KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada pencipta alam beserta isinya Allah yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan berjuta karunia dan nikmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun serta menyelesaikan tugas Manajemen Risiko Konstruksi. Selama proses penyusunan
tugas ini penulis mendapatkan banyak rintangan dan kesulitan. Namun berkat doa, dan motivasi
semuanya dapat penulis lewati, sehingga mampu menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Sehingga kritik dan saran
yang konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca. Harapan kami semoga penulisan tugas ini
bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis. Amin.
Penulis
(Sonia Wandira)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Risiko Konstruksi
Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan
memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek. Kemudian
mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dan
kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak lain atau mengurangi risiko yang terjadi.
Manajemen risiko adalah semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan risiko yaitu
perencanaan (planning), penilaian (assessment), penanganan (handling) dan pemantauan
(monitoring) risiko. (Mastura 2021)
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan
mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus
dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada. (Mastura 2021)
Secara spesifik batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai
dampak dari variasi Aliran kas masuk dan kelauran selama umur investasi yang bersangkutan.
Variasi ini erat hubungannya dengan ketidaktepatan dalam mengambil prakiraan perihal,
misalnya kemajuan teknologi di masa depan penyerapan atas produk, kuantitas peralatan maupun
material yang diperlukan. Macam risiko proyek dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Joni
2012) :
Resiko proyek tunggal
Resiko kombinasi multi proyek
2.2 Analisis Risiko
Tujuan analisis resiko untuk mengurangi resiko dimana tindakan perbaikan dilakukan
pada sebuah proyek, penjadwalan, anggaran belanja, harga/kualitas proyek. Pengurugan resiko
memerlukan analisis dalam pemesanan untuk memutuskan pengaruh atas proyek. (Joni 2012)
(Pengaruh resiko = kemungkinan resiko x akibat resiko)
Para identifikasi resiko proyek adalah hanya sebuah tanda untuk sebuah potensi atau
resiko nyata bahwa tujuan proyek tidak akan dicapai. Kemudian timbul kesulitan yang
tergantung pada alat, sebagai seorang manajer atau konsultan resiko manajemen yang pertama
dipertimbangkan harus memiliki hubungan dengan para pihak dan berkait seperti yang ada dalam
dokumen kontrak. Sebuah pengulangan dan kunjungan ulang secara periodik atas kesepahaman
dari hubungan kerja ini sangat bermanfaat. Seperti pengulangan apa- bila tidak segera tidak
dilakukana maka dapat menyebabkan resiko terjadi kepada masing-masing pihak atau sebuah
group pada pemahaman atas tanggung jawab. (Joni 2012)
Informasi yang diperoleh pada beberapa proyek dapat digunakan untuk menganalisis
kejadian bencana alam dan issu yang secara langsung terjadi dalam kontrak kerjasama dan
perjanjian antara konsorium dan manfaat. (Joni 2012)
Contoh Daftar Resiko Selama Keputusan Proyek Berlangsung
Resiko proyek
Sebelumnya tidak ditemukan bahan berbahaya
Akses Lokasi / pencapaian
Perubahan pada Design Pekerjaan Permanen
Design Pekerjaan Insidentil
Urutan pekerjaan
Kontrol dan banjir aliran sungai.
2.3 Respon Risiko
Respon risiko adalah tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin
terjadi. Risiko-risiko penting yang sudah diketahui perlu ditindak lanjuti dengan respon yang
dilakukan oleh kontraktor dalam menangani risiko tersebut. Metode yang dipakai dalam
menangani risiko (Mastura 2021) :
1) Menahan risiko (Risk retention) Merupakan bentuk penanganan risiko yang mana akan
ditahan atau diambil sendiri oleh suatu pihak. Biasanya cara ini dilakukan apabila risiko yang
dihadapi tidak mendatangkan kerugian yang terlalu besar atau kemungkinan terjadinya kerugian
itu kecil, atau biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi risiko tersebut tidak terlalu besar
dibandingkan dengan manfaat yang akan diperoleh.
2) Mengurangi risiko (Risk reduction) Yaitu tindakan untuk mengurangi risiko yang
kemungkinan akan terjadi dengan cara:
a. Pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja dalam menghadapi risiko
b. Perlindungan terhadap kemungkinan kehilangan
c. Perlindungan terhadap orang dan property
3) Mengalihkan risiko (Risk transfer) Pengalihan ini dilakukan untuk memindahkan risiko
kepada pihak lain. Bentuk pengalihan risiko yang dimaksud adalah asuransi dengan membayar
premi.
4) Menghindari risiko (Risk avoidance) Menghindari risiko sama dengan menolak untuk
menerima risiko yang berarti menolak untuk menerima proyek tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen risiko untuk
menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal proyek.
b) Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan
memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek. Kemudian
mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dan
kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak lain atau mengurangi resiko yang terjadi.
c) Penilaian risiko yang dilakukan meliputi : Identifikasi risiko, memahami kebutuhan atau
mempertimbangkan risiko, menganalisis dampak dari risiko tersebut/evaluasi risiko, menetapkan
siapa yang bertanggung jawab terhadap risiko tertentu (alokasi risiko).
d) Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon
risiko) dengan cara : menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (riskreduction),
mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (riskavoidance).
3.2 Saran
Tidak semua resiko dapat diidentifikasi atau dimanage menjadi minimal atau menghilangkan
dampaknya. Mempelajari proses pekerjaan lebih efektif. Tahap penentuan pada semua bagian
adalah untuk mengindikasikan secara actual resiko proyek. Manajemen partisipan dan
manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan dengan tujuan menangani resiko dan
melakukan pendekatan yang menciptakan.
DAFTAR PUSTAKA
Joni, I Gede Putu. 2012. “RESIKO MANAJEMEN PROYEK I Gede Putu Joni.” 16(1): 48–55.
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/54708970/3661-1-5237-1-10-20121126-libre.pdf?
1507903012=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DRESIKO_MANAJEMEN_PROYEK.pdf&Expires=1672826795&Signature=DNtAjNf
eT518aRxNsA8B5Bbqa38dRrUPWLW6q7wiUGxlVtMnE0YdWRc2z6bLRBmcKGeihBe
w6bDESjf5REUXmOb9nDT65tvS4IIh6Tg3YOzvjF9md04r8VvS7c5IXdGmSodmOjburJL
pm9pbzqq0C17ielr2H~b0kC1oV2nERbOcR6yXyA1Wpl1QjHXAlT3IIkSpTNGOl69gzh4
UBwXgcwi6nF7BoOPvSrj4UcG7Qw~7qWvlVnmKhdiyoii92pK9cU6rbYx1K923u8Ll-
lG~JcFDvwzVaEG2QRXAjpqP-ErXcHDq-lyJUH7c5EPq1qqlGay38EeqE-
3lfymDL01JXA__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA.
Mastura, Labombang. 2021. “Manajemen Risiko Dalam Proyek.” Mit.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3419%3C/p%3E%3Cp%3E
%5BHow.
Sandyavitri, Ari. 2008. “Manajemen Resiko Di Proyek Konstruksi.” Media Komunikasi Teknik
Sipil Universitas Riau: 23–38.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3419%3C/p%3E%3Cp%3E
%5BHow.