Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKHIR

METODE PELAKSANAAN DAN BIAYA PADA


PEMBANGUNAN SPILLWAY DI PROYEK
BENDUNGAN CIAWI BOGOR JAWA BARAT
Disusun sebagai syarat untuk meraih Gelar Ahli Madya
(A.Md) Politeknik Negeri Malang

Disusun Oleh :

ANDRE AKBAR FAJRIALDI


NIM : 1831310106

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK


SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI
MALANG 2021
PERNYATAAN KEASLIAN
TULISAN LAPORAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang


pengetahuan saya, di dalam naskah Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain dan tidak terdapat karya atau pendapat orang lain kecuali
yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah LAPORAN PRAKTIK


KERJA LAPANGAN ini dapat dibuktikan terdapatan unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN ini digugurkan dan dibatalkan serta diproses sesuai
dengan perauran perundang-undangan yang berlaku.

Malang, 9
Maret 2021

Penulis

ii
ABSTRAK

METODE PELAKSANAAN DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN


SPILLWAY DI PROYEK BENDUNGAN CIAWI BOGOR JAWA
BARAT
Oleh: Andre Akbar Fajrialdi
Program Studi Teknik Sipil, Metode Pelaksanaan Dan
Biaya Pada Pembangunan Spillway Di Proyek Bendungan
Ciawi bogor Jawa Barat

Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan


laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali
bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke
sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang
tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Kementerian
Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai
"bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang
dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga
dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."
Bendungan ini dibuat dengan tujuan untuk mengendalikan banjir
Sungai Ciliwung. Tak hanya itu bendungan ini juga nantinya akan
menjadi lokasi konservasi sumber daya air dan pengembangan
pariwisata di Jawa Barat. Bangunan Pelimpah (Spillway) merupakan
salah satu bangunan pelengkap dari bendungan yang berfungsi
sebagai pengaman terhadap bahaya air banjir yang melimpas diatas
bendungan (overtopping). Pembangunannya telah mulai pada 2
Desember 2016. Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume
tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39.40 hektar dengan biaya
pembangunan sebesar Rp 798,7 miliar. Pada tugas akhir ini akan
membahas mengenai metode pelaksanaan dan biaya pada spillway di

3
bendungan Ciawi. Ruang lingkup tugas akhir ini secara umum
meliputi metode pelaksanaan, perhitungan volume pekerjaan dan
estimasi biaya pekerjaan spillway secara detail. Dalam proyek ini,
rancangan pelaksanaan konstruksi akan dibagi menjadi 3 pekerjaan
utama yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
pengecoran.

Kata kunci : Metode pelaksanaan konstruksi, volume pekerjaan,


estimasi biaya konstruksi.

4
ABSTRACT

IMPLEMENTATION METHODS AND COSTS ON SPILLWAY


DEVELOPMENT IN THE CIAWI BENDAN PROJECT, BOGOR, WEST
JAVA

By: Andre Akbar Fajrialdi


Civil Engineering Study Program, Implementation Methods and Costs for
Spillway Construction in the Ciawi Dam Project, Bogor, West Java

A dam is a construction that is built to restrain the rate of water into


a reservoir, lake, or recreation area. Often a dam is also used to drain
water to a hydroelectric power plant. Most dams also have a section
called a floodgate to remove unwanted water gradually or continuously.
The Indonesian Ministry of Public Works defines a dam as "a building in
the form of soil, stone, concrete, or masonry which is constructed to not
only hold and hold water, but also to accommodate mining waste or
sludge." This dam was made with the aim of controlling the flooding of
the Ciliwung River. Not only that, this dam will also become a location
for water resource conservation and tourism development in West Java.
The Spillway building is one of the complementary structures of the dam
which functions as a safety against the dangers of flood water that
overtops the dam (overtopping). Construction has started on December 2,
2016. The Ciawi Dam is planned to have a capacity of 6.05 million m3
and an inundation area of 39.40 hectares with a construction cost of IDR
798.7 billion. In this final project will discuss about the implementation
method and costs on the spillway at the Ciawi dam. In general, the scope
of this final project includes the method of implementation, calculation
of work volume and estimation of spillway work costs in detail. In this

5
project, the construction implementation plan will be divided into 3 main
works, namely preparatory work, earthworks, and casting works.

Keywords: construction implementation method, work volume, construction


cost estimation.

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kasih-Nya sehingga penyusunan Laporan Akhir dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan Akhir dengan judul “Proyek
Pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) Kabupaten Bogor
Jawa Barat” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi Jurusan Teknik
Sipil, Program Diploma III Teknik Sipil, Politeknik Negeri
Malang.

Laporan Akhir ini bertujuan : (1) Mampu mempraktekkan


pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama kuliah
pada lingkungan kerja yang sesungguhnya, (2) Mengetahui
masalah-masalah pada lingkungan kerja dan alternatif
pemecahannya, (3) Dapat memperluas wawasan mengenai dunia
kerja dan usaha, (4) Mampu menyusun laporan kegiatan dengan
baik, (5) Mampu bersikap dan beretika yang baik dalam bekerja,
dan (6) Mampu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)

Penulis menyadari dalam penyelesaian Laporan Akhir ini


tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dan mendukung penulisan Laporan Akhir ini. Pihak
yang membantu penulis untuk menyelesaikan laporan Akhir ini
diantaranya yaitu :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan,


keselamatan, dan kemudahan kepada penulis dalam
mengerjakan laporan Akhir.

2. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan

7
dukungan semangat setiap hari kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik.

3. Astri Andini Putri yang senantiasa memberikan dukungan


dan semangat setiap hari kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

4. Bapak Dr. Sumardi, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik


Sipil Politeknik Negeri Malang.

5. Bapak Joko Setiono S.T., M.MT selaku Ketua Program Studi


D-III Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang.

6. Bapak Agus Suhardono, S.T., M.T selaku Dosen


Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan nasihat dan
arahan kepada penulis

7. Teman-teman D-III dan D-IV Teknik Sipil Politeknik Negeri


Malang, khusunya Kelas D yang saling memberikan
dukungan dan kerja sama.

8. Serta semua pihak yang secara tidak langsung terlibat dalam


proses penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.


Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Tugas Akhir.

Malang, 9 Maret
2021

Penulis

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bendungan adalah suatu struktur kontruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk,danau, atau tempat rekreasi. Bendungan adalah suatu
struktur konstruksi yang berfungsi untuk menahan dan menampung air, dapat juga
dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur. Proyek Pembangunan
Bendungan Ciawi (Cipayung) ini merupakan proyek konstruksi bendungan kering
atau dry dam. Bendungan kering atau dry dam adalah bangunan bendung yang
dibangun untuk mengontrol air akibat banjir. Dry dam biasanya tidak
mengandung turbin atau pintu air, dan ditujukan untuk membiarkan saluran
(sungai dsb) mengalir dengan bebas selama kondisi normal.
Bendungan ciawi adalah bendungan kering atau dikenal dry dam ini pertama
kalinya dibangun di Indonesia. Bendungan kering ini bukan untuk keperluan
irigasi atau air baku. Namun, untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan
sekitarnya. Bendungan Ciawi yang mulai dibangun pada 2 Desember 2016 sudah
mencapai 73 persen atau lebih cepat dari rencana awal 71,5 persen.Kontrak
pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan
kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna. Bendungan ini
direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan
39,40 ha. Biaya pembangunan Bendungan Ciawi diprediksi Rp798,7 miliar.

Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke


Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango
sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang mengalir ke Sungai Ciliwung.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mengangkat judul yang akan


digunakan untuk Tugas Akhir berupa “Metode Pelaksanaan dan Biaya
Pada Pembangunan Spillway Di Proyek Bendungan Ciawi Jawa
Barat”.

9
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulisan Laporan Akhir
Disusun berdasarkan rumusan masalah berikut :
1. Menghitung Volume Pekerjaan Spillway di Proyek Bendungan
Ciawi Bogor Jawa Barat?
2. Menghitung Biaya Pekerjaan Spillway di Proyek Bendungan
Ciawi Bogor Jawa Barat?
3. Bagaimana Penjadwalan Pekerjaan Spillway di Proyek
Bendungan Ciawi Bogor Jawa Barat?
4. Bagaimana Metode Pelaksanaan yang digunakan untuk
pembangunan Spillway di proyek bendungan Ciawi
Bogor Jawa Barat?
1.3 Batas Masalah
Untuk keakuratan dalam metode pelaksanaan dan biaya spillway di
Proyek Bendungan Ciawi Bogor Jawa Barat, maka Pembahasan pada
Laporan akhir ini terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

1. Pembuatan rencana anggaran biaya Pekerjaan Spillway


dimulai dari STA +0.40 – STA +2.40.

2. Pembuatan penjadwalan yang dilakukan di Pekerjaan


Spillway

3. Pembuatan metode pelaksanaan dan pengendalian mutu


di Pekerjaan Spillway

4. Pembahasan K3 hanya membahas CSA


1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini antara lain :
1. Mengetahui metode pelaksanaan pembangunan Spillway di
proyek bendungan Ciawi , Bogor , Jawa Barat.
2. Mengetahui nilai biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan
Spillway di Proyek Bendungan Ciawi, Bogo, Jawa Barat.

10
1.5 Manfaat
Manfaat yang bisa didapat dalam penyusunan Laporan Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Menambah ilmu dan wawsan dalam hal penyusunan
Rencana Anggaran Biaya, dan metode pelaksanaan
khusunya pada pembangunan bendungan.
2. Bagi Dosen
Dapat digunakan sebagai referensi ajar kepada
mahasiswa mengenai manajemen pelaksanaan proyek
pembangunan bendungan.
3. Bagi Kontraktor
Hasil dari penyusunan ini dapat digunakan sebagai
referensi serta masukan dalam pelaksanaan proyek
pembangunan bendungan.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Spillway


Bangunan pelimpah (spillway) adalah adalah bangunan hidrolik yang
dibangun untuk menyalurkan aliran banjir lewat bendungan dengan tanpa
membahayakan keamanan bendungan. Bangunan pelimpah (spillway) dapat
berupa terkontrol atau tidak terkontrol.
Saluran pelimpah yang terkontrol dilengkapi dengan gerbang yang
dapat dinaikkan atau diturunkan. Sebaliknya, saluran pelimpah yang tidak
terkontrol tidak memiliki gerbang. Saluran tumpah yang terkontrol memiliki
keuntungan tertentu. Saat waduk penuh, level airnya akan sama dengan
level puncak spillway.
2.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksi merupakan perincian dari rencana
pelaksanaan yang akan dilakukan untuk pembangunan fisik proyek. Metode
pelaksanaan terkait dengan bagaimana melakukan transformasi untuk
merubah input menjadi output sesuai informasi spesifikasi yang ditetapkan
meliputi alur rangkaian kerja dan juga alat yang dipakai. Dengan
merumuskan metode yang tepat maka bisa diketahui bagaimana
pengalokasian sumber daya untuk pekerjaan yang dilakukan.
Tahapan metode pelaksanaan konstruksi haruslah cukup detail namun
tidak terlalu detail sampai tidak ada alternatif jika terjadi masalah dalam
pelaksanaan di lapangan. Sehingga metode pelaksanaan yang dirancang
haruslah yang fleksible.
2.3 Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah besaran satuan volume pekerjaan sesuai
dengan masing-masing item pekerjaan. Volume dihitung untuk memperoleh
besarnya biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Sebelum menghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dahulu

12
harus membaca gambar Shop Drawing berikut gambar – gambar detail
(penjelasannya). Penguasaan dalam membaca gambar Shop Drawing dan
gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam
menghitung volume masing-masing pekerjaan.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan
adalah antara lain menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian
volume pekerjaan) dan dari uraian tersebut masing-masing harus dihitung
volume pekerjaanya.
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah menguraikan
secara rinci besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung
besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar Shop
Drawing dan gambar detail. (Volume Pekerjaan, Mhd. Amar Faiz, A.Md)
Volume pekerjaan adalah perhitungan menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu item pekerjaan. Menghitung volume didapat
dari dimensi yang ada di gambar bestek dan gambar detail. Dalam laporan
ini perhitungan volume mengikuti data yang sudah ada dan bersifat final,
yang di dapat dari perusahaan yang terkait dalam pengerjaan proyek ini.
Berikut ini adalah contoh Perhitungan Volume Pekerjaan pekerjaan pada
Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Ciawi untuk perhitungan lebih
lengkap dapat dilihat pada Lampiran Rekap Volume.

2.4 Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Harga satuan Pekerjaan merupakan harga satuan untuk tiap jenis/ item
pekerjaan yang umumnya dilakukan dalam suatu pembangunan. Untuk
menentukan harga satuan dapat dilakukan analisa sendiri atau menggunakan
analisa harga satuan yang sudah ada. Karena analisa harga satuan
merupakan jumlah dari perkalian produktifitas tenaga, produktifitas
peralatan, jumlah material yang digunakan dan alat bantu maka sebelum
melakukan analisa harga satuan pekerjaan, kita perlu mengetahui harga
upah, harga bahan, harga sewa peralatan dan alat bantu yang digunakan
untuk pekerjaan ini. Harga upah dan harga bahan sangat tergantung dari

13
lokasi pekerjaan, dan baisanya didapat di PU Kota/Kabupaten setempat.
Sedangkan sewa peralatan tergantung dari Jenis peralatan yang digunakan.
Secara umum Harga satuan pekerjaan meliputi semua biaya yang
berhubungan dengan penyelenggaraan (handling) pekerjaan, pembayaran
tenaga kerja, material, peralatan instalasi/mesin dan peralatan, penyusutan,
overhead, keuntungan, pengobatan, pajak, ijin, pelayanan sosial, asuransi
kecelakaan dan semua yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Analisa harga satuan mengacu pada : AHSP Kabupaten Bogor 2020.
2.6 Estimasi Biaya
Estimasi biaya merupakan proses perkiraan harga sebuah konstruksi
sampai ke detail tertentu yang digunakan untuk mengukur biaya dan harga
sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proyek konstruksi.
Dapat dilihat dari bar chart diatas, bahwa ada beberapa level estimasi
yang dapat dicapai. Tingkat yang paling rendah pada estimasi biaya adalah
conceptual estimate. Pada level tersebut, estimasi dilakukan untuk
menentukan nilai awal sebuah proyek. Akurasi estimasi biaya semakin
meningkat seiring banyaknya informasi yang ada dalam tahapan.
Dalam melakukan estimasi biaya terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan, yaitu :
1. Metode unit cost analysis atau harga satuan
Unit Cost Analysis adalah metode estimasi biaya yang dapat
digunakan jika pekerjaan yang akan diestimasi merupakan pekerjaan
dalam kategori standar yang sudah pernah dikerjakan. Dalam metode
ini, estimasi dilakukan dengan unit price (Rp/ Unit) dan data yang
digunakan berasal dari data historis, suppliers, referensi standar, dll.
Cara yang digunakan saat melakukan estimasi juga sudah tersedia
dalam referensi estimasi standar nasional seperti SNI, ABK, BIC,
Buku Jurnal, dll. Kelebihan dari metode ini adalah estimasi dapat
dilakukan dengan cepat jika pekerjaannya merupakan pekerjaan
standar. Kekurangan dari metode ini adalah produktivitas aktual tidak
terlihat, bergantung kepada waktu, perlu dilakukan updating data yang

14
tepat sesuai dengan waktu kapan estimasi akan dilakukan, dan tidak
dapat dilakukan pada pekerjaan yang unik.

2. Metode Resource Enumeration


Resource Enumeration adalah metode estimasi yang dapat
digunkan jika pekerjaan yang akan diestimasi merupakan pekerjaan
yang unik sehingga harga satuan standar tidak tersedia. Metode ini
mengacu pada kebutuhan jumlah pada proyek tersebut. Harga satuan
didapatkan dengan menghitung sesuai spesifikasi proyek dilapangan
seperti tenaga kerja, alat dan material. Kelebihan dari metode ini
adalah akurasi yang lebih tinggi namun memerlukan perhitungan yang
lebih banyak untuk mendapatkan harga satuan yang dimaksud.
3. Assembly Method
Assembly Method adalah metode estimasi biaya yang dilakukan
dengan cara mengelompokan paket-paket pekerjaan yang ada untuk
kemudian diestimasi dengan kuantitas dan parameter harga yang
terdefinisi. Biasanya metode ini sudah menggunakan komputer untuk
automatisasi perhitungan kuantitas.
Dalam melakukan estimasi terdapat dua komponen biaya, yaitu
biaya langsung (Direct Costs) dan biaya tidak langsung (Indirect
Costs).
1 Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang berkaitan dengan volume
pekerjaan dan juga sumberdaya manusia. Hubungan biaya dengan
volume tersebut adalah linear positif sehingga akan menghasilkan
biaya yang kebih besar seiring bertambahnya volume pekerjaan. Biaya
langsung melingkupi pekerjaan pemasangan pagar, pemasangan tower
crane, pengecoran, pembesian, upah pekerja, alat berat, dan material.
2 Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak berkaitan dengan
volume pekerjaan namun memberikan kontribusi dalam mendukung

15
penyelesaian proyek dan memberikan kenaikan harga proyek. Biaya
tidak langsung meliputi biaya administrasi, pajak, general condition,
resiko, dan overhead.
2.7 Bar Chart
Bar Chart adalah sekumpulan aktivitas yang ditepatkan dalam kolom
vertical, sementara waktu ditempatkan dalam baris horizontal. Waktu mulai
dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya ditunjukkan dengan
menempatkan balok horizontal di bagian sebelah kanan dari setiap aktivitas.
Penggunaan bar chart bertujuan untuk mengidentifikasi unsur waktu dan
urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu
selesai dan pada saat pelaporan. Bar chart memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
1. Mudah dalam pembuatan dan persiapan.
2. Memiliki bentuk yang mudah dimengerti.
3. Bila digabungkan dengan metode lain, seperti kurva S, dapat dipakai
lebih jauh sebagai pengendalian biaya.
Keterbatasan barchart yaitu :
1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dengan yang lain.
2. Sukar mengadakan perbaikan atau pembauan, karena harus dilakukan
dengan membuat bagan balok baru.
3. Tidak relevan apabila digunakan untuk proyek berukuran sedag dan besar
apalagi sampai kompleks. Metode barchart masih relevan untuk proyek
yang kurang dari 100 kegiatan. Apabila lebih, maka akan menjadi sulit
dibaca dan digunakan.
Bar chart terdiri dari kolom dan baris. Perincian yang terdapat pada barchart
sebagai berikut :
1. Sumbu horizontal x tertulis satuan waktu, seperti hari, minggu, bulan,
tahun. Waktu mulai dan akhir berada pada pojok kiri dan kanan balok
dari kegiatan.
2. Sumbu vertical y terdapat kegiatan atau aktivitas.

