Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL OBSERVASI LAPANGAN

PROYEK JASA RANCANG BANGUN


PEMBANGUNAN MASJID AGUNG MEDAN

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperolehSertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi

Oleh:
RESTU BANOWATI
RISKA ANSHAR PRAMONO

PT. LANTO MASA ANUGERAH


2017
1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin puji syukur selalu kami panjatkan kepada Allah SWT.
yang senantiasa memberikan hidayah, kekuatan, dan kemudahan kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan hasil
observasilapanganpadaProyekJasaRancangBangunPembanguan Masjid Agung Medan
ini. Shalawat dan salam tidak lupa pula kami tujukan kepada junjungan umat Islam
Muhammad SAW. yang telah memberikan jalan pencerahan bagi umat manusia.
Laporan hasil observasi yang disusun untuk memenuhi persyaratan
memperolehSertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksiini, diharapkan dapat menjadi sumbangsih
bagi tempat kami bekerja. Selain itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada:
1. BapakSukamtoEdysebagaiDirektur PT Lanto Masa Anugerah.
2.BapakRidwanSinuratsebagaiinstruktur.
3. BapakRudi Hartonosebagaiinstruktur.
4.BapakGumilang Muhammad Yenisebagai team pengujidariKemenaker.
5.BapakIndrawan Sati Hutagalungsebagai Project Manager
ProyekJasaRancangBangunPembanguan Masjid Agung Medan.
6. SeluruhKaryawanPT Lanto Masa Anugerah yang tidakbisa kamisebutkansatupersatu.
Dengan segala keterbatasan kemampuan kami sebagai manusia biasa tentunya
laporan hasil observasiini sangat jauh dari kata sempurna. Karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan hasil observasi ini. Dan
semoga laporan hasil observasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 20 Juli 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................................... 2
2.1RumusanMasalah.............................................................................................. 2
2.2TujuanPenulisan................................................................................................ 2
2.3MetodePenulisan............................................................................................... 2
BAB III PERMASALAHAN DI LAPANGAN...................................................................3
BAB IV ANALISISA........................................................................................................ 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................16
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................16
5.2 Saran ................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi pada zaman sekarang sudah tak terelakkan lagi, berikut
pula perkembangan pembangunan di negarakita. Seiringbanyaknyaproyekkonstruksi yang
berjalansaatini, aspek K3 menjadisalahsatuhal yang tidakdapatdipisahkan.
Olehkarenaitukeberadaanahli Muda K3 Konstruksipadasuatuproyekmenjadihal yang wajib.
Berdasarkan data darilembaga PBB dibidangtenagakerjaILO(International Labour
Organization)angkakecelakaanpadasektorkonstruksimasihpadaposisiteratasyaitu 31,9 %.
Sebabsalahsatuindikatorapakahsuatuproyekkonstruksiberjalandenganbaikadalahberjalann
yaSistemManajemenKeselamatandanKesehatanKerja (SMK3)
sesuaidenganPeraturanPemerintah No. 50 Tahun 2012 sertapenerapanUndang-Undang
No. 1 Tahun 1970 tentangKeselamatanKerjadanPeraturan Menteri Tenaga Kerja No.
1/Men/1980 tentangKeselamatanKerjadanJasaKonstruksi. Gunatercapainyazero
accidentperludilakukanpengecekanapakahOperasional,
KesehatanKerjadanLingkunganKerjapadasuatuproyekberjalansesuaidenganperaturan
yang berlaku.
Berdasarkanpaparan di atas,
observasilapanganpadaProyekJasaRancangBangunPembanguan Masjid Agung Medan,
dilaksanakan.

1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

1.1 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil
observasi mengenai Operasional, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja pada proyek?

1.2 Tujuan Penulisan


Beberapa tujuan yang dapat diharapkan dalam kegiatan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil observasi mengenai Operasional, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Kerja pada proyek.

1.3 Metode Penulisan


Metode penulisan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah:
1. Studi Pustaka
Data diambil dari literatur atau jurnal yang berhubungan dengan subjek observasi.
2. Studi Lapangan
Data diambil langsung dari pengamatan di lapangan serta bertanya pada
narasumber yang dapat dipercaya.

2
BAB III
PERMASALAHAN DI LAPANGAN

Dalam pemenuhan kegiatan observasi lapangan dilakukan pada Proyek Jasa


Rancang Bangun Pembangunan Mesjid Agung Medan ini hal-hal yang dilakukan adalah
meninjau dari sisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara langsung di lapangan
terutama dalam aspek operasional, kesehatan kerja dan lingkungan. Adapun butir-butir
penerapan SMK3 yang ditinjau adalah sebagai berikut :
1. Operasional,
a. Meeting K3
Berdasarkaninformasi yang diberikantentangkegiatan Health and Safety
Environment, bahwa meeting K3 dilakukansetiapsatuminggusekalidengan target
pesertaadalahseluruhmandordantim management PT PP (Persero), Tbk.
b. AlatPelindungDiri (APD)
Alatpelindungdiridiberikanpadaawalpekerjabarumasukdantamusertamenjadiwajibp
akaiketikaberadadidalamlokasiproyek. Rambu-rambupenanda APD apasaja yang
diperlukansesuaidengankondisipekerjaansudahdiberlakukandtiap-tiaplorongmasuk
area kerja, akantetapirambu-rambupenunjuktentang area wajib APD dan area
bebas APD tidakdiberlakukan di dalam area proyekitusendiri.
c. PertolonganPertamaPadaKecelakaan (P3K).
Saranadanprasarana yang
menunjangpadaproyekinidapatdilihatdariketersediaankotak P3K, sertaklinikkecil
yang terdapat di dalamruangpetugas K3.
d. KonsultasidanKomunikasi
Komunikasi SHE dilakukanmelaluibeberapakegiatan, yaitu :
SHE Induction dilakukankepadasetiap orang yang masukkedalam area kerja.
SHE Talk yang dijadwalkansatu kali setiapduaminggu
Pre-start briefing yang dilakukansetiapharisebelummemulaipekerjaan.
Sedangkan sarana untuk menunjang komunikasi SHE yang ditemukan di
lapangan melalui :
Papaninformasi K3L yang ditempatkan di depanpossatpam
Papan monitoring kecelakaankerja

3
Rambu-rambu

e. Kampanye K3
Kampanye K3 padaproyekinisecarajelasdilakukandenganadanyaspanduk yang
berisikomitmen, kebijakanserta slogan-slogan K3 yang
diterapkansesuaidenganstandar K3 PT PP (Persero), Tbk.
f. Peralatanpengaman
Peralatanpengamananseperti APAR ditempatkansesuaidenganjarak yang
cukupsesuaidenganperaturandandisesuikandenganpotensibahayanya. Jenis
APAR yang digunakansemuanyaadalahjenistepung.
g. Inspeksi/Supervisi
Inspeksidilakukansetiapsatuminggusekalidanterjadwalolehkalangan internal
proyek.
h. TanggapDarurat
Terdapatstrukturtanggapdaruratdenganjumlahpersonil 14 orang
denganperandantanggungjawabmasing-masing. Padastrukturtanggapdarurat,
dicantumkan pula nomortelepondarimasing-masingpersonil.
i. Pelatihan K3 dan Demo K3
Padaproyekinisimulasibarudilakukansatu kali, yaitusimulasiKebakaran,
simulasidisosialisasikandandiikutiolehmandordanbeberapaperwakilanpekerja.

2. KesehatanKerjadanLingkunganKerja:
a. PemeriksaanKesehatan
Pemeriksaankesehatankerjadilakukanolehrumahsakit yang
menjalinkerjasamadenganproyekini, dandilakukansatu kali
selamaproyekiniberjalan. Sasarannyaadalahseluruhpekerjadan team management
proyek PT PP (Persero), Tbk.
b. LingkunganKerja
Kantin
Untuk para pekerja, di proyekinitidakdisediakankantin,
akantetapikhususuntuktimdari PT PP (Persero), Tbk, disediakan catering.
Sampah

4
Sampah yang terdapatpadaproyekdibagimenjaditigajenisyaitusampahorganik,
non-organik, danbahanberacundanberbahaya. Setiapjarak 10 meter,
diberikansatubaksampah.
Barak Pekerja
Disediakan mess untuktempatistirahattim PT PP (Persero), Tbk.

c. Pembuanganlimbahsampahproyek
Sepertisetelahdijelaskanpadabutir (b), tempatsampah yang
tersediasetiapjaraktertentuhanyaterdapatsatubuahsaja. Setiappagi, timharian K3
akankeliling area proyekuntukmengutipsampah-sampah yang
adasertamembaginyamenurutmasing-masingjenisnya.
Tempatsampah yang terbagimenurutjenisnyahanyaterdapat di dualokasiyaitu
di depanpintumasukproyeksertapadatempatpembuangansampahakhirproyek.
Tempatpembuangansampahakhirproyekberada di lokasimesjidagung existing
dansetiappaginyaakandiangkutolehdinaskebersihanuntukdibuangketempatpemb
uangansampahakhir.
d. KebisinganProyek
Pengukurankebisinganproyekdilakukanpadaawalmulaiproyekberlangsungdanbel
umdilakukanpengukuranlagihinggasaatini.
e. Fasilitas MCK, Penyediaan air bersih
Fasilitas MCK bersihdanterbagimenurutmasing-
masingjeniskelaminakantetapidijadikansatudengan MCK umum yang terdapat di
mesjidagung existing.
f. PenangananKecelakaanKerja
Apabilaterjadikecelakaankerjasewaktu-waktu,
pertolonganpertamaakandilakukanoleh SHE Offierdari PT. PP
sebelumdilarikankerumahsakit yang telahditunjuk.
g. Hubungandenganrumahsakitterdekat
Untukpemeriksaankesehatanpekerjasertapenanganankecelakaankerja,
proyekinimelakukankerjasamadengan RS. Malahayati - Medan.

5
6
BAB IV
PERMASALAHAN DI LAPANGAN

No Lokasi Temuan Bahaya Pengendalian Dasar Hukum Dokumentasi


.
1. Lt. 1 Besi mencuat Jatuh dan Diberi pagar dan tutup Permenaker
tidak diberi menusuk langsung dari kayu agar No. 1 Tahun
pengaman dan bagian tubuh. meminimalisir resiko 1980 Pasal 74
tidak ditekuk tertusuk apabila ada
pekerja terjatuh dari
atas.

2. Lt. 1 Tidak ada Pada saat terjadi Diberi penanda jalur Permenaker
penanda jalur keadaan darurat, akses dan rambu jalur No. 1 Tahun
akses dan jalur pekerja tidak dapat evakuasi 1980 Pasal 5
evauasi menemukan jalan ayat 1
dan tidak dapat
mencapai titik
kumpul tepat
waktu

7
3. Lt. 1 Tidak ada pagar Pekerja terjatuh Diberi pagar Permenaker
pengaman tepi atau terdapat pengaman dan No. 1 Tahun
maupun tanda material terjatuh menggunakan safety 1980 Pasal 8
bahwa ada menimpa pekerja nett bila perlu serta
lubang. dibawah diberi rambu
peringatan.

4. Didepan Papan informasi Tidak mengetahui Di update secara PP No. 50


area parkir proyek tidak jumlah pekerja, berkala. Tahun 2012
motor diisi. serta nilai SR dan Kriteria 2.4.1
FR.

5. Area pintu Pekerja tidak Tertimpa material Sosialisasi kepada Permenaker


masuk 1 menggunakan dan dapat pihak vendor dan No. 1 Tahun
APD dan menyebabkan pekerja yang masuk 1980 Pasal 99
merokok pada penyakit paru-paru wajib menggunakan ayat 4
saat bekerja. APD yang menjadi
standar proyek.

8
6. Lt. 2 Pekerja tidak Terjatuh dari Sosialisasi kepada Permenaker
menggunakan ketinggian mandor dan No. 1 Tahun
body harness menerapkan sistem 1980 Pasal 86,
pada saat punishment. Pasal 99 ayat 1
bekerja di tepi.

7. Gudang Tidak ada tanda MSDS harus tersedia Permenaker


penyimpa pengenal atau didekat gudang NO. 187 Tahun
nan B3 daftar bahan B3 penyimpanan dan 1999 Pasal 3
yang tersimpan diberi rambu atau huruf a
daftar bahan B3 yang
tersimpan.

8. Kolom lt. 2 Pekerja tidak Terjatuh dari Sosialisasi kepada Permenaker


menggunakan ketinggian mandor dan No. 1 Tahun
body harness menerapkan sistem 1980 Pasal 86,
punishment. Pasal 99 ayat 1

9
9. Di luar Rambu titik Dalam keadaan Rambu diturunkan ke PP No. 50
pagar kumpul berada panik, pekerja batas jarak pandang Tahun 2012
proyek. diatas jarak tidak dapat mata Kriteria 6.4.4
pandang mata menemukan
dan berada di dengan cepat titik
luar pagar. kumpul dan
berpotensi
tertabrak
kendaraan diluar
pagar.
10. Didepan Peletakkan Apabila tidak Penulisan Permenaker
ruang K3 APAR di balik terdapat informasi menggunakan spidol No. 4 Tahun
pintu, Informasi kondisi APAR yang dengan tinta 1980 Pasal 4
pada tag APAR jelas, tidak bisa permanen, bukan ayat 1
tidak terlihat dipakai pada saat pulpen biasa.
yang dibutuhkan.

10
11. Jalur Posisi penanda Pada saat terjadi Rambu diturunkan ke PP No. 50
akses Site jalur evakuasi keadaan darurat, batas jarak pandang Tahun 2012
Site terlalu diatas. pekerja tidak dapat mata Kriteria 6.4.4
Office menemukan jalan
dan tidak dapat
mencapai titik
kumpul tepat
waktu
12. Dalam Isi kotak P3K Tidak dapat Dilengkapi sesuai Permenaker
ruang K3 tidak sesuai dengan cepat dengan jumlah No. 15 Tahun
dengan jumlah melakukan pekerja 2008 Pasal 10
pekerja tindakan
penanganan
pertama pada
kecelakaan
13. Dalam Checklist Tidak dapat Di update secara Permenaker
ruang K3 pemantauan isi dengan cepat berkala No. 15 Tahun
kotak P3K tidak melakukan 2008 Pasal 10
diisi. tindakan
penanganan
pertama pada
kecelakaan

11
14. Ruang Tidak ada APAR tidak dapat Penempatan APAR Permenaker
genset penanda APAR, digunakan saat dipindah tidak No. 4 Tahun
APAR diletakan genset menempel pada 1980 Pasal 4
terlalu dekat terbakat/meledak dinding ruang genset ayat 1 dan 3
dengan genset dan diberi penanda.
(menempel
pada dinding
tempat genset)
15. Diluar Penjual Pekerja terserang Disosialisasikan Permenaker
pagar makanan bebas penyakit karena kepada para pekerja No. 3 Tahun
proyek menjual makanan yang agar memperhatikan 1982 Pasal 2
dagangan di tidak higienis higienitas makanan
sekitar proyek yang akan dibeli

16. Papan Tidak ada peta Pada saat terjadi Peta jalur evakuasi PP No. 50
informasi jalur evakuasi keadaan darurat, dicetak dan ditempel Tahun 2012
depan pos proyek pekerja tidak dapat pada papan informasi Kriteria 2.4.1
satpam menemukan jalan dan area-area kerja
dan tidak dapat
mencapai titik
kumpul tepat
waktu

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasilapangan yang dilakukan ini telah menghasilkan
kesimpulan bahwaOperasional,
KesehatanKerjadanLingkunganKerjapadaproyekProyekJasaRancangBangunPemban
guan Masjid Agung Medansudahberjalandenganbaiksesuaidengan SOP PT PP
(Persero), Tbk. danperaturan yang berlaku di Indonesia. SepertiSHE Meeting
seminggusekalipadasemuamandor, SHE Talk duaminggusekali, Prestart Briefing
setiappagi, Inspeksi SHE seminggusekalidan Fogging duaminggusekali. Akan
tetapimasihterdapatbeberapatemuan yang masihbelummengimplementasikan K3
seperti yang telahdijelaskanpadasubab Analisa.

5.2 Saran
Permasalahan Operasional, KesehatanKerjadanLingkunganKerjadalam
observasi ini merupakan hal yang sudahjelasdasarhukumdanperundangannya, oleh
karena itu diharapkan observasi ini dapat menjadi
masukanbagiproyekkonstruksilainnya agar dapatlebih sempurna lagi dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sosialisasipemakaian APD haruslebihditingkatkan
2. Punishment system terhadappelanggar agar lebihdiperhatikan
3. Hygiene proyek agar lebihdiperhatikan
4. Pengamananterhadapbesi yang mencuat agar
menggunakanpenandadanujungbesi yang mencuat agar ditutup
5. Memperhatikankembalitataletakrambu-rambu, APAR danrambujalurevakuasi
6. Memperhatikankembaliisikotak P3K danmemperbaruiinformasi-informasi yang
berkaitantentang K3 di proyek.

13
14

Anda mungkin juga menyukai