PENDAHULUAN
ilmu pengetahuan, baik dilihat dari segi teknis konstruksi maupun dari segi non
teknisnya dan termasuk juga di dalamnya unsur sumber daya manusianya (man
konstruksi, maka pengetahuan akan K3 pada suatu proyek konstruksi saat ini telah
seharusnya tanpa adanya intervensi dari manajemen berupa upaya terencana untuk
baru, mengingat ada beberapa regulasi terkait K3 sudah ada sejak Tahun 1970,
seperti Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan
beberapa tahun lalu Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Menteri No. 9 Tahun
1
2
angka kecelakaan kerja dari PT. Jamsostek Tahun 2011 di Indonesia tercatat
96.314 kasus kecelakaan kerja, dimana terdapat 2.144 orang meninggal, 42 orang
cacat total. Sebagian besar pekerja yang ditanyakan mengenai berbagai hal
mendengarnya. Hal ini berarti bahwa persoalan K3 bagi pekerja ditempatkan jauh
di bawah persoalan seperti upah rendah serta hak – hak lainnya. Banyak
pemahaman K3. Komponen – kompenen tersebut adalah Definisi dan Inisiasi K3,
Prasarana K3, Risiko K3. Definisi dan inisiasi bermanfaat untuk gambaran awal
tentang K3 pada suatu proyek konstruksi yang erat kaitannya dengan pengenalan
secara umum seperti misalnya definisi istilah – istilah, kepanjangan dari singkatan
– singkatan, arti dan makna lambang K3, struktur organisasi yang terlibat, pihak
internal dan eksternal terkait fungsi pelaksanaan K3, dan sebagainya. Proses
SMK3 menggunakan pendekatan PDCA (Plan Do Check Action) yaitu mulai dari
pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) masih sangat sulit, mengingat para pekerja
akan menganggap bahwa alat ini akan mengganggu pekerjaan. Begitu juga
dengan sarana dan prasarana K3 yang memadai, seperti misalnya tersedia atau
limbah, yang secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi perilaku pekerja saat
insiden atau cedera pada pekerja yang ditentukan oleh kemungkinan dan
Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa Paket 3 dengan
Simpang Susun Ngurah Rai, Jalan Akses Ngurah Rai, dan Persimpangan
di atas laut dengan beberapa potensi hambatan yang dihadapi antara lain bekerja
4
surut air laut, angin kencang yang tidak bisa diprediksi. Di samping itu, terdapat
beberapa identifikasi bahaya dan risiko pada saat pelaksanaan pekerjaan seperti
perahu terbalik, terkena alat kerja manual, jatuh dari ketinggian, tersengat listrik,
tertimpa benda berat, terkena manuver alat, paparan debu tanah, kemacetan lalu
lintas, jatuh ke air dalam, terjepit tiang pancang, suara keras di atas 86 db, terjepit
Oleh karena sudah teridentifikasi bahaya dan risiko pekerjaan pada proyek
di atas laut ini, maka dari pihak penyedia jasa sudah seharusnya melakukan upaya
bagi keselamatan pekerja. Akan tetapi, pada pelaksanaan di lapangan, masih saja
terdapat pekerja yang tidak mengikuti aturan yang sudah menjadi kebijakan mutu
dan K3 perusahaan. Ada pekerja yang tidak sadar bahwa dia tidak kompeten dan
mempunyai kebiasaan berperilaku tidak aman (unsafe action), ada pekerja yang
tahu bagaimana melakukan pekerjaannya dengan aman dan selamat, tetapi tidak
dilakukan, dan ada juga pekerja yang menyadari dirinya berkompeten, tetapi perlu
pengarahan dan bimbingan dari orang lain. Secara umum terdapat ketimpangan
pekerja konstruksi di tempat kerja dilihat dari beberapa aspek terkait K3 seperti
5
definisi dan inisiasi, sistem manajemen, mekanisme APD, sarana dan prasarana,
dilihat dari beberapa aspek terkait K3 seperti definisi dan inisiasi, sistem
Adapun tujuan umum maupun tujuan khusus pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
dilihat dari beberapa aspek terkait K3 seperti definisi dan inisiasi, sistem
berikut yaitu:
2. Bagi pekerja konstruksi, hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu pedoman
bahwa betapa pentingnya penerapan K3 Konstruksi pada tempat kerja dan bisa
keselamatan kerja.
berikut yaitu:
K3 Konstruksi.
7
Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi hanya untuk perilaku pekerja
konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua
– Ngurah Rai – Benoa, khususnya Paket 3 yang dikerjakan oleh Kontraktor Wika-
Adhi-Hutama KSO dengan Lead Contractor PT. Hutama Karya Persero (Tbk).