Anda di halaman 1dari 95

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Teknik Sipil Skripsi Sarjana

2018

Analisa Risiko Konstruksi pada Proyek


Pembangunan Gedung (Studi Kasus:
Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan)

Meylani, Rizka
Universitas Sumatera Utara

https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10068
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG
( STUDI KASUS : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN MEDAN )

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat


penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil

Disusun Oleh :

RIZKA MEYLANI
13 0404 052

BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara


ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
(STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN MEDAN)

ABSTRAK

Proses konstruksi pada proyek apartemen biasanya memakan waktu cukup lama dan
kompleks sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya akan memunculkan
berbagai macam risiko. Risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan, sehingga terjadi konsekuensi yang tidak diinginkan. Dampak risiko dapat mempengaruhi
produktivitas, prestasi (performance), kualitas dan anggaran biaya proyek. Oleh karena itu pada
Tugas akhir ini akan dilakukan penelitian tentang identifikasi dan analisa risiko pada proyek
yang saat ini sedang berjalan yaitu Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan.
Rangkaian analisa dimulai dengan identifikasi risiko yang dilakukan dengan studi
literatur dan survey pendahuluan. Hasil dari survey pendahuluan tersebut selanjutnya
dimasukkan kedalam kuisioner utama untuk mendapatkan faktor-faktor risiko yang akan
dianalisa pada tahap selanjutnya, Penelitian ini melibatkan anggota yang menangani Proyek
Pembangunan Rumah Susun Medan yaitu, Project Manager, Site Engineering, Site Operational
Manager dan Site Adm. Manager. Analisa risiko dilakukan dengan cara memperkirakan
frekuensi terjadinya suatu risiko dan dampak terhadap biaya maupun waktu. Sebagai langkah
terakhir dari Tugas Akhir ini adalah mengetahui respon risiko dari risiko yang dominan dengan
cara interview terhadap responden-responden sebelumnya.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa risiko-risiko yang dominan berdasarkan dampak
terhadap biaya adalah adanya perubahan desain/spesifikasi. Respon terhadap risiko tersebut
adalah memproses persetujuan variation order dengan perhitungan laba masih tetap terjaga. Jika
perubahan desain datangnya dari owner, pihak kontraktor dapat mengurus variation order agar
segera dapat diproses mengenai pekerjaan tambah kurang. Dampak dari terjadinya risiko
perubahan desain ini akan ditanggug oleh owner jika perubahan desain tersebut atas permintaan
dari pihak owner. Sedangkan risiko-risiko yang dominan berdasarkan dampak terhadap waktu
adalah adanya perubahan desain/spesifikasi dan kekurangan tempat penyimpanan material.
Respon terhadap risiko tersebut adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat adanya
perubahan desain dan mengatur penempatan gudang penyimpanan material seefektif mungkin
serta menjadwalkan pengadaan material dengan tepat.

Kata Kunci : Apartemen, Analisa Risiko, Rumah Susun Medan

i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

segala berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

yang berjudul “ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK

PEMBANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN

RUMAH SUSUN MEDAN )”. Sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk

menyelesaikan studi pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara. Tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil studi dan survey yang dilakukan

pada proyek pembangunan rumah susun sukaramai yang berada di Jl. Kapten

Jumhana GG 2, medan Kota, Medan, Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya tugas akhir ini berkat

bantuan dari berbagai pihak, utamanya dosen pembimbing :

Pembimbing I : Ir. Indra Jaya Pandia,M.T.

Pembimbing II : Ir. Andy Putra Rambe,M.B.A.

Dengan segala kerendahan hati, penulis juga ingin menyampaikan terima

kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ayahanda dan Almh. Ibunda tercinta atas dukungan yang tiada henti-henti,

pengorbanan, dan doanya.

2. Bapak Medis Sejahtera Surbakti, S.T., M.T., Ph.D., selaku ketua Jurusan

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T., selaku dosen pembimbing I, yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.

ii

Universitas Sumatera Utara


4. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A., selaku dosen pembimbing II, yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyelesaian penulisan tugas akhir ini.

5. Seluruh staff dan anggota proyek Pembangunan Rumah Susun Medan yang

telah membantu saya untuk memberikan data dalam penyelesaian laporan tugas

akhir ini.

6. Seluruh dosen, staff dan karyawan Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

7. Kakak saya tercinta Lailan Syafina, SP, yang telah banyak meluangkan waktu

dan memberikan dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Teman-teman Terdekat saya Soraya M Nasution ST, Dea Hutagaol ST, Elisa

Primax ST, Artika Ufa Harahap ST, Cicilia Simbolon ST, Maylisa Bakara ST,

Rizka Amalia ST, dan Asafin Napitupulu ST, yang telah banyak meluangkan

waktu dalam membantu penyelesaian laporan ini.

9. Teman seperjuangan saya Al Hafizh Sitorus yang telah banyak membantu dan

memberikan masukan dalam menyelesaikan tugas akhir saya ini.

10. Teman terdekat saya Husnul Chotimah Simanjuntak yang selalu memberikan

dukungannya kepada saya.

11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Jurusan Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang

senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian tugas akhir

ini.

iii

Universitas Sumatera Utara


Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca, kiranya dapat

memberikan sumbangan pemikiran demi kesempurnaan dan pembaharuan tugas

akhir ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan Rahmat-Nya kepada

kita, dan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Medan, Juli 2018

Penulis,

Rizka Meylani

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. v

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… ix

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... x

BAB I – PENDAHULUAN …………………………………………….

1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………… 3
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………. 4
1.4 Batasan Masalah …………………………………………….. 4
1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………… 5
1.6 Metode Penelitian ……………………………………………. 5
1.7 Sistematika Penulisan ………………………………………… 7

BAB II – TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………

2.1. Definisi Risiko ………………………………………………. 9

2.2 Identifikasi & Analisa Risiko …..……………………………. 10

2.3 Proyek Konstruksi ……………………………………………. 16

2.3.1 Definisi & Terminologi Proyek ………………………… 17

2.3.2 Risiko Pelaksanaan Proyek …………………………….. 18

2.3.3 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi…... 19

2.4 Respon Manajemen ………………………………………….. 23

2.5 Manajemen Risiko …………………………………………… 23

Universitas Sumatera Utara


2.5.1 Tahapan Dalam Manajemen Risiko ……………………. 24

2.5.1.1 Perencanaan ( Planning ) …………………………. 24

2.5.1.2 Penilaian ( Assesment ) …………………………… 24

2.5.1.3 Penanganan ( Handling ) ………………………… 25

2.5.1.4 Pemantauan / Monitoring Risiko ………………… 25

2.6 Pengukuran Potensi Risiko …………………………………… 25

BAB III – METODOLOGI PENELITIAN ……………………………

3.1 Konsep Penelitian …………………………………………… 30

3.2 Rancangan Penelitian ……………………………………….. 30

3.2.1 Variabel Penelitian ……………………………………. 30

3.2.2 Populasi dan Sampel ………………………………….. 34

3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data ………………………… 36

3.3.1 Jenis Data ……………………………………………… 36

3.3.1.1 Data Primer ……………………………………… 36

3.3.1.2 Data Sekunder …………………………………… 36

3.3.2 Survey Pendahuluan …………………………………… 36

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data …………………………….. 37

3.4 Langkah Penelitian …………………………………………… 37

3.5 Diagram Alir Penelitian ……………………………………… 39

BAB IV – DATA DAN ANALISA ……………………………………...

4.1 Data Penelitian…………………………….......................... 40

4.1.1 Profil Perusahaan Kontraktor . ............ .................... 40

4.1.2 Profil Proyek . ..................................... …………… 41

vi

Universitas Sumatera Utara


4.1.3 Profil Responden ………………………………… 42

4.2 Analisa Data dan Pembahasan ............................ …...……… 43

4.2.1 Identifikasi Risiko . ............................. ………….. 43

4.2.2 Analisa Risiko . ................................... …………….. 47

4.2.2.1 Analisa Risiko berdasarkan Dampak

terhadap Biaya…………………………………... 47

4.2.2.2 Analisa Risiko berdasarkan Dampak

terhadap Waktu………………………………..…. 51

4.2.3 Respon Risiko . ................................... …………..… 55

4.2.3.1 Risiko-Risiko yang Dominan

terhadap Biaya,…………………………………... 55

4.2.3.2 Risiko-Risiko yang Dominan

terhadap Waktu………………………………..… 63

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN …………………….……….

5.1 Kesimpulan ……………………………………..………….. 72

5.2 Saran ………………………………………..………………. 73

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. xi

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Risiko……………………………......................................…13

Tabel 2.2 Parameter Probabilitas Risiko ........................ ………………………..15

Tabel 2.3 Parameter Konsekuensi Risiko ....................... …………………..……16

Tabel 3.1 Variabel Risiko ............................................... ……………………..…30

Tabel 4.1 Identifikasi risiko yang relevan pada proyek Rumah Susun

Medan .............................................................. ………………..………44

Tabel 4.2 Tabel Probability x Impact terhadap biaya..... ………………..………50

Tabel 4.3 Tabel Probability x Impact terhadap waktu ... ………………..………53

Tabel 4.4 Tabel Probability x Impact terhadap biaya dengan risiko yang

terpilih ............................................................ ………………..………54

Tabel 4.5 Tabel Probability x Impact terhadap waktu dengan risiko yang

terpilih ............................................................. …………….……….…55

Tabel 4.6 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan

berdampak terhadap biaya……………………..………………...……68

Tabel 4.7 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan

berdampak terhadap waktu…………………………….……………..71

ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Proyek pada bidang jasa konstruksi dihadapkan dalam tiga kendala

yaitu biaya, waktu dan mutu. Ketiga kendala ini dapat diartikan sebagai sasaran

proyek, yang didefinisikan sebagai tepat biaya, tepat waktu, dan tepat mutu.

Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan jasa

konstruksi dikaitkan dengan sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat terpenuhi.

Proyek pembangunan rumah susun ini dapat dikatakan sebagai proyek yang

berisiko tinggi mengingat besarnya bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang

akan dibangun. Proses konstruksi pada proyek ini biasanya memakan waktu yang

cukup lama dan kompleks sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada

akhirnya akan memunculkan berbagai macam risiko. Risiko adalah faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadi konsekuensi yang

tidak diinginkan. Risiko muncul karena ketidakpastian. Dampak risiko dapat

mempengaruhi produktivitas, prestasi ( performance ), kualitas dan anggaran biaya

proyek. (Kurniawan, B, 2011)

Rumah Susun Medan ini akan dibangun menjadi beberapa tower.

"Peremajaan rumah susun ini akan dilakukan terhadap 14 tower berlantai 4

untuk nantinya akan menjadi 4 tower dengan 20 lantai. Totalnya sampai 2.064

unit. Pembangunan kembali rumah susun Medan dilakukan diatas lahan seluas

16.717 meter persegi dengan tipe hunian studio 18 meter persegi hingga 3 kamar

tidur. Nantinya pembangunan rusun akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap

pertama, sebanyak 5 tower lama dengan total unit hunian 374 unit akan diremajakan

Universitas Sumatera Utara


menjadi 2 tower dengan total unit sebanyak 1.344 unit. Saat proses pembangunan

tahap pertama dilakukan, para penghuni lama akan direlokasi sementara ke lokasi

lainnya. Rusun Sukaramai juga akan dilengkapi dengan unit komersial sebanyak

425 untuk itu, taman pendidikan anak usia dini dan taman pendidikan alquran.

Fasilitas lainnya seperti ruang serbaguna, parkir, klinik, sarana ibadah, taman

hingga kolam renang juga akan dibangun. Pembangunan rumah susun tahap

pertama ini di targetkan akan selesai dalam waktu 18 Bulan. Saat ini Pembangunan

Rumah Susun Medan sudah dimulai dari bulan Maret 2017 proses pengerjaannya

telah mencapai 11 %, yaitu telah sampai pada pengerjaan struktur lantai 2. Proyek

pembangunan Rumah Susun Medan ini tidak luput juga dari timbulnya risiko. Hal

tersebut disebabkan oleh besarnya bobot pekerjaan dan tingginya hunian yang akan

dibangun dengan batasan waktu pelaksanaan proses konstruksi yang cukup sempit.

Risiko lain yang kemungkinan akan terjadi adalah keterlambatan pekerjaan.

Penyebab keterlambatan bisa terjadi karena lokasi site yang sulit, cuaca,

ketersediaan material, kekurangan tempat penyimpanan material, tower

crane/concrete pump atau peralatan utama lainnya yang sering mengalami

kemacetan dalam penggunaannya, maupun dikarenakan adanya gangguan

lingkungan. Selain itu juga terdapat risiko pada saat proses pelaksanaan proyek

misalnya, tidak persisnya kolom struktur sehingga terjadi kemiringan struktur

setelah mencapai ketinggian tertentu.

Manajemen Proyek adalah proses pengelolaan proyek yaitu melalui

pengelolaan, pengalokasian, dan penjadwalan sumberdaya dalam proyek untuk

mencapai sasaran. Sebagai bagian dari proses Manajemen Proyek, perencanaan dan

pengendalian yang baik belum menjamin terwujudnya sasaran proyek. Selalu

Universitas Sumatera Utara


terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat

ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil, untuk itu diperlukan

kemampuan untuk mengolah dan mempelajari risiko yang ada. Manajemen risiko

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui,

untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi Selanjutnya dapat diketahui

akibat buruknya yang tidak diharapkan (Cooper dan Chapman, 1993) dan dapat

dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial

tersebut.

Dari gambaran di atas, penting untuk dilakukan penelitian tentang identifikasi

dan analisa risiko konstruksi pada pelaksanaan proyek pembangunan Rumah Susun

Medan ini. Dari analisa-analisa tersebut juga dapat diprediksi risiko-risiko yang

akan terjadi ke depannya dengan berdasarkan pada probabilitas risiko-risiko yang

telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya. Atas dasar inilah, penulis memilih judul

sebagai Tugas Akhir : Analisa Risiko Konstruksi pada Proyek Pembangunan

Gedung ( Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan).

1.2 Rumusan Masalah

Dari penulisan latar belakang di atas, maka permasalahan yang berkaitan

dengan penelitian mengenai identifikasi, analisa, dan pengelolaan risiko meliputi :

1. Apa saja risiko yang terjadi selama pengerjaan proyek ?

2. Bagaimana menganalisa risiko yang paling dominan terjadi pada proyek ?

3. Bagaimana penanganan respon risiko untuk risiko yang paling dominan ?

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengidentifikasi risiko selama pengerjaan proyek.

2. Menganalisa risiko yang paling dominan yang terjadi pada proyek.

3. Mengetahui respon risiko dari risiko yang paling dominan.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penulisan nanti bisa lebih terarah dan sistematis, maka

pembahasan dalam penulisan ini dibatasi sebagai berikut :

1. Risiko yang diteliti adalah risiko teknis pelaksanaan yang berpengaruh terhadap

biaya dan waktu dari sudut pandang kontraktor.

2. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang

paling sering terjadi dan berdampak paling besar.

3. Variabel risiko merupakan risiko-risiko pada tahap pekerjaan konstruksi, yaitu

pekerjaan pondasi, struktur dan arsitektur.

4. Pekerja konstruksi yang akan diberi kuisioner dalam penelitian ini adalah Project

Manager, Site Engineering, Site Operational Manager dan Site Adm. Manager.

5. Penulisan bersifat studi kasus dimana responden hanya diambil dari satu

kontraktor yaitu PT. X di Rumah Susun Medan.

Universitas Sumatera Utara


1.5 Manfaat Penelitian

Penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan mampu mendapatkan beberapa

manfaat sebagai berikut, yaitu :

1. Dapat mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan terjadi sedini mungkin,

sehingga dapat mengetahui cara mengelola risiko tersebut dengan baik.

2. Dapat mengurangi kerugian yang nantinya akan dialami oleh perusahaan jika

risiko yang nantinya akan terjadi sudah di respon dengan baik.

3. Dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.

1.6 Metode penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah dengan

menggunakan metode survey. Jenis penelitian survey adalah penelitian yang

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan

buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya

dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya

(Sugiyono 2011:6).

Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam studi kasus proyek ini, yaitu

jenis data primer dan data sekunder. Jenis data primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hasil wawancara, dan penyebaran kuisioner dengan beberapa

staf di proyek tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang terkait dengan

risiko. Adapun variabel - variabel risiko tersebut dikelompokkan dalam 7 bagian,

yaitu :

1. Risiko Force Majeur

2. Risiko Material dan Peralatan

Universitas Sumatera Utara


3. Risiko Tenaga Kerja

4. Risiko Konstruksi

5. Risiko Kontraktual

6. Risko Manajemen

7. Risiko Pelaksanaan

Wawancara atau diskusi tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil mengenai

risiko yang mungkin saja dapat terjadi pada proyek yang ditinjau. Data sekunder

yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari pengkajian studi-studi

literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data berupa data-data

risiko dari proyek sejenis sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara


1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diterangkan mengenai latar belakang studi yang mendasari

pengangkatan tema pada tugas akhir ini, permasalahan yang berisi tentang masalah

yang hendak dipecahkan oleh penulis, maksud dan tujuan yang ingin dicapai,

batasan masalah untuk mempersempit ruang lingkup, dan sistematika penulisan

laporan yang dipakai dalam tugas akhir ini sehingga bisa dipahami secara

sistematis.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis mengenai Definisi Proyek, Risiko

Pelaksanaan Proyek, Manajemen Risiko, Jenis-jenis Risiko dan Faktor-faktor

Risiko.

BAB III. METODOLOGI STUDI

Pada bab ini berisi tentang metodologi dalam melakukan studi, objek dan lokasi

studi, serta jenis studi dan data yang digunakan.

BAB IV. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai Analisa dan hasil penelitian berupa hasil

survey tentang Risiko Konstruksi pada Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan,

serta respon risiko dari risiko yang paling dominan terjadi.

Universitas Sumatera Utara


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir ini

berupa hasil analisa risiko yang relevan pada proyek Rumah Susun Medan serta

respon risiko dari risiko yang paling dominan terjadi pada proyek tersebut.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Risiko

Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat

yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau

tindakan. Menurut Arthur J. Keown (2000), risiko adalah suatu prospek suatu hasil

yang tidak disukai (operasional sebagai deviasi standar).

Definisi risiko menurut Hanafi (2006) risiko merupakan besarnya

penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-ER)

dengan tingkat pengembalian actual (actual return).

Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott (1978), risiko

didefenisikan sebagai :

a. Kemungkinan kerugian – the possibility of loss

b. Ketidakpastian – uncertainty

c. Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan – the dispersion of

actual from expected result

d. Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan – the

probability of any outcome different from the one expected

Atau dapat diambil kesimpulan bahwa defenisi risiko adalah suatu kondisi

yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak

menguntungkan yang mungkin terjadi.

Universitas Sumatera Utara


Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko dalam hal ini

selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang

tidak diduga/tidak diinginkan.

2.2 Identifikasi dan Analisa Risiko

Menurut darmawi (2008) Tahapan pertama dalam proses manajemen risiko

adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang

secara sistematis dan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi

kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan

personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang

terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin

terjadi pada suatu proyek, harus diidentifikasi.

Masih menurut Darmawi (2008) proses identifikasi harus dilakukan secara

cermat dan komperhensif, sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan atau tidak

teridentifikasi. Dalam pelaksanaannya, identifikasi risiko dapat dilakukan dengan

beberapa teknik, antara lain :

a. Brainstorming

Brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang

kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari

menahan kritik atau penilaian.

b. Questionnaire

Questionnaire adalah instrument penelitian yang terdiri dari serangkaian

pertanyaan ( jenis permintaan lainnya ) untuk mengumpulkan informasi dari

responden.

10

Universitas Sumatera Utara


c. Industry benchmarking

Benchmarking adalah suatu proses secara sistematik dalam penentuan

perusahaan yang bergerak dalam industri yang sejenis dijadikan sebagai

pemimpin.

d. Scenario analisys

Scenario analisys ( analisis scenario ) adalah sebuah proses untuk menganalisis

kemungkinan kejadian di masa depan dengan mempertimbangkan

kemungkinan hasil yang mungkin terjadi ( kadang-kadang disebut “ dunia

alternative “ )

e. Risk assessment workshop

Risk assessment workshop adalah suatu proses dimana kita mengidentifikasi

bahaya, menganalisa risiko yang berhubungan dengan hazard dan memutuskan

langkah yang sesuai untuk mengeliminasi bahaya tersebut.

f. Incident investigation

Suatu cara untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan kecelakaan.

g. Auditing

Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai

bukti-bukti secara objektif, yang berkaitan dengan asersi-asersi tentang

tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

h. Inspection

Pemeriksaan secara seksama terhadap suatu produk yang dihasilkan apakah

sesuai dengan standar dan aturan yang telah ditetapkan padanya.

11

Universitas Sumatera Utara


i. Checklist

Suatu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.

j. HAZOP (Hazard and Operability Studies)

HAZOP adalah teknik standar yang digunakan dalam penyusunan pembentukan

keamanan di system baru atau modifikasi terhadap potensi bahaya atau masalah.

Adapun cara-cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata dalam proyek

adalah :

a. Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.

b. Membuat daftar kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat daftar kerugian

dan peringkat kerugian yang terjadi.

c. Membuat klasifikasi kerugian.

1) Kerugian atas kekayaan (property)

a) Kekayaan langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk

mengganti kekayaan yang hilang atau rusak.

b) Kekayaan yang tidak langsung, misalnya penurunan permintaan, image

perusahaan, dan sebagainya.

2) Kerugian atas hutang piutang, karena kerusakan kekayaan atau cideranya

pribadi orang lain.

3) Kerugian atas personil perusahaan. Misalnya akibat kematian,

ketidakmampuan, usia tua, pengangguran, sakit, dan sebagainya.

Dalam mengidentifikasi risiko, beberapa ahli membaginya menjadi beberapa

kategori, di antaranya :

12

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Kategori Risiko

No Kategori Risiko Sumber Referensi

1 Risiko eksternal Kerzner, 1995

2 Risiko internal

3 Risiko teknis

4 Risiko legal

1 Risiko yang berhubungan dengan konstruksi Fisk, 1997

2 Risiko fisik

3 Risiko kontraktual dan legal risiko pelaksanaan

4 Risiko Ekonomi

5 Risiko politik dan umum

1 Risiko finansial Shen, Wu, Ng, 2001

2 Risiko legal

3 Risiko manajemen

4 Risiko pasar

5 Risiko politik dan kebijakan Risiko teknis

1 Risiko teknologi Loosemore, Raftery,

2 Risiko manusia Reilly, Higgon, 2006

3 Risiko lingkungan

4 Risiko komersial dan legal

5 Risiko manajemen

6 Risiko ekonomi dan finansial Risiko partner bisnis

7 Risiko politik

13

Universitas Sumatera Utara


No Kategori Risiko Sumber Referensi

1 Risiko finansial dan ekonomi Al Bahar dan

2 Risiko desain Crandall, 1990

3 Risiko politik dan lingkungan

4 Risiko yang berhubungan dengan konstruksi

5 Risiko fisik

6 Risiko bencana alam

Setelah proses identifikasi semua risiko – risiko yang mungkin terjadi pada

suatu proyek dilakukan, diperlukan suatu tindak lanjut untuk menganalisis risiko –

risiko tersebut. Al Bahar dan Crandall (1990) mengemukakan bahwa, yang

dibutuhkan adalah menentukan sidnifikansi atau dampak dari risiko tersebut.

Melalui suatu analisis probabilitas, sebelum risiko – risiko tersebut dibawa

memasuki tahapan respon manajemen.

Menurut Al Bahar dan Crandall (1990), analisis risiko didefinisikan sebagai

sebuah proses yang menggabungkan katidakpastian dalam bentuk kuantitatif,

menggunakan teori probabilitas, untuk mengevaluasi dampak potensial suatu

risiko.

Langkah pertama untuk melakukan tahapan ini adalah pengumpulan data yang

relevan terhadap risiko yang akan dianalisis. Data- data tersebut dapat diperoleh

dari penyebaran kuisioner variabel risiko.

Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan proses evaluasi

dampak dari sebuah risiko. Proses evaluasi dampak risiko dilakukan dengan

14

Universitas Sumatera Utara


mengkombinasikan antara probabilitas ( sebagai bentuk kuantitatif dari faktor

ketidakpastian / uncertainty ) dan dampak atau konsekuensi dari terjadinya sebuah

risiko.

Untuk melakukan proses evaluasi tersebut, dibutuhkan suatu parameter yang

jelas untuk dapat mengukur dampak dari suatu risiko dengan tepat. Menurut

Loosemore, Raftery, Reilly dan Higgon ( 2006 ), beberapa parameter untuk proses

evaluasi risiko seperti pada table 2.2 dan 2.3.

Table 2.2 Parameter Probabilitas Risiko

Parameter Deskripsi

Jarang terjadi Peristiwa ini hanya muncul pada keadaan yang luar

biasa jarang

Agak jarang terjadi Peristiwa ini jarang terjadi

Mungkin terjadi Peristiwa ini kadang jarang terjadi pada suatu waktu

Sering terjadi Peristiwa ini pernah terjadi dan mungkin terjadi

lagi.

Hampir pasti terjadi Peristiwa ini sering muncul pada berbagai keadaan.

Sumber : Loosemore, Raftery, Reilly dan Higgon ( 2006 ). Risk Management in

Projects (http://ilerning.com)

15

Universitas Sumatera Utara


Table 2.3 parameter Konsekuensi Risiko

Parameter Deskripsi

Tidak signifikan Tidak ada yang terluka; kerugian finansial kecil.

Kecil Pertolongan pertama; kerugian finansial medium.

Sedang Perlu perawatan medis; kerugian finansial cukup besar

Besar Cedera parah; kerugian finansial besar

Sangat signifikan Kematian; kerugian finansial sangat besar

Sumber: Loosemore, Raftery, Reilly dan Higgon ( 2006 ). Risk Management

Projects (http:ilerning.com)

Setelah risiko – risiko yang mungkin terjadi dievaluasi dengan menggunakan

parameter – parameter probabilitas dan konsukuensi risiko diatas, selanjutnya dapat

dilakukan suatu analisa untuk mengevaluasi dampak risiko secara keseluruhan,

dengan menggunakan matriks evaluasi risiko.

2.3 Proyek Konstruksi

Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali

dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek (Ervianto:2002:9). Proyek

konstruksi mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga dimensi.

Tiga karakteristik tersebut (Ervianto:2002:9) adalah :

a. Bersifat Unik

Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan

yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek sejenis),

bersifat sementara dan selalu terlibat grup pekerja yang berbeda.

16

Universitas Sumatera Utara


b. Dibutuhkan sumber daya (resources)

Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya, yaitu pekerja dan “sesuatu”

(uang, mesin, metode, material). Pengorganisasian semua sumber daya dilakukan

oleh manager proyek.

c. Organisasi

Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat

sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi, perbedaan katertarikan,

kepribadian yang bervariasi dan ketidakpastian.

2.3.1 Definisi Dan Terminologi Proyek

( Soeharto, 1999 ) mendefenisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan

sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan lokasi sumber

daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

ditetapkan dengan jelas. Proyek juga merupakan sesuatu yang kompleks, tidak rutin

atau selalu ada, mempunyai batas waktu, biaya, pendapatan/penghasilan dan bentuk

spesifikasi desain untuk memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda ( Gray

and Larson :2000:4).

Dari defenisi proyek yang telah disebutkan diatas, terlihat ciri pokok proyek,

yaitu:

a. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.

b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai

tujuan diatas telah ditentukan.

17

Universitas Sumatera Utara


c. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas.

Titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas.

d. Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah

sepanjang proyek berlangsung.

2.3.2 Risiko Pelaksanaan Proyek

Risiko bisa didefenisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang

‘hasil’ atau ‘keluaran’, risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran yang tidak

dapat diprediksikan dengan pasti, yang tidak disukai karena akan menjadi kontra-

produktif. Sedangkan dari sudut pandang ‘proses’, risiko adalah faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadinya konsekuensi yang

tidak diinginkan. (Alijoyo, 2006)

Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi

dapat berdampak pada tujuan proyek yang mencakup ruang lingkup, jadwal, biaya,

dan kualitas. (PMBOK, 2008)

Risiko dapat dimaknai sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.

Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat

kemungkinan keuntungan/kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera

fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama pelaksanaan suatu

proyek.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu

kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang

jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi

18

Universitas Sumatera Utara


risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena

ketidakpastian dengan peluag kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan

konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya

sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek. (Soemarno, 2007)

2.3.3 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi

Dalam suatu proyek konstruksi, kegiatan yang akan dihadapi

ataudilaksanakan bersifat sangat kompleks. Maka memerlukan pengelolaan

manajemen yang baik, sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan dengan baik

dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dalam pelaksanaan proyek harus

diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, hingga pada tahap pemeliharaan. Dimana banyak melibatkan macam-

macam disiplin ilmu dan komponen pendukung lainnya. Pihal-pihak yang terlibat

dalam proyek konstruksi dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap

pemeliharaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pihak pemilik proyek

(owner), pihak konsultan, pihak kontraktor.

a. Pemilik Proyek ( Owner )

Pemilik (owner) adalah seseorang atau instansi yang memiliki hak proyek

yang dibangun dan membiayai seluruh biaya proyek . Pemilik proyek atau

pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang

memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan

pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan

tersebut (Ervianto, 2005:44). Pemilik akan menunjuk suatu badan hukum

19

Universitas Sumatera Utara


yang bergerak dibidang jasa konstruksi sebagai konsultan perencana dan

pemborong kerja / kontraktor.

Tugas dana dan kewajiban Owner adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan dan menetapkan pemenang lelang.

2. Menyediakan dan membayar semua biaya yang dikeluarkan untuk

membangun proyek.

3. Menilai pekerjaan (menyetujui atau menolak perubahan) dan melakukan

pengawasan secara berkala.

4. Menandatangani surat perjanjian/kontrak dan mengeluarkan surat perintah

kerja kepada pihak konsultan perencana, konsultan pengawas dan

kontraktor pelaksana.

5. Mengambil keputusan terakhir terkait dengan proyek dan menghentikan

pekerjaan apabila dipandang perlu.

6. Menetapkan waktu pelaksanaan pekerjaan dan menerima pekerjaan apabila

telah selesai sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.

7. Menuntut perbaikan dan penyempurnaan bangunan dalam masa

pemeliharaan.

b. Konsultan

Secara umum, yang dimaksudkan dengan konsultan profesional atau

disingkat dengan konsultan menurut H. L. Shenson (1990) adalah

perorangan atau perusahaan yang memiliki keahlian, kecakapan, dan

bakatkhusus dan tersedia bagi yang memerlukan (klien), dengan imbalan

sejumlah upah. Konsultan profesional memberikan nasehat dan seringkali

membantu melaksanakan nasehat tersebut dengan dan untuk klien

20

Universitas Sumatera Utara


Dari definisi di atas terlihat bahwa konsultan menyediakan jasa dalam

bentuk keahlian, dan seringkali dilanjutkan dengan pekerjaan atau kegiatan

yang merupakan implementasi nasehat yang diberikan, sampai membuah

kan hasil yang nyata. Sebagai contoh, suatu perusahaan ingin menggunakan

jasa konsultan untuk meningkatkan produktivitas usahanya. Setelah

mengadakan penelitian, konsultan yang bersangkutan mengusulkan dalam

suatu laporan, agar diadakan perbaikan kualitas dan kecakapan para

pengawas lapangan dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini

seringkali pihak klien menginginkan agar konsultan yang bersangkutan

pada langkah berikutnya, mengimplementasikan usulan yang diajukan ,

seperti mempersiapkan materi program latihan, mengadakan instruktur, dan

melaksanakan latihan di kelas dan di lapangan.

Macam – macam konsultan ada 2, yaitu :

- Konsultan Perencana

- Konsultan Pengawas

c. Kontraktor

Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan

danmenyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang

telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan

serta syaratsyarat yang ditetapkan (Ervianto, 2005:46). Tugas dan

kewajiban kontraktor dalam kontrak EPK adalah bertanggung jawab atas

implementasi fisik proyek. Adapun lingkup kerjanya meliputi desain

engineering, pembelian dan konstruksi, termasuk memantau dan ispeksi

21

Universitas Sumatera Utara


proses pabrikasi peralatan yang dipesan dari manufaktur atau pabrik. Pada

proyek E-MK, hasil akhir proyek berupak fasilitas prasarana atau instalasi

produksi. Dalam melaksanakan tugasnya kontraktor memberikan beberapa

paket pekerjaan bagian dari proyek kepada subkontraktor, tetapi tetap

bertanggung jawab penuh kepada pemilik atas integritas hasil-hasilnya.

Tugas dan tanggung jawab Kontraktor pada proyek konstruksi secara umum

adalah :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan syarat-

syarat risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat tambahan yang

telah ditetapkan oleh pengguna jasa.

2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan Shop Drawing yang di sahkan

oleh konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.

3. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam

peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.

4. Membuat rencana jadwal pelaksanaan.

5. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan

bulanan.

6. Menyediakan peralatan dan penyediaan bahan.

7. Membuat buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan.

8. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah di

selesaikannya sesuai ketetapan yang berlaku.

22

Universitas Sumatera Utara


2.4 Respon Manajemen

Hanafi (2006) setelah risiko-risiko yang mungkin terjadi iidentifikasikan dan

dianalisa, perusahaan akan mulai memformulasikan strategi penanganan risiko

yang tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial / konsekuensi

dari risiko itu sendiri. Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk memindahkan

dampak potensial risiko sebanyak mungkin dan meningkatkan control terhadap

risiko.

Ada lima strategi alternativ untuk menangani risiko, yaitu :

a. Menghindari Risiko

b. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian

c. Meretensi risiko

d. Mentransfer risiko

e. Asuransi

2.5 Manajemen Risiko

Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis, sehingga

selalu terdapat ketidakpastian. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan

risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Jika risiko tersebut

menimpa suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang

signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan

terbengkalainya proyek tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola.

Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat

bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko. (Hanafi, 2006)

23

Universitas Sumatera Utara


Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan

manajemen risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan pemantauan dan

pengendalian proyek. Tujuan manajemen risiko proyek adalah untuk meningkatkan

kemungkinan dan dampak dari kegiatan positif dan mengurangi kemungkinan dan

dampak dari sesuatu yang merugikan dala proyek tersebut. (PMBOK, 2008).

Dengan demikian melalui manajemen risiko yang baik dapat

menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara

langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin

dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa

yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha. (Soemarno, 2007)

2.5.1. Tahapan dalam Manajemen Risiko

2.5.1.1. Perencanaan (Planning)

Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang

terorganisasi, komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan

penelusuran isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian

risiko yangn kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan

sumber daya yang memenuhi.

2.5.1.2. Penilaian (Assesment)

Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis

yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran

biaya, kinerja/performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.

24

Universitas Sumatera Utara


2.5.1.3. Penanganan (handling)

Merupakan proses identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan

terhadap risiko dengan sasaran dan kendalam masing-masing program, yang terdiri

atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan

mengalihkan risiko.

2.5.1.4 Pemantauan / monitoring risiko

Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja

proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.

2.6 Pengukuran Potensi Risiko

Risiko suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya lahan ditandai oleh faktor-

faktor :

1. Peristiwa risiko (menunjukkan dampak negatif yang dapat terjadi pada

proyek)

2. Probabilitas terjadinya risiko (frekuensi)

3. Keparahan (severity) dampak negative/impact/konsekuensi negative dari

risiko yang akan terjadi.

Williams (1993), sebuah pendekatan yang dikembangkan menggunakan dua

kriteria yang penting untuk mengukur risiko, yaitu :

1. Kemungkinan (probability), adalah kemungkinan (probability) dari suatu

kejadian yang tidak diinginkan.

2. Dampak (impact), adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak (impact) pada

aktivitas lain, jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.

25

Universitas Sumatera Utara


Untuk mengukur risiko, menggunakan rumus :

R=P*I

Dimana :

R = Tingkat risiko

P = Kemungkinan (Probability/Frekuensi) Risiko yang terjadi

I = Tingkat dampak (Impact) risiko yang terjadi

Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikan karena memiliki

probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki konsekuensi negative yang besar dan

terjadinya risiko ditandai dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya,

atau teknologi desain (Soemarno, 2007)

Proses pengukuran risiko dengan cara memperkirakan frekuensi terjadinya

suatu risiko dan dampak dari risiko. Skala yang digunakan dalam mengukur potensi

risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko adalah skala likert dengan

menggunakan rentang angka 1 sampai dengan 5, yaitu :

Pengukuran probabilitas risiko :

1 = sangat jarang

2 = jarang

3 = cukup

4 = sering

5 = sangat sering

26

Universitas Sumatera Utara


Pengukuran dampak (impact) risiko :

1 = sangat kecil

2 = kecil

3 = sedang

4 = besar

5 = sangat besar

Gambar 2.1 Probability Impact Grid

5 10 15 20 25
High

4 8 12 16 20 Medium

Low
3 6 9 12 15
Probability

2 4 6 8 10

1 2 3 4 5

Impact

Setelah mengetahui tingkatan probability dan impact dari suatu risiko, dapat

diplotkan pada matriks frekuensi dan dampak untuk mengetahui strategi

menghadapi risiko tersebut. Menurut Hanafi (2006), untuk memilih respon risiko

yang akan digunakan untuk menangani risiko-risiko yang telah terjadi, dapat

digunakan Risk Map. Berikut adalah gambar dari Risk Map yang dapat digunakan.

27

Universitas Sumatera Utara


5

Quadrant II Quadrant I
(Detect and Monitor) (Frevent At source)
4
1
Significance

Quadrant II Quadrant III


(Low Control) (Monitor)

1 2 3 4 5

Likelihood High

Gambar 2.2 Matriks berdasarkan Frekuensi

dan dampak (Hanafi, 2006)

pada kuadran I adalah tempat dimana risiko-risiko yang berada pada kuadran

tersebut harus mendapatkan perhatian serius agar dapat meminimalkan

kemungkinan dan dampak terjadinya risiko. Sedangkan risiko-risiko pada kuadran

II dibutuhkan adanya rencana yang telah teruji untuk menjawab situasi berisiko

yang terjadi. Risiko-risiko pada kuadran III memerlukan pengawasan dan

pengendalian internal secara teratur untuk menjaga tingkat kemungkinan terjadinya

28

Universitas Sumatera Utara


dan segala dampaknya. Dan pada kuadran IV, risiko-risiko yang terjadi

membutuhkan informasi teratur (Low Control). Risiko yang terplotkan pada

kuadran I dan Kuadran II merupakan risiko yang selalu direspon karena merupakan

risiko yang kemungkinan dan dampaknya besar pada proyek tersebut.

29

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Konsep Penelitian

Penelitian ini adalah studi kasus untuk mengidentifikasi dan menganalisa

risiko pelaksanaan proyek konstruksi Rumah Susun Medan. Penelitian yang

dilakukan adalah mengidentifikasi risiko dan menganalisa risiko yang paling

dominan untuk terjadi.

3.2 Rancangan Penelitian

3.2.1. Variabel Penelitian

Dari pengkajian studi literatur didapatkan variabel-variabel risiko yang

biasanya terjadi dalam proyek konstruksi gedung yang nantinya akan dijadikan

sebagai identifikasi awal pada kuisioner survey pendahuluan yang akan

disebarkan. Variabel-variabel risiko tersebut dikelompokkan dalam 7 bagian,

seperti yang diperlihatkan pada table 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Variabel risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang akan diteliti :

No Variabel Referensi

A Risiko Force Majeur

A1 Gempa Bumi Soeharto, 2001

A2 Banjir Soeharto, 2001

A3 Tanah Longsor Soeharto, 2001

A4 Badai Soeharto, 2001

A5 Tersambar Petir Soeharto, 2001

30

Universitas Sumatera Utara


No Variabel Referensi

A Risiko Force Majeur

A6 Kebakaran Soeharto, 2001

A7 Cuaca yang tidak menentu Soeharto, 2001

A8 Demonstrasi / Huru-hara Soeharto, 2001

B Risiko Material dan Peralatan

B1 Ketersediaan Material PMI

B2 Kenaikan harga material Soemarno, 2007

B3 Pemesanan material yang terlambat Touran dan Paul J. B dan

Scott W.T., 1994

B4 Kerusakan atau kehilangan material Soemarno, 2007

B5 Perubahan harga material Touran dan Paul J. B dan

Scott W.T., 1994

B6 Kekurangan tempat penyimpanan material Soemarno, 2007

B8 Kerusakan peralatan kerja Touran dan Paul J. B dan

Scott W.T., 1994

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah Soemarno, 2007

material

B10 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak Soemarmo, 2007

tepat

C Risiko Tenaga Kerja

C1 Tenaga kerja mogok bekerja Soemarno, 2007

C2 Kecelakaan tenaga kerja Soemarno, 2007

31

Universitas Sumatera Utara


No Variabel Referensi

C Risiko Tenaga Kerja

C3 Pemilihan tenaga kerja yang tidak tepat Touran dan Paul J. B dan

Scott W.T., 1994

C4 Kelalaian tenaga kerja Hawari, 2009

C5 Adanya miss-komunikasi antara sesame Hawari, 2009

perangkat pada proyek

C6 Kekurangan jumlah tenaga kerja Touran dan Paul J. B dan

Scott W.T., 1994

C7 Permintan kenaikan upah lembur Djojosoedarso, 1999

C8 Perselisihan Kerja Soemarno, 2007

D Risiko Konstruksi

D1 Perubahan desain Soemarno, 2007

D2 Data desain tidak lengkap Soeharto, 2001

D3 Kesalahan estimasi waktu Soeharto, 2001

D4 Kesalahan estimasi biaya Soeharto, 2001

D5 Keretakan dan kebocoran CAR

D6 Pengujian beton yang tidak benar PMI

D7 Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di PT.PP (persero)

lapangan

E Risiko Kontraktual

E1 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Soeharto, 2001

E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner PT.PP (persero)

32

Universitas Sumatera Utara


No Variabel Referensi

E Risiko Kontraktual

E3 Pemutusan kerja sepihak oleh owner Soeharto, 2001

E4 Perselisihan antara owner dengan kontraktor Soeharto, 2001

E5 Keterlmbatan pembayaran pada Sub- PMI

kontraktor melalui kontraktor utama

E6 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak Soeharto, 2001

E7 Perbedaan intersepsi spesifikasi antara owner Soeharto, 2001

dan kontraktor

F Risiko Manajemen

F1 Tidak lengkapnya laporan harian Soeharto, 2001

F2 Tingkat disiplin manajemen yang rendah PMBOK, 2000

F3 Krisis keuangan global Hawari, 2009

F4 Pengajuan klaim Soeharto, 2001

F5 Perubahan lingkup pekerjaan Soemarno, 2007

F6 Perubahan konstruksi yang telah terjadi Soemarno, 2007

F7 Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner Soemarno, 2007

F8 Ketepatan pekerjaan konstruksi (jadwal dan Soeharto, 2001

kwalitas)

G Risiko Peaksanaan

G1 Timbulnya kemacetan di lokasi proyek PMBOK, 2000

G2 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi Touran dan Paul J. B dan

proyek Scott W.T., 1994

33

Universitas Sumatera Utara


No Variabel Referensi

G Risiko Pelaksanaan

G3 Adanya limbah yang berbahaya yang Touran dan Paul J. B dan

ditimbulkan Scott W.T., 1994

G4 Gangguan warga sekitar lokasi proyek Touran dan Paul J. B dan

Scott W.T., 1994

G5 Terjadinya lendutan pada balok struktur CAR

G6 Tidak persisnya kolom struktur CAR

G7 Kwalitas material yang tidak sesuai dengan CAR

spek

G8 Keruskan selama masa pemeliharaan CAR

G9 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan Soemarno, 2007

3.2.2. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian, seringkali kita tidak dapat mengamati seluruh

individu dalam suatu populasi. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang amat

besar, cakupan wilayah penelitian yang cukup luas, atau keterbatasan biaya

penelitian. Untuk itu, kebanyakan penelitian menggunakan sampel. Sampel

adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menyimpulkan atau

menggambarkan populasi. Pemilihan sampel dengan metode yang tepat dapat

menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang akurat, dan dapat

menghemat biaya penelitian secara efektif.

34

Universitas Sumatera Utara


Idealnya, sampel haruslah benar-benar menggambarkan atau mewakili

karakteristik populasi yang sebenarnya. Sebagai contoh, dalam suatu polling

(jajak pendapat) yang ingin mengetahui berapa proporsi (persentase) pemilih

yang akan memilih kandidat Bupati “X”, membutuhkan sampel yang benar-

benar mewakili kondisi demografi pemilih di Kabupaten “X”.

Secara umum, terdapat dua pendekatan dalam metode pemilihan sampel.

Yakni probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam

metode probability sampling, seluruh unsur (misalnya: orang, rumah tangga)

dalam suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dalam

sampel. Dalam metode ini, cara pemilihan sampel harus dilakukan secara acak

(random). Demikian pula dengan jumlah sampel minimum, harus dihitung

secara matematis berdasarkan probabilitas.

Sebaliknya, dalam metode nonprobability sampling, unsur populasi yang

dipilih sebagai sampel tidak memiliki kesempatan yang sama, misalnya karena

ketersediaan (contoh: orang yang sukarela sebagai responden), atau karena

dipilih peneliti secara subyektif. Sebagai akibatnya, penelitian tersebut tidak

dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. ( Sevilla, Consuelo

G. et. al 2007 )

Dalam proyek pembangunan Rumah Susun Medan ini populasi yang

diambil yaitu, pihak pelaku konstruksi pelaksana dan responden yang dituju

sebagai sampel adalah orang-orang yang dianggap berkompeten dan

memahami secara keseluruhan sesuai dengan bidangnya, diantaranya adalah

sebagai berikut :

35

Universitas Sumatera Utara


1. Project Manager

2. Site Engineering

3. Site Operational Manager

4. Site Adm. Manager

3.3 Data dan Teknik Pengumpulan data

3.3.1 Jenis Data

. Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam studi kasus proyek ini,

yaitu jenis data primer dan data sekunder

3.3.1.1 Data Primer

Jenis data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil

wawancara, dan penyebaran kuisioner dengan beberapa staf di proyek

tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang terkait dengan risiko.

Wawancara atau diskusi tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil

mengenai risiko yang mungkin saja dapat terjadi pada proyek yang

ditinjau.

3.3.1.2 Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan adalah data yang berasal dari pengkajian

studi-studi literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data

berupa data-data risiko dari proyek sejenis sebelumnya.

3.3.2 Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan variabel-variabel

risiko yang terjadi di proyek yang ditinjau untuk ditambahkan pada

variabel risiko yang didapat dari studi literatur.

36

Universitas Sumatera Utara


3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang didapatkan untuk penelitian ini hanya berasal dari proyek yang

ditinjau, yaitu Proyek Pembangunan Rumah Susun Medan. Data

didapatkan dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner.

3.4 Langkah Penelitian

Berikut adalah langkah-langkah penelitian dari Tugas Akhir ini :

1. Identifikasi Risiko

Dilakukan melalui studi literatur, observasi kuisioner survey pendahuluan

pada responden yang sudah terpilih dengan memilih jawaban relevan atau

tidak relevan. Jika responden menjawab relevan pada satu pilihan risiko,

maka risiko tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam form kuisioner

tahap selanjutnya.

2. Analisa risiko dilakukan melalui :

a. Penyebaran kuisioner utama dari hasil identifikasi risiko

b. Wawancara

c. Penilaian (assessment) tingkat risiko terhadap frekuensi risiko yang

terjadi dan dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut.

d. Penggambaran hasil dari penilaian (assessment) kedalam diagram

matriks berdasarkan frekuensi dan dampak.

Analisa risiko menggunakan cara memperkirakan frekuensi terjadinya

suatu risiko dan dampak dari risiko. Salah satu caranya adalah dengan

penyebaran kuisioner tahap kedua (kuisioner frekuensi dan dampak)

37

Universitas Sumatera Utara


kepada responden yang telah terpilih sebelumnya. Skala yang digunakan

dalam mengukur potensi risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko

adalah skala likert.

3. Respon Risiko

Untuk mengetahui bagaimana respon yang dilakukan pada suatu risiko

yang dominan dilakukan wawancara respon risiko pada responden yang

telah terpilih sebelumnya. Langkah-langkah penelitian tersebut dapat

dilihat lebih jelas dalam bagan alir seperti gambar 3.5 berikut ini.

38

Universitas Sumatera Utara


3.5 Diagram Alir Peneltian

Analisa Risiko Konstruksi pada


Proyek Pembangunan Rumah
Susun Medan

Perumusan Masalah

Menentukan tujuan dan manfaat


penelitian

Studi Literatur

Pengambilan Data

Data Primer : Data Sekunder :


- Penyebaran Kuisioner - Profil Proyek
Frekuensi & dampak - Gambar
- Wawancara
- Observasi

Pembahasan Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

39

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

DATA DAN ANALISA

4.1. Data Penelitian

Data penelitian diperoleh melalui kuisioner yang telah di sebarkan kepada

responden yang telah terpilih . Para responden memberikan informasi hanya pada

masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang yang mereka kuasai masing-

masing. Data-data yang didapat dalam interview tersebut adalah data mengenai

profil perusahaan kontraktor, risiko-risiko yang relevan pada proyek Pembangunan

Rumah Susun Medan, frekuensi risiko yang terjadi, serta dampak risiko tersebut

terhadap biaya dan waktu. Data lain yang didapat adalah respon yang dilakukan

terhadap risiko-risiko yang dominan.

4. 1. 1. Profil Perusahaan Kontraktor

Perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan proyek

Pembangunan Rumah Susun Medan ini adalah PT. X , yang merupakan salah satu

perusahaan kontraktor BUMN terkemuka di Indonesia. PT. X yang mulai berdiri

sejak tahun 1953 telah banyak dipercaya dalam pembagunan-pembangunan proyek

besar di Indonesia, tidak hanya pembangunan gedung-gedung tinggi namun banyak

juga pembangunan jalan, jembatan, maupun infrastruktur pengairan.

40

Universitas Sumatera Utara


4. 1. 2. Profil Proyek

Nama Proyek : Pembangunan Pondasi, Struktur Atas, Arsitektur &

MEP Rusunami & Mesjid Medan.

Lokasi Proyek : Jl. Kapten Jumhana GG 2, medan Kota, Medan,

Sumatera Utara.

Kontraktor Pelaksana : PT. X.

Waktu Pelaksanaan : 420 Hari kalender ( 22 Maret 2017 – 15 Mei 2018 )

Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender.

Luas Lantai : 84.047,1 m2 ( 2 Tower 20 lapis lantai + atap &

masjid = 1 lantai )

Jenis Kontrak : Lump Sump Fixed Price & Unit Price ( Pondasi

Bored Pile )

Nilai Kontrak : Rp. 384,950,000,000.00 ( Tiga Ratus Delapan Puluh

Empat Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Juta

Rupiah ).

Jaminan Pelaksanaan : 5 % dari Nilai Kontrak

Cara Pembayaran : Monthly Payment, Min. 5%.

Retensi : 5 % dari Nilai Kontrak.

Uang Muka : 10 % dari Nilai Kontrak.

Sebelum dimulainya proyek pembangunan Rumah Susun Medan ini, pihak

proyek dan pemilik proyek telah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada

instansi terkait dan masyarakat di lingkungan sekitar mengenai pelaksanaan proyek.

Untuk mengantisipasi terganggunya masyarakat sekitar akibat aktivitas proyek,

41

Universitas Sumatera Utara


maka penggunaan alat berat dikoordinasikan dengan pihak atau dinas terkait dan

harus memenuhi standar yang diwajibkan. Selain itu pemberlakuan jam kerja lembur

juga harus memenuhi aturan yang berlaku, sehingga tidak mengganggu istirahat dari

masyarakat yang berada di lingkungan sekitar proyek.

4. 1. 3. Profil Responden

Beberapa responden yang turut membantu dalam penelitian Tugas Akhir ini

adalah :

1. Project Manager

Dalam proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Imam Farid, yang

telah berpengalaman dalam menangani proyek selama lebih kurang

dari 20 tahun. Dalam proses pencarian data Bapak Imam membantu

memberikan informasi tentang risiko bidang tenaga kerja, risiko

kontraktual.

2. Site Engineering

Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Aris Dwi Prayogi.

Beliau merupakan orang yang berpengalaman lebih dari 7 tahun dalam

pengerjaan proyek. Dalam proses Interview, beliau membantu

memberikan informasi tentang risiko bidang material dan peralatan

serta risiko bidang konstruksi.

3. Site Operational Manager

Dalam proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Dedy Sutardi. Beliau

dipercaya untuk menjabat posisi ini, yang membawahi langsung

beberapa orang supervisor. Beliau sudah bekerja kurang lebih 20 tahun.

42

Universitas Sumatera Utara


Beliau membantu memberikan informasi tentang risiko bidang force

majeure dan risiko pada saat pelaksanaan di lapangan.

4. Site Adm. Manager

Dalam proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Bapak Agus Mulyanto.

Beliau bekrja sudah lebih dari 10 tahun. beliau membantu memberikan

informasi tentang risiko manajemen.

4. 2. Analisa Data dan Pembahasan

4. 2. 1. Identifikasi Risiko

Langkah awal yang dilakukan dalam identifikasi risiko adalah studi literatur.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang biasanya terjadi

pada proyek pembangunan konstruksi bertingkat tinggi, misalnya pada proyek

pembangunan Rumah Susun Medan ini. Pada tabel 3. 1. telah disebutkan risiko-

risiko apa saja yang banyak terjadi pada proyek pembangunan konstruksi bangunan

bertingkat tinggi. Data tersebut selanjutnya diajukan kepada pihak responden yang

sebelumnya telah terpilih untuk memberikan informasi tentang bidangnya masing-

masing.

Proses identifikasi risiko adalah dengan memberikan form kuisioner dan juga

didampingi oleh peneliti. Form kuisioner yang diberikan terdapat pada lampiran

pertama. Para responden menjawabnya dengan cara memberikan tanda (√) pada

kolom relevan atau tidak relevan. Dalam hal ini keterangan relevan adalah variabel

risiko tersebut pernah terjadi atau mungkin akan terjadi di waktu yang akan datang,

sedangkan keterangan tidak relevan adalah bahwa variabel risiko tersebut tidak

pernah terjadi atau tidak mungkin akan terjadi diwaktu yang akan datang pada

43

Universitas Sumatera Utara


proyek pembangunan Rumah Susun Medan. Pada studi literatur yang telah

dilakukan didapatkan 57 variabel risiko yang biasa terjadi pada proyek

pembangunan konstruksi bangunan bertingkat tinggi seperti rumah susun ini.

Setelah dilakukan survey kuisioner pada para responden, didapatkan 26 variabel

risiko yang terjadi pada proyek pembangunan Rumah Susun Medan ini. Hal

tersebut dikarenakan peneliti mengeliminasi item-item risiko yang memiliki

jawaban ‘tidak relevan’ pada form kuisioner identifikasi risiko. Dimana 44 variabel

risiko yang relevan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 Identifikasi risiko yang relevan pada proyek Rumahn Susun Medan

A. Force Majeure

No Variabel Risiko

1 Gempa Bumi
2 Tersambar Petir
3 Cuaca yang tidak menentu
4 Kebakaran

B. Material dan Peralatan

No Variabel Risiko

1 Ketersediaan material
2 Kerusakan atau kehilangan (pencurian) material
3 Perubahan harga material
4 Kekurangan tempat penyimpanan material

5 Kerusakan peralatan kerja


6 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat

44

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Identifikasi risiko yang relevan pada proyek Rumah Susun Medan

(lanjutan)

C. Risiko Bidang Tenaga Kerja

No Variabel Risiko

1 Kecelakaan tenaga kerja


2 Kelalaian tenaga kerja
3 Permintaan kenaikan upah lembur

D. Risiko Konstruksi

No Variabel Risiko

1 Perubahan desain
2 Kesalahan estimasi waktu
3 Kesalahan estimasi biaya
4 Keretakan dan kebocoran
5 peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan

E. Risiko Kontraktual

No
Variabel Risiko
1 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap
2 Keterlambatan pembayaran oleh owner
Keterlambatan pembayaran oleh sub-kontraktor
3
melalui kontraktor utama
4 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak

45

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Identifikasi risiko yang relevan pada proyek Rumah Susun Medan

(lanjutan)

F. Risiko Manajemen

No Variabel Risiko

1 Tingkat disiplin manajemen yang rendah


2 Krisis keuangan global
2 Pengajuan klaim
3 Ketepatan pekerjaan konstruksi

G. Risiko Pelaksanaan

No
Variabel Risiko

1 Timbulnya kemacetan dilokasi proyek


2 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek
3 Kerusakan selama masa pemeliharaan
4 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

Hasil dari identifikasi awal yang telah dilakukan mendapatkan 26 variabel

risiko yang relevan pada proyek Pembangunan Rumah Susun Medan, 26 variabel

tersebut terbagi dalam beberapa kelompok. Variabel risiko yang tidak relevan pada

proyek ini dieliminasi dan tidak dimasukkan pada daftar identifikasi risiko.

Sehingga untuk analisa selanjutnya, variabel risiko yang dimasukkan adalah

variabel risiko yang terlampir pada tabel 4. 1.

Setelah mendapatkan identifikasi risiko yang relevan pada proyek

Pembangunan Rumah Susun Medan, dilakukan survey kuisioner kedua yaitu

kuisioner frekuensi risiko dan dampak risiko kepada responden-responden yang

telah terpilih sebelumnya tentang frekuensi (kali kejadian) risiko-risiko dan dampak

46

Universitas Sumatera Utara


yang didapat oleh pihak kontraktor terhadap biaya maupun terhadap waktu. Proses

ini dilakukan dengan memberikan form kuisioner kepada responden dengan

didampingi oleh peneliti. Form kuisioner yang diajukan telah terlampir pada

Lampiran 2.

4. 2. 2. Analisa Risiko

4.2.2.1. Analisa Risiko berdasarkan Dampak terhadap Biaya

Pada saat dilakukan survey kuisioner frekuensi risiko dan dampak risiko

kepada responden, peneliti menggunakan metode skala likert untuk mengukur

probability atau frekuensi kejadian variabel risiko yang relevan pada proyek

Pembangunan Rumah Susun Medan ini. Begitu pula untuk mengukur impact dari

kejadian variabel risiko juga digunakan skala likert. Dimana skala likert untuk

mengukur probability atau frekuensi, yaitu :

Sangat Jarang (SJ) =1

Jarang (J) =2

Cukup (C) =3

Sering (S) =4

Sangat Sering (SS) =5

Keterangan skala pada probability atau frekuensi terjadinya risiko adalah

sebagai berikut :

SJ (Sangat Jarang) = < 3 kali kejadian

J (Jarang) = 3 – 5 kali kejadian

C (Cukup) = 6 – 7 kali kejadian

S (Sering) = 8 – 10 kali kejadian

SS (Sangat Sering) = > 10 kali kejadian

47

Universitas Sumatera Utara


Kriteria penetapan skala probability atau frekuensi terjadinya risiko ini

didapatkan dari studi literatur pada penelitian sejenis sebelumnya.

Sedangkan Skala Likert untuk mengukur impact terhadap biaya, yaitu :

Sangat Kecil (SK) = 1

Kecil (K) =2

Sedang (S) =3

Besar (B) =4

Sangat Besar (SB) = 5

Dengan keterangan skala pada impact terhadap biaya sebagai berikut :

SK (Sangat Kecil) = < 2% dari nilai pekerjaan

K (Kecil) = 2% - 3% dari nilai pekerjaan

C (Cukup Besar) = 3% - 4% dari nilai pekerjaan

B (Besar) = 4% - 5% dari nilai pekerjaan

SB (Sangat Besar) = >5% dari nilai pekerjaan

Kriteria penetapan skala pada impact terhadap biaya ini dilakukan sendiri oleh

peneliti. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan nilai biaya kontijensi dari nilai proyek

pembangunan Rumah Susun Medan tersebut. Nilai kontrak proyek tersebut adalah

sebesar 384,95 milyar rupiah. Sedangkan besar nilai biaya kontijensi pada proyek

tersebut diambil sebesar 5% dari nilai kontrak. Apabila nilai biaya kontijensi 5%

dari nilai kontrak dimana risiko itu muncul, maka biaya kontijensi adalah sebesar

19,2475 milyar rupiah, yang kemudian ditetapkan sebagai skala dengan membagi

nilai biaya kontijensi tersebut dalam 5 interval.

48

Universitas Sumatera Utara


Setelah diketahui nilai skala probability serta nilai skala impact dari

kejadian variabel risiko terhadap biaya yang didapat dari hasil kuisioner kepada

responden pada proyek Pembangunan Rumah Susun Medan, kemudian dilanjutkan

dengan analisa risiko yang menggunakan tabel Probability x Impact (PxI). Proses

pengerjaan tabel Probability x Impact adalah dengan cara memasukkan nilai skala

probability dan memasukkan nilai skala impact terhadap biaya yang telah didapat

dari hasil survey kuisioner, kemudian dilanjutkan dengan mengalikan skala pada

kolom probability dan skala pada kolom impact. Setelah itu didapat nilai yang

dijadikan acuan untuk mengetahui risiko-risiko mana saja yang kemungkinan

terjadinya besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap biaya.

Berikut adalah tabel Probability x Impact (PxI) dari masing- masing variabel

risiko.

49

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 Tabel Probability x Impact terhadap biaya

50

Universitas Sumatera Utara


4.2.2.2. Analisa Risiko berdasarkan Dampak terhadap Waktu

Analisa risiko berdasarkan impact terhadap waktu ini tidak berbeda jauh

dengan analisa risiko berdasarkan impact terhadap biaya. Peneliti juga

menggunakan skala likert untuk mengukur probability maupun mengukur impact

terhadap waktu. Pengukuran skala probability sama dengan yang telah dijelaskan,

sedangkan skala likert untuk mengukur impact terhadap waktu, yaitu :

Sangat Kecil (SK) = 1

Kecil (K) =2

Sedang (S) =3

Besar (B) =4

Sangat Besar (SB) =5

Dengan keterangan skala pada impact terhadap waktu sebagai berikut :

SK (Sangat Kecil) = 0 – 20 hari

K (Kecil) = 21 – 40 hari

C (Cukup Besar) = 41 – 60 hari

B (Besar) = 61 – 80 hari

SB (Sangat Besar) = 81 – 100 hari

Kriteria penetapan skala impact terhadap waktu ini dilakukan sendiri oleh

pihak peneliti. Kriteria tersebut didasarkan pada denda keterlambatan sebesar 1%

dari nilai kontrak proyek per hari. Denda keterlambatan pada proyek ini adalah

sebesar 38,495 juta rupiah per hari. Berdasarkan nilai biaya kontijensi yang sebesar

10 % dari nilai kontrak, yaitu sebesar 38,495 milyar rupiah, didapatkan 100 hari

keterlambatan untuk mencapai nilai sebesar nilai biaya kontijensi, kemudian

51

Universitas Sumatera Utara


peneliti menetapkan skala dengan membagi nilai jumlah hari keterlambatan yang

didapatkan diatas kedalam 5 interval.

Setelah diketahui nilai skala probability serta nilai skala impact dari

kejadian variabel risiko terhadap waktu yang didapat dari hasil kuisioner kepada

responden pada proyek Rumah Susun Medan, kemudian dilanjutkan dengan analisa

risiko yang menggunakan tabel Probability x Impact (PxI). Proses pengerjaan tabel

Probability x Impact adalah dengan cara memasukkan nilai skala probability dan

memasukkan nilai skala impact terhadap waktu yang telah didapat dari hasil survey

kuisioner, kemudian dilanjutkan dengan mengalikan skala pada kolom probability

dan skala pada kolom impact. Setelah itu didapat nilai yang dijadikan acuan untuk

mengetahui risiko-risiko mana saja yang kemungkinan terjadinya besar dan

menimbulkan dampak yang signifikan terhadap waktu. Tabel probability x impact

terhadap waktu dijabarkan sebagai berikut :

52

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 Tabel Probability x Impact terhadap waktu

53

Universitas Sumatera Utara


Dari tabel Probability x Impact didapatkan beberapa risiko yang mempunyai

nilai yang cukup besar dibandingkan dengan risiko-risiko lainnya. Risiko-risiko

yang mempunyai nilai cukup besar itulah yang merupakan hasil analisa dari risiko

yang kemungkinan besar terjadinya paling besar dan yang menimbulkan dampak

yang cukup signifikan dibanding risiko lainnya terhadap biaya maupun terhadap

waktu. Pada kedua tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang mempunyai

nilai cukup besar dan kemungkinan terjadinya paling besar ( yang paling dominan

) yang terjadi pada proyek pembangunan Rumah Susun Medan adalah yang

melebihi skala 3 pada skala probability x impact yang merupakan risiko berkategori

medium (menengah) terhadap biaya maupun terhadap waktu. Pengkategorian

tersebut mengacu pada Tabel 2.1 Probability Impact Grid pada bab sebelumnya.

Tabel 4.4 Tabel Probability x Impact terhadap biaya dengan risiko yang terpilih

No Variabel Risiko PxI

1 D1. Perubahan desain 9

2 C1. Kecelakaan tenaga Kerja 6

3 B2. Kerusakan atau kehilangan material 4

4 B3. Perubahan harga material 4

5 E2. Keterlambatan pembayaran oleh owner 4

6 G4. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan 4

54

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.5 Tabel Probability x Impact terhadap waktu dengan risiko yang terpilih

No Variabel risiko PxI

1 D1. Perubahan desain 9

2 E2. Keterlambatan pembayaran oleh owner 4

3 G1. Timbulnya kemacetan di lokasi proyek 4

4 G4. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan 4

4. 2. 3. Respon Risiko

4.2.3.1. Risiko-Risiko yang Dominan terhadap Biaya

Dari analisa risiko yang telah dilakukan, telah didapatkan enam risiko yang

kemungkinan terjadinya cukup besar dan menimbulkan dampak yang signifikan

terhadap biaya.

Yang pertama adalah adalah adanya perubahan desain atau spesifikasi.

Perubahan desain pada proyek ini diperkirakan akan mengalami kemungkinan

terjadi cukup sering, hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan desain maupun

spesifikasi yang merupakan permintaan dari pihak owner. Risiko ini pastinya akan

sangat banyak menyebabkan kerugian bagi pihak kontraktor, banyak pekerjaan

yang berubah volume pekerjaannya sehingga menyebabkan berubahnya biaya yang

akan dibutuhkan. Sedangkan biaya awal yang telah disetujui pada kontrak tidak bisa

ditambah ataupun dikurangi sebelum adanya kontrak baru lagi (variation order).

Respon terhadap risiko ini adalah memproses pekerjaan-pekerjaan tambah maupun

kurang dalam variation order. Dengan respon tersebut, diharapkan laba - rugi tetap

terjaga. Dalam risk map, risiko perubahan desain adalah sebagai berikut :

55

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4. 1. Risk Map Perubahan Desain (terhadap risiko biaya)

Dalam gambar diatas dapat dilihat risiko perubahan desain masuk ke dalam

kuadran empat. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan terjadinya perubahan desain

ini cukup sering dan juga menimbulkan dampak yang cukup signifikan. Dimana

hanya dibutuhkan adanya kontrol yang tidak terlalu ketat pada risiko perubahan

desain ini. Kontrol yang dapat dilakukan adalah dengan cara memproses

persetujuan variation order (perubahan yang disetujui dalam spesifikasi atau

proyek) dengan perhitungan laba masih tetap terjaga. Jika perubahan desain

datangnya dari pihak owner, pihak kontraktor dapat mengurus variation order agar

segera dapat diproses mengenai pekerjaan tambah kurang. Dampak dari terjadinya

risiko perubahan desain ini akan ditanggung oleh owner jika perubahan desain

tersebut atas permintaan dari pihak owner.

56

Universitas Sumatera Utara


Risiko yang kedua adalah kecelakaan tenaga kerja. Kecelakaan tenaga kerja

ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran para pekerja untuk menaati rambu-rambu

K3 dan menyalahi prosedur aturan pekerjaan. Kecelakaan tenaga kerja pada proyek

ini sudah terjadi sebanyak kurang lebih 3 kali kejadian selama masa berlangsungnya

tahapan konstruksi proyek. Namun kecelakaan-kecelakaan tersebut tidak

menyebabkan dampak yang signifikan terhadap biaya, karena para pekerja telah

dilengkapi dengan asuransi dan juga dana cadangan yang telah direncanakan sejak

awal masih mencukupi sehingga tidak mengganggu performa laba-rugi. Selain

respon tersebut diatas, risiko ini juga direspon dengan cara memperketat

pengawasan K3 (menambah personil safety officer) dan memperketat pengawasan

prosedur pelaksanaan pekerjaan. Pada risk map, risiko kecelakaan tenaga kerja

adalah seperti sebagai berikut :

Gambar 4. 2. Risk Map Kecelakaan Tenaga Kerja (terhadap risiko biaya)

57

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar di atas, Risiko kecelakaan tenaga kerja masuk ke dalam

kuadran empat. Yang hanya diperlukan kontrol yang lemah untuk merespon risiko

tersebut. Hal itu dikarenakan kemungkinan terjadinya risiko tersebut kecil dan juga

menimbulkan dampak yang kecil. Kontrol yang dapat dilakukan adalah dengan

memperketat pengawasan terhadap K3 dengan cara menambah personil safety

officer. Selain itu pengawasan terhadap prosedur pekerjaan harus diperketat lagi.

Kerugian dari adanya kecelakaan tenaga kerja ditanggung oleh pihak kontraktor

dan juga pihak asuransi kesehatan.

Risiko yang didapat selanjutnya adalah kehilangan atau kerusakan material.

Risiko tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah

kemasan yang tidak terbungkus dengan rapi serta pengawasan yang masih lemah

terhadap material. Jika dimasukkan dalam risk map, risiko kehilangan atau

kerusakan material masuk dalam kategori :

Gambar 4. 3. Risk Map Kehilangan atau Kerusakaan Material (terhadap risiko

biaya)

58

Universitas Sumatera Utara


Risiko kehilangan atau kerusakan material termasuk pada kuadran empat.

Dimana kemungkinan untuk terjadi tidak terlalu besar dan juga tidak menimbulkan

dampak yang terlalu signifikan. Sehingga masih dibutuhkan pengawasan pada item

risiko ini. Dikarenakan kemungkinan terjadinya risiko ini tidak terlalu tinggi.

Pengawasan dapat dilakukan saat penerimaan material, salah satunya adalah

dengan cara me-reject jika adanya material yang rusak. Selain itu juga dapat

dilakukan pengawasan pada penyimpanan material. Jika risiko ini terjadi maka

pihak kontraktor yang akan menanggung dari kerugian yang disebabkan oleh

terjadinya risiko tersebut.

Risiko selanjutnya adalah adalah perubahan harga material. Risiko ini

merupakan risiko yang disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu adanya inflasi dan

juga krisis keuangan global yang sedang melanda dunia. Dalam merespon risiko

tersebut, proyek ini memutuskan untuk menggunakan cadangan biaya yang belum

terpakai yang memang diperuntukkan untuk kejadian yang tidak terduga yang telah

dianggarkan sebelumnya. Namun dengan pemakaian dana cadangan tersebut, laba

ataupun rugi tetap terjaga. Sehingga tidak menyebabkan kerugian bagi pihak

kontraktor. Memang perubahan harga material ini tidak mudah untuk diramalkan

kejadiannya. Namun sebaiknya para perencana sudah memasukkan dana yang tidak

terduga untuk mengantisipasi terjadinya kerugian. Dalam risk map, risiko

perubahan harga material adalah sebagai berikut :

59

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4. 4. Risk Map Perubahan Harga Material (terhadap risiko biaya)

Dari gambar diatas, risiko perubahan harga material masuk ke dalam

kuadran empat. Dimana dapat dilakukan pengawasan yang tidak begitu ketat

terhadap risiko tersebut. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan untuk terjadinya

risiko perubahan harga material adalah kecil dan juga menimbulkan dampak yang

tidak signifikan (kecil). Berhubung ini merupakan risiko yang sifatnya eksternal,

tidak banyak yang dapat dilakukan oleh pihak proyek. Salah satunya adalah dengan

menggunakan biaya cadangan yang memang diperuntukkan untuk segala keperluan

yang sifatnya tak terduga. Dampak dari kenaikan harga material ini ditanggung oleh

pihak owner karena suply material dilakukan oleh owner.

Risiko yang kelima keterlambatan pembayaran oleh pihak owner. Risiko

tersebut diatas disebabkan oleh lambatnya proses persetujuan progress oleh owner.

Risiko ini tidak akan terjadi apabila sedari awal disepakati bersama tentang durasi

proses pengajuan sampai persetujuan progress oleh pihak owner dan juga MK.

60

Universitas Sumatera Utara


Respon yang dilakukan terhadap risiko ini adalah dengan membuat kesepakatan

bersama owner dan MK mengenai durasi proses pengajuan sampai persetujuan

progress. Respon tersebut mengakibatkan adanya percepatan pembayaran yang

menyebabkan tetap terjaganya laba. Dalam risk map, risiko tersebut diatas akan

tergambar sebagai berikut ::

Gambar 4. 5. Risk Map Keterlambatan pembayaran oleh owner (terhadap risiko

biaya)

Dari gambar diatas, keterlambatan pembayaran oleh pihak owner masuk ke

dalam kuadran empat. Dimana hanya dibutuhkan pencegahan pada terjadinya risiko

ini. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan terjadinya keterlambatan pembayaran

oleh pihak owner ini tidak terlalu tinggi dan juga tidak menimbulkan dampak

signifikan. Jadi sebaiknya risiko harus dicegah langsung dari sumbernya. Salah satu

caranya adalah dengan membuat kesepakatan bersama dengan pihak owner dan

pihak MK mengenai durasi proses pengajuan sampai kepada proses persetujuan

61

Universitas Sumatera Utara


progress. Jika tidak dapat dicegah, sudah sangat jelas nantinya risiko ini

sepenuhnya ditanggung oleh pihak kontraktor.

Risiko terakhir adalah risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Penyebab risiko ini antara lain adalah produktifitas tenaga kerja yang rendah,

keterlambatan pengiriman material, kerusakan alat serta faktor cuaca yang tidak

menentu. Respon yang dilakukan adalah memantau sejauh mana perubahan jadwal

pelaksanaan dilapangan terjadi dan jenis pekerjaan apa saja yang mengalami

perubahan jadwal. Pada saat penjadwalan telah diperhitungkan adanya lintasan

kritis, apabila jenis pekerjaan yang mengalami perubahan jadwal tidak berada pada

lintasan kritis maka perubahan jadwal pelaksanaan tersebut masih bisa ditoleransi.

Jika dimasukkan dalam risk map, risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

masuk dalam kategori :

Gambar 4. 6. Risk Map Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan (terhadap risiko

biaya)

62

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar diatas, risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan masuk

kedalam kuadran empat. Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak begitu ketat

terhadap risiko tersebut. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan untuk terjadinya

risiko ini kecil dan dampak yang ditimbulkan juga tidak signifikan. Kontrol yang

dapat dilakukan adalah Pengawasan pada jenis pekerjaan yang mengalami

perubahan jadwal dilapangan, apabila jenis pekerjaan tersebut tidak berada pada

lintasan kritis maka perubahan jadwal pelaksanaan tersebut masih bisa ditoleransi.

4.2.3.2. Risiko-risiko yang Dominan terhadap Waktu

Risiko pertama yang didapat dari analisa probability x impact terhadap

waktu adalah risiko adanya perubahan desain atau spesifikasi. Seringnya

permintaan perubahan desain dari pihak owner menimbulkan dampak yang cukup

signifikan terhadap waktu. Bila memungkinkan, kontraktor akan mengajukan claim

perpanjangan waktu akibat adanya perubahan desain atau spesifikasi untuk

menanggapi risiko ini. Jika dimasukkan kedalam risk map, maka risiko perubahan

desain dapat tergambarkan sebagai berikut :

Gambar 4. 7. Risk Map Perubahan Desain (terhadap risiko waktu)

63

Universitas Sumatera Utara


Risiko perubahan desain atau spesifikasi termasuk ke dalam kuadran empat.

Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak begitu ketat terhadap risiko adanya

perubahan desain. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan terjadinya perubahan

desain ini cukup sering dan juga menimbulkan dampak yang cukup signifikan.

Respon yang dapat dilakukan adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat

adanya perubahan desain. Dampak terhadap waktu yang ditimbulkan oleh

perubahan desain ini dapat ditanggung oleh pihak owner apabila perubahan desain

yang terjadi diakibatkan oleh permintaan dari owner. Namun, dapat juga kerugian

dibebankan sepenuhnya oleh pihak kontraktor jika pada surat perubahan pekerjaan

dinyatakan tidak adanya penambahan waktu pekerjaan akibat adanya perubahan

desain, sehingga kontraktor nantinya akan dikenakan denda.

Risiko berikutnya adalah keterlambatan pembayaran oleh pihak owner.

Keterlambatan pembayaran ini belum berpengaruh secara signifikan jika

dibandingkan dengan dampak terhadap waktu.

Gambar 4.8. Risk Map Keterlambatan pembayaran oleh owner (terhadap risiko

waktu)

64

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar diatas, risiko keterlambatan pembayaran oleh pihak owner

masuk ke dalam kuadran empat. Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak

terlalu ketat terhadap item risiko ini. Walaupun tingkat kemungkinan terjadinya

sangat tinggi, tetapi dampak yang ditimbulkan terhadap waktu masih kecil

tingkatannya. Salah satu cara monitoringnya adalah dengan membuat kesepakatan

bersama dengan pihak owner dan pihak MK mengenai durasi proses pengajuan

sampai persetujuan progress. Setelah membuat kesepakatan bersama, sebaiknya

dilakukan monitoring pada apa yang terjadi. Jika tidak dapat dicegah, sudah sangat

jelas nantinya risiko ini sepenuhnya ditanggung oleh pihak kontraktor.

Risiko yang ketiga adalah risiko timbulnya kemacetan di sekitar lokasi

proyek. Risiko tersebut tidak dapat dihindari karena lokasi proyek yang terletak

pada pemukiman padat penduduk dengan aktifitas yang tinggi. Dalam risk map,

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4. 9. Risk Map timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek (terhadap

risiko waktu)

65

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar diatas, risiko timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek

termasuk dalam kuadran tiga. Dimana berkemungkinan besar untuk terjadi tetapi

menimbulkan dampak yang tidak signifikan. Sehingga masih dibutuhkan

pengawasan pada item risiko ini. Pengawasan dapat dilakukan dengan memonitor

jadwal pengecoran atau pengiriman material yang menggunakan truk besar

dilakukan pada malam hari agar tidak menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi

proyek.

Risiko yang keempat adalah risiko perubahan jadwal pelaksanaan

pekerjaan. Meskipun risiko ini jarang terjadi namun dikhawatirkan akan

mempengaruhi jadwal penyelesaian pekerjaan dan menyebabkan keterlambatan.

Jika dimasukkan kedalam risk map, risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

masuk dalam kategori :

Gambar 4. 10. Risk Map Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan (terhadap risiko

waktu)

66

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar diatas, risiko perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan masuk

kedalam kuadran empat. Dimana hanya diperlukan kontrol yang tidak begitu ketat

terhadap risiko tersebut. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan untuk terjadinya

risiko ini kecil dan dampak yang ditimbulkan cukup signifikan. Respon yang dapat

dilakukan adalah pengawasan pada jenis pekerjaan yang mengalami perubahan

jadwal dilapangan, apabila jenis pekerjaan tersebut bukan merupakan lintasan kritis

maka perubahan jadwal yang terjadi masih dapat di toleransi.

67

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan berdampak

terhadap biaya

No Variabel Risiko Penyebab Respon

terjadinya

1 D1. Perubahan Perubahan- Memproses pekerjaan – pekerjaan

desain perubahan desain tambah maupun kurang dalam

yang merupakan variation order

permintaan dari

pihak owner

2 C1. Kecelakaan oleh kurangnya memperketat pengawasan terhadap

tenaga kerja kesadaran para K3 dengan cara menambah personil

pekerja untuk safety officer.

menaati rambu-

rambu K3 dan

menyalahi prosedur

aturan pekerjaan

3 B2. Kerusakan Pengawasan yang i. me-reject jika adanya material

atau kehilangan masih lemah dan yang rusak.

material kemasan yang tidak ii. melakukan pengawasan pada

terbungkus dengan penyimpanan material

rapi terhadap

material

68

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan berdampak

terhadap biaya (lanjutan)

No Variabel Risiko Penyebab terjadinya Respon

4 B3. Perubahan faktor eksternal, yaitu menggunakan biaya cadangan

harga material adanya inflasi dan juga yang memang diperuntukkan

krisis keuangan global untuk segala keperluan yang

yang sedang melanda sifatnya tak terduga.

dunia

5 E2. Masalah keuangan dari i. Mendesak pihak owner

Keterlambatan pihak owner agar segera membayar

pembayaran oleh yang seharusnya sudah

owner dibayarkan kepada pihak

kontraktor

ii. Melakukan koordinasi

dengan owner tentang

schedule pembayaran

6 G4. Perubahan i. Keterlambatan Memantau perubahan jadwal

jadwal pengiriman pelaksanaan dilapangan dan

pelaksanaan material jenis pekerjaan yang mengalami

pekerjaan ii. Kerusakan alat perubahan jadwal

iii. Faktor cuaca yang

tidak menentu

69

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan berdampak

terhadap waktu

No Variabel Risiko Penyebab Respon

terjadinya

1 D1. Perubahan Perubahan- Mengajukan claim perpanjangan

desain perubahan desain / waktu akibat adanya perubahan

spesifikasi yang desain atau spesifikasi

merupakan

permintaan dari

pihak owner

2 E2. Masalah keuangan membuat kesepakatan bersama

Keterlambatan dari pihak owner dengan pihak owner dan pihak MK

pembayaran oleh mengenai durasi proses pengajuan

owner sampai persetujuan progress

3 G1. Timbulnya Arus lalu lintas Pengaturan jadwal pengecoran atau

kemacetan di yang padat dan pengiriman material dilakukan pada

lokasi proyek jalan yang sempit di malam hari

sekitar lokasi

proyek

70

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 Tabel Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan berdampak

terhadap waktu (lanjutan)

No Variabel Penyebab terjadinya Respon

Risiko

4 G4. Perubahan 1. Produktifitas Memantau perubahan jadwal

jadwal tenaga kerja yang pelaksanaan dilapangan dan jenis

pelaksanaan rendah pekerjaan yang mengalami

pekerjaan 2. Keterlambatan perubahan jadwal

pengiriman

material

3. Kerusakan alat

4. Faktor cuaca

yang tidak

menentu

71

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan

yang ada pada bab awal Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Didapatkan 26 variabel risiko yang relevan pada pelaksanaan proyek

Pembangunan Rumah Susun Medan.

2. Dari analisa didapatkan 6 variabel risiko yang dominan berdampak terhadap

biaya, risiko-risiko tersebut adalah (sesuai dengan rangking), yaitu :

a. Perubahan desain

b. Kecelakaan tenaga kerja

c. Kerusakan atau kehilangan material

d. Perubahan harga material

e. Keterlambatan pembayaran oleh owner

f. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

Sedangkan risiko-risiko yang dominan berdampak terhadap waktu didapatkan

4 variabel risiko sebagai berikut (sesuai dengan rangking), yaitu :

a. Perubahan desain

b. Keterlambatan pembayaran oleh owner

c. Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek

d. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

72
Universitas Sumatera Utara
Pada proyek pembangunan Rumah Susun Medan ini risiko perubahan

desain/spesifikasi merupakan risiko yang paling dominan berdampak terhadap

biaya dan paling dominan juga berdampak terhadap waktu.

3. Respon terhadap risiko yang paling dominan berdampak terhadap biaya,

yaitu adanya perubahan desain / spesifikasi adalah dengan cara melakukan

kontrol yang tidak terlalu ketat pada risiko perubahan desain ini. Kontrol

yang dapat dilakukan adalah dengan cara memproses persetujuan variation

order (perubahan yang disetujui dalam spesifikasi atau proyek) dengan

perhitungan laba masih tetap terjaga. Jika perubahan desain datangnya dari

owner, pihak kontraktor dapat mengurus variation order agar segera dapat

diproses mengenai pekerjaan tambah kurang. Dampak dari terjadinya risiko

perubahan desain ini akan ditanggung oleh owner jika perubahan desain

tersebut atas permintaan dari pihak owner, sedangkan respon terhadap risiko

yang paling dominan berdampak terhadap waktu yaitu, risiko perubahan

desain/spesifikasi adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat

adanya perubahan desain/spesifikasi.

5. 2. Saran

1. Untuk risiko perubahan desain ataupun permasalahan-permasalahan

lapangan yang sering terjadi disarankan sebaiknya pihak owner

mengadakan konsultan core team yang tugasnya membantu owner dalam

mengkoordinir semua permasalahan yang terjadi sehingga

penyelesaiannya dapat lebih efektif dan efisien.

73
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis kebutuhan proyek pada tahap perencanaan seharusnya dilakukan

lebih jelas dan terperinci yaitu adanya risk management secara utuh, agar

risiko yang mungkin terjadi dapat diidentifikasi sebelumnya.

3. Variabel yang berisiko paling tinggi hendaknya menjadi perhatian penting

bagi manager untuk diprioritaskan dalam manajemen analisis risiko dan

perencanaan pembiayaannya, dengan pertimbangan elemen-elemen

pendukung sebagai dasar analisis risiko yang dominan muncul.

4. Disarankan kepada owner agar Analisis Manajemen Risiko proyek ini

merupakan bagian dari laporan yang wajib dibuat di setiap proyek sehingga

risiko – risiko yang terjadi dapat di antisipasi sejak awal.

74
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Hendrita. 2016. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja


Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Wilayah Surabaya. Jurnal Rekayasa
Teknik Sipil, Vol. 03 No 3. P. 55-63.
Asmarantaka, N.S. 2014. Analisis Resiko yang Berpengaruh Terhadap Kinerja
Proyek pada Pembangunan Hotel Batiqa Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan
Lingkungan, Vol. 2 No 3. P. 483-491.
Djojosoedarso,S. 1999. Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Salemba
Empat, Jakarta.
Ervianto, W I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi Offset, Yogyakarta.
Flanagan, R & Norman, G, 1993, Risk Management and Construction,
Blackwell Science, London.
Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko, Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Percetakan Sekolah Tinggi Manajemen YKPN.
Kuniawan, B.Y. 2011. Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan
Apartemen Petra Square Surabaya. Makalah Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil,
Institut Teknologi Sepuluh November ( ITS ) Surabaya.
Labombang, Mastura. 2011. Manajemen Resiko dalam Proyek Konstruksi.
Jurnal Smartek, Vol. 9 No 1. P. 39-46.
Nurlela & Heri Suprapto. 2014. Identifikasi dan Analisis Manajemen Risiko
pada Proyek Pembangunan Infrastruktur Bangunan Gedung Bertingkat. Jurnal
Desain Konstruksi, Vol. 13 No 2. P. 114-124.
Nasrul. 2015. Manajemen Resiko dalam Proyek Konstruksi Ditinjau dari Sisi
Manajemen Waktu. Jurnal Momentum. Vol. 17 No 1. P. 50-54.
Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional),
Erlangga, Jakarta.
Soemarno, M.S, 2007, Risiko Pengunaan Lahandan Analisisnya Laboratorium
PPJP Jurusan Tanah. FPUB, Malang.
Yuliana, Chandra. 2017. Manajemen Risiko Kontrak untuk Proyek Konstruksi.
Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 11 No 1.

xi

Universitas Sumatera Utara


Kuisioner Survey

Pendahuluan :

Pada kuisioner ini saya akan membuat penilaian mengenai variabel-variabel Risiko
yang biasanya terjadi dalam proyek konstruksi berdasarkan pengkajian studi
literatur dan referensi yang saya Peroleh pada Proyek Pembangunan Rumah Susun
Medan. Saya berharap bapak/ibu sekalian bersedia mengisi kuisioner terlampir dan
semua informasi dijamin hanya untuk penelitian tugas akhir saya dan dijamin
kerahasiannya.

Petunjuk :

Berilah tanda (  ) pada kolom jawaban yang tersedia

Keterangan :

R : Relevan
TR : Tidak Relevan

i. Penilaian mengenai Variabel Risiko berdasaran Referensi

No Variabel Keterangan

R TR

A Risiko Force Majeur

A1 Gempa Bumi

A2 Banjir

A3 Tanah Longsor

A4 Badai

A5 Tersambar Petir

75
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Keterangan

R TR

A Risiko Force Majeur

A6 Kebakaran

A7 Cuaca yang tidak menentu

A8 Demonstrasi / Huru-hara

B Risiko Material dan Peralatan

B1 Ketersediaan Material

B2 Kenaikan harga material

B3 Pemesanan material yang

terlambat

B4 Kerusakan atau kehilangan

material

B5 Perubahan harga material

B6 Kekurangan tempat penyimpanan

material

B8 Kerusakan peralatan kerja

B9 Kekurangan tempat pembuangan


sampah material
B10 Volume material yang dikirim
jumlahnya tidak tepat
C Risiko Tenaga Kerja

C1 Tenaga kerja mogok bekerja

C2 Kecelakaan tenaga kerja

76
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Referensi

R TR

C Risiko Tenaga Kerja

C3 Pemilihan tenaga kerja yang tidak

tepat

C4 Kelalaian tenaga kerja

C5 Adanya miss-komunikasi antara

sesame perangkat pada proyek

C6 Kekurangan jumlah tenaga kerja

C7 Permintan kenaikan upah lembur

C8 Perselisihan Kerja

D Risiko Konstruksi

D1 Perubahan desain

D2 Data desain tidak lengkap

D3 Kesalahan estimasi waktu

D4 Kesalahan estimasi biaya

D5 Keretakan dan kebocoran

D6 Pengujian beton yang tidak benar

D7 Peraturan safety yang tidak


dilaksanakan di lapangan
E Risiko Kontraktual

E1 Dokumen-dokumen yang tidak


lengkap
E2 Keterlambatan pembayaran oleh
owner

77
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Keterangan

R TR

E Risiko Kontraktual

E3 Pemutusan kerja sepihak oleh owner

E4 Perselisihan antara owner dengan


kontraktor
E5 Keterlmbatan pembayaran pada
Sub-kontraktor melalui kontraktor
utama
E6 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam
kontrak
E7 Perbedaan intersepsi spesifikasi
antara owner dan kontraktor
F Risiko Manajemen

F1 Tidak lengkapnya laporan harian

F2 Tingkat disiplin manajemen yang


rendah
F3 Krisis keuangan global

F4 Pengajuan klaim

F5 Perubahan lingkup pekerjaan

F6 Perubahan konstruksi yang telah


terjadi
F7 Tidak diterimanya pekerjaan oleh
owner
F8 Ketepatan pekerjaan konstruksi
(jadwal dan kwalitas)

78
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Referensi

R TR

G Risiko Pelaksanaan

G1 Timbulnya kemacetan di lokasi


proyek
G2 Kesulitan transportasi alat berat ke
lokasi proyek
G3 Adanya limbah yang berbahaya yang
ditimbulkan
G4 Gangguan warga sekitar lokasi
proyek
G5 Terjadinya lendutan pada balok
struktur
G6 Tidak persisnya kolom struktur

G7 Kwalitas material yang tidak sesuai


dengan spek
G8 Keruskan selama masa pemeliharaan

G9 Perubahan jadwal pelaksanaan


pekerjaan

79
Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN
Risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena
ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan
menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak
menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu
proyek. Risiko tidak pernah dapat dihilangkan sama sekali, namun dapat
dikelola secara efektif untuk mengurangi dampak terhadap tercapainya
sasaran proyek.
II. TUJUAN SURVEY
Memperoleh informasi dan data yang akurat tentang frekuensi dan dampak
dari risiko-risiko apa saja yang terjadi atau mungkin akan terjadi pada
tahap konstruksi dalam proyek Pembangunan Rumah Susun Medan dari
sisi kontraktor, untuk digunakan dan disimulasi dalam penyusunan tugas
akhir peneliti.
III. KERAHASIAAN INFORMASI
Data dan informasi yang diberikan dalam survei ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk keperluan penelitian.
IV. DATA RESPONDEN
Nama : ………………………………………
Jabatan/Posisi : ………………………………………
Lama Bekerja : ………………………………………
Pendidikan Terakhir : ………………………………………
V. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Faktor-faktor risiko bersifat dinamis, mengikuti berbagai aspek dan
kondisi yang terjadi di dalam kegiatan dan pelaksanaan proyek. Antara
satu proyek dengan proyek yang lain akan selalu terdapat faktor yang
berbeda-beda. Dengan metode skala likert, diasumsikan perkiraan atau
rasio dari bobot risiko yang dijumpai.

80

Universitas Sumatera Utara


Skor penilaian untuk item-item risiko adalah sebagai berikut :

Nilai
1 2 3 4 5
Keterangan
Sangat Jarang Jarang Cukup Sering Sangat Sering
Frekuensi terjadinya risiko
(< 3 kali kejadian) (3-5 kali kejadian) (6-7 kali kejadian) (8-10 kali kejadian) (>10 kali kejadian)
Dampak risiko terhadap Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
biaya (0 - 400 juta) (400 - 800 juta) (800 juta - 1,2 M) (1,2 M - 1,6 M) (1,6 M - 2 M)
Dampak risiko terhadap Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
waktu (0 - 20 hari) (21 - 40 hari) (41 - 60 hari) (61 - 80 hari) (81 - 100 hari)

Pilihlah jawaban/pernyataan dengan melingkari nomor pada kolom yang tersedia


Contoh cara pengisian Kuisioner :

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
1 Banjir 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2 Tersambar Petir 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 Cuaca yang tidak menentu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Isilah item-item risiko berikut sesuai dengan kenyataan yang terjadi di


proyek (seperti contoh diatas) :

A. Force Majeure
Frekuensi Dampak Risiko terhadap
No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
1 Gempa Bumi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2 Tersambar Petir 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 Cuaca yang tidak menentu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 Kebakaran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

81

Universitas Sumatera Utara


B. Material dan Peralatan

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
Ketersediaan material
1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kerusakan atau kehilangan material
2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Perubahan harga material


3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kekurangan tempat penyimpanan
4 material 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Kerusakan peralatan kerja


5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Volume material yang dikirim


6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
jumlahnya tidak tepat

C. Risiko Tenaga Kerja

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
Kecelakaan tenaga kerja
1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kelalaian tenaga kerja
2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Permintaan kenaikan upah lembur
3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

D. Risiko Konstruksi

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
1 Perubahan desain 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2 Kesalahan estimasi waktu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


Kesalahan estimasi biaya
3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

4 Keretakan dan kebocoran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


Peraturan safety yang tidak
5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dilaksanakan di lapangan

82

Universitas Sumatera Utara


E. Risiko Kontraktual

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
Dokumen-dokumen tang tidak lengkap
1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


Keterlambatan pembayaran oleh sub-
3 kontraktor melalui kontraktor utama 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Ketidakjelasan pasal-pasal dalam


4 kontrak 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

F. Risiko Manajemen

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
Tingkat disiplin manajemen yang
1 rendah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2 Krisis keuangan global 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

3 Pengajuan klaim 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

4 Ketepatan pekerjaan konstruksi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

G. Risiko Pelaksanaan

Frekuensi Dampak Risiko terhadap


No Variabel Risiko terjadinya
risiko Waktu Biaya
Timbulnya kemacetan dilokasi proyek
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Kesulitan transportasi alat berat ke
lokasi proyek 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2
Keruskaan selama masa pemeliharaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3
Perubahan jadwal pelaksanaan
4 pekerjaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

83

Universitas Sumatera Utara


84

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai