Anda di halaman 1dari 11

Ujian Akhir Semester

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Dosen Pengampu :

Nama : Dr. Erry Rimawan, MBA.

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Industri

Disusun Oleh :

Nama : Mohamad Afif Syaifulloh

NIM : 41618120024

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI


(Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan)

Mohamad Afif Syaifulloh

Program Studi Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia


(afeivsyaifulloh356@gmail.com)

Abstrak

Risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya
peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan
finansial akibat bahaya yang terjadi. Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan
terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek.
Proyek konstruksi flyover maupun jembatan mempunyai karakteristik yang kompleks, maka berbagai
jenis risiko mungkin terjadi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen risiko
pada proyek konstruksi Flyover atau Jembatan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, dilakukan
penelitian dengan kajian literatur sistematis menggunakan konsep manajemen risiko. Metode
penelitian diawali dengan mengidentifikasi masing-masing risiko, setelah diketahui risiko yang paling
signifikan pada konstruksi jembatan maka dapat diketahui mitigasi serta proses manajemen risiko
tersebut. Hasil studi risiko yang paling banyak terjadi pada proyek konstruksi flyover maupun
jembatan yaitu risiko internal, dari risiko internal paling banyak terjadi adalah risiko teknik. Hasil
Studi lainnya menunjukkan bahwa manajemen risiko sangat penting dilakukan bagi setiap proyek
konstruksi untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal penyelesaian proyek. Melakukan
tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara
: menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk
transfer), menghindari risiko (risk avoidance). Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin dari
identifikasi kemungkinan risiko secara rutin, menganalisis risiko yang terjadi secara spesifik, evaluasi
sumber risiko serta penyelesaian atau penanggulangan risiko, kemudian perlakuan risiko yang terjadi.

Kata Kunci : Manajemen resiko, Proyek konstruksi, Flyover, Jembatan, Mitigasi Risiko.

1. Pendahuluan Oleh karena besarnya dampak yang


ditimbulkan, maka tujuan dari studi ini adalah
Proyek konstruksi merupakan suatu untuk mengetahui manajemen risiko pada
bidang yang dinamis dan mengandung risiko. proyek konstruksi, dengan melakukan studi
Risiko dapat memberikan pengaruh terhadap literatur yang mengacu kepada teori-teori yang
produktivitas, kinerja, kualitas dan dan relevan.
batasan biaya dari proyek. Risiko dapat
dikatakan merupakan akibat yang mungkin Bila risiko terjadi akan berdampak pada
terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu pada terganggunya kinerja proyek secara
kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, keseluruhan sehingga dapat menimbulkan
namun tetap mengandung ketidakpastian kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas
bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai pekerjaan. Para pelaku dalam industri
rencana. Risiko pada proyek konstruksi konstruksi sekarang ini makin menyadari akan
bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi pentingnya memperhatikan permasalahan
dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak risiko pada proyek-proyek yang ditangani,
kepihak lainnya (Kangari, 1995). Risiko dapat karena kesalahan dalam memperkirakan dan
menyebabkan pertambahan biaya dan menangani risiko akan menimbulkan dampak
keterlambatan jadwal penyelesaian proyek. negatif, baik langsung maupun tidak langsung
pada proyek konstruksi.

Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta


Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

Flyover dan jembatan mempunyai dengan konsep peluang, risiko adalah peluang
fungsi yang sama untuk mengeberangi terjadinya kondisi yang tidak diharapkan
perlintasan di bawahnya. Flyover biasanya dengan berbagai konsekuensi yang mungkin
menyeberangi perlintasan kereta api, jalan, muncul sehingga dapat menyebabkan
sedangkan jembatan biasanya menyeberangi keterlambatan ataupun kegagalan proyek
sungai atau jalan tol. Jembatan adalah suatu (Gray dan Larson, dalam Karim, 2017).
struktur yang memungkinkan suatu jalan
untuk berpotongan dengan sungai, lembah, Risiko-risiko tersebut secara signifikan
saluran air ataupun menyeberang dengan jalan akan mempengaruhi kinerja proyek sehingga
lain dengan permukaan yang tidak sama mengakibatkan kerugian baik dari sektor
tinggi. Jembatan digunakan untuk menavigasi waktu, biaya, mutu, kepuasan pelanggan,
lalu lintas melintasi penghalang pada jalan keuntungan bisnis, serta faktor-faktor lain
utama, untuk menavigasi jaringan pipa dan yang menentukan keberhasilan sebuah proyek.
bentuk transportasi lainnnya. Flyover adalah Risiko yang terjadi dapat mempengaruhi
struktur yang menghubungkan dua titik atau waktu, biaya, dan mutu dalam proyek
lebih, dimana titik tersebut dipisahkan oleh konstruksi (Enderzon & Soekiman, 2020).
rute yang dapat diakses atau struktur buatan
manusia dengan tujuan untuk memotong lalu Penting untuk melakukan manajemen
lintas guna mewujudkan perjalanan yang lebih risiko untuk mencegah atau mengantisipasi
cepat dan menghindari timbulnya kemacetan risiko yang terjadi yang akan dibahas pada
akibat persimpangan jalan. Proyek konstruksi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah
flyover maupun jembatan memiliki untuk menganalisis manajemen risiko pada
karakteristik yang sangat kompleks, maka Proyek Konstruksi Flyover atau Jembatan.
berbagai jenis risiko sangat mungkin terjadi Risiko yang paling dominan dari jurnal
(Li et al., 2013). literatur akan dibahas dan dicari solusi
mitigasi risiko nya. Manfaat dari penelitian ini
Masalah dapat ditimbulkan apabila adalah sebagai bahan pertimbangan untuk
terjadi ketidaksesuaian antara perencanaan pencegahan risiko yang terjadi pada proyek
dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. pembangunan jembatan, memberikan
Masalah tersebut disebabkan oleh berbagai masukan bagi pengembang sebagai penilaian
faktor yang kemudian di kenal sebagai risiko pengambilan keputusan untuk
proyek konstruksi. Pengertian risiko di dalam penanggulangan risiko konstruksi terutama
konteks proyek diartikan sebagai penjabaran konstruksi jembatan sehingga dapat dijadikan
terhadap konsekuensi yang merugikan, baik bahan referensi untuk melakukan penelitian
secara fisik maupun finansial, sebagai akibat lebih lanjut.
keputusan yang dipilih atau akibat kondisi
lingkungan di sekitar proyek. Berkaitan

Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta


Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

2. Tinjauan Pustaka 3. Risiko fundamental dan risiko khusus


(fundamental risk and particular risk).
Risiko Risiko fundamental adalah risiko yang
kemungkinannya dapat timbul pada hampir
Risiko merupakan variasi dalam hal-hal sebagian besar anggota masyarakat dan
yang mungkin terjadi secara alami didalam tidak dapat disalahkan pada seseorang atau
suatu situasi (Fisk, 1997). Risiko adalah beberapa orang sebagai penyebabnya,
ancaman terhadap kehidupan, properti atau contoh risiko fundamental: bencana alam,
keuntungan finansial akibat bahaya yang peperangan. Risiko khusus adalah risiko
terjadi (Duffield & Trigunarsyah, 1999). yang bersumber dari peristiwa-peristiwa
Secara umum risiko dikaitkan dengan yang mandiri dimana sifat dari risiko ini
kemungkinan (probabilitas) terjadinya adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa
peristiwa diluar yang diharapkan (Soeharto, dikendalikan atau umumnya dapat
1995). diasuransikan. Contoh risiko khusus:
jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal
Jadi risiko adalah variasi dalam hal-hal dsb.
yang mungkin terjadi secara alami atau
kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang Jenis Risiko
diharapkan yang merupakan ancaman
terhadap properti dan keuntungan finansial Risiko-risiko yang terdapat pada proyek
akibat bahaya yang terjadi. Secara umum konstruksi sangat banyak, namun tidak semua
risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai risiko-risiko tersebut perlu diprediksi dan
sudut pandang yang tergantung dari dari diperhatikan untuk memulai suatu proyek
kebutuhan dalam penanganannya (Rahayu, karena hal itu akan memakan waktu yang lama.
2001) Oleh karena itu pihak-pihak didalam proyek
kontruksi perlu untuk memberi prioritas pada
1. Risiko murni dan risiko spekulatif (Pure risiko-risiko yang penting yang akan
risk and speculative risk) Dimana risiko memberikan pengaruh terhadap keuntungan
murni dianggap sebagai suatu proyek. Risiko-risiko tersebut adalah
ketidakpastian yang dikaitkan dengan (Wideman, 1992) :
adanya suatu luaran (outcome) yaitu
kerugian. Contoh risiko murni kecelakaan • External, tidak dapat diprediksi (tidak dapat
kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikontrol):
dikenal dengan nama risiko statis. Risiko a) Perubahan peraturan perundang-undangan,
spekulatif mengandung dua keluaran b) Bencana alam : badai, banjir, gempa bumi,
yaitu kerugian (loss) dan keuntungan c) Akibat kejadian pengrusakan dan sabotase,
(gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai d) Pengaruh lingkungan dan sosial, sebagai
risiko dinamis. Contoh risiko spekulatif akibat dari proyek,
pada perusahaan asuransi jika risiko yang e) Kegagalan penyelesaian proyek
dijamin terjadi maka pihak asuransi akan
mengalami kerugian karena harus • External, dapat diprediksi (tetapi tidak dapat
menanggung uang pertanggungan sebesar dikontrol):
nilai kerugian yang terjadi tetapi bila a) Resiko pasar,
risiko yang dijamin tidak terjadi maka b) Operasional (setelah proyek selesai),
perusahaan akan meperoleh keuntungan. c) Pengaruh lingkungan,
d) Pengaruh sosial,
2. Risiko terhadap benda dan manusia, e) Perubahan mata uang,
Dimana risiko terhadap benda adalah f) Inflasi,
risiko yang menimpa benda seperti rumah g) Pajak
terbakar sedangkan risiko terhadap
manusia adalah risiko yang menimpa
manusia seperti risiko hari tua, kematian
dsb.
Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

• Internal, non-teknik (tetapi umumnya dapat 4) Detail desain yang salah, seperti
dikontrol): ukuran yang salah dari gambar yang
a) Manajemen, dibuat oleh arsitek,
b) Jadwal yang terlambat, 5) Kontraktor utama tidak mampu
c) Pertambahan biaya, membayar/bangkrut,
d) Cash flow, 6) Tidak ada koordinasi
e) Potensi kehilangan atas manfaat dan
keuntungan Proyek konstruksi

• Teknik (dapat dikontrol): Proyek konstruksi adalah suatu


a) Perubahan teknologi, rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
b) Risiko-risiko spesifikasi atas teknologi dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek
proyek, serta jelas waktu awal dan akhir kegiatannya.
c) Desain Dalam rangkaian kegiatan tersebut, ada suatu
proses yang mengolah sumber daya proyek
• Hukum, timbulnya kesulitan akibat dari : menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan.
a) Lisensi, Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan
b) Hak paten, tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang
c) Gugatan dari luar, terkait baik secara langsung maupun tidak
d) Gugatan dari dalam, langsung.
e) Hal-hal tak terduga
Menurut Ervianto( 2002), proyek konstruksi
Menurut Flanagan & Norman (1993), mempunyai tiga karakteristik yang dapat
risiko-risiko dalam proyek konstruksi adalah : dipandang secara tiga demensi yaitu :
a. Penyelesaian yang gagal sesuai desain yang
telah ditentukan/penetapan waktu 1) Bersifat unik : tidak pernah terjadi rangkaian
konstruksi kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek
b. Kegagalan untuk memperoleh gambar yang identik, yang ada adalah proyek
perencanaan, detail perencanaan/izin sejenis), proyek bersifat sementara dan selalu
dengan waktu yang tersedia. melibatkan grup pekerja yang berbeda-beda
c. Kondisi tanah yang tak terduga
d. Cuaca yang sangat buruk. 2) Dibutuhkan sumber daya : setiap proyek
e. Pemogokan tenaga kerja. konstruksi membutuhkan sumber daya yaitu
f. Kenaikan harga yang tidak terduga untuk tenaga kerja, uang, peralatan, metode dan
tenaga kerja dan bahan. material.
g. Kecelakaan yang terjadi dilokasi yang
menyebabkan luka. 3) Organisasi : setiap organisasi mempunyai
h. Kerusakan yang terjadi pada struktur akibat keragaman tujuan di dalamnya terlibat
cara kerja yang jelek. sejumlah individu dengan keahlian yang
i. Kejadian tidak terduga (banjir, gempa bervariasi. Langkah awal yang harus
bumi, dan lain–lain) dilakukan adalah menyatukan fisi menjadi
j. Klaim dari kontraktor akibat kehilangan satu tujuan yang ditetapkan organisasi.
dan biaya akibat keterlambatan produksi
Dalam proses mencapai tujuan proyek
karena detail desain oleh tim desain.
telah ditentukan tiga batasan/kendala (triple
k. Kegagalan dalam penyelesaian proyek
constraint) yaitu besar biaya (anggaran) yang
dengan budget yang telah ditetapkan
dialokasikan, mutu dan jadwal yang harus
Sumber–sumber risiko (Flanagan & dipenuhi.
Norman, 1993) :
1) Timbulnya inflasi,
2) Kondisi tanah yang tidak terduga,
3) Keterlambatan material,

Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta


Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

3. PEMBAHASAN risiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu


rencana atau prosedur yang relatif. Tujuan
Manajemen risiko merupakan manajemen risiko proyek adalah untuk
Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko meningkatkan kemungkinan kejadian di proyek
yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan yang positif dan mengurangi kemungkinan
mengevaluasi risiko suatu proyek. Kemudian kejadian proyek yang negatif. Manajemen
mempertimbangkan apa yang akan dilakukan risiko meliputi proses mulai dari perencanaan
terhadap dampak yang ditimbulkan dan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis
kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak risiko, evaluasi risiko, dan perlakuan terhadap
lain atau mengurangi risiko yang terjadi. risiko. Bagan proses manajemen risiko
Manajemen risiko adalah semua rangkaian ditunjukkan pada gambar 3.
kegiatan yang berhubungan dengan risiko yaitu
perencanaan (planning), penilaian (assessment), Garis horizontal sebelah kiri pada
penanganan (handling) dan pemantauan gambar 3 menunjukkan cara yang dilakukan
(monitoring) risiko (Kerzner, 2001). untuk mendapatkan informasi dan kebenaran
setiap tahapan risiko, sedangkan garis
Tujuan dari manajemen risiko adalah horizontal sebelah kanan menunjukkan tahap
untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek peninjauan setiap tahapan risiko. Identifikasi
dan mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko terbagi menjadi 2 yaitu risiko internal dan
atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga risiko eksternal.
harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang
yang ada (Wideman, 1992).

Gambar 1. Diagram Alir Manajemen Resiko

Gambar 3. Proses Manajemen Risiko


1. Risiko internal yaitu risiko yang berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri, misalnya
Gambar 2. Diagram Alir Manajemen Risiko risiko terkait sumber daya, manajemen
(lanjutan) perusahaan, anggota proyek, lokasi
konstruksi, dokumen, dan informasi.
Menurut (Azis, 2017) manajemen risiko 2. Risiko eksternal adalah risiko yang berasal
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk dari lingkungan luar perusahaan, misalnya
menanggapi risiko yang diketahui (melalui kebijakan pemerintah daerah, kondisi alam
rencana analisa risiko atau bentuk observasi dan cuaca, kondisi politik, retensi
lainnya) untuk meminimalisir konsekuensi keuangan, dll.
buruk yang mungkin terjadi, oleh karena itu
Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

Kedua jenis risiko di atas dibagi menjadi 2 (dua) a) Teknologi baru, aplikasi baru, ketahanan
kategori, yaitu: uji dan keselamatan,
a. Risiko teknis; berkaitan dengan evaluasi b) Rincian, ketelitian dan kesesuain
kemungkinan bahwa sistem yang spesifikasi,
diwujudkan dalam desain ketika dibangun c) Risiko perancangan yang timbul dari
memenuhi persyaratan kinerja, dan jika pengukuran dan penyelidikan,
terjadi kekurangan kinerja, seberapa serius d) kemungkinan perubahan terhadap
kekurangannya. Contoh risiko teknis rancangan yang telah disetujui,
antara lain risiko metode konstruksi, desain e) Interaksi rancangan dengan metode
konstruksi bangunan, ketersediaan konstruksi
material, kualitas kerja, keselamatan kerja • Logistik :
dan lain-lain. a) Kehilangan atau kerusakan material dan
b. Risiko non-teknis; adalah risiko yang dapat peralatan dalam perjalanan,
berpengaruh pada suatu proyek secara b) ketersediaaan sumber daya khusus,
langsung, yang disebabkan oleh kejadian c) pemisahan organisasi
yang tidak terduga dan tidak diharapkan • Keuangan :
yang dapat menyebabkan penyimpangan a) ketersediaaan dana dan kecukupan
yang tidak harapkan dari lokasi asuransi,
pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh b) penyediaan aliran kas yang cukup,
pemangku kepentingan eksternal. c) kehilangan akibat kontraktor, supplier
d) fluktuasi nilai tukar dan inflasi,
Yang membedakan risiko non-teknis e) perpajakan,
dari risiko teknis dalam konteks proyek adalah f) suku bunga,
adanya hubungan yang jelas antara risiko dan g) biaya pinjaman
pemangku kepentingan eksternal. Dengan kata • Perundang-undangan : perubahan
lain, risiko non-teknis biasanya berasal dari disebabkan perundang-undangan atau
pemangku kepentingan atau lingkungan pemerintah
eksternal. Dalam artikel ini, risiko non-teknis • Keamanan properti intelektual
berhubungan dengan risiko pembebasan lahan, • Hak atas tanah dan penggunaan
risiko keuangan, risiko dari pemangku
• Politik :
kepentingan atau pemerintah, risiko hukum,
a) Risiko politik dinegara pemilik proyek,
risiko politik, pemangku kepentingan, sosial
supplier dan kontraktor, peperangan,
ekonomi, risiko cuaca, dan sebagainya.
revolusi dan perubahan hukum,
Identifikasi Risiko b) ketidakpastian dari kebijakan
pemerintah
Untuk mengidentifikasi risiko, • Konstruksi :
pertanyaan yang perlu dijawab adalah siapa a) kelayakan metode konstruksi,
yang terlibat dalam penilaian risiko dan keselamatan,
mengapa? Jenis risiko apa yang mempengaruhi b) hubungan industrial,
suatu proyek? c) tingkat perubahan dari rancangan awal,
Sumber-sumber utama timbulnya risiko d) cuaca,
yang umum untuk setiap proyek konstruksi, e) kualitas dan ketersediaan manajemen
menurut Duffield dan Trigunarsyah (1999) dan supervisi,
adalah : f) kondisi yang tersembunyi
• Fisik : kerugian atau kerusakan akibat • Operasional :
kebakaran, gempa bumi, banjir, kecelakaan a) fluktuasi permintaan pasar terhadap
dan tanah longsor produk dan jasa yang dihasilkan,
• Lingkungan : kerusakan ekologi, polusi dan b) kebutuhan perawatan,
pengolahan limbah, penyelidikan keadaan c) keandalan,
masyarakat. d) keselamatan pelaksanaan,
• Perancangan : e) ketersediaan pabrik,
f) manajemen.
Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

dampak yang terlalu besar bagi proyek


Jenis risiko yang terpenting bagi setiap • Tingkat risiko yang dianggap dapat
pihak yang terlibat dalam sebuah proyek diterima akan tergantung sekali kepada
tergantung pada berbagai tahapan proyek dan pengambil keputusan berada pada zona
peran serta tanggung jawab dari berbagai pihak. 3.

Evaluasi risiko Biasanya tidaklah praktis menganalisis


setiap jenis risiko secara rinci. Perlu ditentukan
Evaluasi risiko pada suatu proyek suatu tingkatan dimana kontribusi dari risiko
tergantung pada ( Duffield dan terkecil berikutnya dapat diabaikan bila
Trigunarsyah,1999) : dibandingkan dengan total risiko yang lebih
1) Probabilitas terjadinya risiko tersebut, besar secara kumulatif.
frekuensi kejadian
2) Dampak dari risiko tersebut bila terjadi. Akurasi dari setiap evaluasi atau analisis
risiko hanya akan seakurat data yang menjadi
Dalam membandingkan pilihan proyek dasar bagi perkiraan probabilitas dan
dari berbagai risiko yang terkait sering frekuensinya. Probabilitas terjadinya suatu
digunakan “ Indeks Risiko”: risiko biasanya didasarkan kepada data historis,
sedangkan dampak terhadap proyek akan
Indeks Risiko = Frekuensi x Dampak melibatkan analisis teknis dan finansial.

Untuk melakukan analisis risiko secara


efektif, menurut Burby (1991) dalam Duffield
dan Trigunarsyah (1999) harus
mempertimbangkan hal-hal berikut :
a) Analisis yang dilakukan harus
difocuskan pada kerugian finansial
langsung daripada gangguan pelayanan
atau kematian dan kerugian
b) Tingkat ketidakpastian dalam setiap
perkliraan output harus dapat dinilai
c) Akurasi dari analisis harus sesuai
dengan akurasi data dan tahapan
proyek
d) Biaya dan usaha dalam melakukan
analisis harus serendah mungkin yang
dapat diserap oleh anggaran proyek.
Gambar 4. Probabilitas vs dampak terhadap
Alokasi risiko
proyek
Alokasi risiko seringkali merupakan
Dari gambar 4 di atas dapat dilihat bahwa :
permasalahan yang sulit. Pertanggung jawaban
• Tingkatan risiko yang dapat diterima atas suatu risiko membawa kemungkinan untuk
adalah dimanan Indeks Risiko berada mendapatkan keuntungan atau kerugian. Secara
dalam zona 1 yaitu dampak yang rendah tradisional para pemilik proyek telah mencoba
terhadap proyek dengan probabilitas memindahkan sebanyak mungkin risiko kepada
kejadian sedang, atau probabilitas pihak lain, dan yang umumnya penerima risiko
rendah dengan dampak yang berarti dalam tahapan konstruksi suatu proyek adalah
pada proyek kontraktor, dan kontraktor seringkali
• Tingkatan risiko yang tidak dapat memindahkan risiko yang diterimanya kepada
diterima berada pada zona 2 dimana sub-kontraktor atau perusahaan asuransi. Biaya
dampak yang tinggi pada proyek dengan proyek secara keseluruhan akan meningkat
kemungkinan kejadian yang besar atau apabila risiko proyek tidak dialokasikan kepada
Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

pihak yang memiliki kendali terhadap risiko b) Mengurangi risiko (Risk reduction)
tersebut. Yaitu tindakan untuk mengurangi risiko
yang kemungkinan akan terjadi dengan
Jika kontraktor harus bertanggung cara:
jawab terhadap seluruh risiko konstruksi dari a. Pendidikan dan pelatihan bagi
suati proyek, ada dua pilihan yang tersedia para tenaga kerja dalam
untuk mendapatkan kompensasi terhadap menghadapi risiko
tanggung jawab ini yaitu : b. Perlindungan terhadap
a) Menaikkan nilai penawaran awal untuk kemungkinan kehilangan
menciptakan imbalan yang sesuai c. Perlindungan terhadap orang
b) Menghindari risiko tersebut pada dan properti
penawaran awal dengan memberikan d. Mengalihkan risiko (Risk
batasan atau kualitas tertentu, atau transfer) Pengalihan ini
mengajukan perubahan lingkup kerja dilakukan untuk memindahkan
jika dan bila terjadi hal-hal yang tidak risiko kepada pihak lain. Bentuk
menguntungkan. pengalihan risiko yang
dimaksud adalah asuransi
Penanganan risiko sebaiknya dimulai dengan membayar premi.
pada tahapan awal proyek, dengan tujuan e. Menghindari risiko (Risk
alokasi risiko kepada pihak-pihak yang avoidance) Menghindari risiko
memiliki kendali terhadap risiko terkait pada sama dengan menolak untuk
setiap tahapan proyek. Potensi keuntungan bagi menerima risiko yang berarti
pemilik dana harus sepadan dengan tingkat menolak untuk menerima
risiko yang dihadapi. Pemerintah berkewajiban proyek tersebut.
untuk melindungi masyarakat umum terhadap
risiko finansial dan sosial dari suatu proyek.

Respon resiko

Respon risiko adalah tindakan


penanganan yang dilakukan terhadap risiko
yang mungkin terjadi. Risiko-risiko penting
yang sudah diketahui perlu ditindak lanjuti
dengan respon yang dilakukan oleh kontraktor
dalam menangani risiko tersebut. Metode yang
dipakai dalam menangani risiko (Flanagan &
Norman, 1993):

a) Menahan risiko (Risk retention)


Merupakan bentuk penanganan risiko
yang mana akan ditahan atau diambil
sendiri oleh suatu pihak. Biasanya cara
ini dilakukan apabila risiko yang
dihadapi tidak mendatangkan kerugian
yang terlalu besar atau kemungkinan
terjadinya kerugian itu kecil, atau biaya
yang dikeluarkan untuk menanggulangi
risiko tersebut tidak terlalu besar
dibandingkan dengan manfaat yang
akan diperoleh.

Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta


Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

4. KESIMPULAN

Dari penelitian ini terdapat beberapa jembatan yaitu risiko internal, dari risiko
kesimpulan: internal paling banyak terjadi adalah
1) Dalam setiap proyek konstruksi sangat risiko teknik. Risiko internal teknik
penting dilakukan manajemen risiko antara lain metode konstruksi, desain
untuk menghindari kerugian atas biaya, konstruksi bangunan, ketersediaan
mutu dan jadwal proyek. material, kualitas kerja, keselamatan
2) Manajemen risiko merupakan kerja dan lain-lain yang akan berakibat
Pendekatan yang dilakukan terhadap terhadap waktu, mutu dan biaya
risiko yaitu dengan memahami, konstruksi.
mengidentifikasi dan mengevaluasi 6) Selain itu perlu dilakukan peningkatan
risiko suatu proyek. Kemudian kemampuan tenaga kerja dan peralatan
mempertimbangkan apa yang akan agar sesuai dengan spesifikasi teknis
dilakukan terhadap dampak yang konstruksi dan perusahaan.
ditimbulkan dan kemungkinan 7) Penilaian risiko yang dilakukan
pengalihan risiko kepada pihak lain atau meliputi: Identifikasi risiko, memahami
mengurangi resiko yang terjadi. kebutuhan atau mempertimbangkan
3) Manajemen risiko harus dilakukan risiko, menganalisis dampak dari risiko
sedini mungkin dari identifikasi tersebut/evaluasi risiko, menetapkan
kemungkinan risiko secara rutin, siapa yang bertanggung jawab terhadap
menganalisis risiko yang terjadi secara risiko tertentu (alokasi risiko).
spesifik, evaluasi sumber risiko serta 8) Melakukan tindakan penanganan yang
penyelesaian atau penanggulangan dilakukan terhadap risiko yang mungkin
risiko, kemudian perlakuan risiko yang terjadi (respon risiko) dengan cara :
terjadi. menahan risiko (risk retention),
4) Manajemen risiko hendaknya perlu mengurangi risiko (risk reduction),
diperhatikan dalam sebuah proyek mengalihkan risiko (risk transfer),
konstruksi, sehingga risiko-risiko menghindari risiko (risk avoidance)
potensial yang mungkin terjadi dalam 9) Manfaat dari penelitian ini adalah
proyek dapat diprediksi secara tepat dan sebagai bahan pertimbangan untuk
mampu melakukan rencana strategis pencegahan risiko yang terjadi pada
penanggulangan risiko sebelum terjadi. proyek pembangunan jembatan,
Untuk menangani risiko tersebut dapat memberikan masukan bagi pengembang
dilakukan dengan meningkatkan sebagai penilaian pengambilan
koordinasi, agar terjalin kerjasama, keputusan untuk penanggulangan risiko
kesepakatan dan kesesuaian kinerja konstruksi terutama konstruksi
sesuai dengan yang disyaratkan. jembatan. Dapat dijadikan bahan
5) Dapat diketahui bahwa risiko yang referensi untuk melakukan penelitian
paling banyak terjadi pada studi kasus lebih lanjut.
proyek konstruksi flyover maupun

Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta


Jakarta, 09 Juli 2022
Jurnal Teknik Industri Dan UAS ISSN 41618120024

5. DAFTAR PUSTAKA

Duffield, C & Trigunarsyah, B. 1999. Project Hamid, M. A., Hadi, A. K., & Musa, R. (2021).
Management-Conception to Completion. Manajemen Resiko Terhadap Aspek Legal
Engineering Education Australia. (EEA). Dan Bisnis Dalam Pekerjaan Konstruksi
Australia. Jembatan Penyeberangan Di Jalan Tol (
Ervianto,A.U dan Joshua, M. (2001). Studi Kasus Proyek Jalan Tol Semarang-
Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Solo ). 01(01), 12–20.
Yogyakarta Hakim, A. R. (2017). Implementasi
Fisk, E.R.1997. Construction Project Manajemen Risiko Sistem Kesehatan,
Administration Fifth Edition. Prentice Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
Hall. New Jersey. pada Pembangunan Flyover Pegangsaan 2
Flanagan, R & Norman, G.1993, Risk Kelapa Gading Jakarta Utara. Media
Management and Construction. Blackwell Komunikasi Teknik Sipil, 23(2), 113–123.
Science, London. Kangari, R. 1995. Risk Habir, H., Fajar, F., & Mukti, M. (2018).
Management Perceptions and Trends of Analisis Risiko Pelaksanaan Konstruksi
U.S. Construction. Journal of Construction Pembangunan Jembatan Mahakam IV
Engineering and Management. ASCE. Samarinda. Jurnal Teknologi Sipil, 29– 38.
December.
Kerzner, H. 2001. Project Management.
Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc.
New York.
Rahayu, P.H. 2001. Asuransi Contractor’s All
Risk sebagai Alternatif Pengalihan Risiko
Proyek Dalam Industri Konstruksi
Indonesia. Seminar Nasional Manajement
Konstruksi 2001. Fakultas Teknik
Universitas Katolik Parahyangan.
Bandung.
Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek dari
konseptual sampai operasional. Erlangga.
Jakarta.
Well-Stam, D Van, et.al., 2004. Project Risk
Management: an essential tool for
managing and controlling project, Kogan
Page, London and Sterling VA.
Wideman, Max.R.1992. Project And Program
Risk Management: A Guide To Managing
Project Risk Opportunities. Project
Management Institute. Amerika.
Azis, S., Putranto, E. H. D., & Surachmad, N.
(2018). Faktor-Faktor Risiko Kegagalan
Pencapaian Sasaran Proyek Tepat Waktu
Dan Mutu pada Pembangunan Proyek
Jembatan di Kabupaten Probolinggo.
Jurnal Info Manajemen Proyek, 25–36

Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta


Jakarta, 09 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai