TUGAS AKHIR
diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana S1 pada Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik,Universitas Sumatera Utara
ALFRED
13 0404 127
Dosen Pembimbing :
Perencanaan dan penjadwalan terhadap manajemen proyek adalah suatu hal yang
penting, mengingat banyaknya kendala yang diakibatkan oleh tingkat kerumitan
permasalahan dari tiap – tiap proyek itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka dibutuhkan bantuan suatu program yang sesuai untuk menangani
permasalahan tersebut sekaligus membantu mengelola sebuah manajemen proyek
konstruksi. Microsoft Project dan Oracle Primavera adalah software yang paling sering
digunakan untuk membantu sekaligus mengatasi permasalahan didalam sebuah
manajemen proyek konstruksi. Agar dapat mengetahui kesesuaian program yang
digunakan terhadap sebuah proyek, maka dilakukan penelitian dengan
membandingkan kedua program berdasarkan 12 kategori menurut J.D Witt serta
mengetahui bagaimana program tersebut dalam mengolah data terhadap penjadwalan
proyek konstruksi.
Hasil penelitian perbandingan perencanaan penjadwalan dengan menggunakan
Microsoft Project dan Oracle Primavera P6 menunjukkan keduanya memiliki
kemampuan serta hasil yang relatif sama terhadap perencanaan penjadwalan
pembangunan gedung cadika. Namun disisi lain Oracle Primavera P6 mampu
mengevaluasi sebuah risiko untuk kebutuhan manajemen proyek dan perbandingan
kapasitas yang dimiliki oleh kedua program menurut 12 sub analisa dapat disimpulkan
bahwa Microsoft Project unggul pada 6 sub analisa dan Primavera unggul dalam 6 sub
analisa, dimana Microsoft Project lebih sederhana dalam pengoperasian dan
pendokumentasian yang diberikan serta memiliki integrasi dengan MS Office.
Sedangkan Primavera lebih unggul terhadap perencanaan sumber daya dan
pengendalian biaya serta memiliki pengorganisasian yang baik terhadap manajemen
proyek. Primavera juga dilengkapi dengan sistem keamanan untuk meminimalisir hal
– hal yang tidak diinginkan pada pekerjaan proyek yang bersifat sensitif.
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN PROGRAM
MICROSOFT PROJECT DAN ORACLE PRIMAVERA TERHADAP
PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK
GEDUNG CADIKA – LUBUK PAKAM)” ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat
penyelesaian Pendidikan Sarjana di Bidang Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi,
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini hingga dapat terselesaikan
tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang berperan yaitu:
1. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., selaku Pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
2. Bapak Indra Jaya, S.T., M.T., selaku Co Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Medis S. Surbakti, S.T, M.T, sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak DR. M. Ridwan Anas, S.T, M.T, sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak DR. M. Ridwan Anas, S.T, M.T. dan Ibu Rezky Ariessa Dewi S.T., M.T.,
sebagai Dosen Pembanding dan Penguji Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
6. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman khususnya kepada Pak Ari
Martiansyah S.T., dan yang staf Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
yang memberikan waktu bimbingan, masukan, data serta arahan agar saya dapat
melaksanakan penelitian ini.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen staf pengajar Departemen Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan
pengajaran kepada penulis selama menempuh masa studi di Departemen Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas, Sumatera Utara.
8. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
9. Kedua orangtua saya Victor Hardjono Widjaja dan Ibunda tercinta Sok Hoa dan
abang saya Kevin Hardjono Widjaja serta seluruh keluarga besar, yang tak pernah
berhenti memberikan doa, dukungan, motivasi, kasih sayang dan segalanya selama
ini.
10. Terkhusus untuk teman – teman yang saya sayangi ‘penikmat senja’ yang hampir
setiap hari selalu membantu saya menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11. Seluruh teman-teman mahasiswa Teknik Sipil 2013 yang telah banyak membantu
penulis mulai dari awal proses pengerjaan, proses maju seminar, hingga pembiayaan
Tugas Akhir sampai selesai. Adik 2015 yang telah membantu penulis mulai dari awal
proses pengerjaan Tugas Akhir hingga selesai, Theodesya Yolanda Vayolita Silalahi
12. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini, terima kasih atas
jasa-jasanya dalam mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2019
Penulis
(Alfred)
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5 Oracle Primavera P6 .................................................................... 22
2.6 Tahapan Perencanaan dan Penajadwalan Proyek dalam Program 23
2.6.1 Level 1 - Perencanaan Tanpa Sumber Daya ...................... 25
2.6.2 Level 2 - Memonitor Perkembangan Tanpa Sumber Daya 25
2.6.3 Level 3 - Perencanaan dengan Sumber Daya .................... 25
2.6.4 Level 4 - Memantau Kemajuan Jadwal Sumber Daya ....... 26
2.7 Analisa Perbandingan Fitur dan Evaluasi Program Penjadwalan 26
2.7.1 Persyaratan untuk Hardware dan Software...................... 26
2.7.2 Karakteristik pendukung skema jaringan proyek ............. 27
2.7.3 Kapasitas software dalam mengatur hubungan aktivitas
proyek ............................................................................... 27
2.7.4 Proses input, mengganti, dan verifikasi data .................... 28
2.7.5 Pengaturan waktu pada aktivtias proyek ......................... 28
2.7.6 Laporan kemajuan proyek ................................................ 29
2.7.7 Kontrol dan pemantauan biaya ......................................... 29
2.7.8 Perencanaan sumber daya ............................................... 30
2.7.9 Laporan hasil pengujian ................................................... 30
2.7.10 Pengaturan tampilan pada software ( Software Interface
Option ) ............................................................................ 31
2.7.11 Kemudahan penggunaan dan dokumentasi software
yang diberikan .................................................................. 31
2.7.12 Penyesuaian data yang akan dimasukkan dan kebutuhan
untuk manajemen proyek ................................................. 32
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.2 Data Sekunder .................................................................... 34
3.5 Proses Input Data ........................................................................ 34
3.5.1 Informasi Proyek ............................................................... 34
3.5.2 Pengaturan Proyek ............................................................. 34
3.5.3 Pemilihan Penggunaan Tampilan Perencanaan ................. 34
3.5.4 Identifikasi Aktivitas untuk Pembuatan WBS ................... 34
3.5.5 Penentuan Durasi Aktivitas Pekerjaan............................... 35
3.5.6 Penyusunan Urutan Aktivitas / Struktur Jaringan Pekerjaan 35
3.5.7 Penyusunan Sumber Daya Pekerjaan ................................ 35
3.5.8 Penggunaan Sumber Daya Terhadap Aktivitas Pekerjaan 35
3.6 Perbandingan Analisa Program ................................................... 38
3.6.1 Peralihan Analisa Program ................................................ 38
3.6.2 Prosedur Evaluasi Program................................................ 38
3.7 Flowchart ............................................................................. 40
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.14 Kemudahan Penggunaan dan Dokumentasi Software yang
Diberikan .................................................................................. 80
4.15 Persyaratan dan Kebutuhan Data yang Dimasukkan pada Proyek 80
4.16 Penjadwalan dengan Microsoft Project dan Primavera P6…… 90
4.16.1 Identifikasi Aktivitas pada WBS………………………… 90
4.16.2 Penyusunan Urutan Aktivitas….………………………… 91
4.16.3 Penentuan Durasi Aktivitas……………………………… 93
4.16.4 Penentuan Predecessor pada Aktivitas Pekerjaan……….. 93
4.17 Evaluasi Risiko pada Primavera P6……………………………. 100
4.17.1 Risiko Kualitatif………………………………………….. 100
4.17.2 Probabilitas dan Dampak Matriks………….…………….. 101
4.17.3 Perhitungan Nilai Risiko pada Oracle Primavera P6……. 102
4.17.4 Evaluasi Risiko Kualitatif…………………………..…… 102
4.17.5 Perhitungan Nilai Biaya Eksposur..………………..…… 107
4.17.6 Identifikasi Penggunaan Nilai….....………………..…… 108
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.12 Tampilan Layout barchart, timescale, columns, bottom layout 50
(Primavera)
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.30 Tampilan mengatur time unit pada Primavera 69
MSP
Primavera
Primavera
pada MSP
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.46 Tampilan laporan schedule report sebelum diprint pada 77
Primavera
Primavera
2013
Post-Response
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
Primavera P6
Response
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR NOTASI
Event = Peristiwa
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SS = Konstrain Start to Start (Awal Ke Awal)
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
Dari latar belakang penelitian, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjadwalan proyek konstruksi dengan Microsoft Project
Profesional dan Oracle Primavera P6 ?
2. Bagaimana perbandingan antara Microsoft Project Profesional dan Oracle
Primavera P6 ?
Dalam menyusun tugas akhir ini, terdapat batasan ruang lingkup pembahasan
agar tidak menyimpang dari pemasalahan dan mudah dimengerti. Sesuai dengan judul
yang telah dikemukakan, batasan – batasan tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut:
1. Pembahasan hanya dibatasi pada perencanaan pekerjaan pendahuluan,
pengukuran, pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi pada proyek konstruksi
dengan menggunakan program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle
Primavera P6.
2. Kemampuan kedua aplikasi program ini hanya dibandingkan pada proses dan
hasil perencanaan penjadwalan proyek.
3. Data sumber daya yang diinputkan meliputi tenaga kerja dan material sebagai
data pekerjaan dalam mengetahui perbandingan.
4. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trial-version
a) Microsoft Project Profesional 2013
b) Oracle Primavera P6 R8.3 PPM ( Project Portofolio Management )
1. Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan, pertimbangan, penjabaran serta penggunaan aplikasi
program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle Primavera P6
2. Bagi Institusi
Penelitian ini dapat menjadi masukan dan pembelajaran dalam memilih dan
menggunakan aplikasi program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle
Primavera P6.
Adapun sistematika dalam pembuatan tugas akhir ini akan dibagi kedalam 5
bagian utama dan daftar pustaka. Adapun deskripsi dari masing-masing bab adalah
sebagai berikut :
Bab. 1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang mengapa perlu dilakukan studi
tentang perbandingan program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle
Primavera P6 terhadap penjadwalan proyek konstruksi, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan.
TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan (Soeharto, 1997)
Adapun tujuan perencanaan adalah melakukan usaha untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu, dan waktu
ditambah dengan terjaminnya faktor keselamatan kerja (Husen, 2009:77).
Dari pengertian diatas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses
yang berarti bahwa perencanaan mengalami tahap - tahap pengerjaan tertentu. Adapun
proses perencanaan itu sendiri terdiri dari:
1. Penentuan tujuan: sesuatu yang memberikan arah gerak kegiatan yang akan
dilakukan.
2. Penentuan sasaran: sasaran adalah titik - titik tertentu yang perlu dicapai bila
organisasi tersebut ingin memenuhi tujuannya.
3. Pengkajian posisi awal terhadap tujuan: untuk mengetahui sejauh mana kesiapan
dan posisi perencanaan saat awal terhadap sasaran.
4. Pemilihan alternatif: dalam mencapai tujuan dan sasaran terdapat berbagai
alternatif, umumnya dipilih alternatif yang terbaik.
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja
sumberdaya baik itu berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana
durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Dan jika
dilakukan dengan tepat, hal - hal seperi keterlambatan, pembengkakan biaya, dan lain
- lain yang dapat menimbulkan kerugian dapat dihindari. Penjadwalan adalah
pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing - masing pekerjaan
dalam rangka menyelesaikan suatu proyek dengan mempertimbangkan keterbatasan –
keterbatasan yang ada.
Suatu penjadwalan proyek akan berlangsung sesuai dengan yang telah
direncanakan apabila didukung dengan ketersediaan sumberdaya pada lokasi proyek
tersebut. Dan tujuan dari proses konstruksi dapat dicapai apabila proses perencanaan
dan penjadwalan dapat dilakukan dengan baik, dikarenakan proyek konstruksi
merupakan suatu rangkaian proses dari seluruh aktivitas agar tercapai alokasi
sumberdaya yang yang sesuai dengan yang direncanakan.
1) Anggaran/biaya (cost)
3) Mutu (quality)
Hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria mutu yang telah
ditentukan dalam kontrak. Tiga batasan tersebut diatas bersifat saling bersangkutan dan
saling tarik - menarik. Jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah ditentukan,
maka secara umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya
berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya jika ingin
menekan atau memperkecil biaya, maka biasanya harus memperhatikan jadwal atau
waktu dan mutu.
Ada beberapa metode penjadwalan proyek konstruksi yang sering digunakan
untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing – masing metode mempunyai
kelebihan dan kekurangannya. Pertimbangan penggunaan metode – metode tersebut
didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan.
Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyek
secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel – variabel yang mempengaruhinya juga
harus di monitor, misalnya mutu, keselamatan kerja, ketersediaan peralatan dan
material, serta stakeholder yang terlibat. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana
semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap pada kondisi
yang diinginkan.
10
Gantt chart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor pada tahun 1917.
Sampai diperkenalkannya metode ini dianggap belum pernah ada prosedur yang
sistematis analitis dalam aspek perencanaan dan pengendalian proyek. Metode ini telah
digunakan secara luas dalam proyek konstruksi karena sederhana, mudah dalam
pembuatannya dan mudah dimengerti oleh pemakainya.
Gantt chart adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah
vertikal. Kolom arah horizontal menunjukkan waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah
kegiatan dapat terlihat dengan jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh
panjangnya diagram batang (Ervianto, 2005:162).
Gantt chart dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan komputer.
Bagan ini tersusun pada koordinat X dan Y. Pada sumbu tegak lurus X, dicatat
pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu proyek, dan
digambar sebagai balok. Sedangkan pada sumbu horizontal Y, tertulis satuan waktu,
misalnya hari, minggu atau bulan.
Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas
pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S
dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot
pekerjaan yang dipresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan
proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek
dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah
ada keterlambatan atau percepatan proyek.
Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi
dalam pengendalian proses pengendalian proyek. Tetapi informasi tersebut tidak detail
dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat
menggunakan metode lain yang dikombinasikan, misalnya metode Barchart atau
11
12
13
14
Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlah kegiatan
relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatan yang
berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, landasan bandar udara, terowongan
atau proyek industri manufaktur. Metode ini sangat baik untuk diterapkan pada proyek
– proyek tersebut karena menggunakan sumberdaya manusia yang relatif lebih kecil
dan variasi keterampilan pada suatu pekerjaan atau kegiatan tidak sebanyak pada
proyek yang lain.
Metode ini juga cukup efektif untuk digunakan pada proyek bangunan gedung
bertingkat dengan keragaman masing - masing tingkat bangunan yang relatif sama.
Pada proyek yang cukup besar, metode ini membantu memonitor perkembangan
beberapa kegiatan tertentu yang berada dalam suatu penjadwalan keseluruhan proyek.
Hal ini dapat dilakukan bila metode ini dikombinasikan dengan metode network,
karena metode penjadwalan linear dapat memberikan informasi tentang kemajuan
proyek yang tidak dapat ditampilkan oleh metode network.
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
saling tergantung dapat menerapkan metode analisis matematis. Meskipun program
CPM dan pendekatannya tidak lagi digunakan, istilah ini umumnya diterapkan pada
pendekatan yang digunakan untuk menganalisis diagram proyek jaringan logika.
CPM (Critical Path Method) adalah prosedur yang menggunakan analisis
jaringan untuk mengidentifikasi tugas – tugas yang berada di jalur kritis: yaitu di mana
setiap keterlambatan dalam penyelesaian tugas – tugas akan memperpanjang skala
waktu proyek, kecuali diambil tindakan (Antonio Prensa, 2002)
Critical Path Method atau Critical Path Analysis, adalah algoritma matematis
didasarkan untuk penjadwalan serangkaian kegiatan proyek (Jesse Santiago & Desirae
Magallon dalam seminar VDC, 2009)
CPM (Critical Path Method) adalah salah satu dari beberapa penggabungan
teknik untuk melakukan perencanaan proyek. CPM untuk proyek – proyek yang terdiri
dari sejumlah kegiatan individu. Jika beberapa kegiatan memerlukan kegiatan lain
untuk menyelesaikan sebelum mereka dapat memulai, maka proyek menjadi kompleks
jaringan kegiatan (Samuel L. Baker, 2004)
Jika ditarik kesimpulan dari beberapa definisi di atas, maka yang dimaksud CPM
(Critical Path Method) adalah teknik yang digunakan untuk melakukan perencanaan
proyek menggunakan algoritma matematis.
CPM (Critical Path Method) merupakan metode jaringan kerja yang
digambarkan dengan anak panah yang menghubungkan dua lingkaran atau kotak, yang
mewakili dua peristiwa.
EET/SPA
Saat Paling Awal (Earliest Event Time)
Nomer Peristiwa
(Event)
LET/SPL
Saat Paling Lambat (Latest Event Time)
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peristiwa (event) yang terdapat dalam CPM sering digambarkan berbentuk
lingkaran atau kotak. EET/SPA (Earliest Event Time) adalah saat paling awal yang
mungkin dimulainya suatu aktivitas dan/atau saat paling awal yang mungkin untuk
berakhirnya suatu kegiatan. LET/SPL (Latest Event Time) adalah saat paling lambat
yang mungkin dimulainya suatu aktivitas dan/ atau saat paling lambat yang mungkin
untuk berakhirnya suatu kegiatan.
A B
Bila beberapa aktivitas harus selesai dulu, sebelum aktivitas selanjutnya dapat
dimulai, berarti akhir aktivitas – aktivitas tersebut jatuh bersamaan dengan awal
aktivitas berikutnya (merge event).
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.5 Precedence Diagram Method (PDM)
Nomor Urut
Kurun
ES Nama Kegiatan EF
Waktu (D)
LS Tanggal Tanggal LF
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Early Start (ES) adalah waktu paling awal dari beberapa kegiatan yang berasal
dari node tersebut dimulai, karena menurut aturan CPM suatu kegiatan dapat
dimulai apabila kegiatan terdahulunya telah selesai.
2. Late finish (LF) adalah waktu paling lambat yang diperbolehkan bagi suatu
peristiwa yang terjadi tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
3. Early finish (EF) adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan, dimana EF
adalah ES ditambah dengan durasi.
4. Late Start (LS) adalah waktu paling lambat kegiatan tersebut dapat dimulai tanpa
memperlambat penyelesaian proyek secara keseluruhan, dimana LS adalah LF
dikurangi dengan durasi dari aktivitas tersebut.
Pada PDM perhitungan yang dilakukan memiliki dua cara yaitu perhitungan ke
belakang dan perhitungan kedepan. Perhitungan ke depan dipergunakan untuk
menghitung kegiatan yang paling lambat (latest) sedangkan perhitungan ke belakang
dipergunakan untuk menghitung kegiatan yang paling cepat (earliest). Sama seperti
pada Activity On Arrow, ketika terdapat lebih dari satu panah pada satu aktivitas, pilih
nilai yang terbesar pada perhitungan ke belakang, dan pilih nilai yang terkecil pada
perhitungan ke depan. Dan waktu penyelesaian paling akhir (Latest Finish) sama
dengan waktu penyelesaian paling cepat pada seluruh proyek.
Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah variasi dari Critical
Path Method (CPM) yang memiliki pandangan yang lebih skeptis/realistis mengenai
perhitungan waktu yang digunakan dalam setiap tahapan suatu proyek. Dalam
penggunaanya PERT memperhitungkan waktu yang terpendek, memperhitungkan
waktu normal, dan waktu terlama yang di gunakan jika aktivitas tersebut mengambil
waktu yang lebih banyak dari yang telah di perkirakan. PERT adalah suatu alat
manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian - bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. Fungsi
PERT adalah untuk menentukan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
proyek PERT pertama kali digunakan pada tahun 1950 dimana U.S Navy’s Special
Project Office di tugaskan untuk mengembangkan Polaris - Submarine Weapon System
dan The Fleet Ballistic Missile Capability atau dengan kata lain pengembangan system
persenjataan bawah air dan pengembangan rudal balistik bagi armada bawah laut
mereka. PERT di aplikasikan sebagai alat pengambil keputusan yang di desain untuk
menghemat waktu dalam pencampaian hasil akhir dari proyek. PERT juga menarik
bagi mereka yang tertarik dengan pengembangan dan penelitian dimana waktu
merupkan suatu faktor yang penting dan krusial. Teknik manajemen mengakui ada tiga
faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dari tujuan suatu penelitian dan
program pengembangan, ketiga faktor tersebut adalah: waktu, sumber daya, dan
spesifikasi kinerja teknis. PERT menggunakan waktu sebagai variabel yang
mencerminkan direncanakan sumber daya - aplikasi dan spesifikasi kinerja. Dengan
satuan waktu sebagai Common Denominator, PERT mengkuantifikasi pengetahuan
tentang ketidakpastian yang terlibat dalam program - program pembangunan yang
membutuhkan usaha di tepi, atau di luar, pengetahuan saat subjek - upaya yang
pengalaman sebelumnya sedikit atau tidak ada.
Melalui komputer elektronik, teknik PERT memproses data yang mewakili,
prestasi utama terbatas (peristiwa) penting untuk mencapai tujuan – tujuan, saling
ketergantungan dari peristiwa – peristiwa, dan perkiraan waktu dan rentang waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan antara dua berturut - turut peristiwa.
Harapan waktu tersebut termasuk perkiraan "waktu paling mungkin", "waktu optimis",
dan "waktu pesimis" untuk setiap kegiatan. Teknik ini adalah kontrol manajemen alat
yang ukuran sampai prospek untuk mencapai tujuan tepat waktu, sinyal bahaya
menyoroti membutuhkan keputusan manajemen, mengungkapkan dan mendefinisikan
baik kegawatan dan kendur dalam rencana aliran atau jaringan kegiatan sekuensial
yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan; membandingkan harapan saat ini
dengan tanggal penyelesaian dijadwalkan dan menghitung probabilitas untuk
pertemuan tanggal dijadwalkan, dan mensimulasikan efek dari pilihan untuk
pengambilan – sebelum keputusan. Konsep PERT dikembangkan oleh Tim riset
operasi staff dengan perwakilan dari Departemen Riset Operasi Booz, Allen dan
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hamilton, Kantor Evaluasi Divisi Rudal Lockheed Sistem, dan Evaluasi Program
Cabang, Kantor Proyek Khusus, Departemen Angkatan Laut. (Willard Fazar (Kepala,
Program Evaluasi Cabang, Kantor Proyek Khusus, US Navy), The Statistician
America, April 1959). PERT berguna karena memberikan informasi berikut:
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan kegiatan-kegiatannya dimasukkan. Setelah itu, baru anda dapat melihat kapan
proyek anda selesai dan kapan jadwal keseluruhan dari semua aktivitas benar - benar
terlihat. MSP menyimpan data yang dimasukkan oleh pengguna dan menggunakannya
untuk menghasilkan informasi spesifik seperti deskripsi kegiatan, jalur kritis proyek
atau lamanya. Dalam MSP, setiap data dimasukkan melalui field, yang kemudian dapat
dimunculkan melalui sebuah kolom.
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
informasi yang mendukung misi perusahaan mereka. Dengan meletakkan alat yang
tepat ditangan yang tepat, PPM memungkinkan sebuah organisasi untuk :
Proyek pada dasarnya adalah seperangkat operasi atau aktivitas yang harus
diselesaikan dalam urutan logis untuk mencapai outcome yang ditentukan oleh waktu
akhir definitif (Harris, 2010, page 33). Jadwal proyek adalah upaya untuk mendesain
aktivitas-aktivitas proyek yang ada berdasarkan jangka waktu dan hubungan antar
aktivitas tersebut. Setiap aktivitas membutuhkan waktu untuk mencapai target proyek
dan dapat menggunakan sumber daya yang memiliki ketersediaan terbatas seperti
orang, material, peralatan, dan uang.
Aplikasi program perencanaan dan penjadwalan proyek memungkinkan
pengguna untuk:
a) Memasukkan Work Breakdown Structure (WBS) dari data proyek dan semua
struktur proyek yang dibutuhkan ke dalam aplikasi program.
b) Menyederhanakan proyek ke dalam aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk
dimasukkan dalam aplikasi program. Aktivitas tersebut disesuaikan dengan
WBS.
c) Menetapkan kalender, jangka waktu, constraints , predecessors dan successor
setiap aktivitas dan kemudian menghitung tanggal mulai dan akhir dari aktivitas
tersebut.
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
d) Menetapkan sumber daya dan biaya seperti pekerja, peralatan atau bahan dari
setiap aktivitas yang kemudian disesuaikan dan dihitung menurut kebutuhan
sumber daya proyek.
e) Mengoptimalkan rencana kerja proyek.
f) Menetapkan tanggal dasar dan anggaran biaya dasar untuk dapat dibandingkan
sesuai kemajuannya dalam proyek.
g) Menyepakati tanggal dimulainya pekerjaan proyek.
h) Mengamati kemajuan aktual dari setiap aktivitas terhadap rencana awal dan
memperbaiki rencana yang ada jika diperlukan,
i) Mengamati penggunaan sumber daya dan biaya sehingga dapat memperkirakan
sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek itu.
j) Membuat laporan kemajuan manajemen proyek.
PLANNING TRACKING
WITHOUT LEVEL 1: LEVEL 2:
RESOURCES Planning without resources Monitoring progress
without resources
WITH LEVEL 3: LEVEL 4:
RESOURCES Scheduling with resources, roles, Monitoring progress of a
and budget resourced schedule
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan meningkatnya level, jumlah informasi yang diperlukan untuk
penjadwalan proyek ini akan meningkat. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan
dalam menggunakan aplikasi program juga akan meningkat sesuai level yang ada.
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) Keseimbangan antara jumlah kegiatan dan sumber daya.
c) Menciptakan dan menggunakan sumber daya
d) Kalender sumber daya, jenis kegiatan, dan mengendalikan sumber daya
e) Penggunaan task types
f) Penggunaan Grafik dan Tabel sumber daya
g) Adanya Resource Leveling
Data-data tersebut akan dapat menjelaskan status penjadwalan dari setiap sumber
daya. Status sumber daya tersebut harus direview dari kebutuhan sumber daya masa
depan, kemajuan proyek, tanggal akhir proyek, arus kas, dan kinerja sebelumnya.
Menjadwalkan status sumber daya membutuhkan pemahaman yang baik tentang
bagaimana aplikasi program tersebut menghitungnya.
Karena pembaharuan software yang terjadi dari waktu ke waktu, maka sebelum
membeli ada baiknya mempertimbangkan untuk memeriksa kecocokan antara
persyaratan software dan kemampuan perangkat keras yang dimilikinya. Batasan ini
penting sebelum pengguna melakukan penginstalan dan pengoperasian software.
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terdapat 10 poin pada analisa terhadap persyaratan untuk hardware dan software
yaitu:
a) Main Memory
b) Hard disk required
c) Two floopy disk drives possible
d) Hardware copy protection
e) Printer support
f) Plotter Support
g) Monochrome display
h) Color display
i) Operating System
j) Copy protected
a) Gantt chart
b) Activity On Arrow
c) Precedence diagramming method
d) True networking capability
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) Jumlah dan tipe dari hubungan antar aktivitas (precedence)
c) Kalender, working and nonworking days, milestone, dan due dates
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a) Time unit
b) In calender days
c) In working days
d) Kalender dan hari kerja ditampilkan dalam list yang sama
e) Dapat mengupdate data waktu dari precedence
f) Dapat mengupdate durasi aktivitas
g) Dapat mengupdate durasi total proyek
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.8 Perencanaan Sumber Daya
Terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam fitur perencanaan sumber daya,
yaitu dalam hal jumlah jenis sumber daya yang dapat ditentukan untuk per proyek / per
aktivitas dan dalam rincian prosedur entri data untuk menentukan kebutuhan sumber
daya dan biaya yang sesuai. Pada kategori ini terdapat 6 sub kategori, yaitu:
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.10 Pengaturan tampilan pada software (software interface option)
Sebuah software perlu adanya sistem operasi (spreadsheet) yang baik untuk
menjalankannya. Pada kategori ini terdapat 5 sub sub kategori, yaitu:
Dari sudut pandang pengguna, selain aplikasi program memiliki fitur yang
relevan, juga dituntut untuk user-friendly. Meski pemakaian sebuah aplikasi program
dapat melalui video tutorial dan buku manual, namun ternyata tidak mudah untuk
menjalankannya. Faktanya adalah waktu yang dibutuhkan pengguna dalam menggali
potensi dasar dari software tertentu memerlukan waktu yang lama dan bervariasi. Pada
kategori ini terdapat 13 sub kategori, yaitu:
a) Manual
b) Demo
c) Tutorial secara manual maupun disk
d) Bahasa yang digunakan
e) Help in screen
f) Help on separate help screens
g) Function keys
h) Macros
i) Password
j) Learning period
k) Training course available
l) Support in Indonesia
m) Dealer in Indonesia
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.12 Penyesuaian data yang akan dimasukkan dan kebutuhan untuk
manajemen proyek
a) Perencanaan waktu
b) Pengontrolan hubungan sumber daya dan biaya
c) Memiliki fitur resource leveling dan resource constraints
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi literatur, studi kasus dan
visualisasi perbandingan aplikasi program. Secara ringkas, Melalui berbagai
pendekatan tersebut, maka diharapkan perbandingan kedua aplikasi dapat terlihat.
Dalam penelitian ini lokasi objek studi adalah Pembangunan Gedung Cadika di
Lubuk Pakam.
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari data primer
dan data sekunder.
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang nantinya akan diinterpretasi di dalam penelitian
ini, dimana data yang diperoleh dari pihak kontraktor berupa Time schedule proyek,
RAB.
Data yang diterima diolah terlebih dahulu sebelum dilakukan proses input pada
kedua software. Lalu data - data yang telah diinterpretasi kemudian diinput kedalam
kedua software
Pengelolaan data proyek yang akan dikerjakan disertai dengan informasi lengkap
data proyek. Seperti, nama proyek, perusahaan, waktu mulai proyek dan informasi
lainnya mengenai proyek yang sedang direnacanakan
Pengaturan perencanaan yang akan dilakukan diatur terlebih dahulu karena pada
umumnya pengaturan yang diberikan adalah pengaturan ‘default’
Tampilan perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan harus sesuai dengan yang
akan direncanakan sehingga tidak bercampur dengan tampilan yang lainnya
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5.5 Penentuan Durasi Aktivitas Pekerjaan
Penyusunan perencanaan sumber daya, yaitu dalam hal jumlah jenis sumber daya
yang dapat ditentukan untuk per proyek / per aktivitas dan dalam rincian prosedur entri
data untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan biaya yang sesuai
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai
Duration Project
Blank Project
Predecessor
Information
Project
Resources
Worksheet Project
Project No
Schedule
WBS Project
Yes
Calendars Project
Selesai
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai
Resources
Login Account
Calendars Project
Project No
Schedule
Worksheet Project
Yes
Selesai
WBS Project
Activity Project
Duration Project
Predecessor
Resources
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6 Perbandingan Analisa Program
Prosedur evaluasi program pada penelitian ini dilakukan secara sistematis. Dalam
rangka membangun suatu teknis panduan praktis untuk mengevaluasi program
manajemen proyek dengan penerapan yang baik maka prosedur evaluasi ini
dilaksanakan dengan cara, sebagai berikut:
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c) Memasukkan data kedalam kedua program sampel aktivitas, jangka durasi,
sumber daya baik alokasi dan biaya yang dibutuhkan oleh program.
d) Mendiskusikan fitur dasar, poin yang kuat dan lemah pada dasar analisa.
e) Membandingkan fitur program sehubungan dengan penerapan program pada
umumnya dan proyek konstruksi pada khususnya.
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.7 Flowchart
Studi literatur
Data Sekunder
Data Primer Time Schedule
Observasi proyek
RAB
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
1) Proses Definisi:
a) Nama proyek
b) Tanggal mulai proyek (Start date) dan tanggal selesai proyek (Finish date)
c) Penentuan tanggal yang digunakan (Current date)
d) Penentuan tanggal status (Status date)
e) Penentuan sistem kalender yang digunakan
f) Prioritas proyek (optional)
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2) Pendefinisian kalender (waktu kerja) yaitu:
a) Menetukan hari kalender
b) Menentukan hari kerja
c) Menentukan hari - hari libur
d) Menentukan jam kerja untuk setiap hari dengan mengatur default atau non-
default working time
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) Pendefinisian setiap tipe sumberdaya (material atau work) pada kolom Type.
c) Pendefinisian setiap tipe satuan/units untuk setiap masing - masing sumberdaya
ke dalam kolom Material Label (hanya untuk tipe material).
d) Pendefinisian input initial (optional).
e) Pendefinisian jumlah maksimum yang tersedia (khusus untuk tipe work).
f) Pendefinisian biaya yang dibutuhkan untuk masing - masing sumberdaya pada
kolom Std. Rate.
g) Pendefinisian biaya lembur khusus untuk tipe work pada kolom Ovt. Rate.
h) Pendefinisian input cost/use bila sumberdaya melakukan pekerjaan dengan
borongan
i) Pendefinisian kode sumberdaya pada kolom code (optional)
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.4 Gantt Chart View.
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Proses Input Data Primavera P6
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Menentukan hari kerja dan hari libur pada proyek, misalnya hari libur nasional.
Dengan mengeset hari tertentu menjadi nonworking time ataupun sebaliknya.
c. Menentukan detail hari dan jam kerja untuk setiap hari atau jam kerja dengan
mengeset pada menu workweek dan time period pada opsi Calendars
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.8 Tampilan detail kalender yang digunakan Primavera
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Pengelompokan secara lebih detail berupa kode (value), deskripsi, dan order
(optional)
4) Pendefinisian sumberdaya
Pada bagian ini input berupa semua material, peralatan, dan tenaga kerja.
Terdapat 3 (tiga) pemisahan sumberdaya yaitu tenaga kerja (labor), peralatan
(machinery, equiptment, etc), dan material (supplies). Input dilakukan dengan
mengklik ikon add resource untuk mendaftarkan setiap sumberdaya yang dibutuhkan
pada proyek dengan mendefinisikan:
a. Kode (Resource ID)
b. Deskripsi nama sumberdaya (Resource name)
c. Tipe sumberdaya (Resource type)
d. Satuan sumberdaya (Resource units)
e. Biaya (Currency, Unit&price, dll)
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.11 Tampilan layout sumberdaya
Pada bagian ini proses input hampir sama dengan MSP dimana urutan aktivitas
pekerjaan diisikan kedalam kolom deskripsi aktivitas (activity name), jumlah durasi
(original duration), dan hubungan antar kegiatan (predecessor dan successor) di
bagian kolom filter. Lalu diagram batang akan muncul disebelahnya kanan. Beberapa
hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Input kegiatan induk dimana Primavera dilakukan pada tahap pendefinisian WBS
(Work Breakdown Structure) dan aktivitas non induk diketik pada kolom
deskripsi (activity name).
b. Dalam pengisian hubungan antar kegiatan Primavera memiliki 2 cara yaitu
mengisi kode kegiatan (activity ID) kedalam kolom predecessor atau successor
pada layout filter.
c. assign relasi antar kegiatan lewat bottom layout.
d. Pada setiap aktivitas pekerjaan kita dapat membedakannya dengan menggunakan
menu activity type misalnya: apakah aktivitas tersebut merupakan start
milestone, finish milestone, dll.
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Pada setiap aktivitas pekerjaan dapat dimasukkan berapa jumlah dan apa tipe
sumberdaya yang terkait dengan aktivitas pekerjaan tersebut, melalui menu
resource pada toolbar yang berada pada bottom layout dan sudah termasuk
dengan input daftar biaya aktivitas pekerjaan.
f. CPM (Critical Path Method) pada Primavera dapat terlihat langsung pada
barchart saat melakukan penjadwalan dengan menu filter menolong kita
mensortir fokus aktivitas pekerjaan tertentu, misalnya aktivitas jalur kritis,
milestone, aktivitas yang tidak masuk jalur kritis, dll
Gambar 4.12 Tampilan layoutt barchart, timescale, columns, bottom layout, dan top
layout
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.13 Tampilan assign resource dan relationship
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.1 Perubahan Sub Analisa dan Keterangannya
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
5. Pengaturan A. Time unit A. Time unit
waktu pada B. In calender days B. In calender days
aktivitas proyek
C. In working days C. In working days
D. Kalender dan hari kerja D. Kalender dan hari kerja
ditampilkan dalam list yang sama ditampilkan dalam list yang sama
E. Dapat meng-update data waktu dari
precedence
F. Dapat meng-update durasi aktivitas Dihilangkan
G. Dapat meng-update durasi total
proyek
6. Laporan A. Laporan hubungan antar aktivitas
kemajuan proyek A. Relasi antar aktivitas proyek yang
B. Waktu nyata mulai dan selesai Disatukan
(progress berkaitan
proyek
reporting) C. Persentase pekerjaan selesai,
D. Waktu yang sedang berjalan B. Persentase pekerjaan selesai, Disatukan
(remaining durations)
E. Laporan lain C. Laporan lain
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
7. Kontrol dan A. Biaya dalam proyek A. Biaya dalam proyek
pemantauan biaya B. Budget untuk setiap aktivitas B. Budget untuk setiap aktivitas
(Cost monitoring)
C. Jumlah dan tipe satuan / unit biaya C. Jumlah dan tipe satuan / unit biaya
yang tersedia yang tersedia
D. Kode untuk WBS Dihilangkan
E. Time-cost trade-off Dihilangkan
F. Project bidding support Dihilangkan
D. Mengakumulasi biaya secara Ditambahkan
otomatis
E. Tampilan kurva-s, BCWP, BCWS,
Ditambahkan
DAN ACWP
8. Perencanaan A. Jumlah tipe sumber daya per
sumberdaya proyek
(resource B. Jumlah tipe sumber daya per A. Jumlah tipe sumber daya per
planning) aktivitas Disatukan
proyek
C. Kemampuan kapasitas untuk
spesifikasi sumber daya
D. Pembuatan dan identifikasi analisa B. Pembuatan dan identifikasi analisa
sumber daya sumberdaya
E. Harga satuan untuk masing-masing C. Harga satuan untuk masing-masing
tipe sumber daya tipe sumber daya
F. Resource leveling D. Resource leveling dan Resource
constraint Disatukan
G. Resource constraint
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
9. Laporan A. Network logic diagram A. Network logic diagram
hasil pengujian B. Barchart B. Barchart
(output reports)
C. Schedule report C. Schedule report
D. Resource usage table D. Resource usage table
E. Cost table E. Cost table
F. Dapat mengurutkan parameters F. Dapat mengurutkan parameters
secara spesifik (ES, LS, dll) secara spesifik (ES, LS, dll)
G. Resource histogram G. Resource histogram
H. Progress reports H. Progress reports
I. Penggunaan bahasa pemograman Dihilangkan
untuk pendataan.
10. Pengaturan A. Tampilan pada Lotus 1-2-3
tampilan pada Multiplan
software A. Interface with spreadsheet Disatukan
B. Tampilan pada dBase
(software C. Tampilan pada SuperCalc
interface option)
D. Date interchange files
Dihilangkan
E. Satelite programs
B. Dapat berintegrasi dengan Ms. Excel Ditambahkan
C. Sistem penyimpanan dan Ditambahkan
perpindahan data file
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
11. Kemudahan A. Manual A. Manual
penggunaan dan B. Demo
dokumentasi C. Tutorial secara manual maupun B. Demo Disatukan
software yang disk
diberikan
D. Bahasa yang digunakan C. Bahasa yang digunakan
E. Help in screen D. Help in screen
F. Help on separate help screens Dihilangkan
G. Function keys E. Function keys
H. Macros Dihilangkan
I. Password F. Password
J. Learning period G. Learning period
K. Training course available H. Training course available
L. Support in Indonesia
I. Support and dealer in Indonesia Disatukan
M. Dealer in Indonesia
J. Toolbars/ menus/ spreadsheet Ditambahkan
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
12. Penyesuaian A. Perencanaan waktu A. Perencanaan waktu
data yang akan
B. Pengontrolan hubungan sumber B. Pengontrolan hubungan sumber
dimasukkan dan
daya dan biaya daya dan biaya
kebutuhan untuk
C. Memiliki fitur resource leveling dan
manajemen
resource constraints Dihilangkan
proyek
C. Kemampuan Work Breakdown
Ditambahkan
Structure
F. Risk Management
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4 Persyaratan Spesifikasi Hardware Dan Software
Pada bagian ini, syarat yang ada pada kedua software tergolong standar sesuai
dengan kemampuan hardware pada umumnya. Persyaratan tersebut antara lain:
a. Microsoft Project
Processor 1 GHz setara atau diatasnya, memori RAM 2 GB atau diatasnya, hard disk
2 GB , dan sistem operasi untuk Windows 7 yang 32-bit / 64-bit setara atau diatasnya.
b. Primavera P6
Intel CPU, 1 GHz setara atau diatasnya, memori 2 GB RAM atau diatasnya, 32 bit/ 64
bit, dan hard disk 2 GB atau diatasnya dan sistem operasi Windows 7 yang 32-bit / 64-
bit setara atau diatasnya.
Pada bagian ini, kedua software mempunyai kemampuan yang sama dalam
menampilkan skema jaringan proyek seperti Gantt Chart, PDM (Precedence
Diagramming Method), CPM (Critical Path Method), dan True networking capability.
Untuk teknis merencanakan jaringan proyek, kedua software memiliki keunggulan
masing - masing, seperti:
a. Microsoft Project
Lebih cepat dan mudah saat menginput data, penjadwalan tersusun secara
otomatis setelah penginputan nomor aktivitas predecessor, dan tampilan PDM yang
lebih jelas dengan berbagai variasi tampilan. Penginputan data setiap aktivitas sangat
mudah bahkan dapat dicopy dari Microsoft Excel.
59
60
61
Pada bagian ini, kedua software memiliki 4 tipe hubungan aktivitas kegiatan
proyek yang sama yaitu SS (Start-Start), SF (Start-Finish), FF (Finish-Finish), FS
(Finish-Start), lag dan lead time. Untuk pengaturan kalendernya, masing - masing
proyek memiliki kemampuannya sendiri seperti:
a. Microsoft Project
Pada MSP hanya bisa menginput 1 tipe waktu dari pilihan minutes/ hours/ days/
weeks/months untuk setiap aktivitas kegiatannya, working/non working days dapat
diedit jangka waktunya secara manual beserta keterangannya, milestone harus
dimasukkan secara manual dengan memberi durasi 0 (nol) dan langsung muncul tanda
pada Gantt Chart
62
63
Menentukan sendiri format kalender proyek terkait berapa hari/jam kerja dalam
seminggu, working/non working days dapat diatur secara manual namun untuk non
workingnya tidak bisa diberi keterangan, membuat milestone dengan cara mengubah
tipe aktivitas pada menu detail aktivitas di bottom layout dan diberi durasi 0 (nol).
milestone pada primavera memilki 2 tipe yaitu start milestone dan finish milestone.
64
a. Microsoft Project
Jumlah karakter yang dapat diinput dalam satu deskripsi aktivitas beserta ID
activity maksimal 255 buah karakter dan untuk membuat hubungan antar aktivitas
kegiatan proyek dilakukan secara manual dengan mengetik nomor aktivitas di kolom
Predecessor.
65
b. Primavera
Jumlah karakter yang dapat diinput dalam satu deskripsi aktivitas kegiatan
maksimal 120 buah dan 22 karakter dalam kolom activity ID dan untuk membuat
hubungan antar aktivitas kegiatan proyek dilakukan secara manual atau dengan cara
memasukkan predecessor/successor kegiatan melalui menu relationship pada bottom
layout. Keunggulan lainnya adalah Primavera dapat mengatur informasi proyek
dengan menggunakan kode - kode aktivitas
66
Primavera dan MSP sama - sama dapat menampilkan pesan error diagnostic
namun pada MSP hanya sebatas pemberitahuan bahwa data yang diinput tidak dapat
diproses. Sedangkan pada Primavera memberikan pesan error yang lebih spesifik jika
terjadi kesalahan dalam menginput data seperti data yang sama/tidak unik, dan
melebihi batasan yang diprogramkan.
67
a. Microsoft Project
Dalam MSP terdapat 5 pilihan satuan waktu (minutes, hours, days, weeks,
months), dengan pengaturan jadwal kalender per hari (in calendar days), jadwal kerja
perhari (in working days), dapat membuat sistem jadwal kerja dengan disertai
keterangannya dengan berbagai macam constraints, dan dapat otomatis mengupdate
data waktu jika terjadi perubahan dengan auto scheduled sesuai keinginan user.
68
69
Pada bagian ini, progress reporting kedua software memiliki kemampuan dalam
memproses kemajuan proyek dan laporan kemajuan aktivitas proyek, seperti:
a. Microsoft Project
Dapat menentukan sendiri nilai kemajuan aktivitas sesuai data aktual dalam %,
dapat menampilkan progress line, laporan cash flow, laporan biaya dan waktu
rencana/aktual, dan laporan earned value.
Gambar 4.32 Penentuan kemajuan aktual aktivitas dan progress line pada MSP
Gambar 4.33 Berbagai macam laporan lain terkait biaya dan perencanaan
penjadwalan pada MSP
70
Gambar 4.34 Penentuan kemajuan aktual aktivitas dan progress line Pada Primavera
Gambar 4.35 Berbagai macam laporan lain terkait biaya dan perencanaan
penjadwalan pada Primavera
71
Pada bagian ini, kedua software memiliki kemampuan yang sama dalam
menghitung biaya proyek, biaya untuk tiap proyek, jumlah dan tipe satuan (unit cost)
yang tersedia, mengakumulasi biaya secara otomatis, dan time cost trade of analysis.
Pada sub analisa budget untuk tiap proyek Primavera mengalami kendala dalam
menentukan budget terutama pada sumberdaya material yang besarnya nilai bukan
bilangan bulat (dalam desimal). Ketika menginput nilai budget sesuai data interpretasi
yang terjadi adalah pembulatan nilai budget.
Gambar 4.36 Tampilan input nilai budget dan assign resource pada Primavera
72
Untuk jumlah dan tipe satuan unit biaya MSP memiliki 105 macam currencies
type termasuk mata uang Rupiah, sedangkan Primavera hanya memiliki 18 currencies
type dengan mata uang Dollar ($) sebagai default dan tidak tersedia mata uang Rupiah.
Gambar 4.39 Tampilan input nilai budget beserta unit biaya sumberdaya pada MSP
73
74
a. Microsoft Project
Terdapat 2 (dua) macam tipe sumberdaya yaitu tenaga kerja (work) dan material,
selain itu juga menyediakan fitur pengisian satuan ukuran sumberdaya untuk material
secara manual dan bebas. Proses ini dilakukan dengan cara mendefinisikan terlebih
dahulu sumberdaya yang ada lalu diberi satuan yang diinginkan seperti Sak, Kg, Bh,
m3, dll. Dalam memberikan nilai satuan tenaga kerja MSP memakai satuan persentase.
75
Gambar 4.43 Tampilan unit of measure, dan type resource pada Primavera
76
Pada Bagian ini, kedua software memiliki kemampuan yang sama dalam
menampilkan network logic diagram, barchart, schedule report, resource usage table,
cost table, dapat mengurutkan parameters secara spesifik (EL, LS, etc), resource
histogram, dan progress reports. Pada bagian ini juga terdapat perbedaan yaitu pada
bagian display menampilan laporan sebelum diprint. MSP lebih unggul dalam hal ini,
tampilannya terlihat lebih rapih dan baik dalam memformat/mengatur (plotter)
cakupan yang akan di print.
Gambar 4.45 Tampilan laporan schedule report sebelum diprint pada MSP
77
Gambar 4.48 Tampilan laporan resource usage table pada software Primavera
78
b. Primavera
Dapat interface with spreadsheet, menggunakan sistem database dalam
menyimpan data dengan extension .xer sehingga progress file tidak begitu kelihatan
dan terkadang terjadi kehilangan data jika terjadi kesalahan (not responding). Untuk
mencegahnya pengguna harus memulai project baru dengan membuat new EPS meski
default dari Oracle Primavera P6 ketika pertama kali diinstall sudah ada banyak EPS
existing yang tersedia. Primavera juga dapat menyimpan data dengan format .xml
sehingga dapat dibuka di dalam MSP dengan menu Export.
79
Pada analisa ini kedua software memenuhi semua analisa namun berbeda dalam
penyajiannya itulah yang menjadi keunggulan MSP. Keunggulan MSP terdapat pada
tampilan yang nyaman dilihat, lokasi menu dan toolbar yang tersusun dengan rapi,
user friendly, function keys pada MSP sangat membantu penggunaan fitur dan MSP
menarik perhatian bagi pengguna awam. Ketersediaan literatur MSP di toko buku
setempat dan pembelajaran yang tergolong membutuhkan waktu singkat dibandingkan
dengan Primavera yang lebih lama dalam meluangkan waktu untuk belajar dan
ketersediaan literatur yang terbatas di Indonesia.
Analisa ini membahas perbandingan kedua software dari sisi kemudahan
pengguna awam dalam belajar mengoperasikan software dan beberapa faktor - faktor
keuntungan lain yang ditawarkan software tersebut sehingga dapat menarik perhatian
pengguna dalam memilih software penjadwalan yang akan digunakan kelak.
Pada bagian persyaratan dan kebutuhan daya yang akan dimasukkan, MSP dan
Primavera memiliki keunggulan masing - masing dalam menarik minat penggunanya
yaitu:
a. Microsoft Project
Proses membuat dan penataan urutan aktivitas dan sub aktivitas tergolong
mudah, tingkat kesulitan untuk penggunaannya lebih rendah, karena itu pengguna
mudah untuk mempelajari dan mengoperasikannya. MSP juga sangat kompatible
dengan Ms. Excel dan saling berkolaborasi dalam memaksimalkan pelaporan.
b. Primavera
Dapat mengatur informasi proyek menggunakan kode - kode aktivitas,
sumberdaya dan tanggal sebagai kerangka struktural, fitur pengontrolan biaya dan
sumberdaya lebih baik, pengguna mengalami kesulitan dalam mengoperasikannya
sehingga diperlukan pelatihan untuk memaksimalkan semua fiturnya.
80
81
C. Dapat mengubah Ya, Perubahan data predecessor terjadi Ya, tetapi tidak dapat terjadi perubahan secara
aktivitas sesuai dengan otomatis saat diinput (Jika memilih langsung/otomatis, setiap kali terjadi
perubahan predecessor auto scheduled) sesuai dengan perubahan data predecessor harus melalui
perubahan yang diinput. Update Schedule.
82
83
A. Time Unit Minutes/ hours/ Days / weeks/ months. Hours/ Days/ weeks/ months (tanpa minutes)
B. In calender days Ya Ya
5. Pengaturan waktu
pada aktivitas proyek
C. In working days Ya Ya
84
E. Tampilan kurva-S, Ya Ya
BCWP, BCWS, dan ACWP
85
A. Jumlah sumberdaya per 700,000 Tidak ada batasan karena menggunakan sistem
proyek berupa database.
B. Pembuatan dan Terdapat 2 pilihan analisa sumber daya Terdapat 3 pilihan analisa sumberdaya yaitu
8. Perencanaan
identifikasi analisa yaitu tenaga kerja (work) dan material. tenaga kerja (labor), peralatan (non labor) dan
sumberdaya (resource
sumberdaya material (supplies).
planning)
C. Nilai dan Satuan untuk Dapat menentukan tipe harga satuan Terdapat 7 pilihan satuan unit sumberdaya
masing - masing tipe sumberdaya secara manual (mengetik) yang berbeda – beda.
sumberdaya serta memberikan nilai tenaga kerja
dengan satuan persentase.
D. Resource leveling dan
Resource constrained Ya Ya
86
Perbandingan pada analisa ini dapat dilihat pada tabel dengan menuliskan inisial P=Printer, D = Display, PL=Plotter sesuai kemampuan
Software
87
88
B. Pengontrolan hubungan Ya, dibantu oleh Ms. Excel dalam Ya, dalam bentuk laporan, cash flow dan
12. Penyesuaian data sumberdaya dan biaya menampilkan laporan, resource form manpower histogram beserta kurva-s dan
yang akan dan manpower dilengkapi dengan keterangan diagram batangnya.
dimasukkan dan template yang telah disediakan.
89
90
91
92
Volume 1,600.00 m2
93
94
95
96
97
98
99
Didalam Oracle Primavera P6, terdapat opsi untuk melakukan risiko kualitatif,
dengan menggunakan opsi tersebut Primavera P6 akan menghasilkan 3 nilai yaitu :
a) Nilai Risiko
b) Nilai Biaya Pra-Respons Eksposur
c) Nilai Biaya Pasca-Respons Eksposur
TIPE RISIKO
OPPORTUNITY THREAT
Meningkatkan Menerima
Mengeksploitasi Menghindari
Memfasilitasi Mengurangi
Menolak Mentransfer
100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.17.2 Probabilitas dan Dampak Matriks
0.90 0.05 0.09 0.18 0.36 0.72 0.72 0.36 0.18 0.09 0.05
0.70 0.04 0.07 0.14 0.28 0.56 0.56 0.28 0.14 0.07 0.04
0.50 0.03 0.05 0.10 0.20 0.40 0.40 0.20 0.10 0.05 0.03
0.30 0.02 0.03 0.06 0.12 0.24 0.24 0.12 0.06 0.03 0.02
0.10 0.01 0.01 0.02 0.04 0.08 0.08 0.04 0.02 0.01 0.01
0.05 0.10 0.20 0.40 0.80 0.80 0.40 0.20 0.10 0.05
(VL) (L) (M) (H) (VH) (VH) (H) (M) (L) (VL)
Dampak terhadap suatu objek ditunjukkan dengan skala numerik (biaya, waktu,
dan kualitas). Setiap risiko dinilai berdasarkan probabilitas dan dampak risiko yang
akan terjadi. Ambang batas untuk risiko dimulai dari tingkatan rendah, sedang, hingga
tinggi ditunjukkan dalam matriks dan dinilai terhadap tujuannya tersebut. Terdapat 3
bagian pada Probabilitas dan Dampak Matriks, yaitu:
101
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.17.3 Perhitungan Nilai Risiko pada Oracle Primavera P6
a) Probabilitas
b) Dampak terhadap Jadwal
c) Dampak terhadap Biaya
Nilai yang
paling besar
Probabilitas Jadwal/Biaya
Nilai Risiko
Nilai Risiko yang diperoleh digunakan untuk membuat keputusan untuk melaporkan
manajemen tentang efeknya terhadap jadwal.
Disini akan dilakukan evaluasi terhadap resiko yang mungkin terjadi pada
penjadwalan proyek yang telah direncanakan terhadap pembangunan konstruksi. Jika
terjadi perubahan terhadap perencanaan yang telah ditetapkan maka proyek mungkin
dapat menimbulkan biaya tambahan atau penundaan jadwal yang terlah direncanakan
sebelumnya. Gambar di bawah adalah struktur rincian pekerjaan proyek ini
102
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dijadwalkan mulai 28 agustus dan selesai 25 oktober, dengan aktivitas pekerjaan
pendahuluan, pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi beton.
Dengan memilih opsi Risk, lalu menambahkan evaluasi terhadap resiko pada
Bottom layout untuk memulai proses identifikasi aktivitas yang memiliki resiko.
Rincian yang berkaitan dengan risiko ditambahkan dengan tab detail. Pada tab default
yang diberikan pada tampilan layout bottom digunakan untuk mengidentifikasi
kategori risiko, jenis risiko, pemilik atau orang yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan risiko, dan status. Pada evaluasi manajemen risiko biaya terdapat dua
jenis dampak yaitu Biaya Pre-Response Exposure dan Biaya Pasca-Response
Exposure .
103
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Work Breakdown Structure). Tanggal ini mewakili tanggal awal dan terbaru dari risiko
yang mungkin terjadi.
.
Gambar 4.60 Tampilan tab Impact pada Pre-Response dan Post-Response
Nilai skor risiko yang diberikan dihitung berdasarkan nilai yang dipilih sebagai
parameter yang telah disebutkan. Nilai skor risiko keseluruhan berdasarkan nilai yang
dipilih untuk 3 bidang yaitu Probabilitas, Biaya, dan Jadwal. Biaya dan Jadwal
biasanya dikenal sebagai sebuah dampak.
Probabilitas setiap dampak memiliki nilai – nilai yang berbeda, yaitu Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, Sangat Rendah, dan Dapat Diabaikan. Program ini
menggunakan nilai tertinggi yang dipilih untuk bagian biaya dan jadwal sebagai nilai
104
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dampak keseluruhan. Program menentukan skor dengan memplot nilai dampak
keseluruhan dengan nilai yang dimasukkan untuk Probabilitas.
Dengan memasukkan nilai rendah untuk biaya dan nilai sedang untuk jadwal
maka program menggunakan sedang sampai lebih tinggi dari keduanya sebagai nilai
dampak keseluruhan. Program kemudian menggunakan tabel untuk menentukan nilai
skor dengan merencanakan dampak keseluruhan dan nilai – nilai Probabilitas.
105
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hal ini megacu pada Pre-Response Exposure dan Post-Response Exposure karena
keduanya dikalkulasi dengan menggunakan persamaan yang sama.
Nilai untuk Biaya Eksposur didasarkan pada nilai – nilai yang dipilih untuk
Probabilitas dan Biaya yang terletak pada tab Impact, dan pada angka biaya yang terkait
dengan aktivitas yang ditetapkan untuk risiko atau proyek.
Pada bagian tab Activities kita dapat mengetahui kegiataan apa saja yang
berdampak oleh risiko yang akan terjadi dan tab Description, Cause, Effect, dan Notes
digunakan untuk memberikan perincian serta penjelasan secara deskriptif baik itu
berupa tindakan maupun solusi akan risiko yang terjadi. Pada bagian Activities layout
kita dapat melihat serta menetapkan risiko kedalam aktivitas pekerjaan dengan
menggunakan tab Risks pada bottom layout.
106
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.17.5 Perhitungan Nilai Biaya Eksposur
𝐿𝑅 + 𝐻𝑅
𝑃𝑀𝑃 =
2
Tabel 4.10 Rumus perhitungan Titik Tengah Probabilitas
Dimana LR (Low Range) adalah rentang yang lebih rendah untuk nilai yang
dipilih dan HR (High Range) adalah rentang yang lebih tinggi dari nilai yang dipilih.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung Titik Tengah Biaya sama dengan
107
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perhitungan Titik Tengah Probabilitas dengan nilai LR dan HR yang bervariasi
tergantung pada nilai yang dipilih.
𝐿𝑅 + 𝐻𝑅
𝐶𝑀𝑃 =
2
Tabel 4.11 Rumus perhitungan Titik Tengah Biaya
108
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketika nilai Sangat Rendah (<= 10%) dipilih sebagai nilai yang digunakan
terhadap Probabilitas. Maka, Titik Tengah Probabilitas dihitung sebagai titik tengah
antara nol dan nilai atas. Maka, Titik Tengah Probabilitas untuk nilai Sangat Rendah
dihitung sebagai berikut: (0 + 10) / 2 = 5%. Ketika nilai Sangat Rendah (Hingga 1%)
dipilih sebagai nilai yang digunakan terhadap Biaya. Maka, Titik Tengah Biaya untuk
nilai Sangat Rendah dihitung sebagai berikut: (0 +1) / 2 = 0,005%. Penggunaan nilai
tersebut didasarkan pada dampak terhadap tingkatan risiko dengan nilai terendah
(Lowest Value).
109
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian perbandingan perencanaan penjadwalan dengan
menggunakan Microsoft Project dan Primavera P6 menunjukkan keduanya memiliki
kemampuan serta hasil yang relatif sama terhadap perencanaan penjadwalan
pembangunan gedung cadika. Namun disisi lain Oracle Primavera P6 mampu
mengevaluasi sebuah risiko bagi kebutuhan manajemen, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah yang akan terjadi pada perencanaan yang dikarenakan oleh
suatu risiko, lalu mendeterminasikan dampak pada pekerjaan proyek berdasarkan
probabilitas, biaya dan jadwal, serta pengambilan keputusan terhadap risiko yang akan
terjadi.
110
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2. Saran
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meninjau khusus pengontrolan dan
hubungan sumberdaya dan biaya secara lebih dalam dan menganalisis kemampuan
kedua program dalam menangani sebuah proyek konstruksi secara bertahap. Juga
meninjau lebih dalam pada bagian monitoring terhadap perincian kebutuhan baik itu
material, alat, tenaga kerja untuk tiap item pekerjaan, agar penggunaannya lebih efisien
dan dapat diketahui jenis pekerjaan yang baik untuk proyek tersebut.
Serta bagi para pelaku industri konstruksi diharapkan dapat beradaptasi seiring
dengan perkembangan teknologi konstruksi agar dapat berkembang dan memiliki
pemikiran yang lebih baik lagi dalam memanfaatkan sebuah teknologi dibandingkan
harus menggunakan cara manual terhadap suatu pekerjaan ditambah dengan faktor
efisiensi dan efektifitas bantuan sebuah program dalam perencanaan, pengendalian,
evaluasi perkembangan proyek konstruksi, dan lain – lain dengan menggunakan
program yang sesuai.
Diharapkan pada masa yang akan datang pembahasan dan analisis tentang
software manajemen proyek, baik versi yang ada sekarang maupun versi yang lebih
baru, dapat dianalisis kembali dan ditindak lanjuti dengan lebih baik agar dapat
mengetahui kemampuannya.
111
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Harris, Paul E. 2013. Project Planning & Control Using Oracle Primavera P6
Version 8.1,8.2,8.3 & 9.3 Professional & Optional Client.
Melbourne,Australia: Eastwood Harris Pty Ltd; 2nd Revised ed. Edition.
xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Octavia, Icha Kristy.dkk. 2013. Perbandingan Aplikasi Program Microsoft Project
Dan Primavera Dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi. Surabaya.
xvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pembersihan lokasi dan perataan
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1,600.00 m2 0.0300 Pekerja 48.00 OH
0.0030 Mandor 4.80 OH
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0225 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.04 m3
0.1500 Paku 5 – 10 cm 0.25 Kg
2
1.68 m 0.0500 Minyak Bekisting 0.08 ltr
0.5200 Pekerja 0.87 OH
0.2600 Tukang Kayu 0.44 OH
0.0260 Kepala Tukang 0.04 OH
0.0260 Mandor 0.04 OH
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.12 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 1.21 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 0.61 ltr
0.005 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.05 m3
9.10 m2 0.1166 Plywood 9mm 1.06 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.06 m3
0.6600 Pekerja 6.01 OH
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 1.47 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 14.74 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 7.37 ltr
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.90 m3
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 1.41 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 14.14 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 7.0 ltr
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.12 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 1.21 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 0.60 ltr
Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 4.42 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 44.21 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 22.11 ltr
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pembersihan lokasi dan perataan
Volume 1,600.00 m2
Kapasitas Produksi/Hari 30.303 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 24.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 727.273 m2
Durasi 2.2 Hari
Saluran Drainase
Volume 20.000 m2
Kapasitas Produksi/Hari 4.651 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 4.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 18.605 m2
Durasi 1.08 Hari
PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah untuk Pondasi
Volume 95.830 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.290 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 10.323 m3
Durasi 9.29 Hari
Bekisting
Volume 2.400 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.202 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 2.404 m3
Durasi 1.00 Hari
Bekisting
Volume 52.230 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.202 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 9.615 m3
Durasi 5.44 Hari
Bekisting
Volume 9.100 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 4.735 m3
Durasi 1.930 Hari
Bekisting
Volume 110.580 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 10.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 9.470 m3
Durasi 11.68 Hari
Bekisting
Volume 70.710 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 7.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 6.629 m3
Durasi 10.670 Hari
Bekisting
Volume 43.200 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 6.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 5.682 m3
Durasi 7.610 Hari
Bekisting
Volume 6.030 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 4.735 m3
Durasi 1.280 Hari
Bekisting
Volume 221.060 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 15.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 14.205 m3
Durasi 15.57 Hari