Anda di halaman 1dari 57

TUGAS AKHIR

ANALISIS
PENERAPANMANAJEMENWAKTUPADAPROYEKKONSTR
UKSISWALAYAN SUZUYA
(STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN SWALAYAN SUZUYA
MEDAN SUNGGAL OLEH PT. PRIMA ABADI JAYA (PT.PAJ))

Disusun Oleh :

MHD. MAULANA MULKAN

13 0404 061
Disetujui oleh :

Ir. Syahrizal, M.T.


NIP: 196112311988111001
Indra Jaya, S.T, M.T.
NIP: 198006302017061001

BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Penggunaan manajemen waktu yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat
membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga
setiap perencanaan yang ditetapkan dapat tercapai. Manajemen waktu sendiri
adalah proses merencanakan, menyusun dan mengen- dalikan jadwal kegiatan
proyek. Dalam pelaksanaan proyek ini secara keseluruhan pihak kontraktor
masih belum bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan jadwal pada bulan –
bulan tertentu. Seharusnya dalam hal efisiensi waktu, pihak kontraktor seharusnya
bisa menyelesaikan proyek sesuai dari jadwal yang sudah ditetapkan pada setiap
bulannya. Hal ini dikarenakan pada keterlambatan bulan - bulan sebelumnya
dapat di perbaiki sehingga pada bulan ke-9 realisasi pekerjaan mencapai
97,121%, sedangkan dalam perencanaan yang diharapkan selesai pada bulan
ke-9 adalah 9 8 ,92% . Kondisi ini ditingkatkan dan dipertahankan pihak
kontraktor, sehingga proyek selesai sesuai dengan jadwal atau dengan kata lain
percepatan penyelesaian 0%.

Kata Kunci : Manajemen waktu, perencanaan, pengendalian

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan

Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis

untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Serta Shalawat beriringkan salam penulis

ucapkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam yang

telah memberi keteladanan tauhid, ikhtiar dan kerja keras sehingga menjadi panutan

dalam menjalankan setiap aktivitas kita sehari-hari, karena sungguh suatu hal yang

sangat sulit yang menguji ketekunan dan kesabaran untuk tidak pantang menyerah

dalam menyelesaikan penulisan ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

pada Program Studi Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah :

“ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK


KONSTRUKSI SWALAYAN SUZUYA (STUDI KASUS : PROYEK
PEMBANGUNAN SWALAYAN SUZUYA MEDAN SUNGGAL OLEH PT.
Prima Abadi Jaya ( PT. PAJ)”
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak terlepas

dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa

pihak yang berperan penting yaitu :

1. Kepada keluarga besar saya, Ayahanda Sofyan dan Ibunda Enni Rawati

Matondang tercinta yang yang selalu mengirimkan do’a, serta telah bekerja

keras untuk menguliahkan semua anaknya. Terimakasih juga kepada kakak

Universitas Sumatera Utara


dan abang saya Vina Zukhrina dan Nanda Ashari yang telah memberikan

semangat untuk saya agar menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Bapak Indra

Jaya, S.T.,M.T, sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak

mendukung, memberi masukan, bimbingan dan menyempatkan waktu

untuk tugas akhir penulis dan juga sebagai orang tua yang telah sabar

memberikan arahan, saran dan motivasi kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku dosen Pembanding dan

Penguji.

4. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, MBA., selaku dosen Pembanding dan

Penguji.

5. Ibu Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Ir. Medis Surbakti, MT., sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, MBA., sebagai Sekertaris Departemen

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., sebagai koordinator Manajemen Rekayasa

Kostruksi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara

9. Bapak/ibu staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan

pengajaran kepada penulis selama masa studi.

Universitas Sumatera Utara


10. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini

kepada penulis.

11. Terima kasih kepada seluruh teman – teman seperjuangan angkatan 2013

yang selama ini memberikan segala bantuan dan terkhususnya teman –

teman kontrakan

12. Terima kasih kepada K3M Al-Hadid yang telah menjadi wadah bagi

penulis untuk belajar banyak hal tentang ilmu yang tidak diperoleh di kelas

khususnya ilmu didunia Dakwah.

13. Terima kasih kepada kelompok Halaqoh (bg Dicky, Mulkan, Hendra,

Muliandi, Rudiansyah, Roy, dan Asep) yang telah menjadi wadah bagi

penulis untuk belajar banyak hal tentang ilmu yang tidak diperoleh di kelas

khususnya ilmu didunia Dakwah.

14. Terima kasih yang sangat luar biasa untuk adik adik 2016 yang membantu

semangat dan doa demi kelancaran Tugas Akhir ini

15. Dan segenap pihak yang belum penulis sebut di sini atas jasa-jasanya

dalam mendukung dan membantu penulis dari segiapapun, sehingga Tugas

Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang dapat membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.

Terimakasih saya ucapkan diakhir kata, semoga tugas akhir ini bermanfaat

bagi para pembaca. Aamiin

Medan, Juli 2018

Universitas Sumatera Utara


Penulis

MHD. Maulana Mulkan


13 0404 061

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... .ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………..………….…………...1
I.1. LatarBelakang ....................................................................................1
I.2. PerumusanMasalah.............................................................................2
I.3. TujuanPenelitian................................................................................2
I.4. ManfaatPenelitian..............................................................................2
I.5. PembatasanMasalah...........................................................................3
I.6. Sistematika Penulisan…....................................................................3
BAB II. LANDASAN TEORI……………………………………………..…......5
II.1. Pendahuluan.......................................................................................5
II.2. SistemManajemenWaktu..................................................................11
II.3. Aspek-AspekManajemenWaktu .......................................................12
II.3.1. Menentukan Penjadwalan Proyek..........................................13
II.3.1.1 IdentifikasiAktivitas..................................................13
II.3.1.2 PenyusunanUrutanKegiatan......................................14
II.3.1.3 PerkiraanKurunWaktu ..............................................15
II.3.1.4 PenyusunanJadwal....................................................15
II.3.2. MengukurdanMembuatLaporanKemajuanProyek

Universitas Sumatera Utara


(Monitoring)........................................................................................17
II.3.3. MembandingkanJadwaldenganKemajuan
(Analysis) .............................................................................19
II.3.4. MerencanakandanMenerapkanTindakan Pembetulan…….19

II.3.5. MemperbaharuiPenjadwalanProyek(UpdateOperational
Schedule)..............................................................................20
II.4. Kendala-Kendala PelaksanaanManajemenWaktu ............................20
II.5. StandarisasiManajemenWaktu..........................................................21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...........................................................22


III.1. JenisPenelitian ..........................................................................22
III.2. LokasiPenelitian.......................................................................22
III.3. JenisdanSumberData………………….....................................22
III.4. RespondenatauObjekPenelitian .................................................25
III.5. Sarana Penelitian ………………………….……..........................25
III.6. TeknikPembuatanWawancara.....................................................26
III.7. ProsesPengumpulandanPengolahanData..................................26

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN....................................................29


IV.1. GambaranUmumObjekPenelitian..............................................29
IV.2. StudiKasus................................................................................29
IV.2.1. MenentukanPenjadwalanProyek................................................30
IV.2.1.1.IdentifikasiAktivitas....................................................30
IV.2.1.2.PenyusunanUrutanKegiatan ........................................31

IV.2.1.3.PerkiraanKurunWaktu.....................................................................31
IV.2.1.4.PenyusunanJadwal .........................................................................31
IV.2.2. Monitoring..........................................................................32
IV.2.2.1.MengukurdanMencatatHasilKerja...........................32
IV.2.2.2.MencatatPemakaianSumberDaya ...........................33
IV.2.2.3.MencatatKinerjadanProduktivitas...........................33

Universitas Sumatera Utara


IV.2.3.Analysis............................................................................................33
IV.2.3.1.MembandingkanSecaraBerkala Perencanaan
KemajuanProyekdengan Lapangan..........................34
IV.2.3.2.MenentukanAkibatYang TerjadiPadaTanggal
Penyelesaian Proyek……………………………...35

IV.2.3.3.MemeriksaKemungkinanMunculnyaJalur
KritisBaru ……………………………………….……..35
IV.2.4.CorrectiveAction..............................................................36
IV.2.5.UpdateSchedule ..........................................................................36
IV.2.6.PembahasanPT. Prima Abadi Jaya ..................................................42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………44


V.1. Kesimpulan………………………………………………………...44
V.2. Saran……………………………………………………………….45

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
LAMPIRAN…………………………………………………………………..........

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pada kemajuan dunia konstruksi, begitu juga dengan


pembangunan gedung yang semakin pesat, maka tingkat kesulitan untuk mengelola
dan menjalankan sebuah proyek konstruksi bangunan semakin tinggi. Semakin tinggi
tingkat kesulitan yang dihadapi, berarti semakin panjang pula durasi waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.

Oleh sebab itu disini sangat diperlukan suatu sistem manajemen waktu (Time
Management) yang disamping mempertajam prioritas, juga mengusahakan
peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek agar dicapai hasil yang
maksimal dari sumber daya yang tersedia. Semuanya itu untuk mencapai tujuan dari
sebuah proyek konstruksi bangunan yaitu kesuksesan yang memenuhi kriteria waktu
(jadwal), selain juga biaya (anggaran) dan mutu (kualitas)

Selain manajemen waktu yang baik tentu juga harus diikuti dengan
pelaksanaan proyek yang baik dan sesuai dengan perencanaannya. Dengan
manajemen waktu dan pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek konstruksi
bangunan tersebut mengurangi pembengkakan biaya proyek, serta pada akhirnya
akan memberikan keuntungan tersendiri bagi para komtraktor sebagai penanggung
jawab pelaksanaan proyek

Saat ini banyak dijumpai proyek konstruksi bangunan yang mempunyai


performa yang kurang baik untuk penyelesaian tepat waktu, maka diperlukan suatu
analisa tentang pelaksanaan manajemen waktu pada penusahaan kontraktor, sehingga
dapat diketahui kekurangan dan kelemahan yang dilakukan selama ini, yang nantinya

Universitas Sumatera Utara


dapat menjadi masukan bagi kontraktor, untuk dapat lebih baik lagi dalam
pelaksanaan manajemen waktu suatu proyek konstruksi bangunan.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka penerapan manajemen waktu suatu


proyek harus lebih mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, penulis tertarik melihat
sejauh mana penerapan manajemen waktu yang digunakan dalam pelaksanaan,
namun pada tugas akhir penulis hanya membahas mengenai setiap aspek pelaksanaan
manajemen waktu serta kendala-kendala yang dihadapi dan apa saja yang
mengakibatkan proyek tersebut sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan pada
proyek Konstruksi Bangunan Swalayan Suzuya Medan Sunggal

Untuk informasi Proyek ini di Paparkan sebagai berikut :

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan manajemen waktu proyek konstruksi bangunan


Swalayan Suzuya Medan Sunggal pada kontraktor PT. PAJ sehingga bisa
mengurangi keterlambatan yang apa bila terjadi ?
2. Bagaimana evaluasi pelaksanaan manajemen waktu pada kontraktor PT. PAJ
?
3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam manajemen waktu proyek
konstruksi bangunan tersebut dan bagaimana penanganannya?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen waktu proyek


konstruksi bangunan pada perusahaan kontraktor PT.PAJ.
2. Untuk mengevaluasi pelaksanaan manajemen waktu pada perusahaan
kontraktor PT.PAJ.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam
melaksanakan manajemen waktu proyek konstruksi bangunan, dan
memberikan saran untuk menangani kendala-kendala yang dihadapi.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penerapan Manajemen Waktu Proyek Konstruksi

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang ada
dihubungkan dengan kenyataannya di lapangan Dari hasil ini dapat ditarik suatu
kesimpulan baru yang pada waktu yang akan datang dapat dikembangkan lebih
lanjut.

2. Bagi Perusahaan Kontraktor

Penelitian ini dapat memberikan masukan pada perusahaan kontraktor, karena


dari hasil yang diperoleh dapat diketahui konsep yang baik tentang bagaimana
pelaksanaan time management proyek konstruksi, sehingga dapat membantu para
kontraktor dalam merencanakan proyek konstruksi bangunan yang komplek baik
dari segi perencanaan, pengawasan, dan sumber daya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan mempertajam kemampuan


untuk menganalisa bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal untuk terjun dalam
dunia kerja nantinya.

1.5. Pembatasan Masalah

Penelitian berupa studi kasus pada perusahaan kontraktor klasifikasi


besarmaupun yang memiliki kantor cabang di Medan namun lokasi proyeknya yang
ada di Medan ,dan penelitian ini dibatasi pada pembangunan saja. Responden yang
akan saya wawancarai yaitu yang mengerti tentang pelaksanaan manajemen waktu
proyek konstruksi bangunan gedung pada perusahaan kontraktor tersebut. Penelitian
ini hanya dilakukan pada proyek Swalayan Suzuya Medan Sunggal.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini disusun sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis dan berbagai literature,
mengenai berbagai sistem time management, aspek-aspek manajemen dan
pelaksanaan manajemen waktu yang sebaiknya.

BAB III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis & sumber
data, responden atau objek penelitan, sarana penelitian, jadwal penelitian, kerangka
kerja penelitian yang digunakan Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian yang
akan dilakukan dan tahap-tahap dalam melakukan penelitian.

BAB IV : Analisa Pembahasan

Pada bab in data-data yang telah dikumpulkan, yaitu data berupa hasil
wawancara yang akan dianalisa dengan teori dari studi literature serta data Time
Schedule yang dioleh dengan POM-QM.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
terhadap para responden, baik penelitian melelui wawancara maupun dari hasil
pengolahan data Time Schedule menggunakan POM-QM.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pendahuluan

Proyek konstruksi bangunan terutama proyek pembangunan gedung


Swalayan Suzuya bukanlah sesuatu yang baru, apa yang berubah dan merupakan
hal baru adalah dimensi dari proyek tersebut, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Sejalan dengan perubahan tersebut timbul persaingan yang ketat, hal ini
mendorong para pengusaha/praktisi mencari dan menggunakan cara-cara
pengelolaan, metode serta teknik yang paling baik, sehingga penggunaan sumber
daya benar-benar efektif dan efisien.
Dalam hal ini mengelola kegiatan dengan menggunakan konsep manajemen
proyek merupakan langkah yang relative baru, dimana konsep ini ditandai dengan
menerapkan suatu pendekatan, metode, dan teknik tertentu pada pemikiran
- pemikiran manajemen dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna
dalam rangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan non-rutin, yaitu kegiatan
proyek konstruksi (Soeharto, 1999).
Adapun pengertian manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk
mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud
dengan proses adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian,
peralatan, dana dan informasi (Soeharto, 1999).
Sedangkan pengertian manajemen proyek muncul dikarenakan penggunaan
manajemen itu sendiri yang telah berhasil mengelola kegiatan operasional rutin
dengan lingkungan yang stabil, dirasakan kurang mampu dan tidak cukup efisien
untuk mengelola kegiatan proyek konstruksi yang sejatinya penuh dengan dinamika
dan perubahan cepat, sehingga hasilnya pun tidak bisa optimal.

Universitas Sumatera Utara


Sehubungan dengan itu, dilihat dari wawasan manajemen berdasarkan fungsi
dan digabungkan dengan pendekatan system, maka yang dimaksud dengan
manajemen proyek yaitu merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang
telah ditentukan, serta menggunakan pendekatan system dan hirarki (arus kegiatan)
vertical dan horizontal (Kerzner, 1982).
Manajemen proyek sendiri terbagi menjadi bagian-bagian ilmu yaitu project
scope management, project time management, project cost management, project
quality management, project human resources management, project communications
management, project risk management, project procurement management, dan
project integration management (Project Management Institute, 1996). Pada
penelitian yang akan dianalisa adalah dari segi pengaturan waktu, dalam hal ini yaitu
project time management.
Dari kalangan para ahli belum terdapat adanya konsensus keseragaman
dalam membagi jumlah fungsi manajemen. Tetapi pada umumnya kita dapat
membagi fungsi manajemen itu dalam definisi yang diuraikan dengan singkatan
POMC (Planning, Organizing and Staffing, Motivating, Controlling).

1. Perencanaan (Planning) : mempunyai tiga arti, yaitu :

a) Pengambilan keputusan (decision making).


b) Memikirkan secara mendalam untuk memutuskan apa yang harus
diperbuat.
c) Menetapkan sasaran dan menjabarkan cara mencapai sasaran-sasaran
tersebut.

Tujuan perencanaan adalah menemukan kesempatan-kesempatan


di masa mendatang dan membuat rencana - rencana untuk memanfaatkannya.
Rencana yang paling efektif adalah memanfaatkan kesempatan dan
menghilangkan halangan atas dasar kekuatan dan kelemahan dari organisasi.

2. Pengaturan & Penyediaan Staff (Organizing and Staffing) :

Universitas Sumatera Utara


Dalam suatu pekerjaan umumnya terdiri dari beberapa orang yang
bersepakat untuk bekerja sama, maka diperlukan suatu pengaturan yang
jelas, siapa yang mengerjakan apa, dan kepada siapa orang yang bekerja
tersebut harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya (memberikan laporan).
Maka tercipta struktur organisasi yang berfungsi sebagai sarana penentu dan
pengatur, serta pembagi tugas antara orang / kelompok orang. Dalam struktur
organisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

• Hubungan antara bawahan dan atasan harus jelas, komunikasi timbal


balik harus terpelihara.
• Tugas disertai pemberian wewenang yang berimbang dengan tanggung
jawab (responsibility) yang dipikulnya.
• Tanggung gugat (accountibility) terhadap atasan juga harus ada.
• Uraian tugas pekerjaan untuk staff dan pimpinan perlu dijabarkan dengan
jelas dan konkrit (job discription).
• Makin tinggi jenjang manajerial makin sedikit bawahannya, dan sebaliknya
makin ke bawah makin banyak orang yang dibawahinya (struktur
piramida).

3. Menggerakkan (Motivating)

Menggerakkan yang dimaksud adalah kemampuan dari seorang manager


proyek untuk memberikan alasan kepada bawahannya untuk pengembangan
sumber daya manusia dan bimbingan kerja (yang berperan disini adalah
Faktor Leadership / Jiwa kepemimpinan). Pemimpin proyek selalu berusaha
agar para bawahannya menjadi ahli dalam bidang pekerjaannya dan terampil
dalam bidang manajemennya. Motivasi merupakan kegiatan yang
mengakibatkan, menyalurkan dan, memelihara perilaku manusia. Dan
motivasi ini merupakan suatu subyek yang penting bagi manager, karena
menurut definisi manager harus bekerja dengan melalui orang lain, maka
manager perlu memahami orang-orang yang berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhi untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Namun
motivasi adalah juga subyek yang membingungkan, karena motivasi tidak dapat

Universitas Sumatera Utara


diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku
orang yang tampak. Motivasi bukan hanya satu-satunya faktor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Dua faktor lainnya yang terlibat
adalah kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku yang
diperlakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi atau disebut persepsi peranan.
Motivasi, kemampuan dan persepsi peranan adalah saling berhubungan.

Jadi bila salah satu faktor rendah, maka tingkat prestasi akan rendah
walaupun faktor – faktor lain tinggi. Faktor Motivasi yang perlu diciptakan
oleh seorang manager proyek, meliputi:

• Komunikasi timbal balik antara atasan dan bawahan, sehingga tercipta


iklim kerja yang berkesinambungan.
• Diciptakan unsur partisipasi dalam memecahkan masalah & pengambilan
keputusan.
• Metoda, program kerja yang mantap dan jelas.
• Berorientasi kepada hasil pekerjaan
• Delegasi pekerjaan harus disertai tanggung jawab yang jelas, limitasi
wewenang untuk dapat mengambil keputusan serta kriteria tentang hasil
pekerjaan.
• Menghargai bawahan yang berprestasi dan ciptakan disiplin yang tegas.
• Menciptakan suasana agar bawahan memiliki kemampuan dan kemauan
untuk bekerja sama secara kelompok (team work).

4. Pengontrolan (Controlling)

Pengontrolan dilakukan untuk melihat perkembangan pekerjaan,


apakah sesuai dengan rencana, atau apakah ada penyimpangan ?
Pengontrolan bisa dilakukan dari laporan dan dari pengecekkan lapangan, dan
dari keduanya dilakukan pencocokan mana yang lebih aktual mendekati kondisi
nyata. Tujuan pengontrolan tidak mencari kesalahan orang, melainkan untuk
menjaga dan melihat apakah hasil pekerjaan sesuai dengan rencana atau tidak,
sesuai rencana yang dimaksud adalah kegiatan proyek dapat dimulai,

Universitas Sumatera Utara


dilaksanakan dan diselesaikan menurut jadwal yang telah ditentukan, budget
yang disediakan, mutu pekerjaan yang ditetapkan dan sumber daya alam serta
sumber daya manusia yang tersedia.

5. Langkah dalam melakukan fungsi kontrol :

a) Adanya prestasi standard sebagai tolak ukur.


b) Mengukur hasil prestasi pekerjaan.
c) Membandingkan & mengevaluasi hasil prestasi aktual dengan standard
prestasi yang diharapkan.
d) Melakukan tindakan koreksi, bilamana standard prestasi tidak tercapai.

Secara spesifik konsep manajemen adalah merupakan suatu proses,


dimana di dalamnya diberikan input dan diharapkan manajemen dapat
menghasilkan output sesuai sasaran sebagaimana yang ditetapkan. Input
dalam proses manajemen terdiri dari bermacam-macam sumber daya
(resources), seperti:

- Sumber Daya Manusia (tenaga kerja)

- Sumber Daya Alam / Material (bahan)

- Sumber Modal (dana)


- Mesin Peralatan (alat)
- Metode Kerja

Manajemen Proyek adalah sebagai suatu usaha kegiatan untuk meraih


sasaran yang telah didefinisikan dan ditentukan dengan jelas secara efisien dan
seefektif mungkin dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya
yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Dari 5 fungsi Manajemen Proyek diatas dapat dibantu dengan aplikasi


POM-QM dalam memperoleh penjadwalan. Dimana POM-QM adalah sebuah
program computer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang
Manajemen operasi yang bersifat kuantitif dan sebagai aplikasi alternative

Universitas Sumatera Utara


untuk membantu dalam membuat keputusan yang tepat untuk mendapatkan
manfaat dan penerapan yang maksimal dari penjadwalan proyek.

Ciri-ciri Umum Manajemen Proyek sebagai berikut :

1. Tujuan, sasaran, harapan-harapan, dan strategi proyek hendaknya


dinyatakan secara jelas dan terinci sedemikian rupa sehingga dapat dipakai
untuk mewujudkan dasar kesepakatan segenap individu dan satuan
organisasi yang terlibat.

2. Diperlukan Rencana Kerja, Jadwal dan Anggaran Belanja yang realistis.

3. Diperlukan kejelasan dan kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab


diantara semua satuan organisasi dan individu yang terlibat dalam proyek
untuk berbagai strata jabatan.

4. Diperlukan mekanisme untuk memonitor, mengkoordinasikan


mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
pada berbagai strata organisasi.

5. Diperlukan mekanisme sistem evaluasi yang diharapkan dapat


memberikan umpan balik bagi manajemen. Informasi umpan balik akan
dimanfaatkan sebagai pelajaran dan dipakai sebagai pedoman didalam
upaya peningkatan produktivitas proyek.

6. Diperlukan satuan organisasi proyek yang dapat dimungkinkan untuk


melakukan kegiatan-kegiatan yang mungkin harus bergerak di luar
kerangka organisasi, akan tetapi tetap berorientasi pada tercapainya
produktivitas.

7. Diperlukan pengertian dan pemahaman mengenai tata cara dan dasar-dasar


peraturan birokrasi, dan pengetahuan tentang cara-cara mengatasi kendala
birokrasi.

Universitas Sumatera Utara


Keberhasilan pelaksanaannya tergantung pada upaya dan tindakan yang
terkoordinasi dari berbagai satuan organisasi dan jabatan diberbagai jenjang
manajemen. Siklus mekanisme manajemen proyek tersebut ditunjukkan pada
gambar dibawah ini :

PERENCANAAN

Umpan Balik
Sasaran Proyek
Tercapai PELAKSANAAN

Berita Acara
Penyerahan
EVALUASI
Hasil Proyek
Pengendalian
(Monitoring)

Gambar 2.1 Siklus Manajemen

II.2 Sistem Manajemen Waktu

Adapun pengertian manajemen waktu proyek adalah proses merencanakan,


menyusun dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu termasuk
ke dalam proses yang akan diperlukan untuk memestikan waktu penyelesaian suatu
proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan
dan penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebbut
telah disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek
dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan Scar, 1991).

Universitas Sumatera Utara


II.3 Aspek-Aspek Manajemen Waktu

Dasar yang dipakai pada system manajemen waktu yaitu perencanaan


operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi proyek yang sudah
ditetapkan. Dalam hal ini penjadwalan digunakan untuk mengontrol aktivitas proyek
setiap harinya. Adapun aspek-aspek manajemen waktu yaitu menentukan
penjadwalan proyek, mengukur dan membuat laporan dari kemajuan proyek,
membandingkan penjadwalan dengan
Menentukan kemajuan proyek sebenarnya di lapangan,
penjadwalan
menentukan akibat yang ditimbulkan oleh perbandingan jadwal dengan kemajuan di
Mengukur
lapangan pada akhir dan membuat
penyelesaian laporanmerencanakan
proyek, kemajuan penanganan untuk
mengatasi akibat terebut, yang terakhir memperbaharui kembali penjadwalan
proyek (Clogh dan Scars,
Membandingkan 1991). diSedang
kemajuan lapanganaspek-aspek manajemen waktu itu
dengan penjadwalan
sendiri merupakan proses yang saling berurutan satu dengan yang lainnya. (Gambar
2.1). Menentukan akibat yang ditimbulkan pada akhir penyelesaian

Merencanakan penanganan untuk mengatasi akibat tersebut

Memperbaharui penjadwalan proyek

Gambar 2.1 Sistem Manajemen Waktu


(Clough dan Scars, 1991 )

II.3.1 Menentukan Penjadwalan Proyek


Penjadwalan proyek adalah daftar urutan waktu operasional proyek yang

Universitas Sumatera Utara


berguna sebagai pokok garis pedoman pada saat proyek dilaksanakan. Pada tahap ini
harus dibuat suatu daftar pekerjaan sesuai dengan kesatuan aktivitas yang mudah
ditangani secara bersamaan. Tujuan memecah lingkup aktivitas dan menyusun
urutannya antara lain untuk meningkatkan akurasi kurun waktu penyelesaian proyek
(Clough dan Scars, 1991). Adapun langkah-langkah dalam menentukan penjadwalan
proyek, yaitu (Soeharto, 1999) :

1. Identifikasi aktivitas (Work Breakdown Structure )


2. Penyusunan urutan kegiatan
3. Perkiraan kurun waktu
4. Penyusuan jadwal.

II.3.1.1 Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)


Proses penjadwalan diawali dengan mengidentifikasi aktivitas proyek. Setiap
aktivitas diidentifikasi agar dapat dimonitor dengan mudah dan dapat dimengerti
pelaksanaannya, sehingga tujuan proyek yang telah ditentukan dapat terlaksana
sesuai dengan jadwal.
Dalam mengidentifikasi kegiatan sebaiknya tidak terlalu sedikit dalam
pembagiannya karena akan membatasi keefektifan dalam perencanaan dan kontrol,
juga sebaiknya tidak terlalu banyak dalam pembagiannya karena juga akan
membingungkan bagi penggunanya. Dalam penentuan jumlah level detail WBS
sebaiknya berdasarkan :
1. Kebutuhan pengguna schedule
2. Tipe aktivitas (biaya, keamanan, kualitas)
3. Ukuran, kompleksitas, dan tipe proyek
4. Pengalaman
5. Persediaan informasi yang didapat
6. Karakteristik sumber daya
Dalam pengembangan WBS sebaiknya berdasarkan beberapa pembagian :
1. Wilayah geografi
2. Area konstruksi
3. Elemen-elemen bangunan

Universitas Sumatera Utara


4. Jenis pekerjaan
5. Departemen

Beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pedoman penyusunan WBS (Ervianto,
2004) :
1. Susunan WBS dibuat bertingkat (level) menurut ketelitian
spesifikasi pekerjaannya.
2. Susunan WBS dibuat atas dasar penguraian yang diskrit dan logis.
3. Jumlah level sesuai dengan kebutuhan tingkat pengelolanya
4. Jumlah elemen pekerjaan tiap level sesuai dengan kebutuhan pengelolanya.
5. Tiap elemen WBS diberi nomor, dengan penomoran yang sesuai
dengan tingkat level-nya.
6. Elemen pekerjaan dalam WBS merupakan pekerjaan yang terukur.

II.3.1.2 Penyusunan Urutan Kegiatan


Setelah diuraikan menjadi komponen-komponen, lingkup proyek disusun
kembali menjadi urutan kegiatan sesuai dengan logika ketergantungan (jaringan
kerja). Di dalam penyusunan urutan kegiatan adalah bagaimana meletakkan kegiatan
tersebut di tempat yang benar, apakah harus bersamaan, setelah pekerjaan yang lain
selesai atau sebelum pekerjaan yang lain selesai. Pada penyusunan urutan kegiatan
sendiri ada beberapa informasi yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Technological constraints, yang meliputi metode konstruksi, prosedur dan
kualitas.
2. Managerial constraints, yang meliputi sumber daya, waktu, biaya, dan
kualitas.
3. External constraints, yang meliputi cuaca, peraturan, dan bencana alam.

II.3.1.3 Perkiraan kurun waktu (Durasi)

Setelah terbentuk jaringan kerja, masing-masing komponen kegiatan


diberikan perkiraan kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
yang bersangkutan, juga perkiraan sumber daya yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Durasi suatu aktivitas adalah panjagnya

Universitas Sumatera Utara


waktu pekerjaan mulai dari start sampai finish. Ada 2 pendekatan dalam
menentukan durasi aktivitas, yaitu :

1. Pendekatan Teknik, meliputi memeriksa persediaan sumber


daya(a), mencatat produktivitas sumbe daya(b), memeriksa kuantitas
pekerjaan (c),kemudian menentukan durasi [(c/a)*b].
2. Pendekatan praktek, meliputi penggalaman dan keputusan.

II.3.1.4 Penyusunan Jadwal (Schedule)


Jaringan kerja yang masing-masing komponen kegiatannya telah diberi kurun
waktu kemudian secara keseluruhan dianalisa dan dihitung kurun waktu penyelesaian
proyek, sehingga dapat diketahui jadwal induk dan jadwal untuk pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Di dalam penyusunan jadwal masukan-masukan yang diperlukan yaitu jenis
- jenis aktivitas, urutan setiap aktivitas, durasi waktu aktivitas, kalender (Jadwal
harian), milestones dan asumsi-asumsi yang diperlukan.
Schedule dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu Master Schedule dan Detailed
Schedule. Master Schedule berisikan kegiatan-kegiatan utama dari suatu proyek yang
dibuat untuk level executive management, sedangkan Detailed Scheduled merupakan
bagian dari Master Scheduled yang berisikan detail dari kegiatan-kegiatan utama
yang dibuat untuk membantu para pelaksana dalam pengerjaan di lapangan.
Macam-macam dari schedule dapat dibagi menjadi 2 yaitu Bagan Balok dan
Jaringan Kerja (CPM). Dimana keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan
seperti yang dijelaskan di bawah ini :

1. Bagan Balok (BAR/GANTT Chart)


Metode Bagan Balok diperkenalkan oleh H.L Gantt, dengan tujuan
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan urutan suatu kegiatan
yang terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan. Bagan
balok mudah dibuat dan dipahami sehingga amat berguna sebagai alat komunikasi
dalam penyelenggaraan proyek.
Bagan balok dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan

Universitas Sumatera Utara


computer. Bagan ini tersusun pada koordinat X dan Y. Pada sumbu tegak lurus X,
dicatat pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu
proyek dan digambar sebagai balok. Sedangkan pada koordinat sumbu Y,tertulis
satuan waktu, misalnya hari, minggu, atau bulan.
Penggunaan metode bagan balok sangat terbatas karena mempunyai
kelemahan-kelemahan seperti tidak menunjukan secara spesifik hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain sehingga sulit untuk
mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap
jadwal keseluruhan proyek, sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan
(updating) karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok baru,
selain itu juga tidak cocok untuk proyek yang berukuran sedang dan besar atau yang
bersifat kompleks disebabkan kurangnya kemampuan penyajian secara sistematis
karena harus menyusun sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan
ribu dan memiliki keterkaitan antara satu kegiatan dengan lainnya.

2. Jaringan Kerja (CPM)


Jaringan Kerja merupakan penyempurnaan dari metode bagan balok yang
akan menjawab pertanyaan – pertanyaan seperti berapa lama kurun waktu
penyelesaian proyek tercepat, kegiatan mana yang bersifat kritis dan non kritis,
dan lain-lain. CPM diperkenalkan pertama kali oleh ahli matematika dari perusahaan
Du-Pont bekerja sama dengan Rand Corporation dibantu oleh team engineer. Pada
metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian
Identifikasi lingkup proyek dan menguraikannya menjadi
I
komponen-komponen kegiatan dengan totalkegiatan
komponen-komponen jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat.
Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai urutan logika
II Dalam CPM sendiri ada beberapa
ketergantungan proses
menjadi perhitungan
jaringan kerja yang harus dilakukan,
yaitu forward pass, backward pass, dan float analyses. Yang kemudian
Memberikan
menghasilkan perkiraan
overall project kurunstart
duration, waktu
danmasing-masing kegiatan
finish dates, activity dates (ES, EF,
III
LS, LF), activity floats, critical path (critical activities). Proses menyusun jaringan
Identifikasi jalur kritis, float, dan kurun waktu penyelesaian
CPMIVdibagiproyek
menjadi beberapa langkah, dapat dilihat pada Gambar 2.2

Meningkatkan daya guna dan pemakaian sumber daya


V

Gambar 2.2 Proses Menyusun CPM


(Sumber : Soeharto, 1999)

Universitas Sumatera Utara


3. Time-Based Diagram
Time-Based Diagram adalah perpaduan antara GANTT/BAR chart dengan
Jaringan Kerja. Dimana kelebihan Time-Based Diagram adalah dapat menunjukkan
jadwal kalender sebaik dengan hubungan di antara aktivitas.

II.3.2 Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan Proyek (Monitoring)


Evaluasi kemajuan proyek tergantung pada akurasi pengukuran dan
pembuatan laporan di lapangan (Brandon dan Gray, 1970). Laporan kemajuan di
lapangan adalah dokumen yang sangat penting dalam menganalisa kemajuan pada
akhir penyelesaian proyek. Laporan-laporan yang diperlukan meliputi presentase
penyelesaian proyek pada tiap-tiap aktivitasnya (Clough dan Sears, 1991). Beberapa
langkah yang dilakukan dalam mengukur dan membuat laporan kemajuan proyek,
yaitu (Soeharto, 1999, Clough dan Sears, 1991) :
1. Mengukur dan mencatat hasil kerja
Dalam pengukuran dan pencatatan hasil kerja ada beberapa informasi yang
harus diperoleh, yaitu :
• Pencatatan actual start dan actual completion date
• Pencatatan kemajuan setiap aktivitas (progress)
• Perubahan durasi dari suatu aktivitas
• Penambahan atau pengurangan suatu aktivitas
• Perubahan hubungan atau urutan dari suatu aktivitas ( job logic)
• Pencatatan laporan singkat tentang kejadian penting pada saat pengerjaan
proyek

Universitas Sumatera Utara


2. Mencatat pemakaian sumber daya
Dalam pencatatan pemakaian sumber daya, informasi yang harus diperoleh,
yaitu pencatatan dari macam-macam sumber daya yang dapat dipakai (alat berat, alat
pertukangan, material).

3. Memeriksa kualitas
Dalam memeriksa kualitas sumber daya dan hasil pekerjaan ada beberapa
informasi yang harus diperoleh yaitu :
1. Pencatatan dari macam-macam kualitas sumber daya apa saja yang
diperiksa
2. Pencatatan dari kualitas pekerjaan apa saja yang diperiksa

4. Mencatat kinerja dan produktivitas


Dalam pencatatan kinerja dan produktivitas pekerja informasi yang harus
diperoleh yaitu pencatatan terhadap sumber daya manusia yang melakukan aktivitas
di proyek.

II.3.3 Membandingkan Jadwal dengan Kemajuan dan Menentukan Akibat


yang terjadi pada Tanggal Penyelesaian (Analysis)
Menganalisa atau mengevaluasi tidak hanya dilakukan pada akhir
proyek saja, tapi bisa juga dilakukan sewaktu-waktu apabila proyek telah terlihat
ketinggalan dari jadwalnya (Smith, 2000). Setelah menerima laporan kemajuan
di lapangan, informasi yang didapat kemudian di bandingkan dengan penjadwalan
proyek. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat aktivitas mana yang
mengalami keterlambatan, sehingga dapat ditentukan dan dianalisa akibat-akibat
yang terjadi pada tanggal penyelesaiannya. Tiap-tiap aktivitas yang mengalami
keterlambatan harus dianalisa penyebabnya, apakah dikarenakan tingkat
kesulitannya yang tinggi atau sebab lainnya, sehingga keterlambatan dengan sebeb
dan pada aktivitas yang sama tidak akan terulang lagi (Brandon dan Gray, 1970).

Langkah-langkah dalam melakukan analisa dapat berupa (Clough dan Sears,


1991) :

Universitas Sumatera Utara


1. Membandingkan secara berkala perencanaan kemajuan proyek
dengan kenyataan di lapangan
2. Menetukan akibat/pengaruh yang terjadi pada tanggal penyelesaian dan
pada sasaran waktu/tanggal-tanggal penting (milestone) proyek (setelah
menerima laporan hasil perbandingan)
3. Memeriksa kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru

II.3.4 Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan (Plan and Implement


Corerective Action)
Setelah laporan kemajuan tiap aktivitas proyek dianalisa, harus dibuat
keputusan tentang bagaimana tindakan pembetulan, jika ada aktivitas yang
ketinggalan dari jadwal.
Apabila hasil analisis menunjukan adanya adanya indikasi penyimpangan
yang cukup berarti, maka perlu dilakukan langkah-langkah pembetulan. Tindakan
pembetulan dapat berupa (Soeharto, 1999, Clough dan Sears, 1991) :
1. Realokasi sumber daya
2. Menambah jumlah tenaga kerja
3. Jadwal alternatif (lembur, shift)
4. Membagi-bagi pekerjaan ke subkontraktor
5. Merubah metode kerja
6. Work Splitting (Pembagian pekerjaan dengan durasi yang lama)

II.3.5 Memperbaharui Penjadwalan Proyek (Update Operational Schedule)


Penyimpangan dari perencanaan dan penjawalan yang sudah ditetapkan
terkadang tidak dapat diletakkan, oleh karena itu bila tidak dapat diatasi dengan cara
- cara penanganan di atas, maka penjadwalan proyek tesebut perlu
diperbaharui kembali.
Tujuan dasar dari updating adalah meng-schedule ulang pekerjaan yang
sudah dilakukan dengan menggunakan status proyek yang aktual sebagai awal mula
penentuan ulang schedule proyek. Adapun beberapa tindakan yang perlu dilakukan
dalam memperbaharui penjadwalan proyek, yaitu (Clough dann Sears, 1991) :
1. Perhitungan float dari setiap aktivitas dari jadwal yang baru

Universitas Sumatera Utara


2. Perhitungan project completion date jadwal yang baru
3. Penyesuaian jadwal yang baru dengan jadwal yang sudah
dikoreksi (correcting schedule)

II.4 Kendala-kendala Pelaksanaan Manajemen Waktu

Dalam kenyataan di lapangannya, pelaksanaan manajemen waktu proyek


konstruksi banyak menemui kendala-kendala yang menyebabkan pelaksanaannya
tidak optimal. Dari penelitian yang telah dilakukan beberapa ahli pada perusahaan
kontraktor di Indonesia sebelumnya, disebutkan bahwa kendala-kendala yang sering
dihadapi tersebut adalah:

1. Kesulitan untuk mendapatkan supliyer dan subkontraktor yang commit


dengan schedule yang sudah dibuat bersama.
2. Kesulitan untuk mendapatkan pengawas (mandor) yang commit dengan
schedule yang sudah dibuat bersama.
3. Desain yang sebelum selesai dan perubahan desain.
4. Kurangnya koordinasi dan komupnikasi dengan pelaksana di lapangan.
5. Ketelambatan pembayaran dari owner kepada kontraktor.
6. Kekurangan material dan peralatan.
7. Perubahan cuaca yang tidak bisa diduga.
8. Tidak adanya pekerja khusus untuk melakukan measure di lapangan.
9. Kurang adanya kesadaran pekerja untuk mencatat setiap pekerjaan yang
sudah dilakukan.
10. Kurangnya koordinasi atau pengawasan antara pengawas dengan kerja.
11. Kurangnya komunikasi antara pelaksana monitoring di lapangan dengan
pembuat schedule.
12. Ketidak akuratan informasi yang di dapat dari monitoring.
13. Diperlukan biaya yang besar untuk mempekerjakan tenaga kerja khusus
untuk melakukan monitoring di lapangan.
14. Kurangnya sumber daya (tenaga ahli) yang mampu menganalitis keadaan
proyek.
15. Program komputer yang kurang baik.

Universitas Sumatera Utara


II.5 Standarisasi Manajemen Waktu

Manajemen waktu itu dikatakan telah dilaksanakan dengan baik, bila setiap
perusahaan kontraktor tersebut melaksanakan setiap aspek-aspek dari manajemen
waktu. Dimana aspek-aspek manajemen waktu yaitu :
1. Menentukan penjadwalan proyek
2. Monitoring (Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan Proyek)
3. Membandingkan Jadwal dengan Kemajuan Proyek (Analysis)
4. Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan (Corective
Action)
5. Memperbaharui Penjadwalan Proyek (Update Operational Schedule)

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian

Ada dua macam jenis penelitian yang dilakukan yaitu :


1. Studi kepustakaan
Dalam studi ini dikumpulkan referensi tentang hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana proses dan pelaksanaan dari manajemen waktu proyek
konstruksi yang baik dari berbagai sumber, antara lain : literatur, baik buku
ataupun jurnal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar teori yang
menunjang penelitian. Selain itu, studi kepustakaan dibuat sebagai dasar dalam
pembuatan daftar pertanyaan wawancara.

2. Studi Lapangan
Pengamatan lapangan informal ini berupa studi kasus pada perusahaan
kontraktor PT. PAJ , yaitu melakukan wawancara langsung dengan staf di
perusahaan kontraktor (Project Manager, Site Manager & Superveisor) tersebut
yang mengerti dan terlibat langsung mulai dari penjadwalan, pelaksanaan,
pengontrolan, hingga meng-update kembali jadwal suatu proyek konstruksi.

III.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan kontraktor PT. Prima Abadi Jaya ( PT.
PAJ ) yang saat ini sedang mengerjakan pembangunan Swalayan Suzuya Medan
Sunggal.

Universitas Sumatera Utara


III.3 Jenis Dan Sumber Data

Ada dua jenis sumber data, yaitu :


1. Data-data primer
Data-data yang dikumpulkan dari studi kasus pengamatan lapangan
secara informal, yaitu wawancara dengan staf dari perusahaan kontraktor
(Project Manager, Site Manager & Superveisor) dan foto lapangan.

2. Data-data sekunder
Data-data yang diperoleh dari pihak kontraktor :

A. Work Breakdown Structure


Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau
pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan
perlunya WBS adalah :
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya
pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini
membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap
awal.

2. WBS membantu dalam pengawasan dan perencanaan biaya, jadwal, dan


informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen
proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.

WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu,


antara lain dalam :
1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.

2. Pembuatan perencanaan

3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.

4. Pembagian tanggung jawab.

Universitas Sumatera Utara


5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi
dengan jelas

B. Time Schedule
Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-
masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang
ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.

Time schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk

1. Kurva S
2. Bar chart
3. Network planning
4. schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu.
5. Pembuatan time schedule dengan bantuan software seperti ms. project.
Tujuan atau manfaat pembuatan time schedule pada sebuah proyek konstruksi antara
lain:

1. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.


2. Pedoman waktu untuk pendatangan material yang sesuai dengan item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Pedoman waktu untuk pengadaan alat – alat kerja.
4. Time schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu
pelaksanaan proyek.
5. Sebagai tolok ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
6. Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak
kerja proyek konstruksi.
7. Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu.
8. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan
proyek atau bonus atas percepatan proyek.
9. Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi

Universitas Sumatera Utara


Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik
dibutuhkan:

1. Gambar kerja proyek


2. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek
3. Bill of Quantity ( BQ ) atau daftar volume pekerjaan
4. Data lokasi proyek berada
5. Data sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontraktor yang tersedia
disekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung.
6. Data sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan
ke lokasi proyek.
7. Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang di butuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
8. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
9. Data jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek.
10. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
11. Data kapasitas prosduksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,
material.
12. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan,
tenggang waktu pembayaran progress dll.
13. Begitulah kurang lebih penjelasan tentang time schedule, untuk penjelasan
tentang kurva s, bar chart, network planning sudah dibuat dalam artikel
tersendiri. Koreksi maupun tambahan Penjelasan time schedule lainya dapat
dimasukan dibawah.

III.4 Responden atau Objek Penelitian

Responden atau objek penelitian dari studi kasus yang dilakukan adalah
perusahaan kontraktor PT. PAJ ,yaitu usaha dengan nilai proyek lebih besar dari 10
Milyar Rupiah. Dalam penelitian ini perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar yang
diteliti. Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam sistem manajemen waktu serta
melakukan wawancara dengan responden (Project Manager, Site Manager &

Universitas Sumatera Utara


Superveisor),dengan mengalami hambatan akibat dari kesibukan responden yang
akan diwawancarai sehingga jadwal wawancara tidak pasti dan bisa berubah
sewaktu-waktu.

III.5 Sarana Penelitian

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, maka penelitian dilakukan


melalui :
1. Wawancara Langsung
Pengambilan sampel melalui metode wawancara ini dilakukan
kepada responden dari perusahaan kontraktor PT.PAJ. Daftar
pertanyaan yang dibuat hanya satu jenis saja. Dalam hal ini, satu
perusahaan kontraktor yang diwawancarai hanya satu orang saja, yaitu
Project Manager yang mengerti dan terlibat langsung mulai dari
penjadwalan, pelaksanaan, pengontrolan, hingga meng-update kembali
jadwal suatu proyek konstruksi.

2. Studi Literatur
Dari beberapa literatur yang dibaca, dikumpulkan data-data yang
diperlukan untuk mendukung pembuatan daftar pertanyaan wawancara
untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan serta data pendukung
lain seperti kurva S (Lampiran ).

III.6 Teknik Pembuatan Wawancara

Pertanyaan terdiri dari lima sub bahasan pertanyaan, yaitu :


1. Pertanyaan mengenai Schedule
2. Pertanyaan mengenai Monitoring
3. Pertanyaan mengenai Analysis
4. Pertanyaan mengenai Corrective Action
5. Pertanyaan mengenai Update Schedule

III.7 Proses Pengumpulan dan Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


1. Mengumpulkan data tentang system manajemen waktu dari berbagai literature
dan jurnal sebagai dasar penyusunan kuisioner atau daftar pertanyaan untuk
melakukan wawancara.
2. Mengumpulkan data Time Schedule.
3. Melakukan wawancara ke perusahaan kontraktor yang dijadikan objek
penelitian.
4. Melakukan pengolahan data dari Time Schedule ke CPM dengan salah satu
software yang bisa digunakan adalah POM-QM
5. Mengolah dan melakukan analisan data primer dan data sekunder. Pembahasan
lebih lanjut mengenai analisa data dan pembahasan data ini dapat dilihat di BAB
IV.
6. Membuat kesimpulan dan saran.

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI SWALAYAN
SUZUYA
(STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN SWALAYAN SUZUYA MEDAN SUNGGAL OLEH
PT.PAJ(Prima Abadi Jaya))

Studi literatur

Pemilihan Strategi Penelitian

Penyusunan Instrumen Penelitian

Survey Pendahuluan

Pengumpulan Data

Data Sekunder
Data Primer - Dokumen Pendukung
- Pengamatan ke lapangan
- Jadwal Pelaksanaan Proyek
- Wawancara
- Laporan Hasil Pekerjaan Proyek

Pengolahan dan Analisis Data:


Dengan aplikasi POM-QM

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian untuk wawancara langsung adalah Perusahaan kontraktor dimana


lokasi proyek yang diteliti berada di PINANG BARIS – MEDAN. Data perusahaan
kontraktor yang diteliti dapat dilihat pada III.4

IV.2 Studi Kasus

Studi kasus dilakukan pada pada perusahaan kontraktor PT. Prima Abadi
Jaya. Dari banyak proyek konstruksi gedung yang pernah ditangani oleh PT.
Prima Abadi Jaya dipilih satu proyek yang pelaksanaan manajemen waktunya
dijadikan objek penelitian. Proyek yang akan dibahas berikut ini adalah proyek
yang pada saat penelitian proyek sedang berlangsung pengerjaannya. Adapun
alasan dipilihnya proyek ini adalah karena dari hasil pengamatan, proyek ini
memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga
kompleksitas yang terjadi juga terjadi dalam skala besar. Adapun pelaksanaan
manajemen waktu proyek konstruksi kebanyakan dilakukan oleh perusahaan
kontraktor Klasifikasi Besar pada proyek konstruksi dengan skala besar pula.
Dalam penelitian ini tinjauan berdasarkan teori-teori manajemen waktu yang
perlu dilakukan setiap perusahaan kontraktor agar manajemen waktu yang diterapkan

Universitas Sumatera Utara


dalam sebuah pekerjaan agar bisa dilaksanakan dengan baik, dimana hal-hal tersebut
adalah menentukan penjadwalan, mengukur dan membuat laporan kemajuan,
membandingkan kemajuan dilapangan dengan penjadwalan dan menentukan akibat
yang ditimbulkan pada akhir penyelesaian. Setelah dilakukan peninjauan terhadap
tiap aspek manajemen waktu yang dilakukan oleh pihak kontraktor, secara
keseluruhan bisa dikatakan baik karena pekerjaan selesai sesuai dengan perencanaan.

Data umum proyek :


Nama proyek : PROYEK SUZUYA
Kontraktor Utama : PT. PRIMA ABADI JAYA ( PT . PAJ )
Lokasi : PINANG BARIS - MEDAN
Jadwal pelaksanaan : 1 JUNI 2017 – 31 MARET 2018

IV.2.1 Menentukan Penjadwalan Proyek

Biasanya PT. Prima Abadi Jaya membuat jadwal proyek (Master


Schedule) menjadi satu dengan Detail Schedule, seperti pada Proyek Suzuya.
Tetapi dalam penyajiannya dipisah. Master Schedule dibuat untuk tingkat
executive Management, sedangkan Detail Schedule diberikan untuk keperluan
para pelaksana di lapangan. Dalam penerapannya Detail Schedule tersebut
dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, agar dalam pelaksanaan,
monitoring, serta pengontrolannya bisa lebih mudah.

IV.2.1.1 Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)


Dalam menyusun jadwal, sebelumnya PT. Prima Abadi Jaya membagi - bagi
bagian proyek yang ditanganinya menjadi menjadi aktivitas yang lebih kecil.
Prima Abadi Jaya biasa membagi-bagi proyeknya tersebut menjadi 3 sampai 5
tingkatan besar, tergantung ukuran dan kompleksitasnya, dimana pengembangan
level WBS tersebut didasarkan lingkup pekerjaan (scope of work), yaitu pada jenis
pekerjaan utama, area pekerjaan, dan urutan pekerjaan. Misalnya pada proyek
Suzuya Pinang Baris Medan, pembagian jenis pekerjaan utama seperti mobilisasi,

Universitas Sumatera Utara


pekerjaan drafter, pekerjaan superveisor, pekerjaan logistik. Kemudian pekerjaan-
pekerjaan tadi dibagi-bagi lagi menjadi lebih detail lagi. Seperti superveisor dibagi
menjadi surveyor, kemudian dibagi lagi menjadi ass.survey 1 dan ass.survey 2. Sedangkan
di pekerjaan logistic dibagi lagi menjadi pekerjaan peralatan, di pekerjaan peralatan
dibagi menjadi pekerjaan mekanik. Adapun bentuk WBS dari proyek Suzuya Pinang
Baris Medan dapat dilihat pada lampiran 2. PT. Prima Abadi jaya tidak
menggunakansistem kode dalam membagi-bagi setiap aktivitas dari suatu proyek.
Dalam penyusunan WBS ini PT. Prima Abadi Jaya tidak mengalami hambatan yang
berat dikarenakan pengalaman yang didapat dari proyek-proyek sebelumnya yang
pernah dikerjakan oleh PT. Prima Abadi Jaya.

IV. 2.1.2 Penyusunan Urutan Kegiatan


Dari aktivitas yang telah dibagi-bagi sebelumnya, PT, Prima Abadi Jaya
menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang bisa
digunakan oleh PT. Prima Abadi Jaya yaitu Metode GANTT / BAR Chart, itu
digunakan karena lebih mudah dimengerti oleh semua level. Urutan kegiatan pada
PT. Prima Abadi Jaya disusun sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya telah
ditentukan.

IV. 2.1.3 Perkiraan Kurun Waktu


Setelah melakukan pengurutan aktivitas, PT. Prima Abadi Jaya member
kurun waktu penyelesaian tiap-tiap aktivitas. Skala waktu yang digunakan dalam
menentukan durasi kurun waktu aktivitas adalah minggu. Penentuan kurun waktu
penyelesaian masing-masing aktivitas dilakukan PT. Prima Abadi Jaya tidak hanya
berdasarkan pengalaman yang telah diraih selama ini tetapi juga dihitung berdasarkan
perhitungan sumber daya (material, peralatan, dan tenaga kerja) yang digunakan dan
volume pekerjaan yang akan diselesaikan. Menurut PT. Prima Abadi Jaya yang
mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu aktivitas yaitu kapasitas
sumber daya yang digunakan dan jumlah hari efektif dari jadwal proyek, maka dari
itu PT. Prima Abadi Jaya tidak terlalu menemui hambatan sebab dari pengalaman
yang telah dimiliki.

Universitas Sumatera Utara


IV. 2.1.4 Penyusunan Jadwal
Setelah terbentuk jaringan kerja yang masing-masing aktivitas telah diberi
kurun waktu, kemudian PT. Prima Abadi Jaya menghitung kurun waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan. Dalam penyusunan jadwal ada 2 schedule yaitu Master
schedule dan Detailed Schedule. Sedangkan untuk kegiatan seharinya di lapangan
PT. Prima Jaya Abadi menggunakan Daily Schedule. Jadi jenis Schedule yang
digunakan tidak sama untuk semua level. Adapun bentuk dari jadwal PT. Prima
Abadi Jaya pada proyek Pembangunan Swalayan Suzuya Pinang Baris – Medan
dapat dilihat pada lampiran 3. Dalam menyusun jadwal PT. Prima Abadi Jaya
menggunakan program computer, yaitu Microsoft Project dan Microsoft Excel.
Adapun float dari tiap aktivitas tidak dihitung karena PT. Prima Abadi Jaya
menggunakan metode GANTT / BAR Chart, termasuk jalur kritisnya tidak bisa
ditentukan. Lama waktu penyelesaian proyek tersebut dihitung PT. Prima Abadi Jaya
berdasarkan dari total durasi waktu dari setiap aktivitas yang telah ditentukan
sebelumnya.

IV.2.2 Monitoring

Monitoring dilakukan setelah proyek mulai berjalan sesuai jadwal, adapun


monitoring meliputi pengukuran (measure) dan hasil kerja (kemajuan / progress)
Masing-masing aktivitas, yang kemudian hasil pengukuran tersebut dilakukan
pencatatan (Report) kedalam sebuah bentuk laporan kemajuan berupa tabulasi dan
grafik.

IV.2.2.1 Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja


PT. Prima Abadi Jaya melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap hasil
kerja setiap aktivitas PT. Prima Abadi Jaya secara periodik, dengan periode waktu
yang digunaka yaitu weekly. Proses perhitungan atau pengukuran terhadap hasil kerja
yang dilakukan PT. Prima Abadi Jaya dilakukan dengan computerized. Adapun hasil
dari suatu pekerjaan dihitung berdasarkan volume pekerjaan yang dapat dilihat dari
tabel hasil kerja.
Dalam pelaksanaan proyek PT. Prima Abadi Jaya selalu mencatat actual start
dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Prima Jaya Abadi

Universitas Sumatera Utara


melakukan pencatatan kemajuan setiap aktivitas pekerjaan khususnya pekerjaan-
pekerjaan utama seperti pekerjaan pondasi dan struktur serta melakukan pencatatan
bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas, bila ada aktivitas yang dihilangkan
atau ditambah, serta bila ada perubahan hubungan atau urutan dari suatu aktivitas,
tetapi PT. Prima Abadi Jaya tidak menyertakan laporan singkat tentang kejadian atau
hal penting yang terjadi pada saat pengerjaan proyek.
Di PT. Prima Abadi Jaya yang melakukan pengukuran dan pencatatan
terhadap kemajuan setiap aktivitas yaitu bagian Quality Assurance Departement.
Sedangkan hambatan yang dirasakan PT. Prima Abadi Jaya dalam melakukan
monitoring baik pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah tidak ada.

IV.2.2.2 Mencatat Pemakaian Sumber Daya


Setiap pemakaian sumberdaya baik material maupun peralatan selalu
dilakukan pencatatan oleh PT. Prima Abadi Jaya. Pencatatan dilakukan oleh PT.
Prima Abadi Jaya secara periodic, dengan periode waktu secara daily.
Laporan pencatatan pemakaian sumber daya, oleh PT. Prima Abadi Jaya
dibuat menjadi satu antara material dan peralatan. Dalam hal ini yang melakukan
pencatatan sumber daya di PT. Prima Abadi Jaya, yaitu bagian Quality Assurance
Departement. Adapun hambatan bagi PT. Prima Abadi Jaya dalam melakukan
pencatatan sumber daya yaitu Bagaimana harus melakukan pencatatan sumber daya
yang teratur

IV.2.2.3 Mencatat Kinerja Dan Produktivitas


Dalam hal ini PT.Prima Abadi Jaya tidak melakukan pencatatan terhadap
kinerja dan produktivitas pekerjaannya. Sedangkan aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan oleh tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oleh PT.
Prima Abadi Jaya, karena tenaga kerja berhubungan langsung dengan mandornya.
PT. Prima Abadi Jaya hanya mengetahui jumlah pekerja yang datang saja, karena
jumlah pekerja sangan mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang
dilakukan. Hambatan bagi PT. Prima Abadi Jaya sendiri dalam melakukan
pencatatan kinerja dan produktivitas tenaga kerja adalah terlampau besarnya jumlah

Universitas Sumatera Utara


tenaga kerja sehingga dirasakan kurang efektif dalam pemeriksaannya, jadi
pemeriksaannya hanya dilakukan pada hasil kerjanya saja.

IV.2.3 Analysis (Compare and Determine Effect)

PT. Prima Abadi Jaya selalu melakukan analisis terhadap laporan dari hasil
pengukuran dan pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal itu dilakukan PT. Prima Abadi
Jaya untuk mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu aktivitas, hal itu dapat
langsung diatasi, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi Master Schedule (Jadwal
utama) yang dibuat pada awal penjadwalan proyek.

IV.2.3.1 Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek Dengan


Kenyataan Di Lapangan

Perbandingan antara perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di


lapangan, dilakukan PT. Prima Jaya Abadi secara periodic, dengan skala waktu yang
digunakan yaitu weekly. Untuk membandingkan secara berkala perencanaan
kemajuan proyek dengan kenyataan dilapangan, PT. Prima Abadi Jaya.
Menggunakan grafik kurva S, dimana dapat dilihat perbandingan kemajuan proyek
yang mereka kerjakan. Adapun grafik kurva S tersebut dapat dilihat pada Lampiran
2.

Bagi PT. Prima Abadi Jaya hambatan dalam menyusun laporan hasil
perbandigan perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di lapangan adalah
bila ada perubahan desain, karena dapat merubah jadwal aktivitas.

Pencapaian Hasil Perencanaan


Dari hasil evaluasi kemajuan pekerjaan pada realisasi pelaksanaan pekerjaan
pembangunan Suzuya Pinang Baris - Medan, berdasarkan berita acara peneyerahan,
pekerjaan telah selesai pada bulan Maret 2018. Dalam hal ini proyek telah selesai
tepat waktu sesuai dengan kontrak.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.1 Kondisi Ketika Terjadi Penurunan Prestasi Pekerjaan Secara Signifikan
Pada kurva S terlihat kecenderungan grafik realisasi kemajuan berada di
bawah grafik rencana pada bulan November 2017, Desember 2017 dan Januari 2018
sebesar 3.54%, 4.23% dan 4.18% yang berarti pekerjaan mengalami keterlambatan
waktu paling tinggi dari rencana. Kondisi ini mencapai puncak perbaikan waktu pada
antara bulan Februari 2018 sampai Maret 2018 dan kembali menuju 0% pada
beberapa bulan terakhir pengerjaan proyek. Solusi dari terjadi penurunan performa
realisasi adalah pihak kontraktor menyelesaikan pekerjaan lebih awal sehungga dapat
mengurangi biaya pengerjaan proyek secara signifikan.

Gambar 4.2 Kondisi Ketika Terjadinya perbaikan Pekerjaan Secara Signifikan

IV.2.3.2 Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Dan


Milestone Proyek

Universitas Sumatera Utara


PT. Prima Abadi Jaya melakukan analisa pada akibat perubahan yang terjadi
pada tanggal penyelesaian dan milestone (tanggal-tanggal penting penyelesaian
proyek) setelah menerima laporan hasil perbandingan antara perencanaan kemajuan
proyek dengan kenyataan di lapangan dan timbul keterlambatan. Dimana kemudian
Overall Project Duration dihitung kembali PT. Prima Abadi Jaya untuk mengetahui
apakah milestone proyek sendiri diusahakan tidak dilakukan perubahan, karena
nantinya akan mempengaruhi Master Schedule.

IV.2.3.3 Memeriksa Kemungkinan Munculnlya Jalur Kritis Baru


Setelah melakukan analisa dan timbul keterlambatan (delay) pada suatu
aktivitas terutama pada aktivitas kritis. PT. Prima Abadi Jaya tidak dapat melakukan
pemeriksaan kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru, dan juga tidak
menghitung float dari semua aktivitas, karena dalam penyusunan jadwal proyek PT.
Prima Abadi Jaya menggunakan GANTT/BAR Chart yang mana tidak
memungkinkan menunjukkan jalur kritis

IV.2.4 Corrective Action

Setelah dianalisa, bila di tengah pelaksanaan proyek ternyata schedule


mengalami keterlambatan PT. Prima Abadi Jaya kemudian melakukan beberapa
corrective action untuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi untuk kembali ke
jalur yang sebenarnya. PT. Prima Abadi Jaya melakukan pemadatan float pada
aktivitas dengan durasi waktu yang panjang saja, hal itu dilakukan dengan
pertimbangan nantinya tidak akan berubah overall Project duration. Tetapi tidak
semua pekerjaan dengan durasi yang lama dibagi-bagi (work splitting) PT. Prima
Abadi Jaya menjadi bagian yang lebih kecil.

Selain itu PT. Prima Abadi Jaya juga mempercepat aktivitas pekerjaan yang
yang mengalami keterlambatan dengan cara menambah kapasitas sumber daya
seperti penambahan jumlah alat, mempercepat kedatangan material. Serta menambah
tenaga kerja dan jam kerja (lembur, shift). Corective action yang dilakukan PT.
Prima Abadi Jaya yaitu melakukan perubahan pada job logic dan metode kerja, serta
sebagai pekerjaan disubkontrakkan kepada pihak lain.

Universitas Sumatera Utara


Adapun hambatan bagi PT. Prima Abadi Jaya dalam melakukan Corective
action yaitu diperlukannya biaya yang besar untuk melakukan semua yang
disebutkan di atas, dan itu berarti akan memperbesar cost dari pekerjaan proyek
tersebut.

IV.2.5 Update Schedule

Setelah melakukan corrective action, PT. Prima Abadi Jaya mempengaruhi


schedule kembali. Untuk mempengaruhi schedule sendiri, bagi PT. Prima Abadi Jaya
perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan sisa waktu durasi pekerjaan
(remaining duration). Dalam meng-update schedule PT. Prima Abadi Jaya tetap
menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat diawal Proyek yang telah dikoreksi,
setelah itu semua float aktivitas dari jadwal yang baru dihitung kembali. Setelah itu
menghitung float semua aktivitas, PT. Prima Abadi Jaya menghitung kembali project
completion date dari jadwal baru yang sudah disesuaikan dengan jadwal lama
tersebut.

Di PT. Prima Abadi Jaya sendiri yang bertanggung jawab dalam


mempengaruhi jadwal proyek yaitu Project Manager. Perubahan-perubahan yang
bisa dilakukan PT. Prima Abadi Jaya dalam meng-update sechedule adalah lama
durasi tiap aktivitas, dan korelasi atau hubungan antar aktivitas. Proses perhitungan
updating dilakukan PT. Prima Abadi Jaya secara computerized.

Hambatan yang ditemui PT. Prima Abadi Jaya dalam meng-update schedule
adalah jika ingin merubah milestone, karena milestone merupakan control point dari
keseluruhan durasi suatu proyek.

Tabel 4.1 Selisih Antara Perencanaan dan Realisasi

Bulan Perencanaan Realisasi Selisih


JUNI 2017 1.54 1.55 0.01
JULI 2017 2.8 2.74 -0.06
AGUSTUS 2017 7.23 7.18 -0.05
SEPTEMBER 2017 28.58 26.57 -2.01
OKTOBER 2017 66.29 63.49 -2.8
NOVEMBER 2017 91.38 87.84 -3.54
DESEMBER 2017 97.27 93.04 -4.23

Universitas Sumatera Utara


JANUARI 2018 98.05 93.87 -4.18
FEBRUARI 2018 98.92 97.121 -1.799
MARET 2018 100 100 0

Apabila mengambil rata-rata surplus realisasi pekerjaan dari bulan September


2017 sampai pada bulan Januari 2018 pengerjaan proyek (dimana schedule
mengalami keterlambatan namun di perbaiki dengan terjadinya surplus pada
keterlambatan terjadi secara signifikan), akan mendapatkan rata-rata surplus
3.352%. Apabila pihak kontraktor bisa lebih mempercepat kemajuan pekerjaan
dengan surplus diatas 5% hingga bulan terakhir dan dengan anggapan kondisi
penurunan prestasi pekerjaan dapat diatasi lebih awal, maka akan mengurangi
biaya penyelesaian proyek, dalam hal ini kontraktor bisa dapatkan memperkecil
kerugian akibat dari keterlambatan yang ada.

Gambar 4.3 Perbandingan Estimasi dan Realisasi Waktu Penyelesaian Proyek

Untuk memperbaiki situasi schedule yang mengalami keterlambatan, pihak


kontraktor harus bisa tetap fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang sangat
mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Dalam hal ini Gantt/Bar Chart yang
digunakan pihak kontraktor tidak bisa menunjukan jalur kritis. Oleh karena itu

Universitas Sumatera Utara


penggunaan metode CPM sangat disarankan untuk digunakan karena
penggunaannya yang mudah terlebih apabila ditunjang dengan penggunaan
software. Salah satu software yang bisa digunakan adalah POM-QM.

Pengunaan POM-QM
Dalam menerapkan metode CPM meng- gunakan POM-QM, akan
menghasilkan beberapa data antara lain adalah Early Start (ES), Early Finish (EF),
Late Start (LS), Late Finish (LF), Slack, Jaringan Kerja, serta penggambaran Early
times dan Late times dalam bentuk Gantt chart.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.4 Output dari CPM - Gantt Chart (Early and Late Times)

Untuk penerapan pada proyek Suzuya Pinang Baris - Medan memerlukan data-data kegiatan proyek, kode kegiatan, durasi
pekerjaan, serta data kegiatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu untuk memulai kegiatan yang berikutnya. Setelah semua
data dimasukkan dalam POM-QM, program bisa dijalankan dan akan langsung menghasilkan data-data seperti pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 POM-Q
Pada Tabel 4.2. bisa terlihat nilai slack pada tiap-tiap pekerjaan yang ada. Nilai slack nol (0) merupakan
nilai dari ET – LT = 0, nilai nol menunjukan jalur kritis. Jalur kritis juga bisa terlihat pada jaringan kerja

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.5 Jaringan Kerja

Universitas Sumatera Utara


Dari data yang yang dihasilkan lewat POM-QM pihak kontraktor bisa melihat
pekerjaan- pekerjaan apa saja yang sangat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.
Tentunya dengan informasi tersebut pihak kontraktor dapat lebih mengetahui
pekerjaan mana yang harus menjadi prioritas, sehingga situasi keterlambatan
pekerjaan bisa antisipasi kemunculannya hingga akhir penyelesaian proyek.

IV. 2.6 Pembahasan PT. Prima Abadi Jaya

PT. Prima Abadi Jaya melaksanakan penyusunan schedule dengan baik


dimana semua aspek dalam penyusunan schedule yang ideal sudah dilaksanakan
sehingga hambatan yang dihadapi hanya pada saat pengidentifikasian jenis kegiatan
yang akan digunakan dalam menyusun WBS. PT. Prima Abadi Jaya menggunakan
GANTT/BAR Chart dalam penyusunan jadwal. Penggunaan GANTT/BAR Chart
tidak dapat menunjukkan secara spesifikasi hubungan ketergantungan antara
pekerjaan satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek,
serta tidak dapat menjawab berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek tercepat
dan kegiatan mana yang bersifat kritis/non kritis. Di lapangan, dilaksanakan atau
tidak schedule yang sudah dibuat dapat diketahui oleh PT. Prima Abadi Jaya, karena
PT. Prima Abadi Jaya membuat daily schedule setiap aktivitas yang akan dikerjakan
setiap harinya. Meskipun begitu PT. Prima Abadi Jaya juga masih belum optimal
dalam melaksanakan schedule, karena tidak jarang menemui kendala-kendala bila ada
perubahan desain, kurangnya koordinasi dan komunikasi, dan perubahan cuaca yang
tidak menentu.

PT. Prima Abadi Jaya kurang baik melaksanakan monitoring karena tidak
mampu melaksanakan semua aspek dalam monitoring, yaitu tidak melakukan
pencatatan kinerja dan produktivitas pekerja dikarenakan terlampau besarnya jumlah
tenaga kerja sehingga terjadi ketidakakuratan dalam pengontroloan kinerja pekerja
pada proyek konstruksi, Selain itu yang menyebabkan pelaksanaan monitoring tidak

Universitas Sumatera Utara


optimal juga dikarenakan kendala yaitu kurang koordinasi atau pengawasan antara
pengawas dengan pekerja.

PT. Prima Abadi Jaya mampu melakukan analysis dengan baik dimana semua
aspek dalam analysis yang ideal sudah dilakasanakan, sehingga hambatan yang
dihadapi hanya bila ada perubahan desain karena mengakibatkan durasi aktivitas
berubah. Hanya saja PT. Prima Abadi Jaya belum mampu melakukan analisis dengan
optimal dikarenakan terkadang masih menemui kendala seperti ketidakakuratan
informasi yang didapat dari monitoring, serta kurangnya sumber daya atau tenaga ahli
yang mampu menganalisis keadaan proyek.

PT. Prima Abadi Jaya tidak menemui permasalahan dalam melakukan dalam
malakukan corrective action, hanya saja melakukan biaya yang besar dalam
melakukan ini. Walau tidak menemui permasalahan selain biaya yang besar, namun
PT. Prima Abadi Jaya juga masih belum optimal dalam melakukan corrective action.
Karena masih sering menemui kendala yaitu kurangnya informasi dari monitoring
dan analisis yang diperlukan untuk melakukan corrective action.

Di dalam melakukan updating schedule, PT. Prima Abadi Jaya melaksanakan


dengan baik, hanya menemui hambatan ketika terjadi perubahan milestone yang
dapat menyebabkan project completion date dan master schedule berubah.

Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa PT. Prima Abadi Jaya cukup baik
dalam melaksanakan sistem manajemen waktu proyek konstruksi gedung.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisa dan pembahasan dari perusahaan kontraktor PT.


Prima Abadi Jaya mengenai proyek konstruksi swalayan suzuya, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa :

1. Pelaksanaan Manajemen Waktu Proyek pada PT. Prima Abadi Jaya ( PAJ )
adalah masih dalam kategori baik karena masih dapat menyelesaikan pekerjaan
tepat pada tanggal akhir yang direncanakan pada Time Schedule.

2. Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Waktu pada PT. Prima Abadi Jaya ( PAJ ) :
a. Schedulling : dilaksanakan dengan baik, dimana semua aspek dalam
penyusunan schedule sudah dilaksanakan.
b. Monitoring : kurang baik, karena tidak melakukan pencatatan kinerja dan
produktivitas pekerja.
c. Analysis : dilaksanakan dengan baik.
d. Corrective Action : dilaksanakan dengan baik.
e. Updating Schedule : dilaksanakan dengan baik.

3. Kendala – kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Manajemen Waktu pada


PT. Prima Abadi Jaya ( PAJ ) adalah :
a. Monitoring : kurang koordinasi atau pengawasan antara pengawas dengan
pekerja.
b. Analysis : ketidakakuratan informasi dari monitoring.

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil pembahasan didapati pihak kontraktor dapat memenuhi
aspek - aspek yang diperlukan dalam manajemen waktu yang kurang baik
namun dapat teratasi, terbukti dengan pihak kontraktor menyelesaikan pekerjaan pada
bulan ke 10 sesuai kontrak. Namun bila dilihat dari kurva S, seharusnya pihak
kontraktor bisa memberikan dampak lebih dalam hal waktu penyelesaian pekerjaan
untuk mengatasi keterlambatan.

V.2 Saran
a. Untuk mengoptimalkan waktu pengerjaan proyek, informasi mengenai
pekerjaan apa saja yang yang sama sekali tidak bisa terlambat menjadi sangat
penting. Penggunaan Gantt chart tidak bisa memberikan informasi mengenai
jalur kritis pada penjadwalan yang ada, oleh karena itu penggunaan metode
CPM sangat direkomendasikan untuk memberikan dan menjaga efisiensi
waktu dalam pengerjaan proyek.
b. Pihak kontraktor harus lebih berkoordinasi dengan pengawas lapangan agar
supaya bisa lebih cermat dalam melihat kemajuan pekerjaan dan untuk
menghindari miss communication , sehingga dapat menekan waktu penyelesaian
proyek

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Brandon. Dick H. and Gray. Max. Project Control Standards. New York
: Brandon/System Press Inc, 1970.
Clough, Richard H. and Sears, Glenn A. Construction Project Management.
Canada : John Willey & Sons Inc.1991.
Ervianto,Wulfram. Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi 1.
Yogyakarta : Andi, 2004.
Kezner, H. Project Management for Executives. Van Nostrand Reinhold
Company, 1982.
Project Management Institute. A Guide to the Project Management Body
of Knowledge (PMBOK). United States: PMI Pulications, 1996.
Suharto,Imam, MANAJEMEN PROYEK: Dari Konseptual sampai
Operasional, Erlangga Jakarta,1998
Soeharto, Iman. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional.
Edisi 2, Cetakan 1. Jakarta : Erlangga, 1999.
Soeharto, Iman.Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional.
Jakarta : Erlangga, 1995.
Smith, Karl A. project Management and Teamwork. Minnesota : McGraw-Hill
Inc, 2000.
Ardani.2010. Analisa Penerapan Manajemen waktu pada proyek konstruksi
jalan (Studi Kasus : Pt. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar
Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa). Prodi Teknik Sipil
USU, Medan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai