Anda di halaman 1dari 8

LENTUR SIMETRIS PADA PELAT

LINGKARAN
MEKANIKA BAHAN LANJUTAN

Dosen Dr Ritnawati ST, MT Arsad Ely /2030331004


lentur : keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan
melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya
beban transversal.
 

Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen


memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan
mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Perkerasan Kaku :
(Rigid Pavement) adalah perkerasan jalan yang memanfaatkan semen sebagai bahan
pengikatnya. Karena sifat semen yang kaku, itulah kenapa ini dinamakan sebagai perkerasan
kaku.

Lapisan-lapisan yang membentuk perkerasan ini terdiri dari lapisan pondasi bawah, lapisan
pelat beton, dan lapisan permukaan.

Prinsip kerjanya yaitu beban yang mengenai lapisan permukaan bakal diteruskan ke bawah
melalui lapisan pelat beton, kemudian ke lapisan pondasi bawah, hingga menuju ke lapisan
tanah yang keras.

Perkerasan lentur (Flexible Pavement) ialah perkerasan jalan yang menggunakan bahan
pengikat berupa aspal.

Perlu diketahui, aspal merupakan material yang bersifat lentur terutama ketika terkena panas.
Oleh karena itulah, pelaksanaan pembuatan jalan aspal harus dikerjakan dengan memakai
aspal yang bersuhu tinggi hingga mencapai lebih dari 100 derajat celcius.

Struktur lapisan-lapisan perkerasan jalan aspal terdiri atas lapisan tanah dasar, lapisan pondasi
bawah, lapisan pondasi atas, dan lapisan permukaan.
lentur : keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan
melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya
beban transversal.
 

Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen


memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan
mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.

SIMETRIS “adalah sebuah benda atau gambar yang memiliki sisi yang bisa
menyatu dengan cocok jika dibelah dua, tidak lebih dan tidak kurang. Sisi
obyek bisa dari sebelah kiri dan kanan ataupun antara atas dan bawah serta
dari sisi diagonal atau miring”

Sedangkan gambar atau benda yang dibelah dua, namun jika disatukan memiliki sisi
yang tidak seimbang atau masih terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga tidak
proporsional. Pengertian lainnya adalah sebuah obyek yang memiliki sisi tidak
seimbang atau tidak beraturan disebut “ASIMETRIS”
Perbedaan antara Perkerasan kaku dan
perkerasan Lentur

• Bahan pengikat untuk membuat perkerasan kaku berupa semen.


Sedangkan perkerasan lentur menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya.
• Akibat dari repetisi beban, perkerasan kaku mengalami retak-retak pada bagian permukaannya.

Sementara pada perkerasan lentur akan timbul lendutan (rutting) di sepanjang jalur roda
kendaraan.

• Penurunan tanah dasar pada perkerasan kaku bersifat sebagai balok di atas perletakan.
• Sebaliknya pada perkerasan lentur akan menyebabkan permukaan jalan bergelombang
mengikuti tanah dasar.

• Jika temperatur udara berubah, modulus kekakuan pada perkerasan kaku tidak berubah, tetapi
modulus kekakuan pada perkerasan lentur ikut berubah.

• Begitu pula dengan tingkat tegangan dalam yang timbul ketika suhu udara berubah. Perubahan
tegangan dalam yang terjadi pada perkerasan kaku cukup besar, namun perkerasan lentur hanya
timbul tegangan dalam yang kecil.
Didalam dunia konstruksi, beton sudah tidak menjadi asing lagi digunakan sebagai material
konstruksi. Dengan keunggulan material beton dibandingkan dengan material lain membuat
beton menjadi material yang paling sering digunakan.

Keunggulan yang dimiliki oleh beton ini diantaranya yaitu harganya yang relatif terjangkau,
mudah dibentuk, kemudahan dalam pelaksanaan dan biaya perawatannya yang rendah
membuat beton ini semakin menjadi pilihan untuk bahan bangunan konstruksi. Selain itu, Beton
memiliki sifat kuat terhadap tekan. Namun dibalik kelebihan beton tersebut, beton juga memiliki
kekurangan, yaitu memiliki kuat tarik yang sangat lemah.

Untuk mengurangi kelemahan beton ini, maka beton dikombinasikan dengan tulangan baja.
Sehingga beton dapat menahan tegangan tarik yang kuat. Kombinasi dari beton dan tulangan
baja ini disebut dengan beton bertulang.

Kemudahan untuk dibentuk membuat penampang beton dapat dibentuk sesuai keinginan.
Penampang yang digunakan diantaranya berbentuk bujur sangkar, lingkaran, bentuk I dan
bentuk T. Jenis penampang beton yang sering digunakan yaitu beton dengan penampang
lingkaran dan bujur sangkar. Untuk balok berpenampang lingkaran biasanya digunakan untuk
elemen kolom dan pondasi. Sedangkan untuk penampang bujursangkar sering digunakan pada
elemen balok.
JENIS-JENIS KOLOM
Suatu elemen balok dipengaruhi oleh beban yang bekerja secara transversal terhadap sumbu
pemanjangannya sehingga menciptakan terjadinya momen lentur pada balok. Sehingga suatu
balok harus diperhitungkan dan direncanakan untuk mampu menahan momen lentur. Agar
dapat mencegah terjadinya kegagalan yang disebabkan oleh momen lentur. Kapasitas lentur
balok dipengaruhi oleh mutu beton, tulangan baja.

Desain untuk perencanaan kapasitas lentur balok bertulang di Indonesia sudah diatur didalam
peraturan SNI 03-2847-2013. Namun peraturan yang mengatur tentang desain kapasitas lentur
tidak ada membedakan formula yang digunakan berdasarkan bentuk penampangnya.

Formula yang digunakan untuk mendapatkan kapasitas lentur


elemen struktur berpenampang bujur sangkar diasumsikan
sama dengan elemen struktur berpenampang lingkaran .

Anda mungkin juga menyukai