Anda di halaman 1dari 8

PROCEQ PUNDIT PLUS

PENGUKURAN KEDALAMAN RETAK BETON DENGAN ULTRASONIC


PULSE VELOCITY (UPV) TEST

UPVT bekerja berdasarkan pengukuran waktu tempuh gelombang ultrasonik yang menjalar
dalam struktur beton. Gelombang ultrasonik disalurkan dari transmitter transducer yang
ditempatkan dipermukaan beton melalui material beton menuju receiver transducer dan waktu
tempuh gelombang tersebut diukur oleh Read-Out unit PUNDIT (Portable Unit Non Destructive
Indicator Tester) dalam m detik. Kedua transducer tersebut dapat ditempatkan
secara direct, semi direct atau indirect. Karena jarak antara kedua transducer ini telah diketahui,
maka kecepatan gelombang ultrasonik dalam material beton dapat dihitung, yaitu tebal beton
dibagi dengan waktu tempuh.

Peralatan yang digunakan untuk pengujian ini terdiri dari :

1. Satu buah Read-out Unit PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester).
2. Dua buah Transducer 54 Hz (masing-masing sebagai transmitter dan receiver).
3. Satu buah Calibration Bar serta kabel-kabel dan connector

Alat untuk melakukan UPVT seperti pada gambar berikut:

Ultrasonic Pulse Velocity Test dilaksanakan berdasarkan (BS 1881-203; ASTM C597). Pengukuran
dapat dilakukan dengan beberapa metode berikut:

 Direct Method yaitu transmitter dan receiver berada pada dua permukaan yang paralel.
 Semi-direct Method, yaitu transmitter dan receiver berada pada dua permukaan yang saling tegak
lurus.
 Indirect Method dimana kedua transducer berada pada permukaan yang sama.

Seperti ditunjukkan pada gambar berikut:


Untuk estimasi kedalaman keretakan metode yang digunakan adalah Indirect Method yang
digunakan untuk mengukur waktu perambatan gelombang dari transmitter ke receiver pada satu
bidang permukaan yang mana bila melewati garis keretakan terjadi loncatan waktu.

Untuk mengetahui kedalaman keretakan dilakukan 2 (dua) kali pengukuran rambatan gelombang.
Yang pertama adalah transmitter dan receiver diletakan berseberangan dalam satu bidang
permukaan dengan jarak yang sama dari garis keretakan permukaan, yaitu pada jarak X1, dan
selanjutnya pada jarak X2. Ilustrasi pengukuran seperti pada gambar berikut:

Maka kedalaman retak dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Dimana:
X1 = jarak antar tranducer (transmitter dan receiver) pada pengukuran pertama
X2 = jarak antar tranducer (transmitter dan receiver) pada pengukuran kedua
t1 = waktu yang perambatan gelombang dari transmitter ke receiver pada pengamatan pertama
t2 = waktu yang perambatan gelombang dari transmitter ke receiver pada pengamatan kedua
Jika pada pengukuran pertama jarak antara posisi retak dengan transmitter adalah b, dan jarak
antara receiver dengan posisi retak juga b dengan arah yang berlawanan, maka X1 = 2b.
Selanjtnya jika pada pengukuran kedua jarak antara posisi retak dengan transmitter adalah 2b, dan
jarak antara receiver dengan posisi retak juga 2b dengan arah yang berlawanan, maka X2 = 4b. Maka
ilustrasi pengukuran dapat digambarkan menjadi:

Pengukuran dengan menggunakan "Proceq Pundit Lab plus" dapat dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
Pengujian Kerapatan Mutu Beton (PUNDIT/UPV Test)
Umum
Metoda pengujian dilakukan dengan alat PUNDIT dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
kecepatan rambat gelombang yang melalui suatu media padat bergantung pada sifatsifat elastik
media padat tersebut. Jika digunakan dengan baik dan benar, alat ini dapat memberikan
informasi yang banyak mengenai kondisi bagian permukaan ataupun bagian dalam beton. Alat
ini secara tak langsung juga dapat memberikan informasi mengenai nilai kuat tekan beton, jika
hubungan antara sifat-sifat elastik suatu benda padat dengan nilai kuat tekannya diketahui.
Sebuah sinyal getaran longitudinal yang dihasilkan transduser elektro akustik, yang dibuat
dengan cara kontak dengan permukaan beton yang akan di uji. Ketika sinyal ditransmisikan dari
transducer melalui permukaan beton menggunakan cairan penghubung seperti minyak atau
pasta selulosa, beton mengalami berbagai refleksi pada material-material yang berbeda
didalamnya. Sebuah sistem yang lengkap dari perkembangan gelombang tegangan, termasuk
didalamnya gelombang longitudinal dan gelombang geser dan merambat melalui beton.
Gelombang pertama yang ditangkap oleh tranduser penerima yaitu gelombang longitudinal, dan
dikonversi menjadi sinyal elektrik ole transduser kedua.

Standar
Pengujian UPV Pundit dilakukan berdasarkan BS 1881 : Part 203: 1986 dan ASTM C597-97. Di
dalam standar ini dijelaskan bahwa tranduser penerima mendeteksi datangnya komponen pulse
yang tiba lebih awal. Pengukuran Pulse Velocity dapat dilakukan dengan 3 metode, antara lain:
- Direct transmission
- Semi-direct transmission
- Indirect/surface transmission
Peralatan
Peralatan UPV Pundit terdiri dari:
- UPV Pundit Lab+ Versi Digital
- Gurinda
- Media kalibrasi
- Ultrasonic gel/Grease
- Meteran
- Sikat Kawat

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan UPV Pundit dibagi tiga tahap pelakasanaan yaitu:
1. Persiapan Lokasi Uji
Tahapan ini adalah persiapan awal untuk menentukan dan mempersiapkan lokasi titik uji.
Penentuan lokasi uji didasarkan dengan kondisi beton dengan permukaaan yang relatif bagus
diantara lainnya. Setelah itu meratakan permukaan titik uji (flattening) dengan gerindra dan
memberi tanda lokasi uji dengan pilox (marking).
2. Persiapan Alat
Tahapan ini adalah menyetel alat UPV Pundit sesuai keperluan kemudian dikalibrasi sesuai
ketentuan pada benda uji kalibrasi (Oles permukaan benda uji dengan Gel Ultrasonik).

3. Pengujian
Tahapan ini adalah tahapan pengambilan pulse velocity dengan alat pundit. Sesuai penjelasan
singkat standar yang dipakai, terdapat tiga metode pengambilan pulse velocity. Untuk
pengambilan dengan direct transmission sangat direkomendasikan karena hasil yang paling
akurat namun keterbatasan pengambilannya di lapangan, pada semi-direct hasil yang diperoleh
bisa dibilang sangat akurat, dan yang terakhir adalah indirect/surface transmission merupakan
metode yang paling buruk hasilnya dibanding metode yang lainnya, namun butuh direduksi agar
hasilnya mendekati nilai pulse velocity direct transmission. Setiap melakukan pengujian
diwajibkan mengoleskan ultrasonik gel pada beton yang akan diuji.

4. Flowchart Pelaksanaan
Berikut adalah bagan alir Pelaksanaan:
Pemeriksaan Konfigurasi Tulangan (Covermeter)
Umum
Alat pendeteksi tulangan beton merupakan suatu alat elektromagnetik yang digunakan untuk
pendeteksian ketebalan selimut beton. Prinsip kerja alat ini, ialah dengan adanya tulangan di
dalam beton akan mempengaruhi medan elektromagnet yang dihasilkan oleh rangkaian seperti
pada Gambar 2.9.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui :


1. Tebal selimut beton (concrete cover).
2. Lokasi tulangan.
3. Diameter dari baja tulangan.
4. Jarak/posisi tulangan.

Peralatan
Peralatan yang digunakan sebagai berikut:
- Profometer 5+
- Bar Scanner
- Gurinda
- Ultrasonic Gel/Grease
- Meteran
- Sikat Kawat

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pemeriksaan susunan tulangan baja secara umum dapat
dideskripsikan sesuai tahapan sebagai berikut:
- Meratakan permukaan beton yang akan diperiksa susunan tulangannya.
- Mengukur dimensi struktur kolom/pelat lantai/balok yang akan diperiksa.
- Melakukan persiapan alat Profometer 5+. Pengaturan scan area, object number dan scanning
bar.
- Menscan area kolom/pelat lantai/balok yang dituju, untuk scan awal dilakukan pada main bar
direction (arah tulangan utama) dan selanjutnya scan pada stirrups direction (arah tulangan
sengkang).
- Melakukan penyimpanan hasil scan kolom dan mencatat object number.

Anda mungkin juga menyukai