Anda di halaman 1dari 95

ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTETIK

DI DAS WAMPU KAB. LANGKAT

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat

Untuk Memenuhi ujian sarjana Teknik Sipil

RAHMAD SIDDIK NASUTION


08 0404 028

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Daerah Sungai Wampu merupakan suatu Daerah Aliran Sungai yang terletak di
Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Daerah rawan banjir berpotensi
mencakup daerah muara sungai. Faktor-faktor penyebab potensi banjir antara lain adalah
perubahan tata guna lahan di sebagian wilayah. Untuk pengamanan potensi bahaya banjir di
muara Daerah Aliran Sungai Wampu perlu diadakan penelitian untuk menentukan debit
banjir di Daerah Aliran Sungai tersebut dan membandingkannya dengan debit observasi di
lapangan atau debit observasi yang telah diteliti oleh badan yang berwenang, sehingga
metode penulisan ini bisa digunakan untuk kepentingan penentuan data debit banjir beberapa
waktu ke depan.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan dan analisa data.
Pengumpulan data primer dan data sekunder, merupakan langkah awal dalam penelitian ini.
Kemudian dianalisa dengan metode Analisa Intensitas Curah hujan jam-jaman dari tiga
stasiun hujan yang selanjutnya parameter tersebut menjadi pendukung untuk menentukan
debit banjir dari Metode Hidrograf Satuan Sintetik.

Nilai curah hujan yang digunakan untuk perhitungan intensitas curah hujan adalah
nilai curah hujan Distribusi Log Person III periode ulang 5 tahun. Hasil debit puncak banjir
Hidrograf Satuan Sintetik Snyder 854,07099 m3/detik pada t = 29 jam, Hidrograf Satuan
Sintetik Nakayasu 2028,645848 m3/detik pada t = 10 jam dan Hidrograf Satuan Sintetik
Gamma I sebesar 2253,38 m3/detik pada t = 3,183 jam.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Hidrograf Satuan Sintetik Snyder
menunjukkan hasil yang lebih mendekati data debit observasi sebesar 792,114 m3/detik
dibandingkan dengan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dan Gamma I yang sangat
jauh dari debit observasinya. Hidrograf Satuan Sintetik Snyder adalah metode yang dapat
digunakan untuk pengukuran debit di DAS Wampu.

Kunci : analisis, banjir, hidrograf.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberi karunia

kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat

dan salam ke atas Baginda Rasullah Muhammad SAW yang telah memberi keteladanan

tauhid, ikhtiar dan kerja keras sehingga menjadi panutan dalam menjalankan setiap aktifitas

kami sehari-hari, karena sungguh suatu hal yang sangat sulit yang menguji ketekunan dan

kesabaran untuk tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan penulisan ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada

Program Studi Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah “Analisis Hidrograf Satuan Sintetik di

DAS Wampu Kab. Langkat”.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari

dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang

berperan penting yaitu :

1. Ibunda saya Painem. Spd dan Ayahanda saya Drs. Reflin Nasution tercinta yang telah

banyak berkorban, memberikan motivasi hidup, semangat dan nasehat.

2. Kedua adik saya tercinta, Asyifah Regina Finkan Nasution dan Pristia Juli Astuti

Nasution yang selalu mendoakan dan mendukung saya.

3. Bapak Ir. Syahrizal, MT dan Bapak Ivan Indrawan, ST, MT, selaku Dosen

Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan yang sangat bernilai,

Universitas Sumatera Utara


masukan, dukungan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu

penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc selaku Dosen Koordinator Teknik Sumber Daya Air

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara.

6. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia, M.Sc dan Bapak Ir. Alferido Malik, selaku

Dosen Pembanding, atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis terhadap

Tugas Akhir ini.

9. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

10. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada penulis. (Kak

Lince, Kak Dina, Kak Dewi, Bang Zul, Mas Bandi, Bang Edi dan Bang Amin).

11. Pak Arisman Hidrologi, Kak Dewi, dan Bg Diva di BWSS II yang sudah sangat

membantu seluruh data debit observasi di DAS Wampu.

12. Pak Manat Panggabean di BMKG Sampali yang sudah membantu seluruh data Curah

Hujan di Tugas Akhir ini.

13. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2008, Berry, Alfrendi, M. Hafiz ,Riza , Fadil,

Aris, Imam, Muazzi, Dedial, Khatab, Khaidir, Ahmad, Deni, Indra, Maulana, Fadlan,

Arifin, Galih, Roemanto, Sam, Boy, Johan, Topan, Ibnu, Harry Ucup, Ozi, dan adik-

Universitas Sumatera Utara


adik angkatan 2011 serta teman-teman angkatan 2008 yang tidak dapat disebutkan

seluruhnya, terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.

14. Dan segenap pihak yang belum penulis sebut di sini atas jasa-jasanya dalam

mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga Tugas Akhir ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis

menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala

saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca diharapkan untuk penyempurnaan

laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Desember 2014


Penulis,

Rahmad Siddik Nst


08 0404 028

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix

DAFTAR NOTASI................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 4
1.5 Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7


2.1 Hidrologi ..................................................................................................... 7
2.1.1 Curah Hujan ........................................................................................ 10
2.1.2 Distribusi Frekuensi Curah Hujan....................................................... 13
2.1.3 Uji Distribusi Frekuensi Curah Hujan ................................................ 16
2.1.4 Uji Smirnov Kolmogorof .................................................................... 20
2.2 Hidrograf Satuan Sintetik ........................................................................... 21
2.2.1 Hidrograf Satuan Sintetik Snyder ....................................................... 21
2.2.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu ................................................... 25
2.2.3 Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I.................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 32
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 32
3.2 Rancangan Penelitian.................................................................................. 32
3.3 Sistematika Penulisan ................................................................................. 35

Universitas Sumatera Utara


3.4 Pelaksanaan Penelitian................................................................................ 36
3.5 Variabel yang Diamati ................................................................................ 37

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 38


4.1 Analisa Hidrologi ........................................................................................ 38
4.1.1 Curah Hujan Harian Maksimum ......................................................... 38
4.1.2 Penentuan Pola Distribusi Hujan ........................................................ 41
4.1.2.1 Parameter Statistik Sebaran Normal............................................ 42
4.1.2.2 Analisa Curah Hujan Distribusi Log Normal .............................. 44
4.1.2.3 Analisis Curah Hujan Dengan Distribusi Log Pearson III .......... 46
4.1.2.4 Analisa Curah Hujan Distribusi Gumbel..................................... 48
4.2 Analisa Hidrologi ........................................................................................ 50
4.2.1 Analisa Frekuensi Curah Hujan .......................................................... 50
4.2.2 Jenis Distribusi .................................................................................... 52
4.2.3 Uji Sebaran Smirnov-Kolmogorov ..................................................... 53
4.2.4 Koefisien Pengaliran ........................................................................... 56
4.2.5 Perhitungan Intensitas Hujan Jam-jaman ............................................ 57
4.3 Hidrograf Satuan Sintetik ........................................................................... 60
4.3.1 Hidrograf Satuan Sintetik Snyder ....................................................... 60
4.3.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu ................................................... 70
4.3.3 Hidrograf Satuan Sintetik Gamma-I ................................................... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 93


5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 93
5.2 Saran ........................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 95

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Variabel Reduksi Gauss .................................................................. 13

Tabel 2.2 Nilai K untuk Distribusi Log Normal ...................................................... 14

Tabel 2.3 Nilai K untuk distribusi Log-Pearson III ................................................. 16

Tabel 2.4 Standar Deviasi (Yn) untuk distribusi Gumbel........................................ 18

Tabel 2.5 Reduksi Variat (YTr) sebagai fungsi periode ulang Gumbel ................... 19

Tabel 2.6 Reduksi Standar Deviasi (Sn) untuk distribusi Gumbel .......................... 19

Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Teluk .............................. 39

Tabel 4.2 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Perdamean ...................... 40

Tabel 4.3 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Padang Brahrang ............ 40

Tabel 4.4 Curah Hujan Harian Maksimum Tahunan ............................................... 41

Tabel 4.5 Analisa Curah Hujan Distribusi Normal .................................................. 42

Tabel 4.6 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Normal ...................... 43

Tabel 4.7 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Normal .............................. 44

Tabel 4.8 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Normal ............... 44

Tabel 4.9 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Pearson III ........................ 46

Tabel 4.10 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Pearson III ....... 47

Tabel 4.11 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Gumbel .................................. 48

Tabel 4.12 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel .................... 49

Tabel 4.13 Analisa Frekuensi Curah Hujan ............................................................. 50

Tabel 4.14 Uji parameter statistik untuk menentukan jenis sebaran ....................... 52

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.15 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov .................................................. 54

Tabel 4.16 Nilai D kritis untuk Uji Keselarasan Smirnov-Kolmogorov ................. 55

Tabel 4.17 Nilai Koefisien Run Off (C) .................................................................. 56

Tabel 4.18 Analisa Perhitungan Intensitas dan Waktu Konsentrasi ........................ 58

Tabel 4.19 Parameter Untuk Menghitung HSS Snyder ........................................... 60

Tabel 4.20 Tabel Hasil Perhitungan HSS Snyder .................................................... 63

Tabel 4.21 Zona Penggunaan Lahan DAS Wampu ................................................. 71

Tabel 4.22 Nilai Koefisien Pengaliran di DAS Wampu .......................................... 72

Tabel 4.23 Parameter Untuk Menghitung HSS Nakayasu....................................... 73

Tabel 4.24 Hujan Efektif Daerah Pengaliran ........................................................... 73

Tabel 4.25 Tabel Hasil Perhitungan HSS Nakayasu ............................................... 77

Tabel 4.26 Parameter untung menghitung HSS Gamma I....................................... 81

Tabel 4.27 Tabel Hasil Perhitungan HSS Gamma I ................................................ 83

Tabel 4.28 Perbandingan Metode Hidrograf ........................................................... 86

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Peta DAS Wampu ................................................................................ 2

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi ................................................................................... 9

Gambar 2.2 Poligon Thiessen pada DAS ................................................................ 11

Gambar 2.3 Peta Isyohet .......................................................................................... 12

Gambar 2.4 Model Hidrograf Nakayasu .................................................................. 26

Gambar 2.5 Model Parameter Karakteristik DAS Metode Gamma I ...................... 28

Gambar 3.1 Tahapan Rencana Pelaksanaan Tugas Akhir ....................................... 34

Gambar 4.1 Peta Lokasi Stasiun Hujan pada DAS Wampu .................................... 38

Gambar 4.2 Grafik Intensitas Curah Hujan ............................................................. 59

Gambar 4.3 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Snyder ............................................. 69

Gambar 4.4 Peta Daerah Aliran Sungai Wampu ..................................................... 70

Gambar 4.5 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu ........................................ 80

Gambar 4.6 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I ......................................... 85

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Hidrograf Satuan................................................ 92

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR NOTASI

XT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dalam periode ulang T tahunan


KT =Faktor frekuensi (nilai variabel reduksi Gauss)
X =Nilai varian pengamatan
YT =Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T- tahunan
Y = Nilai rata-rata hitung variat
S = Deviasi standar nilai variat
X = Harga rata-rata sampel
Yn =Reduced mean yang tergantung jumlah sampel/data ke-n
Sn =Reduced standard deviation, yang tergantung pada jumlah sample/data ke-n
YTr =Reduced variated
I = Intensitas Hujan (mm/jam)
R24 = Curah hujan maksimum harian (selama 24 jam) (mm)
Qp = Debit puncak banjir (debit maksimum) (m3/detik)
C = Koefisien aliran Permukaan
A = Luas daerah Pengaliran (Km2).
tc = Waktu Konsentrasi (jam)
to =Inlet time ke saluran terdekat (menit)
n = Angka kekasaran manning
L = panjang aliran utama
Lc = panjang aliran utama dari titik berat DAS ke pelepasan DAS (km)
V = Kecepatan aliran didalam saluran (m/detik)
R = Jari-jari hidraulis (m)
S = Kemiringan Dasar Saluran
n = Koefisien kekasaran Manning
m = Koefisien kekasaran, harganya tergantung jenis bahan saluran
Tp = Tenggang waktu (time lag) dari permulaan hujan sampai puncak banjir
tg = waktu konsentrasi hujan

Universitas Sumatera Utara


T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit

Ro = hujan satuan (mm)

α = parameter hidrograf

qp = puncak hidrograf satuan (m3/det/mm/km2)

tp = waktu mulai titik berat hujan sampai debit puncak (mm)

Tb = waktu dasar hidrograf (jam)

TR = waktu naik hidrograf

K = tampungan (jam)

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidrograf Satuan Sintetis merupakan suatu metode yang digunakan untuk

memperkirakan penggunaan konsep hidrograf satuan dalam suatu perencanaan pada daerah

yang data observasi debitnya kurang atau tidak tersedia. Berdasarkan cara-cara untuk

mendapatkan hidrograf satuan pengamatan, diperlukan serangkaian data antara lain data

tinggi muka air (rekaman AWLR), data pengukuran debit, data hujan harian dan data hujan

jam-jaman dari ARR.

Sungai Wampu adalah salah satu sungai besar dengan panjang sekitar 127 km yang

terdapat di Sumatra Utara. Sungai ini terletak di dua kabupaten dimana bagian hulu terletak

di Kabupaten Karo dan lintasannya melalui Kabupaten Langkat dan bermuara di kawasan

Suaka Margasatwa Karang Gading Langkat Timur Laut. Sungai inilah yang menjadi bahan

untuk melakukan pengamatan karena pada sebagian kawasan tidak tersedia pengukuran-

pengukuran langsung mengenai hidrograf banjirnya.

Untuk membuat hidrograf banjir pada sungai-sungai yang tidak ada atau sedikit sekali

dilakukan pengamatan (observasi) hidrograf banjirnya, maka perlu dicari karakteristik atau

parameter daerah pengaliran tersebut terlebih dahulu. Karakteristik atau parameter tersebut

antara lain waktu untuk mencapai puncak hidrograf, lebar dasar, luas, kemiringan, panjang

alur terpanjang, koefisien limpasan dan sebagainya. Untuk sungai-sungai yang tidak

mempunyai hidrograf banjir pengamatan biasanya digunakan hidrograf-hidrograf sintetis

yang telah dikembangkan di negara-negara lain, yang parameter-parameternya harus

disesuaikan terlebih dahulu dengan karakteristik daerah pengaliran yang ditinjau. Hidrograf

Universitas Sumatera Utara


Satuan Sintetis (HSS) yang telah dikembangkan oleh para pakar antara lain HSS Snyder, HSS

Nakayasu, HSS SCS, HSS Gama I, HSS Limantara dan lain-lain. Berikut ini merupakan

Gambar (1.1) Peta DAS Wampu.

Gambar 1.1 Peta DAS Wampu

Universitas Sumatera Utara


1.2 Perumusan Masalah

Secara umum perumusan masalah pada tugas akhir ini dapat dinyatakan sebagai

berikut:

1. Perlunya analisa hujan jam-jaman untuk parameter pendukung Hidrograf Satuan

Sintetik (HSS).

2. Penggunaan metode Hidrograf Satuan Sintetik sebagai cara praktis dalam menentukan

debit banjir DAS Wampu.

3. DAS Wampu adalah Daerah Aliran Sungai di Sumatera Utara dimana dibagian hilir

sungai terjadi peningkatan jumlah penduduk yang pesat yang menyebabkan terjadinya

perubahan tata guna lahan sehingga berpotensi banjir.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari tugas akhir saya ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh model Hidrograf Satuan Sintetik yang paling sesuai dan mendekati data

observasi pada DAS Wampu.

2. Mengetahui parameter-parameter yang menunjang akurasi Hidrograf Satuan Sintetik

(HSS) yang sesuai pada DAS Wampu.

1.4 Manfaat

Manfaat penulisan Tugas Akhir Analisis Hidrograf Satuan Sintetik di DAS Wampu

Kabupaten Langkat adalah:

1. Dapat membantu pemerintah terkait yang menangani permasalahan debit

puncak banjir di DAS Wampu.

Universitas Sumatera Utara


2. Mendapat pengalaman dan wawasan terhadap penulis sendiri tentang analisis

debit puncak banjir pada Daerah Aliran Sungai.

3. Hasil pada Tugas Akhir ini diharapkan bisa menjadi acuan praktis tanpa

survey langsung ke lapangan dalam menentukan debit puncak banjir

khususnya untuk Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

1.5 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tugas akhir ini tidak terlalu meluas sehingga dapat mengaburkan

masalah yang sebenarnya maka perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun permasalahan

yang akan dibahas antara lain:

1. Penggunaan data curah hujan 10 tahun terakhir untuk perhitungan debit banjir sungai

Wampu berdasarkan analisis hidrologi.

2. Penelitian berada di DAS Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

3. Curah hujan dianggap merata pada seluruh bagian wilayah DAS.

4. Analisis distribusi hujan yang digunakan merupakan distribusi frekuensi.

5. Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) yang digunakan untuk menganalisis DAS Wampu

adalah:

• HSS Snyder

• HSS Nakayasu

• HSS Gama I

6. Analisis perbandingan penggunaan model hidrograf satuan sintetik yang diterapkan

dengan data debit observasi di DAS Wampu (data debit puncak banjir dari BWSS II

sebagai perbandingan yang sesuai).

1.6 Sistematika Penulisan

Universitas Sumatera Utara


Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini :

Bab I Pendahuluan

Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi tinjauan

umum, latar belakang, ruang lingkup permasalahan, pembatasan masalah, tujuan,

manfaat ,dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian agar dapat

memberikan gambar model dan metode analisis yang akan digunakan dalam

menganalisa masalah.

Bab III Metodologi Penelitian dan Karakteristik Lokasi Penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja dari

penelitian serta mendeskripsikan lokasi penelitian.

Bab IV Analisis Pembahasan

Bab ini merupakan analisa tentang permasalahan, evaluasi, dan perhitungan terhadap

masalah yang ada di lokasi penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Merupakan kesimpulan dari butir-butir kesimpulan hasil analisa dan pembahasan

yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan rekomendasi saran yang

ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di

lapangan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hidrologi

Hidrologi merupakan tahapan awal perecanaan suatu rancang bangunnan dalam suatu

DAS untuk memperkirakan besarnya debit banjir yang terjadi didaerah tersebut. Pada saat air

hujan jatuh ke bumi, sebagian air jatuh langsung ke permukaan bumi dan ada juga yang

terhambat oleh vegetasi (Intersepsi). Intersepsi memiliki 3 macam, yaitu interception loss,

through fall, dan stem flow. Interception loss adalah air yang jatuh ke vegetasi tetapi belum

sampai mencapi tanah sudah menguap. Through fall adalah air hujan yang tidak langsung

jatuh ke bumi, tetapi terhambat oleh dedaunan terlebih dahulu. Stem flow adalah air hujan

yang jatuh ke vegetasi dan mengalir melalui batang vegetasi tersebut.

Air hujan yang terhambat vegetasi sebagian ada yang menguap lagi atau mengalami

evaporasi ada juga yang kemudian jatuh ke permukaan tanah (through fall). Air hasil through

fall ini mengalir di permukaan dan berkumpul di suatu tempat menjadi suatu run off seperti

sungai, danau, dan bendungan apabila kapasitas lengas tanah sudah maksimal yaitu tidak

dapat menyerap air lagi. Dalam lengas tanah, ada zona aerasi yaitu zona transisi dimana air

didistribusikan ke bawah (infiltrasi) atau keatas (air kapiler). Semakin besar infiltrasi, tanah

akan semakin lembab dan setiap tanah memiliki perbedaan kapasitas penyimpanan dan pori-

pori tanah yang berbeda-beda. Vegetasi mengalami fotosintesis pada saat siang hari dan

mengalami transpirasi. Peristiwa berkumpulnya uap air di udara dari hasil evaporasi dan

transpirasi disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi dikontrol oleh kondisi atmosfer di

muka bumi. Evaporasi membutuhan perbedaan tekanan di udara. Potensi evapotranspirasi

adalah kemampuan atmosfer memindahkan air dari permukaan ke udara, dengan asumsi tidak

ada batasan kapasitas.

Universitas Sumatera Utara


Air yang jatuh di permukaan sebagian ada yang mengalami infiltrasi atau diserap oleh

tanah. Kapasitas infiltrasi tergantung dari tekstur tanah, vegetasi, lengas tanah, kemiringan

lereng, dan waktu. Air tersebut memasuki celah-celah batuan yang renggang di dalam bumi

atau mengalami perkolasi untuk mengisi persediaan air tanah. Air tanah dapat muncul ke

permukaan tanah karena air memiliki kapilaritas yang tinggi. Dalam air tanah ada zona

aquifer (zona penahan air) yaitu menyediakan simpanan air yang besar yang mengatur siklus

hidrologi dan berpengaruh pada aliran air. Air tanah juga dapat menyuplai debit air sungai

apabila jalur air tanah terputus oleh jalur sungai. Air tanah dapat berkurang apabila digunakan

manusia untuk keperluan sehari-hari.

Selain itu, air yang langsung jatuh ke permukaan tanah langsung mengisi channel

storage contohnya sungai, danau, dan bendungan lalu menjadi run off. Tipe-tipe aliran adalah

over land flow, through flow, dan base flow. Over land flow terjadi apabila ketika kapasitas

presipitasi melebihi batas infiltrasi. Through flow adalah air perkolasi yang bergerak di zona

perkolasi yang bergerak pada horizon tanah. Baseflow adalah air yang bergerak di atas aliran

air untuk pengukuran muka air. Channel storage ini mengalami infiltrasi untuk mengisi

persediaan air tanah apabila dasar suatu channel storage jaraknya jauh dari tempat persediaan

air tanah. Sebagian air pada channel storage mengalami evaporasi kembali karena pengaruh

panas matahari.

Air di bumi ini mengulangi terus menerus sirkulasi-penguapan, presipitasi dan

pengaliran keluar (outflow). Air menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah

menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju

ke permukaan laut atau daratan. Sebelum tiba ke permukaan bumi sebagian langsung

menguap ke udara dan sebagian tiba ke permukaan bumi. Tidak semua bagian hujan yang

jatuh ke permukaan bumi mencapai permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh-

tumbuhan di mana sebagian akan menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir

Universitas Sumatera Utara


melalui dahan-dahan ke permukaan tanah. Gambar (2.1) berikut merupakan gambar siklus

hidrologi.

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi

2.1.1 Curah Hujan

Data curah hujan yang tercatat diproses berdasarkan areal yang mendapatkan hujan

sehingga didapat tinggi curah hujan rata-rata dan kemudian diramalkan besarnya curah hujan

pada periode tertentu. Berikut dijabarkan tentang cara menentukan tinggi curah hujan arel.

Dengan melakukan penakaran atau pecatatan hujan, kita hanya mendapat curah hujan di

suatu titik tertentu (point rainfall). Jika di dalam suatu areal terdapat beberapa alat penakar

Universitas Sumatera Utara


atau pencatat curah hujan, maka dapat diambil nilai rata-rata untuk mendapatkan nilai curah

hujan areal.

Ada 3 macam cara yang berbeda dalam menentukan tinggi curah hujan rata-rata pada

areal tertentu dari angka-angka curah hujan di beberapa titik pos penakar atau pencatat.

1. Rata-rata aljabar

Tinggi rata-rata curah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata hitung (arithmatic

mean) pengukuran hujan di pos penakar-penakar hujan di dalam areal studi.

d1+d2+d3+ … + dn di
d = n
= ∑ni=1 n (2.1)

di mana d = tinggi curah hujan rata-rata, d1, d2 . . . dn = tinggi curah hujan pada pos penakar

1, 2, . . . , n, dan n = banyak pos penakaran.

Cara ini akan memberikan hasil yang dapat dipercaya jika pos-pos penakarnya ditempatkan

secara merata di areal tersebut, dan hasil penakaran masing-masing pos penakar tidak

menyimpang jauh dari nilai rata-rata seluruh pos di seluruh areal.

2. Cara Poligon Thiessen

Cara ini berdasarkan rata-rata timbang (weighted average). Masing-masing penakar

mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegak

lurus terhadap garis penghubung di antara dua buah pos penakar. Gambar (2.2) menunjukkan

contoh posisi stasiun 1, 2, dan 3 dari skema poligon Thiessen dalam Daerah Aliran Sungai

(DAS).

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2 Poligon Thiessen pada DAS

Curah hujan pada suatu daerah dapat dihitung dengan persamaan berikut:

A1. d1 + A 2 . d 2 + ..... + A n . d n (2.2)


d=
A1 + A 2 + ..... + A n

A1. d1 + A 2 . d 2 + ..... + A n . d n (2.3)


d=
A
dimana d = tinggi curah hujan rerata daerah (mm), dn = hujan pada pos penakar hujan (mm),

An = luas daerah pengaruh pos penakar hujan (km2), dan A = luas total DAS (km2).

3. Cara isohyet

Dalam hal ini kita harus menggambarkan dulu kontur dengan tinggi curah hujan yang sama

(isohyet), seperti terlihat pada Gambar (2.3) berikut.

Gambar 2.3 Peta Isohyet

Universitas Sumatera Utara


Kemudian luas bagian di antara isohyet-isohyet yeng berdekatan diukur, dan nilai rata-

ratanya dihitung sebagai berikut:

d0 + d1A d1 + d2 dn − 1 + dn (2.4)
A A + ... An
d= 2 2 2
A1 + A2 + ...An

di − 1 + di
∑ 2
Ai (2.5)
d=
∑ Ai
di mana d = tinggi curah hujan rata-rata areal, A = luas areal total = A1 + A2 + A3 + ...+ An,

dan d0, d1, ..., dn = curah hujan pada isohyet 0, 1, 2, ..., n.

Ini adalah cara yang paling teliti untuk mendapatkan hujan areal rata-rata, tetapi memerlukan

jaringan pos penakar yang relatif lebih padat yang memungkinkan untuk membuat isohyet.

Pada waktu menggambar garis-garis isohyet sebaiknya juga memperhatikan pengaruh bukit

atau gunung terhadap distribusi hujan (hujan orografik).

2.1.2 Distribusi Frekuensi Curah Hujan

Untuk menganalisis probabilitas curah hujan biasanya dipakai beberapa macam

distribusi yaitu: (A) Distribusi Normal, (B) Log Normal, (C) Gumbel, (D) Log Pearson Type

III.

A. Distribusi Normal

Distribusi normal atau kurva normal disebut pula distribusi Gauss. Untuk analisa

frekuensi curah hujan menggunakan metode distribusi Normal, dengan persamaan sebagai

berikut:

XT = X + k.Sx (2.6)

Dimana:
XT : Variate yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah
hujan rencana untuk periode ulang T tahun.

Universitas Sumatera Utara


n

∑X i
X : Harga rata–rata dari data = 1

n
K : Variabel reduksi
n n

∑X 2
i − ∑ Xi
Sx : Standard Deviasi = 1 1

n −1

Tabel 2.1 Nilai Variabel Reduksi Gauss

B. Distribusi Log

Normal
Sumber: Buku Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan hal 37
Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode distribusi Log Normal,

dengan persamaan sebagai berikut:

Log XT = Log X + k.Sx Log X (2.7)

Dimana:
Log XT : Variate yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan
rancangan untuk periode ulang T tahun.
n

∑ log (X i )
Log X : Harga rata – rata dari data = 1

n
n n

∑ (LogX i2 − Log∑ X i )
SxLog X : Standard Deviasi = 1 1

n −1
K : Variabel reduksi

Tabel 2.2 Nilai K untuk Distribusi Log Normal

Universitas Sumatera Utara


Sumber: Buku Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan hal 37

C. Distribusi Log Person III

Untuk analisa frekuensi curah hujan dengan menggunakan metode Log Person Type

III, dengan persamaan sebagai berikut:

Log XT = Log X + Ktr. S1 (2.10)

Dimana:
Log XT : Variate diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan
rancangan untuk periode ulang T tahun.
n

∑ Log X
i =1
i

Log X : Harga rata – rata dari data, Log X =


n

∑ (Log X )
n

i − Log X 2

i =1
S1 : Standard Deviasi, S1 =
n −1

( )
n
n . ∑ Log X i − Log X 3

i =1
dengan periode ulang T Cs =
( n − 1 ) ( n − 2 ) . Si
3

Universitas Sumatera Utara


Dimana:
Cs = Koefisien kemencengan

Tabel 2.3 Nilai K untuk distribusi Log Pearson III

Sumber: Buku Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan hal 43

2.1.3 Uji Distribusi Frekuensi Curah Hujan

Untuk mengetahui apakah data tersebut benar sesuai dengan jenis sebaran teoritis

yang dipilih maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk keperluan analisis uji

kesesuaian dipakai dua metode statistik sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Uji Chi Kuadrat

Uji Chi Kuadrat digunakan untuk menguji apakah distribusi pengamatan dapat

disamai dengan baik oleh distribusi teoritis. Perhitungannya dengan menggunakan persamaan

berikut:

k
(EF - OF) 2 (2.11)
X 2hit = ∑
i =1 EF

di mana k = 1 + 3,22 Log n, OF = nilai yang diamati, dan EF = nilai yang diharapkan.

Agar distribusi frekuensi yang dipilih dapat diterima, maka harga X2 hitung < X2Cr.

Harga X2Cr dapat diperoleh dengan menentukan taraf signifikan α dengan derajat kebebasan.

Batas kritis X2 tergantung pada derajat kebebasan dan α. Untuk kasus ini derajat kebebasan

mempunyai nilai yang didapat dari perhitungan sebagai berikut:

DK = JK - (P + 1) (2.12)

Dimana :
DK = derajat kebebasan

JK = jumlah kelas

P = faktor keterikatan (untuk pengujian Chi-Square mempunyai keterikatan 2)

D. Distribusi Gumbel

Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode E.J. Gumbel, dengan

persamaan sebagai berikut:

XT= X + K.Sx (2.8)

Dimana:
XT : Variate yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya
curah hujan rencana untuk periode ulang T (tahun).
n

∑X i
X : Harga rata – rata dari data = 1

Universitas Sumatera Utara


n n

∑ X i2 − ∑ X i
Sx : Standard Deviasi = 1 1

n −1
K : Variabel reduksi

Untuk menghitung variabel reduksi E.J. Gumbel mengambil harga:

YT − Yn
K = (2.9)
Sn

Dimana:
YT : Reduced variate sebagai fungsi dari periode ulang T
Yn : Reduced mean sebagai fungsi dari banyak data (N)
Sn : Reduced standard deviation sebagai fungsi dari banyak data N

Tabel 2.4 Standar Deviasi (Yn) untuk Distribusi Gumbel

Tabel
Sumber: Buku Reduksi
2.5Sistem Variat
Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan hal 51

(YTR) sebagai fungsi periode ulang Gumbel

Sumber: Buku Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan hal 52

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.6 Reduksi Standard Deviasi (Sn) untuk Distribusi Gumbel

Sumber: Buku Sistem Drai

2.1.4 Uji Smirnov Kolmogorof

Tahap-tahap pengujian Smirnov Kolmogorof adalah sebagai berikut:

a. Plot data dengan peluang agihan empiris pada kertas probabilitas, dengan

menggunakan persamaan Weibull:

m
P= x 100% (2.13)
(n + 1)

Dimana:
m = nomor urut dari nomor kecil ke besar
n = banyaknya data

b. Tarik garis dengan mengikuti persamaan:

Log X T = log X + G . S d (2.14)

Universitas Sumatera Utara


Dari grafik ploting diperoleh perbedaan perbedaan maksimum antara distribusi

teoritis dan empiris:

∆ max = Pe - Pt (2.15)

Dimana:
∆ max = selisih maksimum antara peluang empiris dengan teoritis, Pe =

peluang empiris, dan Pt = peluang teoritis

c. Taraf signifikan diambil 5% dari jumlah data (n), didapat ΔCr dari tabel.

Dari tabel Uji Smirnov Kolmogorof, bila Δ maks < ΔCr, maka data dapat

diterima.

2.2 Hidrograf Satuan Sintetik

Di daerah di mana data hidrologi tidak tersedia untuk menurunkan hidrograf satuan,

maka dibuat hidrograf satuan sintetis yang didasarkan pada karakteristik fisik dari DAS.

Berikut ini diberikan beberapa metode yang biasa digunakan dalam menurunkan hidrograf

banjir.

2.2.1. Hidrograf satuan Sintetik Snyder

Dalam permulaan tahun 1938, F.F. Snyder dari Amerika Serikat telah

mengembangkan rumus empiris dengan koefisien-koefisien empiris yang menghubungkan

unsur-unsur hidrograf satuan dengan karakteristik daerah pengaliran.

Unsur-unsur hidrograf tersebut dihubungkan dengan :

A= Luas daerah pengaliran (km2)

Universitas Sumatera Utara


L= Panjang aliran utama (km)

LC= Jarak antara titik berat daerah pengaliran dengan pelepasan (outlet) yang diukur

sepanjang aliran utama

Dengan unsur-unsur tersebut Snyder membuat rumus-rumusnya sebagai berikut :

tp = Ct (L . Lc) (2.28)

tp
tr = (2.29)
5,5

C p .A
Q p = 2, 78 (2.30)
tp

T=
b 72 + 3t p (2.31)

dimana:

tp : Waktu mulai titik berat hujan sampai debit puncak dalam jam

tr : Lama curah hujan efektif

Qp : Debit maksimum total

Tb : Waktu dasar hidrograf

Koefisien-koefisien Ct dan Cp harus ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

 Keterlambatan DAS (basin lag)

t p = C t (L.L c )0,3 (2.32)

Universitas Sumatera Utara


dimana :

Ct : Koefisien yang diturunkan dari DAS yang memiliki data pada daerah yang

sama

 Menghitung debit puncak per satuan luas dari hidrograf satuan standar :

2, 75.Cp
qp = (2.33)
tp

dimana :

Cp : Koefisien yang diturunkan dari DAS yang memiliki data pada daerah yang

sama

Harga L dan Lc diukur dari peta DAS untuk menghitung Ct dan Cp pada DAS yang terukur.

Berdasarkan hidrograf satuan yang diturunkan dapat diperolrh durasi efektif tR dalam jam,

kelambatan DAS tpR dalam jam. Jika t p =: 5, 5 t r


maka

tr = tR

tp = tpR dan qp = qpR

Jika tpR jauh dari 5,5 t R , maka kelambatan DAS standar adalah :

t r- t R
t p = t pR + (2.34)
4

Dan persamaan (2.29) dan (2.33) diselesaikan untuk mendapatkan nilai tr dan tp. Nilai Ct dan

Cp kemudian dihitung dari persamaan (2.32) dan (2.33).

Lamanya hujan efektif tr ‘=tp/5,5 dimana tr diasumsi 1 jam. Jika tr’ > tr ( asumsi), dilakukan

koreksi terhadap tp

Universitas Sumatera Utara


t 'p =
t p + 0, 25(tr '− t R ) (2.35)

tr
= t'p+
Tp
2

maka :

tr
T=
P t p '+ (2.36)
2

Jika tr’ < tr (asumsi), maka :

tr
Tp= t p + (2.37)
2

Menentukan grafik hubungan antara Qp dan t (UH) berdasarkan persamaan Alexseyev

sebagai berikut :

Q = Y .Qp (2.38)

dimana :

(1− x )2
−a
Y = 10 x
(2.39)

t
X= (2.40)
TR

=
a 1,32λ 2 + 0,15λ + 0, 045 (2.41)

(Q p .TR )
λ= (2.42)
(h. A)

dimana:

Q : Debit dengan periode hidrograf

Universitas Sumatera Utara


Y : Perbandingan debit periode hidrograf dengan debit puncak

X : Perbandingan waktu periode hidrograf dengan wktu mencapai puncak banjir

Setelah λ dan a dihitung, maka nilai y untuk masing-masing x dapat dihitung (dengan

membuat table), dari nilai-nilai tersebut diperoleh t=xTp dan Q=y.Qp , selanjutnya dibuat

grafik hidrograf satuan.

2.2.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu

Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode Nakayasu. Persamaan

umum Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu adalah sebagai berikut:

C.A.R0
Qp = (2.43)
3,6 (0,3 TP + T0,3 )

Tp = tg + 0,8 tr (2.44)

tg = 0,21 x L0,7 (L < 15 km) (2.45)

tg = 0,4 + 0,058 x L (L > 15 km) (2.46)

T0,3 = α x tg (2.47)

2, 4
 t 
Qt =   x Qp
T 
 p  (2.48)

dimana:

Qp = debit puncak banjir (m3/det)

C = koefisien pengaliran

R0 = hujan satuan (mm)

Universitas Sumatera Utara


A = luas DAS (km2)

Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)

T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak sampai menjadi

30% dari debit puncak, tg= waktu konsentrasi (jam),

tr = satuan waktu hujan, diambil 1 jam, α = parameter hidrograf, bernilai antara

1.5 – 3.5, Qt = debit pada saat t jam (m3/det), dan L = panjang sungai (m).

Gambar (2.5) merupakan contoh gambar hidrograf nakayasu berupa hubungan antara

waktu dengan debit puncaknya.

Tr

0,8 Tr tg

Qp

LengkungNaik Lengkung Turun


Q

0,32 Qp
0,3 Qp

t
Tp T0,3 1,5 T0,3 (j )

Gambar 2.4 Model Hidrograf Nakayasu

Universitas Sumatera Utara


Persamaan-persamaan yang digunakan dalam hidrograf nakayasu adalah:

a. Pada kurva naik, 0 ≤ t ≤ Tp,

maka:

2, 4
 t 
Qt =   x Qp
T 
 p 

b. Pada kurva turun, Tp < t ≤ (Tp + T0,3),

maka:

 t -Tp 
 
 T0,3 
Q t = Q p x 0,3 , untuk (Tp + T0,3) ≤ t ≤ (Tp + T0,3 + 1,5T0,3),

 t -Tp + 0,5T0,3 
 
 
maka: Q t = Q p x 0,3
1,5T0,3
, dan untuk t > (Tp + T0,3 + 1,5T0,3),

 t -Tp + 1,5T0,3 
 
 
maka Q t = Q p x 0,3
2T0,3
.

di mana Qt = debit pada saat t jam (m3/det)

2.2.3 Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I

Kajian sifat dasar Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gamma I adalah hasil penelitian

30 buah daerah aliran sungai di Pulau Jawa. Sifat-sifat daerah aliran sungai dalam metode

HSS Gamma I adalah sebagai berikut:

a. Faktor sumber (source factor, SF) adalah perbandingan antara jumlah panjang

sungai-sungai tingkat satu dengan jumlah panjang sungai semua tingkat.

b. Frekuensi sumber (source frequency, SN) ditetapkan sebagai perbandingan antara

jumlah pangsa sungai semua tingkat.

Universitas Sumatera Utara


c. Faktor simetri (symmetry factor, SIM), ditetapkan sebagai hasil kali antara faktor

lebar (WF) dengan luas relatif DPS sebelah hulu (RUA).

d. Faktor lebar (width factor, WF) adalah perbandingan antara lebar DAS yang

diukur dari titik di sungai yang berjarak ¾ L dan lebar DPS yang diukur dari titik

di sungai yang berjarak ¼ L dari tempat pengukuran.

e. Luas relatif DPS sebelah hulu (relative upper catchment area), yaitu

perbandingan antara luas DPS sebelah hulu garis yang ditarik terhadap garis yang

mengubungkan titik tersebut dengan tempat pengukuran dengan luas DPS.

Jumlah pertemuan sungai (number of junction, JN). Gambar (2.4) berikut merupakan

model parameter karakteristik DAS Metode Gamma I. Untuk X ~ A = 0,25 L, X ~ B

= 0,75 L, dan WF = WU/WL

WL
B
A

X WU

Gambar 2.5 Model Parameter Karakteritik DAS Metode Gamma I

Rumus-rumus yang digunakan dalam metode HSS Gamma I adalah sebagai berikut:

B = 1,5518 N-0,14991 A-0,2725 SIM –0,0259 S-0,0733 (2.49)

dimana :

N = jumlah stasiun hujan,

A = luas DAS (km2)

Universitas Sumatera Utara


SIM = faktor simetri,

S = landai sungai rata-rata

B = koefiesien reduksi.

Menghitung waktu puncak HSS Gamma I (tr) dengan rumus berikut:

tr = 0.43 ( L/ 100 SF) 3 + 1.0665 SIM + 1.277 (2.50)

dimana :

tr = waktu naik (jam)

L = panjang sungai induk (km)

SF = faktor sumber

SIM = faktor simetri.

Menghitung debit puncak banjir HSS Gamma I (Qp) dengan rumus berikut:

Qp = 0,1836 A0,5884 JN0,2381 tr-0,4008 (2.51)

dimana :

Qp = debit puncak (m3/det), dan JN = jumlah pertemuan sungai.

Menghitung waktu dasar pada metode HSS Gamma I (tb) dengan rumus berikut:

tb = 27,4132 tr0,1457 S-0,0986 SN0,7344 RUA0,2574 (2.52)

dimana :

S = landai sungai rata-rata

SN = frekuensi sumber

Universitas Sumatera Utara


RUA = luas relatif DPS sebelah hulu (km2).

Menghitung koefisien tampungan (K) pada metode ini dihitung dengan rumus:

K = 0,5671 A0,1798 S-0,1446 SF-1,0897 D0,0452 (2.53)

dimana :

K = koefisien tampungan (jam)

A = luas DPS (km2)

S = landai sungai rata-rata

SF = faktor sumber (km/km2)

D = kerapatan jaringan kuras (km/km2).

Menghitung aliran dasar sungai dihitung dengan rumus:

QB = 0,4751 A0,6444 D0,9430 (2.54)

dimana :

QB = aliran dasar (m3/det)

A = luas DPS (km2)

D = kerapatan jaringan kuras (km/km2).

Selanjutnya hasil akhir dari masing-masing metode Hidrograf Satuan Sintetik

dibandingkan dengan data debit Daerah Aliran Sungai Wampu yang diperoleh dari Balai

Wilayah Sungai Sumatera II untuk menentukan metode Hidrograf Satuan Sintetik yang

paling sesuai dari ketiga metode yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada semester A Tahun ajaran

2014-2015 sampai dengan selesai yang dilakukan di Sungai Wampu yang terletak di

Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Langkat, Provinsi

Sumatera Utara terletak pada 03° 44’ 25” LU – 98° 26’ 49” BT.

3.2 Rancangan Penelitian

Studi penelitian dilakukan sesuai urutan di bawah ini:

1. Studi Literatur

Pertama dalam penulisan ini yaitu melakukan studi literatur yang berisi konsep-

konsep teoritis dari berbagai literatur yang dipelajari dan dipahami agar landasan

teoritis terpenuhi dalam mengembangkan konsep penelitian mengenai hidrograf

satuan sinetik.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan pengukuran di

lapangan. Secara umum pengertian data primer adalah data yang diperoleh dari

sumber pertama/sumber data atau data yang dikumpulkan peneliti secara langsung

melalui obyek penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan memberikan gambaran

umum tentang hal-hal yang mencakup penelitian. Pengumpulan data sekunder

Universitas Sumatera Utara


didapatkan melalui instansi-instansi yang terkait dalam permasalahan ini, seperti

jurnal, buku literatur, internet dan data-data yang digunakan. Secara umum

pengertian data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua, data ini

biasanya sudah dalam keadaan diolah.

c. Pengolahan Data

Setelah semua data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya adalah

pengolahan data. Data-data yang diperoleh dari hasil survei lapangan, hasil analisa

dan data-data yang telah diolah oleh suatu pusat penelitian akan di hitung dengan

menggunakan suatu metode.

3. Analisis Data

Dari hasil pengolahan akan dilakukan analisa data sehingga dapat diperoleh

kesimpulan akhir yang berarti. Beberapa analisa tersebut berupa:

a. Analisis curah hujan

Data ini berguna untuk mengetahui intensitas curah hujan jam-jaman dalam kala

ulang tahunan untuk digunakan sebagai bagian dalam parameter perhitungan

Hidrograf yang akan ditentukan.

b. Analisis debit puncak Hidrograf Satuan Sintetik

Data ini berguna untuk mengetahui debit puncak dari masing-masing metode

Hidrograf Satuan Sintetik di Sungai Wampu yang terletak pada Kabupaten

Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

c. Analisa Pemodelan hidrograf satuan sintetik dengan debit observasi

Menghitung debit menggunakan metode HSS Snyder, HSS Nakayasu, HSS

Gamma-I yang berguna untuk perbandingan pada debit observasi.

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Universitas Sumatera Utara


Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan data diperoleh,

ditambah dengan uraian dan informasi yang diperoleh di lapangan.

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan data
- Data DAS
- Peta DAS
- Peta Tata Guna Lahan
- Data Curah Hujan
- Data Debit

Analisa Distribusi Hujan

Analisa Curah Hujan Rencana

Analisis pemodelan Debit Observasi


hidrograf banjir rencana
- HSS Snyder
- HSS Nakayasu
- HSS Gama I

Analisis perbandingan debit


model dengan debit observasi

Analisis kesesuian dan akurasi


(pemilihan hidrograf yang sesuai)

Analisis penentuan parameter


yang berpengaruh pada
pemilihann HSS

Kesimpulan dan Saran

Selesai

3.3 Gambar
Sistematika 3.1 Tahapan Rencana Pelaksanaan Tugas Akhir
Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Pendahuluan

Universitas Sumatera Utara


Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian,

ruang lingkup atau batasan pembahasan, metodologi penulisan serta sistematika

penulisan tugas akhir ini.

2. Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan diuraikan berbagai literature yang berkaitan dengan

penelitian/pembahasan. Di dalamnya termasuk paparan tentang hidrologi, hidrograf

satuan sintetik, analisis curah hujan, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan judul

tugas akhir ini.

3. Metodologi Penelitian

Bab ini akan menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan penulis yang akan

menampilkan bagaimana kerangka pemikiran dari keseluruhan penelitian ini dengan

membahas semua tahapan secara umum yang dilakukan dari awal penelitian sampai

dengan penarikan kesimpulan.

4. Analisa Data dan Pembahasan

Bab ini berisi spesifikasi data yang akan digunakan dalam penelitian yaitu mencakup

data curah hujan, data debit observasi, dan data-data lingkungan lainnya yang

mendukung. Kemudian membandingkan antara data debit observasi dengan debit

yang didapat dari metode HSS.

5. Kesimpulan dan Saran

Bab ini menjelaskan mengenai hasil dan kesimpulan yang dapat ditarik setelah

dilakukan penelitian sehubungan dengan masalah yang telah ditentukan pada bab

sebelumnya. Selain itu juga akan diberikan beberapa saran untuk penelitian

selanjutnya atau untuk pengembangan lokasi penelitian di masa mendatang.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara


1. Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan langsung di daerah aliran Sungai Wampu di

Kabupaten Langkat yang berada di tiga stasiun pengamatan hujan yaitu, Stasiun

Teluk di kecamatan Secanggang, Stasiun Perdamean di Kecamatan Stabat, dan

Stasiun Padang Brahrang di Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Sumatera

Utara. Selain itu, data-data pelengkap diambil di Kantor Badan Wilayah Sungai

Sumatera (BWSS II) untuk menunjang penulisan tugas akhir ini.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis hidrologi

berupa analisis curah hujan sebagai pendukung untuk mendapatkan debit banjir

yang paling mendekati dari ketiga metode Hidrograf Satuan Sintetik.

3.5 Variabel yang diamati

Beberapa variabel dalam penelitian ini adalah intensitas curah hujan, daerah aliran

sungai, debit banjir dan topografi.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Hidrologi

4.1.1 Curah Hujan Harian Maksimum

Data curah hujan merupakan banyaknya hujan yang jatuh di suatu tempat. Curah

hujan mempengaruhi debit dan aliran permukaan pada suatu sungai. Data curah hujan

diambil di 3 stasiun pengamatan yang ditunjukkan pada gambar (4.1).

Sumber: Balai Wilayah Sungai Sumatera II

Gambar 4.1 Peta Lokasi Stasiun Hujan pada DAS Wampu

Universitas Sumatera Utara


Penelitian ini menggunakan data curah hujan selama sepuluh tahun yang tercatat

mulai 2003 sampai dengan 2012 pada 3 stasiun penangkaran hujan yaitu Teluk, Perdamean

dan Padang Brahrang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.

Dengan metode aljabar (rata-rata) dipilih curah hujan tertinggi setiap tahun.Data

hujan yang terpilih setiap tahun merupakan hujan maksimum harian DAS untuk tahun yang

bersangkutan.

Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Teluk

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Har.Maks
2003 29 35 28 58,5 65 29 70 82 46 53 120 68,5 120
2004 40 85 59 70 24 76 75 30 100 72 61 43,5 100
2005 21 45 65 80 21 34 34 43 42 35 55 32 80
2006 20 85 24,5 99 53 44 23 22 78 79 49 37,5 99
2007 23 40 92 52 60,5 29 44 92 26 76,5 43,5 94 94
2008 77 69 59 43 34 61,5 34 69 75 55 49 96 96
2009 32 47 76 88 24 54 63 23 22 32 67 45 88
2010 62 25 24 70 50 60 65 50 34 45 94 50 94
2011 78 105 41 130 49,5 82 114 72 115 29 41 85 130
2012 45 52 75 55 67 50 58,5 25 47 52 65 71 75
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan

Tabel 4.2 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Perdamean

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Har.Maks
2003 46 85 36 74 68,5 66 75 33,5 58 61 36 53 85
2004 44 45 36 58 44 40 27 46 38 77 65 54 77
2005 51 44 80 107 40 34 59 31 54 73 35 31 107
2006 43 50 97 51 42 77 47,5 30 42 77 85 94 97
2007 37 53 73 55 46 66 43 61 62 56 47 79 79
2008 41 16,5 33 42 15 56 29 44 42 62 86 84 86
2009 22 34 53 43 45 31 46 35 60 53 21 45 60
2010 78 25 44 46 48 122 32 40 77 34 45 78 122
2011 54 55 77 74 36 36 89 32 84 43 33 63 89
2012 66 30 84 87 95 49 15 52 39 25 51 75 95
Sumber:Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Padang Brahrang

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Har.Maks
2003 40 43 51 39 49 34 30 50 79 46 115 88 115
2004 106 65 64 72 25 83 68 65 75 52,5 76 125 125
2005 49 29 90 76 35 36 20 54,5 42 31 80,5 44 90
2006 44 53 106 75 29 45 23 43 67 68 75 37,5 106
2007 50 12 41 92 88 45 74 28 64 33,5 29 82,5 92
2008 22 30,5 73 74 76 36 180 140 110 25 29 88 180
2009 80 104 126 81 111 76 35 75 31 105 75 121,5 126
2010 58 32,5 30 60 61 53 22,5 20,5 20,5 93 16 31 93
2011 32 87 58 19 25 26,2 70,5 64 66,8 68,5 72,5 57,8 87
2012 109 55 52 73 41 42 75,5 59 79,5 75 85 37 109
Sumber:Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan

Curah Hujan tertinggi pada tahun 2008 sebesar 120,67 mm. Data urut hujan maksimum

harian secara lengkap ditunjukkan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Curah Hujan Harian Maksimum Tahunan (mm/jam)

Tahun Rmax
2007 88,33
2009 91,33
2005 92,33
2012 93,00
2004 100,67
2003 100,67
2011 102,00
2010 103,00
2003 106,67
2008 120,67
Sumber: Hasil perhitungan

4.1.2 Penentuan Pola Distribusi Hujan

Penentuan pola distribusi atau sebaran hujan dilakukan dengan menganalisa data

curah hujan harian maksimum yang diperoleh dengan menggunakan analisis frekuensi. Untuk

menentukan jenis sebaran yang akan digunakan dalam menetapkan periode ulang/returny

Universitas Sumatera Utara


(analisa frekuensi) maka dicari parameter statistik dari data curah hujan wilayah baik secara

normal maupun secara logaritmatik.

Langkah yang ditempuh adalah dengan menggunakan data-data mulai dari terkecil

sampai terbesar. Dari hasil analisis diperoleh nilai untuk masing-masing parameter statisik.

Untuk menganalisis probabilitas curah hujan biasanya dipakai beberapa macam distribusi

yaitu: (A) Distribusi Normal, (B) Log Normal, (C) Log Pearson Type III, (D Gumbel).

4.1.2.1 Parameter Statistik Sebaran Normal

Data-data yang digunakan dalam perhitungan parameter statistik sebaran normal

dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Analisa Curah Hujan Distribusi Normal

No Curah hujan (mm) Xi (X i − X)


1 88,33 -11,53 133,02
2 91,33 -8,53 72,82
3 92,33 -7,53 56,75
4 93 -6,87 47,15
5 100,67 0,80 0,64
6 100,67 0,80 0,64
7 102 2,13 4,55
8 103 3,13 9,82
9 106,67 6,80 46,24
10 120,67 20,80 432,64
Jumlah 998,67 804,27
X 99,87
S 9,45
Sumber: Hasil Perhitungan

998, 67
=
Dari data-data diatas didapat: X = 99,87 mm
10

(X i − X) 2 804, 27
=
Standar deviasi: S = = 9, 45
n −1 10 − 1

Universitas Sumatera Utara


Selanjutnya pada analisa curah hujan rencana dengan distribusi normal diperlukan

nilai KT (variabel reduksi) yang diperoleh dari tabel 2.1 untuk menentukan analisa curah

hujan rencana dengan Distribusi Normal seperti pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Normal

No Periode ulang (T) KT S Curah Hujan (XT)


tahun (mm)
1 2 0 99,87 9,45 99,87
2 5 0,84 99,87 9,45 107,81
3 10 1,28 99,87 9,45 111,96
4 25 1,64 99,87 9,45 115,37
5 50 2,05 99,87 9,45 119,24
6 100 2,33 99,87 9,45 121,89
Sumber: Hasil Perhitungan

Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal:

 Untuk periode ulang (T) 2 tahun

= 99,87 + (0 x 9,87) = 99,87 mm

 Untuk periode ulang (T) 5 tahun

= 99,87 + (0,840 x 9,45) = 107,81 mm

4.1.2.2 Analisa Curah Hujan Distribusi Log Normal

Data-data yang digunakan dalam perhitungan parameter statistik dengan sebaran

logaritmatik dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Normal

No Curah hujan (mm) Xi Log Xi (Log X i − Log X) 2


1 88,33 1,95 -0,05 0,00
2 91,33 1,96 -0,04 0,00
3 92,33 1,97 -0,03 0,00
4 93 1,97 -0,03 0,00
5 100,67 2,00 0,00 0,00

Universitas Sumatera Utara


6 100,67 2,00 0,00 0,00
7 102 2,01 0,01 0,00
8 103 2,01 0,01 0,00
9 106,67 2,03 0,03 0,00
10 120,67 2,08 0,08 0,01
Jumlah 998,67 20,0 0,01
X 99,87 2
S 0.03
Sumber: Hasil perhitungan

20
Dari data-data diatas didapat : =
X = 2 mm
10

(X i − X) 0, 01
Standar deviasi : S = = = 0, 03
n -1 10-1

Tabel 4.8 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Normal

Periode ulang
No KT Log X Log S Log XT Curah hujan ( XT)
(T) tahun
1 2 0 2.00 0.03 2.00 99.48
2 5 0.84 2.00 0.03 2.03 105.97
3 10 1.24 2.00 0.03 2.04 108.94
4 20 1.64 2.00 0.03 2.05 112.00
5 50 2.05 2.00 0.03 2.06 115.21
6 100 2.33 2.00 0.03 2.07 117.46
Sumber: Hasil Perhitungan

Berikut adalah hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Normal:

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 2 tahun
Log X2 = 2+ (0 × 0,03)
Log X2 = 2
X2 = 99,48 mm

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 5 tahun
Log X2 = 2 + (0.84 × 0,03)
Log X2 = 2,025

Universitas Sumatera Utara


X2 = 105,97 mm

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 10 tahun
Log X2 = 2 + (1.24 × 0,03)
Log X2 = 2,037
X2 = 108,94 mm

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 20 tahun
Log X2 = 2 + (1.64 × 0,03)
Log X2 = 2.04
X2 = 112 mm

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 50 tahun
Log X2 = 2 + (2.05× 0,03)
Log X2 = 2.062
X2 = 115.21 mm

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 100 tahun
Log X2 = 2 + (2.33× 0,03)
Log X2 = 2.07
X2 = 117.46mm

4.1.2.3 Analisa Curah Hujan Dengan Distribusi Log Pearson III

Universitas Sumatera Utara


Berikut ini adalah tabel 4.9 yang menunjukkan data analisa curah hujan dengan

distribusi Log Pearson III.

Tabel 4.9 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Pearson III

No Curah hujan (mm) Xi Log Xi Log(X i − X) Log(X i − X) 2 Log(X i − X)3

1 88,33 1,95 -0,05 0,0028 -0,0002


2 91,33 1,96 -0,04 0,0015 -0,0001
3 92,33 1,97 -0,03 0,0012 0,0000
4 93 1,97 -0,03 0,0010 0,0000
5 100,67 2,00 0,00 0,0000 0,0000
6 100,67 2,00 0,00 0,0000 0,0000
7 102 2,01 0,01 0,0001 0,0000
8 103 2,01 0,01 0,0002 0,0000
9 106,67 2,03 0,03 0,0008 0,0000
10 120,67 2,08 0,08 0,0068 0,0006
Jumlah 998,67 20,0 0,0143 0,0030
X 99,87 2,00
S 0,04
G 0,10
Sumber: Hasil Perhitungan

20
Dari data-data diatas didapat: =
X = 2 mm
10

(X i − X) 2 0, 0143
=
Standar deviasi: S = = 0, 04
n −1 10 − 1

∑(X )
n 3
i −X
G= i =1

Koefisien kemencengan: (n − 1)(n − 2)S3


10 × 0.003
=G = 0,1012 ≈ 0,1
9 × 8 × 0, 043

Selanjutnya pada analisa curah hujan rencana dengan distribusi Log Pearson III

diperlukan nilai K yang diperoleh dari tabel 2.3 seperti yang terdapat pada tabel 4.10

dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Pearson III

Log
No Periode ulang (T) tahun K Log S Log XT Curah hujan ( XT)
X
1 2 -0.017 2 0.04 2.00 99.84
2 5 0.836 2 0.04 2.03 *108.00
3 10 1.292 2 0.04 2.05 112.64
4 25 2.785 2 0.04 2.11 129.24
5 50 2.107 2 0.04 2.08 121.42
6 100 2.400 2 0.04 2.10 124.74
Tanda * merupakan parameter Curah Hujan (h) pada HSS Snyder

Sumber: Hasil Perhitungan

Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Person III:

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 2 tahun
Log X2 = 2 + (-0,017× 0,04)
Log X2 = 2
X2 = 99.84 mm

Log XT = LogX + (K T × S)
T = 5 tahun
Log X2 = 2 + (0,8 × 0,04)
Log X2 = 2,03
X2 = 107,45 mm

4.1.2.4 Analisa Curah Hujan Distribusi Gumbel

Tabel 4.11 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Gumbel

Periode Ulang
m
No P= 1 (X i − X) (X i − X) 2
n +1 T=
Curah hujan (mm) Xi P

1 88,33333333 0,09 11,11 -11,53 133,0177778

2 91,33333333 0,18 5,56 -8,53 72,81777778

3 92,33333333 0,27 3,70 -7,53 56,75111111

Universitas Sumatera Utara


4 93 0,36 2,78 -6,87 47,15111111

5 100,6666667 0,45 2,22 0,80 0,64

6 100,6666667 0,54 1,85 0,80 0,64

7 102 0,64 1,56 2,13 4,551111111

8 103 0,73 1,37 3,13 9,817777778

9 106,6666667 0,82 1,21 6,80 46,24

10 120,6666667 0,91 1,10 20,80 432,64

umla 998,67 804,27

X 99,87
S 9.45
Sumber: Hasil Perhitungan

998, 67
=
Dari data-data diatas didapat: X = 99,867 mm
10

(X i − X) 2 804, 27
=
Standar deviasi: S = = 9, 45
n −1 10 − 1

Dari tabel 2.4 dan tabel 2.6 untuk n = 10

Yn = 0.4952
Sn = 0.94

Untuk periode ulang (T) 2 tahun


YTR = 0.3668

YTR − Yn 0.3668 − 0.4952


K= = = −0,14
Sn 0,94

X T = X + K.S = 99,87 + (−0,14 × 9, 45) = 98,547mm

Universitas Sumatera Utara


Di bawah ini merupakan tabel 4.12 yang berisikan data analisa curah hujan rencana

dengan Distribusi Gumbel. Nilai YTR diperoleh dari tabel 2.5 Yn dari tabel 2.4, dan Sn

diperoleh dari tabel 2.6 seperti yang tertera di bawah ini.

Tabel 4.12 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel

Periode ulang Curah


No
(T) tahun
YTR Yn Sn X S K hujan (XT)
0,366 0,495 -
1 2 0,94 99,87 9,45 98.547
8 2 0.14

1,500 0,495
2 5 0,94 99,87 9,45 1.06 109.87
4 2

2,251 0,495
3 10 0,94 99,87 9,45 1.85 117.34
0 2

2,970 0,495
4 20 0,94 99,87 9,45 2.61 124.50
9 2

3,902 0,495
5 50 0,94 99,87 9,45 3.59 133.78
8 2

4,601 0,495
6 100 0,94 99,87 9,45 4.32 140.73
2 2

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2 Analisa Hidrologi

4.2.1 Analisa Frekuensi Curah Hujan

Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau

dilampaui.Analisa frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari penakar hujan,

baik yang manual maupun otomatis. Analisa frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data

kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan

datang. Dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama

dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu. Analisa frekuensi curah hujan diperlukan

untuk menentukan jenis sebaran (distribusi).Berikut analisa frekuensi curah hujan pada tabel

4.13

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.13 Analisa Frekuensi Curah Hujan

No. Xi P xi − x (x i − x ) 2 (x i − x ) 3 (x i − x ) 4
88,33333 0.09 -11,53 133,02 -1534,14 17693,83
1
91,33333 0.18 -8,53 72,82 -621,38 5302,47
2
92,33333 0.27 -7,53 56,75 -427,53 3220,72
3
93 0.36 -6,87 47,15 -323,77 2223,24
4
100,6667 0.45 0,80 0,64 0,51 0,41
5
100,6667 0.55 0,80 0,64 0,51 0,41
6
102 0.64 2,13 4,55 9,71 20,71
7
103 0.73 3,13 9,82 30,76 96,39
8
106,6667 0.82 6,80 46,24 314,43 2138,16
9
120,6667 0.91 20,80 432,64 8998,94 187178,13
10
998,7 804,27 6448,04 217874,47
Total
99,87
Rata-rata
Dari hasil perhitungan diatas selanjutnya ditentukan jenis sebaran yang sesuai, dalam

penentuan jenis sebaran diperlukan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Koefesien Kemencengan (Cs)


n
n ∑ (X i − X)3
CS = i =1
(n − 1)(n − 2)S3
10 × 6448, 04
=CS = 1, 06
9 × 8 × 9, 4 35

2. Koefesien Kurtosis (Ck)

Universitas Sumatera Utara


n
n 2 ∑ (X i − X) 4
Ck = i =1
(n − 1)(n − 2)(n − 3)S4
102 × 217874, 47
=Ck = 5, 42
9 × 8 × 7 × 9, 454

3. Koefesien Variasi (Cv)


S
Cv =
X
9, 45
=
C v = 0.09
99,87

4.2.2 Jenis Distribusi

Untuk menentukan jenis sebaran yang akan digunakan, maka parameter statistik data

curah hujan wilayah diperiksa terhadap beberapa jenis sebaran sebagai berikut :

1. Distribusi Gumbel

2. Distribusi Log Normal

3. Distribusi Log Pearson III

4. Distribusi Normal

Berikut ini adalah perbandingan syarat-syarat distribusi dan hasil perhitungan analisa

frekuensi hujan.

Tabel 4.14 Uji parameter statistik untuk menentukan jenis sebaran

Hasil
No Jenis Sebaran Syarat Keterangan
Perhitungan
Cs ≈ 0 1,06 tidak sesuai
1 Normal
Ck ≈ 3 5,42 tidak sesuai
CS≈CV3 + 3CV 0,27 tidak sesuai
2 Log Normal CK ≈ CV8+6CV6 +15CV4 +
3,13 tidak sesuai
16CV2 +3
3 Gumbel CS≈1.14 1,06 Tidak sesuai

Universitas Sumatera Utara


CK≈5.4 5,42 tidak sesuai
Log Pearson
4 Selain dari nilai di atas Sesuai
III
Sumber: Bambang Triadmojo, 2008: 250

Berdasarkan tabel 4.14, maka distribusi Log Pearson III dapat digunakan sebagai

metode perhitungan curah hujan rancangan. Berdasarkan analisis frekuensi yang dilakukan

pada data curah hujan harian maksimum diperoleh bahwa jenis distribusi yang paling cocok

dengan sebaran data curah hujan harian maksimum di daerah aliran air adalah distribusi Log

Pearson III.

4.2.3 Uji Sebaran Smirnov-Kolmogorov

Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov sering juga disebut uji kecocokan non parametrik

(non parametric test), karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi

tertentu.Adapun hasil perhitungan uji Smirnov-Kolmogorov dapat dilihat pada tabel 4.15

berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.15 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov

Curah Hujan (mm) m X−X m


No Tahun m P(X) = P(X <) k= P '(X) = P '(X <) =
D P(X <) − P '(X <)
Xi N +1 SX N −1

1 2007 88.33333333 1 0.091 0.909 -1.221 0.111 0.889 0.020

2 2009 91.33333333 2 0.182 0.818 -0.903 0.222 0.778 0.040

3 2005 92.33333333 3 0.273 0.727 -0.798 0.333 0.667 0.061

4 2012 93 4 0.364 0.636 -0.727 0.444 0.556 0.081

5 2004 100.6666667 5 0.455 0.545 0.084 0.556 0.444 0.101

6 2003 100.6666667 6 0.545 0.455 0.084 0.667 0.333 0.121

7 2011 102 7 0.636 0.364 0.225 0.778 0.222 0.141

8 2010 103 8 0.727 0.273 0.331 0.889 0.111 0.162

9 2003 106.6666667 9 0.818 0.182 0.719 1.000 0.000 0.182

10 2008 120.6666667 10 0.909 0.091 2.201 1.111 -0.111 0.202

Universitas Sumatera Utara


Dmax = 0,202

Dari table kritis Smirnov-Kolmogorov didapat Dcr (0,05) = 0,41

Dmax < Dcr

0,202 < 0,41 (memenuhi syarat)

Tabel 4.16 nilai D kritis untuk Uji Keselarasan Smirnov-Kolmogorov

Universitas Sumatera Utara


4.2.4 Koefisien Pengaliran

Koefisien pengaliran adalah suatu variabel yang didasarkan pada

kondisidaerah pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah tersebut.

Adapunkondisi dan karakteristik yang dimaksud adalah:

 Kondisi hujan

 Luas dan bentuk daerah pengaliran

 Kemiringan daerah aliran dan kemiringan dasar sungai

 Daya infiltrasi dan perkolasi tanah

 Kebasahan tanah

 Suhu udara dan angin serta evaporasi

 Tata guna lahan

Dalam hal ini telah ditentukan nilai dari koefisien limpasan terhadap

kondisi karakter permukaannya yaitu:

Tabel 4.17 Nilai Koefisien Run Off (C)

Diskripsi lahan/karakter permukan Koefisien aliran, C


Industri
Ringan 0,55
Sedang 0,65
Berat 0,85
Perumahan
Multiunit, tergabung 0,60
Ruang Terbuka Hijau 0,28
Sumber: Suripin 2004

Universitas Sumatera Utara


4.2.5 Perhitungan Intensitas Hujan Jam-jaman

Waktu yang diperlukan oleh hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh

sampai ketempat keluarnya (titik control) disebut dengan waktu konsentrasi suatu

daerah aliran dimana setelah tanah menjadi jenuh dan tekanan kecil terpenuhi.

Dalam hal ini diasumsikan bahwa jika durasi hujan sama dengan waktu

konsentrasi maka setiap bagian daerah aliran secara serentak telah

menyumbangkan aliran terhadap titik control.

Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan persatuan waktu.

Sifat umum hujan adalah semakin singkat hujan berlangsung, intensitasnya

cendrung makin tinggi dan makin besarperiode ulangnya makin jauh pula

intensitasnya.

Hubungan antara intensitas hujan, lamanya hujan dan frekuensi hujan

biasanya dinyatakan dalam lengkung Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) yaitu

intensity, duration, frequency Cureve.Diperlukan data hujan jangka pendek

misalnya 5 menit, 10 menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman untuk membentuk

lengkung IDF. Data hujan jenis ini hanya dapat diperoleh dari stasiun penangkar

otomatis, selanjutnya berdasarkan hujan jangka pendek tersebut lengkung IDF

dapat dibuat dari table dibawah dan divariasikan terhadap waktu.

Data yang digunakan adalah data 5 tahunan seperti yang tertera di

intensitas dan waktu konsentrasi pada tabel 4.18 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


T t I (mm/jam)
No
(menit) (jam) R2 R5 R10 R20 R50 R100
1 5 0.08333 181.426 196.254 204.686 234.851 220.641 226.674
2 10 0.16667 114.287 123.627 128.939 147.941 138.989 142.790
3 20 0.33333 71.998 77.882 81.228 93.199 87.560 89.954
4 30 0.50000 54.944 59.435 61.988 71.124 66.820 68.647
5 40 0.66667 45.355 49.062 51.170 58.711 55.159 56.667
6 50 0.83333 39.086 42.281 44.097 50.596 47.534 48.834
7 60 1.00000 34.613 37.442 39.050 44.805 42.094 43.245
8 70 1.16667 31.232 33.785 35.236 40.429 37.983 39.021
9 80 1.33333 28.572 30.907 32.235 36.986 34.748 35.698
10 90 1.50000 26.414 28.573 29.801 34.193 32.124 33.002
11 100 1.66667 24.623 26.635 27.779 31.873 29.945 30.763
12 110 1.83333 23.107 24.995 26.069 29.911 28.101 28.870
13 120 2.00000 21.805 23.587 24.600 28.225 26.518 27.243
14 130 2.16667 20.672 22.361 23.322 26.759 25.140 25.827
15 140 2.33333 19.675 21.283 22.198 25.469 23.928 24.582
16 150 2.50000 18.791 20.326 21.200 24.324 22.852 23.477
17 160 2.66667 17.999 19.470 20.307 23.300 21.890 22.488
18 170 2.83333 17.286 18.699 19.503 22.377 21.023 21.598
19 180 3.00000 16.640 18.000 18.773 21.540 20.237 20.790

Universitas Sumatera Utara


Grafik Intensitas Curah Hujan
250

225
Intensitas Curah Hujan (mm/jam)

200

175

150 R2

125 R5
R10
100
R20
75
R50
50 R100
25

0
100
110
120
130
140
150
160
170
180
10
20
30
40
50
60
70
80
90
5

Waktu Konsentrasi (menit)

Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 4.2 Grafik Intensitas Curah Hujan

Intensitas Curah Hujan 2 tahun:

R 24 24 2/3
I= ( )
24 t c

99,84 24 2
I= ( )3 = 181 ,426 mm/jam
24 0.083

Universitas Sumatera Utara


4.3 Hidrograf Satuan Sintetik

4.3.1 Hidrograf Satuan Sintetik Snyder

Dalam permulaan tahun 1938, F.F.Snyder dari Amerika Serikat, telah

menemukan tiga parameter hidrograf yaitu, lebar dasar hidrograf, debit puncak,

dan kelambatan DAS (basin lag) yang cukup memadai untuk mendifinisikan

hidrograf satuan.

Adapun parameter-parameter yang dibutuhkan dalam analisis HSS Snyder

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19 Parameter Untuk Menghitung HSS Snyder

Parameter Nilai Satuan Keterangan

Luas DAS (A) 5930,2 Km2 Dari data BWS


Panjang Sungai Utama (L) 127 Km Dari data BWS
Jarak antara titik berat DAS dan 44,055 Km Dari Peta DAS Wampu
outlet (Lc)
Koefisien Ct ? - Perhitungan
Koefisien Cp ? - Perhitungan
TR asumsi 1 Jam Asumsi
Curah Hujan (h) 0,108 m Log Pearson III
sumber: Hasil Perhitungan dan analisa data

Dari parameter diatas nilai Ct dan Cp harus diperoleh melalui perhitungan

terlebih dahulu. Adapun parameter tambahan yang diperlukan adalah nilai t =


pR

24 jam (Suripin,2003) dan debit rata rata sebesar 110,5055 m3 / det yang

diperoleh dari BWS untuk DAS WAMPU.

t p R = 5, 5 t R t p R = 5,5 (1) = 5,5

Universitas Sumatera Utara


Karena tpR jauh dari 5,5 tR, maka kelambatan DAS standar adalah:

t r- t R t 1
t p = t pR + t p = 24 + r- (dikombinasikan ke pers 2.29)
4 4

t p = 5, 5 t r

Dapat diperoleh nilai tr dan tp sebagai berikut :

t 1 t 1
t p = 24 + r - 5,5 t r = 24 + r -
4 4
(5,5 × 4) t r = 24 × 4 + t r − 1

(22 − 1) t r = 96 − 1

t r = 4,5238 jam

t p = 5, 5 t r t p = 24,88 jam

Menghitung nilai Ct dan Cp dengan rumus sebagai berikut :

t p = C t (L.L c )0,3 24,88 = C t (127 . 44, 055)0,3


C t = 1,868

110,5055
q pR = = 0.018m3 / det.cm
5930, 2

Koefisien Cp dihitung dengan rumus sebagai berikut :

2, 75.Cp 2, 75.Cp
q pR = 0, 018 =
t pR 24
C p = 0,157

Universitas Sumatera Utara


Dari parameter diatas selanjutkan kita akan mencari hidrograf satuan dengan

beberapa faktor-faktor, antara lain :

1. Mencari waktu mulai titik berat hujan sampai debit puncak (tp)

t p = 24,88 jam

2.Mencari waktu mencapai puncak banjir (Tp’)

t 4,5238
Tp ' = t p + r = 24,88 + = 27,1419 jam
2 2

3. Mencari lama curah hujan efektif (tr’)

tp 24,88
tr' = = = 4,5236
5,5 5,5
karena tr’>tr maka digunakan persamaan 2.33 antar lain :

t'p = t p + 0, 25 (t r ' - t R ) = 24.88 + 0.25 (4.5236 - 1) = 25, 7609 jam


t 4,5238
Tp = t'p + r = 25, 7609 + = 28, 0228 jam
2 2

4. Mencari debit puncak (Qp)

Cp 0,157
qp = 0, 278. = 0, 278 = 0, 0175426
tp 24,88

Qp = qp x A = 0, 0175426 x 5930, 2 = 10, 40311532 m3 / det / mm

5. Memasukkan hasil perhitungan ke tabel

Ordinat hidrograf satuan dihitung dengan persamaan Alexeyev

λ = (Q p × Tp=
) / (h × A) (10, 40311532 × 28, 0228) / (0,108 ×=
5930, 2) 0, 455178609

a = 1,32.λ 2+ 0,15λ + 0, 045


= 1,32(0, 455178609)2 + 0,15(0, 455178609) + 0, 045 = 0,386764378

Universitas Sumatera Utara


Tp = 28, 0228 jam
Qp = 10, 40311532 m3 / det / mm
0, 5 tr t'p = 25, 7609 jam

tr = 4,5236jam

Q hujan
efektif
Tb (jam)

Gambar 4.3 Skema Hidrograf Satuan Sintetik Snyder

Setelah itu hasilnya ditabelkan dengan keterangan sebagai berikut :

Kolom (1) : Periode hidrograf dengan selang waktu 1 jam

Kolom (2) : X=t/Tp

Kolom (3) : Y = 10a.(1− x )


2
/x

Kolom(4): Q=Y.Qp karenaY= Q/Qp

Tabel 4.20 Tabel Hasil Perhitungan HSS Snyder

Akibat hujan (mm)


t x y Q
37,442 mm 23,587 mm 18,00 mm Total
0 0 0 0 0 0 0 0
1 0.035685228 8.34653E-11 8.68E-10 3.32993E-08 0 0 0.03568526
2 0.071370455 2.12234E-05 0.000221 0.008467273 2.09772E-08 0 0.08007976
3 0.107055683 0.001316386 0.013695 0.525184549 0.005334051 1.60262E-08 0.6525852
4 0.142740911 0.010203906 0.106152 4.070944989 0.330845724 0.00407511 4.66496305
5 0.178426139 0.03442514 0.358129 13.73423581 2.564536114 0.252759615 17.1225115
6 0.214111366 0.076621027 0.797097 30.56868466 8.652031364 1.959255063 42.2678009
7 0.249796594 0.134461847 1.398822 53.64482755 19.25707569 6.609981493 81.2949653
8 0.285481822 0.203393446 2.115925 81.14574204 33.79414312 14.71202641 132.256712
9 0.32116705 0.278654477 2.898875 111.1718431 51.11864359 25.81805951 191.607242
10 0.356852277 0.356195908 3.705547 142.1077314 70.03391283 39.05363653 255.613876
11 0.392537505 0.432928753 4.503808 172.7210271 89.52231248 53.50452954 321.077143
12 0.428222733 0.506666732 5.270912 202.1394922 108.8074913 68.3932829 385.546068
13 0.463907961 0.575965392 5.991834 229.786849 127.3399737 83.12677957 447.28531

Universitas Sumatera Utara


14 0.499593188 0.639948872 6.657462 255.3136643 144.7567271 97.28523096 505.152626
15 0.535278416 0.698158578 7.263024 278.5369779 160.8376223 110.5912874 558.462349
16 0.570963644 0.750432366 7.806834 299.3921008 175.4674015 122.8767745 606.864507
17 0.606648872 0.796812579 8.289333 317.8959264 188.6053132 134.0536376 650.247672
18 0.642334099 0.837478042 8.712381 334.119798 200.2619996 144.0907433 688.664734
19 0.678019327 0.87269474 9.078744 348.1698331 210.4824042 152.996222 722.277917
20 0.713704555 0.902780598 9.391731 360.1728714 219.3333768 160.8044097 751.318874
21 0.749389783 0.928080676 9.65493 370.2665768 226.8948214 167.5663784 776.060177
22 0.78507501 0.94894995 9.872036 378.5925716 233.253461 173.3431731 796.795266
23 0.820760238 0.965741604 10.04672 385.291761 238.4985121 178.2010484 813.824545
24 0.856445466 0.978799242 10.18256 390.5012292 242.7187393 182.2081641 827.445939
25 0.892130694 0.988451923 10.28298 394.3522579 246.0005006 185.4323346 837.948655
26 0.927815921 0.995011183 10.35122 396.9691366 248.426498 187.9395355 845.609213
27 0.963501149 0.998769445 10.39031 398.468531 250.0750292 189.7929498 850.689094
28 0.999186377 0.99999941 10.40311 398.9592371 251.0195891 191.0523951 853.433516
29 1.034871605 0.998954095 10.39223 398.5421987 251.3287147 191.7740203 854.070994
30 1.070556832 0.995867321 10.36012 397.3107013 251.0659968 192.0101862 852.813431
31 1.10624206 0.990954485 10.30901 395.3506786 250.2902016 191.8094749 849.856565
32 1.141927288 0.984413494 10.24097 392.7410885 249.055464 191.2167826 845.380643
33 1.177612516 0.976425809 10.15787 389.5543257 247.4115243 190.2734674 839.551226
34 1.213297743 0.96715751 10.06145 385.8566502 245.4039884 189.0175299 832.520075
35 1.248982971 0.956760379 9.953289 381.7086163 243.0745974 187.483812 824.426058
36 1.284668199 0.945372946 9.834824 377.165492 240.4614983 185.7042032 815.396058
37 1.320353426 0.933121503 9.707371 372.2776626 237.5995077 183.7078469 805.545863
38 1.356038654 0.920121062 9.572126 367.0910137 234.5203664 181.5213425 794.981008
39 1.391723882 0.906476264 9.430177 361.6472922 231.2529804 179.1689392 783.797589
40 1.42740911 0.89228222 9.282515 355.9844439 227.8236488 176.6727207 772.08302
41 1.463094337 0.877625302 9.130037 350.1369276 224.2562759 174.0527789 759.916739
42 1.498779565 0.862583871 8.973559 344.1360062 220.5725693 171.3273763 747.370875
43 1.534464793 0.847228951 8.81382 338.0100155 216.7922235 168.5130971 734.51085
44 1.570150021 0.831624853 8.651489 331.7846126 212.9330891 165.6249874 721.395953
45 1.605835248 0.815829741 8.487171 325.4830032 209.0113287 162.6766847 708.079852
46 1.641520476 0.799896164 8.321412 319.1261517 205.0415613 159.680537 694.611079
47 1.677205704 0.783871532 8.154706 312.7329729 201.0369934 156.6477129 681.033462
48 1.712890932 0.76779856 7.987497 306.3205085 197.0095409 153.588302 667.386538
49 1.748576159 0.751715673 7.820185 299.9040885 192.9699391 150.5114076 653.705912
50 1.784261387 0.735657377 7.653129 293.4974789 188.9278455 147.4252314 640.023603
51 1.819946615 0.719654594 7.48665 287.1130171 184.891932 144.3371516 626.368352
52 1.855631843 0.703734978 7.321036 280.7617355 180.8699708 141.2537932 612.765902
53 1.89131707 0.687923196 7.156544 274.4534752 176.8689118 138.181094 599.239266
54 1.927002298 0.672241188 6.993403 268.1969897 172.8949546 135.1243638 585.808954
55 1.962687526 0.656708406 6.831813 262.0000394 168.9536134 132.0883388 572.493201
56 1.998372754 0.641342032 6.671955 255.8694788 165.0497771 129.0772318 559.308158

Universitas Sumatera Utara


57 2.034057981 0.626157175 6.513985 249.8113361 161.1877637 126.0947777 546.268078
58 2.069743209 0.611167054 6.358041 243.8308856 157.3713708 123.1442756 533.385484
59 2.105428437 0.596383169 6.204243 237.9327145 153.6039209 120.2286266 520.671316
60 2.141113665 0.581815447 6.052693 232.120784 149.8883038 117.3503691 508.135079
61 2.176798892 0.567472389 5.903481 226.398485 146.2270149 114.5117108 495.784963
62 2.21248412 0.553361192 5.75668 220.7686893 142.6221903 111.7145583 483.627964
63 2.248169348 0.539487871 5.612355 215.2337966 139.0756393 108.9605433 471.669991
64 2.283854576 0.525857366 5.470555 209.7957772 135.5888733 106.2510482 459.915965
65 2.319539803 0.512473636 5.331322 204.4562114 132.1631338 103.5872277 448.369909
66 2.355225031 0.499339756 5.194689 199.2163257 128.7994162 100.9700302 437.035026
67 2.390910259 0.486457997 5.060679 194.0770258 125.4984932 98.40021627 425.913782
68 2.426595487 0.473829899 4.929307 189.0389266 122.2609352 95.87837612 415.00797
69 2.462280714 0.461456346 4.800584 184.1023805 119.0871298 93.40494564 404.318777
70 2.497965942 0.449337626 4.674511 179.2675021 115.9772988 90.98022084 393.846837
71 2.53365117 0.437473489 4.551087 174.5341924 112.9315146 88.60437122 383.59229
72 2.569336398 0.425863204 4.430304 169.9021594 109.9497146 86.27745207 373.55483
73 2.605021625 0.414505606 4.31215 165.3709381 107.031715 83.99941563 363.733746
74 2.640706853 0.403399141 4.196608 160.9399085 104.1772228 81.77012141 354.127966
75 2.676392081 0.392541906 4.083659 156.6083117 101.3858474 79.58934563 344.736097
76 2.712077308 0.381931689 3.973279 152.3752654 98.65711087 77.45678985 335.556455
77 2.747762536 0.371566005 3.865444 148.2397774 95.99045727 75.37208888 326.587096
78 2.783447764 0.361442122 3.760124 144.2007585 93.38526161 73.33481807 317.825852
79 2.819132992 0.351557097 3.657289 140.2570339 90.84083769 71.34449992 309.270351
80 2.854818219 0.341907795 3.556906 136.4073537 88.35644541 69.40061017 300.918042
81 2.890503447 0.332490922 3.458941 132.650403 85.93129748 67.50258343 292.76622
82 2.926188675 0.32330304 3.363359 128.9848104 83.56456549 65.64981819 284.812045
83 2.961873903 0.31434059 3.270121 125.4091561 81.2553855 63.84168158 277.052559
84 2.99755913 0.305599912 3.179191 121.9219797 79.00286318 62.07751356 269.484707
85 3.033244358 0.297077259 3.090529 118.5217865 76.80607845 60.35663089 262.105346
86 3.068929586 0.288768815 3.004095 115.2070539 74.66408972 58.67833064 254.911268
87 3.104614814 0.280670706 2.91985 111.976237 72.57593783 57.04189346 247.899204
88 3.140300041 0.272779019 2.837752 108.8277736 70.54064953 55.44658656 241.06584
89 3.175985269 0.265089806 2.75776 105.760089 68.55724074 53.8916664 234.407831
90 3.211670497 0.257599098 2.679833 102.7716003 66.62471945 52.37638115 227.921804
91 3.247355725 0.250302917 2.60393 99.86071982 64.74208842 50.89997296 221.60437
92 3.283040952 0.243197281 2.530009 97.02585913 62.90834759 49.46167996 215.452134
93 3.31872618 0.236278214 2.45803 94.26543181 61.12249624 48.06073809 209.4617
94 3.354411408 0.229541752 2.387949 91.57785642 59.38353499 46.69638284 203.629677
95 3.390096636 0.22298395 2.319728 88.96155905 57.69046762 45.36785071 197.952686
96 3.425781863 0.216600887 2.253324 86.41497563 56.04230261 44.0743806 192.427366
97 3.461467091 0.210388673 2.188698 83.93655396 54.43805466 42.815215 187.050377
98 3.497152319 0.204343451 2.125808 81.5247556 52.87674595 41.58960118 181.818407
99 3.532837547 0.198461405 2.064617 79.17805745 51.35740731 40.39679208 176.728173

Universitas Sumatera Utara


100 3.568522774 0.192738758 2.005084 76.89495329 49.87907927 39.2360473 171.776425
101 3.604208002 0.187171781 1.94717 74.673955 48.44081295 38.1066338 166.959951
102 3.63989323 0.181756792 1.890837 72.51359372 47.04167089 37.00782667 162.275578
103 3.675578458 0.176490159 1.836047 70.41242085 45.68072779 35.93890971 157.720174
104 3.711263685 0.171368306 1.782764 68.3690089 44.35707106 34.89917599 153.290652
105 3.746948913 0.166387708 1.730951 66.38195222 43.06980146 33.88792833 148.983969
106 3.782634141 0.161544899 1.68057 64.44986766 41.81803348 32.90447972 144.79713
107 3.818319369 0.156836469 1.631588 62.57139506 40.60089577 31.94815364 140.727188
108 3.854004596 0.152259069 1.583969 60.7451977 39.4175315 31.01828442 136.771246
109 3.889689824 0.147809406 1.537678 58.96996267 38.2670986 30.11421743 132.926456
110 3.925375052 0.143484251 1.492683 57.24440113 37.14876997 29.23530936 129.190023
111 3.961060279 0.139280434 1.44895 55.5672485 36.06173369 28.38092832 125.559202
112 3.996745507 0.135194846 1.406448 53.93726463 35.00519313 27.55045402 122.0313
113 4.032430735 0.131224441 1.365143 52.35323385 33.97836705 26.74327785 118.603677
114 4.068115963 0.127366233 1.325006 50.81396503 32.98048961 25.95880295 115.273745
115 4.10380119 0.123617297 1.286005 49.31829153 32.01081046 25.19644426 112.03897
116 4.139486418 0.119974771 1.248111 47.86507116 31.06859466 24.45562849 108.896867
117 4.175171646 0.116435852 1.211296 46.45318606 30.15312266 23.73579418 105.845006
118 4.210856874 0.1129978 1.175529 45.08154259 29.26369028 23.03639161 102.881008
119 4.246542101 0.109657933 1.140784 43.7490711 28.39960854 22.35688279 100.002547
120 4.282227329 0.10641363 1.107033 42.45472582 27.56020362 21.69674137 97.207345
121 4.317912557 0.10326233 1.07425 41.19748455 26.74481672 21.05545255 94.4931786
122 4.353597785 0.100201527 1.042408 39.97634845 25.95280389 20.43251302 91.8578727
123 4.389283012 0.097228777 1.011482 38.79034178 25.18353591 19.82743083 89.2993025
124 4.42496824 0.094341692 0.981447 37.6385116 24.4363981 19.23972525 86.8153924
125 4.460653468 0.091537938 0.95228 36.51992746 23.71079013 18.66892668 84.4041154
126 4.496338696 0.088815239 0.923955 35.4336811 23.00612588 18.11457649 82.0634926
127 4.532023923 0.086171375 0.896451 34.37888613 22.32183316 17.57622689 79.7915922
128 4.567709151 0.083604175 0.869744 33.35467765 21.65735358 17.05344073 77.5865292
129 4.603394379 0.081111527 0.843813 32.36021195 21.0121423 16.54579143 75.4464642
130 4.639079607 0.078691367 0.818635 31.39466612 20.38566781 16.05286272 73.369603
131 4.674764834 0.076341683 0.794191 30.45723773 19.7774117 15.57424855 71.3541958
132 4.710450062 0.074060516 0.77046 29.54714442 19.18686848 15.10955287 69.3985364
133 4.74613529 0.071845953 0.747422 28.66362354 18.61354529 14.65838949 67.5009613
134 4.781820518 0.069696131 0.725057 27.80593182 18.0569617 14.22038186 65.6598489
135 4.817505745 0.067609236 0.703347 26.97334495 17.51664946 13.79516296 63.873619
136 4.853190973 0.065583497 0.682273 26.16515721 16.9921523 13.38237506 62.1407317
137 4.888876201 0.063617191 0.661817 25.38068113 16.48302563 12.98166956 60.4596867
138 4.924561429 0.061708642 0.641962 24.61924707 15.98883639 12.59270682 58.8290225
139 4.960246656 0.059856212 0.622691 23.88020289 15.50916271 12.21515597 57.2473155
140 4.995931884 0.058058312 0.603987 23.16291353 15.04359378 11.84869474 55.7131796
141 5.031617112 0.056313391 0.585835 22.46676071 14.59172955 11.49300925 54.2252647
142 5.06730234 0.05461994 0.568218 21.79114249 14.1531805 11.14779388 52.7822567

Universitas Sumatera Utara


143 5.102987567 0.052976491 0.551121 21.13547294 13.72756744 10.81275104 51.382876
144 5.138672795 0.051381614 0.534529 20.4991818 13.31452127 10.48759105 50.0258774
145 5.174358023 0.049833919 0.518428 19.88171408 12.91368274 10.17203192 48.7100487
146 5.21004325 0.048332051 0.502804 19.28252976 12.52470223 9.865799176 47.4342104
147 5.245728478 0.046874694 0.487643 18.70110339 12.14723954 9.568625731 46.1972147
148 5.281413706 0.045460567 0.472932 18.13692378 11.78096367 9.280251676 44.9979449
149 5.317098934 0.044088422 0.458657 17.58949365 11.42555258 9.000424127 43.8353147
150 5.352784161 0.042757048 0.444807 17.05832932 11.08069302 8.728897059 42.7082671
151 5.388469389 0.041465265 0.431368 16.54296032 10.74608026 8.465431144 41.6157743
152 5.424154617 0.040211927 0.418329 16.04292915 10.42141795 8.209793591 40.5568366
153 5.459839845 0.038995918 0.405679 15.55779091 10.10641787 7.961757983 39.5304816
154 5.495525072 0.037816154 0.393406 15.08711299 9.800799755 7.72110413 38.5357639
155 5.5312103 0.036671581 0.381499 14.63047478 9.504291075 7.48761791 37.5717643
156 5.566895528 0.035561174 0.369947 14.18746737 9.216626866 7.26109112 36.6375891
157 5.602580756 0.034483937 0.35874 13.75769325 8.937549525 7.041321332 35.7323692
158 5.638265983 0.0334389 0.347869 13.34076599 8.666808634 6.828111743 34.85526
159 5.673951211 0.032425123 0.337322 12.93631001 8.404160769 6.621271036 34.0054404
160 5.709636439 0.031441691 0.327092 12.54396029 8.149369326 6.420613242 33.1821125
161 5.745321667 0.030487713 0.317167 12.16336205 7.902204346 6.225957599 32.3845006
162 5.781006894 0.029562327 0.30754 11.79417054 7.662442341 6.037128425 31.6118508
163 5.816692122 0.028664693 0.298202 11.43605074 7.429866128 5.853954977 30.8634308
164 5.85237735 0.027793994 0.289144 11.08867714 7.204264664 5.676271333 30.1385286
165 5.888062578 0.026949438 0.280358 10.75173345 6.985432882 5.503916259 29.4364527
166 5.923747805 0.026130254 0.271836 10.4249124 6.773171539 5.336733089 28.7565311
167 5.959433033 0.025335695 0.26357 10.10791545 6.567287058 5.174569605 28.098111
168 5.995118261 0.024565033 0.255553 9.800452591 6.367591376 5.017277918 27.460558
169 6.030803489 0.023817562 0.247777 9.502242122 6.173901803 4.864714352 26.8432562
170 6.066488716 0.023092597 0.240235 9.213010399 5.986040871 4.716739334 26.2456069
171 6.102173944 0.022389471 0.23292 8.932491637 5.803836199 4.573217284 25.6670288
172 6.137859172 0.021707537 0.225826 8.66042769 5.627120351 4.434016504 25.1069573
173 6.1735444 0.021046167 0.218946 8.396567845 5.455730706 4.299009078 24.5648439
174 6.209229627 0.020404751 0.212273 8.14066862 5.289509324 4.168070766 24.0401561
175 6.244914855 0.019782695 0.205802 7.892493566 5.128302821 4.041080905 23.5323765
176 6.280600083 0.019179424 0.199526 7.65181307 4.971962244 3.917922314 23.0410029
177 6.316285311 0.01859438 0.193439 7.418404173 4.820342945 3.798481193 22.5655475
178 6.351970538 0.01802702 0.187537 7.192050383 4.67330447 3.682647036 22.1055366
179 6.387655766 0.017476817 0.181813 6.972541496 4.530710436 3.570312538 21.6605104
180 6.423340994 0.016943258 0.176263 6.759673421 4.392428422 3.461373505 21.2300223
181 6.459026222 0.016425849 0.17088 6.553248011 4.258329861 3.355728772 20.8136387
182 6.494711449 0.015924106 0.16566 6.353072898 4.128289927 3.253280113 20.4109388
183 6.530396677 0.015437561 0.160599 6.158961328 4.002187435 3.153932165 20.0215139
184 6.566081905 0.014965761 0.155691 5.970732008 3.879904739 3.057592346 19.6449673
185 6.601767132 0.014508263 0.150931 5.788208949 3.761327629 2.964170775 19.2809139

Universitas Sumatera Utara


186 6.63745236 0.01406464 0.146316 5.611221317 3.646345241 2.8735802 18.9289798
187 6.673137588 0.013634476 0.141841 5.43960329 3.534849955 2.785735921 18.5888023
188 6.708822816 0.013217367 0.137502 5.273193915 3.426737311 2.70055572 18.2600289
189 6.744508043 0.012812923 0.133294 5.111836968 3.321905914 2.617959789 17.942318
190 6.780193271 0.012420762 0.129215 4.955380821 3.220257348 2.537870667 17.6353375
191 6.815878499 0.012040517 0.125259 4.803678315 3.121696096 2.460213166 17.3387655
192 6.851563727 0.011671829 0.121423 4.656586626 3.02612945 2.384914311 17.0522893
193 6.887248954 0.01131435 0.117704 4.513967146 2.93346744 2.311903277 16.7756057
194 6.922934182 0.010967744 0.114099 4.37568536 2.843622745 2.241111326 16.5084201
195 6.95861941 0.010631683 0.110603 4.24161073 2.756510629 2.17247175 16.2504468
196 6.994304638 0.01030585 0.107213 4.11161658 2.672048856 2.105919809 16.0014087
197 7.029989865 0.009989937 0.103926 3.985579986 2.590157626 2.041392679 15.7610366
198 7.065675093 0.009683644 0.10074 3.863381669 2.510759502 1.978829393 15.5290694
199 7.101360321 0.009386682 0.097651 3.744905885 2.433779341 1.91817079 15.3052538
200 7.137045549 0.00909877 0.094656 3.630040328 2.359144231 1.859359464 15.0893439
201 7.172730776 0.008819633 0.091752 3.51867603 2.286783423 1.802339711 14.8811012
202 7.208416004 0.008549007 0.088936 3.41070726 2.216628271 1.747057479 14.6802943
203 7.244101232 0.008286635 0.086207 3.306031436 2.148612169 1.693460325 14.4866986
204 7.27978646 0.008032267 0.083561 3.204549031 2.082670495 1.641497364 14.3000962
205 7.315471687 0.007785662 0.080995 3.106163482 2.018740549 1.591119224 14.1202757
206 7.351156915 0.007546584 0.078508 3.010781107 1.956761501 1.542278004 13.9470321
207 7.386842143 0.007314806 0.076097 2.918311018 1.896674335 1.494927233 13.7801663
208 7.422527371 0.007090106 0.073759 2.828665045 1.838421796 1.449021822 13.6194853
209 7.458212598 0.006872271 0.071493 2.74175765 1.78194834 1.40451803 13.4648019
210 7.493897826 0.006661092 0.069296 2.657505852 1.72720008 1.361373422 13.3159344
211 7.529583054 0.006456368 0.067166 2.575829154 1.674124742 1.31954683 13.1727065
212 7.565268282 0.006257902 0.065102 2.496649471 1.622671618 1.278998318 13.0349473
213 7.600953509 0.006065506 0.0631 2.419891055 1.572791514 1.239689145 12.9024909
214 7.636638737 0.005878994 0.06116 2.345480429 1.524436715 1.201581729 12.7751765
215 7.672323965 0.005698189 0.059279 2.27334632 1.47756093 1.164639614 12.6528479
216 7.708009193 0.005522916 0.057456 2.203419594 1.432119263 1.128827439 12.5353539
217 7.74369442 0.005353008 0.055688 2.135633193 1.388068161 1.0941109 12.4225476
218 7.779379648 0.005188302 0.053975 2.069922075 1.34536538 1.060456726 12.3142866
219 7.815064876 0.005028639 0.052314 2.006223151 1.303969946 1.027832643 12.2104328
220 7.850750103 0.004873867 0.050703 1.944475232 1.263842115 0.996207347 12.1108521
21278.8419
Sumber: hasil perhitungan

Universitas Sumatera Utara


Hidrograf Satuan Sintetik Snyder
12

10

6
Hidrograf

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100110120130140150160170180190200210220

Gambar 4.4 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Snyder

HSS Snyder Akibat Hujan


900
800
700
600
500
Total
400
300
200
100
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220

Gambar 4.5 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Snyder Akibat Hujan

Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu

Hidrograf satuan sintetis (HSS) Nakayasu adalah metode yang berasal dari

Jepang. Adapun parameter yang dibutuhkan yaitu :

Gambar 4.6 Peta Daerah Aliran Sungai Wampu (sumber: BWSS II)

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.21 Zona Penggunaan Lahan DAS Wampu

No Zona Penggunaan Lahan Luasan Area (Ha)


1 Air danau / situ 4.662
2 Air Empang 3116.03
3 Air rawa 7259.69
4 Air tawar sungai 5705.55
5 Budaya Lainnya 624.12
6 Hutan rimba 27933.96
7 Pasir / bukit pasir darat 32.24
8 Pasir / bukit pasir laut 842.95
9 Perkebunan / kebun 43691.44
10 Pemukiman dan Tempat Kegiatan 8936.45
11 Sawah 27245.84
12 Semak Belukar / Alang alang 16442.12
13 Tegalan / ladang 38612.73
Sumber : Analisa data dan peta BWS

Koefisien limpasan merupakan variabel yang paling menentukan

debit banjir. Pemilihan harga C yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi

yang luas. Faktor utama yang memepengaruhi C adalah laju infiltrasi tanah atau

persentase lahan kedap air, kemiringan lahan, tanaman penutup tanah, dan

intensitas hujan. Koefisien limpasan juga tergantung pada sifat dan kondisi tanah.

Laju infiltrasi menurun pada hujan yang terus-menerus dan juga dipengaruhi oleh

kondisi kejenuhan air sebelumnya. Faktor lain yang mempengaruhi nilai C yaitu

air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan depresi

(Suripin,2004).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.22 Nilai Koefisien Pengaliran di DAS Wampu

Koefisien Luasan Area


No Zona Penggunaan Lahan CxA
Limpasan © (ha)
1 Air danau/situ 0.15 4.662 0.6993
2 Air empang 0.15 3116.03 467.4045
3 Air rawa 0.15 7259.69 1088.9535
4 Air tawar sungai 0.15 5705.55 855.8325
5 Budidaya lainnya 0.2 624.12 124.824
6 Hutan rimba 0.05 27933.96 1396.698
7 Pasir/bukit pasir darat 0.2 32.24 6.448
8 Pasir/bukit pasir laut 0.2 842.95 168.59
9 Perkebunan/kebun 0.4 43691.44 17476.576
10 Permukiman dan tempat kegiatan 0.9 8936.45 8042.805
11 Sawah 0.15 27245.84 4086.876
12 Semak belukar/alang-alang 0.2 16442.12 3288.424
13 Tegalan/ladang 0.2 38612.73 7722.546
Total 180447.782 44726.6768
Sumber: hasil perhitungan
44726 .6768
Crerata = 180447 .782
= 0.24786492 = 0.25

Dari hasil perhitungan di atas maka nilai koefisien limpasan 0.25 ini dapat

diartikan bahwa air hujan yang turun akan melimpas ke permukaan dan mengalir

menuju daerah hilir. Nilai koefisien ini juga dapat digunakan untuk menentukan

kondisi fisik dari DAS Wampu yang artinya memiliki kondisi fisik yang baik. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Kodoatie dan Syarief (2005), yang menyatakan

bahwa angka koefisien aliran permukaan itu merupakan salah satu indikator untuk

menentukan kondisi fisik suatu DAS. Nilai C berkisar antara 0 - 1. Nilai C = 0

menunjukkan bahwa semua air hujan terinterepsi dan terinfiltrasi ke dalam tanah

dan sebaliknya untuk C = 1 menunjukkan bahwa semua air hujan mengalir

sebagai aliran permukaan (run off). Perubahan tata guna lahan yang terjadi secara

langsung mempengaruhi debit puncak yang terjadi pada suatu DAS.

Universitas Sumatera Utara


Adapun parameter yang diperlukan dalam metode HSS Nakayasu adalah

pada tabel 4.23 berikut.

Tabel 4.23 Parameter Untuk Menghitung HSS Nakayasu

Parameter Nilai Satuan Keterangan

Luas DAS (A) 5930,2 Km2 Dari BWS

Panjang Sungai (L) 127 Km Dari BWS

Koefisien Pengaliran (C) 0,25 - Perhitungan

Hujan Satuan (Ro) 1 mm Tetapan

Sumber: Perhitungan dan alnalisa data

Dalam menghitung HSS Nakayasu diperlukan data yang diperoleh dari tabel 4.18

yaitu perhitungan intensitas hujan jam-jaman seperti pada tabel 4.24 berikut ini:

Tabel 4.24 Hujan Efektif Daerah Pengaliran

t (Jam) Hujan (mm/jam)

1 37,442

2 23,587

3 18,000

Sumber: Perhitungan intensitas hujan jam-jaman kala ulang 5 tahun

Dari parameter-parameter diatas selanjutnya akan menghitung hidrograf satuan

dengan beberapa faktor sebagai berikut :

1.Menghitung waktu konsentrasi hujan

Untuk panjang sungai L > 15 km maka, tg = 0,40 + 0,058.L

Universitas Sumatera Utara


tg = 0,40 + 0,058(127)= 7,766 jam

ambil tr = 0,75tg maka,

tr = 0,75(7,766) = 5,8245 jam

2.Menghitung waktu (time lag) dari permulaan hujan sampai puncak banjir

Tp = tg+0,8tr = 7,766+0,8(5,8245) = 12,4256 jam

3. Menghitung waktu penurunan debit

Ambil nilai α = 2, untuk pengaliran biasa

T0,3 = α tg = 2 x 7,766 = 15,532 jam

4. Menghitung debit maksimum

c.A.Ro 0, 25(5930, 2)(1)


Qp = = = 21,3825 m3 / det
3, 6(0,3Tp + T0,3 ) 3, 6[(0,3)(12, 4256) + (15,532)]

5. Menghitung kurva naik dan kurva turun hidrograf

a. Kurva naik

1. 0 ≤ t < Tp , maka

0 ≤ t < 12, 4256

Rumus kurva naik Qt = Qp .(t / Tp )2,4 maka,

Qt = 21,3825.(t / 12, 4256)2,4 ( Persamaan kurva naik)

Universitas Sumatera Utara


b. Kurva turun

1.Kurva turun pertama

Tp ≤ t < (Tp + T0,3 ), maka

12, 4256 ≤ t < 27,9576


t-Tp
T
Rumus kurva turun Q t 1 = Qp.0,3 0,3 maka,
t-12,4256
Q t 1 = 21,3825 × 0, 3 15,532
(Persamaan kurva turun 1)

2.Kurva turun kedua

Tp + T0,3 ≤ t < (Tp + T0,3 + 1,5T0,3 ), maka

27,9576 ≤ t < 51, 2556


t −Tp + (0,5T0,3 )

Qt 2 = Qp.0,3
1,5T0,3
Rumus kurva turun maka,
t-[12,4256+(0,5(15,532)]
1,5(15,532) (Persamaan kurva turun 2)
Q t 2 = 21,3825(0,3)

3.Kurva turun ketiga

t ≥ (Tp + T0,3 + 1,5T0,3 ) , maka

t ≥ 51, 2556
t −Tp + (1,5T0,3 )

Rumus kurva turun Qt 3 = Qp.0,3 0,3 1,5T


maka,
t-(12,4256)+[1,5(15,532)]
1,5(15,532)
Q t 3 = 21,3825(0,3) (Persamaan kurva turun 3)

Universitas Sumatera Utara


Tr

0,8tr tg

lengkung naik lengkung turun

Qp
0,32 Qp
0, 3 Qp
Tp T0,3 1, 5 T0,3

Tb

Gambar 4.7 Skema Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu

6. Memasukkan hasil perhitungan ke table

Hasil dari perhitungan diatas kemudian ditabelkan dengan keterangan sebagai

berikut:

Kolom (1): Keterangan rentang waktu kurva naik dan kurva turun

Kolom (2): Periode hidrograf dengan selang waktu 1 jam

Kolom (3): Persamaan Qt

Kolom (4): Hasil kali Qt dengan periode hidrograf

Kolom (5): Kolom (4) x Akibat hujan kolom (5)

Kolom (6): Kolom (4) x Akibat hujan kolom (6) diturunkan satu baris

Kolom (7): Kolom (4) x Akibat hujan kolom (7), diturunkan dua baris

Kolom (8): Jumlah kolom (4),(5),(6) dan (7)

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.25 Tabel Hasil Perhitungan HSS Nakayasu

Keterangan Akibat hujan (mm)


t Qn atau Qt
(jam) Persamaan (m3/det/mm) hujan 37,442 mm hujan 23,587 mm hujan 18,00 mm Total (m3/det)
Kurva Naik 0 0 0 0 0 0
1 0.050547083 1.892583873 0 0 1.943130955
2 0.266789102 9.989117567 1.192254041 0 11.44816071
3 0.7059714 26.43298116 6.292754555 0.90984749 34.3415546
0 ≤ t < Tp 4 1.408121324 52.72287861 16.65174741 4.802203841 75.58495118
5 2.40560383 90.07061859 33.21335767 12.7074852 138.3970653
Qn = 21,3825.(t / 12, 4256)2,4
Tp ≤ t < 12, 4256 6 3.726139388 139.514111 56.74097753 25.34618383 225.3274117
7 5.394253998 201.9716582 87.88844974 43.30086893 338.5552309
8 7.432108905 278.2730216 127.234269 67.07050898 480.0099085
9 27.88555383 1044.090907 175.3011527 97.09657196 1344.374185
10 25.8056417 966.2148364 657.7365582 133.7779603 1783.534997
11 23.88086489 894.1473431 608.6776707 501.939969 2028.645848
12 22.09965226 827.4551798 563.2779601 464.5015505 1877.334343
Kurva Turun-1 13 20.45129572 765.7374143 521.2644978 429.855568 1737.308776
14 18.92588588 708.6230192 482.3847121 397.7937406 1607.727358
15 17.51425246 655.7686406 446.4048703 368.123323 1487.811086
16 16.20790917 606.856535 413.1086728 340.6659459 1376.839063
Tp ≤ t < (Tp + T0,3 ) 17 t-12,4256 14.99900268 561.5926583 382.2959535 315.2565443 1274.144159
18 Q 1 = 21,3825 × 0, 3 15,532 13.88026543 519.7048983 353.7814762 291.742365 1179.109005
t
Tp ≤ t < 27,9576 19 8.467485328 317.0395857 327.3938207 269.9820482 922.8829399
20 7.937808365 297.2074208 199.7225764 249.8447778 754.7125834

Universitas Sumatera Utara


21 7.441264932 278.6158416 187.2290859 152.4147359 625.7009283
22 6.975782388 261.1872442 175.5171159 142.8805506 586.5606931
23 6.539417742 244.8488791 164.5377792 133.9427688 549.8688448
24 6.130349548 229.5325478 154.2452463 125.564083 515.4722266
25 5.746870297 215.1743176 144.5965548 117.7095194 483.2272621
26 5.387379292 201.7142554 135.5514297 110.3462919 452.9993563
27 5.050375967 189.096177 127.0721154 103.4436653 424.6623336
Kurva Turun-2 28 4.734453624 177.2674126 119.1232179 96.97282725 398.0979114
29 4.438293557 166.1785874 111.6715576 90.90676741 373.195206
30 4.160659553 155.783415 104.6860301 85.22016523 349.8502699
31 3.900392729 146.0385046 98.13747689 79.88928403 327.9656582
32 3.656406693 136.9031794 91.9985633 74.89187196 307.4500214
33 3.427683014 128.3393074 86.24366467 70.20706912 288.2177242
34 3.213266967 120.3111418 80.84875926 65.81532048 270.1884885
Tp + T0,3 ≤ t < (Tp + T0,3 + 1,5T0,3 ) 35 t-[12,4256+(0,5(15,532)] 1.997745216 74.79957638 75.79132796 61.69829426 214.2869438
1,5(15,532)
27,9576 ≤ t < 51, 2556
36 Q t 2 = 21,3825(0,3) 1.897129709 71.03233055 47.12081641 57.83880541 177.8890821
37 1.801581654 67.4548203 44.74759844 35.95941389 149.9634143
38 1.710845833 64.05748969 42.49390648 34.14833476 142.4105768
39 1.62467988 60.83126405 40.35372067 32.42846978 135.2381344
40 1.542853634 57.76752577 38.32132432 30.795225 128.4269287
41 1.465148529 54.85809124 36.39128867 29.24423783 121.9587663
42 1.391357006 52.09518902 34.55845836 27.77136541 115.8163698
43 1.321281958 49.47143908 32.8179377 26.37267353 109.9833323
44 1.254736208 46.97983309 31.16507755 25.04442611 104.444073
45 1.191542003 44.61371568 29.59546293 23.78307525 99.18379586
46 1.131530545 42.36676666 28.10490123 22.58525174 94.18845018

Universitas Sumatera Utara


47 1.074541536 40.23298419 26.68941096 21.44775605 89.44469275
48 1.020422752 38.20666868 25.34521121 20.36754981 84.93985245
49 0.969029635 36.2824076 24.06871145 19.34174765 80.66189634
50 0.920224909 34.45506104 22.85650201 18.36760954 76.59939749
51 0.87387821 32.71974794 21.70534493 17.44253343 72.74150451
Kurva Turun-3 52 0.829865741 31.07183307 20.61216534 16.56404836 69.07791251
53 0.788069939 29.50691467 19.57404323 15.72980778 65.59883562
54 0.748379164 28.02081265 18.58820566 14.93758334 62.29498081
t ≥ (Tp + T0,3 + 1,5T0,3 ) 55 t-(12,4256)+[1,5(15,532)] 0.710687396 26.60955747 17.65201934 14.18525891 59.15752311
56 Qt 3 = 21,3825(0,3) 1,5(15,532) 0.674893956 25.2693795 16.7629836 13.47082495 56.17808201
t ≥ 51, 2556 57 0.640903236 23.99669897 15.91872374 12.79237312 53.34869907
58 0.608624443 22.7881164 15.11698463 12.14809121 50.66181669
59 0.577971357 21.64040353 14.35562474 11.53625825 48.11025788
60 0.548862098 20.55049469 13.63261039 10.95523998 45.68720715
(Sumber: Hasil perhitungan)

Q (m3/detik)

Universitas Sumatera Utara


Jam
Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
35

30

25

20

15
Hidrograf
10

0
0 10 20 30 40 50 60 70

Gambar 4.8 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu

Universitas Sumatera Utara


HSS Nakayasu Akibat Hujan
2500

2000

1500
Total
1000

500

0
0 10 20 30 40 50 60 70

Gambar 4.9 Grafik HSS Nakayasu Akibat Hujan

Universitas Sumatera Utara


4.3.3 Hidrograf Satuan Sintetik Gamma-I

Untuk menghitung metode Hidrograf satuan sintetis (HSS) Gamma-I adapun

parameter yang dibutuhkan dalam menghitung HSS Gamma-1 antara lain:

Tabel 4.26 Parameter untuk menghitung HSS Gamma-I

Parameter Nilai Keterangan

Luas DAS (A) 5930,2 Km2 Dari BWS

Panjang Sungai Utama (L) 127 Km Dari BWS

Kemiringan Sungai rata-rata (S) 0,0356 Dari BWS

Kerapatan Jaringan Kuras (D) 0,0214 Perhitungan

Luas DAS bagian Hulu (RUA) 0,346 Analisa Peta

Faktor Lebar (WF) 1,353 Analisa Peta

Faktor Simetri (SIM) 0,47 Perhitungan

Faktor Sumber (SF) 0,856 Analisa Peta

Frekuensi Sumber (SN) 0,69 Analisa Peta

Jumlah Pertemuan Sungai (JN) 5 Analisa Peta

Sumber: Analisa Peta

Universitas Sumatera Utara


Dari parameter-parameter diatas selanjutnya kita akan menhitung hidrograf satuan

dengan beberapa faktor sebagai berikut :

1. Menghitung waktu mencapai debit puncak (tr)

L 127
=Tr 0, 43( )3 + 1, 0655SIM + 1,=
2775 0, 43( )3 + 1, 0655(0, 47) + 1,=
2775 3,183 jam
100.SF 100 × 0,856

2. Menghitung debit puncak hidrograf (Qp)

Qp = 0,1836 A0,5886TR −0,4008 JN 0,2381


= 0,1836(5930, 2)0,5886 (3,183) −0,4008 (5)0,2381
= 28,15700086m3 /det

3. Menghitung waktu dasar (Tb)

Tb = 27, 4132tr 0,1457 S −0,0986 SN 0,7344 RUA0,2574


= 27, 4132(3,183)0,1457 (0, 0356) −0,0986 (0, 69)0,7344 (0,346)0,2574
= 26,1252236 jam

4. Menghitung koefisien tampungan (K)

K = 0,5617 A0,1793 S −0,1446 SF −1,0897 D 0,0452


= 0,5617(5930, 2)0,1793 (0, 0356) −0,1446 (0,856) −1,0897 (0, 0214)0,0452
= 4,320113473 jam

5. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam table

=Qb 0,= =
475 A0,6444 D 0,9430 0, 475(5930, 2)0,6444 (0, 0214)0,9430 3, 420057709m3 det

Universitas Sumatera Utara


Q
Qp = 28,15700086m3 /det

t

( k)
Qt = Qp.e

Tr
t (jam)

Tb

Gambar 4.8 Skema Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I

Universitas Sumatera Utara


Hasil dari perhitungan diatas kemudian dimasukkan ke dalam table, dengan

keterangan sebagai berikut:

Kolom (1): Periode hidrograf dengan selang waktu 1 jam

t
Kolom (2): Debit dalam waktu tertentu Qt = Qp.e K

Tabel 4.27 Tabel Hasil Perhitungan HSS Gamma-I

T Q akibat hujan 37,442 akibat hujan 23,587 akibat hujan 18,00 Total
0 0 0 0 0 0
1 - - - - -
2 - - - - -
3 - - - - -
3.18305 28.1570009 1054.254426 664.1391793 506.8260155 2253.38
4 22.3387005 836.4056225 526.9029276 402.0966082 1787.74
5 17.7226808 663.5726138 418.0248716 319.0082541 1418.33
6 14.0605052 526.453436 331.6451363 253.0890938 1125.25
7 11.1550735 417.6682619 263.1147186 200.791323 892.729
8 8.85001377 331.3622157 208.7452749 159.3002479 708.258
9 7.02126649 262.8902601 165.6106128 126.3827969 561.905
10 5.57040751 208.567198 131.3892019 100.2673352 445.794
11 4.41935082 165.4693333 104.2392277 79.5483147 353.676
12 3.50614593 131.2771161 82.69946417 63.11062683 280.593
13 2.78164369 104.1503031 65.61062973 50.06958643 222.612
14 2.20685099 82.62891471 52.05299426 39.72331779 176.612
15 1.75083218 65.55465846 41.29687861 31.51497923 140.117
16 1.38904409 52.00858877 32.76338292 25.0027936 111.164
17 1.10201509 41.26164897 25.99322991 19.83627161 88.1932
18 0.87429713 32.73543305 20.62204635 15.7373483 69.9691
19 0.6936343 25.97105554 16.36075229 12.48541744 55.5109
20 0.55030324 20.60445404 12.9800026 9.905458383 44.0402
21 0.4365898 16.34679521 10.29784356 7.858616363 34.9398
22 0.34637385 12.96892959 8.169919938 6.234729252 27.72
23 0.27479992 10.28905865 6.481705745 4.946398584 21.992
24 0.21801587 8.162950322 5.1423404 3.924285717 17.4476
25 0.17296556 6.476176315 4.079738549 3.113379992 13.8423

Universitas Sumatera Utara


26 0.13722434 5.13795356 3.236710395 2.470038034 10.9819
27 0.1088686 4.076258196 2.567883715 1.959634836 8.71265
28 0.08637223 3.233949214 2.037261902 1.554700226 6.91228
29 0.06852447 2.565693099 1.616286606 1.233440408 5.48394
30 0.05436472 2.035523949 1.282300715 0.978565009 4.35075
31 0.04313092 1.614907781 1.017328931 0.776356499 3.45172
32 0.03421844 1.281206807 0.80711033 0.615931909 2.73847
33 0.02714762 1.016461065 0.640330836 0.488657101 2.1726
34 0.02153789 0.806421798 0.508014287 0.387682078 1.72366
35 0.01708735 0.639784581 0.403039338 0.307572311 1.36748
36 0.01355646 0.507580909 0.31975618 0.244016248 1.08491
37 0.01075518 0.402695512 0.25368247 0.19359327 0.86073
38 0.00853275 0.319483402 0.201262085 0.153589585 0.68287
39 0.00676957 0.253466058 0.159673733 0.121852173 0.54176
40 0.00537072 0.201090392 0.126679106 0.096672909 0.42981
8649.93
(Sumber: Hasil perhitungan)

Universitas Sumatera Utara


Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I
35

30

25

20

15 Hidrograf
10

0
0 10 20 30 40 50

Gambar 4.9 Hidograf Satuan Sintetik Gamma I

HSS Gamma I Akibat Hujan


2500

2000

1500

1000 Total

500

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

Gambar 4.10 Grafik HSS Gamma I Akibat Hujan

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa pada bab sebelumnya didapatkan debit banjir dari ketiga

metode Hidrograf Satuan Sintetik yaitu :

1. Debit banjir dari metode Hidrograf Satuan Sintetik Snyder adalah sebesar

854,07099 m3/detik pada t = 29 jam.

2. Debit banjir dari metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu adalah

sebesar 2028,645848 m3/detik pada t = 10 jam.

3. Debit banjir dari metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I adalah

sebesar 2253,38 m3/detik pada t = 3,183 jam.

Berdasarkan hasil pembahasan dari tiga metode hidrograf Satuan Sintetik

dengan menggunakan data sungai yang sama diperoleh kesimpulan bahwa

Hidrograf Satuan Sintetik yang dapat diterapkan untuk kepentingan perhitungan

dan perencanaan bangunan air di Daerah Aliran Sungai Wampu adalah Hidrograf

Satuan Sintetik Snyder, karena nilai debit banjir observasi sebesar 792,114

m3/detik. Sedangkan untuk nilai hasil debit banjir HSS Gamma I sangat jauh dari

debit observasi, hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan sendiri di metode ini

yaitu tidak adanya penggunaan parameter intensitas curah hujan jam-jaman seperti

yang digunakan di dalam metode HSS Snyder dan HSS Nakayasu. Untuk HSS

Nakayasu, penyebab data perhitungan jauh dari data observasi adalah dalam

penentuan nilai C yang diperoleh dari analisa peta yang harus lebih detail.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

1. Dari hasil penelitian diharapkan penelitian ini menjadi masukan yang

berguna dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan

pengukuran debit pada DAS Wampu.

2. Dianjurkan minimal melakukan tiga kali pengukuran dalam menentukan

parameter yang akurat dalam menentukan parameter pendukung metode

HSS untuk analisa peta yang terukur.

3. Disarankan untuk pengukuran debit dengan metode Hidrograf Satuan

Sintetik sebaiknya menggunakan Hidrograf Satuan Sintetik Snyder.

4. Untuk menggunakan metode Gamma I, disarankan penggunaan metode ini

hanya cocok untuk Daerah Aliran Sungai di Pulau Jawa seperti yang telah

dibuktikan oleh Sri Harto.

5. Untuk menggunakan metode Nakayasu, disarankan untuk menentukan

nilai C harus sangat maksimal dalam menganalisis Peta tata guna lahan

sebagai pendukung parameter metode tersebut.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Jayadi R, 1996, Optimasi Parameter Kalibrasi Model Hujan Aliran Menggunakan


Algoritma Gauss-Newton, Media Teknik UGM Nomor 2 tahun XVIII
Agustus, Yogyakarta.

Limantara Lily Montarich, 2006, Model Hidrograf Satuan Sintetis untuk DAS-DAS
di Sebagian Indonesia, Desertasi, Tidak Diterbitkan, Universitas Brawijaya,
Malang.

Montarcih Lily, 2010, Hidrologi Teknik Dasar, CV Citra, Malang.

Nandakumar N and R.G. Mein, 1997, Uncertainty in Rainfall-Runoff Model


Simulations And The Implications for Predicting the Hydrologic Effect of
Land-Use Change, Journal of Hydrology 192, 211-232.

Soemarto CD,1995, Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarata.

Soewarno, 1991, Hidrologi – Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai –


Hidrometri, Penerbit Nova, Bandung.

Sosrodarsono Suyono, 1977, Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita,Jakarta.

Suripin, 2003, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Andi Offset,


Yogyakarta.

Sri Harto Br , 1995, Analisa Hidrologi, PAU Ilmu Teknik Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.

Wilson E.M, 1993, Hidrologi Teknik. Terjemahan Asnawi, Penerbit Erlangga,


Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai