Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : 41618120024
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024
Abstrak
Risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya
peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan
finansial akibat bahaya yang terjadi. Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan
terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek.
Proyek konstruksi flyover maupun jembatan mempunyai karakteristik yang kompleks, maka berbagai
jenis risiko mungkin terjadi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen risiko
pada proyek konstruksi Flyover atau Jembatan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, dilakukan
penelitian dengan kajian literatur sistematis menggunakan konsep manajemen risiko. Metode
penelitian diawali dengan mengidentifikasi masing-masing risiko, setelah diketahui risiko yang paling
signifikan pada konstruksi jembatan maka dapat diketahui mitigasi serta proses manajemen risiko
tersebut. Hasil studi risiko yang paling banyak terjadi pada proyek konstruksi flyover maupun
jembatan yaitu risiko internal, dari risiko internal paling banyak terjadi adalah risiko teknik. Hasil
Studi lainnya menunjukkan bahwa manajemen risiko sangat penting dilakukan bagi setiap proyek
konstruksi untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal penyelesaian proyek. Melakukan
tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara
: menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk
transfer), menghindari risiko (risk avoidance). Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin dari
identifikasi kemungkinan risiko secara rutin, menganalisis risiko yang terjadi secara spesifik, evaluasi
sumber risiko serta penyelesaian atau penanggulangan risiko, kemudian perlakuan risiko yang terjadi.
Kata Kunci : Manajemen resiko, Proyek konstruksi, Flyover, Jembatan, Mitigasi Risiko.
Flyover dan jembatan mempunyai dengan konsep peluang, risiko adalah peluang
fungsi yang sama untuk mengeberangi terjadinya kondisi yang tidak diharapkan
perlintasan di bawahnya. Flyover biasanya dengan berbagai konsekuensi yang mungkin
menyeberangi perlintasan kereta api, jalan, muncul sehingga dapat menyebabkan
sedangkan jembatan biasanya menyeberangi keterlambatan ataupun kegagalan proyek
sungai atau jalan tol. Jembatan adalah suatu (Gray dan Larson, dalam Karim, 2017).
struktur yang memungkinkan suatu jalan
untuk berpotongan dengan sungai, lembah, Risiko-risiko tersebut secara signifikan
saluran air ataupun menyeberang dengan jalan akan mempengaruhi kinerja proyek sehingga
lain dengan permukaan yang tidak sama mengakibatkan kerugian baik dari sektor
tinggi. Jembatan digunakan untuk menavigasi waktu, biaya, mutu, kepuasan pelanggan,
lalu lintas melintasi penghalang pada jalan keuntungan bisnis, serta faktor-faktor lain
utama, untuk menavigasi jaringan pipa dan yang menentukan keberhasilan sebuah proyek.
bentuk transportasi lainnnya. Flyover adalah Risiko yang terjadi dapat mempengaruhi
struktur yang menghubungkan dua titik atau waktu, biaya, dan mutu dalam proyek
lebih, dimana titik tersebut dipisahkan oleh konstruksi (Enderzon & Soekiman, 2020).
rute yang dapat diakses atau struktur buatan
manusia dengan tujuan untuk memotong lalu Penting untuk melakukan manajemen
lintas guna mewujudkan perjalanan yang lebih risiko untuk mencegah atau mengantisipasi
cepat dan menghindari timbulnya kemacetan risiko yang terjadi yang akan dibahas pada
akibat persimpangan jalan. Proyek konstruksi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah
flyover maupun jembatan memiliki untuk menganalisis manajemen risiko pada
karakteristik yang sangat kompleks, maka Proyek Konstruksi Flyover atau Jembatan.
berbagai jenis risiko sangat mungkin terjadi Risiko yang paling dominan dari jurnal
(Li et al., 2013). literatur akan dibahas dan dicari solusi
mitigasi risiko nya. Manfaat dari penelitian ini
Masalah dapat ditimbulkan apabila adalah sebagai bahan pertimbangan untuk
terjadi ketidaksesuaian antara perencanaan pencegahan risiko yang terjadi pada proyek
dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. pembangunan jembatan, memberikan
Masalah tersebut disebabkan oleh berbagai masukan bagi pengembang sebagai penilaian
faktor yang kemudian di kenal sebagai risiko pengambilan keputusan untuk
proyek konstruksi. Pengertian risiko di dalam penanggulangan risiko konstruksi terutama
konteks proyek diartikan sebagai penjabaran konstruksi jembatan sehingga dapat dijadikan
terhadap konsekuensi yang merugikan, baik bahan referensi untuk melakukan penelitian
secara fisik maupun finansial, sebagai akibat lebih lanjut.
keputusan yang dipilih atau akibat kondisi
lingkungan di sekitar proyek. Berkaitan
• Internal, non-teknik (tetapi umumnya dapat 4) Detail desain yang salah, seperti
dikontrol): ukuran yang salah dari gambar yang
a) Manajemen, dibuat oleh arsitek,
b) Jadwal yang terlambat, 5) Kontraktor utama tidak mampu
c) Pertambahan biaya, membayar/bangkrut,
d) Cash flow, 6) Tidak ada koordinasi
e) Potensi kehilangan atas manfaat dan
keuntungan Proyek konstruksi
Kedua jenis risiko di atas dibagi menjadi 2 (dua) a) Teknologi baru, aplikasi baru, ketahanan
kategori, yaitu: uji dan keselamatan,
a. Risiko teknis; berkaitan dengan evaluasi b) Rincian, ketelitian dan kesesuain
kemungkinan bahwa sistem yang spesifikasi,
diwujudkan dalam desain ketika dibangun c) Risiko perancangan yang timbul dari
memenuhi persyaratan kinerja, dan jika pengukuran dan penyelidikan,
terjadi kekurangan kinerja, seberapa serius d) kemungkinan perubahan terhadap
kekurangannya. Contoh risiko teknis rancangan yang telah disetujui,
antara lain risiko metode konstruksi, desain e) Interaksi rancangan dengan metode
konstruksi bangunan, ketersediaan konstruksi
material, kualitas kerja, keselamatan kerja • Logistik :
dan lain-lain. a) Kehilangan atau kerusakan material dan
b. Risiko non-teknis; adalah risiko yang dapat peralatan dalam perjalanan,
berpengaruh pada suatu proyek secara b) ketersediaaan sumber daya khusus,
langsung, yang disebabkan oleh kejadian c) pemisahan organisasi
yang tidak terduga dan tidak diharapkan • Keuangan :
yang dapat menyebabkan penyimpangan a) ketersediaaan dana dan kecukupan
yang tidak harapkan dari lokasi asuransi,
pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh b) penyediaan aliran kas yang cukup,
pemangku kepentingan eksternal. c) kehilangan akibat kontraktor, supplier
d) fluktuasi nilai tukar dan inflasi,
Yang membedakan risiko non-teknis e) perpajakan,
dari risiko teknis dalam konteks proyek adalah f) suku bunga,
adanya hubungan yang jelas antara risiko dan g) biaya pinjaman
pemangku kepentingan eksternal. Dengan kata • Perundang-undangan : perubahan
lain, risiko non-teknis biasanya berasal dari disebabkan perundang-undangan atau
pemangku kepentingan atau lingkungan pemerintah
eksternal. Dalam artikel ini, risiko non-teknis • Keamanan properti intelektual
berhubungan dengan risiko pembebasan lahan, • Hak atas tanah dan penggunaan
risiko keuangan, risiko dari pemangku
• Politik :
kepentingan atau pemerintah, risiko hukum,
a) Risiko politik dinegara pemilik proyek,
risiko politik, pemangku kepentingan, sosial
supplier dan kontraktor, peperangan,
ekonomi, risiko cuaca, dan sebagainya.
revolusi dan perubahan hukum,
Identifikasi Risiko b) ketidakpastian dari kebijakan
pemerintah
Untuk mengidentifikasi risiko, • Konstruksi :
pertanyaan yang perlu dijawab adalah siapa a) kelayakan metode konstruksi,
yang terlibat dalam penilaian risiko dan keselamatan,
mengapa? Jenis risiko apa yang mempengaruhi b) hubungan industrial,
suatu proyek? c) tingkat perubahan dari rancangan awal,
Sumber-sumber utama timbulnya risiko d) cuaca,
yang umum untuk setiap proyek konstruksi, e) kualitas dan ketersediaan manajemen
menurut Duffield dan Trigunarsyah (1999) dan supervisi,
adalah : f) kondisi yang tersembunyi
• Fisik : kerugian atau kerusakan akibat • Operasional :
kebakaran, gempa bumi, banjir, kecelakaan a) fluktuasi permintaan pasar terhadap
dan tanah longsor produk dan jasa yang dihasilkan,
• Lingkungan : kerusakan ekologi, polusi dan b) kebutuhan perawatan,
pengolahan limbah, penyelidikan keadaan c) keandalan,
masyarakat. d) keselamatan pelaksanaan,
• Perancangan : e) ketersediaan pabrik,
f) manajemen.
Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024
pihak yang memiliki kendali terhadap risiko b) Mengurangi risiko (Risk reduction)
tersebut. Yaitu tindakan untuk mengurangi risiko
yang kemungkinan akan terjadi dengan
Jika kontraktor harus bertanggung cara:
jawab terhadap seluruh risiko konstruksi dari a. Pendidikan dan pelatihan bagi
suati proyek, ada dua pilihan yang tersedia para tenaga kerja dalam
untuk mendapatkan kompensasi terhadap menghadapi risiko
tanggung jawab ini yaitu : b. Perlindungan terhadap
a) Menaikkan nilai penawaran awal untuk kemungkinan kehilangan
menciptakan imbalan yang sesuai c. Perlindungan terhadap orang
b) Menghindari risiko tersebut pada dan properti
penawaran awal dengan memberikan d. Mengalihkan risiko (Risk
batasan atau kualitas tertentu, atau transfer) Pengalihan ini
mengajukan perubahan lingkup kerja dilakukan untuk memindahkan
jika dan bila terjadi hal-hal yang tidak risiko kepada pihak lain. Bentuk
menguntungkan. pengalihan risiko yang
dimaksud adalah asuransi
Penanganan risiko sebaiknya dimulai dengan membayar premi.
pada tahapan awal proyek, dengan tujuan e. Menghindari risiko (Risk
alokasi risiko kepada pihak-pihak yang avoidance) Menghindari risiko
memiliki kendali terhadap risiko terkait pada sama dengan menolak untuk
setiap tahapan proyek. Potensi keuntungan bagi menerima risiko yang berarti
pemilik dana harus sepadan dengan tingkat menolak untuk menerima
risiko yang dihadapi. Pemerintah berkewajiban proyek tersebut.
untuk melindungi masyarakat umum terhadap
risiko finansial dan sosial dari suatu proyek.
Respon resiko
4. KESIMPULAN
Dari penelitian ini terdapat beberapa jembatan yaitu risiko internal, dari risiko
kesimpulan: internal paling banyak terjadi adalah
1) Dalam setiap proyek konstruksi sangat risiko teknik. Risiko internal teknik
penting dilakukan manajemen risiko antara lain metode konstruksi, desain
untuk menghindari kerugian atas biaya, konstruksi bangunan, ketersediaan
mutu dan jadwal proyek. material, kualitas kerja, keselamatan
2) Manajemen risiko merupakan kerja dan lain-lain yang akan berakibat
Pendekatan yang dilakukan terhadap terhadap waktu, mutu dan biaya
risiko yaitu dengan memahami, konstruksi.
mengidentifikasi dan mengevaluasi 6) Selain itu perlu dilakukan peningkatan
risiko suatu proyek. Kemudian kemampuan tenaga kerja dan peralatan
mempertimbangkan apa yang akan agar sesuai dengan spesifikasi teknis
dilakukan terhadap dampak yang konstruksi dan perusahaan.
ditimbulkan dan kemungkinan 7) Penilaian risiko yang dilakukan
pengalihan risiko kepada pihak lain atau meliputi: Identifikasi risiko, memahami
mengurangi resiko yang terjadi. kebutuhan atau mempertimbangkan
3) Manajemen risiko harus dilakukan risiko, menganalisis dampak dari risiko
sedini mungkin dari identifikasi tersebut/evaluasi risiko, menetapkan
kemungkinan risiko secara rutin, siapa yang bertanggung jawab terhadap
menganalisis risiko yang terjadi secara risiko tertentu (alokasi risiko).
spesifik, evaluasi sumber risiko serta 8) Melakukan tindakan penanganan yang
penyelesaian atau penanggulangan dilakukan terhadap risiko yang mungkin
risiko, kemudian perlakuan risiko yang terjadi (respon risiko) dengan cara :
terjadi. menahan risiko (risk retention),
4) Manajemen risiko hendaknya perlu mengurangi risiko (risk reduction),
diperhatikan dalam sebuah proyek mengalihkan risiko (risk transfer),
konstruksi, sehingga risiko-risiko menghindari risiko (risk avoidance)
potensial yang mungkin terjadi dalam 9) Manfaat dari penelitian ini adalah
proyek dapat diprediksi secara tepat dan sebagai bahan pertimbangan untuk
mampu melakukan rencana strategis pencegahan risiko yang terjadi pada
penanggulangan risiko sebelum terjadi. proyek pembangunan jembatan,
Untuk menangani risiko tersebut dapat memberikan masukan bagi pengembang
dilakukan dengan meningkatkan sebagai penilaian pengambilan
koordinasi, agar terjalin kerjasama, keputusan untuk penanggulangan risiko
kesepakatan dan kesesuaian kinerja konstruksi terutama konstruksi
sesuai dengan yang disyaratkan. jembatan. Dapat dijadikan bahan
5) Dapat diketahui bahwa risiko yang referensi untuk melakukan penelitian
paling banyak terjadi pada studi kasus lebih lanjut.
proyek konstruksi flyover maupun
5. DAFTAR PUSTAKA
Duffield, C & Trigunarsyah, B. 1999. Project Hamid, M. A., Hadi, A. K., & Musa, R. (2021).
Management-Conception to Completion. Manajemen Resiko Terhadap Aspek Legal
Engineering Education Australia. (EEA). Dan Bisnis Dalam Pekerjaan Konstruksi
Australia. Jembatan Penyeberangan Di Jalan Tol (
Ervianto,A.U dan Joshua, M. (2001). Studi Kasus Proyek Jalan Tol Semarang-
Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Solo ). 01(01), 12–20.
Yogyakarta Hakim, A. R. (2017). Implementasi
Fisk, E.R.1997. Construction Project Manajemen Risiko Sistem Kesehatan,
Administration Fifth Edition. Prentice Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
Hall. New Jersey. pada Pembangunan Flyover Pegangsaan 2
Flanagan, R & Norman, G.1993, Risk Kelapa Gading Jakarta Utara. Media
Management and Construction. Blackwell Komunikasi Teknik Sipil, 23(2), 113–123.
Science, London. Kangari, R. 1995. Risk Habir, H., Fajar, F., & Mukti, M. (2018).
Management Perceptions and Trends of Analisis Risiko Pelaksanaan Konstruksi
U.S. Construction. Journal of Construction Pembangunan Jembatan Mahakam IV
Engineering and Management. ASCE. Samarinda. Jurnal Teknologi Sipil, 29– 38.
December.
Kerzner, H. 2001. Project Management.
Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc.
New York.
Rahayu, P.H. 2001. Asuransi Contractor’s All
Risk sebagai Alternatif Pengalihan Risiko
Proyek Dalam Industri Konstruksi
Indonesia. Seminar Nasional Manajement
Konstruksi 2001. Fakultas Teknik
Universitas Katolik Parahyangan.
Bandung.
Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek dari
konseptual sampai operasional. Erlangga.
Jakarta.
Well-Stam, D Van, et.al., 2004. Project Risk
Management: an essential tool for
managing and controlling project, Kogan
Page, London and Sterling VA.
Wideman, Max.R.1992. Project And Program
Risk Management: A Guide To Managing
Project Risk Opportunities. Project
Management Institute. Amerika.
Azis, S., Putranto, E. H. D., & Surachmad, N.
(2018). Faktor-Faktor Risiko Kegagalan
Pencapaian Sasaran Proyek Tepat Waktu
Dan Mutu pada Pembangunan Proyek
Jembatan di Kabupaten Probolinggo.
Jurnal Info Manajemen Proyek, 25–36