SKRIPSI
Diajukan sebagai bahan Sidang Sarjana dan sebagai salah satu syarat
untuk meperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil
Universitas Medan Area
Disusun oleh :
HARYADI RANGKUTI
NPM : 12 811 0091
ii
iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Walau
banyak halangan dan rintangan, namun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Dimana skripsi ini merupakan salah satu syarat yang wajib di penuhi
Rumah Sakit Mitra Medika Tembung yang berada di jalan besar Medan – Batang
karena bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima
Medan Area
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M. Eng sebagai Dekan Fakultas
6. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil dan Staff Pegawai di Fakultas Teknik
iv
8. Seluruh Staff CV. Prima Abadi Jaya atas Bimbingan dan Masukan
tua yang telah banyak memberikan kasih sayang dan dukungan moril
Jurusan Sipil Universitas Medan Area, dan kekasih serta semua pihak
mempunyai ilmu dalam bidang teknik Sipil sehingga kita berguna bagi
HARYADI RANGKUTI
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
vi
LAMPIRAN ........................................................................................................ x
vii
Gambar 4.3 Pembagian beban plat lantai 1 – 10atap, Portal melintang ...... 37
Gambar 4.9 portal melintang serta angka kekakuan balok da kolom ....... 64
Gambar 4.10 Bagan skema pemberesan momen persiil portal yang tetap .... 100
viii
Gambar 4.16 portal melintang serta angka kekakuan balok dan kolom .... 143
Gambar 4.17 Bagan skema pemberesan momen persiil portal bergoyang .... 182
Gambar 4.20 bidang gaya lintang Portal yang bergoyang ............................ 207
Gambar 4.21 bidang gaya normal Portal yang bergoyang ............................ 213
ix
Tabel 4.2 momen maksimum dan momen minimum portal yang tetap .... 122
Tabel 4.3 momen maksimum dan momen minimum portal yang bergoyang..... 201
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terpadat ke-3 dunia, hal ini
disebabkan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal
kependudukan ini akan berpengaruh kepada berkembangnya pembangunan
agar terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarana masyarakat tersebut, seperti :
rumah, kantor, sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan dan sebagainya. Namun
tercapainya pembangunan dapat pula meningkatkan kesejahteraan dan
perekonomian negara.
Seiring berkembangnya pembangunan yang semakin pesat kebutuhan
ruang dan lahan semakin bertambah yang pada akhirnya akan menyebabkan
keterbatasan lahan, harga tanah yang semakin meningkat dan ruang terbuka
semakin berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut perancang di bidang teknik
sipil mengambil alternatif dengan mengembangkan bangunan kearah vertikal
atau bangunan bertingkat seperti gedung perkantoran, rumah susun, rumah
sakit, rumah toko dan sebagainya. Sebuah bangunan bertingkat terdiri dari
beberapa struktur yang harus mampu menahan beban baik beban struktural
maupun lateral, maka dalam hal ini perencana dan konsultan perlu melakukan
analisis gaya yang terdapat pada struktur bangunan terlebih dahulu agar
selanjutnya dapat direncanakan pembesian pada struktur secara tepat, sehingga
kuat dari beban yang bekerja dan tidak terjadi retakan ataupun runtuhnya
bangunan tersebut.
Dalam menganalisis struktur portal baik statistik tertentu maupun statistik
tak tentu terdapat bergai metode antara lain distribusi momen (Hendry Cross),
slope deflaction, metode takabeya, metode matriks, dan beberapa metode yang
dipakai umum lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Tujuan Perencanaan Struktur Adalah Untuk menghasilkan suatu struktur
yang stabil, kuat, awet, dan kemudahan pelaksanaan.
Suatu struktur disebut satabil bila struktur tersebut tidak mudah terguling,
Miring dan tergeser selama umur rencana pada suatu bangunan.
Suatu Struktur disebut Kuat bila kemungkinan terjadi kegagalan struktur
dan kehilangan kemampuan layanan selama masa umur struktur yang
direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima.
Suatu struktur disebut awet apabila struktur tersebut dapat menerima
keausan dan kerusakan yangh diharapkan terjadi selama umur bangunan yang
direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan. ( SNI–03–1729–2002 – HAL
.12 ).
1,4D
1,2D + 1,6L
Protal adalah suatu suatu sistem yang terdiri dari bagian- bagian struktur
yang saling berhubungan yang berfungsi menahan beban sebagai suatu
kesatuan lengkap yang berdiri sendiri dengan atau tanpa di bantu
diafragma-diafragma horizontal atau sistem lantai. pada dasarnya sistem
struktur bangunan terdiri dari dua bagian yaitu :
Gambar 2.2.1
Gambar 2.2.2
Beban Ekivalen
Adapun rumus beban ekivalen tersebut adalah :
1 𝐿y 1
Pada beban trapesium, Qek = q ( 𝐿𝑥 2 − 3 𝐿𝑦 2 ) ..............I - 1
2 𝐿𝑥 2
1
Pada beban segi tiga, Qek =
3
q 𝐿𝑥 ........................I - 2
2.2.3 Pembebanan
10
11
12
Deformasi yang diakibatkan oleh gaya tekan atau tarik dan gaya geser
dalam di abaikan.
Hubungan antara balok dan kolom adalah kaku sempurna.
𝑀𝑎𝑏 𝜃𝑎
a
b
𝜃𝑏 𝑀𝑏𝑎 Gambar 2.4a
Lab
13
mab
mab
𝜃𝑏
∆m𝑎𝑏 ψ𝑎𝑏
𝜔𝑏
𝜔𝑎 𝛿𝑎𝑏
ψ𝑎𝑏
𝜃𝑏 ∆m𝑎𝑏
Gambar 2.4b
Dimana :
M̅ab dan M̅ba adalah besarnya momen primer ( Fixed and moment)
dari keadaan ujung balok terjepit.
14
1. θa = Wa + ψab
2. θb = Wa + ψab
Lihat gambar.1-2b
2 EI𝑎𝑏
∆𝑀𝑎𝑏 = ( 2 θa + θb - 3 ψab )
𝑙𝑎𝑏
2 EI𝑎𝑏
Analog : ∆𝑀𝑏𝑎 = ( 2 θb + θa - 3 ψab )
𝑙𝑎𝑏
I𝑎𝑏
Bila dinyatakan = = K𝑎𝑏
𝑙𝑎𝑏
15
Bila : Ma = 2E K θa : Ma = 2E K θa ............................II - 7
K 𝑎𝑏
M̅ab = -6 E K ψab: Kab = ............................II - 7
K
Dimana :
Catatan :
16
Portal dengan titik kumpul yang tetap dimaksud bahwa pada tiap-
tiap titik kumpulnya hanya terjadi perputaran sudut, dan tidak terjadi
pergeseran. Hal ini terjadi pada portal dimana baik balok maupun kolom –
kolomnya disokong oleh perletakan tetapi pada portal syimetris baik angka
– angka kekakuan maupun pembebanannya.
Keadaan umun
Persamaan dasar 1 – 4 :
Gambar 2.5
17
Memberikan :
Jika
K𝑎𝑏 M̅𝑎𝑏
K𝑎𝑐
2[ ] = Pa dan [ M̅𝑎𝑐 ] = 𝜏𝑎 .......................II – 11a
K𝑎𝑑 M̅𝑎𝑑
K𝑎𝑒 M̅𝑎𝑒
{
−K𝑎𝑒 𝑚e }
Ma Pa = - 𝜏𝑎 + { -Kab} M𝑏{−K𝑎𝑐 }𝑚c + Md { -Kad }
Atau :
𝜏𝑎 { }
Ma Pa = - p𝑎 + { - 𝛾ab} M𝑏{−− 𝛾𝛾 𝑎𝑐
𝑎𝑒 𝑚e
}𝑚c + Md { -𝛾ad } .........II - 12
18
K𝑎𝑏 K𝑎𝑏
𝛾ac = ; 𝛾ae =
p𝑎 p𝑎
(0) 𝜏𝑎
Ma = M𝑎 = - .......................II – 13a
p𝑎
(0) 𝜏𝑏 (0) 𝜏𝑐
M𝑏 = - ; M𝑐 = -
p𝑏 p𝑐
(0) 𝜏𝑑 (0) 𝜏𝑒
M𝑑 = - ; M𝑒 = - ........II – 13b
p𝑑 p𝑒
19
Atau :
20
(3) 𝐾𝑎𝑏
Mab =𝑚𝑎𝑏 = ± 𝑥 Δ𝑀 .........dst.
𝐾𝑎𝑏+𝑘𝑎𝑐+𝐾𝑎𝑑+𝑘𝑎𝑒
21
Keadaan Umum
Persamaan dasar
̅ ab) + M
Mab = kab (Ma + Mb + M ̅ ab
̅ ba) + M
Mba = kba (Mb + Ma + M ̅ ba
Dimana : Ma = 2 E K θa
Mb = 2 E K θ b
̅ ab = −6 E K ѱab
M
Kab
kab = K
22
Gambar 2.6a
23
̅ 1A = M
Tingkat ke I → M ̅ 2B = M
̅ 3C = M
̅ III = −6 E K ѱ3 ..........(II− 14)
̅ 16 = M
Tingkat ke II → M ̅ 23 = M
̅ 34 = M
̅ II = −6 E K ѱ2 ..........(II− 15)
̅ 67 = M
Tingkat ke III → M ̅ 58 = M
̅I = −6 E K ѱ1 ..........(II− 16)
̅ 54
M54 = k54 (2 m5 + m4 ) + M ........................(II− 17)
̅ 56
m56 = k56 (2 m5 + m6 ) + M
̅ 58 )
m58 = k58 (2 m5 + m8 + M
̅ 52 )
m52 = k52 (2 m5 + m2 + M
k54 ̅ 54 )
( k58 )( m8 + M ̅
k56 M
2 M5 [ ] + ( k56 )( m6 ) + ( m4 )( k54 ) + [ 54 ] = 0 ..........(II− 19)
k58 ̅ 56
M
( k 52 ) ( m 2 + ̅ 52 )
M
k52
Jika :
k54
k ̅
M
2 [ 56 ] = ρ5 ; dan [ 54 ] = τ5
k58 ̅ 56
M
k52
24
̅ 58 )
( k58 )( m8 + M
m5 ρ5 = τ5 + ( k56 )( m6 ) + ( m4 )(− k54 ) ..........(II− 20)
( −k52 )( m2 + M ̅ 52 )
Atau :
(− γ58 )( m8 + M ̅ I)
τ5
m5 = ρ + ( −γ56 )( m6 ) + ( m4 )(− γ54 ) ..........(II− 21)
5
( −γ52 )( m2 + M ̅ II )
k58 k56
γ58 = ; γ56 =
ρ5 ρ5
k54 k52
γ54 = ; γ52 =
ρ5 ρ5
m 2 = m 4 = m6 = m 8 = 0 dan ̅ 52 = M
M ̅ 58 = 0
(0) τ5
m5 = −
ρ5
Sementara dengan jalan yang sama pada titik kumpul yang lainnya juga
dapat diperoleh :
(0) τr
mr = − Indeks r adalah nomor titik kumpul ..........(II− 23)
ρr
25
M76
Freebody 6-7 : ΣH7 = 0 → [ ] + h1 H7 = 0 ........(II – 25a)
M67
M85
Freebody 7-8 : ΣH8 = 0 → [ ] + h1 H8 = 0 .......(II – 25b)
M58
Dari persamaan (II – 24), (II - 25a ) dan (II - 25b ) diperoleh :
M85 M
[ ] + [ 85 ] + h1 (W1 ) = 0 .........(II – 26)
M58 M58
M67 = k67 {2 m6 + m7 + m
̅ 67 }
M76 = k67 {2 m7 + m6 + m
̅ 67 }
+
26
M85
[ ] = 3 k58 { m5 + m8 } + 2 k58 m
̅I .......(III – 27b)
M58
Catatan : m
̅I = m
̅ 67 = m
̅ 58 (lihat persamaan II – 16)
Dari persamaan (II - 27a ) dan (II - 27b ), maka pada persamaan (II – 26)
dapat dituliskan menjadi :
[3 k67 { m6 + m7 } + 2 k67 m
̅ I ] + [3 k58 { m5 + m8 } + 2 k58 m
̅ I ] = h1 (W1 )
Atau :
k67
̅I [
2 m ] = h1 (W1 ) + {−3 k67 }{ m6 + m7 } .........(II – 28)
k58
+{−3 k58 }{ m5 + m8 }
Jika :
3 k67
= t 67
k T1
2 [ 67 ] = T1 dan .........(II – 29)
k58 3 k58
= t 58
T1
h1 { W1 }
m
̅I = − +{− t67 }{ m6 + m7 } .........(II – 30)
T1
+{− t58 }{ m5 + m8 }
27
(0) h1 {W1 }
m
̅I =− ......................(II – 31)
TI
H7 + H8 + W2 = H6 + H5 + H4 ......................(II – 32)
W1 + W2 = H6 + H5 + H4
k16 k k
[ ] + [ 25 ] + [ 34 ] + h2 {H6 + H5 + H4 } = 0
k61 k52 k43
k16 k k
[ ] + [ 25 ] + [ 34 ] + h2 {W1 + W2 } = 0 ......................(II – 33)
k61 k52 k43
Dengan jalan yang sama seperti pada penurunsn rumus / persamaan (II –
28), maka persamaan (II – 33) tersebut memberikan :
[3 k16 { m1 + m6 } + 2 k16 m
̅ II ] + [3 k25 { m2 + m5 } + 2 k25 m
̅ II] +
[3 k34 { m3 + m4 } + 2 k34 m
̅ II ] = −h2 { W1 + W2 }
28
k16
̅ II [k25 ] = −h2 { W1 + W2 } + 3 k16 { m1 + m6 }
2 m .........(II – 34)
k34
+ 3 k25 { m2 + m5 }
+ 3 k34 { m3 + m4 }
3 k16
Jika : = t16
TII
k16
3 k25
2 [k25 ] = TII dan = t25 .................(III – 35)
TII
k34
3 k34
= t34
TII
+ (−t25 ){ m2 + m5}
+ (−t34 ){ m3 + m4 }
Dengan jalan yang sama pada setiap tingkat dapat diturunkan harga –
(0) (0)
̅ R , begitu juga harga – harga mr pada tiap titik kumpul.
harga m
Selanjudnya langkah perhitungan dilakukan dengan menstubtitusikan
(0) (0)
harga m
̅R dan mr tersebut kedalam persamaan – persamaan momen
29
a b e
A B E
Gambar 2.6e
30
Dimana :
TR = 2{kaA + kbB + ⋯ … . . … … + keE }
kaA kaA
TaA = 3 ; … … … … …. ; teE = 3
TR TR
31
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei
bertempat di Jl.Pasar IX. Kec.Percut Sei Tuan. Deli Serdang
1. Studi literatur
Mengumpulkan bahan-bahan atau teori-teori dari beberapa buku
yang berhubungan dengan pengerjaan skripsi.
2. Pengumpulan data
Mengambil data-data yang terdiri dari data primer merupakan data
yang di peroleh dengan mengadakan kunjungan langsung ke lokasi
studi sehingga diperoleh mondisi eksisting pembangunan gedung
tersebut. Data skunder merupakan data yang diperoleh dari proyek
pembangunan Mitra Medika Tembung.adapun data sekunder tersebut
adalah Gambar kerja.
32
5.1 Kesimpulan
M1−𝐸 = +1,6178 tm
M1−𝐴 = +9,1154 tm
M1−6 = +9,1154 tm
M1−2 = −19,8486 + tm
∆M1 =0 tm
214
215
216
(1) UNIVERSITAS
(0) MEDAN AREA (0) (1) (0) (0) (1) (0) (0)
̅ 𝐕𝐈𝐈𝐈 = +m
m ̅ VIII ̅ VIII
m = + 0,130 m22 = +m22 m22 = +0,5 m23 = +m23 m23 =0
(1) (1) (0) (0) (𝟎)
(1) (1) (0) (𝟎) (0) (𝟎)
+ (−t17−20) {m17 + m20 } (-0,5) (+0,007) (+0,007)= – 0,00002 ̅ 𝐕𝐈𝐈 } (-0,178) (-0,558)(+0,130)= + 0,012
+ (-γ19-18 ) {m18 + 𝐦 ̅ 𝐕𝐈𝐈𝐈} (-0,313) (0) (+0,130) = 0
+ (-γ20-23 ) {m23 + 𝐦
(1) (1) (0) (𝟎) (0)
+ (−t18−19) {m18 + m19 } (-0,5) (-0,532) (-0,532) = – 0,141+ ̅ 𝐕𝐈𝐈𝐈 }(-0,178) (-0,558)(+0,130)= + 0,012 +
+ (-γ19-24 ) {m24 + 𝐦 + (-γ20-19 ) {m19 } (-0,124) (-0,558) = +0,0
(𝟏) (𝟏) (0)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,127 𝐦𝟏𝟗 = – 0,532 + (-γ20-21 ) {m21 } (-0,124) (+0,5) = – 0,0
(𝟐) (𝟐) (𝟏)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,174 𝐦𝟏𝟗 = – 0,582 𝐦𝟐𝟎 = +0,007
(𝟑) (𝟑) (𝟐)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,181 𝐦𝟏𝟗 = – 0,593 𝐦𝟐𝟎 = – 0,006
(𝟒) (𝟒) (𝟑)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,190 𝐦𝟏𝟗 = – 0,597 𝐦𝟐𝟎 = +0,008
(𝟓) (𝟓) (𝟒)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,191 𝐦𝟏𝟗 = – 0,598 𝐦𝟐𝟎 = +0,009
(𝟔) (𝟔) (𝟓)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,221 𝐦𝟏𝟗 = – 0,662 𝐦𝟐𝟎 = +0,009
(𝟕) (𝟕) (𝟔)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,198 𝐦𝟏𝟗 = – 0,606 𝐦𝟐𝟎 = +0,011
(𝟖) (𝟖) (𝟕)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,197 𝐦𝟏𝟗 = – 0,602 𝐦𝟐𝟎 = +0,012
(𝟗) (𝟗) (𝟖)
̅ 𝐕𝐈𝐈
𝐦 = – 0,196 𝐦𝟏𝟗 = – 0,601 𝐦𝟐𝟎 = +0,010
(𝟗)
𝐦𝟐𝟎 = +0,010