Anda di halaman 1dari 8

SURAT KETERANGAN FISKAL

Surat Keterangan Fiskal (SKF) adalah informasi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak
mengenai kepatuhan Wajib Pajak selama periode tertentu untuk memenuhi persyaratan memperoleh
pelayanan atau dalam rangka pelaksanaan kegiatan tertentu.

SKF digunakan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan pelayanan tertentu dan/atau


pelaksanaan kegiatan tertentu dari Kementerian/Lembaga atau pihak lain. Pelayanan tertentu
dan/atau pelaksanaan kegiatan tertentu tersebut antara lain:

1. penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan,
pemekaran, atau pengambilalihan usaha;
2. pengenaan PPh sebesar 0,5% atas pengalihan Real Estate kepada Special Purpose
Company (SPC) atau Kontrak lnvestasi Kolektif (KIK) dalam skema KIK tertentu;
3. pengajuan permintaan pembayaran kembali (reimbursement) PPN atau PPN dan PPnBM
kepada SKK Migas oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S);
4. pengajuan permohonan pemberian fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan badan di
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
5. pengajuan permohonan pemberian fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan badan (Tax
Holiday);
6. pengadaan barang dan/atau jasa;
7. kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank;
8. pengajuan fasilitas non fiskal perusahaan industri atau perusahaan kawasan industri; atau
9. pelayanan dan/atau kegiatan tertentu lainnya yang mensyaratkan Surat Keterangan Fiskal.

Pengajuan Permohonan SKF

1. Ketentuan Umum

Wajib Pajak yang dapat mengajukan permohonan SKF adalah Wajib Pajak Pusat. Wajib
Pajak Pusat dapat diberikan SKF dalam hal memenuhi ketentuan sebagai berikut:

I. telah menyampaikan:
a. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk 2 (dua) Tahun Pajak
terakhir; dan
b. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai untuk 3 (tiga) Masa Pajak
terakhir untuk Wajib Pajak Pusat dan/atau Wajib Pajak Cabang apabila ada,

C. yang sudah menjadi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan


SURAT KETERANGAN FISKAL
perundang-undangan di bidang perpajakan;

II. tidak mempunyai Utang Pajak di KPP tempat Wajib Pajak Pusat maupun Wajib Pajak
Cabang terdaftar, atau mempunyai Utang Pajak namun atas keseluruhan Utang Pajak
tersebut telah mendapatkan izin untuk menunda atau mengangsur pembayaran pajak
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (4) Undang-Undang KUP; dan
III. tidak sedang dalam proses penanganan tindak pidana di bidang perpajakan dan/atau
tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya tindak pidana di bidang
perpajakan yaitu pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka, penyidikan, atau
penuntutan.

2. Permohonan Via Laman Direktorat Jenderal Pajak

Wajib Pajak yang memerlukan SKF untuk mendapatkan pelayanan tertentu dan/atau
pelaksanaan kegiatan tertentu dari Kementerian/Lembaga atau pihak lain, dapat
memperoleh SKF dengan mengajukan permohonan melalui laman Direktorat Jenderal
Pajak (https://djponline.pajak.go.id).

Isian permohonan tersebut diakses melalui menu KSWP.

Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak, atas permohonan
melalui laman Direktorat Jenderal Pajak, dapat diterbitkan:

1. SKF dalam hal permohonan Wajib Pajak memenuhi ketentuan, atau


2. surat penolakan dalam hal permohonan Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan.

Penerbitan keputusan tersebut terjadi secara otomatis melalui sistem segera setelah
permohonan disampaikan.

3. Permohonan Via KPP Atau KP2KP

Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengakses laman situs web Direktorat Jenderal Pajak,
permohonan penerbitan SKF dapat diajukan tertulis secara langsung ke KPP/KP2KP yang
ditujukan kepada Direktur Jenderal Pajak c.q. Kepala KPP tempat permohonan diajukan
(tidak terbatas pada KPP tempat Wajib Pajak terdaftar).
SURAT KETERANGAN FISKAL
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan secara tertulis melalui KPP/KP2KP selain
tempat Wajib Pajak terdaftar, untuk mendukung keabsahan
penandatangan, permohonan tersebut dilampiri dengan fotokopi akta pendirian dan/atau
dokumen pendukung lainnya antara lain fotokopi SPT Tahunan Pajak Penghasilan minimal
meliputi lnduk SPT dan lampiran yang memuat data pengurus Wajib Pajak.

Permohonan tertulis ditandatangani oleh:

1. Wajib Pajak orang pribadi yang bersangkutan; atau

2. pimpinan tertinggi Wajib Pajak badan atau pengurus yang diberikan wewenang untuk
menjalankan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan perpajakan, yang dibuktikan
dengan fotokopi akta pendirian atau dokumen pendukung lainnya.

Permohonan tertulis dapat disampaikan oleh Wajib Pajak atau melalui kuasa/pihak yang
ditunjuk.

Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak, atas permohonan
permohonan tertulis penerbitan SKF secara langsung ke KPP/KP2KP, Direktur Jenderal Pajak
dapat menerbitkan SKF dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja dalam hal
permohonan Wajib Pajak memenuhi ketentuan atau menerbitkan surat penolakan dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja dalam hal permohonan Wajib Pajak tidak
memenuhi ketentuan.

Permohonan juga dapat dikembalikan dalam hal pengajuannya tidak memenuhi ketentuan
terkait penandatangan permohonan dan penyampaian permohonan.

Dalam hal surat penolakan diterbitkan, Petugas Loket TPT menyampaikan alasan penolakan
kepada Wajib Pajak/kuasa/pihak yang ditunjuk dan memberitahukan bahwa Wajib Pajak
dapat mengetahui detil alasan penolakan di KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
SURAT KETERANGAN FISKAL
Jangka Waktu Berlaku

 SKF berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal diterbitkan.
 Dalam hal Wajib Pajak Pusat mempunyai cabang, SKF berlaku juga untuk Wajib Pajak
Cabang.

Konfirmasi Kebenaran SKF

Kementerian/Lembaga atau pihak lain dapat melakukan konfirmasi kebenaran SKF yang diperoleh
Wajib Pajak berdasarkan Kode Verifikasi yang tercantum dalam SKF melalui:

1. laman milik Direktorat Jenderal Pajak;


2. Kring Pajak; atau
3. KPP/KP2KP.

Jawaban konfirmasi kebenaran SKF:

1. Otomatis, dalam hal konfirmasi kebenaran SKF oleh Kementerian/Lembaga atau pihak lain
dilakukan melalui laman milik Direktorat Jenderal Pajak.
2. Lisan, Dalam hal konfirmasi kebenaran SKF oleh Kementerian/Lembaga atau pihak lain
dilakukan melalui Kring Pajak dan/atau secara langsung ke KPP/KP2KP.

SKF yang diperoleh Wajib Pajak tidak menghilangkan kewenangan Direktur Jenderal Pajak untuk
menetapkan besarnya pajak yang terutang, melakukan penagihan Utang Pajak, dan/atau
mengenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan.
SURAT KETERANGAN FISKAL

Pengurus OSIS SMK IP YAKIN Jakarta Barat beserta guru-guru menyerahkan bantuan kepada korban
kebakaran di Pesing, Jakarta Barat Makassar, Jumat (27/09/2019).

"Walaupun bantuan itu kecil tapi kami mencoba berbagi dengan warga atas musibah yang
menimpahnya," ujar Ketua Osis Alivia Rachmawati

Bantuan diserahkan langsung ke posko kebakaran di Kantor Kelurahan Pesing.

"Semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat dan bisa meringankan beban warga pasca
kebakaran dan kepada warga yang terkena musibah dapat bersabar karena kami yakin di balik semua
ini pasti ada hikmanya," ujar Abdul Gofur guru yang ikut dalam rombangan. (*)

Penulis: Farhan
SURAT KETERANGAN FISKAL

Kelas Uji Butir Uji Metode


Login Admin Masukan Nama Black-Box
Masukkan Pasword Black-Box
Ubah Pasword Black-Box

Pengolahan Data Tentang Edit Profil Sekolah Black-Box


Edir data Visi Misi Black-Box

Pengolahan data Prestasi Insert Data Prestasi Black-Box


Edit Data Prestasi Black-Box
Delete Data Prestasi Black-Box

Pengolahan Kegiatan Sekolah Insert Data Kegiatan Black-Box


Edit Data Kegiatan Black-Box
Delete Data Kegiatan Black-Box

Pengolahan Data Galeri Insert Data Galeri Black-Box


Delete Data Galeri Black-Box

Kasus dan Hasil (Data Benar)


Butir Uji Data Masukkan Yang Kesimpulan
Diharapkan
Login Username dan Password Berhasil masuk Diterima
ke halaman
Admin
Kasus dan Hasil (Data Benar)
Login Username dan Password Gagal masuk ke Diterima
Kosong halaman admin
SURAT KETERANGAN FISKAL
Kasus dan Hasil (Data Benar)
Butir Uji Data Masukkan Yang diharapkan Kesimpulan

Tambah Data Mengisi Semua Data Team dapat Diterima


Blog field dengan disimpan
benar. Format file
image: jpeg, JPG,
PNG.
Kasus dan Hasil (Data Salah)
Mengosongkan Semua field harus diisi Diterima
salah satu field.

Format image Menampilkan Pesan Diterima


tidak sesuai (jpeg, “jenis foto yang anda
JPG, PNG) upload salah. Harus
.jpeg .JPG .PNG”

Kasus dan Hasil (Data Benar)


Butir Uji Data Masukkan Yang Diharapkan Kesimpulan
Edit Data Mengedit Semua field Isi Data Tentang dapat di Diterima
Tentang dengan benar. ubah

Edit Data Visi Mengedit semua Field Data Visi Misi dapat Diterima
dan Misi Visi Misi dengan benar. diubah

Kasus dan Hasil (Data Salah)


Mengosongkan salah Semua field harus diisi Diterima
satu field.
SURAT KETERANGAN FISKAL

Kasus dan Hasil (Data Benar)


Butir Uji Data Masukkan Yang Diharapkan Kesimpulan
Tambah data Mengisi Semua field Data Prestasi dapat Diterima
Prestasi dengan benar. disimpan.

Edit Data Mengedit semua Field Data Prestasi dapat Diterima


Prestasi dengan benar. diubah.

Kasus dan Hasil (Data Salah)


Mengosongkan salah Semua field harus diisi Diterima
satu field.

Kasus dan Hasil (Data Benar)


Butir Uji Data Masukkan Yang Diharapkan Kesimpulan
Tambah Kegiatan Mengisi Semua field Data Kegiatan Diterima
Sekolah dengan benar. Format file Sekolah dapat
image: jpeg, JPG, PNG. Disimpan

Edit Kegiatan Mengedit Semua field Data Kegiatan Diterima


Sekolah dengan benar. Format file Sekolah dapat
image: jpeg, JPG, PNG. diubah.

Delete Kegiatan Menghapus Semua field Data Kegiatan Diterima


Sekolah dengan benar. Format file Sekolah dapat
image: jpeg, JPG, PNG. dihapus.

Kasus dan Hasil (Data Salah)


Mengosongkan salah satu Semua field harus Diterima
field. diisi

Format image tidak Menampilkan Diterima


sesuai (jpeg, JPG, PNG) Pesan “jenis foto
yang anda upload
salah. Harus .jpeg
.JPG .PNG”

Anda mungkin juga menyukai