Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.035-044

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SIDOARJO JATIM

Ilham Prayugi Hidayat1, Siswoyo2


1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Jl. Dukuh Kupang XX No. 54, Kota Surabaya, 60225, Jawa Timur,Indonesia
Email: 1ilhamprayugi@gmail.com, 2siswoyosecure@gmail.com

Abstrak: Dalam setiap pembangunan proyek perumahan selalu ada risiko yang tidak menutup
kemungkinan dapat terjadi, seperti risiko kesehatan dan keselamtan kerja yang dapat terjadi saat
pelaksanaan konstruksi. Sehingga dalam pembangunan suatu proyek pasti terjadi kendala yang
menyebabkan kerugian ataupun keterlambatan. Bahkan berhentinya kegiatan konstruksi yang disebabkan
oleh factor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko yang paling dominan yang
mempengaruhi proses pembangunang perumahan dengan menggunakan Metode Diagram Kartesius, Dari
analisa-analisa tersebut juga dapat diprediksi risiko yang akan terjadi ke depannya berdasarkan pada
probabilitas dan dampak. Metode Diagram Kartesius ini dipilih karena metode ini dianggap mudah dalam
menganalisa data dapat mengukur skala dari yang terkecil ke yang terbesar. Data Primer penelitihan
diperoleh dengan pengisian kuisioner oleh pihak pihak yang yang terlibat dalam proyek pembangunan
perumahan King Safira 1, King Safira 2, Safira Garden, dan Amarta Safira di Sidoarjo yang berjumlah 30
responden. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kesehatan dan keselamatan kerja,
yang paling dominan yang terjadi pada proyek menurut variabel adalah risiko manajemen dan kesalahan
desain. Sedangkan menurut indikator paling dominan adalah tidak tersedianya alat pelindung diri dari
menejemen proyek.

Kata Kunci : Analisa Risiko, Diagram Kartesius, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.

1. PENDAHULUAN proyek dapat terganggu dengan berbagai


1.1 Latar Belakang Masalah pemasalahan, keterlambatan waktu penyelesaian
Jawa timur adalah provinsi yang pertumbuhan seringkali tak terhindarkan sehingga mengalam
penduduknya berkembang pesat, dimana jumlah ketelambatan waktu penyelesaian. Salah satu
penduduk bertambah setiap tahun. Kabupaten penyebab terganggunya atau terhentinya
Sidoarjo sebagai salah satu kabupaten di Jawa pekerjaan proyek adalah risiko kecelakaan yang
Timur juga mengalami pertambahan penduduk mungkin terjadi pada suatu proyek
positif, dimana peningkatan jumlah penduduk itu konstruksi.(Sepang et al, 2013)
akan akan menyebabkan kebutuhan rumah tinggal Tempat kerja di mana dilakukan suatu proses
meningkat, dimana proyek pembangunan kerja yang mengandung risiko atau bahaya yang
perumahan akan mengalami peningkatan yang berasal manusia, mesin, alat kerja, dan material
cukup siknifikan. (Rummimper et al, 2015) lainnya. Untuk menghilangkan atau mengurangi
Proyek konstruksi perumahan memiliki kecelakaan ataupun kerugian yang terjadi maka
karakteristik unik karena merupakan suatu dilakukan serangkaian kegiatan identifikasi
rangkaian kegiatan kontruksi yang berlangsung bahaya dan penilaian risikonya dengan metode
dalam waktu yang relatif singkat dengan sumber yang ada di perusahaan tersebut kemudian
daya yang terbatas untuk menghasilkan suatu dilakukan penilaian tingkat risiko bahayanya dan
infrastruktur dengan standar-standar yang telah bagaimana tindakan pengendalian yang
ditentukan dalam dokumen kontrak. Perencanaan dilakukan.(Sitorus, 2010)
anggaran dan spesifikasi yang telah direncanakan Kesehatan dan keselamatan kerja dalam bidang
pada dokumen kontrak belum tentu sesuai dengan jasa konstruksi merupakan cara mengelola hal-hal
apa yang terjadi di dalam pelaksanaan. Karena itu yang mungkin akan mempengaruhi hasil
pada tahap pelaksanaan pembangunan penyedia pekerjaan yang pada tingkat ekstrim akan
jasa akan dihadapkan pada berbagai kondisi tidak mengakibatkan kegagalan. Program manajemen
terduga yang merupakan risiko pelaksanaan. resiko ini mencakup tugas-tugas mengevaluasi
(Tjakra et al, 2011) risiko-risiko yang dihadapi. menganalisis,
Pekerjaan kontruksi pasti ingin diselesaikan tepat mengukur dan menentukan besarnya risiko
waktu, namun terkadang aktivitas pekerjaan suatu tersebut kemudian mencari beberapa alternatif

35
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK


PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SIDOARJO JATIM
(Ilham Prayugi Hidayat, Siswoyo)
untuk menghadapi atau menanggulangi resiko. perumahaan dua lantai di Sidoarjo dengan
(Rummimper et al, 2015) menggunakan SMK3?
Keselamtan kerja merupakan hal yang sangat
penting dalam industri jasa kontruksi, namun 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
seringkali masalah keselamatan kerja seringkali Berdasarkan uraian latar belakang dan
terabaikan oleh stake holder pada tahap pengejaan perumusan masalah di atas, maka maksud dari
pelaksanaan proyek. Bahkan kesehatan dan penelitian ini adalah untuk mengkaji risiko-risiko
keselamatan kerja oleh penyedian jasa kontruksi yang berpotensi pada pembangunan proyek
cenderung diabaikan dan hanya sedikit saja pihak perumahan, Sedangkan tujuan dari penelitian ini
yang memperhatikan masalah ini secarah sungguh ialah untuk :
sungguh (Sutarto, 2010) 1. Menganlisi penyebab risiko Kesehatan dan
Manajemen analisa risiko ialah keseluruhan akan Keselamatan Kerja (K3) yang terjadi dalam
peluang kejadian yang kemungkinan akan terjadi, kegiatan konstruksi pembangunan
yang menghambat progres dan target proyek. perumahaan dua lantai di Sidoarjo.
Sedangkan analisa risiko adalah proses yang 2. Untuk memberikan gambaran kepada
meyusun proses manajemen risiko, identifikasi penyedia jasa tentang faktor-faktor risiko
risiko, perencanaan respon risiko dan pemantauan kecelakaan kerja yang perlu diperhatikan
kontrol proyek.Oleh karena itu, analisa risiko agar tidak terjadi kecelakaan yang
dalam hal pembangunan akan menjadi penting berbahaya dalam proyek pembangunan
untuk dilakukan. Dengan melakukan manajemen perumahan
risiko diharapkan terwujud sasaran proyek yang 3. Memberikan peringkat penyebab risiko apa
bebas dari kecelakaan kerja yang terjadi pada saja yang paling berpengaruh kemudian
proses pembangunan (Asmarantaka, 2014). memberikan usulan penanganan (aksi
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan mitigasi).
penelitian tentang analisa Risiko Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) Pada Proyek 1.4 Batasan Masalah
Pembangunan Perumahan Dua Lantai Di Sidoarjo. Dalam study ini digunakan batasan penelitian
Dari analisa-analisa tersebut juga dapat diprediksi sebagai berikut :
risiko-risiko yang akan terjadi ke depannya dengan
1. Risiko analisis kesehatan dan keselamatan
berdasarkan pada probabilitas dan impact risiko-
kerja yang akan dievaluasi adalah risiko yang
risiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor
terjadi pada saat pelaksanaan kontruksi
lainnya
perumahan dua lantai.
Sehingga tugas akhir ini dimaksudkan untuk
2. Objek penelitian adalah proyek pembangunan
memberikan gambaran pentingnya manajemen
perumahan dua lantai di Sidoarjo yang
dan menganalisa risiko kesehatan dan keselamatan
berlokasi di Jl. Sepande Candi, Krajan, Kec.
kerja secara cepat dan tepat terkait dengan proyek
Candi Kab. Sidoarjo.
yang akan di kerjakan pada masa pelaksanaan
3. Responden dalam penelitian ini yaitu Manajer
proyek perumahan sehingga dapat mengurangi
Proyek, Site Manajer, Quality Control (QC),
dampak negatif dari kecelakaan kerjapelaksanaan
Staff QC, dan Pelaksana Proyek.
(cost overruns) proyek Perumahan tersebut.
4. Penelitian ini merujuk pada mengidentifikasi
Penelitian ini digunakan rancangan penelitian
faktor-faktor risiko kesehatan dan
kuantitatif dengan metode studi kasus melalui
keselamatan kerja proyek yang terjadi pada
strategi survey menggunakan kuesioner sebagai
saat pelaksanaan pembangunan perumahan
instrument penelitian
dua lantai di Sidoarjo.
1.2 RumusanMasalah
2. LANDASAN TEORI
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di
depan maka beberapa parameter yang akan diteliti 2.1 Risiko
dirumuskan secara pararel sebagai berikut : Risiko (risk) adalah dampak yang dapat
1. Apa saja faktor-faktor yang menjadi sumber mempengaruhi proyek secara positif dan negatif,
risiko kesehatan dan keselamatan kerja (K3) akibat dari tidak adanya kepastian yang terjadi.
pada proyek pembangunan perumahan? Risiko dapat dikaitkan dengan kemungkinan dan
2. Faktor apa yang paling dominan pada risiko dampak terjadinya peristiwa yang di luar
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diharapkan. (Tjakra., et-al,2011)
menurut analisa kuantitatif? Kejadian yang akan datang tidak dapat diketahui
3. Bagaimana penanganan/respon risiko secara pasti. Kejadian ini atau suatu keluaran
(mitigasi) untuk risiko yang paling tinggi (output) dari suatu kegiatan atau peristiwa dapat
yang terjadi pada proyek pembangunan berupa kejadian yang baik atau kejadian yang
buruk, Jika yang terjadi adalah kejadian baik maka
hal tersebut merupakan peluang (opportunity), jika

36
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.035-044

kejadian merupakan hal yang buruk maka hal 2.2 Manajemen Risiko
tersebut merupakan resiko negatif. (Tjakra., et- Menurut Chooper and Chapman manajemen risiko
al,2011) merupakan kegiatan yang akan dilakukan untuk
Kerzner (2001) menjelaskan konsep resiko pada mencegah risiko yang akan terjadi, untuk
proyek sebagai ukuran probabilitas dan menghindari risiko potensial yang bisa terjadi,
konsekuensi dari suatu sasaran proyek yang telah Selanjutnya dapat diketahui dampak buruknya
ditentukan, Risiko memiliki dua skala untuk satu yang tidak diingikan dan dapat dicegah dengan
peristiwa, yaitu skala probabilitas terjadinya penanganan yang sesuai untuk meminimalisir
peristiwa dan skala dampak dari peristiwa yang risiko yang diprediksikan. karena itulah analisa
terjadi. (Tjakra., et-al,2011) risiko dalam pembangunan infrastruktur akan
Flanagan dan Norman (1993) menjabarkan risiko penting untuk dianalisa. Dengan melakukan
sebagai faktor penyebab terjadinya kondisi yang analisa risiko diharapkan pembangunan gedung
tidak diharapkan yang dapat menimbulkan dapat terwujud sasaran pembangunan yang sesuai
kerugian, kerusakan atau kehilangan. (Tjakra., et- biaya, waktu, dan kualitas. (Nurlela,2014)
al,2011) Manajemen risiko adalah perencanan atau analisa
Menurut PMBOK risiko artikan sebagai suatu pencegahan dalam mengelola permasalahan yang
kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang berkaitan erat dengan peristiwa maupun suatu
apabila terjadi dapat berdampak pada tujuan kegiatan manusia terterhadap penilaian analisa,
proyek, yang mencakup ruang lingkup, jadwal, perencanaan penanganan untuk mencegah dengan
biaya, dan kualitas. Risiko sendiri bisa di maknai mitigasi risiko menggunakan pemberdayaan
sebagai sebuah ketidak pastian terjadinya sesuatu, ataupun mengelola sumber daya. Strategi
yang berimbas negatif ataupun positif terhadap manajemen risiko diawali dengan
tujuan proyek itu sendiri baik dari segi waktu, mengidentifikasi hal –hal apa saja yang dapat
biayadan mutu. terjadi dan menentukan pencegaha/mitigasi risiko,
(Suwandi, 2010) Resiko merupakan fenomena kemudian mencari jalan bagaimana menangani
yang kompleks yang meliputi dimensi fisik, risiko tersebut (Labombang ,2011).
keuangan, budaya dan sosial dan bagi kebanyakan Menurut Wideman tujuan dari manajemen risiko
manager menganggap resiko lebih pada suatu adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah
kejadian yang tidak dapat diprediksi yang mungkin proyek dan mengembangkan strategi untuk
terjadi dikemudian hari dan hasilnya dapat mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain
berpengaruh pada keuntungan dan tujuan awal. sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan
Ada 4 hal utama dalam mengkategorikan sebuah peluang yang ada.(Labombang ,2011)
resiko, yaitu adanya (Suwandi, 2010) Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
1. Ketidakpastian (uncertainty) manajemen risiko proyek yakni: (Labombang
Ketiadaan informasi yang diperlukan yang ,2011)
membuat sebuah resiko tidak dapat diprediksi 1) Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di
2. Peristiwa (events) awal proyek secara sistematis serta
Jika mengkategorikan penambahan biaya atau mengembangkan rencana untuk
keterlambatan sebagai risiko adalah keliru mengantisipasi risiko.
karena hal tersebut bukan peristiwa melainkan 2) Mengalokasikan tanggung jawab kepada
dampak atau konsekuensi dari resiko pihak yang paling sesuai untuk mengelola
peristiwa risiko
3. Masa depan (future) 3) Memastikan bahwa biaya penanganan risiko
Kejadian masa lampau bukanlah sebuah adalah cukup kecil dibanding nilai proyek.
resiko tetapi problem actual dan krisis yang Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk
perlu penyelesaian kembali adalah resiko. Ciri mengurangi dampak negatif dari suatu risiko
manajemen resiko adalah proaktif dan selalu realatif lebih rendah atau sama dengan
melihat ke depan, berbeda dengan manajemen besaran manfaat dari terhindarnya/
krisis yang berciri reaktif dan melihat ke berkurangnya risiko tersebut.
belakang. penilaian risiko menggunakan Matriks Tingkat
4. Keuntungan dan tujuan (interest and Risiko
objectives).
Jika peristiwa yang potensial terjadi di masa
depan tidak mempengaruhi tujuan suatu
organisasi, maka peristiwa yang berpotensi
terjadi tersebut bukanlah sebuah resiko bagi
organisasi tersebut.

37
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK


PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SIDOARJO JATIM
(Ilham Prayugi Hidayat, Siswoyo)
serius agar dapat meminimalkan
kemungkinan dan dampak terjadinya
resiko
2. pada kuadran II dibutuhkan adanya
rencana yang telah teruji untuk menjawab
situasi beresiko yang terjadi.
3. Pada kuadarn III memerlukan
pengawasan dan perencanaan internal
secara teratur untuk menjaga tingkat
kemungkinan terjadinya dan segala
dampaknya.
Gambar 1 Matriks Tingkat Risiko
4. Pada kuadarn VI resiko-resiko yang
(PMBOK, 2004)
terjadi membutuhkan informasi teratur
dan pengawasan rutin setiap harinya.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Metode analisa diagram kartesius 3.2 Lokasi Penelitian
Salah satu teknik analisa data untuk menganalisa Penelitian ini berlokasi Pada proyek pembangunan
kepuasan pelangga adalah dengan menggunakan perumahan dua lantai di Sidoarjo, yang meliputi
Diagram Kartesius. (Menurut Suharto, 2009) proyek perumahan King Safira Recidence 1, King
Teknik analisa data dengan menggunakan Safira Residense 2, Safira Garden dan Amarta
Diagram Kartesius yaitu untuk atau mengetahui Safira yang belokasi di Jalan Raya Sepande Candi,
peta atau potret bahaya/risiko yang berada pada Kerajan, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo Jawa Timur.
kuadran 1, 2, 3 ataupun 4. Berdasarkan pemetaan
yang akan diperoleh rekomendasi dan tindak lanjut 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
yang harus dilakukan pihak perusahaan dalam Populasi Penelitian
menyikapi hasil penelitian. Sedangkan menurut Populasi Adalah wilayah generalisasi yang terdiri
(Surapto, 2004) atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
diagram kartesius adalah suatu bangunan yang dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
dibagi mejadi empat bagian yang dibatasi oleh dua peneliti untuk dipelajari dan ditarik
buah garis yang berpotongan tegak lurus pada tit kesimpulannya. Apabila seseorang ingin meneliti
(X,Y). X merupakan rata-rata dari skor tingkat semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
impact risiko/bahaya pada pelaksanaan proyek maka penelitiannya merupakan penelitian
seluruh faktor mempengaruhi kinerja proyek, populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah
sedangkan Y adalah rata-rata dari skor tingkat kelompok atau individu yang paling sedikit
probabilitas risiko/bahaya seluru faktor yang mempunyai satu sifat yang sama. Populasi untuk
mempengaruhi pekerjaan proyek. penelitian ini adalah Manajer Proyek, Site
Inti penggunaan diagram Kartesius adalah untuk Manajer, Quality Control (QC), Staff QC,
mengetahui titik atau pekerjaan apa yang memiliki Pelaksana Proyek,SPV,pengawas infrastrukrur
risiko terendah hingga risiko yang paling tinggi dan pengawas lapangan atau pihak-pihak yang
terhadap berjalannya pekerjaaan proyek sebuah bersangkutan dalam pelaksanaan proyek
perusahaan. pembangunan perumahan dua lantai di Sidoarjo.
Berikut adalah gambar diagram kartesius dan Pada penelitian ini jumlah responden diambil dari
uraian dengan 4 (empat) kuadran atau matrik: struktur organisasi proyek pembangunan
perumahan dua lantai di Sidoarjo. Yang berisikan
Manajer Proyek 4 orang, Site Manajer 4 orang,
Quality Control 4 orang Quality Control ME 4
orang, Pelaksana Proyek 4 orang, Pengawas
inrastruktur 4 orang, Pengawas Lapangan 4 orang
dan SPV 2 orang, responden diambil dari 4 lokasi
lokasi berbeda yaitu Amarta Safira 8 orang, Safira
Garden orang, King Safira I 7 orang, King safira II
7 orang, jadi total populasi 30 orang

3.4 Sampel Penelitian


Gambar 2 Matriks berdasarkan Frekuensi dan
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik
Dampak (Kurniawan, 2011)
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
1. Pada kuadran I adalah tempat dimana semua yang ada pada populasi, karena keterbatan
risiko-risiko yang berbeda pada kuadran
tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil
tersebut harus mendapatkan perhatian

38
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.035-044

sampel dari semua populasi yaitu 30 orang. Apa penyimpanan


yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu B6 Peralatan yang tidak sesuai
sampel yang diambil dari populasi seharusnya dengan kondisi kerja
betul-betul representative. C1 Kurangnya pengalaman
C2 Perselisihan pekerja
3.5 Responden.
Dalam proyek pembangunan perumahan dua lantai C3 Kurang kordinasi antara
di Sidoarjo ini populasi yang diambil sama dengan Risiko pekerja
jumlah sampling yaitu dari struktur organisasi Tenaga C4 Kepindahan pekerja senior
proyek, pihak pelaku pelaksana dan responden Kerja yang potensial
yang dituju sebagai sampel adalah sebagai berikut C5 Tidak penggunakan alat
: Manajer Proyek, Site Manajer, Quality Control pelindung diri
(QC), Staff QC, dan Pelaksana Proyek (Mualim, C6 Perselisian antar pekerja
2013)
D1 Peraturan K3 yang tidak
3.6 Pengumpulan Data dilaksanakan di lapangan
Data Primer adalah data yang diperoleh di D2 Adanya tiang pancang yang
lapangan melalui survey lapangan serta patah/pecah
penyebaran kuisioner dengan beberapa staff di D3 Lokasi belum siap
proyek tersebut yang sudah dipilih oleh responden
Risiko D4 Kesalahan pada survey
yang terkait dengan risiko. Penyebaran kuisioner
tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil Pelaksan D5 Penyetelan dan perakitan
mengenai risiko yang mungkin saja dapat terjadi aan besi yang tidak tepat
pada proyek yang ditinjau. Pertanyaan pada angket D6 Tidak persisnya kolom
berpedoman pada indikator – indikator variabel, struktur
dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang D7 Penempatan peralatan
telah disediakan. Setiap peertanyaan disertai kontuksi yang tidak tepat
dengan lima jawaban dengan menggunakan skalan D8 Kualitas material yang tidak
likert. sesuai dengan spek
E1 Kesalahan saat penerapan
3.7 Variabel dan Indikator design pada lapangan
Dari pengkajian studi literatur didapatkan Risiko E2 Kesalahan design gambar
indikator dan variabel-variabel risiko yang Desain
biasanya terjadi dalam proyek konstruksi E3 Metode pelaksanaan yang
perumahan yang nantinya akan dijadikan sebagai salah
identifikasi awal pada kuisioner survey F1 Biaya APD K3 dianggap
pendahuluan yang akan disebarkan. Indikator dan mahal
Variabel-variabel risiko kesehatan dan F2 Kurangnya kontrol dan
keselamatan tersebut dikelompokan dalam 6 Risiko komunikasi dalam tim
Indikator dan 31 variabel, seperti yang Manaje F3 Kinerja subkontraktor yang
diperlihatkan pada tabel berikut ini men buruk
F4 Tidak lengkapnya laporan
Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian harian
Variabel Kode Indikator F5 Pengajuan APD tidak
A1 Tersambar petir ditanggapi
Risiko A2 (sumber penelitian, 2019)
Kebakaran
Alam
A3 Cuaca yang tidak menentu Data sekunder yang digunakan adalah data
sekunder yang berasal dari pengkajian studi-studi
B1 Kurang memadainya alat
literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari
pelindung diri
historical data berupa data-data risiko dari proyek
B2 Rambu-rambu keselamatan
sejenis sebelumnya berupa Rencana Anggaran
kuang/rusak
Biaya Konstruksi dari proyek pembangunan
Risiko B3 Material tidak tersusun
perumahan dua lantai di Sidoarjo
Material dengan rapih
Data yang didapatkan untuk penelitian ini hanya
Dan B4 Terdapat peralatan yang berasal dari proyek yang ditinjau, yaitu Proyek
Peralatan rusak Pembangunan perumahan. Data didapatkan
B5 Volume material yang dikirim dengan cara penyebaran kuisioner. (Isamael, 2012)
melewati kapasitas Kuisioner adalah teknik terstruktur untuk

39
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK


PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SIDOARJO JATIM
(Ilham Prayugi Hidayat, Siswoyo)
memperoleh data yang terdiri dari serangkaian Indikator penelitian yang baik, disamping harus
pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab oleh valid juga harus reliable ( dapat dipercaya) artinya
responden. Penyusunan kuisioner adalah mempunyai nilai ketepatan yang mana bila di
penyusunan desain instrumen penelitian yang teskan pada kelompok yang sama dalam waktu
berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang yang berbeda akan menghasilkan nilai yang sama
disusun secara tertulis. Dalam penelitian ini, pula. Menurut siregar (2012), “reliabilitas adalah
pengumpulan data primer dilakukan dengan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
membagi kuisioner. Pertanyaan yang diajukan tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua
kepada responden adalah pertanyaan dengan kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
jawaban yang bersifat tertutup (yang telah menggunakan alat ukut yang sama pula.”
disediakan) dengan menggunakan Skala Dampak Pemberian interpretasi terhadap reabilitas pada
dan Skala Probabilitas. umumnya digunakan patokan sebagai berikut :

3.7 Uji Validasi 1) Item pertanyaan responden penelitian


Variabel hasil literatur untuk faktor-faktor resiko dikatakan reliabel jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
pada proyek pemabangunan Pembangunan 2) Item pertanyaaan atau pernyataan responden
Perumahan dua lantai di Sidoarjo secara general penelitian dikatakan tidak reliabel jika
dibawa ke pakar untuk validasi. Data dari pakar 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
dikumpulkan, variabel yang ada dihitung, jika 3) Menurut Syofian siregar, tahapan
mayoritas dari pakar berpendapat setuju maka perhitungan uji reliabilitas dengan
variabel tersebut adalah variabel atau faktor-faktor menggunakan teknik Alpha Cronboach,
resiko yang berdampak pada pelaksanaan proyek yaitu;
pembangunan Pembangunan Perumahan dua a. Menentukan reliabilitas instrumen
lantai di Sidoarjo. (Siregar, 2010) 𝑘 𝛴𝜎𝑏 2
validitas atau kesahan adalah menunjukkan sejauh 𝑟11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝜎𝑡 2
mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur, Suatu instrumen penelitian dikatakan Keterangan =
valid, bila: (Siregar, 2010) 𝑛 = Jumlah sampel
1) Jika koefiseian korelasi product moment 𝑥 = Nilai skor yang dipilih
melebihi 0,3 𝜎𝑡 2 = Varians total
2) Nilai Sig. ≤ α 𝛴𝜎𝑏 2 = Jumlah varians butir
3) Jika korelasi product moment >r-tabel (α; 𝑘 = Jumlah butir pertanyaan
n-2), n = jumlah sampel. 𝑟11 = Koefisien reliabilitas
Rumus yang bisa digunakan untuk uji Instrumen
validitas menggunakan teknik korelasi product
moment adalah 4. HASIL DAN ANALISA
Rumus : Berdasarkan hasil analisa data yang telah
𝑛(𝛴𝑥𝑦) − (𝛴𝑥)(𝛴𝑦) dijabarkan pada bab sebelumnya menunjukan
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛(𝛴𝑥 2 ) − (𝛴𝑥)2 ][𝑛(𝛴𝑦 2 ) − (𝛴𝑦)2 ] bahwa responden yang memberikan tanggapan
Keterangan: terhadap kuisoner yang disebarkan oleh peneliti
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien validitas cukup serius, sebab dari hasil total kuisioner yang
n = Banyaknya subjek telah disebarkan adalah 100 % diisi dan
x = Nilai pembanding dikembalikan oleh responden yang terpilih.
y = Nilai dari instrument yang Responden yang mengembalikan kuisioner cukup
akan dicari validitasnya bervariatif dari segi jabatan masing-masing
Walaupun demikian, instrumen yang digunakan responden yang ada dan dapat mewakili pihak-
dalam penelitian ini tidak langsung diolah dan pihak yang terkait dalam proyek Pembangunan
diinput dalam analisis, tetapi diolah berdasarkan Perumahan Dua Lantai Di Sidoarjo, yaitu meliputi
skala rasio sesuai dengan defenisi indikator : Pengawas Lapangan, QC, Pelaksana, Pengawas
masing-masing. ME, Pengawas Infrastruktur, Drafter, QC ME,
Dalam hal ini kriterianya adalah: SPV, dan Kepala Proyek.
rxy < 0,20 : validitas sangat rendah Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki
0,20-0,39 : validitas rendah yang berpendidikans SMK, diploma (D-3) dan
0,40-0,59 : validitas cukup sarjana (S-1), mempunyai umur rata-rata 20-40
0,60-0,89 : validitas tinggi tahun dan berpengalaman bekerja 1-10 tahun
0,90-1,00 : validitas sangat tinggi dibidangnya. Responden yang diteliti merupakan
responden yang mempunyai pengalaman dan
3.8 Uji Reliabilitas kompetensi sangat baik dibidangnya dalam

40
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.035-044

mengisi dan memberikan tanggapan terhadap B3 0,622 0,3610 Valid


kuisioner yang disebarkan oleh peneliti. B4 0,734 0,3610 Valid
B5 0,519 0,3610 Valid
4.1 Hasil Uji Validitas B6 0,633 0,3610 Valid
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui Risiko C1 0,783 0,3610 Valid
seberapa cermat alat ukur melakukan fungsinya. Tenaga C2 0,684 0,3610 Valid
Cara menguji validasi dilakukan dengan Kerja C3 0,687 0,3610 Valid
mengkolerasi antara skor konstruksi dengan skor C4 0,814 0,3610 Valid
totalnya. Instrumen penelitian dikatakan valid C5 0,830 0,3610 Valid
apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel hasil C6 0,675 0,3610 Valid
SPSS. Perhitungan validitasi dan reliabilitasi Risiko D1 0,483 0,3610 Valid
dilakukan dengan menggunakan SPSS secara Pelaksana D2 0,402 0,3610 Valid
ringkas dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini an D3 0,430 0,3610 Valid
(Sugiyono, 2010) D4 0,417 0,3610 Valid
D5 0,605 0,3610 Valid
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Skala Probabilitas D6 0,496 0,3610 Valid
Variabel Kode Person P Value Hasil D7 0,810 0,3610 Valid
Corelation 5% D8 0,812 0,3610 Valid
A1 0,618 0,3610 Valid Risiko E1 0,770 0,3610 Valid
Risiko
A2 0,716 0,3610 Valid Desain E2 0,830 0,3610 Valid
Alam
A3 0,574 0,3610 Valid E3 0,877 0,3610 Valid
B1 0,483 0,3610 Valid Risiko F1 0,695 0,3610 Valid
B2 0,612 0,3610 Valid Manajemen F2 0,765 0,3610 Valid
Risiko B3 0,442 0,3610 Valid F3 0,750 0,3610 Valid
Material B4 0,547 0,3610 Valid F4 0,674 0,3610 Valid
B5 0,618 0,3610 Valid F5 0,620 0,3610 Valid
B6 0,622 0,3610 Valid (Sumber : Data Olahan SPSS 2019)
Risiko C1 0,667 0,3610 Valid
Tenaga C2 0,649 0,3610 Valid 4.2 Hasil Pengujian Realibilitas
Kerja C3 0,667 0,3610 Valid Cara perhitungan yang digunakan sama dengan
perhitungan validitas. Realibilitas diukur dari
C4 0,653 0,3610 Valid koefisien korelasi antara percobaan pertama dan
C5 0,630 0,3610 Valid percobaan berikut nya. Bila koefisien korelasi
C6 0,597 0,3610 Valid positif dan signifikan sesuai dengan tabel
Risiko D1 0,476 0,3610 Valid interpretasi nilai koefisien R maka instrument
Pelaksan D2 0,501 0,3610 Valid tersebut sudah reliable. Berikut hasil dari
aan D3 0,467 0,3610 Valid realibilitas pada pra penelitian yang dapat dilihat
D4 0,674 0,3610 Valid pada tabel 4.7 di bawah ini.
D5 0,786 0,3610 Valid
D6 0,825 0,3610 Valid Tabel 4 Reability Statistics Probabilitas
D7 0,749 0,3610 Valid
D8 0,465 0,3610 Valid
Risiko E1 0,755 0,3610 Valid
Desain E2 0.866 0,3610 Valid
E3 0,732 0,3610 Valid
Risiko F1 0,672 0,3610 Valid
Manaje F2 0,845 0,3610 Valid
men F3 0,818 0,3610 Valid (Sumber : Data Olahan SPSS 2019)
F4 0,851 0,3610 Valid
F5 0,813 0,3610 Valid Tabel 5 Case Proccesing Summary
(Sumber : Data Olahan SPSS 2019)

Tabel 3 Hasil Uji Validitas Skala Dampak


Variabel Kod Person P Value Hasil
e Corelation 5%
A1 0,798 0,3610 Valid
Risiko
A2 0,758 0,3610 Valid
Alam
A3 0,539 0,3610 Valid
Risiko B1 0,452 0,3610 Valid (Sumber : Data Olahan SPSS 2019)
Material B2 0,492 0,3610 Valid

41
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK


PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SIDOARJO JATIM
(Ilham Prayugi Hidayat, Siswoyo)

Tabel 6 Realibility Statistics Dampak Tabel 8 Rekapitulasi Hasil PxI Kuisioner


Terhadap Risiko Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
No Kode Indikator PxI
1 A1 Tersambar petir 0,15
2 A2 Kebakaran 0,19
3 A3 Cuaca yang tidak menentu 0,18
4 B1 Kurang memadainya alat
0,21
pelindung diri
(Sumber : Data Olahan SPSS 2019) 5 B2 Rambu-rambu keselamatan
0,20
kuang/rusak
Tabel 7 Case Proccesing Summary 6 B3 Material tidak tersusun
0,19
dengan rapih
7 B4 Terdapat peralatan rusak 0,19
8 B5 Material yang dikirim 0,20
melewati kapasitas gudang
9 B6 Peralatan yang tidak sesuai
0,21
dengan kondisi kerja
10 C1 Kurangnya pengalaman 0,24
11 C2 Perselisihan pekerja 0,22
12 C3 Kurang kordinasi antara
(Sumber : Data Olahan SPSS 2019) 0,22
pekerja
13 C4 Kepindahan pekerja senior
Output SPSS memberikan nilai alpha Cronbach 0,21
yang potensial
untuk keseluruhan skala pengukuran Dampak
14 C5 Tidak penggunakan alat
sebesar 0.877 dan untuk keseluruhan skala 0,32
pelindung diri
pengukuran Probabilitas sebesar 0.861 Nilai alpha
15 C6 Perselisian antar pekerja 0,19
Cronbach ini berada di atas batas minimal 0.7,
16 D1 Peraturan K3 yang tidak
sehingga dapat disimpulkan bahwa skala 0,16
dilaksanakan di lapangan
pengukuran tingkat kepentingan mempunyai
17 D2 Adanya tiang pancang yang
reliabilitas yang baik. 0,16
patah/pecah
4.3 Resiko Berdasarkan Aspek Resiko
18 D3 Lokasi yang sulit 0,17
Analisa kuantitatif dilakukan dengan cara
19 D4 Kesalahan pada survey 0,19
penyebaran kuisoner kepada responden atau
20 D5 Penyetelan dan perakitan
wawancara peneliti dengan pihak-pihak yang 0,25
besi yang tidak tepat
terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek
21 D6 Tidak persisnya kolom
pembangunan Perumahan Dua Lantai Di Sidoarjo. 0,29
struktur
Dalam analisa kualitatif hanya memprediksi besar
22 D7 Penempatan peralatan
dan kecilnya dampak resiko aspek-aspek yang 0,29
kontuksi yang tidak tepat
diteliti dan berindikator resiko terhadap kesehatan
23 D8 Kualitas material yang tidak
dan keselamatan kerja. 0,45
sesuai dengan spek
Analisa kuantitatif memperhitungan skala dampak
24 E1 Kesalahan saat penerapan
dan probabilitas yang ukuran skalanya sudah 0,46
gambar pada lapangan
ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan
25 E2 Kesalahan desain gambar 0,41
besar presentase bahaya konstruksi proyek.
Berdasarkan kedua skala resiko tersebut kemudian 26 E3 Metode pelaksanaan yang
0,51
ditentukan nilai skor resiko yang mungkin terjadi salah
paling berpengaruh atau dominan risiko yang 27 F1 Biaya APD K3 dianggap
0,55
mungkin terjadi. mahal
Analisa Kuantitatif dapat mempengaruhi untuk 28 F2 Kurangnya kontrol dan
0,50
dijadikan acuan dalam mengambil keputusan dan komunikasi dalam tim
kesimpulan dalam menentukan kerugian atau 29 F3 Kinerja subkontraktor yang
0,52
keterlambatan proyek. Berdasrkan hasil analisa buruk
kualitatif dan kuantitatif pada bab sebelumnya, 30 F4 Tidak lengkapnya laporan
0,51
menunjukan bahwa rerata skor masing-masing harian
aspek resiko berdasarkan analisis diperoleh rerata 31 F5 Pengajuan APD tidak
0,63
dengan urutan sebagai berikut. ditanggapi
(Sumber : Penelitian 2019)

42
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.035-044

berpengaruh terhadap kesehatan dan


4.4 Faktor-Faktor Paling Dominan keselamatan keja konstruksi proyek dan
Berdasarkan Indikator kesalahan desain yang tidak tepat pada tahap
Berdasarkan hasil analisa kualitatif yang telah
pelaksanaan terhadap kesehatan dan
dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat diketahui
bahwa dari 6 variabel resiko dan 31 indikator ini keselamatan kerja konstruksi proyek.
ditemukan bahwa 9 indikator beresiko sangat besar 2. Sumber resiko paling dominan yang menjadi
terhadap kecelakaan kerja, beresiko sedang resiko tinggi terhadap kesehatan dan
terhadap kecelakaan kerja sebanyak 8 indikator keselamatan kerja adalah tidak tersedianya
dan 14 indikator beresiko kecil terhadap alat pelindung diri oleh menejemen proyek.
kecelakaan kerja. 3. Penanganan sumber resiko paling dominan
adalah Pekerja proyek harus menyadari risiko
4.5 Hasil Analisa Dan Respon Risiko
Probability x Impact Terhadap Keselamatan yang dapat terjadi pada pekerjaan kontruksi
Dan Kecelakaan Kerja Menggunakan Diagram proyek perumaha, sehingga pekerja dapat
Kartesius menangani risiko-risiko yang akan terjadi
Pada kuadran I adalah tempat dimana risiko-risiko dalam pekerjaanya, mulai dari penggunaan
yang berbeda pada kuadran tersebut harus APD untuk meningkatkan dukungan pekerja
mendapatkan perhatian serius agar dapat terhadap program K3 yang nantinya juga
meminimalkan kemungkinan dan dampak
meningkatkan komitmen pekerja terhadap
terjadinya resiko.
Pada kuadran II dibutuhkan adanya rencana yang perusahaan.
telah teruji untuk menjawab situasi beresiko yang
terjadi. 5.2 Saran
Pada kuadran III memerlukan pengawasan dan 1. Memperhatikan dan mencermati keberadan
pengadilan internal secara teratur untuk menjaga resiko yang termasuk dalam kategori resiko
tingkat kemungkinan terjadinya dan segala tinggi dangan sungguh-sungguh sehingga
dampaknya. tidak terjadi pembengkakan biaya dan
Dan pada kuadarn VI, resiko-resiko yang terjadi
keterlambatan proyek yang akan merugikan
membutuhkan informasi teratur dan pengecekan
secara continue. pihak yang bersangkutan dalam proyek
Resiko yang terplotkan pada kuadran I dan II tersebut.
merupakan resiko yang harus direspon karena 2. Menyusun semua resiko yang akan terjadi
merupakan resiko yang kemungkinan dan agar dapat dimitigasi sesuai dengan risk
dampaknya besar pada proyek pembangunan respons planing program tanggap resiko
Perumahan Dua Lantai Di Sidoarjo. tersebut dapat dihindarkan ataupun diperkecil
kepada pihak-pihak yang mempunyai
keahlian khusus untuk menangani dan
mengasuransikan proyek tersebut.
3. Hasil penelitiian ini diharapkan dapat menjadi
kontribusi positif bagi pihak-pihak yang
terkait dalam proyek pembangunan
perumahan dua lantai di Sidoarjo.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh
peneliti selanjutnaya.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3 Diagram Kartesius Probability x A Guide to the Project Management Body of
Impact Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Knowledge (PMBOK, 2006)
Kerja. Anwar Fahmi Nurul. 2014. Analisis Manajemen
(Sumber : Hasil Analisa Data 2019) Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada Pekerjaan Upper Structure Gedung
5. PENUTUP Bertingkat (Studi Kasus Proyek Skyland City-
5.1 Kesimpulan Jatinangor). Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi
1. Ditemukan bahwa resiko yang paling domina Teknologi Garut. Vol. 13,No. 1:1-12
Asmarantaka Nadya Safira., 2014. Analisis risiko
dan paling berpengaruh terhadap
yang berpengaruh terhadap kinerja proyek
pembangunan Perumahan Dua Lantai di pada pembangunan hotel Batiqa Palembang,
Sidoarjo adalah resiko manajemen yang

43
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK


PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SIDOARJO JATIM
(Ilham Prayugi Hidayat, Siswoyo)
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Teknik Sipil Progam Pascasarjana, Universitas
Vol.2.No.3,September 2014 Diponegoro, Semarang.
Christina Wieke Yuni. 2013. Pengaruh Budaya Tjakra Jermias dan Sangari freyke. 2011. Analisis
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Risiko Pada Proyek Kontruksi Perumhan Di
Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi. Jurnal Kota Manado. Jurnal Ilmiah Media
Rekayasa Sipil. Vol. 6, No 1:83-95 Enginering. Vol 1,No. 1:29-37
Dharma Anak Agung Bayu. 2017. Manajemen Wicaksono Iman Kurniawan dan Singgih Moses
Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) L. 2011. Manajemen Risiko Keselamatan Dan
Pada Proyek Pembangunan Jambuluwuk Hotel Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek
& Resort Petitenget. Jurnal Spektran. Vol Pembangunan Apartemen Puncak Permai
5,No.1:1-87 Surabaya. Vol.1,No.1:1-8
Kani Bobby Rocky. 2013. Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek
Konstruksi(Study Kasus: Proyek PT.Trakindo
Utomo). Jurnal Sipil Statik. Vol 1,No. 6:430-
433
Labombang, Mastura. 2011. Manajemen Risiko
pada Proyek Konstruksi. Jurnal. Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas
Tadulako.Palu.
Ludfi Djakfar. 2012. Pengaruh Budaya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Proyek Kontruksi. Vol 1,No. 6:83-95
Nujhani Jula dan Juliantina Ika. 2013. Evaluasi
Penerapan Sistem Managemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Pada Proyek Persiapan
Lahan Pusri IIB PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan
Lingkungan. Vol 1,No 1:80-85
Sepang Bryan Alfons Willyam. 2013. Manajemen
Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens
Fasion Manado. Jurnal Sipil Statik. Vol
1,No.4:282-288
Sitorus Artia Tamado. 2010. Identifikasi Bahaya
Dan Penilaian Risiko Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Tahun 2009 (Studi Kasus di
Unit Utility PT. SK. Keris Banten). Skripsi.
Fakultas Ilmu Keolaragaan Universitas Negeri
Semarang. Semarang
Soputan Gabby E.M. 2014. Manajemen Risiko
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
(Study Kasus Pada Pembangunan Gedung
SMA Eben Haezar). Jurnal Ilmiah Media
Engineering Vol. 4,No. 4:229-238
Sucita I Ketut dan Broto Agung Budi. 2011.
Indetifikasi Dan Penanganan Risiko K3 Pada
Proyek Kontruksi Gedung Studi kasus: Proyek
Gedung Centro City Recidences. Poli
Teklonogi Vol. 10,No. 1:83-92
Sutarto Agung. 2010. Peranan Manajemen
Keselamatan Kerja Dalam Peningkatan
Kinerja Proyek Kontruksi. Jurnal Teknik Sipil
& Perencanaan Vol 10,No. 2:115-126
Suwandi, Putri Anggi permata. 2010. Kajian
Risiko pada Proyek dengan Sistem Kontrak
Lumpsum dan Sistem Kontrak Unit Price (
Studi Kasus pada Proyek Jalan, Jembatan,
Gedung dan Bangunan Air). Tesis. Magister

44

Anda mungkin juga menyukai