Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN SOAL UAS

PRINSIP DAN APLIKASI PERALATAN UJI TAK RUSAK DAN RUSAK


(NDT&DT)

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Januari 2023

Nama : ADRIAN RISNALDY


NIM : 8421221002

JAWABAN NO. 2
a. Ekstensometer
Fungsi:
Ekstensometer merupakan alat yang dirancang untuk melakukan pengukuran
perubahan pada daya jarak antara eyebolt yang dipasang pada dinding terowongan,
struktur ataupun lereng yang tidak dalam keadaan stabil. Extensometer menggunakan
tape stainless steel yang sebelumya telah dilubangi pada jarak yang sudah tepat, yang
kemudian rekaman akan disimpan didalam sebuah bingkai, bingkai ini menampung
mikrometer digital dan alat pengencang elektronik lainnya.
Parameter yang didapat:
Pada saat penggunaan, pengait yang terletak di ujung selotip akan dipasangkan pada
eyebolt pertama, kemudian akan dilepaskan hingga pengait yang terletak pada ujung
tape extensometer dapat dijepit ke 2 buah eyebolt.
Setelah terjadi pengunduran pada tape dan juga bingkai, selanjutnya diletakkan pasa
suatu lubang. Pegangan yang terdapat pada Tape-Tensoning akan diputar, bertujuan
agar memperpendek panjang dari frame dan juga meningkatkan ketegangan di tape.
Apabila ketegangan yang diinginkan telah tercapai maka alat akan menunjukkan reaksi
dengan menyalakan lampu hijau atau lampu merah, setelah itu mikrometer dapat
terbaca. Prosedur tersebut akan dilakukan pengulangan hingga terlihat perbedaan
hasil dalam pembacaan, setelah didapatkan, perbedaan tersebut akan menjadi ukuran
perubahan jarak yan terjadi kedua eyebolt.
b. Inklinometer
Fungsi:
Inklinometer adalah bagian kompas geologi berupa alat ukur untuk mengukur
kemiringan suatu bidang. Inklinometer dapat digunakan untuk keperluan sipil seperti
mengukur jalan, keperluan arsitektur seperi mengukur kemiringan suatu bangunan,
dll. Inklinometer dapat mengukur kemiringan suatu bidang pada dua sumbu, antara
lain sumbu x dan sumbu y secara bersamaan.
Parameter yang didapat:
Parameter yang diukur dari Inklinometer yaitu lateral deformation untuk menganalisa
kecepatan dan nilai besarnya pergerakan tanah. Selain itu, alat ini juga sering dipakai
untuk uji beban tiang pancang yang bertujuan untuk mengukur defleksi pada tanah
lunak akibat beban kerja yang ada di atasnya.

c. Cross-Hole Sonic Logging


Fungsi:
Cross hole Sonic Logging atau biasa dikenal dengan CSL adalah salah satu teknik
pengujian integritas pondasi terutama pada pondasi yang dijadikan poros
pengeboran. Pada umumnya teknik CSL digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai sifat, luas, kedalaman, dan lokasi lateral pondasi yang mengalami cacat.
Untuk melaksanakan teknik ini biasanya menggunakan tabung akses sebesar 1,5 inci
yang dipasang pada rebar cage dan dimasukkan ke dalam shaft pada saat konstruksi.
Prinsip kerja sederhana dari CSL test adalah menggunakan alat sonic integrity tester
yang dapat menghasilkan, menerima, dan mendigitalisasi gelombang ultrasonik. Alat
ini terdiri dari sepasang pemancar dan penerima gelombang ultrasonik serta
dilengkapi dengan pengukur kedalaman hingga 100 meter.
Parameter yang didapat:
informasi mengenai kecacatan pondasi seperti penggumpalan tanah, void, dan
sejenisnya.
d. Pile Integrity Test
Fungsi:
PIT merupakan metode NDT (Non-Destructive Test), metode ini menggunakan
persamaan gelombang yang dikenal sebagai beban kejut atau test pantulan
gelombang sonic, dan juga renggangan rendah dinamik test. Pegujian PIT ini
menggunakan instrument accelometers pada tiang pondasi, dan juga menggunakan
palu kecil untuk memukulnya.
Parameter yang didapat:
Pile Integrity Test akan menampilan kurva terkait data signifikan yang ada pada tiang
pondasi. Data yang dikumpulkan merupakan data terkait integritas luas pondasi,
volume pondasi dan keretakan pada pondasi di bawah tanah.

e. Pile driving analyzer test


Fungsi:
Pile driving analyzer test atau disebut juga pengujian tiang dinamik, merupakan jenis
pengujian tiang pancang yang digunakan pondasi bangunan menggunakan alat khusus
berupa monitor tablet yang terintegrasi dengan sensor strain transducer dan
accelerometer serta terhubung dengan palu atau hammer menggunakan kapasitas
tertentu.
Parameter yang didapat:
Daya dukung tiang pancang, Displacement tiang, Nilai keutuhan tiang, dan Besarnya
efisiensi energi yang ditransfer dari hammer ke tiang.
f. Pundit
Fungsi:
Metode NDT sangatlah bervariasi di dalam sistem kerja maupun alat yang digunakan
untuk uji kekuatan beton, untuk mengevaluasi keandalan struktur digunakan Metode
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) atau kecepatan pulsa ultrasonik. Peralatan yang
digunakan untuk pengujian tersebut adalah dengan alat PUNDIT (Portable Ultrasonic
Non-destructive Digital Indicator Tester). Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) adalah
metode yang digunakan untuk mengukur kecepatan hantaran dari gelombang
(pulsevelocity) ultrasonik yang melewati suatu beton.
Parameter yang didapat:
Pundit direncanakan padawaktu rambatan yang dinyatakan. Dalam micro detik dari
rambatan gelombang ultrasonik melalui beton. Pengukuran besaran ini ternyata
sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai kondisi fisik dan mekanik dari
bangunan melalui prosedur-prosedur penyelidikan Non Destructive, seperti indikasi
adanya : patahan-patahan (retak mikro, cacasarang tawon, rongga udara);
pertumbuhan kerusakan akibat api; kandungan bahan lai(seperti : serpihan kayu,
polystyrene atau kertas); kekuatan tekan beton; modulus elastisitas beton dan
keseragaman pengecoran beton. sarang tawon, rongga udara); pertumbuhan
kerusakan akibat api; kandungan bahan lain (seperti : serpihan kayu, polystyrene atau
kertas); kekuatan tekan beton; modulus elastisitas beton dan keseragaman
pengecoran beton.

g. Metoda Geolistrik
Fungsi:
Alat geolistrik yang diInjeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan
B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak
elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan
lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan
tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah
diukur dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah ‘Elektroda
Tegangan’ M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila
posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi
pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut
terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.
Parameter yang didapat:
Parameter yang didapat adalah resistivitas atau tahanan jenis dari batuan. Resistivitas
atau tahanan jenis adalah besaran atau parameter yang menunjukkan tingkat
hambatan listriknya terhadap arus listrik. Batuan yang memiliki resistivitas makin
besar, menunjukkan bahwa batuan tersebut sulit untuk dialiri oleh arus listrik. Selain
resistivitas batuan, metode geolistrik juga dapat dipakai untuk menentukan sifat-sifat
kelistrikan lain seperti potensial listrik dan medan induksi.

h. Crack meter
Fungsi:
Crack meter ialah suatu alat uji yang biasa digunakan buat mengukur keretakan pada
sesuatu kedalaman, maupun mengukur lebar yang terdapat pada retakan. Salah satu
bidangnya yang mampu melakukan pendeteksian apabila adanya bisa jadi adanya
kecacatan maupun keretakan.
Parameter yang didapat:
Kedalaman dan lebar retakan
i. Stand-pipe Piezometer
Fungsi:
Piezometer atau pengukur tekanan pori memberikan data kuantitatif yang signifikan
tentang besarnya dan distribusi tekanan pori dan variasinya terhadap waktu. Alat ini
juga membantu dalam mengevaluasi pola rembesan, zona perpipaan potensial dan
efektivitas tindakan pengendalian rembesan yang dilakukan. Evaluasi yang tepat dari
tekanan pori membantu dalam memantau gerakan setelah konstruksi dan
menunjukkan kondisi yang sekiranya berpotensi berbahaya dan dapat mempengaruhi
stabilitas struktur, pondasi dan perlengkapannya. Alat satu ini juga menyediakan data
dasar untuk perbaikan desain dan konstruksi yang lebih aman dan lebih ekonomis.
Piezometer Casagrande dianggap sebagai bentuk paling sederhana dari piezometer
yang terdiri dari ujung saling terhubung ke panjang pipa ekstensi. Ketinggian air di
dalam pipa diukur dengan menggunakan dipmeter. Namun, piezometer kawat getar
paling sering digunakan karena hasil yang akurat dan keandalan yang lebih tinggi.
Parameter yang didapat:
Tekanan pori dan variasinya terhadap waktu, pola rembesan, zona perpipaan
potensial

j. Data Logger
Fungsi:
Data Logger ( Perekam Data ) adalah sebuah alat elektronik yang mencatat data dari
waktu ke waktu baik yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen. Atau secara
singkat data logger adalah alat untuk melakukan data logging. Secara fisik data logger
berukuran kecil. Perangkatnya dilengkapi dengan mikroprosesor dan memori internal
yang digunakan untuk mencatat dan merekam data dan sensor. Beberapa jenis data
logger biasanya dikoneksikan dengan computer dan untuk mengaktifkannya
digunakan sebuah software yang lebih simple. Pengamatan terhadap data yang
terekam bisa dilakukan melalui computer.
Parameter yang didapat:
air tingkat, curah hujan, suhu air, konduktivitas air, oksigen terlarut, pH, dan pencatat
suhu udara / kelembaban relative

Anda mungkin juga menyukai