
perlindungan lingkungan, melalui komitmen sebagai berikut:

1. Implementasi PSRM (Process Safety & Risk Management), Manajemen Sistem


Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan secara konsisten;
2. Membangun kemampuan, pengetahuan dan keahlian seluruh level karyawan guna
meningkatkan kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan;
3. Mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku untuk produk, aktivitas, lingkungan, serta
keselamatan dan kesehatan kerja;
4. Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, serta mendukung perlindungan lingkungan
yang menjadi akibat dari aktifitas dan produk;
5. Melaksanakan perbaikan yang terus menerus dalam rangka peningkatan kinerja kesehatan
kerja serta keselamatan dan lingkungan.

 
KEBIJAKAN KESELAMATAN BERKENDARA
Perseroan sangat peduli terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan termasuk
Keselamatan Berkendara. Sesuai dengan target kami untuk mencapai Tidak Adanya Cidera yang
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kami berkomitmen untuk:

1. Mematuhi peraturan terkait dengan dokumen yang diperlukan;


2. Melakukan inspeksi sebelum melakukan perjalanan, memastikan kondisi kendaraan aman
untuk digunakan dan menggunakan alat pelindung diri yang ditujukan untuk pengemudi
serta penumpang;
3. Menciptakan dan menjaga sikap berkendara yang aman selama perjalanan.
4. Mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di jalan;
5. Mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keahlian seluruh level karyawan guna
meningkatkan kesadaran dalam keselamatan berkendara.

 
PSRM (Process Safety & Risk Management)
Salah satu alat dalam rangka meningkatkan keamanan kerja di Perseroan adalah dengan
menciptakan proses PSRM. PSRM atau Process Safety & Risk Management itu sendiri merupakan
suatu instrument analisis yang berguna untuk menghindari terjadinya kecelakan yang menjadi
standar departemen SHE. PSRM memungkinkan penelusuran proses-proses yang memiliki potensi
kecelakaan kerja atau hambatan lainnya. Seluruh industri membutuhkan metode pengendalian
biaya terkait identifikasi dan analisis bahaya.
Process Safety & Risk Management (PSRM) yang diterapkan oleh Perseroan merupakan
pendekatan untuk mengendalikan bahaya terkait proses yang berlangsung di industry serta
bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi akibat
paparan bahan kimia atau sumber energy lainnya sesuai standar keamanan nasional dan
internasional. Standar tersebut terdiri dari prosedur organisasi dan operasional, panduan rancangan,
program audit serta penggunaan metode lainnya.
PSRM diarahkan pada sebuah proses pencegahan risiko yang dapat berdampak pada karyawan,
peralatan atau pun komunitas di luar wilayah kerja. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan
transportasi, penyimpanan dan pengelolaan produk yang bertanggung jawab untuk mengeislola
bahaya yang muncul dari kegiatan tersebut serta menghindari terjadinya kecelakaan, cedera dan
bahaya terhadap peralatan dan lingkungan. PSRM tidak hanya merupakan tanggung jawab
departemen SHE namun menjadi tugas semua pihak.
 
TANGGUNG JAWAB BIDANG LINGKUNGAN
Kami memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap lingkungan di mana Perseroan senantiasa
mengutamakan prinsip perlindungan lingkungan dalam seluruh proses operasional dan bisnis. Untuk
memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, kami telah menstandardisasi, proses dan
mekanisme kerja di Perseroan sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait di bidang
lingkungan sebagaimana diterapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
 
PEMENUHAN PERATURAN
Seluruh pabrik Perseroan menerima sejumlah sertifikasi, antara lain:

 Indo Kordsa Tbk: AMDAL disetujui berdasarkan Keputusan Bupati Bogor No. 541.3/90/Kpts-
DAM/BLH/2012 tanggal 11 Mei 2012;
 Indo Kordsa Polyester: UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup)
disahkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Lingkungan Hidup dengan
nomor rekomendasi 660.1/1.463/DAM-BLH tanggal 14 Juni 2012.
 Perizinan Pembuangan Air Limbah yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan Bupati Bogor
dengan nomor 658.31/P-IPAL/00013/BPMPTSP/2016 tanggal 11 April 2016.
 Perizinan Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Penyimpanan Limbah B3 yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Lingkungan Hidup dengan
nomor 658.31/21/Kpts-Dal/BLH/2015 tanggal 16 Juni 2015.

