Anda di halaman 1dari 45

TUGAS AKHIR

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN
BENDUNGAN PAMUKKULU TAKALAR SULAWESI
SELATAN

OLEH :

MUH. WAHYU SAPUTRA MUH. IRZAN PUTRA P.


031 2018 0264 031 2018 0371

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.5 Batasan Masalah........................................................................................4
1.6 Sistematika penulisan................................................................................4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1 Evaluasi.......................................................................................................5
2.2 Sistem Manajemen.....................................................................................6
2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).................................................7
2.4 Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja(SMK3).....................................................................................................11
2.5 Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
(SMK3)..............................................................................................................12
2.6 Dasar Hukum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
(SMK3)..............................................................................................................13
2.7 Penelitian terdahulu................................................................................13
BAB III
METODE PENELITIAN....................................................................................20
3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................20
3.2 Lokasi Penelitian Dan Data Umum Proyek..........................................20
3.3 Populasi Dan Sampel...............................................................................21
3.4 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data...................................................22
3.5 Variabel Dan Indikator Penelitian.........................................................26
3.6 Metode Pengolahan Data........................................................................29
3.7 Metode Analisis Data...............................................................................31

ii
3.8 Prosedur penelitian..................................................................................34
3.8.1. Tahap Persiapan Penelitian..........................................................34
3.8.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian......................................................34
3.8.3. Tahap Penyelesaian Penelitian.....................................................34
3.9 Bagan alir penelitian................................................................................35
3.10 Jadwal penelitian...................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “Evaluasi Sistem

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek

Pembangunan Bendungan Pamungkulu Takalar Sulawesi Selatan” dapat

diselesaikan.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis

dalam menyelesaikan studi Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Selama pembuatan Tugas Akhir ini, penulis banyak dapatkan bantuan dari

berbagai pihak, masukan-masukan, dan tuntunan dalam penulisan yang membuat

tulisan ini menjadi lebih baik. Meskipun masih banyak kekurangan-

kekurangannya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. H. Sofyan Bachmid, M,Sc., MT selaku dosen pembimbing I.

sekaligus sebagai Koordinator Kelompok Dosen Keahlian (KKDK)

Manajemen

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Husni Maricar, M.T., M.T. selaku dosen

pembimbing II.

3. Ibu Ir. Hj. St. Fatmah Arsal, MS. selaku dosen pembimbing III.

iv
4. Bapak Dr. Ir. Andi Alifuddin, ST., M.T., IPM, sebagai Ketua Program Studi

Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Makassar.

5. Bapak Ir. Mukhtar Tahir Syarkawi, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muslim Indonesia Makassar.

6. Seluruh Staf Pengajar, Karyawan dan Civitas Akademika di lingkungan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Makassar.

7. Kedua orang tua serta keluarga besar kedua penulis yang senantiasa

mendoakan agar penulis selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam

penyusunan tugas akhir.

Penulis mengharapkan koreksi dan saran atas kekurangan dari tulisan ini

guna untuk menyempurnakan.

Akhir kata semoga semua bantuan dan amal baik tersebut mendapatkan

limpahan berkah dan anugerah dari Allah SWT. Amin.

Makassar Mei 2023


Penulis,

(Muh Wahyu Saputra/ Muh Irzan Putra P.)

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekerjaan konstruksi bangunan melibatkan sumber daya, antara lain material

konstruksi, peralatan konstruksi dan tenaga kerja manusia, dengan jangka waktu

pekerjaan konstruksi yang terbatas, Pada umumnya pekerjaan konstruksi

terlaksana di ruang terbuka. Sehingga sangat mempengaruhi lingkungan

sekitarnya.

Berdasarkan sifat pekerjaan konstruksi yang khas tersebut, yakni berisiko

tinggi terhadap kecelakaan kerja dan kesehatan kerja, maka di dalam sektor jasa

konstruksi wajib diterapkan suatu sistem, yaitu Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3 yang mengatur dan

dapat menjadi acuan bagi konsultan, kontraktor, dan para pekerja konstruksi.

Adapun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR) Nomor 10 Tahun 2021. Tentang Pedoman Sistem Manajemen

Keselamatan Konstruksi. BAB1, Pasal1, ayat 4. Standar Keamanan, Keselamatan,

Kesehatan, dan Keberlanjutan adalah pedoman teknis keamanan, keselamatan,

kesehatan tempat kerja konstruksi, dan perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata

lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan

Jasa Konstruksi.

Mengkaji uraian di atas maka diperlukan penerapan dan penanaman budaya

K3 yang baik untuk meminimalisir kecelakaan dalam bekerja khususnya di

1
proyek konstruksi. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang evaluasi

tingkat pelaksanaan K3 dan fasilitas-fasilitas K3 di proyek konstruksi. Dengan

munculnya pertanyaan apakah SMK3 pada Pekerjaan Konstruksi di terapkan

sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021.

Maka dari itu penulis berinisiatif melakukan penelitian evaluasi SMK3 di

proyek konstruksi Bendungan Pamukkulu Takalar Sulawesi Selatan. melihat

proyek tersebut merupakan proyek strategis nasional (PSN). proyek Bendungan

Pamukkulu seluas 640 ha terletak di bagian hulu Sungai Pappa di Desa Kale

Ko’Mara, Kecamatan Polong Bangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi

Sulawesi Selatan berjarak + 50 km arah selatan dari Kota Makassar. Bendungan

ini dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp.852,4 miliar.

seperti proyek konstruksi pada umumnya, proyek tersebut berlangsung di ruang

terbuka dan melibatkan tenaga kerja manusia dengan peralatan-peralatan yang

menjadi pemicu terjadinya kecelakan kerja

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Peraturan Menteri PUPR Nomor 10

Tahun 2021 dan dirangkai dalam sebuah judul “Evaluasi Sistem Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek Pembangunan

Bendungan Pamungkulu Takalar Sulawesi Selatan’’

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka

SMK3 harus menjadi salah satu prioritas dalam pengerjaan suatu konstruksi.

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

2
1. Bagaimanakah penerapan SMK3 pada Proyek Bendungan Pamukkulu

Takalar?

2. Apakah SMK3 pada Proyek Bendungan Pamukkulu Takalar sesuai dengan

aturan yang berlaku?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui yakni:

1. Untuk menganalisis bagaimana penerapan SMK3 pada Proyek Pembangunan

Bendungan Pamukkulu Takalar”

2. Untuk mengevaluasi penerapan SMK3 pada Proyek Bendungan Pamukkulu

Takalar. dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.10

Tahun 2021. Ayat 1

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan referensi bagi perusahaan jasa

konstruksi dalam mengevaluasi penerapan sistem manajemen keselamatan dan

Kesehatan kerja (SMK3)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penyedia jasa, penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi

perusahaan jasa konstruksi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih

baik guna mengurangi angka kecelakaan kerja.

b. Bagi kalangan akademik, memberikan pengetahuan tentang (Keselamatan

dan Kesehatan Kerja) K3

3
1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa Batasan Masalah yaitu:

a. Penelitian mengenai penerapan dan ketersediaan fasilitas SMK3 di proyek

Bendungan Pamukkulu Takalar.

b. Penelitian mengenai penerapan SMK3 dilakukan melalui pengumpulan data

di proyek terkait dengan menggunakan instrument

observasi,kuesioner,wawancara langsung dan dokumentasi.

c. Penelitian ini mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 10 Tahun 2021. Tentang Pedoman

Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

1.6 Sistematika penulisan

Untuk memperoleh gambaran umum dari keseluruhan isi penulisan, maka

penulisan dibagi dalam beberapa bagian yang terdiri dari:

Bab I :Pendahuluan, menguraikan secara umum mengenai penelitian yang akan

dilakukan, seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

batasan masalah, manfaat penulisan dan sistematika penulisan

Bab II:Tinjauan Pustaka, berisi uraian-uraian sistematik mengenai variabel-

variabel yang digunakan dan menjadi dasar dari analisis dan evaluasi

dalam penulisan tugas akhir.

Bab III:Metode Penelitian, berisi bagan alir uraian data dan metode yang

digunakan terhadap data yang diperoleh serta batasan-batasan dan asumsi

yang digunakan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi

Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa inggris dengan kata evaluation

yang berarti penilaian atau penaksiran (John Echols dan Hassan Shadily: 2003).

Malcolm Provus (Farida Yusuf Tayibnapis, 2000: 3) mendefinisikan

evaluasi sebagai perbedaan apa yang ada dengan suatu standar untuk mengetahui

apakah ada selisih.

Menurut Suharsimi (2013), evaluasi adalah melakukan pengukuran dan

penilaian. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin (2010: 2) evaluasi

adalah “kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,

yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang

tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Sehingga evaluasi perlu dilakukan

secara berkala dan terus menerus untuk menentukan pengambilan sebuah

keputusan yang tepat”.

Jadi dapat disimpulkan Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data,

dimana data tersebut nantinya dilakukan suatu penilaian agar menemukan hasil

untuk diambil suatu keputusan.

Metode evaluasi merupakan salah satu penelitian terapan yang digunakan

untuk mengevaluasi implementasi kebijakan, program, dan proyek untuk

mengetahui keterlaksanaan kebijakan. Penelitian yang berjudul Evaluasi Sistem

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Proyek Pembangunan

5
Bendungan Pamukkulu Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk

penelitian evaluasi. Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Countenance stake. Terdapat 3 tahapan yang dilakukan dalam model penelitian ini

yaitu Antecedents (masukan), Transaction (proses), Output (keluaran).

Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif, dikarenakan

data yang diperoleh merupakan mendeskripsikan objek sehingga menghasilkan

angka dan kata. Penelitian ini termasuk penelitian dengan data kualitatif

berdasarkan jenis dan teknik analisis yang digunakan.

2.2 Sistem Manajemen

a. Pengertian Sistem

Menurut Poerwodarminto (2014: 1134) sistem adalah sekelompok bagian

yang bekerja bersama sama untuk melakukan suatu maksud. Menurut Didik

(2008:143), sistem merupakan keseluruhan yang terdiri atas sejumlah variabel

yang saling berinteraksi, susunan yang teratur dari kegiatan yang bergantung dan

prosedur yang saling berhubungan melaksanakan kegiatan suatu organisasi.

Sistem dapat disimpulkan sekumpulan bagian yang berinteraksi yang

melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.

b. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan cara mengelola suatu perusahaan besar

(Poerwadarminta, 2014: 742). Menurut John Ridley (2008: 37) fungsi manajemen

adalah menarik seluruh aspek secara bersamaan ke dalam suatu perpaduan yang

utuh dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Menurut Ip

nugraha (2012: 24) manajemen membuat stafnya untuk secara terus menerus

6
melakukan peningkatan bekerja untuk memberikan kepuasan pelanggan.

Manajemen dapat disimpulkan suatu cara untuk menarik dan mengelola suatu

kegiatan untuk mencapai tujuan.

2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

a. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan kerja menurut ILO (International Labour Organization),

kesehatan kerja harus mengarahkan pada promosi dan pemeliharaan derajat

kesehatan yang paling tinggi secara fisik, mental, dan sosial yang baik dari para

tenaga kerja dalam semua jenis pekerjaan dan jabatan. (John Ridley, 2008: 1).

Adapun menurut Mangkunegara (2013: 161) kesehatan kerja menunjukkan pada

kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi, atau rasa sakit yang

disebabkan lingkungan kerja.

Keselamatan kerja, menurut UU RI No.1 tahun 1970 adalah suatu syarat

atau norma-norma kerja di segala tempat kerja dengan terus menerus wajib

diciptakan dan dilakukan pembinaannya sesuai dengan perkembangan

masyarakat, industrialisasi dan teknologi. Tujuan keselamatan kerja yaitu

menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia,

serta hasil kerja dan budaya tertuju pada kesejahteraan masyarakat umumnya

(Daryanto, 2010: 1).

Menurut Daryanto (2010: 1), keselamatan kerja meliputi: pencegahan

terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat

pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya cacat tetap, mencegah atau

mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan,

7
yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan

manusia.

Secara filosofi, keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai sebuah

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja

dan manusia pada umumnya (baik jasmani maupun rohani), hasil karya dan

budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Ditinjau dari keilmuan, Keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai

suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,

kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dan sebagainya. Keselamatan kerja

diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga

keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi;

menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi.

Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu.

Sedangkan pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang ditujukan

untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan

memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja, dan

menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Berdasarkan pengertian diatas, kesehatan dan keselamatan kerja adalah

suatu usaha atau tindakan yang dibuat untuk menciptakan rasa aman dan nyaman

saat bekerja sehingga meminimalkan kecelakaan saat bekerja. Rasa aman dan

nyaman ini dimulai pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan bekerja.

8
b. Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan penting adanya, oleh sebab itu banyak upaya

pencegahan yang dilakukan untuk melindungi hak pekerja akibat kecelakaan

kerja. Salah satunya adalah upaya pemerintah dalam melindungi dan menjaga

manusia 11 sebagai subjek unuk melakukan pekerjaan.

Menurut Martina dan Yusuf (2005) berikut ini adalah dasar hukum K3 yang

berlaku di Indonesia:

1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang

keselamatan kerja yang diberlakukan pada tanggal 12 Januari 1970 yang memuat

berbagai persyaratan tentang keselamatan kerja. Undang-undang ini ditetapkan

mengenai kewajiban pengelola laboratorium, kewajiban dan hak praktikan serta

syarat-syarat keselamatan kerja pengguna.

2) Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan. Undang undang ini berisi tentang keselamatan kerja yang

dimuat pada pasal 86 yang menyebutkan bahwa menejemen bengkel wajib

menerapkan upaya keselamatan untuk melindungi praktikan. Sedangkan pada

pasal 87 mewajibkan setiap manajemen laboratorium untuk melaksanakan

manajemen K3 yang terintegrasi dengan manajemen organisasi lainnya.

c. Faktor-Faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2013:162-163) banyak hal-hal yang

mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja. Beberapa sebab yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan antara lain:

9
1) Keadaan Tempat Lingkungan Kerja

a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang

memperhatikan keamanannya

b) Ruangan kerja yang terlalu padat dan sesak

c) Pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya

2) Pengaturan Udara

a) Pergantian udara atau sirkulasi udara di ruang kerja yang tidak baik

b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya

3) Pengaturan Penerangan

a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat

b) Ruang kerja yang kurang pencahayaannya atau remang-remang

4) Pemakaian Peralatan Kerja

a) Pengaman peralatan kerja yang sudah rusak atau tidak berfungsi

sebagaimana mestinya.

b) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang memadai

5) Kondisi Fisik dan Mental

a) Kerusakan alat indra, stamina pegawai yang tidak stabil.

b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara

berpikir yang rendah dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi rendah,

sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan dalam

menggunakan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko

bahaya.

10
Sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja dapat berasal dari faktor manusia

maupun lingkungan kerja sehingga perlu adanya identifikasi bahaya setiap

lingkungan yang ada.

2.4 Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

kerja(SMK3)

Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari

sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan

menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko. (OHSAS 18001, 2007). Menurut

peraturan pemerintah No.50 tahun 2012 Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem

manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko

yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,

efisien dan produktif. Jadi sistem manajemen K3 adalah sistem manajemen yang

mengelola K3 sehingga tercapai tujuan dari K3.

Peraturan pertama tentang SMK3 diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 1

Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja lalu dikeluarkan lagi Peraturan Menteri

Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3 kemudian

15 peraturan tersebut diperbaharui menjadi Peraturan pemerintah No. 50 Tahun

2012 tentang Sistem Manajemen K3.

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah bagian

dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya

yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan

11
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka

pengendalian risiko adalah hal kaitannya dengan kegiatan kerja guna menciptakan

tempat kerja yang aman, efisien serta produktif (Permenaker 05 tahun 1996).

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini merupakan

konsep dalam pengelolaan K3 secara sistematis dan komprehensif dalam suatu

sistem manajemen yang utuh melalui proses perencanaan, penerapan, pengukuran,

dan pengawasan (Hasbi Ibrahim :2013)

Pokok pokok bahasan SMK3 adalah penetapan kebijakan, perencanaan K3,

pelaksanaan K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, peninjauan dan

peningkatan kinerja SMK3. Adapun pokok bahasan tersebut memiliki sub bab

yang menjelaskan tentang ketentuan ketentuan yang ada.

2.5 Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3)

Tujuan penerapan SMK3 dikutip dari peraturan pemerintah No.50 tahun

2012 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja

yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;

2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat

pekerja/serikat buruh; serta

3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk

mendorong produktivitas

12
2.6 Potensi bahaya dalam

Potensi bahaya adalah insiden yang mungkin akan terjadi. Potensi bahaya

yang ada dapat berupa berbagai bentuk. Menurut ILO (2013), potensi bahaya

digolongkan menjadi 5 yaitu:

1) Potensi bahaya biologi yang termasuk kedalam kategori ini antara

lain, virus, jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat

menginfeksi atau memberikan reaksi negatif kepada manusia.

2) Potensi bahaya kimia, adalah bahaya yang ditimbulkan oleh bahan

kimia seperti toksisitas bahan kimia, daya ledak bahan kimia,

penyebab kanker, oksidasi, bahan kimia mudah terbakar.

3) Potensi bahaya ergonomi, yang termasuk didalam kategori ini antara

lain desain tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah

saat melakukan aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan,

pergerakan yang berulang-ulang.

4) Potensi bahaya fisika, yang termasuk didalam kategori ini antara lain

kebisingan, tekanan, suhu, getaran, dan radiasi.

5) Potensi bahaya psikologi, yang termasuk kategori ini adalah stress

kerja yang diakibatkan oleh beberapahal seperti jam kerja yang

terlalu lama, pimpinan yang terlalu galak, lingkungan kerja yang

tidak nyaman, dan sebagainya.

13
2.7 Dasar Hukum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja

(SMK3)

Menurut Martina dan Yusuf (2005) dasar hukum tentang K3 yang ada di

Indonesia. Akan tetapi yang menjadi dasar hukum yang lain yaitu:

1) Undang-Undang Republik Indonesia (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang

Keselamatan Kerja

2) UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81

Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (yang mana

disahkan 19 Juli 1947)

3) UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem

Manajemen K3.

5) Peraturan pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3

6) Undang-Undang (UU) No. 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi

7) Peraturan Menteri PUPR RI No. 21/per-MEN/2019 tentang pedoman Sistem

Manajemen Keselamatan Konstruksi

8) Peraturan Menteri PUPR RI No.10 tahun 2021 tentang pedoman Sistem

Manajemen Keselamatan Konstruksi

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu Nasional dan Internasional yang berkaitan

dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pemilihan

Penelitian Terdahalu pada penelitian ini bertujuan sebagai acuan Penelitian.

Berikut adalah tabel penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

14
Tabel: penelitian terdahulu

No Peneliti,Tahun Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian


1. Gita Puspa Artiani Kajian Penerapan Tujuan dari penelitian ini Validitas dan Hasil penelitian
& Fery Nurja Dan Evaluasi adalah untuk mengetahui reliabilitas data menunjukkan, faktor
(2017) Sistem Manajemen gambaran penerapan dianalisis serta diuji variabel mulai dari
Keselamatan Dan SMK3 dan untuk dengan SPSS. penerapan, prosedur dan
Kesehatan Kerja mengevaluasi penerapaan Penerapan SMK3 peraturan, komitmen
(SMK3) Pada SMK3 pada proyek kemudian dievaluasi manajemen, lingkungan
Proyek tersebut sehingga memakai metode kerja, keterlibatan pekerja,
Peningkatan kecelakaan kerja dapat pembobotan dan evaluasi K3 sudah
Kapasitas Landasan dikurangi. (scoring). berlangsung dengan cukup
Terbang. baik dan efektif pada proyek
peningkatan kapasitas
landasan terbang yang
dikerjakan oleh PT Hutama
Karya.
2. Yollananda M.P.Y Implementasi Tujuan penelitian ini Mengkarakterasisasika Berdasarkan hasil analisis
& Jenny Caroline sistem keselamatan adalah untuk mengetahui n data menjadi data dapat diambil kesimpulan;
(2020) dan kesehatan kerja implementasi sistem primer dan data penerapan SMK3 pada
pada proyek manajemen keselamatan sekunder,yang proyek pembangunan gereja
pembangunan dan Kesehatan kerja yang selanjutnya dilakukan sudah berjalan dengan baik
gereja mawar dilakukan digereja mawar tahap validasi dan uji
sharon Surabaya Sharon Surabaya dan releabilitas untuk
PT.Tatamulia hambatan yang dapat mengelompokkan
Nusantara Indah mempengaruhinya dengan parameter data
menggunakan kuesioner tersebut sehingga
yang dibagikan kepada didapatkan data valid
para pekerja dan staf K3

15
No Peneliti,Tahun Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
3. Winda Purnama Manajemen resiko 1.Untuk mengetahui Metode yang dipakai Dari hasil penelitian
Tagueha,Jantje B. keselamatan dan apakah pada proyek ini yaitu,Analisis ini,Adanya Bunganan yang
Mangare,Tisano Kesehatan kerja telah diterapkan sistem K3 Korelasi,Koefisien kuat dan positif antara
Tj.Arsjad (2018) (K3) pada proyek 2.Untuk mengetahui Penentuan,Analisis penerapan K3 terhadap
konstruksi apakah sistem K3 telah Regresi manajemen resiko dalam
(Pembangunan berjalan dengan baik pada proyek pembangunan
Gedung pekerjaan pengecoran dan Gedung Laboratorium
Laboratorium instalasi listrik Unsrat.Dalam hal ini
Fakultas Teknik 3.Untuk mengetahui ditunjukkan oleh nilai
Unsrat) hubungan Kesehatan dan koefisien korelasi sebesar
keselamatan kerja dan 0,896962.
manajemen resiko
4. G.A.P Candra Kendala Penerapan Penelitian ini bertujuan Penelitian ini Kendala-kendala penerapan
Dharmayanti,G.N. Sistem Manajemen untuk mengidentifikasi dan menggunakan metode SMK3 yang dihasilkan dari
P Sien pramana Keselamatan Dan memprioritaskan kendala Analytic Hierarchy penelitian ini berturut-turut
Dan G. Astawa Kesehatan kerja pada penerapan SMK3 proccess (AHP) yang mulai dari prioritas teratas
Diputra (2018) (SMK3)Pada yang dihadapi oleh merupakan suatu adalah terbatasnya
Kontraktor Di Bali kontraktor. model pendukung dana,rendahnya prioritas K3
keputusan yang oleh manajemen
dikembangkan oleh perusahaan,rendahnya
Thomas L Saaty. budaya dan disiplin
K3,kurangnya pengetahuan
mengenai K3,lemah nya
pengawasan,lemahnya
sanksi dari perusahaan,serta
adanya kontraktor yang
memaksakan bekerja malam

16
No Peneliti,Tahun Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
5. Elphiana E.G, Pengaruh Tujuan dilakukan ini Metode analisa data Hasil penelitian ini
Yuliansyah M. Keselamatan dan adalah:Untuk mengetahui menggunakan metode menunjukkan bahwa
Diah, & M. K. Z. Kesehatan Kerja pengaruh keselamatan dan regresi keselamatan dan kesehatan
(2017) terhadap Kinerja Kesehatan kerja (K3) linier sederhana. kerja berpengaruh signifikan
Karyawan PT. terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan
Pertamina Ep Asset bagian safety di PT. Pertamina EP Asset 2
PT.Pertamina Asset 2 Prabumulih.
6. Kurnia ratna Evaluasi penerapan Tujuan dari penelitian ini penelitian ini Berdasarkan hasil dari
istiqlal & ketut ima Kesehatan dan untuk menentukan menggunakan metode penelitian dan pembahasan
ismara (2017) keselamatan penerapan K3 berdasarkan evaluasi countenance yang telah disajikan , maka
kerja(K3) sistem manajemen,Faktor- stake..untuk dapat diambil kesimpulan
berdasarkan sistem faktor yang mempengaruhi mengumpulkan,menga sebagai berikut:enga yang
manajemen penerapan sistem nalisa dan menyajikan mempengaruhi penerapan
K3(SMK3) di manajemen K3 di bengkel informasi yang K3 di bengkel elektro dan
bengkel elektro dan elektro dan informatika bermanfaat mengenai informatika BLTP.
informatika BLPT Balai Latihan Pendidikan objek evaluasi. Dan A.faktor pendukung:adalah
(BLPT) Yogyakarta hasilnya dipergunakan dokumentasi.P3K,
untuk mengambil lingkungan kerja yang
keputusan mengenai sesuai ,tujuan dan program
objek evaluasi K3 yang terlaksana
b.faktor penghambat:adalah
komitmen dan pengawasan
K3 serta belum berjalannya
organisasi/badan khusus
yang memiliki tanggung
jawab dalam penerapan K3

7. Feri yuliansyah & Analisis penerapan Penelitian ini bertujuan Teknik pengumpulan Berdasarkan uraian pada

17
No Peneliti,Tahun Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
dwi arneta (2020) manajemen untuk mengetahui data yang dilakukan hasil penelitian dan
keselamatan dan ketersediaan fasilitas K3 dengan cara pembahasan diatas dapat
kesehatan menganalisa penerapan observasi,wawancara disimpulkan sebagai
kerja(SMK3)pada sistem manajemen dan penyebaran a.kelengkapan fasilitas yang
proyek konstruksi keselamatan dan Kesehatan kuesioner mengenai berkaitan dengan SMK3
(Studi kasus kerja (SMK3), dan Faktor- implementasi K3 pada proyek tersebut
proyek revitalisasi faktor apa saja yang dikategorikan baik
dan perluasan menjadi penghambat b.penerapan SMK3 pada
depo container di penerapan K3. proyek Revitalisasi dan
PT.Bhanda Ghara perluasan depo kontainer
tergolong sedang
Reksa Drive IV
Palembang)
8. Imron Analisa Tujuan dari penelitian Metode yang di Dari hasil penelitian dan
Widiastuti(2019) Manajemen ini,yaitu menganalisis terapkan dalam pembahasan di dalam
Keselamatan Dan manajemen keselamatan penelitian ini yaitu. penelitian ini, maka dapat
Kesehatan Kerja dan Kesehatan kerja untuk teknik purposive disimpulkan Berdasarkan
(K3) Pada meningkatkan sistem sampling. Lembar hasil perhitungan nilai
Produktivitas SMK3 observasi dan persentase penerapan
Bagian Produksi Di wawancara (angket). keselamatan kerja yang
Pabrik Gula Krebet Observasi dan diperoleh sebesar 85,26%,
Baru wawancara digunakan sedangkan nilai persentase
untuk menjaring data penerapan kesehatan kerja
primer yang berkaitan yang diperoleh sebesar
dengan pelaksanaan 88,95%. Sehingga dapat
program keselamatan dikatakan bahwa penerapan
dan kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan
dalam penerapan kerja karyawan bagian
hubungan industrial. produksi PG Krebet Baru I

18
No Peneliti,Tahun Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
Malang tergolong kedalam
kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil
perhitungan SPSS diperoleh
bahwa Koefisien Regresi
9. Yusak Sabdono Evaluasi sistem Tujuan penelitian ini Metode yang Berdasarkan hasil penelitian
Mulyo,Sarjono manajemen resiko dilakukan untuk dilakukan yaitu dan analisis kualitatif
Puro & Aan keselamatan mengevaluasi penerapan penilaian dengan komparatif evaluasi terhadap
Fa’Alil Fahruroji SMK3 dan memberikan analisis kualitatif penerapan sistem
(2020) evaluasi apakah masih ada deskriptif mengacu manajemen K3 pada proyek
yang diperbaiki. pada aspek-aspek LRT Cawang-Dukuh atas
kaidah manajemen K3 dapat disimpulkan bahwa
pada standar AS/NZS mencapai nya 90%,resiko
ISO 31000:2009. kecelakaan kerja dapat
dikontrol dengan baik .
10. Muhammad Evaluasi Sistem Tujuan dari penelitian ini Metode penelitian Berdasarkan PP.50 tahun
Jufri,Dimas Manajemen K3 adalah untuk menilai dan yang digunakan adalah 2012, PT. PLN Persero
Akmarul Putera & Berdasarkan PP RI mengevaluasi sistem metode kualitatif dan medan telah menunjukkan
Sari Rahmiati Nomor 50 Tahun manajemen K3 dan juga dengan pendekatan persentase keseluruhan
(2022) 2012 di UPT PLN mengevaluasi Hazard Action Research, yaitu penerapan SMK3 mencapai
Persero Medan Identification perusahaan. suatu metode yang 86% sehingga hasil audit
menyelesaikan suatu internal perusahaan telah
indikasi menunjukkan nilai yang
keadaan ,gejala pada sangat memuaskan.
kondisi yang sudah
ada dan sedang
berjalan.
11. Choudhry, R. M. Achieving safety The aim of this study statistical analysis was The results indicated that

19
No Peneliti,Tahun Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
(2017) and productivity in 1. To investigate carried out by means eleven of the fifteen
construction employees’ perceptions on of the SPSS software. significant findings
projects productivity and safety pertained to safety and the
which, on the one hand, rest
increase productivity and,
on the other hand, improve
safety;
2. To understand whether
productivity and safety can
be assimilated and
improved simultaneously
in construction projects.

20
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Pada Proyek Bendungan Pamukkulu Takalar. Merupakan penelitian yang

menggunakan Model penelitian Countenance stake. Terdapat 3 tahapan yang

dilakukan dalam penelitian yaitu Antecedants (masukan), Transaction (proses),

Output (keluaran). Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan

deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data-

data yang dibutuhkan berupa (Data Primer dan Data Sekunder) Yang berkaitan

dengan penelitian,

3.2 Lokasi Penelitian Dan Data Umum Proyek

Penelitian ini akan dilaksanakan di Proyek Pembangunan Bendungan

Pamukkulu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan5.403609,119.5

94014

Gambar: Lokasi Proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu Takalar.

21
Bendungan Pamukkulu seluas 640 ha terletak di bagian hulu Sungai Pappa di

Desa Kale Ko’Mara, Kecamatan Polong Bangkeng Utara, Kabupaten Takalar,

Provinsi Sulawesi Selatan berjarak + 50 km arah selatan dari Kota Makassar.

Adapun data proyek sebagai berikut.

a. Nama Proyek: Proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Pamukkulu

Takalar, Sulawesi Selatan

b. Jenis Proyek: Konstruksi Bangunan Air

c. Anggaran Proyek: RP 1,6 Triliun

d. Jadwal proyek: 2022 s/d 2023

e. Pemilik Proyek: kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel

adalah sebagian dari populasi tersebut. Nilai yang dihitung dan di peroleh dari

populasi ini disebut sebagai parameter.

a. Populasi

Dikutip dari buku Metode Riset Penelitian Kuantitatif Peneliti di Bidang

Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen yang ditulis, (Slamet Riyanto),

populasi adalah keseluruhan dari subjek atau objek yang menjadi sasaran

penelitian. Adapun yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah keseluruhan

jumlah populasi Pekerja Proyek Bendungan Pamukkulu Takalar, meliputi Site

Office Engginer, Site Engginer Manager,QHSE. (3 sub pelayanan) Yang nantinya

akan di cari jumlah sampel keseluruhan

22
b. Sampel

Peneliti mengambil sampel dengan menggunakan persamaan rumus Slovin.

Alasan peneliti mengambil sampel dengan menggunakan persamaan rumus

slovin, karena jumlah populasi dalam penelitian ini sudah diketahui. Adapun cara-

cara menentukan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin telah banyak

digunakan oleh peneliti. Sebab, rumus tersebut dianggap mudah dan praktis,

adapun persamaan rumus slovin yakni sebagai berikut:

N
𝑛= 2
1+ Ne

Dimana:

n = Jumlah Sampel Yang Dicari

N = Jumlah Populasi

e = Margin Eror Yang Ditoleransi, Yakni Maksimal Adalah 5%.

3.4 Jenis Data Dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang di maksud dalam penulisan ini adalah data (Primer dan

Sekunder). Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah menggunakan multi metode agar data yang didapatkan bervariasi

sehingga lebih akurat.pengertian serta Metode yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli (dari

narasumber) yang memiliki informasi atau yang bersangkutan dengan konstruksi.

Data primer diperoleh dengan cara observasi, pembagian kuesioner, wawancara

23
kepada pihak konstruksi serta dokumentasi di lokasi penelitian. Berikut penjelasan

mengenai metode pengumpulan data Primer.

a. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data melalui pengamatan dan

pencatatan perilaku subjek penelitian. Observasi dalam Penelitian ini adalah

pengamatan tentang K3 di proyek pembangunan bendungan pamukkulu takalar.

Observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan penelitian Evaluasi saja tanpa

mengikuti kegiatan yang dilakukan di proyek pamukkulu.

b. Kuesioner

Kuesioner pada penelitian ini menggunakan angket langsung yang bersifat

tertutup dimana kuesioner ini di isi langsung oleh responden dan disusun dengan

menyediakan pilihan jawaban yang lengkap sehingga responden tinggal memberi

tanda pada jawaban yang dipilih. Skala penilaian yang digunakan adalah skala

Likert dengan interval antara 1 sampai 5 menggunakan kategorii sangat sesuai,

cukup sesuai, sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Kuesioner ini

meneliti pada tahapan penetapan kebijakan, perencanaan K3, pelaksanaan K3,

pemantauan dan evaluasi K3. Penelitian menggunakan metode ini ditujukan pada

Perusahaan, QHSE, Pekerja/Staff.

c. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015:329) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang

24
dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

kemudian ditelaah.

d. Wawancara

Metode wawancara pada penelitian ini merupakan metode wawancara

terpimpin karena peneliti membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab

oleh responden, agar wawancara efektif. Wawancara ini di tujukan kepada kepala

seksi di Pembanguna Bendungan Pamukkulu Takalar. Sebagai peninjauan dan

peningkatan kinerja

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diproleh dari sumber kedua yang memiliki

informasi atau data tersebut. Data sekunder dapat berupa data umum (arsip,

laporan, jurnal,SK SNI,UU,dll) dan referensi dari konsultan K3 data sekunder

yang dibutuhkan antara lain mengenai peralatan standar K3 serta peraturan

mengenai K3 yang berlaku.

a. Data Proyek

Dalam hal ini, data yang di maksud adalah data dari perusahaan jasa

konstruksi pada pembangunan Bendungan Pamukkulu Takalar yang berhubungan

dengan kebijakan maupun prosedur SMK3.

b. Data Penelitian Terdahulu

Dalam hal ini,data yang berasal dari literatur penelitian sebelumnya maupun

data-data lain yang relevan dengan penelitian ini. Data ini berguna sebagai

referensi dari penelitian yang dilakukan.

25
3.5 Variabel Dan Indikator Penelitian

Pada penulisan ini terdapat dua variabel yang menjadi subjek Evaluasi

1. Variabel Terikat Y (Independent Variabel)

variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerapan SMK3 pada proyek

pembangunan bendungan pamukkulu takalar. Variabel ini meliputi segala aspek

yang bersangkutan dengan SMK3 pada Proyek Pembangunan Bendungan

Pamukkulu Takalar. Kemudian Variabel ini di beri simbol Y bertujuan untuk

memudahkan pengkodean pembacaan.

2. Variabel Bebas X (Dependent Variabel)

Variabel bebas yang dimaksud adalah faktor-faktor yang mendukung

penerpan SMK3. Hal ini yang menjadi acuan atau pedoman alasan mengapa

SMK3 harus di terapakan dalam pekerjaan konstruksi. Variabel bebas dalam

penelitian ini ditentukan dengan melihat varibel-variabel yang diambil pada

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 10

Tahun 2021. Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. dan

penambahan variabel -variabel lain yang dianggap memiliki pengaruh dengan

variabel tidak bebas. Variabel-variabel tersebut kemudian akan dijadikan variabel

hipotesis yang diberi simbol X. variabel bebas dalam penelitian ini merupakan

faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh terhadap SMK3 pada Proyek

Bendungan Pamukkulu Takalar, diantaranya adalah.

1) Tanggung jawab dan kebijakan perusahan

2) Kebijakan dan disiplin ahli K3(QHSE)

3) Komunikasi dan Kebijakan pekerja

26
3.6 Operasional Variabel

Berikut adalah tabel Operasional Varibel Y dan X yang disertai dengan

pengolahan data yang mensyaratkan klasifikasi tersebut. Adapun tabel kategori

data Responden dengan Idikator yang akan menjadi kisi-kisi pada

instrument/Kuesioner pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu.

27
Tabel: Operasional Variabel
No Variabel Y Indikator SubIndikator
Bagaimana Penerapan SMK3
Penerapan
pada Proyek Bendungan
SMK3 pada
Pamukkulu Takalar?
proyek
1 SMK3 (Y1)
pembangunan
SMK3 pada Proyek Bendungan
bendungan
Pamukkulu Takalar sesuai dengan
pamukkulu
peraturan yang berlaku
No Variabel X Indikator SubIndikator
Perusahaan memberi pengarahan
kepada staff/pekerja dalam
Penerapan
SMK3 demi sosialisasi K3.(X1.1)
Kebijakan
meningkatkan Perusahaan menyediakan alat
perusahaan/ pelindung diri(APD).(X1.2)
1 tanggung
Masukan(X1
jawab dan Terdapat organisasi khusus K3
)
komitmen dalam perusahaan.(X1.3)
perusahan Perusahaan memiliki kebijakan
dan komitmen manajemen.(X1.4)
Terdapat peraturan tertulis yang
mengharuskan staff/pekerja
menerapkan K3.(X2.1)
Staff/pekerja/tamu diberi arahan
Penerapan tentang menggunakan APD secara
Kebijakan SMK3 demi benar.(X2.2)
2 Ahli K3/ merealisaikan Terdapat tim K3 yang bertugas
proses(X2) kebijakan dan untuk menangani pertolongan
disiplin K3 pertama di lokasi kerja.(X2.3)
Prosedur kerja telah
didokumentasikan dan
disosialisasikan kepada
pekerja(X2.4)
Menerima pengarahan tentang
penerapan K3 di lokasi kerja.
(X3.1)
Area kerja tidak berpotensi
Penerapan menimbulkan bahaya kecelakaan
SMK3 agar kerja. (X3.2)
Kebijakan
berlansungny Tidak mengalami kecelakaan kerja
3 pekerja/
a komunikasi karena bekerja sesuai SOP dan
keluaran(X3)
dan pelatihan mengenakan APD dengan benar.
K3 (X3.3)
Adakah tim yang melakukan
pengujian lingkungan kerja secara
berkala(X3.4)

28
3.7 Metode Pengolahan Data

Dalam mengolah data hasil penelitian ketersediaan fasilitas K3 digunakan

metode pengukuran Skala Likert. Sedangkan metode untuk menganalisa hasil

penelitian/penyebaran kuesioner, digunakan beberapa pengujian yaitu uji

Validitas dan Reabilitas

a. Uji validitas

Uji validitas menggunakan metode Pearson Product Momen, yaitu dengan

mengkorelasikan skor butir pada kuesioner dengan skor totalnya. Item pertanyaan

yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukan bahwa item tersebut

mampu memberikan dukungan dalam mengukur apa yang hendak kita ukur. Nilai

koefisien korelasinya kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan melihat

jumlah sampel dan tingkat signifikansi 5%. Untuk mempermudah pengujian,

penulis menggunakan aplikasi SPSS.

Teknik pengujian validitas instrumen konstrak menggunakan rumus korelasi

product moment dengan angka kasar, yang diformulasikan sebagai berikut:

NΣXY − (ΣX)(ΣY)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁Σ𝑋2 − (ΣX)2} {𝑁Σ𝑌2 − (ΣY)2}

𝑟𝑥𝑦: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

𝑋 : skor yang ada butir item

𝑌 : total skor

N : jumlah subjek

29
Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai+1,00. Koefisien positif

menunjukkaan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai

besarnya koefisien korelasi sedangan koefisien negatif menunjukan hubungan

kebalikan. Koefisien tersebut kemudian dibedakan menjadi kriteria sebagai

berikut.

Tabel: Koefisien Korelasi


Koefisien Kategori
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
Kurang dari Sangat Rendah
0,200
Sumber: Sugiyono (2017:228)

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach’s Alpha dengan

taraf signifikansi 5%. Nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai keandalan 28

dari butir pertanyaan yang diuji. Nilai kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel

untuk melihat apakah data reliabel. Untuk mempermudah pengujian, penulis

menggunakan aplikasi SPSS. Pengujian reabilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut:

Keterangan:

𝑟11 : reliabilitas instrumen k

K : Jumlah butir item

Σ 𝜎𝑏2 : Jumlah varian item

𝜎𝑡2 : Jumlah varian total

Hasil perhitungan reliabilitas berkisar antara nilai 0 sampai dengan 1.

30
Semakin besar nilai koefisien reliabilitas maka alat ukur instrumen semakin

dipercaya. Menurut Suharsimi (2013: 89) penentuan tingkat reliabilitas instrumen

penelitian maka digunakan kategori berdasarkan nilai koefisien reliabilita

Tabel 6. Kategori Koefisien Reliabilitas Instrumen


Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
Kurang dari 0,200 Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2017:228)

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan pengujian yang dilakukan sekali (one shot) (Sutrisna Hadi,

2015).

3.8 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah;

a. Data Kuantitatif

Penelitian ini menggunakan teknik analisis statik deskriptif. Statistik

deskriptif untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang

diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui perhitungan gejala pusat (Central Tendency) dan variabel yakni mean atau

rerata (M), median (Me atau nilai tengah) dan Modus (Mo) serta Standar Deviasi

(SD). Data atau sebara distribusi frekuensi dijelaskan dalam tabel distribusi.

31
Perhitungan penetuan kedudukan digunakan perhitungan rerata ideal dan

standar deviasi ideal yang dihitung dengan rumus:

1
MI¿ ( ST + SR )
2
1
SDI= ( ST −SR )
6

Mi = Mean (rerata) ideal

Sdi = Standar deviasi ideal

ST = Skor Ideal tertinggi

SR = Skor ideal terendah

Skor tertinggi (ST) dan skor terendah (SR) diperoleh memalui penilaikan

Likert (rentang skor 1-4). Skor tetinggi 4 dan skor terendah 1 dikalikan dengan

jumlah butir pertanyaan. Hasil perhitungan Mi dan Sdi dapat dikategorikan

kecenderungan tiap variabel kemampuan Tabel Rentang Skor dan Kategori Skala

Likert

Tabel;rentang skor dan kategori skala likert


Rentang skor Kategori
Sangat sesuai (Mi+1,5SDi) < X ≤ (Mi +3 SDi)
Sesuai (Mi+0SDi) < X ≤ (Mi + 1,5 SDi)
Kurang sesuai (Mi-1,5SDi) < X ≤ (Mi – 0 SDi)
Tidak sesuai (Mi-3SDi) < X ≤ (Mi – 1,5 SDi)
Sumber: Rensis Likert 1932

b. Data Kualitatif
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data kualitatif berupa

data observasi dokumentasi dan wawancara adalah analisis interaktif. Teknik

analisis interaktif mengadopsi dari model analisis interaktif Miles and Huberman

dengan penjelasan sebagai berikut:

32
1. Reduksi Data

Reduksi data atau data reduction merupakan kegiatan merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Proses ini

dilakukan untuk mempermudah kesimpulan hasil penelitian.

Penelitian ini mereduksi data pada metode data observasi dan wawancara.

Data observasi direduksi pada keterangan setiap sub indikator sehingga

memfokuskan bahasan sub indikator. Data wawancara merangkum jawaban dari

Sinforman sehingga keterangan dari informan difokuskan pada indikator yang

diteliti.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan proses penyusunan hasil penelitian menjadi

sistematis. penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya. Penyajian

data digunakan peneliti untuk mempermudah proses penarikan kesimpulan.

Penyajian data pada penelitian ini menggunakan uraian singkat dalam

bentuk narasi. Uraian singkat berisi data dari sub indikator yang telah diteliti.

3. Menarik Kesimpulan/Verifikasi (Conclusing Drawing/Verification)

Penarikan kesimpulan dalam analisis data kualitatif menggunakan

kesimpulan dalam bentuk uraian yang diperluas guna mendapatkan hasil analisis

berlanjut, berulang, dan terus menerus tergantung besarnya kumpulan catatan

lapangan.

33
Penarikan kesimpulan dalam analisis data kualitatif menggunakan

kesimpulan dalam bentuk uraian yang diperluas guna mendapatkan hasil analisis

berlanjut, berulang, dan terus menerus tergantung besarnya kumpulan catatan.

3.9 Prosedur penelitian

Prosedur penelitian ini memiliki langkah-langkah yang telah disusun secara

sistematis yaitu:

3.8.1. Tahap Persiapan Penelitian

a) Membuat rancangan penelitian

b) Pemahaman literatur yang berhubungan dengan penelitian

c) Penyusunan jadwal kegiatan

d) Menyusun alat pengumpulan data (instrumen)

e) Menguji instrumen agar valid dan reliabel


3.8.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a) pengumpulan data (primer dan sekunder)

b) Mengkaji dan menganalisis data yang telah terkumpul (SPSS)

3.8.3. Tahap Penyelesaian Penelitian

a) Deskripsi data menggunakan presentase data

b) Penafsiran data

c) Pembahasan penelitian

d) Penarikan kesimpulan penelitian.

Adapun gambaran prosedur pelaksanaan di gambarkan pada poin berikut

34
3.10 Bagan alir penelitian

Mulai

Tinjauan Pustaka

Metode penelitian:

Kuantitatif dan Kualitatif

Data primer Data sekunder


Jawaban dari responden berupa data-data umum
dikumpulkan melalui yang bersangkutan dengan
instrument pengumpulan penelitian.
data penelitian.

Pengolahan data

Uji Validitas dan Kualifikasi


Reliabilitas
menggunakan spss Data Penyajian

Data

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan

Selesai

35
3.11 Jadwal penelitian

Penentuan jadwal penelitian tergantung dari selesainya proposal yang

dikaitkan, maka penelitian akan dilakukan sesuai prosedur.

Tabel jadwal penelitian

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Permohonan
Judul
2. Pengumpulan
Data
3. Penyusunan
Proposal
4. Bimbingan
Proposal
5. Seminar
Proposal
6. Penyusunan
Hasil
7. Skripsi
8. Perbaikan
9. Jadwal Ujian
Tutup

36
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Setelah menjabarkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, teori-teori

yang telah membantu penelitian, dan metode penelitian yang digunakan, maka

pada BAB ini dipaparkan mengenai hasil dari penelitian.

Hasil penelitian akan dijabarkan berdasarkan hasil Observasi, Kuesioner,

Wawancara, Dan Dokumentasi. Pembahasan dalam bab ini didapat melalui hasil

informan yang dibutuhkan dalam penelitian, serta diskusi yang terfokuskan

terhadap masalah yang diteliti. Pada BAB hasil penelitian dan pembahasan ini,

akan menguraikan berbagai hal mengenai

4.1 Obesrvasi

Observasi dan pengamatan penerapan pelaksanaan APD (Alat Pelindung

Diri) pada pekerja ini dilakukan secara langsung di lokasi, lalu mulai pengamatan

harus terlebih dahulu menyerahkan surat izin penelitian dan diserahkan kepada

site administrasi yang terkait dengan perizinan penelitian dimanajemen internal

perusahaan.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak terkait maka barulah pengamat

dapat melakukan pengamatan dengan syarat-syarat tertentu dari pihak

manajemen, adapun hasil yang dikumpulkan dari pengamatan di lapangan adalah

sebagai berikut:

37
Tabel: pengamatan observasi

APD yang APD yang


No Nama APD diberikan dipakai Keterangan
perusahaan pekerja
Ya Tidak Ya Tidak

Hanya 4 pekerja dari 15


1. Pelindung   yang menggunakan
Mata terutama
pengelasan/pembesian

Seluruh pekerja wajib


2. Sepatu   memakai sesuai SOP
Safety dan melindungi kaki
dari benda
terjatuh/tergores

Seluruh pekerja wajib


3. Sarung   memakai sesuai SOP
Tangan dan melindungi tangan
dari goresan

4. Helm   Seluruh pekerja wajib


Pelindung memakai sesuai SOP

5. Masker   Hanya 5 dari 15 pekerja


Safety yang menggunakan

Seluruh pekerja wajib


6. Rompi   memakai sesuai SOP
dan agar membedakan
pekerja dengan
masyarakat

38
DAFTAR PUSTAKA

Elphiana E.G,Yuliansyah M. Diah & M. Kosasih Zen. (2017). Pengaruh


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT.Pertamina EP ASSET 2 Prabumulih.Jurnal ilmiah manajemen
K3 than XIV No 2 103-118,Palembang
Feri yuliansya & dwi arneta (2020) Analisis Penerapan Manajemen Keselamatan
Dan Kesahatan Kerja (SMK3) pada proyek kontruksi,Jurnal
Teknik Vol. 7 No. 2 205-215,Fakultas Teknik Universitas
Tamansiwa,Palembang.
Gita P.A, F. N. (2017). Kajian Penerapan Dan Evaluasi Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek
Peningkatan Kapasitas Landasan Terbang. Jurnal Kajian Teknik
Sipil Volume 3 Nomor 1 39-49, Fakultas Teknik Program Studi
Teknik Sipil,STT-PLN ,Jakarta Barat.
G.A.P Candra D, G. S. (2018). Kendala Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan kerja (SMK3)Pada Kontraktor Di
Bali. JTS,Vol. 15,No. 1, 12-18,Program Studi Teknik
Sipil,Universitas Udayana,Bali
Imron Widiastuti (2019). Analisa Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Produktifitas Bagian Produksi Di Pabrik Gula Krebet
Baru, Jurnal Ilmiah Vol 23, No 2,14-22, Teknik
Industri,Universitas Wisnuwardhana,Malang
John Echols dan Hasan Shadily (2003). Pengertian Evaluasi secara harfiah
John Ridley, 2008: 1uy7
Kurnia R.I & ketut.I.I (2017). Evaluasi penerapan Kesehatan dan keselamatan
kerja(K3) berdasarkan system manajemen K3(SMK3) di bengkel
elektro dan informatika BLTP, Prodi Pendidikan Teknik
Elektro,Vol 7,No 2,152-160,Program Studi Teknik
Elektro,Universitas Negeri Yogyakarta
Muhammad Jufri,Dimas Akmarul Putera & Sari Rahmiati (2022). Evaluasi Sistem
Manajemen K3 Berdasarkan PP RI Nomor 50 Tahun 2012 di UPT
PLN Persero Medan,IESM Journal Vol 3, No2, 164-174, Institut
Teknologi Batam.
Peraturan menteri Nomor 5 tahun 1996 mengenai penerapan SMK3
Peraturan pemerintah No.50 tahun 2012 Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri PUPR RI No.10 tahun 2021 tentang pedoman Sistem
Manajemen kesehatan konstruksi
Rafiq M.C (2017) Achieving safety and productivity in construction projects,
Journal of Civil Engineering and Management, 23:2, 311-318
Ridley, John. 2008. Ikhtisar Kesehatan & Keselamatan Kerja Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

39
Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
UU RI No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81
Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (yang
mana disahkan 19 Juli 1947)
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Windah P, T, J. B. (2018). Manajemen resiko keselamatan dan Kesehatan kerja
(K3) pada proyek konstruksi (Pembangunan Gedung
Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat). Jurnal Sipil Statik Vol. 6
No. 11, 907-916,Jurusan Teknik Sipil,Universitas Sam
Ratulangi,Manado

Yollananda M.P.Y, J. C. (2020). Implementasi sistem keselamatan dan kesehatan


kerja pada proyek pembangunan gereja mawar sharon Surabaya PT.Tatamulia
Nusantara Indah. Jurnal Teknik Sipil, Vol 1, No 1, 13-18,Jurusan Teknik
Sipil,Institut Teknologi Adhi Tama,Surabaya.

Yusak S.M,S,P & Aan Fa’Alil Fahruroji (2020). Evaluasi sistem manajemen
resiko keselamatan. Media Teknik Sipil,Vol 18, No 1, 43-55,
Program Studi Teknik Sipil,Universitas Bung Karno,Jakarta.

40

Anda mungkin juga menyukai