Anda di halaman 1dari 15

Soal:

Sebuah gelagar dengan bentang sepanjang 15 meter dibebani dengan beban terpusat
dan beban merata seperti pada gambar berikut, hitunglah reaksi tumpuan, bidang
momen dan gaya lintang dengan SAP2000 dan kontrol dengan perhitungan manual:

1. Data diketahui :
P1 = 10 kN
P2 = 10 kN
P3 = 15 kN
q = 10 kN/m
L Total = 15 m
L C-A =3m
L A-D =3m
L D-E =3m
L E-B =4m
L B-F =2m

2. Perhitungan dengan SAP2000


a. Permodelan Struktur
 Buka software SAP2000 pada komputer, untuk memulai/start page klik
menu File → New Model → Pilih Grid Only. Tampak kotak dialog
tampilan awal SAP2000 seperti gambar dibawah ini. Dan juga sekaligus
menentukan unit satuan ke kN.m.C.

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 1
Gambar 1. Memilih Permodelan

 Menentukan permodelan sesuai dengan soal Gambar menyesuaikan


dengan struktur di soal sesuai dengan panjang bentang dari titik yang satu
ke titik yang lainnya. Kemudian masukkan perletakan. Menginput
sambungan dengan klik seluruh tumpuan, kemudian klik Assign → klik
Joint → klik Restrants, maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut
pilih sambungan sendi, kemudian klik OK.

Gambar 2. Edit Grid

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Gambar 3. Input Perletakan Sendi dan Roll
b. Pembebanan
Ada dua jenis pembebanan pada soal yaitu beban terpusat yaitu P1, P2, P3,
dan beban merata yaitu ‘q’. Untuk soal ini diasumsikan beban mati adalah
berat struktur sendiri = 1.
Klik Define – Load pattern - Add

Gambar 4. Input Beban Mati (DEAD = 1)

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Kemudian untuk input beban hidup P1 = 10 kN P2 = 10 kN P3 = 15 kN
klik assign→ joint loads →forces

Gambar 5. Input Beban Hidup P1 dan P2 = 10 kN

Gambar 6. Input Beban Hidup P3 = 15 kN

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Untuk input beban merata ‘q’ = 10 kN/m klik Assign → Frame Loads
→Distributed

Gambar 7. Input Beban Hidup ‘q’ = 10 kN/m’

Gambar 8. Struktur Yang Sudah Diberi Pembebanan

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
c. Reaksi, BMD, dan SFD
 Analisis / run
Untuk menganalisi struktur yang sudah diberi beban, klik analyze → Set
Analyze option → pilih Plane Frame → run analysis (F5)

Gambar 9. Proses Analisis Struktur

Gambar 10. Proses Analisis Struktur

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Gambar 11. Hasil Analisa Struktur (Menampilkan momen yang
terjadi)
 Perhitungan Reaksi
Untuk melihat reaksi yang terjadi, klik Display → show table → joint
reaction

Gambar 12. Reaksi Yang Terjadi Pada Struktur


Dari tampilan perhitungan dengan SAP2000 diatas diketahui reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
RVA ( reaksi vertikal di A) = 39,5 kN
RVB (reaksi vertikal di B) = 55,5 kN

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
 Perhitungan Momen 3-3
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung gaya momen yang terjadi pada
setiap titik dengan cara klik Run (F5). Kemudian klik Display → Show
forces/stresses → pilih Momen 3-3 and show value.

Gambar 13. Hasil Analisa BMD

Dari tampilan perhitungan dengan SAP2000 diatas diketahui Momen


yang terjadi adalah sebagai berikut :
Momen di C = 0 kN.m
Momen di A = -30 kN.m
Momen di D = 28,5 kN.m
Momen di E = 42 kN.m
Momen di x = 43 kN.m
Momen di B = -20 kN.m
Momen di F = 0 kN.m

 Perhitungan Sheer 2-2


Untuk melihat gaya lintang yang terjadi lakukan langkah yang sama
namun pilih sheer 2-2 and show values

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Gambar 14. Hasil Analisa SFD
Dari tampilan perhitungan dengan SAP2000 diatas diketahui Momen
yang terjadi adalah sebagai berikut :
Gaya lintang di C = -10 kN
Gaya lintang di A = 19,5 kN
Gaya lintang di D = 4,5 kN
Gaya lintang di E = 4,5 kN
Gaya lintang di EB = 35,5 kN
Gaya lintang di B = 20 kN
Gaya lintang di BF = 0 kN
Berikut adalah hasil analisa BMD dan SFD masing-masing section :

Gambar 15. Section C-A

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Gambar 16. Section A-D

Gambar 17. Section D-E

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Gambar 18. Section E-B

Gambar 19. Section B-F

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
3. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dengan SAP2000 diatas didapatkan hasil sebagai berikut :
Reaksi di tumpuan A = 39,5 kN
Reaksi di tumpuan B = 55,5 kN
Momen di C = 0 kN
Momen di A = -30 kN.m
Momen di D = 28,5 kN.m
Momen di E = 42 kN.m
Momen di x = 43 kN.m
Momen di B = -20 kN.m
Momen di F = 0 kN.m
Gaya lintang di C = -10 kN
Gaya lintang di A = 19,5 kN
Gaya lintang di D = 4,5 kN
Gaya lintang di E = 4,5 kN
Gaya lintang di EB = 35,5 kN
Gaya lintang di B = 20 kN
Gaya lintang di BF = 0 kN

Sebagai koreksi dari perhitungan dengan SAP2000 diatas, maka selanjutnya


dilakukan perhitungan manual.

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Perhitungan Manual

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15
Penggambaran Momen dan Lintang secara manual

Kesimpulan :
Untuk soal diatas, hasil perhitungan dengan menggunakan SAP2000 dan Perhitungan
secara manual adalah sama atau benar perhitungannya. Adapun kemungkinan
perbedaan pada decimal dibelakang adalah masih dalam toleransi.
Untuk Pengganmbaran gaya lintang terdapat perbedaan dikarenakan pada SAP2000
tanda (-) menunjukkan ‘tarik’, sedangkan tanda (+) menunjukkan ‘tekan’.

Note : File perhitungan dengan SAP2000 terlampir

R I SC A B E LL A N O P R Y A N I | 4 1 1 2 2 1 1 0 0 9 5 Page 15

Anda mungkin juga menyukai