net/publication/359143235
CITATIONS READS
0 2,030
5 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Six sigma implementation in different industries: A systematic literature review View project
All content following this page was uploaded by Humiras Hardi Purba on 10 March 2022.
INFORMASI ARTIKEL A B S T R A K
Kemacetan sering kali terjadi di kota-kota besar di Indonesia, kemacetan akan semakin parah
Diterima : 20 November 2021 apabila kota tersebut tidak memiliki transportasi publik dan sistem lalu lintas yang memadai.
Direvisi : 26 Februari 2022 Kemacetan tersebut dikarenakan menumpuknya kendaraan sehingga volume lalu lintas tinggi
Diterbitkan : 28 Februari 2022 dan kapasitas lajur jalan tidak memadahi. Permasalahan tersebut dapat disiasati dengan
memanfaatkan jalur transportasi yang tidak sebidang, baik flyover atau underpass untuk
mengurai kemacetan terutama di area perkotaan sekaligus mengatasi perlintasan sebidang tanpa
KATA KUNCI mengganggu arus lalu lintas yang sudah ada. Pada dasarnya flyover merupakan salah satu jenis
dari jembatan yaitu jembatan layang, sehingga memiliki struktur yang hampir sama. Proyek
Flyover, Jembatan, Manajemen Risiko, Mitigasi konstruksi flyover maupun jembatan mempunyai karakteristik yang kompleks, maka berbagai
Risiko jenis risiko mungkin terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen risiko
pada Proyek Konstruksi Flyover atau Jembatan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut,
dilakukan penelitian dengan kajian literatur sistematis menggunakan konsep manajemen risiko.
KORESPONDENSI
Metode penelitian diawali dengan mengidentifikasi masing-masing risiko, setelah diketahui
E-mail Author Korespondensi: risiko yang paling signifikan pada konstruksi jembatan maka dapat diketahui mitigasi serta
indrajodi.ptpp@gmail.com proses manajemen risiko tersebut. Hasil yang diperoleh adalah risiko yang paling banyak terjadi
pada proyek konstruksi flyover maupun jembatan yaitu risiko internal, dari risiko internal paling
E-mail Co-Author: banyak terjadi adalah risiko teknik. Risiko internal teknik antara lain metode konstruksi, desain
rizkytssiagian.ptpp@gmail.com konstruksi bangunan, ketersediaan material, keselamatan kerja kualitas kerja, dan lain-lain yang
rendraprasetyo61@gmail.com akan berakibat terhadap waktu, mutu dan biaya konstruksi. Mitigasi risiko yang harus dilakukan
nandafathurrozaq@gmail.com yaitu menjalin komunikasi antar komponen-komponen dalam proyek, serta meningkatkan
kualitas kerja maupun keselamatan kerja. Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin
humiras.hardi@mercubuana.ac.id
dari identifikasi kemungkinan risiko secara rutin, menganalisis risiko yang terjadi secara
spesifik, evaluasi sumber risiko serta penyelesaian atau penanggulangan risiko, kemudian
perlakuan risiko yang terjadi.
pipa dan bentuk transportasi lainnnya. Flyover adalah -. Pencarian jurnal pada database jurnal populer yaitu
struktur yang menghubungkan dua titik atau lebih, dimana Google Scholar, Research Gate dan Academia.edu,
titik tersebut dipisahkan oleh rute yang dapat diakses atau Perpusnas, dll.
struktur buatan manusia dengan tujuan untuk memotong -. Kata kunci spesifik untuk pencarian yang digunakan
lalu lintas guna mewujudkan perjalanan yang lebih cepat yaitu: Manajemen Risiko* AND (pada proyek fly over
dan menghindari timbulnya kemacetan akibat OR pada proyek jembatan) AND mitigasi risiko
persimpangan jalan. Proyek konstruksi flyover maupun -. Jurnal referensi dengan range dari tahun terbit 2008
jembatan memiliki karakteristik yang sangat kompleks, sampai tahun 2021.
maka berbagai jenis risiko sangat mungkin terjadi (Li et al., Setelah mengidentifikasi risiko berdasarkan kategorinya
2013). Masalah dapat ditimbulkan apabila terjadi serta mitigasi masing-masing risiko, maka dilakukan studi
ketidaksesuaian antara perencanaan dengan kenyataan ilmiah dan analisis mengenai manajemen risiko pada
yang terjadi dilapangan. Masalah tersebut disebabkan oleh proyek pembangunan flyover atau jembatan secara umum.
berbagai faktor yang kemudian di kenal sebagai risiko kerangka penelitian dalam makalah ini ditunjukkan pada
proyek konstruksi. Pengertian risiko di dalam konteks gambar 1.
proyek diartikan sebagai penjabaran terhadap konsekuensi
Mencari dan mengumpulkan jurnal tentang
yang merugikan, baik secara fisik maupun finansial, manajemen risiko pada konstruksi flyover atau
sebagai akibat keputusan yang dipilih atau akibat kondisi
lingkungan di sekitar proyek. Berkaitan dengan konsep Memilih jurnal yang
peluang, risiko adalah peluang terjadinya kondisi yang mengandung indeks tujuan penelitian
setiap tahapan risiko. Identifikasi risiko terbagi menjadi 2 Kedua jenis risiko di atas dibagi menjadi 2 (dua) kategori,
yaitu risiko internal dan risiko eksternal. yaitu:
a. Risiko teknis; berkaitan dengan evaluasi
kemungkinan bahwa sistem yang diwujudkan dalam
desain ketika dibangun memenuhi persyaratan
kinerja, dan jika terjadi kekurangan kinerja, seberapa
serius kekurangannya. Contoh risiko teknis antara
lain risiko metode konstruksi, desain konstruksi
bangunan, ketersediaan material, kualitas kerja,
keselamatan kerja dan lain-lain.
b. Risiko non-teknis; adalah risiko yang dapat
berpengaruh pada suatu proyek secara langsung, yang
disebabkan oleh kejadian yang tidak terduga dan
tidak diharapkan yang dapat menyebabkan
penyimpangan yang tidak harapkan dari lokasi
pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh pemangku
kepentingan eksternal.
Yang membedakan risiko non-teknis dari risiko teknis
dalam konteks proyek adalah adanya hubungan yang jelas
antara risiko dan pemangku kepentingan eksternal. Dengan
kata lain, risiko non-teknis biasanya berasal dari pemangku
kepentingan atau lingkungan eksternal. Dalam artikel ini,
Gambar 2. Proses Manajemen Risiko
risiko non-teknis berhubungan dengan risiko pembebasan
1. Risiko internal yaitu risiko yang berasal dari dalam lahan, risiko keuangan, risiko dari pemangku kepentingan
perusahaan itu sendiri, misalnya risiko terkait sumber atau pemerintah, risiko hukum, risiko politik, pemangku
daya, manajemen perusahaan, anggota proyek, lokasi kepentingan, sosial ekonomi, risiko cuaca, dan sebagainya.
konstruksi, dokumen, dan informasi. Berikut ini merupakan kajian literatur dan analisa
manajemen risiko pada proyek konstruksi jembatan yang
2. Risiko eksternal adalah risiko yang berasal dari telah dikelompokkan berdasarkan kategori risiko nya dan
lingkungan luar perusahaan, misalnya kebijakan di rangkum dalam tabel 1. Setelah diketahui faktor risiko
pemerintah daerah, kondisi alam dan cuaca, kondisi yang paling dominan, maka dapat diketahui mitigasi risiko
politik, retensi keuangan, dll. yang harus dilakukan.
Tabel 1. Ringkasan Tinjauan Literatur dan Analisa Manajemen Risiko pada Proyek Konstruksi Jembatan
Risk Identification
Internal External
No Journal Code Result
Non- Non-
Technical Technical
technical technical
Hasil dari penelitian ini teridentifikasi 34 kejadian risiko, 17
agen risiko dan 17 tindakan pencegahan dalam proyek
konstruksi flyover. Agen risiko yang harus dilakukan mitigasi
1 (Enderzon &
√ √ √ √ adalah pengawasan pekerjaan yang tidak berjalan dengan baik.
Soekiman, 2020b) Langkah preventif yang perlu dilakukan adalah adanya
pengawasan internal dari owner terhadap penyedia jasa maupun
konsultan pengawas.
Identifikasi faktor dan variabel risiko kontrak design and build
pada proyek simpang susun semanggi antara lain kemampuan
manajemen owner, design team, proses procurement, builder
(Simanjuntak &
2 √ √ √ X team dan project manager. Identifikasi faktor dan variabel
Sudibyo, 2020) risiko kontrak design and build pada proyek simpang susun
semanggi terdapat 5 faktor dan 37 variabel risiko pada kontrak
design and build pada proyek simpang susun semanggi.
Adapun pengelompokan jurnal berdasarkan tahun hal non-teknis diantaranya keuangan, lingkungan sekitar,
terbitnya ditunjukkan pada gambar 3. iklim, kemacetan lalu lintas disekitar proyek dan juga
kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan karena keluar
Pengelompokan Jurnal masuk kendaraan proyek, dan juga beberapa kejadian yang
menurut Tahun Terbit pernah terjadi di lokasi proyek seperti, adanya mogok
pekerja, yang menyebabkan keterlambatan waku
3
2020 10 pekerjaan, serta adanya demo masyarakat sekitar yang
4
2018 11 merasa terganggu dengan kebisingan alat-alat berat
7
2016 6
3 proyek, yang dapat mengakibatkan proses pelaksanaan
2014 3
2 proyek terganggu. Gambar 5 menunjukkan jumlah risiko-
2008 1
0 5 10 15 risiko yang telah diidentifikasi dalam masing-masing
kategori sebagai berikut:
Jumlah Jurnal
Risk Identification
Gambar 3. Pengelompokkan jurnal menurut Tahun Terbit
Jumlah Item Risiko
Garis horizontal pada gambar 3 menunjukkan jumlah
jurnal, sedangkan garis vertical menunjukkan tahun terbit
jurnal. Dari 50 literatur pada tabel 1, jurnal ini berasal dari External Non Technical Risk 33
beberapa negara di dunia, mulai dari Pakistan, Polandia, External Technical Risk 25
Korea, China, Saudi Arabia, India, Turkey, Australia, Internal Non Technical Risk 32
Srilanka dan Indonesia. Asal negara pada jurnal ini
sekaligus merupakan lokasi proyek studi kasus. Sebanyak Internal Technical Risk 39
34% artikel berasal dari luar negeri sehingga jurnal yang 0 10 20 30 40 50
berasal dari Indonesia sebanyak 66%. Gambar 4
menunjukkan rincian bagian distribusi artikel menurut Gambar 5. Jumlah Jurnal Penelitian berdasarkan
negara. Identifikasi Risiko
Garis Horizontal pada gambar 5 menggambarkan Jumlah
Kelompok Jurnal menurut Negara jurnal berdasarkan identifikasi risiko. Berdasarkan gambar
2% 2% 5 dapat diketahui bahwa jumlah item risiko internal lebih
2% 4% banyak dari pada jumlah item eksternal. Jumlah item risiko
2%
4% teknis internal lebih banyak dari pada risiko teknis
eksternal. Sehingga kemungkinan adanya risiko teknis
12% internal lebih besar dari pada risiko teknis eksternal.
Sedangkan jumlah item risiko non-teknis internal hampir
2% 66% sama dengan risiko non-teknis eksternal. Hal tersebut
4% dapat diartikan kemungkinan adanya risiko non-teknis
hampir sama antara risiko internal dan eksternal. Secara
umum dari gambar 5 dapat diketahui bahwa kemungkinan
adanya risiko internal lebih besar daripada risiko eksternal
Indonesia Pakistan Korea pada proyek pembangunan jembatan maupun flyover.
China Polandia Saudi Arabia
Srilanka Turkey Australia Dari jurnal-jurnal yang diteliti maka ditentukan tujuan
India penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen risiko
Gambar 4. Pengelompokkan jurnal berdasarkan Negara pada Proyek Konstruksi Flyover atau Jembatan. Di
Pakistan (Nawaz et al., 2019) mengungkapkan pentingnya
Identifikasi risiko pada jurnal ini terdiri dari kategori risiko teknik manajemen risiko, penggunaannya, implikasinya,
internal dan eksternal. Kategori risiko internal dibagi dan efeknya teknik pada keberhasilan proyek konstruksi
menjadi risiko technical dan non-technical begitu pula dari perspektif kontraktor, sehingga meyakinkan
dengan kategori risiko eksternal. Faktor internal proyek pemangku kepentingan proyek tentang penggunaan
merupakan faktor yang berasal dari dalam proyek baik dari manajemen risiko. Risiko dianalisis dengan
pemilik, kontraktor, perencana, atau konsultan. Sedangkan menggabungkan nilai kemungkinan (probabilitas atau
faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar frekuensi) dan konsekuensi (dampak atau efek). Menurut
proyek konstruksi. Yang termasuk risiko teknis penelitian kasus proyek jembatan di Sulawesi Utara
diantaranya: Material, peralatan, pekerja, bobot pekerjaan, (Tumimomor et al., 2014) kejadian dan konsekuensi
dan lain sebagainya. Risiko lain yang dapat terjadi adalah menghasilkan komponen dominan yang paling
keterlambatan pekerjaan yang dapat disebabkan oleh hal-
DOI: 10.52330/jtm.v20i1.47 Simanjuntak, et al. 69
SIMANJUNTAK / JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN - VOL. 20 NO. 1 (2022) 59-76
berpengaruh. Peran dari manajemen risiko diharapkan item dalam akurasi yang lebih besar sebagai alat untuk
dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang cepat, menjamin setiap pekerjaan telah mempertimbangkan
mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan persyaratan untuk merespon kualitas risiko terkait (Pratita
strategi manajemen, mengamankan sumber daya dan asset & Latif, 2018). Di Indonesia (Handayani et al., 2018)
yang dimiliki organisasi, dan mengurangi pengambilan menganalisis risiko pembangunan flyover Jatingaleh.
keputusan yang responsif dari manajemen puncak. Pada Adapun metode yang digunakan adalah Project
proyek Jembatan Afiat Kabupaten Malang (Winaktu et al., Complexity and Risk Management (ProCRiM) dan Failure
2016), hasil analisis masing-masing bobot faktor risiko Mode Effect Analysis (FMEA). Di China metode prediksi
dari urutan paling besar adalah faktor alam, faktor risiko risiko konstruksi jembatan berdasarkan metode AHP-GST
pelaksanaan, faktor risiko kontraktual, faktor risiko dapat digunakan sebagai cara yang efektif untuk
material dan peralatan, faktor risiko manajemen, dan faktor mengendalikan risiko proyek konstruksi jembatan, dan
risiko desain dan tekonologi. Risiko pada proyek mengambil tindakan yang efektif terlebih dahulu (Huang
konstruksi flyover dan underpass di Indonesia diteliti et al., 2018). Analisis Risiko Proyek Pembangunan
(Enderzon, 2020). Terindikasi risiko pada tahap konsepsi, Jembatan Tello (Latief et al., 2010) menggunakan metode
tahap pelaksanaan dan tahap pelaksanaan. Di India Fuzzy Inference Risk Map memiliki tingkat ketepatan yang
(Vidivelli et al., 2017) mengidentifikasi faktor-faktor yang lebih baik dalam identifikasi risiko dibandingkan dengan
mempengaruhi proyek pembangunan jembatan dan Metode Triangular Fuzzy Number dengan tingkat akurasi
memasukkan faktor-faktor kritis untuk meningkatkan sebesar 78,36%.
analisis risiko. Berdasarkan jurnal yang dibuat di India,
Beberapa jurnal referensi membahas tentang risiko
peringkat faktor risiko untuk kategori dengan nilai rata-rata
eksternal. Penelitian di Turkey (Ozorhon & Demirkesen,
berkisar antara 4 hingga 5 yang dianggap sebagai faktor
2015) menyatakan bahwa risiko paling signifikan dalam
paling kritis dalam proyek jembatan. Risiko teratas telah
proyek jembatan adalah keuangan, hukum, peraturan dan
disorot dan dibahas secara rinci untuk langkah-langkah
politik, serta rekayasa dan konstruksi. Karena terdapat
efektif lebih lanjut guna memastikan arah pengembangan
risiko tinggi dalam proyek, risiko tersebut dialokasikan
masa depan yang tepat bagi para profesional konstruksi
dengan tepat kepada pihak proyek untuk meningkatkan
(Patil & Ghorpade, 2019).
efisiensi pengaturan KPS. Faktor variable risiko yang
Banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan paling berdampak pada proyek pembangunan jembatan
identifikasi risiko. Di China (Li et al., 2013) melakukan Mahakam IV Samarinda (Habir et al., 2018) adalah faktor
identifikasi risiko jembatan besar, BCICS (Sistem keterlambatan pengiriman alat, keterlambatan pengiriman
Klasifikasi Informasi Konstruksi Jembatan) yang sesuai barang, dan curah hujan. Di Indonesia pada proyek
untuk tahap konstruksi jembatan besar didirikan jembatan pada jalan tol (Suliantoro et al., 2018)
berdasarkan sistem klasifikasi informasi ISO (Organisasi menyatakan bahwa risiko cuaca buruk adalah risiko
Standardisasi Internasional). Sistem pengkodean yang terbesar dan musiman, upaya penanganannya adalah
disajikan cocok untuk penyimpanan komputer termodulasi strategi respon penghindaran yaitu strategi respon jangka
dari informasi risiko jembatan besar dalam tahap pendek dan strategi respon jangka Panjang. Pada Proyek
konstruksi dan memiliki kontribusi besar untuk Pembangunan Jembatan Siak 4 dengan melakukan analisis
membangun database risiko jembatan besar dalam tahap SWOT (Widayat, 2018) ditemukan bahwa risiko
konstruksi. Identifikasi risiko dilakukan dengan Project lingkungan yang dominan adalah peraturan pemerintah
Complexity and Risk Assesment (PCRA) menggunakan provinsi Riau yang menggunakan dana pembangunan
metode FMEA dan hasil analisis strategi mitigasi untuk kegiatan PON, sehingga proyek pembangunan
digunakan untuk menanggulangi risiko yang terjadi pada menjadi tidak aktif selama 5 tahun, dan akses warga ke
pembangunan Flyover Warungasem (Sari et al., 2018). Di pusat kota menjadi terhambat.
Polandia (Duchaczek & Skorupka, 2016) penggunaan
Faktor risiko yang paling dominan dari jurnal referensi
metode AHP akan memungkinkan untuk mengukur risiko
pada table 1 merupakan factor internal seperti yang
kerusakan fasilitas jembatan dalam aspek potensi serangan
disebutkan dalam jurnal-jurnal berikut. Penelitian di
teroris. Jurnal yang dibuat di China (K. Wang et al., 2021)
Indonesia dengan studi kasus proyek konstruksi flyover
menyebutkan meskipun perhitungan metode ini mungkin
dapat diidentifikasi agen risiko prioritas yang harus
rumit, metode ini secara efektif mempertimbangkan
dimitigasi yaitu pengawasan pekerjaan yang tidak berjalan
korelasi yang melekat antara faktor sumber risiko dan
dengan semestinya yang dimitigasi dengan pengawasan
mengurangi campur tangan faktor subjektif dalam proses
intern dari owner terhadap penyedia jasa maupun
penentuan bobot. Di Indonesia WBS standar berbasis
konsultan pengawas (Enderzon & Soekiman, 2020a). Di
risiko dapat digunakan sebagai dasar perencanaan kualitas,
Indonesia (Simanjuntak & Sudibyo, 2020) menganalisis
membantu pelaksana proyek mengenali pekerjaan proyek
identifikasi faktor dan variabel risiko kontrak design and
secara detail dan menentukan tujuan kualitas untuk setiap
build pada Proyek Simpang Susun Semanggi. Pada kasus
70 Simanjuntak, et al. DOI: 10.52330/jtm.v20i1.47
SIMANJUNTAK / JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN - VOL. 20 NO. 1 (2022) 59-76
proyek jembatan rangka baja di Aceh (Luthfi et al., 2020) risiko rekayasa jembatan, dan memperkenalkan teori
diidentifikasi risiko yang paling tinggi adalah, kesulitan jaringan saraf BP ke dalam penilaian risiko rekayasa
mencari tenaga kerja yang terampil, kerusakan material jembatan, struktur ini dapat mengatasi masalah
saat pengiriman dan penyimpanan, dan peningkatan biaya oversubjektif dan kurangnya dukungan data objektif yang
kerja. Pada proyek Jembatan Selat Sunda, pihak-pihak ada secara luas dalam penelitian penilaian risiko jembatan,
terkait masih berjalan secara individu, sehingga informasi dan menunjukkan objektivitas, rasionalitas dan
dan data belum terdistribusi dengan baik. Sumber daya keringkasan.
dalam hal perencanaan, pengawasan pekerjaan dilapangan,
Salah satu jenis risiko yang termasuk dalam factor risiko
dan monitoring untuk jembatan bentang panjang
internal adalah Kesehatan dan keselamatan kerja. Di China
dilapangan masih terbatas. Pengelolaan risiko yang ada
(LIANG et al., 2018) terdapat risiko kecelakaan kerja
terkait pada pemilihan Project Delivery System yang akan
sehingga apabila dibandingkan dengan kriteria penerimaan
digunakan dalam proyek tersebut (Karim, 2017). Jurnal
risiko, tingkat penerimaan risiko konstruksi jembatan di
yang di buat di Australia (Ongkowijoyo et al., 2021)
daerah reservoir dievaluasi, yang menunjukkan arah
mengungkapkan bahwa "perilaku alami yang tidak
tindakan pencegahan keselamatan dan penyusunan
terduga" yang dikonfirmasi oleh pihak kontraktor dan
rencana darurat dalam konstruksi dan memastikan
konsultan adalah peristiwa risiko yang paling signifikan
keamanan konstruksi jembatan di daerah reservoir.
dan krusial. Peristiwa risiko lain yang ditemukan
Beberapa cara mitigasi risiko kecelakaan kerja berupa
signifikan adalah "pembayaran tertunda.". Pada proyek
menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode
Jembatan Kaliwader di Indonesia, faktor risiko paling
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3, khususnya
berpengaruh terhadap kinerja proyek adalah risiko
mengenai standar APD dan mengasuransikan semua
manajemen, dan risiko paling besar dalam proses
pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui
pembangunan adalah risiko pengukuran lapangan, dengan
Jamsostek (Hakim, 2017). Penelitian di Srilanka pada
ini faktor risiko teknis menjadi prioritas (Hidayatulloh &
proyek jembatan layang (Yahampath et al., 2014)
Bhaskara, 2020). Indikator faktor variable risiko yang
menganalisis data kecelakaan, survei kecepatan dan waktu
paling berdampak pada proyek pembangunan konstruksi
tempuh yang digunakan untuk membandingkan kondisi
jembatan Mahakam IV Samarinda adalah factor
saat ini dan sebelum pembangunan jalan layang karena
keterlambatan pengiriman alat (Mukti, 2018). Pada
menimbulkan risiko keterlambatan pekerjaan. Pada proyek
pembangunan Proyek Jembatan Pagerwojo di Kabupaten
jembatan Musi VI Palembang (Suparman & Fitriani, 2016)
Tulungagung (Purwanto, 2017) Faktor yang paling
menganalisis risiko tertinggi yaitu terhisap asap las,
dominan berpengaruh langsung atau secara implisit
pengendalian yang dilakukan di lapangan yaitu pekerja
terhadap tidak tercapainya target waktu dan target mutu
diwajibkan untuk memakai APD sesuai dengan jenis
adalah faktor SDM, strategi untuk mengatasi risiko
pekerjaan, pengecekan lingkungan kerja (safety patrol)
tersebut yaitu peningkatan kualitas SDM, peralatan,
secara berkala, pemasangan rambu K3. Di Indonesia pada
maupun pengujian mutu bahan. Penelitian terhadap proyek
proyek Jembatan (Rosdiana et al., 2017) menggunakan
jembatan di Kabupaten Probolinggo terdapat beberapa
metode Job Safety Analisys risiko tertinggi yang ditemukan
faktor yang mempengaruhi secara signifikan tidak
yaitu menghirup asap las CO2 dan debu gram terhirup,
tercapainya target waktu dan target mutu. Strategi untuk
menghirup asap cutting plasma, tangan terpotong mesin
mengatasinya adalah dengan menambah jumlah SDM
cutting, menghirup debu gram dengan, terjatuh dari
sesuai keahlian serta menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan
ketinggian. Pembangunan jembatan THP Kenjeran
dengan waktu ideal sesuai kemampuan kerja dan
Surabaya terdapat beberapa risiko kecelakaan kerja,
persyaratan teknis jembatan (Azis et al., 2018).
terdapat 4 faktor penyebab dari risiko kecelakaan tersebut
Jurnal yang membahas tentang Teknik pembangunan nya terjadi yaitu faktor manajemen, faktor personal, faktor
yaitu Penilitian di Korea (Cho & Kim, 2008) kontrol ereksi teknis dan faktor lingkungan. Oleh karena itu, mitigasi
untuk defleksi vertikal dan horizontal selama tahap dilakukan berdasarkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi kritis dipertimbangkan berdasarkan toleransi sesuai SMK3 (Hutasoit, 2016).
untuk rasio penurunan kabel dan keadaan batas layan
Suatu proyek yang teridentifikasi risiko akan berimbas
jembatan bentang panjang yang dibangun terhadap
terhadap waktu dan biaya proyek tersebut. Jurnal yang
deformasi vertical. Jurnal yang dibuat di Indonesia
dibuat di Pakistan (Rafiq Muhammad Choudhry & Aslam,
(Hapsari et al., 2018) identifikasi bahaya, penilaian risiko,
2019) membandingkan potensi risiko yang terkait dengan
dan pengendalian risiko pada aktivitas perakitan alat gantry
proyek konstruksi jembatan akurat dengan yang
peluncuran, yang bila dilakukan dengan metode JSA (Job
sebenarnya dialami dalam hal biaya dan waktu proyek. Di
Safety Analysis) dan HIRARC (Hazard Identification, Risk
Indonesia (Baskoro et al., 2013) menganalisis respon risiko
Assessment, Risk Control). Makalah yang dibuat di China
yang signifikan terhadap waktu yaitu pengecekan alat
(X. Wang & Wang, 2020) ini menetapkan sistem indikator
sebelum digunakan dan respon risiko terhadap aspek biaya
DOI: 10.52330/jtm.v20i1.47 Simanjuntak, et al. 71
SIMANJUNTAK / JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN - VOL. 20 NO. 1 (2022) 59-76
yaitu, sosialisasi proyek kepada lingkungan dan risiko yang signifikan terhadap waktu, dan untuk risiko
memastikan kontrak pengiriman material. Penelitian di yang signifikan terhadap biaya, kontraktor mengambil
Saudi Arabia dengan simulasi Monte Carlo menunjukkan respon menghindari dan mengurangi risiko (Rosady et al.,
waktu dan biaya aktual berada dalam distribusi simulasi 2014). Jurnal yang dibuat di Indonesia (Hamid et al., 2021)
yang diharapkan. Hasilnya menunjukkan bahwa analisis mengungkapkan bahwa setiap komponen risiko sebaiknya
risiko sangat membantu dalam mengelola biaya dan dialokasikan kepada pihak yang paling mampu menangani
menjadwalkan risiko (Rafiq M. Choudhry, 2019). risiko tersebut yaitu ketidakpastian kondisi dilapangan
Penelitian di Indonesia (Rani & Syammaun, 2019) oleh penyedia jasa, terhambatnya keuangan pihak
menganalisis pengaruh risiko manajemen material kontraktor oleh penyedia jasa, produktivitas oleh penyedia
terhadap kinerja waktu pada pembangunan proyek fly over jasa dan penyedia jasa, iklim oleh pengguna jasa dan
di Banda Aceh dan menyimpulkan jika faktor kendali mutu penyedia jasa. Di Indonesia mitigasi atas risiko yang tidak
dapat ditangani dengan baik, maka kinerja waktu dapat diterima pada keterlambatan kedatangan material
pengerjaan proyek akan meningkat. Penelitian di Indonesia akibat banyaknya antrian dari lokasi pengiriman, adalah
(Nugroho, D.T., 2020) mengemukakan bahwa risiko yang dengan membuat jadwal kedatangan material yang
timbul dari pembangunan jembatan harus memperhatikan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan serta
faktor risiko internal dan eksternal agar tidak mengevaluasi jumlah material yang datang dengan
mengakibatkan pembengkakan biaya dalam pembangunan kebutuhan bidang (Azis, 2017). Pada proyek jembatan di
jembatan serta perlu adanya respon risiko dan alokasi Kota Depok terdapat beberapa risiko keselamatan kerja
risiko. Hal tersebut dilakukan agar manajemen risiko dapat dan lingkungan mutu sehingga uraian risiko dominan dan
diimplementasikan ke dalam proyek pembangunan respon pengendalian risiko dengan cara tindakan preventif
jembatan. Jurnal yang di buat di China menganalisis dan korektif (Syahriadi & Tenriajeng, 2020).
seluruh proses manajemen risiko proyek BOT adalah kunci Dari gambar 5 dapat diketahui bahwa risiko yang paling
untuk mendapatkan manfaat ekonomi yang maksimal. banyak terjadi pada proyek konstruksi flyover maupun
Ketika menggunakan mode BOT internasional, proyek jembatan yaitu risiko internal, dari risiko internal paling
akan memiliki kekhasan tersendiri dari transfer, konstruksi banyak terjadi adalah risiko teknik. Meskipun terdapat
dan operasi proyek, sehingga pengaruh resikonya akan banyak item risiko, bukan berarti potensi risikonya juga
lebih besar dibandingkan dengan bentuk proyek konstruksi besar. Risiko internal teknik antara lain metode konstruksi,
lainnya (Liu et al., 2020). Di Saudi Arabia (Ali et al., 2021) desain konstruksi bangunan, ketersediaan material,
menyimpulkan aktivitas yang paling banyak berkontribusi kualitas kerja, keselamatan kerja dan lain-lain yang akan
pada proyek adalah aktivitas yang membawa probabilitas berakibat terhadap waktu, mutu dan biaya konstruksi.
kejadian berisiko tertinggi, yang menekankan kontribusi Mitigasi risiko yang harus dilakukan yaitu menjalin
substansial dari aktivitas berisiko tinggi terhadap nilai komunikasi antar komponen-komponen dalam proyek,
proyek. Selain itu, solusi praktis untuk penilaian risiko dan serta meningkatkan kualitas kerja maupun keselamatan
analisis proyek konstruksi jembatan disediakan untuk kerja. Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin
digunakan oleh kontraktor konstruksi jembatan, manajer dari identifikasi kemungkinan risiko secara rutin,
proyek, dan insinyur manajemen proyek. Jurnal yang menganalisis risiko yang terjadi secara spesifik, evaluasi
dibuat di Indonesia (Noferi, 2015) menyatakan bahwa sumber risiko serta penyelesaian atau penanggulangan
Pembangunan jembatan Barurusa II di Kota risiko, kemudian perlakuan risiko yang terjadi. Manajemen
Pangkalpinang memiliki 7 (tujuh) sumber risiko yang risiko hendaknya perlu diperhatikan dalam sebuah proyek
tinggi yang sangat mempengaruhi biaya pelaksanaan dan 4 konstruksi, sehingga risiko-risiko potensial yang mungkin
(empat) sumber risiko tinggi yang sangat mempengaruhi terjadi dalam proyek dapat diprediksi secara tepat dan
waktu pelaksanaan. Faktor yang paling berpengaruh mampu melakukan rencana strategis penanggulangan
terhadap kinerja waktu penyelesaian proyek di jakarta risiko sebelum terjadi. Saat ini dunia telah memasuki era
adalah keterlambatan proyek, laju pencapaian volume, revolusi industry 4.0, salah satunya Indonesia. Berbagai
revisi dan distribusi gambar kerja lambat, dll. Adapun kemajuan yang menandai awal dari revolusi industry 4.0
tindakan penanganan terhadap kedelapan risiko-risiko sudah mulai diterapkan di berbagai lini termasuk industry
dominan tersebut adalah dengan mengurangi risiko (risk konstruksi. Industri konstruksi 4.0 yang ditandai dengan
reduction) (Panjaitan & Sekarsari, 2015). pemanfaatan teknologi informasi dalam setiap aspek
pekerjaan, termasuk di sector konstruksi menjadikan
Penanganan risiko diperlukan untuk mengatasi risiko yang
keharusan bagi sumber daya konstruksi untuk melakukan
terjadi pada suatu proyek konstruksi. Dalam penanganan
penyesuaikan. Manajemen risiko perlu diterapkan sesuai
risiko dapat dilakukan melalui penghindaran risiko,
dengan revolusi industry 4.0 dengan frame work sebagai
pengurangan/mitigasi risiko, retensi risiko dan transfer
berikut.
risiko (Simanjuntak & Maulidya, 2017). Pada studi kasus
flyover di Samarinda untuk mengurangi dan mengalihkan
keputusan untuk penanggulangan risiko konstruksi dengan Metode House of Risk ( HOR ) Risk
terutama konstruksi jembatan. Dapat dijadikan bahan Management of Flyover Construction Projects in
referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Indonesia with House of Risk ( HOR ) Method.
Media Ternik Sipil, 18(1), 57–68.
DAFTAR PUSTAKA
Habir, H., Fajar, F., & Mukti, M. (2018). Analisis Risiko
Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan Jembatan
Ali, A. M., Al-ablani, B. A., Mekky, M., Al-ghimlas, N. Mahakam IV Samarinda. Jurnal Teknologi Sipil, 29–
A., & Alam, M. M. (2021). Risk Assessment of 38.
Bridge Construction Project Through Cost
Management Phases. Journal of Industrial Hakim, A. R. (2017). Implementasi Manajemen Risiko
Engineering International, 17(1), 42–51. Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) pada Pembangunan Flyover
Azis, S. (2017). Risk management analysis for Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara. Media
construction of Kutai Kartanegara bridge-East Komunikasi Teknik Sipil, 23(2), 113–123.
Kalimantan-Indonesia. AIP Conference https://doi.org/10.14710/mkts.v23i2.13438
Proceedings, 1903(November).
https://doi.org/10.1063/1.5011572 Hamid, M. A., Hadi, A. K., & Musa, R. (2021).
Manajemen Resiko Terhadap Aspek Legal Dan
Azis, S., Putranto, E. H. D., & Surachmad, N. (2018). Bisnis Dalam Pekerjaan Konstruksi Jembatan
Faktor-Faktor Risiko Kegagalan Pencapaian Penyeberangan Di Jalan Tol ( Studi Kasus Proyek
Sasaran Proyek Tepat Waktu Dan Mutu pada Jalan Tol Semarang-Solo ). 01(01), 12–20.
Pembangunan Proyek Jembatan di Kabupaten
Probolinggo. Jurnal Info Manajemen Proyek, 25–36. Handayani, Wibowo, Nursyachbani, & Prihapsari. (2018).
Analisis Risiko pada Proyek Pembangunan Flyover
Baskoro, B. B., N, C. B., & Rohman, M. A. (2013). Jatingaleh dengan Kerangka Procirm dan Metode
Analisis Risiko Pada Proyek Fly Over Pasar FMEA. Seminar Nasional IENACO, 397–406.
Kembang Surabaya. Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 1–7.
Cho, T., & Kim, T. S. (2008). Probabilistic Risk Hapsari, A., Erwandi, D., & Syam, A. F. (2018). Risks
Assessment for The Construction Phases of a Bridge Control for Launching Gantry Activity Assembly at
Construction Based on Finite Element Analysis. Kapten Tendean Flyover Project (Seskoal Package).
Finite Elements in Analysis and Design, 44(6–7), KnE Life Sciences, 4(5), 159.
383–400. https://doi.org/10.18502/kls.v4i5.2549
https://doi.org/10.1016/j.finel.2007.12.004
Hidayatulloh, H., & Bhaskara, A. (2020). ANALISA
Choudhry, Rafiq M. (2019). Risk Analysis Related to Cost RISIKO KONSTRUKSI DARI SUDUT PANDANG
and Schedule for a Bridge Construction Project. KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN
Intech Open, 1–14. JEMBATAN KALIWADER Studi Kasus Proyek
Pembangunan Jembatan Kaliwader Kabupaten
Choudhry, Rafiq Muhammad, & Aslam, A. M. (2019). Purworejo. Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Risk Analysis of Bridge Construction Projects in Sains Dan Teknologi Universitas Teknologi
Pakistan. Abc, 1–16. Yogyakarta, 3.
Duchaczek, A., & Skorupka, D. (2016). A Risk Assessment Huang, R., Peng, K., & Zhou, W. (2018). Study on Risk
Method of Bridge Facilities Damage in The Aspect Assessment of Bridge Construction Based on AHP-
of Potential Terrorist Attacks. Periodica GST Method. IOP Conference Series: Earth and
Polytechnica Civil Engineering, 60(2), 189–198. Environmental Science, 189(4).
https://doi.org/10.3311/PPci.7627 https://doi.org/10.1088/1755-1315/189/4/042017
Enderzon, V. Y. (2020). Identifikasi Risiko Proyek Hutasoit, E. O. (2016). Analisa Risiko Kecelakaan Kerja
Konstruksi Flyover dan Underpass di Indonesia pada Proyek Pembangunan Jembatan THP
(Kajian Literatur). Rekayasa Sipil, 14(2), 104–111. Kenjeran Surabaya. Skripsi Sarjana, 5(2).
https://doi.org/10.21776/ub.rekayasasipil.2020.014.
02.4 Karim, A. M. (2017). Identifikasi Risiko dalam
Pembangunan Jembatan Bentang Panjang (Studi
Enderzon, V. Y., & Soekiman, A. (2020a). Manajemen Kasus Pembangunan Jembatan Selat Sunda). Jurnal
Risiko Proyek Konstruksi Flyover di Indonesia Infrastruktur ISSN 2527-497X, 3(01), 70–82.
dengan Metode House of Risk ( HOR ). 18(1), 57–68.
Latief, R. U., Abdurrahman, M. A., & Setiawan, R. (2010).
Enderzon, V. Y., & Soekiman, A. (2020b). Manajemen Penilaian Risiko Dengan Metode Fuzzy Pada
Risiko Proyek Konstruksi Flyover di Indonesia
74 Simanjuntak, et al. DOI: 10.52330/jtm.v20i1.47
SIMANJUNTAK / JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN - VOL. 20 NO. 1 (2022) 59-76
Mukti, F. F. (2018). Analisa Faktor Risiko Pada Proyek Rani, H. A., & Syammaun, T. (2019). The Identification of
Konstruksi Jembatan Mahakam IV Samarinda. Material Management Risk Factors Affecting The
Falkutas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Time Performance in Fly Over Project Construction.
Agustus 1945 Samarinda, 1–14. Proceedings of the International Conference on
Industrial Engineering and Operations Management,
Nawaz, A., Waqar, A., Shah, S. A. R., Sajid, M., & Khalid, 1–14.
M. I. (2019). An Innovative Framework For Risk
Management in Construction Projects in Developing Rosady, K., Ariefin, B. M. E., & Purwanto. (2014).
Countries: Evidence from Pakistan. Risks, 7(24), 1– ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN FLY
10. https://doi.org/10.3390/risks7010024 OVER JALAN JUANDA – ABDUL WAHAB
SYAHRANI SAMARINDA. Universitas 17 Agustus
Noferi, S. (2015). Analisa Faktor Risiko Pembangunan 1945 Samarinda.
Jembatan Batu Rusa II Di Kota Pangkalpinang.
Seminar Nasional Teknik Sipil, 5(1), 370–378. Rosdiana, N., Anggraeni, S. K., & Umyati, A. (2017).
Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Area
Nugroho, D.T., et al. (2020). Bridge Project Development Produksi Proyek Jembatan Dengan Metode Job
Risk Management : A Literature Riview. EPRA Safety Analysis (JSA). Jurnal Teknik Industri, 5(1),
International Journal of Multidisciplinary Research 1–6.
(IJMR)-Peer Reviewed Journal, 6(1), 1–7.
https://doi.org/10.36713/epra2013 Sari, D. P., N, A. D., D, A. M., T, E., & A, M. A. (2018).
Analisis Risiko Pada Proyek Pembangunan Flyover
Ongkowijoyo, C. S., Gurmu, A., & Andi, A. (2021). Tol Warungasem Batang dengan Kerangka Project
Investigating risk of bridge construction project: Complexity and Risk Assesment dan FMEA. Seminar
exploring Suramadu strait-crossing cable-stayed Nasional IENACO, 314–321.
bridge in Indonesia. International Journal of Disaster
Resilience in the Built Environment, 12(1), 127–142. Simanjuntak, M. R. A., & Maulidya, F. (2017).
https://doi.org/10.1108/IJDRBE-03-2020-0018 Recommendations Result Analysis Construction
Process of Fly over Non-Toll Ciledug - Tendean –
Ozorhon, B., & Demirkesen, S. (2015). Managing Risks in Indonesia. International Journal of Scientific and
Public-Private Partnership Projects : The Case of Research Publications, 7(12), 304–312.
Izmit Bay Suspension. Changing the Field: Recent
Simanjuntak, M. R. A., & Sudibyo, B. (2020). Identifikasi Yahampath, B., Bandara, S., & Perera, L. (2014).
Faktor dan Variabel Risiko Design And Build Pada Engineering Solutions To Minimize Delays and
Proyek Simpang Susun Semanggi. SNITT – Safety Risk At Dehiwala. June, 97–104.
Politeknik Negeri Balikpapan, 421–428.