Anda di halaman 1dari 84

PENGAMATAN METODE PENGAPLIKASIAN

BALOK PRESTRESS
PADA PROYEK EAST COAST CENTER 2

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Disusun Oleh :

Rinaldi Pratama NIM. 161910301020


Yuanika Callista Marsha NIM. 161910301133

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PENGAMATAN METODE PENGAPLIKASIAN
BALOK PRESTRESS
PADA PROYEK EAST COAST CENTER 2

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Diajukan sebagai salah satu syarat guna menempuh dan menyelesaikan
Mata Kuliah Kerja Praktik pada program S1 jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Jember

Disusun Oleh :

Rinaldi Pratama NIM. 161910301020


Yuanika Callista Marsha NIM. 161910301133

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Rinaldi Pratama
Nim : 161910301020
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan kerja praktek “Pengamatan
Metode Pengaplikasian Balok Prestress pada Proyek East Coast Center 2” adalah
bener – bener hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah penulis sebutkan
sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya
jiplakan. Penulis bertanggung jawab penuh atas keabsahan dan kebenaran isinya
sesuai dengan sikap ilmiah yang harus di junjung tinggi.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, tanpa adanya
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi
akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 3 Mei 2019


Yang menyatakan,

Rinaldi Pratama
NIM 161910301020
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Yuanika Callista Marsha
Nim : 161910301133
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan kerja praktek “Pengamatan
Metode Pengaplikasian Balok Prestress pada Proyek East Coast Center 2” adalah
bener – bener hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah penulis sebutkan
sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya
jiplakan. Penulis bertanggung jawab penuh atas keabsahan dan kebenaran isinya
sesuai dengan sikap ilmiah yang harus di junjung tinggi.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, tanpa adanya
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi
akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 3 Mei 2019


Yang menyatakan,

Yuanika Callista Marsha


NIM 161910301133
PERSEMBAHAN

Dengan senantiasa mengharapkan Ridlo kerendahan hati yang tak


terhingga, penulis haturkan rasa syukur kepada Allah SWT, laporan Kerja Praktek
ini dipersembahkan untuk :
1. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan doa, semangat, cinta,
kasih sayang dan dukungan serta nasehat-nasehat yang tidak pernah putus
untuk penulis.
2. Segenap karyawan PT. Mitra Langgeng Prama Konstruksi yang telah
memberikan tempat, ilmu serta bimbingan pada saat pelaksanaan kerja
praktek.
3. Guru-guru penulis mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan dan
kesabaran.
4. Teman-teman Teknik Sipil Universitas Jember mulai dari angkatan 2015,
2016, 2017, dan 2018 kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan
dukungan serta semangat yang diberikan untuk penulis.
5. Almamater jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember.

v
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
“Laporan Kerja Praktek di Proyek Pembangunan Apartemen Tower Anderson”.
Kerja Praktek merupakan suatu persyaratan yang wajib ditempuh dalam
menyelesaikan pendidikan tingkat S1 Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas
Jember.
Dengan selesainya Laporan Kerja Praktek ini, tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan moral maupun material.
2. Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Jember.
3. Dr. Anik Ratnaningsih, ST, MT selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Sipil Universitas Jember.
4. Dr. Yeny Dhokhikah, S.T ., MT selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan masukan dan segala sesuatu yang bermanfaat untuk
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.
5. PT. Mitra Langgeng Prama Konstruksi yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan Kerja Praktek.
6. Bapak Endra Wahyu Purwanto, S.T. selaku pembimbing lapangan.
7. Seluruh karyawan PT. Mitra Langgeng Prama Konstruksi yang telah
membantu dan memberikan ilmunya.
Penyusun menyadari Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran pembaca sangat penyusun harapkan.
Akhirnya, semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat.

Jember, 3 Mei 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFRAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFRAR LAMPIRAN............................................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belaang............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 2
1.3 Tujuan Kerja Praktik ................................................... 2
1.4 Manfaat Kerja Praktik ................................................. 2
1.5 Ruang Lingkup Pembahasan ....................................... 3

BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK


2.1 Latar Belakang Proyek ................................................ 4
2.2 Data Umum Proyek ..................................................... 4
2.3 Struktur Organisasi Proyek.......................................... 9

BAB 3 PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................... 28
3.2 Kegiatan Kerja Praktik.................................................. 28
3.3 Jurnal Pelaksanaan. ....................................................... 29

BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Peralatan Proyek .......................................................... 33
4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Struktur Atas ....... 44
4.3 Pengaplikasian Balok Prestress ................................... 51
4.4 Permasalahan yang Terjadi pada Proyek..................... 61

vii
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN ........................................................... 64
5.2 SARAN........................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67


LAMPIRAN ........................................................................................... 68

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tower Crane 1....................................................................... 34


Gambar 4.2 Tower Crane 2....................................................................... 34
Gambar 4.3 Tower Crane 3 ...................................................................... 34
Gambar 4.4 Collar Frame.......................................................................... 34
Gambar 4.5 Concrete Mixer Truck ........................................................... 35
Gambar 4.6 Eskavator............................................................................... 36
Gambar 4.7 Concrete Pump ...................................................................... 36
Gambar 4.8 Air Compressor ..................................................................... 37
Gambar 4.9 Bucket Concrete .................................................................... 38
Gambar 4.10 Trowel ................................................................................. 38
Gambar 4.11 Hand Stacker ....................................................................... 39
Gambar 4.12 Chain Block......................................................................... 39
Gambar 4.13 Bar Bender........................................................................... 40
Gambar 4.14 Bar Cutter ............................................................................ 41
Gambar 4.15 Truck pembawa tulangan .................................................... 42
Gmabar 4.16 AACB atau bata ringan ....................................................... 42
Gambar 4.17 Multiplex ............................................................................. 43
Gambar 4.18 Besi Hollow......................................................................... 43
Gambar 4.19 Tim Surveyor sedang melakukan marking.......................... 45
Gambar 4.20 Tim Surveyor sedang melakukan marking.......................... 45
Gambar 4.21 Balok dan perancah yang telah dipasang ............................ 46
Gambar 4.22 Penulangan Plat dan Balok.................................................. 47
Gambar 4.23 Pengecoran pada lantai ground floor................................... 48
Gambar 4.24 Instalasi kolom di lantai P5 area podium ............................ 49
Gambar 4.25 Pemasangan Begisting Kolom di lantai P5 ......................... 50
Gambar 4.26 Pengecoran kolom di lantai P3............................................ 51
Gambar 4.27 Balok Prestress sedang proses instalasi............................... 52
Gambar 4.28 Angkur Hidup tipe 19K13................................................... 52
Gambar 4.29 Kawat yang telah dipasang.................................................. 53
Gambar 4.30 Selongsong yang telah dipasang ......................................... 53

ix
Gambar 4.31 Tampak Luar dari CEBEX 100........................................... 54
Gambar 4.32 Tampak dalam dari CEBEX 100......................................... 54
Gambar 4.33 Proses penarikan kawat ....................................................... 55
Gambar 4.34 Alat untuk melakukan penarikan kawat .............................. 55
Gambar 4.35 Grout Mixer and Pump........................................................ 56
Gambar 4.36 Proses instalasi hydraulic jack............................................. 56
Gambar 4.37 Proses Mixing...................................................................... 60
Gambar 4.38 Proses Grouting ................................................................... 60
Gambar 4.39 Car Stopper tidak sesuai gambar......................................... 61
Gambar 4.40 Balok tidak sesuai dengan shop drawing ............................ 62
Gambar 4.41 Pekerja yang mengabaikan K3 ............................................ 63
Gambar 4.42 Pekerja yang mengabaikan K3 ............................................ 63

x
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Tulangan Walltransfer ............................................................ 68


Gambar 2. Pengecekan Tulangan Walltransfer ........................................ 68
Gambar 3. Tulangan Shearwall................................................................. 68
Gambar 4. Pemasangan Tulangan Slab..................................................... 68
Gambar 5. Pemasangan Tulangan Ramp .................................................. 69
Gambar 6. Pemasangan Tulangan Kolom................................................. 69
Gambar 7. Angkur Balok Prestress .......................................................... 69
Gambar 8. Erection Kolom ....................................................................... 69
Gambar 9. Erection Kolom ....................................................................... 70
Gambar 10. Hardener Lantai .................................................................... 70
Gambar 11. Pengecoran Slab .................................................................... 70
Gambar 12. Finishing Balok ..................................................................... 70
Gambar 13. Pemasangan Tulangan Sengkang Kolom.............................. 71
Gambar 14. Marking Kolom ..................................................................... 71
Gambar 15. GWT...................................................................................... 71
Gambar 16. Kolom yang Bermasalah ....................................................... 71
Gambar 17. Pengamatan Pengecoran Balok Prestress dan Slab .............. 72
Gambar 18. Tes Slump .............................................................................. 72
Gambar 19. Pengecoran Slab .................................................................... 72
Gambar 20. Struktur Organisasi PT Mitralanggeng Jaya Konstruksi....... 73

xi
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan merupakan hal penting yang mempengaruhi
perkembangan zaman. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka
berpengaruh juga terhadap perkembangan teknologi dan informasi serta
pembangunan. Untuk mengimbangi hal tersebut seorang lulusan S1 dari
perguruan tinggi Indonesia diharapkan mampu menguasai ilmu serta keterampilan
dalam bidang yang ditekuninya. Oleh karena itu, Progam Studi S1 Teknik Sipil
Universitas Jember memiliki kurikulum yang mana setiap mahasiswa yang sudah
menjelang tingkat akhir melaksanakan program kerja praktik (KP).
Kegiatan kerja praktik sendiri bertujuan untuk mempelajari dan
memahami kesinambungan antara teori di bangku kuliah dengan kondisi
sesungguhnya di lapangan. Modul atau borang berkenaan dengan kerja praktek
berupa pengamatan dan evaluasi pembangunan superblok di Surabaya Barat
milik PT. Pakuwon Jati. Superblok tersebut merupakan sebuah pusat perbelanjaan
di Surabaya hasil perkembangan dari East Coast Center 1, yang biasa dikenal
dengan sebutan East Coast Center 2.
East Coast Center terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan
fasilitas di dalamnya kian bertambah. Pada tahun ini East Coast Center menambah
lagi bangunannya yaitu gedung East Coast Center 2 yang di dalamnya terdapat
Condo dan Mall yang sekarang masih dalam tahap pembangunan struktur. Alasan
dipilihnya proyek East Coast Center 2 sebagai lokasi kerja praktek adalah karena
telah memenuhi persyaratan kurikulum dari jurusan yaitu bangunan bertingkat
lebih dari delapan lantai, nilai proyek lebih dari satu milyar, proyek telah berjalan
maksimal 80%. Selain itu juga karena proyek East Coast Center 2 memiliki
tingkat kompleksibilitas yang tinggi. Dengan demikian diharapkan ilmu yang
didapat selama kegiatan kerja praktek akan lebih luas.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 1


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi adalah salah satu kontraktor swasta


yang bertindak sebagai kontraktor utama dalam melaksanakan pekerjaan
pembangunan proyek East Coast Center 2 Surabaya. Jumlah SKS dalam mata
kuliah kerja praktek adalah 3 SKS, setara dengan 360 jam. Sehingga kerja praktek
ditempuh selama kurang lebih 45 hari kalender. Kerja praktek dilaksanakan mulai
tanggal 2 Januari 2019 sampai dengan 17 Februari 2019.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan menjadi kajian dalam kerja praktik ini meliputi:
1) Apa saja alat dan bahan yang digunakan pada proyek.
2) Bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi struktur atas.
3) Apa saja permasalahan yang terjadi pada proyek.
4) Bagaimana proses pengaplikasian balok prestress.

1.3. Tujuan Umum


Tujuan Umum dari Kerja Praktik ini adalah:
1) Mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada proyek.
2) Mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi struktur atas.
3) Mengetahui permasalahan yang terjadi pada proyek.
Adapun Tujuan Khusus dari Kerja Praktik ini adalah:
1) mengetahui proses pelaksanaan pengaplikasian balok prestress.

1.4. Manfaat
Manfaat dari Kerja Praktik ini adalah:
1) Dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada proyek.
2) Dapat mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi struktur atas
pada proyek.
3) Dapat mengetahui proses pengaplikasian balok prestress.
4) Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada proyek.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 2


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

1.5. Batasan/Ruang Lingkup


Pelaksanaan kerja praktik dilaksanakan mulai tanggal 2 Januari 2019
sampai dengan 17 Februari 2019 pada proyek pembangunan East Coast Center 2
Surabaya yang beralamatkan di Jalan Kejawen Putih Mutiara No. 17 Surabaya.
Proyek apartemen dan mall tersebut dilaksanakan oleh PT. Mitralanggeng Jaya
Konstruksi (Mitra Konstruksi) sebagai Kontraktor dan PT. Manajemen Kontrusksi
Utama (MKU) (Persero) sebagai Konsultan Pengawas.
Alokasi waktu untuk Kerja Praktek adalah mulai jam 08.00 - 17.00 WIB.
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh
unit kerja di proyek, baik pekerjaan pengawasan dan mengamati pekerjaan
struktur di lapangan serta metode pelaksanaannya. Mengenai kegiatan yang
dilakukan per hari akan diuraikan lebih lanjut pada Bab 3.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 3


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1. Latar Belakang Proyek


East Coast Mansion merupakan apartemen yang dibangun di atas East Coast
Center Mall 2. Apartemen dan Mall pada proyek East Coast Center 2
berdampingan dengan East Coast Center 1. Apartemen ini didirikan pada bulan
Oktober 2016 di bawah naungan PT. Pakuwon Jati Tbk. Proyek pembangunan
East Coast Center 2 di kota Surabaya menjadi salah satu program pengembangan
kota . yang bertujuan pada bangunan hunian tinggi serta berpeluang pada investasi
yang besar bagi kota Surabaya yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup
pesat.
Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi warga kota Surabaya
diperlukan bangunan dengan lahan yang minimum namun dapat memenuhi
kebutuhan dalam jumlah besar, misalnya apartmen. Bangunan apartemen saat ini
tidak hanya sebagai tempat tinggal namun sebagai investasi sekaligus memiliki
tujuan komersial.
Proyek pembangunan East Coast Center 2 ini merupakan sebuah solusi
yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan tempat tinggal yang terdiri
dari 33 lantai. Lantai yang paling dasar yaitu lower ground sebagai lahan parkir,
untuk mallnya sendiri berada di lantai ground floor, M1, dan M2. Untuk area
podium berada di lantai P1 dan P5, dimana P1 sampai dengan P4 dijadikan
sebagai lahan parkir sedangkan di P5 untuk tempat mesin-mesin. Lantai 1 sampai
dengan lantai 33 typical sebagai hunian tempat tinggal.

2.2 Data Umum Proyek


Berikut ini adalah data-data umum Proyek East Coast Center 2
2.2.1 UMUM
a. Nama proyek : East Coast Center 2
b. Pemilik : Pakuwon Permai
c. Pengawas : PT. Manajemen Konstruksi Utama
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

d. Konsultan Struktur : PT. Haerte Widya Konsultan


e. Konsultan Arsitektur : PT. Design Global Indonesia
f. Konsultan ME : PT. Hantaran Prima Mandiri
g. Konsultan QS : PT. Rider Levett Bucknall
h. Jenis Pekerjaan : Struktur, Arsitektur dan Mekanikal
Elektrikal Plumbing

2.2.3 Manajemen Pelaksanaaan Pembangunan Proyek East Coast Center 2


Dengan adanya pengaturan dan pembagian kerja yang baik dan jelas,
diharapkan segenap pihak yang terlibat dapat bekerja sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya sehingga dapat dicapai hasil akhir yang memuaskan bagi
seluruh pihak yang terlibat di dalam proyek tersebut. Pada sebuah proyek, akan
sangat dibutuhkan suatu struktur organisasi yang baik, karena dengan
terkendalinya manajemen suatu proyek akan memberikan keuntungan, yaitu:
1) Setiap personil yang terlibat akan mengerti tugas dan tanggung jawabnya
di dalam proyek tersebut.
2) Terciptanya hubungan kerja dan garis komando yang jelas antar personil
yang terlibat di dalam struktur organisasi tersebut.

Berikut ini akan di jelaskan gambaran struktur organisasi proyek:

Pemilik Proyek / Owner


PT. Pakuwon Permai

Konsultan Perencana Kontraktor Pelaksana


PT Haerte (HRT) Widya Konsultant
(Struktur) PT. Mitra Langgeng Prama Konstruksi
PT Hantaran Prima Mandiri (ME)
PT Design Global Indonesia (Arsitektur)

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 5


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Penjelasan tentang tiga pihak dalam struktur organisasi proyek tersebut


adalah sebagai berikut :

2.2.4 Pemilik Proyek/Owner


Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. untuk merealisasikan
proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek.
Pada pembangunan proyek East Coast Center 2 pemilik dari proyek ini
adalah PT. Pakuwon permai atau yang dikenal sebagai divisi Pakuwon Group
merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang real estate dan
bermarkas di Surabaya, Indonesia.
Tugas pemilik proyek atau owner adalah menyediakan biaya perencanaan
dan pelaksanaan pekerjaan proyek, mengadakan kegiatan administrasi proyek,
memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek, dan
menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Sedangkan wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah
membuat surat perintah kerja (SPK), mengesahkan atau menolak perubahan
pekerjaan yang telah direncanakan, meminta pertanggungjawaban kepada para
pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi, dan memutuskan hubungan
kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan
pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak. misalnya pelaksanan
pembangunann dengan bentuk dan material yang tidak sesuai dengan RKS.
2.2.5 Konsultan Perencana
Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan atau badan hukum
yang dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana untuk melakukan
perencanaan. Pada 'tempat penulis kerja praktek' terdiri atas 4 konsultan
perencana, yaitu: konsultan perencana arsitektur. konsultan struktur bangunan,
konsultan ME, dan konsultan QS.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 6


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Pada proyek ini PT. Haerte (HRT) Widya Konsultant dipercaya untuk
menjadi konsultan perencana karena memiliki jam terbang yang tinggi, khususnya
untuk perencanaan bangunan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Pada
bagian konsultan perencana di bidang mekanikal dan elektrikal proyek ini giliran
PT Hantaran Prima Mandiri yang diberi kepercayaan dan PT Design Global
Indonesia pada bagian arsitektur.
Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah
mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan
(owner), membuat gambar kerja pelaksanaan, membuat Rencana Kerja dan Syarat
– Syarat Pelaksanaan Bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan, dan
membuat rencana anggaran biaya bangunan.
Sedangkan wewenang konsultan perencana adalah mempertahankan desain
dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan
pekerjaan tidak sesuai dengan rencana dan menentukan warna dan jenis
material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan.
2.2.6 Kontraktor Pelaksana
Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.
Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang
telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan
PT. Mitra Langgeng Prama Konstruksi sebagai Kontraktor dalam proyek ini
bertanggung jawab secara langsung pada Owner, ia telah menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan juga syarat - syarat yang
telah ditetapkan dalam kontrak.
Adapun tugas dan wewenang kontraktor adalah mengerjakan pekerjaan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi, melakukan pekerjaan tambahan dengan
catatan mendapatkan ijin/tugas dari pengawas lapangan, melaksanakan pekerjaan
yang diserahkan pemilik sesuai dengan tender, mengajukan permintaan
pembayaran atas presentasi pekerjaan yang dicapai sesuai dengan yang telah

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 7


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

ada, dan membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan teknik pelaksanaan yang
kemudian diajukan kepada pemilik untuk mendapatkan persetujuan.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 8


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

2.3 Struktur Organisasi Proyek


Adapun struktur organisasi dalam Proyek Pembangunan East Coast Center
2 adalah sebagai berikut:

(Sumber : Data Proyek PT. Mitralanggeng Jaya Konstruksi)

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 9


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Unsur-unsur yang terdapat dalam struktur organisasi proyek pembangunan


Apartemen Tower Anderson adalah sebagai berikut:
1. Project Coordinator (Koordinator Proyek)
Tugas bagian project coordinator adalah pengawasan pembangunan,
pengevaluasian dan mengoprasikan semua pekerjaan sesuai dengan kewajibannya.
Tanggung jawab dari seorang project coordinator antara lain: bertanggung
jawab dalam menetapkan jadwal dan rencana kerja proyek, monitoring kemajuan
proyek dan memastikan pekerjaan dapat selesai tepat waktu, menghadiri
pertemuan/meeting proyek, menyelesaikan setiap kesulitan teknis dan masalah
lain yang mungkin timbul, dan mempersiapkan laporan-laporan yang dibutuhkan.

2. Project Manager (Manager Proyek)


Seorang project manager mempunyai tanggung jawab dan tugas yang
bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yang bersifat teknis.
Bagaimana layaknya seorang project manager harus mempunyai kemampuan
membuat tim proyek agar tetap solid, mampu memonitor dan mengontrol budget
dengan membuat bar chart dan critical path serta mempunyai kemampuan
analisis resiko yang baik.
Tanggung jawab dari seorang project manager adalah:
a. Membentuk struktur organisasi proyek dan menjalin hubungan baik dengan
owner, konsultan perencana, dan mitra kerja.
b. Mengawasi pelaksanaan proyek, termasuk time schedule, pemakaian alat,
material, tenaga kerja, dan metode kerja.
c. Memotivasi, memimpin, mengarahkan tenaga staf proyek dalam
melaksanakan program kerja untuk memenuhi
persyaratan/ketentuan/standar mutu dan K3L.
d. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap rencana awal pelaksanaan
proyek.
e. Mengkoordinir value/material engineering untuk memperoleh metode kerja
dan material yang paling menguntungkan.
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 10
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

f. Menentukan prioritas proyek dan penggunaan sumber daya.


g. Mengevaluasi pelaksanaan dan mengembangkan sistem manajemen, mutu,
K3L, dan tindak lanjutnya, guna mecapai sasaran yang ditetapkan.
h. Membuat rencana tindak lanjut (corrective action) terhadap penyimpangan
yang terjadi.
i. Melaksanakan atau menyelenggarakan rapat mingguan atau rapat bulanan
internal dan external guna mengevaluasi pelaksanaan proyek.
j. Memberi petunjuk mengenai pokok – pokok kebijakan penyelenggaraan
proyek.
k. Menyetujui kontrak kerja staf projek, mandor, dan pekerja serta
penempatannya.
l. Pengadaan dan evaluasi pemasok (vendor, suplier) sebatas wewenang atau
memberi rekomendasi penunjukannya kepada bagian pengadaan (logistik).
m.Menyetujui pembayaran, berita acara kemajuan pekerjaan,
n. Melakukan revisi atas Anggaran Pelaksanaan Proyek (APP) sebatas masih
dalam batasan Project Plan.

3. Site Manager
Site manager adalah orang yang fokus pada pengolahan pelaksanaan
pekerjaan, dengan memperhatikan metode kontruksi, sistematika, dan tahapan
pelaksanaan.
Tugas site manager antara lain: membuat perencanaan kegiatan operasional
pelaksanaan proyek, mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek,
melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek, mengontrol pelaksanaan
operasional pelaksanaan proyek
Di dalam garis koordinasi struktur organisasi PT.Mitra Konstruksi terdapat site
manager membawahi pekerjaan seorang chief surveyor, chief pelaksana struktur,
chief pelaksana arsitek, chief stockkeeper, dan chief mechanic. Berikut uraian tugas
dari masing-masing pekerjaan tersebut
a. Chief surveyor
Tugas dan tanggung jawab kepala surveyor adalah sebagai berikut:
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 11
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

1) Mengkoordinir kegiatan team dalam melakukan survey topografi dan


bathimetri serta mengumpulkan data primer.
2) Mengarahkan dan memberi petunjuk kepada surveyor topografi dan
bathimetri dalam pelaksanaan kegiatan lapangan.
3) Koordinasi dalam penentuan referensi yang digunakan dengan
direksi pekerjaan.
4) Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data
pengukuran.
5) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi
Kepala surveyor membawahi pekerjaan surveyor dan asisten surveyor.
Berikut adalah tugas dari pekerjaan tersebut
1) Surveyor

a) Membantu kegiatan survey dan pengukuran di antaranya


pengukuran topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan
penggambaran data-data lapangan.

b) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah


dilakukan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan
melakukan tindak koreksi dan pencegahannya,

c) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk


memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir.

d) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk


memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang
benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail
desain.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 12


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

e) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai


dengan gambar rencana.

f) Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan dan


pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama
untuk pekerjaan.

g) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala


proyek.

2) Asisten Surveyor
Tugas dari asisten surveyor adalah membantu pekerjaan surveyor
dalam menyiapkan alat maupun melakukan pekerjaan survey lainnya
agar pekerjaan surveyor bisa cepat diselesaikan
b. Kepala pelaksana struktur
Tugas dari kepala pelaksana struktur adalah
1) Melaksanakan semua tugas yang telah diorder oleh Manajer Proyek.
2) Memeriksa hasil opname borongan dan harian proyek yang telah
dibuat oleh pelaksana.
3) Memberikan pengarahan dan masalah teknik kepada para pelaksana.
4) Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek, gambar gambar
dan RAB yang telah disetujui oleh manager proyek.
5) Memberi laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada
manager proyek.
6) Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan proyek yang bersifat
khusus (disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di lapangan).
7) Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai
dengan bestek dan gambar bestek.
Kepala pelaksana struktur membawahi pekerjaan pelaksana struktur yang
bertugas membawahi pekerjaan para mandor apakah sudah sesuai dengan
bestek dan gambar bestek.
c. Kepala pelaksana arsitek
Tugas dari kepala pelaksana arsitek adalah:

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 13


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

1) Melaksanakan semua tugas yang telah diorder oleh Manajer Proyek.


2) Memeriksa hasil gambar dari insinyur arsitek.
3) Memberikan pengarahan dan masalah teknik kepada para pelaksana.
4) Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan gambar, yang telah
disetujui oleh manajer proyek.
5) Memberi laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada
manajer proyek.
6) Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan proyek yang bersifat
khusus (disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di lapangan).
7) Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai
dengan gambar arsitek.
Kepala pelaksana arsitek membawahi pekerjaan pelaksana struktur yang
bertugas sebagai pelaksana arsitek dan mengawasi pekerjaan para mandor
apakah sudah sesuai dengan gambar arsitek
d. Chief Stockeeper.
Tugas dari seorang chief stockeeper pada umumnya adalah: menerima,
menyimpan, dan mengeluarkan persediaan barang/peralatan dari/ke
gudang serta mengumpulkan catatan transaksi terkait, memverifikasi
jumlah barang yang diterima sesuai dengan permintaan dan kuitansi
(invoices), dan mengumpulkan laporan mengenai inventori gudang di
setiap periode beserta arus keluar-masuknya barang.
e. Chief mechanic
Tugas dari seorang chief mechanic adalah: mempelajari dokumen teknis
kontrak pelaksanaan proyek sesuai bidangnya, mempelajari gambar kerja
(shop drawing), memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan
pekerjaan, melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan, mengatur
pelaksanaan pekerjaan, dan mengawasi memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor.
f. Scaftfolder
Scaffolder adalah jenis profesi dalam konstruksi sebagai pemasang
perancah scaffolding. Scaffolder mempunyai peran penting dan khusus
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 14
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

dalam kelancaran pembangunan sebuah bangunan konstruksi. Scaffolder


haruslah mempunyai sertifikat scaffolder, karena serupakan sebuah syarat
untuk dapat diakui keahliannya sebagai scaffolder yang otomatis akan
mendapatklan upah yang lebih tinggi daripada scaffolder yang tidak
mempunyai sertifikat scaffolder.
4. Chief Engineer
Chief Engineer merupakan penanggung jawab dalam membuat, mengatur,
melaksanakan dan mengontrol kegiatan engineering. Pada beberapa proyek chief
engineering bekerjasama dengan engineer, quantity surveyor dan Bar Bending
Schedule untuk mencapai sasaran target proyek. Di dalam garis kordinasi struktur
organisasi PT. Mitra Konstruksi, seorang chief engineer membawahi beberapa
jababatan pekerjaan yaitu structure engineer, architect engineer, drafter, quantity
surveyor, Bar Bending Scedule, dan scheduler. Berikut jobs desk dari masing-
masing pekerjaan yang di bawahi seorang chief engineer.
a. Structure Engineer
Tugas dan tanggung jawab structural engineer adalah sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian Rencana Desain Struktur dalam konstruksi;
3) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Struktur yang dihasilkan oleh Perencana Struktur;
4) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop
drawing struktur yang diajukan oleh kontraktor;
5) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar AsBuilt
Drawing struktur yang diajukan oleh Kontraktor;
6) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MKU;
7) Bertanggung jawab atas kualitas & kuantitas implementasi di
lapangan untuk bidang struktur bangunan.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 15


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

b. Architect Engineer
Tugas dan tanggung jawab architect engineer adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian Rencana Desain Arsitektur & Landscape dalam
konstruksi/pelaksanaan;
3) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Arsitektur dan Landscape yang dihasilkan oleh Perencana
Arsitektur;
4) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop
drawing arsitektur dan landscape yang diajukan oleh kontraktor;
5) bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar asbuilt
arsitektur dan landscape yang diajukan oleh kontraktor;
6) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MKU.
c. Drafter
Drafter berkerja sama dengan engineer di pekerjaan engineer proyek
dengan spesifikasi penanggung jawab dalam hal membuat, mengatur,
dan melaksanakan kegiatan drawing. Adapaun uraian tugas dan
tanggung jawab drafter adalah sebagai berikut :
1) Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing.
2) Merencanakan program kerja sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
3) Mengatur kegiatan operasional drawing.
4) Mengatur filling soft copy di komputer dan hard copy.
5) Melaksanakan kegiatan operasional drawing
6) Membuat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan engineer proyek
dan schedule yang ditetapkan.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 16


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

7) Memeriksa kesesuaian gambar for construction dari konsultan /


owner terkait dengan bidang kerja lainnya (MEP, sipil / arsitek,
landscape, dll), untuk diterapkan dalam pembuatan shop drawing.
8) Memeriksa kelengkapan dan sistem gambar sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
9) Menyusun dan menyiapkan dokumen As Built Drawing.
10) Melaksanakan peraturan tata tertib, sistem, dan prosedur proyek.
11) Memelihara semua gambar yang menjadi arsip di proyek.
12) Memelihara aset yang ada di bagiannya dengan baik (komputer,
software, hardware)
13) Mengajukan usulan-usulan perbaikan.
14) Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih
tinggi

d. Quantity Surveyor (QS)

Quantity Surveyor / Estimator pada perusahaan kontraktor bertugas


menghitung volume dan kebutuhan material bangunan yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan baik itu gedung
maupun infrastuktur. Tugas quantity surveyor yang lain adalah:

1) Membuat analisa harga satuan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan


hasil survey lapangan terakhir, gambar kerja, spesifikasi teknis,
metode kerja dan data teknis.

2) Menghitung volume bahan, tenaga dan peralatan yang diperlukan


berdasarkan gambar, spesifikasi teknis dan dokumen lainnya.

3) Menghitung volume dan membuat rencana anggaran pelaksanaan


pekerjaan

4) Melakukan evaluasi volume dan biaya pelaksanaan pekerjaan.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 17


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

5) Melakukan pengecekan perhitungan volume pekerjaan yang


diajukan oleh proyek yang didasarkan kepada hasil pengukuran di
lapangan termasuk pekerjaan yang dilakukan sub kontrak.

6) Menghitung volume dan harga satuan atas perubahan-perubahan


pekerjaan.

7) Mempersiapkan data untuk mendukung pembuatan Certificate of


Payment berdasarkan hasil pekerjaan.

8) Memberikan pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan


atau perselisihan administrasi kontrak.

e. Bar Bending Schedule (BBS)

Bar Bending Schedule (BBS) merupakan penanggung jawab dalam


membuat, mengatur, melaksanakan dan mengontrol kegiatan
oprasional Bar Bending Scedule. Adapun uraian tugas dan tanggung
jawab adalah sebagai berikut

a. Membuat perencanaan kegiatan operasional BBS


a) Mempelajari gambar pelaksanaan penulangan beton (constr.
drawing)
b) Merencanakan program kerja BBS sesuai urutan kerja lapangan
c) Membuat rencana / schedule permintaan material besi
b. Mengatur kegiatan operasional BBS
a) Mengatur pendatangan besi sesuai kebutuhan lapangan
c. Melaksanakan kegiatan operasional BBS
a) Membuat BBS (Bar Bending Schedule) semua tulangan
konstruksi beton bertulang
b) Pembuatan BBS pada lembar/format baku dan melengkapi
semua penggambaran dan penulisan yang disyaratkan, yaitu
sketsa bentuk tulangan, ukuran tulangan (diameter x panjang
bahan, panjang tekuk, radius tekuk) dan jumlah dan berat

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 18


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

tulangan, arus / alir pemakaian sisa material hingga sisa / waste


akhir.
c) Membaca gambar kerja dan membuat gambar potong dan
tekuk untuk difabrikasi.
d) Melaporkan kepada Chief Engineer atau Engineer struktur bila
ada terdapat kejanggalan tulangan atau ketidakjelasan gambar.
e) Menyesuaikan pembuatan BBS terhadap schedule pelaksanaan
area / bagian konstruksi secara berurutan
- Menghitung kebutuhan material / volume besi beton
- Memastikan ukuran tulangan dengan gambar kerja
- Memelihara aset yang ada di bagiannya terpelihara dengan
baik
- Tertib administrasi sesuai peraturan perusahaan yang
berlaku
- Membuat laporan kegiatan
d. Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
proyek di bidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih
tinggi
e. Melaksanakan K3 dan memelihara kebersihan area kerja selama
pelaksanaan proyek
f. Mengontrol pelaksanaan operasional BBS
a) Mengontrol pelaksanaan operasional BBS (waktu dan volume)
b) Menganalisa hasil pelaksanaan kegiatan proyek untuk melihat
kesesuaian antara rencana dan realisasinya
c) Mengontrol waste besi
f. Scheduler
Tugas utama seorang Planner / Scheduler adalah membuat schedule
proyek dengan serinci rincinya sehingga bisa dijadikan acuan aktual di
proyek dalam melaksanakan segala jenis item pekerjaan. Dengan
adanya detail schedule yang dihasilkan Scheduler / Planner, maka

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 19


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

penyimpangan waktu pengerjaan proyek dilapangan bisa lebih di


minimalisir.

5. Nominated Sub Contructor (NSC)


Nominated Sub Contructor (NSC) Civil Coord merupakan koordinator dari
kontraktor yang bertanggung jawab dalam membuat, mengatur, melaksanakan dan
mengontrol kegiatan oprasional Nominated Sub Contructor / supplier proyek .
NSC sendiri merupakan sub kontraktor yang ditunjuk langsung oleh owner untuk
melaksanakan pekerjaan khusus seperti pekerjaan finishing dan lain-lain.
Adapun uraian dan tanggung jawab NSC Civil Coordinator adalah sebagai
berikut:
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional subkontraktor / supplier proyek
1) Merencanakan jadual pekerjaan subkontraktor / supplier
2) Merencanakan schedule kebutuhan subkontraktor / supplier meliputi
alat, tenaga, dan bahan / material
3) Merencanakan metode pelaksanaan kerja praktis / detail
b. Mengatur kegiatan operasional subkontraktor / supplier proyek
1) Melakukan koordinasi dengan engineering terkait gambar kerja dan
pelaksanaan proyek
2) Melakukan koordinasi dengan site manager terkait dengan skedul dan
metode kerja
3) Melakukan koordinasi dengan GA Proyek terkait dengan urusan umum
4) Melakukan koordinasi dengan QC terkait pekerjaan
5) Mengkoordinasikan penempatan material maupun tempat fabrikasi
6) Melakukan koordinasi dengan safety terkait dengan K3
7) Melakukan koordinasi dengan pemilik proyek dan konsultan sesuai
dengan arahan PM
c. Melaksanakan kegiatan operasional subkontraktor / supplier proyek
1) Memastikan terlaksananya pekerjaan sesuai persyaratan biaya, mutu,
waktu safety yang telah ditentukan

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 20


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

2) Menjalankan tugas lapangan sesuai schedule mingguan / bulanan yang


dibuat Site Manager
3) Membuat komposit drawing berkoordinasi dengan bagian
Engineering
4) Memastikan dibuatnya shop drawing untuk setiap pekerjaan
5) Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur dan instruksi kerja
yang berlaku
6) Memberikan arahan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek
7) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan oleh
subkontraktor berdasarkan shop drawing dan kondisi lapangan
8) Menginstruksikan pekerjaan ke mandor / Subkontraktor berdasarkan
SPK yang dibuat dan telah disahkan.
9) Melakukan perbaikan sesuai dengan metode kerja yang telah disetujui
10) Melaksanakan, mensosialisasikan, mengembangkan dan mengendalikan
penerapan peraturan tata tertib, sistem dan prosedur kerja
11) Memastikan bahwa aset yang ada di bagiannya terpelihara dengan baik
12) Memfasilitasi kegiatan audit di bagiannya
13) Membuat laporan / memonitor pekerjaan di lapangan sesuai format
yang telah disepakati
14) Memvalidasi weekly / monthly progress report pekerjaan terpasang
yang dilakukan oleh subkontraktor untuk diberikan ke Site Manager /
PM
15) Tertib administrasi sesuai peraturan perusahaan yang berlaku
16) Memotivasi, mengarahkan dan membina bawahan untuk mencapai
sasaran
17) Mengusulkan rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan demosi sejauh
wewenang yang dimiliki
18) Meningkatkan disiplin kerja bawahan
19) Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih tinggi
20) Memastikan K3 dan kebersihan area kerja selama pelaksanaan proyek
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 21
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

d. Mengontrol pelaksanaan operasional subkontraktor / supplier proyek


1) Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek untuk melihat
kesesuaian antara rencana dan realisasinya (biaya, mutu, waktu dan
safety)
2) Mengontrol pelaksanaan safety
3) Mengontrol pelaksanaan pekerjaan subkontraktor sesuai spesifikasi dan
waktu
4) Mengontrol kebutuhan material dan peralatan
5) Mengontrol hasil check-list internal yang dibuat NSC / NSS Supervisor
6) Mengontrol disiplin kerja bawahan
Di dalam garis koordinasi struktur organisasi PT.Mitra Konstruksi terdapat
NSC koordinator membawahi pekerjaan seorang MEP Coordinator, MEP
engineering, dan Supervisior MEP. Berikut adalah tugas untuk masing-masing
pekerjaan tersebut
a. Mechanical, Electrical, Plumbing (MEP) coordinator
Tugas dari seorang koordinator MEP adalah sebagai berikut :
1) Pengetahuan yang sangat baik dalam semua jenis pompa dan
pendinginan unit
2) Menyediakan pembelian dengan dukungan teknis untuk pengadaan
bahan
3) Memimpin dan berpartisipasi dalam kunjungan pelanggan dan
memberikan bantuan teknis kepada pelanggan yang diperlukan
meskipun perjalanan minim
4) Membuat keputusan berkualitas pada produk akhir atau penerimaan
produk
5) Membantu dalam pengembangan produk baru dan produk
perangkat tambahan
6) Menyediakan dukungan teknis untuk semua produk seluruh
tahapan rantai pasokan dari kutipan bidang operasi prosedur untuk
pesanan khusus

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 22


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

7) Menafsirkan persyaratan pengendalian mutu pelanggan dan


persiapan

a. MEP engineering
Tugas dari seorang MEP engineering adalah sebagai berikut :

1) Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan

2) Menyusun kriteria teknis yang dibutuhkan

3) Merancang sistem mekanikal sesuai dengan persyaratan dan


spesifikasi teknis yang ditentukan

4) Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan


hasil rancangan yang telah dibuat

5) Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal


sesuai dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan

6) Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal


mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan

7) Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal

8) Melakukan pemeliharaan sistem mekanikal yang telah dipasang

9) Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah


dirancang, dibuat, dipasang dan diperasikan untuk mengetahui
efektifitas dan efisiensinya

10) Membuat laporan hasil pekerjaan.

b. Supervisior/pelaksana MEP

Berikut adalah uraian tugas pelaksana lapangan pekerjaan Mekanikal


Elektrikal :

1) Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan proyek sesuai


bidangnya

2) Mempelajari gambar kerja (shop drawing)

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 23


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

3) Memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan

4) Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan

5) Mengatur pelaksanaan pekerjaan

6) Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan


sub kontraktor

7) Koordinasi dengan bidang terkait (struktur dan arsitektur)

8) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar berjalan


efisien dan efektif

9) Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan pada bidangnya sesuai


shop drawing spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan
manajemen mutu yang diharapkan

10) Mengukur hasil pekerjaan dilapangan meliputi kualitas, kuantitas


dan waktu testing

11) Menyiapkan data untuk pembuatan gambar yang telah


dilaksanakan (as built drawing)

12) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala

13) Menyiapkan bahan pedoman operasi dan pemeliharaan berikut


pelatihannya

6. Quality Qontrol (QC)


Quality control adalah orang personal yang melaksanakan sistem dan
prosedur yang telah dibuat oleh quality assurance dan memastikan pelaksanaan
sesuai SOP atau standar yang dibuat oleh departemen Quality Assurance. Quality
Control lebih berperan sebagai alat pelaksanaan sistem Quality Assurance yang
diimplementasikan dengan hasil dari inspeksi, in process, incoming dan outgoing
dengan disertai eviden dan dokumentasi sebagai penguatnya. Tugas Quality
Control antara lain :
a. Memeriksa kualitas setiap item pekerjaan di lapangan

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 24


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

b. Melakukan verifikasi pemeriksaan hasil pekerjaan maupun tahap


pekerjaan apakah sudah sesuai spek
c. Mengontrol dan menyutujui hasil kerja pelaksanaan
d. Membuat laporan ketidaksesuaian produk / hasil pekerjaan.
e. Melaksanaan dan mengkoordinir pengujian material

7. Safety
Fungsi safety/ K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) antara lain:
a. Membuat perencanaan kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
b. Mengatur kegiatan operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
c. Melaksanakan kegiatan operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
d. Mengontrol pelaksanaan operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Di dalam garis koordinasi struktur organisasi PT. Mitra Konstruksi, safety
membawahi pekerjaan security yang bertugas untuk megamankan seluruh kegiatan
proyek agar berjalan sesuai dengan rencana tanpa gangguan dari pihak manapun.

8. General Affair
General Affair (GA) atau Divisi Umum adalah supporting unit yang bertujuan
memberikan pelayanan-pelayanan kepada unit-unit kerja lain. Bahkan pada
umumnya, GA melayani seluruh unit kerja di perusahaan (bersifat shared service)
dalam hal administrasi dan pengelolaan pelayanan rutin kantor. Tugas seorang GA
sungguh sangat kompleks karenanya biasa disebut "Job Matrix" yang mana
kadangkala dalam satu waktu seorang GA dituntut menyelesaikan beberapa
permasalahan.
Aspek & ruang lingkup pekerjaan di General Affair
a. Building Management, Asset management
b. Pelaksanaan keamanan Satpam/Security dan ketertiban, kebersihan
c. Pengurusan kendaraan perusahaan dan fasilitas pool
d. Mengurus berbagai perijinan, dan kehumasan, operasional, dll
e. Pengurusan Tenaga Kerja Asing
f. Cleaning Service dan penanganan limbah
g. Recepsionist dan operator telepon, serta keluar masuk tamu

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 25


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

h. Kantin, Laundry & Mess Perusahaan


i. Alat Tulis Kantor (ATK)
j. Insurance Management/ jaminan kesehatan/hari tua
k. Pemeliharaan kesehatan, safety dan pelaksanaan K3 bagi seluruh karyawan
l. Penanganan listrik, air, dll.
m. Pelaksanaan event khusus
n. Pengelolaan Cleaning Service dan Office Boy / Office Girl
o. Outsourcing Management / Labour Supply / Tenaga Kerja Kontrak
(bagaimana melakukan, memilih dan membuat kerjasama outsourcing)

9. Admin Proyek
Tugas seorang administrasi proyek merupakan hal yang penting dalam
pelaksanaan proyek. Salah satu di antaranya adalah pembuatan laporan berkala.
Laporan berkala merupakan alat komunikasi resmi untuk menyatakan
menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan proyek.
Tujuan dari pembuatan laporan berkala adalah membantu semua pihak dalam
upaya memantau dan mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan
atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan.
Laporan berkala dibuat oleh kontraktor, disetujui oleh konsultan pengawas atau
MK. Laporan berkala dipakai pihak kontraktor sebagai bahan utama dalam rapat
internal kontraktor maupun rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat
dalam proyek.

10. Cashier
Kasir adalah staf keuangan yang memiliki tugas yang tidak kalah beratnya
dengan accounting. Kasir bertugas untuk mengelola arus keuangan baik kas
maupun yang ada di bank, menyajikan laporan kas basis setiap saat dibutuhkan
oleh pihak manajemen ataupun donor yang meliputi buku kas, buku bank, laporan
penerimaan dan pengeluaran dana ataupun barang, laporan status dana dan
anggaran. Tugas kasir bersama accounting adalah melakukan rekonsiliasi dan
menyerahkan seluruh dokumen transaksi pada accounting.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 26


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

11. Office Boy


Office Boy adalah orang yang mengurusi dan melayani segala kebutuhan
dan permintaan atau semua apa yang menjadi keinginan dari orang – orang yang
menghuni kantor tersebut, terutama dalam hal urusan konsumsi dan kebersihan

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 27


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

BAB III
LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat pelaksanaan

Pelaksanaan kerja praktik di laksanakan mulai tanggal 2 Januari sampai


dengan 17 Februari 2019 pada proyek pembangunan superblock East Coast
Center 2 Surabaya yang beralamatkan di Jalan Kejawen Putih Tambak No. 17,
Surabaya, Jawa Timur 60112. Dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00
WIB sesuai dengan kalender kerja yaitu hari Senin sampai Minggu.

3.2 Kegiatan Kerja Praktek

Pada awal pelaksanaan kerja praktik di pembangunan superblock East


Coast Center 2 Surabaya ini telah mencapai tahap pemasangan begisting plat
lantai P5 untuk lahan parkir pada bagian tower dari total 42 lantai yang terdiri dari
9 lantai podium di tambah 33 lantai untuk hunian apartemen. Kegiatan pertama
yang di lakukan adalah pengenalan lingkungan proyek dengan bimbingan
pembimbing lapangan. Mempelajari rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
struktur yang di gunakan, mempelajari gambar kerja proyek, dan safety talk k3
oleh chief safety. Kegiatan selama pelaksanan kerja praktik yang kami lakukan
terbagi menjadi beberapa kegiatan seperti :

a. Pengenalan lingkungan proyek oleh pembimbing lapangan


b. Peninjauan ke lapangan
c. Melaksanakan monitoring dan pengecekan sesuai dengan tugas dari
pembimbing lapangan
d. Dokumentasi
e. Mengolah data hasil kegiatan di lapangan.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 28


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

3.3 Jurnal Pelaksanaan

Berikut ini adalah tabel uraian pekerjaan pada saat kerja praktik di lapangan.

No Tanggal Kegiatan

1 2-1-2019 - Pengenalan proyek

- Memahami shop drawing


2 3-1-2019
- Cek penulangan balok dan slab lt. GF As CP-CR/17-21

- Memahami hop drawing


3 4-1-2019 - Cek finishing tangga FS 3
- Cek penulangan balok lt. P1

- Cek penulangan wall transfer lt. P5


4 5-1-2019
- Cek pembesian balok dan plat lt. P4 As CO-CQ/11-13

5 6-1-2019 - Memahami standar detail

- Cek pembesian balok dan plat lt. P4 As CO-CQ/11-13


6 7-1-2019 - Cek penulangan kolom lt. P4 As CE/20
- Cek penulangan balok lt. P5 As CF-CG/20-25

- Pemasangan tendon balok prestress lt. P5 As CF/20-21


7 8-1-2019 - Cek penulangan balok lt. P4 As CK-CH/11-13
- Ceklis penulangan balok lt. P4 As CP-CN/11-13

- Pengecoran plat lt. P4 As CM-CK/11-13


8 9-1-2019 - Cek finishing kepala kolom lt. P2
- Cek balok prestress lt. P5 As CF/15-19

- Ceklis pembesian balok lt. M2 As CM-CP/17-22


9 10-1-2019
- Cek pembesian balok lt. M1 As CP-CQ/21-22

- Cek finishing lt. P3 As CK-CM/17-20 dan As CM-CP/14-


10 11-1-2019
16

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 29


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

- Cek pembesian balok lt. M1 As CK-CM/23-23’

- Mapping pemasangan bata ringan lt. M1 dan M2


11 12-1-2019 - Ceklis parapet precast type PC1
- Cek pembesian balok lt. P5 As CD-CF/12-20’

12 13-1-2019 - Pengecoran lt. P5 As CD-CF/13-15

- Cek finishing wheel stopper lt. P1


- Cek finishing balok dan kolom lt. M1 dan M2
13 14-1-2019
- Cek pembesian balok dan slab lt. M1 As CP-CR/17-19
dan lt. P4 As CR-CS/13-15

- Cek finishing GWT dan waterproofing STP


14 15-1-2019 - Cek finishing balok dan kolom lt. P1 dan P2
- Cek kolom As CS

- Ceklis parapet precast type PC7


15 16-1-2019 - Cek pembesian balok lt. P4 As CG/22-23
- Cek kolom lt. P5 As CQ/12

- Cek penulangan balok dan slab lt. P4 As CA-CC/12-22


16 17-1-2019
- Cek penulangan balok lt. P5 As CN-CQ/11-13

- Cek penarikan balok prestress lt. P4


17 18-1-2019
- Cek pembesian balok dan slab lt. P5 As CH-CQ/11-13

- Tes slump f’c 25


18 19-1-2019
- Cek pembesian balok dan slab lt. P5

19 20-1-2019 - Cek pembesian balok dan slab lt. P1

- Cek pembesian balok dan slab lt. GF


20 21-1-2019
- Cek grouting balok prestress lt. P4

21 22-1-2019 - Monitoring pengecoran lt. P5 pada aktifitas storing / piket

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 30


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

pada dini hari

- Cek penulangan slab lt. P5 As CG-CI/17-19


22 23-1-2019
- Cek settlement kolom lt. GF

- Cek penulangan slab dan kolom lt. P5 As CK-CM/23-23’


23 24-1-2019 - Cek penulangan slab dan kolom ramp
- Cek kolom lt. P4

24 25-1-2019 - Cek balok ramp As CU/13-18

- Cek balok ramp 6


25 26-1-2019
- Cek pembesian balok lt. P2 As CG-CK

26 27-1-2019 - Cek kolom lt. P4 As CB-CD/17-19

27 28-1-2019 - Cek pembesian balok lt. P2 As CH-CK/13-16’

28 29-1-2019 - Cek pembesian dan dimensi balok lt P2 As CM-CP/13-16

- Cek pembesian balok lt P5 As CE-CG/22-23 dan lt. M2


29 30-1-2019
CP-CR/17-23

30 31-1-2019 - Cek slab lt. 1 Apartement As CO-CR

31 1-2-2019 - Cek pembesian balok lt P5 As CA-CC/12-22

32 2-2-2019 - Cek pembesian slab lt P5 As CA-CC/12-22

33 3-2-2019 - Libur

- Cek balok lt. 1 Tower As CN-CR/13”


34 4-2-2019
- Cek dinding beton lt. 1 Tower As CN-CR/13”

35 5-2-2019 - Cek kolom lt. P5 As CD-CD’/17

36 6-2-2019 - Cek pembesian balok lt P2 As CK-CN/22’-23”

37 7-2-2019 - Cek pembesian balok lt P1 As CF-CN/22’-23”

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 31


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

- Cek pembesian balok lt 31 As CM-CQ/17-23

- Cek pemasangan plat dan balok lt. M2 As CG-CK/22’-


38 8-2-2019
23’

- Cek penulangan balok prestress lt. 1 Podium As CP/15-


39 9-2-2019 19’
- Cek penulangan balok lt. 1 Podium As CF-CH/12-22’

40 10-2-2019 - Mengetik surat tanggapan site memo

- Mengetik surat tanggapan site memo


41 11-2-2019 - Cek pembesian balok dan sepihak lt. 1 Podium As CF-
CH/12-22’

- Mengetik surat tanggapan site memo


42 12-2-2019
- Cek dimensi balok lt. 2 Podium As CH-CJ/15-19

43 13-2-2019 - Cek pembesian balok dan plat lt. P3 As CH’-CL’/16’-21

44 14-2-2019 - Membuat berita acara

45 15-2-2019 - Membuat ijin pelaksanaan lapangan

46 16-2-2019 - Mapping pengecoran

- Perpisahan dengan staff dan karyawan PT. Mitra


47 17-2-2019
Konstruksi

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 32


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Peralatan Proyek

Untuk mempermudah sebuah pekerjaan tentu saja manusia memerlukan


sebuah alat bantu. Alat bantu tersebut bertujuan untuk menghindari penggunaan
tenaga kerja yang berlebihan. Selain itu penggunaan peralatan juga menambah
produktivitas pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di proyek. Sehingga
tidak hanya bahan bermutu tinggi namun juga penggunaan alat yang tepat sesuai
dengan pekerjaan untuk menghasilkan output pekerjaan yang sesuai dengan
perencanaan.

A.Peralatan yang di gunakan dalam proyek East Coast Center 2

1. Tower Crane

Bahan-bahan dan peralatan yang mempunyai beban yang tidak


memungkinkan pekerja untuk mengangkutnya dengan tenaga manusia dari tempat
fabrikasi ke lokasi titik pekerjaan yang sedang dikerjaan dalam proyek
membutuhkan alat bantu angkut. Tower Crane ( TC ) dalam proyek diperlukan
untuk mengangkut secara vertikal maupun horizontal peralatan atau bahan-bahan
yang diperlukan pekerja struktur seperti tableform, kolom, begisting, bucket
concrete, dan bahan-bahan lainnya kesuatu tempat pada ruangan gerak yang
terbatas yang tidak memungkinkan penggunakan truk atau alat pengangkut
lainnya digunakan.

Selain itu titik penempatan TC harus di perhatikan karena lengan TC harus


bisa mencakup seluruh wiliayah proyek yang dikerjakan . dalam proyek East
Coast Center 2 ini menggunakan 3 TC di dua titik dengan jumlah 3 operator untuk
masing-masing TC, dengan jumlah jam kerja yaitu 24 jam kerja secara bergantian
untuk masing pekerja.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 33


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Pemasangan TC pada proyek ini awalnya menggunakan tipe free standing


crane dimana crane berdiri bebas dengan pondasi di tanah. Dan setelah tower
mulai terbangun beberapa lantai TC di proyek ini menggunakan tipe tied-in tower
crane dimana tower crane ditambatkan pada struktur banguna yang sedang di
bangun dengan diperkuat collar frame / sabuk pengikat (gambar 4.4) ( PT. Mitra
Kontruksi , 2019)

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.1 Tower Crane 1 Gambar 4.2 Tower Crane 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.3 Tower Crane 3 Gambar 4.4 Collar Frame

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 34


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

2. Concrete Mixer Truck


Concrete Mixer Truck merupakan alat transportasi pengangkut beton dari
pabrik dimana beton dibuat (batching plant) ke lokasi dimana proyek tersebut
berada. Di dalam mixer truck ini dilengkapi mixer sebagai pengaduk campuran
beton readymix dengan kapasitas 5-6 m3.Pada proyek ini menggunakan jenis truk
mixer standar ( readymix concrete) dimana berisi 6 m3 untuk sekali angkut.
Concrate Mixer Truck dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.5 Concrete Mixer Truck

3. Eskavator atau mesin pengeruk


Eskavator atau mesin pengeruk adalah alat berat yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan tanah. Alat berat ini mempunyai lengan dan keranjang
keruk di ujung lengannya dan berpenggerak roda rantai. Kegunaannya dalam
proyek untuk menggali tanah untuk persiapan pondasi maupun pembersihan lahan
sebelum proyek di bangun di atas lahan. Eskavator atau mesin penggaruk bisa di
lihat di halaman selanjutnya.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 35


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.6 Eskavator
4. Concrete Pump
Concrete Pump merupakan alat pompa beton readymix dari mixer truck ke
tempat lokasi pengecoran yang susah dijangkau dengan cara dipompa. Umumnya
penggunaan alat ini pada proyek bangunan gedung bertingkat sehingga
mempermudah proses pengecoran sehingga proses pengecoran dapat dilakukan
dengan cepat dan efisien dalam waktu.Concrete pump dapat di lihat pada gambar
berikut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.7 Concrete Pump

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 36


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

5. Air compressor
Air compressor merupakan alat penghasil udara yang bertekanan tinggi
yang bertujuan untuk membersihkan kotoran dan genangan air yang dapat
mengurangi mutu beton seperti potongan dan serbuk kayu, potongan besi,
genangan air dll. Penggunaan alat ini sangat dibutuhkan, biasanya pada bangunan
bertingkat alat ini akan di angkut menggunakan crane ke lokasi pengecoran untuk
membersihkan area dari kotoran sebelum beton di tuangkan.Air compresor dapat
di lihat pada gambar berikut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.8 Air Compressor

6. Bucket Concrete dan Pipa Tremie


Bucket Concrete merupakan tempat pengangkutan beton dari truck mixer
concrete ke lokasi pengecoran. Setelah dilakukan tes slum cairan beton ready mix
dari truck mixer di tuangkan ke dalam bucket concrete lalu di angkat oleh crane ke
lokasi pengecoran. Pipa tremie adalah alat tambahan pada bucket concrete yang
digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pegecoran. Pipa tremie
biasa dipasang pada ujung bawah Concrete bucket.
Penggunaan bucket concrete biasanya di gunakan untuk pengecoran kolom
atau shearwall karena kurang efisien jika menggunakan concrete pump.
Pengerjaan menggunakan bucket dilakukan oelh seorang oprator yang bertugas
membuka atau mengunci agar cairan beton tidak tumpah

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 37


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.9 Bucket Concrete

7. Trowel
Trowel merupakan alat untuk meratakan acian di permukaan beton.
Penggunaannya sering kali untuk meratakan permukaan slab lantai yang luas
untuk mempermudah pekerjaan lantai pada bangunan gedung bertingkat.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.10 Trowel
8. Hand stacker
Hand stacker merupakan alat bantu angkut barang yang mempermudah
memindahkan barang yang berat atau banyak secara sekaligus. Sehingga
penggunaannya sangat efektif dalam pekerjaan di proyek. Pada proyek ini
penggunaan hand stacker hidroliik di gunakan untuk memindahkan scaft folding
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 38
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

di area fabrikasi ke bagian terbuka untuk di angkut crane ke lokasi pemasangan.


Selain itu juga digunakan untuk pengerjakan pelepasan scaft folding pada slab
yang umur betonnya sudah memenuhi syarat.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.11 Hand Stacker
9. Chain Block
Chain Block (Katrol/Takel) merupakan alat bantu angkat barang manual
yang menggunakan roll,roda gerigi,rantai dan pengait dengan daya angkat mulai
dari 0,5 ton sampai 50 ton. Ukurannya yang kecil membuat alat ini mudah untuk
dipindahkan dan digunakan.Penggunaannya pada proyek ini adalah untuk
menggantung beton precast sementara sebelum di pasang ke balok. Alat chain
block dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.12 Chain Block

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 39


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

10. Bar Bender


Kebutuhan tulangan yang banyak dan mempunyai volume yang besar
membutuhkan alat bantu dalam pengerjaan besi di fabrikasi. Di proyek ini Bar
bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan
secara otomatis dengan bantuan tenaga listrik. Digunakannya alat ini betujuan
untuk mempermudah pekerjaan pekerja besi sehinggga mempercepat dan
meningkatkan prokdutivitas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.13 Bar Bender untuk membengkokkan
tulangan
11. Bar Cutter
Baja tulangan yang didatangkan dari pabrik masih berupa baja tulangan
yang panjangnya 12 m. Oleh karena itu, dibutuhkan alat untuk memotong
tulangan agar dapat memotong tulangan sesuai dengan ukuran yang direncanakan.
Alat pemotong tulagan yang digunakan pada proyek ini adalah menggunakan Bar
Cutter. Alat pemotong tulangan dapat dilihat di halaman selanjutnya

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 40


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.14 Bur Cutter untuk memotong tulangan
B. Bahan – Bahan yang digunakan dalam proyek East Coast Center 2

Bahan bangunan merupakan bahan dasar dalam pembuatan suatu bangunan,


yang peranannya sengat penting dalam pekerjaan konstruksi. Penentuan bahan
bangunan yang sesuai sangatlah diperlukan demi kelancaran dan kulitas seperti
yang diharapkan. Bahan bangunan yang dipakai pada suatu proyek harus sesuai
dengan persyaratan kualitas bahan yang telah ditentukan dalam peraturan
perencanaan, salah satunya Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia ( PUBI )
1982. Bahan / material yang digunakan pada proyek ini, antara lain)

1. Beton Ready mix


Beton ready mix merupakan adalah beton yang di produksi di batching
plant (pabrik beton ) yang d aduk dalam suatu mesin pengaduk stasioner atau
dalam truck mixer dan di kirim kepada konsumen beton dalam keadaan segar
menggunakan truck mixer dengan kualitas tertentu sesuai dengan disyaratkan atau
sesuai spesifikasi yang diinginkan. Beton yang di gunakan berasal dari supplier
PT. Pionir Beton Industri dan PT.Merak Jaya Beton. Beton ready mix digunakan
pada proses pengecoran balok, kolom, dan slab pada struktur atas.

2. Besi Tulangan
Besi tulangan merupakan besi yang d gunakan untuk menahan gaya tarik
yang terjadi pada beton agar kontruksi tetap aman untuk di laksanakan. Pada

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 41


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

proyek pembangunan East Coast Center ini di gunakan 2 jenis tulangan yaitu besi
ulir dengan Fy 500 mpa dan besi tulangan polos dengan Fy 240 mpa.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.15 Truck pembawa besi atau tulangan
3. AAC Block (Hebel)

Autoclaved Aerated Concrete Block (ACCB) atau bata ringan dengan


ukkuran 60x20x10 cm merupakan pasangan dinding yang digunakan pada
pembangunan proyek ini. Ukuran dan kualitasnya yang seragam menghasilkan
pasangan bata yang rapi. Beratnya yang lebih ringan dari bata merah membuat
bahan ini mudah di angkut serta memperkecil bahan struktur. Pemasangannya
juga tidak memerlukan plester yang tebal sehingga menghemat bahan.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.16 AACB atau bata ringan

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 42


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

2. Papan Kayu
Agar menghasilkan permukaan beton yang halus, jenis papan kayu yang di
gunakan sebagai bahan pembuat begisting di proyek ini adalah multiplex .
sedangkan multiplex yang digunakan pada proyek ini mempunyai ketebalan 18
mm, seperti terlihat di Gambar di bawah ini

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.17 Multiplex
3. Besi Hollow
Besi hollow di gunakan sebagai pengaku begisting untuk menahan lendutan
multiplex ketika terjadi proses penuangan cairan beton pada plat lantai ( slab ).
Selain untuk plat lantai besi hollowa juga di gunakan sebagai pengaku vertikal
dan balok. pada proyek ini di gunakan besi hollow ukuran 50x50x30 mm.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.18 Besi Hollow

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 43


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Struktur Atas


A. Tinjauan Umum
Tahap Pelaksanaan merupakan kelanjutan dari tahap perencanaan . Dalam
sebuah proyek tahapan perencanan sudah disusun secara baik akan tetapi jika pada
tahapan pelaksanaannya kurang baik maka hasil yang diperoleh akan kurang
sempurna ataupun mengalami kegagalan. Maka dari itu tahapan pelaksanaan
pekerjaan membutuhkan metode kerja yang sesuai dengan lingkungan yang ada di
proyek sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik , tepat waktu dan sesuai
dengan rencana yang telah dikerjakan.

Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah (lower


structure)dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower
structure) yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di
bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas (upper
structure) adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti
kolom, balok, plat, tangga. Berikut adalah gambar kerangka struktur atas pada
pembangunan proyek East Coast Center 2 pada lantai .

B. Tahapan Pelaksanaan Metode kerja

Sesuai dengan area yang kami tinjau yaitu di mulai pada proses
pembangunan lantai terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi struktur atas . Di dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan struktur atas
pada proyek pembangunan East Coast Center 2 ini terdapat beberapa item
pekerjaan yang di lakukan seperti pekerjaan plat,balok dan kolom sesuai dengan
metode yang telah di pilih. Adapun beberapa tahapan tersebut sebagai berikut.

1. Marking

Tahap awal setelah slab lantai di cor pada lantai sebelumnya adalah proses
marking. Dimana pada proses ini di lakukan oleh team surveyor untuk
menentukan titik as sebagai titik acuan sesuai dengan shop drawing yang
bertujuan untuk mempermudah tahap pembangunan lantai selanjutnya.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 44


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.19 Tim Surveyor sedang Gambar 4.20 Tim Surveyor sedang
melakukan marking melakukan mariking

2 Pekerjaan Plat dan balok

 pekerjaan begisting plat dan balok

Begisting plat atau pada proyek ini di sebut table form dibuat sebelum
penulangan di lakukan. Pekerjaannya dilakukan bersamaan dengan
pembuatan tembereng dan bodeman untuk begisting balok. SDM yang di
gunakan pada pekerjaan ini yaitu orang pekerja scaf follder dalam melakukan
peletakan scaf folding dan orang pekerja kayu dalam melakukan pekerjaan
pembuatan tembereng untuk cetakan balok. Adapun tahapan pelaksanaan
begisting plat dan balok adalah.

 Memasang perancah pada zona yang akan dibuat plat dan balok
 Mengatur ketinggian perancah sesuai dengan shop drawing
 Memasang besi hollow sebagai landasan plat lantai
 Memasang bekisting plat dan balok yang terbuat dari bahan
multipleks film

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 45


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.21 Balok dan perancah yang sudah di pasang

 Pekerjaan penulangan pada plat dan balok

Penulangan balok utama dilakukan pertama sebelum penulangan plat di


lakukan karena balok utama menumpu penulangan slab. Pada penulangan
balok harus memperhatikan jumlah tulangan, jarak sengkang, panjang
tulangan tumpuan dan lapangan. Dalam pekerjaan ini dilakukan oleh
beberapa orang pekerja besi yang dibagi oleh mandor mengerjakan
pembesian balok dan plat. Sedangkan plat lantai terdiri dari 2 layer dimana
layer pertama di rakit terlebih dahulu sebelum penulangan plat layer kedua.
Adapun langkah dalam proses penulangan plat lantai sebagai berikut :

 Tulangan Layer peratama di rakit sesuai dengan gambar rencana shop


drawing. Di bawah tulangan layer pertama di beri beton decking
sebagai penahan tulanagn yang memberi jarak yang nantinya sebagai
selimut beton.
 Setelah tulangan pertama di rakit di beri ceker ayam sebagai jarak
antara layer pertama dan kedua
 Terahir di pasang tulangan relatan sebagai stop cor ketebalan plat yang
sesuai di rencanakan

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 46


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.22 Penulangan Plat dan Balok yang sudang di pasang
 Pekerjaan Pengecoran

Sebelum di lakukan pengecoran staff quality control melakukan


pengecekan terhadap plat dan slab apakah sudah siap di lakukan pengecoran
yang sesuai dengan rencana.Tahap pengecoran plat lantai antara lain :

 Pengecekan tulangan sesuai dengan gambar rencana


 Pengecekan elevasi bekisting menggunakan alat bantu waterpass,
 Memasang stop cor yang terbuat dari kawat anyaman dan besi hollow,
ilustrasi stop cor
 Pembersian lokasi yang akan dicor menggunakan air compressor
 Adukan beton dituangkan ke dalam concrete pump, kemudian
dipompa ke lokasi pengecoran
 Adukan beton diratakan dengan menggunakan alat trowel dan
dipadatkan dengan concrate vibrator

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 47


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.23 Pengecoran pada lantai ground floor

3. Pekerjaan kolom dan shearwall

 Pekerjaan Penulangan

Penulangan kolom di lakukan sebelum pemasangan begisting. Pekerjaan


tulangan kolom dilakukan pada area fabrikasi berdasarkan ketentuan dari
perencana pada gambar shop drawing. Setelah di rakit pada area fabrikasi
tulangan kolom di angkut menggunakan crane menuju lokasi pemasangan
kolom. Setelah di lakukan erection kolom ( pemasangan tulangan kolom)
pada tulangan kolom lantai sebelumnya di lakukan pengecekan oleh staff
quality control. Hal-hal yang harus diperhatikan pada penulangan kolom
adalah pembengkokan tulangan pada sengkang, jarak antar sengkang , jarak
antar penyaluran. Setelah semua sesuai barulah kolom siap di pasang
begisting. Pada proses pembuatan tulangan sherwall sama halnya dengan
penulangan kolom yaitu di buat pada area fabrikasi lalu di angkut ke lokasi
pemasangan dengan mengunakan crane.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 48


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.24 Instalasi Kolom di lantai P5 area podium
 Pekerjaan Begisting

Sebelum begisting dipasangkan dikolom , team surveyor membuat


marking untuk sepatu kolom Sepatu kolom yaitu alat bantu yang dibuat
dibawah tulangan kolom yang berhubungan dengan pondasi yang sudah di
cor.Fungsinya sendiri yaitu sebagai penahan bekisting agar bekisting tidak
berubah dan ukuran kolom menjadi benar.Pekerjaan begisting di lakukan di
area fabrikasi sesuai dengan ukuran kolom atau shearwall yang akan di
tanam. Perakitan di area fabrikasi di maksudkan agar tidak menggangu
pekerjaan lain jika di rakit di lapangan. Begisting yang sudah di rakit di
angkut menggunakan crane menuju lokasi pemasangan kolom.Tahapan
pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom dan sherwall sabagai berikut:
 Bekisting dibuat di area fabrikasi sesuai dengan dimensi kolom yang
di rencanakan
 Bekisting yang selesai di rakit kemudian diangkat menggunakan tower
crane ke lokasi yang akan dipasang bekisting dan ditempatkan digaris
marking

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 49


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Sebelum pemasangan bekisting pada shearwall pada tulangan diberi


blockout, blocklot terbuat dari stereofom yang berfungsi sebagai
penanda daerah yang tidak terkena cor beton karena digunakan untuk
jalur tulangan balok
 Kemudian dikencangkan dan di lakukan vertikaliti dimana kegiatan
ini merupakan proses pengaturan kelurusan begisting agar posisinya
tegak lurus dengan bantuaan untung-unting

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.25 Pemasangan Begisting kolom di lantai P5 area tower
 pekerjaan pengecoran
Pekerjaan pengecoran kolom dan sherwall di laksanakan apabila pekerjaan
pembesian dan begisting sudah selesai.Tahapan pelaksanaan pengecoran
kolom dan sherwall adalah sebagai berikut :
 Melakukan pengujian slump
 Adukan beton dituangkan ke bucket, kemudian diangkat menggunakan
tower crane ke lokasi pengecoran
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 50
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Terdapat 1 orang oprator yang berada di atas bucket. Pengecoran


dilakukan elevasi yang sudah ditandai ( stop cor ), pengecoran
menggunakan pipa tremie,
 Setelah proses penuangan beton di lakukan pemadatan dengan
meggunakan concrate vibrator agar rongga-rongga terisi dan membuat
beton menjadi padat.
 Pembongkaran bekisting kolom atau shearwall dilakukan minimal 24 jam
setelah dilakukan pengecoran

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.26 Pengecoran kolom di lantai P3 area podium

4.3 Pengaplikasian Balok Pre Stress

A. Tinjauan Umum
Beton merupakan elemen konstruksi yang memiliki daya tahan yang kuat
dalam menanggung beban berat yang diatasnya . Karena itu, material beton kerap
dijadikan untuk digunakan pada bagian structural bangunan atau yang
mengandung berat seperti pondasi, jalan raya, jembata, dan lain sebagainya .
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 51
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Meskipun sanggup menahan tekanan dari beban yang diatasnya, beton kurang bias
menahan tekanan dari gaya tarikan.
Karena kurang bisa menahan tarik, beton pun mudah mengalami keretakan
yang tentunya dapat berbahaya bagi struktur bangunan . Oleh karena itu dibuat
beton prategang yang memiliki kekuatan untuk menahan tekanan berat dan
tekanan tarikan sekaligus.
Beton prategang adalah beton bertulang yang diberikan tegangan tegangan
internal agar dapat mengurangi atau menghilangkan gaya tarik yang ada
didalamnya.
Pada proyek East Coast Center 2 ini pembuatan balok prestress
menggunakan metode post tension(paska tarik) , yaitu konstruksi dimana setelah
betonnya cukup keras , barulah diberikan gaya konsentris dengan menarik kabel
tendon.
B. Alat dan Bahan
Material yang digunakan yaitu
 Angkur Hidup
Menggunakan tipe 19K13 (19 angkur D13) lengkap dengan celah
grouting.

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.27 Balok Prestress sedang proses Instalasi Gambar 4.28 Angkur Hidup tipe 19K13

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 52


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Strand Prategang
Menggunakan 14 kawat (strand) dengan kuat tarik tinggi, bebas tegangan,
dengan Panjang menerus tanpa sambungan. Diameter Kawat 12,7 mm.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.29 Kawat yang telah dipasang
 Selongsong (duct)
Berfungsi sebagai pembungkus strand prategang. Menggunakan
selongsong jenis Galvani, diameter 95 mm . Selongsong harus bebas dari
belahan, retakan, dan sebagainya.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.30 Selongsong yang telah dipasang

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 53


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Grout admixture dan semen grouting


Komposisi bahan grouting yang digunakan adalah CEBEX 100 dan semen
Gresik

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.31 Tampak Luar dari CEBEX Gambar 4.32 Tampak dalam dari Semen
100 Gresik
 Lakban Tahan Air
Lakban ini diperlukan untuk memastian sambungan antar ruas-ruas
selongsong benar-benar rapat dan bebas dari kebocoran adukan. Lakban
ini juga digunakan pada ujung angkur mati.
 Selang Plastik
Selang plastic ini digunakan untuk memasukkan bahan grouting pada
prestress concrete.
 Mur & Baut
Mur dan baut untuk pemasangan angkur di bekisting.
 Support Bar
Support bar dipasang di dalam balok dan berfungsi sebagai dudukan
duct(selongsong) agar sesuai dengan elevasi yang tertera pada shop
drawing. Support bar menggunakan besi tulagan D13 dan panjangnya
sesuai dengan lebar balok.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 54


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Bursting Steel
Bursting steel adalah tambahan tulangan yang dipasang di belakang
angkur hidup berfungsi sebagai tambahan perkuatan tulangan pada saat
stressing. Ukuran, bentuk, dan jarak disesuaikan dengan gambar kerja.
C. Alat & Perlengkapan
 Hidraulic jack
Hidraulic jack merupakan alat yang digunakan untuk stressing strand.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.33 Proses penarikan kawat menggunakan Hidraulic jack
 Hydraulic Pump
Hydraulic Pump digunakan sebagai alat untuk memberikan tenaga dan
menggerakkan hydraulic jack. Hydraulic pump yang digunakan adalah tipe
OTC/Power Team(Single/Twin).

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.34 Alat untuk melakukan penarikan kawat

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 55


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Grout Mixer & Pump


Grout mixer & pump sebagai mesin untuk memompakan semen grouting.
Grout Mixer dan pump yang digunakan adalah type Freyssinet Grout
Pump.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.35 Grout Mixer & Pump
 Chain Block
Alat untuk proses instalasi hydraulic jack dengan kapasitas 3 ton.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.32 Proses instalasi hydraulic jack menggunakan chain block

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 56


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

D. Man Power
Man power yang digunakan dalam proses pelaksanaan balok prestress adalah :
 Engineer , bertanggung jawab dalam proses pembuatan shop drawing dan
memastikan aktivitas berjalan sesuai dengan schedule.
 Site Supervisor , bertanggung jawab dalam supervise pekerjaan post
tension prestress concrete.
 Labour , tenaga kerja yang memang ahli dalam bidang pekerjaan post
tension prestress concrete.
E. Pelaksanaan
 Persiapan
 Melakukan pengecekan kembali terhadap perhitungan teknis
(perhitungan desain dan proposal stressing).
 Membuat shop drawing dan memastikan bahwa shop drawing tersebut
merupakan revisi paling terakhir dan berstatus “approved for
construction”.
 Memastikan bahwa semua material dan alat yang diguanakan sudah
berada dilokasi proyek.
 Memastikan bahwa akses dna area kerja di lokasi proyek bersih dan
aman untuk pekerjaan balok prestress.
 Penempatan Bahan
Kawat baja kuat tarik tinggi yang akan digunakan dalam pekerjaan pra-
tegang harus dipasok dalam gulungan berdiameter cukup besar agar dapat
mempertahankan sifat-siifat yang disyaratkan dan akan tetap lurus bila dibuka
dari gulungan tersebut .Beban harus dalam kondisi baik , tidak tertekuk
ataupun bengkok .Penempatan strand pada ruang yang terlindung terhadap
cuaca , memiliki sirkulasi udara yang baik, serta diletakkan diatas balok
penumpu. Sedangkan bahan kabel, kawat, batang baja, jangkar, selongsong
harus disimpan di bawah atap yang kedap air, diletakkan terpisah dari
permukaan tanah.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 57


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Fabrikasi Strand
Strand dipotong sesuai dengan Panjang lay out kabel ditambah kurang
lebih 0,8 m untuk balok (sesuai dengan panjang alat stressing / jack yang
dipakai) sebagai stressing length untuk tiap angkur hidup . Pemotongan
dilakukan dilokasi proyek setelah tersedia area yang cukup . Fabrikasi strand
dilakukan dengan dengan area lantai yang akan dipasang.
 Pemasangan Angkur
Pemasangan angkur dilakukan setelah pemasangan strand ke dalam duct
selesai. Pemasangan bagian angkur hidup (casting) disesuaikan dengan
koordinat gambar yang ada pada gambar kerja. Angkur dibaut atau dipaku
pada box bekisting dan sambungan antara angkur dengan duct dibalut dengan
masking tape untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.
Dibelakang angkur dipasang bursting steel sebagai tambahan perkuatan
tulangan pada saat stressing. Ukuran, bentuk dan jarak diseusaikan dengan
gambar kerja. Pada angkur mati juga dipasang bursting steel (spiral) sebagai
tambahan perkuatan tulangan pada saat stressing. Untuk selanjutnya setelah
pemasangan duct, strand dan angkur selesai, maka dilakukan pengecoran
terakhir terhadap elevasi tendon secara keseluruhan.
 Pekerjaan Stressing
Operasi penarikan kabel harus dikerjakan oleh tenaga yang terlatih dan
berpengalaman di bidangnya. Gaya pra-tegang yang diberikan dan dilepas
secara bertahap dan merata. Bilamana terjadi slip pada salah satu kelompok
kabel yang ditarik secara Bersama-sama, maka tegangan seluruh kabel harus
dikendorkan, kabel-kabel diatur lagi dan kelompok kabel tersebut ditarik
kembali. Tahap pekerjaan stressing yaitu.
 Memasang Anchor head dengan cara memasukkan ujung stressing
length ke lubang pada anchor head dan mendorongnya ke arah casting
sedekat mungkin
 Memasang Hydraulic jack dan dirapatkan ke arah casting sehingga
posisi casting, anchor head dan stressing head rapat. Selanjutnya
stressing dapat dilaksanakan.
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 58
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Selama stressing dicatat pembacaan manometer dan perpanjangan


strang yang terjadi pada formulir stressing.
 Data yang tercatat dibandingkan dengan perhitungan teoritis dan ada
batasan bahwa deviasi terhadap teoritis tidak boleh lebih + atau
kurang – dari 7%.
 Jika terjadi deviasi kurang dari -7%, maka langsung diadakan
penarikan ulang tanpa melepas/menghilangkan gaya yang sudah
ada.Dan jika terjadi deviasi lebih besar dari +7%, maka hasil stressing
akan digambarkan pada sebuah grafik untuk melihat terjadinya
penyimpangan tersebut.
 Hasil pencatatan stressing akan diserahkan kepada pihak konsultan
pengawas untuk dievaluasi dan pekerjaan selanjutnya baru dapat
dilaksanakan setelah pekerjaan stressing disetujui dan diterima oleh
perencana.
 Pekerjaan selanjutnya adalah menutup anchor block dengan adukan
semen untuk persiapan pekerjaan grouting.
 Pekerjaan Grouting
Grouting adalah proses pengisian rongga udara antara strand dengan duct
dan rongga pada bagian dalam casting dengan bahan grout. Tujuannya adalah
untuk menjaga bahaya korosi juga untuk mengikat strand dengan beton di
sekelilingnya menjadi satu kesatuan. Digunakan campuran semen dengan air
dan ditambahkan non shrinkage additives. Tahap pekerjaannya yaitu :
 Persiapan material grouting diantaranya semen Gresik, air bersih dan
CEBEX 100. Banyaknya material disesuaikan dengan komposisinya
yang telah disetujui.
 Persiapan lubang-lubang inlet dan oulet serta membersihkan jika ada
sumbatan pada lubang tersebut. Lubang – lubang tersebut juga harus
diuji dengan diisi air bertekanan 8 kg/cm2 selama satu jam sebelum
penyuntikan.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 59


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

 Air dimasukkan kedalam mixer, disusul semen Gresik dan additive


kemudian diaduk hingga mencapai campuran yang homogen.
 Grout pump dihubungkan dengan lubang inlet dengan menggunakan
selang grouting
 Mortar grouting dipompa kedalam tendon melalui lubang inlet hingga
keluar melalui lubang outlet benar-benar kental lalu tutup lubang
tersebut beberapa saat.
 Setelah tekanan pada manometer grout pump mencapai 5 Mpa, tekuk
PE grout pada lubang inlet dna ikat dengan kawat sehingga rapat.
 Kabel tidak boleh dipotong dalam waktu 7 hari setelah penyuntikan .
Ujung kabel harus dipotong sedemikian rupa sehingga minimum
terdapat selimut beton setebal 3 cm pada ujung balok (end balok).

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.37 Proses Mixing Gambar 4.38 Proses Grouting

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 60


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

4.4 Permasalahan yang Terjadi pada Proyek

Dalam setiap proses pembangunan proyek konstruksi bangunan selalu ada


permasalahan yang terjadi dan begitu komplek.permasalahan tersebut timbul
karena beberapa faktor di antaranya human error dan faktor cuaca. Kurangnya
kordinasi antar pekerja serta kelalaian dalam bekerja menyebabkan kesalahan-
kesalahan kecil hingga yang begitu kompleks timbul.
Selama pelaksanaan kerja praktek yaitu 45 hari kerja kami menemukan
beberapa permasalahan di dalam proses pembangunan supermall East Coast
Center 2 Surabaya. Berikut ini adalah beberapa masalah berikut solusinya.

1. Bentuk car stopper yang tidak sesuai shop drawing. Pada gambar shop drawing
yang ada, car stopper berbentuk setengah lingkaran, namun dalam pelaksanaan
di lapangan car stopper berbentuk segilima. Hal ini dapat terjadi karena cetakan
untuk car stopper yang tersedia adalah cetakan berbentuk segi lima .
Penyelesaian masalah ini yaitu dengan dilakukan perubahan bentuk car stopper
sesuai gambar dengan menambahkan sika chapdur hingga berbentuk setengah
lingkaran.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.39 Car Stopper yang tidak sesesuai gambar

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 61


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

2. Balok yang tertutup alas bekisting. Seharusnya ada balok namun tertutup alas
bekisting. Hal ini dikarenakan pekerja kayu salah membaca gambar.
Penyelesaian dari masalah ini adalah pembongkaran alas bekisting untuk
dibuatkan balok sesuai shop drawing.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.40 Balok tidak sesuai dengan shop drawing

3. Tulangan diameter 10 yang habis. Tulangan yang biasa digunakan untuk slab
dan peminggang adalah tulangan diameter 10. Solusi dari permasalahan ini
adalah dengan mengkonversi gambar slab dari tulangan diameter 10 ke
tulangan diameter 13.

4. Cuaca ekstrim di daerah Surabaya. Hujan lebat dan angin kencang yang
mengguyur kota Surabaya yang kadang mengakibatkan ceklis dan pengecoran
tertunda. Cara mengatasinya adalah dengan menambah jumlah jam kerja.
Sehingga pekerjaan yang sempat tertunda bisa terselesaikan.

5. Pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
dengan standart keamanan pada saat bekerja di lapangan. Untuk mengatasinya
adalah dengan selalu memantau para pekerja yang tidak mematuhi peraturan
di dalam proyek, menegur pekerja untuk memakai APD, dan memberi sanksi
berupa teguran hingga pemberhentian pekerja.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 62


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 4.41 Pekerja yang Gambar 4.42 Pekerja yang
mengabaikan K3 mengabaikan K3

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 63


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah di jabarkan pada bab sebelumnya,


adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pelaksanaan Kerja Praktik di
Proyek East Coast Center 2 adalah sebagai berikut :

1. bentuk pekerjaan struktur atas untuk konstruksi plat, balok, dan shear wall
pada proyek East Coast Center 2 ini yaitu marking area, pekerjaan
bekisting, pekerjaan penulangan atau pembesian, pekerjaan pengecoran,
dan pembongkaran bekisting untuk kolom dan sheerwall.

2. Dalam Pelaksanaan Pembangunan East Coast Center 2 ini ada balok yang
bentangnya 16 m. Maka proyek ini menggunakan metode balok prestress.
Dalam pengerjaan balok prestress ada beberapa tahapan pengerjaan yaitu
persiapan alat dan bahan beserta shop drawing. Lalu instalasi balok seperti
instalasi konstruksi balok struktur atas sesuai dengan shop drawing.
Setelah proses instalasi selesai maka langkah selanjutnya memasang
material yang sudah dipersiapkan. Apabila sudah proses instalasi maka
Quality Control akan mengecek pemasangan tersebut sesuai dengan shop
drawing.Setelah pengecekan selesai dan disetujui oleh MKU, lalu
dilakukan pengecoran. Balok dibiarkan selama 28 hari pasca pengecoran
untuk melakukan proses stressing. Setelah 28 hari balok boleh ditarik
menggunakan beberapa alat yang telah dipersiapkan, proses penarikan
kurang lebih 7 jam. Setelah penarikan selesai lalu dibiarkan selama sehari,
keesokan harinya yaitu grouting. Grouting menggunakan alat Grout Pump
dan menggunakan bahan CEBEX 100 (pengembang), semen tiga roda, dan
air. Ketiga bahan tersebut dicampur dan diaduk menggunakan grout pump
dan disalurkan menggunakan selang plastic ke balok yang telah di tarik.
Setelah Proses grouting selesai maka adukan ketiga bahan tadi di tuang
kedalam cetakan untuk diuji nantinya.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 64


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

3. Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan tower Anderson ini, di


temukan beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Pada
kesalahan pemasangan tulangan balok. Kesalahan tersebut harus segera di
atasi dengan menyamakan dengan gambar perintah, dan pengganian
diameter tulangan yang sesuai. Pada permasalahan car stopper yang tidak
sesuai dengan shop drawing, untuk menangani masalah tersebut yaitu
dengan menambahkan sika chapdur dan membentuk sesuai dengan
gambar. Sementara itu, tulangan yang habis yaitu tulangan D10 dan untuk
mengatasi masalah ini yaitu menggunakan tulangan D13 sebagai
penggantinya . Untuk tulangan yang terlepas dan belum terpasang, segera
mungkin untuk di cek ulang dan dilakukan pemasangan , sehingga proses
cor bisa segera di lanjutkan.untuk keterlambatan proyek atau delay waktu
karena cuaca yang kurang mendukung, dilakukan penambahan waktu kerja
atau penambahan tenaga kerja. Untuk permasalahan keamanan dan
keselamatan pekerja proyek yang tidak memakai alat APD agar selalu di
pantau dan ditegur untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain
.untuk permasalahan lubang atau void pada plumbing yang safty line nya
rusak atau tidak ada, maka dilakukan pemasangan saftyline atau penanda
yang baru. Sehingga keamanan pekerjaan lebih baik.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan adalah :

A. Keterlibatan Owner konstruksi pada suatu kegiatan merupakan ketugasan


dalam mengendalikan hasil dari produksi setiap pihak yang terlibat.
Sebaiknya hal ini dilihat secara utuh tentang sebuah kesatuan produk kerja
dalam proyek kontruksi professional.

B. Konstraktor mempunyai ketugasan untuk menerapkan manajemen kerja


para pihak pada proyek konstruksi. Maka, sebaiknya proyek konstruksi
dilaksanakan dengan pedoman tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.
Selain hal tersebut, sebagai faktor pendukung lainnya yang diperlukan

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 65


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

untuk laporan pekerjaan, perlu ditambahka pedoman untuk tepat


produktivitas juga.

C. Peran kontruksi juga sebagai perwakilan owner dalam ketugasannya di


dalam proyek konstruksi. Maka, sebaiknya para pihak yang terlibat, yaitu
kontraktor dapat tetap menjaga hubungan baik, agar pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik.

D. Program kerja setiap tahap-tahapnya menjadi acuan utama dalam sebuah


pekerjaan konstruksi, baik pada fase perencanaan, maupun pada fase
pelaksanaanya. Maka, sebaiknya ketika konstraktor telah membuat jadwal
pelaksanaan setiap kegiatannya dapat ditepati bersama agar tidak terjadi
tumpang tindih pekerjaan pada waktu yang bersamaan.

E. Keterlibatan sub konstraktor pada suatu kegiatan, ada yang dominan


eksternal maupun internal. Hal ini dilihat dari intensitas dan sifat
keterlibatannya. Sebaiknya hal ini tidak menjadi acuan pasti, agar peran
aktif sub konstruksi dapat dilakukan sesuai ketugasannya.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 66


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

DAFTAR PUSTAKA

PT. Haerte Widya Konsultan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat Pekerjaan
Struktur. Proyek East Coast Center 2. Surabaya, 2019.

PT. Pakuwon Permai. Spesifikasi Teknik Pekerjaan Konstruksi. East Coast Center
2. Surabaya, 2019.

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 67


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

LAMPIRAN

Berikut adalah foto-foto selama kegiatan kerja praktik berlangsung:

Gambar 1. Tulangan Gambar 2. Pengecekan


Walltransfer Tulangan Walltransfer

Gambar 3. Tulangan Shearwall Gambar 4. Pemasangan Tulangan


Slab

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 67


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Gambar 5. Pemasangan Tulangan Gambar 6. Pemasangan Tulangan


Ramp Kolom

Gambar 7. Angkur Balok Prestress

Gambar 8. Erection Kolom

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 68


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Gambar 9. Erection Kolom Gambar 10. Hardener Lantai

Gambar 11. Pengecoran Slab

Gambar 12. Finishing Balok


Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 69
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Gambar 13. Pemasangan Tulangan Sengkang Kolom

Gambar 14. Marking Kolom

Gambar 15. GWT Gambar 16. Kolom yang Bermasalah

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 70


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Gambar 17. Pengamatan Pengecoran Balok Prestress dan Slab

Gambar 18. Tes Slump

Gambar 19. Pengecoran Slab

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 71


LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Gambar 20. Struktur Organisasi PT Mitralanggeng Jaya Konstruksi

Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 73

Anda mungkin juga menyukai