Dosen Pembimbing :
Dr. Arief Saefudin, M.Pd
Disusun oleh :
Mayang Gita Lestari (1506520001)
ii
LEMBAR PENGESAHAN (1)
Proyek Konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibu kota Jakarta
iii
RINGKASAN
iv
DAFTAR ISI
v
4.2.2 Pekerja Tidak Menggunakan APD ...................................................... 60
4.3 Peningkatan Kapasitas, Pengetahuan, Keterampilan, Sikap, dan Nilai-
nilai 62
4.4 Mata Kuliah Relevan .......................................................................... 63
4.5 Mata Kuliah Konversi ........................................................................ 65
BAB V ............................................................................................................... 66
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 66
5.1 KESIMPULAN .................................................................................. 66
5.2 SARAN .............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69
LAMPIRAN ...................................................................................................... 70
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 4.19 Rambu – Rambu K3 Area Koridor ........................................... 54
Gambar 4.20 Rambu – Rambu K3 Area Basement ........................................ 54
Gambar 4.21 Safety Net di Lokasi Ketinggian .............................................. 55
Gambar 4.22 Konstruksi Tape di Lokasi Berbahaya ...................................... 56
Gambar 4.23 Kotak P3K di Kantor Proyek.................................................... 57
Gambar 4.24 APAR di Kantor Proyek .......................................................... 57
Gambar 4.25 Pelaporan dan Evaluasi K3 ...................................................... 58
Gambar 4.26 Kondiri Area Lokasi Kerja ....................................................... 59
Gambar 4.27 Area Lokasi Kerja Sudah di Bersihkan ..................................... 60
Gambar 4.28 Pekerja Tidak Menggunakan APD Di Lokasi Kerja ................. 61
Gambar 4.29 Safety Mornig Talk .................................................................. 61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang
yang dilaksanakan pada Pembangunan Proyek Konstruksi Hotel Park Regis by
Prince Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
Laporan Kegiatan Magang ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan yang merupakan salah satu syarat
kelulusan di Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Laporan ini dibuat
berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil kegiatan magang yang telah
berjalan selama 6 bulan.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Kegiatan Magang ini. Oleh karena itu, kami berterima kasih
kepada :
1. Bapak Adhi Purnomo, ST., MT., selaku Koordinator Program Studi D3
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Saefudin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Magang
Semester 119.
3. Ibu Lenggogeni, M.T dan Ibu Rezi Berliana Yasinta, M.T, selaku Dosen
Penguji Magang Semester 119
4. Bapak Agung Laksono dan Bapak Janes selaku Owner
5. Bapak Abdul Syafrin, selaku Project Manager Proyek Pembangunan Hotel
Park Regis by Prince Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu kota
Jakarta.
6. Bapak Ghaffar Achmad Prakoso, selaku Quantity Surveyor dan
Pembimbing Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by Prince
Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
xi
7. Bapak Wiliam Moses, selaku Safety Officer dan Pembimbing Lapangan
Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
8. Bapak Bambang, selaku Surveyor Proyek Pembangunan Hotel Park Regis
by Prince Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
9. Seluruh staff dan pekerja di PT. Rejeki Tetap Mengalir
10. Kedua orang tua dan keluarga yang kami cintai.
11. Teman-teman Sarjana Terapan TRKBG Angkatan 2020, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kegiatan Magang
masih terdapat banyak kekurangan dan hambatan yang kami hadapi. Oleh karena
itu, kami selaku penyusun Laporan Kegiatan Magang juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun, agar laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) merupakan
salah satu bentuk dari pembelajaran yang dilakukan oleh para mahasiswa
dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui dunia
nyata kerja. Salah satu bentuk kegiatan dari program MBKM adalah
magang industri. Melalui magang industri yang telah dilakukan, diharapkan
hard skills dan soft skills dari mahasiswa akan terbentuk. Program MBKM
juga dapat membantu perguruan tinggi menghasilkan lulusan terbaik.
Sehingga Universitas Negeri Jakarta, khususnya Program Studi Teknologi
Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung memberikan sarana kepada para
mahasiswa untuk melatih diri serta mengembangkan kemandirian dengan
mencari dan menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan magang.
Pelaksanaan magang ini dilakukan oleh praktikan di Proyek
Pembangunan Konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng yang
beralamat di Jalan Raden Saleh I No. 8, Kenari, Kecamatan Senen, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. PT. Sierra Agung Perkasa
selaku pemilih proyek (owner) memberi kepercayaan kepada PT. Rejeki
Tetap Mengalir sebagai kontraktor utama pada Proyek Pembangunan
Konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng. Pembangunan gedung ini
dimulai pada bulan April 2023. Gedung ini terdiri dari 11 lantai dengan atap
baja, gedung ini akan digunakan sebagai penyedia tempat tinggal sementara
bagi para wisatawan.
Pembangunan proyek konstruksi Hotel Park Regis by Prince
Menteng sangat mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
pada proses pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi. Berdasarkan
(Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, 2012) Tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Jika terjadi hal - hal yang merugikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) akan merugikan perusahaan konstruksi dalam segi
biaya, waktu, dan pekerja pun akan merasa tidak aman untuk melakukan
pekerjaan.
Menurut data perusahaan pada hari Jumat, tanggal 13 Januari 2023
pada pukul 16.01 WIB, ditemukan 1 (satu) laporan penalti yang diberikan
kepada pekerja akibat melakukan tindakan tidak aman. Terdapat 1 (satu)
kasus kecelakaan yaitu pekerja mengalami luka pada kaki yang disebabkan
tertiban pipa 6 inch yang jatuh dari lantai 2 (dua). Dari laporan safety officer
diketahui pekerja tersebut melakukan tindakan tidak aman dengan tidak
mengunakan safety shoes dengan baik saat melakukan aktivitas pekerjaan.
Selain itu terdapat kecelakaan kerja lain dari laporan safety Officer
pada hari Jumat, tanggal 6 Oktober 2023 pada pukul 09.10 WIB. Diketahui
kecelakaan kerja yang disebabkan pekerja sedang melaksanakan pekerjaan
di lantai 9 (Sembilan) proyek gedung Park Regis by Prince Menteng, bahan
material berupa catwalk baja terjatuh menimpa kaca Ruko di lantai 1 (satu).
Sehingga menyebabkan kaca Ruko tersebut pecah.
Oleh karena itu perlu untuk mengetahui bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang diterapkan di area pembangunan proyek konstruksi
Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta Pusat.
1
1.3 Manfaat Magang
Manfaat dilakukan pelaksanaan magang di PT. Rejeki Tetap
Mengalir adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a) Pengembangan kepribadian dan kemampuan berkomunikasi serta
kerjasama di dunia kerja.
b) Memberikan wawasan mengenai Pembangunan Proyek Konstruksi
Gedung.
2. Bagi Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
a) Membantu meningkatkan kualitas lulusan melalui magang
b) Sebagai evaluasi program studi khususnya untuk mengevaluasi hasil
pembelajaran mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.
c) Untuk menjalin kerjasama yang baik antara instansi dengan
Universitas Negeri Jakarta.
3. Bagi Perusahaan PT. Rejeki Tetap Mengalir
a) Menambah ide – ide baru, kreativitas dan inovasi bagi instansi.
b) Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga kerja dari mahasiswa –
mahasiswa yang melakukan magang.
c) Adanya kerjasama/hubungan baik antara universitas dengan
perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan
akademis dan dunia pendidikan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM MAGANG
3
2.2 Struktur Organisasi Mitra
Struktur organisasi perusahaan terdiri dari struktur organisasi proyek
dan struktur organisasi kontraktor sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Proyek
Di bawah ini merupakan susunan struktur organisasi pada Proyek
Pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
4
e) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan sebuah bangunan.
f) Ikut mengawasi jalanya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu
badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
g) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
h) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai
dengan apa yang dikehendaki.
i) Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
j) Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah
terjadi hal-hal di luar kontrak yang ditetapkan
B. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang
ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan. Konnsultan pengawas Proyek Konstruksi Hotel Park
Regis by Prince Menteng adalah PT. Batavia Prasarana Mitranda.
Menurut H.Rosyid (2006) tugas dan tanggung jawab Konsultan
Pengawas antara lain:
a) Memberi petunjuk dan mengarahkan kontraktor sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
b) Meninjau dan menguji semua data perhitungan teknis dan
desain.
c) Meneliti dan menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen
kontrak dan melaksanakannya.
d) Menguji program mobilisasi kontraktor seperti kedatangan alat,
ketetapan, waktu dan lain-lain.
e) Menguji progress schedule dan finansial budgeting beserta
realisasinya.
5
f) Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
g) Mengadakan pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan di
lapangan.
h) Melaksanakan dan menyajikan pengumpulan data, pencatatan,
pembukuan, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan.
i) Memeriksa kebenaran tagihan - tagian dari kontraktor.
j) Mengurus perijinan yang diperlukan untuk kelancaran
pekerjaan di lapangan.
k) Mengetahui dan memahami isi dari dokumen kontrak sebagai
pedoman kerja di lapangan.
l) Membuat laporan - laporan kegiatan pekerjaan di lapangan.
C. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu badan hukum atau
perorangan yang diberi tugas oleh pemberi tugas untuk
merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan keinginan
pemilik proyek. Selain itu juga memberikan saran dan pertimbangan
akan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan
proyek tersebut. Perencana juga bertugas untuk memberikan
jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang kurang jelas terhadap
gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-syarat. Perencana juga
harus membuat gambar revisi bila terjadi perubahan-perubahan
rencana dalam proyek. Pekerjaan perencanaan meliputi perencanaan
arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta
memberikan saran yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembangunan (Ervianto, 2005).
Proyek Konstruksi Hotel Park Regis By Prince Menteng
memiliki konsultan perencana struktur adalah PT. Cipta Karya,
untuk konsultan arsitektur adalah PT. Design Escape dan konsultan
MEP adalah PT. Karya Mentari Seraya.
Konsultan perencana memiliki tugas dan tanggung jawab,
sebagai berikut :
6
a) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja, syarat-syarat, dan hitungan struktur,
rencana anggaran biaya
b) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek,
konsultan supervisi, dan kontraktor tentang pelaksanaan
pekerjaan
c) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan
d) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
e) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang
hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja,
dan syarat-syarat (Ervianto, 2005).
D. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah orang atau badan hukum yang
menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar
rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang telah ditetapkan
(Ervianto, 2005).
Berikut merupakan tugas dan tanggung jawab kontraktor
pelaksana, sebagai berikut:
a) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,
peraturan, syaratsyarat, risalah penjelasan pekerjaan, yang
ditetapkan oleh pemilik proyek
b) Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh
konsultan manajemen konstruksi.
c) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,
minggunan, dan bulanan kepada konsultan manajemen
konstruksi. 4. Menyediakan alat keselamatan kerja dan
keamanan di lokasi proyek
d) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai dengan ketetapan yang berlaku
(Ervianto, 2005).
7
2. Struktur Organisasi Kontraktor
Kontraktor utama pada Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by
Prince Menteng adalah PT. Rejeki Tetap Mengalir. Struktur organisasi
pada Proyek Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng
terdapat pada Gambar 2 di bawah ini :
8
c) Memimpin dan memotivasi tim proyek dan para pemangku
kepentingan (stakeholder)
d) Mengelola proyek yang mencakup mengkoordinasikan tim
9
Menurut (Zulfi, 2009), Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah
profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume,
penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak sehingga suatu
pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan,
direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan. Quantity
Surveying merupakan suatu bidang ilmu tentang ekonomi bangunan
yang ada kalanya juga disebut Construction Cost Consulting. Tugas
jabatan ini diserahkan kepada Bapak Ghaffar Achmad Prakoso.
Berikut merupakan tugas seorang QS (Quantity Surveyor) :
a) Menghitung volume pekerjaan (Quantity Take Off) struktur atas
proyek gedung.
b) Mengestimasi rencana anggaran biaya pekerjaan bangunan,
dalam menghitung rencana anggaran biaya yaitu dengan
mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan
berdasarkan kepada analisa harga satuan kontraktor pelaksana.
c) Menentukan Time Schedule jadwal pelaksanaan proyek
berdasarkan bobot pekerjaan.
d) Membuat Cash flow aliran uang berdasarkan Time Schedule
yang dibuat pada proyek tersebut.
D. Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang bertugas melakukan teknik
riset seperti memeriksa, mengawasi, dan mengamati suatu hal di
berbagai bidang (Populix, 2023). Jam kerja seorang surveyor
cenderung dihabiskan dilapangan. Tugas jabatan ini diserahkan
kepada Bapak Bambang. Berikut merupakan tugas seorang surveyor
:
a) Melakukan survei serta pengukuran di lapangan
b) Melakukan penyusunan dan penggambaran data
10
e) Melakukan pengawasan stake out, yaitu metode pendekatan
dalam mengukur atau menetapkan titik koordinat suatu lokasi di
lapangan (Populix, 2023).
E. Logistik
Logistik konstruksi adalah kegiatan-kegiatan pemesanan,
penyimpanan dan transportasi dari bahanbahan proyek konstruksi.
Penyimpanan bahan adalah kegiatan logistik yang berfungsi untuk
menjamin ketersediaan bahan (Lisya, 2016).
Tugas jabatan ini diserahkan kepada dua orang yaitu Bapak
Sunaro dan Bapak M. Ade Syahragil. Tugas pada divisi Pengadaan
Barang dan Peralatan Proyek adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan data bahan yang up to date dengan spesifikasi yang
sesuai.
b) Membuat jadwal proses pengadaan bahan sampai dengan
evaluasi harga, persetujuan jenis bahan, evaluasi supplier,
pembuatan kontrak pembelian, sampai dengan proses
pengiriman bahan ke lokasi proyek.
c) Menyajikan data penawaran harga berbagai supplier yang
memenuhi syarat spesifikasi dalam pelaksaan proyek.
d) Menyediakan bahan sesuai permintaan pelaksana sesuai jadwal
dan harga satuan yang telah di tentukan.
11
Batavia Prasarana Mitranda. PT. Sierra Agung Perkasa juga mempercayai
konsultan perencana struktur dari PT. Cipta Karya, untuk konsultan
arsitektur dari PT. Design Escape dan konsultan MEP dari PT. Karya
Mentari Seraya.
Berikut ini merupakan Gambar Shop Drawing yang ada dalam
Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng berupa gambar
Tampilan 3D proyek, Tampak Samping 3D Proyek, Tampak Depan,
Tampak Samping Kanan, Tampak Samping Kiri, Tampak Belakang, dan
Site Plan pada Proyek Hotel Park Regis by Prince Menteng.
12
Gambar 2.6 Tampak Depan
(Sumber : Shop Drawing PT. Rejeki Tetap Mengalir)
13
Gambar 2.8 Tampak Samping Kiri
(Sumber : Shop Drawing PT. Rejeki Tetap Mengalir)
14
Gambar 2.10 Site Plan
Berikut ini merupakan Data Umum dan data Spesifikasi Bangunan Proyek
Konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta Pusat :
Tabel 2.1 Data Umum Proyek
15
10. Jumlah Peserta Tidak Ada
11. Nomor Kontrak 002/SPK/SAP-RTM/04/20/2022
12. Nilai Kontrak 150.981.172.078
13. Metode Pembayaran Termin Monly
(Sumber : Data Administrasi PT Rejeki Tetap Mengalir)
16
d. Kolom K - 400
e. Pelat danBalok K - 350
f. Shear Wall K - 350
12. Mutu Besi Tulangan :
Besi Ulir BJTS 420 Mpa
13. Sub Kontraktor :
a) Interior PT. Citra Karya Bangun (CKB)
b) Beton readymix PT. Adhimix RMC Indonesia
c) Fasade Kaca PT. Prima Aluminta Perkasa (PAP)
d) Precast Dinding PT. Beton Elemenindo Perkasa
e) Pekerjaan Pondasi PT. Beton Elemenindo Perkasa
Bored Pile
14. Supplier:
a) Mortar Semen Indonesia Grup
b) Semen Semen Indonesia Grup
c) Sanitair TOTO
d) Besi beton PT. Intiniaga Sukses Abadi
e) Lift Schlinder
f) Granit Tile Dongpeng
(Sumber : Data Administrasi PT Rejeki Tetap Mengalir)
17
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pada ruang lingkup pengamatan ini akan membahas waktu dan tempat
magang, metode pelaksanaan, dan rencana pelaksanaan magang.
3.1 Waktu dan Tempat Magang
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang, yaitu sebagai berikut :
a. Jam Kerja : 08.00 – 17.00 WIB
b. Waktu Pelaksanaan : Juli – Januari
c. Tanggal : 11 Juli 2022 – 11 Januari 2023
d. Tempat : Pembangunan Proyek Konstruksi Hotel
e. Alamat : Jl. Raden Saleh 1 No.8 Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Rencana pelaksanaan magang pada Proyek Pembangunan Hotel Park
Regis by Prince Menteng yang direncanakan sesuai capaian dan target
magang selama 6 Bulan yaitu dari bulan September sampai bulan Februari
setiap hari Senin – Sabtu mulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.
LOKASI
18
3.2 Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan magang melibatkan serangkaian prosedur dan metode
untuk memastikan bahwa praktikan mendapatkan pengalaman yang
bermanfaat dan relevan dalam lingkup pekerjaan yang dipilih. Berikut
adalah gambar bagan metode pelaksanaan magang:
1. Tahap Persiapan
a) Mendaftar/Melamar dan Mengikuti Seleksi Magang Sesuai
Ketentuan Tempat Magang.
Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik dan
koordinator program studi, penulis mendaftar/melamar dan
mengikuti seleksi Magang/Praktik Kerja sesuai ketentuan tempat
Magang/Praktik Kerja. Pada Tahap ini penulis mencari
pembangunan proyek konstruksi gedung yang menerima mahasiswi
magang dan kooperatif untuk berbagi data untuk di analisis.
19
Penulis mendatangi secara langsung setiap proyek
pembangunan konstruksi gedung yang berlokasi di sekitaran
Jakarta. Setelah penulis mencari selama 2 minggu, proyek
pembangunan konstruksi gedung yang menerima mahasiswi
magang dan bersedia dijadikan tempat penelitian adalah proyek
pembangunan konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng di
Jakarta Pusat. Penulis melakukan interview dengan Project
Manager proyek pada hari kamis, 14 september 2023 setelah
dinyatakan lulus dan mendapatkan izin secara langsung dari Project
Manager proyek. Penulis diwajibkan membawa surat keterangan
izin magang dari pihak prodi.
b) Mendapatkan Persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
Magang Program Studi dan Koordinator Program Studi.
Pada tahapan ini setelah penulis mendapatkan izin dari
Project Manager proyek, meminta surat permohonan izin magang
pada admin Prodi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan
Gedung, surat permohonan tersebut atas persetujuan dari dosen
pembimbing akademik Praktik Kerja Program Studi dan
Koordinator Program Studi yang ditujukan untuk Project Manager
proyek pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta
Pusat. Kemudian penulis memberikan hard copy surat permohonan
izin magang dengan mendatangi administrasi proyek dan bertemu
dengan project manager pada hari senin, tanggal 18 September
2023.
Penulis mendapatkan dosen pembimbing magang dari
kampus dan pembimbing industri. Tahapan ini penulis mengisi form
excel daftar magang di Teams, mengenai nama proyek, dan alamat
proyek. Kemudian dosen memberikan informasi mengenai
pembagian dosen pembimbing. Bapak Dr. Arief Saefudin, M. Pd,
selaku Dosen Pembimbing Magang dari kampus dan bapak Ghaffar
Achmad Prakoso dengan jabatan Quantity Surveyor di PT. Rejeki
Ttetap Mengalir selaku pembimbing industri.
20
2. Tahap Pelaksanaan Magang
a) Pengenalan Area Proyek Konstruksi Hotel Park Regis by Prince
Menteng.
Pelaksanaan magang di mulai pada hari senin tanggal 18
September 2023, sesuai dengan surat persetujuan kegiatan magang
di akhiri pada hari senin tanggal 19 Februari 2024. Kegiatan magang
di Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng,
Jakarta Pusat di lakukan dari hari senin sampai dengan hari sabtu
dan mengikuti jam kerja kantor pada pukul 09.00 – 17.00 WIB.
b) Bimbingan Selama Kegiatan Magang
Penulis melaksanakan program dengan mendapat bimbingan
dosen pembimbing kampus, pembimbing industri, dan dosen
pengampu mata kuliah terkonversi. Selama masa kegiatan magang
penulis mengikuti bimbingan dan arahan dari pembimbing kampus,
pembimbing industri dan dosenn pengampu mata kuliah konversi.
c) Mengisi Logbook/Instrumen Sesuai Dengan Aktivitas yang
Dilakukan
Tahap ini penulis mengisi form yang sudah di sediakan Prodi
Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung, form tersebut
berupa absensi dan uraian kegiatan selama penulis melakukan
aktivitas magang, form dapat dilihat pada lampiran. Penulis
diarahkan untuk dapat membantu setiap kegiatan proyek khususnya
pengamatan secara langsung mengenai K3 sesuai dengan fokus yang
diampu oleh penulis.
Tugas utama yang dikerjakan penulis selama kegiatan
magang yaitu; menyiapkan gambar kerja, meghitung volume luas
yang dibutuhkan di proyek menggunakan AutoCAD, menginput
hasil perhitungan volume menggunakan excel, membantu
berjalannya kelancaran dari meeting yang dilakukan di hari selasa
setiap satu pekan dan membuat notulensi setelah selesai meeting,
membantu berjalannya kelancaran safety morning talk di hari jumat
setiap satu pekan, melakukan inspeksi dilapangan untuk pemantauan
21
K3 pada setiap pekerja untuk menggunakan APD, melakukan
inspeksi dilapangan untuk pemantauan K3 area lokasi kerja
(Kebersihan lokasi kerja), dan melakukan inspeksi dilapangan untuk
pemantauan alat kerja yang digunakan.
3. Tahap Pengumpulan Data
a) Pengamatan Secara Langsung di Lapangan
Tahap ini penulis melakukan pengamatan langsung di lokasi
proyek dan kantor untuk mengidentifikasi kebutuhan data yang
relevan dengan proyek konstruksi, seperti data K3, data gambar,
data material, jadwal proyek, dan data relevan lainnya untuk
kemudian di olah penulis dalam bentuk laporan magang dan skripsi.
b) Wawancara Pihak Proyek
Penulis melakukan wawancara pihak proyek untuk
mendapatkan data yang relevan berupa gambaran umum proyek,
struktur organisasi proyek, metode dan teknologi yang digunakan
selama masa pembangunan proyek konstruksi Hotel Park Regsi by
Prince Menteng. Pihak yang menjadi narasumber yaitu pembimbing
lapangan, K3/HSE, project manager, pekerja bagian kantor dan
pekerja lapangan.
4. Tahap Penulisan Laporan
a) Melakukan Bimbingan Sesuai Jadwal
Tahap ini penulis melakukan bimbingan secara rutin dan
sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati dengan dosen
pembimbing magang dari pihak prodi dan pembimbing lapangan
proyek untuk berdiskusi dan mengarahkan dalam penulisan laporan.
Jadwal bimbingan dengan dosen pembimbing magang dari prodi
dilakukan setiap 1 sampai dengan 2 kali pertemuan dalam satu
pekan.
b) Menyusun laporan
Penulis menyusun laporan kegiatan selama praktik magang
dengan mengikuti pedoman juknis magang terbaru, dan mengikuti
arahan dari hasil bimbingan dengan dosen magang dan pembimbing
22
lapangan. Penulis menganalisis data – data yang sudah didapatkan
selama pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung
dilapangan, mencari referensi dari internet dan melalui wawancara
pihak proyek, selanjutnya menyampaikan laporan kepada supervisor
dan dosen pembimbing.
c) Menyerahkan Laporan Sesuai Waktu Pengumpulan
Menyerahkan laporan sesuai dengan waktu pengumpulan
dengan persyaratan bahwa sudah dilakukannya bimbingan minimal
10 kali pertemuan bimbingan dengan dosen pembimbing magang
dari prodi dan sudah mendapatkan persetujuan dengan di buktikan
adanya tanda tangan dari pihak dosen pembimbing magang dan
pembimbing lapangan proyek. Jika tahapan tersebut sudah
memenuhi maka laporan yang di susun oleh penulis sudah dapat
diserahkan sesuai dengan waktu pengumpulan. Waktu pengumpulan
laporan kegiatan praktik magang pada hari ju'mat, tanggal 22
Desember 2023.
3.3 Rencana Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan Magang di proyek pembangunan Hotel Park Regis by
Prince Menteng, memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa
mahasiswa praktik mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman yang
bermanfaat dengan bidang konstruksi. Dibawah ini merupakan rencana
pelaksanaan magang di lokasi Proyek Konstruksi Hotel Park Regis by
Prince Menteng, Jakarta Pusat sebagai berikut:
1) Mengamati aktivitas K3 konstruksi yang terjadi di lapangan.
2) Melakukan wawancara dan konsultasi dengan berbagai pihak HSE
dan pekerja lainnya, seperti kontraktor dan pekerja lapangan untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang aspek-aspek K3
di proyek
3) Mengumpulkan data dan dokumentasi terkait proyek, termasuk data
teknis, data lain yang relevan dan dokumentasi berupa foto – foto
keadaan proyek dan foto – foto yang dibutuhkan untuk penyusunan
laporan praktik magang.
23
4) Menganalisis kesehatan dan keselamatan pekerja proyek, untuk
tindakan yang diambil menjaga keselamatan pekerja.
5) Memahami kesehatan dan keselamatan pekerja di proyek
konstruksi.
Berikut ini merupakan diagram alir (flow chart) Rencana Pelaksanaan
Magang di Proyek Konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng, Jakarta
Pusat:
24
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
25
Gambar 4.1 Lokasi Denah Kolom
(Sumber : Shop Drawing PT. Rejeki Tetap Mengalir)
26
a) Rincian Pekerjaan Struktur Kolom
Work Breakdown Structure (WBS) adalah daftar kegiatan atau
target dari ruang lingkup suatu proyek yang terorganisir dan biasa
dibuat dengan menggunakan project management tools. Menurut
(Satzinger, Jackson, & Burd, 2012).
Berikut ini pada Gambar 4.3 merupakan Work Breakdown
Structure pada proyek Hotel Park Regis by Prince Menteng untuk
pelaksanaan pekerjaan kolom :
27
Gambar 4.4 Diagram Alir (Flow Chart) Pekerjaan Kolom
(Sumber : Data Pribadi)
28
digunakan selama dilaksanakannya pekerjaan kolom. Pada
Tabel 4.1 merupakan Tabel APD yang seharusnya digunakan
pekerja saat pelaksanaan pekerjaan struktur kolom
berlangsung, sebagai berikut:
29
Protective Vest - Untuk memperlihatkan - Fabrikasi Tulangan
(Rompi keberadaan pekerja Kolom
Peelindung - Mencegah terjadinya kontak - Fabrikasi Bekisting
dengan benda atau kecelakaan Kolom
di tempat kerja. - Pengangkatan besi
- Beberapa jenis safety vest tulangan ke lokasi
dirancang untuk mengatur - Pengecoran Kolom
suhu tubuh saat cuaca dingin - Pembongkaran bekisting
atau panas. kolom
30
Tabel 4.2 Penerapan APD Pekerjaan Kolom di Lapangan
DOKUMENTASI ALAT PELINDUNG DIRI RESIKO
PEKERJAAN
Di Tidak
Gunakan Digunakan
1.Fabrikasi Tulangan Kolom Satu pekerja Kedua pekerja tidak • Tidak menggunakan helm safety,
(Pembengkokan Tulangan) menggunakan menggunakan kepala pekerja dapat tertimpa atau
safety shoes helm, rompi, dan terbentur material.
sarung tangan. • Tidak menggunakan sarung tangan
Satu orang pekerja safety, tangan pekerja dapat tergores
tidak menggunakan atau tertusuk besi tulangan dan material
tajam lainnya.
safety shoes.
• Tidak menggunakan rompi safety
pekerja dapat terjadinya kontak dengan
benda atau kecelakaan di tempat kerja
karna tidak terlihat.
• Tidak menggunakan safety shoes, kaki
pekerja dapat tertusuk besi, kawat
bendrat, paku dan meterial tajam
lainnya.
2. Perakitan Tulangan Kolom Kedua pekerja Kedua pekerja tidak • Tidak menggunakan sarung tangan
menggunakan menggunakan safety, tangan pekerja dapat tergores
helm safety dan sarung tangan dan tertusuk besi tulangan dan material
safety shoes safety, masker tajam lainnya.
safety, dan rompi • Tidak menggunakan rompi safety
safety. pekerja dapat terjadinya kontak dengan
benda atau kecelakaan di tempat kerja
karna tidak terlihat.
• Tidak menggunakan masker safety
pekerja dapat menghirup udara buruk
seperti debu, bau yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi proyek
konstruksi.
3. Perakitan Bekisting Kolom Kedua pekerja Keduanya tidak • Dapat terjadinya kontak dengan benda
menggunakan memakai rompi, atau kecelakaan di tempat kerja karna
safety shoes kacamata, masker tidak terlihat.
dan helm dan sarung tangan • Tidak menggunakan helm safety
safety. kepala pekerja dapat tertimpa atau
terbentur.
• Pekerja dapat menghirup udara buruk
seperti debu, bau yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi proyek
konstruksi
• Pekerja dapat terpapar debu, material
yang berterbangan, cairan coran, dan
panas matahari.
4. Pemidahan Tulangan Kolom Kedua pekerja Salah satu pekerja • Tidak menggunakan sarung tangan
menggunakan tidak meggunakan safety, tangan pekerja dapat tergores
sepatu safety, helm safety dan atau tertusuk besi tulangan dan material
hanya satu kedua pekerja tajam lainnya.
pekerja yang tersebut tidak • Tidak menggunakan rompi safety
menggunakan memakai masker terjadinya kontak dengan benda atau
kecelakaan di tempat kerja karna tidak
helm safety. safety, kacamata
terlihat.
safety, rompi safety • Tidak menggunakan helm safety
dan sarung tangan kepala pekerja dapat tertimpa atau
safety. terbentur.
31
• Tidak menggunakan masker safety
Pekerja dapat menghirup udara buruk
seperti debu, bau yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi proyek
konstruksi.
5. Pengecoran Kolom Semua pekerja Pekerja diatas tidak • Tidak menggunakan rompi safety,
menggunakan menggunakan body Kemungkinan terjadinya kontak
helm, Sepatu harness, dan dua dengan benda atau kecelakaan di
boots dan orang yang lain tempat kerja karna tidak terlihat.
sarung tangan tidak menggunakan • Tidak menggunakan body hernes,
kacamata, masker, Cedera parah Ketika jatuh dari
ketinggian.
dan rompi.
• Tidak menggunakan masker safety,
Pekerja dapat menghirup udara buruk
seperti debu, bau yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi proyek
konstruksi
• Tidak menggunakan kaca mata safety,
Mata pekerja dapat terpapar debu,
material berterbangan, dan cairan
coran,
2. Struktur Balok
Analisis pekejaan struktur balok, dengan pembatasan
analisis pekerjaan pada balok jenis BI 1 zona 1 yaitu as 1 – 3 = as A
– C. Dengan dimensi 400 x 650 mm, tulangan utama dan tulangan
ekstra yang digunakan D22, Besi D10 sebagai sengkang ( Jarak antar
sengkang yaitu untuk tumpuan 100 mm dan lapangan 150 mm
32
dengan tekukan 6D ). Berikut ini merupakan gambar denah lokasi
balok BI.
33
a) Rincian Pekerjaan Balok
Berikut ini pada Gambar 4.8 merupakan Work Breakdown
Structure yang ada pada Proyek Pembangunan Hotel Park Regis by
Prince.
34
Gambar 4.8 Diagram Alir (Flow Chart) Pekerjaan Balok
(Sumber : Data Pribadi)
35
Tabel 4.3 merupakan tabel APD yang seharusnya digunakan
pekerja, yaitu :
36
Protective Vest - Untuk memperlihatkan - Fabrikasi Tulangan
(Rompi keberadaan pekerja Balok
Peelindung - Mencegah terjadinya kontak - Fabrikasi Bekisting
dengan benda atau kecelakaan di Balok
tempat kerja. - Pengangkatan besi
- Beberapa jenis safety vest tulangan ke lokasi
dirancang untuk mengatur suhu - Pengecoran Balok
tubuh saat cuaca dingin atau - Pembongkaran
panas. bekisting Balok
37
Tabel 4.4 Peneraapan APD Pekerjaan Balok di Lapangan
DOKUMENTASI ALAT PELINDUNG DIRI RESIKO
PEKERJAAN
Di Tidak
Gunakan Digunakan
1. Fabrikasi Bekisting Balok Pekerja Pekerja tidak Tidak menggunakan rompi,
menggunakan menggunakan dapat terjadinya kecelakaan
safety shoes dan sarung tangan, di tempat kerja karna tidak
helm kacamata, rompi terlihat.
dan masker • Tidak menggunakan sarung
tangan safety, tangan
pekerja dapat terluka gores
atau tertusuk material tajam.
• Tidak menggunakan
masker, pekerja dapat
menghirup udara buruk
seperti debu, bau yang
menyengat dan udara kotor
pada lokasi proyek
• Tidak menggunakan kaca
mata, pekerja terpapar debu,
material berterbangan,
cairan coran, dan panas
matahari.
2. Pemasangan Bekisting Balok Semua pekerja Pekerja tidak • Tidak menggunakan rompi,
menggunakan menggunakan dapat terjadinya kecelakaan
safety shoes dan body harness, di tempat kerja karna tidak
sarung tangan, dan dua orang terlihat.
salah satunya yang lain tidak • Tidak menggunakan body
menggunakan menggunakan harness, peekrja dapat
cedera parah Ketika jatuh
helm helm, kacamata,
dari ketinggian.
masker, dan • Tidak menggunakan helm
rompi. safety kepala pekerja dapat
tertimpa atau terbentur.
• Tidak menggunakan
masker, pekerja menghirup
udara buruk seperti debu,
bau yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi
proyek
• Tidak menggunakan kaca
mata, mata pekerja terpapar
debu, material berterbangan,
cairan coran.
38
3. Fabrikasi Tulangan Balok Satu pekerja Kedua pekerja • Tidak menggunakan helm
(Pembengkokan Tulangan) menggunakan tidak safety kepala pekerja dapat
safety shoes menggunakan tertimpa atau terbentur.
helm, rompi. dan • Tidak menggunakan sarung
sarung tangan. tangan safety, tangan
Satu orang pekerja dapat terluka gores
oleh tulangan.
pekerja tidak
• Tidak menggunakan safety
menggunakan shoes dapat menyebabkan
safety shoes. kaki pekerja menginjak
benda tajam di lokasi.
• Tidak menggunakan rompi,
pekerja tidak terlihat daoat
menyebabkan kecelakaan
kerja.
39
6. Pelepasan Bekisting Kolom Pekerja Pekerja tidak • Tidak menggunakan rompi
menggunakan menggunakan Kemungkinan terjadinya
safety shoes dan helm, kacamata, kecelakaan di tempat kerja
sarung tangan rompi dan karna tidak terlihat.
masker • Tidak menggunakan helm
safety kepala pekerja dapat
tertimpa atau terbentur.
• Tidak menggunakan
masker, pekerja dapat
menghirup udara buruk
seperti debu, bau yang
menyengat dan udara kotor
pada lokasi proyek
konstruksi
• Tidak menggunakan masker
Kemungkinan pekerja
terpapar debu, material
berterbangan, cairan coran,
dan panas matahari.
40
Gambar 4.9 Denah Lokasi Pelat Lantai
(Sumber : Shop Drawing PT. Rejeki Tetap Mengalir)
41
Gambar 4.11 Work Breakdown Structure Pekerjaan Balok
(Sumber : Data Pribadi)
42
(Sumber : Data Pribadi)
43
Protective - Melindungi pekerja dari virus, - Fabrikasi Tulangan
Mask penyaring udara yang dihirup saat Pelat
(Masker bekerja di tempat dengan kualitas - Fabrikasi Perancah
Pelindung) udara buruk seperti debu, bau dan Bekisting Pelat
yang menyengat dan udara kotor - Pembesian Pelat
pada lokasi proyek konstruksi. - Pengecoran Pelat
- Pembongkaran
bekisting Pelat
44
Berikut ini merupaka Penerapan Alat Pelindugn Diri
(APD) yang digunakan pekerja di lapnagan pada pelaksanaan
pekerjaan pelat lantai pembangunan proyek Hotel Park Regis
by Prince Menteng sebagai berikut :
Di Tidak
Gunakan Digunakan
1. Fabrikasi Tulangan Pelat Satu pekerja Kedua pekerja • Tidak menggunakan
(Pembengkokan Tulangan) menggunakan tidak rompi, kemungkinan
safety shoes menggunakan terjadinya kecelakaan di
helm, rompi. dan tempat kerja karna tidak
sarung tangan. terlihat.
• Tidak menggunakan
Satu orang
sarung tangan safety,
pekerja tidak tangan pekerja dapat
menggunakan tertusuk atau terluka
safety shoes. gores oleh material
tajam.
• Tidak menggunakan
masker, kemungkinan
pekerja menghirup udara
buruk seperti debu, bau
yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi
proyek konstruksi
2. Pemasangan Perancah dan Bekisting Para pekerja Pekerja tidak • Tidak menggunakan
Pelat menggunakan menggunakan rompi, kemungkinan
safety shoes dan sarung tangan, terjadinya kecelakaan di
helm kacamata, rompi tempat kerja karna tidak
dan masker terlihat.
• Tidak menggunakan
helm safety kepala
pekerja dapat tertimpa
atau terbentur.
• Tidak menggunakan
masker, kemungkinan
pekerja menghirup udara
buruk seperti debu, bau
yang menyengat dan
udara kotor pada lokasi
proyek konstruksi
45
tangan pekerja dapat
terluka gores oleh
tulangan.
• Tidak menggunakan
safety shoes dapat
menyebabkan kaki
pekerja menginjak benda
tajam di lokasi.
• Tidak menggunakan
rompi, kemungkinan
terjadinya kecelakaan di
tempat kerja karna tidak
terlihat.
46
4.1.2 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif (PP No.50 Tahun 2012). Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) pada proyek pembangunan Hotel Park Regis by Prince
Menteng, Jakarta Pusat sangat penting untuk memastikan bahwa
seluruh aspek proyek berjalan dengan aman dan memenuhi standar
keselamatan yang berlaku, dan mengurangi risiko cedera atau
kecelakaan. Berikut adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) proyek konstruksi Hotel Park Regis by
Prince Menteng:
1. Safety Morning Talk
Safety morning talk adalah bentuk komunikasi rutin kepada
seluruh pekerja untuk membicarakan, mengenalkan dan
mengingatkan segala jenis aturan yang berkaitan dengan kesehatan
dan keselamatan kerja di lingkungan kerja yang berlaku. Safety
morning talk sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya cedera bahkan kecelakaan kerja.
Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3) menyebutkan bahwa komunikasi K3 merupakan
bagian dari kegiatan pendukung untuk pencegahan kecelakaan kerja.
Pada Proyek Hotel Park Regis by Prince Menteng, kegiatan safety
morning talk diadakan setiap 1 minggu sekali di hari jumat pagi
pukul 07.00 wib s/d selesai.
47
Gambar 4.13 Safety Morning Talk
48
b. Uraian Pekerjaan; Alat Pelindung Diri yang Diperlukan,
Disetujui dan ditanda tangani oleh Safety Officer dan Safety
Manager.
c. Urutan Langkah Kerja
d. Potensi Bahaaya
e. Rekomendasi/Rencana Keselamatan
49
Kerja (K3). Apabila pekerja masih melakukan pelanggaran, pihak
perusahaan akan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Surat Peringatan Kerja ini berisi :
a. Nama Penerima Surat Pringatan (SP)
b. Nama Perusahaan/Mandor
c. Hari, Tanggal, dan Jam
d. Jenis Peringatan
e. Keterangan dari Safety Officer
f. Tindakan Perbaikan
g. Tanda Tangan Pekerja Penerima Surat Peringatan
h. Tanda Tangan Safety Officer
50
Form laporan kecelakaan kerja akan memberikan informasi
tentang semua kecelakaan kerja yang telah terjadi dalam periode
tertentu dan kecelakaan kerja terbanyak yang terjadi saat itu, ini
memungkinkan untuk menemukan akar penyebab dari kecelakaan
yang terjadi dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan
untuk kedepannya selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi
proyek berlangsung. Form laporan kecelakaan kerja bersisi :
a. Tanggal, Hari dan Jam kejadian
b. Pekerjaan, Area dan Cuaca
c. Data korban berupa Nama, Jenis Kelamin, Usia, Jabatan
dan Keterangan
d. Kronologi Kecelakaan Kerja
e. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan yang di lakukan
f. Ditanda tangani pleh Saksi, dan Pengawas K3
51
5. Surat Penerapan Alat Pelindung Diri (APD)
Surat Penerapan Wajib APD merupakan surat yang wajib di
ikuti oleh seluruh pekerja yang berada di pembangunan proyek
konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng. Surat penerapan
wajib APD di utamakan untuk mandor, nantinya mandor akan
mengkordinir para pekerja untuk menggunakan APD di lokasi
proyeek. Surat penerapan APD setujui oleh Owner, Project
Manager, Konsultan Pengawas, Quantity Surveyor, dan K3
Officer.
Berikut ini merupakan Surat Penerapan Wajib menggunakan
APD :
52
c. Melakukan pengecekan secara berkala CCTV sekitar area lokasi
proyek konstruksi.
d. Memantau kondisi lingkungan kerja, termasuk kebersihan area
sekitar lingkungan kerja dengan memperhatikan sampah di
sekitar area.
e. Melakukan pengecekan alat keselamatan darurat seperti kotak
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Alat
Pemadam Kebakaran (APAR).
7. Rambu – Rambu K3
Rambu – Rambu K3 merupakan salah satu cara
menginformasikan kepada individu/pekerja yang berada di
53
lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya dan penting bagi
setiap individu di area tersebut.
Rambu - rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
proyek konstruksi, termasuk pembangunan proyek hotel seperti Park
Regis by Prince di Jakarta Pusat, sangat penting untuk memastikan
lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja. Berikut adalah
beberapa rambu-rambu K3 yang umumnya diterapkan di lokasi
konstruksi:
54
8. Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan
Memastikan bahwa semua pekerja di proyek Hotel Park
Regis By Prince Menteng dilengkapi dengan peralatan keselamatan
yang sesuai dengan bidang pekerja. Memantau dan memastikan
peralatan keselamatan berada dalam kondisi baik dan digunakan
dengan benar.
a. Safety Net
Safety Net merupakan jaring untuk melindungi pekerja dari
cedera setelah jatuh dari ketinggian dengan membatasi jarak
jatuh, dan membelokkan untuk menghilangkan energi
tumbukan. Safety net juga berguna untuk menahan alat atau
material yang jatuh dari atas agar tidak langsung jatuh ke bawah.
Proyek kontruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng
menggunakan Safety Net di setiap lokasi tinggi yang
memungkinkan terjadinya resiko pekerja yang jatuh atau alat
dan material yang jatuh kebawah.
b. Konstruksi Tape
Konstruksi tape adalah jenis barricade line yang digunakan
dalam zona konstruksi untuk memberitahu orang-orang tentang
adanya bahaya pada are lokasi tersebut, sehingga dipasangkan
konstruksi tape untuk tidak mendekati atau melintasi area lokasi
55
tersebut. Kontruksi Tape yang digunakan di pembangunan
proyek konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng
menggunakan kombinasi warna kuning hitam.
56
menangani luka, dan menemukan semua keperluan medis di satu
tempat. APAR atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher)
adalah alat yang dipakai untuk memadamkan api/kebakaran pada
tahap dini untuk mencegah kebakaran berskala besar. Berikut ini
merupakan Kotak P3K dan APAR yang dimiliki proyek Kontruksi
Hotel Park Regis by Prince Menteng.
57
10. Pelaporan dan Evaluasi K3
Pada pembangunan proyek konstruksi Hotel Park Regis by
Prince Menteng diadakan meeting rutin bersama subcon untuk
melaporkan semua insiden yang terjadi selama berjalannya satu
pekan aktivitas proyek. Melakukan evaluasi menyeluruh setiap kali
terjadi kecelakaan untuk mengidentifikasi penyebabnya dan
mencegahnya terjadinya kecelakaan berulang. Berikut ini
merupakan dokumentasi meeting bersama subcon.
58
sehingga pekerja lebih lambat dalam melakukan pekerjaan dan dapat
menyebabkan tingginya resiko pekerja mengalami kecelakaan kerja
seperti tangan dan kaki yang tertusuk ataupun tertimpa material yang
tajam maupun tumpul.
Hal ini terjadi karena pengelolaan material yang tidak efisien,
kurangnya kesadaran pekerja terhadap lingkungan, kurangnya
rencana pengelolaan sampah, dan keterbatasan ruang penyimpanan.
Berikut adalah dokumentasi dari banyaknya sampah material di area
lokasi kerja :
59
Berikut ini merupakan dokumentasi area lokasi kerja yang
sudah di bersihkan :
60
Gambar 4.28 Pekerja Tidak Menggunakan APD Di
Lokasi Kerja
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
61
4.3 Peningkatan Kapasitas, Pengetahuan, Keterampilan, Sikap, dan Nilai-
nilai
Kapasitas merupakan kemampuan individu, organisasi atau sistem untuk
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya secara efektif, efisien dan terus-
menerus. kapasitas adalah kemampuan, keterampilan, pemahaman, sikap,
nilai-nilai, hubungan, perilaku, motivasi, sumber daya, dan kondisi-kondisi
yang memungkinkan setiap individu, organisasi, jaringan kerja/sektor, dan
sistem yang lebih luas untuk melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan
mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dari waktu ke waktu
(Morgan dalam Soeprapto 2010)
Peningkatan kapasitas, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
merupakan tujuan umum dalam pengembangan individu atau organisasi. Ini
mencerminkan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan meningkatkan kinerja secara pemikiran secara menyeluruh. Berikut
adalah penjelasan mengenai masing-masing elemen ini:
1. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Dapat ditafsirkan sebagai segala sesuatu yang diketahui, pedoman
dalam membentuk suatu tindakan seseorang, dan dapat juga
didefinisikan sebagai hasil penginderaan terhadap segala sesuatu yang
telah terjadi dan dilewati berdasarkan pengalaman. Peningkatan
pengetahuan bagi praktikkan didapatkan dari penjelasan materi serta
tanya jawab oleh pembimbing dilapangan dan saat praktikkan mengikuti
kegiatan rapat.
2. Keterampilan merupakan suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan instansi/perusahaan kepada seseorang
dengan baik dan maksimal. Peningkatan keterampilan sangat penting
bagi praktikkan, hal ini karena praktikkan dapat belajar untung
memegang tanggung jawab dan menjadi suatu pengalaman untuk
diaplikasikan di dunia kerja nantinya. Peningkatan ini didapatkan dari
62
penugasan yang diberikan kepada praktikkan setiap harinya saat
pelaksanaan magang. Selama proses magang banyak kerampilan baru
yang didapat oleh praktikan.
3. Sikap diartikan sebagai suatu perwujudan adanya kesadaran terhadap
lingkunganya. (Riadi, 2023). Sikap merupakan pola tingkah seseorang
di dalam peran melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan
peraturan instansi/perusahaan. Peningkatan sikap sangat penting bagi
praktikkan, hal ini karena praktikkan akan bertemu banyak hal baru
yang tentunya penentuan sikap penting saat menghadapi suatu situasi.
Apabila praktikkan mempunyai sifat yang baik dan mendukung, maka
tugas yang diberikan akan dilakukan sebaik-baiknya.
63
ditempuh saat semester 114 dan 2 sks dan mata kuliah yang bertujuan agar
mahasiswa dapat membaca gambar konstruksi. Mata kuliah ini relevan
dengan kegiatan magang saat ini karena dalam kegiatan magang karena
memahami gambar perencanaan (shop drawing) dalam kegiatan proyek
pembangunan konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng.
3. Mata Kuliah Struktur Beton
Struktur beton merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang
perancangan perancangan struktur beton dalam konstruksi bangunan gedung
yang ditempuh saat semester 115 dan 116 yang masing-masing sebanyak 2
sks dan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa dapat memahami
komponen struktur beton di konstruksi dan cara merancang bangunan
dengan konstruksi beton bertulang. Mata kuliah ini belajar bagaimana
merancang komponen struktur yang baik dengan menyesuaikan beban-beban
yang akan di terima struktur atas ataupun bawah sehingga setiap komponen
pada bangunan tersebut akan bekerja dengan baik.
4. Mata kuliah metode konstruksi gedung
Metode konstruksi gedung merupakan mata kuliah yang membahas
tentang konsep pentingnya memahami metode pelaksanaan setiap pekerjaan
konstruksi untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan yang tertuang dalam dokumen kontrak. Mata kuliah
ini memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan. Mata kuliah ini di tempuh
pada semester 118 dan 2 sks. Mata kuliah ini relevan dengan kegiatan
magang saat ini karena dalam kegiatan magang penulis dapat mengetahui
metode pelaksanaan pekerjaan struktur terutama struktur atas, dan dapat
mengetahui proses kegiatan pada proyek konstruksi.
5. Mata kuliah bahan bangunan
Mata kuliah bahan bangunan ini di tempuh pada semester 113
sebanyak 2 sks. Mata kuliah ini mempelajari berbagai macam bahan yang
digunakan dalam konstruksi bangunan seperti kayu, baja, beton, keramik,
kapur, dan lain-lain. Selain itu, mata kuliah ini juga membahas sifat-sifat
fisis, mekanis, dan kimiawi dari bahan-bahan tersebut, serta teknik
penggunaannya dalam struktur bangunan. Mata kuliah ini relevan dengan
64
kegiatan magang saat ini karena dalam kegiatan magang penulis dapat
mengetahui bahan apa saja yang dapat digunakan dalam proses pelaksanaan
konstruksi, serta mengetahui karakteristik bahan campuran yang dapat
digunakan, terutama dalam proses pekerjaan fisnishing
65
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Kegiatan magang di Proyek Pembangunan Konstruksi Hotel Park
Regis by Prince Menteng Jakarta Pusat yang berlokasi Jalan Raden Saleh I
No. 8, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu kota
Jakarta, memberikan banyak pengalaman baru dan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis terutama ilmu pengetahuan mengenai konstruksi
bangunan gedung dan pentingnya akan Sistem Manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja (SMK3) dan penerapannya di lokasi proyek pembangunan
gedung. Dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan baru yang
didapatkan melalui kegiatan magang ini sangat bermanfaat untuk peluang
bekerja di dunia konstruksi.
Setelah menjalani periode magang yang intensif di proyek konstruksi
Hotel Park Regis by Prince di Menteng, Jakarta Pusat, dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Proyek Hotel Park Regis by Prince menunjukkan
komitmen tinggi terhadap keselamatan pekerja dengan mengintegrasikan
prinsip-prinsip K3 dalam setiap aspek pekerjaan.
Berdasarkan pembahasan laporan kegiatan magang, pengalaman dan
pengamatan yang dilakukan selama magang dapat diambil kesimpulan
beberapa aspek utama yang dapat diambil sebagai kesimpulan adalah sebagai
berikut :
1. Adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan K3, seperti masih
terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD dikarenakan masih
kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja tentang manfaat dan
pentingnya akan Kselamatan dan Kesehatan Kerja, sehingga
meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan
konstruksi.
66
2. Sebaiknya safety officer memperlakukan sanksi bagi pekerja yang
tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan
pekerjaan konstruksi.
5.2 SARAN
Berdasarkan pembahasan laporan praktik magang dan kesimpulan di
atas, maka saran penulis sebagai berikut :
1. Saran untuk PT. Rejeki Tetap Mengalir
a. PT. Rejeki Tetap Mengalir lebih meninjau dan memperbarui
kebijakan K3 mereka, termasuk prosedur-prosedur keselamatan,
sesuai dengan dengan peraturan pemerintah republik indonesia
nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Tekankan pentingnya pelatihan keselamatan bagi semua pekerja
yang terlibat dalam proyek. Pastikan bahwa semua pekerja
memahami risiko kecelakaan kerja dan tahu cara menghindari
kecelakaan.
c. Pastikan bahwa semua pekerja menggunakan APD dengan benar
sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Berikan
peringatan atau sanksi jika ditemukan pelanggaran dalam
penggunaan APD.
d. Meningkatkan kegiatan pengawasan dan inspeksi rutin di lokasi
proyek untuk memastikan bahwa kondisi keselamatan tetap
terjaga dan perbaikan segera dilakukan jika ditemukan
kekurangan.
2. Saran untuk Prodi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan
a. Sebaiknya prodi menjalin kerjasama erat dengan PT. Rejeki Tetap
Mengalir dalam menyelenggarakan magang karena PT. Rejeki
Tetap Mengalir memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan
konstruksi untuk mahasiswa magang.
b. Juknis laporan magang lebih di rincikan kembali maksud dan
tujuan dari setiap Sub-Bab. Supaya mahasiswa yang melakukan
67
magang lebih memahami maksud dan tujuan dari juknis laporan
magang tersebut saat penyusunan laporan magang.
3. Saran Untuk Mahasiswa
a. Fokus pada pengembangan keterampilan praktis yang dapat
diterapkan di dunia kerja, seperti penggunaan perangkat lunak
desain, pemahaman konstruksi, dan manajemen proyek.
b. Manfaatkan kesempatan untuk membangun jaringan dan
hubungan kerja selama magang. Interaksi dengan profesional di
bidang kontruksi dapat membuka peluang-peluang setelah lulus.
c. Evaluasi kemajuan secara berkala dan identifikasi area di mana
dapat meningkatkan diri. Magang bukan hanya tentang
pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga pertumbuhan
pribadi.
68
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMPIRAN
70
Lampiran 2 Surat Penerimaan Magang
71
Lampiran 3 Surat Tugas Dosen Pembimbing
72
Lampiran 4 Dokumentasi Magang
73
Lampiran 5 Bukti Laporan Kejadian Kecelakaan 1
74
Lampiran 6 Form Laporan Kecelakaan Kerja 2
75