Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara tropis dengan banyak pulau yang tersebar
dari sabang sampai merauke, dengan total pulau yang ada di Indonesia yakni
17.500 pulau. Selain banyaknya pulau, Indonesia juga memiliki banyak sungai
yang tersebar di setiap pulaunya. Hal ini menjadikan Indonesia harus mencari
solusi untuk menghubungkan setiap tempat tersebut, khususnya daerah yang
dipisahkan oleh sungai ataupun menghubungkan pulau-pulau terdekat yang ada.
Hal ini menjadikan jembatan menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk
mengatasi hal tersebut. Jembatan menjadi sistem transportasi yang akan
dipandang berbeda-beda tergantung pada pengguna yang melewatinya, hal ini
dikarenakan jembatan memiliki tingkat kepentingan berbeda-beda untuk setiap
pengguna. Walaupun pentingnya sebuah jembatan bagi pengguna berbeda-beda,
tetapi jembatan yang ada di Indonesia terbilang cukup banyak.
Berdasarkan data dari kementerian PUPR tahun 2021, di Indonesia sendiri
terdapat kurang lebih 18925 jembatan nasional yang tercatat. Data tersebut
termasuk data jumlah jembatan pada setiap kondisi, yakni dengan jembatan dalam
kondisi baik 155 buah, kondisi sedang 11328 buah, rusak ringan 4545 buah,
kondisi rusak berat 2808 buah dan dalam kondisi roboh atau runtuh terdapat 89
buah. Dengan data jumlah jembatan sebanyak itu, dan juga data setiap kondisi
masih dilakukan monitoring kesehatan jembatan dengan secara konvensional
yakni melihat langsung keadaan jembatan pada lokasi. Monitoring yang dilakukan
secara konvensional ini yakni dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana
seperti tangga, alat pengaman dan sebagainya yang mana bersifat visual.
Kesehatan jembatan menjadi isu yang harus di tangain sejak dini, hal ini
berkaitan dengan Structure Health Monitoring (SMH) jembatan. Structural
Health Monitoring (SHS) adalah suatu ilmu yang bertujuan untuk mendeteksi
kerusakan dengan mengintegrasikannya ke dalam struktur untuk memonitor
kesehatan dari suatu bangunan (Muhammad et al., n.d.). Teknologi ini dapat
memperpanjang umur pelayanan bangunan karena penurunan kemampuan dan
kerusakan dapat diidentifikasi lebih awal (peringatan dini) sebelum terjadinya
kerusakan yang lebih parah dan membutuhkan biaya rehabilitasi yang lebih besar
(Muhammad et al., n.d.). SHM didefinisikan sebagai penginderaan tak rusak dan
analisa karakter struktur termasuk respon struktur untuk mendeteksi perubahan
yang mengindikasikan adanya kerusakan atau penurunan kemampuan struktur.
(Muhammad et al., n.d.)
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu adanya inovasi yang
mendorong adanya monitoring jembatan secara berkala tanpa menggunakan
metode konvensional. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan adanya alat yang
dapat memantau secara berkala keadaan jembatan. Alat yang akan dibuat berupa
sensor yang dapat membantu memonitoring dengan mengambil data secara
berkala untuk mengetahui kondisi jembatan. Alat tersebut nantinya akan dibuat
menggunakan sensor yang bernama sensor Accelerometer. Sensor Accelerometer
merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur besarnya kecepatan yang
diberikan suatu objek. Sensor ini terdiri dari beberapa komponen, yaknik sensor
Accelerometer, arduino dan LCD (liquid crystal display). Proses kerja sensor
Accelerometer dibantu menggunakan program arduino untuk membaca kecepatan
suatu benda. Accelerometer dapat mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan,
bangunan dan mesin. Alat tersebut diharapkan nantinya dapat menjadi solusi
dalam dunia konstruksi jembatan. Kedepannya alat ini dapat dikembangkan
menjadi lebih mutakhir lagi, yakni dapat terintegrasi dengan teknologi IoT
sehingga dalam pengaplikasiannya lebih mudah dan efisien.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan penelitian tugas akhir yang di ambil, rumusan masalah yang
ada yakni:
1. Bagaimana efisiensi dan keakuratan pembacaan menggunakan sensor
Accelerometer untuk evaluasi struktur jembatan?
2. Bagaimana hasil pengukuran percepatan dan frekuensi serta defleksi pada
struktur jembatan di lokasi penelitian?

2
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan di lakukannya
penelitian tugas akhir ini yakni:
1. Mengetahui efisiensi dan keakuratan pembacaan menggunakan sensor
Accelerometer untuk evaluasi struktur jembatan.
2. Mengetahui hasil pengukuran percepatan dan frekuensi serta defleksi pada
struktur jembatan di lokasi penelitian.

1.4 BATASAN MASALAH


Mengingat penelitian ini merupakan tahap awal, maka diperlukan batasan
masalah, anatara lain:
1. Data yang diambil merupakan data yang berasal dari pembacaan sensor
akselerometer.
2. Sensor yang digunakan yakni sensor accelerometer.
3. Sensor direncanakan untuk membaca percepatan getaran yang dihasilkan
dari kendaraan yang lewat.
4. Tingkat keakuratan sensor berada pada .....%
5. Penelitian dilakukan pada jembatan beton yang berlokasi pada jembatan
Gembira Loka.
6. Sensor tidak digunakan untuk mengidentifikasi beban kendaraan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENELITIAN TERDAHULU


Menurut Bagus Acung Billahi dan Kukuh Wisnuaji Widiatmoko (2022),
Desain Rencana Pemasangan Structural Health Monitoring System Jembatan
Rangka Baja (Studi Kasus: Jembatan Sendangmulyo). Melakukan penelitian
dengan mengidentifikasi terlebih dahulu terkait desai Structure Health
Monitoring System (SHMS) pada struktur jembatan rangka baja, kemudian
menyiapkan literatur-literatur terkait metode perawatan kesehatan jembatan
rangka baja, mengumpulkan data-data teknis untuk dijadikan sebagai acuan desain
SHM jembatan. Kemudian melakukan pengamatan secara langsung pada
jembatan untuk mengetahui jumlah dan titik pemasangan sensor serta type sensor
yang akan digunakan. Sensor yang digunakan yakni Accelerometer untuk
mengetahui pola getaran arah horizontal maupun lateral, anemometer merek
lutron untuk mengukur kecepatan angin dan arah angin pada suatu titik acuan
(sensor ini juga di gunakan
sebagai sensor keamanan batas acuan kemanan kendaraan yang melintas di
jembatan), GPS untuk mengetahui pergeseran elemen struktur, Weigh in Motion
merupakan sistem untuk mengukur beban kendaraan.
Menurut Seno Adi Putra, Gede Agus Andika Sani, Adi Trisna Nurwijaya,
Abikarami Anandadiga, Pratama Budi Wijayanto, Bambang Riyanto Trilaksono,
Muhammad Riyansyah. (2018), Sistem Penilaian Kondisi Jembatan
Menggunakan Respons Dinamik dengan Wireless Sensor Network. Jaringan
sensor nirkabel (Wireless Sensor Network/WSN) adalah perangkat tertanam kecil
yang dipasang di jaringan skala besar dengan kemampuan melakukan
penginderaan, komputasi, dan komunikasi. WSN mengombinasikan sensor
modern, mikroelektronika, komputasi, komunikasi, dan teknologi pemrosesan
terdistribusi. WSN untuk mengawasi kondisi jembatan dan mengirimkan pesan
waspada ke ruang kendali ketika terjadi kondisi yang tidak normal. Pengujian
dilakukan dengan membuat replika jembatan menggunakan jembatan rangka baja

4
dari profil siku 3 cm degan tebal 1,5 mm dan plat baja sebagai lantai jembatan
dengan tebal 2,5 mm. Plat sambungan menggunakan plat dengan ketebalan 4mm
dan baut penyambung dengan diameter 8 mm. pengujian dilakukan dengan
menggunakan beban bergerak untuk mengetahui respons dinamis pada jembatan
dengan menggunakan truk scania 1:14 RC dengan berat 10 kg. Penelitian sistem
kesehatan struktur jembatan ini dilakukan dengan menerapkan pemrosesan
pengambilan puncak amplitude frekuensi, dan mode shape assembling dilakukan
di setiap simpul sensor nirkabel dan aplikasinya dengan menggunakan jaringan
sensor nirkabel. Kontribusi dalam penelitian yang dilakukan adalah mengukur
frekuensi alamiah dengan nilai yang mendekati hasil finite element analysis
(FEA), dan berdasarkan perhitungan Modal Assurance Criteriation (MAC), hasil
pengukuran sistem yang dibangun memiliki korelasi tinggi dengan FEA.

2.2 PERBEDAAN PENELITIAN

5
BAB III
LANDASAN TEORI

6
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


4.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Jembatan Gembira Loka jalan
Kusumanegara. Jembatan Gembira Loka berbatasan dengan sebelah utara
Gembira Loka Zoo dan pada sebelah selatannya berbatasan dengan jembatan
Gembira Loka (jembatan truss). Jembatan ini biasanya dilewati oleh kendaraan
bermotor, mobil, truk hingga bus. Letak lokasi penelitian seperti pada gambar 4.1
berikut ini.

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian


(Sumber: Google Earth, Maret 2023)

4.1.2 Waktu Pengumpulan Data


Jembataan Gembira Loka ini selalu mengalami jam sibuk pada saat waktu
makan siang (11.30 – 14.00 WIB) dan waktu pulanag kerja yang merupakan
waktu puncak (16.30 – 19.00 WIB). Pengumpulan data dilakukan pada saat
pemasangan alat telah dilaksanakan. Pengumpulan data dilaksanakan pada saat
waktu puncak yakni pulang kerja. Pada waktu ini, kendaraan yang lewat terbilang
cukup padat dan setiap harinya selalu mengalami kemacetan yang cukup parah.

7
4.2 METODE PENELITIAN
Berikut merupakan Flow Chart metode pelaksanaan penelitian.

Mulai

Perumusan Masalah

Penentuan Lokasi Penelitian

Instalasi Alat Sensor

Kalibrasi Alat

Tidak
Uji Coba Alat
Sensor

Ya

Pemasangan Alat Sensor

Pengumpulan Data

Tidak
Analisis Data

Ya

Selesai

Gambar 4.2 flow chart penelitian


(Sumber: Data Pribadi, Februari 2023)

4.7.1 Perumusan Masalah

8
Perumusan masalah dilakukan dengan melihat secara keseluruhan masalah
yang ada dan terjadi saat ini. Rumusan masalah terletak pada bab 1.
4.7.2 Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi dilakukan apabila sudah ditetapkannya rumusan masalah
yang ada. Penentuan lokasi dilakukan dengan mencari lokasi terdekat dan lebih
baik banyak di lewati kendaraan.
4.7.3 Instalasi Alat
Instalasi alat yakni pemasangan alat atau perakitan dengan menyatukan
bagian-bagian alat menjadi satu kesatuan. Instalasi dilakukan dengan
menghubungkan sensor Accelerometer dängan arduino. Sensor yang telah
terhubung kemudian hasil pembacaan akan ditampilkan pada LCD. Kemudian
akan dilanjutkan dengan melakukan pemrograman pada sensor.
4.7.4 Kalibrasi Alat
Kalibrasi alat atau bisa disebut juga setting alat merupakan bagian penting
dari penelitian ini, hal ini dikarenakan untuk memastikan keakuratan. Kalibrasi
sensor ini dilakukan dengan bantuan program arduino. Alat yang telah di instalasi
dan dihubungkan dengan laptop untuk melakukan pemrograman arduino.
Pemograman arduino dilakukan dengan cara memasukan Arduino code.
4.7.5 Uji Coba Alat
Uji coba merupakan sebuah kegiatan untuk mengetahui keberfungsian alat
serta mengetahui perbedaan hasil antara hasil yang di harapkan dengan hasil yang
didapat. Dengan melakukan uji coba kita dapat mengetahui apakah alat tersebut
mampu dan bisa melakukan fungsinya dengan baik. Fungsi alat disesuaikan
dengan tujuan alat tersebut di rancang. Apabila alat tidak berfungsi dengan baik,
maka harus di cek kembali permasalahan yang terjadi apakah berasal dari instalasi
atau kalibrasi.
4.7.6 Pemasangan Alat Sensor
Pemasangan alat sensor merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
meletakkan atau melakuakan setting alat pada objek penelitian. Pemasangan alat
sensor dilakukan apabila telah dilakukan kalibrasi dan diyakini bahwa alat mampu
melakukan deteksi terhadap lendutan. Perencanaan pemasangan alat sensor
dilakukan pada sisi kiri atau kanan jembatan pada lokasi penelitian.

9
4.7.7 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara penyusun mendapatkan data
yang dapat menunjang proses analisis. Jenis data yang diperlukan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer merupakan data yang didapatkan dengan melakukan observasi
langsung dilapangan. Data akan diambil langsung di lapangan pada
pembacaan alat sensor yang dipasang. Data primer yang didapat, yakni
berupa data percepatan getaran kendaraan.
2. Data sekunder merupakan data yang didapatkan pada saat studi literatur
baik berupa data yang didapat dari buku, jurnal-jurnal ilmiah maupun
internet. Data sekunder yanng dibutuhkan berupa data spesifikasi alat yang
akan digunakan.
4.7.8 Analisis Data
Penelitian dan penyusunan laporan dilakukan selama berlangsungnya
periode pengusunan tugas akhir yang disesuaikan dengan jadwal dari program
studi. Waktu pengumpulan data dilakukan pada saat telah dilakukannya proses
instalasi, kalibrasi, uji coba hingga pemasangan alat. Analisi nantinya akan
dilakukan dengan menggunakan software.

10

Anda mungkin juga menyukai