Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3241 Perancangan Perkerasan
Jalan
Dosen :
Asisten :
Disusun Oleh :
2015
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS BESAR
SI – 3241 PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Pertama – tama penyusun mengucapkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat izin-Nya tugas besar SI – 3241 Perancangan Perkerasan Jalan ini
dapat disusun. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas besar Perancangan
Perkerasan Jalan pada semester 6 tahun ajaran 2014/2015.
Adapun tujuan dari diberikannya tugas besar ini adalah untuk lebih memahami dan
mengetahui penerapan dari mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan. Tugas ini
merupakan perencaanaan Perkerasan jalan dengan menggunakan metode MAK dan
AASTHO.
Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
banyak membantu terselesaikannya tugas besar ini, yaitu :
1. Bapak Dr. Ir. R. Eri Susanto Hariyadi, MT. selaku dosen Perancangan Perkerasan
Jalan.
2. Desi Dwi Rahayu, selaku asisten.
3. Teman – teman, selaku pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini pun masih banyak memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan saran dan kritik kepada semua pihak agar tugas ini menjadi
contoh yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga tugas besar ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan terima kasih telah meluangkan waktunya
untuk membaca laporan ini.
Penyusun,
i
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan................................................................................................................................. 1
4.1 Saran................................................................................................................................. 25
ii
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
DAFTAR TABEL
iii
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
DAFTAR GAMBAR
iv
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
2.2 Tujuan
Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk lebih memahami materi kuliah yang
sudah diberikan di kelas.
Memberikan tambahan contoh aplikasi desain perkerasan jalan.
1
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Bab 1 Pendahuluan
Berisi latar belakang, Tujuan, dan ruang lingkup dari tugas besar perencanaan
perkerasan jalan ini.
Bab 2 Perancangan dengan MAK
Memaparkan tentang bagaimana cara mendesain perkerasan jalan menggunakan
metode analisa komponen.
Bab 3 Perancangan dengan metode AASTHO ‘93
Memaparkan tentang bagaimana cara mendesain perkerasan jalan menggunakan
metode AASTHO ’93.
Bab 4 Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran.
2
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
2 BAB 2
Data di atas merupakan data lalu lintas pada tahun 2014. Jalan direncanakan dibuka
pada awal tahun 2015. Pertumbuhan lalu lintas dengan proporsi kendaraan dianggap
tetap sampai tahun 2016 (i1) sebesar 4%, setelah itu pertumbuhan lalu lintas dengan
proporsi kendaraan dianggap tetap selama masa layan 15 tahun (i2) sebesar 6%.
Kelandaian desain jalan diasumsikan sebesar 8% dan iklim daerah tersebut adalah
<900mm/th, kualitas drainase adalah baik sekali.
3
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
4
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Dari tabel 2.4 lebar perkerasan didapat 5,5 m < L < 8,25m, sehingga diambil lebar
perkerasan sebesar 7m. Sedangkan dari tabel 2.5 didapatkan Koefisien Distribusi
Kendaraan (C) sebesar 0,5.
Dalam hal ini ada berbagai jenis kendaraan rencana yang akan lewat, sehingga
perlu dihitung Berdasarkan MAK. Perlu dibedakan jenis dari sumbu kendaraan
tersebut (STRT, STRG, SDRG, STrRG), beban masing-masing sumbu serta jumlah
dari jenis masing-masing sumbu kendaraan. Konversi dari angka ekivalen masing-
masing sumbu kendaraan dengan berat tertentu dapat dilakukan dengan rumus
berikut:
Dimana:
5
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Contoh perhitungan:
Beban sebesar 2 ton untuk 2 sumbu, maka untuk satu sumbu bekerja beban sebanyak 1 ton.
Untuk 1 sumbu:
6
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal
umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-
masing arah pada jalan dengan median.
Contoh perhitungan:
Hitung seluruh LEA seluruh kendaraan lalu jumlahkan. Total dari LEA dan LEP
digunakan untuk mencari Lintas ekivalen tengah (LET) yang kemudian digunakan
untuk mencari Lintas ekivalen rencana (LER)
7
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Dari data CBR yang ada dibuat presentasenya, angka dengan nilai terbesar
dinyatakan sebagai 100%, jumlah lainnya merupakan presentase dari 100%. Nilai
CBR yang mewakili adalah nilai CBR pada presentase 90% untuk bagian awal,
tengah, dan akhir. Sehingga dari hasil perhitungan presentase dapat dilakukan
interpolasi untuk menentukan CBR 90%-nya.
8
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Faktor regional merupakan fungsi dari kondisi iklim (yang dinyatakan dengan
jumlah curah hujan per tahun), kelandaian, dan persentase kendaraan berat.
Kendaraan berat yang diperhitungkan dalam menentukan FR adalah kendaraan
dengan total berat lebih besar atau sama dengan 13 ton. Nilai FR diambil secara
kualitatif dengan menggunakan tabel berikut:
9
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Sesuai dengan kondisi jalan yang diasumsikan memiliki kelandaian 8% dan iklim<
900mm.th .Dari tabel tersebut didapatkan nilai FR sebesar 2%
10
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Jenis perkerasan adalah LASTON dengan LER >1000 sehingga dari kedua tabel
diatas diambil nilai IP0 = 4 dan IPt=2,5
Koefisien Kekuatan
Kekuatan Bahan
Relatif
Jenis Bahan
MS Kt CBR
a1 a2 a3
(kg) (kg/cm) (%)
0,4 - - 744 - -
0,35 - - 590 - -
LASTON
0,32 - - 454 - -
0,3 - - 340 - -
0,35 - - 744 - -
0,31 - - 590 - -
LASBUTANG
0,28 - - 454 - -
0,26 - - 340 - -
0,3 - - 340 - - HRA
0,26 - - 340 - - Aspal Macadam
0,25 - - - - - Lapen (mekanis)
0,2 - - - - - Lapen (manual)
- 0,28 - 590 - -
- 0,26 - 454 - - Laston atas
- 0,24 - 340 - -
- 0,23 - - - - Lapen (mekanis)
- 0,19 - - - - Lapen (manual)
- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan
- 0,13 - - 18 - semen
- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan
- 0,13 - - 18 - kapur
- 0,14 - - - 100 Batu pecah (kelas A)
- 0,13 - - - 80 Batu pecah (kelas B)
- 0,12 - - - 60 Batu pecah (kelas C)
11
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Dari tabel, dipilih material LASTON (MS 590) dengan koefisien kekuatan relatif
(a1): 0,35 Batu Pecah kelas A dengan (a2): 0,14 dan sirtu kelas A dengan (a3):0,13
Nilai ITP dicari dengan menggunakan Goal Seek data LER, IPO, IPt, FR, dan DDT
yang sudah didapatkan. Ambil nilai ITP terbesar. Dari hasil perhitungan
menggunakan excel didapatkan hasil goal seek sebagai berikut:
12
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Batas minimum lapis permukaan adalah 10 cm, lapis pondasi 25cm dan lapis
pondasi bawah 10cm.
13
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
D (cm) a*D
a1 0,35 Laston (MS 590) D1 20 7
a2 0,14 Batu pecah kelas A D2 70 9,8
a3 0,13 Sirtu kelas A D3 60 7,8
ITP 24,6
SIRTU KELAS A 60 CM
14
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
BAB 3
Kelandaian desain jalan sebesar 8% dengan iklim <900mm/th, dan kualitas drainase
baik sekali.
Dari hasil survei lapangan, tanah tersebut memiliki data CBR seperti yang sudah
disajikan pada Tabel 2.2 data CBR.
1. Angka Ekivalen
15
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Hasil perhitungan:
Contoh perhitungan:
Pada contoh perhitungan ini akadilakukana perhitungan angka ekivalen total pada
mobil penumpang.
Sehingga didapatkan angka ekivalen total untuk mobil penumpang sebagai berikut:
16
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Perhitungan angka ekinvalen total (AE) dilakukan untuk seluruh jenis kendaraan
sehingga didaptkan hasil seperti yang tersaji pada Tabel 3.1 Angka Ekivalen.
17
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Dengan mengetahui nilai E untuk lapis permukaan sebesar 200000Psi, maka dari
grafik bisa didapatkan nilai a1 sebesar 0.3.
18
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat maka menentukan nilai a2 dan
a3 dihitung dengan cara berikut ini:
Untuk menentukan koefisien kekuatan pada lapis pondasi atas dilakukan
dengan menggunakan rumus:
Untuk menghitung koefisien kekuatan pada lapis pondasi atas dan pondasi bawah
dapat menggunakan grafik sebagai berikut:
19
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Dimana,
Tabel 4.2 DL
Karena dalam perancangan perkerasan jalan ini diperuntukan untuk jalan arteri 2
dan 2 arah maka nilai DL didapatkan 100% =1. Dan untuk nilai DD sesuai dengan
yang sudah dihitung pada BAB2 yaitu sebesar 0.5.
20
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Tipe Nama Kendaraan Total Beban (ton) Komposisi Jumlah AE LHR awal LHR*GF*365*AE Ŵ18 W18
21
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Standar Normal
Reliability (%)
Deviate(Zr)
50 -0,000
60 -0,253
70 -0,524
75 -0,674
80 -0,841
85 -1,037
90 -1,282
91 -1,340
92 -1,405
93 -1,476
94 -1,555
95 -1,645
96 -1,751
97 -1,881
98 -2,054
99 -2,327
99,9 -3,090
99,99 -3,750
7. Menentukan ∆PSI
PSI (Pavement Serviceability Index) adalah kemampuan layan dari jalan pada umur
tertentu. Nilai PSI pada awal dibuka untuk perkerasan lentr bernilai 4.2 dimana
performa jalan sedang dalam kondisi terbaiknya, namun seiring berjalannya waktu
kemampuan layan suatu jalan pasti berkurang. Nilai PSI jalan pada akhir masa
layan untuk jalan utama sebesar 2.5 sehingga nilai dari ΔPSI sebesar 1.7
8. Menentukan SN
Menentukan nilai SN dapat dihitung dengan menggunaka
rumus:
Dimana,
Zr = deviasi standar normal
22
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Setelah semua data yang telah dihitung diatas, untuk mempermudah perhitungan
digunakan goalseek pada program Microsoft excel sehingga didapat nilai SN
sebesar 10.00876.
SN 10.00876
log W18 8.787611
Zr*So -0.5769
log(ΔPSI/2.7) -0.20091
0.4+(1094/(SN+1)^5.19) 0.404289
(9.36log(SN+1))-0.2 9.550673
2.37logMr - 8.07 0.310429
total suku kanan 8.787244
Dimana,
a1, a2, a3 = koefisien kekuatan relative lapisan
m2, m3 = koefisien drainase
D1, D2, D3 = tebal lapisan perkerasan jalan
Nilai D1 dan D2 untuk perkerasan jalan dicari hingga kira-kira membenrikan nilai
tebal perkerasan yang proporsional. Nilai D1 minimum adalah sebesar 4 inch dan
D2 sebesar 6 inch.
Contoh perhitungan:
23
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Dalam perhitungan ini nilai D1 dan D2 tidak menggunakan nilai minimum karena
akan menghasilkan tebal lapis pondasi bawah yang sangat besar sehingga kurang
proporsional. Setelah dicari dengan cara trial and error maka didapatkan D1
sebesar 8 inch (21 cm), D2 sebesar 20 inch (51 cm) dan D3 sebesar 21.57 inch (55
cm).
SIRTU KELAS A 55 CM
24
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
BAB 4
4.1 Kesimpulan
Perancangan perkerasan lentur dengan menggunakan metode MAK dan
AASHTO’93 pada jalan arteri perkotaan 2 lajur 2 arah yang dilintasi oleh 45000
pada saat pemantauan awal dan memiliki angka pertumbuhan 4% untuk 2tahun
pertama dan 6% untuk 15 tahun umur rencana menghasilkan nilai yang berbeda.
Tebal perkersan yang dihasilkan oleh perhitungan dengan metode MAK adalah
sebagai berikut:
Lapisan Tebal
D1 Laston (MS 590) 20 cm
D2 Batu pecah kelas A 70 cm
D3 Sirtu kelas A 60 cm
Lapisan Tebal
D1 Laston (MS 590) 21 cm
D2 Batu pecah kelas A 51 cm
D3 Sirtu kelas A 55 cm
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa perhitungan perkerasan lentusr dengan
menggunakan metode AASHTO’93 menghasilkan tebal perkerasan yang lebih
kecil. Metode perhitungan AASHTO’93 menghasilkan tebal perkerasan yang lebih
efektif karena dengan tebal yang lebih kecil mampu memikul beban yang sama dan
efisien karena tebalnya yang lebih tipis tentu saja akan memakan biaya konstruksi
lebih murah.
4.2 Saran
Dalam perancangan perkerasan lentur pada daerah ini sebaiknya menggunakan
perhitungan metode AASHTO’93 agar didapat hasil yang lebih efisien dan efektif.
25
Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015
Daftar Pustaka
Departemen Pekerjaan umum, 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan
Raya dengan Metode Analisa Komponen
AASTHO Guide for Design of Pavement Structure 1993
26