Anda di halaman 1dari 20

ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI INDRAGIRI DI

DESA PASIR KEMILU RENGAT, KABUPATEN


INDRAGIRI HULU

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat untuk menempuh Colloqium Doqtum/
Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

MARLINA SILITONGA
07 0404 155

BIDANG STUDI SUMBER DAYA AIR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013

Universitas Sumatera Utara


2

ABSTRAK
Di Sungai Indragiri Hulu sering terjadi gerusan atau erosi di tebing sungai yang
disebabkan oleh banjir. Gerusan atau erosi itu sendiri dapat menyebabkan longsor
yang membahayakan pemukiman penduduk di sepanjang pinggir sungai. Selain
itu erosi juga menyebabkan terjadinya longsor yang memutus akses jalan di Desa
Pasir Kemilu. Untuk itu perlu dibangun bangunan air yang berguna untuk
megurangi dampak yang merugikan penduduk tersebut. Dalam perencanaan
bangunan ini perlu diketahui data debit banjir dan elevasi muka air banjirnya.

Metode penelitian dimulai dengan menganalisis data untuk perhitungan debit


banjir sungai yaitu dari segi hidrologi, perhitungan debit banjir dan perhitungan
hidrolika. Metode dimulai dari uji konsistensi data hujan tahunan, hujan rencana
yaitu rata-rata curah hujan harian maksimum dari lima stasiun pencatat curah
hujan,yang dihitung dengan rata-rata aljabar. Lalu, dilakukan juga analisis
distribusi frekuensi hujan, uji kecocokan, sampai dengan pemilihan metode
distribusi hujan terbaik yang akan dipakai sebagai curah hujan rencana untuk
analisis debit banjir.

Dalam menganalisis debit banjir, terlebih dahulu dilakukan analisa frekuensi dan
penetapan distribusi curah hujan dengan menggunakan program Smada. Lalu diuji
dengan Chi kuadrat dan Smirnov - Kolmogorov, dimana distribusi yang sesuai
adalah distribusi Gumbel, sehingga curah hujan rencana menggunakan distribusi
Gumbel. Kemudian selanjutnya intensitas hujan dihitung dengan menggunakan
metode mononobe dan untuk menghitung debit puncak dengan metode rasional.
Curah hujan yang dipilih selanjutnya akan dipakai untuk menghitung hidrograf.
Hidrograf yang dipakai adalah hidrograf sintetik Nakayasu. Setelah didapat
hidrograf maka debit puncak diketahui sehingga pemodelan debit banjir dengan
program HEC-RAS dapat dilakukan.

Dalam perhitungan curah hujan rencana, penulis menggunakan hujan rencana


metode distribusi Gumbel. Dari hasil perhitungan untuk debit banjir rencana
(Qp),dengan metode Nakayasu untuk periode ulang 25 tahunan, didapat Q puncak
= 2568,98 m3/s. Lalu dilakukan pemodelan muka air banjir dengan HEC-RAS.
Hasil HEC-RAS dalam bentuk penampang cross section menunjukkan air sungai
sudah melebihi daya tampung penampang sungai akibat debit banjir Q25 tahun,
namun tidak sebesar Q50 ataupn Q100. Maka dipilihla debit banjir dengan periode
ulang 25 tahunan sebagai.Dengan dilakukan pemodelan sungai dengan debit
banjir Q25 tahun, maka elevasi antara dasar sungai dan muka air banjir dapat
diketahui, sehingga dapat dibuat perhitungan untuk pembuatan bangunan air.

Kata kunci : debit banjir, Hidrograf Nakayasu, HEC-RAS

Universitas Sumatera Utara


3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik.
Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “ANALISA DEBIT BANJIR

SUNGAI INDRAGIRI DI DESA PASIR KEMILU RENGAT,KABUPATEN

INDRAGIRI HULU”. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Strata I (S1) di Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas

dari bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis hanya dapat

mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah, motivasi dan doa yang

diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, terutama kepada :

1. Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc selaku Dosen Pembimbing sekaligus orang tua

bagi penulis yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis hingga

selesainya tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


4

4. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia, M.Sc dan Bapak Ivan Indrawan,ST.

MT, selaku Dosen Pembanding/Penguji yang telah memberikan masukan

dan kritikan yang membangun dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh staff pengajar dan pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

6. Orangtua terkasih, yang selalu mendukung, membimbing, dan memotivasi

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

8. Serta pihak-pihak yang turut beserta dalam membantu penulis

menyelesaikan tugas akhir ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak

kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2013


Hormat Saya,
Penulis

Marlina Silitonga

Universitas Sumatera Utara


5

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Umum...........................................................................................................1

1.2. Latar Belakang.............................................................................................1

1.3. Perumusan Masalah.....................................................................................2

1.4. Metodologi dan Pembatasan Masalah.........................................................2

1.5. Tujuan Penelitian.........................................................................................3

1.6. Manfaat........................................................................................................3

1.7. Sistematika Penulisan ..................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5


2.1. Umum ................................................................................................5

2.2. Konsep Perhitungan....................................................................................5

2.3. Analisis Distribusi Frekuensi Curah Hujan.............................................6

2.3.1. Metode Distribusi Normal................................................................8

2.3.2. Metode Distribusi Log Normal......................................................10

2.3.3. Metode Distribusi Log Pearson III.................................................11

2.3.4. Metode Distribusi Gumbel Type I Eksternal.................................14

2.3.5. SMADA (Storm Management and Design Aid) ...........................17

2.4. Uji Kecocokan (Goodnes of fittest test) ....................................................19

2.4.1. Uji Chi-kuadrat...............................................................................19

2.4.2. Uji Smirnov- Kolmogorov........................................................22

2.5. Debit Banjir Rencana...........................................................................24

2.5.1. Hidrograf Satuan Sintetis Nakayas................................................25

2.6. Pemodelan Sungai dengan Menggunakan HEC-RAS...............................28

Universitas Sumatera Utara


6

2.6.1. Profil Muka Air Pada Aliran Steady..............................................28

2.6.2. Profil Muka Air Pada Aliran Unsteady..........................................28

2.6.3. Konsep Penghitungan Profil muka air dalam HEC-RAS..............29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................33

3.2. Alat Dan Bahan Penelitian.....................................................................34

3.3. Pengumpulan Data...............................................................................34

3.3.1. Data Primer................................................................................34

3.3.2. Data Sekunder..........................................................................34

3.4. Metode Analisis dan Pengolahan Data...................................................35

3.4.1. Metode Analisis Hidrologi........................................................ 35

3.4.2. Metode Analisis Debit Banjir....................................................37

BAB IV ANALISA & PEMBAHASAN...............................................................39


4.1.Analisis Hidrologi........................................................................................39

4.1.1.Curah Hujan Harian Maksimum...........................................................39

4.1.2.Analisis Distribusi Frekuensi Curah Hujan Maksimum (Smada).........40

4.1.3.Analisis Distribusi Frekuensi Curah Hujan Maksimum (Excel).......... 45

4.1.4.Analisa Frekuensi Curah Hujan............................................................50

4.1.5.Pemilihan Jenis Distribusi.....................................................................52

4.1.6.Uji Distribusi Hujan..............................................................................52

4.2.Analisis Debit Banjir....................................................................................59

4.2.1.Intensitas Curah Hujan dan Curah Hujan Efektif.................................59

4.2.2.Daerah Aliran Sungai dan Tata Guna Lahan........................................60

4.2.3.Debit Banjir Rencana............................................................................61

4.3.Analisis Hidrolika........................................................................................80

Universitas Sumatera Utara


7

4.3.1.Pemodelan Keadaan Banjir Sungai Indragiri dengan HEC RAS..........80

BAB V KESIMPULAN & SARAN......................................................................83


5.1. Kesimpulan................................................................................................83

5.2. Saran..........................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................vi

Universitas Sumatera Utara


2

ABSTRAK
Di Sungai Indragiri Hulu sering terjadi gerusan atau erosi di tebing sungai yang
disebabkan oleh banjir. Gerusan atau erosi itu sendiri dapat menyebabkan longsor
yang membahayakan pemukiman penduduk di sepanjang pinggir sungai. Selain
itu erosi juga menyebabkan terjadinya longsor yang memutus akses jalan di Desa
Pasir Kemilu. Untuk itu perlu dibangun bangunan air yang berguna untuk
megurangi dampak yang merugikan penduduk tersebut. Dalam perencanaan
bangunan ini perlu diketahui data debit banjir dan elevasi muka air banjirnya.

Metode penelitian dimulai dengan menganalisis data untuk perhitungan debit


banjir sungai yaitu dari segi hidrologi, perhitungan debit banjir dan perhitungan
hidrolika. Metode dimulai dari uji konsistensi data hujan tahunan, hujan rencana
yaitu rata-rata curah hujan harian maksimum dari lima stasiun pencatat curah
hujan,yang dihitung dengan rata-rata aljabar. Lalu, dilakukan juga analisis
distribusi frekuensi hujan, uji kecocokan, sampai dengan pemilihan metode
distribusi hujan terbaik yang akan dipakai sebagai curah hujan rencana untuk
analisis debit banjir.

Dalam menganalisis debit banjir, terlebih dahulu dilakukan analisa frekuensi dan
penetapan distribusi curah hujan dengan menggunakan program Smada. Lalu diuji
dengan Chi kuadrat dan Smirnov - Kolmogorov, dimana distribusi yang sesuai
adalah distribusi Gumbel, sehingga curah hujan rencana menggunakan distribusi
Gumbel. Kemudian selanjutnya intensitas hujan dihitung dengan menggunakan
metode mononobe dan untuk menghitung debit puncak dengan metode rasional.
Curah hujan yang dipilih selanjutnya akan dipakai untuk menghitung hidrograf.
Hidrograf yang dipakai adalah hidrograf sintetik Nakayasu. Setelah didapat
hidrograf maka debit puncak diketahui sehingga pemodelan debit banjir dengan
program HEC-RAS dapat dilakukan.

Dalam perhitungan curah hujan rencana, penulis menggunakan hujan rencana


metode distribusi Gumbel. Dari hasil perhitungan untuk debit banjir rencana
(Qp),dengan metode Nakayasu untuk periode ulang 25 tahunan, didapat Q puncak
= 2568,98 m3/s. Lalu dilakukan pemodelan muka air banjir dengan HEC-RAS.
Hasil HEC-RAS dalam bentuk penampang cross section menunjukkan air sungai
sudah melebihi daya tampung penampang sungai akibat debit banjir Q25 tahun,
namun tidak sebesar Q50 ataupn Q100. Maka dipilihla debit banjir dengan periode
ulang 25 tahunan sebagai.Dengan dilakukan pemodelan sungai dengan debit
banjir Q25 tahun, maka elevasi antara dasar sungai dan muka air banjir dapat
diketahui, sehingga dapat dibuat perhitungan untuk pembuatan bangunan air.

Kata kunci : debit banjir, Hidrograf Nakayasu, HEC-RAS

Universitas Sumatera Utara


8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Manusia dan semua makhluk hidup membutuhkan air. Air merupakan

material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Semua organisme yang hidup

tersusun dari sel-sel yang berisi sedikitnya 60% air.

Untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersial lainnya,

ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Di sisi

lain, akibat pengelolaan yang salah, air dapat menjadi bencana bagi kehidupan.

Air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan yang besar, dapat menjadi banjir

atau genangan yang menimbulkan kerugian besar. Sebaliknya, kekurangan air

memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.

1.2. Latar Belakang


Banjir ada disebabkan oleh beberapa peristiwa. Diantaranya peristiwa banjir

yang terjadi karena limpasan air banjir dari sungai. Curah hujan yang tinggi

mengakibatkan debit air sungai menjadi lebih besar. Debit air sungai yang besar

tidak mampu dialirkan oleh alur sungai, atau debit air sungai lebih besar dari

kapasitas alur sungai yang ada, sehingga menyebabkan banjir.

Dalam penulisan ini, banjir yang terjadi di sungai Indragiri hulu disebabkan

oleh curah hujan yang tinggi pada sungai. Akibat banjir itu sendiri adalah

terjadinya erosi/ gerusan di pinggir sungai, yang akan berdampak buruk bagi

pemukiman warga di pinggir Sungai Indagiri hulu.

Universitas Sumatera Utara


9

1.3. Perumusan Masalah


Peristiwa banjir tidak menjadi permasalahan bila tidak mengganggu

aktivitas atau kepentingan manusia. Permasalahan timbul setelah manusia

melakukan kegiatan pada daerah dataran banjir. Seperti halnya yang terjadi di

pinggir Sungai Indragiri Hulu. Banyak warga yang bermukim di pinggir sungai

tersebut, misalnya Desa Pasir Kemilu.

Di Sungai Indragiri Hulu sering terjadi gerusan/ erosi di tebing sungai yang

disebabkan oleh banjir. Gerusan/ erosi itu sendiri dapat menyebabkan longsor

yang membahayakan pemukiman penduduk di sepanjang pinggir sungai. Selain

itu erosi juga menyebabkan terjadinya longsor yang memutus akses jalan di Desa

Pasir Kemilu.

Untuk menghindari terjadinya longsor perlu didirikan bangunan air, yang

berguna untuk meminimalkan limpasan air ke tebing sungai. Dalam perencanaan

bangunan ini perlu diketahui data debit banjir dan elevasi muka air banjirnya.

Dengan memperhatikan permasalahan yang terjadi, serta dampak yang

ditimbulkan bagi manusia dan lingkungan sekitar sungai di Kabupaten Indragiri

Hulu, maka permasalahan dalam analisa ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapakah debit banjir maksimum kala ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun di

sungai Indragiri Hulu?

2. Berapakah elevasi muka air banjir untuk setiap periode ulang tersebut diatas?

1.4. Metodologi dan Pembatasan Masalah


Untuk memperoleh hasil pembahasan yang maksimal maka penulis perlu

membatasi masalah yang akan dibahas. Berdasarkan perumusan masalah diatas,

Universitas Sumatera Utara


10

maka batasan masalah dalam kajian ini yaitu perhitungan debit banjir dan elevasi

muka air banjir sungai Indragiri tersebut.

Untuk memperoleh nilai debit banjir dan elevasi muka air banjirnya,

diperlukan beberapa metode kegiatan seperti terlihat pada Gambar 1.1

Mulai

Data Primer
Pengumpulan data
Data Sekunder
Perhitungan CH max tahunan (smada)
Pengolahan data
Perhitungan CH max tahunan (excel)

Analisis data Analisis Hidrologi Uji kesesuaian distribusi frekuensi


Analisis debit banjir
Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu

Analisis hidrolika Hidrograf Satuan Sintetis Snyder

. Software HECRAS
Kesimpulan

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian

1.5. Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan nilai debit

banjir rencana untuk periode ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Nilai debit banjir

rencana tersebut digunakan sebagai acuan dalam perencanaan bangunan air.

1.6. Manfaat
Dengan adanya perhitungan debit banjir, maka akan didapat nilai debit

banjir dan muka air banjir yang bermanfaat untuk perencanaan bangunan air

sebagai upaya penanggulangan erosi/ gerusan di tebing sungai Indragiri Hulu.

Universitas Sumatera Utara


11

1.7. Sistematika Penulisan


Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :

Bab I. Pendahuluan

Bab ini merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan,

meliputi tinjauan umum,latar belakang, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian,

agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yang akan

digunakan dalam menganalisa masalah.

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan, dan rencana

kerja dari penelitian, serta mendeskripsikan lokasi penelitian.

Bab IV. Analisa dan Pembahasan

Bab ini merupakan analisa dan perhitungan terhadap masalah yang ada di

lokasi penelitian.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil analisa, evaluasi, dan

perhitungan data–data yang ada. Kesimpulan juga disertai dengan

rekomendasi saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau

untuk penerapan hasil penelitian di lapangan.

Universitas Sumatera Utara


12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Umum

Banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dimana air tersebut melimpah

terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada

dataran banjir dan pada umumnya mendatangkan masalah pada manusia.

Yang dimaksud banjir dalam penulisan ini adalah terjadinya limpahan

aliran air akibat kapasitas penampang Sungai Indragiri Hulu yang tidak dapat

menampung debit air yang mengalir di atasnya. Selanjutnya aliran yang melimpah

tersebut menyebar pada bantaran banjir yang pada umumnya sudah dihuni atau

diberdayakan oleh manusia.

2.2. Konsep Perhitungan


Debit banjir air sungai yang besar mengakibatkan tergerusnya tebing

Sungai Indragiri Hulu. Debit banjir yang dihitung adalah debit banjir maksimum

dengan periode ulang 5, 10, 25, 50, 100 tahun di Sungai Indragiri.

Konsep perhitungan didasarkan dari data yang ada, pengalaman, dan

kepentingan daerah sekitar Sungai Indragiri. Maka, langkah-langkah dalam

perhitungan debit banjir yang harus dilakukan adalah:

1. Analisis distribusi frekuensi curah hujan :

a. Distribusi Normal

b. Distribusi Log Normal

c. Distribusi Log Pearson Type III

d. Distribusi Gumbel

Universitas Sumatera Utara


13

2. Uji Kecocokan (Goodnes of fittest test):

a. Metode Smirnov-Kolmogorov

b. Metode Chi-kuadrat

3. Pemilihan Disribusi frekuensi curah hujan yang tepat

4. Debit banjir rencana

Debit banjir rencana adalah debit maksimum dari suatu sungai, yang

besarnya didasarkan kala ulang atau periode yang telah ditentukan. Probabilitas

atau kejadian banjir untuk masa mendatang dapat diramalkan melalui analisis

hidrologi dengan menerapkan metode statistik sesuai parameter hidrologi.

Pemilihan banjir rencana untuk bangunan air sangat tergantung pada analisis

stastistik dari urutan kejadian banjir, baik berupa debit air dari sungai, maupun

curah hujan maksimum.

Dalam hal ini penentuan debit banjir dianalisis melalui metode Hidrograf

Satuan Sintetik Nakayasu dan Hidfrograf Satuan Sintetik Snyder.

5. Setelah didapat debit banjir maka dilakukan pemodelan sungai dengan

menggunakan HEC-RAS 4.0 Beta. Pemodelan sungai dipakai untuk mengetahui

tinggi muka air banjir, yang berguna sebagai acuan untuk menentukan elevasi

puncak krib.

2.3. Analisis Distribusi Frekuensi Curah Hujan

Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan

disamai atau dilampaui. Sebaliknya, kala ulang (return period) adalah waktu

perkiraan di mana hujan dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau

dilampaui. Dalam hal ini kejadian tersebut tidak akan berulang secara teratur

setiap kala ulang tersebut. Misalnya, hujan dengan kala-ulang 10-tahunan, tidak

Universitas Sumatera Utara


14

berarti akan terjadi sekali setiap 10 tahun, akan tetapi ada kemungkinan dalam

jangka 1000 tahun akan terjadi 100 kali kejadian hujan 10-tahunan. Ada

kemungkinan selama kurun waktu 10 tahun terjadi hujan 10-tahunan lebih dari

satu kali, atau sebaliknya tidak terjadi sama sekali.

Data hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum.

Pada penulisan ini digunakan beberapa metode distribusi yang umum dipakai

untuk memperkirakan curah hujan dengan tahun periode ulang tertentu. Metode

yang dipakai nantinya harus ditentukan dengan melihat karakteristik distribusi

hujan daerah setempat. Periode ulang yang akan dihitung pada masing – masing

metode adalah untuk periode ulang 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun.

Dalam tugas akhir ini akan digunakan beberapa distribusi frekuensi yang

banyak digunakan dalam bidang hidrologi, yaitu:

1). Distribusi Normal

2). Distribusi Log Normal

3). Distribusi Log Pearson Type III

4). Distribusi Gumbel

Data curah hujan yang tersebut diatas dianalisa dengan menggunakan

bantuan sofware SMADA 2.1 Distrib dan perhitungan manual dengan

menggunakan Excel.

Universitas Sumatera Utara


15

2.3.1. Metode Distribusi Normal

Distribusi normal atau kurva normal disebut pula distribusi Gauss. Fungsi

densitas peluang normal (PDF = Probability Density Function) yang paling

dikenal adalah bentuk bell dan dikenal sebagai distribusi normal. PDF distribusi

normal dapat dituliskan dalam bentuk rata – rata dan simpangan bakunya, sebagai

berikut:

 x   2 
P X  
1
Exp    x   ...................................(2.1)
 2  2 
2

Dimana :
P(X) = Fungsi densitas peluang normal
X = Variabel acak kontinu
µ = Rata – rata nilai X
σ = Simpangan baku dari nilai X

dimana µ dan σ adalah parameter statistik, yang masing – masing adalah nilai

rata–rata dan standar deviasi dari variant. Analisa kurva normal cukup

menggunakan parameter statistik µ dan σ. Bentuk kurvanya simetris terhadap

X = µ dan grafiknya selalu di atas sumbu datar X, serta mendekati sumbu datar X,

dan dimulai dari X = µ + 3σ dan X = µ - 3σ. Nilai mean = median = modus. Nilai

X mempunyai batas -∞ < x < +∞.

X T    KT  .....................................(2.2)

Yang dapat didekati dengan :

X T  X  KT S ....................................(2.3)

XT  X
KT  .....................................(2.4)
S

 X 
n
2
Standart deviasi (S) = i X ...................................(2.5)
i 1

n 1

Universitas Sumatera Utara


16

Dimana :
X T = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T-tahunan
X = Nilai rata – rata hitung variat
S = Deviasi standar nilai variat
KT = Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan
tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis
peluang.

Adapun faktor frekuensi, KT di atas dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Nilai Variabel Reduksi Gauss

No Periode ulang, T (tahun) Peluang KT


1 1,001 0,999 -3,05
2 1,005 0,995 -2,58
3 1,01 0,990 -2,33
4 1,05 0,950 -1,64
5 1,11 0,900 -1,28
6 1,25 0,800 -0,84
7 1,33 0,750 -0,67
8 1,43 0,700 -0,52
9 1,67 0,600 -0,25
10 2 0,500 0
11 2,50 0,400 0,25
12 3,33 0,300 0,52
13 4 0,250 0,67
14 5 0,200 0,84
15 10 0,100 1,28
16 20 0,050 1,64
17 50 0,020 2,05
18 100 0,010 2,33
19 200 0,005 2,58
20 500 0,002 2,88
21 1000 0,001 3,09
(Sumber : Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan :37)

Universitas Sumatera Utara


17

2.3.2. Metode Distribusi Log Normal

Jika variabel acak Y = Log X terdistribusi secara normal, maka X

dikatakan mengikuti distribusi Log normal. PDF (Probability Density Function)

untuk distribusi Log normal dapat dituliskan sebagai berikut :

 Y  Y 2 
P X  
1
Exp   x0 ………………….........(2.6)
X 2 2 Y 
2

Y = Log X ...………………..........(2.7)

Dimana :
P(X) = Peluang log normal
X = Nilai variat pengamatan
Y = Rata – rata nilai populasi Y
Y = Standar deviasi dari nilai variat Y

Apabila nilai P(X) digambarkan pada kertas, maka peluang logaritmik

akan merupakan persamaan garis lurus, sehingga dapat menyatakan sebagai

model matematik dengan persamaan :

YT    K T  ………………….......(2.8)

Yang dapat didekati dengan :

YT  Y  K T S .………………..........(2.9)

YT  Y
KT  .………………........(2.10)
S

S
Log xi  Log x  2 .................................(2.11)
n 1
Dimana :
YT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T tahun
Y = Nilai rata – rata hitung variat
S = Standar deviasi nilai variat
K T = Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode
ulang dan tipe model matematik distribusi peluang digunakan untuk
analisis peluang

Universitas Sumatera Utara


18

2.3.3. Metode Distribusi Log Pearson III

Secara sederhana fungsi kerapatan peluang distribusi Pearson Type III ini

mempunyai persamaan sbagai berikut :

Log Xt  Log X i  K T . S i ………………….....(2.12)

Log X 
 Log x i
…………….............(2.13)
n

Log xi  Log x 2
Si  ………………….....(2.14)
n 1

n Log x i  Log x 
3

C s  koefisien skewness  ...............................(2.15)


n  1n  2 S i 3
Dimana :
K T  Koefisien frekuensi yang diperoleh dari tabel 2.1
S i = Standar deviasi nilai variat
Cs = Koefisien kemencengan

Berikut ini langkah – langkah penggunaan distribusi Log-Pearson Tipe III.

- Ubah data ke dalam bentuk logaritmis, X = Log X

- Hitung harga rata – rata :

 log X i
log X  i 1
………………….......(2.16)
n

- Hitung harga simpangan baku :


0,5
 n .………………….....(2.17)
2
  (log X i  log X ) 
s   i 1 
 n 1 
 

- Hitung koefisien kemencengan


n
n  log X i  log X 
3
……………..............(2.18)
G i 1

n  1n  2s 3

Universitas Sumatera Utara


19

- Hitung logaritma hujan atau banjir dengan periode ulang T dengan rumus :

log X T  log X  K .s …………………........(2.19)

Dimana:
K = variabel standard (standardized variable) untuk X, yang besarnya tergantung
koefisien kemencengan G.

Tabel 2.2 memperlihatkan harga K untuk berbagai nilai kemencengan G.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai