Anda di halaman 1dari 33

SYSTEM SIMULATION

AND MODELING

STUDY ANALISIS PADA PROSES PRODUKSI


PRODUK ZWITSAL BABY HAIR LOTION NUTRITION
DI PT. ME CIKARANG
DENGAN PENDEKATAN SIMULASI

Oleh:
1. Djuhandari Nusantoro (0042019050...)
2. Muffroni (004201905015)
3. Sebrina Simbolon (
4. Putri Arifa Nuralamsyah (004201905.....)
5. Yufni Armita (0042019050...)

Diajukan untuk Project Mid Semester Examination


Program Studi Teknik Industri

i
2021

ii
DAFTAR ISI

Hal

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

Perumusan Masalah.....................................................................................................2

Tujuan Penelitian.........................................................................................................2

Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................................2

Asumsi Penelitian........................................................................................................3

BAB II K A J I A N P U S T A K A .....................................................................5

Pengertian Pemborosan Proses....................................................................................5

Sistem Manufaktur.......................................................................................................6

Perancangan Kembali Tata Ruang (re-layout).............................................................6

Perbaikan Metode Kerja..............................................................................................7

Simulasi Sistem............................................................................................................8

2. 5. 1 Simulasi..............................................................................................8

2. 5. 2 Elemen Simulasi................................................................................9

2. 5. 3 Entitas.................................................................................................9
2. 5. 4 Aktivitas.............................................................................................9

2. 5. 5 Sumber Daya......................................................................................9

2. 5. 6 Kontrol.............................................................................................10

TeoriAntrian...............................................................................................................10

2. 6 1 Aliran Waktu (Flow Time)..............................................................10

2. 6 2 Laju Aliran (Flow Rate)...................................................................10

2. 6 3 Waktu Tunggu (WaitingTime).........................................................11

2. 6 4 Jumlah Antrian.................................................................................11
Sistem Simulasi dan Modeling(softwareProModel)..................................................11

2. 7. 1 Diagram Aliran Entitas....................................................................11

2. 7. 2 Pengertian Operasi...........................................................................11

2. 7. 3 Pengujian Independensi...................................................................12

2. 7. 4 Plot pencar (Scatter plot)..................................................................12

2. 7. 5 Uji Auto Korelasi.............................................................................12

2. 7. 6 Uji Run(Runtest)..............................................................................12

2. 7. 7 Teori Distribusi................................................................................13

2. 7. 8 Distribusi Fitting..............................................................................14

2. 7. 9 Membuat Simulasi Awal..................................................................15

2. 7. 10 Verifikasi dan Validasi Model.........................................................15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................17

Desain Penelitian.......................................................................................................18

Lokasi Penelitian........................................................................................................19

Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................19

Teknik Analisis Data.................................................................................................23

Alur Penelitian...........................................................................................................23

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................................24

Pengumpulan Data.....................................................................................................24
Analisis Data..............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................69
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Persaingan bisnis saat ini sudah semakin terbuka dan sangat bervariatif, terutama bisnis
di bidang jasa pengemasan produk yang memiliki brand-brand ternama. Perusahaan-
perusahaan ternama tersebut saat ini banyak melakukan penghematan-penghematan
biaya, seperti mengurangi jumlah tenaga kerja ataupun juga mengurangi investasi-
investasi di perusahaannya sendiri yang sekiranya membutuhkan biaya yang tidak
sedikit dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu maka perusahaan-perusahaan tersebut
menggandeng dan memberikan proyek-proyek investasinya kepada pihak kedua,
terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengemasan produk.

PT. ME adalah perusahaan jasa pengemasan, yang memproduksi barang-barang


kosmetik, kebutuhan bayi dan barang kebutuhan rumah tangga seperti: Produk
kecantikan dan perawatan kulit ( Face care, body lotion, hair lotion), Hair & Body Wash
(Shampoo, Sabun mandi Cair), dan produk perawatan kulit bayi. Perusahaan ini
berlokasi di kawasan industri jababeka cikarang kab Bekasi. Saat ini perusahaan yang
sejenis semakin banyak bermunculan, persaingan semakin ketat mendorong perusahaan
melakukan berbagai macam perbaikan untuk meningkatkan produksi dan mengurangi
pemborosan.

Saat ini PT ME memiliki 2 customer utama (PT. Unilever Indonesia dan PT Loreal)
yang harus dilayani dan dipenuhi order dan target produksinya. Namun secara terbuka
PT ME juga terus mencari customer-customer lain selain dari kedua perusahaan ternama
tersebut diatas untuk bisa memberikan Job order dan kerjasamanya kepada PT ME
tentunya dalam bidang yang sama. Oleh karena itu PT ME terus melakukan perbaikan-
perbaikan dan persiapan-persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya
customer-customer baru yang menanamkan investasinya. Persiapan-persiapan yang
sudah dilakukan sudah cukup banyak, terutama line-line produksi Filling dan packing
yang sudah standby di perusahaan PT ME. Hal-hal lain yang masih harus disiapkan dan
dipertimbangkan adalah penghitungan kapasitas gudang bahan baku/raw material dan

5
penghitungan kapasitas produksi pada tiap line tersebut, sehingga dengan demikian PT
ME benar-benar siap untuk menerima order, baik order tambahan dari customer yang
sudah ada ataupun customer-customer baru yang akan memberikan order kepada PT
ME.

Dengan adanya persiapan-persiapan tersebut maka PT ME sudah bisa memprediksi dan


ataupun memberikan kepastian kepada customer ataupun calon customer mengenai
kapasitas produksi yang bisa diterima dan dipertimbangkan.

Berdasarkan atas permasalahan yang harus dipersiapkan diatas, maka perlu dilakukanya
penelitian dan analisis kapasitas Produksi pada line produksi untuk mengetahui
kemampuan maksimal kapasitas produksi yang bisa dihasilkan. Sehingga dari hasil
analisa tersebut dapat diketahui beberapa kemungkinan yang bisa diperbaiki dan
dikurangi demi untuk menambah kapasitas produksi yang dibutuhkan.

Didalam memproduksi suatu barang di line produksi, banyak yang menjadi faktor
pendukung kelancaran proses produksi, diantaranya: faktor tenaga kerja (Man power),
bahan baku (Material), Mesin (Machine), Metode kerja (Methode). Dari keempat faktor
tersebut maka akan dilakukan analisa dan penelitian dengan model simulasi, agar
didapatkan faktor manakah yang diharapkan bisa menjadi kunci untuk meningkatkan
kapasitas produksi. Sebagai contoh untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan,
menyeimbangkan aliran proses Produksi (Line balancing), dan juga kemungkinan bisa
mengurangi jumlah karyawan yang digunakan dalam line tersebut.

PerumusanMasalah
Bedasarkan latar belakang tujuan untuk menganalisa kapasitas produksi pada tiap line
yang telah dijelaskan diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
 Berapa kapasitas produksi saat ini dengan waktu kerja 420 menit per shift, dan
1260 menit per hari serta 7200 menit dalam 1 minggu?
 Berapa waktu proses yang dibutuhkan saat ini, untuk memproduksi 1pcs produk
jadi?
 Perbaikan apa yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada tiap-
tiap line produksi?

6
 Berapa prosentasi peningkatan kapasitas produksi dengan waktu kerja 420menit
per shift dan 1260menit per hari serta 7200menit dalam 1 minggu, setelah
dilakukan perbaikan perbaikan?
 Berapa waktu proses yang dibutuhkan untuk memproduksi 1pcs produk jadi setelah
dilakukan perbaikan?

Tujuan Penelitian
Garis besar tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah meningkatkan kapasitas
produksi pada line-line produksi di PT ME, sehingga:
 Dapat diketahui metode kerja bagaimana yang harus dilakukan dan tentunya
yang lebih baik di line produksi tersebut, sehingga dapat meningkatkan kapasitas
produksinya.

 Dapat diketahui perbaikan apa yang paling tepat yang harus dilakukan demi
untuk meningkatkan kapasitas produksi maksimal yang dibutuhkan pada tiap-tpa
line produksi.

 Dapat diketahui berapa peningkatan kapasitas produksi dan waktu proses yang
dibutuhkan untuk memproses 1pcs produk jadi setelah dilakukan perbaikan.

Ruang Lingkup Penelitian


Agar analisa dan penelitian ini terfokus pada tujuan utama yaitu meningkatkan kapasitas
produksi, maka penelitian ini memiliki batasan – batasan sebagai berikut:
 Penelitian dilakukan mulai dari penerimaan Raw material dan Packaging
material dari suplier di ware house hingga di supply ke bagian penimbangan.
 Penelitian dilakukan pada proses Penimbangan Raw Material hingga ditransfer
ke bagian Mixing.
 Penelitian dilakukan pada proses Mixing Raw material hingga menjadi Bulk dan
di transfer ke produksi
 Penelitian dilakukan pada persiapan dan supply packaging material hingga di
supply ke bagian produksi.
 Penelitian dilakukan pada line produksi produk Zwitsal Baby Hair lotion
Nutrition PT.ME hingga menjadi produk jadi (Finish Product) dan di supply ke
7
BOF (gudang penyimpanan barang jadi/Finish product).
 Penelitian dilakukan pada bagian inspeksi (Quality Control).
 Dan yang terakhir adalah penelitian di bagian BOF hingga Finish Product
dikirim ke Customer.

Asumsi Penelitian
Untuk memudahkan saat pengolahan data, maka asumsi yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Semua karyawan yang melakukan proses pekerjaan pada penelitian ini
diasumsikan memiliki kemampuan normal (rata –rata).
 Kerusakan mesin dan alat bantu lainnya sangat jarang terjadi sehingga pada
pembuatan simulasi ini kondisi tersebut diabaikan.

8
BAB II
KAJIANPUSTAKA

Pengertian pemborosan proses.


Pemborosan proses produksi adalah segala kegiatan atau aktifitas yang tidak
memberikan nilai tambah pada produk saat produksi berlangsung. Kegiatan proses
produksi yang panjang dan beragam menjadikan tidak terfokus pada penanganan
pemborosan saat proses terjadi. Macam – macam bentuk pemborosan menurut (Shingo,
1990) yaitu:

a. Menunggu, suatu kondisi baik produk maupun pekerja yang tidak melakukan
kegiatan apapun ( misal: operator yang menunggu material atau produk yang
akan dilakukan pemrosesan, atau sebaliknya material atau produk yang
menunggu untuk diproses di mesin,dll).

b. Produksi yang berlebihan, stasiun kerja atau unit kerja awal melakukan proses
produksi terlalu banyak sehingga mengakibatkan stok material yang mengendap
terlalu banyak.

c. Transportasi yang berlebihan, proses pemindahan (handling) berupa manusia,


material atau produk yang berlebih yang mengakibatkan pemborosan
sumberdaya.

d. Kesalahan proses, kesalahan proses produksi yang di sebabkan oleh tidak


sesuainya penggunaan mesin, kesalahan metode, atau kesalahan tool yang
digunakan.

e. Persediaan berlebihan, penyimpanan material atau produk yang berlebih yang


berakibat meningkatnya biaya penyimpanan.

f. Gerakan yang berlebihan, kondisi dimana operator melakukan gerakan yang


diluar jangkauan dari tangan atau badan yang mempengaruhi kecepatan kerja
operator.

g. Cacat, produk yang diluar spesifikasi yang sudah di standarkan, yang


mengakibatkan harus di proses ulang (rework) atau di buang (scrap).
9
Sistem Manufaktur
Pengertian sistem manufaktur menurut (Wiratno, 2005) adalah kumpulan dari peralatan
(equipment) dan mesin – mesin produksi, pemindahan bahan baku, semua sistem
komputerisasi yang terintegrasi dengan manusia untuk menjalankan sistem yang
mempunyai tugas melakukan satu atau beberapa proses pada material atau produk agar
menjadi produk yang lebih bernilai. Dengan pengertian lain yaitu memproses keinginan
dari pelanggan sehingga menjadi produk yang bernilai tinggi.

Tujuan industri manufaktur menurut (Mabert and Jacob, 1991) yaitu:

a. memproduksi barang – barang yang berkualitas tinggi

b. mempertahankan pengiriman barang tepat waktu

c. Meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan harga jual produk

d. Memiliki sistem manufaktur yang fleksibel.

Untuk tercapainya tujuan sistem manufaktur yang baik menurut (Blanchard and
Fabrycky, 1990) elemen – elemen yang saling bekerja sama yaitu:

a). Pemasok (suppliers) dari mana material diperoleh

b). Pemasukan (inputs) material apa yang akan diproses

c). Usaha atau proses (processes) material yang sudah ada di proses apa

d). Hasil (outputs) setelah di proses akan menghasilkan produk apa?

e). Pelanggan (customers) siapa pelanggan yang akan menerima produk yang sudah
jadi

f). tujuan (objectives) tujuan proses yang dilakukan untuk apa? (7) pengukuran
(measurements) bagaimana cara mengukur proses dari produk atau hasilproduk.

Perancangan kembali tata ruang(re-layout).


Perancangan kembali tata letak adalah sebuah perubahan kecil dalam suatu penataan tata
ruang, dengan tujuan meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi penggunaan

10
segala sesuatu dalam penataan tata ruang. Termasuk penataan bagaimana operator
ditempatkan, pemindahan material, operasi gudang, dan alat pendukung lain sehingga
mencapai layout yang baik di perusahaan (Moore,1971)

Dalam teori dasar tata letak dibagi menjadi lima macam menurut (Wignjoesoebroto,
1990:110) yaitu:

1. Tata letak proses (functionallayout).


Memilih mesin dan peralatan yang memiliki karakter atau fungsi sama
ditempatkan dalam satu kelompok stasiun kerja. Tata letak proses cocok untuk
proses manufaktur yang terputus-putus. Jumlah produksi dengan volume rendah
dan variasi produk tinggi. Tata letak yang berorintasi pada proses untuk
memproduksi dalam batch kecil.

2. Tata letak produk (line layout)


Layout produk adalah tata letak segala fasilitas produksi berdasarkan aliran proses
produk. Tipe tata letak ini sering digunakan pada pabrik yang memproduksi
produk secara massal. Tujuan utama untuk jenis tata letak ini adalah mengurangi
pergerakan bahan dan mempermudah pengawasan. Dengan mengurutkan proses
dari bagian satu ke bagian yang lainnya sampai produk selesai diproses. Misalnya
perusahaan perakitan motor, mobil, televisi, dll.

3. Tata letak kelompok (grouplayout)


Pengelompokan mesin – mesin kedalam sel mesin kedalam family part
berdasarkan kesamaan desain dan urutan proses. Pada tata letak kelompok, mesin
– mesin dan fasilitas produksi dikelompokkan dan ditempatkan dalamsebuah
manufacturing cell.

4. Tata letak posisi (fixed positionlayout)


Tata letak posisi adalah berdasarkan tempat, dimana produk akan diproses tetap
pada tempatnya, semua fasilitas yang akan diperlukan seperti manusia, mesin –
mesin atau peralatan. Bahan - bahan tersebut yang bergerak menghampiri produk,
misalnya pada proses produksi kapal, pesawat, dll.

Perbaikan metode kerja


Perbaikan metode kerja adalah perbaikan dari tahapan – tahapan proses pekerjaan, jalan
11
yang akan ditempuh, cara yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk
mengatasi masalah dari tujuh macam pemborosan salah satunya dapat menggunakan
cara langkah perbaikan metode kerja. Tahapan untuk perbaikan metode kerja dilakukan
dengan analisa metode untuk mencari, mengembangkan, serta menerapkan metode yang
lebih efektif dan efisien. (Wignjoesoebroto, 1990)

Percepatan proses, menjaga kualitas produk, dan untuk menjaga kestabilan metode dari
proses produksi dapat menggunakan jig atau fixtur.

2. 4. 1 Jig dan Fixtur


Jig dan fixtur adalah alat yang didesain khusus untuk memegang, menyangga
atau memposisikan benda kerja agar dapat di proses permesinan supaya
didapatkan hasil produk yang seragam. (Kalpakjian,2004).

2. 4. 2 Design Jig
Design jig adalah proses perencanaan awal sebuah jig yang mempertimbangkan
aspek fungsi, estetika dan aspek lainnya sehingga jig dapat sesuai tujuan
pembuatan. Tahapan design dari konsep, ide, sketsa, hingga menjadi gambar
design produk. Dalam pengertian lain design adalah rancangan, konsep awal, pola
susunan, kerangka bentuk dan corak benda (Kamus besar bahasa indonesia,
2008).

Simulasi sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang berfungsi dan berjalan bersama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengertian ini menunjukan bahwa suatu
sistem terdiri dari banyak elemen, elemen – elemen ini saling terkait satu dan lainya
bekerja sama,dan suatu sistem memiliki tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Harrel,
C.2012).

2. 5. 1 Simulasi
Sebuah simulasi adalah sebuah operasi suatu model sistem. Model dapat
dikonfigurasi ulang dan bereksperimen dengan biasanya, ini tidak mungkin,
terlalu mahal atau tidak praktis untuk dilakukan dalam sistem yang mewakilinya.
Pengoperasian model dapat dipelajari, oleh karena itu, sifat – sifat yang
menyangkut perilaku sistem actual atau sub sistemnya dapat disimpulkan. Dalam

12
arti yang luas, simulasi adalah alat (software) untuk mengevaluasi kinerja suatu
sistem, yang sudah ada atau yang akan diusulkan, dibawah konfigurasi yang
berbeda dan selama periode waktu nyata yang lama (Maria,1997.23).

Mensimulasikan adalah kemampuan untuk menerapkan pembelajaran dari


aktivitasnyatadantrialanderroruntukmenyesuaikandengankinerjasistem,

dimana perubahan dari lingkungan manufaktur lebih cepat terjadi dari pada
pelajaran yang dapat di pejajari (Solberg, 1998.

Simulasi promodel adalah alat simulasi yang dapat digunakan untuk


mensimulasikan variasi model manufaktur dan sistem layanan. Sistem manufaktur
seperti job order, koveyor, transfer line, produksi masal, line assembli, sistem
manufaktur yang fleksibel, crane, sistem produksi just in time, kanban sistem, dll.

2. 5. 2 Elemen Simulasi
Elemen dari sebuah sistem simulasi adalah entitas, aktivitas, sumber daya,dan
control. elemen ini yang mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaiman
memproses entitas (Harrel, C.2012).

2. 5. 3 Entitas
Entitas adalah objek yang bergerak atau yang dapat diproses oleh model didalam
sistem, seperti produk yang ada di dalam pabrik, pasien yang ada di rumah sakit,
pelanggan yang berada di bank, dll.

2. 5. 4 Aktivitas
Aktivitas atau kegiatan adalah tugas - tugas yang dilakukan di dalam sistem yang
secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pemrosesan entitas. Aktivitas
dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pemrosesan entitas, entitas dan
pergerakan sumber daya dan penyesuaian sumber daya, pemeliharaan dan
perbaikan. (Bank, 1996).

2. 5. 5 Sumber Daya
Sumber daya adalah sumber atau pasokan dari mana manfaat dihasilkan. Sumber
daya dapat diklasifikasikan berdasarkan ketersediaannya sumber daya terbarukan
(dapat diperbarui) dan sumber daya tidak terbarukan (tidak dapat di perbarui).

13
Mereka juga dapat diklasifikasikan sebagai aktual dan potensial berdasarkan
pengembangan dan penggunaan. Dari dasar mereka dapat diklasifikasikan sebagai
sumber daya biotik dan sumber daya abiotik, dan dari dasar distribusinya
abiquitous dan lokal. Item yang menjadi sumber daya dengan waktu dan
pengenbangan teknologi. Biasanya, sumber daya adalah bahan, energi, layanan,
staf, pengetahuan, atau aset lain yang diubah untuk menghasilkan manfaat dan

dalam proses dapat dikonsumsi atau dibuat tidak tersedia. Manfaat dari
pemanfaatan sumber daya dapat mencakup peningkatan kekayaan atau keinginan,
berfingsinya suatu sistem, atau meningkatkan makluk. Dari sudut pandang
manusia, sumber daya alam adalah apa saja yang diperoleh dari lingkungan untuk
memenuhi segala kebutuhan dan keinginan manusia (Harrel, 1950).

2. 5. 6 Kontrol
Umpan balik dari control sistem terdiri dari input, output, elemen yang di
kendalikan. Tanggapan sistem harus secepat mungkin minimumkan overshoot.
Untuk mencapai hal ini, dengan menggunakan cara redaman. Jika redaman lemah,
maka sistem dibawah redaman (Spiegel, 1967).

Teori Antrian
Teori antrian berlaku untuk situasi – situasi dimana pelanggan datang ke bengkel untuk
memanfaatkan layanan dan menunggu beberapa waktu sebelum menggunakan layanan
dan kemudian meninggalkan sistem setelah mendapatkan layanan. Situasi dimana
masalah kedatangan dan keberangkatan dapat dilihat. Orang yang menunggu untuk
menyetorkan tagihan listrik, aliran lalu lintas otomatis melalui jaringan jalan, antrian
yang terbentuk di loket tiket, orang yang menunggu untuk melakukan penyetoran atau
penarikan di bank, mesin yang menunggu diperbaiki di bengkel, dll (Erlang, 2017).

2. 6 1 Aliran Waktu (Flow Time)


Aliran waktu adalah waktu yang dihabiskan per unit aliran dalam proses bisnis
dari awal hingga akhir, juga dikenal sebagai waktu pemrosesan total jika ada lebih
dari satu jalur yang melewati proses, waktu alir setara dengan panjang jalur
terpanjang (Reinboth,2014).

2. 6 2 Laju Aliran (Flow Rate)

14
Laju aliran adalah jumlah unit aliran (misanya. Pelanggan, uang, atau brang / jasa
yang di hasilkan) melalui proses bisnis persatuan waktu, misal. Melayani
pelanggan per jam atau menghasilkan bagian per menit. Laju aliran adalah tingkat
rata – rata (Reibonth, 2014).

2. 6 3 Waktu Tunggu (Waiting Time)


Analisis waktu tunggu adalah bentuk pengaturan kinerja berbasis data yang
terfokus pengurangan waktu tunggu untuk operasi sebanyak mungkin. Analisis
waktu tunggu melihat pada waktu standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
serangkaian operasi. Dengan analisis waktu tunggu, administrasi data dapat
melihat operasi mana berdasarkan waktu yang paling banyak dan melakukan
pengaturan yang paling tepat (Techopedia, 2017).

2. 6 4 Jumlah Antrian
Jumlah antrian atau tingkat iventori adalah banyaknya unit yang menunggu akan
diproses atau menunggu setelah meninggalkan proses. Jumlah unit yang saat ini
ditangani dalam bisnis misalnya: jumlah pelanggan di toko, jumlah mahasiswa
yang terdaftar di universitas, dll (Reinbonth, 2014).

Sistem Simulasi dan Modeling (softwareProModel)


Banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mensimulasikan model simulasi
salah satunya adalah PorModel. ProModel adalah software teknologi simulasi peristiwa
diskrit yang digunakan untuk merencanakan, merancang, dan meningkatkan manufaktur
atau logistik baru atau yang sudah ada dan sistem operasional lainnya. Untuk mewakili
proses dunia nyata, termasuk variabilitas dan interdependensi, untuk melakukan prediksi
pemesanan terhadap potensial perubahan (ProModel Corp, 2017).

2. 7. 1 Diagram Aliran Entitas


Diagram aliran adalah istilah umum untuk diagram yang mewakili aliran atau
serangkaian hubungan dinamis dalam suatu sistem. Istilah diagran aliran juga
sering digunakan sebagai sinonim untuk diagram alur, dan kadang – kadang
sebagai mitra dari diagram alur atau diagram flow. Diagram flow digunakan untuk
menyusun dan memesan sebuah sistem yang komplek, atau untuk
mengungkapkan struktur dasar dari elemen dan interaksinya (Wikipedia,2016).

15
2. 7. 2 Pengertian Operasi
Setelah diagram alir entitas dibuat, deskripsi operasi harus di kembangkan yang
menjelaskan bagaimana entitas diproses melalui sistem. Diskrisi ini mungkin
dibuat secara bertahap, berbentuk narasi singkat, atau dapat berbentuk tabel.
Untuk sistem sederhana, dapat dinotasikan dengan informasi opersional. Apapun
bentuknya, haruslah identitas untuk masing – masing jenis entitas jelas di setiap
lokasi dalam sistem (Harrel, C.2012).

2. 7. 3 Pengujian Independensi
Data independen adalah jika nilai dari satu pengamatan tidak dipengaruhi oleh
nilai dari pengamatan lain. Umumnya dalam pengambilan sampel dari poopulasi
yang terbatas ketika pengambilan sampel dilakukan tanpa penggantian. Misal,
dalam pengambilan sampel dari setumpuk kartu untuk menemukan probabilitas
gambar kartu As, probabilitas kartu berikutnya menjadi kartu yang lainnya
(Harrel, C.2012).
Terdapat tiga teknik untuk menentukan ketergantungan atau korelasi data, yaitu.
Plot pencar, plot autokorelasi dan uji coba (Harrel. C. 2012).

2. 7. 4 Plot pencar (Scatter plot)


Plot pencar adalah seperangkat yang diplot pada sumbu horisontal dan vertikal.
Plot pencar sangat penting dalam statistik karena dapat menunjukan tingkat
korelasi, titik muncul secara acak tersebar di bidang koordinat. Jika korelasi besar
ada, titik terkonsentrasi di dekat garis lurus. Plot pencar adalah alat visualisasi
data yang berguna untuk mengilustrasikan sebuah tren tertentu (Tech Target,
2012).

2. 7. 5 Uji Autokorelasi
Korelasi data tergantung satu sama lain dan dikatakan berkorelasi otomatis.
Autokorelasi ada jika residu dalam satu periode waktu terkait dengan residu yang
lain dalam satu periode lain. Autokorelasi adalah korelasi dari salah satu residual
dari waktu ke waktu. Pola siklus adalah tanda autokorelasi positif. Melanggar dari
asumsi regresi bahwa residual bersifat acak dan independen (Harrel, C. 2012).

2. 7. 6 Uji Run (Run test)


Uji run menghitung dua uji run yang berbeda untuk keacakan data dan
16
menampilkan hasil. Hasil dari tiap test adalah menolak hipotesis bahwa seri
tersebut acak atau menolak hipotesis dengan tingkat singnifikansi adalah
probabilitas bahwa hipotesis ditolak sebenarnya benar, yaitu, bahwa hipotesis
menolak keacakan serial ketika serial ini sebenarnya acak (Harrel, C,2012).

2. 7. 7 TeoriDistribusi
Menurut Shannon, 1975. Hasil dari varian acak simulasi tergantung dari pada
sampling observasi dari populasi. Mendifinisikan teori distribusi yang sesuai
dengan data sample disebut fitting distribusi. Teori distribusi dapat bersifat diskrit
atau konstan, tergantung dari pada himpunan sehingga nilai dalam rentang waktu
atau rangkaian tak terbatas dari nilai yang mungkin dalam rentang dapat terjadi.
Dibawah ini adalah diskripsi dari beberapa teori distribusi yang di gunakan dalam
simulasi.

a) DistribusiNormal
Dalam banyak kasus distribusi normal tepat untuk meringkas satu pengamatan
dalam kelompok yang mewakili salah satu dari dua hasil. Sebagai contoh,
proporsi individu dalam sampel acak yang mendukung satu dari dua kandidat
politik sesuai dengan uraian ini. Dalam hal statistik P adalah jumlah X dari
pemilih yang mendukung kandidat dibagi dengan jumlah total individu dalam
grup n, ini memberikan parameter P, proporsi individu yang mendukung
kandidat di seluruh populasi.

b) Distribusi Seragam(Uniform)
Distribusi seragam juga disebut distribusi persegi panjang, adalah distribusi
probabilitas yang memiliki probabilitas konstan atau rata dalam rentang waktu
tertentu. Distribusi seragam ditunjukan pada gambar dibawah ini.

17
Gambar 2. 1 Distribusi Seragam (Uniform)

c) Distribusilognormal
Distribusi lognormal adalah distribusi probabilitas berkelanjutan dari variabel
acak yang logaritmanya terdistribusi normal. Berikut ini adalah plot dari
fungsi kepadatan probabilitas lognormal untuk empat nilai 0. Ada beberapa
parameterisasi umum dari distribusi lognormal seperti yang di tunjukkan pada
gambar 2.2berikut.

Gambar 2. 2 Distribusi Lognormal

2. 7. 8 Distribusi Fitting
Pada dasarnya distribusi fitting merupakan upaya untuk mengidentifikasi
distribusi yang mendasari dari mana data dihasilkan. Menemukan distribusi
terbaik yang sesuai dengan data sampel dengan manual bisa sangat rumit.
Software distribusi pada dasarnya mengikuti prosedur yang sama dengan
perhitungan manual. Distribusi fitting terdiri dari tiga prosedur: (1) Satu atau lebih
distribusi sebagai kandidat untuk dipilih atau yang paling cocok untuk menjadi
datasampel,(2)Memperkirakanparameteruntuksetiapdistribusidihitung,dan
(3) Uji distribusi terbaik dilakukan untuk memastikan seberapa baik distribusi
tersebut cocok dengan data. Memilih data distribusi yang cocok untuk data sampel
membutuhkan pengetahuan tentang distribusi, jenis yang tersedia dan sifat
distribusi. Hal ini juga membantu untuk memiliki beberapa intuisi tentang
variabel yang datanya cocok. Setelah tipe distribusi dipilih berdasarkan nilai
parameter dari data sampel. Dalam kasus, dari distribusi normal, estimasi
parameternya adalah rata – rata dan standar penyimpangan dapat diperkirakan
18
denganperhitungansederhanarata–ratadanstandarpenyimpangandaridata sampel.
Perkiraan parameter umumnya dihitung menggunakan persamaan momen atau
persamaan kemungkinan maksimum (Harrel, C. 1950).

2. 7. 9 Membuat simulasi awal


Membuat simulasi ProModel dengan cara membuka menu build pada software
ProModel. Melalui meni ini dapat menentukan lokasi, jenis entitas, tingkat
kedatangan, jaringan alur sumber daya, waktu berhenti, logika pemrosesan,
variabel, atribut, larik dan makro yang dapat secara fleksibel memodelkan sitem
(Promodel.com, 2000).

2. 7. 10 Verifikasi dan validasi model


Proses pembuatan model simulasi dimulai dengan mendiskripsikan sistem nyata
kedalam model konseptual, dari model konseptual diterjemahkan kedalam model
simulasi. Proses ini berlangsung secara berulang dan rentan sekali terjadi eror.
Oleh sebab itu verifikasi dan validasi digunakan untuk mengurangi adanya eror
tersebut. Verifikasi merupakan proses menentukan apakah model simulasi telah
mencerminkan model konseptual. Dan validasi adalah proses penentuan apakah
model simulasi, sebagai konseptualisasi atau abstraksi merupakan respresentasi
yang akurat dari sisten nyata (Hoover and Perry, 1989).

a) Teknik verifikasi
Menurut (Harrel, 2004: 178) terdapat beberapa teknik dalam melakukan
verifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Dengan cara melakukan pemeriksaan ulang terhadap model, dapat
dilakukan secara bottom – up yaitu melakukan pemeriksaan satuan dan
logika proses yang digunakan dalam model.
 Melakukan pengecekan terhadap hasil output yang ada pada masing –
masing proses pada model menggunakanTrace.

 Mengamati animasi dari model yang sedang dijalankan, apakah tingkah


laku dari sistem telah sesuai dengan model yang diinginkan atu model
aktual.
 Melakukan compile error atau debugging pada simulasimodel.

19
b) Teknik validasi
Teknik validasi yang dapat digunakan untuk memvalidasi model simulasi menurut
(Harrel, 2004: 183) adalah sebagai berikut:
 Mengamati animasi pada model yang dijalankan, membandingkan tingkah
laku pada model dengan tingkah laku pada sistem nyata menurut pendapat
orang lain tentang model simulasitersebut.
 Membandingkan model dengan sistem nyata dengan cara menjalankan
model simulasi dan sistem nyata dalam kondisi yangsama.
 Melakukan perbandingan antara output model simulasi dengan output pada
sistemnyata.
 Melakukan analisis sensitivitas, yakni dengan cara melakukan perubahan
nilai input untuk mengetahui akibat pada perilaku yang terjadi pada sistem
atau output sistem.

c). Uji 2 sampel (T-test)


Uji T dua sampel merupakan uji perbandingan atau uji komparatif, tujuan dari uji
ini adalah untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) sama atau berbeda.
Berdasarkan hubungan antar populasinya, uji –T dapat digolongkan kedalam dua
jenis uji, yaitu: dependent sample T-test, dan independent sample T-test.
 Dependent sample T-test atau sering di kenal dengan istilah paired sample
T-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkanrata
– rata dua group yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat
diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah aktifitas. Syarat –
syarat dari uji paired sample T-test adalah: a) data berdistribusi normal, b)
kedua kelompok data adalah dependent (berpasangan atau saling
berhubungan), c) jenis data yang digunakan adalahnumerik.
 Independent sample T-test adalah uji statistik ini bertujuan untuk
membandingkan rata – rata dua group yang tidak saling berpasangan atau
tidak saling berhubungan. Dapat diartikan bahwa sampel yang digunakan
berasal dari subjek yangberbeda.

20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi pada penelitian adalah kerangka proses kerja atau kerangka berfikir secara
sistematis yang menceritakan tahapan – tahapan dari proses identifikasi, merumuskan,
menganalisa, memecahkan, dan mmenyimpulkan permasalahan sehingga penelitian
terarah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah – langkah atau tahapan – tahapan
yang akan digunakan untuk memecahkan permasalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Pengamatan awal

 Pengamatan langsung dan melakukan wawancara.


 Identifikasi masalah.
 Menentukan tujuan penelitian, batasan masalah dan asumsi.
2. Landasan Teori
 Pengertian pemborosan.
 Sistem manufakturing.
 Perancangan re-layout. (Macam – macam layout.).
 Perbaikan metode
 Sistem simulasi.
 Elemen simulasi (lokasi, entitas, prosesing, kedatangan).
 Teori antrian
 Sistem simulasi modeling (software ProModel).
 Verifikasi dan validasi model
 Uji dua sampel T-test
3. Pengumpulan Data dan Analisis
1) Pengumpulan data.
 Data primer
 Data skunder

Gambar 3. 1 Diagram penelitian


2) Pengolahandata

 Uji independensi data dan distribusi fitting.


 Membangun simulasi sitem sekarang (lokasi, entitas, prosesing,
kedatangan, dll)
 Verifikasi dan validasi hasil simulasi.
 Analisa hasil simulasi sekarang.
3) Usulan perbaikanmetode
 Penjelasan perbaikan metode.
 Pengambilan data waktu perbaikanmetode
 Uji independensi data dan distribusifitting.
 Membangun simulasi perbaikan metode
 Verifikasi dan validasi data perbaikan metode
 Analisis hasil simulasi perbaikan metode

4) Usulan perbaikan perubahan layout


 Penjelasan perbaikan perubahan layout
 Pengambilan data waktu perbaikan perubahan layout
 Uji independensi data dan distribusi fitting.
 Membangun simulasi perbaikan perubahan layout
 Verifikasi dan validasi data perbaikan perubahan layout
 Analisis hasil simulasi perbaikan perubahan layout
5) Perbandingan hasil simulasi sekarang, simulasi perbaikan metode,
dan simulasi perbaikan perubahan layout.
3. Kesimpulan dan Saran

1) Kesimpulan dari hasilpenelitian.


2) Memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.

Gambar 3. 1 Diagram penelitian Lanjutan.


1. PengamatanAwal
Pengamatan awal adalah tahapan awal sebelum dilakukannya penelitian. Pada tahapan
ini ditentukan masalah yang akan di lakukan penelitian. Lokasi penelitian berada di PT.
S khususnya pada produksi produk Cap (C1805-009). Pemilihan objek penelitian
produk ini didasarkan pada jumlah permintaan produk Cap (C1805-009) yang mencapai
1 000 000 pcs per bulan yang sering terjadi kekosongan stok (out of stock). Setelah
diketahui latar belakang permasalahan maka tahap selanjutnya yaitu, menentukan tujuan
penelitian, batasan penelitian dan asumsi dalam melakukan penelitianini.

2. LandasanTeori
Landasan teori adalah tahapan mempelajari teori – teori yang berhubungan dengan
topik penelitian. Dengan cara mencari informasi secara lengkap yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti. Pencarian informasi ini dilakukan melalui, buku, laporan
penelitian, jurnal, artikel dan sumber – sumber lainya yang dapat menunjang jalannya
penelitian ini. Landasan teori adalah sebagaiberikut:
 Pemborosan proses.
 Sistem manufakturing.
 Perbaikan metode
 Perbaikan layout.
 Sistem.
 Simulasi.
 Element simulasi.
 Teori antriaan.
 Sistem simulasi modeling (softwarePromodel).
 Verifikasi dan validasi model simulasi.

3. Pengumpulan Data danAnalisis

1) Pengumpulan data
Pengumpulan data - data dilakukan dengan metode kuantitatif dengan merekam waktu
proses pada setiap stasiun kerja yang dilewati proses produksi produk Cap (C1805-009).
Teknik – teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
 Teknik wawancara adalah dengan melakukan tanya jawab atau diskusi langsung
dengan leader dan operator yang berada di tiap stasiun kerja yang terkait dengan
pembuatan produk Cap(C1805-009).

 Teknik observasi adalah melakukan pengamatan atau pengukuran langsung


dengan menggunakan alat hitung yang terpasang pada mesin produksi,
menggunakan stop watch dan menggunakan kamera untuk merekam proses
produksi Cap (C1805-0090), langkah ini untuk memudahkan mengetahui
kebiasaan proses yang terjadi dan lama waktu prosesnya.
 Teknik data perusahaan adalah dengan melihat catatan – catatan atau laporan
hasil produksi yang ada di perusahaan yang menunjang pada objek yang sedang
diteliti, data – data tersebut meliputi: laporan hasil produksi, peta aliran proses
produksi, peta proses operasi, diagram alir, data permintaan pelanggan, data tata
letak stasiun kerja dan data waktu penyelesaian proses produksi Cap(C1805-
009).

2) Pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini lebih pada simulasi sistem produksi Cap (C1805-
009) untuk mengetahui stasiun kerja yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan
aliran proses, analisis pemecahan masalah kemacetan aliran dan mengetahui besaran
penurunan setelah dilakukan langkah – langkah perbaikan. Tahapan pengolahan data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Uji independensi data


Melakukan uji independensi data untuk mengetahui apakah nilai data yang akan di
gunakan ini terdapat korelasi dengan nilai data pengamatan lainnya atau tidak, jika
terdapat korelasi maka data tersebut dieliminasi dan dilakukan pengukuran ulang
selanjutnya dilakukan uji independesi data kembali sehingga didapatkan data yang
sesuai. Pada uji independesi data terdapat tiga teknik yaitu: autocorelation test,
scaterplot test, run test.

 Distribusi fitting.
Distribusi fitting ini untuk mengetahui jenis ditribusi dari data sebelum dipakai
untuk simulasi. Menggunakan statsfit pada software simulasi Promodel. Pemilihan
nilai tertinggi yang akan digunakan pada simulasi model.
 Simulasi sistem awal.
Simulasi sistem awal adalah gambaran dari sistem saat ini yang akan di analisa
stasiun mana yang menjadi penyebab kemacetan aliran proses produksi Cap
(C1805-009) Layout, pada pembuatan simulasi awal ini data input yang harus
didiskripsikan yaitu: data lokasi, data entitas, data prosesing, data kedatangan. dan
data running simulasi.

Dari running simulasi sekarang maka di dapatkan hasil yang selanjutnya dilakukan
verifikasi dan validasi simulasi. Sehingga diketahui stasiun kerja yang menjadi
kemacetan aliran proses produksi. Dari analisis hasil tersebut kemudian mencari
pemecahan masalah berdasarkan analisis tersebut. Untuk mengatasi permasalahan
kemacetan aliran maka pendekatan Perbaikan yang akan diambil yaitu: dengan
perbaikan metode dan perubahan tata letak stasiunkerja.

 Verifikasi dan validasi model


Verifikasi dan validasi model merupakan tahapan analisis untuk membandingkan
data hasil produksi sisten nyata dengan hasil produksi pada model simulasi. Ada
beberapa aspek yang dibandingkan yaitu: melihat model animasi, dibandingkan
dengan sistem nyata atau model simulasi. Pada tahapan validasi dilakukan
perhitungan eror pada rata – rata hasil produksi dan standardeviasi.

a). Simulasi trace atau sering disebut penelusuran simulasi adalah tahapan
mencocokkan antara kondisi dan aktivitas yang terjadi pada sistem nyata
dengan sistem pada modelsimulasi.

b). Uji T–test penelitian biasanya menggunakan dua sampel atau lebih sebagai
objek penelitiannya. Dari sampel tersebut dibandingkan untuk melihat ada
atau tidaknya perbedaan setelah sampel tersebut di beri perlakuan yang
berbeda. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan maka dilakukan uji
perbedaan dua rata - rata. Uji hipotesis dua rata – rata yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata – rata antara dua buah data.
Salah satu teknik untuk menguji hipotesis dua rata – rata yaitu:

 Uji 2 sampel T-test untuk memverifikasi dan memvalidasi data sistem


pada model simulasi awal dengan data sistem nyata. Nilai p value dari
hasil uji 2 sampel T-test harus lebih dari 0,05. Sehingga kesimpulan dari
uji 2 sampel T-test yaitu tidak ada perbedaan nilai rata –rata.

 Uji paired sample T-test untuk memverifikasi dan memvalidasi data pada
model simulasi awal dengan data model simulasi perbaikan. Nilai p value
dari hasil uji paired sample T-test kurang lebih dari 0,05. Sehingga
kesimpulan dari uji paired sample T-test yaitu terdapat perbedaan nilai
rata –rata.

3) Usulan perbaikan metode


 Melakukan perbaikan metode kerja dengan menggunakan alat bantu yang sesuai
untuk mengurangi waktu proses pada stasiun kerja yang terjadi kemacetanaliran.
 Melakukan trial pengambilan waktu proses setelah dilakukan perbaikan.
Dilanjutkan pengolahan data dengan uji independesi dan distribusi fitting.
 Membuat simulasi perbaikan metode dengan menggunakan data proses setelah
perbaikanmetode.
 Melakukan verifikasi, validasi analisis hasil simulasi perbaikanmetode.

4) Usulan Perbaikan perubahan layout.


 Melakukan perbaikan dengan merancang layout baru untuk mengurangi waktu
pergerakanproduk.

 Melakukan trial pengambilan waktu proses setelah dilakukan perbaikan.


Dilanjutkan pengolahan data dengan uji independesi dan distribusi fitting.
 Membuat simulasi perbaikan metode dengan menggunakan data proses setelah
perbaikanmetode.

 Melakukan verifikasi, validasi dan analisis hasil simulasi perbaikan metode.

5) Perbandingan hasil simulasi sekarang, perbaikan metode dan perbaikan


layout .
Membandingkan hasil simulasi ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi
setelah dilakukan perbaikan.

4. Simpulan dan Saran


Setelah menghitung dan menganalisa data, tahap terakhir adalah menarik kesimpulan,
meringkas dari semua tahapan dan memberikan beberapa rekomendasi untuk penelitian
masa depan. Simpulanya adalah untuk menjelaskan penyebab utama yang
mempengaruhi sistem pada proses produksi Cap (C1805-009) dan memberikan
rekomendasi untuk memberikan solusi bagaimana melakukan efisiensi.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data
1. Data primer
Pengumpulan data primer dilakukan pengukuran dan pengamatan langsung dengan cara
merekam waktu proses pada setiap stasiun kerja di mesin filling Yaskawa yang dilewati
proses produksi Zwitsal baby bath AVKS. Teknik – teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:

 Teknik wawancara dengan melakukan tanya jawab atau diskusi langsung dengan
operator mesin yang berada di tiap stasiun kerja mesin filling Yaskawa dalam
produksi Switsal baby bath AVKS.

 Teknik observas melakukan pengamatan atau pengukuran langsung dengan


menggunakan stop watch untuk menghitung proses produksi Zwitsal baby bath
AVKS, langkah ini untuk mengetahui waktu proses yang terjadi. Tabel 4.1
adalah data waktu produksi di tiap stasiun kerja.
Input Proses Proses Proses Proses
No Start Up
Botle Capping Wraping Packing Palletizing
1 69 69
2 66 66
3 77 63
4 52 52
5 50 68
6 63 56
7 58 57
8 43 62
9 51 68
10 48 59
11 60 62
12 51 71
13 63 66
14 57 62
15 73 69
16 58 64
17 55 58
18 52 61
19 69 58
20 71 60
21 40 60
22 59 58
23 63 62
24 60 71
25 72 662
26 59 67
27 52 58
28 63 58
29 63 64
30 66 67

 Tabel 4. 1 Data waktu proses ditiap stasiun kerja (menit)


Tabel 4.1 Data waktu proses ditiap stasiun kerja(menit) Lanjutan.

2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dengan melihat dokumentasi, catatan – catatan atau laporan
hasil produksi yang ada di perusahaan yang menunjang pada objek yang sedang diteliti,
data – data tersebut meliputi: laporan hasil produksi, peta aliran proses produksi, peta
proses operasi, diagram alir, data permintaan pelanggan, data tata letak stasiun kerja dan
data waktu penyelesaian proses produksi Cap (C1805-009).

 Flow proses chart(FPC)


Dibawah ini adalah gambaran flow proses yang terjadi saat ini. Dimulai dari proses
material masuk dan disimpan di area incoming selanjutnya proses pengepresan yang
merubah material coil menjadi material WIP (work in proses). Material WIP (work in
proses) masuk stasiun kerja inspeksi dan keluar menjadi produk jadi (finish good).
Kemudian produk jadi (finish good) disimpan diarea store finish good menunggu
jadwal pengiriman kepelanggan.

Incoming Pengepresan Inspeksi Store F/G


material

Gambar 4. 1 Flow proses chart pembuatan produk Cap (C1805-009)

 Waktu penyelesaian pembuatan produk Cap(C1805-009)


Dari hasil pengumpulan data waktu rata – rata proses pembuatan produk Cap (1805-
009) pada tiap – tiap stasiun kerja. Dari data tersebut menunjukkan bahwa proses
pembuatan produk Cap (C1805-009) pada stasiun kerja inspeksi, waktu rata – rata
penyelesaian untuk satu box dengan quantity 2000 pcs memerlukan waktu sebanyak
41.32 menit. Perbedaan waktu penyelesaian dengan stasiun kerja pengepresan telah
menunjukkan ketidak seimbangan waktu proses, sehingga perlu adanya perubahan
metode kerja untuk menurunkan waktu proses yang ada di stasiun kerja inspeksi.
Data tersebut ditunjukkan pada gambar 4.2berikut.

Gambar 4. 2 Waktu proses pembuatan produk Cap (C1805-009) per box (menit)
dimasing – masing stasiun kerja

 Tata letak stasiun kerja pembuatan produk Cap(C1805-009)


Tata letak stasiun kerja pada proses pembuatan produk Cap (C1805-009) yang akan
dilakukan penelitaian di tunjukakan pada gambar 4.3 dibawah. Alur proses
pembuatan produk melewati stasiun incoming material, stasiun kerja pengepresan,
stasiun kerja inspeksi dan store finish good. Pada gambar menunjukkan bahwa tata
letak stasiun kerja inspeksi berada jauh di luar garis sehingga membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk menyupai produk WIP (work in proses) ke stasiun kerja
inspeksi. Kondisi sekarang jarak antara stasiun kerja pengepresan ke stasiun kerja
inspeksi 60 meter ditempuh dengan waktu 6 menit dan jarak dari stasiun kerja
inspeksi ke stasiun store finish good 33 meter ditempuh dengan waktu 3 menit.
Dengan data – data tersebut maka perlu adanya relayout untuk mengurangi
pemborosan waktutersebut.

Gambar 4. 3 Layout aktual sistem pembuatan produk Cap (C1805-009)

B. Analisis data
1. Analisis independensi data
korelasi data akan dilakukan pada tiap stasiun kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Banks, J. & Carson, J. 1984.” Discrete- Event System Simulation” New jersey:
Prentice Hall.

Blanchard, B. S. And Fabrycky, W. J. 1990. “ System Engineering and Analisis”


Second edition. Prentice – Hall International, Singapore.

Erlang. 2017 “Queuing Theory” Retrieved from


http://bussinesjargons.com/queuing-theory.html

Harrel, C. Ghosh, B. & Bowdwn, R. 2012. “Simulasi Using ProModel.” New


york: McGraw-Hill.

Kalpakjian, Serope, Steven R Schmid. 2000. “Manufacturing Engineering and


Technology” fourth edition, Addison wesley, India.

Mabert, V. A. And Jacobs, F. R. 1991 “Integrated production systems – Design


planing, Control, and Scheduling” fourth edition., Industrial and Management
Press, Institute of Industrial Engineers, Georgia.

Maria, A. 1997. “Introduction to Modeling and Simulation” Binghamton.

Shingo, Shigeo.A Study of the Toyota Production System. USA : Andrew P.


Dillon Productivity Press. 1990.

Spigel, M. R. (1967). “Applied Differential Equations”. Prentice Hall: Englewood


Cliffs, N. J.

Tech Target. 2012 “Scatter plot”. Retrieved from Tech Target:


http://whatis.techtarget.com/definition/scatter-plot.

Wignjosoebroto, S. 1992. “Teknik Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”


Guna Widya, Jakarta.

Wiratno, S. E. Dkk. “Supply Chain Risk menagement”, Universitas Teknologi


Yogyakarta, Indonesia.

32
33

Anda mungkin juga menyukai