2018
Meylani, Rizka
Universitas Sumatera Utara
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10068
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG
( STUDI KASUS : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN MEDAN )
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
RIZKA MEYLANI
13 0404 052
2018
ABSTRAK
Proses konstruksi pada proyek apartemen biasanya memakan waktu cukup lama dan
kompleks sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya akan memunculkan
berbagai macam risiko. Risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan, sehingga terjadi konsekuensi yang tidak diinginkan. Dampak risiko dapat mempengaruhi
produktivitas, prestasi (performance), kualitas dan anggaran biaya proyek. Oleh karena itu pada
Tugas akhir ini akan dilakukan penelitian tentang identifikasi dan analisa risiko pada proyek
yang saat ini sedang berjalan yaitu Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan.
Rangkaian analisa dimulai dengan identifikasi risiko yang dilakukan dengan studi
literatur dan survey pendahuluan. Hasil dari survey pendahuluan tersebut selanjutnya
dimasukkan kedalam kuisioner utama untuk mendapatkan faktor-faktor risiko yang akan
dianalisa pada tahap selanjutnya, Penelitian ini melibatkan anggota yang menangani Proyek
Pembangunan Rumah Susun Medan yaitu, Project Manager, Site Engineering, Site Operational
Manager dan Site Adm. Manager. Analisa risiko dilakukan dengan cara memperkirakan
frekuensi terjadinya suatu risiko dan dampak terhadap biaya maupun waktu. Sebagai langkah
terakhir dari Tugas Akhir ini adalah mengetahui respon risiko dari risiko yang dominan dengan
cara interview terhadap responden-responden sebelumnya.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa risiko-risiko yang dominan berdasarkan dampak
terhadap biaya adalah adanya perubahan desain/spesifikasi. Respon terhadap risiko tersebut
adalah memproses persetujuan variation order dengan perhitungan laba masih tetap terjaga. Jika
perubahan desain datangnya dari owner, pihak kontraktor dapat mengurus variation order agar
segera dapat diproses mengenai pekerjaan tambah kurang. Dampak dari terjadinya risiko
perubahan desain ini akan ditanggug oleh owner jika perubahan desain tersebut atas permintaan
dari pihak owner. Sedangkan risiko-risiko yang dominan berdasarkan dampak terhadap waktu
adalah adanya perubahan desain/spesifikasi dan kekurangan tempat penyimpanan material.
Respon terhadap risiko tersebut adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat adanya
perubahan desain dan mengatur penempatan gudang penyimpanan material seefektif mungkin
serta menjadwalkan pengadaan material dengan tepat.
i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
RUMAH SUSUN MEDAN )”. Sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk
Utara. Tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil studi dan survey yang dilakukan
pada proyek pembangunan rumah susun sukaramai yang berada di Jl. Kapten
1. Ayahanda dan Almh. Ibunda tercinta atas dukungan yang tiada henti-henti,
2. Bapak Medis Sejahtera Surbakti, S.T., M.T., Ph.D., selaku ketua Jurusan
3. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T., selaku dosen pembimbing I, yang telah
ii
5. Seluruh staff dan anggota proyek Pembangunan Rumah Susun Medan yang
telah membantu saya untuk memberikan data dalam penyelesaian laporan tugas
akhir ini.
6. Seluruh dosen, staff dan karyawan Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
7. Kakak saya tercinta Lailan Syafina, SP, yang telah banyak meluangkan waktu
8. Teman-teman Terdekat saya Soraya M Nasution ST, Dea Hutagaol ST, Elisa
Primax ST, Artika Ufa Harahap ST, Cicilia Simbolon ST, Maylisa Bakara ST,
Rizka Amalia ST, dan Asafin Napitupulu ST, yang telah banyak meluangkan
9. Teman seperjuangan saya Al Hafizh Sitorus yang telah banyak membantu dan
10. Teman terdekat saya Husnul Chotimah Simanjuntak yang selalu memberikan
Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
ini.
iii
Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca, kiranya dapat
akhir ini.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan Rahmat-Nya kepada
kita, dan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Penulis,
Rizka Meylani
iv
ABSTRAK ………………………………………………………………. i
vi
terhadap Biaya…………………………………... 47
terhadap Waktu………………………………..…. 51
terhadap Biaya,…………………………………... 55
terhadap Waktu………………………………..… 63
vii
Tabel 4.1 Identifikasi risiko yang relevan pada proyek Rumah Susun
Tabel 4.4 Tabel Probability x Impact terhadap biaya dengan risiko yang
Tabel 4.5 Tabel Probability x Impact terhadap waktu dengan risiko yang
Tabel 4.6 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan
Tabel 4.7 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan
ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Proyek pada bidang jasa konstruksi dihadapkan dalam tiga kendala
yaitu biaya, waktu dan mutu. Ketiga kendala ini dapat diartikan sebagai sasaran
proyek, yang didefinisikan sebagai tepat biaya, tepat waktu, dan tepat mutu.
konstruksi dikaitkan dengan sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat terpenuhi.
Proyek pembangunan rumah susun ini dapat dikatakan sebagai proyek yang
berisiko tinggi mengingat besarnya bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang
akan dibangun. Proses konstruksi pada proyek ini biasanya memakan waktu yang
cukup lama dan kompleks sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada
untuk nantinya akan menjadi 4 tower dengan 20 lantai. Totalnya sampai 2.064
unit. Pembangunan kembali rumah susun Medan dilakukan diatas lahan seluas
16.717 meter persegi dengan tipe hunian studio 18 meter persegi hingga 3 kamar
tidur. Nantinya pembangunan rusun akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap
pertama, sebanyak 5 tower lama dengan total unit hunian 374 unit akan diremajakan
tahap pertama dilakukan, para penghuni lama akan direlokasi sementara ke lokasi
lainnya. Rusun Sukaramai juga akan dilengkapi dengan unit komersial sebanyak
425 untuk itu, taman pendidikan anak usia dini dan taman pendidikan alquran.
Fasilitas lainnya seperti ruang serbaguna, parkir, klinik, sarana ibadah, taman
hingga kolam renang juga akan dibangun. Pembangunan rumah susun tahap
pertama ini di targetkan akan selesai dalam waktu 18 Bulan. Saat ini Pembangunan
Rumah Susun Medan sudah dimulai dari bulan Maret 2017 proses pengerjaannya
telah mencapai 11 %, yaitu telah sampai pada pengerjaan struktur lantai 2. Proyek
pembangunan Rumah Susun Medan ini tidak luput juga dari timbulnya risiko. Hal
tersebut disebabkan oleh besarnya bobot pekerjaan dan tingginya hunian yang akan
dibangun dengan batasan waktu pelaksanaan proses konstruksi yang cukup sempit.
Penyebab keterlambatan bisa terjadi karena lokasi site yang sulit, cuaca,
lingkungan. Selain itu juga terdapat risiko pada saat proses pelaksanaan proyek
mencapai sasaran. Sebagai bagian dari proses Manajemen Proyek, perencanaan dan
kemampuan untuk mengolah dan mempelajari risiko yang ada. Manajemen risiko
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui,
akibat buruknya yang tidak diharapkan (Cooper dan Chapman, 1993) dan dapat
tersebut.
dan analisa risiko konstruksi pada pelaksanaan proyek pembangunan Rumah Susun
Medan ini. Dari analisa-analisa tersebut juga dapat diprediksi risiko-risiko yang
telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya. Atas dasar inilah, penulis memilih judul
Agar pembahasan dalam penulisan nanti bisa lebih terarah dan sistematis, maka
1. Risiko yang diteliti adalah risiko teknis pelaksanaan yang berpengaruh terhadap
2. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang
4. Pekerja konstruksi yang akan diberi kuisioner dalam penelitian ini adalah Project
Manager, Site Engineering, Site Operational Manager dan Site Adm. Manager.
5. Penulisan bersifat studi kasus dimana responden hanya diambil dari satu
2. Dapat mengurangi kerugian yang nantinya akan dialami oleh perusahaan jika
Metode yang digunakan penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah dengan
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
(Sugiyono 2011:6).
Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam studi kasus proyek ini, yaitu
jenis data primer dan data sekunder. Jenis data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hasil wawancara, dan penyebaran kuisioner dengan beberapa
staf di proyek tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang terkait dengan
yaitu :
4. Risiko Konstruksi
5. Risiko Kontraktual
6. Risko Manajemen
7. Risiko Pelaksanaan
risiko yang mungkin saja dapat terjadi pada proyek yang ditinjau. Data sekunder
yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari pengkajian studi-studi
literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data berupa data-data
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diterangkan mengenai latar belakang studi yang mendasari
pengangkatan tema pada tugas akhir ini, permasalahan yang berisi tentang masalah
yang hendak dipecahkan oleh penulis, maksud dan tujuan yang ingin dicapai,
laporan yang dipakai dalam tugas akhir ini sehingga bisa dipahami secara
sistematis.
Bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis mengenai Definisi Proyek, Risiko
Risiko.
Pada bab ini berisi tentang metodologi dalam melakukan studi, objek dan lokasi
Pada bab ini akan dibahas mengenai Analisa dan hasil penelitian berupa hasil
survey tentang Risiko Konstruksi pada Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan,
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir ini
berupa hasil analisa risiko yang relevan pada proyek Rumah Susun Medan serta
respon risiko dari risiko yang paling dominan terjadi pada proyek tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat
tindakan. Menurut Arthur J. Keown (2000), risiko adalah suatu prospek suatu hasil
didefenisikan sebagai :
b. Ketidakpastian – uncertainty
Atau dapat diambil kesimpulan bahwa defenisi risiko adalah suatu kondisi
adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang
personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang
terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin
cermat dan komperhensif, sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan atau tidak
a. Brainstorming
b. Questionnaire
responden.
10
pemimpin.
d. Scenario analisys
alternative “ )
f. Incident investigation
g. Auditing
Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai
h. Inspection
11
keamanan di system baru atau modifikasi terhadap potensi bahaya atau masalah.
adalah :
b. Membuat daftar kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat daftar kerugian
kategori, di antaranya :
12
2 Risiko internal
3 Risiko teknis
4 Risiko legal
2 Risiko fisik
4 Risiko Ekonomi
2 Risiko legal
3 Risiko manajemen
4 Risiko pasar
3 Risiko lingkungan
5 Risiko manajemen
7 Risiko politik
13
5 Risiko fisik
Setelah proses identifikasi semua risiko – risiko yang mungkin terjadi pada
suatu proyek dilakukan, diperlukan suatu tindak lanjut untuk menganalisis risiko –
risiko.
Langkah pertama untuk melakukan tahapan ini adalah pengumpulan data yang
relevan terhadap risiko yang akan dianalisis. Data- data tersebut dapat diperoleh
dampak dari sebuah risiko. Proses evaluasi dampak risiko dilakukan dengan
14
risiko.
jelas untuk dapat mengukur dampak dari suatu risiko dengan tepat. Menurut
Loosemore, Raftery, Reilly dan Higgon ( 2006 ), beberapa parameter untuk proses
Parameter Deskripsi
Jarang terjadi Peristiwa ini hanya muncul pada keadaan yang luar
biasa jarang
Mungkin terjadi Peristiwa ini kadang jarang terjadi pada suatu waktu
lagi.
Hampir pasti terjadi Peristiwa ini sering muncul pada berbagai keadaan.
Projects (http://ilerning.com)
15
Parameter Deskripsi
Projects (http:ilerning.com)
Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
konstruksi mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga dimensi.
a. Bersifat Unik
Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan
yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek sejenis),
16
Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya, yaitu pekerja dan “sesuatu”
c. Organisasi
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan lokasi sumber
daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah
ditetapkan dengan jelas. Proyek juga merupakan sesuatu yang kompleks, tidak rutin
atau selalu ada, mempunyai batas waktu, biaya, pendapatan/penghasilan dan bentuk
Dari defenisi proyek yang telah disebutkan diatas, terlihat ciri pokok proyek,
yaitu:
b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai
17
Risiko bisa didefenisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang
‘hasil’ atau ‘keluaran’, risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran yang tidak
dapat diprediksikan dengan pasti, yang tidak disukai karena akan menjadi kontra-
produktif. Sedangkan dari sudut pandang ‘proses’, risiko adalah faktor-faktor yang
Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi
dapat berdampak pada tujuan proyek yang mencakup ruang lingkup, jadwal, biaya,
proyek.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu
kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang
jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi
18
ketidakpastian dengan peluag kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan
manajemen yang baik, sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan dengan baik
dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dalam pelaksanaan proyek harus
macam disiplin ilmu dan komponen pendukung lainnya. Pihal-pihak yang terlibat
dalam proyek konstruksi dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap
pemeliharaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pihak pemilik proyek
Pemilik (owner) adalah seseorang atau instansi yang memiliki hak proyek
yang dibangun dan membiayai seluruh biaya proyek . Pemilik proyek atau
pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan
19
membangun proyek.
kontraktor pelaksana.
pemeliharaan.
b. Konsultan
20
kan hasil yang nyata. Sebagai contoh, suatu perusahaan ingin menggunakan
- Konsultan Perencana
- Konsultan Pengawas
c. Kontraktor
21
proyek E-MK, hasil akhir proyek berupak fasilitas prasarana atau instalasi
Tugas dan tanggung jawab Kontraktor pada proyek konstruksi secara umum
adalah :
bulanan.
22
yang tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial / konsekuensi
dari risiko itu sendiri. Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk memindahkan
risiko.
a. Menghindari Risiko
c. Meretensi risiko
d. Mentransfer risiko
e. Asuransi
Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis, sehingga
menimpa suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat
23
kemungkinan dan dampak dari kegiatan positif dan mengurangi kemungkinan dan
dampak dari sesuatu yang merugikan dala proyek tersebut. (PMBOK, 2008).
dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa
Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis
24
terhadap risiko dengan sasaran dan kendalam masing-masing program, yang terdiri
atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan
mengalihkan risiko.
Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja
proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam
Risiko suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya lahan ditandai oleh faktor-
faktor :
proyek)
2. Dampak (impact), adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak (impact) pada
25
R=P*I
Dimana :
R = Tingkat risiko
Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikan karena memiliki
probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki konsekuensi negative yang besar dan
terjadinya risiko ditandai dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya,
suatu risiko dan dampak dari risiko. Skala yang digunakan dalam mengukur potensi
risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko adalah skala likert dengan
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = cukup
4 = sering
5 = sangat sering
26
1 = sangat kecil
2 = kecil
3 = sedang
4 = besar
5 = sangat besar
5 10 15 20 25
High
4 8 12 16 20 Medium
Low
3 6 9 12 15
Probability
2 4 6 8 10
1 2 3 4 5
Impact
Setelah mengetahui tingkatan probability dan impact dari suatu risiko, dapat
menghadapi risiko tersebut. Menurut Hanafi (2006), untuk memilih respon risiko
yang akan digunakan untuk menangani risiko-risiko yang telah terjadi, dapat
digunakan Risk Map. Berikut adalah gambar dari Risk Map yang dapat digunakan.
27
Quadrant II Quadrant I
(Detect and Monitor) (Frevent At source)
4
1
Significance
1 2 3 4 5
Likelihood High
pada kuadran I adalah tempat dimana risiko-risiko yang berada pada kuadran
II dibutuhkan adanya rencana yang telah teruji untuk menjawab situasi berisiko
28
kuadran I dan Kuadran II merupakan risiko yang selalu direspon karena merupakan
29
METODOLOGI PENELITIAN
biasanya terjadi dalam proyek konstruksi gedung yang nantinya akan dijadikan
Tabel 3.1 Variabel risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang akan diteliti :
No Variabel Referensi
30
material
tepat
31
C3 Pemilihan tenaga kerja yang tidak tepat Touran dan Paul J. B dan
D Risiko Konstruksi
lapangan
E Risiko Kontraktual
32
E Risiko Kontraktual
dan kontraktor
F Risiko Manajemen
kwalitas)
G Risiko Peaksanaan
33
G Risiko Pelaksanaan
spek
individu dalam suatu populasi. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang amat
besar, cakupan wilayah penelitian yang cukup luas, atau keterbatasan biaya
34
yang akan memilih kandidat Bupati “X”, membutuhkan sampel yang benar-
dalam suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dalam
sampel. Dalam metode ini, cara pemilihan sampel harus dilakukan secara acak
dipilih sebagai sampel tidak memiliki kesempatan yang sama, misalnya karena
G. et. al 2007 )
diambil yaitu, pihak pelaku konstruksi pelaksana dan responden yang dituju
sebagai berikut :
35
2. Site Engineering
. Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam studi kasus proyek ini,
Jenis data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil
tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang terkait dengan risiko.
mengenai risiko yang mungkin saja dapat terjadi pada proyek yang
ditinjau.
Data sekunder yang digunakan adalah data yang berasal dari pengkajian
36
Data yang didapatkan untuk penelitian ini hanya berasal dari proyek yang
1. Identifikasi Risiko
pada responden yang sudah terpilih dengan memilih jawaban relevan atau
tidak relevan. Jika responden menjawab relevan pada satu pilihan risiko,
tahap selanjutnya.
b. Wawancara
suatu risiko dan dampak dari risiko. Salah satu caranya adalah dengan
37
3. Respon Risiko
dilihat lebih jelas dalam bagan alir seperti gambar 3.5 berikut ini.
38
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Pengambilan Data
39
responden yang telah terpilih . Para responden memberikan informasi hanya pada
masing. Data-data yang didapat dalam interview tersebut adalah data mengenai
Rumah Susun Medan, frekuensi risiko yang terjadi, serta dampak risiko tersebut
terhadap biaya dan waktu. Data lain yang didapat adalah respon yang dilakukan
Pembangunan Rumah Susun Medan ini adalah PT. X , yang merupakan salah satu
40
Sumatera Utara.
masjid = 1 lantai )
Jenis Kontrak : Lump Sump Fixed Price & Unit Price ( Pondasi
Bored Pile )
Rupiah ).
proyek dan pemilik proyek telah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada
41
harus memenuhi standar yang diwajibkan. Selain itu pemberlakuan jam kerja lembur
juga harus memenuhi aturan yang berlaku, sehingga tidak mengganggu istirahat dari
4. 1. 3. Profil Responden
Beberapa responden yang turut membantu dalam penelitian Tugas Akhir ini
adalah :
1. Project Manager
Dalam proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Imam Farid, yang
kontraktual.
2. Site Engineering
Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Aris Dwi Prayogi.
Dalam proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Dedy Sutardi. Beliau
42
Dalam proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Agus Mulyanto.
4. 2. 1. Identifikasi Risiko
Langkah awal yang dilakukan dalam identifikasi risiko adalah studi literatur.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang biasanya terjadi
pembangunan Rumah Susun Medan ini. Pada tabel 3. 1. telah disebutkan risiko-
risiko apa saja yang banyak terjadi pada proyek pembangunan konstruksi bangunan
bertingkat tinggi. Data tersebut selanjutnya diajukan kepada pihak responden yang
masing.
Proses identifikasi risiko adalah dengan memberikan form kuisioner dan juga
didampingi oleh peneliti. Form kuisioner yang diberikan terdapat pada lampiran
pertama. Para responden menjawabnya dengan cara memberikan tanda (√) pada
kolom relevan atau tidak relevan. Dalam hal ini keterangan relevan adalah variabel
risiko tersebut pernah terjadi atau mungkin akan terjadi di waktu yang akan datang,
sedangkan keterangan tidak relevan adalah bahwa variabel risiko tersebut tidak
pernah terjadi atau tidak mungkin akan terjadi diwaktu yang akan datang pada
43
risiko yang terjadi pada proyek pembangunan Rumah Susun Medan ini. Hal
jawaban ‘tidak relevan’ pada form kuisioner identifikasi risiko. Dimana 44 variabel
risiko yang relevan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Identifikasi risiko yang relevan pada proyek Rumahn Susun Medan
A. Force Majeure
No Variabel Risiko
1 Gempa Bumi
2 Tersambar Petir
3 Cuaca yang tidak menentu
4 Kebakaran
No Variabel Risiko
1 Ketersediaan material
2 Kerusakan atau kehilangan (pencurian) material
3 Perubahan harga material
4 Kekurangan tempat penyimpanan material
44
(lanjutan)
No Variabel Risiko
D. Risiko Konstruksi
No Variabel Risiko
1 Perubahan desain
2 Kesalahan estimasi waktu
3 Kesalahan estimasi biaya
4 Keretakan dan kebocoran
5 peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan
E. Risiko Kontraktual
No
Variabel Risiko
1 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap
2 Keterlambatan pembayaran oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh sub-kontraktor
3
melalui kontraktor utama
4 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak
45
(lanjutan)
F. Risiko Manajemen
No Variabel Risiko
G. Risiko Pelaksanaan
No
Variabel Risiko
risiko yang relevan pada proyek Pembangunan Rumah Susun Medan, 26 variabel
tersebut terbagi dalam beberapa kelompok. Variabel risiko yang tidak relevan pada
proyek ini dieliminasi dan tidak dimasukkan pada daftar identifikasi risiko.
telah terpilih sebelumnya tentang frekuensi (kali kejadian) risiko-risiko dan dampak
46
didampingi oleh peneliti. Form kuisioner yang diajukan telah terlampir pada
Lampiran 2.
4. 2. 2. Analisa Risiko
Pada saat dilakukan survey kuisioner frekuensi risiko dan dampak risiko
probability atau frekuensi kejadian variabel risiko yang relevan pada proyek
Pembangunan Rumah Susun Medan ini. Begitu pula untuk mengukur impact dari
kejadian variabel risiko juga digunakan skala likert. Dimana skala likert untuk
Jarang (J) =2
Cukup (C) =3
Sering (S) =4
sebagai berikut :
47
Kecil (K) =2
Sedang (S) =3
Besar (B) =4
Kriteria penetapan skala pada impact terhadap biaya ini dilakukan sendiri oleh
peneliti. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan nilai biaya kontijensi dari nilai proyek
pembangunan Rumah Susun Medan tersebut. Nilai kontrak proyek tersebut adalah
sebesar 384,95 milyar rupiah. Sedangkan besar nilai biaya kontijensi pada proyek
tersebut diambil sebesar 5% dari nilai kontrak. Apabila nilai biaya kontijensi 5%
dari nilai kontrak dimana risiko itu muncul, maka biaya kontijensi adalah sebesar
19,2475 milyar rupiah, yang kemudian ditetapkan sebagai skala dengan membagi
48
kejadian variabel risiko terhadap biaya yang didapat dari hasil kuisioner kepada
dengan analisa risiko yang menggunakan tabel Probability x Impact (PxI). Proses
pengerjaan tabel Probability x Impact adalah dengan cara memasukkan nilai skala
probability dan memasukkan nilai skala impact terhadap biaya yang telah didapat
dari hasil survey kuisioner, kemudian dilanjutkan dengan mengalikan skala pada
kolom probability dan skala pada kolom impact. Setelah itu didapat nilai yang
Berikut adalah tabel Probability x Impact (PxI) dari masing- masing variabel
risiko.
49
50
Analisa risiko berdasarkan impact terhadap waktu ini tidak berbeda jauh
terhadap waktu. Pengukuran skala probability sama dengan yang telah dijelaskan,
Kecil (K) =2
Sedang (S) =3
Besar (B) =4
K (Kecil) = 21 – 40 hari
B (Besar) = 61 – 80 hari
Kriteria penetapan skala impact terhadap waktu ini dilakukan sendiri oleh
dari nilai kontrak proyek per hari. Denda keterlambatan pada proyek ini adalah
sebesar 38,495 juta rupiah per hari. Berdasarkan nilai biaya kontijensi yang sebesar
10 % dari nilai kontrak, yaitu sebesar 38,495 milyar rupiah, didapatkan 100 hari
51
Setelah diketahui nilai skala probability serta nilai skala impact dari
kejadian variabel risiko terhadap waktu yang didapat dari hasil kuisioner kepada
responden pada proyek Rumah Susun Medan, kemudian dilanjutkan dengan analisa
risiko yang menggunakan tabel Probability x Impact (PxI). Proses pengerjaan tabel
Probability x Impact adalah dengan cara memasukkan nilai skala probability dan
memasukkan nilai skala impact terhadap waktu yang telah didapat dari hasil survey
dan skala pada kolom impact. Setelah itu didapat nilai yang dijadikan acuan untuk
52
53
yang mempunyai nilai cukup besar itulah yang merupakan hasil analisa dari risiko
yang kemungkinan besar terjadinya paling besar dan yang menimbulkan dampak
yang cukup signifikan dibanding risiko lainnya terhadap biaya maupun terhadap
waktu. Pada kedua tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang mempunyai
nilai cukup besar dan kemungkinan terjadinya paling besar ( yang paling dominan
) yang terjadi pada proyek pembangunan Rumah Susun Medan adalah yang
melebihi skala 3 pada skala probability x impact yang merupakan risiko berkategori
tersebut mengacu pada Tabel 2.1 Probability Impact Grid pada bab sebelumnya.
Tabel 4.4 Tabel Probability x Impact terhadap biaya dengan risiko yang terpilih
54
4. 2. 3. Respon Risiko
Dari analisa risiko yang telah dilakukan, telah didapatkan enam risiko yang
terhadap biaya.
terjadi cukup sering, hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan desain maupun
spesifikasi yang merupakan permintaan dari pihak owner. Risiko ini pastinya akan
akan dibutuhkan. Sedangkan biaya awal yang telah disetujui pada kontrak tidak bisa
ditambah ataupun dikurangi sebelum adanya kontrak baru lagi (variation order).
kurang dalam variation order. Dengan respon tersebut, diharapkan laba - rugi tetap
terjaga. Dalam risk map, risiko perubahan desain adalah sebagai berikut :
55
Dalam gambar diatas dapat dilihat risiko perubahan desain masuk ke dalam
ini cukup sering dan juga menimbulkan dampak yang cukup signifikan. Dimana
hanya dibutuhkan adanya kontrol yang tidak terlalu ketat pada risiko perubahan
desain ini. Kontrol yang dapat dilakukan adalah dengan cara memproses
proyek) dengan perhitungan laba masih tetap terjaga. Jika perubahan desain
datangnya dari pihak owner, pihak kontraktor dapat mengurus variation order agar
segera dapat diproses mengenai pekerjaan tambah kurang. Dampak dari terjadinya
risiko perubahan desain ini akan ditanggung oleh owner jika perubahan desain
56
ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran para pekerja untuk menaati rambu-rambu
K3 dan menyalahi prosedur aturan pekerjaan. Kecelakaan tenaga kerja pada proyek
ini sudah terjadi sebanyak kurang lebih 3 kali kejadian selama masa berlangsungnya
menyebabkan dampak yang signifikan terhadap biaya, karena para pekerja telah
dilengkapi dengan asuransi dan juga dana cadangan yang telah direncanakan sejak
respon tersebut diatas, risiko ini juga direspon dengan cara memperketat
prosedur pelaksanaan pekerjaan. Pada risk map, risiko kecelakaan tenaga kerja
57
kuadran empat. Yang hanya diperlukan kontrol yang lemah untuk merespon risiko
tersebut. Hal itu dikarenakan kemungkinan terjadinya risiko tersebut kecil dan juga
menimbulkan dampak yang kecil. Kontrol yang dapat dilakukan adalah dengan
officer. Selain itu pengawasan terhadap prosedur pekerjaan harus diperketat lagi.
Kerugian dari adanya kecelakaan tenaga kerja ditanggung oleh pihak kontraktor
Risiko tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah
kemasan yang tidak terbungkus dengan rapi serta pengawasan yang masih lemah
terhadap material. Jika dimasukkan dalam risk map, risiko kehilangan atau
biaya)
58
Dimana kemungkinan untuk terjadi tidak terlalu besar dan juga tidak menimbulkan
dampak yang terlalu signifikan. Sehingga masih dibutuhkan pengawasan pada item
risiko ini. Dikarenakan kemungkinan terjadinya risiko ini tidak terlalu tinggi.
dengan cara me-reject jika adanya material yang rusak. Selain itu juga dapat
dilakukan pengawasan pada penyimpanan material. Jika risiko ini terjadi maka
pihak kontraktor yang akan menanggung dari kerugian yang disebabkan oleh
merupakan risiko yang disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu adanya inflasi dan
juga krisis keuangan global yang sedang melanda dunia. Dalam merespon risiko
tersebut, proyek ini memutuskan untuk menggunakan cadangan biaya yang belum
terpakai yang memang diperuntukkan untuk kejadian yang tidak terduga yang telah
ataupun rugi tetap terjaga. Sehingga tidak menyebabkan kerugian bagi pihak
kontraktor. Memang perubahan harga material ini tidak mudah untuk diramalkan
kejadiannya. Namun sebaiknya para perencana sudah memasukkan dana yang tidak
59
kuadran empat. Dimana dapat dilakukan pengawasan yang tidak begitu ketat
risiko perubahan harga material adalah kecil dan juga menimbulkan dampak yang
tidak signifikan (kecil). Berhubung ini merupakan risiko yang sifatnya eksternal,
tidak banyak yang dapat dilakukan oleh pihak proyek. Salah satunya adalah dengan
yang sifatnya tak terduga. Dampak dari kenaikan harga material ini ditanggung oleh
tersebut diatas disebabkan oleh lambatnya proses persetujuan progress oleh owner.
Risiko ini tidak akan terjadi apabila sedari awal disepakati bersama tentang durasi
proses pengajuan sampai persetujuan progress oleh pihak owner dan juga MK.
60
menyebabkan tetap terjaganya laba. Dalam risk map, risiko tersebut diatas akan
biaya)
dalam kuadran empat. Dimana hanya dibutuhkan pencegahan pada terjadinya risiko
oleh pihak owner ini tidak terlalu tinggi dan juga tidak menimbulkan dampak
signifikan. Jadi sebaiknya risiko harus dicegah langsung dari sumbernya. Salah satu
caranya adalah dengan membuat kesepakatan bersama dengan pihak owner dan
61
Penyebab risiko ini antara lain adalah produktifitas tenaga kerja yang rendah,
keterlambatan pengiriman material, kerusakan alat serta faktor cuaca yang tidak
menentu. Respon yang dilakukan adalah memantau sejauh mana perubahan jadwal
pelaksanaan dilapangan terjadi dan jenis pekerjaan apa saja yang mengalami
kritis, apabila jenis pekerjaan yang mengalami perubahan jadwal tidak berada pada
lintasan kritis maka perubahan jadwal pelaksanaan tersebut masih bisa ditoleransi.
Jika dimasukkan dalam risk map, risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
biaya)
62
kedalam kuadran empat. Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak begitu ketat
risiko ini kecil dan dampak yang ditimbulkan juga tidak signifikan. Kontrol yang
perubahan jadwal dilapangan, apabila jenis pekerjaan tersebut tidak berada pada
lintasan kritis maka perubahan jadwal pelaksanaan tersebut masih bisa ditoleransi.
permintaan perubahan desain dari pihak owner menimbulkan dampak yang cukup
menanggapi risiko ini. Jika dimasukkan kedalam risk map, maka risiko perubahan
63
Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak begitu ketat terhadap risiko adanya
desain ini cukup sering dan juga menimbulkan dampak yang cukup signifikan.
Respon yang dapat dilakukan adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat
perubahan desain ini dapat ditanggung oleh pihak owner apabila perubahan desain
yang terjadi diakibatkan oleh permintaan dari owner. Namun, dapat juga kerugian
dibebankan sepenuhnya oleh pihak kontraktor jika pada surat perubahan pekerjaan
Gambar 4.8. Risk Map Keterlambatan pembayaran oleh owner (terhadap risiko
waktu)
64
masuk ke dalam kuadran empat. Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak
terlalu ketat terhadap item risiko ini. Walaupun tingkat kemungkinan terjadinya
sangat tinggi, tetapi dampak yang ditimbulkan terhadap waktu masih kecil
bersama dengan pihak owner dan pihak MK mengenai durasi proses pengajuan
dilakukan monitoring pada apa yang terjadi. Jika tidak dapat dicegah, sudah sangat
proyek. Risiko tersebut tidak dapat dihindari karena lokasi proyek yang terletak
pada pemukiman padat penduduk dengan aktifitas yang tinggi. Dalam risk map,
risiko waktu)
65
termasuk dalam kuadran tiga. Dimana berkemungkinan besar untuk terjadi tetapi
pengawasan pada item risiko ini. Pengawasan dapat dilakukan dengan memonitor
dilakukan pada malam hari agar tidak menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi
proyek.
Jika dimasukkan kedalam risk map, risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
Gambar 4. 10. Risk Map Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan (terhadap risiko
waktu)
66
kedalam kuadran empat. Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak begitu ketat
risiko ini kecil dan dampak yang ditimbulkan cukup signifikan. Respon yang dapat
jadwal dilapangan, apabila jenis pekerjaan tersebut bukan merupakan lintasan kritis
67
terhadap biaya
terjadinya
permintaan dari
pihak owner
menaati rambu-
rambu K3 dan
menyalahi prosedur
aturan pekerjaan
rapi terhadap
material
68
dunia
kontraktor
schedule pembayaran
tidak menentu
69
terhadap waktu
terjadinya
merupakan
permintaan dari
pihak owner
sekitar lokasi
proyek
70
Risiko
pengiriman
material
3. Kerusakan alat
4. Faktor cuaca
yang tidak
menentu
71
5. 1. Kesimpulan
Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan
a. Perubahan desain
a. Perubahan desain
72
Universitas Sumatera Utara
Pada proyek pembangunan Rumah Susun Medan ini risiko perubahan
kontrol yang tidak terlalu ketat pada risiko perubahan desain ini. Kontrol
perhitungan laba masih tetap terjaga. Jika perubahan desain datangnya dari
owner, pihak kontraktor dapat mengurus variation order agar segera dapat
perubahan desain ini akan ditanggung oleh owner jika perubahan desain
tersebut atas permintaan dari pihak owner, sedangkan respon terhadap risiko
5. 2. Saran
73
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis kebutuhan proyek pada tahap perencanaan seharusnya dilakukan
lebih jelas dan terperinci yaitu adanya risk management secara utuh, agar
merupakan bagian dari laporan yang wajib dibuat di setiap proyek sehingga
74
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
xi
Pendahuluan :
Pada kuisioner ini saya akan membuat penilaian mengenai variabel-variabel Risiko
yang biasanya terjadi dalam proyek konstruksi berdasarkan pengkajian studi
literatur dan referensi yang saya Peroleh pada Proyek Pembangunan Rumah Susun
Medan. Saya berharap bapak/ibu sekalian bersedia mengisi kuisioner terlampir dan
semua informasi dijamin hanya untuk penelitian tugas akhir saya dan dijamin
kerahasiannya.
Petunjuk :
Keterangan :
R : Relevan
TR : Tidak Relevan
No Variabel Keterangan
R TR
A1 Gempa Bumi
A2 Banjir
A3 Tanah Longsor
A4 Badai
A5 Tersambar Petir
75
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Keterangan
R TR
A6 Kebakaran
A8 Demonstrasi / Huru-hara
B1 Ketersediaan Material
terlambat
material
material
76
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Referensi
R TR
tepat
C8 Perselisihan Kerja
D Risiko Konstruksi
D1 Perubahan desain
77
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Keterangan
R TR
E Risiko Kontraktual
F4 Pengajuan klaim
78
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Referensi
R TR
G Risiko Pelaksanaan
79
Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN
Risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena
ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan
menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak
menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu
proyek. Risiko tidak pernah dapat dihilangkan sama sekali, namun dapat
dikelola secara efektif untuk mengurangi dampak terhadap tercapainya
sasaran proyek.
II. TUJUAN SURVEY
Memperoleh informasi dan data yang akurat tentang frekuensi dan dampak
dari risiko-risiko apa saja yang terjadi atau mungkin akan terjadi pada
tahap konstruksi dalam proyek Pembangunan Rumah Susun Medan dari
sisi kontraktor, untuk digunakan dan disimulasi dalam penyusunan tugas
akhir peneliti.
III. KERAHASIAAN INFORMASI
Data dan informasi yang diberikan dalam survei ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk keperluan penelitian.
IV. DATA RESPONDEN
Nama : ………………………………………
Jabatan/Posisi : ………………………………………
Lama Bekerja : ………………………………………
Pendidikan Terakhir : ………………………………………
V. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Faktor-faktor risiko bersifat dinamis, mengikuti berbagai aspek dan
kondisi yang terjadi di dalam kegiatan dan pelaksanaan proyek. Antara
satu proyek dengan proyek yang lain akan selalu terdapat faktor yang
berbeda-beda. Dengan metode skala likert, diasumsikan perkiraan atau
rasio dari bobot risiko yang dijumpai.
80
Nilai
1 2 3 4 5
Keterangan
Sangat Jarang Jarang Cukup Sering Sangat Sering
Frekuensi terjadinya risiko
(< 3 kali kejadian) (3-5 kali kejadian) (6-7 kali kejadian) (8-10 kali kejadian) (>10 kali kejadian)
Dampak risiko terhadap Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
biaya (0 - 400 juta) (400 - 800 juta) (800 juta - 1,2 M) (1,2 M - 1,6 M) (1,6 M - 2 M)
Dampak risiko terhadap Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
waktu (0 - 20 hari) (21 - 40 hari) (41 - 60 hari) (61 - 80 hari) (81 - 100 hari)
A. Force Majeure
Frekuensi Dampak Risiko terhadap
No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
1 Gempa Bumi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2 Tersambar Petir 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 Cuaca yang tidak menentu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 Kebakaran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
81
D. Risiko Konstruksi
82
F. Risiko Manajemen
3 Pengajuan klaim 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
G. Risiko Pelaksanaan
83