16
3. Perhatikan urutan antara kegiatan satu dengan yang lainnya, meskipun
belum terlihat hubungan ketergantungan.
4. Format penyajian bar chart yang lengkap berisi perkiraan umum
pekerjaan, skala, waktu dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat
pelaporan.
5. Jika dibuat berdasarkan jaringan kerja Activity on arrow, maka pertama
kali dibuat yaitu kegiatan kritis.
2.8 Lingkup Jenis Pekerjaan
Lingkup jenis pekerjaan pada pembangunan spillway adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Pembersihan
2. Pekerjaan Galian Tanah
3. Pekerjaan Pengeboran dan Grouting
4. Pekerjaan Beton

2.9 Penjadwalan
Penjadwalan proyek adalah proses menentukan urutan pekerjaan yang
direncanakan, menetapkan durasi yang realistis untuk setiap pekerjaan, dan
menentukan waktu mulai dan selesainya pekerjaan tersebut. Teknik yang
digunakan untuk melakukan penjadwalan proyek bervariasi, tergantung
pada ukuran, kompleksitas, durasi, dan personil dalam proyek serta
keinginan owner. Metode penjadwalan yang dipakai pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut.
2.9.1 Precedence Diagram Method (PDM)
Metode ini sering disebut activity on mode dan merupakan
salah satu teknik penjadwalan networking planning. Disini
kegiatan dituliskan dalam node yang umumnya berbentuk segi
empat, sedangkan anak panah hanya sebagai penunjuk hubungan
antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Pada sebuah node di
PDM terdapat beberapa keterangan yaitu nomor aktivitas, deskripsi
aktivitas, durasi, watu mulai dan sekesai; ES (early start) waktu

17
paling cepat pekerjaan dimulai, EF (early finish) waktu paling
cepat selesai pekerjaan, LS(late start) waktu paling lama pekerjaan
mulai, LF (late finish) waktu paling lama pekerjaan selesai, dan
slack atau free float. Pada metode ini terdapat beberapa jenis
hubungan antar node. Hubungan tersebut adalah :
1. Finish to Start (FS) ; hubungan dimana sebuah pekerjaan boleh
dimulai setelah kegiatan sebelumnya selesai.
2. Start to Start (SS) ; hubungan dimana pekerjaan boleh dimulai
setelah pekerjaan sebelumnya dimulai.
3. Finish to Finish (FF) ; hubungan dimana selesainya pekerjaan
tidak boleh selesai sebelum kegiatan lain selesai.
4. Start to Finish (SF) ; hubungan dimana pekerjaan terdahulu
boleh selesai sebelum bagian akhir pekerjaan yang dimaksud
selesai.

2.9.2 Kurva S
Kurva S adalah kurva yang menggambarkan persentase
tingkat kemajuan proyek yang direpresentasikan dalam kumulatif
biaya terhadap waktu keberjalanan proyek. Kurva S digunakan
oleh kontraktor sebagai alat pengendali proyek dan acuan pada saat
pelaksanaan konstruksi di lapangan; saat ada pekerjaan yang tidak
sesuai dengan rencana terlihat dalam kurva, kontraktor dapat
melakukan usaha untuk mengurangi risiko keterlambatan proyek.
Bagi kontraktor kurva S ini dapat menjadi dasar untuk membuat
tagihan pembayaran kepada owner. Sedangkan bagi owner,
pekerjaan fisik yang dihasilkan setiap waktu dapat menjadi acuan
untuk melakukan pembayaran kepada kontraktor.

18
19
BAB III
METODELOGI

3.1 Metode Pembahasan


Tahapan untuk menentukan metode pelaksanaan dan biaya pada
pembangunan spilway di proyek bendungan Ciawi Jawa Barat adalah
sebagai berikut :
2 Menghitung volume pekerjaan mulai dari pekerjaan galian sampai
dengan pengecoran. Volume pekerjaan biasanya dalam satuan meter
kubik, meter persegi, dan juga meter panjang tergantung dengan jenis
pekerjaan.
3 Menyusun metode pelaksanaan berdasarkan gambar dan jenis
pekerjaan.
4 Untuk menyusun rencana anggaran biaya dalam pembangunan
spillway bendungan Ciawi langkah pertama adalah mengumoulkan
dan menyiapkan data yang di perlukan. Data yang diperlukan adalah :
1) Data Lapangan :
a. Gambar Kerja
b. Spesifikasi Pekerjaan
2) Data Administrasi
a. Daftar Harga Material 2019
b. Daftar Upah Pekerjaan 2019
c. Analisa Haraga Satuan Pekerjaan 2019
5 Menghitung analisa harga stuan pekerajan yang artinya adalah biaya
yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan.
6 Menghitung rencana anggarang biaya dengan cara mengalikan
volume pekerjaan dengan analisa harga satuan
7 Penyusunan barchart untuk mempermudah dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan rencana.
8 Membuat kerva S dengan sumbu x berdasarkan durasi dari hasil

20
penjadwalan dan sumbu y berdasarkan bobot pekerjaan dari hasil
rencana anggaran biaya.
3.2 Diagram Alur Pembahasan

MULAI

Data Lapangan

Menghitung Volume Pekerjaan

Menyusun Metode Pelaksanaan

Menghitung AHSP

Menghitung RAB

Menyusun barchart

Membuat Kurva S

SELESAI

21
BAB IV
DATA PERENCANAAN

4.1 Deskripsi Proyek


Bendungan Ciawi merupakan bangunan bendung yang dibangun
untuk mengontrol banjir. Bendungan ini tidak terdapat turbin ataupun pintu
air, dan ditujukan untuk membiarkan aliran sungai untuk mengalir dengan
bebas selama kondisi normal. Pada periode dengan curah hujan tinggi yang
berpotensi menimbulkan banjir, bendungan ini menahan kelebihan air dan
mengalirkannya secara terkontrol. Terowongan pengelak dibuat bertujuan
untuk mengalihkan aliran sungai ciliwung untuk pelaksanaan pembangunan
Bendungan Ciawi (Cipayung) dan sebagai bangunan pengendali banjir, jika
debit air melebihi batas maksimal, air akan melimpah ke spillway

Berikut adalah deskripsi Proyek Pembangunan Bendungan Ciawi


(Cipayung) Bogor, yaitu:
a. Nama Pekerjaan : Proyek Pembangunan Bendungan Ciawi
b. Lokasi : Megamendung Kab.Bogor Jawa Barat
c. Pemilik Proyek : BBWS Ciliwung-Cisadane Kementrian
PUPR
d. Pelaksana Proyek : PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna-
KSO
e. Waktu Pelaksanaan : 26 November 2016- akhir 2021
f. Jenis Kontrak : Kontrak Harga Satuan / Unit Price
g. Mulai Pekerjaan : 26 November 2016
h. Konsultan Perencana : PT. Indah Karya
i. Konsultan Pengawas : PT. Yodya Karya
PT. Indra Karya

22
4.1.1 Lokasi Proyek
Lokasi pembangunan Proyek Bendungan Kering Ciawi terletak
pada bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog,
Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung dan Desa Kopo,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bendungan ini
terletak ± 0.4 Km dari Jalan Raya Puncak Pass dan dapat dilalui
dengan kendaraan baik roda-2 maupun roda-4.
Secara geografis, bendungan ini terletak pada koordinat 106º 52’
46” BT dan 6º 39’ 34” LS yang secara administratif berbatasan
dengan
- Utara : Kota Bogor dan Kota Depok.
- Barat : Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
- Timur : Kabupaten Cianjur dan Purwakarta.
- Selatan : Kabupaten Sukabumi.
4.2 Data Umum Proyek
Data umum proyek adalah data bersifat umum yang didapatkan dari
kegiatan administrasi suatu proyek dan digunakan sebagai keterbukaan
kegiatan proyek dari pemerintah negara kepada masyarakat, khususnya
proyek pembangunan dengan bersumber dana dari APBN. Informasi dari
kegiatan pembangunan Bendungan Ciawi tercantum pada list dibawah ini,
antara lain :
1. Kegiatan
Pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
2. Pengguna jasa
 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 Direktorat Jendral Sumber Daya Alam
 Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
3. Kepala Satuan Kerja
SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Ciliwung Cisadane
Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat No. 58 Jakarta Timur

23
4. Pelaksana Konstruksi / Penyedia Jasa
PT. Brantas Abipraya (Persero) – PT. Sacna KSO
Jalan D.I. Panjaitan Kav. 14 Cawang, Jakarta Timur, 13340
5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PPK Pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung)
Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat No. 58 Jakarta Timur
6. Konsultan Supervisi
 PT. Yodya Karya (Persero)
 PT. Indra Karya Wilayah II
 PT. Indah Karya (Persero) KSO
Jalan D. I. Panjaitan Kav. 08 Cawang, Jakarta Timur, 13340
7. Kontrak Konstruksi
Nomor : HK.02.03/PPK BEND/SNVT PJSA CC/XI/09
Tanggal : 23 November 2016
8. Kontrak Supervisi
Nomor : HK.02.03/PPK BEND/SNVT PJSA CC/XI/08
Tanggal : 23 November 2016
9. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor : HK.02.03/PPK BEND/SNVT PJSA CC/XII/11
Tanggal : 02 Desember 2016
10. Sumber Dana
APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)
11. Sistem Kontrak : Unit Price
4.3 Data Teknis Proyek
Dalam proses pembangunan, berdasarkan pertimbangan perencanaan
dan konstruksi yang dipilih didapatkan data teknis dari Bendungan Kering
Ciawi sebagaimana tercantum dibawah ini, antara lain :
1. Volume Efektif : 4,80 x 106 m3
2. Volume Maksimum : 6,45 x 106 m3
3. Area Genangan Maks. : 39,02 Ha
4. Tinggi Bendungan : 55 m

24
5. Tipe Bendungan : Urugan Zonal Random
6. El. Puncak Bendungan : Elev. +551 m
7. El. Dasar Sungai : Elev. +500 m
8. Panjang Puncak Bendungan : 334,50 m
9. Dimensi Terowongan Pengelak : 1 D 4,2 m
10. Panjang Terowongan Pengelak : 496,60 m
11. Lebar Puncak : 9 m
12. Tipe Pelimpah : Pelimpah Samping
13. El. Ambang Pelimpah : 546,75 m
14. Panjang Saluran Pelimpah : 347,10 m

25
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Volume Pekerjaan


Volume pekerjaan adalah perhitungan menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu item pekerjaan. Menghitung volume didapat
dari dimensi yang ada di gambar bestek dan gambar detail. Dalam laporan
ini perhitungan volume mengikuti data yang sudah ada dan bersifat final,
yang di dapat dari perusahaan yang terkait dalam pengerjaan proyek ini.
Berikut ini adalah contoh Perhitungan Volume Pekerjaan pekerjaan pada
Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Ciawi untuk perhitungan lebih
lengkap dapat dilihat pada Lampiran Rekap Volume.

Volume dihitung untuk memperoleh besarnya biaya yang diperlukan


untuk melaksanakan pekerjaan ini. Karena dalam studi ini penulis
menghitung menggunakan applikasi AutoCad maka dalam pembahasan ini
penulis membahas tentang bagaimana menghitung menggunakan applikasi
AutoCad.

5.2 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan konstruksi merupakan perincian dari rencana


pelaksanaan yang akan dilakukan untuk pembangunan fisik proyek. Metode
pelaksanaan terkait dengan bagaimana melakukan transformasi untuk
merubah input menjadi output sesuai informasi spesifikasi yang ditetapkan
meliputi alur rangkaian kerja dan juga alat yang dipakai. Dengan
merumuskan metode yang tepat maka bisa diketahui bagaimana
pengalokasian sumber daya untuk pekerjaan yang dilakukan. Tahapan
metode pelaksanaan konstruksi haruslah cukup detail namun tidak terlalu

26
detail sampai tidak ada alternatif jika terjadi masalah dalam pelaksanaan di
lapangan. Sehingga metode pelaksanaan yang dirancang haruslah yang
fleksible.

5.2.1 Metode Pekerjaan Pembersihan


Pembersihan dan pengupasan adalah satu kegiatan pembersihan
lapisan tanah dari rerumputan atau pohonpohon kecil dan pembersihan
permukaan tanah dari pepohonan besar, tanggul-tanggul kayu,
ataupun reruntuhan bangunan.

GAMBAR 5.2. 1 Gambar Layout Pekerjaan Pembersihan

Secara garis besar berikut ini adalah ilustrasi pekerjaan


pembersihan. Perhatikan (Gambar - 5.2.2) dan (Gambar - 5.2.3).

27
GAMBAR 5.2. 2 Buldozer melakukan pembersihan
pohon

GAMBAR 5.2. 3 Pengangkutan pohon dengan excavator

Untuk pekerjaan pembersihan dilakukan secara bertahap,


dengan cara pembersihan terlebih dahulu menggunakan bulldozer
dengan kapasitas 21 ton, dilanjutkan dengan mengupas tanah dengan
excavator kapasitas 1.2 m³ merata setebal 10 cm, setelah itu hasil
pembersihan diangkut oleh dump truck dengan kapasitas 10 ton Dasar
bawah bangunan pelimpah.

28
5.2.2 Metode Pekerjaan Galian
Skope pekerjaan galian pada lokasi bangunan pelimpah
meliputi:
- Pekerjaan pembersihan
- Pekerjaan pengupasan
- Pekerjaan galian tanah
- Pekerjaan galian batu menggunakan alat mekanik
- Pekerjaan galian batu dengan peledakan
Pelaksanaan pekerjaan galian akan dilaksanakan dengan
membagi 2 arah yaitu dari hilir bawah pelimpah (elevasi 482.00 m)
dan dari puncak hulu pelimpah (elevasi 570.00 m). Sistem
pelaksanaan dilakukan secara paralel atau secara bergantian sesuai
kondisi lapangan. Ketika pelaksanaan galian disisi hulu dapat
berakibat membahayakan pekerja disisi hilir maka akan menggunakan
sistem bergantian.

GAMBAR 5.2. 4 Plaksanaan Galian Spillway

29
1. Metode Penggalian dan Pengupasan
a. Pembersihan dan Pengupasan
Alat yang digunakan :

No Jenis alat Fungsi Lokasi


1 Excavator Loading Galian
2 Dump truk Hauling Galian
3 Bulldoser Mengupas dan mengumpulkan Galian
4 Chain saw Penebangan pohon Galian
TABEL 5.2. 1 Alat Pengupasan Spillway

b. Penggalian Tanah Biasa


Kriteria material galian tanah dapat diidentifikasikan dengan
cara penggalian tanah tersebut bisa dilakukan menggunakan alat
mekanis seperti excavator dan sejenisnya.

GAMBAR 5.2. 5 Galian Tanah Biasa


Alat yang digunakan pada galian tanah biasa meliputi :

No Jenis alat Fungsi Lokasi


1 Excavator Loading Galian
2 Dump truk Hauling Galian
3 Bulldoser Menggali dan mengumpulkan Galian
4 Bulldoser Spreading Stockpile
TABEL 5.2. 2 Alat Galian Tanah Biasa Spillway
c. Penggalian batu keras dengan alat mekanis

30
Kriteria material galian batu dapat diidentifikasikan dengan
cara penggalian batu tersebut hanya bisa dilakukan
menggunakan excavator dengan breaker.
No Jenis alat Fungsi Lokasi
1 Excavator Loading Galian
2 Excavator+Breaker Menggali Galian
3 Dump truk Hauling Galian
4 Bulldoser Menggali Galian
5 Bulldoser+Ripper Menggali Galian
6 Bulldoser Spreading/collecting Stockpile
TABEL 5.2. 3 Galian Tanah Keras
5.2.3 Metode Pekerjaan Drilling Grouting
Pekerjaan pemboran dan grouting dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
- Subcurtain grouting kedalaman 0-10 m
- Subcurtain grouting kedalaman 10-20 m
- Curtain grouting kedalaman 20-30 m
Pekerjaan boring grouting akan dilaksanakan dilokasi Spillway
seperti pada gambar dibawah ini :

GAMBAR 5.2. 6 Denah Pekerjaan Grouting Spillway


Metode pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan, yang meliputi persiapan tenaga, mesin, mess dan

31
peralatan pendukung lainnya, serta melakukan orientasi lapangan
untuk pengesetan alat-alatnya. Setting peralatan pemboran pada
titik pemboran awal. Perhatikan (GAMBAR - 5.2.7)

GAMBAR 5.2. 7 Setting Alat Bor di


Tujuan Lokasi Pengboran
2. Pemboran dilakukan pada titik primer/pilot lalu dilanjutkan titik
sekunder dan selanjutnya tersier.
3. Pemboran pada titik pilot dilakukan dengan cara coring, dengan
diameter minimum coring 50 mm.
4. Pemboran coring dapat menggunakan single core barrel ataupun
dengan double core barrel tergantung kondisi di lapangan.
5. Hasil coring selanjutnya dimasukkan kedalam core box yang
dilengkapi dengan keterangan kedalaman, nama proyek, tanggal
pemboran, nomor titik, foto dan selanjutnya di deskripsi oleh
geologist.
6. Pada titik primer, sekunder maupun tersier pemboran
menggunakan sistem non coring.
7. Pemboran dimulai dari kedalaman 0 – 5 m, lalu dilakukan

32
pencucian lubang bor dan selanjutnya dilakukan pengujian water
test dan grouting. Perhatikan (GAMBAR - 5.2.8)

GAMBAR 5.2. 8 Pengeboran Kedalaman 0 – 5m

8. Pada pilot hole dan check hole pemboran dilakukan dengan cara
coring dan pengujian water pressure test.
9. Berikut adalah gambar tahapan pengeboran dan dengan pipa
diameter 30 mm dari kedalaman 5 – 10m dibawah permukaan
tanah. Perhatikan

GAMBAR 5.2. 9 Pengeboran Kedalaman 5 – 10m


5.2.4

33
5.2.4 Metode Pekerjaan Beton
Flow chart pelaksanaan beton spillway :

GAMBAR 5.2. 10 Diagram Flow Chart Pembetonan Spillway

Dalam pelaksanaanya dilakukan pengaturan kerja antara satu blok dan


stage dengan yang lainnya, seperti yang simulasi di bawah ini :

34
GAMBAR 5.2. 11 Simulasi Urutan Pekerjaan Beton Dinding
Spillway
Keterangan :
Dalam simulasi diatas pekerjaan dilaksanakan oleh 2 grup kerja yaitu
grup A dan grup B, sedangkan angka 1, 2, 3… dst merupakan urutan
kerja pada kelompok kerja.
1. Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan bangunan pelimpah atau spillway :
a. Beton mutu K-125 (Lean Concrete) = 924,78 m3
b. Beton mutu K-225 = 27.824,80 m3
Total = 28.749,59 m3
2. Jalan Kerja
Pekerjaan concrete di bangunan pelimpah atau spillway akan
dibuat jalan kerja yang akan menjangkau lokasi concrete menuju
lokasi batching plant dan lokasi fasilitas lainnya.
3. Pekerjaan Pembesian
Proses potong bengkok akan dilakukan dilokasi proyek.
a. Pekerjaan potong dan bengkok. Pelaksanaan potong dan
bengkok akan dilakukan di bar bender dan bar cutter shop.
b. Transportasi
c. Pemasangan
4. Persiapan Concrete
a. Proporsional Campuran Concrete

35
Proporsional campuran concrete akan ditentukan dengan
melalui test campuran atau job mix test dengan acuan kekuatan
beton, nilai slump dan lainnya sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi teknis.
b. Produksi Concrete
Concrete diproduksi menggunakan batching plant yang
didirikan dilokasi proyek.
c. Transportasi
Transportasi material concrete kelokasi pekerjaan
menggunakan Truck mixer.
5. Metode Pengecoran
Metode pengecoran akan dilaksanakan dengan beberapa cara antara
lain :
a. Pengecoran menggunakan chute atau talang.
Material talang menggunakan steel plate tebal 3 mm dengan
ukuran lebar 30 cm tinggi 15 cm dan panjang tiap panel 1.2 m
atau menggunakan pipa PVC diameter 40 cm.
b. Pengecoran menggunakan concrete pump.
c. Pengecoran menggunakan crane dengan bucke.
6. Peralatan Utama
Peralatan utama yang dibutuhkan pada pekerjaan concrete antara
lain:
- Concrete pump
- Batching plant
- Agitator Truck
- Chute
- Concrete vibrator
- Air Compressor
- Truck Crane
- Bar bender
- Bar cutter

36
7. Pelaksanaan Pengecoran
Dalam pelaksanaannya bangunan pelimpah akan dibagi menjadi 4
bagian yaitu :
- Bangunan dinding atau wall (wall kiri WL dan wall kanan WR)
- Bangunan lantai atau slab (SL)
- Bangunan pelimpah atau weir (W) dan apron (AP)
- Bangunan jembatan
a. Bangunan dinding atau wall
Bangunan dinding atau wall dibagi mejadi 2 yaitu wall kiri
(WL) dan wall kanan (WR) dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
1) Pelaksanaan concrete dibagi menjadi beberapa stage dengan
ketinggian 1.2 m per stage dalam 1 blok.
2) Bekisting yang digunakan yaitu begiting kayu atau multiplek.
3) Pelaksanaan pengecoran menggunakan sistim talang dan
concrete pump.
b. Bangunan lantai atau slab
Bangunan lantai atau slab (SL) dan lantai apron (AP) akan
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
1) Pelaksanaan concrete dilaksanakan hanya 1 stage per blok.
2) Bekisting yang digunakan yaitu begiting kayu atau multiplek.
3) Pelaksanaan pengecoran menggunakan sistim talang, crane
dan concrete pump
c. Bangunan pelimpah atau weir
Bangunan pelimpah atau weir (W) akan dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut :
1) Pelaksanaan concrete dilaksanakan per stage tiap 1 blok
dengan ketinggian 1.2 m per stage.
2) Bekisting yang digunakan yaitu bekisting kayu atau multiplek
dengan tipe datar dan lengkung.
3) Pelaksanaan pengecoran menggunakan sistim talang, crane

37
dan concrete pump.
8. Kontrol Kualitas
a. Kontrol kualitas yang akan dilaksanakan antara lain :
- Test material aggregate, pasirdan semen
- Pelaksanaan job mix
- Pengontrolan komposisi material selama produksi di batching
plant
- Pelaksanaan slump test sebelum penuangan kelokasi concrete
- Pengambilan sampel untuk test kuat tekan di laboratorium
- Pengetesan kuat tekan beton terhadap sample test
Pelaksanaan kuat tekan beton dilapangan pada struktur yang
sudah jadi bila diperlukan.
5.3 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamya terdapat
angka yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan
pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan merupakan harga suatu jenis pekerjaan
tertentu per satuan tertentu berdasarkan rincian komponen-komponen tenaga
kerja, bahan, dan peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-
beda sehingga dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu
bangunan atau proyek harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah
tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.

38
5.3.1 Harga Satuan Dasar Upah Pekerjaan
Berikut adalah harga satuan dasar upah pekerjaan kabupaten bogor
tahun 2020.

DAFTAR HARGA SATUAN DASAR UPAH


KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020
No Uraian Satuan Harga (Rp.)
1 Mandor hari 150.000,00
2 Tukang hari 120.000,00
3 Pekerja hari 90.000,00
4 Mekanik hari 120.000,00
5 Spesialis/Juru Ledak hari 250.000,00
6 Tukang Bor hari 150.000,00
7 Tukang Grouting hari 150.000,00
8 Tukang Batu hari 120.000,00
9 Tukang Beton hari 120.000,00
10 Tukang Kayu hari 120.000,00
11 Tukang Besi hari 120.000,00
12 Tukang Cat hari 120.000,00
13 Tukang Las hari 120.000,00
14 Tukang Laboratorium hari 150.000,00
15 Asisten Laborat hari 120.000,00
16 Tukang Survey hari 120.000,00
17 Pembantu Survey hari 90.000,00

5.3.2

39
5.3.2 Harga Satuan Dasar Bahan
Berikut adalah harga satuan dasar bahan di kabupaten bogor tahun
2020.
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR BAHAN
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020
No Uraian Satuan Harga (Rp.)
1 Semen Pc kg 1.575,00
2 Admixture kg 35.000,00
3 Besi Tulangan Ulir kg 6.500,00
4 Besi Tulangan Polos kg 6.500,00
5 Multiplek Penolit lembar 375.000,00
6 Multiplek lembar 250.000,00
7 Kayu klas II m3 3.000.000,00
8 Paku kg 20.000,00
9 Aspal Hotmix m3 1.771.000,00
10 Aspal kg 7.260,00
11 Kerosene liter 8.400,00
12 Batu Pecah m3 350.000,00
13 Agregat Kasar m3 350.000,00
14 Agregat Halus m3 355.000,00
15 Pasir m3 220.000,00
16 Pasir Urug m3 120.000,00
17 Kerikil m3 150.000,00
18 Material Batu Rip-rap m3 50.000,00
19 Random Batu (Saring) m3 35.000,00
20 Filter halus m3 200.000,00
21 Filter kasar m3 200.000,00
22 Kawat Bendrat kg 25.000,00
23 Waterstop m 324.720,00
24 Kawat Las kg 25.000,00
25 Minyak Bekisting liter 20.000,00
26 Pipa PVC 12" m 544.400,00
27 Pipa PVC 8" m 249.700,00
28 Pipa PVC 6" m 148.775,00
29 Pipa PVC 4" m 64.025,00
30 Pipa PVC 3" m 38.650,00
31 Pipa Galvanis 3" m 239.600,00
32 Cat Zincromate kg 21.250,00
33 Cat Finish kg 43.450,00
34 Dynamite kg 39.800,00
35 Detonator buah 12.100,00
36 ANFO Powder kg 8.500,00
37 Rock Bit buah 4.000.000,00
38 Single core tube bh 1.500.000,00
39 Metal core tube bh 1.800.000,00
40 Water swivel dia. 40 bh 700.000,00
41 Air house dia. 3/4 m 50.000,00
42 Drilling Rod bh 2.500.000,00
43 Kabel m 6.000,00
44 Grouting Plant set 7.500.000,00
45 Rail Tunnel INP kg 32.000,00
46 Steel Liner kg 24.000,00
47 Steel Support H125x125x6 & accessories kg 30.000,00
48 Rockbolt (dia. 25 mm) m' 115.500,00
49 Wiremesh m2 79.400,00
50 Anchor D22 m 44.700,00
51 Dowel D25 buah 86.625,00
52 Sparator bh 17.010,00
53 Plasticone bh 7.500,00
54 Form Tie bh 7.500,00
55 Klem bh 6.000,00
56 Ijuk kg 20.000,00
57 Patok Batas Genangan buah 165.000,00
40
5.3.3 Harga Satuan Dasar Alat
Berikut adalah harga satuan dasar bahan di kabupaten bogor tahun
2020.
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR ALAT
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020
No Uraian Satuan Harga (Rp.)
1 Buldozer, 21 ton jam 450.000,00
2 Excavator, 0.3 m3 jam 273.000,00
3 Excavator, 0.9 m3 jam 370.000,00
4 Excavator, 1.2 m3 jam 420.000,00
5 Excavator Breaker 2 t jam 485.000,00
6 Dump Truck 10 ton jam 168.000,00
7 Dump Truck 5 ton jam 116.000,00
8 Submersible pump 6" jam 64.000,00
9 Engine Pump 2" jam 14.000,00
10 Vibrator Roller, 10 ton jam 314.000,00
11 Sheep Foot Roller, 10 ton jam 509.000,00
12 Baby Roller 1.5 t jam 30.000,00
13 Tamper 80 kg jam 19.000,00
14 Batching Plant jam 235.000,00
15 Crushing Plant jam 750.000,00
16 Concrete Mixer, 0.3 m3 jam 19.000,00
17 Concrete Vibrator, d2" jam 14.000,00
18 Agitator Truck, 3.2 m3 jam 270.000,00
19 Concrete pump 30m m3/Jam jam 672.000,00
20 Water Tanker 5000 lt jam 145.000,00
21 Bar Bender jam 27.000,00
22 Bar Cutter jam 27.000,00
23 Wheel Loader, 1.5 m3 jam 413.000,00
24 Air Compressor jam 123.000,00
25 Jack Hammer jam 40.000,00
26 Truck Crane 25 ton jam 459.000,00
27 Crawler Crane 80 ton jam 595.000,00
28 Diesel Hammer jam 173.000,00
29 Chain Saw jam 12.000,00
30 Engine Welder jam 42.000,00
31 Motor Grader , 3.1 m jam 502.000,00
32 P. Tyre Roller jam 419.000,00
33 Asphalt Sprayer jam 69.000,00
34 Tandem Roller jam 384.000,00
35 Generator Set 110 KVA jam 118.000,00
36 Drilling Machine jam 38.000,00
37 Grout Mixer jam 25.000,00
38 Colloidal Mixer jam 25.000,00
39 Drilling Pump jam 30.000,00
40 Grouting Pump jam 38.000,00
41 Crawler Dril jam 250.000,00
42 Jumbo Drill jam 300.000,00
43 Leg Drill jam 25.000,00
44 Shotcrete Machine jam 150.000,00
45 Alat Bantu jam 1.000,00
41
5.3.4 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Berikut adalah hasil perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
pada Proyek Pembangunan Bendungan Ciawi Kabupaten Bogor :
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Jenis Pekerjaan : Beton K-225 Volume : -  
Satuan Mata : m3 Harga Satuan : 1.091.512,80
Pembayaran
No. Item : 1.11.3.1 Jumlah Harga : -  
NO. URAIAN SAT KOEF HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 =4x5
I Upah/Tenaga Kerja        
- Mandor hari 0,0500 150.000 7.500,00
- Tukang Beton hari 0,2000 120.000 24.000,00
- Pekerja hari 0,5500 90.000 49.500,00

Sub Jumlah I 81.000,00


II Bahan/Material        
- Semen Pc kg 315,000 1.575 496.125,00
- Batu Pecah m3 0,7374 350.000 258.090,00
- Pasir m3 0,5299 220.000 116.578,00
- Admixture kg 0,8000 35.000 28.000,00

Sub Jumlah II 898.793,00


III Peralatan        
- Wheel Loader, 1.5 m3 jam 0,0117 413.000 4.832,10
- Batching Plant jam 0,0769 235.000 18.071,50
- Generator Set 110 KVA jam 0,0769 118.000 9.074,20
- Agitator Truck, 3.2 m3 jam 0,1646 270.000 44.442,00
- Concrete pump 30m M3/JAM jam 0,0500 672.000 33.600,00
- Concrete Vibrator, d2" jam 0,0500 14.000 700,00
- Alat Bantu ls 1,0000 1.000 1.000,00

Sub Jumlah III 111.719,80


Sub Jumlah 1.091.512,80
        (I+II+III)
TABEL 5.2. 4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan

5.4

42
5.5 Rencana Anggaran Biaya

43

Anda mungkin juga menyukai