Perhitungan Dimensi
Q
q=
n
36.660,056
q=
2
q=18.330,028 m 3 /hari
Didapatkan bahwa debit yang masuk ke setiap unit tangki adalah sebesar
18.330,028 m3/hari.
Volume
Volume bak aerasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut.
q × θc ×Y ×(So−S)
V=
X (1+ Kd × θc)
18.330,028 × 4 ×0,6 ×(300−15)
V=
3500(1+0,05 × 4)
V =2.985,176 m3
Didapatkan volume bak yang dibutuhkan adalah 2.985,176 m3.
Volume Aktual
Volume aktual merupakan volume yang didapatkan dari perhitungan
dengan data-data sebelumnya dengan tambahan safety factor sebesar 25%,
maka dapat digunakan persamaan sebagai berikut.
V aktual =1,25 ×V
V aktual =1,25 ×2.985,176
V aktual =3.731,47 m 3
Didapatkan bahwa volume aktual adalah 3.731,47 m3.
Luas
Luas permukaan dalam tangki didapatkan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut.
V
A=
d
3.731,47
A=
4
A=932,867 m 2
Didapatkan luas tangki aerasi adalah 932,867 m2.
Lebar
Dengan menggunakan rasio panjang:lebar sebesar 1:3 maka bisa
didapatkan nilai lebar dengan menggunakan persamaan berikut.
A
W=
√ 3
932,867
W=
√ 3
W =52,902m ≈ 53 m
Didapatkan lebar tangki aerasi adalah sebesar 53 m.
Panjang
Dengan didapatkannya nilai lebar maka, nilai panjang dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
L=3 × W
L=3 × 52,902
L=17,633 m ≈18 m
Didapatkan nilai panjang tangki aerasi yang dibutuhkan adalah sebesar 18
m.
Kontrol Desain
Volume Aktual
Volume aktual yang digunakan untuk kontrol desain adalah sebagai
berikut.
V aktual =L× W ×d
V aktual =18 ×53 × 4
V aktual =3816 m3 .
HRT
HRT dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
V
HRT =
q
3816
HRT =
18.330,028
HRT =4,996 jam
HRT yang didapatkan adalah sebesar 4,996 jam dan nilai tersebut sudah
memenuhi kriteria desain yang ada.
F/M
F/M atau food to microorganism ratio merupakan perbandingan besaran
organic loading rate dengan MLSS yang berada di tangki. F/M dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
F q × So
=
M V×X
F 18.330,028 ×300
=
M 3816 ×3500
F
=0,391
M
F/M yang didapatkan adalah sebesar 0,391 dan nilai tersebut sudah
memenuhi kriteria desain yang ada.
Volumetric Loading
Volumetric loading didapatkan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut.
q × So
VL=
V
18.330,028× 300
VL=
3816
VL=1,441 m3
Volumetric loading yang didapatkan adalah sebesar 1,441 m3 dan nilai
tersebut sudah memenuhi kriteria desain yang ada.
Suspended Solid
Nilai material padatan yang tersuspensi dalam air yang dihasilkan di
tangki aerasi juga perlu dilakukan perhitungan. Suspended solid
didapatkan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut.
Px
SS=
MLSS
(Rasio )
MLVSS
5.224,058
SS=
0,8
SS=6539,073 kg SS /hari
Didapatkan nilai suspended solid yang dihasilkan adalah sebesar
6.539,073 kg SS/hari.
Debit Resirkulasi
Debit resirkulasi merupakan debit lumpur yang diresirkulasi dari
pembuangan lumpur pada clarifier kembali ke tangki aerasi. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan rasio resirkulasi. Rasio resirkulasi
merupakan perbandingan antara debit resirkulasi lumpur dengan debit air
limbah yang diolah. Debit resirkulasi didapatkan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut.
X ×q
Qr=
( Xr −X )
3.500× 18.330,028
Qr=
(10.000−3.500)
Qr=9.870,015 m 3 /hari
Debit resirkulasi lumpur adalah 9.870,015 m3/hari.
Kebutuhan Oksigen
Oksigen dibutuhkan karena proses CMAS menggunakan metode
pengolahan aerobik. Oleh mikroorganisme, oksigen digunakan sebagai
akseptor elektron dalam proses respirasi. Perhitungan kebutuhan oksigen
dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut.
q ×( So−S)
N= −1,42 Px
f
18.330,028 ×(300−15)
N= −1,42(5.224,058)
0,7
N=7.507,718 kg O2 /hari
Kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk satu tangki adalah sebesar
7.507,718 kg O2/hari.