Anda di halaman 1dari 88

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Teknik Sipil Skripsi Sarjana

2017

Analisa Penjadwalan Proyek


Menggunakan Time Schedule Kurva S,
Precedence Diagram Method (PDM),
dan Ranked Positional Weight Method (RPWM)

Situmorang, Putri D.

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3146
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISA PENJADWALAN PROYEK DENGAN TIME
SCHEDULE KURVA S, PRECEDENCE DIAGRAM METHOD
(PDM), DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD
(RPWM)
(StudiKasus :Proyek Pembangunan Gedung Museum Deli Serdang –
LubukPakam)

TUGAS AKHIR

Diajukanuntukmelengkapitugas-
tugasdanmemenuhisyaratpenyelesaianpendidikansarjanatekniksipil

DisusunOleh :
PUTRI D. SITUMORANG
10 0424 041

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Setiap proyek konstruksi pada umumnya mempunyai rencana pelaksanaan


dan jadwal pelaksanaan tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai,
kapan proyek tersebut harus diselesaikan, bagaimana proyek tersebut akan
dikerjakan, serta bagaimana penyediaan sumber dayanya. Sumber daya yang dimiliki
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas proyek adalah terbatas. Dengan
keterbatasan-keterbatasan sumber daya tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang
matang dan baik sebagai pedoman dalam melaksanakan proyek agar dapat
menggunakan sumber daya secara efisien.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Precedence
Diagram Method dan Ranked Positional Weight Method dalam merencanakan
penjadwalan proyek yang optimal dengan proses alokasi dan perataan sumber daya
dan membandingkannnya dengan time schedule awal proyek. Penelitian dilakukan
pada Proyek Pembangunan Gedung Museum Deli Serdang – Lubuk Pakam dan
penjadwalan proyek awal dilakukan dengan menggunakan kurva S. Program
Microsoft Project 2010 digunakan sebagai alat bantu pemrosesan dan visualisasi
hasil penjadwalan PDM dan RPWM.
Hasil analisa menunjukkan bahwa dari segi waktu, solusi yang lebih optimal
diperoleh dari penjadwalan dengan RPWM. Durasi proyek yang dihasilkan
penjadwalan RPWM lebih cepat 5 hari dibandingkan dengan penjadwalan PDM
maupun durasi awal proyek. Sementara dari segi biaya proyek, dari kedua metode ini
diperoleh biaya yang lebih optimal disbanding biaya awal proyek. Akan tetapi
penjadwalan PDM lebih mampu menghemat biaya proyek sebesar Rp 62.349.258,-
dibandingkan dengan penjadwalan RPWM.

Kata Kunci: precedence diagram method, PDM, ranked positional weight method,
RPWM

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan

penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”

Analisa Penjadwalan Proyek Menggunakan Time Schedule Kurva S, Precedence

Diagram Method (PDM), dan Ranked Positional Weight Method (RPWM)”

( Studi Kasus: Pembangunan Gedung Museum Deli Serdang – Lubuk Pakam) guna

memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi Program Strata Satu pada

Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan petunjuk,

bantuan dan dorongan pada penulis selama penyusunan tugas akhir ini. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Medis Sejahtera Surbakti, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Departemen

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A. selaku Sekretaris Departemen Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Syahrizal, M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyelesaian

tugas akhir ini.

4. Bapak Indra Jaya, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing II yang juga telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

5. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc selaku koordinator Ekstensi Teknik

ii

Universitas Sumatera Utara


Sipil Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak/Ibu staf pengajar di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara.

7. Teristimewa untuk kedua orangtua saya tercinta, Bapak R. Situmorang dan Ibu

R. Panggabean serta kakak dan adik-adik saya Imelda Situmorang, Ronald

Prayudi Situmorang, Amri Situmorang, Riansyah Situmorang yang selalu

memberikan motivasi yang luar biasa, nasehat, kasih sayang, doa, dukungan

material dan spiritual dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa Ekstensi terutama angkatan 2010 yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu, yang telah banyak memberikan perhatiannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih banyak terdapat

kekurangan dan jauh dari sempurna, baik tata bahasa maupun pembahasan materi,

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, serta referensi yang penulis

miliki. Oleh karena itu sangat diharapkan saran-saran serta kritikan yang membangun

dari pembaca untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan

memberikan sumbangan pengetahuan bagi yang membacanya.

Medan, Agustus 2017

PUTRI D. SITUMORANG

NIM. 1004 24 041

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 4
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 4
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 5
1.5. Batasan Masalah ……………………………………………………. 5
1.6. Sistematika Penulisan ………………………………………………. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Proyek ……………………………………………………………….. 8
2.2. Jenis-jenis Proyek …………………………………………………… 9
2.3. Manajemen Proyek ………………………………………………….. 10
2.3.1. Tahapan Umum Manajemen Proyek …………………………. 12
2.3.2. Manajemen Waktu ……………………………………………. 20
2.3.3. Manajemen Biaya …………………………………………….. 21
2.4. Penjadwalan Proyek …………………………………………………. 23
2.4.1. Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure) …………. 25
2.4.2. Penyusunan Urutan Kegiatan …………………………………. 26
2.4.3. Perkiraan Kurun Waktu (Durasi) ……………………………... 27
2.4.4. Penyusunan Jadwal (Schedule) ……………………………….. 27
2.5. Ranked Positional Weight Method (RPWM) ……………………….. 39
2.6. Analisis Rasio ……………………………………………………….. 45

iv

Universitas Sumatera Utara


BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Proyek Penelitian ……………………………………………. 47
3.2. Jenis dan Sumber Data ………………………………………………. 47
3.3. Metode Analisa Data ………………………………………………... 47
3.4. Bagan Alir Penelitian ………………………………………………... 49

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1. Umum ……………………………………………………………….. 50
4.2. Analisis Data Proyek ………………………………………………… 50
4.3. Penjadwalan Proyek Precedence Diagram Method (PDM) ………… 50
4.3.1. WBS Proyek ………………………………………………….. 51
4.3.2. Logika Ketergantungan Pekerjaan ……………………………. 55
4.4. Penjadwalan Proyek Ranked Positional Weight Method (RPWM)…. 60
4.4.1. Bobot Posisi…………………………………………………… 61
4.5 Analisis Rasio ………………………………………………………... 65

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan …………………………………………………………. 68
5.2. Saran ………………………………………………………………… 70

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… ix


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar2.1. Tiga kendala proyek ……………………………………………. 10
Gambar 2.2. Distribusi tenaga kerja sebelum diratakan ……………………. 14
Gambar 2.3. Distribusi tenaga kerja setelah diratakan …………………...... 15
Gambar 2.4. Node PDM ………………………………………………………. 32
Gambar 2.5. Hubungan kegiatan I dan J ……………………………………… 33
Gambar 2.6. Hubungan kegiatan I dan J ……………………………………… 34
Gambar 2.7. Kegiatan splitable ……………………………………………….. 35
Gambar 2.8. Kegiatan non-splitable …………………………………………. 36
Gambar 2.9. Diagram Precedence untuk menerangkan metode RPW ………. 40
Gambar 2.10. Hubungan aktivitas sebelum penyesuaian …………………….. 42
Gambar 2.11. Hubungan aktivitas setelah penyesuaian ………………………. 42
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi ……………………………………….. 49

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Hitungan ke depan dan ke belakang kegiatan splitable ………... 36
Tabel 2.2. Hitungan ke depan dan ke belakang kegiatan non-splitable …… 36
Tabel 2.3. Matrik precedence dari Gambar 2.9 …………………............... 40
Tabel 2.4. Contoh perhitungan bobot ……………………………………… 41
Tabel 4.1. Daftar pekerjaan proyek ………………………………………... 51
Tabel 4.3. Logika ketergantungan pekerjaan proyek ……………………… 56
Tabel 4.4. Bobot posisi item pekerjaan ……………………………………. 61

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Time Schedule proyek


Lampiran 2 Rekapitulasi anggaran biaya proyek
Lampiran 3 Cash flow report PDM (Levelling)
Lampiran 4 Penjadwalan Precedence Diagram Method pada Microsoft Project
Lampiran 5 Cash Flow report RPWM (Levelling)
Lampiran 6 Penjadwalan Ranked Positional Weight Method padaMicrosoft Project

viii

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan proyek konstruksi dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara

yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu

dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan

dengan jelas. Persyaratan keberhasilan proyek pembangunan adalah tercapainya

sasaran proyek, yaitu tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Sehingga seluruh

rencana proyek baik pada tahapan pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi dan pasca

konstruksi dapat berjalan dengan baik.

Siklus proyek secara umum merupakan pembagian tahap dan urutan kegiatan

proyek yang disusun secara sistematis. Dikatakan sistematis karena penyusunannya

menggunakan pendekatan sistem dan dengan anggapan bahwa siklus proyek adalah

bagian dari suatu siklus sistem dimana seluruh tahapan-tahapan kegiatan proyek

yang telah diprogramkan dimasukkan ke dalam proses yang kemudian

mentransformasikannya menjadi keluaran. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

kerangka pemikiran proses konstruksi terdiri dari empat unsur pokok, meliputi:

masukan (input), proses konstruksi, proses pengendalian dan keluaran (output).

Setiap proyek konstruksi pada umumnya mempunyai rencana pelaksanaan dan

jadwal pelaksanaan tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan

proyek tersebut harus diselesaikan, bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta

bagaimana penyediaan sumber dayanya. Pembuatan rencana suatu proyek konstruksi

selalu mengacu pada perkiraan yang ada pada saat rencana pembangunan jadwal

Universitas Sumatera Utara


tersebut dibuat, karena itu masalah dapat timbul apabila ada ketidaksesuaian antara

rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaannya. Sehingga dampak yang sering

terjadi adalah keterlambatan waktu pelaksanaan proyek yang disertai dengan

meningkatnya biaya pelaksanaan proyek.

Sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam melaksanakan aktivitas proyek

adalah terbatas. Dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya tersebut, diperlukan

suatu perencanaan yang matang dan baik sebagai pedoman dalam melaksanakan

proyek agar dapat menggunakan sumber daya secara efisien. Untuk mencapai tujuan

tersebut maka kontraktor, developer, maupun pemilik proyek mempunyai jadwal

pelaksanaan proyek yang sekaligus dapat mengontrol pelaksanaan proyek itu sendiri.

Pada umumnya pada suatu proyek menggunakan salah satu dari beberapa metode

penjadwalan proyek yang umum digunakan antara lain metode barchart, kurva S,

line of balance (LoB), precedence diagram method (PDM) dan sebagainya. Metode-

metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan

penggunaan metode penjadwalan tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang

ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Pada proyek Gedung Museum Deli

Serdang, penjadwalan proyek dilakukan dengan menggunakan kurva S. Penjadwalan

proyek dengan metode ini paling sering digunakan pada proyek konstruksi, karena

dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot

pekerjaan yang direpresentasikan dalam bentuk kurva sebagai persentase kumulatif

dari seluruh kegiatan proyek. Kurva S dapat memberikan informasi mengenai

kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah

diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut

dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses

Universitas Sumatera Utara


pengendalian jadwal. Tetapi informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk

menilai kemajuan proyek dan untuk memperbaiki atau memperbaharui sumber daya

ataupun waktu pada masing-masing kegiatan proyek memerlukan metode yang lain.

Precedence Diagram Method (PDM) dikenal lebih efektif dengan tampilan

visual yang lebih kompleks sehingga tidak mudah untuk dipahami dan tidak dapat

mendeteksi secara langsung kegiatan yang mengalami gangguan dalam penjadwalan

proyek. Namun dapat menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antar

aktivitas dengan durasi setiap aktivitas dan dapat menentukan lintasan kritis proyek.

PDM pada dasarnya menitikberatkan pada persoalan keseimbangan antara biaya dan

waktu penyelesaian proyek.PDM menekankan pada hubungan antara pemakaian

sejumlah tenaga kerja untuk mempersingkat waktu pelaksanaan suatu proyek dan

kenaikan biaya sebagai akibat penambahan tenaga kerja tersebut. Bila terjadi kondisi

keterbatasan tenaga kerja, maka dilakukan proses alokasi dan perataan tenaga kerja,

dan metode yang dipergunakan adalah Resource Scheduling Method. Dengan begitu

metode dapat memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan kurva S.

Begitu juga dengan metode penjadwalan Ranked Positional Weight Method

(RPWM) dimana metode ini merupakan metode penjadwalan dalam industri

manufaktur yang pada saat melakukan alokasi dan perataan tenaga kerja

memperhitungkan nilai bobot isi terlebih dahulu dan kemudian memperhitungkan

float time. Metode ini dapat digunakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi

dikarenakan aktivitas pekerjaan pada jalur – jalur perakitan dalam industri

manufaktur mirip atau relatif sama dengan aktivitas proyek konstruksi di lapangan

dimana dalam tahapan penyusunan jadwalnya dimulai dengan precedence logic

terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan penentuan bobot posisi dari setiap

Universitas Sumatera Utara


aktivitas. Proses alokasi dan perataan sumber daya pada RPWM mempunyai

pedoman yang jelas, yang berupa tingkat positional weight (bobot posisi) dari setiap

aktivitas. Sehingga dapat dibandingkan apakah hasil yang diperoleh lebih optimal

dari metode Precedence Diagram Method (PDM).

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam

tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa efektif Precedence Diagram Method dan Ranked Positional Weight

Method mampu merencanakan penjadwalan proyek yang optimal dengan proses

alokasi dan perataan sumber daya?

2. Bagaimana efektifitas penerapan kedua metode PDM dan RPWM bila

dibandingkan dengan time schedule proyek ditinjau dari waktu dan biaya

pelaksanaan proyek?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis efektifitas penggunaan

Precedence Diagram Method (PDM) dan Ranked Positional Weight Method

(RPWM) terhadap alokasi dan perataan sumber daya dalam penjadwalan proyek.

2. Menganalisa penerapan kedua metode tersebut dengan membandingkannya pada

real time schedule pada kurva S proyek untuk memperoleh metode yang

menghasilkan waktu dan biaya yang lebih efektif dan optimal.

Universitas Sumatera Utara


1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, menjadi sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh dari bangku perkuliahan yang dituangkan dalam suatu penelitian

terhadap studi kasus dilapangan.

2. Bagi akademis, dapat menjadi bahan bacaan dan literatur serta referensi

(acuan) untuk penulisan karya ilmiah yang berhubungan dengan manajemen

konstruksi khususnya penjadwalan proyek.

3. Bagi pelaku konstruksi, dapat menjadi bahan bacaan dan referensi

(acuan) dalam mempertimbangkan metode penjadwalan proyek yang akan

digunakan terhadap kasus yang sama.

1.5. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan pemasalahan yang

telah dirumuskan maka diperlukan batasan-batasan masalah guna membatasi ruang

lingkup penelitian, sebagai berikut:

1. Pengambilan data dilakukan pada Proyek Pembangunan Pembangunan Gedung

Museum Deli Serdang – Lubuk Pakam.

2. Kedua metode penjadwalan tersebut akan dicoba diterapkan pada proyek

pembangunan pembangunan Gedung Museum Deli Serdang – Lubuk Pakam

dengan analisis dari sumber daya manusianya (tenaga kerja).

3. Penelitian ini tidak merencanakan ulang struktur, desain ataupun arsitektur dari

proyek.

Universitas Sumatera Utara


4. Sumber daya dalam hal ini tenaga kerja, bekerja sesuai dengan bidang

pekerjaannya saja, tidak ada tenaga kerja serba guna yang mampu mengerjakan

beberapa jenis pekerjaan yang berbeda.

5. Durasi pengerjaan setiap item pekerjaan yang digunakan dalam membuat

penjadwalan proyek berasal dari data yang dibuat oleh pihak kontraktor/

developer tanpa adanya perhitungan ulang.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis

besar isi setiap bab yang dibahas pada Tugas Akhir ini. Adapun metode dan

sistematikannya adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitiandan batasan masalah.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA, berisi penjelasan penjadwalan proyek

Precedence Diagram Method (PDM) dan Ranked Positional Weight

Method (RPWM) untuk memperoleh metode penjadwalan yang

menghasilkan waktu dan biaya pelaksanaan proyek yang lebih

optimal.

BAB III: METODE PENELITIAN, berisi penjelasan proses pengumpulan data-

data, identifikasi struktur pekerjaan, proses analisa penjadwalan

proyek dan perbandingannya.

BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN, berisi penjelasan hasil analisis

dari penjadwalan dengan menggunakan Precedence Diagram Method

(PDM) dan Ranked Positional Weight Method (RPWM) serta

Universitas Sumatera Utara


menganalisa perbandingan hasil penjadwalan PDM dan RPWM

dengan real time schedule proyek ditinjau dari waktu dan biaya

pelaksanaan proyek

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN, berisikesimpulan yang dapat diambil

dari seluruh kegiatan Tugas Akhir ini dengan menitik beratkan pada

metode penjadwalan yang menghasilkan waktu dan biaya pelaksanaan

proyek yang lebih optimal.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyek

Sebuah proyek merupakan suatu usaha atau aktivitas yang kompleks,

mempunyai objektif yang spesifik yang harus diselesaikan, terdefinisi dengan jelas

waktu awal dan akhirnya, mempunyai batas dana, menggunakan sumber daya

(manusia, uang, peralatan, dsb), serta multifungsional dimana anggota proyek bisa

berasal dari departemen yang berbeda. Sebuah proyek juga dapat diartikan sebagai

upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan

harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya

yang tersedia,yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (Dipohusodo,

1996:9).

Proyek selalu melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Senantiasa

dibutuhkan pemberdayaan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk

mencapai tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Aktivitas atau kegiatan-

kegiatan pada proyek merupakan sebuah mata rantai,yang dimulai sejak

dituangkannya ide, direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar

memberikan hasil yang sesuai dengan perencanaan semula. Hingga pada akhirnya

kita akan dapat melihat bahwa pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan

rangkaian mekanisme tugas dan kegiatan yang kompleks, membentuk saling

ketergantungan,dan secara otomatis mengandung permasalahan tersendiri.

Universitas Sumatera Utara


1.2. Jenis-jenis Proyek

Berdasarkan aktivitas yang paling dominan dilakukan pada sebuah proyek,

maka jenis-jenis proyek dapat dikategorikan pada:

1. Proyek Engineering Kontruksi, aktivitas utama dari jenis proyek ini terdiri dari

pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Contoh:

pembangunan real estate, jalan layang, bangunan pabrik, dan lain-lain.

2. Proyek Engineering Manufaktur, aktivitas proyek ini adalah untuk

menghasilkan produk baru. Jadi proyek manufaktur merupakan proses untuk

menghasilkan produk baru. Contoh: pembuatan kendaraan, komputer, dan lain-

lain.

3. Proyek Pelayanan Manajemen, aktivitas utamanya antaranya adalah:

merancang sistem informasi manajemen, merancang program efisiensi dan

penghematan, diversifikasi, penggabungan dan pengambilalihan, memberi

bantuan emergency untuk daerah yang terkena musibah, dan lain-lain.

4. Proyek Penelitian dan Pengembangan, aktivitas utamanya adalah melakukan

penelitian dan pengembangan suatu produk tertentu. Misalnya, penelitian

pengaruh penggunaan metode tertentu dalam pembuatan sebuah produk, dan

lain-lain.

5. Proyek Kapital, biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah.

Proyek capital umumnya meliputi: pembebasan tanah, penyiapan lahan,

pembelian material dan peralatan, manufaktur dan konstruksi pembangunan

fasilitas produksi.

Universitas Sumatera Utara


2.3. Manajemen Proyek

Manajemen proyek dapat diartikan sebagai penataan serta pengorganisasian

atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek. Dengan

perkataan lain, manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya organisasi

perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber

daya tertentu pula.

Menurut Ervianto (2005:21), manajemen proyek adalah semua perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga

berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat

biaya dan tepat mutu.

Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dimana masing-masing tujuan tersebut

didalamnya terdapat batasan yang mendasar yaitu besarnya biaya yang dianggarkan,

waktu yang dijadwalkan dan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan tersebut

lebih dikenal dengan tiga kendala/tripleconstraint (Gambar 2.1.).

Mutu

Biaya Waktu

Gambar 2.1. Tiga Kendala Proyek

(Sumber: A. Husen)

10

Universitas Sumatera Utara


Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan mengenai hubungan dari ketiga

batasan tersebut, yaitu:

a. Waktu

Waktu merupakan pencerminan dari jadwal proyek yang telah disusun.

b. Biaya

Anggaran proyek yang akan dikeluarkan berdasarkan biaya sumber daya yang

digunakan, yaitu sumber daya manusia, alat dan bahan.

c. Mutu

Mutu merupakan pencerminan dari tingkat keberhasilan dalam memenuhi

spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan, sehingga dengan demikian

diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari ketiga faktor tersebut saling terkait dan masing-masing memiliki

hubungan saling ketergantungan, sehingga jika terjadi perubahan pada salah satu

faktor tersebut maka akan mempengaruhi dua factor yang lainnya. Sebagai contoh

mutu: kualitas mutu berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, besar kecilnya biaya

secara umum menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan yang sama

spesifikasinya. Demikian pula waktu, tinggi rendahnya mutu secara tidak langsung

berkaitan dengan lama waktu pelaksanaan. Mutu yang tinggi membutuhkan kehati-

hatian dan pengawasan mutu yang lebih intensif, sehingga jelas akan memakan

waktu yang lebih dari pada waktu yang normal.

Dari waktu yang lebih lama tersebut otomatis, paling tidak dari segi biaya

tidak langsung akan menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling ketergantungan

inilah yang memberikan beberapa kebutuhan akan teknik untuk memanajemen

proses suatu proyek.

11

Universitas Sumatera Utara


2.3.1. Tahapan Umum Manajemen Proyek

Adapun tahapan umum manajemen proyek untuk mencapai kesuksesan

sebuah proyek yang teridentifikasi bila tercapai objective- nya antaralain:

A. Perencanaan (Planning)

Dalam suatu proyek perencanaan merupakan bagian yang sangat penting

mengingat perencanaan merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan dalam

pelaksanaan. Perencanaan suatu proyek meliputi berbagai hal, antara lain:

1. Perencanaan Organisasi Proyek

Organisasi secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang

melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama sehingga

tercipta struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa,

dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai tujuan

sesuai yang direncanakan.

Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan dapat memberikan

hasil efisiensi yang tinggi dan tepat waktu. Oleh karena itu pembentukan

organisasi merupakan hal pertama yang harus direncanakan sebelum

melakukan perencanaan yang lainnya.

2. Perencanaan Penjadwalan Proyek

Dalam perencanaan suatu proyek, penjadwalan adalah hal sang sangat

penting dalam memproyeksikan kebutuhan sumber daya manusia,

bahan/material dan peralatan.

Penjadwalan merupakan tahapan menerjemahkan suatu perencanaan dengan

skala waktu yang tepat. Dari penjadwalan tersebut dapat diketahui berapa

12

Universitas Sumatera Utara


lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek, termasuk

kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya.

3. Perencanaan Sumber Daya Proyek

Perencanaan sumber daya proyek terdiri dari: Perencanaan sumber daya

manusia, Perencanaan sumber daya bahan/material, dan Perencanaan

sumber daya peralatan.

a) Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia berarti merencanakan jumlah

seluruh tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek,

serta mengalokasikannya dalam tiap-tiap pekerjaan yang ada.

Permasalahan yang sering timbul dalam perencanaan adalah bagaimana

mengefisienkan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam suatu

pekerjaan. Dalam kenyataannya suatu tenaga kerja untuk satu pekerjaan

dapat digunakan lagi untuk pekerjaan yang lainnya, asalkan waktu

pekerjaan tersebut tidak bersamaan. Sehingga pemecahannya terletak pada

pengaturan dan pengalokasian tenaga disesuaikan dengan jadwal waktu

pekerjaannya, yang lebih dikenal dengan perataan sumber daya (resource

leveling). Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan pembiayaan

tenaga kerja sekaligus meningkatkan produktifitasnya.

Sering kali kondisi sumber daya yang belum diratakan tidak

menguntungkan, karena ada hari-hari tertentu dimana tenaga kerja tidak

mempunyai tugas dan pada hari lain diperlukan banyak pekerja tetapi hanya

13

Universitas Sumatera Utara


untuk waktu yang pendek saja, sehingga grafik kebutuhan tenaga kerja naik

turun (fluktuasi).

Jumlah
Tenaga
Kerja

Waktu

Gambar 2.2. Distribusi Tenaga Kerja Sebelum Diratakan

(Sumber: A. Husen)

Gambar 2.2 menunjukkan visualisasi kebutuhan sumber daya. Terlihat

bahwa terjadi kebutuhan sumber daya yang bersifat naik turun secara tajam

(fluctuation). Hal ini harus dihindari, sebab untuk merekrut, menyeleksi dan

melatih sumber daya (tenaga kerja) memerlukan biaya yang mahal, dan

setelah mereka bergabung dengan proyek tidak mudah untuk melepaskan

dan memanggil kembali untuk bekerja sesuai dengan naik turunnya

pekerjaan yang ada, sedangkan menahan mereka untuk stand by akan

menelan biaya yang akan dipandang tidak perlu (biaya menganggur).

Grafik distribusi yang baik dalam perataan tenaga kerja adalah

meningkat dari awal proyek atau rata atau pun banyak kemudian sedikit

demi sedikit menurun bias juga naik kemudian turun kembali.

14

Universitas Sumatera Utara


Jumlah
Jumlah
Tenaga
Tenaga
Kerja
Kerja

Waktu Waktu

Jumlah Jumlah
Tenaga Tenaga
Kerja Kerja

Waktu Waktu

Gambar 2.3. Distribusi Tenaga Kerja Setelah Diratakan

(Sumber: A. Husen)

Disamping kejadian diatas, mungkin pula terjadi konflik yaitu

kemampuan penyediaan sumber daya tidak mencakupi kebutuhan sumber

daya yang diperlukan dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini, jumlah

sumber daya yang diperlukan melebihi jumlah sumber daya yang tersedia.

Berdasarkan pemikiran itu, maka alokasi dan perataan sumber daya

dapat dibedakan menjadi dua kategori (Nugraha,1985), yaitu alokasi sumber

daya tidak terbatas dan alokasi sumber daya terbatas.

 Alokasi Sumber Daya Tidak Terbatas

Alokasi sumberdaya tidak terbatas merupakan alokasi sumber daya

dimana tingkat ketersediaan sumber daya mampu mencakupi atau

bahkan melebihi kebutuhan sumber daya maksimal selama pelaksanaan

15

Universitas Sumatera Utara


proyek. Proses alokasi pada sumber daya yang tidak terbatas dilakukan

perataan (levelling) yang mempunyai batasan waktu (time limite).

Tujuan sebenarnya dari alokasi sumber daya tidak terbatas adalah

mengatur jadwal aktivitas-aktivitas sedemikian rupa sehingga tingkat

kebutuhan sumber daya dari waktu ke waktu menjadi serata mungkin.

Akibatnya, akan diperoleh tingkat penggunaan sumber daya yang lebih

besar atau tingkat pengangguran yang lebih kecil. Pada akhirnya, biaya

pengangguran sumber daya juga akan lebih kecil.

 Alokasi Sumber Daya Terbatas

Adanya keterbatasan sumber daya mengakibatkan timbulnya kendala-

kendala praktis yaitu aktivitas mana yang harus dikerjakan pada hari

apa atau aktivitas yang mana harus didahulukan, apabila sumber-

sumber dayanya serba terbatas. Hal ini disebabkan karena starttime

(waktu mulai) aktivitas dibatasi tidak hanya oleh hubungan

ketergantungan antar aktivitas, tetapi juga oleh adanya ketersediaan

sumber daya (Husen,2009).

Perencana dituntut untuk dapat menjadwalkan aktivitas yang ada

dengan baik, sehingga tidak terdapat tingkat kebutuhan sumber daya

yang melebihi tingkat ketersediaan sumber daya pada suatu waktu

tertentu. Penjadwalan proyek harus dirancang sedemikian rupa,

sehingga ketersediaan sumber daya dapat memenuhi seluruh aktivitas

dan agar hubungan ketergantungan dari aktivitas-aktivitas tidak

terganggu.

16

Universitas Sumatera Utara


Penjadwalan aktivitas dengan keterbatasan sumber daya adalah sebuah

kendala matematis yang disebut large combinatorial problem

(Siswojo,1981). Dalam hal ini akan muncul banyak sekali kombinasi

start time dari aktivitas-aktivitas proyek. Setiap kombinasi tersebut

akan membentuk sebuah jadwal tersendiri yang menyebabkan

terbentuknya banyak kemungkinan penjadwalan proyek.

Tujuan alokasi sumber daya terbatas dapat dirumuskan dalam dua

poin,yaitu:

- Mengalokasikan sumber daya secara optimal dan menyelesaikan

masalah over alokasi sumber daya dalam usaha untuk mendapat

jadwal proyek yang terpendek yang sesuai dengan batas- batas

tertentu sumber daya.

- Meratakan penggunaan sumber daya untuk menghindari perbedaan

yang ekstrim pada pemakaian sumber daya setiap waktu, serta

untuk menghasilkan output yang lebih optimal.

b) Perencanaan Sumber Daya Bahan/Material

Perencanaan sumber daya bahan/material berarti merencanakan jumlah

seluruh bahan/material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu

proyek, serta mengalokasikannya dalam tiap-tiap pekerjaan yang ada.

Penyediaan bahan/material harus sudah siap dan tersedia, pada saat

pekerjaan akan dimulai.

Perencanaan terhadap sumber daya bahan/material ini harus

memperhatikan beberapa standard dalam pemakaian bahan dan tingkat

efisiensi penggunaan bahan/material yang dapat diukur dengan

17

Universitas Sumatera Utara


membandingkan jumlah pemakaian bahan/material dengan output yang

dihasilkan. Semakin sedikit jumlah pemakaian bahan/material yang

digunakan, semakin tinggi tingkat efisien sipenggunanya.

c) Perencanaan Sumber Daya Peralatan

Perencanaan sumber daya peralatan berarti merencanakan jumlah

seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek,

serta mengalokasikannya dalam tiap-tiap pekerjaan yang ada. Tidak

semua pekerjaan menggunakan peralatan dalam pelaksanaannya

sehingga perencanaan sumber daya ini harus benar-benar

memperhatikan aspek- aspek seperti dalam perencanaan sumber daya

manusia.

4. Perencanaan Biaya Proyek

Masalah keuangan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap

jalannya suatu proyek. Dalam hal ini, profitabilitas dan likuiditas terkait

erat. Untuk menjamin adanya profitabilitas dan likuiditas proyek, maka

perlu dibuat anggaran biaya proyek. Dengan demikian perencanaan

terhadap biaya proyek merupakan perencanaan terhadap jumlah seluruh

dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek, serta

mengalokasikannnya pada tiap-tiap pekerjaan yang ada.

B. Pelaksanaan (Actuating)

Pada tahap pelaksanaan suatu proyek mengacu pada perencanaan yang sudah

diperhitungkan dengan matang, sehingga dalam pelaksanaan ini sebisa mungkin

18

Universitas Sumatera Utara


dihindari hambatan-hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya suatu

proyek.

Dalam kenyataan yang ada, sering kali pelaksanaan suatu proyek tidak sesuai

dengan perencanaan. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya beberapa alasan

sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap jadwal yang sudah disusun.

Dengan adanya perubahan tersebut sering kali suatu proyek mengalami percepatan

dan keterlambatan dalam pelaksanaannya.

Dalam kondisi normal, proyek direncanakan dengan biaya minimum dan

dengan waktu pelaksanaan yang paling optimal. Pada suatu proyek yang mengalami

keterlambatan, maka dapat melakukan percepatan proyek untuk mengejar

keterlambatan dari yang telah dijadwalkan. Sedangkan pada kondisi proyek

dipercepat maka proyek akan mempunyai waktu minimum dengan maksimum biaya

yang mungkin. Akibatnya percepatan durasi kegiatan tentunya akan berpengaruh

pada biaya kegiatan dan biaya total proyek. Dengan demikian harus ditentukan

suatu komposisi biaya dan waktu yang paling optimal.

C. Pengawasan/Pengendalian (Controlling)

Pengendalian akan mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama

adalah meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama

berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja

biaya, waktu, mutu, dan keselamatan kerja sehingga dapat menjadi criteria sebagai

tolak ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa

pengawasan, pemeriksaan, maupun koreksi yang dilakukan selama proses

implementasi.

19

Universitas Sumatera Utara


2.3.2. Manajemen Waktu

Manajemen waktu pada suatu proyek (Project Time Management)

memasukkan semua proses yang dibutuhkan dalam upaya untuk memastikan waktu

penyelesaian proyek (PMI 2000). Ada lima proses utama dalam manajemen waktu

proyek, yaitu:

1. Pendefinisian Aktivitas.

Merupakan proses identifikasi semua aktivitas spesifik yang harus dilakukan

dalam rangka mencapai seluruh tujuan dan sasaran proyek (project

deliveriables). Dalam proses ini dihasilkan pengelompokkan semua aktivitas

yang menjadi ruang lingkup proyek dari level tertinggi hingga level yang

terkecil atau disebut Work Breakdown Structure (WBS).

2. Urutan Aktivitas.

Proses pengurutan aktivitas melibatkan identifikasi dan dokumentasi dari

hubungan logis yang interaktif. Masing-masing aktivitas harus diurutkan secara

akurat untuk mendukung pengembangan jadwal sehingga diperoleh jadwal yang

realisitis. Dalam proses ini dapat digunakan alat bantu komputer untuk

mempermudah pelaksanaan atau dilakukan secara manual. Teknik secara manual

masih efektif untuk proyek yang berskala kecil atau di awal tahap proyek yang

berskala besar, yaitu bila tidak diperlukan pendetailan yang rinci.

3. Estimasi Durasi Aktivitas.

Estimasi durasi aktivitas adalah proses pengambilan informasi yang berkaitan

dengan lingkup proyek dan sumber daya yang diperlukan yang kemudian

dilanjutkan dengan perhitungan estimasi durasi atas semua aktivitas yang

dibutuhkan dalam proyek yang digunakan sebagai input dalam pengembangan

20

Universitas Sumatera Utara


jadwal. Tingkat akurasi estimasi durasi sangat tergantung dari banyaknya

informasi yang tersedia.

4. Pengembangan Jadwal.

Pengembangan jadwal berarti menentukan kapan suatu aktivitas dalam proyek

akan dimulai dan kapan harus selesai. Pembuatan jadwal proyek merupakan

proses iterasi dari proses input yang melibatkan estimasi durasi dan biaya hingga

penentuan jadwal proyek.

5. Pengendalian Jadwal.

Pengendalian jadwal merupakan proses untuk memastikan apakah kinerja yang

dilakukan sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah direncanakan. Hal

yang perlu diperhatikan dalam pengendalian jadwal adalah:

a. Pengaruh dari faktor-faktor yang menyebabkan perubahan jadwal dan

memastikan perubahan yang terjadi disetujui.

b. Menentukan perubahan dari jadwal.

c. Melakukan tindakan bila pelaksanaan proyek berbeda dari perencanaan awal

proyek.

2.3.3. Manajemen Biaya

Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) melibatkan semua

proses yang diperlukan dalam pengelolaan proyek untuk memastikan penyelesaian

proyek sesuai dengan anggaran biaya yang telah disetujui. Hal utama yang sangat

diperhatikan dalam manajemen biaya proyek adalah biaya dari sumber daya yang

diperlukan untuk menyelesaikan proyek, sebagai berikut:

21

Universitas Sumatera Utara


1. Perencanaan Sumber Daya.

Perencanaan sumber daya merupakan proses untuk menentukan sumber daya

dalam bentuk fisik (manusia, peralatan, material) dan jumlahnya yang

diperlukan untuk melaksanakan aktivitas proyek. Proses ini sangat berkaitan erat

dengan proses estimasi biaya.

2. Estimasi Biaya.

Estimasi biaya adalah proses untuk memperkirakan biaya dari sumber daya yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Bila proyek dilaksanakan melalui

sebuah kontrak, perlu dibedakan antara perkiraan biaya dengan nilai kontrak.

Estimasi biaya melibatkan perhitungan kuantitatif dari biaya-biaya yang muncul

untuk menyelesaikan proyek. Sedangkan nilai kontrak merupakan keputusan

dari segi bisnis di mana perkiraan biaya yang didapat dari proses estimasi

merupakan salah satu pertimbangan dari keputusan yang diambil.

3. Penganggaran Biaya.

Penganggaran biaya adalah proses membuat alokasi biaya untuk masing-masing

aktivitas dari keseluruhan biaya yang muncul pada proses estimasi. Dari proses

ini didapatkan cost baseline yang digunakan untuk menilai kinerja proyek.

4. Pengendalian Biaya.

Pengendalian biaya dilakukan untuk mendeteksi apakah biaya aktual

pelaksanaan proyek menyimpang dari rencana atau tidak. Semua penyebab

penyimpangan biaya harus terdokumentasi dengan baik sehingga langkah-

langkah perbaikan dapat dilakukan.

22

Universitas Sumatera Utara


2.4. Penjadwalan Proyek

Perencanaan merupakan bagian terpenting untuk mencapai keberhasilan

proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap proyek konstruksi akan

berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri. Hal ini dikuatkan dengan

berbagai kejadian dalam proyek konstruksi yang menyatakan bahwa perencanaan

yang baik dapat menghemat ± 40% dari biaya proyek, sedangkan perencanaan yang

kurang baik dapat menimbulkan kebocoran anggaran sampai ± 400% (Ervianto,

2005:161).

Secara umum dapat diartikan bahwa penjadwalan proyek merupakan sebuah

jadwal proyeksi dari suatu proyek yang akan berfungsi sebagai pedoman utama

dalam pelaksanaan proyek. Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil

perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan

kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja,

peralatan, dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk

penyelesaian proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan

hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini

dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek.

Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan

proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring yang berkala selalu

dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber

daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

Menurut Husen (2009:133), secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-

manfaat seperti berikut:

23

Universitas Sumatera Utara


1. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/ kegiatan mengenai batas-

batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.

2. Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan

relistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya danwaktu.

3. Memberikan saran untuk menilai kemajuan pekerjaan.

4. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan

proyek dapat selesai sebelum waktu yang di tetapkan.

5. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.

6. Merupakan sarana penting dalam pengendaliaan proyek.

Lagi menurut Husen (2009:134), tingkat kompleksitas penjadwalan proyek

sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. Sasaran dan tujuan proyek.

2. Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedule.

3. Dana yang di perlukan dan dana yang tersedia.

4. Waktu yang di perlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang

hilang dan hari-hari libur.

5. Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan di antaranya.

6. Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek.

7. Sumber daya yang di perlukan dan sumber daya yang tersedia.

8. Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas.

Makin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan penjadwalan

karena dana yang di kelolah sangat besar, kebutuhan dan penyediaan sumber daya

juga besar, kegiatan yang di lakukan sangat beragam serta durasi proyek menjadi

sangat panjang. Oleh karena itu, agar penjadwalan dapat diimplementasikan,

24

Universitas Sumatera Utara


digunakan cara-cara atau metode teknis yang sudah digunakan seperti metode

penjadwalan proyek.Kemampuan scheduler yang memadai dan bantuan software

komputer untuk penjadwalan dapat membantu memberikan hasil yang optimal.

Adapun langkah-langkah dalam menentukan penjadwalan proyek, yaitu

(Soeharto, 1999):

1. Identifikasi aktivitas (Work Breakdown Structure)

2. Penyusunan urutan kegiatan

3. Perkiraan kurun waktu

4. Penyusunan jadwal

2.4.1. Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)

Proses penjadwalan diawali dengan mengindentifikasi aktivitas proyek.

Setiap aktivitasdiidentifikasi agar dapat dimonitor dengan mudah dan dapat

dimengerti pelaksanaannya, sehingga tujuan proyek yang telah ditentukan dapat

terlaksana sesuai dengan jadwal.

Dalam mengidentifikasi kegiatan sebaiknya tidak terlalu sedikit dalam

pembagiannya karena akan membatasi keefektifan dalam perencanaan dan kontrol,

juga sebaiknya tidak terlalu banyak dalam pembagiannya karena juga akan

membingungkan bagi penggunanya. Dalam penentuan jumlah level detail WBS

sebaiknya berdasarkan:

1. Kebutuhan penggunaan schedule

2. Tipeaktivitas (biaya, keamanan, kualitas)

3. Ukuran, kompleksitas, dan tipe proyek

4. Pengalaman

25

Universitas Sumatera Utara


5. Persediaan informasi yang didapat

6. Karakteristik sumber daya

Dalam pengembangan WBS sebaiknya berdasarkan beberapa pembagian :

1. Wilayah geografi

2. Area konstruksi

3. Elemen-elemen bangunan

4. Jenis pekerjaan

5. Departemen

Beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pedoman penyusunan WBS

(Ervianto, 2004):

1. Susunan WBS dibuat bertingkat (level) menurut ketelitian spesifikasi

pekerjaannya.

2. Susunan WBS dibuat atas dasar penguraian yang diskrit dan logis.

3. Jumlah level sesuai dengan kebutuhan tingkat pengelolanya

4. Jumlah elemen pekerjaan tiap level sesuai dengan kebutuhan pengelolanya.

5. Tiap elemen WBS diberi nomor, dengan penomoran yang sesuai dengan

tingkat level-nya.

6. Elemen pekerjaan dalam WBS merupakan pekerjaan yang terukur.

2.4.2. Penyusunan Urutan Kegiatan

Setelah diuraukan menjadi komponen-komponen, lingkup proyek disusun

kembali menjadi urutan kegiatan sesuai dengan logika ketergantungan (jaringan

kerja).

26

Universitas Sumatera Utara


Di dalam penyusunan urutan kegiatan adalah bagaimana meletakkan kegiatan

tersebut di tempat yang benar, apakah harus bersamaan, setelah pekerjaan yang lain

selesai atau sebelum pekerjaan yang lain selesai. Pada penyusunan urutan kegiatan

sendiri ada beberapa informasi yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Technological constraints, yang meliputi metode konstruksi, prosedur dan

kualitas.

2. Managerial constraints, yang meliputi sumber daya, waktu, biaya, dan

kualitas.

3. External constraints, yang meliputi cuaca, peraturan, dan bencana alam.

2.4.3. Perkiraan Kurun Waktu (Durasi)

Setelah terbentuk jaringan kerja, masing-masing komponen kegiatan

diberikan perkiraan kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan

yang bersangkutan, juga perkiraan sumber daya yang diperlukan untuk

menyelesaikan kegiatan tersebut.

2.4.4. Penyusunan Jadwal (Schedule)

Jaringan kerja yang masing-masing komponen kegiatannya telah diberi kurun

waktu kemudian secara keseluruhan dianalisa dan dihitung kurun waktu penyelesaian

proyek, sehingga dapat diketahui jadwal induk dan jadwal untuk pelaksanaan

pekerjaan di lapangan.

Di dalam penyusunan jadwal masukan-masukan yang diperlukan yaitu jenis-

jenis aktivitas, urutan setiap aktivitas, durasi waktu aktivitas, kalender (jadwal hari),

milestones dan asumsi-asumsi yang diperlukan.

27

Universitas Sumatera Utara


Ada beberapa metode penjadwalan proyek konstruksi yang sering digunakan

untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing metode

mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Pertimbangan penggunaan metode-

metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap

kinerja penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya,

sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel–variabel yang

mempengaruhinya juga harus di monitor, misalnya mutu, keselamatan kerja,

ketersediaan peralatan dan material, serta stakeholder yang terlibat.Bila terjadi

penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan

koreksi agar proyek tetap pada kondisi yang di inginkan.

A. Kurva S (Hanumm Curve)

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas

pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva

S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot

pekerjaan yang dipresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan

proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek

dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah

ada keterlambatan atau percepatan proyek.

Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan

koreksi dalam pengendalian proses pengendalian proyek. Tetapi informasi tersebut

tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih

lanjut dapat menggunakan metode lain yang dikombinasikan, misalnya metode

28

Universitas Sumatera Utara


barchart atau network planning dengan memperbaharui sumber daya maupun waktu

pada masing-masing pekerjaan.

Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing-masing

kegiatan pada suatu metode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertical

sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva S. Bentuk

demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit,

kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir

proyek volume kegiatan kembali mengecil. Untuk menentukan bobot pekerjaan,

pendekatan yang dilakukan dapat perhitungan persentase berdasarkan biaya per item

pekerjaan/kegiatan dibagi total anggaran atau berdasarkan volume rencana dari

komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan.

Secara umum langkah-langkah menyusun kurva S adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan.

2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi biaya

total pekerjaan dikalikan 100%.

3. Setelah bobot masing-masing item dihitung, lalu distribusikan bobot pekerjaan

selama durasi masing-masing aktivitas.

4. Setelah itu jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu, dijumlahkan

secara kumulatif.

5. Angka kumulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y (ordinat) dalam

grafik dan waktu pada sumbu x (absis).

6. Dengan menghubungkan semua titik didapat kurva S.

29

Universitas Sumatera Utara


Pada umumnya kurva S diplot pada barchart, dengan tujuan untuk

mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalam suatu jangka waktu

tertentu pengamatan progress pelaksanaan proyek.

B. Metode Jaringan Kerja (Network Planning)

Jaringan proyek adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan,

menjadwalkan, dan memonitor kemajuan proyek. Jaringan menggambarkan berbagai

aktivitas yang harus diselesaikan, urutan logis, kesalingketergantungan antar

aktivitas, serta waktu aktivitas tersebut dimulai dan berakhir (Larson, 2006:140).

Network planning diperkenalkan pada tahun 1950-an oleh tim perusahaan

Dupont dan Rand Corporation untuk mengembangkan sistem kontrol manajemen.

Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang

memiliki ketergantungan yang kompleks. Metode ini relatif lebih sulit, hubungan

antar kegiatan jelas, dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis. Dari informasi

network planning-lah monitoring serta tindakan koreksi kemudian dapat dilakukan,

yakni dengan memperbaharui jadwal. Akan tetapi, metode ini perlu dikombinasikan

dengan metode lainnya.

Menurut Husen (2009:138), ada beberapa tahapan penyusunan network

scheduling yaitu sebagai berikut:

1. Menginventarisasi kegiatan-kegiatan dari paket terakhir WBS berdasarkan item

pekerjaan, lalu diberi kode kegiatan untuk mempermudahkan identifikasi.

2. Memperkirakan durasi setiap kegiatan dengan mempertimbangkan jenis

pekerjaan, volume pekerjaan, jumlah sumber daya, lingkungan kerja, serta

produktivitas pekerja.

30

Universitas Sumatera Utara


3. Penentuan logika ketergantungan antar kegiatan dilakukan dengan tiga

kemungkinan hubungan, yaitu kegiatan yang mendahului (predecessor),

kegiatan yang didahului (successor), serta bebas.

4. Perhitungan analisis waktu serta alokasi sumber daya, dilakukan setelah

langkah-langkah diatas dilakukan dengan akurat dan teliti.

Manfaat penerapan network scheduling menurut Husen (2009:138) adalah

sebagai berikut:

1. Penggambaran logika hubungan antar kegiatan (kesalingketergantungan antar

kegiatan), membuat perencanaan proyek menjadi lebih rinci dan detail.

2. Dengan memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya setiap kejadian

yang ditimbulkan oleh satu atau beberapa kegiatan, kesukaran-kesukaranyang

bakal timbul dapat diketahui jauh sebelum terjadi sehingga tindakan

pencegahan yang diperlukan dapat dilakukan.

3. Dalam network dapat terlihat jelas waktu penyelesaian yang dapat ditundaatau

ditepati.

4. Membantu mengomunikasikan hasil network yang dtampilkan.

5. Memungkinkan dicapainya hasil proyek yang lebih ekonomis dari segibiaya

langsung (direct cost) serta penggunaan sumber daya.

6. Berguna untuk menyelesaikan legal claim yang diakibatkan oleh keterlambatan

dalam menentukan pembayaran kemajuan pekerjaan, menganalisis cash flow,

dan pengendalian biaya.

7. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah sebagian dari

proses, lalu mengamati efek terhadap proyek secara keseluruhan.

31

Universitas Sumatera Utara


Metode network planning terdiri atas Activity On Arrow (AOA) dan ActivityOn

Node (AON) atau dikenal dengan Precedence Diagram Method.

C. Precedence Diagram Method (PDM)

Kegiatan dalam Precedence Diagram Method (PDM) digambarkan oleh sebuah

lambang segi empat karena letak kegiatan ada dibagian node maka sering disebut

juga Activity On Node (AON). Kegiatan dalam PDM diwakili oleh sebuah lambang

yang mudah diidentifikasi, bentuk umum yang sering digunakan adalah sebagai

berikut:

ES EF
JENIS
KEGIATAN
LS LF

NO.
DURASI
KEGIATAN

Gambar 2.4. Node PDM

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

ES = Earliest Start, waktu mulai paling awal suatu kegiatan.

EF = Earliest Finish, waktu selesai paling awal suatu kegiatan. Jika hanya ada satu

kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu adalah ES kegiatan

berikutnya.

LS = Latest Start, waktu paling akhir kegiatan boleh mulai. Yaitu waktu paling akhir

kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.

LF = Latest Finish, waktu paling akhir kegiatan boleh selesai.

32

Universitas Sumatera Utara


Hubungan antar kegiatan dalam metoda ini ditunjukkan oleh sebuah garis

penghubung, yang dapat dimulai dari kegiatan kiri ke


ke kanan atau dari kegiatan atas

ke bawah. Jika kegaitan awal terdiri dari sejumlah kegiatan dan di


diakhiri oleh

sejumlah kegiatan pula maka ditambahkan kegiatan


kegiatan dan kegiatan akhir yang

keduanya merupakan kegiatan fiktif. Misalnya untuk kegiatan awal ditambahkan

kegiatan
an START dan kegiatan akhir ditambahkan kegiatan FINISH.

Jalur Kritis

Untuk menentukan kegiatan yang bersifat kritis dan kemudian menentukan

(forward analysis
jalur kritis dapat dilakukan perhitungan kedepan (forward analysis) dan perhitungan

backward analysis).
kebelakang (backward analysis Perhitungan kedepan (forward
forward analysis
analysis) dilakukan

untuk mendapatkan besarnya Earliest Start dan Earliest Finish


Finish. Yang merupakan

predecessor adalah kegiatan I, sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan J.

Gambar 2.5. Hubungan I dan J

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

Besarnya nilai ESj dan EFj dihitung sebagai berikut:

ESj = ESi + SSij


Sij atau ESj = EFi + FSij

EFj = ESi + SFij atau EFj = EFi + FFij atau ESj + Dj

33

Universitas Sumatera Utara


Catatan:

 Jika ada lebih dari satu anak panah yang masuk dalam suatu kegiatan maka

diambil nilai terbesar

 Jika tidak ada/ diketahui FSij atau SSij dan kegiatan non-splitable
splitable maka ESj

dihitung dengan cara berikut: ESj = EFj – Dj

Perhitungan kebelakang (backward


( analysis)) dilakukan untuk mendapatkan

besarnya Latest Start dan Latest Finish. Sebagai kegiatan successor


essor adalah kegiatan

J, sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan I.

Gambar 2.6. Hubungan I dan J

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

Besarnya nilai LSj dan LFj dihitung sebagai berikut:

LFi = LFj
Fj + FFij atau LFi = LSj + FSij

LSi = LSj + SSij atau LSi = LFj + SFij atau LFi + Di

Catatan:

 Jika ada lebih dari satu anak panah yang masuk dalam suatu kegiatan maka

diambil nilai terkecil

34

Universitas Sumatera Utara


 diketahui FFij atau FSij dan kegiatan non-splitable
Jika tidak ada/diketahui splitable maka LFj

dihitung dengan cara berikut: LFj = LSi + Di

Jalur kritis ditandai oleh beberapa keadaan sebagai berikut:

 Earliest Start (ES) = Latest Start (LS)

 Earliest Finish (EF) = Latest Finish (LF)

 Latest Finish (LF) – Earliest Start (ES) = Durasi Kegiatan

Kegiatan Splitable

Sebuah kegiatan yang dapat atau harus dihentikan untuk sementara pada

suatusaat dan kemudian dilanjutkan kembali beberapa saat kemudian dinamakan

kegiatan splitable.. Contoh kegiatan ini adalah pengecoran


pengecoran beton untuk elemen

structural bangunan gedung (balok, kolom, plat lantai).


lantai)

Gambar 2.7. Kegiatan splitable

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

35

Universitas Sumatera Utara


Tabel
bel 2.1. Hitungan ke depan dan ke
ke belakang kegiatan splitable

Kegiatan Splitable

ward analysis)
Hitungan ke depan (forw ward analysis)
Hitungan ke belakang (backw

ESj=EFj– Dj–interupsi LSi=LFi– Di–interupsi

EFj=ESj– Dj+interupsi LFi=LSi– Di+interupsi

EFj– ESj=Dj+interupsi LFi–LSi=Di+interupsi

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

Adapun kegiatan non-splitable adalah kegiatan yang harus dilaksanakan dan

tidak diizinkan untuk berhenti ditengah pelaksanaannya.

Gambar 2.8. Kegiatan non-splitable

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

bel 2.2. Hitungan ke depan dan ke


Tabel k belakang kegiatan non
non-splitable

Kegiatan Non-Splitable

ward analysis)
Hitungan ke depan (forw ward analysis)
Hitungan ke belakang (backw

ESj=EFj–Dj LSi=LFi–Di

EFj=ESj–Dj LFi=LSi–Di

EFj– ESj=Dj LFi–LSi=Di

(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

36

Universitas Sumatera Utara


Float

Float dapat didefinisikan sebagai sejumlah waktu yang tersedia dalam

suatukegiatan sehingga memungkinkan kegiatan tersebut dapat ditunda atau

diperlambat secara sengaja atau tidak disengaja. Akan tetapi, penundaan tersebut

tidak menyebabkan proyek menjadi terlambat dalam penyelesaiannya. Float dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu total float dan free float.

Total float adalah sejumlah waktu yang tersedia untuk keterlambatan atau

perlambatan pelaksanaan kegiatan tanpa mempengaruhi penyelesaian proyek secara

keseluruhan. Free Float adalah sejumlah waktu yang tersedia untu keterlambatan

atau perlambatan pelaksanaan kegiatan tanpa mempengaruhi dimulainya kegiatan

yang langsung mengikutinya.

- Total Float (TF)i = Minimum (LSj – EFi)

- Free Float (FF)i = Minimum (ESj – EFi)

Pengertian Lag

Link lag adalah garis ketergantungan antara kegiatan dalam suatu network

planning. Perhitungan lag dapat dilakukan dengan cara:

 Melakukan perhitungan ke depan untuk mendapatkan nilai-nilai Earliest Start

(ES) dan Earliest Finish (EF)

 Hitung besarnya lag

 Buatlah garis ganda untuk lag yang nilainya = 0

 Hitung Free Float (FF) dan Total Float (TF)

Lag ij = ESj – EFi

Free Float i = minimum (lag ij)

37

Universitas Sumatera Utara


Total Float i = minimum (lag ij + TF j)

Hubungan Overlapping

Hubungan antara kegiatan I dengan kegiatan J dapat dibedakan menjadi empat

macam, yaitu:

1. Hubungan Finish to Start (FS)

Hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya (start) kegiatan berikutnya

(successor) tergantung pada selesainya (finish) kegiatan sebelumnya

(predecessor). FS dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu: Finish to Start

dengan lag = 0, Finish to Start dengan lag positif, Finish to Start dengan lag

negatif.

2. Hubungan Start to Start (SS)

Hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya (start) kegiatan berikutnya

(successor) tergantung pada mulainya (start) kegiatan sebelumnya

(predecessor). SS dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu: Start to Start dengan

lag = 0, Start to Start dengan lag positif, Start to Start dengan lag negative.

3. Hubungan Finish to Finish (FF)

Hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya (finish) kegiatan berikutnya

(successor) tergantung pada selesainya (finish) kegiatan sebelumnya

(predecessor). FF dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu:Finish to Finish

dengan lag = 0, Finish to Finish dengan lag positif, Finish to Finish dengan lag

negatif.

38

Universitas Sumatera Utara


4. Hubungan Start to Finish (SF)

Hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya (finish) kegiatan berikutnya

(successor) tergantung pada mulainya (start) kegiatan sebelumnya

(predecessor). SF dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu: Start to Finish

dengan lag = 0, Start to Finish dengan lag positif, Start to Finish dengan lag

negatif.

2.5. Ranked Positional Weight Method (RPWM)

Metode ini dikembangkan oleh W.B.Helgeson dan D.P.Birnie, biasanya

dikenal juga dengan metode Helgeson dan Birnie. Metode ini telah diakui sebagai

salah satu teknik dasar dari proses line balancing dalam industri manufaktur yang

berarti “proses penjadwalan aktivitas perakitan dalam jalur produksi yang bertujuan

untuk memaksimalkan kecepatan dan efisiensi di setiap stasiun kerja serta

menyeimbangkan lintasan sehingga seluruh stasiun kerja bekerja dalam lintasan

dengan kecepatan yang sedapat mungkin sama”. RPWM terbukti relatif mudah

diaplikasikan dan telah digunakan untuk penjadwalan jalur-jalur perakitan

(assembly line) dalam industry manufaktur (Tan dkk,1998). Langkah pertama

adalah membuat diagram precedence dan matriks precedence. Kemudian dihitung

bobot positional untuk setiap elemen yang diperoleh dari penjumlahan waktu

pengerjaan elemen tersebut dengan waktu pengerjaan elemen lain yang mengikuti

elemen tersebut.

39

Universitas Sumatera Utara


3 4

b c

9
6
e
a
2
d

Gambar 2.9. Diagram Precedence untuk menerangkan metode RPW

(Sumber: Rosnani Ginting)

Dari diagram precedence di atas, bobot setiap elemen dapat dihitung:

Untuk elemen a= a+b+c+d+e = 24

Untuk elemen b =b+c+e = 16

Untuk elemen d =d+e = 11

Untuk elemen e=e =9

Hubungan precedence juga dapat dibuat dalam bentuk matriks dimana setiap

hubungan bernilai-1,0,1. Hubungan precedence yang bernilai+1, jika elemen yang

hendak dihubungkan tersebut dikerjakan sebelum elemen yang mau dihubungkan

dengannya, bernilai -1 jika sebaliknya dan 0 jika tidak ada hubungan.

Tabel 2.3.Matrik Precedence dari Gambar 2.9

Elemen kerja A B C D e
A 0 1 1 1 1
B -1 0 1 0 1
C -1 -1 0 0 1
D -1 0 0 0 1
E -1 -1 -1 -1 0
(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

40

Universitas Sumatera Utara


Dari matriks precedence, bobot setiap elemen diperoleh dari penjumlahan

waktu pengerjaan untuk elemen tersebut dengan elemen yang bernilai +1 pada

masing-masing baris.

Sebagai contoh diambil elemen e.

Tabel 2.4.Contoh Perhitungan Bobot

Elemen a B c d e
b - 0 1 0 1
Personal 3+4+9=
weight 16
(Sumber: Wulfram I. Ervianto)

Terlihat bahwa masing-masing elemen mempunyai bobot dan elemen yang

mempunyai bobot yang paling besar menempati ranking 1, bobot yang terbesar

berikutnya menempati rank 2, dan begitu seterusnya sampai semua elemen didaftar.

Apabila ada elemen yang bobotnya sama, mereka bias diurut sesuai dengan

urutannya di dalam daftar.

Nilai bobot posisi dari suatu aktivitas menunjukkan tingkat kepentingan

(degree of importance) sebuah aktivitas, relatif terhadap aktivitas yang lain. Semakin

tinggi nilai bobot posisi sebuah aktivitas mengindikasikan bahwa aktivitas tersebut

semakin penting untuk dilaksanakan, dan karena itu harus diprioritaskan bila terjadi

konflik sumber daya.

Penentuan bobot posisi sebuah aktivitas sepenuhnya didasarkan pada jumlah

durasi aktivitas tersebut ditambah dengan durasi seluruh aktivitas yang mengikuti.

Jadi nilai bobot posisi tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti jenis proyek

ataupun kondisi-kondisi pelaksanaan. Meskipun begitu, adanya pengaruh dari

kondisi-kondisi pelaksanaan terhadap kegiatan proyek tidak dapat diabaikan begitu

41

Universitas Sumatera Utara


saja. Faktor-faktor tersebut diakomodasikan pada penyusunan precedence logic

(hubungan ketergantungan antar aktivitas).

Sebagai contoh, akan ditinjau proyek pembangunan sebuah gedung. Gambar

2.10 menunjukkan bahwa aktivitas A (pemasangan reng, usuk, genting) dengan

aktivitas B (pekerjaan tembok dan kusen) tidak terdapat hubungan ketergantungan

satu sama yang lain. Tetapi bila pelaksanaan proyek dilakukan pada musim hujan,

maka pekerjaan A harus dilaksanakan terlebih dahulu, sehingga pekerjaan dibawah

atap dapat terlindung dari hujan dan berlangsung lebih lancar. Karena itu harus

ditambahkan hubungan ketergantungan finish to start (akhir-awal) antara aktivitas A

dengan aktivitas B, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.10. Nilai bobot posisi

dari aktivitas A juga akan meningkat, sehingga tingkat prioritasnya untuk

dijadwalkan juga lebih tinggi dari sebelumnya.

Aktivitas A

Aktivitas B

Gambar 2.10. Hubungan aktivitas sebelum penyesuaian

(Sumber: I. Soeharto)

Aktivitas A

Aktivitas B

Gambar 2.11. Hubungan aktivitas setelah penyesuaian

(Sumber: I. Soeharto)

42

Universitas Sumatera Utara


Secara umum RPWM mempunyai kemampuan sebagai berikut :

a. Identifikasi jalur kritis

Jalur kritis dapat diidentifikasi dari diagram batang yang diperoleh dari

penerapan RPWM.

b. Penjadwalan untuk sumber daya yang bersifat terbatas dan tidak terbatas.

Pada penjadwalan untuk sumber daya tak terbatas (unconstrained resource

scheduling), penambahan jumlah sumber daya tidak akan memperpendek

durasi proyek. Pada kasus ini durasi proyek yang dihasilkan sudah merupakan

durasi yang paling pendek. Sedangkan pada penjadwalan untuk sumber daya

terbatas (constrained resource scheduling), durasi proyek lebih panjang akibat

keterbatasan sumber daya.

c. Alokasi dan perataan sumber daya.

d. Penentuan durasi proyek yang berbeda untuk barbagai macam tingkat

ketersediaan sumber daya.

e. Estimasi biaya konstruksi

Suatu biaya optimal untuk konstruksi dapat diperoleh atas dasar durasi atau

waktu penyelesaian proyek, biaya overhead, pengalokasian dan perataan

sumber daya serta biaya – biaya akibat keterlambatan dan faktor – faktor yang

lain.

Penjadwalan aktivitas proyek dengan RPWM akan melalui tahapan-tahapan

kegiatan sebagai berikut:

1) Tahap mengidentifikasi jenis-jenis aktivitas proyek beserta karakteristiknya

(durasi dan volume).

43

Universitas Sumatera Utara


2) Membuat precedence diagram dari aktivitas-aktivitas tersebut.

3) Melakukan penentuan tingkat ketersediaan sumber daya selama proyek

berlangsung.

4) Menentukan bobot posisi (positional weight) dari setiap aktivitias, kemudian

aktivitas-aktivitas tersebut disusun dengan urutan, menurut aktivitas-aktivitas

dengan bobot posisi terbesar.

5) Tahap untuk menjadwalkan aktivitas dengan pedoman sebagai berikut:

- Aktivitas dengan bobot posisi tertinggi dilaksanakan pada hari pertama

proyek.

- Sumber daya per hari yang tidak dipekerjakan (sumber daya yang tersisa)

didapat dengan mengurangi jumlah maksimal sumber daya yang telah

terpakai.

- Aktivitas dengan bobot tertinggi berikutnya dipilih, kemudian dilakukan dua

pemeriksaan yaitu pemeriksaan precedence dimana suatu aktivitas hanya bisa

dijadwalkan bila semua aktivitas yang mendahului telah dijadwalkan dan

pemeriksaan kebutuhan sumber daya untuk memastikan suatu aktivitas harus

lebih kecil atau minimal sama dengan jumlah sumber daya yang tersisa pada

saat itu.

- Jika kondisi predence dan kebutuhan sumber daya terpenuhi, aktivitas

tersebut dapat dijadwalkan pada hari tersebut dan tahap kedua dan ketiga

diulangi untuk aktivitas dengan bobot posisi tertinggi berikutnya.

- Jika salah satu atau keseluruhan kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka

aktivitas yang dimaksud tidak dapat dijadwalkan pada hari tersebut

(dilewati). Kemudian dipilih aktivitas berikutnya dengan bobot posisi terbesar

44

Universitas Sumatera Utara


dan pengecekan kondisi precedence dan kebutuhan sumber daya diulang

untuk aktivitas ini.

- Langkah kedua dan ketiga diulang untuk hari pertama (hari proyek yang

sama) sampai terjadinya kondisi. Kondisi pertama adalah kondisi yang

menunjukkan jumlah sumber daya total dari aktivitas-aktivitas yang telah

dijadwalkan sama dengan jumlah maksimal sumber daya yang tersedia.

Kondisi kedua adalah tidak ada lagi aktivitas yang dapat dijadwalkan akibat

batas dalam pemeriksaan precedence, dan yang ketiga aktivitas selanjutnya

memerlukan sumber daya yang tersedia pada saat itu.

- Penjadwalan untuk hari berikutnya dimulai dengan memilih aktivitas yang

memiliki bobot posisi terbesar selanjutnya. Harus diperhatikan bahwa setiap

aktivitas yang telah dijadwalkan sebelumnya tidak dapat dihentikan sebelum

aktivitas itu selesai, dan sumber daya yang masih digunakan tidak dapat

dipakai untuk aktivitas yang lain.

- Pedoman sesuai langkah kedua sampai dengan kelima di atas diulang terus

menerus sampai semua aktivitas selesai dijadwalkan dan jalur kritis diperoleh

dari network diagram yang telah dilengkapi dengan penjadwalan semua

aktivitas.

2.6. Analisis Rasio

Analisa rasio tidak hanya membandingkan angka – angka yang berbeda dari

neraca, ikhtisar rugi laba, dan laporan arus kas saja, tetapi juga membandingkan

besaran angka yang terjadi terhadap tahun sebelumnya, terhadap perusahaan,

industri, atau bahkan ekonomi secara umum (www.investopedia.com).

45

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan contoh penerapan analisa rasio di atas, penulis akan

membandingkan hasil penjadwalan PDM dan RPWM menggunakan analisa rasio.

Hasil penjadwalan yang akan dibandingkan dari dua metode ini adalah biaya tenaga

kerja proyek. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Rasio biaya =

dimana : x = biaya PDM

y = biaya RPWM

Ketentuan hasil perhitungannya adalah :

Jika < 1, maka pelaksanaan proyek dengan menggunakan penjadwalan PDM

akan lebih menguntungkan.

Jika = 1, maka pelaksanaan proyek baik dengan menggunakan penjadwalan

dengan RPWM maupun dengan PDM memerlukan biaya yang sama.

Jika > 1, maka pelaksanaan proyek dengan menggunakan penjadwalan RPWM

akan lebih menguntungkan.

46

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Proyek Penelitian

Dalam penelitian ini sebagai objek studi adalah Proyek Pembangunan

Gedung Museum Deli Serdang – Lubuk Pakam dan menggunakan data yang telah

ada yaitu berupa time schedule Proyek Pembangunan Gedung Museum Deli

Serdang – Lubuk Pakam.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa jenis data yaitu

1. Data Primer

Data primer adalah data pendukung yang diperlukan untuk penyusunan tugas

akhir.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data utama yang diperlukan dalam penelitian ini yang

diperoleh dari pemilik proyek atau pihak kontraktor. Data primer yang diperlukan

untuk penelitian ini adalah time schedule proyek berupa kurva S dan rencana

anggaran biaya (RAB).

3.3. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan penjadwalan proyek

menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) dan Ranked Positional Weight

Method (RPWM), dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing

47

Universitas Sumatera Utara


metode. Dari data proyek yang diperoleh akan dibuat penjadwalan ulang proyek

dengan menggunakan PDM dan RPWM. Kemudian dilakukan analisa terhadap

metode penjadwalan yang telah dibuat untuk mendapatkan perbandingannya.

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Identifikasi permasalahan, yakni merumuskan masalah mengenai metode

penjadwalan yang digunakan untuk penjadwalan proyek konstruksi.

2) Pengumpulan data yang dibutuhkan mengenai rincian seluruh kegiatan dalam

proyek yang menjadi studi kasus.

3) Mempelajari data-data proyek sehubungan dengan metode penjadwalan

konstruksi yang digunakan pada proyek yang menjadi studi kasus.

4) Merencanakan jadwal baru berdasarkan data-data tersebut, menggunakan

metode penjadwalan Precedence Diagram Method (PDM) dan metode

penjadwalan Ranked Positional Weight Method (RPWM).

5) Program Microsoft Project digunakan sebagai alat bantu pemrosesan dan

visualisasi hasil penjadwalan RPWM dan PDM.

6) Melakukan analisa perbandingan antara penerapan metode penjadwalan

Precedence Diagram Method (PDM) dan metode penjadwalan Ranked

Positional Weight Method (RPWM) dengan time schedule proyek.

7) Menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan saran untuk permasalahan

dan penelitian selanjutnya.

48

Universitas Sumatera Utara


3.4. Bagan Alir Penelitian

Analisa Penjadwalan Proyek dengan Time Schedule Kurva S, Precedence


Diagram Method dan Ranked Positional Weight Method

Latar Belakang

Identifikasi Permasalahan

Rumusan Permasalahan

Pengumpulan Data
- Time Schedule (Kurva S)
- Rencana Anggaran Biaya

Penjadwalan Proyek

Time Schedule (Kurva S) Ranked Positional Weight


Precedence Diagram Method
Proyek Gedung Museum Deli Method (RPWM)
(PDM)
Serdang

Work Breakdown Structure (WBS)

Precedence Diagram

Analisa dengan program Microsoft Project

Precedence Diagram Method Ranked Positional Weight Method


- Input data - Penentuan bobot posisi
- Levelling order standard - Input data
- Levelling order standard
- Input bobot posisi pada kolom priority
- Levelling order priority standard

Output

Analisa Perbandingan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.12. Diagram Alir Metodologi

49

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Umum

Pada penelitian ini akan dibuat penjadwalan proyek dengan Precedence

Diagram Method (PDM) dan Ranked Positional Weight Method (RPWM) untuk

mendapatkan perbandingan dalam mengoptimalkan waktu dan biaya. Penyusunan

penjadwalan proyek dilakukan berdasarkan data penjadwalan proyek yang telah

dibuat oleh pemilik proyek. Dalam melakukan analisa dan perhitungan digunakan

bantuan Microsoft Excel untuk mempermudah perhitungan maupun pembuatan

grafik dan diagram yang diperlukan.

4.2. Analisis Data Proyek

Data-data proyek yang digunakan dalam menyusun penjadwalan proyek

yang baru terdiri dari data work breakdown structure (WBS) dan durasi proyek.

Data-data ini tidak langsung digunakan untuk membuat penjadwalan proyek yang

baru tetapi dilakukan analisis terlebih dahulu sehingga dapat efektif diterapkan

pada masing- masing metode.

4.3. Penjadwalan Proyek Precedence Diagram Method (PDM)

PDM merupakan penjadwalan proyek yang berbentuk diagram jaringan.

Pada proses penjadwalan aktivitas proyek menggunakan PDM, akan digunakan

program Microsoft Project sebagai alat bantu untuk memproses data dan

50

Universitas Sumatera Utara


menampilkan hasil penjadwalan. Adapun langkah-langkah penjadwalan proyek

dengan PDM adalah:

1. Membuat WBS dan daftar logika ketergantungan antar kegiatan.

2. Menginput seluruh data pada program Microsoft Project.

3. Melakukan levelling dengan leveling order standard.

4.3.1. WBS Proyek

Tabel 4.1 memberikan data daftar pekerjaan proyek yang terdiri dari uraian

pekerjaan dan volume pekerjaan.

Tabel 4.1. Daftar pekerjaan proyek

Volume
No. Jenis Pekerjaan Satuan
Pekerjaan

1. Pekerjaan Pendahuluan

2. Pekerjaan Urugan Tanah 730.680 m3

3. Pekerjaan Pemadatan Tanah 900.000 m3

4. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang 1,410.000 m3

5. Galian Tanah Lantai 1 169.310 m3

6. Pasir Urug Lantai 1 5.380 m3

7. Lantai Kerja Beton 1:3:5 Lantai 1 10.770 m3

8. Peil Cap (P1K1) Lantai 1 5.940 m3

9. Peil Cap (P1K2) Lantai 1 5.940 m3

10. Peil Cap (P2K2) Lantai 1 13.500 m3

11. Peil Cap (P2K1) Lantai 1 13.500 m3

51

Universitas Sumatera Utara


12. Peil Cap (P3K1) Lantai 1 14.460 m3

13. Peil Cap (P4K1) Lantai 1 9.910 m3

14. Peil Cap (PL) Lantai 1 10.110 m3

15. Sloof (S1) Lantai 1 22.410 m3

16. Kolom (K1) Lantai 1 23.970 m3

17. Kolom (K2) Lantai 1 16.460 m3

18. Dinding beton bertulang Lantai 1 14.45 m3

19. Balok (B1) Lantai 1 18.47 m3

20. Balok (B2) Lantai 1 28.55 m3

21. Balok (B3) Lantai 1 10.77 m3

22. Balok (B4) Lantai 1 3.45 m3

23. Balok (B5) Lantai 1 1.89 m3

24. Balok (B6) Lantai 1 2.27 m3

25. Plat Ramp Lantai 1 10.4 m3

26. Plat Tangga Lantai 1 5.69 m3

27. Plat Lantai 1 42.13 m3

28. Kolom (K1) Lantai 2 17.77 m3

29. Kolom (K2) Lantai 2 12.2 m3

30. Dinding beton bertulang Lantai 2 10.71 m3

31. Balok (B1) Lantai 2 16.25 m3

32. Balok (B2) Lantai 2 28.03 m3

33. Balok (B3) Lantai 2 10.77 m3

34. Balok (B4) Lantai 2 3.45 m3

52

Universitas Sumatera Utara


35. Balok (B5) Lantai 2 1.89 m3

36. Balok (B6) Lantai 2 2.27 m3

37. Plat Ramp Lantai 2 10.4 m3

38. Plat Tangga Lantai 2 6.22 m3

39. Plat Lantai 2 42.13 m3

40. Kolom (K1) Lantai 3 15.55 m3

41. Kolom (K2) Lantai 3 7.51 m3

42. Dinding beton bertulang Lantai 3 6.23 m3

43. Balok (B1) Lantai 3 13.73 m3

44. Balok (B2) Lantai 3 22.99 m3

45. Balok (B3) Lantai 3 6.95 m3

46. Balok (B4) Lantai 3 3 m3

47. Balok (B5) Lantai 3 1.89 m3

48. Plat Tangga Type 1 Lantai 3 6.22 m3

49. Plat Tangga Type 2 Lantai 3 6.07 m3

50. Plat Lantai 3 24.36 m3

51. Plat Lantai 4 3.880 m3

52. Pekerjaan Dinding Lantai 1 416.6 m2

53. Pekerjaan Relief Lantai 1

54. Pengecatan Lantai 1 416.6 m2

55. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 1 8 Unit

56. Pekerjaan Penutup Lantai 1 535.55 m2

57. Pekerjaan Plafond Lantai 1 360.82 m2

53

Universitas Sumatera Utara


58. Pekerjaan Sanitary Lantai 1

59. Ground Tank Lantai 1 2.70 m3

60. Pekerjaan Ramp Lantai 1 52.00 m2

61. Pekerjaan Finishing Tangga Lantai 1 717.62 m2

62. Pekerjaan Kanopy Lantai 1 143.35 m2

63. Pekerjaan Dinding Lantai 2 709.09 m2

64. Pengecatan Lantai 2 709.09 m2

65. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 2 34 Unit

66. Pekerjaan Penutup Lantai 2 353.31 m2

67. Pekerjaan Plafond Lantai 2 315.27 m2

68. Pekerjaan Sanitary Lantai 2

69. Pekerjaan Ramp Lantai 2 52.00 m2

70. Pekerjaan Finishing Tangga Lantai 2 21.86 m2

71. Pekerjaan Kanopy Lantai 2 131.24 m2

72. Pekerjaan Dinding Lantai 3 540.89 m2

73. Pengecatan Lantai 3 540.89 m2

74. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 3

75. Pekerjaan Penutup Lantai 3 242.99 m2

76. Pekerjaan Plafond Lantai 3 367.55 m2

77. Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp Lantai 3 29.83 m2

78. Pekerjaan Dinding Lantai 4 387.94 m2

79. Pengecatan Lantai 4 387.94 m2

80. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 4 1 Unit

54

Universitas Sumatera Utara


81. Pekerjaan Penutup Lantai 4 219.13 m2

82. Pekerjaan Plafond Lantai 4 29.72 m2

83. Pekerjaan Atap 84.66 m2

84. Façade Bangunan 326.15 m2

85. Pekerjaan Pemipaan Sistem Air Bersih

86. Pekerjaan Pemipaan Sistem Air Kotor & Bekas

87. Pekerjaan Elektrikal

88. Pekerjaan Ventilasi 8 Unit

89. Pekerjaan Pemadam Kebakaran 9 Unit

90. Pekerjaan Elektronika

91. Pekerjaan Lift Barang 1 Unit

92. Pekerjaan Penangkal Petir 1 Unit

(Sumber: Data Proyek)

4.3.2. Logika Ketergantungan Pekerjaan

Logika ketergantungan pekerjaan merupakan hubungan keterkaitan antara

satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya. Dalam menyusun penjadwalan

proyek, perlu dibuat hubungan keterkaitan antar item pekerjaan. Penyusunan logika

ketergantungan pekerjaan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan

penjadwalan proyek yang optimal. Logika ketergantungan pekerjaan diberikan pada

Tabel 4.2.

55

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2. Logika ketergantungan pekerjaan proyek

Durasi
No. Jenis Pekerjaan Simbol Predecessors
(hari)

1. Pekerjaan Pendahuluan 1 7

2. Pekerjaan Urugan Tanah 2 1SS 14

3. Pekerjaan Pemadatan Tanah 3 1FS 7

4. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang 4 2SS 14

5. Galian Tanah 5 4FS-7 days 12

6. Pasir Urug 6 5SS 12

7. Lantai Kerja Beton 1:3:5 7 6SS 12

8. Peil Cap (P1K1) Lantai 1 8 7SS 12

9. Peil Cap (P1K2) Lantai 1 9 8SS 12

10. Peil Cap (P2K2) Lantai 1 10 9SS 12

11. Peil Cap (P2K1) Lantai 1 11 10SS 12

12. Peil Cap (P3K1) Lantai 1 12 4FS 12

13. Peil Cap (P4K1) Lantai 1 13 12SS 12

14. Peil Cap (PL) Lantai 1 14 13SS 12

15. Sloof (S1) Lantai 1 15 14SS 12

16. Kolom (K1) Lantai 1 16 15SS 12

17. Kolom (K2) Lantai 1 17 16SS 12

18. Dinding beton bertulang Lantai 1 18 17SS 12

19. Balok (B1) Lantai 1 19 18FS-7 days 13

20. Balok (B2) Lantai 1 20 19SS 13

56

Universitas Sumatera Utara


21. Balok (B3) Lantai 1 21 20SS 13

22. Balok (B4) Lantai 1 22 21SS 7

23. Balok (B5) Lantai 1 23 22SS 13

24. Balok (B6) Lantai 1 24 23SS 13

25. Plat Ramp Lantai 1 25 22FS 12

26. Plat Tangga Lantai 1 26 25SS 12

27. Plat Lantai 1 27 24FS 13

28. Kolom (K1) Lantai 2 28 27SS 14

29. Kolom (K2) Lantai 2 29 28SS 14

30. Dinding beton bertulang Lantai 2 30 29SS 14

31. Balok (B1) Lantai 2 31 26FS 14

32. Balok (B2) Lantai 2 32 31SS 14

33. Balok (B3) Lantai 2 33 32SS 14

34. Balok (B4) Lantai 2 34 18FS 14

35. Balok (B5) Lantai 2 35 34SS 14

36. Balok (B6) Lantai 2 36 35SS 14

37. Plat Ramp Lantai 2 37 36SS 14

38. Plat Tangga Lantai 2 38 38FS 14

39. Plat Lantai 2 39 37SS 7

40. Kolom (K1) Lantai 3 40 38FS 14

41. Kolom (K2) Lantai 3 41 40SS 14

42. Dinding beton bertulang Lantai 3 42 41SS 14

43. Balok (B1) Lantai 3 43 42SS 14

57

Universitas Sumatera Utara


44. Balok (B2) Lantai 3 44 43SS 14

45. Balok (B3) Lantai 3 45 44SS 14

46. Balok (B4) Lantai 3 46 45SS 14

47. Balok (B5) Lantai 3 47 46SS 14

48. Plat Tangga Type 1 Lantai 3 48 47SS 14

49. Plat Tangga Type 2 Lantai 3 49 48FS-7 days 14

50. Plat Lantai 3 50 49FS-7 days 14

51. Plat Lantai 4 51 50FS 7

52. Pekerjaan Dinding Lantai 1 52 27FS-7 days 14

53. Pekerjaan Relief Lantai 1 53 50FS 7

54. Pengecatan Lantai 1 54 55FS 7

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela


55. 55 53SS 21
Lantai 1

56. Pekerjaan Penutup Lantai 1 56 49FS 14

57. Pekerjaan Plafond Lantai 1 57 39SS 14

58. Pekerjaan Sanitary Lantai 1 58 56SS 7

59. Ground Tank Lantai 1 59 5SS 12

60. Pekerjaan Ramp Lantai 1 60 37FS 14

61. Pekerjaan Finishing Tangga Lantai 1 61 58FS 7

62. Pekerjaan Kanopy Lantai 1 62 64FS 7

63. Pekerjaan Dinding Lantai 2 63 38FS 14

64. Pengecatan Lantai 2 64 65FS 7

65. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 65 61FS 14

58

Universitas Sumatera Utara


Lantai 2

66. Pekerjaan Penutup Lantai 2 66 56FS 14

67. Pekerjaan Plafond Lantai 2 67 63FS-7 days 14

68. Pekerjaan Sanitary Lantai 2 68 63FS 7

69. Pekerjaan Ramp Lantai 2 69 60FS-7 days 7

70. Pekerjaan Finishing Tangga Lantai 2 70 61SS 14

71. Pekerjaan Kanopy Lantai 2 71 64FS 7

72. Pekerjaan Dinding Lantai 3 72 53FS 7

73. Pengecatan Lantai 3 73 72FS 7

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela


74. 74 73FS 7
Lantai 3

75. Pekerjaan Penutup Lantai 3 75 73FS 14

76. Pekerjaan Plafond Lantai 3 76 72SS 14

Pekerjaan Finishing Tangga dan


77. 77 63FS 7
Ramp Lantai 3

78. Pekerjaan Dinding Lantai 4 78 77FS 7

79. Pengecatan Lantai 4 79 78FS 7

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela


80. 80 79FS 7
Lantai 4

81. Pekerjaan Penutup Lantai 4 81 79FS 7

82. Pekerjaan Plafond Lantai 4 82 78SS 7

83. Pekerjaan Atap 83 82FS 7

84. Façade Bangunan 84 83FS 14

59

Universitas Sumatera Utara


85. Pekerjaan Pemipaan Sistem Air Bersih 85 30FS 21

Pekerjaan Pemipaan Sistem Air Kotor


86. 86 37FS 21
& Bekas

87. Pekerjaan Elektrikal 87 24FS 55

88. Pekerjaan Ventilasi 88 87FS 7

89. Pekerjaan Pemadam Kebakaran 89 87FS 7

90. Pekerjaan Elektronika 90 52FS 63

91. Pekerjaan Lift Barang 91 83SS 7

92. Pekerjaan Penangkal Petir 92 83FS 7

(Sumber: Data Proyek)

4.4. Penjadwalan Proyek Ranked Positional Weight Method (RPWM)

Pada penjadwalan aktivitas proyek dengan menggunakan RPWM, kembali

akan digunakan program Microsoft Project sebagai alat bantu untuk memproses data

dan menampilkan hasil penjadwalan. Seluruh tahapan dari hasil penjadwalan, alokasi

dan perataan sumber daya dari program Microsoft Project telah disesuaikan sehingga

dapat mengadopsi tahapan RPWM. Aapun langkah-langkah penjadwalan proyek

dengan RPWM adalah

1. Membuat precedence diagram dari aktivitas-aktivitas proyek.

2. Menentukan bobot posisi dari setiap aktivitas tersebut.

3. Menginput seluruh data pada program Microsoft Project.

4. Melakukan levelling dengan leveling order standard.

5. Memasukkan nilai bobbot posisi pada kolom priority tiap item pekerjaan

yang ada pada Microsoft Project.

60

Universitas Sumatera Utara


6. Kembali melakukan levelling tetapi dengan levelling order priority

standard.

4.4.1 Bobot Posisi

Bobot posisi dari setiap aktivitas dapat didefenisikan sebagai jumlah dari

durasi suatu aktivitas ditambah dengan jumlah total aktivitas yang mengikuti

aktivitas tersebut. Berdasarkan precedence diagram, bobot dari setiap item pekerjaan

dapat diperoleh dari lintasan terpanjang waktu pengerjaan item pekerjaan tersebut

hingga proses terakhir.

Tabel 4.3. Bobot posisi item pekerjaan

No. Urut Item Durasi


Jenis Pekerjaan Bobot
Pekerjaan (hari)

Pekerjaan Pendahuluan 1 7 1000

Pekerjaan Urugan Tanah 2 14 1000

Pekerjaan Pemadatan Tanah 3 7 7

Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang 4 14 1000

Galian Tanah 5 12 96

Pasir Urug 6 12 84

Lantai Kerja Beton 1:3:5 7 12 72

Peil Cap (P1K1) Lantai 1 8 12 60

Peil Cap (P1K2) Lantai 1 9 12 48

Peil Cap (P2K2) Lantai 1 10 12 36

Peil Cap (P2K1) Lantai 1 11 12 24

61

Universitas Sumatera Utara


Peil Cap (P3K1) Lantai 1 12 12 1000

Peil Cap (P4K1) Lantai 1 13 12 1000

Peil Cap (PL) Lantai 1 14 12 1000

Sloof (S1) Lantai 1 15 12 1000

Kolom (K1) Lantai 1 16 12 991

Kolom (K2) Lantai 1 17 12 979

Dinding beton bertulang Lantai 1 18 12 967

Balok (B1) Lantai 1 19 13 472

Balok (B2) Lantai 1 20 13 459

Balok (B3) Lantai 1 21 13 446

Balok (B4) Lantai 1 22 7 433

Balok (B5) Lantai 1 23 13 402

Balok (B6) Lantai 1 24 13 389

Plat Ramp Lantai 1 25 12 313

Plat Tangga Lantai 1 26 12 301

Plat Lantai 1 27 13 250

Kolom (K1) Lantai 2 28 14 63

Kolom (K2) Lantai 2 29 14 49

Dinding beton bertulang Lantai 2 30 14 35

Balok (B1) Lantai 2 31 14 42

Balok (B2) Lantai 2 32 14 28

Balok (B3) Lantai 2 33 14 14

Balok (B4) Lantai 2 34 14 739

62

Universitas Sumatera Utara


Balok (B5) Lantai 2 35 14 725

Balok (B6) Lantai 2 36 14 711

Plat Ramp Lantai 2 37 14 697

Plat Tangga Lantai 2 38 14 258

Plat Lantai 2 39 7 641

Kolom (K1) Lantai 3 40 14 369

Kolom (K2) Lantai 3 41 14 355

Dinding beton bertulang Lantai 3 42 14 341

Balok (B1) Lantai 3 43 14 327

Balok (B2) Lantai 3 44 14 313

Balok (B3) Lantai 3 45 14 299

Balok (B4) Lantai 3 46 14 285

Balok (B5) Lantai 3 47 14 271

Plat Tangga Type 1 Lantai 3 48 14 257

Plat Tangga Type 2 Lantai 3 49 14 243

Plat Lantai 3 50 14 208

Plat Lantai 4 51 7 7

Pekerjaan Dinding Lantai 1 52 14 84

Pekerjaan Relief Lantai 1 53 7 201

Pengecatan Lantai 1 54 7 7

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 1 55 21 28

Pekerjaan Penutup Lantai 1 56 14 187

Pekerjaan Plafond Lantai 1 57 14 14

63

Universitas Sumatera Utara


Pekerjaan Sanitary Lantai 1 58 7 173

Ground Tank Lantai 1 59 12 12

Pekerjaan Ramp Lantai 1 60 14 21

Pekerjaan Finishing Tangga Lantai 1 61 7 166

Pekerjaan Kanopy Lantai 1 62 7 7

Pekerjaan Dinding Lantai 2 63 14 244

Pengecatan Lantai 2 64 7 21

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 2 65 14 35

Pekerjaan Penutup Lantai 2 66 14 14

Pekerjaan Plafond Lantai 2 67 14 14

Pekerjaan Sanitary Lantai 2 68 7 7

Pekerjaan Ramp Lantai 2 69 7 7

Pekerjaan Finishing Tangga Lantai 2 70 14 14

Pekerjaan Kanopy Lantai 2 71 7 7

Pekerjaan Dinding Lantai 3 72 7 49

Pengecatan Lantai 3 73 7 28

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 3 74 7 7

Pekerjaan Penutup Lantai 3 75 14 14

Pekerjaan Plafond Lantai 3 76 14 14

Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 140


77 7
Lantai 3

Pekerjaan Dinding Lantai 4 78 7 133

Pengecatan Lantai 4 79 7 7

64

Universitas Sumatera Utara


Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Lantai 4 80 7 14

PekerjaanPenutup Lantai 4 81 7 7

Pekerjaan Plafond Lantai 4 82 7 42

Pekerjaan Atap 83 7 35

Façade Bangunan 84 14 14

Pekerjaan Pemipaan Sistem Air Bersih 85 21 21

Pekerjaan Pemipaan Sistem Air Kotor & 21


86 21
Bekas

Pekerjaan Elektrikal 87 55 69

Pekerjaan Ventilasi 88 7 7

Pekerjaan Pemadam Kebakaran 89 7 7

Pekerjaan Elektronika 90 63 63

Pekerjaan Lift Barang 91 7 7

Pekerjaan Penangkal Petir 92 7 7

(Sumber: Data Proyek)

4.5. Analisis Rasio

Berdasarkan penjadwalan proyek dengan metode PDM dan RPWM dengan

jumlah tenaga kerja dan durasi waktu setiap item pekerjaan yang sama, berikut ini

ditampilkan perbandingan waktu dan biaya Proyek Pembangunan Gedung Museum

Deli Serdang.

a. Perbandingan Waktu Proyek

- Durasi proyek penjadwalan PDM : 118 hari

- Durasi proyek penjadwalan RPWM : 113 hari

65

Universitas Sumatera Utara


Selisih waktu pelaksanaan proyek antara penjadwalan PDM dan RPWM

adalah 5 hari.

b. Perbandingan Biaya Proyek

Rasio biaya = , dimana: x = biaya PDM

y = biaya RPWM

- Biaya Total penjadwalan PDM : Rp 4.870.527.309,00

- Biaya Total penjadwalan RPWM : Rp 4.932.876.567,00

Rasio biaya total = = 0,987

Karena < 1, maka pelaksanaan proyek menggunakan PDM lebih

menguntungkan.

Dari hasil perbandingan PDM dan RPWM diperoleh bahwa penggunaan

RPWM dalam penjadwalan proyek lebih menguntungkan dari segi waktu dimana

durasi proyek yang dihasilkan penjadwalan dengan RPWM lebih cepat 5 hari

dibandingkan dengan penjadwalan dengan PDM. Sementara apabila dibandingkan

dari segi biaya, diperoleh bahwa penggunakan PDM lebih menguntungkan

dibandingkan RPWM dimana PDM dapat menghemat total biaya sebesar Rp

62.349.258,00.

Dalam proses penjadwalan proyek dengan Precedence Diagram Method,

digunakan program Microsoft Project sebagai alat bantu untuk memproses data dan

menampilkan hasil penjadwalan. Microsoft project akan melakukan alokasi dan

perataan sumber daya berdasarkan pedoman-pedoman pada PDM karena pada

dasarnya program ini memang didisain dengan mengadopsi teori PDM. Microsoft

Project akan melakukan seleksi terhadap seluruh aktivitas proyek untuk memutuskan

66

Universitas Sumatera Utara


aktivitas mana yang akan dijadwalkan pada suatu periode tertentu berdasarkan

hubungan ketergantungan antar aktivitas dan tingkat kebutuhan sumber daya.

Apabila dalam proses penjadwalan tersebut terjadi konflik sumber daya, maka akan

diprioritaskan aktivitas dengan nilai float yang lebih kecil untuk dijadwalkan terlebih

dahulu dan apabila aktivitas yang mengalami konflik memiliki bilai float yang sama

maka akan dipilih aktivitas dengan kode aktivitas yang lebih kecil. Sama halnya

dengan Ranked Positional Diagram Method, Microsoft Project digunakan sebagai

alat bantu untuk memproses data dan menampilkan hasil penjadwalan. Seluruh

tahapan dari proses penjadwalan, alokasi dan perataan sumber daya dari program

Microsoft Project telah disesuaikan sehingga dapat mengadopsi tahapan RPWM.

PDM dan RPWM mempunyai tahap awal yg sama yaitu penggunaan

precedence diagram dan levelling order standard dalam proses alokasi dan perataan

sumber daya, akan tetapi PDM hanya sebatas sampai pada precedence diagram

sementara RPWM dilanjutkan dengan penentuan bobot posisi dan levelling order

priority standard dimana aktivitas yang memiliki bobot posisi paling tinggi akan

diprioritaskan untuk dijadwalkan terlebih dahulu. Ini menunjukkan RPWM memiliki

proses penjadwalan serta alokasi sumber daya yang lebih pasti karena pedoman yang

jelas dimana penjadwalan dilakukan berdasarkan bobot posisi setiap aktivitas.

Kedua metode ini menyajikan informasi yang terperinci dan jelas mengenai

sumber daya baik itu tenaga kerja maupun material dan penggunaan sumber daya

tersebut lebih optimal dikarenakan adanya alokasi dan perataan sumber daya dengan

bantuan program Microsoft Project. Sementara time schedule kurva S hanya

menyajikan informasi mengenai kemajuan proyek, waktu dan bobot proyek saja yang

dipresentasikan dalam bentuk kurva.

67

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penyusunan penjadwalan proyek menggunakan Precedence

Diagram Method dan Ranked Positional Weight Method serta membandingkannya

dengan Time Schedule Kurva S awal proyek maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Durasi awal proyek Pembangunan Museum Deli Serdang ini adalah 118 hari

dengan biaya total Rp 5.025.500.476,00.

2. Dari proses penjadwalan, alokasi dan perataan tenaga kerja dengan

Precedence Diagram Method (PDM) diperoleh hasil sebagai berikut:

- Durasi proyek : 118 hari

- Waktu pelaksanaan : 08/10/2016 – 27/12/2017

- Biaya total : Rp 4.870.527.309,00

3. Dari proses penjadwalan, alokasi dan perataan tenaga kerja dengan Ranked

Positional Weight Method (RPWM) diperoleh hasil sebagai berikut:

- Durasi proyek : 113 hari

- Waktu pelaksanaan : 08/10/2016 – 22/12/2017

- Biaya total : Rp 4.932.876.567,00

4. Bila dibandingkan dari segi waktu, durasi proyek hasil penjadwalan aktivitas

dengan RPWM lebih cepat selama 5 hari dibandingkan dengan penjadwalan

aktivitas dengan PDM.

68

Universitas Sumatera Utara


5. Analisa rasio yang dilakukan terhadap biaya proyek dengan penjadwalan

PDM dan biaya proyek dengan penjadwalan RPWM menghasilkan:

Rasio biaya = < 1

Dimana, x = biaya PDM

y = biaya RPWM

Hal ini berarti apabila dibandingkan dari segi biaya total penjadwalan

aktivitas proyek dengan PDM lebih menguntungkan, karena mampu

menghemat biaya total sebesar Rp 62.349.258,00.

6. Dari hasil penjadwalan PDM dan bila dibandingkan dengan time schedule

awal proyek diperoleh bahwa metode PDM hanya mampu menghasilkan

biaya yang lebih optimal dengan menghemat biaya total sebesar Rp

154.973.527,00 sementara dari segi waktu, durasi yang dihasilkan PDM sama

dengan durasi awal proyek.

7. Dari hasil penjadwalan RPWM tersebut dan bila dibandingkan dengan time

schedule awal proyek diperoleh bahwa metode RPWM menghasilkan waktu

dan biaya yang lebih optimal yaitu lebih cepat 5 hari dan menghemat biaya

total sebesar Rp 92.623.909,00.

8. Kedua metode tersebut mampu menghasilkan waktu dan biaya yang lebih

optimal serta penggunaan sumber daya yang lebih merata dibandingkan

dengan time schedule awal proyek terutama Ranked Positional Weight

Method dimana metode yang biasa digunakan di industri ini bisa juga

menjadi salah satu metode penjadwalan proyek konstruksi yang dipilih

apabila ingin meperoleh waktu dan biaya yang optimal serta alokasi sumber

daya yang lebih merata.

69

Universitas Sumatera Utara


5.2. Saran

Dari studi ini dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh terlihat bahwa RPWM dapat menjadi

metode alternatif dalam penjadwalan proyek konstruksi karena memiliki

proses penjadwalan yang lebih pasti dan pedoman yang jelas dimana

penjadwalan dilakukan berdasarkan bobot posisi setiap aktivitas.

2. Dalam proses penjadwalan proyek perlu dilakukan analisa menyeluruh

terhadap aspek-aspek sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi

yaitu sumber daya tenaga kerja, perlatan dan material.

3. Ranked Positional Weight Method (RPWM) bisa digunakan untuk

penjadwalan aktivitas proyek konstruksi, tetapi lebih cocok digunakan di

industri karena biasanya aktivitas yang dilakukan di industri selalu sama dan

berulang sehingga kebutuhan tenaga kerja juga cenderung tetap.

70

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional,

Erlangga, Jakarta.

Ervianto, W. I. 2002. Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwalan &

Pengendalian Proyek, C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Husen, A. 2009. Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek, Andi,

Yogyakarta.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1, Kanisius,

Yogyakarta.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 2, Kanisius,

Yogyakarta.

Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Baroto, Teguh.2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Martha Jaya, N.,Diah Parami Dewi, A.A. 2007. Analisa Penjadwalan Proyek

Menggunakan Ranked Positional Weight Method dan Precedence Diagram

Method (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Pasar Mumbul di Kabupaten

Buleleng), Jurnal Ilmiah, Program Studi Telnik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Udayana, Denpasar.

Suputra, I Gusti Ngurah Oka. 2011. Penjadwalan Proyek dengan Precedence

Diagram Method dan Ranked Positional Weight Method, Jurnal Ilmiah,

Program Studi Telnik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar.

ix

Universitas Sumatera Utara


Emanuel Andi Wahju Raharjo, 2009. Panduan Lengkap Mengelola Proyek dengan

Microsoft Project Profesional 2007, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


PROYEK : PEMBANGUNAN GEDUNG MUSEUM DELI SERDANG
LOKASI : LUBUK PAKAM
TAHUN : 2016

Progress
NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT % Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Ket
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Mingggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8 Minggu 9 Minggu 10 Minggu 11 Minggu 12 Minggu 13 Minggu 14 Minggu 15 Minggu 16 Minggu 17 Minggu 18

100
PEKERJAAN PENDAHULUAN 1.54 1.54 100
PEKERJAAN URUGAN TANAH 2.15 1.08 1.08
PEKERJAAN PEMADATAN TANAH 0.18 0.18
PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG 6.14 3.07 3.07
GALIAN TANAH 0.27 0.13 0.13
PASIR URUG 0.02 0.01 0.01
LANTAI KERJA BETON 1:3:5 0.18 0.09 0.09
PEIL CAP (P1K1) LANTAI 1 0.32 0.16 0.16
PEIL CAP (P1K2) LANTAI 1 0.32 0.16 0.16
PEIL CAP (P2K2) LANTAI 1 0.65 0.32 0.32
PEIL CAP (P2K1) LANTAI 1 0.65 0.32 0.32
PEIL CAP (P3K1) LANTAI 1 0.62 0.31 0.31
PEIL CAP (P4K1) LANTAI 1 0.48 0.24 0.24
PEIL CAP (PL) LANTAI 1 0.46 0.23 0.23
SLOOF LANTAI 1 1.47 0.73 0.73
KOLOM (K1) LANTAI 1 2.06 1.03 1.03
KOLOM (K2) LANTAI 1 1.62 0.81 0.81
DINDING BETON BERTULANG LANTAI 1 1.15 0.57 0.57
BALOK (B1) LANTAI 1 1.52 0.76 0.76 80
BALOK (B2) LANTAI 1 2.37 1.18 1.18
BALOK (B3) LANTAI 1 1.00 0.50 0.50
BALOK (B4) LANTAI 1 0.35 0,35
BALOK (B5) LANTAI 1 0.23 0.11 0.11
BALOK (B6) LANTAI 1 0.22 0.11 0.11
PLAT RAMP LANTAI 1 1.49 0.74 0.74
PLAT TANGGA LANTAI 1 0.77 0.38 0.38
PLAT LANTAI 1 3.83 1.91 1.91
KOLOM (K1) LANTAI 2 1.53 0.76 0.76
KOLOM (K2) LANTAI 2 1.20 0.60 0.60
DINDING BETON BERTULANG LANTAI 2 0.85 0.43 0.43
BALOK (B1) LANTAI 2 1.33 0.67 0.67
BALOK (B2) LANTAI 2 2.02 1.01 1.01
BALOK (B3) LANTAI 2 1.00 0.50 0.50
BALOK (B4) LANTAI 2 0.35 0.17 0.17
BALOK (B5) LANTAI 2 0.23 0.11 0.11
BALOK (B6) LANTAI 2 0.22 0.11 0.11
PLAT RAMP LANTAI 2 1.49 0.74 0.74
60
PLAT TANGGA LANTAI 2 0.78 0.39 0.39
PLAT LANTAI 2 3.83 3.83
KOLOM (K1) LANTAI 3 1.05 0.53 0.53
KOLOM (K2) LANTAI 3 0.57 0.29 0.29
DINDING BETON BERTULANG LANTAI 3 0.50 0.25 0.25
BALOK (B1) LANTAI 3 1.13 0.56 0.56
BALOK (B2) LANTAI 3 1.91 0.95 0.95
BALOK (B3) LANTAI 3 0.65 0.32 0.32
BALOK (B4) LANTAI 3 0.30 0.15 0.15
BALOK (B5) LANTAI 3 0.23 0.11 0.11
PLAT TANGGA TYPE 1 LANTAI 3 0.78 0.39 0.39
PLAT TANGGA TYPE 2 LANTAI 3 0.76 0.38 0.38
PLAT LANTAI 3 2.20 1.10 1.10
PLAT LANTAI 4 0.36 0.36
PEKERJAAN DINDING LANTAI 1 1.70 0.85 0.85
PEKERJAAN RELIEF LANTAI 1 0.63 0.63
PENGECATAN DINDING LANTAI 1 0.18 0.18
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA LANTAI 1 2.34 0.78 0.78 0.78
40
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 1 1.65 0.82 0.82
PEKERJAAN PLAFOND LANTAI 1 0.86 0.43 0.43
PEKERJAAN SANITARY LANTAI 1 0.91 0.91
GROUND TANK 0.41 0.21 0.21
PEKERJAAN RAMP LANTAI 1 0.34 0.17 0.17
PEKERJAAN FINISHING TANGGA LANTAI 1 0.27 0.27
PEKERJAAN KANOPY LANTAI 1 1.62 1.62
PEKERJAAN DINDING LANTAI 2 1.94 0.97 0.97
PENGECATAN DINDING LANTAI 2 0.31 0.31
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA LANTAI 2 2.08 1.04 1.04
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 2 1.15 1.15
PEKERJAAN PLAFOND LANTAI 2 0.75 0.25 0.25 0.25
PEKERJAAN SANITARY LANTAI 2 0.84 0.84
PEKERJAAN RAMP LANTAI 2 0.11 0.11
PEKERJAAN FINISHING TANGGA LANTAI 2 0.49 0.25 0.25
PEKERJAAN KANOPY LANTAI 2 0.90 0.90
PEKERJAAN DINDING LANTAI 3 1.29 1.29
PENGECATAN DINDING LANTAI 3 0.23 0.23
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA LANTAI 3 1.64 1.64 20
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 3 1.07 0.53 0.53
PEKERJAAN PLAFOND LANTAI 3 0.63 0.32 0.32
PEKERJAAN FINISHING TANGGA DAN RAMP LANTAI 3 0.24 0.24
PEKERJAAN DINDING LANTAI 4 1.39 1.39
PENGECATAN DINDING LANTAI 4 0.17 0.17
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA LANTAI 4 0.16 0.16
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 4 1.50 1.50
PEKERJAAN PLAFOND LANTAI 4 0.07 0.07
PEKERJAAN ATAP 0.43 0.43
FAÇADE BANGUNAN 3.16 1.58 1.58
PEKERJAAN PEMIPAAN SISTEM AIR BERSIH 1.26 0.42 0.42 0.42
PEKERJAAN PEMIPAAN SISTEM AIR KOTOR & BEKAS 0.49 0.16 0.16 0.16
PEKERJAAN ELEKTRIKAL 4.17 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52
PEKERJAAN VENTILASI 0.09 0.09
PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN 0.12 0.12
PEKERJAAN ELEKTRONIKA 2.62 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29
PEKERJAAN LIFT BARANG 1.99 1.99
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 0.48 0.48
0
PROGRES MINGGUAN 100 5.69 6.45 5.34 7.31 3.79 5.35 7.15 8.95 6.49 5.21 4.53 4.19 8.28 5.18 5.30 4.19 3.11 3.50
KUMULATIF PROGRES MINGGUAN 0 5.69 12.14 17.48 24.79 28.58 33.93 41.08 50.03 56.51 61.72 66.25 70.44 78.71 83.90 89.20 93.39 96.50 100.00
DEVIASI

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2

REKAPITULASI

Pekerjaan : Revisi Perencanaan Pembangunan Museum Deli Serdang


Lokasi : Kawasan Pusat Olah Raga, Seni dan Budaya Kabupaten Deli Serdang
Tahun Anggaran : 2016

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA


1 2 3

I PEKERJAAN PERSIAPAN 73,395,829.00


II PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN 116,033,028.00
III PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG 299,112,144.00
IV PEKERJAAN STRIUKTUR
IV.A STRUKTUR LANTAI 1 1,146,523,136.39
IV.B STRUKTUR LANTAI 2 750,764,194.90
IV.C STRUKTUR LANTAI 3 510,776,959.93
IV.D STRUKTUR LANTAI 4 18,251,152.41
V PEKERJAAN ARSITEKTUR
V.A ARSITEKTUR LANTAI 1 542,374,884.23
V.B ARSITEKTUR LANTAI 2 421,603,844.55
V.C ARSITEKTUR LANTAI 3 251,418,050.00
V.D ARSITEKTUR LANTAI 4 180,245,919.46
V.E FAÇADE BANGUNAN 158,769,334.00
VI PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
VI.A PEKERJAAN PEMIPAAN (PLUMBING) 86,178,500.00
VI.B PEKERJAAN ELEKTRIKAL 204,624,000.00
VI.C PEKERJAAN VENTILASI 4,800,000.00
VI.D PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN 6,300,000.00
VI.E PEKERJAAN ELEKTRONIKA 131,924,500.00
VI.F PEKERJAAN LIFT BARANG 97,750,000.00
VI.G PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 24,655,000.00
Total Rp 5,025,500,476.87
PPN 10% Rp 502,550,047.69
Jumlah Rp 5,528,050,524.55
Di Bulatkan Rp 5,528,050,000.00

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 3
Cash Flow Report PDM (Levelling)
Total
6E+09

5E+09

4E+09
Cost

3E+09

2E+09

1E+09

0
Week 32 Week 33 Week 34 Week 35 Week 36 Week 37 Week 38 Week 39 Week 40 Week 41 Week 42 Week 43 Week 44 Week 45 Week 46 Week 47 Week 48 Week 49 Week 50 Week 51 Week 52

Q3 Q4

2016

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 4
ID Task Name Duration Start Actual Finish Actual Cost Predecessors July 1 August 21 October 11 December 1 January 21 March 11 May 1
6/26 7/17 8/7 8/28 9/18 10/9 10/30 11/20 12/11 1/1 1/22 2/12 3/5 3/26 4/16
1 MUSEUM LUBUK PAKAM 118.5 days Wed 8/10/16 Tue 12/27/16 Rp4,870,527,309
2 PEKERJAAN PERSIAPAN 7 days Wed 8/10/16 Wed 8/17/16 Rp63,984,185 Pekerja[7],Tukang Kayu[4],Kepala Tukang[4],Mandor[4],Dolken Kayu 8-10/400cm[101.75 Batang],Kayu[3.15 m3],Paku Biasa[4.5 Kg],Koral Beton[1.3 m3],Pasir Beton[0.76 m3],Semen Portlan[310 Kg],Seng Gelombang[22.5 Lbr],Seng plat[3.75 Lbr],Seng Gelombang 2x pa...
3 PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN 14 days Wed 8/10/16 Fri 9/23/16 Rp77,719,953
4 Urugan Tanah 14 days Wed 8/10/16 Thu 8/25/16 Rp74,346,640 2SS Mandor[2],Pekerja[14],Tanah Timbun [730.68 m3]
5 Pemadatan tanah 7 days Thu 8/18/16 Fri 9/23/16 Rp3,373,313 2 Mandor[3],Pekerja[15]
6 PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG 14 days Wed 8/10/16 Thu 8/25/16 Rp191,200,000 4SS Tiang Pancang[1,410 m'],Lateral Test[1 Ls],Loading Test[1 Ls]
7 PEKERJAAN STRUKTUR 79 days? Thu 8/18/16 Tue 12/27/16 Rp2,559,839,520
8 STRUKTUR LANTAI 1 38 days? Thu 8/18/16 Wed 12/21/16 Rp1,173,443,450
9 Galian Tanah 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp4,200,000 6FS-7 days Mandor,Pekerja[3]
10 Pasir Urug 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp3,216,700 9SS Mandor,Pekerja,Pasir Urug[6.46 m3]
11 Lantai Kerja Beton 1:3:5 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp12,360,850 10SS Air[2,154 Liter],Kerikil[8.2 m3],Kepala Tukang,Mandor,Pasir Beton[6.87 m3],Pekerja,Semen Portlan[2,477.1 Kg],Tukang Batu
12 Peil Cap (P1K1) 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp21,432,120 11SS Air[1,305.05 Liter],Mandor,Kepala Tukang,Kerikil[4.67 m3],Pekerja[2],Pasir Beton[3 m3],Semen Portlan[2,330.88 Kg],Tukang Batu,Kayu kelas III (4x Pakai)[0.14 m3],Minyak bekisting[1.35 Liter],Paku 5-10 cm[4.05 Kg],Tukang Kayu,Besi beton ulir[336.77 Kg],K...
13 Peil Cap (P1K2) 19.75 days Thu 8/18/16 Fri 11/25/16 Rp21,432,120 12SS Air[1,305.05 Liter],Mandor,Kerikil[4.67 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3 m3],Semen Portlan[2,330.88 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[4.05 Kg],Minyak bekisting[1.35 Liter],Kayu kelas III (4x Pa
14 Peil Cap (P2K2) 22.5 days Thu 8/18/16 Fri 12/2/16 Rp34,172,290 13SS Air[2,402.07 Liter],Mandor,Kerikil[10.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[6.67 m3],Semen Portlan[5,184 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[10.8 Kg],Minyak bekisting[3.6 Liter],Kayu kelas I
15 Peil Cap (P2K1) 33.5 days Thu 8/18/16 Wed 12/21/16 Rp35,132,290 14SS Air[2,902.5 Liter],Mandor,Kerikil[10.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[6.67 m3],Semen Portlan[5,184 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[10.8 Kg],Minyak bekisting[3
16 Peil Cap (P3K1) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp34,250,840 6 Air[3,154.05 Liter],Mandor,Kerikil[11.28 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[7.25 m3],Semen Portlan[5,633.28 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[6.41 Kg],Minyak bekisting[2.14 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.21 m3],Tukang Kayu,Kawat Beton[56.44 Kg],Tu...
17 Peil Cap (P4K1) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp29,107,530 16SS Mandor,Kerikil[7.74 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[4.97 m3],Semen Portlan[3,866.88 Kg],Tukang Batu,Air[2,165.05 Liter],Paku 5-10 cm[4.57 Kg],Minyak bekisting[1.52 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.15 m3],Tukang Kayu,Kawat Beton[49.85 Kg],Bes...
18 Peil Cap (PL) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp27,497,400 17SS Mandor,Kerikil[7.84 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[5.04 m3],Semen Portlan[3,916.8 Kg],Tukang Batu,Air[2,193 Liter],Tukang Kayu,Kayu kelas III (4x Pakai)[0.09 m3],Minyak bekisting[0.94 Liter],Paku 5-10 cm[2.82 Kg],Kawat Beton[46.62 Kg],Besi be...
19 Sloof (S1) 19.55 days Fri 8/26/16 Sun 9/18/16 Rp79,995,250 18SS Air[5,433.05 Liter],Mandor,Kerikil[19.43 m3],Kepala Tukang,Pekerja[20],Pasir Beton[12.48 m3],Semen Portlan[9,703.68 Kg],Tukang Batu[2],Paku 5-10 cm[50.55 Kg],Minyak bekisting[16.85 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[1.69 m3],Tukang Kayu,Besi beton polos[...
20 Kolom (K1) 20 days Fri 8/26/16 Sun 9/18/16 Rp103,144,720 19SS Kawat Beton[184.88 Kg],Mandor,Kerikil[18.43 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[11.84 m3],Semen Portlan[9,204.48 Kg],Tukang Batu[2],Besi beton ulir[1,415.94 Kg],Tukang Besi[2],Besi beton polos[432.91 Kg],Air[5,153.55 Liter],Minyak bekisting[39.35 ...
21 Kolom (K2) 24 days Fri 8/26/16 Thu 9/22/16 Rp84,378,400 20SS Air[3,538.9 Liter],Mandor,Kerikil[12.66 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[8.13 m3],Semen Portlan[6,320.64 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[159.84 Batang],Minyak bekisting[31.97 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.28 m3],Tukang Kayu,Kay...
22 Dinding beton bertulang 24.55 days Fri 8/26/16 Fri 9/23/16 Rp63,457,260 21SS Air[3,106.75 Liter],Mandor,Kerikil[11.11 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[7.14 m3],Semen Portlan[5,548.8 Kg],Tukang Batu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.85 m3],Minyak bekisting[21.3 Liter],Dolken Kayu 8-10/400cm[106.48 Batang],Tukang Kayu,Kayu...
23 Balok (B1) 25.28 days Thu 9/1/16 Fri 9/30/16 Rp87,760,690 22FS-7 days Air[3,971.05 Liter],Mandor,Kerikil[14.2 m3],Kepala Tukang,Pekerja[15],Pasir Beton[9.12 m3],Semen Portlan[7,092.48 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[120.9 Batang],Minyak bekisting[24.18 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.97 m3],Tukang Kayu,Kay...
24 Balok (B2) 26.5 days Thu 9/1/16 Sat 10/1/16 Rp114,329,920 23SS Air[6,138.25 Liter],Mandor,Kerikil[21.95 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[14.1 m3],Semen Portlan[10,963.2 Kg],Tukang Batu[2],Dolken Kayu 8-10/400cm[192.27 Batang],Minyak bekisting[38.45 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.54 m3],Tukang Kayu...
25 Balok (B3) 26.5 days Thu 9/1/16 Sat 10/1/16 Rp53,661,020 24SS Air[2,315.55 Liter],Mandor,Kerikil[8.28 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[5.32 m3],Semen Portlan[4,135.68 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[81.12 Batang],Minyak bekisting[16.22 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.65 m3],Tukang Kayu,Kayu...
26 Balok (B4) 14 days Fri 9/9/16 Fri 9/30/16 Rp22,311,260 25SS Air[741.75 Liter],Mandor,Kerikil[2.65 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[1.7 m3],Semen Portlan[1,324.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[38.04 Batang],Minyak bekisting[7.61 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.3 m3],Tukang Kayu,Kayu kelas...
27 Balok (B5) 25 days Fri 9/9/16 Fri 10/7/16 Rp20,169,240 26SS Air[406.35 Liter],Mandor,Kerikil[1.45 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[0.93 m3],Semen Portlan[725.76 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[26.03 Batang],Minyak bekisting[5.2 Liter],Plywood tebal 9 mm (2x pakai)[4.55 Lbr],Paku 5 cm- 12 cm[10
28 Balok (B6) 26 days Fri 9/9/16 Sat 10/15/16 Rp19,706,540 27SS Air[488.05 Liter],Mandor,Kerikil[1.75 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[1.12 m3],Semen Portlan[1 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[20.95 Batang],Minyak bekisting[4.19 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.17 m3],Tukang Kayu,Kayu
29 Plat Ramp 27.28 days Fri 9/9/16 Tue 10/18/16 Rp64,013,240 26 Air[2,236 Liter],Mandor,Kerikil[8 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[5.14 m3],Semen Portlan[3,993.6 Kg],Tukang Batu,Minyak bekisting[9.36 Liter],Tukang Kayu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.5 m3],Dolken Kayu 8-10/400cm[62.4 Batang],K
30 Plat Tangga 69 days Fri 9/9/16 Mon 11/28/16 Rp38,059,630 29SS Mandor,Kerikil[4.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[2.81 m3],Semen Portlan[2,288.64 Kg],Tukang Batu,Air[1,223.35 Liter],Dolken Kayu 8-10/400cm[31.84 Batang],Minyak bekisting[4.78 Lit
31 Plat Lantai 36 days Fri 9/16/16 Sun 11/20/16 Rp199,654,140 28 Air[9,057.95 Liter],Mandor,Kerikil[32.4 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[20.81 m3],Semen Portlan[16,177.92 Kg],Tukang Batu,Minyak bekisting[72.92 Liter],Tukang Kayu[2],Balok kayu kelas II (2x pak
32 STRUKTUR LANTAI 2 33 days? Fri 9/16/16 Tue 12/27/16 Rp773,585,950
33 Kolom (K1) 37.95 days Fri 9/16/16 Tue 12/6/16 Rp79,382,590 31SS Air[3,820.55 Liter],Mandor,Kerikil[13.67 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[8.78 m3],Semen Portlan[6,823.68 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[145.85 Batang],Minyak bekist
34 Kolom (K2) 38.67 days Fri 9/16/16 Fri 12/16/16 Rp64,853,170 33SS Air[2,623 Liter],Mandor,Kerikil[9.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[6.03 m3],Semen Portlan[4,684.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[118.5 Batang],Minyak b
35 Dinding beton bertulang 41 days Fri 9/16/16 Sat 12/24/16 Rp48,633,280 34SS Air[2,302.65 Liter],Mandor,Kerikil[8.24 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[5.29 m3],Semen Portlan[4,112.64 Kg],Tukang Batu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.63
36 Balok (B1) 37.67 days Fri 9/23/16 Fri 12/9/16 Rp70,478,330 30 Air[3,493.75 Liter],Mandor,Kerikil[12.5 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[8.03 m3],Semen Portlan[6,240 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[106.35 Batang],Minyak bekisti
37 Balok (B2) 40.67 days Fri 9/23/16 Wed 12/21/16 Rp91,960,730 36SS Air[6,026.45 Liter],Mandor,Kerikil[21.56 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[13.85 m3],Semen Portlan[10,763.52 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[94.39 Bat
38 Balok (B3) 13.5 days Fri 9/23/16 Sat 10/8/16 Rp49,759,850 37SS Air[2,315.55 Liter],Mandor,Kerikil[8.28 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[5.32 m3],Semen Portlan[4,135.68 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[81.12 Batang],Minyak bekisting[16.22 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.73 m3],Tukang Kayu[2]
39 Balok (B4) 13 days Sat 10/1/16 Sun 10/16/16 Rp29,527,340 22 Air[741.75 Liter],Mandor,Kerikil[2.65 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[1.7 m3],Semen Portlan[1,324.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[38.04 Batang],Minyak bekisting[7.61 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.34 m3],Tukang Kayu
40 Balok (B5) 19 days Sat 10/1/16 Sun 10/23/16 Rp21,729,240 39SS Air[406.35 Liter],Mandor,Kerikil[1.45 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[0.93 m3],Semen Portlan[725.76 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[26.03 Batang],Minyak bekisting[5.2 Liter],Plywood tebal 9 mm (2x pakai)[4.55 Lbr],Pa
41 Balok (B6) 19 days Sat 10/1/16 Sun 10/23/16 Rp20,746,540 40SS Air[488.05 Liter],Mandor,Kerikil[1.75 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[1.12 m3],Semen Portlan[1 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[20.95 Batang],Minyak bekisting[4.19 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.17 m3],Tukang K
42 Plat Ramp 25 days Sat 10/1/16 Sun 10/30/16 Rp65,151,240 41SS Air[2,236 Liter],Mandor,Kerikil[8 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[5.14 m3],Semen Portlan[3,993.6 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[62.4 Batang],Minyak bekisting[9.36 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.5 m3],T
43 Plat Tangga 37.83 days Wed 10/19/16 Tue 12/27/16 Rp41,446,110 44 Air[1,223.35 Liter],Mandor,Kerikil[4.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[2.81 m3],Semen Portlan[2,184.96 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[31.84
44 Plat Lantai 18.95 days Sat 10/1/16 Sun 10/23/16 Rp189,917,530 42SS Air[9,057.95 Liter],Mandor,Kerikil[32.4 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[20.81 m3],Semen Portlan[16,177.92 Kg],Tukang Batu,Minyak bekisting[72.92 Liter],Tukang Kayu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[2.92 m3],Dolken Kayu 8-10/400c
45 STRUKTUR LANTAI 3 27.5 days? Sun 10/9/16 Sun 12/11/16 Rp589,295,800
46 Kolom (K1) 24.25 days Sun 10/9/16 Sun 11/6/16 Rp72,446,320 44 Air[3,343.25 Liter],Mandor,Kerikil[11.96 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[7.68 m3],Semen Portlan[5,971.2 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[127.62 Batang],Minyak bekisting[25.52 Liter],Balok kayu kelas II (2
47 Kolom (K2) 24.25 days Sun 10/9/16 Sun 11/6/16 Rp45,260,120 46SS Air[1,614.65 Liter],Mandor,Kerikil[5.78 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[3.71 m3],Semen Portlan[2,883.84 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[72.92 Batang],Minyak bekisting[14.58 Liter],Balok kayu kelas II (2x
48 Dinding beton bertulang 24.75 days Sun 10/9/16 Mon 11/7/16 Rp33,710,110 47SS Air[1,339.45 Liter],Mandor,Kerikil[4.79 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3.08 m3],Semen Portlan[2,392.32 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[45.9 Batang],Minyak bekisting[9.18 Liter],Balok kayu kelas II (2x
49 Balok (B1) 25.5 days Sun 10/9/16 Mon 11/7/16 Rp60,447,570 48SS Air[2,951.95 Liter],Mandor,Kerikil[10.56 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[6.78 m3],Semen Portlan[5,272.32 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[89.86 Batang],Minyak bekisting[17.97 Liter],Balok kayu kelas II
50 Balok (B2) 25.5 days Sun 10/9/16 Mon 11/7/16 Rp94,459,450 49SS Air[4,942.85 Liter],Mandor,Kerikil[17.68 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[11.36 m3],Semen Portlan[8,828.16 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[154.86 Batang],Minyak bekisting[30.97 Liter],Balok kayu kelas
51 Balok (B3) 32.25 days Sun 10/9/16 Mon 11/21/16 Rp38,989,630 50SS Air[1,494.25 Liter],Mandor,Kerikil[5.34 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3.43 m3],Semen Portlan[2,668.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[52.39 Batang],Minyak bekisting[10.48 Liter],Balok
52 Balok (B4) 34.29 days Sun 10/9/16 Mon 11/21/16 Rp24,093,570 51SS Air[645 Liter],Mandor,Kerikil[2.31 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[1.48 m3],Semen Portlan[1,152 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[33.13 Batang],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.3 m3],Tuk
53 Balok (B5) 36.79 days Mon 10/10/16 Wed 11/23/16 Rp20,855,960 52SS Air[406.35 Liter],Mandor,Kerikil[1.45 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[0.93 m3],Semen Portlan[725.76 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[26.03 Batang],Minyak bekisting[5.21 Liter],Balok
54 Plat Tangga Type 1 33.5 days Mon 10/17/16 Fri 11/25/16 Rp41,294,040 53SS Air[1,337.3 Liter],Mandor,Kerikil[4.78 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3.07 m3],Semen Portlan[2,388.48 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[31.84 Batang],Minyak bekisting[4.78 Liter],B
55 Plat Tangga Type 2 29.5 days Sun 10/23/16 Mon 12/5/16 Rp38,418,770 54FS-7 days Air[1,305.05 Liter],Mandor,Kerikil[4.67 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3 m3],Semen Portlan[2,330.88 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[30.96 Batang],Minyak bekisting[4.6
56 Plat Lantai 34.47 days Tue 10/25/16 Sun 12/11/16 Rp119,320,260 55FS-7 days Air[5,237.4 Liter],Mandor,Kerikil[18.73 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[12.03 m3],Semen Portlan[9,354.24 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[627.27 Batang],Minyak
57 STRUKTUR LANTAI 4 7 days? Thu 11/10/16 Tue 12/27/16 Rp23,514,320
58 Plat Lantai 14.73 days Thu 11/10/16 Tue 12/27/16 Rp23,514,320 56 Air[834.2 Liter],Mandor,Kerikil[2.98 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[1.92 m3],Semen Portlan[1,489.92 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[103.68 B
59 PEKERJAAN ARSITEKTUR 111.5 days Thu 8/18/16 Tue 12/27/16 Rp1,977,783,652
60 ARSITEKTUR LANTAI 1 99.63 days Thu 8/18/16 Tue 12/27/16 Rp518,926,373
61 Pekerjaan Dinding 68 days Fri 9/23/16 Fri 12/23/16 Rp92,575,140
62 Pekerjaan Dinding 28 days? Mon 11/14/16 Fri 12/23/16 Rp55,405,565 31FS-7 days Kepala Tukang,Pekerja[5],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.55 Kg],Besi beton polos[129.9 Kg],Kawat Beton[12.63 Kg],Kayu kelas III (papan)[1.04 m3],Kerikil[0.45 m3]
63 Pekerjaan Relief 7 days? Mon 12/12/16 Mon 12/19/16 Rp25,999,955 56 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Pasir Pasang[3.21 m3],Semen Portlan[61.57 Kg],Tukang Batu[2],Batu Alam[5.76 m3],Keramik 25x40[1,133 Bh],Dinding Partisi Double Gyp
64 Pengecatan 13 days? Mon 12/5/16 Tue 12/20/16 Rp11,169,620 65 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[41.66 Kg],Cat Penutup Tembok[108.32 Kg],Plamuur[41.66 Kg],Tukang Cat[2]
65 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 21.24 days Thu 11/10/16 Mon 12/5/16 Rp123,780,014 63SS Balok Kayu[0.33 m3],Kepala Tukang,Paku 10cm[0.38 Kg],Lem Kayu[0.3 Kg],Mandor,Pekerja[2],Tukang Kayu[2],Papan Kayu[0.57 m3],Lem[7.14 Kg],Engsel pintu[27 Bh],Kunci tanam biasa[8 B
66 Pekerjaan Lantai 21.79 days Tue 10/25/16 Fri 11/18/16 Rp69,693,610 55 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Keramik 60x60 Cm[1,096 Bh],Pasir Pasang[20.59 m3],Semen Portlan[7,107.96 Kg],Semen Warna[504.64 Kg],Tukang Batu[2],Keramik 40x40 cm[480 Bh],Keramik 25 x 25[347 Bh
67 Pekerjaan Plafond 37.67 days Sat 10/1/16 Wed 11/23/16 Rp42,988,531 44SS Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja[2],Gypsum board[131.34 m3],Paku tripleks[39.69 Kg],Plamuur[36.08 Kg],Tukang Cat[2],Rangka Fuiring[315.72 m2],Cat Dasar Tembok[36.08 Kg],Cat Penutu
68 Pekerjaan Sanitary 7.75 days Thu 11/10/16 Sat 11/19/16 Rp44,474,800 66SS Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Closet Duduk[5 Unit],Perlengkapan[48.3 Ls],Tukang Batu[2],Wastafel[4 Unit],Semen Portlan[24 Kg],Pasir Pasang[0.04 m3],Floor Drain[8 unit],Kaca cermin tebal 6mm + frame
69 Ground Tank 7 days Thu 8/18/16 Thu 8/25/16 Rp17,033,370 9SS Semen Portlan[1,045.2 Kg],Kepala Tukang,Pasir Beton[1.84 m3],Kerikil[2.65 m3],Mandor,Pekerja[2],Tukang Batu[2],Kayu kelas III (2x pakai)[0.54 m3],Besi beton polos[425 Kg],Kawat Beton[6.07 Kg],Paku 5 cm- 12 cm[4.05 Kg],Minyak bekisting[1.08 Liter],Tukan...
70 Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 60.5 days Mon 10/17/16 Tue 12/20/16 Rp46,671,408
71 Pekerjaan Ramp 44 days? Mon 10/31/16 Tue 12/20/16 Rp32,820,153 42 Kepala Tukang,Pasir Pasang[1.12 m3],Bata merah[1,820 Bh],Tukang Batu[2],Semen Portlan[299 Kg],Pekerja[2],2. PP[1.25 m3],1. PC[324.48 Kg],Handrail Kayu Finishing Per
72 Pekerjaan Finishing Tangga 10.5 days? Sat 11/19/16 Thu 12/1/16 Rp13,851,255 68 Semen Warna[75.34 Kg],Kepala Tukang,Semen Portlan[768.14 Kg],Pasir Pasang[3.32 m3],Mandor,Keramik 60x60 Cm[229 Bh],Pekerja[2],Tukang Batu[2]
73 Pekerjaan Kanopy 5.5 days Tue 12/20/16 Tue 12/27/16 Rp81,709,500 77 Rangka Holllow 100x75x2 + Atap Kaca Tempered 8mm [143.35 m2]
74 ARSITEKTUR LANTAI 2 48 days Tue 10/25/16 Tue 12/27/16 Rp409,610,925
75 Pekerjaan Dinding 48 days Tue 10/25/16 Tue 12/27/16 Rp63,112,388
76 Pekerjaan Dinding 5.5 days? Tue 12/20/16 Tue 12/27/16 Rp47,550,118 43 Kepala Tukang,Pekerja[4],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.55 Kg],Besi beton polos[129.9 Kg],Kawat Beton[12.63 Kg],Kayu kelas III (papan)[1.04 m3],Kerikil[0.45
77 Pengecatan 12.5 days? Mon 12/12/16 Tue 12/27/16 Rp15,562,270 78 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[70.91 Kg],Cat Penutup Tembok[184.36 Kg],Plamuur[70.91 Kg],Tukang Cat[2]
78 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 13.63 days Sat 11/26/16 Sun 12/11/16 Rp115,513,800 72 Balok Kayu[0.08 m3],Kepala Tukang,Paku 10cm[0.05 Kg],Lem Kayu[0.04 Kg],Mandor,Pekerja[3],Tukang Kayu[2],Papan Kayu[0.18 m3],Lem[3.36 Kg],Engsel pintu[12 Bh],Kunci tanam
79 Pekerjaan Lantai 22.06 days Thu 11/10/16 Tue 12/6/16 Rp65,244,143 66 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[8],Keramik 60x60 Cm[906 Bh],Pasir Pasang[16.1 m3],Semen Portlan[3,727.31 Kg],Semen Warna[390.93 Kg],Tukang Batu[6],Keramik 40x40 cm[271 Bh],Keram
80 Pekerjaan Plafond 22.14 days Wed 11/2/16 Mon 11/28/16 Rp41,832,120 75FS-7 days Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja[2],Gypsum board[114.76 m3],Paku tripleks[34.68 Kg],Plamuur[31.53 Kg],Tukang Cat[2],Rangka Fuiring[315.27 m2],Cat Dasar Tembok[31.53 Kg],Cat P
81 Pekerjaan Sanitary 15.6 days Thu 11/10/16 Mon 11/28/16 Rp41,303,800 75 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Closet Duduk[5 Unit],Perlengkapan[48.3 Ls],Tukang Batu[2],Wastafel[4 Unit],Semen Portlan[24 Kg],Pasir Pasang[0.04 m3],Floor Drain[8 unit],Kaca cermin tebal 6m
82 Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 53.5 days Tue 10/25/16 Tue 12/27/16 Rp37,058,675
83 Pekerjaan Ramp 5.5 days? Tue 12/20/16 Tue 12/27/16 Rp4,760,420 71FS-7 days Kepala Tukang,Pekerja[2],Semen Portlan[299 Kg],Tukang Batu,Pasir Pasang[1.12 m3],Bata merah[1,820 Bh],2. PP[1.25 m3],1. PC[324.48 Kg]
84 Pekerjaan Finishing Tangga 26.96 days? Sat 11/19/16 Wed 12/21/16 Rp32,298,255 72SS Semen Warna[75.34 Kg],Kepala Tukang,Semen Portlan[768.14 Kg],Pasir Pasang[3.32 m3],Mandor,Keramik 60x60 Cm[229 Bh],Pekerja[2],Tukang Batu[2],Railing Kaca fram
85 Kanopy dan Atap 5.13 days Tue 12/20/16 Sat 12/24/16 Rp45,546,000 77 Rangka Holllow 100x75x2 + Atap Kaca Tempered 8mm [39.8 m2],Atap Genteng Metal + Rangka Baja Ringan[91.44 m2]
86 ARSITEKTUR LANTAI 3 20.63 days Fri 11/18/16 Tue 12/27/16 Rp219,338,137
87 Pekerjaan Dinding 13.5 days Fri 11/18/16 Tue 12/27/16 Rp43,515,922
88 Pekerjaan Dinding 5.5 days? Tue 12/20/16 Tue 12/27/16 Rp32,973,542 63 Kepala Tukang,Pekerja[3],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.29 Kg],Besi beton polos[78 Kg],Kawat Beton[9.74 Kg],Kayu kelas III (papan)[0.05 m3],Kerikil[0.25 m3
89 Pengecatan 5.5 days? Tue 12/20/16 Tue 12/27/16 Rp10,542,380 88 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[54.09 Kg],Cat Penutup Tembok[140.63 Kg],Plamuur[54.09 Kg],Tukang Cat[2]
90 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 7.13 days Sun 12/4/16 Sun 12/11/16 Rp86,886,350 89 Balok Kayu[0.04 m3],Kepala Tukang,Paku 10cm[0.05 Kg],Lem Kayu[0.04 Kg],Mandor,Pekerja[2],Tukang Kayu[2],Papan Kayu[0.13 m3],Lem[1.68 Kg],Kunci tanam biasa[1 Bh],Tukang C
91 Pekerjaan Lantai 13 days Sat 11/26/16 Sun 12/11/16 Rp37,390,958 89 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Keramik 60x60 Cm[754 Bh],Pasir Pasang[11.24 m3],Semen Portlan[2,644.53 Kg],Semen Warna[258.15 Kg],Tukang Batu[2]
92 Pekerjaan Plafond 14.13 days Fri 11/18/16 Sat 12/3/16 Rp36,843,810 88SS Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja[2],Gypsum board[97.55 m3],Paku tripleks[29.48 Kg],Plamuur[26.8 Kg],Tukang Cat[2],Rangka Fuiring[267.99 m2],Cat Dasar Tembok[26.8 Kg],Ca
93 Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 7 days Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp14,701,098 76 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja,Keramik 60x60 Cm[46 Bh],Pasir Pasang[0.67 m3],Semen Portlan[154.28 Kg],Semen Warna[15.13 Kg],Tukang Batu,Railing Kaca frame stainless[15 m2]
94 ARSITEKTUR LANTAI 4 32.5 days Fri 11/18/16 Sat 12/3/16 Rp107,549,228
95 Pekerjaan Dinding 13.5 days Fri 11/18/16 Fri 11/25/16 Rp26,974,930
96 Pekerjaan Dinding 7 days? Wed 11/16/16 Fri 11/25/16 Rp16,172,600 93 Kepala Tukang,Pekerja[5],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[1 Kg],Besi beton polos[1 Kg],Kawat Beton[1 Kg],Kayu kelas III (papan)[1 m3],Kerikil[1 m3],Mandor,Pasir Beton[1 m3],Semen Portlan[1 Kg],
97 Pengecatan 13 days? Fri 11/11/16Fri 11/25/16 Rp10,802,330 96 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[38.79 Kg],Cat Penutup Tembok[100.86 Kg],Plamuur[38.79 Kg],Tukang Cat[2]
98 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 7.13 days Sat 11/26/16 Sat 12/3/16 Rp8,200,000 96 Kusen Pintu Kaca ( P5)[1 Unit]
99 Pekerjaan Lantai 7.13 days Sat 11/26/16 Sat 12/3/16 Rp43,643,868 98SS Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Keramik 60x60 Cm[84 Bh],Pasir Pasang[9.72 m3],Semen Portlan[2,191.2 Kg],Semen Warna[258.97 Kg],Tukang Batu[2],Keramik 40x40 cm[1,181 Bh],Lapisan
100 Pekerjaan Plafond 7 days Fri 11/18/16 Fri 11/25/16 Rp7,565,430 96SS Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja,Gypsum board[10.82 m3],Paku tripleks[3.27 Kg],Plamuur[2.97 Kg],Tukang Cat,Rangka Fuiring[29.72 m2],Cat Dasar Tembok[2.97 Kg],Cat Penutup Temb
101 Pekerjaan Atap 7.13 days Sat 11/26/16 Sat 12/3/16 Rp21,165,000 100 Atap Pergola Kayu[84.66 m2]
102 FAÇADE BANGUNAN 13.5 days Sun 12/4/16 Mon 12/19/16 Rp163,650,990 101 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Pasir Pasang[1.41 m3],Semen Portlan[473.76 Kg],Tukang Batu[2],Batu Alam[44.35 m3],Ornamen itik pulang petang GRC[22.35 m2],Ornam
103 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL 111.5 days Thu 8/18/16 Tue 12/27/16 Rp436,303,000
104 PEKERJAAN PEMIPAAN (PLUMBING) 73.5 days Sat 10/1/16 Mon 12/19/16 Rp87,050,500
105 SISTEM AIR BERSIH 68 days Sat 10/1/16 Mon 12/19/16 Rp62,075,000 35 Pompa air kap [1 Unit],Pipa Gip Medium dari pompa ke roof tank Dia 32 mm ( 1 1/4 " )[52 m'],Gate Valve Dia 40 mm (1 1/2 " ) [6 Bh],Gate Valve Dia 15 mm (1/2 " ) [2 Bh],Chec
106 SISTEM AIR KOTOR & BEKAS 55 days Mon 10/17/16 Mon 12/19/16 Rp24,975,500 42 Dia 100 mm (4 " ) [61 M'],Dia 80 mm (3 " ) [54 M'],Dia 50 mm (2 " ) [24 M'],Material Bantu 2 [2 Lot],Test Commisioning 1 [1 Lot],Fitting dan aksessoris [1 Lot],Floor Clean Out
107 PEKERJAAN ELEKTRIKAL 81 days Fri 9/16/16 Mon 12/19/16 Rp206,148,000 28 Biaya Penyambungan baru 23000 VA: 3 Phase [1 Unit],UJL Pengurusan Administrasi [1 Lot],UJL Tarif daya baru 23000 VA [1 Unit],Main Distribution Panel Lantai 1 ( MDP LT
108 PEKERJAAN VENTILASI 5.13 days Tue 12/20/16 Sat 12/24/16 Rp4,800,000 107 Exhaust Fan Ceiling Mount Type Kap 285 cfm/18 w/220 V/50 Hz [8 Unit]
109 PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN 5.13 days Tue 12/20/16 Sat 12/24/16 Rp6,300,000 107 Portable Fire Extinguisher Dry Powder 6 kg [9 Unit]
110 PEKERJAAN ELEKTRONIKA 67 days Sun 10/9/16 Tue 12/27/16 Rp132,004,500 62 MCFA Cap 10 Zone AH-033123-8 Convensional cabinet w/o [1 Unit],MDFTS [2 Lot],Battery UPS back up 1 jam / 2 kva + rectifier + line arester [1 Set],Pengabelan kab
111 PEKERJAAN LIFT BARANG 7 days Mon 12/12/16 Mon 12/19/16 Rp97,750,000 101SS Lift Barang [1 Unit]
112 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 5.13 days Tue 12/20/16 Sat 12/24/16 Rp24,655,000 101 Instalasi penangkal petir NYA dia 70 mm [29 M'],Instalasi Sumur Grounding BC 70 mm + Bak kontrol 40 x 40 cm [1 Lot],Material Bantu 5[1 Lot],Sumur Grounding + Ba

Project: SKRIPSI PROYEK LUBUK PA Task Milestone Project Summary External Milestone Inactive Milestone Manual Task Manual Summary Rollup Start-only Critical Progress
Date: Thu 10/19/17 Split Summary External Tasks Inactive Task Inactive Summary Duration-only Manual Summary Finish-only Critical Split Deadline

Page 1
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5
Cash Flow Report RPWM (Levelling)
Total
6E+09

5E+09

4E+09
Cost

3E+09

2E+09

1E+09

0
Week 32 Week 33 Week 34 Week 35 Week 36 Week 37 Week 38 Week 39 Week 40 Week 41 Week 42 Week 43 Week 44 Week 45 Week 46 Week 47 Week 48 Week 49 Week 50 Week 51 Week 52

Q3 Q4

2016

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 6
ID Task Name Duration Start Actual Finish Actual Cost Predecessors July 1 August 21 October 11 December 1 January 21 March 11 May 1
6/26 7/17 8/7 8/28 9/18 10/9 10/30 11/20 12/11 1/1 1/22 2/12 3/5 3/26 4/16
1 MUSEUM LUBUK PAKAM 116 days Wed 8/10/16 Thu 12/22/16 Rp4,932,876,567
2 PEKERJAAN PERSIAPAN 7 days Wed 8/10/16 Wed 8/17/16 Rp63,984,185 Pekerja[7],Tukang Kayu[4],Kepala Tukang[4],Mandor[4],Dolken Kayu 8-10/400cm[101.75 Batang],Kayu[3.15 m3],Paku Biasa[4.5 Kg],Koral Beton[1.3 m3],Pasir Beton[0.76 m3],Semen Portlan[310 Kg],Seng Gelombang[22.5 Lbr],Seng plat[3.75 Lbr],Seng Gelombang 2x pa...
3 PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN 14 days Wed 8/10/16 Thu 8/25/16 Rp77,719,953
4 Urugan Tanah 14 days Wed 8/10/16 Thu 8/25/16 Rp74,346,640 2SS Mandor[2],Pekerja[14],Tanah Timbun [730.68 m3]
5 Pemadatan tanah 7 days Thu 8/18/16 Thu 8/25/16 Rp3,373,313 2 Mandor[3],Pekerja[15]
6 PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG 14 days Wed 8/10/16 Thu 8/25/16 Rp191,200,000 4SS Tiang Pancang[1,410 m'],Lateral Test[1 Ls],Loading Test[1 Ls]
7 PEKERJAAN STRUKTUR 79 days? Thu 8/18/16 Thu 11/17/16 Rp2,574,232,020
8 STRUKTUR LANTAI 1 38 days? Thu 8/18/16 Fri 9/30/16 Rp1,174,278,450
9 Galian Tanah 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp4,200,000 6FS-7 days Mandor,Pekerja[3]
10 Pasir Urug 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp3,216,700 9SS Mandor,Pekerja,Pasir Urug[6.46 m3]
11 Lantai Kerja Beton 1:3:5 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp12,360,850 10SS Air[2,154 Liter],Kerikil[8.2 m3],Kepala Tukang,Mandor,Pasir Beton[6.87 m3],Pekerja,Semen Portlan[2,477.1 Kg],Tukang Batu
12 Peil Cap (P1K1) 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp21,432,120 11SS Air[1,305.05 Liter],Mandor,Kepala Tukang,Kerikil[4.67 m3],Pekerja[2],Pasir Beton[3 m3],Semen Portlan[2,330.88 Kg],Tukang Batu,Kayu kelas III (4x Pakai)[0.14 m3],Minyak bekisting[1.35 Liter],Paku 5-10 cm[4.05 Kg],Tukang Kayu,Besi beton ulir[336.77 Kg],K...
13 Peil Cap (P1K2) 12 days Thu 8/18/16 Wed 8/31/16 Rp21,432,120 12SS Air[1,305.05 Liter],Mandor,Kerikil[4.67 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3 m3],Semen Portlan[2,330.88 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[4.05 Kg],Minyak bekisting[1.35 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.14 m3],Tukang Kayu,Besi beton ulir[336.77 Kg],K...
14 Peil Cap (P2K2) 25.5 days Thu 8/18/16 Sat 9/24/16 Rp36,572,290 13SS Air[2,402.07 Liter],Mandor,Kerikil[10.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[6.67 m3],Semen Portlan[5,184 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[10.8 Kg],Minyak bekisting[3.6 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.36 m3],Tukang Kayu,Kawat Beton[64.3 Kg],Besi be...
15 Peil Cap (P2K1) 15.5 days Thu 8/18/16 Tue 9/13/16 Rp35,132,290 14SS Air[2,902.5 Liter],Mandor,Kerikil[10.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[6.67 m3],Semen Portlan[5,184 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[10.8 Kg],Minyak bekisting[3.6 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.36 m3],Tukang Kayu,Kawat Beton[64.3 Kg],Besi bet...
16 Peil Cap (P3K1) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp34,250,840 6 Air[3,154.05 Liter],Mandor,Kerikil[11.28 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[7.25 m3],Semen Portlan[5,633.28 Kg],Tukang Batu,Paku 5-10 cm[6.41 Kg],Minyak bekisting[2.14 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.21 m3],Tukang Kayu,Kawat Beton[56.44 Kg],Tu...
17 Peil Cap (P4K1) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp29,107,530 16SS Mandor,Kerikil[7.74 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[4.97 m3],Semen Portlan[3,866.88 Kg],Tukang Batu,Air[2,165.05 Liter],Paku 5-10 cm[4.57 Kg],Minyak bekisting[1.52 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[0.15 m3],Tukang Kayu,Kawat Beton[49.85 Kg],Bes...
18 Peil Cap (PL) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp27,497,400 17SS Mandor,Kerikil[7.84 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[5.04 m3],Semen Portlan[3,916.8 Kg],Tukang Batu,Air[2,193 Liter],Tukang Kayu,Kayu kelas III (4x Pakai)[0.09 m3],Minyak bekisting[0.94 Liter],Paku 5-10 cm[2.82 Kg],Kawat Beton[46.62 Kg],Besi be...
19 Sloof (S1) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp79,995,250 18SS Air[5,433.05 Liter],Mandor,Kerikil[19.43 m3],Kepala Tukang,Pekerja[20],Pasir Beton[12.48 m3],Semen Portlan[9,703.68 Kg],Tukang Batu[2],Paku 5-10 cm[50.55 Kg],Minyak bekisting[16.85 Liter],Kayu kelas III (4x Pakai)[1.69 m3],Tukang Kayu,Besi beton polos[...
20 Kolom (K1) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp103,144,720 19SS Kawat Beton[184.88 Kg],Mandor,Kerikil[18.43 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[11.84 m3],Semen Portlan[9,204.48 Kg],Tukang Batu[2],Besi beton ulir[1,415.94 Kg],Tukang Besi[2],Besi beton polos[432.91 Kg],Air[5,153.55 Liter],Minyak bekisting[39.35 ...
21 Kolom (K2) 12 days Fri 8/26/16 Thu 9/8/16 Rp84,378,400 20SS Air[3,538.9 Liter],Mandor,Kerikil[12.66 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[8.13 m3],Semen Portlan[6,320.64 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[159.84 Batang],Minyak bekisting[31.97 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.28 m3],Tukang Kayu,Kay...
22 Dinding beton bertulang 15.5 days Fri 8/26/16 Tue 9/13/16 Rp63,457,260 21SS Air[3,106.75 Liter],Mandor,Kerikil[11.11 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[7.14 m3],Semen Portlan[5,548.8 Kg],Tukang Batu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.85 m3],Minyak bekisting[21.3 Liter],Dolken Kayu 8-10/400cm[106.48 Batang],Tukang Kayu,Kayu...
23 Balok (B1) 16.83 days Thu 9/1/16 Tue 9/20/16 Rp87,760,690 22FS-7 days Air[3,971.05 Liter],Mandor,Kerikil[14.2 m3],Kepala Tukang,Pekerja[15],Pasir Beton[9.12 m3],Semen Portlan[7,092.48 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[120.9 Batang],Minyak bekisting[24.18 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.97 m3],Tukang Kayu,Kay...
24 Balok (B2) 20 days Thu 9/1/16 Fri 9/23/16 Rp114,329,920 23SS Air[6,138.25 Liter],Mandor,Kerikil[21.95 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[14.1 m3],Semen Portlan[10,963.2 Kg],Tukang Batu[2],Dolken Kayu 8-10/400cm[192.27 Batang],Minyak bekisting[38.45 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.54 m3],Tukang Kayu...
25 Balok (B3) 20 days Thu 9/1/16 Fri 9/23/16 Rp53,661,020 24SS Air[2,315.55 Liter],Mandor,Kerikil[8.28 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[5.32 m3],Semen Portlan[4,135.68 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[81.12 Batang],Minyak bekisting[16.22 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.65 m3],Tukang Kayu,Kayu...
26 Balok (B4) 14 days Thu 9/1/16 Fri 9/16/16 Rp22,311,260 25SS Air[741.75 Liter],Mandor,Kerikil[2.65 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[1.7 m3],Semen Portlan[1,324.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[38.04 Batang],Minyak bekisting[7.61 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.3 m3],Tukang Kayu,Kayu kelas...
27 Balok (B5) 20 days Thu 9/1/16 Fri 9/23/16 Rp20,169,240 26SS Air[406.35 Liter],Mandor,Kerikil[1.45 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[0.93 m3],Semen Portlan[725.76 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[26.03 Batang],Minyak bekisting[5.2 Liter],Plywood tebal 9 mm (2x pakai)[4.55 Lbr],Paku 5 cm- 12 cm[10.4 ...
28 Balok (B6) 20 days Thu 9/1/16 Fri 9/23/16 Rp19,706,540 27SS Air[488.05 Liter],Mandor,Kerikil[1.75 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[1.12 m3],Semen Portlan[1 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[20.95 Batang],Minyak bekisting[4.19 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.17 m3],Tukang Kayu,Kayu kelas III...
29 Plat Ramp 12 days Fri 9/9/16 Thu 9/22/16 Rp64,013,240 26 Air[2,236 Liter],Mandor,Kerikil[8 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[5.14 m3],Semen Portlan[3,993.6 Kg],Tukang Batu,Minyak bekisting[9.36 Liter],Tukang Kayu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.5 m3],Dolken Kayu 8-10/400cm[62.4 Batang],Kayu kelas III...
30 Plat Tangga 12 days Fri 9/9/16 Thu 9/22/16 Rp36,494,630 29SS Mandor,Kerikil[4.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[2.81 m3],Semen Portlan[2,288.64 Kg],Tukang Batu,Air[1,223.35 Liter],Dolken Kayu 8-10/400cm[31.84 Batang],Minyak bekisting[4.78 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.25 m3],Tukang Kayu,Kayu ...
31 Plat Lantai 13 days Fri 9/16/16 Fri 9/30/16 Rp199,654,140 28 Air[9,057.95 Liter],Mandor,Kerikil[32.4 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[20.81 m3],Semen Portlan[16,177.92 Kg],Tukang Batu,Minyak bekisting[72.92 Liter],Tukang Kayu[2],Balok kayu kelas II (2x pakai)[2.92 m3],Dolken Kayu 8-10/400cm[1,093.83 Bata...
32 STRUKTUR LANTAI 2 33 days? Fri 9/16/16 Tue 11/1/16 Rp786,623,450
33 Kolom (K1) 13 days Fri 9/16/16 Fri 9/30/16 Rp79,382,590 31SS Air[3,820.55 Liter],Mandor,Kerikil[13.67 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[8.78 m3],Semen Portlan[6,823.68 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[145.85 Batang],Minyak bekisting[29.17 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.17 m3],Tukang Kayu,Ka...
34 Kolom (K2) 13 days Fri 9/16/16 Fri 9/30/16 Rp64,853,170 33SS Air[2,623 Liter],Mandor,Kerikil[9.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[6.03 m3],Semen Portlan[4,684.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[118.5 Batang],Minyak bekisting[23.7 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.95 m3],Tukang Kayu,Kayu kela...
35 Dinding beton bertulang 13 days Fri 9/16/16 Fri 9/30/16 Rp48,633,280 34SS Air[2,302.65 Liter],Mandor,Kerikil[8.24 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[5.29 m3],Semen Portlan[4,112.64 Kg],Tukang Batu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.63 m3],Minyak bekisting[15.79 Liter],Dolken Kayu 8-10/400cm[78.94 Batang],Tukang Kayu,Kayu...
36 Balok (B1) 14.13 days Fri 9/23/16 Sat 10/8/16 Rp71,139,580 30 Air[3,493.75 Liter],Mandor,Kerikil[12.5 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[8.03 m3],Semen Portlan[6,240 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[106.35 Batang],Minyak bekisting[21.27 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.96 m3],Tukang Kayu,Kay
37 Balok (B2) 14.13 days Fri 9/23/16 Sat 10/8/16 Rp92,696,980 36SS Air[6,026.45 Liter],Mandor,Kerikil[21.56 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[13.85 m3],Semen Portlan[10,763.52 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[94.39 Batang],Minyak bekisting[18.88 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.85 m3],Tukang Kayu
38 Balok (B3) 14.13 days Fri 9/23/16 Sat 10/8/16 Rp59,366,100 37SS Air[2,315.55 Liter],Mandor,Kerikil[8.28 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[5.32 m3],Semen Portlan[4,135.68 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[81.12 Batang],Minyak bekisting[16.22 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.73 m3],Tukang Kayu[2]
39 Balok (B4) 13 days Sat 10/1/16 Sun 10/16/16 Rp29,527,340 22 Air[741.75 Liter],Mandor,Kerikil[2.65 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[1.7 m3],Semen Portlan[1,324.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[38.04 Batang],Minyak bekisting[7.61 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.34 m3],Tukang Kayu
40 Balok (B5) 13.63 days Sat 10/1/16 Sun 10/16/16 Rp22,365,490 39SS Air[406.35 Liter],Mandor,Kerikil[1.45 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[0.93 m3],Semen Portlan[725.76 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[26.03 Batang],Minyak bekisting[5.2 Liter],Plywood tebal 9 mm (2x pakai)[4.55 Lbr],Paku 5 cm
41 Balok (B6) 13.63 days Sat 10/1/16 Sun 10/16/16 Rp21,357,790 40SS Air[488.05 Liter],Mandor,Kerikil[1.75 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[1.12 m3],Semen Portlan[1 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[20.95 Batang],Minyak bekisting[4.19 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.17 m3],Tukang Kayu,Ka
42 Plat Ramp 19.5 days Sat 10/1/16 Mon 10/24/16 Rp65,151,240 41SS Air[2,236 Liter],Mandor,Kerikil[8 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[5.14 m3],Semen Portlan[3,993.6 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[62.4 Batang],Minyak bekisting[9.36 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.5 m3],Tukang
43 Plat Tangga 20 days Sun 10/9/16 Tue 11/1/16 Rp41,446,110 44 Air[1,223.35 Liter],Mandor,Kerikil[4.38 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[2.81 m3],Semen Portlan[2,184.96 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[31.84 Batang],Minyak bekisting[4.78 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai
44 Plat Lantai 7.13 days Sat 10/1/16 Sat 10/8/16 Rp190,703,780 42SS Air[9,057.95 Liter],Mandor,Kerikil[32.4 m3],Kepala Tukang,Pekerja[5],Pasir Beton[20.81 m3],Semen Portlan[16,177.92 Kg],Tukang Batu,Minyak bekisting[72.92 Liter],Tukang Kayu,Balok kayu kelas II (2x pakai)[2.92 m3],Dolken Kayu 8-10/400cm[1,093.83 Batan
45 STRUKTUR LANTAI 3 27.5 days? Sun 10/9/16 Wed 11/9/16 Rp589,295,800
46 Kolom (K1) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp72,446,320 44 Air[3,343.25 Liter],Mandor,Kerikil[11.96 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[7.68 m3],Semen Portlan[5,971.2 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[127.62 Batang],Minyak bekisting[25.52 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.02 m
47 Kolom (K2) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp45,260,120 46SS Air[1,614.65 Liter],Mandor,Kerikil[5.78 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[3.71 m3],Semen Portlan[2,883.84 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[72.92 Batang],Minyak bekisting[14.58 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.58 m
48 Dinding beton bertulang 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp33,710,110 47SS Air[1,339.45 Liter],Mandor,Kerikil[4.79 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3.08 m3],Semen Portlan[2,392.32 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[45.9 Batang],Minyak bekisting[9.18 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.37 m3]
49 Balok (B1) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp60,447,570 48SS Air[2,951.95 Liter],Mandor,Kerikil[10.56 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[6.78 m3],Semen Portlan[5,272.32 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[89.86 Batang],Minyak bekisting[17.97 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.81 m
50 Balok (B2) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp94,459,450 49SS Air[4,942.85 Liter],Mandor,Kerikil[17.68 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[11.36 m3],Semen Portlan[8,828.16 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[154.86 Batang],Minyak bekisting[30.97 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[1.3
51 Balok (B3) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp38,989,630 50SS Air[1,494.25 Liter],Mandor,Kerikil[5.34 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3.43 m3],Semen Portlan[2,668.8 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[52.39 Batang],Minyak bekisting[10.48 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.47 m3
52 Balok (B4) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp24,093,570 51SS Air[645 Liter],Mandor,Kerikil[2.31 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[1.48 m3],Semen Portlan[1,152 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[33.13 Batang],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.3 m3],Tukang Kayu,Kayu kelas III (2x paka
53 Balok (B5) 13.5 days Sun 10/9/16 Mon 10/24/16 Rp20,855,960 52SS Air[406.35 Liter],Mandor,Kerikil[1.45 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[0.93 m3],Semen Portlan[725.76 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[26.03 Batang],Minyak bekisting[5.21 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[0.23 m3],Tu
54 Plat Tangga Type 1 20 days Sun 10/9/16 Tue 11/1/16 Rp41,294,040 53SS Air[1,337.3 Liter],Mandor,Kerikil[4.78 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3.07 m3],Semen Portlan[2,388.48 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[31.84 Batang],Minyak bekisting[4.78 Liter],Balok kayu kelas II (2x pakai)[
55 Plat Tangga Type 2 19.5 days Mon 10/17/16 Tue 11/8/16 Rp38,418,770 54FS-7 days Air[1,305.05 Liter],Mandor,Kerikil[4.67 m3],Kepala Tukang,Pekerja[2],Pasir Beton[3 m3],Semen Portlan[2,330.88 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[30.96 Batang],Minyak bekisting[4.64 Liter],Balok kayu kelas II (2x
56 Plat Lantai 14 days Tue 10/25/16 Wed 11/9/16 Rp119,320,260 55FS-7 days Air[5,237.4 Liter],Mandor,Kerikil[18.73 m3],Kepala Tukang,Pekerja[4],Pasir Beton[12.03 m3],Semen Portlan[9,354.24 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[627.27 Batang],Minyak bekisting[41.82 Liter],Balok kayu kela
57 STRUKTUR LANTAI 4 7 days? Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp24,034,320
58 Plat Lantai 7 days Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp24,034,320 56 Air[834.2 Liter],Mandor,Kerikil[2.98 m3],Kepala Tukang,Pekerja[3],Pasir Beton[1.92 m3],Semen Portlan[1,489.92 Kg],Tukang Batu,Dolken Kayu 8-10/400cm[103.68 Batang],Minyak bekisting[6.91 Liter],Balok kayu
59 PEKERJAAN ARSITEKTUR 109 days Thu 8/18/16 Thu 12/22/16 Rp2,025,740,410
60 ARSITEKTUR LANTAI 1 99.63 days Thu 8/18/16 Thu 12/22/16 Rp511,625,206
61 Pekerjaan Dinding 68 days Fri 9/23/16 Mon 12/19/16 Rp92,575,140
62 Pekerjaan Dinding 27 days? Fri 9/23/16 Mon 10/24/16 Rp55,405,565 31FS-7 days Kepala Tukang,Pekerja[5],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.55 Kg],Besi beton polos[129.9 Kg],Kawat Beton[12.63 Kg],Kayu kelas III (papan)[1.04 m3],Kerikil[0.45 m3],Mandor,Pasir Beton[0.29 m3],Semen Portlan[5,505.12 Kg],Tukang Ba
63 Pekerjaan Relief 7 days? Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp25,999,955 56 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Pasir Pasang[3.21 m3],Semen Portlan[61.57 Kg],Tukang Batu[2],Batu Alam[5.76 m3],Keramik 25x40[1,133 Bh],Dinding Partisi Double Gypsum 9mm + Rangka Hollow[70.3 m2]
64 Pengecatan 13 days? Sun 12/4/16 Mon 12/19/16 Rp11,169,620 65 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[41.66 Kg],Cat Penutup Tembok[108.32 Kg],Plamuur[41.66 Kg],Tukang Cat[2]
65 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 21.13 days Thu 11/10/16 Sat 12/3/16 Rp124,095,580 63SS Balok Kayu[0.33 m3],Kepala Tukang,Paku 10cm[0.38 Kg],Lem Kayu[0.3 Kg],Mandor,Pekerja[2],Tukang Kayu[2],Papan Kayu[0.57 m3],Lem[7.14 Kg],Engsel pintu[27 Bh],Kunci tanam biasa[8 Bh
66 Pekerjaan Lantai 14 days Tue 10/25/16 Wed 11/9/16 Rp69,693,610 55 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Keramik 60x60 Cm[1,096 Bh],Pasir Pasang[20.59 m3],Semen Portlan[7,107.96 Kg],Semen Warna[504.64 Kg],Tukang Batu[2],Keramik 40x40 cm[480 Bh],Keramik 25 x 25[347 Bh],Air[2,016
67 Pekerjaan Plafond 13 days Sat 10/1/16 Sun 10/16/16 Rp42,988,531 44SS Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja[2],Gypsum board[131.34 m3],Paku tripleks[39.69 Kg],Plamuur[36.08 Kg],Tukang Cat[2],Rangka Fuiring[315.72 m2],Cat Dasar Tembok[36.08 Kg],Cat Penutup Tembok[93.81 Kg],List profil gypsum[190.
68 Pekerjaan Sanitary 6.5 days Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp44,474,800 66SS Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Closet Duduk[5 Unit],Perlengkapan[48.3 Ls],Tukang Batu[2],Wastafel[4 Unit],Semen Portlan[24 Kg],Pasir Pasang[0.04 m3],Floor Drain[8 unit],Kaca cermin tebal 6mm + frame u
69 Ground Tank 15.5 days Thu 8/18/16 Tue 9/13/16 Rp22,618,370 9SS Semen Portlan[1,045.2 Kg],Kepala Tukang,Pasir Beton[1.84 m3],Kerikil[2.65 m3],Mandor,Pekerja[2],Tukang Batu[2],Kayu kelas III (2x pakai)[0.54 m3],Besi beton polos[425 Kg],Kawat Beton[6.07 Kg],Paku 5 cm- 12 cm[4.05 Kg],Minyak bekisting[1.08 Liter],Tukan...
70 Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 60.13 days Mon 10/17/16 Wed 11/30/16 Rp33,469,675
71 Pekerjaan Ramp 6.5 days? Mon 10/24/16 Tue 11/1/16 Rp19,618,420 42 Kepala Tukang,Pasir Pasang[1.12 m3],Bata merah[1,820 Bh],Tukang Batu[2],Semen Portlan[299 Kg],Pekerja[2],2. PP[1.25 m3],1. PC[324.48 Kg],Handrail Kayu Finishing Pernis[52 m'],Railing Kaca frame stainless[11 m2]
72 Pekerjaan Finishing Tangga 10.5 days? Fri 11/18/16 Wed 11/30/16 Rp13,851,255 68 Semen Warna[75.34 Kg],Kepala Tukang,Semen Portlan[768.14 Kg],Pasir Pasang[3.32 m3],Mandor,Keramik 60x60 Cm[229 Bh],Pekerja[2],Tukang Batu[2]
73 Pekerjaan Kanopy 3 days Tue 12/20/16 Thu 12/22/16 Rp81,709,500 77 Rangka Holllow 100x75x2 + Atap Kaca Tempered 8mm [143.35 m2]
74 ARSITEKTUR LANTAI 2 48 days Tue 10/25/16 Thu 12/22/16 Rp410,555,925
75 Pekerjaan Dinding 48 days Tue 10/25/16 Mon 12/19/16 Rp65,341,388
76 Pekerjaan Dinding 14 days Tue 11/1/16 Thu 11/17/16 Rp51,659,118 43 Kepala Tukang,Pekerja[4],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.55 Kg],Besi beton polos[129.9 Kg],Kawat Beton[12.63 Kg],Kayu kelas III (papan)[1.04 m3],Kerikil[0.45 m3],Mandor,Pasir Beton[0.29 m3],Semen Port
77 Pengecatan 7 days Mon 12/12/16 Mon 12/19/16 Rp13,682,270 78 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[70.91 Kg],Cat Penutup Tembok[184.36 Kg],Plamuur[70.91 Kg],Tukang Cat[2]
78 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 13.63 days Sat 11/26/16 Sun 12/11/16 Rp115,513,800 72 Balok Kayu[0.08 m3],Kepala Tukang,Paku 10cm[0.05 Kg],Lem Kayu[0.04 Kg],Mandor,Pekerja[3],Tukang Kayu[2],Papan Kayu[0.18 m3],Lem[3.36 Kg],Engsel pintu[12 Bh],Kunci tanam
79 Pekerjaan Lantai 14 days Thu 11/10/16 Fri 11/25/16 Rp65,244,143 66 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[8],Keramik 60x60 Cm[906 Bh],Pasir Pasang[16.1 m3],Semen Portlan[3,727.31 Kg],Semen Warna[390.93 Kg],Tukang Batu[6],Keramik 40x40 cm[271 Bh],Keramik 25 x 25[3
80 Pekerjaan Plafond 14 days Wed 11/2/16 Thu 11/17/16 Rp41,832,120 75FS-7 days Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja[2],Gypsum board[114.76 m3],Paku tripleks[34.68 Kg],Plamuur[31.53 Kg],Tukang Cat[2],Rangka Fuiring[315.27 m2],Cat Dasar Tembok[31.53 Kg],Cat Penutup Tem
81 Pekerjaan Sanitary 7 days Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp41,303,800 75 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Closet Duduk[5 Unit],Perlengkapan[48.3 Ls],Tukang Batu[2],Wastafel[4 Unit],Semen Portlan[24 Kg],Pasir Pasang[0.04 m3],Floor Drain[8 unit],Kaca cermin tebal 6mm + frame u
82 Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 51 days Tue 10/25/16 Thu 12/22/16 Rp35,774,675
83 Pekerjaan Ramp 2.5 days? Tue 12/20/16 Thu 12/22/16 Rp3,476,420 71FS-7 days Kepala Tukang,Pekerja[2],Semen Portlan[299 Kg],Tukang Batu,Pasir Pasang[1.12 m3],Bata merah[1,820 Bh],2. PP[1.25 m3],1. PC[324.48 Kg]
84 Pekerjaan Finishing Tangga 20.25 days? Fri 11/18/16 Mon 12/12/16 Rp32,298,255 72SS Semen Warna[75.34 Kg],Kepala Tukang,Semen Portlan[768.14 Kg],Pasir Pasang[3.32 m3],Mandor,Keramik 60x60 Cm[229 Bh],Pekerja[2],Tukang Batu[2],Railing Kaca frame stainless
85 Kanopy dan Atap 3 days Tue 12/20/16 Thu 12/22/16 Rp45,546,000 77 Rangka Holllow 100x75x2 + Atap Kaca Tempered 8mm [39.8 m2],Atap Genteng Metal + Rangka Baja Ringan[91.44 m2]
86 ARSITEKTUR LANTAI 3 20.63 days Fri 11/18/16 Thu 12/22/16 Rp232,699,137
87 Pekerjaan Dinding 13.5 days Fri 11/18/16 Thu 12/22/16 Rp56,876,922
88 Pekerjaan Dinding 23.33 days? Fri 11/18/16 Thu 12/15/16 Rp45,636,542 63 Kepala Tukang,Pekerja[3],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.29 Kg],Besi beton polos[78 Kg],Kawat Beton[9.74 Kg],Kayu kelas III (papan)[0.05 m3],Kerikil[0.25 m3],Mandor,Pasir
89 Pengecatan 6.67 days? Thu 12/15/16 Thu 12/22/16 Rp11,240,380 88 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[54.09 Kg],Cat Penutup Tembok[140.63 Kg],Plamuur[54.09 Kg],Tukang Cat[2]
90 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 7.13 days Sun 12/4/16 Sun 12/11/16 Rp86,886,350 89 Balok Kayu[0.04 m3],Kepala Tukang,Paku 10cm[0.05 Kg],Lem Kayu[0.04 Kg],Mandor,Pekerja[2],Tukang Kayu[2],Papan Kayu[0.13 m3],Lem[1.68 Kg],Kunci tanam biasa[1 Bh],Tukang C
91 Pekerjaan Lantai 13 days Sat 11/26/16 Sun 12/11/16 Rp37,390,958 89 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Keramik 60x60 Cm[754 Bh],Pasir Pasang[11.24 m3],Semen Portlan[2,644.53 Kg],Semen Warna[258.15 Kg],Tukang Batu[2]
92 Pekerjaan Plafond 14.13 days Fri 11/18/16 Sat 12/3/16 Rp36,843,810 88SS Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja[2],Gypsum board[97.55 m3],Paku tripleks[29.48 Kg],Plamuur[26.8 Kg],Tukang Cat[2],Rangka Fuiring[267.99 m2],Cat Dasar Tembok[26.8 Kg],Ca
93 Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp 7 days Thu 11/10/16 Thu 11/17/16 Rp14,701,098 76 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja,Keramik 60x60 Cm[46 Bh],Pasir Pasang[0.67 m3],Semen Portlan[154.28 Kg],Semen Warna[15.13 Kg],Tukang Batu,Railing Kaca frame stainless[15 m2]
94 ARSITEKTUR LANTAI 4 30 days Fri 11/18/16 Sun 12/11/16 Rp148,501,153
95 Pekerjaan Dinding 13.5 days Fri 11/18/16 Sun 12/11/16 Rp67,926,855
96 Pekerjaan Dinding 7 days? Fri 11/18/16 Fri 11/25/16 Rp57,124,525 93 Kepala Tukang,Pekerja[5],Tukang Kayu[2],Paku 5 cm- 12 cm[0.31 Kg],Besi beton polos[86.7 Kg],Kawat Beton[12.03 Kg],Kayu kelas III (papan)[1.01 m3],Kerikil[0.27 m3],Mandor,Pasir Beton[0.18 m3],Sem
97 Pengecatan 13 days? Sat 11/26/16 Sun 12/11/16 Rp10,802,330 96 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Cat Dasar Tembok[38.79 Kg],Cat Penutup Tembok[100.86 Kg],Plamuur[38.79 Kg],Tukang Cat[2]
98 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela 7.13 days Sat 11/26/16 Sat 12/3/16 Rp8,200,000 96 Kusen Pintu Kaca ( P5)[1 Unit]
99 Pekerjaan Lantai 7.13 days Sat 11/26/16 Sat 12/3/16 Rp43,643,868 98SS Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Keramik 60x60 Cm[84 Bh],Pasir Pasang[9.72 m3],Semen Portlan[2,191.2 Kg],Semen Warna[258.97 Kg],Tukang Batu[2],Keramik 40x40 cm[1,181 Bh],Lapisan
100 Pekerjaan Plafond 7 days Fri 11/18/16 Fri 11/25/16 Rp7,565,430 96SS Kepala Tukang,Mandor,Tukang Kayu[2],Pekerja,Gypsum board[10.82 m3],Paku tripleks[3.27 Kg],Plamuur[2.97 Kg],Tukang Cat,Rangka Fuiring[29.72 m2],Cat Dasar Tembok[2.97 Kg],Cat Penutup Temb
101 Pekerjaan Atap 7.13 days Sat 11/26/16 Sat 12/3/16 Rp21,165,000 100 Atap Pergola Kayu[84.66 m2]
102 FAÇADE BANGUNAN 13.5 days Sun 12/4/16 Mon 12/19/16 Rp163,650,990 101 Kepala Tukang,Mandor,Pekerja[2],Pasir Pasang[1.41 m3],Semen Portlan[473.76 Kg],Tukang Batu[2],Batu Alam[44.35 m3],Ornamen itik pulang petang GRC[22.35 m2],Ornam
103 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL 109 days Thu 8/18/16 Thu 12/22/16 Rp436,303,000
104 PEKERJAAN PEMIPAAN (PLUMBING) 71 days Sat 10/1/16 Mon 12/19/16 Rp87,050,500
105 SISTEM AIR BERSIH 68 days Sat 10/1/16 Mon 12/19/16 Rp62,075,000 35 Pompa air kap [1 Unit],Pipa Gip Medium dari pompa ke roof tank Dia 32 mm ( 1 1/4 " )[52 m'],Gate Valve Dia 40 mm (1 1/2 " ) [6 Bh],Gate Valve Dia 15 mm (1/2 " ) [2 Bh],Chec
106 SISTEM AIR KOTOR & BEKAS 55 days Mon 10/17/16 Mon 12/19/16 Rp24,975,500 42 Dia 100 mm (4 " ) [61 M'],Dia 80 mm (3 " ) [54 M'],Dia 50 mm (2 " ) [24 M'],Material Bantu 2 [2 Lot],Test Commisioning 1 [1 Lot],Fitting dan aksessoris [1 Lot],Floor Clean Out
107 PEKERJAAN ELEKTRIKAL 81 days Fri 9/16/16 Mon 12/19/16 Rp206,148,000 28 Biaya Penyambungan baru 23000 VA: 3 Phase [1 Unit],UJL Pengurusan Administrasi [1 Lot],UJL Tarif daya baru 23000 VA [1 Unit],Main Distribution Panel Lantai 1 ( MDP LT
108 PEKERJAAN VENTILASI 3 days Tue 12/20/16 Thu 12/22/16 Rp4,800,000 107 Exhaust Fan Ceiling Mount Type Kap 285 cfm/18 w/220 V/50 Hz [8 Unit]
109 PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN 3 days Tue 12/20/16 Thu 12/22/16 Rp6,300,000 107 Portable Fire Extinguisher Dry Powder 6 kg [9 Unit]
110 PEKERJAAN ELEKTRONIKA 64.5 days Sun 10/9/16 Thu 12/22/16 Rp132,004,500 62 MCFA Cap 10 Zone AH-033123-8 Convensional cabinet w/o [1 Unit],MDFTS [2 Lot],Battery UPS back up 1 jam / 2 kva + rectifier + line arester [1 Set],Pengabelan kabel gro
111 PEKERJAAN LIFT BARANG 7 days Mon 12/12/16 Mon 12/19/16 Rp97,750,000 101SS Lift Barang [1 Unit]
112 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 3 days Tue 12/20/16 Thu 12/22/16 Rp24,655,000 101 Instalasi penangkal petir NYA dia 70 mm [29 M'],Instalasi Sumur Grounding BC 70 mm + Bak kontrol 40 x 40 cm [1 Lot],Material Bantu 5[1 Lot],Sumur Grounding + Bak k

Project: SKRIPSI PROYEK LUBUK PA Task Milestone Project Summary External Milestone Inactive Milestone Manual Task Manual Summary Rollup Start-only Critical Progress
Date: Tue 10/31/17 Split Summary External Tasks Inactive Task Inactive Summary Duration-only Manual Summary Finish-only Critical Split Deadline

Page 1
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai