Disusun Oleh :
Malang, 9
Maret 2021
Penulis
ii
ABSTRAK
3
bendungan Ciawi. Ruang lingkup tugas akhir ini secara umum
meliputi metode pelaksanaan, perhitungan volume pekerjaan dan
estimasi biaya pekerjaan spillway secara detail. Dalam proyek ini,
rancangan pelaksanaan konstruksi akan dibagi menjadi 3 pekerjaan
utama yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
pengecoran.
4
ABSTRACT
5
project, the construction implementation plan will be divided into 3 main
works, namely preparatory work, earthworks, and casting works.
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kasih-Nya sehingga penyusunan Laporan Akhir dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan Akhir dengan judul “Proyek
Pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) Kabupaten Bogor
Jawa Barat” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi Jurusan Teknik
Sipil, Program Diploma III Teknik Sipil, Politeknik Negeri
Malang.
7
dukungan semangat setiap hari kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik.
Malang, 9 Maret
2021
Penulis
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulisan Laporan Akhir
Disusun berdasarkan rumusan masalah berikut :
1. Menghitung Volume Pekerjaan Spillway di Proyek Bendungan
Ciawi Bogor Jawa Barat?
2. Menghitung Biaya Pekerjaan Spillway di Proyek Bendungan
Ciawi Bogor Jawa Barat?
3. Bagaimana Penjadwalan Pekerjaan Spillway di Proyek
Bendungan Ciawi Bogor Jawa Barat?
4. Bagaimana Metode Pelaksanaan yang digunakan untuk
pembangunan Spillway di proyek bendungan Ciawi
Bogor Jawa Barat?
1.3 Batas Masalah
Untuk keakuratan dalam metode pelaksanaan dan biaya spillway di
Proyek Bendungan Ciawi Bogor Jawa Barat, maka Pembahasan pada
Laporan akhir ini terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
10
1.5 Manfaat
Manfaat yang bisa didapat dalam penyusunan Laporan Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Menambah ilmu dan wawsan dalam hal penyusunan
Rencana Anggaran Biaya, dan metode pelaksanaan
khusunya pada pembangunan bendungan.
2. Bagi Dosen
Dapat digunakan sebagai referensi ajar kepada
mahasiswa mengenai manajemen pelaksanaan proyek
pembangunan bendungan.
3. Bagi Kontraktor
Hasil dari penyusunan ini dapat digunakan sebagai
referensi serta masukan dalam pelaksanaan proyek
pembangunan bendungan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
12
harus membaca gambar Shop Drawing berikut gambar – gambar detail
(penjelasannya). Penguasaan dalam membaca gambar Shop Drawing dan
gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam
menghitung volume masing-masing pekerjaan.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan
adalah antara lain menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian
volume pekerjaan) dan dari uraian tersebut masing-masing harus dihitung
volume pekerjaanya.
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah menguraikan
secara rinci besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung
besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar Shop
Drawing dan gambar detail. (Volume Pekerjaan, Mhd. Amar Faiz, A.Md)
Volume pekerjaan adalah perhitungan menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu item pekerjaan. Menghitung volume didapat
dari dimensi yang ada di gambar bestek dan gambar detail. Dalam laporan
ini perhitungan volume mengikuti data yang sudah ada dan bersifat final,
yang di dapat dari perusahaan yang terkait dalam pengerjaan proyek ini.
Berikut ini adalah contoh Perhitungan Volume Pekerjaan pekerjaan pada
Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Ciawi untuk perhitungan lebih
lengkap dapat dilihat pada Lampiran Rekap Volume.
13
lokasi pekerjaan, dan baisanya didapat di PU Kota/Kabupaten setempat.
Sedangkan sewa peralatan tergantung dari Jenis peralatan yang digunakan.
Secara umum Harga satuan pekerjaan meliputi semua biaya yang
berhubungan dengan penyelenggaraan (handling) pekerjaan, pembayaran
tenaga kerja, material, peralatan instalasi/mesin dan peralatan, penyusutan,
overhead, keuntungan, pengobatan, pajak, ijin, pelayanan sosial, asuransi
kecelakaan dan semua yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Analisa harga satuan mengacu pada : AHSP Kabupaten Bogor 2020.
2.6 Estimasi Biaya
Estimasi biaya merupakan proses perkiraan harga sebuah konstruksi
sampai ke detail tertentu yang digunakan untuk mengukur biaya dan harga
sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proyek konstruksi.
Dapat dilihat dari bar chart diatas, bahwa ada beberapa level estimasi
yang dapat dicapai. Tingkat yang paling rendah pada estimasi biaya adalah
conceptual estimate. Pada level tersebut, estimasi dilakukan untuk
menentukan nilai awal sebuah proyek. Akurasi estimasi biaya semakin
meningkat seiring banyaknya informasi yang ada dalam tahapan.
Dalam melakukan estimasi biaya terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan, yaitu :
1. Metode unit cost analysis atau harga satuan
Unit Cost Analysis adalah metode estimasi biaya yang dapat
digunakan jika pekerjaan yang akan diestimasi merupakan pekerjaan
dalam kategori standar yang sudah pernah dikerjakan. Dalam metode
ini, estimasi dilakukan dengan unit price (Rp/ Unit) dan data yang
digunakan berasal dari data historis, suppliers, referensi standar, dll.
Cara yang digunakan saat melakukan estimasi juga sudah tersedia
dalam referensi estimasi standar nasional seperti SNI, ABK, BIC,
Buku Jurnal, dll. Kelebihan dari metode ini adalah estimasi dapat
dilakukan dengan cepat jika pekerjaannya merupakan pekerjaan
standar. Kekurangan dari metode ini adalah produktivitas aktual tidak
terlihat, bergantung kepada waktu, perlu dilakukan updating data yang
14
tepat sesuai dengan waktu kapan estimasi akan dilakukan, dan tidak
dapat dilakukan pada pekerjaan yang unik.
15
penyelesaian proyek dan memberikan kenaikan harga proyek. Biaya
tidak langsung meliputi biaya administrasi, pajak, general condition,
resiko, dan overhead.
2.7 Bar Chart
Bar Chart adalah sekumpulan aktivitas yang ditepatkan dalam kolom
vertical, sementara waktu ditempatkan dalam baris horizontal. Waktu mulai
dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya ditunjukkan dengan
menempatkan balok horizontal di bagian sebelah kanan dari setiap aktivitas.
Penggunaan bar chart bertujuan untuk mengidentifikasi unsur waktu dan
urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu
selesai dan pada saat pelaporan. Bar chart memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
1. Mudah dalam pembuatan dan persiapan.
2. Memiliki bentuk yang mudah dimengerti.
3. Bila digabungkan dengan metode lain, seperti kurva S, dapat dipakai
lebih jauh sebagai pengendalian biaya.
Keterbatasan barchart yaitu :
1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dengan yang lain.
2. Sukar mengadakan perbaikan atau pembauan, karena harus dilakukan
dengan membuat bagan balok baru.
3. Tidak relevan apabila digunakan untuk proyek berukuran sedag dan besar
apalagi sampai kompleks. Metode barchart masih relevan untuk proyek
yang kurang dari 100 kegiatan. Apabila lebih, maka akan menjadi sulit
dibaca dan digunakan.
Bar chart terdiri dari kolom dan baris. Perincian yang terdapat pada barchart
sebagai berikut :
1. Sumbu horizontal x tertulis satuan waktu, seperti hari, minggu, bulan,
tahun. Waktu mulai dan akhir berada pada pojok kiri dan kanan balok
dari kegiatan.
2. Sumbu vertical y terdapat kegiatan atau aktivitas.
16
3. Perhatikan urutan antara kegiatan satu dengan yang lainnya, meskipun
belum terlihat hubungan ketergantungan.
4. Format penyajian bar chart yang lengkap berisi perkiraan umum
pekerjaan, skala, waktu dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat
pelaporan.
5. Jika dibuat berdasarkan jaringan kerja Activity on arrow, maka pertama
kali dibuat yaitu kegiatan kritis.
2.8 Lingkup Jenis Pekerjaan
Lingkup jenis pekerjaan pada pembangunan spillway adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Pembersihan
2. Pekerjaan Galian Tanah
3. Pekerjaan Pengeboran dan Grouting
4. Pekerjaan Beton
2.9 Penjadwalan
Penjadwalan proyek adalah proses menentukan urutan pekerjaan yang
direncanakan, menetapkan durasi yang realistis untuk setiap pekerjaan, dan
menentukan waktu mulai dan selesainya pekerjaan tersebut. Teknik yang
digunakan untuk melakukan penjadwalan proyek bervariasi, tergantung
pada ukuran, kompleksitas, durasi, dan personil dalam proyek serta
keinginan owner. Metode penjadwalan yang dipakai pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut.
2.9.1 Precedence Diagram Method (PDM)
Metode ini sering disebut activity on mode dan merupakan
salah satu teknik penjadwalan networking planning. Disini
kegiatan dituliskan dalam node yang umumnya berbentuk segi
empat, sedangkan anak panah hanya sebagai penunjuk hubungan
antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Pada sebuah node di
PDM terdapat beberapa keterangan yaitu nomor aktivitas, deskripsi
aktivitas, durasi, watu mulai dan sekesai; ES (early start) waktu
17
paling cepat pekerjaan dimulai, EF (early finish) waktu paling
cepat selesai pekerjaan, LS(late start) waktu paling lama pekerjaan
mulai, LF (late finish) waktu paling lama pekerjaan selesai, dan
slack atau free float. Pada metode ini terdapat beberapa jenis
hubungan antar node. Hubungan tersebut adalah :
1. Finish to Start (FS) ; hubungan dimana sebuah pekerjaan boleh
dimulai setelah kegiatan sebelumnya selesai.
2. Start to Start (SS) ; hubungan dimana pekerjaan boleh dimulai
setelah pekerjaan sebelumnya dimulai.
3. Finish to Finish (FF) ; hubungan dimana selesainya pekerjaan
tidak boleh selesai sebelum kegiatan lain selesai.
4. Start to Finish (SF) ; hubungan dimana pekerjaan terdahulu
boleh selesai sebelum bagian akhir pekerjaan yang dimaksud
selesai.
2.9.2 Kurva S
Kurva S adalah kurva yang menggambarkan persentase
tingkat kemajuan proyek yang direpresentasikan dalam kumulatif
biaya terhadap waktu keberjalanan proyek. Kurva S digunakan
oleh kontraktor sebagai alat pengendali proyek dan acuan pada saat
pelaksanaan konstruksi di lapangan; saat ada pekerjaan yang tidak
sesuai dengan rencana terlihat dalam kurva, kontraktor dapat
melakukan usaha untuk mengurangi risiko keterlambatan proyek.
Bagi kontraktor kurva S ini dapat menjadi dasar untuk membuat
tagihan pembayaran kepada owner. Sedangkan bagi owner,
pekerjaan fisik yang dihasilkan setiap waktu dapat menjadi acuan
untuk melakukan pembayaran kepada kontraktor.
18
19
BAB III
METODELOGI
20
penjadwalan dan sumbu y berdasarkan bobot pekerjaan dari hasil
rencana anggaran biaya.
3.2 Diagram Alur Pembahasan
MULAI
Data Lapangan
Menghitung AHSP
Menghitung RAB
Menyusun barchart
Membuat Kurva S
SELESAI
21
BAB IV
DATA PERENCANAAN
22
4.1.1 Lokasi Proyek
Lokasi pembangunan Proyek Bendungan Kering Ciawi terletak
pada bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog,
Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung dan Desa Kopo,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bendungan ini
terletak ± 0.4 Km dari Jalan Raya Puncak Pass dan dapat dilalui
dengan kendaraan baik roda-2 maupun roda-4.
Secara geografis, bendungan ini terletak pada koordinat 106º 52’
46” BT dan 6º 39’ 34” LS yang secara administratif berbatasan
dengan
- Utara : Kota Bogor dan Kota Depok.
- Barat : Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
- Timur : Kabupaten Cianjur dan Purwakarta.
- Selatan : Kabupaten Sukabumi.
4.2 Data Umum Proyek
Data umum proyek adalah data bersifat umum yang didapatkan dari
kegiatan administrasi suatu proyek dan digunakan sebagai keterbukaan
kegiatan proyek dari pemerintah negara kepada masyarakat, khususnya
proyek pembangunan dengan bersumber dana dari APBN. Informasi dari
kegiatan pembangunan Bendungan Ciawi tercantum pada list dibawah ini,
antara lain :
1. Kegiatan
Pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
2. Pengguna jasa
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jendral Sumber Daya Alam
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
3. Kepala Satuan Kerja
SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Ciliwung Cisadane
Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat No. 58 Jakarta Timur
23
4. Pelaksana Konstruksi / Penyedia Jasa
PT. Brantas Abipraya (Persero) – PT. Sacna KSO
Jalan D.I. Panjaitan Kav. 14 Cawang, Jakarta Timur, 13340
5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PPK Pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung)
Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat No. 58 Jakarta Timur
6. Konsultan Supervisi
PT. Yodya Karya (Persero)
PT. Indra Karya Wilayah II
PT. Indah Karya (Persero) KSO
Jalan D. I. Panjaitan Kav. 08 Cawang, Jakarta Timur, 13340
7. Kontrak Konstruksi
Nomor : HK.02.03/PPK BEND/SNVT PJSA CC/XI/09
Tanggal : 23 November 2016
8. Kontrak Supervisi
Nomor : HK.02.03/PPK BEND/SNVT PJSA CC/XI/08
Tanggal : 23 November 2016
9. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor : HK.02.03/PPK BEND/SNVT PJSA CC/XII/11
Tanggal : 02 Desember 2016
10. Sumber Dana
APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)
11. Sistem Kontrak : Unit Price
4.3 Data Teknis Proyek
Dalam proses pembangunan, berdasarkan pertimbangan perencanaan
dan konstruksi yang dipilih didapatkan data teknis dari Bendungan Kering
Ciawi sebagaimana tercantum dibawah ini, antara lain :
1. Volume Efektif : 4,80 x 106 m3
2. Volume Maksimum : 6,45 x 106 m3
3. Area Genangan Maks. : 39,02 Ha
4. Tinggi Bendungan : 55 m
24
5. Tipe Bendungan : Urugan Zonal Random
6. El. Puncak Bendungan : Elev. +551 m
7. El. Dasar Sungai : Elev. +500 m
8. Panjang Puncak Bendungan : 334,50 m
9. Dimensi Terowongan Pengelak : 1 D 4,2 m
10. Panjang Terowongan Pengelak : 496,60 m
11. Lebar Puncak : 9 m
12. Tipe Pelimpah : Pelimpah Samping
13. El. Ambang Pelimpah : 546,75 m
14. Panjang Saluran Pelimpah : 347,10 m
25
BAB V
PEMBAHASAN
26
detail sampai tidak ada alternatif jika terjadi masalah dalam pelaksanaan di
lapangan. Sehingga metode pelaksanaan yang dirancang haruslah yang
fleksible.
27
GAMBAR 5.2. 2 Buldozer melakukan pembersihan
pohon
28
5.2.2 Metode Pekerjaan Galian
Skope pekerjaan galian pada lokasi bangunan pelimpah
meliputi:
- Pekerjaan pembersihan
- Pekerjaan pengupasan
- Pekerjaan galian tanah
- Pekerjaan galian batu menggunakan alat mekanik
- Pekerjaan galian batu dengan peledakan
Pelaksanaan pekerjaan galian akan dilaksanakan dengan
membagi 2 arah yaitu dari hilir bawah pelimpah (elevasi 482.00 m)
dan dari puncak hulu pelimpah (elevasi 570.00 m). Sistem
pelaksanaan dilakukan secara paralel atau secara bergantian sesuai
kondisi lapangan. Ketika pelaksanaan galian disisi hulu dapat
berakibat membahayakan pekerja disisi hilir maka akan menggunakan
sistem bergantian.
29
1. Metode Penggalian dan Pengupasan
a. Pembersihan dan Pengupasan
Alat yang digunakan :
30
Kriteria material galian batu dapat diidentifikasikan dengan
cara penggalian batu tersebut hanya bisa dilakukan
menggunakan excavator dengan breaker.
No Jenis alat Fungsi Lokasi
1 Excavator Loading Galian
2 Excavator+Breaker Menggali Galian
3 Dump truk Hauling Galian
4 Bulldoser Menggali Galian
5 Bulldoser+Ripper Menggali Galian
6 Bulldoser Spreading/collecting Stockpile
TABEL 5.2. 3 Galian Tanah Keras
5.2.3 Metode Pekerjaan Drilling Grouting
Pekerjaan pemboran dan grouting dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
- Subcurtain grouting kedalaman 0-10 m
- Subcurtain grouting kedalaman 10-20 m
- Curtain grouting kedalaman 20-30 m
Pekerjaan boring grouting akan dilaksanakan dilokasi Spillway
seperti pada gambar dibawah ini :
31
peralatan pendukung lainnya, serta melakukan orientasi lapangan
untuk pengesetan alat-alatnya. Setting peralatan pemboran pada
titik pemboran awal. Perhatikan (GAMBAR - 5.2.7)
32
pencucian lubang bor dan selanjutnya dilakukan pengujian water
test dan grouting. Perhatikan (GAMBAR - 5.2.8)
8. Pada pilot hole dan check hole pemboran dilakukan dengan cara
coring dan pengujian water pressure test.
9. Berikut adalah gambar tahapan pengeboran dan dengan pipa
diameter 30 mm dari kedalaman 5 – 10m dibawah permukaan
tanah. Perhatikan
33
5.2.4 Metode Pekerjaan Beton
Flow chart pelaksanaan beton spillway :
34
GAMBAR 5.2. 11 Simulasi Urutan Pekerjaan Beton Dinding
Spillway
Keterangan :
Dalam simulasi diatas pekerjaan dilaksanakan oleh 2 grup kerja yaitu
grup A dan grup B, sedangkan angka 1, 2, 3… dst merupakan urutan
kerja pada kelompok kerja.
1. Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan bangunan pelimpah atau spillway :
a. Beton mutu K-125 (Lean Concrete) = 924,78 m3
b. Beton mutu K-225 = 27.824,80 m3
Total = 28.749,59 m3
2. Jalan Kerja
Pekerjaan concrete di bangunan pelimpah atau spillway akan
dibuat jalan kerja yang akan menjangkau lokasi concrete menuju
lokasi batching plant dan lokasi fasilitas lainnya.
3. Pekerjaan Pembesian
Proses potong bengkok akan dilakukan dilokasi proyek.
a. Pekerjaan potong dan bengkok. Pelaksanaan potong dan
bengkok akan dilakukan di bar bender dan bar cutter shop.
b. Transportasi
c. Pemasangan
4. Persiapan Concrete
a. Proporsional Campuran Concrete
35
Proporsional campuran concrete akan ditentukan dengan
melalui test campuran atau job mix test dengan acuan kekuatan
beton, nilai slump dan lainnya sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi teknis.
b. Produksi Concrete
Concrete diproduksi menggunakan batching plant yang
didirikan dilokasi proyek.
c. Transportasi
Transportasi material concrete kelokasi pekerjaan
menggunakan Truck mixer.
5. Metode Pengecoran
Metode pengecoran akan dilaksanakan dengan beberapa cara antara
lain :
a. Pengecoran menggunakan chute atau talang.
Material talang menggunakan steel plate tebal 3 mm dengan
ukuran lebar 30 cm tinggi 15 cm dan panjang tiap panel 1.2 m
atau menggunakan pipa PVC diameter 40 cm.
b. Pengecoran menggunakan concrete pump.
c. Pengecoran menggunakan crane dengan bucke.
6. Peralatan Utama
Peralatan utama yang dibutuhkan pada pekerjaan concrete antara
lain:
- Concrete pump
- Batching plant
- Agitator Truck
- Chute
- Concrete vibrator
- Air Compressor
- Truck Crane
- Bar bender
- Bar cutter
36
7. Pelaksanaan Pengecoran
Dalam pelaksanaannya bangunan pelimpah akan dibagi menjadi 4
bagian yaitu :
- Bangunan dinding atau wall (wall kiri WL dan wall kanan WR)
- Bangunan lantai atau slab (SL)
- Bangunan pelimpah atau weir (W) dan apron (AP)
- Bangunan jembatan
a. Bangunan dinding atau wall
Bangunan dinding atau wall dibagi mejadi 2 yaitu wall kiri
(WL) dan wall kanan (WR) dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
1) Pelaksanaan concrete dibagi menjadi beberapa stage dengan
ketinggian 1.2 m per stage dalam 1 blok.
2) Bekisting yang digunakan yaitu begiting kayu atau multiplek.
3) Pelaksanaan pengecoran menggunakan sistim talang dan
concrete pump.
b. Bangunan lantai atau slab
Bangunan lantai atau slab (SL) dan lantai apron (AP) akan
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
1) Pelaksanaan concrete dilaksanakan hanya 1 stage per blok.
2) Bekisting yang digunakan yaitu begiting kayu atau multiplek.
3) Pelaksanaan pengecoran menggunakan sistim talang, crane
dan concrete pump
c. Bangunan pelimpah atau weir
Bangunan pelimpah atau weir (W) akan dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut :
1) Pelaksanaan concrete dilaksanakan per stage tiap 1 blok
dengan ketinggian 1.2 m per stage.
2) Bekisting yang digunakan yaitu bekisting kayu atau multiplek
dengan tipe datar dan lengkung.
3) Pelaksanaan pengecoran menggunakan sistim talang, crane
37
dan concrete pump.
8. Kontrol Kualitas
a. Kontrol kualitas yang akan dilaksanakan antara lain :
- Test material aggregate, pasirdan semen
- Pelaksanaan job mix
- Pengontrolan komposisi material selama produksi di batching
plant
- Pelaksanaan slump test sebelum penuangan kelokasi concrete
- Pengambilan sampel untuk test kuat tekan di laboratorium
- Pengetesan kuat tekan beton terhadap sample test
Pelaksanaan kuat tekan beton dilapangan pada struktur yang
sudah jadi bila diperlukan.
5.3 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamya terdapat
angka yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan
pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan merupakan harga suatu jenis pekerjaan
tertentu per satuan tertentu berdasarkan rincian komponen-komponen tenaga
kerja, bahan, dan peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-
beda sehingga dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu
bangunan atau proyek harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah
tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.
38
5.3.1 Harga Satuan Dasar Upah Pekerjaan
Berikut adalah harga satuan dasar upah pekerjaan kabupaten bogor
tahun 2020.
5.3.2
39
5.3.2 Harga Satuan Dasar Bahan
Berikut adalah harga satuan dasar bahan di kabupaten bogor tahun
2020.
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR BAHAN
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020
No Uraian Satuan Harga (Rp.)
1 Semen Pc kg 1.575,00
2 Admixture kg 35.000,00
3 Besi Tulangan Ulir kg 6.500,00
4 Besi Tulangan Polos kg 6.500,00
5 Multiplek Penolit lembar 375.000,00
6 Multiplek lembar 250.000,00
7 Kayu klas II m3 3.000.000,00
8 Paku kg 20.000,00
9 Aspal Hotmix m3 1.771.000,00
10 Aspal kg 7.260,00
11 Kerosene liter 8.400,00
12 Batu Pecah m3 350.000,00
13 Agregat Kasar m3 350.000,00
14 Agregat Halus m3 355.000,00
15 Pasir m3 220.000,00
16 Pasir Urug m3 120.000,00
17 Kerikil m3 150.000,00
18 Material Batu Rip-rap m3 50.000,00
19 Random Batu (Saring) m3 35.000,00
20 Filter halus m3 200.000,00
21 Filter kasar m3 200.000,00
22 Kawat Bendrat kg 25.000,00
23 Waterstop m 324.720,00
24 Kawat Las kg 25.000,00
25 Minyak Bekisting liter 20.000,00
26 Pipa PVC 12" m 544.400,00
27 Pipa PVC 8" m 249.700,00
28 Pipa PVC 6" m 148.775,00
29 Pipa PVC 4" m 64.025,00
30 Pipa PVC 3" m 38.650,00
31 Pipa Galvanis 3" m 239.600,00
32 Cat Zincromate kg 21.250,00
33 Cat Finish kg 43.450,00
34 Dynamite kg 39.800,00
35 Detonator buah 12.100,00
36 ANFO Powder kg 8.500,00
37 Rock Bit buah 4.000.000,00
38 Single core tube bh 1.500.000,00
39 Metal core tube bh 1.800.000,00
40 Water swivel dia. 40 bh 700.000,00
41 Air house dia. 3/4 m 50.000,00
42 Drilling Rod bh 2.500.000,00
43 Kabel m 6.000,00
44 Grouting Plant set 7.500.000,00
45 Rail Tunnel INP kg 32.000,00
46 Steel Liner kg 24.000,00
47 Steel Support H125x125x6 & accessories kg 30.000,00
48 Rockbolt (dia. 25 mm) m' 115.500,00
49 Wiremesh m2 79.400,00
50 Anchor D22 m 44.700,00
51 Dowel D25 buah 86.625,00
52 Sparator bh 17.010,00
53 Plasticone bh 7.500,00
54 Form Tie bh 7.500,00
55 Klem bh 6.000,00
56 Ijuk kg 20.000,00
57 Patok Batas Genangan buah 165.000,00
40
5.3.3 Harga Satuan Dasar Alat
Berikut adalah harga satuan dasar bahan di kabupaten bogor tahun
2020.
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR ALAT
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020
No Uraian Satuan Harga (Rp.)
1 Buldozer, 21 ton jam 450.000,00
2 Excavator, 0.3 m3 jam 273.000,00
3 Excavator, 0.9 m3 jam 370.000,00
4 Excavator, 1.2 m3 jam 420.000,00
5 Excavator Breaker 2 t jam 485.000,00
6 Dump Truck 10 ton jam 168.000,00
7 Dump Truck 5 ton jam 116.000,00
8 Submersible pump 6" jam 64.000,00
9 Engine Pump 2" jam 14.000,00
10 Vibrator Roller, 10 ton jam 314.000,00
11 Sheep Foot Roller, 10 ton jam 509.000,00
12 Baby Roller 1.5 t jam 30.000,00
13 Tamper 80 kg jam 19.000,00
14 Batching Plant jam 235.000,00
15 Crushing Plant jam 750.000,00
16 Concrete Mixer, 0.3 m3 jam 19.000,00
17 Concrete Vibrator, d2" jam 14.000,00
18 Agitator Truck, 3.2 m3 jam 270.000,00
19 Concrete pump 30m m3/Jam jam 672.000,00
20 Water Tanker 5000 lt jam 145.000,00
21 Bar Bender jam 27.000,00
22 Bar Cutter jam 27.000,00
23 Wheel Loader, 1.5 m3 jam 413.000,00
24 Air Compressor jam 123.000,00
25 Jack Hammer jam 40.000,00
26 Truck Crane 25 ton jam 459.000,00
27 Crawler Crane 80 ton jam 595.000,00
28 Diesel Hammer jam 173.000,00
29 Chain Saw jam 12.000,00
30 Engine Welder jam 42.000,00
31 Motor Grader , 3.1 m jam 502.000,00
32 P. Tyre Roller jam 419.000,00
33 Asphalt Sprayer jam 69.000,00
34 Tandem Roller jam 384.000,00
35 Generator Set 110 KVA jam 118.000,00
36 Drilling Machine jam 38.000,00
37 Grout Mixer jam 25.000,00
38 Colloidal Mixer jam 25.000,00
39 Drilling Pump jam 30.000,00
40 Grouting Pump jam 38.000,00
41 Crawler Dril jam 250.000,00
42 Jumbo Drill jam 300.000,00
43 Leg Drill jam 25.000,00
44 Shotcrete Machine jam 150.000,00
45 Alat Bantu jam 1.000,00
41
5.3.4 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Berikut adalah hasil perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
pada Proyek Pembangunan Bendungan Ciawi Kabupaten Bogor :
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Jenis Pekerjaan : Beton K-225 Volume : -
Satuan Mata : m3 Harga Satuan : 1.091.512,80
Pembayaran
No. Item : 1.11.3.1 Jumlah Harga : -
NO. URAIAN SAT KOEF HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 =4x5
I Upah/Tenaga Kerja
- Mandor hari 0,0500 150.000 7.500,00
- Tukang Beton hari 0,2000 120.000 24.000,00
- Pekerja hari 0,5500 90.000 49.500,00
5.4
42
5.5 Rencana Anggaran Biaya
43