Anda di halaman 1dari 39

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek

Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.1.1. Latar Belakang PKL
Saat ini dunia pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin
berkembang. Hal ini disebebkan oleh kebutuhan dan tuntutan pelayanan dari
masyarakat Indonesia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, dalam suatu
pembangunan diperlukan teknik pelaksanaan yang terarah, terencana, dan
terpadu sehingga diharapkan akan dapat memberikan hasil yang efisien dan
ekonomis dengan efektifitas yang tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam dunia pembangunan saat ini adalah
dibutuhkannya sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi dan berkualitas
yaituberupa seorang ahli yang tidak hanya menguasai hal teoritis saja, namun
dituntut pula keahlian dalam bidang perwujudan dilapangan yang lebih
banyak menentukan bentuk-bentuk kebijakan yang bisa di ambil, sehingga
terbentuk suata sinergi yang saling mendukung.
Oleh karena itu, perguruan tinggi yang merupakan instansi pendidikan
tertinggi di masyarakat memiliki suatu peran penting karena diwajibkan
mendidik mahasiswa agar setelah lulus nanti dapat menjadi SDM yang
berkualitas serta memilik keahlian dan keterampilan yang dapat menunjang
suatu pembangunan, salah satu metode yang dilakukan oleh perguruan tinggi
untuk menjadikan lulusannya menajdi SDM yang berkualitas adalah melalui
adanya kegiatan praktik kerja lapangan (PKL). Praktik kerja lapangan ini
dilaksanakan untuk menyelaraskan antara teori yang diperoleh dari bangku
perkuliahan dengan yang diperoleh dilapangan. Dengan ini diharapkan agar
tercipta dan agar tenaga ahli yang kompetitif dan dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang umumnya banyak terjadi pada suatu proyek
pembangunan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Latar belakang dilakukan praktik kerja lapangan ini selain sebagai
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program D3 Teknik Konstruksi
Sipil, juga untuk menambah wawasan yang selama ini belum diperoleh dari
kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Jakarta.
1.1.2. Latar Belakang Proyek
Kali Ciliwung Merupakan salah satu sungai penyebab banjir yang
terjadi di Jakarta, terutamadi Kota Administrasi Jakarta Barat, Timur,
Utara, Selatan, dan Pusat, dimana setiap tahunnya selalu mengakibatkan
dampak kerugian yang luas, baik kerugian materill ( direct losses ) yang
berupa kerusakan bangunan, kerusaka sarana dan prasarana serta
kemacetan lalu-lintas yang terjad hampir di setiap sudut kota, maupun
kerugian im-materiil ( indirect losses ) yang berupa gangguan kesehatan,
perasaan stress, dapat menimbulkan instabilitas kehidupan bermasyarakat,
sosial, politik, dan ekonomi.
Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah Kota Jakarta Selatan dan
Jakarta Timur, adalah meeupakan satu sistem drainas Banjir Kanal Barat.
Akibat sedimentasi yang cukup tinggi, selain itu adanya perubahan tata
guna lahan daerah-daerah yang ada di sepanjang

aliran sungai yang

semakin cepat tidak seimbang dengan penanganan konservasi sungai,


sehingga mengakibatkan limpasan permukaan ( surface run off ) menjadi
semakin besar, begitu juga dengan laju erosi, kapasitas aliran sungai yang
semakin kecil tidak mampumenampung debit banjir yang semakin besar.
Untuk mengoptimalkan kapasitas aliran kali pesanggrahan perlu
dilaksanakan kegiatan normalisasi alur sungai , perkuatan tebing dan
penataan serta pemeliharaan secara berkesinambungan.
Dampak yang paling dirasakan

oleh masyarakat seperti di atas

tersbut akan dapat diminimalkan apabila dilakukan pengelolaan dan


penanganan banjir yang tepat dengan Normalisasi Kali Ciliwung, tetap
diperlukankonservasi di catchmant area (DAS) Ciliwung. Oleh sebab itu
pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui PPK Sungai

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
dan Pantai, Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane
merasa perlu untuk segera mengadakan penanganan masalah banjir di
wilayah DKI Jakarta, yang disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung, salah
satunya yaitu dengan melakukan normalisasi sungai, baik berupa
pengerukan sungai maupun upaya-upaya peningkatan kapasitas sungai
serta perkuatan tebing sungai.
1.1.3. Maksud dan Tujuan Proyek
Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melanjutkan pekerjaan
normalisasi sebelumnya sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali
mengurangi resiko banjir disekitar lokasi Kali Ciliwung yang melewati wilayah
DKI Jakarta
Atau ditentukan lain sesuai Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksanakan
oleh pemilik proyek

1.1.4. Lokasi Proyek

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Lokasi pekerjaan proyek di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dan
Jakarta Selatan. Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat No 58 Jakarta Timur
( Kali Ciliwung, DKI Jakarta )
Kali Ciliwung 6,94 Km dari Jembatan Kalibata sampai Jembatan Besi
Condet, DKI Jakarta.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1.2.1. Tujuan Umum
Secara umum, maksud dan tujuan dilaksanakannya praktik kerja lapangan
dilaporan (PKL) adalah agar mahasiswa mengetahui dan menghayati proses
pelaksanaan suatu kegiatan proyek/industri konstruksi sehingga memiliki
wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga dapat mempersiapkan diri dalam
mengisi kebutuhan pada dunia industri.
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khsus dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah :
a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan proses pelaksanaan proyek/ industri
konstruksi

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
b. Agar mahasiswa dapat menjelaskan struktur organisasi proyek/ industri
konstruksi
c. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pembagian tugas (job description) semua
personal yang terlibat dalam pelaksanaan proyek/ industri konstruksi
d. Agar mahasiswa dapat menerapkan kemampuannya di proyek/ industri
konstruksi sesuai dengan kemampuan yang diperoleh selama kuliah.
e. Agar mahasiswa dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh proyek/
industri sesuai dengan target mutu dan ketelitian yang diperlukan
f. Agar mahasiswa dapat membuat laporan PKL dengan baik dan sesuai dengan
tata cara penulisan ilmiah

1.3. Metode Pengumpulan Data


Dengan Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Brantas Abipraya
pada Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3, data-data diperoleh dari beberapa
sumber, yaitu :
1. Observasi Lapangan (Pengamatan)
Diadakan tinjauan langsung kelapangan untuk mengamati, melihat, dan
mencatat informasi dari pelaksanaan pekerjaan proyek kemudian dianalisa dan
dipahami
2. Pelaksanaan tugas selama praktik
Data yang kami dapat juga berasal dari hasil pekerjaan yang diberikan kepada
kami diproyek tersebut.
3. Interview (Tanya Jawab)
Untuk mengetahui cara-cara pelaksanaan (metode konstruksi) penulis
melakukan tanya jawab atau komunikasi langsung kepada pihak-pihak yang
bersangkutan pada pelaksanaan proyek tersebut.
4. Studi Literatur

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Metode ini dipakai berdasarkan data-data kepustakaan, dapat dari jurnal, buku
tentang drainase, diktat, maupun dari data yang ada d internet.
5. Foto dan Gambar
Metode ini digunakan dengan cara menganalisis gambar kerja dan gambar
rencana. Bisa juga dengan memanfaatkan media gambar dan foto ketika
dilapangan.

1.4. Sistematika Penulisan Laporan


Penulisan laporan kerja praktik ini secara keseluruhan dibagi dalam beberapa bab
penulisan laporan ini teratur dan sistematis, maka perlu dibuat sistematika penulisan
laporan sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, tujuan praktik kerja
lapangan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II: PENGENALAN PERUSAHAAN
Pada bab pengenalan perusahaan ini dijelaskan mengenai sejarah atau latar
belakang perusahaan, organisasi perusahaan, dan pelaksanaan disiplin kerja PT.
Brantas Abipraya.
BAB III
: PENGENALAN PROYEK
Pada bab ini berisi tentang latar belakang dan tujuan proyek, prosedur
mandapatkan proyek, gambaran umum proyek, personalia dan organisasi proyek,
dan proses pelaksanaan proyek.
BAB IV
: PEKERJAAN YANG DIAMATI
Pada bab ini berisi tentang pekerjaan yang diamati untuk Proyek Normalisasi Kali
Ciliwung Paket 3, dan lingkup perkerjaan pada proyek tersebut serta menjelaskan
tugas selama praktik.
BAB V
: PENUTUP
Pada bab penutup ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil
dari tujuan praktik kerja lapangan dan uraian laporan praktik kerja tersebut.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Singkat Perusahaan


PT.Brantas Abipraya merupakan persero yang didirikan pada tanggal 12
November 1980 sebagai hasil pemekaran dari Proyek Induk Pengembangan
Wilayah Sungai Kali Brantas, yang lebih dikenal dengan sebutan Proyek Brantas.
Gagasan pemekaran Proyek Brantas tersebut bermula dari pemikiran
almarhum Bapak Ir.Sutami - Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik pada
waktu itu, dalam inspeksi kerja ke Proyek Brantas tahun 1970, tentang perlunya
dipersiapkan suatu wadah untuk mengelola proyek-proyek yang akan segera
selesai, seperti Proyek Karangkates dan Proyek Selorejo.
Selanjutnya bertitik tolak dari pemikiran tersebut di atas, mulai dipikirkan
pula perlunya suatu badan otonom yang dapat melakukan kegiatan sampai ke luar
wilayah Sungai Brantas, dalam bidang jasa konsultan maupun jasa kontraktor.
Namun sampai dengan akhir masa jabatan Bapak Ir.Sutami sebagai Menteri
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, gagasan ini belum terealisasikan.
Sebagai kelanjutan dari rencana pembentukan organisasi baru tersebut,
dalam tahun 1979 almarhum Bapak DR.Ir.Purnomosidi Hajisarosa, Menteri
Pekerjaan Umum waktu itu, melemparkan gagasan baru berupa pemekaran
Proyek Brantas menjadi tiga badan, sebagai berikut :

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Unit I : Merupakan Unit Pelaksana Proyek Induk, mencakup pelaksanaan
proyek-proyek yang sedang dibangun dan pengelolaan serta pemeliharaan
bangunan-bangunan yang telah selesai di lingkungan Proyek Brantas. Unit II :
Merupakan Unit Perencanaan, yang dapat berbentuk suatu PT-Persero dalam
bidang Jasa Konsultan. Unit III : Merupakan Unit Pelaksanaan, yang dapat
berbentuk suatu PT-Persero dalam bidang Jasa Kontraktor
Proses pembentukan/pemekaran tersebut di atas diserahkan kepada Bapak
DR.Ir.Suyono Sosrodarsono, selaku Direktur Jenderal Pengairan pada saat itu.
Sebagai wadah dari Unit Pelaksanaan, semula dipertimbangkan PT.Buana
Karya yang pada saat itu keadaannya tidak sehat. Namun karena proses untuk
menertibkan perusahaan tersebut memerlukan waktu yang lama, serta dengan
berbagai pertimbangan lainnya, maka almarhum Bapak DR.Ir.Purnomosidi
Hajisarosa pada tanggal 16 Mei 1980 memohon persetujuan Bapak Presiden RI
untuk mendirikan perusahaan Jasa Konstruksi (PT.Persero) baru.
Selanjutnya, Bapak DR.Ir.Purnomosidi Hajisarosa memberi nama PTPersero baru tersebut dengan Brantas Abipraya, yang berarti "Semangat Brantas".
Melalui proses seperti tersebut di atas, maka DR.Ir.Suyono Sosrodarsono yang
pada saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengairan mendirikan Persero
PT.Brantas Abipraya, dengan AkteNotaris Kartini Mulyadi, SH Nomor : 88
tertanggal 12 Nopember 1980.
PT Brantas Abipraya merupakan wadah untuk menyalurkan bakat dan
minat para karyawan Proyek Brantas ke dalam lembaga profesi yang berbeda,
yaitu profesi Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi atau Kontraktor.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

2.1.1. Visi, Misi, Motto Perusahaan


Berdasarkan analisa internal, analisa eksternal, serta analisa
potensi pasar kedepan, maka PT. Brantas Abipraya menetapkan visi, misi
dan moto sebagai berikut :
Visi :
Sesuai dengan bidang usaha dan tujuan perusahaan, maka visi
perusahaan yang hendak diwujudkan adalah :Menjadi Mitra yang
Terpacaya di Bidang Jasa Konstruksi.
Misi :
a. Menyediakan jasa pelaksanaan konstruksi yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat baik di pasar dalam negeri ataupun internasional
b. Meningkatkan kemampuan sumber daya guna meningkatkan nilai
perusahaan
c. Memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan
d. Meningkatkan profesionalisme dan pengelolaan usaha berlandaskan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance
e. Meningkatkan daya saing melalui inovasi dan peningkatan efisiensi
untuk dapat menyediakan produk barang dan jasa yang berkualitas
dengan harga yang kompetitif serta pelayanan yang bermutu tinggi
f. Meningkatkan kontribusi dan kemanfaatan bagi seluruh Stakeholder
g. Meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan, kesehatan, keamanan
dan lingkungan kerja serta turut aktif dalam pembinaan koperasi,
usaha kecil dan menengah melalui Program Kemitraan

Motto Perusahaan :

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut diatas, perusahaan
memiliki moto, Semangat Memberikan Ynag Terbaik, yang merupakan
aktualisasi budaya perusahaan.
2.1.2. Falsafah Kerja dan Budaya Perusahaan
Definisi budaya organisasi adalah suatu persepsi bernama yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi (Robbins, 1996). Persepsi bersama
ini diharapkan dapat menciptakan nilai-nilaisebagai langkah awal dalam
pembentukan budaya yang kemudian dianut oleh seluruh karyawan. Nilainilai tersebut akan membentuk suatu prinsup dasar dalam sikap yang
merupakan garis besar perusahaan untuk mencapai budaya yang
diharapkan.
PT. Brantas Abispraya menetapkan prinsip-prinsip dasar dalam
falsafah kerja dan budaya perusahaan yang harus dimiliki oleh seluruh
karyawan untuk menciptakan nilai-nilai yang kemudian akan membentuk
budaya perusahaan.
Falsafah Kerja :
-

Brantas Abipraya sebagai pelaku bisnis harus mampu


memberikan yang terbaik kepada stakeholder

Brantas Abipraya sebagai badan usaha dinamis, harus mampu


mengembangkan diri untuk mengikuti perubahan yang terusmenerus demi tumbuh dan kembangnya usaha

Setiap insan diperusahaan harus memiliki sikap jujur,


kompeten bertanggung jawan diri secara terus-menerus untuk

kemajuan perusahaan dan kesejahteraan bersama


Setiap insan di perusahaan harus mampu bekerja berdasarkan
prinsip kerbersamaan, keterbukaan, dan kerjasama tim yang
baik

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Budaya Perusahaan :
-

Beriman dan Taqwa


Berperilaku sesuai

dengan

kaidah-kaidah

agama

dan

menjalankan semua perintah agama, serta menjauhi laranganlarangan agama. Mengerti dan memahami bahwa bekerja
dengan baik dan bertanggung jawab merupakan ama ibadah
-

Rasa Memiliki
Menempatkan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan
pribadi. Menggunak sumber daya/fasilitas Perusahaan secara
hemat dan bertanggung jawab. Memprlakukan Perusahaan
sebagai salahsatunya tempat mencari nafkah.

Akuntabilitas
Setiap tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan kriteria, standar, peraturan dan norma-norma yang
berlaku di Perusahaan maupun yang berlaku umum

Niat Bekerja Sama


Bersedia bekerja sama dengan dijiwai rasa ikhlas dan saling
keterbukaan. Mampu bekerja sama dengan siapa saja.

Transparasi
Menyampaikan informasi atau laporan yang benar dengan tetap
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap
tindakan harus dilandasi sikap jujur kepada atasan, bawahan,
rekan kerja maupun Perusahaan.

Adil
Memberikan penghargaan kepada yang berprestasi dan sanksi
bagi pelanggaran aturan. Memberi penilaian yang objektif atas
prestasi kerja bawahan memperlakukan hak dan kewajiban
dengan seimbang.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
-

Semangat untuk Menang


Memiliki rasa percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.
Tidak mudah menyerah dalam menghadapi suatu kesulita.
Melahirkan inovasi-inovasi yang berguna untuk kelancaran
tugas

Apik dan Rapi


Bekerja dengan sistem yang terencana dengan baik. Menjaga
lingkungan kerja supaya bersih, sehat dan rapi. Menyimpan
alat-alat kerja ditempatnya.

Bertanggung Jawab
Melaksanakan semua pekerjaan dengan penuh rasa tanggung
jawab dengan memperhatikan, kebijakan, prosedur dan
instruksi yang memberikan perusahaan dan/atau atasan.

Integritas
Mengabdikan seluruh tenaga, pikiran dan waktu kepada
Perusahaan dengan penuh kejujuran. Memiliki komitmen
tinggi terhadap stakeholder.

Peka
Tanggap terhadap perubahan lingkungan bisnis yang akan
memberi pengaruh terhadap Perusahaan. Peduli terhadap
masalah-masalah yang dihadapi Perusahaan pada umumnya
dan lingkungan kerjanya pada khusunya.

Respek terhadap Biaya


Berperilaku hemat, efisien, dan menghargai waktu dalam
segala tindakan

Ampuh dan Tangguh


Ulet, gigih dan pantang menyerah dalam memperjuangkan hakhal/membela kepentingan Perusahaan. Sanggup dan tahan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
bekerja keras dimanapun untuk mencapai keberhasilan. Tegar
dalam menghadapi masalah dilingkungan kerjanya.
-

Yakin
Memiliki motivasi dan optimisme tinggi serta selalu berpikir
positif

untuk

mencapai

keberhasilan

atas

tugas

yang

dibebankan Perusahaan.

Aktif sebagai Pelopor


Selalu berusaha menemukan hal-hal yang baru dan positif,
yang belum dimiliki oleh orang/perusahaan lain. Memiliki
kemauan keras untuk selalu meningkatkan kemampuan diri.
Menjadi contoh untuk hal-hal yang ada dilingkungan kerjanya
(kedisplinan waktu, kecepatan dan kecermatan hasil kerja dll)

2.2.

Organisasi Perusahaan
Berawal dari Proyek Kali Brantas pada tahun 1980, PT Brantas Abipraya
tumbuh dan berkembang menjadi Perusahaan Konstuksi. Sejak dari awal ,
profesional terlatih kami yang bekerja di proyek-proyek irigasi besar , telah aset
yang tak ternilai keterampilan dan keahlian yang terus dikembangkan lewat dari
yang lebih tua untuk para profesional muda yang bekerja di perusahaan .

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham


Rapat umum pemegang saham berada paling atas struktur organisasi
perusahaan, yang biasanya diadakan setiap setahun sekali. Didalam rapat
tersebut Direksi berkewajiban memberikan laporan perihal jalannya
perusahaan dari tata usaha keuangan dari tahun buku yang lalu yang harus
ditentukan dan disetujui, dan juga dalam RUPS ini dilakukan penunjukan
akuntan publik yang terdaftar.

Direksi
Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan 2 orang direktur yang secara
bersama-sama mempunyai hak dan wewenang mewakili dan bertindak atas
nama Direksi.

Direktur Operasi Keuangan & SDM

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Tugas Direktur Keuangan & SDM yaitu :
1. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan termasuk sumber daya
manusia (SDM), Keuangan.
2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para GM dan
mengawasi keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab serta
memastikan bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan berjalan
-

lancar.
Direktur Operasi I
Tugas Direktur Operasi I yaitu :
1. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan termasuk Produksi,
Pemasaran, Teknik, Pengembangan, Wilayah dan Cabang
2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para GM Pemasaran,
GM Teknik, GM Pengembangan, Kepala Wilayah dan Kepala Cabang
serta mengawasi keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
serta memastikan bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan berjalan
lancar.

Direktur Operasi II
Tugas Direktur Operasi II yaitu :
1. Mengkoordinir seluruh

kegiatan

perusahaan

termasuk

Divisi,

Proyek/Depo.
2. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para GM Produksi,
Kepala Divisi, Kepala Proyek dan Kepala Depo serta mengawasi
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab serta memastikan
bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan berjalan lancar.
-

Departemen Sumber Daya Manusia


Departemen ini terdiri dari Pengembangan SDM, Remunerasi dan
Pengharkatan :
1. Remunerasi dan Pengharkatan
Bagian ini bertugas melaksanakan sistem pengolaan dan
pemeliharaan

administrasi

kepegawaian

serta

melaksanakan

dan

memenuhi perijinan dan peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
maupun hukum yang mengatur mengenai pengelolaan perusahaan, dan
menyediakan sistem pemberian tunjangan yang sesuai dengan karyawan.
2. Pengembangan SDM
Bagian ini bertugas menyediakan sistem rekrutmen dan seleksi
tenaga kerja bagi perusahaan, menyediakan system pelatihan dan
pengembangan SDM dan menyediakan sistem evaluasi terhadap SDM.
-

Departemen Sekretariat Perusahaan


Departemen ini terdiri dari Bidang Humas & Legal dan Bidang Rumah
Tangga & Perkantoran. Bidang Humas & Legal bertugas melaksanakan
hubungan kemasyarakatan aspek informasi dan legal. Bidang Rumah Tangga
&

Perkantoran

bertugas

menyelenggarakan

tata

kelola

perkantoran,

pengelolaan rumah tangga perusahaan agar menjamin terlaksananya tata


kelola perusahaan.

Departemen Pemasaran
Departemen

pemasaran

bertugas

mengkoordinir

wilayah

dalam

mempromosikan kompetensi perusahaan dalam rangka mendapatkan kontrak


proyek.
-

Departemen Teknik
Departemen ini bertugas untuk menyusun proposal / metode kerja dan
penawaran harga yang kompetitif dan dapat memenuhi tuntutan pengguna
jasa.

Departemen Pengembangan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Departemen ini bertugas menyusun sistem manajemen, mengendalikan
pelaksanaan sistem manajemen mengelola dan manajemen resiko serta
melakukan pengembangan engineering konstruksi serta pengembangan usaha.
-

Departemen Keuangan
Menyediakan kebutuhan modal kerja, fasilitas perbankan/ Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB), mengelola keuangan perusahaan dan
menjaga likuiditas perusahaan, melaksanakan akuntansi, peerpajakan sera
pelappran keuangan perusahaan.

Departemen Sumber Daya Manusia


Mengelola SDM meliputi pengembangan, penempatan,peningkatan
kompetensi karyawan, rekruitmen, remunerasi, dan terciptanya hubungan
industrial untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.

Divisi 1
Melaksanakan Produksi Proyek-proyek yang dilimpahkan pelaksanaannya
atas kontrak proyek yang didapat.

Divisi 2
Melaksanakan Produksi Proyek-proyek yang dilimpahkan pelaksanaannya
atas kontrak proyek yang didapat.

Divisi 3
Melaksanakan Produksi Proyek-proyek yang dilimpahkan pelaksanaannya
atas kontrak proyek yang didapat.

Divisi Peralatan
Melaksanakan manajemen peralatan konstruksi untuk pelaksanaan proyek
dan pemanfaatan di luar perusahaan agar peralatan yang ada optimal serta
menjaga investasi peralatan yang ada optimal serta menjaga investasi
peralatan dapat berdaya guna selama usia ekonomis.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
2.3.

Pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain


Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah 1260 ( Seribu Dua Ratus Enam
Puluh ) hari kalender dengan masa pemeliharaan sesuai yang dipersyratkan dalam
tender dokumen.
Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Network
Planning ( jika dipersyaratkan ) dan jadwal waktu pelaksanaan menggunakan Bar
carth dan S-curve.

Secara umum, Hari kerja efektif perbulan ditetapkan 25 hari kerja.


Jam kerja efektif per hari :
-

Jam kerja efektif normal = 7 jam/hari 1 jam istirahat


Jam kerja efektif lembr = 10 jam/hari 2 jam istirahat
Jam kerja efektif 2 shift = 14 jam/hari 2 jam istirahat

Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan


mengaca pada spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, berita acara
rapat tinjauan lapangan, addendum ( jika ada ) dan dikendaikan dengan Quality
Control Plan.
Persiapan Pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan
adalah melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan
pengendalian traffic kendaraan/peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan
keselamatan oleh team K-3 proyek.
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga
yang disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan
diterapkan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan
dilapangan dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi /
demobilisasi tenaga, alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat
dibutuhkan.
Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja
secara rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang
dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk
menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target
produktivitas yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian
mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.
Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang
dipersyaratkan maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu
Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan
pembuatan shop drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan
proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.
Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak
lain harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek. PERALATAN K-3
(yang dipakai oleh para pekerja proyek). Dalam bidang konstruksi, ada beberapa
peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun
bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini
wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi.
Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu
lingkungan konstruksi. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang
sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor berkewajiban
menyediakan semua keperluan peralatan/perlengkapan perlindungan diri (APD =
Alat Pelindung Diri) atau Personal Protective Equipment (PPE) untuk semua
karyawan yang bekerja.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

BAB III PENGENALAN PROYEK


3.1.

Proses Mendapatkan Proyek


Dalam menentukan kontraktor pelaksana dalam suatu pembangunan
proyek,

dilakukan

proses

yang

sudah

ditentukan

untuk

mencapai

kontrak/perjanjian dan dapat dilakukan. Dimana proses yang dilakukan oleh


kontraktor dalam mendapatkan proyek adalah sebagai berikut :
1. Pelelangan
Yaitu pengadaan barang/ jasa yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media cetak atau pengumuman
resmi, sehingga masyarakat luas/dunia uasahayang berminat dan
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya, dan nantinya di dapat harga
penawaran yang kompetitif. Pelelangan itu sendiri terdiri dari dua
macam :
a. Pelelangan terbuka diikuti oleh semua jasa konstruksi yang
berminat dan sesuai dengan bidang dan sub bidang kerja/grade.
b. Pelelangan terbatas. Hanya diikuti oleh jasa konstruksi yang
diundang dan sesuai dengan bidang dan sub bidang yang
dikerjakan.
2. Pemilihan langsung

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Yaitu pengadaan barang/jasa yang dilakukan tanpa melalui pelelangan
dan hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat.
Pemilihan

langsung

dilakukan

dengan

cara

membandingkan

penawaran (dimana terdapat tiga penawaran) dan melakukan negosiasi


baik teknik maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat di pertanggung jawabkan.

3. Penunjukkan Langsung
Yaitu pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada
satu penyedia barang/jasa. Penunjukkan langsung ini dilakukan bila
dalam kondisi bencana alam, hak paten, dan bila telah dua kali lelang
gagal. Nilai nya punkurang dari 50 juta.

3.2.

Gambaran Umum Proyek


Pelaksanaan pekerjaan dengan lokasi dan item pekerjaan sesuai dengan
BQ dan gambar kerja / gambar pelelangan
Dengan item pekerjaan dan lokasi yang pelaksanaan dalam satu area
memanjang kali Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara frontal /
serempak pada sisi kiri dan kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan pada lokasi 1
tidak berhubungan dengan lokasi pekerjaan yang lain, hanya hubungan
penggunaan peralatan.
Untuk pekerjaan pemancangan coorugated sheet pile, pekerjaan dilakukan
secara bersamaan dan continue dan akan dilakukan oleh 2 group pembagian
group pekerjaan berdasarkan jumlah alat crawler crane dan vibrating hammer.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

Flow Chart

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
Proyek Normalisasi Kali Ciliwung dengan total panjang 24,17 Km dengan dibagi
menjadi 4 bagian, yang terdiri dari :
Paket 1 : Panjang 4,89 Km (PA Manggarai s.d. Jembatan Casablanka kp.

Melayu )

Paket 2 : Panjang 6,61 Km (Jembatan Casablanka Kp.Melayu s.d. Jembatan


Kalibata)
Paket 3 : Panjang 6,49 Km (Jembatan Kalibata s.d. Jembatan Besi Condet)
Paket 4 : Panjang 6,18 Km (Jembatan Besi Condet s.d. TB.Simatupang
(tol JORR))
Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah
Administrasi tan dan Jakarta Timur tepatnya 6,49 Km dari Jembatan Kalibata
sampai Jembatan Besi Condet, DKI Jakarta dengan waktu pelaksanaan 1260 hari
kalender dan waktu pemeliharaan 365 hari kalender, nilai kontrak proyek ini
sebesar Rp.288.592.429.000,00 (termasuk PPN 10%). Proyek ini merupakan satu
system drainase akibat sedimentasi atau pengendapan di permukaan tanah bawah
aliran sungai sehingga mengakibatkan limpasan permukaan dan laju erosi menjadi
semakin besar. Sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali dan
mengurangi resiko banjir dibantaran Kali Ciliwung yang melewati DKI Jakarta.
Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT. Brantas Abipraya Nindya
Karya (KSO). Dua kontraktor ini melakukan perjanjian berbentuk kerjasama
khusus yang disebut Joint Operasional (JO) atau Kerjasama Operasional (KSO).
Dalam pekerjaan ini ada pembagian presentase pekerjaan yaitu PT. Nindya Karya
35% pekerjaan dari Jembatan Kalibata s/d Kali Item dan PT. Brantas Abipraya
65% pekerjaan dari depan Kali Item s/d Jembatan Besi Condet. Pengadaan
barang untuk setiap Kontraktor melakukannya masing masing dan untuk
pelaksanaannya dilakukan kerjasama.
1. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Lokasi dan Item Pekerjaan Sesuai dengan
Bill of Quantity dan Gambar Kerja / Gambar Pelelangan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

2. Dengan Item Pekerjaan dan Lokasi yang Pelaksanaan dalam satu area
memanjang kali Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara
frontal / serempak pada sisi kiri dan kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan
pada Lokasi 1 tidak berhubungan dengan Lokasi pekerjaan yang lain,
hanya hubungan penggunaan peralatan.

3. Untuk Pekerjaan Pemancangan coorugated Sheet Pile, Pekerjaan


dilakukan secara bersamaan & Continue dan akan dilakukan oleh 2 Group.
Pembagian group pekerjaan berdasarkan Jumlah alat Crawler crane &
Diesel hammer.

3.3.

Personalia dan Organisasi Proyek


1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki proyek. Pada proyek
pembangunan Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3, pemilik proyek adalah
Kementrian Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta. Adapun tugas dan
wewenang pihak proyek antara lain :
a. Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor
sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik proyek
b. Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan
pengawas
c. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor
tidak memberikan hasil pekerjaan yang sempurna dan melanggar
ketentuan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
d. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek
e. Menandatangani surat perintah kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan
kontraktor
f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor
2. Konsultan Perencana
Konsultan perenana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanika, electrical,
interior, dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif. Sedangkan konsultan pengawas adalah pihak yang
diberi tugas oleh pengguna jasa untuk mengawasi pelaksanaan proyek
sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu yang
efesien. Pada Proyek Pembangunan Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 pihak
yang memenangkan sebagai konsultan perencana dan pengawas yaitu PT.
Inakko International Konsulindo (KSO), PT. MAP, PT.BSI, PT. Multimera
Harapan.
Konsultan perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen
perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi,
memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan
penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang
timbul selama tahap konstruksi. Konsultan perencana mulai bertugas sejak
tahap perencanaan sampai dengan waktu serah terima pekerjaan oleh
kontraktor.
Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain :
a. Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek secara
keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan administrasi
b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan
perencanaan

sebagai

acuan

dalam

pelaksanaan

pekerjaan

serta

menentukan spesifikasi teknis (persyaratan material dan peralatan, metode


kerja yang digunakan)

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
c. Memberikan penjelasan secara detai, baik kepada pemilik proyek maupun
kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas,
meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu, khususnya
yang menyangkut perencanaan demi kelancaran dan kelangsungan proyek.
d. Bertanggung jawab atas seluruh perncanaan struktural yang dibuat,
perhitungan konstruksi maupun rancangan anggaran biaya (RAB).
Sebagai konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. Melaksanakan pengawasan secara rutin pada pelaksanaan proyek
b. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan
c. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek
d. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan
untuk melakukan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan
persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor pelaksana
melaksanakan semua pekerjaan yang telah diberikan kepadanya sesuai dengan
kesepakatan dengan pemilik proyek. Tugas dari kontraktor pelaksana, dalam
hal ini adalah PT. BRANTAS ABIPRAYA yaitu melaksanakan pekerjaan
konstruksi dilapangan. Dalam hal ini PT. BRANTAS ABIPRAYA dan PT.
NINDYA KARYA mendapat kontrak melalui lelang.

Tugas kontraktor adalah :


a. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dilapangan
b. Menyusun metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3
c. Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
dilapangan
d. Menyiapkan tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan proyek
e. Menerapkan program keselamatn kerja dilapangan

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK NORMALISASI KALI CILLLLIWUNG PAKET 3


Project Manager
Harun Latief

Site Operation Manager

Site Administration Manager

Suseno

Haslindah

Staf Operasi

Adm. Logistik

Mudakir

Moch. Iqbal

Riyo Ardiyansyah

Staf SDM
& Umum
Staf Keuangan
& Akuntansi
Dodiet
Reko Rahadi
Moch.
Chamcani

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

Site Engineering Manager

Health Safety Environment

Suseno

Agus Darmadji

StafTeknik

Drafter

Surveyor
Labort/Quality

Hendik Waluyo

Zuni Lestari

Suyadi Puji Hasiono

Ali Nor Tanziz

Rizky Adi Pratama

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

Tugas dan tanggung jawab personil yang terlihat dalam kegiatan Normalisasi Kali
Ciliwung Paket 3, yaitu :
1. PM (Project Manager)
Setiap tanggung jawab mempunyai fokus dan peran yang sedikit
berbeda. Salah satu yang paling nyata adalah, tanggung jawab terhadap
proyek,

Seorang

Project

Manager

harus

mengontrol

proyek

yang

ditanganinya. Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan


spesifikasi, dan waktu. Ke tiga aspek itu harus dipenuhi oleh seorang Project
Manager.
Seorang Project Manager juga mempunyai tanggung jawab terhadap
organisasi. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata
terhadap organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan
organisasi, harus mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari
organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project Manager juga harus
mengambil keputusan bukan yang terbaik bagi proyek tetapi terbaik buat
Organisasi.
Seorang Project Manager juga harus mempunyai tanggung jawab
terhadap tim kerja yang di pimpinnya. Memang tidak mudah tanggung jawab
yang harus di penuhi terhadap tim kerja. Seorang Project Manager harus
memberikan feedback dari hasil pekerjaan proyek jika diperlakukan,
memberikan penghargaan terhadap anggota tim proyek yang mempunyai
prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah menyeimbangkan
antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan kepentingan proyek.
Tanggung jawab project manager yang terakhir adalah tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini tidak pernah di diskusikan di
setiap buku project management, tapi ini penting, khususnya jika sudah
memilih project manager sebagai profesi.
Tugas manager proyek adaah tanggung jawab atas terlaksanaannya
suatu proyek dan memimpin kegiatan dalam proyek
2. K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan)

30

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

Tugas dan tanggung jawab K3L adalah melindungi keselamatandan kesehatan


pekerja, meningkatkan kesejahteraan dan kinerja, menjamin keselamatan dan
kesehatan orang lain dalam lingkungan kerja, mengamankan sumber polutan,
menyehatkan lingkungan kerja dan mengefisienkan kegiatan.
3. Quantity Surveyor
Tugas dan tanggung jawab quantity surveyor antara lain :
a. Memimpin tugas quality surveyor dan quality control
b. Bertanggung jawab untuk pengendalian material
c. Bertanggung jawab menjaga mutu pelaksanaan
4. Surveyor
Surveyor memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan data-data
pengukuran yang ada di lingkungan
5. Drafter
Drafter memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menggambarkan hasil
pengukuran di lapangan dan gambar kerja yang nantinya akan diberikan
kepada quality surveyor.
6. Staff Adm. Logistik
Logistik memilikitugas dan tanggung jawab untuk mengontrol kebutuhan di
proyek dari mulai bahan baku sampai barang jadi atau aliran barang atau jasa
dari mulai sumber sampai tujuan.

7. Site Adm. & Finance Management


Tugas dan tanggung jawab site administration and finance management antara
lain :
a. Bertanggung jawab atas administrasi proyek seperti public relation dan
kendala pekerja
b. Safety atau security control
8. Staff Keuangan
Staff keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menghitung
kalkulasi kuantitas pekerjaan setiap hari dan membuat kalkulasi progress
bulanan.
9. Laborat
Tugas teknisi laboratorium adalah :
31

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

a. Bertanggung jawab atas segala dokumentasi pengujian mutu pekerjaan


sebagai bahan laporan kepada Pihak Pemberi Tugas atau yang
mewakilinya maupun kepada Quantity Engineer
b. Melakukan pengujian terhadap seluruh material dari berbagai sumber yang
digunakan dalam proses pekerjaan lapangan
c. Melakukan survey material dan mengidentifikasi sumber-sumber material
yang sesuai dengan spesifikasi yang dapat digunakan dalam proses
pekerjaan di lapangan
d. Merencanakan job mix material untuk digunakan dalam pekerjaan beton
e. Melaksanakan seluruh pengetesan atas segala hasil pekerjaan di lapangan
baik ter langsung dilapangan maupun tes di laboratorium
f. Memonitor kalibrasi alat-alat laborat yang sudah ditentukan jadwalnya

3.4.

Proses Pelaksanaan Proyek

3.4.1. Pekerjaan umum persiapan


- Item pekerjaan sesuai BQ dalam tender dokumen
3.4.2. Pekerjaan Tanah
- Stripping
- Galian alur sungai
- Galian struktur
- Timbunan tanah setempat
- Timbunan tanah dari luar
- Buangan tanah ke disposal area < 10 km
- Buangan tanah ke disposal area > 10 km
3.4.3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton
3.4.3.1.
Pekerjaan Turap Beton
3.4.3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile
- Pengadaan SP type FPC320 C500
- Pemancangan SP type FPC320 C500
- Pengadaan steel sheet pile
- Pemancangan steel sheet pile
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring

32

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

3.4.3.2.

Pekerjaan Back Pile


Pengadaan tiang pancang beton 350 x 350 mm type B
Pemancangan tiang pancang beton 350 x 350 mm type B
Pekerjaan Balok Penghubung
Pengadaan & pemasangan strand diameter 12.7 mm dengan

pipa HDPE
Pengadaan & pemasangan ground anchorage diameter 22 mm

3.4.3.3.

L = 25 meter
Pekerjaan Pile Cap ( Caping Beam )
- Penulangan ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton ready mix mix K.225
3.4.4. Pekerjaan Reventment
- Pengadaan mini pile beton 28 cm, L = 6 m ( termasuk tulangan )
- Pemancangan mini pile beton 28 cm, L = 6 m ( termasuk tulangan )
- Lantai kerja BO K-125
- Penulangan ulir
- Bekisting multiplek 9 mm
- Beton ready mix K-225
- Pengadaan dan pemasangan concrete tile K-300
3.4.5. Pekerjaan Saluran dan pintu air
- Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 ( pabrikasi )
- Pengadaan dan pemasangan plat beton tutup U-Ditch
- Pengadaan dan pemasangan pintu klep
- Pengadaan dan pemasangan gorong gorong
- Pengadaan dan pemasangan trashrack
3.4.6. Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Jembatan
- Lapisan pondasi bawah + penetrasi ( sirtu ), t = 40 cm
- Lantai kerja BO K-125
- Paving blok warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan beton bertulang ( lebar 2 m, bentang 50 m )
3.4.3.4.

BAB IV KEGIATAN YANG DIAMATI

4.1. pekerjaan yang diamati


33

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

4.1.1. Pekerjaan Tanah ( stripping )


Top soil yaitu lapisan paling atas pada tanah,top soil juga mengandung banyak
mikroorganisme,mengandung paling banyak unsur hara dan memiliki kandungan
udara paling banyak diantara lapisan tanah yang lain. Pekerjaan ini dilaksanakan pada
lokasi kerja yang ditentukan. Stripping dilakukan dengan kedalaman minimal 15 20
cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan. Pohon pohon dibongkar sampai
ke akar akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan.

Peralatan :

-buldozer = stripping
-dump truck = membawa ke lokasi pembuangan

4.1.2. Timbunan tanah


Timbunan biasa, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk
pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar
perencanaan tanpa maksud khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga
digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak
memenuhi syarat.

34

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

4.1.3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton


4.1.3.1.
Pekerjaan Turap Beton
4.1.3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile
Sheet Pile adalah dinding vertikal relatif tipis yang berfungsi untuk
menahan tanah dan untuk menahan masuknya air ke dalam lubang
galian.
A. Pengadaan SP type FPC320 C500
Mengamati mobilisasi sheet pile, pengangkatan sheet pile
-

menggunakan crane ke truk trailer.


Dikerjakan oleh 5 orang pekerja
1 orang untuk operator crane dan 4 orang untuk mengatur

pengait sheet pile


Waktu yang di perlukan untuk mengangkat 10 sheet pile ke truk
trailer 10 menit

35

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

B.

Pemancangan
SP type

FPC320 C500
Mengamati

proses

pemancangan

sheet pile

di

proyek,

menggunakan

tiang

pancang.

lokasi

Dari sheet pile dalam posisi horizontal di tanah sampai posisi


vertikal ketika di masukkan ke tiang pancang.

Pemancangan sheet pile tergantung dari kondisi perkerasan


tanah nya. Jika kondisi tanah perkerasan di atas 9 m, makan
menggunakan tiang dengan panjang 12m. Jika perkerasan tanah
dibawah dari 9m, makan menggunakan tiang dengan panjang
9m.

Menghitung jumlah tumbukan sheet pile saat di pancang


Menghitung waktu pemancangan hingga sesuai dengan rencana

atau sampai tanah cadas


Ada beberapa masalah yaitu : ada beberapa sheet pile yang
tidak rapat atau renggang saat di pancang. ketika sheet pile
tidak rapat nantinya akan di tambal dengan cor beton saat
memasang pile cap.

36

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

C. Pemecahan kepala tiang pancang


Pemecahan kepala tiang pancang dapat dilakukan setelah
dilakukan test pada titik titik yang mewakili dan hasil kuat
dukung ijin yang diperoleh telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan.

Sheet pile telah di pabrikasi, langsung di pancang di lokasi

proyek
Pembobokan dilakukan oleh dua orang pekerja

37

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

Pembobokan untuk memunculkan tulangan yang ada di sheet

pile untuk sambungan ke pile cap


Pemotongan tiang pancang diawali

dengan

melakukan

pemotongan elevasi top kepala tiang dengan melakukan


gerinda potong yang dimaksudkan untuk menunjukan batas
-

potongan agar pembobokan rapi tidak melewati batas potongan.


Diatas batas potongan tersebut pembobokan tiang dilakukan
secara manual ( godam, betel, dsb ) hingga batas besi tulangan
yang harus masuk ke poer

38

Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek


Normalisasi Kali Ciliwung Paket C - 3

4.1.4. Pekerjaan saluran dan pintu air


4.1.5. Pekerjaan jalan inspeksi
Jalan inspeksi direncana, dibangun dan dipelihara oleh dinas
pengairan. Jalan ini terutama digunakan untuk memeriksa, mengeksploitasi
dan memelihara jaringan irigasi dan pembuang, yakni saluran dan bangunanbangunan pelengkap. Akan tetapi, di kebanyakan daerah pedesaan, jalan-jalan
ini juga sekaligus berfungsi sebagai jalan utama dan oleh karena itu juga
digunakan pada kendaraan-kendaraan komersial dengan pembebanan as yang
lebih berat dibandingkan dengan kendaraan-kendaraan inspeksi.

4.1.6. Lapisan pondasi bawah + penetrasi ( sirtu ) , t = 40 cm

39

Anda mungkin juga menyukai