Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan dan langkah konkret yang dapat di ambil untuk

menjaga K3L dan Kampus Sehat

 K3L

Pelaksanaan K3L adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta bebas
pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas, sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Seperti kita ketahui bahwa kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian material bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat juga mengganggu proses produksi
secara menyeluruh dan merusak lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas.
Karena itu perlu dilakukan upaya nyata untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja secara maksimal. Perlu ada sosialisasi kebijakan K3L
(Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) sebagai bentuk nyata bahwa perusahaan
benar-benar serius menerapkan sistem manajemen K3.
Apabila kita lakukan analisis secara mendalam, maka kecelakaan, peledakan, kebakaran dan
penyakit akibat kerja, pada umumnya disebabkan karena tidak dijalankannya syarat-syarat K3
secara baik dan benar.

Sebagaimana komitmen yang dilakukan oleh suatu perusahaan a dalam menerapkan atau
mengimplementasikan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan di lingkungan kerja dan
organisasi, perusahaan tersebut telah menyusun dan menetapkan kebijakan K3L sebagai
berikut:

Perusahaan dengan serius memperhatikan dan bertanggung jawab pada bidang K3L dengan
dasar-dasar sebagai berikut:

1. Menetapkan, mengevaluasi dan memperbaiki secara terus menerus sistem manajemen K3L.
2. Selalu memenuhi semua peraturan pemerintah maupun kebijakan Heinz tentang K3L.
3. Menyusun program K3L dan target tahunan untuk mendorong peningkatan kinerja K3L, efisiensi
produksi dan nilai investor.
4. Mengatur semua kegiatan operasional untuk mencegah polusi dan meminimalkan dampak pada
lingkungan maupun resiko kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Menjamin kesadaran segenap karyawan tentang peranannya dalam pengontrolan K3L melalui
pelatihan dan pertemuan-pertemuan karyawan.
Segenap karyawan perusahaan harus memiliki kesadaran serta dukungan atas kebijakan ini dan
berpartisipasi dalam penerapannya.
Tujuan ditetapkannya kebijakan di atas, yaitu kebijakan tersebut menjadi prinsip dasar dan
sebagai arahan dalam segala aktivitas dalam lingkungan kerja.

Kemudian dalam pelaksanaanya dibuatlah peraturan-peraturan mengenai K3 antara lain


tertuang dalam perjanjian kerja bersama (PKB) 2009-2011:

Pasal 38 menyebutkan:

1. Karyawan wajib menjaga keselamatan dirinya dan karyawan lainnya.


2. Menciptakan, memelihara dan meningkatkan kebersihan tempat kerja.
3. Melakukan teknik kerja yang tepat dan aman.
4. Karyawan yang menemukan hal-hal yang membahayakan terhadap keselamatan karyawan dan
perusahaan harus segera lapor ke atasannya.
5. Mentaati sepenuhnya peraturan kebersihan, kesehatan, ketertiban, K3, serta teknik-teknik kerja yang
baik.
6. Menyimpan, memelihara, dan menggunakan sebaik-baiknya peralatan dan perlengkapan kerja.

 Kampus Sehat

Program Health Promoting University (Kampus Sehat) merupakan upaya yang sistematis dan
menyeluruh dalam mewujudkan Perguruan Tinggi (PT) sebagai suatu lembaga yang
mengintegrasikan kesehatan dalam budaya perguruan tinggi yang tercermin melalui kegiatan
operasional sehari-hari, administrasi pengelolaan dan mandat akademis. Program ini merupakan
sinergitas upaya promotif dan preventif hidup sehat sebagai perwujudan GERMAS melalui
edukasi gaya hidup sehat, deteksi dini, dan intervensi yang terintegrasi dengan pengaturan
lingkungan yang sehat” sehingga diharapkan prevalensi penyakit dan faktor risikonya di
lingkungan kampus dapat di turunkan.

Program HPU yang menjadi komitmen Bersama untuk diwujudkan dalam upaya yang terdiri dari:
1) Pengurangan Penggunaan Botol/Gelas Air Minum Kemasan Sekali Pakai Pada Setiap
Aktifitas Kampus; 2) Penggunaan Tumbler (Botol Minum Isi Ulang) Di Setiap Unit Kerja; 3)
Penggalakkan Bebas Asap Rokok Pada Area Dan Tempat Umum Di Kampus (Kawasan
Terbatas Merokok); 4) Penggalakan Perwujudan Area Zero Tolerance Dan Area Promosi
Kesehatan Sesuai Dengan Kapabilitas Universitas Dan Fakultas; 5) Penguatan Kemitraan
Bersama Antara Fakultas Dengan Stakeholder Terkait.

Anda mungkin juga menyukai