MANAJEMEN RESIKO
(Proyek Perpanjangan Dermaga Log di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang)
OLEH :
KELOMPOK II
1. APRIANI (DAB 117 078)
2. NOMENSEN ROYNALDO SITOMPUL (DAB 117 079)
3. LAHSA ADZANI V.E.N (DAB 117 093)
4. HERINDO MANIK (DAB 117 095)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat petunjuk-Nya, Tugas Makalah
Manajemen Resiko ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penulisan Tugas Makalah Manajemen Resiko ini disusun untuk memenuhi nilai tugas kuliah
Manajemen Resiko pada Jurusan/Program studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Palangka
Raya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Apria B.P. Gawei, S.T., M.T. selaku dosen
mata kuliah Manajemen Resiko, juga kepada rekan-rekan mahasiswa teknik sipil yang turut
memberikan bantuan dan saran selama proses penyelesaian tugas ini.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi teman-teman dan pembaca
makalah ini.
Palangkaraya, 2020
Penulis
Pembangunan Terminal Log Semarang (TLS) merupakan proyek PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero). TLS merupakan cabang dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang mulai dibangun pada
tahun 2017 berfungsi sebagai simpul dari rantai kelancaran dan peralihan muatan angkutan laut dan
darat khususnya untuk bongkar kayu log. Sebelumnya, kegiatan bongkar kayu log dilakukan di
Dermaga Pelabuhan Dalam Multipurpose. Mengingat tingginya intensitas bongkar kayu log dengan
luas eksisting sebesar 32.343 m2 PT. Pelindo III (Persero) membuat dermaga baru khusus kayu log
yang berlokasi di Jalan Deli dan akan diperpanjang sehingga memiliki luas sebesar 33.738 m2
dilengkapi juga dengan Crane untuk mempercepat proses bongkar muat kayu logManajemen risiko
pada proyek meliputi langkah memahami dan mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin
terjadi, mengevaluasi, memonitoring dan menangani risiko. Manajemen risiko yang proaktif artinya
menjawab bagaimana orang secara aktif berusaha mengurangi risiko serta memperbaiki tingkat
probabilitas keberhasilan pelaksanaan proyek.
Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian dan akibat dari kejadian
tersebut dengan tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu akibat yang mungkin terjadi
untuk satu kejadian tertentu. Pada umumnya risiko dipandang dari perspektif negatif, seperti
kehilangan, bahaya, kerugian, kegagalan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut pada prinsipnya
merupakan bentuk ketidak pastian yang mestinya dipahami dan dikelola secara efektif sehingga dapat
menjadi nilai tambah bagi organisasi.
Berdasarkan rumusan masalah pada makalah ini, maka tujuan dalam penulisan
makalah ini yaitu sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian dan akiat dari kejadian tersebut
dengan tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu akibat yang mungkin terjadi untuk
satu kejadian tertentu. Pada umumnya risiko dipandang daru perspektif negatif, seperti kehilangan,
bahaya, kerugian, kegagalan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut pada prinsipnya merupakan
bentuk ketidak pastian yang mestinya dipahami dan dikelola secara efektif sehingga dapat menjadi
nilai tambah bagi organisasi.
Per definisi risiko merupakan suatu kesempatan atau peluang yang secara matematis dapat
diformulasikan sebagai berikut.
Risk likelihood adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang dikuantifisir menjadi angka
probabilitas, risk impact adalah dampak dari peristiwa tersebut yang biasanya diukur dengan
satuan moneter misalnya rupiah, sedang tingkat kepentingan risiko disebut risk exposure, yang
dalam analisis biaya-manfaat akan mencerminkan besarnya biaya. Risk exposure inilah yang
nantinya akan diperbandiongkan dengan risk exposure suatu pekerjaan lainnya dan menjadi acuan
bagi orang untuk memilih pekerjaan mana yang akan dilakukan.
Menurut IRM (2002), ada setidaknya 4 jenis risiko yang selama ini sudah dikenal orang,
yakni:
1. Risiko Operasional, yakni risiko yang berhubungan dengan operasional organisasi, antra
lain misalnya risiko yang mencakup sistem organisasi, proses kerja, teknologi dan sumber
daya manusia.
2. Risiko Finansial, yakni risiko yang berdampak pada kinerja keuangan organisasi seperti
kejadian risiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkt suku bunga termasuk risiko
pemeberian kredit, likuiditas dan kondisi pasar.
3. Hazard Risk, yaitu risiko yang terkait dengan kecelakaan fisik seperti kerusakan karena
kebakaran, gempa bumi, ancaman fisik dll.
4. Risiko stratejik, yaitu risiko yang ada hubungannya dengan strategi perusahaan, politik,
ekonomi, hukum. Risiko ini juga terkait dengan reputasi kepemimpinan organisasi dan
perubahan selera pelanggan.
Variable Indikator
Risiko Ekonomi Inflasi nilai mata uang yang dapat menyebabkan kenaikan
harga
Perubahan kebijakan harga BBM
Risiko SDM & Manajemen Adanya double job pada personil sehingga mengurangi
fokus personil
Perselisihan atau koordinasi yang buruk antar tenaga kerja
Keahlian tenaga kerja yang kurang
Produktivitas pekerja yang rendah
Adanya kesalahpahaman antara stakeholder
Perubahan struktur organisasi owner
Potensi Prob
Penyebab Faktor Positif yang Penanganan
NO Kejadian / Dampak
Resiko ada saat ini Resiko
Resiko Freq
Resiko apa yang Apa yang Faktor Positif yang Langkah yang
dikhawatirkan Menjadi ada saat ini?Apa saja dilakukan dalam
akan terjadi di penyebab yang di perkirakan Penanganan
masa yang akan tejadinya dapat meringankan / resiko ?
datang ? (Misal : resiko ? mengurangi dampak
5 tahun Faktor apa resiko yang mungkin
mendatang ) yang terjadi ?
Bagaimana mendorong
deskripsi terjadinya
Resikonya ? reisko ?
Bagaimana
kejadiaannya ?
1 RESIKO DESAIN, KONSTRUKSI DAN UJI OPERASI
Menerapkan tata
laksana
manajemen
persyaratan sesuai
Kesalahan atau Manajemen
prosedur yang
ketidak tepatan persyaratan Mengasuransikan
tepat dan benar
desain karena (Requirement produk desain
• Meningkatkan
kemampuan Management) (Professional
knowledge dan
desain tidak tidakditerapka Indemnity Insurance)
kapabilitas .
memadai n dengan baik.
• Dicadangkan
pendanaan yang
memadai bagi
perencana
Gagal menjaga Tingkat Sudah ada peraturan
keselamatan kecelakaan tentang Keselamatan Patuh dalam
dalam lokasi selama dan Kesehatan Kerja: implementasi
pekerjaan 1. UU No. 1 Tahun prosedur
konstruksi 1970 tentang keselamatan kerja
berlangsung Keselamatan Kerja. yang baik
tinggi. 2. UU No. 13 Tahun
2003 tentang
Ketenagakerjaan 3.
Peraturan Menteri
Manajemen Resiko Kelompok II 12
Tenaga Kerja
N0.1/Men/1980
tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
di Bidang Konstruksi
Bangunan. 4. Surat
Keputusan Bersama
Menteri Pekerjaan
Umum dan Menteri
Tenaga Kerja
No.Kep.174/MEN/19
86-104/ KPTS /1986
tentang Pedoman
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada
tempat kegiatan
konstruksi. 5. PP
50/2012 ttg
Penerapan SMK3 6.
Permen PU No. :
Gangguan Gangguan aktivitas bongkar
akan adanya akan adanya muat barang
aktivitas aktivitas Pengaturan
bongkar muat bongkar muat manajemen lalu
barang barang lintas yang
terencana dan
terkoordinir
2 RISIKO FINANSIAL
Kenikan Biaya Keterlambatan Memperjelas
karena denda pembayaran syarat
kelengkapan
termin dan format
laporan dengan
pihak owner jauh-
jauh hari
Risiko
Inflasi nilai Inflasi nilai Bisa dibagi dengan Menerimanya
mata uang mata uang Pemerintah apabila dengan
yang dapat fluktuasinya ekstrim memasukkan
menyebabkan kemungkinan
kenaikan harga kenaikan harga
pada estimasi
biaya kontraktor
Buruk atau Akibat fasilitas Operator yang
tidak tidak bisa handal;
tersedianya beroperasi Spesifikasi output
layanan yang jelas
3 RISIKO EKONOMI
Inflasi nilai Inflasi nilai Bila dipicu aksi enerimanya
Manajemen Resiko Kelompok II 13
mata uang mata uang Pemerintah, jaminan dengan
yang dapat yang dapat permintaan minimum memasukkan
menyebabkan menyebabkan dapat kemungkinan
kenaikan harga kenaikan harga dipertimbangkan kenaikan harga
pada estimasi
biaya kontraktor
Perubahan Harga naik Bila dipicu aksi harga BBM
kebijakan Pemerintah, jaminan Menerimanya
harga BBM pendapatan minimal dengan
dapat memasukkan
dipertimbangkan kemungkinan
kenaikan harga
pada estimai
biaya kontraktor
Risiko
Kebocoran Akibat Sistem
memungut kegagalan / Pemungutan dan
pembayaran tidak kinerja Operasi
tari optimalnya yang baik
sistem
pemungutan
tarif
4 RESIKO INTERFACE
Risiko Ada Koordinasi dan
ketimpangan ketimpangan integrasi jadwal
waktu dan waktu dan pelaksanaan
kualitas kualitas proyek -
pekerjaan pekerjaan Pekerjaan
dukungan perbaikan oleh
pemerintah pihak yang
dan yang kualitas
dikerjakan B pekerjaannya
lebih rendah
Risiko Rework yang Kesepakatan
perbedaan substantial standar/ metode
standar/metod terkait yang akan
e layanan perbedaan diterapkan para
standar / pihak sedini
metode mungkin
layanan yang
digunakan
Risiko relasi Miskomunikas sistem
i di dalam komunikasi dan
internal dan koordinasi
eksternal dirancang,
organisasi, disepakati, dan
termasuk disosialisasikan
mengakibatka dengan baik ke
n semua pihak
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Karena keterbatasan pengetahuan, makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi
lebih baik lagi kedepannya. Terima kasih.
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Manajemen_Resiko_di_Proyek_Konstruksi.pdf
Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Lembaran Negara RI Tahun 2017, No.
6018. Sekretariat Negara. Jakarta.
Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur. Lembaran Negara RI Tahun 2015, No. 62. Sekretariat Negara. Jakarta.
https://media.neliti.com/media/publications/221524-manajemen-risiko-dalam-proyek-konstruksi.pdf
Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional 2015-
2019.
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/07602_Modul_6_Penyusunan_Risk_Register____.pdf
https://www.researchgate.net/publication/279363822_Manajemen_Resiko_di_Proyek_Konstruksi/
link/566d796508ae430ab4fff40e/download
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1 tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019. Menkumham.
Jakarta.
https://www.slideshare.net/k_tarou/bmp-ekma4262
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 691.2 Tahun 2016 tentang
Penunjukan Simpul Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. Jakarta
http://lib.unnes.ac.id/25283/1/5113412007.pdf