Oleh
PUTRA MARISSA
Nim. 2021634110021
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillaahirrahmaanirrahhiim.
Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
ini. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa manusia dari alam kebodohan kealam yang penuh ilmu
pengetahuan.
Penulisan Proposal Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu
pendidikan Diploma III Prodi Administrasi Bisnis pada Jurusan Tata Niaga
Politeknik Negeri Lhokseumawe. Adapun judul dari Proposal Proyek Akhir ini
Terminal Lhokseumawe.”
berbagai hambatan, namun berkat bantuan dari beberapa pihak, sehingga semua
kesulitan dan hambatan tersebut dapat teratasi. Pada kesempatan ini penulis
1. Ayahanda Ismaranur dan Ibunda Sakdiah serta keluarga tercinta karena berkat
do’a dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat
i
2. Ibu Rahmi Raihan, SE. M.M selaku Pembimbing Utama yang telah banyak
3. Ibu Halimah tussa’diyah, SE. M.M selaku Pembimbing Pembantu yang juga
4. Bapak M. Yazid AR, S.E., M.M dan Ibu Yusmika Indah, S.E.,M.M selaku
5. Bapak Zulfikar, SE. M. Si, selaku Ketua Prodi Administrasi Bisnis Politeknik
Negeri Lhokseumawe
6. Bapak Zulkarnaini, SE.M. Si. Ak. CA, selaku Ketua Jurusan Tata Niaga
7. Ibu Kheriah, SH. M.H, selaku Sekretaris Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri
Lhokseumawe.
8. Bapak Rizal Syahyadi, ST. M.Eng., Sc. IPM, ASEAN Eng, selaku Direktur
10. Bapak Revi Mei Arisandi selaku Manager pada PT Pertamina Patra Niaga
informasi dan data yang berhubungan dengan Proposal Proyek Akhir ini ini.
1
12. Teman-teman seperjuangan khususnya kelas AB III.A atas kritik dan saran
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Proposal Proyek Akhir ini
Proyek Akhir ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
Akhir kata penulis hanya berserah diri kepada Allah SWT, yang telah
Proposal Proyek Akhir ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk
Putra Marissa
Nim. 2021634110021
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI................................................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................
1.5 Metode Penelitian..................................................................................
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian...............Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
OUTLINE...................................................................................................................
1
DAFTAR TABEL
1
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan dan industri. Kerangka kerja ini bertujuan untuk memastikan bahwa
kegiatan operasional. Kecelakaan kerja, yang bisa saja terjadi di tempat kerja
kecelakaan kerja akan mendapat cedera fisik. Cedera fisik pada tingkat yang parah
jangka panjang. Efek negatif ini tentu dapat dihindari apabila prosedur HSE
teknologi hijau dan inovasi menjadi bagian integral dari pendekatan HSE. Budaya
HSE yang kuat menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bertanggung
1
Limbah yang dihasilkan oleh Perseroan dikelola melalui penerapan reduce, reuse,
limbah dapat dilakukan sendiri oleh Perseroan, maupun melibatkan pihak ketiga,
yang diseleksi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, antara lain telah
memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan
1
Di Indonesia, penerapan HSE mengacu pada aturan Undang-undang No.13 tahun
2003 tentang Tenaga Kerja pasal 35 ayat (3), yang menyatakan bahwa perusahaan
agar resiko kecelakaan kerja dapat dicegah maupun dikurangi. Di samping itu,
fokus penerapan HSE juga pada pengelolaan limbah yang dihasilkan perusahaan
kerja yang sehat serta mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam untuk
mengurangi dampak lingkungan dan perusahaan harus terlibat secara aktif dalam
Dengan tidak adanya komitmen dan implementasi praktik HSE yang baik
reputasi perusahaan. Dampak ini bukan hanya bersifat finansial, tetapi juga dapat
110.285 kasus kecelakaan kerja, sedangkan tahun 2016 angka kecelakaan kerja
kecelakaan kerja, sementara itu pada tahun 2018 angka kecelakaan ini mencapai
173.415 kasus. Pada 2019, hasil datanya kian meningkat hingga jumlah
angka kecelakaan kerja sejak pandemi 2020 hingga 2022 angkanya meningkat
berada disekitar 200 ribuan kasus. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 terjadi
sebanyak 221.740 kasus kecelakaan kerja, sedangkan pada 2021 ini menyentuh
angka 234.270 kasus. Hingga November 2022, angka kecelakaan kerja pada tahun
perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia yang mempunyai resiko bahaya
kontraktor.
limbah berbahaya dan ramah lingkungan serta berusaha menekan emisi terhadap
kesehatan pekerja. Oleh karena itu, kami telah menetapkan sejumlah topik terkait
keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengatasi risiko tersebut. Topik-topik ini
kesehatan pekerja. Karenanya, aspek HSE menjadi krusial dan tidak terpisahkan
dari aspek lain dalam setiap kegiatan operasional perusahaan. Fokus utama adalah
menciptakan operasi yang aman, baik bagi pekerja, aset perusahaan, konsumen,
Lhokseumawe terus menerapkan kebijakan HSE yang dikelola oleh unit khusus di
dalam perusahaan.
bentuk tugas akhir dengan judul “Penerapan HSE pada PT. Pertamina Patra
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
Terminal Lhokseumawe.
Lhokseumawe.
1. Bagi Instansi
2. Bagi penulis
3. Bagi--Akademis
a. Pengamatan (Observasi)
b. Wawancara (Interview)
ini, maka penulisan penelitian ini terdiri dari 4 (empat) bab dengan sistematika
BAB I PENDAHULUAN
Lhokseumawe.
BAB IV PENUTUP
judul-.tugas-.akhir.
TINJAUAN TEORITIS
secara umum dapat diartikan sebagai praktik dan kebijakan yang dirancang untuk
Pengelolaan HSE merupakan bagian dari operasi bisnis dan bertujuan untuk
Adapun pengertian dari Health, Safety, and Environment (HSE) antara lain
yaitu :
untuk para pekerja untuk menjaga keselamatan, aspek ini merupakan yang
Mangkunegara (2016:161).
berpendapat bahwa :
Kesehatan adalah suatu keadaan dari seorang pekerja yang terbebas dari
gangguan fisik dan mental sebagai akibat dari pengaruh interaksi
pekerjaan dan lingkungan, sedangkan keselamatan kerja adalah suatu
keadaan yang aman dan selamat dari kerusakan serta kerugian di tempat
kerja, baik berupa pada saat memakai alat, bahan, mesin-mesin, dalam
proses pengolahan, Teknik pengepakan, penyimpanan, maupun menjaga
dan mengamankan tempat serta lingkungan kerja.
keselamatan.
langsung terhadap lingkungan. Oleh karena itu, setiap kegiatan tidak boleh
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang meliputi udara, darat, air,
Aini, M. N. (2020)
and Environment (HSE) adalah upaya atau langkah-langkah yang diambil oleh
perusahaan bagi para seluruh pekerja untuk menjamin Keamanan, Kesehatan, dan
program HSE di suatu perusahaan. Oleh karena itu, Kesehatan Kerja juga
benar oleh para pekerja. Semua langkah ini didukung oleh lingkungan yang sehat,
kondisi kerja yang aman dan optimal. Adapun tujuan utama Di Indonesia, bidang
dalam lingkungan kerja. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana
pekerja dapat bekerja tanpa risiko yang tidak perlu dan memastikan bahwa aspek
demikian, fokus utama dari HSE adalah menjaga Keselamatan, Kesehatan serta
menciptakan lingkungan yang aman, sehat guna memastikan kesejahteraan dan
Dengan adanya penerapan aspek Health and Safety Kerja ini maka
kesehatan kerja karyawan dapat dicapai, jika unsur- unsur yang mendukung,
yaitu:
perusahaan. Oleh karena HSE merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu
Kecelakaan kerja merujuk pada suatu peristiwa yang tidak terduga dan
tidak diinginkan yang terjadi di tempat kerja dan mengakibatkan cedera atau
kerugian kesehatan bagi pekerja atau karyawan yang terlibat. Kecelakaan kerja
dapat melibatkan berbagai situasi, mulai dari insiden kecil hingga fatal.
faktor, termasuk kondisi fisik tempat kerja, peralatan kerja, perilaku pekerja, dan
peralatan pelindung diri, dan kepatuhan terhadap prosedur kerja yang aman.
yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang
telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban
Menurut Arifin (2019:86) Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak
diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah
diatur. Kecelakaan akibat kerja adalah berhubungan dengan hubungan kerja pada
perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi
dikarenakan pekerjaan atau pada waktu pekerjaan berlangsung.
kecelakaan kerja adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh setiap pekerja,
maka oleh itu setiap pekerja diwajibkan untuk melakukan atau menerapkan segala
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga di tempat kerja yang
kondisi kerja yang tidak aman, kurangnya pelatihan, atau faktor manusia dan
kesadaran akan risiko, serta manajemen risiko yang efektif guna menciptakan
kerja adalah peristiwa yang tidak terduga di tempat kerja, yang dapat diakibatkan
yang tidak aman, kurangnya pelatihan, serta campur tangan manusia dan kondisi
individu, tetapi juga merupakan hasil dari upaya bersama dalam menciptakan
c. Penelitian bersifat teknis, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang
berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat
perlindungan diri,
d. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek fisiologis
faktor lingkungan, teknologis, dan keadaan fisik yang mengakibatkan
kecelakaan.
e. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola kejiwaan yang
menyebabkan kecelakaan kerja.
f. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis kecelakaan yang terjadi,
dalam pekerjaan apa dan sebab-sebabnya.
g. Pendidikan, yang menyangkut tentang Pendidikan keselamatan dalam i.
kurikulum teknik sekolah perniagaan atau kursus pertukangan.
h. Pengarahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan
lain untuk menimbulkan sikap untuk selamat.
i. Asuransi, Yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan
kecelakaan kerja, misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar
oleh perusahaan, jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik
j. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran
utama efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja. Pada perusahaan
kecelakaan terjadi, sedangkan pola kecelakaan pada suatu perusahaan
sangat tergantung pada tingkat kesadaran atau keselamatan kerja oleh
semua pihak bersangkutan.
kejadian yang telah terjadi dan menciptakan efek jera, dengan harapan agar
kerja yang tidak mendukung dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik
"Secara detail, penerapan HSE di lingkungan kerja bisa dilihat dari tiga
sudut pandang, yaitu sudut pandang kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan
lingkungan. Berikut uraian mengenai penerapan Health, Security, Environment
dari ketiga sudut pandang yang telah disebutkan.
1. Penerapan dari Sudut Pandang Kesehatan Kerja Perwujudan kesehatan
kerja yang baik harus melalui proses, praktik kerja, serta aktivitas sistemik
yang berkualitas, aman, dan juga ramah lingkungan. Penerapan Health,
Security, Environment sebagai sebuah sistem dapat mewujudkan
kesehatan kerja itu. Tujuan utama dari penerapan Health, Safety,
Environment dilihat dari sudut pandang kesehatan kerja tentunya adalah
untuk mencegah atau mengurangi risiko berbahaya.
2. Penerapan dari Sudut Pandang Keselamatan Kerja Health, Security,
Environment dari sudut pandang keselamatan kerja melibatkan penciptaan
prosedur dan upaya yang terorganisir untuk mengidentifikasi bahaya yang
dapat timbul di tempat kerja. Penerapan HSE dapat meminimalisir risiko
kecelakaan ataupun paparan zat-zat kimia berbahaya dalam proses
operasional
3. Penerapan dari Sudut Pandang Lingkungan, penerapan Health, Safety,
Environment tidak hanya berguna bagi karyawan internal saja, melainkan
juga berguna untuk lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena HSE
merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu perusahaan, pelaksanaan
Health, Safety, Environment harus selalu melalui pemantauan dan
pengevaluasian secara berkala dari waktu ke waktu. Penerapan Health,
Safety, Environment yang baik pasti melalui penciptaan pendekatan
sistematis untuk mematuhi peraturan lingkungan yang ada. Sebagai
contoh, penerapan HSE dari sudut pandang lingkungan dapat berupa
aturan pengelolaan limbah yang benar sehingga tidak merugikan serta
merusak lingkungan.
produktivitas
kerja. Program Health, Safety and Environment (HSE) ini dilaksanakan untuk
karyawan agar berperilaku aman, displin serta, mengikuti kebijakan lalu dapat
lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
CAPS.
Lhokseumawe
3.1.1 Sejarah Singkat
3.1.2 Struktur Organisasi
3.1.3 Aktivitas Kantor
3.2 Penerapan Health, Safety and Environment (HSE) pada PT
Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe.
3.3 Hambatan-hambatan dalam penerapan Health, Safety and
Environment (HSE) pada PT Pertamina Patra Niaga Integrated
Terminal Lhokseumawe.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran