AND MODELING
Oleh:
1. Djuhandari Nusantoro (0042019050...)
2. Muffroni (004201905015)
3. Sebrina Simbolon (
4. Putri Arifa Nuralamsyah (004201905.....)
5. Yufni Armita (0042019050...)
i
2021
ii
DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
Perumusan Masalah.....................................................................................................2
Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
Asumsi Penelitian........................................................................................................3
BAB II K A J I A N P U S T A K A .....................................................................5
Sistem Manufaktur.......................................................................................................6
Simulasi Sistem............................................................................................................8
2. 5. 1 Simulasi..............................................................................................8
2. 5. 2 Elemen Simulasi................................................................................9
2. 5. 3 Entitas.................................................................................................9
2. 5. 4 Aktivitas.............................................................................................9
2. 5. 5 Sumber Daya......................................................................................9
2. 5. 6 Kontrol.............................................................................................10
TeoriAntrian...............................................................................................................10
2. 6 4 Jumlah Antrian.................................................................................11
Sistem Simulasi dan Modeling(softwareProModel)..................................................11
2. 7. 2 Pengertian Operasi...........................................................................11
2. 7. 3 Pengujian Independensi...................................................................12
2. 7. 6 Uji Run(Runtest)..............................................................................12
2. 7. 7 Teori Distribusi................................................................................13
2. 7. 8 Distribusi Fitting..............................................................................14
Desain Penelitian.......................................................................................................18
Lokasi Penelitian........................................................................................................19
Alur Penelitian...........................................................................................................23
Pengumpulan Data.....................................................................................................24
Analisis Data..............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................69
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini PT ME memiliki 2 customer utama (PT. Unilever Indonesia dan PT Loreal)
yang harus dilayani dan dipenuhi order dan target produksinya. Namun secara terbuka
PT ME juga terus mencari customer-customer lain selain dari kedua perusahaan ternama
tersebut diatas untuk bisa memberikan Job order dan kerjasamanya kepada PT ME
tentunya dalam bidang yang sama. Oleh karena itu PT ME terus melakukan perbaikan-
perbaikan dan persiapan-persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya
customer-customer baru yang menanamkan investasinya. Persiapan-persiapan yang
sudah dilakukan sudah cukup banyak, terutama line-line produksi Filling dan packing
yang sudah standby di perusahaan PT ME. Hal-hal lain yang masih harus disiapkan dan
dipertimbangkan adalah penghitungan kapasitas gudang bahan baku/raw material dan
5
penghitungan kapasitas produksi pada tiap line tersebut, sehingga dengan demikian PT
ME benar-benar siap untuk menerima order, baik order tambahan dari customer yang
sudah ada ataupun customer-customer baru yang akan memberikan order kepada PT
ME.
Berdasarkan atas permasalahan yang harus dipersiapkan diatas, maka perlu dilakukanya
penelitian dan analisis kapasitas Produksi pada line produksi untuk mengetahui
kemampuan maksimal kapasitas produksi yang bisa dihasilkan. Sehingga dari hasil
analisa tersebut dapat diketahui beberapa kemungkinan yang bisa diperbaiki dan
dikurangi demi untuk menambah kapasitas produksi yang dibutuhkan.
Didalam memproduksi suatu barang di line produksi, banyak yang menjadi faktor
pendukung kelancaran proses produksi, diantaranya: faktor tenaga kerja (Man power),
bahan baku (Material), Mesin (Machine), Metode kerja (Methode). Dari keempat faktor
tersebut maka akan dilakukan analisa dan penelitian dengan model simulasi, agar
didapatkan faktor manakah yang diharapkan bisa menjadi kunci untuk meningkatkan
kapasitas produksi. Sebagai contoh untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan,
menyeimbangkan aliran proses Produksi (Line balancing), dan juga kemungkinan bisa
mengurangi jumlah karyawan yang digunakan dalam line tersebut.
PerumusanMasalah
Bedasarkan latar belakang tujuan untuk menganalisa kapasitas produksi pada tiap line
yang telah dijelaskan diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Berapa kapasitas produksi saat ini dengan waktu kerja 420 menit per shift, dan
1260 menit per hari serta 7200 menit dalam 1 minggu?
Berapa waktu proses yang dibutuhkan saat ini, untuk memproduksi 1pcs produk
jadi?
Perbaikan apa yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada tiap-
tiap line produksi?
6
Berapa prosentasi peningkatan kapasitas produksi dengan waktu kerja 420menit
per shift dan 1260menit per hari serta 7200menit dalam 1 minggu, setelah
dilakukan perbaikan perbaikan?
Berapa waktu proses yang dibutuhkan untuk memproduksi 1pcs produk jadi setelah
dilakukan perbaikan?
Tujuan Penelitian
Garis besar tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah meningkatkan kapasitas
produksi pada line-line produksi di PT ME, sehingga:
Dapat diketahui metode kerja bagaimana yang harus dilakukan dan tentunya
yang lebih baik di line produksi tersebut, sehingga dapat meningkatkan kapasitas
produksinya.
Dapat diketahui perbaikan apa yang paling tepat yang harus dilakukan demi
untuk meningkatkan kapasitas produksi maksimal yang dibutuhkan pada tiap-tpa
line produksi.
Dapat diketahui berapa peningkatan kapasitas produksi dan waktu proses yang
dibutuhkan untuk memproses 1pcs produk jadi setelah dilakukan perbaikan.
Asumsi Penelitian
Untuk memudahkan saat pengolahan data, maka asumsi yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Semua karyawan yang melakukan proses pekerjaan pada penelitian ini
diasumsikan memiliki kemampuan normal (rata –rata).
Kerusakan mesin dan alat bantu lainnya sangat jarang terjadi sehingga pada
pembuatan simulasi ini kondisi tersebut diabaikan.
8
BAB II
KAJIANPUSTAKA
a. Menunggu, suatu kondisi baik produk maupun pekerja yang tidak melakukan
kegiatan apapun ( misal: operator yang menunggu material atau produk yang
akan dilakukan pemrosesan, atau sebaliknya material atau produk yang
menunggu untuk diproses di mesin,dll).
b. Produksi yang berlebihan, stasiun kerja atau unit kerja awal melakukan proses
produksi terlalu banyak sehingga mengakibatkan stok material yang mengendap
terlalu banyak.
Untuk tercapainya tujuan sistem manufaktur yang baik menurut (Blanchard and
Fabrycky, 1990) elemen – elemen yang saling bekerja sama yaitu:
c). Usaha atau proses (processes) material yang sudah ada di proses apa
e). Pelanggan (customers) siapa pelanggan yang akan menerima produk yang sudah
jadi
f). tujuan (objectives) tujuan proses yang dilakukan untuk apa? (7) pengukuran
(measurements) bagaimana cara mengukur proses dari produk atau hasilproduk.
10
segala sesuatu dalam penataan tata ruang. Termasuk penataan bagaimana operator
ditempatkan, pemindahan material, operasi gudang, dan alat pendukung lain sehingga
mencapai layout yang baik di perusahaan (Moore,1971)
Dalam teori dasar tata letak dibagi menjadi lima macam menurut (Wignjoesoebroto,
1990:110) yaitu:
Percepatan proses, menjaga kualitas produk, dan untuk menjaga kestabilan metode dari
proses produksi dapat menggunakan jig atau fixtur.
2. 4. 2 Design Jig
Design jig adalah proses perencanaan awal sebuah jig yang mempertimbangkan
aspek fungsi, estetika dan aspek lainnya sehingga jig dapat sesuai tujuan
pembuatan. Tahapan design dari konsep, ide, sketsa, hingga menjadi gambar
design produk. Dalam pengertian lain design adalah rancangan, konsep awal, pola
susunan, kerangka bentuk dan corak benda (Kamus besar bahasa indonesia,
2008).
Simulasi sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang berfungsi dan berjalan bersama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengertian ini menunjukan bahwa suatu
sistem terdiri dari banyak elemen, elemen – elemen ini saling terkait satu dan lainya
bekerja sama,dan suatu sistem memiliki tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Harrel,
C.2012).
2. 5. 1 Simulasi
Sebuah simulasi adalah sebuah operasi suatu model sistem. Model dapat
dikonfigurasi ulang dan bereksperimen dengan biasanya, ini tidak mungkin,
terlalu mahal atau tidak praktis untuk dilakukan dalam sistem yang mewakilinya.
Pengoperasian model dapat dipelajari, oleh karena itu, sifat – sifat yang
menyangkut perilaku sistem actual atau sub sistemnya dapat disimpulkan. Dalam
12
arti yang luas, simulasi adalah alat (software) untuk mengevaluasi kinerja suatu
sistem, yang sudah ada atau yang akan diusulkan, dibawah konfigurasi yang
berbeda dan selama periode waktu nyata yang lama (Maria,1997.23).
dimana perubahan dari lingkungan manufaktur lebih cepat terjadi dari pada
pelajaran yang dapat di pejajari (Solberg, 1998.
2. 5. 2 Elemen Simulasi
Elemen dari sebuah sistem simulasi adalah entitas, aktivitas, sumber daya,dan
control. elemen ini yang mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaiman
memproses entitas (Harrel, C.2012).
2. 5. 3 Entitas
Entitas adalah objek yang bergerak atau yang dapat diproses oleh model didalam
sistem, seperti produk yang ada di dalam pabrik, pasien yang ada di rumah sakit,
pelanggan yang berada di bank, dll.
2. 5. 4 Aktivitas
Aktivitas atau kegiatan adalah tugas - tugas yang dilakukan di dalam sistem yang
secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pemrosesan entitas. Aktivitas
dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pemrosesan entitas, entitas dan
pergerakan sumber daya dan penyesuaian sumber daya, pemeliharaan dan
perbaikan. (Bank, 1996).
2. 5. 5 Sumber Daya
Sumber daya adalah sumber atau pasokan dari mana manfaat dihasilkan. Sumber
daya dapat diklasifikasikan berdasarkan ketersediaannya sumber daya terbarukan
(dapat diperbarui) dan sumber daya tidak terbarukan (tidak dapat di perbarui).
13
Mereka juga dapat diklasifikasikan sebagai aktual dan potensial berdasarkan
pengembangan dan penggunaan. Dari dasar mereka dapat diklasifikasikan sebagai
sumber daya biotik dan sumber daya abiotik, dan dari dasar distribusinya
abiquitous dan lokal. Item yang menjadi sumber daya dengan waktu dan
pengenbangan teknologi. Biasanya, sumber daya adalah bahan, energi, layanan,
staf, pengetahuan, atau aset lain yang diubah untuk menghasilkan manfaat dan
dalam proses dapat dikonsumsi atau dibuat tidak tersedia. Manfaat dari
pemanfaatan sumber daya dapat mencakup peningkatan kekayaan atau keinginan,
berfingsinya suatu sistem, atau meningkatkan makluk. Dari sudut pandang
manusia, sumber daya alam adalah apa saja yang diperoleh dari lingkungan untuk
memenuhi segala kebutuhan dan keinginan manusia (Harrel, 1950).
2. 5. 6 Kontrol
Umpan balik dari control sistem terdiri dari input, output, elemen yang di
kendalikan. Tanggapan sistem harus secepat mungkin minimumkan overshoot.
Untuk mencapai hal ini, dengan menggunakan cara redaman. Jika redaman lemah,
maka sistem dibawah redaman (Spiegel, 1967).
Teori Antrian
Teori antrian berlaku untuk situasi – situasi dimana pelanggan datang ke bengkel untuk
memanfaatkan layanan dan menunggu beberapa waktu sebelum menggunakan layanan
dan kemudian meninggalkan sistem setelah mendapatkan layanan. Situasi dimana
masalah kedatangan dan keberangkatan dapat dilihat. Orang yang menunggu untuk
menyetorkan tagihan listrik, aliran lalu lintas otomatis melalui jaringan jalan, antrian
yang terbentuk di loket tiket, orang yang menunggu untuk melakukan penyetoran atau
penarikan di bank, mesin yang menunggu diperbaiki di bengkel, dll (Erlang, 2017).
14
Laju aliran adalah jumlah unit aliran (misanya. Pelanggan, uang, atau brang / jasa
yang di hasilkan) melalui proses bisnis persatuan waktu, misal. Melayani
pelanggan per jam atau menghasilkan bagian per menit. Laju aliran adalah tingkat
rata – rata (Reibonth, 2014).
2. 6 4 Jumlah Antrian
Jumlah antrian atau tingkat iventori adalah banyaknya unit yang menunggu akan
diproses atau menunggu setelah meninggalkan proses. Jumlah unit yang saat ini
ditangani dalam bisnis misalnya: jumlah pelanggan di toko, jumlah mahasiswa
yang terdaftar di universitas, dll (Reinbonth, 2014).
15
2. 7. 2 Pengertian Operasi
Setelah diagram alir entitas dibuat, deskripsi operasi harus di kembangkan yang
menjelaskan bagaimana entitas diproses melalui sistem. Diskrisi ini mungkin
dibuat secara bertahap, berbentuk narasi singkat, atau dapat berbentuk tabel.
Untuk sistem sederhana, dapat dinotasikan dengan informasi opersional. Apapun
bentuknya, haruslah identitas untuk masing – masing jenis entitas jelas di setiap
lokasi dalam sistem (Harrel, C.2012).
2. 7. 3 Pengujian Independensi
Data independen adalah jika nilai dari satu pengamatan tidak dipengaruhi oleh
nilai dari pengamatan lain. Umumnya dalam pengambilan sampel dari poopulasi
yang terbatas ketika pengambilan sampel dilakukan tanpa penggantian. Misal,
dalam pengambilan sampel dari setumpuk kartu untuk menemukan probabilitas
gambar kartu As, probabilitas kartu berikutnya menjadi kartu yang lainnya
(Harrel, C.2012).
Terdapat tiga teknik untuk menentukan ketergantungan atau korelasi data, yaitu.
Plot pencar, plot autokorelasi dan uji coba (Harrel. C. 2012).
2. 7. 5 Uji Autokorelasi
Korelasi data tergantung satu sama lain dan dikatakan berkorelasi otomatis.
Autokorelasi ada jika residu dalam satu periode waktu terkait dengan residu yang
lain dalam satu periode lain. Autokorelasi adalah korelasi dari salah satu residual
dari waktu ke waktu. Pola siklus adalah tanda autokorelasi positif. Melanggar dari
asumsi regresi bahwa residual bersifat acak dan independen (Harrel, C. 2012).
2. 7. 7 TeoriDistribusi
Menurut Shannon, 1975. Hasil dari varian acak simulasi tergantung dari pada
sampling observasi dari populasi. Mendifinisikan teori distribusi yang sesuai
dengan data sample disebut fitting distribusi. Teori distribusi dapat bersifat diskrit
atau konstan, tergantung dari pada himpunan sehingga nilai dalam rentang waktu
atau rangkaian tak terbatas dari nilai yang mungkin dalam rentang dapat terjadi.
Dibawah ini adalah diskripsi dari beberapa teori distribusi yang di gunakan dalam
simulasi.
a) DistribusiNormal
Dalam banyak kasus distribusi normal tepat untuk meringkas satu pengamatan
dalam kelompok yang mewakili salah satu dari dua hasil. Sebagai contoh,
proporsi individu dalam sampel acak yang mendukung satu dari dua kandidat
politik sesuai dengan uraian ini. Dalam hal statistik P adalah jumlah X dari
pemilih yang mendukung kandidat dibagi dengan jumlah total individu dalam
grup n, ini memberikan parameter P, proporsi individu yang mendukung
kandidat di seluruh populasi.
b) Distribusi Seragam(Uniform)
Distribusi seragam juga disebut distribusi persegi panjang, adalah distribusi
probabilitas yang memiliki probabilitas konstan atau rata dalam rentang waktu
tertentu. Distribusi seragam ditunjukan pada gambar dibawah ini.
17
Gambar 2. 1 Distribusi Seragam (Uniform)
c) Distribusilognormal
Distribusi lognormal adalah distribusi probabilitas berkelanjutan dari variabel
acak yang logaritmanya terdistribusi normal. Berikut ini adalah plot dari
fungsi kepadatan probabilitas lognormal untuk empat nilai 0. Ada beberapa
parameterisasi umum dari distribusi lognormal seperti yang di tunjukkan pada
gambar 2.2berikut.
2. 7. 8 Distribusi Fitting
Pada dasarnya distribusi fitting merupakan upaya untuk mengidentifikasi
distribusi yang mendasari dari mana data dihasilkan. Menemukan distribusi
terbaik yang sesuai dengan data sampel dengan manual bisa sangat rumit.
Software distribusi pada dasarnya mengikuti prosedur yang sama dengan
perhitungan manual. Distribusi fitting terdiri dari tiga prosedur: (1) Satu atau lebih
distribusi sebagai kandidat untuk dipilih atau yang paling cocok untuk menjadi
datasampel,(2)Memperkirakanparameteruntuksetiapdistribusidihitung,dan
(3) Uji distribusi terbaik dilakukan untuk memastikan seberapa baik distribusi
tersebut cocok dengan data. Memilih data distribusi yang cocok untuk data sampel
membutuhkan pengetahuan tentang distribusi, jenis yang tersedia dan sifat
distribusi. Hal ini juga membantu untuk memiliki beberapa intuisi tentang
variabel yang datanya cocok. Setelah tipe distribusi dipilih berdasarkan nilai
parameter dari data sampel. Dalam kasus, dari distribusi normal, estimasi
parameternya adalah rata – rata dan standar penyimpangan dapat diperkirakan
18
denganperhitungansederhanarata–ratadanstandarpenyimpangandaridata sampel.
Perkiraan parameter umumnya dihitung menggunakan persamaan momen atau
persamaan kemungkinan maksimum (Harrel, C. 1950).
a) Teknik verifikasi
Menurut (Harrel, 2004: 178) terdapat beberapa teknik dalam melakukan
verifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Dengan cara melakukan pemeriksaan ulang terhadap model, dapat
dilakukan secara bottom – up yaitu melakukan pemeriksaan satuan dan
logika proses yang digunakan dalam model.
Melakukan pengecekan terhadap hasil output yang ada pada masing –
masing proses pada model menggunakanTrace.
19
b) Teknik validasi
Teknik validasi yang dapat digunakan untuk memvalidasi model simulasi menurut
(Harrel, 2004: 183) adalah sebagai berikut:
Mengamati animasi pada model yang dijalankan, membandingkan tingkah
laku pada model dengan tingkah laku pada sistem nyata menurut pendapat
orang lain tentang model simulasitersebut.
Membandingkan model dengan sistem nyata dengan cara menjalankan
model simulasi dan sistem nyata dalam kondisi yangsama.
Melakukan perbandingan antara output model simulasi dengan output pada
sistemnyata.
Melakukan analisis sensitivitas, yakni dengan cara melakukan perubahan
nilai input untuk mengetahui akibat pada perilaku yang terjadi pada sistem
atau output sistem.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi pada penelitian adalah kerangka proses kerja atau kerangka berfikir secara
sistematis yang menceritakan tahapan – tahapan dari proses identifikasi, merumuskan,
menganalisa, memecahkan, dan mmenyimpulkan permasalahan sehingga penelitian
terarah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah – langkah atau tahapan – tahapan
yang akan digunakan untuk memecahkan permasalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengamatan awal
2. LandasanTeori
Landasan teori adalah tahapan mempelajari teori – teori yang berhubungan dengan
topik penelitian. Dengan cara mencari informasi secara lengkap yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti. Pencarian informasi ini dilakukan melalui, buku, laporan
penelitian, jurnal, artikel dan sumber – sumber lainya yang dapat menunjang jalannya
penelitian ini. Landasan teori adalah sebagaiberikut:
Pemborosan proses.
Sistem manufakturing.
Perbaikan metode
Perbaikan layout.
Sistem.
Simulasi.
Element simulasi.
Teori antriaan.
Sistem simulasi modeling (softwarePromodel).
Verifikasi dan validasi model simulasi.
1) Pengumpulan data
Pengumpulan data - data dilakukan dengan metode kuantitatif dengan merekam waktu
proses pada setiap stasiun kerja yang dilewati proses produksi produk Cap (C1805-009).
Teknik – teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
Teknik wawancara adalah dengan melakukan tanya jawab atau diskusi langsung
dengan leader dan operator yang berada di tiap stasiun kerja yang terkait dengan
pembuatan produk Cap(C1805-009).
2) Pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini lebih pada simulasi sistem produksi Cap (C1805-
009) untuk mengetahui stasiun kerja yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan
aliran proses, analisis pemecahan masalah kemacetan aliran dan mengetahui besaran
penurunan setelah dilakukan langkah – langkah perbaikan. Tahapan pengolahan data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Distribusi fitting.
Distribusi fitting ini untuk mengetahui jenis ditribusi dari data sebelum dipakai
untuk simulasi. Menggunakan statsfit pada software simulasi Promodel. Pemilihan
nilai tertinggi yang akan digunakan pada simulasi model.
Simulasi sistem awal.
Simulasi sistem awal adalah gambaran dari sistem saat ini yang akan di analisa
stasiun mana yang menjadi penyebab kemacetan aliran proses produksi Cap
(C1805-009) Layout, pada pembuatan simulasi awal ini data input yang harus
didiskripsikan yaitu: data lokasi, data entitas, data prosesing, data kedatangan. dan
data running simulasi.
Dari running simulasi sekarang maka di dapatkan hasil yang selanjutnya dilakukan
verifikasi dan validasi simulasi. Sehingga diketahui stasiun kerja yang menjadi
kemacetan aliran proses produksi. Dari analisis hasil tersebut kemudian mencari
pemecahan masalah berdasarkan analisis tersebut. Untuk mengatasi permasalahan
kemacetan aliran maka pendekatan Perbaikan yang akan diambil yaitu: dengan
perbaikan metode dan perubahan tata letak stasiunkerja.
a). Simulasi trace atau sering disebut penelusuran simulasi adalah tahapan
mencocokkan antara kondisi dan aktivitas yang terjadi pada sistem nyata
dengan sistem pada modelsimulasi.
b). Uji T–test penelitian biasanya menggunakan dua sampel atau lebih sebagai
objek penelitiannya. Dari sampel tersebut dibandingkan untuk melihat ada
atau tidaknya perbedaan setelah sampel tersebut di beri perlakuan yang
berbeda. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan maka dilakukan uji
perbedaan dua rata - rata. Uji hipotesis dua rata – rata yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata – rata antara dua buah data.
Salah satu teknik untuk menguji hipotesis dua rata – rata yaitu:
Uji paired sample T-test untuk memverifikasi dan memvalidasi data pada
model simulasi awal dengan data model simulasi perbaikan. Nilai p value
dari hasil uji paired sample T-test kurang lebih dari 0,05. Sehingga
kesimpulan dari uji paired sample T-test yaitu terdapat perbedaan nilai
rata –rata.
A. Pengumpulan Data
1. Data primer
Pengumpulan data primer dilakukan pengukuran dan pengamatan langsung dengan cara
merekam waktu proses pada setiap stasiun kerja di mesin filling Yaskawa yang dilewati
proses produksi Zwitsal baby bath AVKS. Teknik – teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
Teknik wawancara dengan melakukan tanya jawab atau diskusi langsung dengan
operator mesin yang berada di tiap stasiun kerja mesin filling Yaskawa dalam
produksi Switsal baby bath AVKS.
Tabel 4.1 Data waktu proses ditiap stasiun kerja(menit) Lanjutan.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dengan melihat dokumentasi, catatan – catatan atau laporan
hasil produksi yang ada di perusahaan yang menunjang pada objek yang sedang diteliti,
data – data tersebut meliputi: laporan hasil produksi, peta aliran proses produksi, peta
proses operasi, diagram alir, data permintaan pelanggan, data tata letak stasiun kerja dan
data waktu penyelesaian proses produksi Cap (C1805-009).
Gambar 4. 2 Waktu proses pembuatan produk Cap (C1805-009) per box (menit)
dimasing – masing stasiun kerja
B. Analisis data
1. Analisis independensi data
korelasi data akan dilakukan pada tiap stasiun kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Banks, J. & Carson, J. 1984.” Discrete- Event System Simulation” New jersey:
Prentice Hall.
32
33