BALOK PRESTRESS
PADA PROYEK EAST COAST CENTER 2
Disusun Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Diajukan sebagai salah satu syarat guna menempuh dan menyelesaikan
Mata Kuliah Kerja Praktik pada program S1 jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Jember
Disusun Oleh :
Rinaldi Pratama
NIM 161910301020
PERNYATAAN
v
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFRAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFRAR LAMPIRAN............................................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belaang............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 2
1.3 Tujuan Kerja Praktik ................................................... 2
1.4 Manfaat Kerja Praktik ................................................. 2
1.5 Ruang Lingkup Pembahasan ....................................... 3
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Peralatan Proyek .......................................................... 33
4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Struktur Atas ....... 44
4.3 Pengaplikasian Balok Prestress ................................... 51
4.4 Permasalahan yang Terjadi pada Proyek..................... 61
vii
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN ........................................................... 64
5.2 SARAN........................................................................ 65
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.31 Tampak Luar dari CEBEX 100........................................... 54
Gambar 4.32 Tampak dalam dari CEBEX 100......................................... 54
Gambar 4.33 Proses penarikan kawat ....................................................... 55
Gambar 4.34 Alat untuk melakukan penarikan kawat .............................. 55
Gambar 4.35 Grout Mixer and Pump........................................................ 56
Gambar 4.36 Proses instalasi hydraulic jack............................................. 56
Gambar 4.37 Proses Mixing...................................................................... 60
Gambar 4.38 Proses Grouting ................................................................... 60
Gambar 4.39 Car Stopper tidak sesuai gambar......................................... 61
Gambar 4.40 Balok tidak sesuai dengan shop drawing ............................ 62
Gambar 4.41 Pekerja yang mengabaikan K3 ............................................ 63
Gambar 4.42 Pekerja yang mengabaikan K3 ............................................ 63
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Manfaat
Manfaat dari Kerja Praktik ini adalah:
1) Dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada proyek.
2) Dapat mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi struktur atas
pada proyek.
3) Dapat mengetahui proses pengaplikasian balok prestress.
4) Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada proyek.
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
Pada proyek ini PT. Haerte (HRT) Widya Konsultant dipercaya untuk
menjadi konsultan perencana karena memiliki jam terbang yang tinggi, khususnya
untuk perencanaan bangunan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Pada
bagian konsultan perencana di bidang mekanikal dan elektrikal proyek ini giliran
PT Hantaran Prima Mandiri yang diberi kepercayaan dan PT Design Global
Indonesia pada bagian arsitektur.
Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah
mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan
(owner), membuat gambar kerja pelaksanaan, membuat Rencana Kerja dan Syarat
– Syarat Pelaksanaan Bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan, dan
membuat rencana anggaran biaya bangunan.
Sedangkan wewenang konsultan perencana adalah mempertahankan desain
dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan
pekerjaan tidak sesuai dengan rencana dan menentukan warna dan jenis
material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan.
2.2.6 Kontraktor Pelaksana
Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.
Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang
telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan
PT. Mitra Langgeng Prama Konstruksi sebagai Kontraktor dalam proyek ini
bertanggung jawab secara langsung pada Owner, ia telah menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan juga syarat - syarat yang
telah ditetapkan dalam kontrak.
Adapun tugas dan wewenang kontraktor adalah mengerjakan pekerjaan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi, melakukan pekerjaan tambahan dengan
catatan mendapatkan ijin/tugas dari pengawas lapangan, melaksanakan pekerjaan
yang diserahkan pemilik sesuai dengan tender, mengajukan permintaan
pembayaran atas presentasi pekerjaan yang dicapai sesuai dengan yang telah
ada, dan membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan teknik pelaksanaan yang
kemudian diajukan kepada pemilik untuk mendapatkan persetujuan.
3. Site Manager
Site manager adalah orang yang fokus pada pengolahan pelaksanaan
pekerjaan, dengan memperhatikan metode kontruksi, sistematika, dan tahapan
pelaksanaan.
Tugas site manager antara lain: membuat perencanaan kegiatan operasional
pelaksanaan proyek, mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek,
melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek, mengontrol pelaksanaan
operasional pelaksanaan proyek
Di dalam garis koordinasi struktur organisasi PT.Mitra Konstruksi terdapat site
manager membawahi pekerjaan seorang chief surveyor, chief pelaksana struktur,
chief pelaksana arsitek, chief stockkeeper, dan chief mechanic. Berikut uraian tugas
dari masing-masing pekerjaan tersebut
a. Chief surveyor
Tugas dan tanggung jawab kepala surveyor adalah sebagai berikut:
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 11
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
2) Asisten Surveyor
Tugas dari asisten surveyor adalah membantu pekerjaan surveyor
dalam menyiapkan alat maupun melakukan pekerjaan survey lainnya
agar pekerjaan surveyor bisa cepat diselesaikan
b. Kepala pelaksana struktur
Tugas dari kepala pelaksana struktur adalah
1) Melaksanakan semua tugas yang telah diorder oleh Manajer Proyek.
2) Memeriksa hasil opname borongan dan harian proyek yang telah
dibuat oleh pelaksana.
3) Memberikan pengarahan dan masalah teknik kepada para pelaksana.
4) Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek, gambar gambar
dan RAB yang telah disetujui oleh manager proyek.
5) Memberi laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada
manager proyek.
6) Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan proyek yang bersifat
khusus (disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di lapangan).
7) Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai
dengan bestek dan gambar bestek.
Kepala pelaksana struktur membawahi pekerjaan pelaksana struktur yang
bertugas membawahi pekerjaan para mandor apakah sudah sesuai dengan
bestek dan gambar bestek.
c. Kepala pelaksana arsitek
Tugas dari kepala pelaksana arsitek adalah:
b. Architect Engineer
Tugas dan tanggung jawab architect engineer adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab kepada Team Leader;
2) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan
Pengendalian Rencana Desain Arsitektur & Landscape dalam
konstruksi/pelaksanaan;
3) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Arsitektur dan Landscape yang dihasilkan oleh Perencana
Arsitektur;
4) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop
drawing arsitektur dan landscape yang diajukan oleh kontraktor;
5) bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar asbuilt
arsitektur dan landscape yang diajukan oleh kontraktor;
6) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MKU.
c. Drafter
Drafter berkerja sama dengan engineer di pekerjaan engineer proyek
dengan spesifikasi penanggung jawab dalam hal membuat, mengatur,
dan melaksanakan kegiatan drawing. Adapaun uraian tugas dan
tanggung jawab drafter adalah sebagai berikut :
1) Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing.
2) Merencanakan program kerja sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
3) Mengatur kegiatan operasional drawing.
4) Mengatur filling soft copy di komputer dan hard copy.
5) Melaksanakan kegiatan operasional drawing
6) Membuat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan engineer proyek
dan schedule yang ditetapkan.
a. MEP engineering
Tugas dari seorang MEP engineering adalah sebagai berikut :
b. Supervisior/pelaksana MEP
7. Safety
Fungsi safety/ K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) antara lain:
a. Membuat perencanaan kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
b. Mengatur kegiatan operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
c. Melaksanakan kegiatan operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
d. Mengontrol pelaksanaan operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Di dalam garis koordinasi struktur organisasi PT. Mitra Konstruksi, safety
membawahi pekerjaan security yang bertugas untuk megamankan seluruh kegiatan
proyek agar berjalan sesuai dengan rencana tanpa gangguan dari pihak manapun.
8. General Affair
General Affair (GA) atau Divisi Umum adalah supporting unit yang bertujuan
memberikan pelayanan-pelayanan kepada unit-unit kerja lain. Bahkan pada
umumnya, GA melayani seluruh unit kerja di perusahaan (bersifat shared service)
dalam hal administrasi dan pengelolaan pelayanan rutin kantor. Tugas seorang GA
sungguh sangat kompleks karenanya biasa disebut "Job Matrix" yang mana
kadangkala dalam satu waktu seorang GA dituntut menyelesaikan beberapa
permasalahan.
Aspek & ruang lingkup pekerjaan di General Affair
a. Building Management, Asset management
b. Pelaksanaan keamanan Satpam/Security dan ketertiban, kebersihan
c. Pengurusan kendaraan perusahaan dan fasilitas pool
d. Mengurus berbagai perijinan, dan kehumasan, operasional, dll
e. Pengurusan Tenaga Kerja Asing
f. Cleaning Service dan penanganan limbah
g. Recepsionist dan operator telepon, serta keluar masuk tamu
9. Admin Proyek
Tugas seorang administrasi proyek merupakan hal yang penting dalam
pelaksanaan proyek. Salah satu di antaranya adalah pembuatan laporan berkala.
Laporan berkala merupakan alat komunikasi resmi untuk menyatakan
menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan proyek.
Tujuan dari pembuatan laporan berkala adalah membantu semua pihak dalam
upaya memantau dan mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan
atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan.
Laporan berkala dibuat oleh kontraktor, disetujui oleh konsultan pengawas atau
MK. Laporan berkala dipakai pihak kontraktor sebagai bahan utama dalam rapat
internal kontraktor maupun rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat
dalam proyek.
10. Cashier
Kasir adalah staf keuangan yang memiliki tugas yang tidak kalah beratnya
dengan accounting. Kasir bertugas untuk mengelola arus keuangan baik kas
maupun yang ada di bank, menyajikan laporan kas basis setiap saat dibutuhkan
oleh pihak manajemen ataupun donor yang meliputi buku kas, buku bank, laporan
penerimaan dan pengeluaran dana ataupun barang, laporan status dana dan
anggaran. Tugas kasir bersama accounting adalah melakukan rekonsiliasi dan
menyerahkan seluruh dokumen transaksi pada accounting.
BAB III
LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Berikut ini adalah tabel uraian pekerjaan pada saat kerja praktik di lapangan.
No Tanggal Kegiatan
33 3-2-2019 - Libur
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Tower Crane
5. Air compressor
Air compressor merupakan alat penghasil udara yang bertekanan tinggi
yang bertujuan untuk membersihkan kotoran dan genangan air yang dapat
mengurangi mutu beton seperti potongan dan serbuk kayu, potongan besi,
genangan air dll. Penggunaan alat ini sangat dibutuhkan, biasanya pada bangunan
bertingkat alat ini akan di angkut menggunakan crane ke lokasi pengecoran untuk
membersihkan area dari kotoran sebelum beton di tuangkan.Air compresor dapat
di lihat pada gambar berikut.
7. Trowel
Trowel merupakan alat untuk meratakan acian di permukaan beton.
Penggunaannya sering kali untuk meratakan permukaan slab lantai yang luas
untuk mempermudah pekerjaan lantai pada bangunan gedung bertingkat.
2. Besi Tulangan
Besi tulangan merupakan besi yang d gunakan untuk menahan gaya tarik
yang terjadi pada beton agar kontruksi tetap aman untuk di laksanakan. Pada
proyek pembangunan East Coast Center ini di gunakan 2 jenis tulangan yaitu besi
ulir dengan Fy 500 mpa dan besi tulangan polos dengan Fy 240 mpa.
2. Papan Kayu
Agar menghasilkan permukaan beton yang halus, jenis papan kayu yang di
gunakan sebagai bahan pembuat begisting di proyek ini adalah multiplex .
sedangkan multiplex yang digunakan pada proyek ini mempunyai ketebalan 18
mm, seperti terlihat di Gambar di bawah ini
Sesuai dengan area yang kami tinjau yaitu di mulai pada proses
pembangunan lantai terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi struktur atas . Di dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan struktur atas
pada proyek pembangunan East Coast Center 2 ini terdapat beberapa item
pekerjaan yang di lakukan seperti pekerjaan plat,balok dan kolom sesuai dengan
metode yang telah di pilih. Adapun beberapa tahapan tersebut sebagai berikut.
1. Marking
Tahap awal setelah slab lantai di cor pada lantai sebelumnya adalah proses
marking. Dimana pada proses ini di lakukan oleh team surveyor untuk
menentukan titik as sebagai titik acuan sesuai dengan shop drawing yang
bertujuan untuk mempermudah tahap pembangunan lantai selanjutnya.
Begisting plat atau pada proyek ini di sebut table form dibuat sebelum
penulangan di lakukan. Pekerjaannya dilakukan bersamaan dengan
pembuatan tembereng dan bodeman untuk begisting balok. SDM yang di
gunakan pada pekerjaan ini yaitu orang pekerja scaf follder dalam melakukan
peletakan scaf folding dan orang pekerja kayu dalam melakukan pekerjaan
pembuatan tembereng untuk cetakan balok. Adapun tahapan pelaksanaan
begisting plat dan balok adalah.
Memasang perancah pada zona yang akan dibuat plat dan balok
Mengatur ketinggian perancah sesuai dengan shop drawing
Memasang besi hollow sebagai landasan plat lantai
Memasang bekisting plat dan balok yang terbuat dari bahan
multipleks film
Pekerjaan Penulangan
A. Tinjauan Umum
Beton merupakan elemen konstruksi yang memiliki daya tahan yang kuat
dalam menanggung beban berat yang diatasnya . Karena itu, material beton kerap
dijadikan untuk digunakan pada bagian structural bangunan atau yang
mengandung berat seperti pondasi, jalan raya, jembata, dan lain sebagainya .
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 51
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
Meskipun sanggup menahan tekanan dari beban yang diatasnya, beton kurang bias
menahan tekanan dari gaya tarikan.
Karena kurang bisa menahan tarik, beton pun mudah mengalami keretakan
yang tentunya dapat berbahaya bagi struktur bangunan . Oleh karena itu dibuat
beton prategang yang memiliki kekuatan untuk menahan tekanan berat dan
tekanan tarikan sekaligus.
Beton prategang adalah beton bertulang yang diberikan tegangan tegangan
internal agar dapat mengurangi atau menghilangkan gaya tarik yang ada
didalamnya.
Pada proyek East Coast Center 2 ini pembuatan balok prestress
menggunakan metode post tension(paska tarik) , yaitu konstruksi dimana setelah
betonnya cukup keras , barulah diberikan gaya konsentris dengan menarik kabel
tendon.
B. Alat dan Bahan
Material yang digunakan yaitu
Angkur Hidup
Menggunakan tipe 19K13 (19 angkur D13) lengkap dengan celah
grouting.
Strand Prategang
Menggunakan 14 kawat (strand) dengan kuat tarik tinggi, bebas tegangan,
dengan Panjang menerus tanpa sambungan. Diameter Kawat 12,7 mm.
Bursting Steel
Bursting steel adalah tambahan tulangan yang dipasang di belakang
angkur hidup berfungsi sebagai tambahan perkuatan tulangan pada saat
stressing. Ukuran, bentuk, dan jarak disesuaikan dengan gambar kerja.
C. Alat & Perlengkapan
Hidraulic jack
Hidraulic jack merupakan alat yang digunakan untuk stressing strand.
D. Man Power
Man power yang digunakan dalam proses pelaksanaan balok prestress adalah :
Engineer , bertanggung jawab dalam proses pembuatan shop drawing dan
memastikan aktivitas berjalan sesuai dengan schedule.
Site Supervisor , bertanggung jawab dalam supervise pekerjaan post
tension prestress concrete.
Labour , tenaga kerja yang memang ahli dalam bidang pekerjaan post
tension prestress concrete.
E. Pelaksanaan
Persiapan
Melakukan pengecekan kembali terhadap perhitungan teknis
(perhitungan desain dan proposal stressing).
Membuat shop drawing dan memastikan bahwa shop drawing tersebut
merupakan revisi paling terakhir dan berstatus “approved for
construction”.
Memastikan bahwa semua material dan alat yang diguanakan sudah
berada dilokasi proyek.
Memastikan bahwa akses dna area kerja di lokasi proyek bersih dan
aman untuk pekerjaan balok prestress.
Penempatan Bahan
Kawat baja kuat tarik tinggi yang akan digunakan dalam pekerjaan pra-
tegang harus dipasok dalam gulungan berdiameter cukup besar agar dapat
mempertahankan sifat-siifat yang disyaratkan dan akan tetap lurus bila dibuka
dari gulungan tersebut .Beban harus dalam kondisi baik , tidak tertekuk
ataupun bengkok .Penempatan strand pada ruang yang terlindung terhadap
cuaca , memiliki sirkulasi udara yang baik, serta diletakkan diatas balok
penumpu. Sedangkan bahan kabel, kawat, batang baja, jangkar, selongsong
harus disimpan di bawah atap yang kedap air, diletakkan terpisah dari
permukaan tanah.
Fabrikasi Strand
Strand dipotong sesuai dengan Panjang lay out kabel ditambah kurang
lebih 0,8 m untuk balok (sesuai dengan panjang alat stressing / jack yang
dipakai) sebagai stressing length untuk tiap angkur hidup . Pemotongan
dilakukan dilokasi proyek setelah tersedia area yang cukup . Fabrikasi strand
dilakukan dengan dengan area lantai yang akan dipasang.
Pemasangan Angkur
Pemasangan angkur dilakukan setelah pemasangan strand ke dalam duct
selesai. Pemasangan bagian angkur hidup (casting) disesuaikan dengan
koordinat gambar yang ada pada gambar kerja. Angkur dibaut atau dipaku
pada box bekisting dan sambungan antara angkur dengan duct dibalut dengan
masking tape untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.
Dibelakang angkur dipasang bursting steel sebagai tambahan perkuatan
tulangan pada saat stressing. Ukuran, bentuk dan jarak diseusaikan dengan
gambar kerja. Pada angkur mati juga dipasang bursting steel (spiral) sebagai
tambahan perkuatan tulangan pada saat stressing. Untuk selanjutnya setelah
pemasangan duct, strand dan angkur selesai, maka dilakukan pengecoran
terakhir terhadap elevasi tendon secara keseluruhan.
Pekerjaan Stressing
Operasi penarikan kabel harus dikerjakan oleh tenaga yang terlatih dan
berpengalaman di bidangnya. Gaya pra-tegang yang diberikan dan dilepas
secara bertahap dan merata. Bilamana terjadi slip pada salah satu kelompok
kabel yang ditarik secara Bersama-sama, maka tegangan seluruh kabel harus
dikendorkan, kabel-kabel diatur lagi dan kelompok kabel tersebut ditarik
kembali. Tahap pekerjaan stressing yaitu.
Memasang Anchor head dengan cara memasukkan ujung stressing
length ke lubang pada anchor head dan mendorongnya ke arah casting
sedekat mungkin
Memasang Hydraulic jack dan dirapatkan ke arah casting sehingga
posisi casting, anchor head dan stressing head rapat. Selanjutnya
stressing dapat dilaksanakan.
Proyek East Coast Center 2 - Surabaya 58
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
1. Bentuk car stopper yang tidak sesuai shop drawing. Pada gambar shop drawing
yang ada, car stopper berbentuk setengah lingkaran, namun dalam pelaksanaan
di lapangan car stopper berbentuk segilima. Hal ini dapat terjadi karena cetakan
untuk car stopper yang tersedia adalah cetakan berbentuk segi lima .
Penyelesaian masalah ini yaitu dengan dilakukan perubahan bentuk car stopper
sesuai gambar dengan menambahkan sika chapdur hingga berbentuk setengah
lingkaran.
2. Balok yang tertutup alas bekisting. Seharusnya ada balok namun tertutup alas
bekisting. Hal ini dikarenakan pekerja kayu salah membaca gambar.
Penyelesaian dari masalah ini adalah pembongkaran alas bekisting untuk
dibuatkan balok sesuai shop drawing.
3. Tulangan diameter 10 yang habis. Tulangan yang biasa digunakan untuk slab
dan peminggang adalah tulangan diameter 10. Solusi dari permasalahan ini
adalah dengan mengkonversi gambar slab dari tulangan diameter 10 ke
tulangan diameter 13.
4. Cuaca ekstrim di daerah Surabaya. Hujan lebat dan angin kencang yang
mengguyur kota Surabaya yang kadang mengakibatkan ceklis dan pengecoran
tertunda. Cara mengatasinya adalah dengan menambah jumlah jam kerja.
Sehingga pekerjaan yang sempat tertunda bisa terselesaikan.
5. Pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
dengan standart keamanan pada saat bekerja di lapangan. Untuk mengatasinya
adalah dengan selalu memantau para pekerja yang tidak mematuhi peraturan
di dalam proyek, menegur pekerja untuk memakai APD, dan memberi sanksi
berupa teguran hingga pemberhentian pekerja.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. bentuk pekerjaan struktur atas untuk konstruksi plat, balok, dan shear wall
pada proyek East Coast Center 2 ini yaitu marking area, pekerjaan
bekisting, pekerjaan penulangan atau pembesian, pekerjaan pengecoran,
dan pembongkaran bekisting untuk kolom dan sheerwall.
2. Dalam Pelaksanaan Pembangunan East Coast Center 2 ini ada balok yang
bentangnya 16 m. Maka proyek ini menggunakan metode balok prestress.
Dalam pengerjaan balok prestress ada beberapa tahapan pengerjaan yaitu
persiapan alat dan bahan beserta shop drawing. Lalu instalasi balok seperti
instalasi konstruksi balok struktur atas sesuai dengan shop drawing.
Setelah proses instalasi selesai maka langkah selanjutnya memasang
material yang sudah dipersiapkan. Apabila sudah proses instalasi maka
Quality Control akan mengecek pemasangan tersebut sesuai dengan shop
drawing.Setelah pengecekan selesai dan disetujui oleh MKU, lalu
dilakukan pengecoran. Balok dibiarkan selama 28 hari pasca pengecoran
untuk melakukan proses stressing. Setelah 28 hari balok boleh ditarik
menggunakan beberapa alat yang telah dipersiapkan, proses penarikan
kurang lebih 7 jam. Setelah penarikan selesai lalu dibiarkan selama sehari,
keesokan harinya yaitu grouting. Grouting menggunakan alat Grout Pump
dan menggunakan bahan CEBEX 100 (pengembang), semen tiga roda, dan
air. Ketiga bahan tersebut dicampur dan diaduk menggunakan grout pump
dan disalurkan menggunakan selang plastic ke balok yang telah di tarik.
Setelah Proses grouting selesai maka adukan ketiga bahan tadi di tuang
kedalam cetakan untuk diuji nantinya.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
PT. Haerte Widya Konsultan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat Pekerjaan
Struktur. Proyek East Coast Center 2. Surabaya, 2019.
PT. Pakuwon Permai. Spesifikasi Teknik Pekerjaan Konstruksi. East Coast Center
2. Surabaya, 2019.
LAMPIRAN