ENVIRONMENT
PT. SEKA SINERGI
ENVIRONUSA
MANUAL HES
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
LEMBAR PENGESAHAN
Diperiksa,
Disetujui,
Nurul Suci
Ibnu Hajar
Andri
Sekretaris
HSE Manager
Direktur Utama
DAFTAR ISI
2
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Hal
LEMBAR PENGESAHAN......2
DAFTAR ISI.....3
1. KOMITMEN......5
1.1 Komitmen Perusahaan......5
1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai......5
2. KEBIJAKAN HSE DAN SASARAN....6
2.1 Kebijakan K3 Umum....6
2.2 Kebijakan K3 Transportasi....7
2.3 Tujuan dan Sasaran K3.....8
3. ORGANISASI , SUMBER DAYA DAN DOKUMENTASI...10
3.1
Struktur Organisasi,.. 11
3.2
Tugas dan Tanggung Jawab....11
3.2.1 Manajer Proyek...11
3.2.2 HSE Officer....11
3.2.3 HSE Supervisor...11
3.2.4 Pekerja....11
3.3
Sumber Daya..........11
3.3.1 Orientasi HSE.....12
3.3.2 Pelatihan HSE.....12
3.3.3 Dokumentasi...12
4. HSE MANAJEMEN PLAN....13
4.1 Identifikasi Masalah K3L dan HIRAC......13
4.2 Induksi....13
4.3 Toolbox Meeting dan HSE Talk.....14
4.4 Peraturan Sub-Kontraktor...14
4.5 Inspeksi dan Patrol.....14
4.6 Safety Meetings..14
4.7 HSE Promosi..15
4.8 Laporan dan Analisa 15
3
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
b.
c.
d.
e.
Menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, buruh pelabuhan, rekanan, pelanggan dan
pengunjung. Dengan memperhatikan Aspek Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan berusaha
mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan pencemaran
terhadap lingkungan kerja maupun lingkungan sekitarnya.
Menjamin bahwa setiap kegiatan operasional tidak mengakibatkan risiko cidera, Penyakit Akibat Kerja
(PAK), kerugian, atau berdampak negatif bagi karyawan, lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Mematuhi semua peraturan yang berlaku baik untuk aspek keselamatan dan kesehatan kerja maupun
lingkungan dan menempatkan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada posisi
sejajar, beriringan, dan setara dengan Sistem Manajemen lainnya.
Melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja SMK3 secara berkesinambungan.
Memastikan Bahwa Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA
telah dikomunikasikan, dimengerti, dan dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya.
1.2 VISI, MISI DAN TATA NILAI
A. VISI
1) Menjadi perusahaan jasa bongkar, muat, pengepakan, dan pengemasan (Freight Forwarding) terkemuka di
Indonesia yang berlandaskan K3.
2) Menjadi mitra bisnis dalam meminimalisasi risiko dengan mengutamakan pemenuhan komitmen dan kualitas
pelayanan yang dapat diandalkan.
3) Memiliki karyawan/pegawai yang professional, berpengetahuan serta bermutu yang dihargai dengan baik.
4) Memberikan niai yang optimal kepada pemegang saham dan memperoleh pendapatan diatas rata-rata industri.
B.
MISI
5
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Mengurangi resiko pelanggan dalam kegiatan perdagangan, investasi dan industri dengan memastikan kesesuaian
terhadap standard hukum dan peraturan yang berlaku.
C.
Tata Nilai
1) Customer Focus
Memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan ragam jasa yang inovatif, memenuhi standar dan berkualitas.
2) Competence
Memiliki kualitas pekerjaan dan sumber daya manusia yang andal sehingga memenuhi standar profesionalisme
dan persaingan.
3) Integrity
Menjunjung tinggi kejujuran, etika bisnis dan pemenuhan komitmen pada Costomer.
4) Team Work
Mengedepankan kerjasama tim, loyalitas, dan kolaborasi dengan pihak ketiga untuk menghasilkan efektifitas
organisasi dan sinergi usaha yang lebih baik.
2. KEBIJAKAN HSE DAN SASARAN
2.1 Kebijakan K3 Perusahaan
Kebijakan K3 PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA
Kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman
bagi tenaga kerja, Visitor dan Costomer dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistim
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3) dengan cara :
a. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Kesehatan &
Keselamatan Kerja (K3) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar yang berlaku dan harapan Costomer.
b. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3,
mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasional PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA.
serta
c. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala risiko - risiko K3 yang ada di PT. SEKA
SINERGI ENVIRONUSA.
6
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistim Manajemen K3 (SMK3).
f.
g.
Memelihara program Lindung Lingkungan terhadap kegiatan di semua lokasi area kerja PT. SEKA SINERGI
ENVIRONUSA.
h. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada semua personil secara berkala.
i.
Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk
mengendalikan potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA.
j.
k. Meninjau aspek Manajemen K3 PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA secara periodik agar selalu relevan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
perjalanan dan segala penggunaan kendaraan harus surat jalan dari PT. SEKA
SINERGI ENVIRONUSA.
7
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
e. Sikap menghindari kecelakaan saat mengemudi harus diterapkan setiap saat oleh karyawan.
f. Seluruh karyawan diminta untuk menjalankan penerapan kebijakan ini saat menggunakan kendaraan pribadi
sekalipun.
Seluruh karyawan wajib untuk selalu bekerja sama, baik dengan instansi pemerintah maupun seluruh mitra kerja
PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA dalam setiap kegiatan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH) dimanapun operasi perusahaan dilakukan.
b. Sasaran
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Sasaran yang harus dicapai dalam proyek Transportasi darat (Provisions of land transportation servicer)
adalah :
1) Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), hygiene dan sanitasi
Perusahaan dapat terlaksana dengan baik.
2) Perilaku tenaga kerja dapat terkontrol.
3) Zero accident and zero lost time injury.
4) Zero occupational disease
5) Zero pollution.
Pencapaian tujuan dan sasaran harus dipantau secara periodik setiap satu tahun oleh Sekretaris P2K3 dan
dilaporkan dalam rapat tinjauan manajemen K3 untuk dievaluasi dan dikaji ulang.
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Penerapan HSE merupakan tanggung jawab seluruh karyawan, rincian tanggung jawab masing-masing
tingkatan/level adalah sebagai berikut :
3.2.1. Manager Proyek
a. Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai
masalah K3.
b. Menyusun prosedur, instruksi kerja serta dokumen lain yang berhubungan dengan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
c. Menyediakan serta memonitor keberadaan sarana dan prasana yang diperlukan bila terjadi kecelakaan.
d. Mengkoordinir pelaksanaan pemberian pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta inventarisasi jumlah korbannya.
3.2.2. HSE Officer
a. Mengawasi dan mengingatkan pekerja yang seharusnya memakai alat pelindung pada saat bekerja.
b. Melakukan inventarisasi dan mencatat seluruh APD serta melaporkannya kepada Manajemen jika terdapat
kekurangan atau sudah tidak layak pakai.
c. Melaporkan secara periodic kegiatan pengawasan, pemantauan dan pengukuran kinerja HSE.
3.2.3 HSE Supervisor
a. Melakukan pemantauan terhadap pegawai yang mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Membantu Tim Satuan tugas Penanggulangan Keadaan Darurat bilamana terjadi kecelakaan darurat.
c. Mensosialisasikan kepada seluruh pekerja mengenai keselamatan kerja dan perlengkapan penanggulangan
keadaan darurat.
3.2.4. Pekerja/ Karyawan
a.
Mematuhi semua kebijakan K3, prosedur dan instruksi kerja yang aman dalam melakukan kegiatan.
b. Selalu melakukan kegiatan dengan cara yang aman bagi diri sendiri dan orang lain yang dapat terpengaruh
oleh aktifitas tersebut.
c.
Melaporkan kepada atasan jika menemukan bahaya atau masalah yang berkaitan dengan K3.
d. Bekerjasama dalam hal penyelidikan terhadap kecelakaan, jika diperlukan.
e.
Tidak menyalahgunakan segala fasilitas peralatan ataupun komponen-komponennya yang seharusnya hanya
digunakan untuk keselamatan dan kesehatan kerja.
f.
Membantu penanggulangan kebakaran dan memelihara fasilitas penunjang kesejahteraan pekerja.
11
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
g.
Memahami dan mentaati semua peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta aturan-aturan
kerja lainnya yang ada.
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
b. Pedoman Kebijakan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang berisi lingkup dan unsur-unsur utama SMK3 serta
rujukannya ke dokumen terkait.
c. Prosedur
d. Instruksi kerja, formulir, rekaman, peraturan, standard dan dokumen lainnya.
Dokumentasi tersebut dikendalikan, didistribusikan dan dipelihara sesuai dengan prosedur Pengendalian
Dokumen. Dokumen ini juga dikomunikasikan kepada personel terkait untuk dipahami dan diterapkan.
4. HSE MANAGEMEN PLAN
4.1 Identifikasi Masalah K3LH dan HIRAC
Pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus diidentifikasi potensi bahaya terbesarnya sesuai
pekerjaan/lokasi/produksi/jasa yang akan dilaksanakan. Potensi bahaya lain yang lebih detail akan dituangkan dalam
HIRAC (Hazard Identification Risk Assessmentand Control) yang didokumentasikan secara terpisah.
4.2 Induksi
Induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA berisi tentang penjelasan dan
pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan potensi bahaya, pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara-cara
penyelamatan pada setiap kegiatan PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA.
Induksi K3 dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang K3L secara umum yang dilakukan oleh :
a.
Personil HSE kepada setiap pekerja yang baru.
b.
Security kepada setiap tamu/non pekerja yang datang.
Persyaratan menggunakan Induksi K3 adalah
a.
Induksi K3 harus diberikan kepada Karyawan dan tamu.
b.
Induksi harus dilakukan diruang khusus.
c.
Bahan/materi induksi harus tersedia dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah peserta dan jenis induksi.
d.
Alat bantu untuk mempermudah dan memperjelas penyampaian materi induksi harus disesuaikan dengan
jenis dan kondisi yang ada dilokasi.
e.
Setiap peserta induksi harus mengisi daftar hadir dan daftar periksa.
f.
Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan penyaji induksi diarsipkan oleh bagian K3.
g.
Jenis induksi keselamatan dan kesehatan kerja adalah induksi umum, induksi local, induksi tamu, dan
induksi ulang.
4.3 Toolbox Meeting dan HSE Talk
13
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Setiap ada pekerjaan/lokasi/produk/jasa yang mengandung resiko, akan diadakan pengarahan tentang K3LH yang
lebih teknis kepada seluruh personil (staff, dan pekerja) alam bentuk :
a.
HSE Talk, yaitu pengarahan secara bersama-sama mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di
perusahaan.
b.
Tool Box Meeting, yaitu pengarahan secara berkelompok menurut area kerja atau disiplin pekerjaan yang
dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. (kurang lebih selama 10-15 menit).
HSE Talk dan Tool Box meeting selain memberi pengarahan juga dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi
pekerja untuk melakukan dialog/konsultasi perihal K3LH kepada HSE Profesional.
4.4 Peraturan untuk Sub-Kontraktor
Secara umum, calon subkontraktor sebelum mengajukan penawaran atau dalam tahap aanwijzing sudah di jelaskan
tentang persyaratan/ketentuan Sistem K3LH jika nantinya terpilih sebagai sub-kontraktor.
Secara khusus, sub-kontraktor terpilih wajib meminta persetujuan dari team warehouseterhadap Rencana
Pelaksanaan Sub-kontraktor dan dalam melaksanakan pekerjaan di proyek wajib mengikuti peraturan yang
ditentukan di warehouse.
4.5 Inspeksi dan Patrol
Inspeksi dilakukan HSE Profesional dan HSE supervisior. Tujuan dari inspeksi untuk menjaga konsistensi
penerapan standar K3LH di lingkungan kerja. Patrol dilakukan team HSE, meliputi seluruh area kerja, dan terhadap
area dimana ada pekerjaan yang telah diidentifikasikan mempunyai potensi kecelakaan dan pencemaran harus
diberikan perhatian yang lebih. Team HSE akan langsung memberikan perintah lisan ditempat untuk menghentikan
pekerjaan bila mana ditemukan keadaan yang berbahaya.
4.6 Safety Meetings
Sedikit berbeda dengan safety tool box Meeting, dan safety talk yang dilakukan bersama dengan group kecil yang
sesuai dengan jenis pekerjaan. Sedangkan safety meeting ini dilakukan secara global dan antar group sehingga
memerlukan materi yang lebih luas dan mencakup keseluruhan kegiatan group. Beberapa materi yang telah
digunakan sebagai bahan safety meting di PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA adalah :
a.
Pemeliharaan, penggunaan dan perawatan APD (Alat Pelindung Diri).
b. NAB (Nilai Ambang Batas) terkait pekerjaan, getaran, kebisingan, gas beracun, dan suhu ruangan.
c.
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
d. DAMKAR (Teknik Pemadam Kebakaran).
e.
Ergonomik, dll.
14
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
15
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
5.2 Prosedur
PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA menetapkan bahwa setiap kegiatan operasional berlandaskan pada
keselamatana dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup, dalam mendukung pelaksanaan tersebut maka PT. SEKA
SINERGI ENVIRONUSA memerlukan adanya prosedur yang mencakup proses penyelidikan insiden dalam bahwa
semua insiden diselidiki dengan baik agar tindakan perbaikan yang tepat dapat dilaksanakan sehingga tidak terulang
kembali.
a. Prosedur ini dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PT Althoha.
b. Proses penyelidikan insiden mengacu pada persyaratan yang tercakup dalam SOP ini.
c. Sosialisasi persyaratan SOP ini kepada semua karyawan.
d. Semua Supervisor Lini Depan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa:
e. Laporan insiden telah ditindak lanjuti agar bisa melakukan penyelidikan bila perlu.
f. Semua karyawan mengetahui dan mengerti semua ketentuan SOP ini.
g. Setiap insiden dilaporkan ke atasan masing-masing sesuai ketentuan SOP ini.
h. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk melaksanakan ketentuan SOP ini setiap saat dan harus melaporkan
semua insiden yang mereka saksikan sebelum akhir shift kejadian
5.3 Investigasi
Investigasi adalah usaha untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan dan pencegahan telah dilaksanakan dan
diselesaikan agar bisa mencegah terulang kembali. Sedangkan Tim Penyelidik yaitu tim yang ditunjuk oleh General
Manager Operation/Kepala Divisi yang bertugas untuk melakukan penyelidikan insiden dan memberikan saran
percegahan tindakan perbaikan yang tepat. Prosedur dalam investigasi antara lain adalah
a.
Untuk semua insiden yang melibatkan cidera serius pada karyawan (cidera hari hilang) yang bisa diklaim
dari Jamsostek, (secepatnya setelah formulir diisi, tapi pasti dalam 48 jam)
b. Departmen HSE harus menilai semua formulir laporan penyelidikan insiden untuk menentukan kualitas dari
pengisian. Presentasi penilaian ini harus dicantumkan dalam buku catatan insiden.
c.
Departmen HSE harus melaporkan kecelakaan dengan batas waktu 1 X 24 jam untuk Laporan Sementara
(NOTIFIKASI) dan 3 X 24 jam untuk Draft Investigasi atau bila memungkinkan hasil dari investigasi yang sudah
dilaksanakan.
d. Harus terdapat suatu sistem tindak lanjut dari manajemen lini dalam 30 hari dan dari Departemen HSE dalam
waktu 45 hari setelah insiden terjadi untuk memastikan apakah semua tindakan perbaikan telah dilaksanakan.
e.
Tindakan perbaikan yang belum tuntas harus dilaporkan dalam rapat Komite Keselamatan bulanan.
16
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Limbah radioaktif harus dicatat dan dikirim ke instansi yang berwenang mengelola limbah radioaktif yang
bertanggung jawab atas pengelolaan radioaktif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.4 Program Motivasi
Selain itu guna meningkatkan motivasi, kesadaran dan keterlibatan karyawan dalam penerapan K3, maka
manajemen puncak secara periodic melakukan konsultasi dengan seluruh karyawan.
Konsultasi ditujukan untuk:
Meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pengembangan dan tinjauan terhadap kebijakan dan prosedur
untuk mengelola risiko.
Mensosialisasikan/ mendiskusikan jika ada perubahan-perubahan yang mempengaruhil kesehatan dan
keselamatan di tempat kerja.
Terwakilinya karyawan dalam masalah-masalah K3,
Memberikan informasi kepada karyawan tentang petugas-petugas K3.
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA menetapkan dan memelihara Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat
untuk mengidentifikasi keadaan darurat yang potensial agar dapat diatasi, seperti terjadinya kebakaran, banjir,
kebocoran gas berbahaya, tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar, huru-hara, kecelakaan fatal, ledakan bom,
gempa bumi, dan lainnya.
Disamping itu PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA juga menyediakan beberapa alat pemadam kebakaran yang
ditempatkan di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan sesuai dengan kemudahan dan kebutuhannya seperti Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) serta alat untuk tanda bahaya. Pemastian bahwa peralatan-peralatan tersebut bekerja
pada saat darurat dilakukan melalui kegiatan inspeksi secara rutin setiap bulan.
Untuk menangani kecelakaan kerja yang terjadi, PT. SEKA SINERGI ENVIRONUSA menyediakan alat untuk
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat-tempat tertentu yang berdekatan dengan tempat kerja.
Seluruh karyawan diberi informasi mengenai instruksi keadaan darurat dan petugas terkait penanganan darurat
diberi pelatihan sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Adapun daftar nomer telepon yang bisa dihubungi jika terdapat
keadaan darurat adalah sbb:
1. Kepolisian/ Polres
: 491680/ 491649
2. Dinas Pemadam Kebakaran
: 43931063
3. Rumah Sakit Sukmul
: 4301269
Ambulans
: Pesawat 126
4. Rumah Sakit Koja
: 43938478
Ambulans
: Pesawat 171
5. Rumah Sakit Port Medical Centre
: 43902350
Ambulans
: 43902350
7.
PEMANTAUAN IMPLEMENTASI DAN KINERJA
7.1 Implementasi
19
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
Untuk mencapai tujuan, sasaran dan indicator kinerja yang telah ditetapkan, disusun program manajemen K3 yang
berisi kegiatan tahap demi tahap, penanggung jawab serta jangka waktu pelaksanaan kegiatan.
Penyusunan program ini difokuskan pada pencegahan kecelakaan dan pencemaran yang dapat mengakibatkan
kecelakaan personel dan cidera, kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan kerusakan/ gangguan
terhadap lingkungan sekitar dan juga diarahkan untuk dapat memastikan bahwa seluruh personel mampu
menghadapi keadaan darurat.
Kemajuan program K3 ini dipantau secara periodic setiap enam bulan guna dapat ditingkatkan secara
berkesinambungan sesuai dengan risiko-risiko yang telah teridentifikasi dan mengacu kepada rekaman-rekaman K3
sebelumnya serta pencapaian sasaran-sasaran K3 yang lalu.
Program-program K3 yang disusun dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan sistem pengawasan K3 sebagai alat kontrol untuk mendeteksi dini risiko kecelakaan kerja
melalui program inspeksi, kajian kecelakaan dan kajian hasil pemantauan parameter lingkungan kerja.
b. Pemasangan dan penyediaan sarana penanggulangan kecelakaan/ kebakaran.
c. Peningkatan sistem pembinaan K3 meliputi sarana pembinaan dan media pembinaan/ publikasi, sehingga
tersosialisasinya kebijakan, standard dan peraturan K3.
d. Persiapan dan pelaksanaan audit K3 sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian program K3.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemantauan kesehatan lingkungan kerja sehingga dapat diketahui seluruh
kondisi kesehatan lingkungan kerja di area operasi.
6.2. Pemantauan Kinerja
Pemantauan dilakukan oleh personel yang kompeten, dengan peralatan yang telah dikalibrasi serta metode
pemantauan/ pengujian yang sesuai standar. Kegiatan dapat dilakukan sendiri secara internal ataupun dengan
menggunakan jasa pihak eksternal.
Hasil kegiatan didokumentasikan untuk selanjutnya dianalisa guna menentukan kinerja K3 PT. SEKA SINERGI
ENVIRONUSA serta untuk menentukan tindakan perbaikan atau pencegahan yang diperlukan.
Secara rinci kegiatan ini dituangkan dalam prosedur antara lain :
Prosedur Inspeksi K3
Prosedur Pemantauan Lingkungan Kerja
20
NO DOC
SSE-SOPHES-45
REVISI
EFEECTI
VE
DATE
21 JULY
2016
SIGN
8.
KAJI ULANG
Tinjauan ulang K3 secara berkala dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan
dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3 termasuk mengkaji kesempatan untuk perbaikan dan keperluan
melakukan perubahan pada SMK3, seperti kebijakan, tujuan, sasaran dan program K3.
Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali atau bila ada pergantian pimpinan puncak (jika perlu) dan
hasilnya dicatat dan dipelihara. Secara umum tinjauan manajemen membahas:
REFERENSI
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
OHSAS 18001 : 2007 Occuptional Health and Safety Management System Specification.
21