 
KEBIJAKAN PENGOLAHAN LIMBAH
Perseroan menerapkan sistem pengolahan saluran air yang mengatur sistem pembuangan limbah
yang baik dan benar. Sistem tersebut diterapkan sebagai bagian dari kegiatan operasional
Perseroan untuk limbah-limbah produksi yang dikategorikan memiliki dampak dan implikasi tertentu
kepada lingkungan.
Perseroan telah melengkapi pedoman/panduan terkait prosedur pembuangan dan penanggulangan
limbah yang benar yang disimpan pada departemen SHE, sosialisasi terkait manajemen limbah ini
telah diberikan terhadap masing-masing karyawan Perseroan untuk diterapkan secara tepat.
Pelaksanaan sosialisasi terkait manajemen limbah telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016
dan akan dilakukan secara terus menerus. Sebagai tambahan, pelatihan manajemen B3 juga telah
dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus-menerus.
Maksud dan tujuan dari prosedur yang telah disebutkan sebelumnya adalah untuk melindungi
pekerja dari penyakit akibat kerja dan juga untuk mencegah kerusakan lingkungan. Selain itu
prosedur ini berhubungan dengan kepatuhan Perseroan kepada peraturan lingkungan yang
ditetapkan pemerintah. Prosedur ini juga berlaku untuk semua pemangku kepentingan di Perseroan.
Pada umumnya di Perseroan terdapat beberapa prosedur pengelolaan limbah sebagai berikut:

1. Limbah air tidak berbahaya diproses di unit pengolahan limbah air Perseroan yang dimonitor
hasil nya dengan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor setiap bulan;
2. Limbah yang mengandung B3 lainnya diproses pada perusahaan pemusnah limbah berijin
resmi yang telah memiliki ijin untuk memusnahkan limbah dari pemerintah Republik
Indonesia;
3. Limbah yang tidak berbahaya lainnya dibuang ke tempat penampungan sampah non B3
milik pemerintah.

 
KEBIJAKAN HEMAT ENERGI
Perseroan juga mendorong untuk berpartisipasi dalam inisiatif penghematan energi yang diterapkan
sebagai bagian dari Kebijakan Hemat Energy untuk mendorong penggunaan energy secara efektif
dan efisien dalam kegiatan sehari-hari.
Kebijakan Hemat Energi di Indo Kordsa, meliputi:

 Optimalisasi penggunaan kompresor di pabrik TCF untuk mengurangi penggunaan energi


hingga 50%.
 Mengurangi kebocoran udara di pabrik TCF dengan membangun air leakage buster.
 Menganti lampu dengan tipe LED untuk menurunkan tingkat penggunaan energi.

Peluncuran kampanye media yang berfokus pada:

 Meningkatkan kesadaran hemat energi dalam kegiatan sehari-hari dengan menggunakan


bulletin, poster, dan spanduk.
 Mendorong proyek continuous improvement dan sistem gagasan terkait dengan usulan
hemat energi.

 
KEBIJAKAN KESELAMATAN BAHAN KIMIA
Sebagai bentuk dari komitmen Perseroan dalam menjaga lingkungan, Perseroan menerapkan
system keselamatan bahan kimia yang mengatur penggunaan bahan kimia khusus nya yang
berbahaya secara baik dan benar. Sistem tersebut diterapkan sebagai salah satu bagian dari
kegiatan operasional Perseroan untuk mengurangi atau meniadakan potensi terjadi nya dampak
tertentu terhadap lingkungan.
Kebijakan Keselamatan Bahan Kimia di Indo Kordsa, meliputi:

 Melakukan pengaturan dalam pembelian bahan kimia yaitu bahan-bahan kimia yang
digunakan harus mengandung bahan yang ramah lingkungan;
 Penyimpanan material bahan kimia yang sesuai dengan peraturan;
 Memastikan semua bahan kimia dilengkapi dengan LDKB (Lembar Data Keselamatan
Bahan) dan simbol mengenai bahaya yang terkandung di dalamnya.

 
LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan)
Berdasarkan dari Kepmenaker nomor KEP.187/MEN/1999 (Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
di Tempat Kerja) dan OSHA 29 CFR 1910.1200 (Hazard Communication Standard), Perseroan
diharuskan:

 Melengkapi semua bahan kimia yang digunakan dengan LDKB yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan suatu bahan kimia;
 Melakukan sosialisasi bahaya yang ada dalam bahan kimia kepada semua karyawa
Perseroan;
 Memberikan informasi kepada semua pihak yang berhubungan dengan Perseroan.

Anda mungkin juga menyukai