Anda di halaman 1dari 166

ANALISIS PERBANDINGAN PROGRAM MICROSOFT

PROJECT DAN ORACLE PRIMAVERA TERHADAP


PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS : PROYEK GEDUNG CADIKA – LUBUK PAKAM)

TUGAS AKHIR
diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana S1 pada Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik,Universitas Sumatera Utara

ALFRED
13 0404 127

Dosen Pembimbing :

Ir. SYAHRIZAL, M.T.


NIP: 196111231988111001

INDRA JAYA, ST, MT


NIP: 198006302017061001

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

Perencanaan dan penjadwalan terhadap manajemen proyek adalah suatu hal yang
penting, mengingat banyaknya kendala yang diakibatkan oleh tingkat kerumitan
permasalahan dari tiap – tiap proyek itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka dibutuhkan bantuan suatu program yang sesuai untuk menangani
permasalahan tersebut sekaligus membantu mengelola sebuah manajemen proyek
konstruksi. Microsoft Project dan Oracle Primavera adalah software yang paling sering
digunakan untuk membantu sekaligus mengatasi permasalahan didalam sebuah
manajemen proyek konstruksi. Agar dapat mengetahui kesesuaian program yang
digunakan terhadap sebuah proyek, maka dilakukan penelitian dengan
membandingkan kedua program berdasarkan 12 kategori menurut J.D Witt serta
mengetahui bagaimana program tersebut dalam mengolah data terhadap penjadwalan
proyek konstruksi.
Hasil penelitian perbandingan perencanaan penjadwalan dengan menggunakan
Microsoft Project dan Oracle Primavera P6 menunjukkan keduanya memiliki
kemampuan serta hasil yang relatif sama terhadap perencanaan penjadwalan
pembangunan gedung cadika. Namun disisi lain Oracle Primavera P6 mampu
mengevaluasi sebuah risiko untuk kebutuhan manajemen proyek dan perbandingan
kapasitas yang dimiliki oleh kedua program menurut 12 sub analisa dapat disimpulkan
bahwa Microsoft Project unggul pada 6 sub analisa dan Primavera unggul dalam 6 sub
analisa, dimana Microsoft Project lebih sederhana dalam pengoperasian dan
pendokumentasian yang diberikan serta memiliki integrasi dengan MS Office.
Sedangkan Primavera lebih unggul terhadap perencanaan sumber daya dan
pengendalian biaya serta memiliki pengorganisasian yang baik terhadap manajemen
proyek. Primavera juga dilengkapi dengan sistem keamanan untuk meminimalisir hal
– hal yang tidak diinginkan pada pekerjaan proyek yang bersifat sensitif.

KATA KUNCI : perencanaan, program, Microsoft Project, Oracle Primavera.

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN PROGRAM
MICROSOFT PROJECT DAN ORACLE PRIMAVERA TERHADAP
PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK
GEDUNG CADIKA – LUBUK PAKAM)” ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat
penyelesaian Pendidikan Sarjana di Bidang Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi,
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini hingga dapat terselesaikan
tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang berperan yaitu:
1. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., selaku Pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
2. Bapak Indra Jaya, S.T., M.T., selaku Co Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Medis S. Surbakti, S.T, M.T, sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak DR. M. Ridwan Anas, S.T, M.T, sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak DR. M. Ridwan Anas, S.T, M.T. dan Ibu Rezky Ariessa Dewi S.T., M.T.,
sebagai Dosen Pembanding dan Penguji Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
6. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman khususnya kepada Pak Ari
Martiansyah S.T., dan yang staf Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
yang memberikan waktu bimbingan, masukan, data serta arahan agar saya dapat
melaksanakan penelitian ini.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen staf pengajar Departemen Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan
pengajaran kepada penulis selama menempuh masa studi di Departemen Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas, Sumatera Utara.
8. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
9. Kedua orangtua saya Victor Hardjono Widjaja dan Ibunda tercinta Sok Hoa dan
abang saya Kevin Hardjono Widjaja serta seluruh keluarga besar, yang tak pernah
berhenti memberikan doa, dukungan, motivasi, kasih sayang dan segalanya selama
ini.
10. Terkhusus untuk teman – teman yang saya sayangi ‘penikmat senja’ yang hampir
setiap hari selalu membantu saya menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11. Seluruh teman-teman mahasiswa Teknik Sipil 2013 yang telah banyak membantu
penulis mulai dari awal proses pengerjaan, proses maju seminar, hingga pembiayaan
Tugas Akhir sampai selesai. Adik 2015 yang telah membantu penulis mulai dari awal
proses pengerjaan Tugas Akhir hingga selesai, Theodesya Yolanda Vayolita Silalahi
12. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini, terima kasih atas
jasa-jasanya dalam mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2019

Penulis
(Alfred)

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR NOTASI ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah .......................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan.................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6

2.1 Manajemen Proyek ...................................................................... 6


2.2 Perencanaan Proyek .................................................................... 7
2.3 Penjadwalan Proyek .................................................................... 8
2.3.1 Bagan Balok (Barchart) ..................................................... 11
2.3.2 Kurva S (Hanumm Curve) ................................................. 11
2.3.3 Diagram Vektor .................................................................. 15
2.3.4 Metode Jalur Kristis (Critical Path Method) ..................... 15
2.3.5 Precedence Diagram Method (PDM) ................................ 18
2.3.6 Program Evaluation and Review Technique (PERT) ........ 19
2.4 Microsoft Project Profesional...................................................... 21

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5 Oracle Primavera P6 .................................................................... 22
2.6 Tahapan Perencanaan dan Penajadwalan Proyek dalam Program 23
2.6.1 Level 1 - Perencanaan Tanpa Sumber Daya ...................... 25
2.6.2 Level 2 - Memonitor Perkembangan Tanpa Sumber Daya 25
2.6.3 Level 3 - Perencanaan dengan Sumber Daya .................... 25
2.6.4 Level 4 - Memantau Kemajuan Jadwal Sumber Daya ....... 26
2.7 Analisa Perbandingan Fitur dan Evaluasi Program Penjadwalan 26
2.7.1 Persyaratan untuk Hardware dan Software...................... 26
2.7.2 Karakteristik pendukung skema jaringan proyek ............. 27
2.7.3 Kapasitas software dalam mengatur hubungan aktivitas
proyek ............................................................................... 27
2.7.4 Proses input, mengganti, dan verifikasi data .................... 28
2.7.5 Pengaturan waktu pada aktivtias proyek ......................... 28
2.7.6 Laporan kemajuan proyek ................................................ 29
2.7.7 Kontrol dan pemantauan biaya ......................................... 29
2.7.8 Perencanaan sumber daya ............................................... 30
2.7.9 Laporan hasil pengujian ................................................... 30
2.7.10 Pengaturan tampilan pada software ( Software Interface
Option ) ............................................................................ 31
2.7.11 Kemudahan penggunaan dan dokumentasi software
yang diberikan .................................................................. 31
2.7.12 Penyesuaian data yang akan dimasukkan dan kebutuhan
untuk manajemen proyek ................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 33

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 33


3.2 Lokasi Proyek .............................................................................. 33
3.3 Metode Penjadwalan ................................................................... 33
3.4 Pengumpulan Data ...................................................................... 33
3.4.1 Data Primer ........................................................................ 33

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.2 Data Sekunder .................................................................... 34
3.5 Proses Input Data ........................................................................ 34
3.5.1 Informasi Proyek ............................................................... 34
3.5.2 Pengaturan Proyek ............................................................. 34
3.5.3 Pemilihan Penggunaan Tampilan Perencanaan ................. 34
3.5.4 Identifikasi Aktivitas untuk Pembuatan WBS ................... 34
3.5.5 Penentuan Durasi Aktivitas Pekerjaan............................... 35
3.5.6 Penyusunan Urutan Aktivitas / Struktur Jaringan Pekerjaan 35
3.5.7 Penyusunan Sumber Daya Pekerjaan ................................ 35
3.5.8 Penggunaan Sumber Daya Terhadap Aktivitas Pekerjaan 35
3.6 Perbandingan Analisa Program ................................................... 38
3.6.1 Peralihan Analisa Program ................................................ 38
3.6.2 Prosedur Evaluasi Program................................................ 38
3.7 Flowchart ............................................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 41

4.1 Input Data Microsoft Project .................................................... 41


4.2 Proses Input Data Primavera P6 ............................................... 45
4.3 Perbandingan Microsoft Project dan Primavera P6 .................. 51
4.3.1 Peralihan Analisa Perbandingan .................................... 51
4.4 Persyaratan Spesifikasi Hardware dan Software ..................... 59
4.5 Karakteristik Pendukung Skema Jaringan Proyek ................... 59
4.6 Kapasitas Software Dalam Mengatur Aktivitas Proyek .......... 62
4.7 Proses Memasukkan, Mengganti dan Memverifikasi Data ..... 65
4.8 Pengaturan Waktu pada aktivitas proyek .................................. 68
4.9 Laporan Kemajuan Proyek ...................................................... 70
4.10 Kontrol dan Pemantauan Biaya ................................................ 72
4.11 Perencanaan Sumber Daya ....................................................... 74
4.12 Laporan Hasil Pengujian ........................................................... 77
4.13 Pilihan Berbagai Macam Tampilan Pada Software .................. 79

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.14 Kemudahan Penggunaan dan Dokumentasi Software yang
Diberikan .................................................................................. 80
4.15 Persyaratan dan Kebutuhan Data yang Dimasukkan pada Proyek 80
4.16 Penjadwalan dengan Microsoft Project dan Primavera P6…… 90
4.16.1 Identifikasi Aktivitas pada WBS………………………… 90
4.16.2 Penyusunan Urutan Aktivitas….………………………… 91
4.16.3 Penentuan Durasi Aktivitas……………………………… 93
4.16.4 Penentuan Predecessor pada Aktivitas Pekerjaan……….. 93
4.17 Evaluasi Risiko pada Primavera P6……………………………. 100
4.17.1 Risiko Kualitatif………………………………………….. 100
4.17.2 Probabilitas dan Dampak Matriks………….…………….. 101
4.17.3 Perhitungan Nilai Risiko pada Oracle Primavera P6……. 102
4.17.4 Evaluasi Risiko Kualitatif…………………………..…… 102
4.17.5 Perhitungan Nilai Biaya Eksposur..………………..…… 107
4.17.6 Identifikasi Penggunaan Nilai….....………………..…… 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 110

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 110


5.2 Saran ........................................................................................ 111

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. xv

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

2.1 Contoh penjadwalan proyek metode Barchart - Kurva S 14

2.2 Peristiwa Critical Path Method (CPM) 16

2.3 Hubungan Aktivitas yang Berurutan 17

2.4 Contoh Peristiwa pada CPM 17

2.5 Informasi Denah Node PDM 18

3.1 Flowchart Microsoft Project 36

3.2 Flowchart Oracle Primavera P6 37

3.3 Fowchart Alur Penelitian 40

4.1 Tampilan Informasi Proyek 41

4.2 Tampilan waktu jam kerja 42

4.3 Tampilan sumberdaya pada resource sheet view 43

4.4 Gantt Chart view 44

4.5 Tampilan proses assign sumberdaya kedalam pekerjaan 44

4.6 Tampilan membuat proyek baru 45

4.7 Tampilan detail kalender yang digunakan 46

4.8 Tampilan detail kalender yang digunakan Primavera 47

4.9 Tampilan Input Aktivitas 47

4.10 Tampilan Work Breakdown Structure 48

4.11 Tampilan Layout Sumberdaya 49

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.12 Tampilan Layout barchart, timescale, columns, bottom layout 50

dan top layout

4.13 Tampilan assign resource dan relationship 51

4.14 PDM/AON pada Microsoft Project 60

4.15 CPM pada tampilan network activity Microsoft Project 60

4.16 PDM/AON pada Primavera 61

4.17 CPM pada Gantt Chart Primavera 61

4.18 Tampilan pengaturan working/non working days pada MSP 62

4.19 Tampilan pengaturan kalender pada MSP 63

4.20 Auto scheduled pada MSP 63

4.21 Tampilan pengaturan milestone pada Primavera 64

4.22 Tampilan pengaturan working/non working days 64

4.23 Tampilan pengaturan unit waktu sumber daya 65

4.24 Menghubungkan aktivitas dengan memasukan nomor aktivitas 66

pada kolom predecessor (MSP)

4.25 Menghubungkan aktivitas dengan assign relationship pada 66

bottom layout (Primavera)

4.26 Mengubah, menghapus dan menambahkan aktivitas 67

(Primavera)

4.27 Tampilan pesan error yang terjadi pada MSP 67

4.28 error message yang terjadi pada Primavera 68

4.29 Tampilan pengaturan time unit pada MSP 68

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.30 Tampilan mengatur time unit pada Primavera 69

4.31 Tampilan update jadwal proyek pada Primavera 69

4.32 Penentuan kemajuan aktual aktivitas dan progress line pada 70

MSP

4.33 Berbagai macam laporan lain terkait biaya dan perencanaan 70

penjadwalan pada MSP

4.34 Penentuan kemajuan aktual aktivitas dan progress line Pada 71

Primavera

4.35 Berbagai macam laporan lain terkait biaya dan perencanaan 71

penjadwalan pada Primavera

4.36 Tampilan input nilai budget dan assign resource pada 72

Primavera

4.37 Tampilan dalam mengatur pendefinisian mata uang 72

4.38 Pengaturan kode WBS pada Primavera 73

4.39 Tampilan input nilai budget beserta unit biaya sumberdaya 73

pada MSP

4.40 Tampilan Currency option untuk project pada MSP 74

4.41 Tampilan resource leveling pada Primavera 75

4.42 Tampilan label unit resource 75

4.43 Tampilan unit of measure, dan type resource pada Primavera 76

4.44 Tampilan Resource Leveling dan Resource Constraint 76

4.45 Tampilan laporan schedule report sebelum diprint pada MSP 77

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.46 Tampilan laporan schedule report sebelum diprint pada 77

Primavera

4.47 Tampilan laporan resource usage table pada software MSP 78

4.48 Tampilan laporan resource usage table pada software 78

Primavera

4.49 Tampilan export file pada Primavera 79

4.50 Work Breakdown Structure aktivitas proyek 91

4.51 Penyusunan Urutan Aktivitas Pekerjaan Microsoft Project 92

2013

4.52 Penyusunan Urutan Aktivitas Pekerjaan Oracle Primavera P6 92

4.53 Predecessor aktivitas pekerjaan pada Microsoft Project 94

4.54 Predecessor aktivitas pekerjaan pada Oracle Primavera P6 95

4.55 Penjadwalan dengan Microsoft Project Bag I 96

4.56 Penjadwalan dengan Microsoft Project Bag II 97

4.57 Penjadwalan dengan Oracle Primavera P6 Bag I 98

4.58 Penjadwalan dengan Oracle Primavera P6 Bag II 99

4.59 Struktur rincian item pekerjaan proyek 103

4.60 tampilan tab Impact pada Pre-Response dan Post-Response 104

4.61 Tampilan bottom layout dengan tab Activities, Description, 106

Cause, Effect, dan Notes

4.62 Penggunaan nilai terhadap Pre-Response, Response Type, dan 109

Post-Response

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

No Judul Hal

2.1 Tahapan Perencanaan dan Penjadwalan Proyek 24

4.1 Perubahan Sub Analisa dan Keterangannya 59

4.2 Hasil Sub Analisa Perbandingan Microsoft Project dan Oracle 81

Primavera P6

4.3 Jumlah penggunaan tenaga kerja 93

4.4 Perhitungan durasi aktivitas 93

4.5 Jenis – jenis tipe risiko 100

4.6 Probabilitas dan Dampak Matriks 101

4.7 Perhitungan nilai risiko Pra-Respons/Pasca-Respons 102

4.8 Penentuan nilai skor risiko terhadap biaya/jadwal 105

4.9 Rumus perhitungan Biaya Eksposur Pra-Response/Pasca- 107

Response

4.10 Rumus perhitungan Titik Tengah Probabilitas 107

4.11 Rumus perhitungan Titik Tengah Biaya 108

4.12 Perhitungan Biaya Pre-Response dan Post-Response Exposure 109

xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR NOTASI

AOA = Activity on Arrow (Kegiatan Pada Anak Panah)

AON = Activity on node

Barchart = Bagan Balok

CPM = Critical Path Methode (Metode Jalur Kritis)

D = Kurun waktu suatu kegiatan

Dummy = Kegiatan Fiktif

Event = Peristiwa

EF = Earliest Finish Time (Waktu selesai paling awal suatu kegiatan)

ES = Earliest Start Time (Waktu mulai paling awal suatu kegiatan)

Float = Tenggang Waktu/Waktu Mengambang

FF = Konstrain Finish to Finish (Akhir ke Akhir)

FS = Konstrain Finish to Start (Akhir ke Awal)

Lag = Waktu Terlambat/Tunda

Lead = Waktu Mendahului

LF = Latest Allowable Finish Time (Waktu paling akhir kegiatan selesai)

LS = Latest Allowable Start Time (Waktu paling akhir kegiatan dimulai)

PDM = Precedence Diagram Methode (Metode Diagram Preseden)

PERT = Project Evaluation and Review Technique Method

SF = Konstrain Start to Finish (Awal ke Akhir)

xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SS = Konstrain Start to Start (Awal Ke Awal)

WBS = Work Breakdown Structure (Hirarki Aktivitas Pekerjaan)

OBS = Organization Breakdown Structure (Hirarki Organisasi Pekerjaan)

xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didalam sebuah proyek konstruksi tidak dipungkiri selalu memiliki banyak
permasalahan. Tiap - tiap permasalahan ini dapat disebabkan oleh tingkat kerumitan
dari tiap - tiap proyek. Semakin besar skala konstruksinya maka semakin rumit juga
didalam perencanaan konstruksi tersebut, dan juga banyaknya aktivitas - aktivitas yang
harus dikerjakan memerlukan ketelitian dan waktu yang lebih untuk merencanakan
proyek konstruksi tersebut.
Dengan demikian, dibutuhkan bantuan untuk membantu pekerjaan tiap – tiap
proyek tersebut. Terdapat berbagai program (software) yang sangat berguna dalam
mengelola suatu proyek konstruksi dengan efektif dan efisien. Program (software) ini
bertujuan untuk memudahkan proses perencanaan di awal agar pekerjaan yang
dilakukan dapat menjadi lebih mudah, baik itu skala kecil maupun besar. Selain itu
dapat memaksimalkan kegiatan monitoring dan controlling saat proyek sedang
berjalan. Untuk proyek - proyek berskala besar dengan aktivitas - aktivitas yang banyak
sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan dan dikendalikan secara manual untuk
mendapatkan hasil yang optimum.
Dengan bantuan program, maka perencanaan proyek yang dulunya harus
dikerjakan secara manual dan memakan waktu yang lebih lama, menjadi lebih cepat
dan sederhana. Bagi seorang engineer yang mampu mengoperasikan program
Microsoft Project dan Primavera akan mempunyai daya tarik khusus bagi perusahaan
- perusahaan konstruksi yang ingin merekrut karyawannya, terutama yang berkaitan
dengan bidang perencanaan.
Banyak jenis software yang sering digunakan dalam upaya untuk membantu
pekerjaan didalam sebuah proyek konstruksi agar menjadi lebih mudah. Yang cukup
terkenal adalah Microsoft Project dan Primavera. Software tersebut banyak digunakan
khususnya dibidang konstruksi oleh project planner, project control, project manager,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


scheduler, estimator, dan lain - lain. Dalam merencanakan penjadwalan kegiatan
proyek, pengunaan material, penggunaan peralatan dan pengunaan tenaga kerja.
Microsoft Project dan Primavera juga digunakan dalam mengelola sebuah
proyek konstruksi untuk membantu sekaligus memudahkan perencanaan dan juga
beberapa masalah seperti tabrakan antara aktivitas - aktivitas proyek dan lain-lain.
Penginputan data bisa dilakukan dengan dengan lebih cepat dan tersusun dengan rapi
dan teratur, jika terjadi perubahan - perubahan terhadap aktivitas dan jadwal akan
relatif lebih mudah untuk diperbaiki kembali. Memberikan analisa yang cepat dan lebih
akurat dalam menampilkan graph resources (material, labor, equipment) cost dan
kurva-S dalam bentuk persen untuk setiap periode waktu tertentu. Dengan kedua
aplikasi program tersebut, maka kita dapat melakukan proses Work Breakdown
Structure (WBS), perencanaan sumberdaya (resource planning), penjadwalan
(scheduling), pengaturan biaya, proses kontroling dan evaluasi agar perencanaan pada
proyek konstruksi dapat diimplementasikan dengan baik dan matang.
Microsoft Project dan Primavera memiliki kemampuan yang berbeda satu sama
lainnya dan disesuaikan dengan jenis tipe proyek konstruksinya. Kedua software
tersebut merupakan software yang sangat diperlukan dalam mengelola berbagai macam
tipe penjadwalan proyek konstruksi. Walaupun secara umum semua software tersebut
bertujuan sama, tetapi tentunya masing - masing software tersebut memiliki
kemampuan yang berbeda. Perbedaan kemampuan tersebut juga mempengaruhi
berbagai faktor dalam pemakaiannya sehingga kedua software tersebut dapat
dibandingkan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjadwalan proyek konstruksi dengan Microsoft Project
Profesional dan Oracle Primavera P6 ?
2. Bagaimana perbandingan antara Microsoft Project Profesional dan Oracle
Primavera P6 ?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui penjadwalan proyek konstruksi dengan menggunakan
Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle Primavera P6
2. Untuk mengetahui perbandingan antara Microsoft Project Professional 2013 dan
Oracle Primavera P6

1.4 Batasan Masalah

Dalam menyusun tugas akhir ini, terdapat batasan ruang lingkup pembahasan
agar tidak menyimpang dari pemasalahan dan mudah dimengerti. Sesuai dengan judul
yang telah dikemukakan, batasan – batasan tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut:
1. Pembahasan hanya dibatasi pada perencanaan pekerjaan pendahuluan,
pengukuran, pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi pada proyek konstruksi
dengan menggunakan program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle
Primavera P6.
2. Kemampuan kedua aplikasi program ini hanya dibandingkan pada proses dan
hasil perencanaan penjadwalan proyek.
3. Data sumber daya yang diinputkan meliputi tenaga kerja dan material sebagai
data pekerjaan dalam mengetahui perbandingan.
4. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trial-version
a) Microsoft Project Profesional 2013
b) Oracle Primavera P6 R8.3 PPM ( Project Portofolio Management )

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan, pertimbangan, penjabaran serta penggunaan aplikasi
program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle Primavera P6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sehingga dapat memilih dengan tepat software yang akan digunakan ketika
terlibat dalam sebuah proyek konstruksi.

2. Bagi Institusi
Penelitian ini dapat menjadi masukan dan pembelajaran dalam memilih dan
menggunakan aplikasi program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle
Primavera P6.

3. Bagi Peneliti Lain


Dapat menjadi masukkan atau refrensi untuk penelitian selanjutnya

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam pembuatan tugas akhir ini akan dibagi kedalam 5
bagian utama dan daftar pustaka. Adapun deskripsi dari masing-masing bab adalah
sebagai berikut :

Bab. 1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang mengapa perlu dilakukan studi
tentang perbandingan program Microsoft Project Professional 2013 dan Oracle
Primavera P6 terhadap penjadwalan proyek konstruksi, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan.

Bab. 2 Tinjauan Pustaka


Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perencanaan, penjadwalan, dan program

Bab. 3 Metode Penelitian


Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan
dan prosedur penelitian, serta diagram alir penelitian.

Bab. 4 Hasil dan Pembahasan


Pada bab ini membahas mengenai hasil dan pembahasan dari data yang telah dianalisis
dengan menggunakan model dan teknik pengolahan data yang telah ditentukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bab. 5 Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisi mengenai hasil akhir yang didapat setelah dilakukannya penelitian,
serta saran memuat mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk penelitian yang
berkaitan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Proyek


Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu “Manajemen” dan “Proyek”.
Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang
terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
terhadap sumber – sumber daya terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang
efektif dan efisien (Husen, 2009:2)
Sedangkan proyek adalah gabungan dari sumber - sumber daya seperti manusia,
material, peralatan, dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan (Husen, 2009:4)
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpukan beberapa pengertian dari
manajemen proyek. Manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian
dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas,
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang
optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja (Husen,
2009:4)
Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu – individu sebagai
bagian dari organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan,
dan menjalankan program – program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang
telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu
(Dipohusodo, 1996:2)
Sedangkan proyek adalah upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan,
sasaran dan harapan - harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta
sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu
(Dipohusodo, 1996:9)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sebuah proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi oleh
waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan (Larson, 2006:3)
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk
menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu (Ervianto,
2005:21)

2.2 Perencanaan Proyek

Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan (Soeharto, 1997)
Adapun tujuan perencanaan adalah melakukan usaha untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu, dan waktu
ditambah dengan terjaminnya faktor keselamatan kerja (Husen, 2009:77).
Dari pengertian diatas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses
yang berarti bahwa perencanaan mengalami tahap - tahap pengerjaan tertentu. Adapun
proses perencanaan itu sendiri terdiri dari:

1. Penentuan tujuan: sesuatu yang memberikan arah gerak kegiatan yang akan
dilakukan.
2. Penentuan sasaran: sasaran adalah titik - titik tertentu yang perlu dicapai bila
organisasi tersebut ingin memenuhi tujuannya.
3. Pengkajian posisi awal terhadap tujuan: untuk mengetahui sejauh mana kesiapan
dan posisi perencanaan saat awal terhadap sasaran.
4. Pemilihan alternatif: dalam mencapai tujuan dan sasaran terdapat berbagai
alternatif, umumnya dipilih alternatif yang terbaik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Penyusunan rangkaian langkah untuk mencapai tujuan: proses ini menetapkan
langkah yang terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan setelah memperhatikan
berbagai batasan.

2.3 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja
sumberdaya baik itu berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana
durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Dan jika
dilakukan dengan tepat, hal - hal seperi keterlambatan, pembengkakan biaya, dan lain
- lain yang dapat menimbulkan kerugian dapat dihindari. Penjadwalan adalah
pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing - masing pekerjaan
dalam rangka menyelesaikan suatu proyek dengan mempertimbangkan keterbatasan –
keterbatasan yang ada.
Suatu penjadwalan proyek akan berlangsung sesuai dengan yang telah
direncanakan apabila didukung dengan ketersediaan sumberdaya pada lokasi proyek
tersebut. Dan tujuan dari proses konstruksi dapat dicapai apabila proses perencanaan
dan penjadwalan dapat dilakukan dengan baik, dikarenakan proyek konstruksi
merupakan suatu rangkaian proses dari seluruh aktivitas agar tercapai alokasi
sumberdaya yang yang sesuai dengan yang direncanakan.

Adapun manfaat penjadwalan berguna untuk:


a) Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai batas - batas
waktu untuk mulai dan akhir dari masing - masing tugas.
b) Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan
realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
c) Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.
d) Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek
dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
e) Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.
f) Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dalam suatu proyek konstruksi, memiliki berbagai rangkaian macam aktivitas.
Oleh karena itu, perencanaan yang baik sangat dibutuhkan dalam membuat susunan
pekerjaan proyek, pengadaan material dan peralatan, serta alokasi tenaga kerja,
sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik antar kegiatan dan hal
- hal lainnya yang dapat menghambat pengerjaan suatu proyek.
Secara umum penjadwalan dapat didefinisikan sebagai suatu tahap identifikasi
kegiatan dengan mengurutkan tahapan – tahapan kegiatan untuk dapat menyelesaikan
suatu proyek. Dengan demikian perencanaan proyek merupakan suatu keharusan
dalam penjadwalan proyek karena tidak mungkin dapat ditentukan suatu susunan
pekerjaan ataupun waktu mulai dan selesai pekerjaan jika kegiatan belum
teridentifikasi.
Proyek merupakan suatu kegiatan yang kompleks, dikarenakan baik dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliannya diperlukan perhatian terhadap
berbagai faktor seperti biaya, waktu, sumberdaya, keadaan alam, keselamatan,
perkembangan pekerjaan, dan banyak hal lainnya.
Dalam pengerjaan suatu proyek terdapat batasan - batasan yang harus dipenuhi
karena berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya proyek tersebut, yaitu anggaran
(cost), waktu (time), dan mutu (quality). Ketiga hal tersebut secara umum dikenal
dengan istilah triple constraint dan merupakan parameter penting yang harus
diperhatikan dalam pengerjaan suatu proyek. Triple constraint tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Anggaran/biaya (cost)

Setiap proyek memerlukan biaya untuk dapat dijalankan, diantaranya seperti


biaya tenaga kerja, biaya peralatan dan pengadaan material. Oleh karena itu, perkiraan
biaya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk memastikan proyek dikerjakan
dengan biaya yang tidak melebihi anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap
periode pelaksanaan maupun biaya total sampai akhir proyek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2) Waktu (time)

Setiap proyek memiliki batas waktu dalam penyelesaiannya, ada yang


memerlukan waktu panjang, ada juga memerlukan waktu pendek. Kegagalan dalam
memenuhi batas waktu penyelesaian proyek akan berakibat buruk terhadap instansi
penyelenggara, seperti diberi denda akibat keterlambatan, dan penambahan biaya.
Salah satu penyebab umum terjadinya kegagalan dalam memenuhi batas waktu
penyelesaian proyek adalah kurangnya sumber daya. Oleh karena itu proyek harus
dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncakan dan ditunjukkan
dalam suatu progres.

3) Mutu (quality)

Hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria mutu yang telah
ditentukan dalam kontrak. Tiga batasan tersebut diatas bersifat saling bersangkutan dan
saling tarik - menarik. Jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah ditentukan,
maka secara umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya
berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya jika ingin
menekan atau memperkecil biaya, maka biasanya harus memperhatikan jadwal atau
waktu dan mutu.
Ada beberapa metode penjadwalan proyek konstruksi yang sering digunakan
untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing – masing metode mempunyai
kelebihan dan kekurangannya. Pertimbangan penggunaan metode – metode tersebut
didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan.
Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyek
secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel – variabel yang mempengaruhinya juga
harus di monitor, misalnya mutu, keselamatan kerja, ketersediaan peralatan dan
material, serta stakeholder yang terlibat. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana
semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap pada kondisi
yang diinginkan.

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3.1 Bagan Balok (Gantt chart)

Gantt chart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor pada tahun 1917.
Sampai diperkenalkannya metode ini dianggap belum pernah ada prosedur yang
sistematis analitis dalam aspek perencanaan dan pengendalian proyek. Metode ini telah
digunakan secara luas dalam proyek konstruksi karena sederhana, mudah dalam
pembuatannya dan mudah dimengerti oleh pemakainya.
Gantt chart adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah
vertikal. Kolom arah horizontal menunjukkan waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah
kegiatan dapat terlihat dengan jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh
panjangnya diagram batang (Ervianto, 2005:162).
Gantt chart dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan komputer.
Bagan ini tersusun pada koordinat X dan Y. Pada sumbu tegak lurus X, dicatat
pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu proyek, dan
digambar sebagai balok. Sedangkan pada sumbu horizontal Y, tertulis satuan waktu,
misalnya hari, minggu atau bulan.

2.3.2 Kurva S ( Hannum Curve )

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas
pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S
dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot
pekerjaan yang dipresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan
proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek
dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah
ada keterlambatan atau percepatan proyek.
Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi
dalam pengendalian proses pengendalian proyek. Tetapi informasi tersebut tidak detail
dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat
menggunakan metode lain yang dikombinasikan, misalnya metode Barchart atau

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


network planning dengan memperbaharui sumberdaya maupun waktu pada masing -
masing pekerjaan.
Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing - masing
kegiatan pada suatu metode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal
sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva S. Bentuk
demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit,
kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir
proyek volume kegiatan kembali mengecil. Untuk menentukan bobot pekerjaan,
pendekatan yang dilakukan dapat perhitungan persentase berdasarkan biaya per item
pekerjaan/ kegiatan dibagi total anggaran atau berdasarkan volume rencana dari
komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan.

Secara umum langkah - langkah menyusun kurva S adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan.


2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi biaya
total pekerjaan dikalikan 100%.
3. Setelah bobot masing - masing item dihitung, lalu distribusikan bobot pekerjaan
selama durasi masing - masing aktivitas.
4. Setelah itu jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu, dijumlahkan
secara kumulatif.
5. Angka kumulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y (koordinat) dalam
grafik dan waktu pada sumbu x (absis).
6. Dengan menghubungkan semua titik didapat kurva S.

Pada umumnya kurva S diplot pada barchart, dengan tujuan untuk


mempermudah melihat kegiatan – kegiatan yang masuk dalam suatu jangka waktu
tertentu pengamatan progress pelaksanaan proyek. Dari sinilah diketahui apakah ada
keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi
informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal.
Tetapi informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan
proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang dikombinasikan,

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


misal dengan metode bagan balok yang dapat digeser – geser dan network planning
dengan memperbaharui sumber daya maupun waktu pada masing – masing kegiatan.
jumlah persentase kumulatif bobot masing – masing kegiatan pada suatu periode
diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya
dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva S. Bentuk demikian terjadi karena
volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan
meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali
mengecil. Untuk menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat
berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan/ kegiatan dibagi
nilai anggaran, karena satuan biaya dapat dijadikan bentuk persentase sehingga lebih
mudah untuk menghitungnya.

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BARCHART – KURVA S
PROYEK: CONTOH
LOKASI: XYZ
Nilai Durasi Bobot Minggu
No. Deskripsi Kegiatan
Rupiah Minggu % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pekerjaan persiapan 1.000.000 2 2,22 1,11 1,11
2 Pekerjaan galian tanah 500.000 2 1,11 0,56 0,56
3 Pekerjaan pondasi 1.500.000 3 3,33 1,11 1,11 1,11
4 Pekerjaan beton bertulang 10.000.000 2 22,22 11,11 11,11
5 Pekerjaan pasangan/ plesteran 2.000.000 3 4,44 1,48 1,4 8 1,48
6 Pekerjaan pintu, jendela 6.000.000 2 13,33 6,67 6,67
7 Pekerjaan atap 7.000.000 2 15,56 7,78 7,78
8 Pekerjaan langit-langit 2.000.000 2 4,44 2,22 2,22
9 Pekerjaan lantai 5.000.000 2 11,11 5,56 5,56
10 Pekerjaan finishing 10.000.000 2 22,22 11,11 11,11
NILAI NOMINAL 45.000.000 100,00
PRESTASI PERMINGGU 1,11 1,67 1,67 12,22 13,70 8,15 15,93 15,56 18,89 11,11
PRESTASI KUMULATIF 1,11 2,78 4,44 16,67 30,37 38,52 54,44 70,00 88,89 100,00

Gambar 2.1 Contoh penjadwalan proyek metode Barchart - Kurva S

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3.3 Diagram Vektor

Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlah kegiatan
relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatan yang
berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, landasan bandar udara, terowongan
atau proyek industri manufaktur. Metode ini sangat baik untuk diterapkan pada proyek
– proyek tersebut karena menggunakan sumberdaya manusia yang relatif lebih kecil
dan variasi keterampilan pada suatu pekerjaan atau kegiatan tidak sebanyak pada
proyek yang lain.
Metode ini juga cukup efektif untuk digunakan pada proyek bangunan gedung
bertingkat dengan keragaman masing - masing tingkat bangunan yang relatif sama.
Pada proyek yang cukup besar, metode ini membantu memonitor perkembangan
beberapa kegiatan tertentu yang berada dalam suatu penjadwalan keseluruhan proyek.
Hal ini dapat dilakukan bila metode ini dikombinasikan dengan metode network,
karena metode penjadwalan linear dapat memberikan informasi tentang kemajuan
proyek yang tidak dapat ditampilkan oleh metode network.

2.3.4 Metode Jalur Kritis ( Critical Path Method )

CPM (Critical Path Method) merupakan model teknik proyek yang


dikembangkan pada tahun 1950-an oleh Morgan R. Walker dari DuPont dan James E.
Kelley, Jr dari Remington Rand. Kelley dan Walker menghubungkan ingatan mereka
untuk pengembangan CPM pada tahun 1989. Kelley menujukan istilah Critical Path
untuk para pengembang Program Evaluation and Review Technique yang
dikembangkan pada waktu yang sama dengan Booz Allen Hamilton dan US Navy.
Sebuah pendahuluan dari apa yang kemudian dikenal sebagai critical path
dikembangkan dan dipraktekkan oleh DuPont antara tahun 1940 dan 1943 dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan proyek Manhattan. CPM umumnya
digunakan dengan segala bentuk proyek, termasuk konstruksi, kedirgantaraan dan
perumahanan, pengembangan perangkat lunak, proyek penelitian, pengembangan
produk, rekayasa, dan pemeliharaan tanaman. Setiap proyek dengan kegiatan yang

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
saling tergantung dapat menerapkan metode analisis matematis. Meskipun program
CPM dan pendekatannya tidak lagi digunakan, istilah ini umumnya diterapkan pada
pendekatan yang digunakan untuk menganalisis diagram proyek jaringan logika.
CPM (Critical Path Method) adalah prosedur yang menggunakan analisis
jaringan untuk mengidentifikasi tugas – tugas yang berada di jalur kritis: yaitu di mana
setiap keterlambatan dalam penyelesaian tugas – tugas akan memperpanjang skala
waktu proyek, kecuali diambil tindakan (Antonio Prensa, 2002)
Critical Path Method atau Critical Path Analysis, adalah algoritma matematis
didasarkan untuk penjadwalan serangkaian kegiatan proyek (Jesse Santiago & Desirae
Magallon dalam seminar VDC, 2009)
CPM (Critical Path Method) adalah salah satu dari beberapa penggabungan
teknik untuk melakukan perencanaan proyek. CPM untuk proyek – proyek yang terdiri
dari sejumlah kegiatan individu. Jika beberapa kegiatan memerlukan kegiatan lain
untuk menyelesaikan sebelum mereka dapat memulai, maka proyek menjadi kompleks
jaringan kegiatan (Samuel L. Baker, 2004)
Jika ditarik kesimpulan dari beberapa definisi di atas, maka yang dimaksud CPM
(Critical Path Method) adalah teknik yang digunakan untuk melakukan perencanaan
proyek menggunakan algoritma matematis.
CPM (Critical Path Method) merupakan metode jaringan kerja yang
digambarkan dengan anak panah yang menghubungkan dua lingkaran atau kotak, yang
mewakili dua peristiwa.

EET/SPA
Saat Paling Awal (Earliest Event Time)
Nomer Peristiwa
(Event)
LET/SPL
Saat Paling Lambat (Latest Event Time)

Gambar 2.2 Peristiwa Critical Path Method (CPM)

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peristiwa (event) yang terdapat dalam CPM sering digambarkan berbentuk
lingkaran atau kotak. EET/SPA (Earliest Event Time) adalah saat paling awal yang
mungkin dimulainya suatu aktivitas dan/atau saat paling awal yang mungkin untuk
berakhirnya suatu kegiatan. LET/SPL (Latest Event Time) adalah saat paling lambat
yang mungkin dimulainya suatu aktivitas dan/ atau saat paling lambat yang mungkin
untuk berakhirnya suatu kegiatan.

A B

Gambar 2.3 Hubungan Aktivitas yang Berurutan

Gambar diatas menggambarkan hubungan aktivitas yang berurutan (menurut


sistem garis lurus) yang dimana kegiatan B dapat dimulai setelah kegiatan A selesai.

Gambar 2.4 Contoh Peristiwa pada CPM

Bila beberapa aktivitas harus selesai dulu, sebelum aktivitas selanjutnya dapat
dimulai, berarti akhir aktivitas – aktivitas tersebut jatuh bersamaan dengan awal
aktivitas berikutnya (merge event).

17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.5 Precedence Diagram Method (PDM)

Menurut Iman Soeharto (1999), PDM (Precedence Diagram Method) adalah


jaringan kerja yang termasuk klasifikasi AON. Disini kegiatan dituliskan didalam node
yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panah hanya sebagai petunjuk
hubungan antara kegiatan – kegiatan yang bersangkutan.
Kegiatan dan peristiwa pada PDM (Precedence Diagram Method) ditulis dalam
node yang berbentuk kotak segiempat, didalam PDM kotak tersebut menandai suatu
kegiatan, dengan demikian harus dicantumkan identitas kegiatan dan kurun waktunya.
Setiap node mempunyai dua peristiwa yaitu peristiwa awal dan akhir. Ruangan dalam
node dibagi menjadi kompartemen – kompartemen kecil yang berisi keterangan
spesifik dari kegiatan dan peristiwa yang bersangkutan dan dinamakan atribut.
Beberapa atribut yang sering dicantumkan adalah kurun waktu kegiatan (D), identitas
kegiatan (nomor dan nama), mulai dan selesainya kegiatan (ES, LS, EF, LF, dan lain –
lain).
Didalam kotak node sering dicantumkan kolom kecil sebagai tempat
mencantumkan tanda persen (%) penyelesaian pekerjaan. Kolom ini akan membantu
mempermudah mengamati dan memonitor progress pelaksanaan kegiatan.

Nomor Urut

Kurun
ES Nama Kegiatan EF
Waktu (D)

LS Tanggal Tanggal LF

Gambar 2.5 Informasi Denah Node PDM

Aktivitas pada PDM digambarkan oleh bujur sangkar. Informasi mengenai


aktivitas yang akan dilakukan terdapat didalam bujur sangkar. Pada PDM terdapat 4
hubungan yang sering digunakan

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Early Start (ES) adalah waktu paling awal dari beberapa kegiatan yang berasal
dari node tersebut dimulai, karena menurut aturan CPM suatu kegiatan dapat
dimulai apabila kegiatan terdahulunya telah selesai.
2. Late finish (LF) adalah waktu paling lambat yang diperbolehkan bagi suatu
peristiwa yang terjadi tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
3. Early finish (EF) adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan, dimana EF
adalah ES ditambah dengan durasi.
4. Late Start (LS) adalah waktu paling lambat kegiatan tersebut dapat dimulai tanpa
memperlambat penyelesaian proyek secara keseluruhan, dimana LS adalah LF
dikurangi dengan durasi dari aktivitas tersebut.

Pada PDM perhitungan yang dilakukan memiliki dua cara yaitu perhitungan ke
belakang dan perhitungan kedepan. Perhitungan ke depan dipergunakan untuk
menghitung kegiatan yang paling lambat (latest) sedangkan perhitungan ke belakang
dipergunakan untuk menghitung kegiatan yang paling cepat (earliest). Sama seperti
pada Activity On Arrow, ketika terdapat lebih dari satu panah pada satu aktivitas, pilih
nilai yang terbesar pada perhitungan ke belakang, dan pilih nilai yang terkecil pada
perhitungan ke depan. Dan waktu penyelesaian paling akhir (Latest Finish) sama
dengan waktu penyelesaian paling cepat pada seluruh proyek.

2.3.6 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah variasi dari Critical
Path Method (CPM) yang memiliki pandangan yang lebih skeptis/realistis mengenai
perhitungan waktu yang digunakan dalam setiap tahapan suatu proyek. Dalam
penggunaanya PERT memperhitungkan waktu yang terpendek, memperhitungkan
waktu normal, dan waktu terlama yang di gunakan jika aktivitas tersebut mengambil
waktu yang lebih banyak dari yang telah di perkirakan. PERT adalah suatu alat
manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian - bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. Fungsi
PERT adalah untuk menentukan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu

19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
proyek PERT pertama kali digunakan pada tahun 1950 dimana U.S Navy’s Special
Project Office di tugaskan untuk mengembangkan Polaris - Submarine Weapon System
dan The Fleet Ballistic Missile Capability atau dengan kata lain pengembangan system
persenjataan bawah air dan pengembangan rudal balistik bagi armada bawah laut
mereka. PERT di aplikasikan sebagai alat pengambil keputusan yang di desain untuk
menghemat waktu dalam pencampaian hasil akhir dari proyek. PERT juga menarik
bagi mereka yang tertarik dengan pengembangan dan penelitian dimana waktu
merupkan suatu faktor yang penting dan krusial. Teknik manajemen mengakui ada tiga
faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dari tujuan suatu penelitian dan
program pengembangan, ketiga faktor tersebut adalah: waktu, sumber daya, dan
spesifikasi kinerja teknis. PERT menggunakan waktu sebagai variabel yang
mencerminkan direncanakan sumber daya - aplikasi dan spesifikasi kinerja. Dengan
satuan waktu sebagai Common Denominator, PERT mengkuantifikasi pengetahuan
tentang ketidakpastian yang terlibat dalam program - program pembangunan yang
membutuhkan usaha di tepi, atau di luar, pengetahuan saat subjek - upaya yang
pengalaman sebelumnya sedikit atau tidak ada.
Melalui komputer elektronik, teknik PERT memproses data yang mewakili,
prestasi utama terbatas (peristiwa) penting untuk mencapai tujuan – tujuan, saling
ketergantungan dari peristiwa – peristiwa, dan perkiraan waktu dan rentang waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan antara dua berturut - turut peristiwa.
Harapan waktu tersebut termasuk perkiraan "waktu paling mungkin", "waktu optimis",
dan "waktu pesimis" untuk setiap kegiatan. Teknik ini adalah kontrol manajemen alat
yang ukuran sampai prospek untuk mencapai tujuan tepat waktu, sinyal bahaya
menyoroti membutuhkan keputusan manajemen, mengungkapkan dan mendefinisikan
baik kegawatan dan kendur dalam rencana aliran atau jaringan kegiatan sekuensial
yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan; membandingkan harapan saat ini
dengan tanggal penyelesaian dijadwalkan dan menghitung probabilitas untuk
pertemuan tanggal dijadwalkan, dan mensimulasikan efek dari pilihan untuk
pengambilan – sebelum keputusan. Konsep PERT dikembangkan oleh Tim riset
operasi staff dengan perwakilan dari Departemen Riset Operasi Booz, Allen dan

20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hamilton, Kantor Evaluasi Divisi Rudal Lockheed Sistem, dan Evaluasi Program
Cabang, Kantor Proyek Khusus, Departemen Angkatan Laut. (Willard Fazar (Kepala,
Program Evaluasi Cabang, Kantor Proyek Khusus, US Navy), The Statistician
America, April 1959). PERT berguna karena memberikan informasi berikut:

1. Waktu penyelesaian proyek yang diharapkan.


2. Probabilitas penyelesaian sebelum tanggal yang ditentukan.
3. Kegiatan jalur kritis yang berdampak langsung terhadap waktu penyelesaian.
4. Kegiatan yang memiliki waktu kendur dan yang dapat meminjamkan sumber
daya untuk kegiatan jalur kritis.
5. Kegiatan awal dan akhir tanggal

2.4 Microsoft Project Profesional

Microsoft Project telah dikenal sebagai sebuah aplikasi pengelola proyek


konstruksi yang handal dan digunakan untuk mengelola rencana pekerjaan dan waktu
pekerjaan, sehingga sebuah proyek yang sedang berjalan dapat dipantau dan dievaluasi
sesuai dengan tahapan – tahapannya. Aplikasi program ini juga memberikan unsur –
unsur manajemen proyek yang sempurna dengan memadukan kemudahan penggunaan,
kemampuan, dan fleksibilitas sehingga menjadi lebih produktif dengan
mengintegrasikan program – program seperti Microsoft Office dalam membuat
laporan, mengendalikan perencanaan, dan sebagai sarana yang fleksibel. Metode kerja
program MSP ini dapat membuat jalur kritis berdasarkan prioritas (Critical Path) yang
ditampilkan dalam Gantt chart, mengatur durasi dan jadwal aktivitas, mengatur
hubungan antar aktivitas, menentukan milestone dan constraint dari sebuah proyek,
melakukan tracking pada jadwal proyek, menentukan target proyek. Hasil keluaran
dari program MSP dapat berupa tampilan tabel, grafik Gantt Chart, kemajuan dan
optimasi proyek serta dapat berkolaborasi dengan Microsoft Office seperti Microsoft
Excel.
Microsoft Project memperlihatkan hasil perhitungan secara langsung. Tapi,
rencana proyek tidak akan selesai sebelum semua informasi kritis mengenai proyek

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan kegiatan-kegiatannya dimasukkan. Setelah itu, baru anda dapat melihat kapan
proyek anda selesai dan kapan jadwal keseluruhan dari semua aktivitas benar - benar
terlihat. MSP menyimpan data yang dimasukkan oleh pengguna dan menggunakannya
untuk menghasilkan informasi spesifik seperti deskripsi kegiatan, jalur kritis proyek
atau lamanya. Dalam MSP, setiap data dimasukkan melalui field, yang kemudian dapat
dimunculkan melalui sebuah kolom.

2.5 Oracle Primavera P6

Perangkat lunak Primavera dirancang untuk mendukung kebutuhan organisasi


manajemen proyek untuk mengelola sejumlah proyek – proyek besar pada satu waktu.
Aplikasi ini terintegrasi menggunakan manajemen proyek PPM (Portfolio Project
Management) untuk mendukung kebutuhan manajemen tim proyek di lokasi yang
berbeda dan pada berbagai tingkat perusahaan.
Oracle Primavera P6 telah dikenal sebagai sebuah aplikasi pengelola proyek
konstruksi dengan ruang lingkup yang lengkap, terukur dan terintegrasi dalam
merencanakan (planning), pengaturan (organizing), pengawasan (controlling), dan
koordinasi (coordinating) proyek. Aplikasi program ini sering digunakan pada
manajemen pengendalian proyek mulai dari merencanakan jadwal pelaksanaan proyek,
biaya, waktu dan tenaga kerja pada proyek dengan skala kecil, sedang, dan besar.
Biasanya proyek - proyek yang menggunakan Oracle Primavera P6 relatif besar dan
kompleks. Metode kerja P6 menggunakan CPM (Critical Path Method) dalam
mengkalkulasi jadwal dan floats setiap aktivitas proyek. P6 juga menggunakan PDM
(Precedence Diagram Method) dalam menampilkan hubungan antar aktivitas. Hasil
keluaran dari program Oracle Primavera dapat berupa layout gantt chart, kurva S, tabel
dan profil sumber daya dan lain sebagainya yang dapat digunakan dalam pengontrolan
proyek. Adapun kebutuhan pada PPM ini menyediakan informasi yang komperhensif
tentang semua proyek dalam suatu organisasi dan ringkasan tingkat eksekutif untuk
rencana rinci oleh proyek. Individu di semua tingkat perusahaan dapat menganalisa,
merekam, dan mengkomunikasikan informasi yang dapat dipercaya dan tepat waktu,

22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
informasi yang mendukung misi perusahaan mereka. Dengan meletakkan alat yang
tepat ditangan yang tepat, PPM memungkinkan sebuah organisasi untuk :

1) Membuat strategi pelaksanaan.


2) Mengontrol detail yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek – proyek.
3) Memahami kebutuhan sumber daya, menetapkan prioritas, dan mengevaluasi
kebutuhan staf jangka panjang.
4) Menggunakan kemampuan sumber daya secara baik dan merata.
5) Mengorganisir ulang proyek agar sesuai dengan pergeseran prioritas tanpa
mengorbankan kualitas.

2.6 Tahapan Perencanaan dan Penjadwalan Proyek dalam Program

Proyek pada dasarnya adalah seperangkat operasi atau aktivitas yang harus
diselesaikan dalam urutan logis untuk mencapai outcome yang ditentukan oleh waktu
akhir definitif (Harris, 2010, page 33). Jadwal proyek adalah upaya untuk mendesain
aktivitas-aktivitas proyek yang ada berdasarkan jangka waktu dan hubungan antar
aktivitas tersebut. Setiap aktivitas membutuhkan waktu untuk mencapai target proyek
dan dapat menggunakan sumber daya yang memiliki ketersediaan terbatas seperti
orang, material, peralatan, dan uang.
Aplikasi program perencanaan dan penjadwalan proyek memungkinkan
pengguna untuk:
a) Memasukkan Work Breakdown Structure (WBS) dari data proyek dan semua
struktur proyek yang dibutuhkan ke dalam aplikasi program.
b) Menyederhanakan proyek ke dalam aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk
dimasukkan dalam aplikasi program. Aktivitas tersebut disesuaikan dengan
WBS.
c) Menetapkan kalender, jangka waktu, constraints , predecessors dan successor
setiap aktivitas dan kemudian menghitung tanggal mulai dan akhir dari aktivitas
tersebut.

23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
d) Menetapkan sumber daya dan biaya seperti pekerja, peralatan atau bahan dari
setiap aktivitas yang kemudian disesuaikan dan dihitung menurut kebutuhan
sumber daya proyek.
e) Mengoptimalkan rencana kerja proyek.
f) Menetapkan tanggal dasar dan anggaran biaya dasar untuk dapat dibandingkan
sesuai kemajuannya dalam proyek.
g) Menyepakati tanggal dimulainya pekerjaan proyek.
h) Mengamati kemajuan aktual dari setiap aktivitas terhadap rencana awal dan
memperbaiki rencana yang ada jika diperlukan,
i) Mengamati penggunaan sumber daya dan biaya sehingga dapat memperkirakan
sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek itu.
j) Membuat laporan kemajuan manajemen proyek.

Selanjutnya, setiap aplikasi program yang digunakan untuk penjadwalan proyek


setidaknya telah dibuat untuk memiliki kemampuan standar yang terbagi menjadi
beberapa tahapan sehingga dapat digunakan dengan efektif. Ada 4 tahapan/level dalam
perencanaan dan penjadwalan suatu software (Harris, 2008, page 4) yaitu:

PLANNING TRACKING
WITHOUT LEVEL 1: LEVEL 2:
RESOURCES Planning without resources Monitoring progress
without resources
WITH LEVEL 3: LEVEL 4:
RESOURCES Scheduling with resources, roles, Monitoring progress of a
and budget resourced schedule

Tabel 2.1. Tahapan Perencanaan dan Penjadwalan Proyek


Sumber: Harris (2010, page 4)

24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan meningkatnya level, jumlah informasi yang diperlukan untuk
penjadwalan proyek ini akan meningkat. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan
dalam menggunakan aplikasi program juga akan meningkat sesuai level yang ada.

2.6.1 Level 1 - Perencanaan Tanpa Sumber Daya


Ini adalah level paling sederhana dalam perencanaan proyek pada aplikasi
program, meliputi:
a) Memulai proyek.
b) Mendefinisikan calendar.
c) Mendefinisikan sistem struktur pengkodean proyek.
d) Menambahkan sub-aktivitas untuk mewakili sebuah aktivitas.
e) Mendefinisikan aktivitas dan menggunakan milestone.
f) Menambahkan hubungan yang logis antar aktivitas.
g) Menentukan constraints.
h) Menganalisa resiko.
i) Penjadwalan proyek dengan critical path.
j) Menyiapkan tolerance.
k) Mengatur tampilan – views, tables, dan filter.
l) Printing and Reports.
m) Mengkomunikasikan rencana proyek.

2.6.2 Level 2 – Memonitor Perkembangan Tanpa Sumber Daya


Pada level ini, ada beberapa perkembangan dari level sebelumnya, yaitu:
a) Mengatur baseline
b) Melakukan tracking progress

2.6.3 Level 3 – Perencanaan Dengan Sumber Daya


Level ini untuk merencanakan suatu proyek dengan memasukkan sumber daya
yang ada sehingga dapat:
a) Estimasi dan Perencanaan Pengendalian Biaya

25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) Keseimbangan antara jumlah kegiatan dan sumber daya.
c) Menciptakan dan menggunakan sumber daya
d) Kalender sumber daya, jenis kegiatan, dan mengendalikan sumber daya
e) Penggunaan task types
f) Penggunaan Grafik dan Tabel sumber daya
g) Adanya Resource Leveling

2.6.4 Level 4 – Memantau Kemajuan Jadwal Sumber Daya


Level ini dipakai jika ingin memperbaharui sumber daya proyek tetapi dengan
mengumpulkan informasi tambahan terlebih dulu seperti:
a) Kuantitas atau jam atau biaya yang dikeluarkan sampai saat ini per kegiatan
untuk setiap sumber daya.
b) Kuantitas atau jam atau biaya yang dibutuhkan per sumber daya untuk
menyelesaikan setiap kegiatan.

Data-data tersebut akan dapat menjelaskan status penjadwalan dari setiap sumber
daya. Status sumber daya tersebut harus direview dari kebutuhan sumber daya masa
depan, kemajuan proyek, tanggal akhir proyek, arus kas, dan kinerja sebelumnya.
Menjadwalkan status sumber daya membutuhkan pemahaman yang baik tentang
bagaimana aplikasi program tersebut menghitungnya.

2.7 Analisa Perbandingan Fitur dan Evaluasi Program Penjadwalan

Untuk mencari keunggulan dan kekurangan sebuah aplikasi program, terdapat


rumusan kemampuan aplikasi program yang dibahas melalui 12 poin kriteria evaluasi
(J. De Wit, 1990, page 104) berikut ini, yaitu:

2.7.1 Persyaratan Untuk Hardware dan Software

Karena pembaharuan software yang terjadi dari waktu ke waktu, maka sebelum
membeli ada baiknya mempertimbangkan untuk memeriksa kecocokan antara
persyaratan software dan kemampuan perangkat keras yang dimilikinya. Batasan ini
penting sebelum pengguna melakukan penginstalan dan pengoperasian software.

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terdapat 10 poin pada analisa terhadap persyaratan untuk hardware dan software
yaitu:

a) Main Memory
b) Hard disk required
c) Two floopy disk drives possible
d) Hardware copy protection
e) Printer support
f) Plotter Support
g) Monochrome display
h) Color display
i) Operating System
j) Copy protected

2.7.2 Karakteristik Pendukung Skema Jaringan Proyek

Kemampuan setiap software akan berbeda dalam menampilkan skema jaringan


dalam metode perencanaan yang digunakan. Terdapat 4 poin pada analisa terhadap
karakteristik pendukung skema jaringan proyek, yaitu:

a) Gantt chart
b) Activity On Arrow
c) Precedence diagramming method
d) True networking capability

2.7.3 Kapasitas Software Dalam Mengatur Hubungan Aktivitas Proyek

Istilah ‘kapasitas’ mengacu pada kemampuan maksimal software untuk jumlah


aktivitas dan sub-aktivitas dan hubungan antar aktivitas (precedence). Terdapat 3 poin
pada analisa terhadap kapasitas software dalam mengatur hubungan aktivitas proyek,
yaitu:

a) Kapasitas maksimum dari aktivitas dan sub aktivitas

27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) Jumlah dan tipe dari hubungan antar aktivitas (precedence)
c) Kalender, working and nonworking days, milestone, dan due dates

2.7.4 Proses Input, Mengganti, dan Verifikasi Data

Ada prosedur dalam penggunaan software penjadwalan proyek yang harus


diikuti selama tahap entri data, mulai dari kemampuan mendefinisian periode waktu
kerja, mengkonversi standar / sistem penulisan tanggal (tergantung negara), rencana
periode kerja ke tanggal kalender, dan penentuan jenis relasi (precedences) untuk
mengurutkan antar aktivitas. Pada fase ini software harus mampu merespon dengan
memberikan pesan ‘diagnostic’ jika terjadi kesalahan dalam pengentrian data dan
pengguna bisa memperbaiki kesalahan tersebut. Terdapat 9 poin pada analisa terhadap
proses input, megganti, dan verifikasi data, yaitu:

a) Jumlah karakter yang dapat diinput dalam deskripsi aktivitas


b) Jumlah karakter yang dapat diinput dalam mengidentifikasi kode aktivitas, zona
kerja, dan sebagainya
c) Memasukkan aktivitas baru di antara aktivitas yang sudah ada
d) Mengubah akivitas
e) Menghapus aktivitas
f) Mengubah atau menghapus hubungan antar aktivitas (precedence)
g) Mengirim dari / untuk proyek lainnya
h) Error message activity loops
i) Error message open ends

2.7.5 Pengaturan waktu pada aktivitas proyek

Penggunaan waktu yang sesuai dengan perencanaan yang diinginkan merupakan


kemampuan software yang perlu diukur karena mempengaruhi ketepatan perhitungan
waktu proyek. Kemampuan lainnya adalah bisa memperbaharui durasi suatu aktivitas,
durasi lag dan lead time, dan total durasi proyek. Terdapat 7 poin pada analisa terhadap
penggunaan waktu yang tepat pada aktivitas proyek, yaitu:

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a) Time unit
b) In calender days
c) In working days
d) Kalender dan hari kerja ditampilkan dalam list yang sama
e) Dapat mengupdate data waktu dari precedence
f) Dapat mengupdate durasi aktivitas
g) Dapat mengupdate durasi total proyek

2.7.6 Laporan kemajuan Proyek

Setiap software dalam memproses dan menampilkan laporan kemajuan / progress


tiap kegiatan akan berbeda. Pada kategori ini terdapat 5 sub kategori, yaitu:

a) Laporan hubungan antar aktivitas


b) Waktu nyata mulai dan selesai proyek
c) Persentase pekerjaan selesai
d) Waktu yang sedang berjalan (remaining durations)
e) Laporan lain

2.7.7 Kontrol dan pemantauan biaya

Perbedaan memanfaatkan fitur pengendalian biaya proyek ini terkait dengan


jenis, jumlah, tata letak laporan pengendalian biaya, grafik profil biaya, kumulatif
profil biaya, dan lain-lain menurut biaya rencana, biaya aktual, dan waktu pekerjaan
rencana dan realisasinya. Pada kategori ini terdapat 6 sub kategori, yaitu:

a) Biaya dalam proyek


b) Budget untuk setiap aktivitas
c) Jumlah dan tipe satuan / unit biaya yang tersedia
d) Kode untuk WBS
e) Time-cost trade-off
f) Project bidding support

29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.8 Perencanaan Sumber Daya

Terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam fitur perencanaan sumber daya,
yaitu dalam hal jumlah jenis sumber daya yang dapat ditentukan untuk per proyek / per
aktivitas dan dalam rincian prosedur entri data untuk menentukan kebutuhan sumber
daya dan biaya yang sesuai. Pada kategori ini terdapat 6 sub kategori, yaitu:

a) Jumlah tipe sumber daya per proyek


b) Jumlah tipe sumber daya per aktivitas
c) Kemampuan kapasitas untuk spesifikasi sumber daya
d) Pembuatan dan identifikasi kategori sumber daya
e) Harga satuan untuk masing-masing tipe sumber daya
f) Resource leveling
g) Resource constraint.

2.7.9 Laporan Hasil Pengujian

Aplikasi program memungkinkan pengguna membuat laporan hasil pengujian


tetapi ada perbedaan dalam prosedur mengentri data dan menformat data. Semua
laporan hasil pengujian menghasilkan Gantt chart dan laporan jadwal proyek. Laporan
hasil lainnya adalah dapat menampilkan grafik sumber daya dan biaya dalam bentuk
histogram. Pada kategori ini terdapat 9 sub kategori, yaitu:

a) Network logic diagram


b) Barchart
c) Schedule report
d) Resource usage table
e) Cost table
f) Dapat mengurutkan parameters secara spesifik (ES, LS, dll)
g) Resource histogram
h) Progress reports
i) Penggunaan bahasa pemograman untuk pendataan

30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.10 Pengaturan tampilan pada software (software interface option)

Sebuah software perlu adanya sistem operasi (spreadsheet) yang baik untuk
menjalankannya. Pada kategori ini terdapat 5 sub sub kategori, yaitu:

a) Tampilan pada Lotus 1-2-3 Multiplan


b) Tampilan pada dBase
c) Tampilan pada SuperCalc
d) Date interchange files
e) Satelite programs

2.7.11 Kemudahan penggunaan dan dokumentasi software yang diberikan

Dari sudut pandang pengguna, selain aplikasi program memiliki fitur yang
relevan, juga dituntut untuk user-friendly. Meski pemakaian sebuah aplikasi program
dapat melalui video tutorial dan buku manual, namun ternyata tidak mudah untuk
menjalankannya. Faktanya adalah waktu yang dibutuhkan pengguna dalam menggali
potensi dasar dari software tertentu memerlukan waktu yang lama dan bervariasi. Pada
kategori ini terdapat 13 sub kategori, yaitu:

a) Manual
b) Demo
c) Tutorial secara manual maupun disk
d) Bahasa yang digunakan
e) Help in screen
f) Help on separate help screens
g) Function keys
h) Macros
i) Password
j) Learning period
k) Training course available
l) Support in Indonesia
m) Dealer in Indonesia

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.12 Penyesuaian data yang akan dimasukkan dan kebutuhan untuk
manajemen proyek

Kebutuhan pengguna aplikasi program manajemen proyek dimana mereka akan


puas jika dapat menjawab pertanyaan terkait dengan ketersediaan input data yang
diperlukan. Pada kategori ini terdapat 3 sub kategori, yaitu:

a) Perencanaan waktu
b) Pengontrolan hubungan sumber daya dan biaya
c) Memiliki fitur resource leveling dan resource constraints

32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi literatur, studi kasus dan
visualisasi perbandingan aplikasi program. Secara ringkas, Melalui berbagai
pendekatan tersebut, maka diharapkan perbandingan kedua aplikasi dapat terlihat.

3.2 Lokasi Proyek

Dalam penelitian ini lokasi objek studi adalah Pembangunan Gedung Cadika di
Lubuk Pakam.

3.3 Metode Penjadwalan

Metode penjadwalan yang dipakai pada kedua program adalah Presedence


Diagram Method (Forward Pass Calculation) dalam menilai keterkaitan hubungan
antar aktivitas pekerjaan (logic sequence) yang berbeda – beda dan metode lintasan
kritis dalam mengkalkulasi jadwal pada setiap aktivitas pekerjaan Dengan
menggunakan metode ini penjadwalan dapat dikerjakan, disesuaikan, lalu
dibandingkan terhadap perencanaan yang ada.

3.4 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari data primer
dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer disini berupa hasil data observasi dengan mengumpulkan,


mengidentifikasi, mengolah data tertulis dan metode kerja sebagai pengkajian dari segi
teoritis yang digunakan sebagai bahan dalam perencanaan.

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang nantinya akan diinterpretasi di dalam penelitian
ini, dimana data yang diperoleh dari pihak kontraktor berupa Time schedule proyek,
RAB.

3.5 Proses Input Data

Data yang diterima diolah terlebih dahulu sebelum dilakukan proses input pada
kedua software. Lalu data - data yang telah diinterpretasi kemudian diinput kedalam
kedua software

3.5.1 Informasi Proyek

Pengelolaan data proyek yang akan dikerjakan disertai dengan informasi lengkap
data proyek. Seperti, nama proyek, perusahaan, waktu mulai proyek dan informasi
lainnya mengenai proyek yang sedang direnacanakan

3.5.2 Pengaturan Proyek

Pengaturan perencanaan yang akan dilakukan diatur terlebih dahulu karena pada
umumnya pengaturan yang diberikan adalah pengaturan ‘default’

3.5.3 Pemilihan Penggunaan Tampilan Perencanaan

Tampilan perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan harus sesuai dengan yang
akan direncanakan sehingga tidak bercampur dengan tampilan yang lainnya

3.5.4 Identifikasi Aktivitas untuk Pembuatan WBS ( Work Breakdown Structure)

WBS (Work Breakdown Sturcture) menunjukan aktivitas - aktivitas proyek


secara keseluruhan yang digunakan sebagai acuan pembuatan jadwal kerja yang akan
dikerjakan dengan membagi pekerjaan yang ada hingga kedalam tingkatan aktivitas

34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5.5 Penentuan Durasi Aktivitas Pekerjaan

Penentuan estimasi durasi aktivitas berdasarkan data perencanaan yang mengacu


terhadap volume pekerjaan, sumber daya, produktivitas tenaga kerja, ketersediaan
sumber daya, serta kondisi lainnya

3.5.6 Penyusunan Urutan Aktivitas / Struktur Jaringan Pekerjaan

Setelah durasi aktivitas telah selesai dibuat, selanjutnya perencanaan aktivitas –


aktivitas tersebut diurutkan berdasarkan hubungan relasi antar aktivitas pekerjaan
dengan penyusunan urutan aktivitas secara sistematis.

3.5.7 Penyusunan Sumber Daya Pekerjaan

Penyusunan perencanaan sumber daya, yaitu dalam hal jumlah jenis sumber daya
yang dapat ditentukan untuk per proyek / per aktivitas dan dalam rincian prosedur entri
data untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan biaya yang sesuai

3.5.8 Penggunaan Sumber Daya Terhadap Aktivitas Pekerjaan

Setelah ditemukan besaran durasi pada pekerjaan, penempatan sumber daya ke


masing – masing item pekerjaan bisa dilakukan secara proporsional. Dalam melakukan
assign resources diharuskan untuk teliti, karensa apabila melakukan kesalahan
assigning akan berpengaruh pada nilai resources, dan cost pada aktivitas pekerjaan
tersebut

35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai

Duration Project
Blank Project

Predecessor
Information
Project

Resources

Worksheet Project

Assign Project Resource

Project No
Schedule
WBS Project

Yes
Calendars Project

Selesai

Gambar 3.1 Process Model Microsoft Project

36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai

Resources
Login Account

Assign Project Resource


EPS Project

Calendars Project
Project No
Schedule

Worksheet Project
Yes

Selesai

WBS Project

Activity Project

Duration Project

Predecessor

Resources

Gambar 3.2 Process Model Oracle Primavera P6

37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6 Perbandingan Analisa Program

Perbandingan kedua program ini dilakukan secara deskriptif setelah melakukan


input data hasil intrepretasi dan menjalankan berbagai fitur yang telah tersedia. Dengan
menggunakan 12 Analisa berdasarkan European Journal of Operational Research
yang berjudul An evaluation of microcomputer-based software packages for project
management seperti yang telah dijabarkan di bab 2. Setelah itu dilakukan analisa lebih
lanjut pada kemampuan khusus dan keunggulan setiap program dari analisa yang ada.
Untuk menjelaskan secara lebih detail kemampuan khusus yang hanya dimilki salah
satu software tidak bisa disampaikan lewat tabel perbandingan sedangkan untuk
keunggulan setiap software yang ada dapat dilakukan lewat tabel karena sebelumnya
sudah dijelaskan secara deskriptif juga didukung oleh informasi tambahan dan berbagai
sumber kajian pustaka.

3.6.1 Peralihan Analisa Program

Pada penelitian ini perbandingan dilakukan beberapa perubahan pada


perbadingan analisa yang telah ada sebelumnya, dengan beberapa sub analisa yang
dihilangkan dan ditambahkan maupun disatukan dalam 1 sub analisa baru.
Penambahan sub analisa ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan ataupun kesamaan
dari kedua program serta dengan munculnya versi yang lebih baru dari sebelumnya.

3.6.2 Prosedur Evaluasi Program

Prosedur evaluasi program pada penelitian ini dilakukan secara sistematis. Dalam
rangka membangun suatu teknis panduan praktis untuk mengevaluasi program
manajemen proyek dengan penerapan yang baik maka prosedur evaluasi ini
dilaksanakan dengan cara, sebagai berikut:

a) Menyelidiki dan memeriksa instruksi yang terdapat dalam program secara


manual.
b) Melakukan Trial terlebih dahulu sebagai pemahaman akan program yang
digunakan.

38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c) Memasukkan data kedalam kedua program sampel aktivitas, jangka durasi,
sumber daya baik alokasi dan biaya yang dibutuhkan oleh program.
d) Mendiskusikan fitur dasar, poin yang kuat dan lemah pada dasar analisa.
e) Membandingkan fitur program sehubungan dengan penerapan program pada
umumnya dan proyek konstruksi pada khususnya.

39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.7 Flowchart

ANALISIS PERBANDINGAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT


DAN ORACLE PRIMAVERA TERHADAP PENJADWALAN PADA
PROYEK KONSTRUKSI

Studi literatur

Metode Penjadwalan Software

Pengumpulan Data Penelitian

Data Sekunder
Data Primer  Time Schedule
 Observasi proyek
 RAB

Proses Input Data

Microsoft Project Primavera P6


2013

Analisa Perbandingan Software

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.3 Flowchart Alur Penelitian

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Input Data Microsoft Project

1) Proses Definisi:
a) Nama proyek
b) Tanggal mulai proyek (Start date) dan tanggal selesai proyek (Finish date)
c) Penentuan tanggal yang digunakan (Current date)
d) Penentuan tanggal status (Status date)
e) Penentuan sistem kalender yang digunakan
f) Prioritas proyek (optional)

Gambar 4.1 Tampilan informasi proyek

41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2) Pendefinisian kalender (waktu kerja) yaitu:
a) Menetukan hari kalender
b) Menentukan hari kerja
c) Menentukan hari - hari libur
d) Menentukan jam kerja untuk setiap hari dengan mengatur default atau non-
default working time

Gambar 4.2 Tampilan waktu jam kerja.

3) Pendefinisian sumberdaya (Resources)

Program MSP dapat mempermudah proses input dengan membagi sumberdaya


secara garis besar ke dalam dua tipe yaitu material (sumberdaya yang tidak dipengaruhi
waktu) dan work (sumberdaya yang dipengaruhi waktu baik dalam penggunaan
maupun biaya yang diperlukan). Sumberdaya material adalah material atau bahan yang
dibutuhkan proyek dan peralatan yang dibeli, sedangkan sumberdaya work adalah
tenaga kerja dan peralatan yang disewa. Proses input dilakukan pada resource sheet
yaitu:

a) Pendefinisian setiap sumberdaya lalu menginput ke dalam kolom Resource Name

42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) Pendefinisian setiap tipe sumberdaya (material atau work) pada kolom Type.
c) Pendefinisian setiap tipe satuan/units untuk setiap masing - masing sumberdaya
ke dalam kolom Material Label (hanya untuk tipe material).
d) Pendefinisian input initial (optional).
e) Pendefinisian jumlah maksimum yang tersedia (khusus untuk tipe work).
f) Pendefinisian biaya yang dibutuhkan untuk masing - masing sumberdaya pada
kolom Std. Rate.
g) Pendefinisian biaya lembur khusus untuk tipe work pada kolom Ovt. Rate.
h) Pendefinisian input cost/use bila sumberdaya melakukan pekerjaan dengan
borongan
i) Pendefinisian kode sumberdaya pada kolom code (optional)

Gambar 4.3 Tampilan sumberdaya pada Resource Sheet View

4) Pendefinisian rincian aktivitas pekerjaan proyek dan durasi.


a) Aktivitas kegiatan dimasukkan kedalam kolom deskripsi kegiatan, durasi, serta
hubungan antar kegiatan yang berada di sebelah kiri, dan dengan diagram
batang mendatar (Barchart) yang berada di sebelah kanan.
b) Pekerjaan terdiri dari dua bagian yaitu aktivitas dan sub - aktivitas.

43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.4 Gantt Chart View.

Proses assign resources merupakan proses penentuan sumberdaya dan sistem


kalender serta informasi lainnya (constraint, note, dan sebagainya) yang dibutuhkan
untuk masing - masing aktivitas pekerjaan. Proses input sumberdaya dapat dilakukan
melalui bagian informasi pekerjaan (Task Information) dengan menginput jenis
sumberdaya dan jumlahnya

Gambar 4.5 Tampilan proses assign sumberdaya kedalam pekerjaan

44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Proses Input Data Primavera P6

1) Pendefinisian informasi umum dari suatu file proyek yaitu:


a. Ketika memulai menjalankan P6 pertama - tama pengguna harus membuat
database baru (optional) atau memakai database default yang diberikan lalu
memasukkan loginname dan password.
b. Setelah login maka muncul tampilan awal (Project Layout) Tahapan pertama
yang dilakukan .
c. Langkah-langkah memulai project baru:
- Klik icon add.
- Pilih Select EPS (Enterprise Project Structure level).
- Masukkan Project Name + ID Project.
- Masukkan tanggal mulai & akhir project.
- Masukkan nama manajer penanggung jawab sesuai OBS (Organization
Breakdown Structure).
- Masukkan rate type untuk semua aktifitas.
- Lalu klik finish.
d. Buka proyek yang sudah dibuat dengan klik ikon open pada toolbar kiri layar.

Gambar 4.6 Tampilan membuat proyek baru

2) Pendefinisian kalender sebagai hari dan jam kerja, yaitu:


a. Menentukan berbagai tipe kalender.

45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Menentukan hari kerja dan hari libur pada proyek, misalnya hari libur nasional.
Dengan mengeset hari tertentu menjadi nonworking time ataupun sebaliknya.
c. Menentukan detail hari dan jam kerja untuk setiap hari atau jam kerja dengan
mengeset pada menu workweek dan time period pada opsi Calendars

Gambar 4.7 Tampilan detail kalender yang digunakan

46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.8 Tampilan detail kalender yang digunakan Primavera

Gambar 4.9 Tampilan input aktivitas

3) Pendefinisian activity code/Work Breakdown Structure

Untuk pendefinisian bagian ini dilakukan proses input berupa pembagian


aktivitas kegiatan proyek menurut jenis, departemen/divisi, sumberdaya, dll. beserta
kode aktivitasnya.
a. Jenis pengelompokan berupa nama, panjang kode, dan deskripsi.

47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Pengelompokan secara lebih detail berupa kode (value), deskripsi, dan order
(optional)

Gambar 4.10 Tampilan Work Breakdown Structure

4) Pendefinisian sumberdaya

Pada bagian ini input berupa semua material, peralatan, dan tenaga kerja.
Terdapat 3 (tiga) pemisahan sumberdaya yaitu tenaga kerja (labor), peralatan
(machinery, equiptment, etc), dan material (supplies). Input dilakukan dengan
mengklik ikon add resource untuk mendaftarkan setiap sumberdaya yang dibutuhkan
pada proyek dengan mendefinisikan:
a. Kode (Resource ID)
b. Deskripsi nama sumberdaya (Resource name)
c. Tipe sumberdaya (Resource type)
d. Satuan sumberdaya (Resource units)
e. Biaya (Currency, Unit&price, dll)

48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.11 Tampilan layout sumberdaya

5) Pendefinisian rincian aktivitas pekerjaan proyek serta durasi.

Pada bagian ini proses input hampir sama dengan MSP dimana urutan aktivitas
pekerjaan diisikan kedalam kolom deskripsi aktivitas (activity name), jumlah durasi
(original duration), dan hubungan antar kegiatan (predecessor dan successor) di
bagian kolom filter. Lalu diagram batang akan muncul disebelahnya kanan. Beberapa
hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Input kegiatan induk dimana Primavera dilakukan pada tahap pendefinisian WBS
(Work Breakdown Structure) dan aktivitas non induk diketik pada kolom
deskripsi (activity name).
b. Dalam pengisian hubungan antar kegiatan Primavera memiliki 2 cara yaitu
mengisi kode kegiatan (activity ID) kedalam kolom predecessor atau successor
pada layout filter.
c. assign relasi antar kegiatan lewat bottom layout.
d. Pada setiap aktivitas pekerjaan kita dapat membedakannya dengan menggunakan
menu activity type misalnya: apakah aktivitas tersebut merupakan start
milestone, finish milestone, dll.

49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Pada setiap aktivitas pekerjaan dapat dimasukkan berapa jumlah dan apa tipe
sumberdaya yang terkait dengan aktivitas pekerjaan tersebut, melalui menu
resource pada toolbar yang berada pada bottom layout dan sudah termasuk
dengan input daftar biaya aktivitas pekerjaan.
f. CPM (Critical Path Method) pada Primavera dapat terlihat langsung pada
barchart saat melakukan penjadwalan dengan menu filter menolong kita
mensortir fokus aktivitas pekerjaan tertentu, misalnya aktivitas jalur kritis,
milestone, aktivitas yang tidak masuk jalur kritis, dll

Gambar 4.12 Tampilan layoutt barchart, timescale, columns, bottom layout, dan top
layout

50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.13 Tampilan assign resource dan relationship

4.3 Perbandingan Microsoft Project dan Primavera P6


Perbandingan kedua program ini dilakukan setelah melakukan input data hasil
intrepretasi dan menjalankan berbagai fitur yang telah tersedia. Dengan menggunakan
12 Analisa berdasarkan European Journal of Operational Research yang berjudul An
evaluation of microcomputer-based software packages for project management.

4.3.1 Peralihan Analisa Perbandingan


Pada penelitian ini perbandingan dilakukan beberapa perubahan pada
perbandingan analisa yang telah ada sebelumnya, dengan beberapa sub analisa yang
dihilangkan dan ditambahkan maupun disatukan dalam 1 sub analisa baru.
Penambahan sub analisa ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan ataupun kesamaan
dari kedua program aplikasi serta dengan munculnya versi yang lebih baru dari
sebelumnya. Berikut ini adalah tabel untuk perubahan analisa dan keterangannya.

51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.1 Perubahan Sub Analisa dan Keterangannya

Analisa utama SUB ANALISA LAMA SUB ANALISA BARU KETERANGAN


(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
1. Persyaratan A. Main Memory A. Main Memory
Spesifikasi B. Hard disk required B. Hard disk required
hardware dan C. Two floopy disk drives possible Dihilangkan
software
D. Hardware copy protection
E. Printer Support
F. Plotter Support
G. Monochrome display
H. Color display
I. Operating system C. Operating system
J. Copy protected Dihilangkan
D. Version Ditambahkan
2. Karakteristik A. Gantt chart A. Gantt chart
pendukung B. Activity On Arrow B. Activity On Arrow
skema jaringan
proyek C. Precedence diagramming method C. Precedence diagramming method
D. True networking capability Dihilangkan
D. Teknis memasukkan jaringan proyek Ditambahkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
3. Kapasitas A. Kapasitas maksimum dari aktivitas A. Kapasitas maksimum dari aktivitas
software dalam dan sub aktivitas dan sub aktivitas
mengatur
hubungan B. Jumlah dan tipe dari hubungan antar B. Jumlah dan tipe dari hubungan antar
aktivitas proyek aktivitas (predecessor) aktivitas (predecessor)
C. Dapat mengubah aktivitas sesuai C. Dapat mengubah aktivitas sesuai
dengan perubahan predecessor dengan perubahan predecessor
4. Proses input, A. Jumlah karakter yang dapat diinput A. Jumlah karakter yang dapat diinput
mengganti, dan dalam deskripsi aktivitas dalam deskripsi aktivitas
verifikasi data
B. Jumlah karakter yang dapat diinput B. Jumlah karakter yang dapat diinput
dalam mengidentifikasi kode aktivitas, dalam mengidentifikasi kode aktivitas,
zona kerja, dan sebagainya zona kerja, dan sebagainya
C. Memasukkan aktivitas baru di antara
aktivitas yang sudah ada
D. Mengubah akivitas C. Kemampuan mengubah atau
menghapus aktivitas dan hubungan Disatukan
E. Menghapus aktivitas
antar aktivitas
F. Mengubah atau menghapus
hubungan antar aktivitas (precedence)
G. Mengirim dari / untuk proyek
lainnya Dihilangkan
H. Error message activity loops D. Pesan Error Diagnostic yang dapat
Disatukan
I. Error message open ends ditampilkan

E. Kemampuan meng-undo lebih dari


1x perubahan data Ditambahkan

53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
5. Pengaturan A. Time unit A. Time unit
waktu pada B. In calender days B. In calender days
aktivitas proyek
C. In working days C. In working days
D. Kalender dan hari kerja D. Kalender dan hari kerja
ditampilkan dalam list yang sama ditampilkan dalam list yang sama
E. Dapat meng-update data waktu dari
precedence
F. Dapat meng-update durasi aktivitas Dihilangkan
G. Dapat meng-update durasi total
proyek
6. Laporan A. Laporan hubungan antar aktivitas
kemajuan proyek A. Relasi antar aktivitas proyek yang
B. Waktu nyata mulai dan selesai Disatukan
(progress berkaitan
proyek
reporting) C. Persentase pekerjaan selesai,
D. Waktu yang sedang berjalan B. Persentase pekerjaan selesai, Disatukan
(remaining durations)
E. Laporan lain C. Laporan lain

54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
7. Kontrol dan A. Biaya dalam proyek A. Biaya dalam proyek
pemantauan biaya B. Budget untuk setiap aktivitas B. Budget untuk setiap aktivitas
(Cost monitoring)
C. Jumlah dan tipe satuan / unit biaya C. Jumlah dan tipe satuan / unit biaya
yang tersedia yang tersedia
D. Kode untuk WBS Dihilangkan
E. Time-cost trade-off Dihilangkan
F. Project bidding support Dihilangkan
D. Mengakumulasi biaya secara Ditambahkan
otomatis
E. Tampilan kurva-s, BCWP, BCWS,
Ditambahkan
DAN ACWP
8. Perencanaan A. Jumlah tipe sumber daya per
sumberdaya proyek
(resource B. Jumlah tipe sumber daya per A. Jumlah tipe sumber daya per
planning) aktivitas Disatukan
proyek
C. Kemampuan kapasitas untuk
spesifikasi sumber daya
D. Pembuatan dan identifikasi analisa B. Pembuatan dan identifikasi analisa
sumber daya sumberdaya
E. Harga satuan untuk masing-masing C. Harga satuan untuk masing-masing
tipe sumber daya tipe sumber daya
F. Resource leveling D. Resource leveling dan Resource
constraint Disatukan
G. Resource constraint

55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
9. Laporan A. Network logic diagram A. Network logic diagram
hasil pengujian B. Barchart B. Barchart
(output reports)
C. Schedule report C. Schedule report
D. Resource usage table D. Resource usage table
E. Cost table E. Cost table
F. Dapat mengurutkan parameters F. Dapat mengurutkan parameters
secara spesifik (ES, LS, dll) secara spesifik (ES, LS, dll)
G. Resource histogram G. Resource histogram
H. Progress reports H. Progress reports
I. Penggunaan bahasa pemograman Dihilangkan
untuk pendataan.
10. Pengaturan A. Tampilan pada Lotus 1-2-3
tampilan pada Multiplan
software A. Interface with spreadsheet Disatukan
B. Tampilan pada dBase
(software C. Tampilan pada SuperCalc
interface option)
D. Date interchange files
Dihilangkan
E. Satelite programs
B. Dapat berintegrasi dengan Ms. Excel Ditambahkan
C. Sistem penyimpanan dan Ditambahkan
perpindahan data file

56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
11. Kemudahan A. Manual A. Manual
penggunaan dan B. Demo
dokumentasi C. Tutorial secara manual maupun B. Demo Disatukan
software yang disk
diberikan
D. Bahasa yang digunakan C. Bahasa yang digunakan
E. Help in screen D. Help in screen
F. Help on separate help screens Dihilangkan
G. Function keys E. Function keys
H. Macros Dihilangkan
I. Password F. Password
J. Learning period G. Learning period
K. Training course available H. Training course available
L. Support in Indonesia
I. Support and dealer in Indonesia Disatukan
M. Dealer in Indonesia
J. Toolbars/ menus/ spreadsheet Ditambahkan

57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUB ANALISA LAMA
Analisa utama SUB ANALISA BARU KETERANGAN
(sumber : J. De Wit, 1990, page 104)
12. Penyesuaian A. Perencanaan waktu A. Perencanaan waktu
data yang akan
B. Pengontrolan hubungan sumber B. Pengontrolan hubungan sumber
dimasukkan dan
daya dan biaya daya dan biaya
kebutuhan untuk
C. Memiliki fitur resource leveling dan
manajemen
resource constraints Dihilangkan
proyek
C. Kemampuan Work Breakdown
Ditambahkan
Structure

D. Harga software terkini

E. Latar belakang dan kemampuan


Ditambahkan
pengguna

F. Risk Management

58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4 Persyaratan Spesifikasi Hardware Dan Software
Pada bagian ini, syarat yang ada pada kedua software tergolong standar sesuai
dengan kemampuan hardware pada umumnya. Persyaratan tersebut antara lain:
a. Microsoft Project
Processor 1 GHz setara atau diatasnya, memori RAM 2 GB atau diatasnya, hard disk
2 GB , dan sistem operasi untuk Windows 7 yang 32-bit / 64-bit setara atau diatasnya.

b. Primavera P6
Intel CPU, 1 GHz setara atau diatasnya, memori 2 GB RAM atau diatasnya, 32 bit/ 64
bit, dan hard disk 2 GB atau diatasnya dan sistem operasi Windows 7 yang 32-bit / 64-
bit setara atau diatasnya.

Yang perlu diperhatikan adalah cara menginstall dan pemilihan installernya.


Berbeda dengan MSP, dalam menginstall P6 kemungkinan kegagalan dapat terjadi
berkali - kali yang disebabkan karena P6 menggunakan sistem database sehingga
disarankan untuk membaca panduan cara menginstallnya terlebih dahulu.

4.5 Karakteristik Pendukung Skema Jaringan Proyek

Pada bagian ini, kedua software mempunyai kemampuan yang sama dalam
menampilkan skema jaringan proyek seperti Gantt Chart, PDM (Precedence
Diagramming Method), CPM (Critical Path Method), dan True networking capability.
Untuk teknis merencanakan jaringan proyek, kedua software memiliki keunggulan
masing - masing, seperti:
a. Microsoft Project
Lebih cepat dan mudah saat menginput data, penjadwalan tersusun secara
otomatis setelah penginputan nomor aktivitas predecessor, dan tampilan PDM yang
lebih jelas dengan berbagai variasi tampilan. Penginputan data setiap aktivitas sangat
mudah bahkan dapat dicopy dari Microsoft Excel.

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.14 PDM/AON Pada Microsoft Project

Gambar 4.15 CPM pada tampilan network activity Microsoft Project

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Primavera P6
Selain pada layout network diagram, CPM juga dapat muncul pada Gantt Chart.

Gambar 4.16 PDM/AON pada Primavera

Gambar 4.17 CPM pada Gantt Chart Primavera

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Secara teknis Primavera membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
memasukan jaringan proyek karena setiap aktivitas baru harus di add terlebih dahulu
dalam hirarki WBS setelah itu harus diatur hubungan antar relasinya peraktivitas pada
bottom layout dengan cara assign satu persatu precedence dan successor beserta nilai
lead dan lag time. Sedangkan pada MSP cara mengisi aktivitas hanya dengan mengetik
di kolom task activity yang tersedia dan kemudian langsung mengatur precedence
lewat kolom yang tersedia dan memasukkan nomor aktivitas beserta lead dan lag time.

4.6 Kapasitas Software Dalam Mengatur Hubungan Aktivitas Proyek

Pada bagian ini, kedua software memiliki 4 tipe hubungan aktivitas kegiatan
proyek yang sama yaitu SS (Start-Start), SF (Start-Finish), FF (Finish-Finish), FS
(Finish-Start), lag dan lead time. Untuk pengaturan kalendernya, masing - masing
proyek memiliki kemampuannya sendiri seperti:

a. Microsoft Project
Pada MSP hanya bisa menginput 1 tipe waktu dari pilihan minutes/ hours/ days/
weeks/months untuk setiap aktivitas kegiatannya, working/non working days dapat
diedit jangka waktunya secara manual beserta keterangannya, milestone harus
dimasukkan secara manual dengan memberi durasi 0 (nol) dan langsung muncul tanda
pada Gantt Chart

Gambar 4.18 Tampilan pengaturan working/non working days pada MSP

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.19 Tampilan pengaturan kalender pada MSP

Gambar 4.20 Auto scheduled pada MSP

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Primavera

Menentukan sendiri format kalender proyek terkait berapa hari/jam kerja dalam
seminggu, working/non working days dapat diatur secara manual namun untuk non
workingnya tidak bisa diberi keterangan, membuat milestone dengan cara mengubah
tipe aktivitas pada menu detail aktivitas di bottom layout dan diberi durasi 0 (nol).
milestone pada primavera memilki 2 tipe yaitu start milestone dan finish milestone.

Gambar 4.21 Tampilan pengaturan milestone pada Primavera

Gambar 4.22 Tampilan pengaturan working/non working days

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.23 Tampilan pengaturan unit waktu sumber daya

Untuk kapasitas maksimal dalam mendeskripsikan aktivitas dan sub aktivitas


dalam WBS sebuah proyek baru, kedua program tidak dapat terindentifikasi dengan
pasti jumlahnya, MSP mampu membuat terus proyek baru sedangkan Primavera
tergantung kapasitas database yang diberikan.

4.7 Proses Memasukkan, Mengganti, Dan Memverifikasi Data

Pada bagian ini, kedua software dibandingkan kemampuannya dalam menerima


inputan dan tahap penginputan data ke dalam software seperti:

a. Microsoft Project
Jumlah karakter yang dapat diinput dalam satu deskripsi aktivitas beserta ID
activity maksimal 255 buah karakter dan untuk membuat hubungan antar aktivitas
kegiatan proyek dilakukan secara manual dengan mengetik nomor aktivitas di kolom
Predecessor.

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.24 Menghubungkan aktivitas dengan memasukan nomor aktivitas
pada kolom predecessor (MSP)

b. Primavera

Jumlah karakter yang dapat diinput dalam satu deskripsi aktivitas kegiatan
maksimal 120 buah dan 22 karakter dalam kolom activity ID dan untuk membuat
hubungan antar aktivitas kegiatan proyek dilakukan secara manual atau dengan cara
memasukkan predecessor/successor kegiatan melalui menu relationship pada bottom
layout. Keunggulan lainnya adalah Primavera dapat mengatur informasi proyek
dengan menggunakan kode - kode aktivitas

Gambar 4.25 Menghubungkan aktivitas dengan assign relationship pada


bottom layout (Primavera)

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Selain itu, kedua software juga dapat mengubah dan menghapus aktivitas
maupun predecessor, namun dalam hal ini MSP secara teknis lebih cepat prosesnya
dari pada Primavera.

Gambar 4.26 Mengubah, menghapus dan menambahkan aktivitas (Primavera)

Primavera dan MSP sama - sama dapat menampilkan pesan error diagnostic
namun pada MSP hanya sebatas pemberitahuan bahwa data yang diinput tidak dapat
diproses. Sedangkan pada Primavera memberikan pesan error yang lebih spesifik jika
terjadi kesalahan dalam menginput data seperti data yang sama/tidak unik, dan
melebihi batasan yang diprogramkan.

Gambar 4.27 Tampilan pesan error yang terjadi pada MSP

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.28 error message yang terjadi pada Primavera

4.8 Analisa Pengaturan Waktu Pada Aktivitas Proyek

Pada bagian ini, perbandingan kedua kemampuan software dalam hal


memproses data waktu, seperti:

a. Microsoft Project
Dalam MSP terdapat 5 pilihan satuan waktu (minutes, hours, days, weeks,
months), dengan pengaturan jadwal kalender per hari (in calendar days), jadwal kerja
perhari (in working days), dapat membuat sistem jadwal kerja dengan disertai
keterangannya dengan berbagai macam constraints, dan dapat otomatis mengupdate
data waktu jika terjadi perubahan dengan auto scheduled sesuai keinginan user.

Gambar 4.29 Tampilan pengaturan time unit pada MSP

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Primavera
Dalam Primavera P6 hanya terdapat 4 pilihan satuan waktu (hours, days, weeks,
months) namun pengguna harus menentukan satuan awal yang akan dipakai dalam
kolom original duration karena setiap memasukan data waktu yang berbeda satuan
maka durasi tersebut akan dikonversikan secara otomatis pada kolom original
duration sesuai penentuan awal durasi. Primavera juga dapat mengatur jadwal
kalender per hari (in calendar days), jadwal kerja perhari (in working days), dan
keduanya ditampilkan dalam dialog yang sama, dapat membuat jadwal kerja baru
namun tidak ada kolom keterangan untuk non working days, bila ingin memperbaharui
jadwal harus melalui icon update schedule (tidak dapat diupdate secara otomatis).

Gambar 4.30 Tampilan mengatur time unit pada Primavera

Gambar 4.31 Tampilan update jadwal proyek pada Primavera

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.9 Laporan Kemajuan Proyek

Pada bagian ini, progress reporting kedua software memiliki kemampuan dalam
memproses kemajuan proyek dan laporan kemajuan aktivitas proyek, seperti:
a. Microsoft Project
Dapat menentukan sendiri nilai kemajuan aktivitas sesuai data aktual dalam %,
dapat menampilkan progress line, laporan cash flow, laporan biaya dan waktu
rencana/aktual, dan laporan earned value.

Gambar 4.32 Penentuan kemajuan aktual aktivitas dan progress line pada MSP

Gambar 4.33 Berbagai macam laporan lain terkait biaya dan perencanaan
penjadwalan pada MSP

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Primavera
Dapat menentukan sendiri nilai kemajuan aktivitas sesuai data aktual dalam %,
dapat menampilkan progress line pada barchart, laporan cash flow, laporan biaya dan
waktu rencana/ aktual, dan laporan earned value

Gambar 4.34 Penentuan kemajuan aktual aktivitas dan progress line Pada Primavera

Gambar 4.35 Berbagai macam laporan lain terkait biaya dan perencanaan
penjadwalan pada Primavera

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.10 Kontrol dan Pemantauan Biaya

Pada bagian ini, kedua software memiliki kemampuan yang sama dalam
menghitung biaya proyek, biaya untuk tiap proyek, jumlah dan tipe satuan (unit cost)
yang tersedia, mengakumulasi biaya secara otomatis, dan time cost trade of analysis.
Pada sub analisa budget untuk tiap proyek Primavera mengalami kendala dalam
menentukan budget terutama pada sumberdaya material yang besarnya nilai bukan
bilangan bulat (dalam desimal). Ketika menginput nilai budget sesuai data interpretasi
yang terjadi adalah pembulatan nilai budget.

Gambar 4.36 Tampilan input nilai budget dan assign resource pada Primavera

Gambar 4.37 Tampilan dalam mengatur pendefinisian mata uang

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.38 Pengaturan kode WBS pada Primavera

Untuk jumlah dan tipe satuan unit biaya MSP memiliki 105 macam currencies
type termasuk mata uang Rupiah, sedangkan Primavera hanya memiliki 18 currencies
type dengan mata uang Dollar ($) sebagai default dan tidak tersedia mata uang Rupiah.

Gambar 4.39 Tampilan input nilai budget beserta unit biaya sumberdaya pada MSP

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.40 Tampilan Currency option untuk project pada MSP

Selain itu Primavera dapat mengatur informasi proyek dengan menggunakan


kode - kode sumberdaya dan tanggal sebagai kerangka struktural memudahkan dalam
mengorganisir pekerjaannya.

4.11 Perencanaan Sumber Daya (Resource Planning)


Pada analisa ini, kedua software sama - sama memiliki kemampuan dalam hal
resource leveling dan resource constraint seperti dapat melakukan perataan
sumberdaya tertentu, memanfaatkan waktu float, keseimbangan kebutuhan pekerja,
dan dapat mengatur agar tidak melebihi batas maksimum sumberdaya tertentu

74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.41 Tampilan resource leveling pada Primavera

a. Microsoft Project
Terdapat 2 (dua) macam tipe sumberdaya yaitu tenaga kerja (work) dan material,
selain itu juga menyediakan fitur pengisian satuan ukuran sumberdaya untuk material
secara manual dan bebas. Proses ini dilakukan dengan cara mendefinisikan terlebih
dahulu sumberdaya yang ada lalu diberi satuan yang diinginkan seperti Sak, Kg, Bh,
m3, dll. Dalam memberikan nilai satuan tenaga kerja MSP memakai satuan persentase.

Gambar 4.42 Tampilan label unit resource

75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Primavera
Terdapat 3 (tiga) macam tipe sumberdaya yaitu tenaga kerja (labor), peralatan
(non labor), dan material (supplies). Selain itu, hanya terdapat 7 satuan / unit
sumberdaya yaitu $, CPUs, Cubic yards, Each, linier feet, Lumpsum, dan Tons.

Gambar 4.43 Tampilan unit of measure, dan type resource pada Primavera

Gambar 4.44 Tampilan Resource Leveling dan Resource Constraint

76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.12 Laporan Hasil Pengujian

Pada Bagian ini, kedua software memiliki kemampuan yang sama dalam
menampilkan network logic diagram, barchart, schedule report, resource usage table,
cost table, dapat mengurutkan parameters secara spesifik (EL, LS, etc), resource
histogram, dan progress reports. Pada bagian ini juga terdapat perbedaan yaitu pada
bagian display menampilan laporan sebelum diprint. MSP lebih unggul dalam hal ini,
tampilannya terlihat lebih rapih dan baik dalam memformat/mengatur (plotter)
cakupan yang akan di print.

Gambar 4.45 Tampilan laporan schedule report sebelum diprint pada MSP

Gambar 4.46 Tampilan laporan schedule report sebelum diprint pada


Primavera

77

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.47 Tampilan laporan resource usage table pada software MSP

Gambar 4.48 Tampilan laporan resource usage table pada software Primavera

Analisa ini membahas kemampuan software dalam menampilkan hasil laporan,


memformat tampilan laporan, dan kemungkinan laporan hasil pengujian dapat diprint
atau tidak.

78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.13 Pilihan Berbagai Macam Tampilan Pada Software
Pada bagian ini, terdapat perbedaan kemampuan antara kedua software seperti:
a. Microsoft Project
Dapat interface with spreadsheet, dapat menyimpan datanya dengan format .xml
sehingga data filenya dapat disimpan terpisah, dapat dicopy, cut, dan paste dengan
mudah kedalam flashdisk, hardisk external, atau Compact Disc dan memiliki
kemampuan khusus dapat berintegrasi dengan Ms. Excel.

b. Primavera
Dapat interface with spreadsheet, menggunakan sistem database dalam
menyimpan data dengan extension .xer sehingga progress file tidak begitu kelihatan
dan terkadang terjadi kehilangan data jika terjadi kesalahan (not responding). Untuk
mencegahnya pengguna harus memulai project baru dengan membuat new EPS meski
default dari Oracle Primavera P6 ketika pertama kali diinstall sudah ada banyak EPS
existing yang tersedia. Primavera juga dapat menyimpan data dengan format .xml
sehingga dapat dibuka di dalam MSP dengan menu Export.

Gambar 4.49 Tampilan export file pada Primavera

79

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.14 Kemudahan Penggunaan dan Dokumentasi Software yang Diberikan

Pada analisa ini kedua software memenuhi semua analisa namun berbeda dalam
penyajiannya itulah yang menjadi keunggulan MSP. Keunggulan MSP terdapat pada
tampilan yang nyaman dilihat, lokasi menu dan toolbar yang tersusun dengan rapi,
user friendly, function keys pada MSP sangat membantu penggunaan fitur dan MSP
menarik perhatian bagi pengguna awam. Ketersediaan literatur MSP di toko buku
setempat dan pembelajaran yang tergolong membutuhkan waktu singkat dibandingkan
dengan Primavera yang lebih lama dalam meluangkan waktu untuk belajar dan
ketersediaan literatur yang terbatas di Indonesia.
Analisa ini membahas perbandingan kedua software dari sisi kemudahan
pengguna awam dalam belajar mengoperasikan software dan beberapa faktor - faktor
keuntungan lain yang ditawarkan software tersebut sehingga dapat menarik perhatian
pengguna dalam memilih software penjadwalan yang akan digunakan kelak.

4.15 Persyaratan dan Kebutuhan Data yang Dimasukkan pada Proyek

Pada bagian persyaratan dan kebutuhan daya yang akan dimasukkan, MSP dan
Primavera memiliki keunggulan masing - masing dalam menarik minat penggunanya
yaitu:

a. Microsoft Project
Proses membuat dan penataan urutan aktivitas dan sub aktivitas tergolong
mudah, tingkat kesulitan untuk penggunaannya lebih rendah, karena itu pengguna
mudah untuk mempelajari dan mengoperasikannya. MSP juga sangat kompatible
dengan Ms. Excel dan saling berkolaborasi dalam memaksimalkan pelaporan.

b. Primavera
Dapat mengatur informasi proyek menggunakan kode - kode aktivitas,
sumberdaya dan tanggal sebagai kerangka struktural, fitur pengontrolan biaya dan
sumberdaya lebih baik, pengguna mengalami kesulitan dalam mengoperasikannya
sehingga diperlukan pelatihan untuk memaksimalkan semua fiturnya.

80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.2 Hasil Sub Analisa Perbandingan Microsoft Project dan Oracle Primavera P6

Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle


Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6
A. Main memory Processor 1 GHz atau diatasnya, Intel CPU, 1GHz atau setara, RAM 512 MB
RAM 2 GB 64-bit, 1 GB 32-bit atau atau diatasnya, 32 bit/64 bit.
diatasnya.
B. Hard disk space 2 (dua) GB hard disk. 500 MB hard disk.
1. Persayaratan dan amounting
Spesifikasi Hardware C. Operating system Microsoft windows 7 atau setara Microsoft windows XP atau setara diatasnya.
diatasnya. Hanya Windows Operating
dan Software System
D. Version Microsoft Office Project Professional Oracle Primavera P6 Professional versi R8.3
2013
A. Gantt Chart Ya Ya

B. Activity On Arrow Tidak Tidak


2. Karakteristik C. Precedence Ya Ya
pendukung skema Diagramming Method
jaringan proyek
Lebih mudah dalam pembuatan Lebih rumit dan lama dalam pembuatan
D. Teknis memasukkan
jaringan dan Auto/manual scheduled jaringan.
jaringan proyek
dalam proses pembuatan jaringan

81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6

A. Kapasitas maksimum Maksimum 400,000 5,000 (default) - unlimited


dari aktivitas dan sub-
aktivitas per project
3. Kapasitas software
dalam mengatur
hubungan aktivitas B. Jumlah dan tipe dari
hubungan antar aktivitas 4 tipe hubungan yaitu SS SF, FF, dan 4 tipe hubungan yaitu SS, SF, FF, dan FS
proyek
(predecessor) FS beserta lag dan lead time beserta lag dan lead time

C. Dapat mengubah Ya, Perubahan data predecessor terjadi Ya, tetapi tidak dapat terjadi perubahan secara
aktivitas sesuai dengan otomatis saat diinput (Jika memilih langsung/otomatis, setiap kali terjadi
perubahan predecessor auto scheduled) sesuai dengan perubahan data predecessor harus melalui
perubahan yang diinput. Update Schedule.

82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6
A. Jumlah karakter yang Maksimal 255 karakter dalam satu Maksimal 128 karakter dalam satu kolom
dapat diinput dalam kolom rincian aktivitas rincian aktivitas
deskripsi aktivitas
B. Jumlah karakter yang
dapat diinput dalam Maksimal 255 karakter dalam kolom Maksimal 20 karakter dalam kolom ID activity
mengidentifikasi kode
ID activity.
4. Proses input, aktivitas, zona kerja, dsb
mengganti, dan C. Kemampuan mengubah
atau menghapus
verifikasi data aktivitas dan hubungan Ya Ya
antar aktivitas
D. Pesan Error Diagnostic
yang dapat ditampilkan Ya Ya
E. Kemampuan meng-undo
lebih dari 1x perubahan Ya Ya
data

83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6

A. Time Unit Minutes/ hours/ Days / weeks/ months. Hours/ Days/ weeks/ months (tanpa minutes)

B. In calender days Ya Ya
5. Pengaturan waktu
pada aktivitas proyek
C. In working days Ya Ya

D. Kalender dan hari kerja


ditampilkan dalam list Tidak Ya
yang sama.

84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6
A. Laporan hubungan Ya Ya
antar aktivitas

6. Laporan kemajuan B. Persentase pekerjaan Ya Ya


proyek (progress selesai
Laporan cash flow, laporan budgets, Laporan cash flow, laporan budgets, laporan
reporting) laporan biaya rencana-aktual beserta biaya rencana-aktual, beserta waktu rencana-
C. Laporan lain
waktu rencana-aktual, dan laporan aktual dan laporan earned value.
earned value.
A. Biaya dalam proyek Ya Ya

B. Budget untuk setiap Ya Ya


aktivitas
7. Kontrol dan
C. Jumlah dan tipe satuan 105 Currencies type termasuk IDR 18 Currencies type dan tidak ada pilihan mata
pemantauan biaya / unit biaya yang (Rupiah) uang IDR (Rupiah)
(Cost monitoring) tersedia
D. Mengakumulasi biaya
secara otomatis. Ya Ya

E. Tampilan kurva-S, Ya Ya
BCWP, BCWS, dan ACWP

85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6

A. Jumlah sumberdaya per 700,000 Tidak ada batasan karena menggunakan sistem
proyek berupa database.

B. Pembuatan dan Terdapat 2 pilihan analisa sumber daya Terdapat 3 pilihan analisa sumberdaya yaitu
8. Perencanaan
identifikasi analisa yaitu tenaga kerja (work) dan material. tenaga kerja (labor), peralatan (non labor) dan
sumberdaya (resource
sumberdaya material (supplies).
planning)
C. Nilai dan Satuan untuk Dapat menentukan tipe harga satuan Terdapat 7 pilihan satuan unit sumberdaya
masing - masing tipe sumberdaya secara manual (mengetik) yang berbeda – beda.
sumberdaya serta memberikan nilai tenaga kerja
dengan satuan persentase.
D. Resource leveling dan
Resource constrained Ya Ya

86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6
A. Network logic Diagram P, D, PL P, D, PL
B. Barchart P, D, PL P, D, PL
C. Schedule report P, D, PL P, D, PL

9. Laporan hasil D. Resource usage table P, D, PL P, D, PL


pengujian (output E. Cost table P, D, PL P, D, PL
reports)
F. Dapat mengurutkan
parameters secara P, D, PL P, D, PL
spesifik (ES, LS, etc)
G. Resource histogram P, D, PL P, D, PL
H. Progress reports P, D, PL P, D, PL

Perbandingan pada analisa ini dapat dilihat pada tabel dengan menuliskan inisial P=Printer, D = Display, PL=Plotter sesuai kemampuan
Software

87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6
A. Interface with
10. Pengaturan spreadsheet Ya Ya
B. Dapat berintegrasi
tampilan pada
dengan Ms. Excel Ya Ya
software (software C. Sistem penyimpanan dan Memakai sistem penyimpanan seperti Memakai sistem database sehingga
interface option) perpindahan data file pada software pada umumnya penyimpanan secara otomatis
A. Manual Ya Ya
B. Demo/Tutorial Ya Ya
C. Help on screen Ya Ya
11. Kemudahan D. Function keys Ya Ya
penggunaan dan E. Password Tidak Ya
dokumentasi software F. Learning period ±1 bulan untuk pengunaan dasar ±3 bulan untuk penggunaan dasar software ini
yang diberikan software ini (key features) (key features)
G. Training course Ya Ya
available
H. Support and dealer in Ya Ya
Indonesia
I. Toolbars/menus Ya Ya
/spreadsheet

88

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Analisa Sub-Analisa Microsoft Oracle
Perbandingan Perbandingan Project Primavera P6
A. Perencanaan waktu Ya, penginputan yang mudah. Layout Ya, penginputan yang mudah. Layout
kalender jelas dan lengkap, baik pendefinisian kalender sangat praktis
working day maupun working times digunakan namun kurang detail keterangan
dan dapat disesuaikan saat sedang non workhournya serta pengaturan harus
pekerjaan berlangsung. dilakukan disaat memulai pekerjaan

B. Pengontrolan hubungan Ya, dibantu oleh Ms. Excel dalam Ya, dalam bentuk laporan, cash flow dan
12. Penyesuaian data sumberdaya dan biaya menampilkan laporan, resource form manpower histogram beserta kurva-s dan
yang akan dan manpower dilengkapi dengan keterangan diagram batangnya.
dimasukkan dan template yang telah disediakan.

kebutuhan untuk C. Kemampuan WBS


(Work Breakdown Ya Ya
manajemen proyek
Structure)
D. Harga software $1350 On-Premise (Perpetual) $2500 On-Premise (Perpetual)
E. Latar belakang dan Cukup mudah untuk dipelajari cara Membutuhkan pengguna yang cukup terlatih
kemampuan pengguna penggunaannya. dalam mengoperasikannya karena dimulai dari
software langkah-langkah dalam menginput data
interpretasi terlihat lebih panjang dan rumit
sampai kepada output yang dihasilkan.
F. Risk Analysis Tidak Ya

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.16 Penjadwalan dengan Microsoft Project dan Primavera P6
Pada studi kasus ini yang menjadi objek penelitian yang diambil adalah
Proyek Pembangunan Gedung Cadika yang bertempat di Kec. Lubuk Pakam Kab.
Deli Serdang. Dengan melakukan pengumpulan data didukung dengan studi
literatur yang ada maka dilakukan peninjauan terhadap jadwal proyek yang ada
untuk mengetahui penjadwalan pada proyek dengan bantuan Microsoft Project
Profesional 2013 dan Oracle Primavera P6. Dalam membuat perencanaan
penjadwalan data proyek yang diguakan diperoleh dari kontraktor adalah RAB dan
jadwal rencana dalam bentuk barchart. Data - data tersebut digunakan dalam
pembuatan perencanaan jadwal dengan Microsoft Project Profesional 2013 dan
Oracle Primavera P6.

4.16.1 Identifikasi Aktivitas Pada WBS ( Work Breakdown Structure )


WBS (Work Breakdown Structure) menunjukan aktivitas - aktivitas
proyek yang digunakan sebagai acuan pembuatan jadwal kerja dengan metode
PDM ( Precendece Diagram Method ) yang kemudian dikerjakan dengan
menggunakan program Microsoft Project Profesional 2013 dan Oracle Primavera
P6. Bagan WBS digunakan untuk membagi pekerjaan yang ada di proyek hingga
level aktivitas.

90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.50 Work Breakdown Structure aktivitas proyek

4.16.2 Penyusunan Urutan Aktivitas


Setelah WBS aktivitas telah selesai dibuat, aktivitas – aktivitas tersebut
diurutkan berdasarkan Predecessors. Penyusunan urutan aktivitas tersebut harus
benar dan sistematis agar jadwal proyek dapat dilaksanakan dengan baik.

91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.51 Penyusunan Urutan Aktivitas Pekerjaan Microsoft Project 2013

Gambar 4.52 Penyusunan Urutan Aktivitas Pekerjaan Oracle Primavera P6

92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.16.3 Penentuan Durasi Aktivitas
Dalam menentukan durasi aktivitas pertama – tama penting untuk
menganalisa data jumlah pekerja serta indeks pekerja, sehingga diperoleh nilai
produktivitas. Hasil Produksi/Hari = Kapasitas Produksi/Hari x Jumlah Tenaga
Kerja/Hari, Jumlah Tenaga Kerja = Volume x Koefisien Pekerja/Material, dan
Volume
Penentuan Durasi = Hasil Produksi/Hari

Pembersihan lokasi dan perataan

Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah

1,600.00 m2 0.0300 Pekerja 48.00 OH

0.0030 Mandor 4.80 OH

Tabel 4.3 Jumlah penggunaan tenaga kerja

Pembersihan lokasi dan perataan

Volume 1,600.00 m2

Kapasitas Produksi/Hari 30.303 m2/Org

Jumlah Tenaga kerja/Hari 24.000 Org/Hari

Hasil Produksi/Hari 727.273 m2

Durasi 2.2 Hari

Tabel 4.4 Perhitungan durasi aktivitas

4.16.4 Penentuan Predecessor pada aktivitas pekerjaan


Kemudian setelah diperoleh durasi per item pekerjaan selanjutnya
menentukan hubungan saling ketergantungan antar kegiatan dan menyusun
jaringan kerja dengan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method )
forward pass calculation .

93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.53 Predecessor aktivitas pekerjaan pada Microsoft Project

94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.54 Predecessor aktivitas pekerjaan pada Oracle Primavera P6

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.55 Penjadwalan dengan Microsoft Project Bag I

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.56 Penjadwalan dengan Microsoft Project Bag II

97

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.57 Penjadwalan dengan Oracle Primavera P6 Bag I

98

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.58 Penjadwalan dengan Oracle Primavera P6 Bag II

99

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.17 Evaluasi Risiko Pada Oracle Primavera P6

Risiko adalah peristiwa/kondisi yang tidak pasti yang berpotensi berdampak


negatif/positif terhadap sasaran proyek. Primavera P6 mencakup fitur Manajemen
Risiko terintegrasi yang memungkinkan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan,
dan memprioritaskan risiko, menugaskan orang yang bertanggung jawab untuk
mengelola risiko, menetapkan risiko pada satu atau lebih kegiatan yang mungkin
terkena dampak risiko, dan melakukan analisis kualitatif pada setiap risiko serta
memiliki kemampuan untuk merekam respons risiko.

4.17.1 Risiko Kualitatif

Didalam Oracle Primavera P6, terdapat opsi untuk melakukan risiko kualitatif,
dengan menggunakan opsi tersebut Primavera P6 akan menghasilkan 3 nilai yaitu :

a) Nilai Risiko
b) Nilai Biaya Pra-Respons Eksposur
c) Nilai Biaya Pasca-Respons Eksposur

Primavera P6 membuat “Nilai Skor” terhadap suatu risiko berdasarkan informasi


yang dimasukkan untuk setiap risiko. Nilai Skor risiko kemudian dapat digunakan
untuk membantu mengevaluasi risiko yang signifikan. Pada Oracle Primavera P6
terdapat 2 macam tipe untuk Risiko,yaitu: Opportunity dan Threat.

TIPE RISIKO
OPPORTUNITY THREAT
 Meningkatkan  Menerima
 Mengeksploitasi  Menghindari
 Memfasilitasi  Mengurangi
 Menolak  Mentransfer

Tabel 4.5 Jenis - jenis tipe Risiko

100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.17.2 Probabilitas dan Dampak Matriks

Probability Threats Opportunity

0.90 0.05 0.09 0.18 0.36 0.72 0.72 0.36 0.18 0.09 0.05
0.70 0.04 0.07 0.14 0.28 0.56 0.56 0.28 0.14 0.07 0.04
0.50 0.03 0.05 0.10 0.20 0.40 0.40 0.20 0.10 0.05 0.03
0.30 0.02 0.03 0.06 0.12 0.24 0.24 0.12 0.06 0.03 0.02
0.10 0.01 0.01 0.02 0.04 0.08 0.08 0.04 0.02 0.01 0.01
0.05 0.10 0.20 0.40 0.80 0.80 0.40 0.20 0.10 0.05
(VL) (L) (M) (H) (VH) (VH) (H) (M) (L) (VL)

Tabel 4.6 Probabilitas dan Dampak Matriks

Dampak terhadap suatu objek ditunjukkan dengan skala numerik (biaya, waktu,
dan kualitas). Setiap risiko dinilai berdasarkan probabilitas dan dampak risiko yang
akan terjadi. Ambang batas untuk risiko dimulai dari tingkatan rendah, sedang, hingga
tinggi ditunjukkan dalam matriks dan dinilai terhadap tujuannya tersebut. Terdapat 3
bagian pada Probabilitas dan Dampak Matriks, yaitu:

a) Zona risiko dengan tingkatan tinggi


Kemungkinan dibutuhkan tindakan prioritas dan strategi respons yang agresif
terhadap aktivitas yang berisiko.

b) Zona risiko dengan tingkatan rendah


Kemungkinan tidak memerlukan tindakan manajemen proaktif selain
ditempatkan dalam daftar risiko sebagai bagian dari daftar pengawasan atau
menambahkan stragtegi cadangan untuk risiko.

c) Zona risiko dengan tingkatan sedang


Kemungkinan risiko yang akan terjadi dapat memiliki tingkatan antara tinggi dan
rendah terhadap suatu risiko.

101
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.17.3 Perhitungan Nilai Risiko pada Oracle Primavera P6

Oracle Primavera P6 melakukan kalkulasi Nilai Risiko dengan 3 faktor yaitu:

a) Probabilitas
b) Dampak terhadap Jadwal
c) Dampak terhadap Biaya

Probabilitas Jadwal Biaya

Nilai yang
paling besar

Probabilitas Jadwal/Biaya

Nilai Risiko

Tabel 4.7 Perhitungan nilai risiko Pra-Respons/Pasca-Respons

Nilai Risiko yang diperoleh digunakan untuk membuat keputusan untuk melaporkan
manajemen tentang efeknya terhadap jadwal.

4.17.4 Evaluasi Risiko Kualitatif

Disini akan dilakukan evaluasi terhadap resiko yang mungkin terjadi pada
penjadwalan proyek yang telah direncanakan terhadap pembangunan konstruksi. Jika
terjadi perubahan terhadap perencanaan yang telah ditetapkan maka proyek mungkin
dapat menimbulkan biaya tambahan atau penundaan jadwal yang terlah direncanakan
sebelumnya. Gambar di bawah adalah struktur rincian pekerjaan proyek ini

102
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dijadwalkan mulai 28 agustus dan selesai 25 oktober, dengan aktivitas pekerjaan
pendahuluan, pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi beton.

Gambar 4.59 Struktur rincian item pekerjaan proyek

Dengan memilih opsi Risk, lalu menambahkan evaluasi terhadap resiko pada
Bottom layout untuk memulai proses identifikasi aktivitas yang memiliki resiko.
Rincian yang berkaitan dengan risiko ditambahkan dengan tab detail. Pada tab default
yang diberikan pada tampilan layout bottom digunakan untuk mengidentifikasi
kategori risiko, jenis risiko, pemilik atau orang yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan risiko, dan status. Pada evaluasi manajemen risiko biaya terdapat dua
jenis dampak yaitu Biaya Pre-Response Exposure dan Biaya Pasca-Response
Exposure .

Biaya Pre-Response Exposure merupakan biaya yang mungkin dikenakan oleh


risiko ini, sedangkan Biaya Pasca-Response Exposure adalah biaya yang dapat
dibebankan risiko berdasarkan repons yang akan terjadi. tanggal mulai dan selesai
Exposure sesuai dengan tanggal mulai dan selesai aktivitas pekerjaan didalam WBS

103
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Work Breakdown Structure). Tanggal ini mewakili tanggal awal dan terbaru dari risiko
yang mungkin terjadi.

Tab Impact memungkinkan untuk mengidentifikasi parameter Pre-Response


Exposure dan Post-Response Exposure terhadap Probabilitas, Jadwal, serta Biaya akan
risiko yang terjadi, dampak yang mungkin terjadi pada penjadwalan, dan dampak
moneter pada proyek jika risiko ini terjadi, tab impact juga digunakan untuk
menyimpan rencana respons serta tanggapan terhadap dampak yang akan terjadi
sampai pada nilai skor risiko Post-Response

.
Gambar 4.60 Tampilan tab Impact pada Pre-Response dan Post-Response

Nilai skor risiko yang diberikan dihitung berdasarkan nilai yang dipilih sebagai
parameter yang telah disebutkan. Nilai skor risiko keseluruhan berdasarkan nilai yang
dipilih untuk 3 bidang yaitu Probabilitas, Biaya, dan Jadwal. Biaya dan Jadwal
biasanya dikenal sebagai sebuah dampak.
Probabilitas setiap dampak memiliki nilai – nilai yang berbeda, yaitu Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, Sangat Rendah, dan Dapat Diabaikan. Program ini
menggunakan nilai tertinggi yang dipilih untuk bagian biaya dan jadwal sebagai nilai

104
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dampak keseluruhan. Program menentukan skor dengan memplot nilai dampak
keseluruhan dengan nilai yang dimasukkan untuk Probabilitas.
Dengan memasukkan nilai rendah untuk biaya dan nilai sedang untuk jadwal
maka program menggunakan sedang sampai lebih tinggi dari keduanya sebagai nilai
dampak keseluruhan. Program kemudian menggunakan tabel untuk menentukan nilai
skor dengan merencanakan dampak keseluruhan dan nilai – nilai Probabilitas.

Tabel 4.8 Penentuan nilai skor risiko terhadap biaya/jadwal

Kolom dalam tabel mewakili nilai dampak keseluruhan terhadap biaya/jadwal


dan tingkatan nilai ( Dapat Diabaikan sampai Sangat Tinggi ), sedangkan baris
mewakili nilai probabilitas peluang terjadinya risiko dan tingkatan nilai ( Dapat
Diabaikan sampai Sangat Tinggi ). Program menentukan nilai skor sebagai angka yang
sesuai dengan persimpangan kolom Probabilitas dan baris Dampak yang berlaku.
Program menghitung potensi risiko biaya terhadap dampak pada Biaya Pra-
Response, respons yang dilakukan, dan Biaya Pasca-Response. Biaya Pasca-Response
Eksposur ditampilkan setelah respons dibuat terhadap dampak Biaya Pasca-Response.

105
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hal ini megacu pada Pre-Response Exposure dan Post-Response Exposure karena
keduanya dikalkulasi dengan menggunakan persamaan yang sama.
Nilai untuk Biaya Eksposur didasarkan pada nilai – nilai yang dipilih untuk
Probabilitas dan Biaya yang terletak pada tab Impact, dan pada angka biaya yang terkait
dengan aktivitas yang ditetapkan untuk risiko atau proyek.
Pada bagian tab Activities kita dapat mengetahui kegiataan apa saja yang
berdampak oleh risiko yang akan terjadi dan tab Description, Cause, Effect, dan Notes
digunakan untuk memberikan perincian serta penjelasan secara deskriptif baik itu
berupa tindakan maupun solusi akan risiko yang terjadi. Pada bagian Activities layout
kita dapat melihat serta menetapkan risiko kedalam aktivitas pekerjaan dengan
menggunakan tab Risks pada bottom layout.

Gambar 4.61 Tampilan bottom layout dengan tab Activities, Description,


Cause, Effect, dan Notes

106
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.17.5 Perhitungan Nilai Biaya Eksposur

ECV = BTC × (PMP × CMP )


Tabel 4.9 Rumus perhitungan Biaya Eksposur Pra-Response/Pasca-Response

a) ECV ( Exposure Cost Value )


Nilai yang didapat berdasarkan dampak yang terjadi saat Pra-Response,
Response yang diberikan terhadap dampak, dan dampak yang saat Pasca-
Response.

b) BTC ( Budgeted Total Cost )


Jumlah dari nilai biaya yang direncanakan atau dianggarkan untuk setiap
aktivitas yang ditetapkan untuk risiko.
c) PMP ( Probability Middle Point )
Titik tengah dari nilai Probabilitas untuk risiko yang dipilih.
d) CMP ( Cost Middle Point )
Titik tengah dari nilai Biaya untuk risiko yang dipilih.

Persamaan untuk perhitungan Probability Midpoint dan Cost Midpoint


bervariasi, tergantung pada nilai yang dipilih untuk Dampak Probabilitas dan Biaya.
Ketika nilai Tinggi, Sedang, atau Rendah dipilih sebagai nilai yang digunakan terhadap
Probabilitas maka Titik Tengah Probabilitas dihitung menggunakan persamaan.

𝐿𝑅 + 𝐻𝑅
𝑃𝑀𝑃 =
2
Tabel 4.10 Rumus perhitungan Titik Tengah Probabilitas

Dimana LR (Low Range) adalah rentang yang lebih rendah untuk nilai yang
dipilih dan HR (High Range) adalah rentang yang lebih tinggi dari nilai yang dipilih.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung Titik Tengah Biaya sama dengan

107
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perhitungan Titik Tengah Probabilitas dengan nilai LR dan HR yang bervariasi
tergantung pada nilai yang dipilih.

𝐿𝑅 + 𝐻𝑅
𝐶𝑀𝑃 =
2
Tabel 4.11 Rumus perhitungan Titik Tengah Biaya

4.17.6 Identifikasi Penggunaan Nilai

Ketika nilai Tinggi (50%-70%), Sedang (30%-50%), atau Rendah (10%-30%)


dipilih sebagai nilai yang digunakan terhadap Probabilitas maka Titik Tengah
Probabilitas dihitung menggunakan persamaan yang telah dijelaskan pada Tabel 4.10.
jika nilai Probabilitas adalah Sedang (30%-50%), maka Titik Tengah Probabilitas
dihitung sebagai berikut: (30 + 50) / 2 = 40%. Ketika nilai Tinggi (20% -40%), Sedang
(10%-20%), atau Rendah (1%-10%) dipilih sebagai nilai yang digunakan terhadap
Biaya, maka Titik Tengah Biaya dihitung menggunakan persamaan yang sama dengan
Probabilitas Titik tengah seperti pada Tabel 4.11. Jadi jika nilai Biaya sedang (10%
hingga 20%), maka titik tengah dihitung sebagai berikut: (10 + 20) / 2 = 15%.
Penggunaan nilai tersebut didasarkan pada dampak terhadap tingkatan risiko diantara
tinggi dan rendah (Moderate Value).
Ketika nilai Sangat Tinggi (70% atau lebih tinggi) dipilih sebagai nilai yang
digunakan terhadap Probabilitas, maka titik tengah probabilitas dihitung sebagai titik
tengah antara nilai yang lebih rendah dan 100%. Maka, Titik Tengah Probabilitas untuk
nilai Sangat Tinggi (70% atau lebih tinggi) dihitung sebagai berikut: (70 + 100) / 2 =
85%. Ketika nilai Sangat Tinggi (40% atau lebih tinggi) dipilih sebagai nilai yang
digunakan terhadap Biaya. Maka, Titik Tengah Biaya untuk nilai Sangat Tinggi (40%
atau lebih tinggi) dihitung sebagai berikut: ((40 * 2) + 100) / 2 = 90%. Penggunaan
nilai tersebut didasarkan pada dampak terhadap tingkatan risiko dengan nilai tertinggi
(Highest Value).

108
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketika nilai Sangat Rendah (<= 10%) dipilih sebagai nilai yang digunakan
terhadap Probabilitas. Maka, Titik Tengah Probabilitas dihitung sebagai titik tengah
antara nol dan nilai atas. Maka, Titik Tengah Probabilitas untuk nilai Sangat Rendah
dihitung sebagai berikut: (0 + 10) / 2 = 5%. Ketika nilai Sangat Rendah (Hingga 1%)
dipilih sebagai nilai yang digunakan terhadap Biaya. Maka, Titik Tengah Biaya untuk
nilai Sangat Rendah dihitung sebagai berikut: (0 +1) / 2 = 0,005%. Penggunaan nilai
tersebut didasarkan pada dampak terhadap tingkatan risiko dengan nilai terendah
(Lowest Value).

Gambar 4.62 Penggunaan nilai terhadap Pre-Response, Response Type, dan


Post-Response

Budgeted Total Cost Probability Cost Pre-Response Exposure Cost


Rp58,163,342.78 0.6 0.15 Rp5,234,700.85
Budgeted Total Cost Probability Cost Post-Response Exposure Cost
Rp58,163,342.78 0.6 0.055 Rp1,919,390.31

Tabel 4.12 Perhitungan Biaya Pre-Response dan Post-Response Exposure

Dengan demikian jika total biaya perencanaan Rp58,163,342.78, Nilai


Probabilitas Tinggi (50%-70%) dengan Titik Tengah Probabilitas 60%, dan Nilai Biaya Sedang
(10%-20%) dengan Titik Tengah Biaya 15% maka Biaya Pra-Response Eksposur adalah
Rp5,234,700.85 dengan tipe response mengurangi pembiayaan terhadap risiko yang terjadi
dengan Nilai Probabilitas Tinggi (50%-70%) dengan Titik Tengah Probabilitas 60%, dan Nilai
Biaya Rendah (1%-10%) dengan Titik Tengah Biaya 5.5% maka Biaya Pasca-Response
Ekposur adalah Rp1,919,390.31.

109
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian perbandingan perencanaan penjadwalan dengan
menggunakan Microsoft Project dan Primavera P6 menunjukkan keduanya memiliki
kemampuan serta hasil yang relatif sama terhadap perencanaan penjadwalan
pembangunan gedung cadika. Namun disisi lain Oracle Primavera P6 mampu
mengevaluasi sebuah risiko bagi kebutuhan manajemen, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah yang akan terjadi pada perencanaan yang dikarenakan oleh
suatu risiko, lalu mendeterminasikan dampak pada pekerjaan proyek berdasarkan
probabilitas, biaya dan jadwal, serta pengambilan keputusan terhadap risiko yang akan
terjadi.

2. Dari hasil perbandingan kedua software menurut 12 sub analisa dapat


disimpulkan bahwa Microsoft Project unggul pada 6 sub analisa dan Primavera unggul
dalam 6 sub analisa dimana Microsoft Project lebih sederhana dalam proses input,
mengganti, dan merubah, serta dokumentasi yang diberikan. Memiliki interface yang
mudah digunakan untuk mengatur tampilan serta waktu pada aktivitas proyek,
memiliki representasi visual yang mudah untuk dimengerti serta memiliki integrasi
dengan MS Office lainnya dimana hal tersebut dapat membantu pekerjaan yang
dilakukan oleh Microsoft Project. Sedangkan Primavera lebih unggul untuk
perencanaan sumber daya dan pengendalian biaya. Memiliki kapasitas mendukung
banyak hubungan aktivitas dimana lebih dari satu jenis hubungan dapat dibuat antar
kegiatan. Primavera juga dilengkapi dengan sistem keamanan untuk meminimalisir hal
– hal yang tidak diinginkan pada pekerjaan proyek yang bersifat sensitif.

110
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2. Saran
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meninjau khusus pengontrolan dan
hubungan sumberdaya dan biaya secara lebih dalam dan menganalisis kemampuan
kedua program dalam menangani sebuah proyek konstruksi secara bertahap. Juga
meninjau lebih dalam pada bagian monitoring terhadap perincian kebutuhan baik itu
material, alat, tenaga kerja untuk tiap item pekerjaan, agar penggunaannya lebih efisien
dan dapat diketahui jenis pekerjaan yang baik untuk proyek tersebut.
Serta bagi para pelaku industri konstruksi diharapkan dapat beradaptasi seiring
dengan perkembangan teknologi konstruksi agar dapat berkembang dan memiliki
pemikiran yang lebih baik lagi dalam memanfaatkan sebuah teknologi dibandingkan
harus menggunakan cara manual terhadap suatu pekerjaan ditambah dengan faktor
efisiensi dan efektifitas bantuan sebuah program dalam perencanaan, pengendalian,
evaluasi perkembangan proyek konstruksi, dan lain – lain dengan menggunakan
program yang sesuai.
Diharapkan pada masa yang akan datang pembahasan dan analisis tentang
software manajemen proyek, baik versi yang ada sekarang maupun versi yang lebih
baru, dapat dianalisis kembali dan ditindak lanjuti dengan lebih baik agar dapat
mengetahui kemampuannya.

111
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Nurul.dkk. 2015. Perbandingan Penggunaan Microsoft Project Dan Oracle


Primavera Terhadap Manajemen Proyek Pada Penjadwalan Waktu Proyek.
Palangkaraya: Volume 1, Nomor 2.

Hamilton, Albert. 1997. Management by Project. Thomas Telford Services Ltd.,


London.
Arianto, Arif. 2010. Eksplorasi Metode Bar Chart, CPM, PDM, PERT, Line Of
Balance dan Time Chainage Diagram dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi.
Semarang. Universitas Diponegoro.

Harris, Paul E. 2010. Calculation Differences When Importing From Microsoft


Project 2003-2010 Into Oracle Primavera P6 Version 7. Melbourne,Australia:
Eastwood Harris Pty Ltd.

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Konstruksi – Jilid I. Kanisius:


Yogyakarta.

Ervianto, W. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi revisi). Yogyakarta:


Andi.

Husen, Abrar. (2010). Manajemen Proyek, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Harris, Paul E. 2013. Project Planning & Control Using Oracle Primavera P6
Version 8.1,8.2,8.3 & 9.3 Professional & Optional Client.
Melbourne,Australia: Eastwood Harris Pty Ltd; 2nd Revised ed. Edition.

Hermawan, Aris. 2006. Penggunaan Perangkat Lunak dalam Pengelolaan Proyek


Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Unika Soegijapranata, volume
III, No. 1, 1-7.

xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Octavia, Icha Kristy.dkk. 2013. Perbandingan Aplikasi Program Microsoft Project
Dan Primavera Dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi. Surabaya.

Santosa, Budi. 2003. Manajemen Proyek Edisi I. Surabaya: Guna Widya.

Surve, Amruta., Sahil Pandey.dkk. 2018. Comparative Study Of Planning And


Scheduling Of A Construction Project Using Microsoft Project. Navi Mumbai,
India: University Of Mumbai. International Journal of Research in Engineering
and Technology eISSN: 2319-1163 | pISSN: 2321-7308.

Tereso, Anabela. 2014. A Computer Application For Scheduling In MS Project.


Guimaraes, Portugal: University Of Minho.

Witt, Jan De., Willy Herroelen. 1990. An Evaluation of Microcomputer-Based


Software Packages for Project Management. European Journal of
Operational Research, 49, 102-139.

“Installing Oracle Primavera P6 Professional Standalone.” Document Transcript. 2012

xvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN

PROVINSI : SUMATERA UTARA


KABUPATEN : DELI SERDANG
INSTANSI/DINAS : DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNGAN GEDUNG CADIKA
LOKASI : KEC. LUBUK PAKAM

PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pembersihan lokasi dan perataan
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1,600.00 m2 0.0300 Pekerja 48.00 OH
0.0030 Mandor 4.80 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
GEDUNG AULA CADIKA
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0085 Kayu 5/7 0.37 m3
0.0200 Paku Biasa 2” – 5” 0.88 Kg
0.0070 Kayu Papan 3/10 0.31 m3
43.89 m2 0.1 Pekerja 4.39 OH
0.1 Tukang Kayu 4.39 OH
0.01 Kepala Tukang 0.44 OH
0.005 Mandor 0.22 OH

GEDUNG MES CADIKA


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0085 Kayu 5/7 1.3 m3
0.0200 Paku Biasa 2” – 5” 3.06 Kg
0.0070 Kayu Papan 3/10 1.07 m3
153m2 0.1 Pekerja 15.30 OH
0.1 Tukang Kayu 15.30 OH
0.01 Kepala Tukang 1.53 OH
0.005 Mandor 0.77 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SALURAN DRAINASE
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0085 Kayu 5/7 0.17 m3
0.0200 Paku Biasa 2” – 5” 0.40 Kg
0.0070 Kayu Papan 3/10 0.14 m3
20m2 0.1 Pekerja 2.00 OH
0.1 Tukang Kayu 2.00 OH
0.01 Kepala Tukang 0.20 OH
0.005 Mandor 0.10 OH

Pagar Sementara Seng Gelombang (t=1,80)


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.01 Kayu Bekisting (5x7,5)cm 2.70 m3
1.2 Seng Gelombang 7’ 324.36 lbr
0.0068 Kayu Bekisting (3x5)cm 1.82 m3
270.30m 0.06 Paku Biasa 2” – 5” 16.22 kg
0.2 Pekerja 54.06 OH
0.4 Tukang Kayu 108.12 OH
0.02 Kepala Tukang 5.41 OH
0.02 Mandor 5.41 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Membuat Gudang Semen dan Peralatan
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.02 Kayu Bekisting (8x10)cm 0.31 m3
0.21 Kayu Bekisting (5x7)cm 3.15 m3
0.30 Paku Biasa 2” – 5” 4.50 Kg
10.50 Semen PPC 157.50 Kg
0.03 Pasir 0.45 m3
15m2 0.05 Kerikil 0.75 m3
1.50 Seng Gelombang 6’ BJLS 22.50 lbr
0.25 Seng Plat BJLS 32 3.75 lbr
1.00 Pekerja 15.00 OH
2.00 Tukang Kayu 30.00 OH
0.20 Kepala Tukang 3.00 OH
0.02 Mandor 0.75 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah untuk Pondasi
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
95.83 m3 0.75 Pekerja 71.87 OH
0.025 Mandor 2.40 OH

Urugan Kembali/ Meratakan tanah bekas galian


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
95.83 m3 0.25 Pekerja 23.96 OH
0.0083 Mandor 0.80 OH

Urugan Pasir t=5 cm untuk alas Pondasi dan Lantai


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.2 Pasir Urug 24.86 m3
20.72 m3 0.25 Pekerja 23.96 OH
0.0083 Mandor 0.80 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
Aanstamping Batu Kali alas pondasi menerus
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.20 Batu Belah/Batu Kali 62.12 m3
0.432 Pasir Urug 22.36 m3
51.77 m3 0.78 Pekerja 40.38 OH
0.39 Tukang Batu 20.19 OH
0.039 Kepala Tukang 2.02 OH
0.039 Mandor 2.02 OH

Lantai Kerja 1:3:6 untuk alas lantai dan pondasi setempat


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
197.00 Semen PPC 4,081.84 Kg
0.47 Pasir 9.74 m3
20.72 m3 0.94 Kerikil 19.48 m3
1.65 Pekerja 34.19 OH
0.25 Tukang Batu 5.18 OH
0.025 Kepala Tukang 0.52 OH
0.08 Mandor 1.66 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pondasi Pas Batu Kali 1:4 untuk pondasi menerus
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.20 Batu Belah/Batu Kali 31.75 m3
163.00 Semen PPC 4,312.98 Kg
3
26.46 m 0.52 Pasir 13.76 m3
1.50 Pekerja 39.69 OH
0.75 Tukang Batu 19.85 OH
0.075 Kepala Tukang 1.98 OH
0.075 Mandor 1.98 OH

PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT P1


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.05 Besi Beton (polos/ulir) 67.50 Kg
0.015 Kawat Beton 0.96 Kg
64.29 Kg 0.007 Pekerja 0.45 OH
0.007 Tukang Besi 0.45 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.05 OH
0.0004 Mandor 0.05 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.03 m3
0.1000 Paku 5 – 10 cm 0.24 Kg
2
2.40 m 0.0333 Minyak Bekisting 0.08 ltr
0.5200 Pekerja 1.25 OH
0.2600 Tukang Kayu 0.62 OH
0.0260 Kepala Tukang 0.06 OH
0.0004 Mandor 0.06 OH

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 196.86 Kg
0.4700 Pasir 0.24 m3
0.51 m3 0.7800 Kerikil 0.40 m3
1.6500 Pekerja 0.84 OH
0.2500 Tukang Batu 0.13 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.01 OH
0.0800 Mandor 0.04 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN SLOOF 20x20 cm
Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.05 Besi Beton (polos/ulir) 24.68 Kg
0.015 Kawat Beton 0.35 Kg
23.50 Kg 0.007 Pekerja 0.16 OH
0.007 Tukang Besi 0.16 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.02 OH
0.0004 Mandor 0.051 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0225 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.04 m3
0.1500 Paku 5 – 10 cm 0.25 Kg
2
1.68 m 0.0500 Minyak Bekisting 0.08 ltr
0.5200 Pekerja 0.87 OH
0.2600 Tukang Kayu 0.44 OH
0.0260 Kepala Tukang 0.04 OH
0.0260 Mandor 0.04 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 61.76 Kg
0.4700 Pasir 0.08 m3
0.16 m3 0.7800 Kerikil 0.12 m3
1.6500 Pekerja 0.26 OH
0.2500 Tukang Batu 0.04 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.00 OH
0.0800 Mandor 0.01 OH

PEKERJAAN SLOOF 15x20 cm


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.05 Besi Beton (polos/ulir) 573.23 Kg
0.015 Kawat Beton 8.19 Kg
545.93 Kg 0.007 Pekerja 3.82 OH
0.007 Tukang Besi 3.82 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.38 OH
0.0004 Mandor 0.22 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0225 Kayu Bekisting (2x20) cm 1.18 m3
0.1500 Paku 5 – 10 cm 7.83 Kg
2
52.23 m 0.0500 Minyak Bekisting 2.61 ltr
0.5200 Pekerja 27.16 OH
0.2600 Tukang Kayu 13.58 OH
0.0260 Kepala Tukang 1.36 OH
0.0260 Mandor 1.36 OH

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 1,509.26 Kg
0.4700 Pasir 1.84 m3
3.91 m3 0.7800 Kerikil 3.05 m3
1.6500 Pekerja 6.45 OH
0.2500 Tukang Batu 0.98 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.10 OH
0.0800 Mandor 0.31 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN KOLOM 25x40 cm
Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.05 Besi Beton (polos/ulir) 72.35 Kg
0.015 Kawat Beton 1.03 Kg
68.90 Kg 0.007 Pekerja 0.48 OH
0.007 Tukang Besi 0.48 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.05 OH
0.0004 Mandor 0.03 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.12 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 1.21 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 0.61 ltr
0.005 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.05 m3
9.10 m2 0.1166 Plywood 9mm 1.06 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.06 m3
0.6600 Pekerja 6.01 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.3300 Tukang Kayu 3.00 OH
0.0330 Kepala Tukang 0.30 OH
0.0330 Mandor 0.30 OH

Beton cor 1:1,5:3


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 270.20 Kg
0.4700 Pasir 0.33 m3
0.70 m3 0.7800 Kerikil 0.55 m3
1.6500 Pekerja 1.16 OH
0.2500 Tukang Batu 0.18 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.02 OH
0.0800 Mandor 0.06 OH

PEKERJAAN KOLOM 20x40 cm


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.0500 Besi Beton (polos/ulir) 735.71 Kg
0.0150 Kawat Beton 10.51 Kg
700.68 Kg 0.0070 Pekerja 4.90 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.0070 Tukang Besi 4.90 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.49 OH
0.0004 Mandor 0.28 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 1.47 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 14.74 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 7.37 ltr

110.58 m2 0.005 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.05 m3


0.1166 Plywood 9mm 12.90 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.74 m3
0.6600 Pekerja 72.98 OH
0.3300 Tukang Kayu 36.49 OH
0.0330 Kepala Tukang 3.65 OH
0.0330 Mandor 3.65 OH

Beton cor 1:1,5:3


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 2,844.82 Kg

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.4700 Pasir 3.46 m3
0.7800 Kerikil 5.75 m3
7.37 m3
1.6500 Pekerja 12.16 OH
0.2500 Tukang Batu 1.84 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.18 OH
0.0800 Mandor 0.59 OH

PEKERJAAN KOLOM 20x20 cm


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.0500 Besi Beton (polos/ulir) 436.36 Kg
0.0150 Kawat Beton 6.23 Kg
415.58 Kg 0.0070 Pekerja 2.91 OH
0.0070 Tukang Besi 2.91 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.29 OH
0.0004 Mandor 0.17 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.90 m3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.1333 Paku 5 – 12 cm 8.96 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 4.48 ltr
0.0050 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.34 m3
2
67.20 m
0.1166 Plywood 9mm 7.84 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.45 m3
0.6600 Pekerja 44.35 OH
0.3300 Tukang Kayu 22.18 OH
0.0330 Kepala Tukang 2.22 OH
0.0330 Mandor 2.22 OH

Beton cor 1:1,5:3


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 1,296.96 Kg
0.4700 Pasir 1.58 m3
3.36 m3 0.7800 Kerikil 2.62 m3
1.6500 Pekerja 5.54 OH
0.2500 Tukang Batu 0.84 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.08 OH
0.0800 Mandor 0.27 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS BETON BERTULANG CAMP 1:1,5:3
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0020 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.10 m3
0.0100 Paku 5 – 12 cm 0.52 Kg
52.20 m3 3.000 Besi Beton (polos/ulir) 156.60 Kg
0.0450 Kawat Beton 2.35 Kg
4.0000 Semen PPC 208.80 Kg
0.0060 Pasir 0.31 m3
0.0090 Kerikil 0.47 m3
0.1800 Pekerja 9.40 OH
0.0200 Tukang Batu 1.04 OH
0.0200 Tukang Kayu 1.04 OH
0.0200 Tukang Besi 1.04 OH
0.0060 Kepala Tukang 0.31 OH
0.0090 Mandor 0.47 OH

PEKERJAAN BALOK 15x20 cm elevasi +3,50


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.0500 Besi Beton (polos/ulir) 996.32 Kg

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.0150 Kawat Beton 14.23 Kg
0.0070 Pekerja 6.64 OH
948.88 Kg
0.0070 Tukang Besi 6.64 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.66 OH
0.0004 Mandor 0.38 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 1.41 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 14.14 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 7.0 ltr

70.71 m2 0.0050 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.64 m3


0.1166 Plywood 9mm 12.37 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.71 m3
0.6600 Pekerja 46.67 OH
0.3300 Tukang Kayu 23.33 OH
0.0330 Kepala Tukang 2.33 OH
0.0330 Mandor 2.33 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Beton cor 1:1,5:3
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 2,399.16 Kg
0.4700 Pasir 2.85 m3
6.06 m3 0.7800 Kerikil 4.73 m3
1.6500 Pekerja 10.00 OH
0.2500 Tukang Batu 1.52 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.15 OH
0.0800 Mandor 0.48 OH

PEKERJAAN BALOK 15x20 cm elevasi +3,50


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.0500 Besi Beton (polos/ulir) 414.79 Kg
0.0150 Kawat Beton 5.93 Kg
395.04 Kg 0.0070 Pekerja 2.77 OH
0.0070 Tukang Besi 2.77 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.28 OH
0.0004 Mandor 0.16 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.86 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 8.64 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 4.32 ltr

43.20 m2 0.0050 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.39 m3


0.1166 Plywood 9mm 7.56 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.43 m3
0.6600 Pekerja 28.51 OH
0.3300 Tukang Kayu 14.26 OH
0.0330 Kepala Tukang 1.43 OH
0.0330 Mandor 1.43 OH

Beton cor 1:1,5:3


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 555.84 Kg
0.4700 Pasir 0.68 m3
1.44 m3 0.7800 Kerikil 1.12 m3
1.6500 Pekerja 2.38 OH
0.2500 Tukang Batu 0.36 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.0250 Kepala Tukang 0.04 OH
0.0800 Mandor 0.12 OH

PEKERJAAN BALOK 25x50 cm elevasi +3,50


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.0500 Besi Beton (polos/ulir) 84.23 Kg
0.0150 Kawat Beton 1.20 Kg
80.22 Kg 0.0070 Pekerja 0.56 OH
0.0070 Tukang Besi 0.56 OH
0.0007 Kepala Tukang 0.06 OH
0.0004 Mandor 0.03 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 0.12 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 1.21 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 0.60 ltr

6.03 m2 0.0050 Kayu Bekisting (5x10) cm 0.05 m3


0.1166 Plywood 9mm 1.06 lbr

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 0.06 m3
0.6600 Pekerja 3.98 OH
0.3300 Tukang Kayu 1.99 OH
0.0330 Kepala Tukang 0.20 OH
0.0330 Mandor 0.20 OH

Beton cor 1:1,5:3


Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 231.60 Kg
0.4700 Pasir 0.28 m3
0.60 m3 0.7800 Kerikil 0.47 m3
1.6500 Pekerja 0.99 OH
0.2500 Tukang Batu 0.15 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.02 OH
0.0800 Mandor 0.05 OH

PEKERJAAN PLAT DAK BETON


Pembesian
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
1.0500 Besi Beton (polos/ulir) 2,552.55 Kg

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0.0150 Kawat Beton 36.47 Kg
0.0070 Pekerja 17.02 OH
2,431.00 Kg
0.0070 Tukang Besi 17.02 OH
0.0007 Kepala Tukang 1.70 OH
0.0004 Mandor 0.97 OH

Bekisting
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
0.0133 Kayu Bekisting (2x20) cm 4.42 m3
0.1333 Paku 5 – 12 cm 44.21 Kg
0.0667 Minyak Bekisting 22.11 ltr

221.06 m2 0.0050 Kayu Bekisting (5x10) cm 1.66 m3


0.1166 Plywood 9mm 38.69 lbr
0.0066 Kayu Bekisting (5x5) cm 6.63 m3
0.6600 Pekerja 145.90 OH
0.3300 Tukang Kayu 72.95 OH
0.0330 Kepala Tukang 7.29 OH
0.0330 Mandor 7.29 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Beton cor 1:1,5:3
Volume Koefisien Jenis Tenaga/Material Jumlah
386.00 Semen PPC 8,530.60 Kg
0.4700 Pasir 10.39 m3
22.10 m3
0.7800 Kerikil 17.24 m3
1.6500 Pekerja 36.47 OH
0.2500 Tukang Batu 5.53 OH
0.0250 Kepala Tukang 0.55 OH
0.0800 Mandor 1.77 OH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ANALISA KUANTITAS SATUAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pembersihan lokasi dan perataan
Volume 1,600.00 m2
Kapasitas Produksi/Hari 30.303 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 24.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 727.273 m2
Durasi 2.2 Hari

Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Gedung Aula Cadika
Volume 43.890 m2
Kapasitas Produksi/Hari 4.651 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 23.256 m2
Durasi 1.89 Hari

Gedung Mes Cadika


Volume 153.000 m2
Kapasitas Produksi/Hari 4.651 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 23.256 m2
Durasi 6.58 Hari

Saluran Drainase
Volume 20.000 m2
Kapasitas Produksi/Hari 4.651 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 4.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 18.605 m2
Durasi 1.08 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pagar Sementara Seng Gelombang (t=1,80 m)
Volume 270.300 m2
Kapasitas Produksi/Hari 1.563 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 24.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 37.500 m2
Durasi 7.21 Hari

Membuat Gudang Semen dan peralatan


Volume 15.000 m2
Kapasitas Produksi/Hari 0.308 m2/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 24.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 7.385 m2
Durasi 2.04 Hari

PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah untuk Pondasi
Volume 95.830 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.290 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 10.323 m3
Durasi 9.29 Hari

Urugan kembali/meratakan tanah bekas galian


Volume 43.890 m3
Kapasitas Produksi/Hari 4.651 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 23.256 m3
Durasi 1.89 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Urugan Pasir t=5 cm untuk alas pondasi dan lantai
Volume 20.720 m3
Kapasitas Produksi/Hari 3.226 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 6.452 m3
Durasi 3.22 Hari

PEKERJAAN PONDASI DAN BETON


Aanstamping Batu Kali alas pondasi menerus
Volume 51.770 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.801 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 6.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 4.808 m3
Durasi 10.77 Hari

Lantai kerja 1:3:6 untuk alas lantai dan pondasi setempat


Volume 20.720 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 2.494 m3
Durasi 8.31 Hari

Pondasi Pas Batu Kali 1:4 untuk pondasi menerus


Volume 26.460 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.417 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 3.333 m3
Durasi 7.94 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT P1
Pembesian
Volume 64.290 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 0.49 Hari

Bekisting
Volume 2.400 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.202 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 2.404 m3
Durasi 1.00 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 0.510 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 3.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 1.496 m3
Durasi 0.350 Hari

PEKERJAAN SLOOF 20x20 cm


Pembesian
Volume 23.500 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 0.18 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bekisting
Volume 1.680 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.202 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 6.010 m3
Durasi 0.28 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 0.16 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 3.990 m3
Durasi 0.050 Hari

PEKERJAAN SLOOF 15x20 cm


Pembesian
Volume 545.930 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 4.13 Hari

Bekisting
Volume 52.230 m3
Kapasitas Produksi/Hari 1.202 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 9.615 m3
Durasi 5.44 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR
Volume 3.910 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 3.990 m3
Durasi 0.980 Hari

PEKERJAAN KOLOM 25x40 cm


Pembesian
Volume 68.900 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 0.53 Hari

Bekisting
Volume 9.100 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 4.735 m3
Durasi 1.930 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 0.700 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 8.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 3.999 m3
Durasi 0.18 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PEKERJAAN KOLOM 20x40 cm
Pembesian
Volume 700.680 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 5.3 Hari

Bekisting
Volume 110.580 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 10.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 9.470 m3
Durasi 11.68 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 7.370 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 3.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 1.496 m3
Durasi 4.930 Hari

PEKERJAAN KOLOM 20x20 cm


Pembesian
Volume 415.580 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 3.140 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bekisting
Volume 67.200 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 6.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 5.682 m3
Durasi 11.830 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 3.36 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 3.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 1.496 m3
Durasi 2.250 Hari

PEKERJAAN BALOK 15x20 cm elevasi +3,50


Pembesian
Volume 948.880 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 3.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 198.675 m3
Durasi 4.780 Hari

Bekisting
Volume 70.710 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 7.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 6.629 m3
Durasi 10.670 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 1.440 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jumlah Tenaga kerja/Hari 3.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 1.496 m3
Durasi 0.970 Hari

PEKERJAAN BALOK 15x30 cm elevasi +3,50


Pembesian
Volume 395.040 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3
Durasi 2.990 Hari

Bekisting
Volume 43.200 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 6.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 5.682 m3
Durasi 7.610 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 1.440 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 3.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 1.496 m3
Durasi 0.970 Hari

PEKERJAAN BALOK 25x50 cm elevasi +3,50


Pembesian
Volume 80.220 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 132.450 m3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Durasi 0.610 Hari

Bekisting
Volume 6.030 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 5.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 4.735 m3
Durasi 1.280 Hari

Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR


Volume 0.600 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 2.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 0.998 m3
Durasi 0.610 Hari

Plat Dak Beton


Pembesian
Volume 2,431.000 m3
Kapasitas Produksi/Hari 66.225 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 4.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 264.901 m3
Durasi 9.180 Hari

Bekisting
Volume 221.060 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.947 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 15.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 14.205 m3
Durasi 15.57 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Membuat 1m3 beton camp 1 PC : 1,5 PB : 3 KR
Volume 22.100 m3
Kapasitas Produksi/Hari 0.499 m3/Org
Jumlah Tenaga kerja/Hari 24.000 Org/Hari
Hasil Produksi/Hari 11.970 m3
Durasi 1.850 Hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Volume Satuan Harga Satuan Total
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Papan pengenal proyek 1.00 Ls IDR 320,000.00 IDR 320,000.00
Pembersihan lokasi dan perataan 1.00 Ls IDR 5,376,000.00 IDR 5,376,000.00
Pengukuran dan pemasangan bowplank
Gedung Aula Cadika 43.890 M' IDR 83,177.30 IDR 3,650,651.70
Gedung Mes Cadika 153.000 M' IDR 83,177.30 IDR 12,726,126.90
Saluran Drainase 1.00 Ls IDR 1,663,546.00 IDR 1,663,546.00
Shop Drawing 7 set 1.00 Ls IDR 2,200,000.00 IDR 2,200,000.00
Pagar sementara seng gelombang (t=1,80m) 270.300 M' IDR 205,562.53 IDR 55,563,551.86
Membuat gudang semen dan peralatan 15.000 M2 IDR 1,390,910.00 IDR 20,863,650.00
TOTAL IDR 102,363,526.46
GEDUNG AULA CADIKA
I. PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi 95.830 M3 IDR 74,418.75 IDR 7,131,548.81
Urugan kembali/perataan tanah bekas galian 95.830 M3 IDR 24,806.25 IDR 2,377,182.94
Urugan Pasir t=5cm untuk alas pondasi dan lantai 20.720 M 3
IDR 201,463.00 IDR 4,174,313.36
Tanah timbun peninggi lantai 159.110 M3 IDR 192,873.00 IDR 30,688,023.03
TOTAL IDR 44,371,068.14
II. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
Aanstamping batu kali alas pondasi menerus 51.770 M3 IDR 550,662.00 IDR 28,507,771.74
Lantai kerja 1:3:6 untuk alas lantai dan pondasi
setempat 20.720 M3 IDR 872,292.00 IDR 18,073,890.24
Pondasi pas batu kali 1:4 untuk pondasi menerus 26.460 M 3
IDR 924,889.00 IDR 24,472,562.94
Pekerjaan pondasi setempat P1
Pembesian 64.290 Kg IDR 14,982.00 IDR 963,192.78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bekisting 2.400 M2 IDR 139,302.00 IDR 334,324.80
Membuat /m3 beton camp 1 PC : 1.5 PB : 3 KR 0.510 M 3
IDR 1,088,785.00 IDR 555,280.35
Pekerjaan sloof 20x20cm
Pembesian 23.500 Kg IDR 14,982.00 IDR 352,077.00
Bekisting 1.680 M2 IDR 175,603.00 IDR 295,013.04
Membuat /m3 beton camp 1 PC : 1.5 PB : 3 KR 0.160 M 3
IDR 1,088,785.00 IDR 174,205.60
Pekerjaan sloof 15x20cm
Pembesian 545.930 Kg IDR 14,982.00 IDR 8,179,123.26
Bekisting 52.230 M 2
IDR 175,603.00 IDR 9,171,744.69
Membuat /m3 beton camp 1 PC : 1.5 PB : 3 KR 3.910 M3 IDR 1,088,785.00 IDR 4,257,149.35
Kolom praktis Beton Bertulang camp 1 PC : 1.5 PB
: 3 KR 52.200 M' IDR 81,702.00 IDR 4,264,844.40
Pekerjaan Kolom 25x40cm
Pembesian 68.900 Kg IDR 14,982.00 IDR 1,032,259.80
Mall/bekisting 9.100 M2 IDR 223,805.00 IDR 2,036,625.50
Beton cor 1:1,5:3 0.700 M 3
IDR 1,088,785.00 IDR 762,149.50
Pekerjaan Kolom 20x40cm
Pembesian 700.680 Kg IDR 14,982.00 IDR 10,497,587.76
Mall/bekisting 110.580 M 2
IDR 223,805.00 IDR 24,748,356.90
Beton cor 1:1,5:3 7.370 M3 IDR 1,088,785.00 IDR 8,024,345.45
Pekerjaan Kolom 20x20cm
Pembesian 415.580 Kg IDR 14,982.00 IDR 6,226,219.56
Mall/bekisting 67.200 M 2
IDR 223,805.00 IDR 15,039,696.00
Beton cor 1:1,5:3 3.360 M 3
IDR 1,088,785.00 IDR 3,658,317.60
Balok 15x20cm elevasi +3,50cm

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pembesian 948.880 Kg IDR 14,982.00 IDR 14,216,120.16
Mall/bekisting 70.710 M2 IDR 286,972.00 IDR 20,291,790.12
Beton cor 1:1,5:3 6.060 M 3
IDR 1,088,785.00 IDR 6,598,037.10
Balok 15x30cm elevasi +3,50cm
Pembesian 395.040 Kg IDR 14,982.00 IDR 5,918,489.28
Mall/bekisting 43.200 M 2
IDR 286,972.00 IDR 12,397,190.40
Beton cor 1:1,5:3 1.440 M3 IDR 1,088,785.00 IDR 1,567,850.40
Balok 25x50cm elevasi +3,50cm
Pembesian 80.220 Kg IDR 14,982.00 IDR 1,201,856.04
Mall/bekisting 6.030 M 2
IDR 286,972.00 IDR 1,730,441.16
Beton cor 1:1,5:3 0.600 M3 IDR 1,088,785.00 IDR 653,271.00
Plat dak beton
Pembesian 2,431.00 Kg IDR 14,982.00 IDR 36,421,242.00
Mall/bekisting 221.060 M2 IDR 357,818.00 IDR 79,099,247.08
Beton cor 1:1,5:3 22.100 M 3
IDR 1,088,785.00 IDR 24,062,148.50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai