Anda di halaman 1dari 5

1

Analisa Pengoptimalan Pemanfaatan


Lingkungan Terhadap Kecelakaan
Pembangunan Konstruksi
Hendraloka B. Pradana NRP 03111540000119
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: Hendral.oka@live.com

Abstrak pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada integrasi


Jakarta - Proyek Light Rapid Transit (LRT) yang pembangunan
menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome konstruksinya ekonomi dan perlindungan lingkungan merupakan tantangan
roboh di Kayu Putih, Jakarta Timur. Akibatnya, lima orang berat bagi para pengambil kebijakan di setiap negara. Tanpa
terluka akibat tertimpa reruntuhan proyek tersebut. adanya komitmen global untuk mengubah pola pembangunan
(https://news.detik.com/berita/3826228/konstruksi-proyek- konvensional, maka eksplorasi sumber daya alam dan
lrt-di-kayu-putih-roboh-lima-orang-terluka) lingkungan akan semakin besar. Dampak nyata dari ekstraksi
Jakarta, KOMPAS.com - Beton proyek Light Rail Transit yang melebihi ambang batas daya dukung lingkungan tersebut
( LRT) jatuh di Jalan MT Haryono, atau tepatnya di depan adalah kekeringan yang berkepanjangan, peningkatan
PT Roda Mas, dekat Stasiun Cawang, Jakarta Timur, permukaan air laut serta terjadinya cuaca ekstrim.
menurut saksi mata di sekitar lokasi, peristiwa terjadi Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam
karena beton yang terlepas dari crane saat diangkut. pembangunan ekonomi adalah bagaimana menghadapi trade-off
(https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/15/22031141 antara pemenuhan kebutuhan pembangunan disatu sisi dan
/beton-lrt-roboh-di-cawang-warga-dengar-suaranya-seperti- upaya mempertahankan kelestarian lingkungan disisi lain
bom) (Fauzi,2004). Pembangunan ekonomi yang berbasis sumber
Beberapa fenomena tersebut menjadi pusat perhatian daya alam yang tidak memperhatikan aspek kelestarian
masyarakat Jakarta dan sekitarnya secara khususnya dan lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada
rakyat Indonesia secara umumnya, yang dapat lingkungan itu sendiri, karena pada dasarnya sumber daya alam
menimbulkan persoalan terkait opini-opini kritik positif dan lingkungan memiliki kapasitas daya dukung yang terbatas.
maupun negatif terhadap kinerja dari pihak terkait. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak
Proyek light rail transit (LRT) masuk dalam salah satu memperhatikan kapasitas sumber daya alam dan lingkungan
proyek dengan struktur layang atau elevated yang akan menyebabkan permasalahan pembangunan dikemudian
dimoratorium pemerintah pusat. Namun, Gubernur DKI hari.
Anies Baswedan memastikan penyelesaian LRT tak akan Konsep pembangunan berkelanjutan sebenarnya sejak sudah
molor dari jadwal yang ditetapkan. lama menjadi perhatian para ahli. Namun istilah keberlajutan
Anies mengatakan, proyek LRT diprioritaskan untuk (sustainability) sendiri baru muncul beberapa dekade yang lalu,
ditinjau ulang Kementerian Pekerjaan Umum dan walaupun perhatian terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak
Perumahan Rakyat (PUPR). Sebab, LRT merupakan Malthus pada tahun 1798 yang mengkhawatirkan ketersedian
transportasi yang ditargetkan bisa dioperasionalkan saat Sektor konstruksi merupakan bagian yang penting dalam
Asian Games 2018. Sehingga dalam waktu tak lebih dari pembangunan suatu negara, dimana proyek konstruksi
dua hari pengerjaan bisa dilanjutkan. pembangunan gedung, jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya
merupakan merupakan ukuran perkembangan ekonomi negara
Kata Kunci : LRT, Moratorium, Pembangunan Indonesia, tersebut. Keberhasilan proyek konstruksi secara tradisional
Pembangunan Berkelanjutan diukur dalam capaian waktu, biaya, dan kualitas; keberhasilan
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor penting (Critical
Success Factors, CFS). Salah satu CFS tersebut adalah aspek
I. PENDAHULUAN
keselamatan (safety) dalam pelaksanaan proyek. Kecelakaan
A. Latar Belakang kerja di proyek konstruksi bisa membuat pekerjaan berhenti,
membuat rendah semangat kerja, sehingga produktifitas
Ditengah deraan tantangan global seperti tingkat kemiskinan, menurun. Kerugian itu juga termasuk kerugian terkait pekerja,
bencana alam, perubahan iklim, dan krisis keuangan, isu biaya kerusakan peralatan, material terbuang akibat terjadinya
kecelakaan tersebut (Alzahrani & Emsley, 2013) dan juga
2

Konstruksi adalah satu sektor utama perekonomian Indonesia C. Tujuan Penulisan


yang menyerap jumlah tenaga yang cukup besar. Data Biro 1. Mengkaji penerapan konsep pembangunan
Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan jumlah tenaga kerja di berkelanjutan pada sektor konstruksi?
konstruksi jauh meningkat, dari 4.844.689 orang di tahun 2010 2. Menganalisis kesalahan proses konstruksi yang
menjadi hampir dua kali lipat ditahun 2015, sebanyak
mengakibatkan kerugian yang berkelanjutan.
8.208.086 orang atau sekitar 7% dari 114 juta orang pekerja
(BPS, 2016). Sektor konstruksi juga dianggap salah satu
sektor yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Data-
data kecelakaan kerja yang dipaparkan sebelumnya tidak secara D. Tujuan Penulisan
khusus memuat informasi kecelakaan kerja di konstruksi,
Melalui penulisan ini diharapkan dapat memberikan
namun beberapa sumber (BpjsKetenagakerjaan, 2016b; Pritanti
pengetahuan dan informasi bagi pembaca terkait pembangunan
et al., 2012) mencatat paling tidak 30% kasus kecelakaan kerja
berkelanjutan serta menambah ilmu mahasiswa menganai jenis-
terjadi di sektor konstruksi. Dengan jumlah porsi tenaga kerja
jenis kesalahan yanga ada di proyek kontruksi.
yang besar dan juga risiko yang besar membuat kecelakaan
kerja di sektor konstruksi merupakan aspek yang perlu
diperhatikan. II. METODE PENULISAN
Pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi sering terhambat
oleh hal – hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja.
Kecelakaan adalah suatu kejadiaan peristiwa yang tidak
diharapkan yang merintangi atau mengganggu jalannya
kegiatan (Moekijat, 1999). Untuk itu setiap karyawan
diwajibkan memelihara keselamatan dan kesehatan kerja secara
maksimal melalui perilaku yang aman agar dapat menekan
terjadinya kecelakaan kerja. Dari tingkat terjadinya kecelakaan
kerja (Dipohusodo, 1996). H. W. Heinrich dalam bukunya The
accident Prevention mengungkapkan bahwa 80% kecelakaan
disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman (unsafe act) seperti
kekurangan pengetahuan, keterampilan, sikap, keletihan dan
kebosanan, cara kerja manusia tidak sepadan secara
ergonomik, gangguan psikologis, dan pengaruh sosial
psikologis. Dan hanya 20% kecelakaan kerja disebabkan oleh
kondisi yang tidak aman (unsafe).
Kegagalan pada proyek konstruksi juga dapat disebabkan
oleh berbagai hal lainnya. Maka dari itu, diperlukan suatu kerja
sama yang baik antara kontraktor, konsultan pengawas,
supplier, owner, mandor dan pekerja. Kegagalan pada proyek
konstruksi adalah suatu hasil konstruksi yang tidak sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan direncanakan.
Untuk mencegah terjadinya kegagalan pada proyek konstruksi
perlu dilakukan berbagai upaya yang juga mempertimbangkan
pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
manusia lewat penggunaan sumber energi alam bersama
dengan bijak, efektif dan perhatikan pemanfaatannya baik
untuk generasi sekarang maupun generasi masa depan agar
tidak mengalami banyak kerugian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam
untuk mengoptimalkan pembangunan
berkelanjutan dalam sektor konstruksi?
2. Bagaimana cara mengantisipasi kecelakaan dalam
pelaksanaan proyek konstruksi?
3. Bagaimana cara menanggulangi kerugian yang
telah terjadi agar bisa dimanfaatkan kembali?

Penilitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Tahapan


pertama bertujuan untuk identifikasi proyek. Kemudian
mengumpulkan data dari narasumber yang pernah berada di
3

lokasi sampel proyek tersebut. Data yang telah diperoleh diolah


menjadi beberapa hipotesa dengan meliibatkan berapa variabel
yang ada. Beberapa Hipotesa diuji dengan beberapa metode
hingga menemukan keputusan.

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Sampel Proyek


1. Data Umum Proyek

1. Nama Proyek : Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan


/Light Rail Transit (LRT)
2. Nama Paket : Lintas Pelayanan Cawang-Cibubur
3. Jenis Proyek : Jalan Kereta Api
4. Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Struktural
5. Panjang Proyek : Sepanjang lintasan Cawang-Cibubur
13.7 km
6. Pemilik Proyek : Kementrian Perhubungan Direktorat
Jendral Perkeretaapian
7. Konsultan Proyek : Oriental Consultant Global (OCG)
8. Kontraktor Proyek : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.
9. Waktu Pelaksanaan : 09 September 2015- 31 Agustus
2018
10. Tipe Proyek : Design and Built
11. Tipe Kontrak : Unit Price
12. Designer : Ganeshatama Consulting, ITS Kemitraan,
Systra

2. Teknologi yang digunakan

3. Pihak yang Berperan


1. Quality Control
Quality Control atau Pengendalian mutu merupakan proses
yang diakukan guna meninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam proses produksi. Setiap Produk diperiksa secara
visual yang berarti harus diperiksa secara langsung di lapangan
pekerjaan. Pemeriksaan tersebut haruslah sesuai dengan shop
drawing yang sudah dibuat oleh perencana. Seorang QC harus
mengamatin secara detail setiap pekerjaan produksi yang
4

antinya akan diserahkan ke Supervisor. Seseorang yang


bertugas untuk mengawasi/Supervisor akan diberikan daftar 2. Jenis Kelamin
dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang Jenis pekerjaan antara pria dan wanita sangatlah berbeda.
tidak dapat diterima. Jika ada kecacatan atau kekrangan maka Pembagian kerja secara sosial antara pria dan wanita
produk tersebut haruslah diganti. menyebabkan perbedaan terjadinya paparan yang diterima
orang, sehingga penyakit yang dialami berbeda pula. Kasus
2. Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lingkungan wanita lebih banyak daripada pria (Juli Soemirat, 2000:57).
(Health, Safety And Environtment) Secara anatomis, fisiologis, dan psikologis tubuh wanita dan
HSE atau K3L merupakan bagian dari sistem perusahaan pria memiliki perbedaan sehingga dibutuhkan penyesuaian-
secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penyesuaian dalam beban dan kebijakan kerja, diantaranya yaitu
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan
hamil dan haid. Dua peristiwa alami wanita itu memerlukan
kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang
penyesuaian kebijakan yang khusus.
berkaitan dengan kegiatan guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efektif, dan produktif. Dalam Proyek LRT K3L memiliki
fungsi untuk memastika proyek berjalan dalam keadaan aman. 3. Masa Kerja
Petugas K3L patroli setiap hari di sepanjang jalur LRT untuk Masa kerja adalah sesuatu kurun waktu atau lamanya tenaga
melihat berbagai kelengkapan K3 dari pekerja. Petugas K3L kerja bekerja disuatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi
haruslah memiliki sertifikat khusus K3L. kinerja baik positif maupun negatif. Memberi pengaruh positif
pada kinerja bila dengan semakin lamanya masa kerja personal
4. Metode Konstruksi semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya.
• Bore Pile Sebaliknya, akan memberi pengaruh negatif apabila dengan
• Pilecap semakin lamanya masa kerja akan timbul kebiasaan pada tenaga
• Pier kerja. Hal ini biasanya terkait dengan pekerjaan yang bersifat
• Pierhead monoton atau berulang-ulang. Masa kerja dikategorikan
• Ushape Girder menjadi tiga yaitu: 1. Masa Kerja baru : < 6 tahun 2. Masa
Kerja sedang : 6 – 10 tahun 3. Masa Kerja lama : < 10 tahun
5. Permasalahan Pada Proyek (MA. Tulus, 1992:121).
- Campuran beton yang kurang merata (Beton yang tidak
sesuai spesifikasi) 4. Tingkat Pendidikan
- Mampatnya concrete pump pada saat pengecoran pilecap Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan
- Terlambatnya concrete mixer truck pengangkut ready mix kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di
ke site dalam masyarakat tempat ia hidup, proses sosial yakni orang
- Terhambatnya pekerjaan erection pier head dan u-shape yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga ia
B. Variabel Manusia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan
1. Umur sosial dan kemampuan individu yang optimal (Achmad Munib,
Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi dkk., 2004:33). Pendidikan adalah segala upaya yang
kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh Undang-Undang kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa
Perburuhan yaitu Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951 No.1 yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Semakin tinggi
Pasal 1 (Malayu S. P. Hasibuan, 2003:48). Karyawan muda tingkat pendidikan seseorang, maka mereka cenderung untuk
umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan menghindari potensi bahaya yang dapat menyebabkan
kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggung jawab, terjadinya kecelakaan.
cenderung absensi, dan turnover-nya rendah (Malayu S. P.
Hasibuan, 2003:54). Umum mengetahui bahwa beberapa 5. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kapasitas fisik, seperti penglihatan, pendengaran dan kecepatan Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses
reaksi, menurun sesudah usia 30 tahun atau lebih. Sebaliknya belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di
mereka lebih berhati-hati, lebih dapat dipercaya dan lebih luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif
menyadari akan bahaya dari pada tenaga kerja usia muda. Efek singkat, dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek
menjadi tua terhadap terjadinya kecelakaan masih terus daripada teori, dalam hal ini yang dimaksud adalah pelatihan
ditelaah. Namun begitu terdapat kecenderungan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja. Timbulnya kecelakaan
beberapa jenis kecelakaan kerja seperti terjatuh lebih sering bekerja biasanya sebagai akibat atas kelalaian tenaga kerja atau
terjadi pada tenaga kerja usia 30 tahun atau lebih dari pada perusahaan. Adapun kerusakan-kerusakan yang timbul,
tenaga kerja berusia sedang atau muda. 22 Juga angka beratnya misalnya kerusakan mesin atau kerusakan produk, sering tidak
kecelakaan rata-rata lebih meningkat mengikuti pertambahan diharapkan perusahaan maupun tenaga kerja. Namun tidak
usia ( Suma’mur PK., 1989:305 ). mudah menghindari kemungkinan timbulnya risiko kecelakaan
5

dan kerusakan. Apabila sering timbul hal tersebut, tindakan V. SOLUSI


yang paling tepat dan harus dilakukakan manajemen tenaga Jadi solusi yang bisa dipertimbangkan adalah :
kerja adalah melakukan pelatihan. Penyelenggaraan pelatihan 1. Mengolah limbah dan sisa material agar bisa di gunakan
dimaksudkan agar pemeliharaan terhadap alat-alat kerja dapat kembali untuk proyek berikutnya, seperti beton berbahan
ditingkatkan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah baku limbah, baja olahan material sisa dan juga
mengurangi timbulnya kecelakaan kerja, kerusakan, dan scaffolding portabel dari material sisa proyek.
peningkatan pemeliharaan terhadap alat-alat kerja. 2. Menjamin pelatihan yang meninjau semua aspek yang
memang berpengaruh pada pelaksanaan proyek
C. Variabel Lingkungan 3. Membuat sistem Quality Control untuk SDM nya juga,
tidak hanya untuk struktur bangunan yang dikerjakan
1. Kebisingan
Bising adalah suara/bunyi yang tidak diinginkan . Kebisingan
pada tenaga kerja dapat mengurangi kenyamanan dalam UCAPAN TERIMA KASIH
bekerja, mengganggu komunikasi/percakapan antar pekerja,
Saya Hendraloka B. Pradana berterimakasih kepada Tuhan
mengurangi konsentrasi, menurunkan daya dengar dan tuli
yang maha Esa sebesar-besarnya, dan juga kepada pembaca
akibat kebisingan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang karena dengan membaca tulisan saya, tujuan penulisan ini bisa
Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja, Intensitas kebisingan terpenuhi walau tidak sepenuhnya, terima kasih juga kepada
yang dianjurkan adalah 85 dBA untuk 8 jam kerja. bapak Aunurohim selaku dosen Wawasan Teknologi saya di
kelas yang membuka pikiran saya seluas-luasnya.
2. Sisa Material
Material konstruksi adalah bahan bangunan yang digunakan DAFTAR PUSTAKA
untuk proyek konstruksi. Sumber material konstruksi dapat
[1] Sandy A. Gumolili, “ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
diperoleh dari sekitar lokasi proyek (material alam) atau CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA
diangkut dari luar lingkungan proyek, yang dapat berupa (1) WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI
hasil produksi industri, atau (2) material alam yang tidak LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA”.
tersedia di sekitar proyek. [2] Andi Asnudin, “PENGENDALIAN SISA MATERIAL KONSTRUKSI
PADA PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL”.
[3] Harijanto Setiawan, “Menuju Masyarakat Industri Konstruksi Berdaya
3. Limbah Saing Tinggi dan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan”.
Definisi limbah atau Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) [4] A.H. Rahadian, “STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”.
berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) [5] Pritanti et al., 2012, “BpjsKetenagakerjaan, 2016b;”
suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan [6] H. W. Heinrich, “bukunya The accident Prevention”
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya
yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan
kesehatan manusia.

IV. KESIMPULAN
Bila dilihat dari analisis dan pembahasannya bisa di
simpulkan bahwa :
1) Limbah bisa dimanfaatkan untuk bahan baku beton dengan
penelitian lebih lanjut.
2) Ada permasalahan dalam metode pengerjaan yang
mungkin terlihat tidak berdampak tetapi berpengaruh
terhadap mutu beton yang di hasilkan.
3) Bisa merancang sistem dengan meninjau referensi struktur
organisasi dari berbagai proyek dengan memperhatikan
varaiabel manusia dan variabel lingkungan untuk
mengantisipasi kerugian yang akan terjadi.
4) Seharusnya memang ada sistem yang ketat terhadap
tenaga kerja yang akan diberdayakan.

Anda mungkin juga menyukai